Anda di halaman 1dari 121

A.

URAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN


ESSENSIAL

1. Pelayanan Kesehatan Ibu

a. Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K4 Sesuai Standar

Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan kualitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan
janin terjamin melalui penyediaan pelayanan
antenatal.
Definisi Operasional Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K4)
sesuai standar paling sedikit 4x selama kehamilan
dengan jadwal 1x trimester I, Trim 2 2 kali, trims 3
dilakukan oleh bidan dan atau dokter dan atau
dokter spesialis kebidanan yang bekerja di
fasyankes pemerintah atau swasta dan punya STR
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4
di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3),
– Kohort ibu,
– (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan Bumil;
2) Pemeriksaan kehamilan (ANC);
3) Pengisian dan Pemanfaatan Buku KIA
4) Pencatatan dan Pelaporan;
6) Rujukan ANC jika diperlukan
Penanggungjawab KOORDINATOR KIA – KB

1
b.Presentase Bumil KEK

Judul Presentase Bumil KEK


Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan Kualitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan ibu
dan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan
antenatal.
Definisi Operasional Presentase Bumil KEK adalah presentase bumil
yang memiliki ukuran LILA <23,5 cm pada saat
hamil di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun.

Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan


data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil dengan LILA <23,5 cm di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3),
– Kohort ibu,
– (PWS)-KIA
Target 15%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan Bumil;
2) Pemeriksaan kehamilan (ANC);
3) Pengisian dan Pemanfaatan Buku KIA
4) Pencatatan dan Pelaporan;
6) Rujukan ANC jika diperlukan
Penanggungjawab KOORDINATOR KIA – KB

2
c. Presentase Bumil Anemia

Judul Presentase Bumil Anemia


Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan kualitas
Tujuan mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan ibu
dan janin terjamin melalui penyediaan pelayanan
antenatal.
Definisi Operasional Presentase Bumil Anemia adalah presentase bumil
yang memiliki Hb <8 gr% pada saat hamil di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil dengan Hb <8 gr% di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3),
– Kohort ibu,
– (PWS)-KIA
Target 29,9%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan Bumil;
2) Pemeriksaan kehamilan (ANC);
3) Pengisian dan Pemanfaatan Buku KIA
4) Pencatatan dan Pelaporan;
6) Rujukan ANC jika diperlukan
Penanggungjawab KOORDINATOR KIA – KB

3
d.Cakupan Bumil Risti Dirujuk

Judul Cakupan Bumil Risti Dirujuk


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Agar terselenggaranya mekanisme rujukan ibu risti yang
cepat, tanggap, responsive sehingga mampu
menyelamatkan pasien
Definisi Cakupan Bumil Risti Dirujuk adalah presentase ibu risti
Operasional yang dirujuk ke pelayanan tingkat dua (RSU)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif bumil yang karena diagnose dan indikasi
di rujuk ke fasilitas RS pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh bumil risti di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan oneday care persalinan, SP2TP
Target 100 %
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawa KOORDINATOR Kebidanan
b pengumpulan
data

4
e. Cakupan Bumil Risti/Komplikasi yang Ditangani

Judul Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara profesional kepada ibu (hami, bersalin, nifas)
dengan kompilkasi
Definisi Operasional Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah
Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu yang mendapat
penanganan definitif sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan
dasar (Polindes, Puskesmas).
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan
penanganan definitif di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Denominator 20% jumlah ibu hamil yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Ibu
– PWS KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan antenatal,
pertolongan persalinan, deteksi bumil resti, Bulin,
Bufas/komplikasi, PWS
Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan,RR.
Pemantauan & Evaluasi
Penanggungjawab & KOORDINATOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

5
2. Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin

a. Cakupan pertolongan persalinan di Faskes

Judul Cakupan Persalinan di faskes


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun
bayinya dari proses kehamilan dan persalinan.
Definisi Operasional Cakupan pertolongan ibu bersalin sesuai standar (di
faskes oleh bidan /dokter/drSPOG yang bekerja di
fasyankes pemerintah maupun swasta dan punya STR
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun.( Persalinan Normal / Komplikasi )
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah ibu bersalin yang medapat pelayanan


persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua bulin di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort ibu
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan ibu bersalin
2) Pelayanan persalinan,
3) Pengisian dan pemanfaatan buku KIA
4) Pencatatan dan pelaporan
5) Rujukan pertolongan persalinan jika diperlukan
Penanggungjawab & KOORDINATOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

6
b. Cakupan Pelayanan Nifas

Judul Cakupan Pelayanan Nifas


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan nifas profesional
Definisi Operasional Cakupan pelayanan nifas adalah Pelayanan kepada
ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42
hari pasca persalinan sesuai standar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan nifas sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Seluruh ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort ibu; PWS –KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan 1) Pelayanan Nifas sesuai standar (ibu dan neonatus)
2) Pelayanan KB pasca persalinan
3) Pelatihan/magang klinis kesehatan maternal dan
neonatal.
4) Pelayanan rujukan nifas
5) Kunjungan Rumah bagi yang Drop Out
6) Pencatatan dan Pelaporan
7)Supervisi, Monitoring dan Evaluasi (PWS –KIA,
Analisis Manajemen Prog. KIA)
Penanggungjawab & KOORDINATOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

7
c. Angka Kematian Ibu

Judul Angka Kematian Ibu


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Mendata dan mencegah kematian ibu saat
Definisi Angka Kematian ibu adalah jumlah kematian ibu dari
Operasional proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan per
100.000 helahiran hidup dalam satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu yang meninggal selama proses kehamilan,
persalinan, dan pasca persalinan dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh ibu bersalin pada satu tahun yang sama
per 100.000 kelahiran hidup
Sumber data SP2TP, PWS KIA, LB3 IBU
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawa KOORDINATOR Kebidanan
b pengumpulan
data

8
3. Pelayanan Kesehatan Bayi baru Lahir

a. Cakupan Pelayanan Bayi Baru Lahir

Judul Cakupan pelayanan Bayi baru lahir


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui
pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui
kunjungan rumah.
Definisi Operasional Capaian kinerja puskesmas dalam memberikan paket
yankes BBL dinilai dari persentase jumlah BBL 0-28
hari yang mendapatkan yankes BBL sesuai standar
( mengacu pada pelayanan neonatal esensial pada
permenkes no 25 tahun 2014 ).
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas dalam
waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Bayi
– Formulir MTBM
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah kegiatan a. pendataan bayi baru lahir
b. pelayanan kesehatan bayi baru lahir
c. pengisian dan pemanfaatan buku KIA
d. pencatatan dan pelaporan
e. Rujukan pertolongan kasus komplikasi pada bayi
baru lahir jika diperlukan
Penanggungjawab & KOORDINATOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

9
b. Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup

Judul Angka Kematian bayi


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Mendata dan mencegah kematian bayi
Definisi Angka Kematian bayi adalah Jumlah kematian bayi usia 0
Operasional tahun dari 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu
tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi umut 0 tahun yang meninggal dalam satu
tahun
Denominator Jumlah seluruh bayi umur 0 tahun di wilayah kerja
puskesmas selama satu tahun yang sama
Sumber data SP2TP, PWS KIA, LB3 IBU
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawa KOORDINATOR Kebidanan
b pengumpulan
data

10
c. Presentase BBLR

Judul Presentase BBLR


Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Mendata dan menjaga kesehatan bayi dengan berat badan
<2500 gram
Definisi Presentase BBLR adalah Jumlah bayi yang lahir dengan
Operasional berat badan <2500 gram dalam kurun waktu satu tahun
diandingkan dengan jumlah kelahiran.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang lahir dengan berat badan <2500 gram
dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh bayi yang lahir di wilayah kerja puskesmas
selama satu tahun yang sama
Sumber data SP2TP, PWS KIA, LB3 IBU
Target 0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan sarana dan
prasarana
Penanggungjawa KOORDINATOR Kebidanan
b pengumpulan
data

11
d. Cakupan Kunjungan Neonatus 1

Judul Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1)


Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui
pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui
kunjungan rumah.
Definisi Operasional Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN 1) adalah
cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan
sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus yg telah memperoleh pelayanan
Kunjungan Neonatal pada masa 6-48 jam setelah lahir
sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas dalam
waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Bayi
– Formulir MTBM
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah kegiatan Pemantauan pasca persalinan dan MTBM, pelayanan
kunjungan neonatus di dalam gedung dan di luar
gedung, pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan
dan kematian neonatus, PWS
Penanggungjawab & KOORDINATOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

12
b. Cakupan Kunjungan Neonatus lengkap

Judul Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN


Lengkap)
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi melalui pelayanan
kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan
rumah.
Definisi Operasional Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap adalah
cakupan neonatus yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan Kunjungan Neonatal pada 6-48 jam, 3-7
hari, 8-28 hari sesuai standar (3 kali pelayanan) di
wilayah kerja puskesmas dalam waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan Kunjungan Neonatal (KN) pada 6-48 jam,
3-7 hari, 8-28 hari sesuai standar di wilayah kerja
puskesmas dalam waktu satu tahun
Denominator Seluruh sasaran bayi di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Bayi
– Formulir MTBM
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah kegiatan -ASI eksklusif
-pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali
pusat, pemberian vitamin K injeksi bila tidak diberikan
saat lahir
-manajemen terpadu bayi muda
Penanggungjawab & KOORDINATOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

13
c. cakupan neonates risti/komplikasi yang ditangani

Judul Cakupan neonatus dengan komplikasi yang


ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara profesional kepada neonatus dengan
komplikasi
Definisi Operasional Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
adalah neonatus dengan komplikasi di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu tertentu yang ditangani
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih
di sarana pelayanan kesehatan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 15% dari sasaran bayi yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP
– Kohort bayi
– Formulir MTBM
– PWS KIA
Target 100%
Langkah kegiatan -deteksi dini bumil, bulin, bufas komplikasi
-pelayanan kesehatan pasca persalinan untuk ibu dan
neonatus sesuai standar
-penyediaan sarana, peralatan, laboratorium, obat
essensial yang memadai dan transport
-pelatihan manajemen BBLR bagi bidan, manajemen
asfiksia bayi baru lahir, MTBS, PONED
-pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi neonatus
yang dirujuk
-pencatatan dan pelaporan
-pemantauan pasca pelatihan dan evaluasi
Penanggungjawab & KOORDINATOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

14
4. Pelayanan Kesehatan Balita

a. Cakupan Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan balita sehat


sesuai standar

Judul Cakupan Balita yang Mendapat Pelayanan


Kesehatan balita sehat sesuai standar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya
terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan
balita sehat sesuai standar adalah anak balita (0-59
bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan balita
sehat sesuai standar (penimbangan minimal 8 kali
setahun, pengukuran panjang/tinggi badab min 2 kali
setahun, pemberian Vitamin A 2 kali setahun dan
imunisasi dasar lengkap)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita 0-59 bulan yang mendapat pelayanan
kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah balita 0-59 bulan yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), Kohort anak balita, Laporan rutin SKDN,
Buku KIA, KMS, Pencatatan pada Pos PAUD, Taman
bermain, Taman Penitipan Anak, Taman kanak-kanak,
raudhatul athfal, dll.
Target 100%
Langkah kegiatan a. Pendataan Balita 0-59 bulan
b. Pemberian Pelayanan kesehatan balita
c. pencatatan dan pelaporan

Penanggungjawab & KOORDINATOR KIA – KB


Pengukur Kinerja

15
b. Cakupan Balita Ditimbang

Judul Cakupan Balita Datang Nimbang Berat Badan (BB)


Setiap Bulan ke Posyandu (D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan
Seluruh jumlah balita umur 0 – 59 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Definisi Operasional Cakupan Balita Ditimbang (D/S) adalah Cakupan balita
(0-59 bulan) yang datang ditimbang dibandingkan
dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah balita yang datang ditimbang di wilayah kerja


Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Target 82%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
posyandu.
Penanggungjawab & KOORDINATOR GIZI
Pengukur Kinerja

16
b. Prevalensi Balita Under weight

Judul Prevalensi Balita under weight


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan
Seluruh jumlah balita umur 0 – 59 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Definisi Operasional Prevalensi Balita under weight adalah Presentase
balita (0-59 bulan) yang datang ditimbang yang
memiliki Z score <-2 SD dibandingkan dengan jumlah
balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah balita yang datang ditimbang yang memiliki Z


score <-2 SD di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua balita yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Target 8%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
posyandu.
Penanggungjawab & KOORDINATOR GIZI
Pengukur Kinerja

17
c. PrevalensiStunting pada Baduta

Judul PrevalensiStunting pada Baduta


Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang kesehatan
Seluruh jumlah balita umur 0 – 23 bulan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Definisi Operasional PrevalensiStunting pada Baduta adalah presentase
balita (0-23 bulan) yang datang ditimbang yang
memiliki Z score (TB/U) <-2 SD dibandingkan dengan
jumlah Baduta yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah Badutayang datang ditimbang yang memiliki Z


score (TB/U) <-2 SD di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Semua Baduta yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Target 39.7%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita di
posyandu.
Penanggungjawab & KOORDINATOR GIZI
Pengukur Kinerja

18
d. Cakupan Perawatan balita Gizi Buruk
Cakupan Perawatan balita Gizi Buruk
Judul
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada bayi BGM
dari maskin sehingga terhindar dan atau jatuh ke
dalam kekurangan gizi
Definisi Operasional Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah
balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan
kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di wilayah
kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan di
sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja
puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan di
wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan khusus kasus balita gizi, LB3 Gizi puskesmas
Target 100%
Langkah Kegiatan -surveilans gizi termasuk penemuan kasus secara aktif
-respon cepat penanganan kasus gizi buruk
-pelatihan tata laksana gizi buruk
-penyediaan mineral mix
-perawatan kasus gizi buruk di RS, TFC (therapeutic
Feeding Center)
-pendampingan kasus gizi buruk pasca rawat
(community theurapeutic center)
-bintek dan supervisi berjenjang

Penanggungjawab & KOORDINATOR GIZI


Pengukur Kinerja

19
5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia pendidikan dasar

a. Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Usia pendidikan Dasar

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan


Dasar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen puskesmas dalam
melindungi anak usia pendidikan dasar sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan kesehatan anak usia pendidikan
dasar (kelas 1 dan kelas 7) sesuai standar (penilaian
status gizi,tanda vital, penilaian kesehatan gigi dan
mulut, penilaian ketajaman indera penglihatan dan
penilaian ketajaman indera pendengaran)
Frekuensi Per 6 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas
7 yang mendapat pelaynan skrining kesehatan
diwilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan
7 yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), Kohort anak balita, Laporan rutin SKDN,
Buku KIA, KMS, Pencatatan pada Pos PAUD, Taman
bermain, Taman Penitipan Anak, Taman kanak-kanak,
raudhatul athfal, dll.
Target 100%
Langkah kegiatan a. pendataan anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan
kelas 7
b. pra penjaringan (informed condent, pembagian buku
rapor kesehatanku dan penjelasan penggunaan)
c. pelaksanaan penjaringan kesehatan
d. pelaksanaan tindak lanjut hasil penjaringan
kesehatan (rujukan jika diperlukan dan KIE)
e. pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & Dokter Umum

20
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan
Dasar
Pengukur Kinerja

6. Pelayanan Kesehatan pada usia produktif

a. Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang mendapat


pelayanan skrining kesehatan sesuai standar

Judul Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang


mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program PTM
puskesmas dalam melindungi usia produktif sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang
mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar adalah cakupan pelayanan skrining kesehatan
warga negara usia 15-59 tahun sesuai standar (deteksi
kemungkinan obesitas, hipertensi, diabetes mellitus,
gangguan mental, ketajaman penglihatan, ketajaman
pendengaran, dan deteksi dini kanker payudara dan
Rahim) dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. skrining faktor risiko PTM dan gangguan mental
emosional dan perilaku
b. konseling tentang faktor risiko PTM dan Gangguan
mental emosional dan perilaku
c. pelatihan teknis petugas skrining kesehatan bagi
tenaga kesehtan dan petuga pelaksanan (kader)
Posbindu PTM
d. Penyedian sarana dan prasarana skrining (Kit

21
Judul Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang
mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai
standar
Posbindu PTM)
e. Pelatihan surveilans faktor risiko PTM berbasis web
f. Pelayanan rujukan kasus ke Fakses Tingkat pertama
g. Pencatatan dan Pelaporan Faktor risiko PTM
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

7. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

a. Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi

Judul Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam melayani penderita Hipertensi sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan penderita Hipertensi adalah
presentase jumlah penderita Hipertensi yang
mendapat Pelayanan kesehatan sesuai standar di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Hipertensi yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah estimasi penderita Hipertensi berdasarkan
angka prevalensi Hiperetensi yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. pendataan penderita hipertensi menurut wilayah
kerja FKTP
b. melakukan skrining faktor risiko hipertensi untuk
seluruh pasien FKTP
c. melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang diet makanan dan aktivitas
fisik, serta terapi farmakologi
d.melakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan

22
Judul Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi
komplikasi
e. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang
hipertensi bagi tenaga kesehatan, termasuk pelatihan
surveilans faktor risiko hipertensi berbasis web
f. penyediaan peralatan kesehatan hipertensi
g. penyediaan obat hipertensi
h. pencatatan dan pelaporan
i. monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

b. Prevalensi Hipertensi

Judul Prevalensi Hipertensi


Dimensi Mutu kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam mendeteksi penderita Hiperetnsi sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi Hipertensi adalah presentase penderita
Hipertensi lama dan baru di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Hipertensi (Lama +baru) di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang ada
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun per 100.000 penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 24.3%
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan HIV
f. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan
pengobatan ARV
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM

23
Judul Prevalensi Hipertensi
Pengukur Kinerja

8. Pelayanan Kesehatan penderita Diabetes mellitus

Judul Cakupan Pelayanan Penderita Diabetes Melitus


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam melayani Penyandang Diabetes Melitus
sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan penderita Diabetes Malitus adalah
presentase jumlah penyandang Diabetes Melitus yang
mendapat Pelayanan kesehatan sesuai standar di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Penyandang DM yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penyandang DM berdasarkan angka
prevalensi DM Nasional yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. Pendataan penderita DM menurut wilayah kerja
FKTP
b. Melakukan skrining faktor risiko DM untuk seluruh
pasien FKTP
c. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang diet makanan dan aktivitas
fisik, serta terapi farmakologi

24
d.Melakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan
komplikasi
e. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang DM
bagi tenaga kesehatan, termasuk pelatihan surveilans
faktor risiko DM berbasis web
f. Penyediaan peralatan kesehatan DM, termasuk
HbA1C
g. Penyediaan obat DM
h. Pencatatan dan pelaporan
i. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

9. Pelayanan kesehatan Orang Dengan TB

a. Cakupan Pelayanan Orang dengan TB

Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan TB


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam melayani orang dengan TB sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan Orang dengan TB adalah
presentase jumlah yang mendapat Pelayanan TB
sesuai standar di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai
standar di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. peningkatan kapasitas SDM TB
b. promosi/penyuluhan dan penyediaan media KIE TB
c. pelayanan dan pemeriksaan TB dalam gesung dan
luar gedung
d. rujukan kasus TB dengan penyulit termasuk TB

25
resisten Oabt kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjut
e. jejaring dan kemitraan pelayanan TB
f. pemantapan mutu layanan laboratorium TB untuk
penegakan diagnosis TB
g. pancatatan dan pelaporan TB melalui penyediaan
Formulir pancatatan dan pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM
Pengukur Kinerja

b. Prevalensi Tubekulosis (TB) per 100.000 Penduduk

Judul Prevalensi TB Per 100.000 Penduduk


Dimensi Mutu Kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam mendeteksi orang dengan TB sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi TB Per 100.000 Penduduk adalah
presentase penderita TB lama dan baru per 100.000
penduduk di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah orang dengan TB (Lama +baru) di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah orang berisiko TB yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun per 100.000
penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 126
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan HIV
f. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan pengobatan
ARV

26
Judul Prevalensi TB Per 100.000 Penduduk
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM
Pengukur Kinerja

10. Pelayanan kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV

a. Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko terinfeksi HIV


Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko
terinfeksi HIV
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam memberikan pelayanan pada orang dengan
risiko terinfeksi HIV sehingga kesehatannya terjamin
melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan Orang dengan risiko terinfeksi HIV
adalah presentase orang berisiko terinfeksi HIV yang
datang ke fasyankes dan mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standar di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100%

27
Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko
terinfeksi HIV
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan HIV
f. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan pengobatan
ARV
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM
Pengukur Kinerja

b. Prevalensi HIV

Judul Prevalensi HIV


Dimensi Mutu kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam mendeteksi orang dengan HIV sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi HIV adalah presentase penderita HIV lama
dan HIV baru di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah orang dengan HIV (Lama +baru) di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target < 1%
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan

28
Judul Prevalensi HIV
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan HIV
f. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan pengobatan
ARV
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PM
Pengukur Kinerja

11. Upaya Promosi Kesehatan

a. Presentase Desa yang memiliki Kebijakan PHBS

Judul Presentase Desa yang memiliki Kebijakan PHBS


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya keijakan PHBS di desa
Definisi Operasional Presentase Desa yang memiliki Kebijakan PHBS
adalah jumlah desa yang telah memiliki kebiakan yang
mengatur tentang PHBS di desa di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Desa yang telah memiliki kebijakanPHBS di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah seluruh desa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

29
Sumber data Form promosi PBHS
Target 70%
Langkah Kegiatan Mendata jumlah desa di wilayah kerja puskesmas,
advokasi ke kepala desa, perangkat desa,tokoh
masyarakat dan tokoh agama dalam pembentukan
kebijakan PHBS, mensosialisasikan kebijakan PHBS,
melakukan peenyuluhan dan pembinaan rumah tangga
ber PHBS di kelompok masyarakat, pencatatan dan
pelaporan, evaluasi dan monitoring.
Penanggungjawab & Promkes
Pengukur Kinerja

b. Presentase Kepesertaan JKN

Judul Presentase Kepesertaan JKN


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Mendata jumlah peserta JKN baik PBID, PBIN, mandiri
dan askes di wilayah kerja puskemas
Definisi Operasional Presentase Kepesertaan JKN adalah jumlah
penduduk yang memiliki jaminan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah penduduk yang memiliki kartu jaminan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Form promosi JKN
Target 15,0%
Langkah Kegiatan Mendata jumlah penduduk yang memiliki kartu jaminan
kesehatan di wilayah kerja puskesmas, advokasi dan

30
Judul Presentase Kepesertaan JKN
KIE tentang JKN ke kepala desa, pencatatan dan
pelaporan, evaluasi dan monitoring.
Penanggungjawab & Promkes
Pengukur Kinerja

c. Presentase Desa yang mengalokasikan minimal 10% anggaran


untuk bidang kesehatan

Judul Presentase Desa yang mengalokasikan minimal


10% anggaran untuk bidang kesehatan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Meningkatkan kerjasama dan keikut sertaan desa
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan
lingkungan desa
Definisi Operasional Presentase Desa yang mengalokasikan minimal 10%
anggaran untuk bidang kesehatan adalah jumlah desa
yang menganggarkan minam 10% dana desa dalam
setiap kegiatan kesehatan dimasyarakat di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali

31
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah desa yang telah mengalokasikan dana minimal
10 % untuk pembangunan kesehatan desa di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh desa di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Form advokasi
Target 80%
Langkah Kegiatan Advokasi ke kepala desa, KIE tentang kegiatan
puskemas kepada msyarakat dan perangkat desa,
lokmin lintas desa, pencatatan dan pendataan,
monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Promkes
Pengukur Kinerja

d. Cakupan Penyuluhan dan Pembinaan PHBS di tatanan rumah


tangga

Judul Cakupan penyuluhan dan Pembinaan PHBS di


tatanan rumah tangga
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya rumah tangga yang berPHBS
Definisi Operasional Cakupan penyuluhan dan pembinaan PHBS di tatanan
rumah tangga adalah frekuensi kegiatan pembinaan
dan pembinaan rumah tangga dalam melaksanakan
10 indikator PHBS rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Frekuensi pengkaian dan pembinaan rumah tangga
dalam melaksanakan 10 indikator PHBS di wilayah

32
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Form promosi PBHS
Target 2 kali setahun dengan 50% rumah tangga
Langkah Kegiatan Mendata jumlah rumah di wilayah kerja puskesmas,
melukan penyuluhan dan pembinaan rumah tangga di
kelompok masyarakat, pencatatan dan pelaporan,
evaluasi dan monitoring.
Penanggungjawab & Promkes
Pengukur Kinerja

e. Cakupan Rumah tangga ber PHBS

Judul Cakupan Rumah Tangga ber PHBS


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Menjaring rumah tangga yang berPHBS
Definisi Operasional Cakupan rumah tangga ber-PHBS adalah presentase
rumah tangga yang melaksanakan 10 indikator PHBS
rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 tahun sekali
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah rumah tangga ber-PHBS di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Hasil pendataan PHBS

33
Judul Cakupan Rumah Tangga ber PHBS
Target 65 % rumah tangga ber-PHBS
Langkah Kegiatan Dengan melakukan pendataan menggunakan format
PHBS RT kemudian di lakukan pengolahan data dan
didapatkan hasil yang baik
Penanggungjawab & Promkes
Pengukur Kinerja

12. Upaya Penyehatan Lingkungan

a. Cakupan Desa Yang Memenuhi Kualitas Kesehatan Lingkungan

Judul Cakupan Desa yang Memenuhi Kualitas kesehatan


Lingkungan
Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Agar terciptanya Lingkungan yang sehat sesuai
standar
Definisi Operasional Cakupan Desa yang Memenuhi Kulaitas kesehatan
Lingkungan adalah persentase jumlah desa yang
memenuhi kualitas lingkungan sehat sesuai standar
yang ada di wilayah kerja Puskesmas padau kurun
wakt 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan

34
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah desa yang memeliki kualitas kesehatan
lingkungan di suatu wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan, buku kunjungan
lapangan, Register kesling, laporan LB4
Target 15%
Langkah Kegiatan – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Penanggungjawab & . Kesling
Pengukur Kinerja

b. Cakupan Pengawasan Rumah Sehat

Judul Cakupan rumah sehat


Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Agar terciptanya rumah-rumah yang memiliki higiene
sesuai standar
Definisi Operasional Cakupan rumah sehat adalah persentase jumlah
rumah sehat yang ada di wilayah kerja Puskesmas
padau kurun wakt 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah sehat di suatu wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun

35
Judul Cakupan rumah sehat
Denominator Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan, buku kunjungan
lapangan, Register kesling, laporan LB4
Target 70%
Langkah Kegiatan – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Penanggungjawab & . Kesling
Pengukur Kinerja

c. Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih

Judul Cakupan Sarana Air Bersih


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap air
bersih
Definisi Operasional Cakupan pengawasan sarana air bersih adalah
persentase jumlah sarana air bersih yang diperiksa di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan

36
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah sarana air bersih yang diperiksa ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Sarana air bersih yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
80% 70%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab & . Kesling
Pengukur Kinerja

d. Cakupan Pengawasan Jamban

Judul Cakupan Jamban Keluarga


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
jamban keluarga
Definisi Operasional Cakupan pengawasan jamban adalah persentase
jumlah jamban yang diperiksa di wilayah kerja

37
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jamban diperiksa di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sarana jamban yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Target 70%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab & . Kesling
Pengukur Kinerja

e. Cakupan Pengawasan SPAL

Judul Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap
pembuangan/pengelolaan limbah rumah tangga
Definisi Operasional Cakupan Pengawasan SPAL adalah Persentase
jumlah SPAL (jumlah rumah tangga ) yang diperiksa di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun

38
Judul Cakupan SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator jumlah SPAL rumah tangga yang diperiksa di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Sarana SPAL rumah tangga yang ada di ada
di wilayahkerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
Target 70%
Langkah Kegiatan Pendataan, Sosialisasi/advokasi, Inspeksi Sanitasi
Penanggungjawab & Kesling
Pengukur Kinerja

f. Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)

Judul Tempat Umum (TTU) Yang Diawasi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap

39
TTU/TPM
Definisi Operasional Cakupan pengawasan tempat-tempat umum adalah
persentase jumlah TTU yang diperiksa di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TTU diperiksa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Tempat-tempat umum yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan, Laporan LB4, LSD
Target 70%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab & Kesling
Pengukur Kinerja

g. Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

Judul Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Yang Diawasi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar terhadap TPM
Definisi Operasional Cakupan pengawasan TPM adalah persentase jumlah
TPM yang diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu 1 tahun.
Frekuensi Setiap bulan

40
Judul Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Yang Diawasi
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TPM diperiksa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah TPM yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Target 70%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab & KOORDINATOR Kesling
Pengukur Kinerja

h. Jumlah Desa ODF

Judul Jumlah Desa ODF


Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar di Masyarakat

41
Definisi Operasional Jumlah Desa ODF adalah jumlah desa yang telah
dideklarasi memiliki sanitasi dasar dengan indikator 5
pilar (stop BABS, CTPS, PAM-RT, Pengolahan
sampah rumah tangga, dan pengolahan limbah rumah
tangga) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu 1 tahun.
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah desa yang telah dideklarasi ODF di wilayah
kerja Puskesmas
Denominator Jumlah seluruh Desa di wilayah kerja Puskesmas
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Target 1 desa
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi, kemitraan.
Penanggungjawab & KOORDINATOR Kesling
Pengukur Kinerja

13. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (6-59


bulan)

42
Judul Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak
balita (6-59 bulan)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mecegah terjadinya kasus kekurangan Vit A
pada balita
Definisi Operasional Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi anak balita
(6-59 bulan) selama 1 tahun adalah cakupan anak
balita (6-59 bulan) yang mendapat kapsul vit A (kapsul
warna biru untuk balita umur 6-12 bulan dan kapsul
merah merah untuk balita umur 13-59 bulan) selama
satu tahun (setiap Bulan Februari dan Agustus) yang
ada di wilayah kerja puskesmas
Frekuensi 2 kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah anak balita (umur 6-59 bulan) yang mendapat
kapsul vit A pada bulan februari dan agustus yang ada
di wilayah kerja puskesmas
Denominator Jumlah semua balita (6-59 bulan) yang ada di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
– Laporan khusus Distribusi Kapsul Vitamin A
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke posyandu,
sweeping
Penanggungjawab & KOORDINATOR GIZI
Pengukur Kinerja

b. Cakupan pemberian Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil

43
Cakupan distribusi Tablet Besi (Fe) 90 Tablet pada
Judul
ibu hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan zat besi bagi ibu
hamil sehingga terhindar dari gangguan penyakit
akibat dari defisiensi zat besi (anemia).
Definisi Operasional Cakupan distribusi tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil
adalah cakupan ibu hamil yang telah mendapat
minimal 90 TTD (Fe3) selama periode kehamilannya di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD (Fe3) sampai
dengan bulan berjalan (kumulatif) di wilayah kerja
puskesmas
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
sampai dengan bulan berjalan
Sumber data – Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
– PWS KIA
– Laporan khusus distribusi Tablet Tambah Darah
Target 100%
Langkah Kegiatan Antenatal care, perencanaan dan distribusi tablet Fe
Penanggungjawab & KOORDINATOR GIZI
Pengukur Kinerja

c. Cakupan pemberian Makanan Tambahan pada bumil KEK

44
Judul Cakupan distribusi Makanan Tambahan pada bumil
KEK
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi Bumil KEK
selama kehamilan
Definisi Operasional Cakupan pemberian Makanan Tambahan pada Bumil
KEK adalah cakupan pemberian makanan
pendamping Bumil (MP bumil) selama kehamilan pada
bumil KEK di wilayah kerja Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Bumil KEK yang mendapat MP bumil di
wilayah kerja puskesmas selama kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah semua bumil di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data LB3 Gizi, Laporan khusus MP-bumil
Target 100%
Langkah Kegiatan Menjaringan bumil KEK, KIE pada bumil KEK,
pemberian MP Bumil, pencatatan dan pelaporan,
monitoring dan evaluasi.
Penanggungjawab & KOORDINATOR GIZI
Pengukur Kinerja

45
14. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

a. Pelayanan Imunisasi Bayi


1) Cakupan Imunisasi BCG

Judul Cakupan Imunisasi BCG


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin
kepada bayi lahir hidup dari ancaman penularan dan
komplikasi berat penyakit Tubercolosis
Definisi Operasional Cakupan imunisasi BCG adalah Imunisasi BCG yang
diberikan satu kali kepada bayi lahir hidup (dengan
Indikasi) seawal mungkin (satu paket dengan HB-0,
Polio-1) dengan cara menyuntikan di lengan kanan
atas, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulandata
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi BCG di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pendataan sasaran, perencanaan dan pengambilan
logistik, pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab & KOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

2) Cakupan Imunisasi DPT-HB 1

46
Judul Cakupan imunisasi DPT-HB 1
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan sedini mungkin kepada
bayi lahir hidup dari ancaman penularan dan komplikasi
berat penyakit difteri,pertusis,tetanus
Definisi Operasional Cakupan imunisasi DPT-HB 1 adalah jumlah bayi usia 2-
11 bulan yang mendapatkan imunisasi DPTHB ke-satu di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPTHB yang ke
satu di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0-11 bulan di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
Pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab & KOORDINATOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

47
3) Imunisasi HB - DPT 3

Judul Cakupan Imunisasi HB-DPT3


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi
dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Hepatitis B (HB) dan penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus
(DPT-3)
Definisi Operasional Cakupan imunisasi HB-DPT3 adalah imunisasi
kombinasi HB dan DPT lanjutan yang diberikan saat
bayi berumur 4 - 11 bulan yang mendapatkan
imunisasi DPTHB ke-3 (dengan Indikasi) (satu paket
dengan Polio-4) dengan cara menyuntikan di salah
satu paha bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi DPTHB yang ke
tiga di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
Pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab & KOORDINATOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

48
4) Cakupan Imunisasi Polio-4

Judul Cakupan Imunisasi Polio-4


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan ulangan kepada bayi
dari ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Polio
Definisi Operasional Cakupan imunisasi polio 4 adalah imunisasi polio
lanjutan yang diberikan saat bayi berumur 4 bulan
(dengan Indikasi) (satu paket dengan HB-DPT3)
dengan cara meneteskan sebanyak 2 tetes dosis di
mulut bayi, di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif Imunisasi Polio-4 di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah sasaran Bayi (0-11 bulan) yang ada di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS
Penanggungjawab & KOORDINATOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

49
5) Cakupan Imunisasi Campak

Judul Cakupan Imunisasi Campak


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Campak
Definisi Operasional Cakupan imunisasi campak adalah imunisasi campak
yang diberikan saat bayi berumur 9 bulan (dengan
Indikasi) dengan cara menyuntikan di lengan kiri bayi,
pada kurun waktu tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi Campak di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 11 bulan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS,
Penanggungjawab & KOORDINATOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

50
6) Cakupan imunisasi dasar lengkap

Judul Cakupan Imunisasi dasar lengkap


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Untuk memberikan perlindungan kepada bayi dari
ancaman penularan dan komplikasi berat penyakit
Definisi Operasional Cakupan Imunisasi dasar lengkap adalah imunisasi
yang diberikan saat bayi umur 0-12 bln ( HB, DPT,
BCG, Campak dan Polio)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah sasaran bayi 0 - 12 bulan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 95%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, perencanaan dan pengambilan logistik,
pelayanan imunisasi yang berkualitas, PWS,
Penanggungjawab & KOORDINATOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

7) Desa/Kelurahan UCI (Universal Chlid Imunization)

51
Judul Desa/Kelurahan UCI ( Universal Child Imunization)
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk mengetahui akses wilayah terhadap kelengkapan
dan intensitas imunitas yang didapatkan terhadap seluruh
sasaran bayi (0-12 bulan)
Definisi Operasional Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) adalah Desa/Kelurahan dimana ≥ 80 % dari jumlah
bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat
imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh Desa/Kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan, pendataan
sasaran, pelayanan imunisasi yang berkualitas, monev,
PWS
Penanggungjawab & KOORDINATOR Imunisasi
Pengukur Kinerja

52
8) Presentasi Penyakit yang Dapat dicegah dengan Imunisasi

Judul Presentase Penyakit yang dapat dicegah dengan


imunisasi
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam menjaring masyarakat dengan penyakit akibat
imunisasi yang tidak lengkap sehingga kesehatannya
terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Presentase penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi adalah presentase jumlah penduduk dengan
penyakit akibat imunisasi tidak lengkap dibandingkan
dengan jumlah seluruh masyarakat di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk dengan penyakit akibat imunisasi
tidak lengkap di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh penduduk di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan kusus PD3I, register pasien
Target 20%
Langkah kegiatan a. Pendataan masyarakat dengan penyait akibat
imunisasi tidak lengkap di wilayah kerja puskesmas
b. Melakukan penelusuran cakupan imunisasi
c. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang manfaat imunisasi
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR Surveilans
Pengukur Kinerja

53
15. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

a. Presentase perokok usia ≤18 tahun

Judul Presentase Perokok usia ≤18 tahun


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam menjaring masyarakat perokok sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Presentase perokok usia ≤18 thn adalah presentase
jumlah penduduk usia ≤18 thn yang merokok
dibandingkan dengan jumlah masyarakat umur ≤18 thn
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah perokok usia ≤18 thn di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh penduduk umur ≤18 thn di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 5.9%
Langkah kegiatan f. Pendataan masyarakat umur ≤18 thn di wilayah
kerja puskesmas
g. Melakukan skrining faktor risiko merokok
h. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang bahaya rokok dan cara
berhenti merokok
i. Pencatatan dan pelaporan
j. f. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

54
b. Presentase Masyarakat Obesitas

Judul Presentase Masyarakat Obesitas


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam menjaring masyarakat obesitas sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Presentase masyarakat obesitas adalah presentase
jumlah masyarakat yang obesitas dibandingkan
dengan jumlah masyarakat umur 18 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah masyarakat Obesitas di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh penduduk umur 18 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 15.4%
Langkah kegiatan a. Pendataan masyarakat umur 18 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas
b. Melakukan skrining faktor risiko obasitas
c. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang diet makanan dan aktivitas
fisik, d. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan
tentang obesitas bagi tenaga kesehatan, termasuk
pelatihan surveilans faktor risiko obesitas berbasis
web
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

55
c. Presentase penderita Hipertensi

Judul Presentase penderita Hipertensi


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam menjaring masyarakat Hipertensi sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Presentase penderita Hiperetsni adalah presentase
jumlah masyarakat yang Hiperetensi dibandingkan
dengan jumlah masyarakat umur 15 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Hipertensi di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh penduduk umur 15 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 24.3%
Langkah kegiatan a. Pendataan masyarakat umur 15 tahun ke atas di
wilayah kerja puskesmas
b. Melakukan skrining faktor risiko hipertensi
c. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar,
berupa edukasi tentang diet makanan dan aktivitas
fisik, dan farmakologi
d. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang
hipertensi bagi tenaga kesehatan, termasuk
pelatihan surveilans faktor risiko obesitas berbasis
web
e. Pencatatan dan pelaporan
f. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR PTM
Pengukur Kinerja

56
B. URAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL UPAYA
KESEHATAN PENGEMBANGAN

1. Upaya Kesehatan Sekolah

a. Pembentukan Dokter kecil tingkat SD

Judul Pembentukan Dokter Kecil Tingkat SD


Dimensi Mutu Kualitas dan kesinambungan

Tujuan Untuk meningkatkan kompotensi siswa di bidang


kesehatan sehingga mampu meningkatkan derajat
kesehatan serta membentuk prilaku hidup sehat anak
usia sekolah yang berada di sekolah
Definisi Operasional Dokter kecil adalah kader kesehatan sekolah yang
biasanya berasal dari kelas 4 dan 5 SD dan setingkat
yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah SD dan setingkat yang siswanya dilatih dokter
kecil di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah SD dan setingkat yang ada di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama

Sumber data Data Diknas, laporan UKS


Target 26 SD
Langkah Kegiatan Pendataan SD, pembentukan tim pelatih, persiapan
sarana dan prasarana pelatihan, pengaturan jadwal
dan materi pelatihan
Penanggungjawab & KOORDINATOR UKS.
Pengukur Kinerja

b. Cakupan pelayanan kesehatan Remaja

57
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat anak remaja yang
berada di sekolah
Definisi Operasional Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah
cakupan siswa kelas 1 SLTP/sederajat dan siswa
kelas 1SMU/SMK sederajat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru UKS/kader kesehatan remaja) melalui
penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
Frekuensi 1 Kali setahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas
1 SMU/SMK sederajat yang diperiksa kesehatannya
melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan
remaja) di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan murid kelas
1 SMU/SMK sederajat di satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 28 SMP/A
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan
pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan
Penanggungjawab & KOORDINATOR UKS dan KOORDINATOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Anak Sekolah

58
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Anak
Sekolah
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Deteksi dini penyakit-penyakit pada anak usia sekolah
Definisi Operasional Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Anak Sekolah
adalah pemeriksaan yang dilakukan pada anak
sekolah Dasar untuk menentukan kondisi kesehatan
anak pada suatu periode tertentu untuk memenuhi
standar kesehatan yang ditetapkan
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah murid SD yang diperiksa kesehatannya oleh
tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah murid SD di satu wilayah pada kurun waktu
yang sama
Sumber data Laporan UKS
Target 26 SD
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan
pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan
Penanggungjawab & KOORDINATOR UKS
Pengukur Kinerja

59
2. Upaya kesehatan Gigi

a. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi Di Masyarakat (UKGM)

Judul Cakupan Kelurahan Binaan UKGMD


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di masyarakat (posyandu)
Definisi Cakupan UKGM adalah persentase UKBM yang mendapat
Operasional pembinaan dari petugas puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah UKBM yang mendapat pembinaan di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke UKGM
Target 15%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan Mulut.
b pengumpulan
data

60
b. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK

Judul Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di TK
Operasional adalah persentase TK yang dibina oleh petugas
puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
setahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah TK yang mendapatkan pembinaan oleh petugas
puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah TK yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu setahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke TK
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan Mulut
b pengumpulan
data

61
c. Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/MI

Judul Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di


SD/MI
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di SD/MI
Operasional adalah persentase SD/MI yang dibina oleh petugas
puskesmas dalam kurun waktu setahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan dt
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah SD yang mendapatkan pembinaan oleh petugas
puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah SD/MI yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu setahun
Sumber data Catatan pembinaan yang dilakukan ke SD/MI
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan mulut.
b pengumpulan
data

62
d. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa TK

Judul Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa


TK
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut siswa TK
Operasional adalah persentase siswa TK yang mendapat pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut dari petugas puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa TK yang mendapat pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa TK yang berada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke TK
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan mulut
b

63
e. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa SD

Judul Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut siswa


SD
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut siswa SD
Operasional adalah persentase siswa SD yang mendapat pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut dari petugas puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan dt
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa SD yang mendapat pemeriksaan kesehatan
gigi dan mulut oleh petugas Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa SD yang berada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register pasien, buku catatan pembinaan
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan mulut
b pengumpulan
data

64
f. Cakupan Penanganan Siswa TK yang membutuhkan perawatan
kesehatan gigi

Judul Cakupan Penanganan Siswa TK yang membutuhkan


perawatan kesehatan gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan
Operasional Perawatan Kesehatan Gigi adalah persentase siswa TK
yang mendapatkan penanganan berupa perawatan gigi
oleh Petugas di Puskesmas
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah siswa TK yang mendapat penanganan oleh
petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa TK yang membutuhkan perawatan dalam
kurun waktu satu tahun di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan pembinaan ke TK
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan mulut
b pengumpulan
data

65
g. Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan perawatan
kesehatan gigi

Judul Cakupan Penanganan Siswa SD yang membutuhkan


perawatan kesehatan gigi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut di sekolah
Definisi Cakupan Penanganan Siswa SD/MI yang Membutuhkan
Operasional Perawatan Kesehatan Gigi adalah persentase siswa SD/MI
yang mendapatkan penanganan berupa perawatan gigi
oleh Petugas di Puskesmas
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan

Numerator Jumlah siswa SD/ MI yang mendapat penanganan oleh


petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah siswa SD/MI yang membutuhkan perawatan di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Catatan pembinaan ke SD/ MI
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas, pelaksanaan,
pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan mulut
b pengumpulan
data

66
h. Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut

Judul Cakupan Penduduk Mendapatkan Pelayanan


Kesehatan Gigi dan Mulut
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan gigi dan
mulut kepada penduduk
Definisi Cakupan penduduk mendapatkan pelayanan kesehatan
Operasional gigi dan mulut adalah kunjungan baru penduduk umum
yang mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
sesuai standar di UPTD Puskesmas pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap Bulan
Numerator Jumlah kunjungan baru yang mendapatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah penduduk yang ada di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan kunjungan (SIK), data penduduk.
Target 15%
Langkah Kegiatan Pendataan, pengaturan pelayanan dan petugas,
pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan mulut.
b pengumpulan
data

67
i. Cakupan ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut

Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu


Hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
Definisi Cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut ibu hamil
Operasional adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut terhadap ibu
hamil baru yang berkunjung ke UPTD Puskesmas dalam
kurun waktu tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif ibu hamil baru yang berkunjung ke UPTD
Puskesmas yang diperiksa kesehatan gigi dan mulut dalm
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah ibu hamil baru yang berkunjung ke UPTD
Puskesmas pada kurun waktu yanag sama
Sumber data Laporan kunjungan KIA, SIK, laporan kesehatan gigi dan
mulut
Target 5%
Langkah Kegiatan Koordinasi program (KIA, Gilut), perencanaan dan
pelayanan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawa KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan Mulut.
b pengumpulan
data

68
j. Lama waktu pelayanan kesehatan gigi dan mulut di UPTD
Puskesmas:

Judul Lama Waktu Pelayanan Gigi dan Mulut di UPTD


Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan kepastian
Tujuan Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
Definisi Lama waktu pelayanan gigi dan mulut di UPTD Puskesmas
Operasional adalah waktu yang ditetapkan dalam pelayanan kesehatan
gigi dan mulut untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu,
cepat dan tepat
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang disampling secara acak sejak
pasien mulai ditangani sampai selesai.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (n=15) untuk setiap
tindakan
Sumber data Rekam medik pasien gigi dan mulut
Target Perawatan :6menit
Pencabutan :20 menit
Pencabutan sulung :6 menit
Pengobatan per oral :3 menit
Langkah Persiapan pra pelayanan, kompotensi tenaga, waktu
Kegiatan pelayanan
Penanggungjaw KOORDINATOR Kesehatan Gigi dan Mulut dan Tim Kendali
ab & Pengukur Mutu
Kinerja

69
3. Upaya Pelayanan Kesehatan Lansia

a. Cakupan pengunjung berusia 60 tahun keatas yang mendapatkan


skrining kesehatan sesuai standar

Judul Cakupan pengunjung berusia 60 tahun keatas yang


mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program Usila
puskesmas dalam melindungi usia lanjut sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pengunjung berusia 60 tahun keatas yang
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
adalah presentase pengunjung berusia 60 tahun
keatas yang mendapat skrining kesehatan sesuai
standar minimal 1 kali di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang
mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1
kali di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah semua penduduk berusia 60 tahun ke atas
yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posyandu usila, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a.pendataan lansia
b. skrining kesehatan lansia
c. pemberian buku kesehatan lansia
d. pelayanan rujukan
e. pencatatan dan pelapoan
Penanggungjawab & KOR program Usila
Pengukur Kinerja

70
b. Jumlah Posyandu Usila

Judul Jumlah Posyandu usila


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program Usila
puskesmas dalam melindungi usia lanjut sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Jumlah Posyandu usila adalah jumlah posyandu ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah posynadu usila di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah desa di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), Lembar laporan Promkes
Target 100% (8 Posyandu)
Langkah kegiatan a. pendataan posyandu lansia
b. pengadaan posyandu lansia
c. pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & KOR program Usila
Pengukur Kinerja

71
4. Upaya Kesehatan Jiwa

a. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat

Judul Cakupan Pelayanan ODGJ


Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas
dalam melayani orang dengan Gangguan Jiwa
sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan penderita Diabetes Malitus adalah
jumlah ODGJ berat (Psikotik) di wilayah kerjanya yang
mendapat Pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif
sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja
puskesmas yang mendapatkan pelayanan kesehatan
jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan a. Penyediaan materi KIE keswa, pedoman dan Buku
Kerja kesehatan Jiwa
b. Peningkatan Pengetahuan SDM
c. Penyediaan Form pencatatan dan pelaporan
d. Pelayanan Kesehatan ODGJ berat di puskesmaas
e. Pelaksanaan kunjungan rumah (KIE keswa dan
dukungan psikososial)
i. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KOR Keswa
Pengukur Kinerja

72
b. Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa

Judul Pendataan Gangguan Jiwa Berat di Masyarakat


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui jumlah penderita gangguan jiwa berat
yang ada di masyarakat.
Definisi Cakupan Deteksi Dini gangguan kesehatan jiwa adalah
Operasional persentase pasien yang mendapatkan pelayanan deteksi
dini gangguan kesehatan jiwa di Puskesmas.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi Dini Gangguan
Kesehatan Jiwa di Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data - SP2TP, SIK, rekam medik, laporan program jiwa, Register
Pasien Harian
Target 2%
Langkah Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan, koordinasi LS
Kegiatan
Penanggungjaw KOORDINATOR Kesehatan Khusus (Pemegang program
ab & Pengukur Kesehatan Jiwa)
Kinerja

73
c. Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa

Judul Pelayanan Gangguan Jiwa di UPTD Puskesmas


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi,
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative pada gangguan
mental emosional, psikosomatik, dan psikotik.
Definisi Cakupan penanganan Pasien terdeteksi gangguan
Operasional kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien terdeteksi Gangguan Kesehatan Jiwa yang
ditangani di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah pasien yang terdeteksi gangguan kesehatan jiwa di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - SP2TP, SIK, rekam medik, laporan program jiwa, Register
Pasien Harian
Target 100%
Langkah Penemuan kasus (ICD X), pelayanan, kunjungan rumah,
Kegiatan pencatatan dan pelaporan, rujukan, monev
Penanggungjaw KOORDINATOR Kesehatan Khusus (Pemegang program
ab Kesehatan Jiwa)

74
5. Upaya Kesehatan Pengobatan Tradisional

a. Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)

Judul Upaya kesehatan tradisional


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Membina upaya pengobatan tradisional
- Memberikan perlindungan kepada masyarakat
- Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis
dan cara pengobatannya
Definisi Cakupan pembinaan Pengobat tradisional adalah cakupan
Operasional Pengobat tradisional yang dibina oleh Petugas Puskesmas
yang berada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan dt
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina petugas
Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah Pengobat Tradisional seluruhnya di wilayah
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Register Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target 15
Langkah Kegiatan - Pendataan pengobat tradisional yang ada di wilayah
puskesmas
- Pembinaan pengobat tradisional yang ada di wilayah
puskesmas
Penanggungjawa SUB KOR BATRA
b pengumpulan
data

75
b. Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/Berijin

Judul Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/Berijin


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Membina upaya pengobatan tradisional
- Memberikan perlindungan kepada masyarakat
- Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis
dan cara pengobatannya
Definisi Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar / Berijin adalah
Operasional persentase pengobat tradisional yang terdaftar atau berijin
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina oleh Petugas
Puskesmas yang ada di wilayah Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun yang mempunyai STPT/SIPT
Denominator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina oleh Petugas
Puskesmas yang ada di wilayah Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Register Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target 15
Langkah Kegiatan - Pendataan pengobat tradisional yang ada di wilayah
puskesmas
- pembinaan pengobat tradisional yang ada di wilayah
puskesmas
Penanggungjawa SUB KOR BATRA
b pengumpulan
data

76
c. Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga

Judul Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman Obat


Keluarga
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan -
Definisi Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga
Operasional adalah jumlah kelompok TOGA yang mendapatkan
pembinaan cara penggunaan dan manfaat tanaman dari
petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kelompok TOGA yang mendapat pembinaan
kesehatan kerja dari petugas Puskesmas
Denominator Jumlah seluruh kelompok TOGA yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2RP, laporan promkes dan kunjungan lapangan Kestrad
Target 1 kelompok
Langkah Kegiatan • pendataan kelompok TOGA di masyarakat
• Penyuluhan kesehatan (penggunaan dan manfaat
Toga)
• pencatatan dan pelaporan
• monitoring dan evaluasi

Penanggungjawa SUB KOR UPT


b pengumpulan
data

77
6. Upaya Kesehatan Kerja dan Olah Raga

a. Cakupan Pembinaan Pos UKK

Judul Pembinaan Pos UKK


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan - meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
- meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja
informal dan keluarganya yang belum terjangkau.
- meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah
penggunaan bahan-bahan yang membahayakan
lingkungan kerja dan masyarakat serta menerapkan
prinsip ergonomik.
Definisi Cakupan Pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja adalah
Operasional persentase Pos UKK yang mendapatkan pembinaan
kesehatan kerja dari petugas Puskesmas di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah Pos UKK yang mendapat pembinaan kesehatan
kerja dari petugas Puskesmas
Denominator Jumlah Pos UKK yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Ada laporan/catatan kegiatan kesja (Pos UKK) di
Puskesmas sesuai kebutuhan lingkungan berupa
Pembinaan kesja di Pos UKK (promotif, preventif dan
kuratif)
Target 10
Langkah Kegiatan • Penyuluhan kesehatan
• Pelayanan kesehatan
– Yankes tenaga kerja yang berkunjung ke
puskesmas

78
Judul Pembinaan Pos UKK
–Kartu berobat diberi kode tersendiri
–Pemeriksaan kes diarahkan kepada penyakit
yang ada hubungannya dengan pekerjaan
– Penderita penyakit akibat kerja dilakukan
tindak lanjut untuk diberikan penyuluhan
kesehatan dan cara pencegahan penyakit
– Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke rumah
sakit
– Laporan melalui RR (pelaporan dan
pencatatan) terpadu
Penanggungjawab SUB KOR UKK
pengumpulan data

b. Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan Penyakit


Akibat Hubungan Kerja (AHK)

Judul Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan Penyakit


Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan - meningkatkan kemampuan masyarakat pekerja dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit yang
berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
- meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja
informal dan keluarganya yang belum terjangkau.
- meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah
penggunaan bahan-bahan yang membahayakan
lingkungan kerja dan masyarakat serta menerapkan
prinsip ergonomik.
Definisi Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja adalah
Operasional Presentase Pasien dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK)
dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK) yang
ditangani Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah Pasien yang mendapatkan penanganan PAK &
PAHK di Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Pasien dengan PAK dan PAHK di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Rekam medik
– Buku Register Pasien
Target 50%

79
Judul Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) Dan Penyakit
Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
Langkah Kegiatan Penyuluhan kesehatan

Pelayanan kesehatan

– Yankes tenaga kerja yang berkunjung ke
puskesmas
– Kartu berobat diberi kode tersendiri
– Pemeriksaan kes diarahkan kepada penyakit
yang ada hubungannya dengan pekerjaan
– Penderita penyakit akibat kerja dilakukan
tindak lanjut untuk diberikan penyuluhan
kesehatan dan cara pencegahan penyakit
– Bila tidak dapat diatasi di rujuk ke rumah sakit
– Laporan melalui RR (pelaporan dan
pencatatan) terpadu
Penanggungjawab SUB KOR UKK
& Pengukur
Kinerja

c. Upaya Kesehatan Olah Raga

Judul Upaya kesehatan olah


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Upaya Kesehatan Olah Raga adalah upaya kesehatan
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
kebugaran jasmani melalui aktifitas fisik dan atau olah raga.
Definisi Cakupan Pembinaan Kelompok olah raga adalah Cakupan
Operasional kelompok olahraga di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun, yang mendapat pembinaan dari
petugas Puskesmas
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kelompok olah raga yang mendapat pembinaan
dari petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh kelompok olah raga yang berada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan program kesehatan olah raga
Target 10
Langkah Kegiatan - Pengadaan media informasi : brosur, leaflet
- Pendataan kelompok olah raga : tempat fitnes,klub
- Pertemuan sosialisasi advokasi tentang kesehatan
olah raga
- Penyuluhan kelompok tentang kesehatan olah raga
- Pelatihan teknis tentang kesehatan olah raga
- Pembinaan kelompok olah raga: bumil, usila,dll

80
Judul Upaya kesehatan olah
- Konsultasi individu tentang kesehatan olah raga
Penanggungjawa Sub KOR kesehatan olah raga
b pengumpulan
data

7. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

a. Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)

Judul Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan membina keluarga rentan kesehatan yang dilakukan oleh
petugas perkesmas baik yang belum selesai maupun yang
sudah selesai di bina.
Definisi Cakupan keluarga dibina adalah persentase keluarga
Operasional rawan yang belum selesai dibina maupun yang sudah
selesai dibina di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 40% Keluarga Rawan
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2
– Kohort
Target 43%
Langkah Kegiatan Mengidentifikasi kk yang akan dikunjungi
Penanggungjawa KOORDINATOR Perkesmas
b pengumpulan
data

81
b. Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina

Judul Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Memamtau Keluarga Rawan yang dapat mandiri tentang
masalah kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina adalah persentase
Operasional keluarga rawan yang mencapai KM IV dan KK yang jumlah
kunjungannya sudah 6 kali kunjungan dengan tidak
memandang status keluarga mandirinya di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 35 % KK rawan
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2 PHN
– Kohort
Target .35%
Langkah Melakukan perkesmas
Kegiatan
Penanggung KOORDINATOR Perkesmas
jawab data

82
c. Cakupan Keluarga Mandiri III

Judul Cakupan Keluarga Mandiri III


Dimensi Mutu Kualitas dan kemandirian
Tujuan Keluarga Rawan dapat mandiri tentang masalah
kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Mandiri III adalah persentase keluarga
Operasional rawan yang dibina dengan memenuhi kriteria KM III di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina yang memenuhi kriteria
III di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 15%
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2 PHN
– Kohort
Target 100% sasaran (52 Keluarga Rawan)
Langkah Kegiatan Melakukan perkesmas
Penanggungjawa KOORDINATOR Perkesmas
b pengumpulan
data

83
A. URAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN

1. Upaya Pengobatan

a. Cakupan Rawat Jalan Umum

Judul Cakupan Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan kompetensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan tingkat pertama
Definisi Operasional Cakupan Kunjungan Rawat Jalan adalah persentase
kunjungan baru rawat jalan Puskesmas yang berasal
dari dalam wilayah kerja Puskesmas dan jaringannya
(Puskesmas Pembantu; Puskesmas Keliling) dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator kunjungan baru pasien rawat jalan Puskesmas dan
jaringannya yang berasal dari dalam wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 15% dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas

84
dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Kesmas,
Register rawat jalan dan kartu rekam medik pasien
Target 100 % sasaran (15% dari jumlah penduduk di dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun)
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan
SDM.
Penanggungjawab & KOORDINATOR Balai Pengobatan Umum
Pengukur Kinerja

b. Cakupan Rawat Jalan Gigi

Judul Cakupan Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan kompotensi
Tujuan Untuk mengetahui akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan tingkat pertama
Definisi Operasional Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Gigi adalah
persentase kunjungan baru pasien rawat jalan klinik
Gigi Puskesmas yang berasal dari dalam wilayah
kerja Puskesmas dan jaringannya dalam kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator kunjungan baru pasien rawat jalan klinik Gigi
Puskesmas dan jaringannya yang berasal dari dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 4% jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Kesmas
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan penduduk, sarana kesehatan, peningkatan
SDM.
Penanggungjawab & KOR. BP Gigi

85
Judul Cakupan Rawat Jalan
Pengukur Kinerja

c. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat

Judul JKN/ GAKIN/JKN


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar penduduk miskin terlindungi dari pembiayaan
kesehatan sebagai peserta JKN/JPK.
Definisi Operasional Cakupan JKN/JPK Gakin adalah proporsi penduduk
gakin terlindungi JKN/JPK (Subsidi Pemerintah dan
Pemda) di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penduduk gakin yang memiliki kartu peserta
JKN/JPK di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh penduduk gakin di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
Sumber data Laporan JKN/JPK Kab/Kota, Asuransi Kesehatan
Komersial.
Target 100%

86
Langkah Kegiatan Identifikasi potensi wilayah, sosialisasi/ advokasi,
pelaksanaan
Penanggungjawab & KOORDINATOR PROMKES
Pengukur Kinerja

d. Pemberi pelayanan medis poliklinik rawat jalan Tingkat


Puskesmas

Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


UPTD Puskesmas
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh
tenaga dokter umum dan dokter gigi.
Definisi Operasional Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat UPTD
Puskesmas adalah pelayanan yang diberikan oleh
tenaga medis (dokter umum, dokter gigi) sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik
umum, gigi yang diberikan oleh tenaga medis (dokter
umum, dokter gigi) di tingkat UPTD Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

87
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di
poliklinik umum, gigi di tingkat UPTD Puskesmas pada
kurun waktu yang sama
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan
Target Dokter umum : 100%
Dokter gigi : 100%
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas,
monev
Penanggungjawab & KOORDINATOR Balai Pengobatan.
Pengukur Kinerja

e. Pemberi Pelayanan Medis Poliklinik Rawat Jalan Tingkat Pustu

Judul Pemberi Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan Tingkat


Pustu
Dimensi Mutu Kompetensi
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik rawat jalan oleh
tenaga dokter umum di tingkat pustu
Definisi Operasional Pemberi pelayanan poliklinik rawat jalan tingkat pustu
adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis
(dokter umum) sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan dasar.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan yang diberikan
pelayanan oleh oleh tenaga medis (dokter umum) di
tingkat pustu pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien rawat jalan di tingkat
pustu pada kurun waktu yang sama
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan,
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pembentukan komite medik, pengaturan jadwal tugas,
monev
Penanggungjawab & PJ JPK Dan JFPK
Pengukur Kinerja

88
f. Jam Buka pelayanan

Judul Jam Buka Pelayanan


Dimensi Mutu Akses, kompetensi
Tujuan Untuk menyediakan pelayanan poliklinik rawat jalan
selama 7 jam.
Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dan hari kerja
pelayanan untuk poliklinik umum dan kedaruratan yang
diberikan secara terus menerus selama 6 jam
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Jam Buka pelayanan dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah jam yang ada pada kurun waktu yang sama
Sumber data SP2TP, Laporan Kunjungan, SIK UPTD Puskesmas.
Target Pagi: 7.30 jam

Langkah Kegiatan Pengaturan jadwal tugas, monev


Penanggungjawab & KOORDINATOR Balai Pengobatan.
Pengukur Kinerja

89
B. URAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN
PENUNJANG

1. Upaya Farmasi

a. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan

Judul Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat pelayanan kesehatan dasar sesuai
dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan
Operasional obat pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat UPTD
Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang tersedia untuk pelayanan
kesehatan dasar yang diberikan unit pengelola obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di UPTD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO,
Target 100%
Langkah Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev
Kegiatan
Penanggungjaw KOORDINATOR Farmasi

90
Judul Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan
ab & Pengukur
Kinerja

b. Ketersediaan Obat Esensial

Judul Ketersediaan Obat Esensial


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat esensial untuk pelayanan kesehatan
dasar sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat esensial adalah obat yang paling
Operasional banyak diperlukan oleh suatu populasi dan ditetapkan oleh
para ahli yang kemudian dibakukan dalam Daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah item obat esensial yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat (Gudang
Farmasi Kota)
Denominator Jumlah item obat esensial yang dibutuhkan untuk
pelayanan kesehatan dasar di UPTD Puskesmas dan
Jejaringnya
Sumber data LPLPO

91
Target 100%
Langkah Kegiatan Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat,
monev
Penanggungjawab KOORDINATOR Farmasi
& Pengukur
Kinerja

c. Ketersediaan Obat Generik

Judul Ketersediaan Obat Generik


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar tersedianya obat generik untuk pelayanan kesehatan
dasar sesuai dengan kebutuhan
Definisi Ketersediaan obat generik adalah ketersediaan item obat
Operasional generik untuk pelayanan kesehatan dasar
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah item obat generik yang dapat disediakan untuk
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat (Gudang
Farmasi Kota)
Denominator Jumlah item obat generik yang dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan dasar di UPTD Puskesmas dan Jejaringnya
Sumber data LPLPO
Target 100%
Langkah Perencanaan obat, permintaan dan penerimaan obat, monev

92
Kegiatan
Penanggungjaw KOORDINATOR Farmasi
ab & Pengukur
Kinerja

d. Tata Kelola Obat Sesuai Standar

Judul Tata Kelola Obat Sesuai Standar


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar pengelolaan obat sesuai dengan standar
Definisi Tata kelola obat sesuai standar adalah proses perencanaan,
Operasional permintaan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi sesuai
dengan standar tata kelola obat dan aturan perundangan
yang berlaku untuk katagori obat tertentu
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah dan jenis obat yang di kelola sesuai standar tata
kelola obat
Denominator Jumlah dan jenis obat yang ada
Sumber data Resep harian, register obat, LPLPO
Target 100%
Langkah kartu stok obat, gudang penyimpanan obat, almari obat
Kegiatan
Penanggungjaw KOORDINATOR Farmasi

93
ab & Pengukur
Kinerja

e. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

Judul Waktu Pelayanan Obat jadi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat
jadi
Definisi Waktu pelayanan obat jadi adalah waktu yang diperlukan dari
Operasional penyerahan resep sampai diterimanya obat jadi yang
terinformasi dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengmpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat jadi
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat jadi
Sumber data resep.
Target 5 menit
Langkah pengadaan resep, pelayanan, sampling survey, monev
Kegiatan
Penanggungjaw KOORDINATOR Farmasi dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

94
f. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

Judul Waktu Pelayanan Obat Racikan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan kepastian rentang waktu pelayanan obat
racikan
Definisi Waktu pelayanan obat racikan adalah waktu yang diperlukan
Operasional dari penyerahan resep sampai diterimanya obat racikan yang
terinformasi dengan jelas dengan aturan pemakaian obat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu pelayanan obat racikan
Denominator Jumlah pasien yang mendaptkan resep obat racikan
Sumber data Resep.
Target 10 menit
Langkah Pengadaan resep, pelayanan, optimalisasi sarana peracikan
Kegiatan obat, sampling survey, monev
Penanggungjaw KOORDINATOR Farmasi dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

95
g. Penulisan Resep Rasional

Judul Penulisan Resep Sesuai Formularium


Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Untuk peningkatan efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Formularium obat adalah buku daftar obat sebagai pedoman
Operasional dalam pemberian resep kepada pasien di UPTD Puskesmas
dan jejaring
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai
formularium dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam 1
bulan ( n minimal 75 )
Sumber data Resep.
Target 90%
Langkah Penataan resep, random sampling.
Kegiatan
Penanggungjaw KOORDINATOR Farmasi
ab & Pengukur
Kinerja

96
h. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat

Judul Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Untuk peningkatan mutu pelayanan obat kepada pasien dan
memperhatikan keselamatan pengguna obat
Definisi Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat adalah
Operasional kejadian dimana petugas obat tidak salah dalam
memberikan jenis obat, jumlah obat, dosis obat, aturan
pemakaian obat, orang yang menerima obat, dan mengganti
jenis obat tanpa konfirmasi kepada petugas pembuat resep
dan pengeluaran obat harus berdasarkan resep
Frekuensi 1 bulan
Pengmpulan data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey dikurangi
jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien unit farmasi yang disurvey
Sumber data Survei , resep.
Target 100%

97
Langkah Penataan resep, random sampling, survey
Kegiatan
Penanggungjawa KOORDINATOR Farmasi dan Tim Gugus Kendali Mutu
b & Pengukur
Kinerja

i. Tata Kelola Dokumen Resep

Judul Tata Kelola Dokumen Resep


Dimensi Mutu Keamanan dan kesinambungan
Tujuan Agar dokumen resep tersimpan dan boleh dimusnahkan
sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata Kelola dokumen resep adalah penyimpanan dan
Operasional pemusnahan dokumen resep sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan dt
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah dokumen resep yang disimpan dan dimusnahkan
sesuai aturan perundangan yang berlaku, dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh dokumen resep yang yang ada dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Monitoring dokumen resep sesuai waktu penyimpanan,

98
Kegiatan pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjaw KOORDINATOR Farmasi
ab & Pengukur
Kinerja

2. Upaya Pemeriksaan Laboratorium Sederhana

a. Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium Sederhana

Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium


Dimensi Mutu Kualitas, keselamatan, kesinambungan
Tujuan Agar tergambar kualitas kinerja petugas dalam memberikan
pelayanan penunjang laboratorium
Definisi Durasi waktu pemeriksaan laboratorium adalah rerata waktu
Operasional yang diperlukan untuk melakukan proses pemeriksaan
specimen laboratorium sederhana yang meliputi persiapan,
KIE, memproses specimen, membaca, dan
menginformasikan kepada pasien.
Cakupan jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium
puskesmas adalah persentase jumlah pasien yang
melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium di

99
Judul Durasi Waktu Pemeriksaan Spesimen Laboratorium
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data Register Laboratorium
Target (10%- 1. Gol darah : 15 menit/orang
2015 dari 2. Hb : 15 menit/orang
kunjungan 3. Gula darah (rapid) : 15 menit/orang
puskesmas) 4. Cholesterol darah : 15 menit/orang
5. Uric Acid (rapid) : 15 menit/orang
Langkah Persiapan sarana dan prasarana, peningkatan kompotensi
Kegiatan petugas, pencatatan pelaporan, monev
Penanggungjaw KOORDINATOR Laboratorium Sederhana
ab & Pengukur
Kinerja

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/Perkesmas

a. Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)

Judul Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan membina keluarga rentan kesehatan yang dilakukan oleh
petugas perkesmas baik yang belum selesai maupun yang
sudah selesai di bina.
Definisi Cakupan keluarga dibina adalah persentase keluarga
Operasional rawan yang belum selesai dibina maupun yang sudah
selesai dibina di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 40% Keluarga Rawan
Sumber data – SP2TP/ LB4

100
– R1, R2
– Kohort
Target 45%
Langkah Kegiatan Mengidentifikasi kk yang akan dikunjungi
Penanggungjawa KOORDINATOR Perkesmas
b pengumpulan
data

b. Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina

Judul Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina


Dimensi Mutu Kualitas dan Keselamatan
Tujuan Memamtau Keluarga Rawan yang dapat mandiri tentang
masalah kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina adalah persentase
Operasional keluarga rawan yang mencapai KM IV dan KK yang jumlah
kunjungannya sudah 6 kali kunjungan dengan tidak
memandang status keluarga mandirinya di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data

101
Judul Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang selesai dibina di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 40 % KK rawan
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2 PHN
– Kohort
Target .45%
Langkah Melakukan perkesmas
Kegiatan
Penanggung KOORDINATOR Perkesmas
jawabdata

c. Cakupan Keluarga Mandiri III

Judul Cakupan Keluarga Mandiri III


Dimensi Mutu Kualitas dan kemandirian
Tujuan Keluarga Rawan dapat mandiri tentang masalah
kesehatannya
Definisi Cakupan Keluarga Mandiri III adalah persentase keluarga
Operasional rawan yang dibina dengan memenuhi kriteria KM III di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi 1 kali dlm 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina yang memenuhi kriteria

102
III di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator 18 %
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2 PHN
– Kohort
Target 100% sasaran (52 Keluarga Rawan)
Langkah Kegiatan Melakukan perkesmas
Penanggungjawa KOORDINATOR Perkesmas
b pengumpulan
data

2) Upaya pencatatan dan pelaporan Tingkat UPTD Puskes

a. Tepat waktu laporan


Judul Tepat Waktu Laporan
Dimensi Mutu Kualitas, kesinambungan
Tujuan Agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu secara berjenjang
Definisi Tepat waktu laporan adalah diterimanya laporan hasil
Operasional kegiatan (mingguan, bulanan, triwulan, semester dan
tahunan) oleh jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan
tanggal/waktu yang sudah ditetapkan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan

103
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu dan dengan
tanda bukti oleh jenjang yang lebih tinggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima oleh jenjang yang lebih
tinggi dengan tanda bukti
Sumber data Buku ekspedisi
Target 1. Laporan kegiatan KIA & KB : tanggal 5
2. Laporan kegiatan GIZI : tanggal 5
3. Laporan kegiatan Imunisasi : tanggal 5
4. Laporan kegiatan P2PM : tanggal 5
5. Laporan kegiatan Promkes : tanggal 5
6. Laporan kegiatanKesling : tanggal 5
7. Laporan SP2TP : tanggal 5
8. LPLPO (Obat) : tanggal 5
9. Laporan Surveilans (EWARS) : Senin
10. Laporan kegiatan Lansia : tanggal 5
11. Laporan kegiatan jiwa : tanggal 5
12. Laporan Kesehatan mata : tanggal 5
13. Laporan kegiatan perkesmas : tanggal 5
14. Laporan kegiatan kesehatan olahraga : tanggal 5
15. Laporan kegiatan Gigi/UKGS : tanggal 5
16. Laporan kegiatan PKPR : tanggal 5
17. Laporan UKK : tanggal 5
Langkah Keg. koordinasi lintas program
Penanggungjaw KOORDINATOR SP2TP
ab & Pengukur
Kinerja

b. Registrasi Pasien dan Catatan Medik


1) Lama waktu pendaftaran pasien

Judul Lama Waktu Pendaftaran Pasien


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar teregistrasinya pasien sesuai dengan standar waktu
yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pendaftaran pasien adalah waktu yang

104
Judul Lama Waktu Pendaftaran Pasien
Operasional dibutuhkan mulai dari pasien di identifikasi sampai selesai
sesuai dengan standar SIK.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk registrasi sesuai
standar SIK dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK)
Target 5 menit
Langkah Persiapan sarana, prasarana, pengaturan tenaga, sampling
Kegiatan survey
Penanggungjaw KOORDINATOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

2) Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik

Judul Lama Waktu Pembuatan dan Penemuan Catatan Medik


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar pembuatan dan penemuan catatan medik pasien sesuai
dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu pembuatan dan penemuan catatan medik pasien
Operasional adalah waktu yang dubutuhkan mulai dari pasien
teridentifikasi sesuai dengan standar SIK sampai mempunyai
lembar catatan medic

105
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan dan
penemuan catatan medik pasien sesuai standar SIK dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang terregistrasi dalam kurun waktu yang
sama
Sumber data Family folder, registrasi kunjungan (SIK)
Target 5 menit
Langkah Penataan family folder, persiapan sarana, prasarana,
Kegiatan pengaturan tenaga, sampling survei
Penanggungjaw KOORDINATOR SP2TP dan Tim kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

3) Lama Waktu Distribusi Catatan Medik ke Pelayanan

Judul Lama Waktu Distsibusi Catatan Medik ke Poli Pelayanan


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan sesuai
dengan standar waktu yang ditetapkan (cepat, tepat, akurat)
Definisi Lama waktu distribusi catatan medik pasien ke poli pelayanan
Operasional adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari teridentifikasinya
catatan medik pasien sampai catatan tersebut ke poli
pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan

106
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan untuk distribusi catatan
medik pasien ke poli pelayanan dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 5 menit
Langkah Penataan family folder, pengaturan tenaga (kurir), sampling
Kegiatan survey
Penanggungjaw KOORDINATOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

4) Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam setelah


selesai pelayanan

Judul Kelengkapan Pengisian dan Penataan /Penyimpanan


Rekam Medik Dalam Waktu 24 Jam
Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar catatan medik pasien bisa memberikan informasi yang
bisa dipertanggung jawabkan secara teknis medis dan dijaga
kerahasiaannya dan keamanannya
Definisi Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan rekam

107
Judul Kelengkapan Pengisian dan Penataan /Penyimpanan
Rekam Medik Dalam Waktu 24 Jam
Operasional medik dalam waktu 24 jam adalah catatan medik pasien yang
sudah teridentifikasi secara teknis medis dan ditata kembali
dalam family folder dalam waktu maksimal 24 jam setelah
pasien mendapat pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan dt
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang catatan mediknya terisi lengkap sesuai
standar dan tertata/tersimpan sesuai standar dalam kurun
waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 5 menit
Langkah Kompotensi tenaga, sosialisasi tentang catatan medik,
Kegiatan penataan family folder, sampling survei
Penanggungjaw KOORDINATOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

5) Kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas

Judul Kelengkapan Informed concent


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar didapatkannya informasi yang jelas dan tertulis serta

108
dibubuhi tanda tangan oleh pasien/keluarga dengan petugas
yang berkompoten tentang persetujuan jenis tindakan medis
yang dilakukan.
Definisi Kelengkapan informed concent adalah persetujuan tertulis
Operasional yang dijelaskan kepada pasien/keluarga terhadap jenis
tindakan medis yang kemudian dibubuhi tanda tangan antara
pihak pasien/keluarga dengan petugas kesehatan yang
berkompeten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan jenis tindakan medis sesuai
standar yang dilengkapi dengan informed concent dalam
kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan medis sesuai
standar dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 100%
Langkah Sosialisasi, penyediaan format, pelaksanaan, penyimpanan
Kegiatan
Penanggungjaw KOORDINATOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

6) Waktu Tunggu Pasien Di Rawat Jalan

Judul Waktu Tunggu di Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Untuk mengetahui lama waktu tunggu di ruang tunggu

109
Judul Waktu Tunggu di Rawat Jalan
sampai mendapatkan pelayanan.
Definisi Waktu tunggu di rawat jalan adalah lama waktu yang
Operasional dibutuhkan oleh pasien/pengunjung mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai dengan pemanggilan
mendapatkan pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rerata waktu yang dibutuhkan mulai dari adanya
catatan medik di unit pelayanan sampai pemanggilan untuk
dilayani
Denominator Jumlah seluruh pasien yang catatan mediknya sudah
terdistribusi di unit pelayanan.
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target < 40 menit
Langkah Sosialisasi, peningkatan motivasi pelayanan, sampling survei
Kegiatan
Penanggungjaw KOORDINATOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

7) Kenyamanan ruang tunggu

Judul Kenyamanan Ruang Tunggu


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Agar pasien/keluarga/pengantar merasakan kenyamanan
selama proses pelayanan.

110
Definisi Kenyamanan ruang tunggu adalah persepsi/pernyataan
Operasional nyaman yang dirasakan oleh pasien/keluarga/pengantar
selama menunggu proses pelayanan di ruang tunggu.
Frekuensi Setiap 3 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap 3 bulan
Numerator Jumlah pasien/keluarga/pengantar yang merasa nyaman
menunggu di ruang tunggu selama proses pelayanan
Denominator Jumlah seluruh pasien/keluarga/pengantar yang berada di
ruang tunggu selama menunggu proses pelayanan
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) , sampling survei
Target 80%
Langkah Penataan ruang tunggu yang nyaman, persiapan quisioner,
Kegiatan pelaksanan sampling survey
Penanggungjaw KOORDINATOR SP2TP dan Tim Kendali Mutu
ab & Pengukur
Kinerja

8) Tata kelola rekam medik

Judul Tata Kelola Rekam Medik


Dimensi Mutu Keamanan
Tujuan Agar rekam medik tersimpan dan boleh dimusnahkan sesuai
dengan aturan perundangan yang berlaku
Definisi Tata kelola rekam medik adalah penyimpanan dan

111
Operasional pemusnahan rekam medik sesuai dengan aturan
perundangan yang berlaku
Frekuensi Setiap tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap tahun
Numerator Jumlah rekam medik pasien yang disimpan dan dimusnahkan
sesuai aturan perundangan yang berlaku, dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh rekam medik yang yang ada dalam kurun
waktu yang sama
Sumber data Family folder , SIK
Target 5 Tahun (100 %)
Langkah Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan,
Kegiatan pemilahan, pemusnahan dengan berita acara tertulis
Penanggungjaw KOORDINATOR SP2TP
ab & Pengukur
Kinerja

3) Administrasi dan Managemen

a. Tindak lanjut hasil monev kegiatan UPTD

Judul Tindak lanjut monev kegiatan UPTD


Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya hasil kegiatan terhadap upaya kesehatan
perorangan di Puskesmas Sungai Sidang

112
Judul Tindak lanjut monev kegiatan UPTD
Definisi Tindak lanjut monev hasil kegiatan tingkat UPTD adalah
Operasional pelaksanaan monev yang harus dilakukan oleh setiap
penanggung jawab poli terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan dalam pertemuan monev tersebut
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Hasil keputusan pertemuan monev yang ditindaklanjuti dalam
satu bulan
Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti dalam satu
bulan
Sumber data Notulen rapat dan PKP
Target 100%
Langkah Mencatat data yang terkait dari notulen rapat dan data PKP
Kegiatan
Penanggungjaw Kepala UPTD
ab & Pengukur
Kinerja

b. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja

Judul Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja


Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kepedulian administrasi PKM dalam
menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan

113
Definisi akuntabilitas kinerja dalah perwujudan kewajiban PKM untuk
Operasional mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban
secara periodik. Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap
adalah laporan kinerja yang memuat pencapaian indikator-
indikator yang ada pada SPM (standar pelayanan minimal),
indikator-indikator kinerja pada rencana strategis bisnis PKM
dan indikator-indikator kerja yang lain yang dipersyaratkan
oleh pemerintah daerah.
Laporan akuntabilitas kinerja minimal 1 bulan sekali
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan dilakukan
minimal 1 bulan 1 kali
Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya disusun dalam
1 bulan
Sumber data Bagian tata usaha
Target 100%
Langkah Mencatat semua hasil kegiatan, membuat grafik, membuat
Kegiatan keterpaduan hasil kegiatan dengan program lain
Penanggungjaw Kepala UPTD
ab & Pengukur
Kinerja

c. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat

114
Judul Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian PKM terhadap tingkat
kesejahteraan pegawai
Definisi Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan dua periode
Operasional dalam satu tahun yaitu bulan April dan Oktober
Frekuensi 6 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah pegawai yang seharusnya diusulkan kenaikan
pangkat dalam 6 bulan
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan
kenaikan pangkat dalam 6 bulan
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Mengisi buku SIP kepegawaian, mengurutkan daftar
Kegiatan kenaikan pangkat setiap pegawai, mengusulkan nama
pegawaian yang sudah waktunya naik pangkat
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha
ab & Pengukur
Kinerja

d. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan gaji berkala

115
Judul Ketepatan waktu pengusulan kenaikan gaji berkala
Dimensi Mutu Efektivitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kepedulian PKM terhadap tingkat
kesejahteraan pegawai
Definisi Usulan kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji secara
Operasional periodik sesuai aturan kepegawaian yang berlaku (UU
No.8/1974, UU No.43/1999)
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai periode
kenaikan pangkat dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya diusulkan
kenaikan pangkat dalam satu tahun
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Mengisi buku SIP kepegawaian, mengurutkan daftar
Kegiatan kenaikan berkala setiap pegawai, mengusulkan nama
pegawaian yang sudah waktunya naik berkala
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha
ab & Pengukur
Kinerja

116
e. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun

Judul Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam


pertahun
Dimensi Mutu Kompetensi, teknis
Tujuan Tergambarnya kepedulian PKM terhadap kualitas SDM
Definisi Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi
Operasional karyawan yang dilakukan baik di rumah sakit ataupun di luar
rumah sakit yang bukan merupakan pendidikan formal.
Minimal per karyawan 20 jam per tahun
Frekuensi 1 tahun
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam
per tahun
Denominator Jumlah seluruh karyawan di PKM
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 10%
Langkah Mengisi buku SIP kepegawaian, mengurutkan daftar setiap
Kegiatan pegawai berdasarkan jenis funsionalnya, mengusulkan nama
pegawaian yang akan dilatih utk meningkatkan
kompetensinya
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha
ab & Pengukur
Kinerja

117
f. Cost Recovery

Judul Cost Recovery


Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas
Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan di PKM
Definisi Cost recovery adalah jumlah pendapatan fungsional dalam
Operasional periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah pembelanjaan
operasional dalam periode waktu tertentu
Frekuensi 2 minggu 1 kali
Pengumpulan
data
Periode Analisa 2 minggu 1 kali
Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan

Denominator Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan


Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target >40% (surplus)
Langkah Mencatat semua pendapatan dan pengeluaran,
Kegiatan memperkirakan hasil pendapatan yang akan datang, berikut
rencana pengeluaran yang akan datang
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
ab & Pengukur
Kinerja

g.Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

Judul Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan

118
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan PKM
Definisi Laporan keuangan meliputi realisasi pendapatan dan arus
Operasional kas. Laporan keuangan harus diselesaikan pada akhir bulan
berjalan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan sebelum tanggal
setiap bulan berikutnya dalam 1 bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus diselesaikan dalam 1
bulan
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran keuangan,
Kegiatan mengisi semua form FS keuangan
Penanggungjaw Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
ab & Pengukur
Kinerja

h.Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan JKN

119
Judul Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan
JKN
Dimensi Mutu Efektivitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi pembayaran
pasien JKN
Definisi Informasi tagihan pasien JKN meliputi semua tagihan
Operasional pelayanan yang telah diberikan.
Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien JKN
adalah waktu pihak PKM melaporkan jumlah pelayanan JKN
ke provider
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi tagihan pasien
JKN yang diamati dlam 1 bulan
Denominator Jumlah total pasien JKN yang diamati dalam 1 bulan
Sumber data Hasil pengamatan
Target <2 jam
Langkah Mengumpulkan data peserta JKN yang mendapat pelayanan
Kegiatan disemua unit pelayanan, melaporkan jumlah seluruh peserta
yang dilayani
Penanggungjaw Bagian keuangan
ab & Pengukur
Kinerja

i. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan


waktu

120
Judul Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai
kesepakatan waktu
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya kinerja manajemen dalam memperhatikan
kesejahteraan karyawan
Definisi Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan
Operasional sesuai dengan kinerja yang dicapai dalam satu bulan
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah bulan dengan kelambatan pemberian insentif

Denominator 12 bulan
Sumber data Catatan bagian keuangan
Target 90%
Langkah Menyusun remunerasi dari setiap pegawai, membayarkan
Kegiatan insentif pegawai sesuai dengan remunerasinya
Penanggungjaw Bagian keuangan
ab & Pengukur
Kinerja

121

Anda mungkin juga menyukai