Anda di halaman 1dari 2

1.

Untuk menghitung PPH Pasal 21 yang harus dipotong dari penghasilan Fritz Rudy van Basten, pertama-
tama kita perlu menentukan pendapatan bruto bulanan dan penghasilan neto bulanan.

Pendapatan Bruto Bulanan = Gaji + Tunjangan Jabatan + Premi Asuransi Kecelakaan Kerja + Premi
Asuransi Kematian + Bonus + Iuran THT Dibayar Pemberi Kerja

Pendapatan Bruto Bulanan = Rp 270.000.000 + Rp 90.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp 10.000.000 + Rp


50.000.000 + Rp 22.500.000

Pendapatan Bruto Bulanan = Rp 452.500.000

Penghasilan Neto Bulanan = Pendapatan Bruto Bulanan - Potongan Iuran THT Dibayar Pemberi Kerja

Penghasilan Neto Bulanan = Rp 452.500.000 - Rp 22.500.000

Penghasilan Neto Bulanan = Rp 430.000.000

Karena Fritz Rudy van Basten menikah dan menanggung dua orang anak, maka:

 0% untuk penghasilan hingga Rp 54.000.000 per tahun

 5% untuk penghasilan di atas Rp 54.000.000 hingga Rp 108.000.000 per tahun

 15% untuk penghasilan di atas Rp 108.000.000 hingga Rp 540.000.000 per tahun

 25% untuk penghasilan di atas Rp 540.000.000 hingga Rp 4.320.000.000 per tahun

 30% untuk penghasilan di atas Rp 4.320.000.000 per tahun

Pertama-tama, PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) untuk Fritz Rudy van Basten, yaitu:

PTKP = (Jumlah Tanggungan x Rp 4.500.000) + Rp 54.000.000

PTKP = (2 x Rp 4.500.000) + Rp 54.000.000

PTKP = Rp 63.000.000

Selanjutnya, Penghasilan Kena Pajak (PKP) bulanan Fritz Rudy van Basten, yaitu:

PKP = Penghasilan Neto Bulanan - PTKP

PKP = Rp 430.000.000 - Rp 63.000.000

PKP = Rp 367.000.000

Berdasarkan tarif pajak di atas, maka PPH Pasal 21 yang harus dipotong dari penghasilan Fritz Rudy van
Basten adalah sebagai berikut:

 0% untuk penghasilan hingga Rp 54.000.000 per tahun = 0%

 5% untuk penghasilan di atas Rp 54.000.000 hingga Rp 108.000.000 per tahun = 5% x (Rp


108.000.000 - Rp 54.000.000) / 12 bulan = Rp 2.250.000

 15% untuk penghasilan di atas Rp 108.000.000 hingga Rp 540.000.000 per tahun = 15% x (Rp
367.000

Anda mungkin juga menyukai