Anda di halaman 1dari 7

ACTIVE 4 (2) (2015)

Journal of Physical Education, Sport,


Health and Recreations
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr

MANAJEMEN PENGELOLAAN WAHANA REKREASI OLAHRAGA DI


WISATA AGRO KAMPOENG KOPI BANARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2013

Hardina Nanda Rizqika

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,


Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen pengelolaan wahana rekreasi olahraga
Diterima Agustus 2013 di Wisata Agro Kampoeng Kopi Banaran Kabupaten Semarang Tahun 2013. Metode penelitian
Disetujui Januari 2015 yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan naturalistik-
Dipublikasikan Februari fenomologis yang mana dalam proses pengumpulan data di lapangan adalah melalui metode
2015 interview dan observasi. Dari hasil penelitian, terdapat proses manajemen yang dilakukan di
________________ tempat ini yang mana melaksanakan proses perencanaan (planning), pengorganisasian
Keywords: (organizing), kepemimpinan (leading) dan pengendalian (controlling). Untuk menjalankan
Management; Soprt keempat proses tersebut manajemen pengelolaan di tempat wisata ini dipengaruhi oleh faktor yang
Recreation Vehicle berasal dari luar dan dalam. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tempat wisata
____________________ tersebut melaksanakan proses-proses manajemen. Mengacu dari hasil tersebut, peneliti dapat
mengajukan saran yaitu : 1) Untuk manajer Wisata Agro Kampoeng Kopi Banaran Kabupaten
Semarang agar terus melakukan evaluasi manajemen sehingga nantinya manajemen akan lebih
baik. 2) Untuk karyawan dan para pekerja lainnya agar dapat memaksimalkan pelayanan kepada
pengunjung supaya kegiatan pengunjung di tempat wisata lebih nyaman dan berkesan. 3) Untuk
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) terkait dengan manajemen pengelolaan untuk melakukan
evaluasi dalam pengadaan wahana rekreasi dan lebih mempercepat birokrasinya.

Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this study was to determine the management of sport recreational vehicle at Agro Tourism
Kampoeng Kopi Banaran Kabupaten Semarang 2013. The method used in this research is a qualitative
method-fenomologic naturalistic approach in which the process of data collection in field is through-interview
and observation methods.From the research, there is a management process that is done in this place which is
carrying out the planning process (planning), (organizing), leadership (leading) and control (controlling). For
the fourth run the process in the management of this resort is influenced by factors from outside and inside.
Based on the result of this research concluded that the sight implementing management processes. Referring to
these results, researchers may submit suggestions, namely: 1) For Agro Tourism manager Kampoeng Kopi
Banaran Kabupaten Semarang to continue to evaluate management so that management will be better. 2) For
employees and other workers in order to maximize service to the visitors so that visitors in the sights activities
more comfortable and memorable. 3) To PT. PTPN IX (Persero) associated with the thbureaucracy.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi: ISSN 2252-6773
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: hardinaharjo@yahoo.com

1600
Hardina Nanda Rizqika / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

PENDAHULUAN yang awalnya muncul adalah lapangan tennis.


Setelah lapangan tennis berkembang animo
Agrowisata merupakan salah satu macam masyarakat kepada olahraga futsal sangat baik
diversifikasi produk wisata yang dapat kemudian dibuat lapangan futsal yang menjadi
dimanfaatkan untuk penyajian beberapa paket satu lapangan dengan lapangan tennis. Ide tidak
wisata terhadap wisatawan yang akhir-akhir ini terbatas hanya sampai disitu, ide yang lain terus
cenderung tertarik untuk menyaksikan dan bermunculan untuk menambah berbagai
menikmati obyek wisata dan daya tarik wisata fasilitas wahana rekreasi olahraga di tempat
yang baru dan memiliki daya tarik tersendiri. wisata tersebut. Alasan berkembangnya wahana
Salah satunya yang berada di Bawen, rekreasi olahraga salah satunya adalah untuk
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yaitu pencapaian target laba.
Wisata Agro Kampoeng Kopi Banaran yang Target laba yang selalu dicapai per-tiap
mana tempat tersebut merupakan wisata agro tahunnya oleh tempat wisata ini tidak
yang di dalamnya memiliki berbagai fasilitas. membuatnya berhenti berinovasi sampai disini.
Utamanya adalah resto dan berbagai fasilitas Keinginan memunculkan sesuatu yang baru
yang mendukung disertai dengan pesona disertai dengan perbaikan-perbaikan di berbagai
pemandangan kebun kopi yang luasnya kurang wahana selalu dikemukakan oleh manajer
lebih 20 hektar. Bagi pengunjung yang ingin Kampoeng Kopi Banaran. Namun keinginan
melakukan kegiatan olahraga rekreasi untuk tersebut terhambat dengan birokrasi yang lama.
mengisi waktu luang, tempat wisata ini juga Birokrasi yang lama menghambat
menyediakan berbagai fasilitas olahraga keterlangsungan manajemen pengelolaan di
rekreasi, yaitu : Lapangan Tennis (outdoor), tempat wisata ini.
Lapangan Futsal (outdoor), Kolam Renang, Ramainya pengunjung yang
Flying Fox Dewasa, ATV Kids, ATV Dewasa menggunakan wahana rekreasi olahraga harus
150cc, Out Bound Kids, Flying Fox Kids. didukung dengan adanya pelayanan yang baik.
Kenyamanan dan fasilitas yang ditawarkan Namun sayangnya jumlah karyawan yang
membuat tempat ini ramai dikunjungi dimiliki tempat wisata ini terbatas. Terbatasnya
wisatawan terutama weekend dan hari-hari jumlah karyawan maupun petugas di wahana-
libur. wahana rekreasi olahraga membuat kegiatan
Wahana rekreasi olahraga di Wisata wisata olahraga rekerasi tidak berjalan dengan
Agro Kampoeng Kopi Banaran sangat ramai baik. Hal ini terlihat saat observasi yang
dikunjungi oleh wisatawan. Promosi dengan dilakukan oleh peneliti di wahana outbound
menggunakan komunikasi yang baik yaitu kids dengan keterbatasan jumlah petugas maka
komunikasi verbal/dari mulut ke mulut, antrian terlalu panjang, kegiatan tidak berjalan
website, brosur yang diberikan kepada sekolah- dengan komunikatif. Selain itu sarana prasarana
sekolah dan juga biro travel perjalanan di wahana ini nampak bermasalah dengan
membuat pengunjung yang datang ke tempat adanya plang yang rusak, beberapa sarana yang
wisata ini berasal dari berbagai daerah dan pewarnaannya tidak diperbahui dan keamanan
berbagai usia. Ramainya pengunjung selalu yang kurang mendukung.
mencapai target global per tiap tahunnya Permasalahan yang terjadi pada
membuktikan bahwa tempat wisata ini sangat manajemen pengelolaan berdasarkan faktor dari
diminati banyak orang. luar maupun dari dalam perusahaan maupun
Tempat wisata ini berada di bawah tempat yang mengelola manajemen secara
naungan PT. PERKEBUNAN NUSANTARA langsung. Selain itu juga manajemen juga
IX (PERSERO) SEMARANG yang dipengaruhi oleh faktor pendukung dan
menyediakan fasilitas wahana rekreasi setelah penghambat pengelolaan manajemen tersebut.
Resto Kampoeng Kopi Banaran berkembang. Dengan adanya latar belakang
Wahana rekreasi olahraga ada sejak tahun 2008 permasalahan di atas, peneliti ingin melakukan

1601
Hardina Nanda Rizqika / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

kajian lebih dalam mengenai manajemen Banaran. Subjek penelitian : Manajer,


pengelolaan wahana rekreasi olahraga dengan Pengelola, Pengunjung sedangkan objek
judul : Manajemen Pengelolaan Wahana penelitian adalah manajemen pengelolaan
Rekreasi Olahraga Di Wisata Agro Kampoeng wahana rekreasi olahraga di tempat wisata
Kopi Banaran Kabupaten Semarang Tahun tersebut.
2013. 3.3 Instrumen dan Metode Pengumpulan
Data metode pengumpulan data yaitu
METODE PENELITIAN dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dokumen dan dokumentasi
3.1 Pendekatan Penelitian menggunakan yang mana instrumennya adalah tabel 3.1
metode penelitian kualitatif dengan sebagai berikut.
pendekatan naturastik-fenomologis.
3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian lokasi
penelitian di Wisata Agro Kampoeng Kopi

Tabel 3.1 Matrik Pengumpulan Data Permasalahan dalam Manajemen Pengelolaan Wahana
Rekreasi Olahraga
No. Masalah Penelitian Data yang Dikumpulkan
Observasi Wawancara Dokumen Dokumentasi
1. Birokrasi yang lambat V V
2. Motivasi Kerja V V V
3. Jumlah karyawan terbatas V V V V
4. Tingkat Penghasilan V
5. Koordinasi dan Komunikasi V V V
6. Sarana dan Prasarana V V V V

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi


Pedoman
Kegiatan
Observasi
Persiapan a. Memiliki litelatur untuk gambaran melakukan observasi.
b. Menentukan terlebih dahulu fokus penelitian yang ada di Wisata Agro
Kampoeng Kopi Banaran Kabupaten Semarang.
c. Membuat surat pengantar untuk melaksanakan observasi observasi/studi
lapangan yang disetujui oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan.
d. Memberikan surat observasi dan proposal penelitian kepada PT. Perkebunan
Nusantara IX (Persero).
e. Surat ijin yang didapat dari Fakultas dan PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero) diberikan kepada kantor manajemen Wisata Agro Kampoeng Kopi
Banaran Kabupaten Semarang.
Pelaksanaan a. Memperkenalkan diri dengan pengelola dan mengutarakan maksud dan
tujuan kunjungan dengan simpatik, yang tentunya akan melaksanakan
observasi di tempat wisata tersebut.
b. Berdiskusi dengan pengelola tentang bagaimana manajemen pengelolaan
wahana rekreasi olahraga di tempat tersebut.
c. Melakukan observasi lapangan dengan membuat catatan-catatan kecil dan
mendokumentasikan fenomena-fenomena yang terjadi terkait dengan
pelaksanaan manajemen pengelolaan wahana rekreasi olahraga di tempat
tersebut.

1602
Hardina Nanda Rizqika / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

Penyusunan a. Mengumpulkan berbagai hasil observasi yang telah didapatkan di tempat


penelitian
b. Mengumpulkan dan membuang beberapa data observasi untuk disusun
sebagai hasil observasi lapangan.
c. Memulai penyusunan pembuatan hasil observasi manajemen pengelolaan
wahana rekreasi olahraga di tempat tersebut.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara


No. Responden Pertanyaan
1. Manajer a. Sejak kapan Anda menjadi manajer di Wisata Agro Kampoeng
Kopi Banaran? Bagaimana prosesnya?
b. Bagaimanakah proses manajemen di wahana rekreasi olahraga di
Wisata Agro Kampoeng Kopi Banaran?
c. Faktor apakah yang mempengaruhi keterlangsungan manajemen
pengelolaan wahana olahraga rekreasi di tempat ini?
d. Apa sajakah faktor yang mendukung dan menghambat proses
manajemen pengelolaan wahana rekreasi olahraga di tempat ini?
e. Bagaimana strategi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
yang terjadi dalam manajemen pengelolaan wahana rekreasi di
tempat ini?
2. Karyawan a. Sejak kapan Anda menjadi karyawan di Wisata Agro Kampoeng
Kopi Banaran? Bagaimana prosesnya?
b. Menurut Anda, proses manajemen wahana rekreasi olahraga disini
sudah baik/ efektif dan efisien?
c. Hambatan apa saja yang Anda alami selama menjadi karyawan
disini?
d. Motivasi kerja seperti apa yang Anda inginkan? Apakah sudah
didapatkan?
e. Bagaimana tanggapan Anda mengenai kepemimpinan atasan
Anda?
3. Pengunjung a. Berapa kali Anda mengunjungi tempat ini?
b. Apakah tujuan Anda datang ke tempat ini?
c. Bagaimana tanggapan Anda mengenai wahana rekreasi yang Anda
gunakan?
d. Bagaimana kesan Anda dan apa sarannya?

3.4 Pemeriksaan Keabsahan Data uji kredibilitas, uji tranferabilitas, uji dependabilitas dan uji
konfirmabilitas
3.5 Analisis Data

1603
Hardina Nanda Rizqika / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

Pengumpulan

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Gambar 3.1 Proses Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN 2) Departementalisasi, yaitu


pengelompokan aktivitas atau pekerjaan
Menurut Koontz dalam buku Pengantar yang diperlukan untuk mencapai tujuan
Manajemen (Sri Wiludjeng SP, 2007:57) organisasi yang telah ditetapkan.
menjelaskan pengertian planning yaitu planning 3) Pendelegasian wewenang (Delegation of
involves selecting mission and objectives and the Authority), adalah pendelegasian
actions to achieve them; it requires decision wewenang untuk menjalankan aktivitas
making, that is, choosing from among atau pekerjaan tertentu.
alternative future courses of action. Yang 4) Koordinasi (Coordination), adalah proses
artinya adalah perencanaan melibatkan penentuan hubungan, wewenang, dan
pemilihan misi, tujuan dan tindakan untuk informasi secara horizontal maupun
mencapainya, membutuhkan pengambilan vertikal.
keputusan, yang mana memilih program masa Langkah berikutnya dari
depan dari tindakan alternatif. pengorganisasian adalah menentukan
Namun perencanaan yang dilakukan oleh koordinasi antar bagian dalam organisasi.
pimpinan dan karyawan terkadang mengalami Koordinasi dapat diartikan sebagai proses
hambatan dalam hal birokrasi dari perusahaan. menggerakkan segala usaha untuk
Yang mana birokrasi lambat mempengaruhi melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.
perencanaan tidak berjalan sebagaimana Tugas utama koordinator adalah menggerakkan
mestinya. serta mengkoordinir orang, alat, bahan, uang,
Pengorganisasian (organizing) terlaksana metode, mesin, informasi dan teknologi untuk
di tempat wisata ini dengan adanya struktur mencapai tujuan yang telah dikehendaki.
organisasi yang mana terdapat manajer, Koordinasi dapat dilaksanakan secara
koordinator-koordinator yang bertugas horisontal dan vertikal.
mengkoordinir para timnya untuk menjalankan Jika dikaitkan dengan teori di atas maka
pekerjaan sesuai dengan tugasnya masing- koordinasi yang terjadi di beberapa wahana
masing. rekreasi olahraga kurang berjalan dengan efisien
Organizing (pengorganisasian) menurut karena adanya hambatan jumlah sumber daya
Koontz dalam buku Pengantar Manajemen (Sri manusia yang terbatas. Karena jumlahnya yang
Wiludjeng SP, 2007:93) memiliki proses sebagai terbatas proses penggerakan usaha untuk
berikut : melaksanakan tugas sebagaimana mestinya
1) Identifikasi aktvitas-aktivitas atau menjadi kurang terkondisi. Hal tersebut juga
pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan mempengaruhi motivasi kerja yang masih
untuk mecapai tujuan organisasi. mengalami masalah terlihat dengan adanya
beberapa petugas yang terkadang tidak stand by

1604
Hardina Nanda Rizqika / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

di beberapa wahana karena jumlahnya yang Manajemen (Sri Wiludjeng SP, 2007:176)
terbatas. Selain itu komunikasi yang dilakukan pengertian controlling is the measurement and
di wahana outbound kids nampak kurang correction of performance in order to make sure
komunikatif sehingga kegiatan yang berjalan that enterprise objectives and the plans devised
kurang aktif. Koordinasi yang kurang efisien to attain them are being accomplished. Yang
juga mempengaruhi keadaan kegiatan di artinya pengendalian adalah pengukuran dan
lapangan yang nampak di beberapa wahana koreksi kinerja dalam rangka memastikan
rekreasi tersebut. bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana
Selain itu masih terdapat adanya yang dirancang untuk mencapai tujuan mereka
beberapa pengunjung yang kurang disiplin yang sedang dicapai.
mana melanggar peraturan dengan masuk ke Selain sumber daya manusia,
area outbound kids yang seharusnya pengendalian di tempat wisata ini juga
pengunjung yang mengantar tidak boleh masuk melakukan pengendalian yang kaitannya
ke dalam area. Hambatan ini juga dikarenakan dengan budget yang diperiksa oleh BPK (Badan
adanya koordinasi dari para petugas yang Pengawasan Keuangan). Dari satuan
kurang mengawasi lingkungannya. pengawasan intern kemudian berarah kepada
Menurut Koontz dalam buku Pengantar pemerintahan yang mana hal tersebut sangat
Manajemen (Sri Wiludjeng SP, 2007:142) mengendalikan manajemen. Pengendalian
leadership is defined as the art or process of keuangan dilakukan dalam hal pembayaran
influencing people so that they will strive kepada karyawan yang digolongkan tingkatan
willingly and enthuasiastically toward the kerjanya dan mencari pekerja honorer untuk
achievement of group goals. Yang artinya membantu dalam pekerjaan ketika terdapat
adalah kepemimpinan didefinisikan sebagai seni event dan kegiatan yang ramai di beberapa
atau proses mempengaruhi orang sehingga wahana. Untuk pengangkatan karyawan terlihat
mereka akan berusaha rela dan antusias menuju sangat dikendalikan dengan sistem ini karena
pencapaian tujuan kelompok. jika para pekerja honorer diangkat sebagai
Menurut GR Terry dalam buku karyawan maka pada hari biasa yang mana
Pengantar Manajemen (Sri Wiludjeng SP, tidak terdapat event atau kegiatan rekreasi maka
2007:142) leadership is the activity of pekerja tersebut tidak melakukan pekerjaan
influencing people to strive willingly for mutual apapun. Perusahaan juga sangat menjaga
objectives. Yang artinya kepemimpinan adalah kelestarian wisata agro dengan menerapkan
kegiatan mempengaruhi orang untuk berusaha peraturan dari pemerintah untuk tidak
suka untuk tujuan bersama. menebang pohon apapun yang merupakan hak
Terdapat proses kepemimpinan (leading) milik perusahaan tanpa seijin pemerintah pusat.
di Wisata Agro Kampoeng Kopi Banaran yang Di luar itu tanggapan positif datang dari
mana terdapat seorang pimpinan yaitu manajer para pengguna wahana rekreasi olahraga di
yang melakukan kegiatan memimpin dengan tempat wisata tersebut menurut hasil
strategi kerja tim. Karena kepemimpinannya wawancara yang dilakukan oleh peneliti mereka
tersebut, para karyawan yang berada di bawah senang dapat menggunakan fasilitas yang
pimpinannya mengapresiasi dan termotivasi disediakan oleh tempat wisata. Mereka
untuk mengembangkan potensi wisata di tempat melakukannya di waktu senggang dengan
wisata tersebut. tujuan rekreasi yang sehat dengan
Proses terakhir yaitu pengendalian menggunakan unsur gerak. Sesuai dengan
(controlling) juga dilakukan di tempat wisata ini pengertian Hebert Haag (1994) mengenai
dengan cara mengadakan evaluasi kinerja rekreasi olahraga yaitu recreational sport/leisure
karyawan dan mencari solusi bersama atas time sports are formed of physical activity in
permasalahan yang terjadi. Sesuai dengan leisure under time perspective. It compires sport
pernyataan Koontz dalam buku Pengantar after work, on weekend, in vacation, in

1605
Hardina Nanda Rizqika / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

retirement, or during periods of (unfortunate) 2) Untuk karyawan dan para pekerja


unemployment. Yang artinya rekreasi lainnya agar dapat memaksimalkan
olahraga/berolahraga di waktu luang terbentuk pelayanan kepada pengunjung supaya
dari aktivitas fisik di waktu luang di bawah kegiatan pengunjung di tempat wisata
waktu yang teratur. lebih nyaman dan berkesan.
3) Untuk PT. Perkebunan Nusantara IX
SIMPULAN (Persero) dan Manajemen Wisata Agro
Kampoeng Kopi Banaran terkait dengan
Dari pembahasan tersebut maka dari manajemen pengelolaan untuk terus
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa melakukan evaluasi dan berinovasi dalam
manajemen pengelolaan wahana rekreasi pengadaan wahana rekreasi olahraga
olahraga di Wisata Agro Kampoeng Kopi demi kebutuhan masyarakat terhadap
Banaran berada di bawah naungan PT. olahraga yang nantinya dapat
Perkebunan Nusantara IX (Persero). menjadikan Wisata Agro Kampoeng
Manajemen pengelolaan wahana rekreasi di Kopi Banaran sebagai tujuan utama
tempat wisata tersebut menggunakan empat penggunaan wahana rekreasi olahraga
proses manajemen yaitu perencanaan oleh para wisatawan.
(planning), pengorganisasian (organizing),
kepemimpinan (leading) dan pengendalian DAFTAR PUSTAKA
(controlling). Selain itu, terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi keterlangsungan Wiludjeng Sri. 2007. Pengantar Manajemen.
manajemen pengelolaan wahana rekreasi di Yogyakarta: Graha Ilmu.
tempat tersebut. Yaitu terdapat faktor yang Mutohir, Toho Cholik, Muhyi Muhammad dan
Fenanlampir Albertus. 2011. Berkarakter
berasal dari luar dan dalam serta faktor
dengan Berolahraga dan Berolahraga dengan
pendukung dan penghambat.
Berkarakter. Surabaya: Sport Media.
Dari hasil penelitian dan pembahasan Mulyana Deddy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif.
yang dikemukakan di atas maka saran dari Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
penelitian ini yaitu : Murni Muhammad dan M. Saputra Yudha. 2000.
1) Untuk manajer Wisata Agro Kampoeng Pendidikan Rekreasi. Departemen Pendidikan
Kopi Banaran Kabupaten Semarang agar Nasional Direktorat Jendral Pendidikan
terus melakukan evaluasi manajemen Dasar dan Menengah Bagian Proyek
sehingga nantinya manajemen akan lebih Penataan Guru SLTP Setara D-III.
baik dari sebelumnya.

1606

Anda mungkin juga menyukai