PEKERJAAN :
PEMBUATAN POS JAGA DAN PAGAR PANEL
LOKASI :
GEDUNG JUANG TAMBUN
JL. SULTAN HASANUDIN NO.39, SETIADARMA, KEC. TAMBUN SELATAN,
KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT
PERATURAN TEKNIS
PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Lokasi Pekerjaan Pembuatan Pos Jaga dan Pagar Panel adalah Museum
Bekasi Jl. Sultan Hasanudin No.39 Kec. Tambun Selatan. Kab. Bekasi
1.1.7 Peralatan
1. Penyedia Jasa harus mengajukan daftar terperinci tentang Peralatan-peralatan
yang akan digunakan disertai data-data kemampuan alat-alat tersebut.
2. Penyedia Jasa wajib mendatangkan alat-alat tepat pada untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
3. Kerusakan peralatan tersebut harus segera diperbaiki/diganti dan tidak dapat
dipakai sebagai alasan keterlambatan pekerjaan.
1.1.11 Material
1. Umum
a. Bahan yang didatangkan harus mencukupi untuk kegiatan pelaksanaan
konstruksi sehingga tidak menghambat pelaksanaan.
b. Bahan yang diterima Direksi harus segera diamankan agar tidak sampai
mengganggu tertib lingkungan dan aman dari kerusakan.
c. Bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi harus sesegera mungkin diangkut
ke luar lokasi atau dalam waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam.
d. Bila dianggap perlu, Direksi dapat memerintahkan agar diadakan
pemeriksaan pada bahan-bahan atau pada campuran bahan-bahan yang
dipakai untuk menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi.
e. Pemeriksaan bahan-bahan harus dilakukan dengan cara-cara yang
ditentukan dalam Peraturan Pemeriksaan Bahan-bahan. Hasil-hasil
pemeriksaan demikian harus dipelihara baik dan disimpan oleh Penyedia
Jasa dan apabila diminta harus dapat ditunjukkan kepada Direksi setiap
saat, selama pekerjaan berlangsung dan setiap saat selama 2 tahun
sesudah pekerjaan selesai.
f. Untuk menjaga material tidak berantakan, perlu disediakan box-box
material secukupnya.
2. Batu Kali.
Batu kali harus terdiri dari batu-batu yang baik, kuat dan mempunyai
panjang sekurang-kurangnya 1,5 kali lebarnya dan batu-batu itu harus
dengan permukaan yang kasar. Batu-batu tersebut harus sekurang-
kurangnya mempunyai tiga bidang pecah.
3. Pasir.
Pasir yang digunakan harus bersih, tidak mengandung lumpur (max 5%).
Apabila setelah digenggam dan diremas pada telapak tangan tidak
terdapat debu atau lumpur.
4. Air.
a. Air yang digunakan harus air yang bersih dan tidak boleh mengandung
minyak asam, alkali dan garam. Serta tidak mengandung bahan-bahan
organis atau bahan-bahan yang lain yang merusak.
b. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirim
air itu ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui untuk diselidiki
sampai seberapa jauh air itu mengandung zat-zat yang dapat merusak.
Biaya pemeriksaan menjadi beban Penyedia Jasa.
c. Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan dapat ditentukan dengan
ukuran isi atau ukuran berat dan harus dilakukan dengan setepat-
tepatnya.
5. Kerikil.
Kerikil harus bersih dari segala macam kotoran dengan ukuran 20-30 mm.
6. Besi Beton.
a. Besi Beton biasa bulat/ulir dan U-24 untuk semua beton bertulang,
ukuran harus sesuai dengan gambar rencana.
b. Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak dan karat.
c. Kawat pengikat besi beton harus berkwalitas besi lunak dengan diameter
1mm.
d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat tersebut diatas harus disingkirkan
dan dikeluarkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 3x24 jam sesudah
ada perintah dari Direksi.
e. Bila dianggap perlu untuk mendapatkan jaminan kualitas harus
dimintakan sertifikat dari laboratorium untuk percobaan tekan, tarik dan
melengkung 180, dimana semua biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
7. Semen.
a. Semen yang digunakan adalah Portland Cement Type I.
b. Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), diturunkan
dan disimpan dalam gudang yang kering terlindung dari pengaruh cuaca
dengan ventilasi cukup dan di letakkan di atas dudukan kayu.
c. Bila di dalam semen terdapat bagian-bagian yang telah mengeras dan
zak, maka sama sekali tidak diperkenankan untuk digunakan.
8. Bata Merah.
a. Bata yang dipakai bata yang berkualitas baik dengan persentase pecah
maximum 10%.
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
Semen :
1. Semen yang dipakai adalah Semen Portland Type I yang mendapat persetujuan
Direksi dan memenuhi SKSNI-1991, SNI, SII.
2. Selama pengangkutan dan penyimpanan, semen tidak boleh kena air dan
kantongnya harus asli dari pabriknya, dan tetap utuh dan tertutup rapat.
3. Semen yang sudah membeku, tidak dibenarkan dipakai dalam pekerjaan ini.
4. Semen disimpan pada tempat yang beralaskan dari kayu yang tingginya tidak
kurang dari 30 cm dari lantai.
5. Semen tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2,00 meter.
6. Pengeluaran semen dari tempat penyimpanan berurutan sesuai dengan
datangnya semen di tempat penyimpanan.
3. Toleransi Besi
Diameter, ukuran sisi (atau Variasi dalam
jarak antara dua permukaan berat yang Toleransi
yang diperbolehkan
berlawanan)
< Ø 10 mm ± 7% ± 0,4 mm
≥ Ø 10 mm dan < Ø 16 mm ± 5% ± 0,4 mm
≥ Ø 16 mm dan < Ø 28 mm ± 4% ± 0,5 mm
Ø 28 mm-Ø 32 mm ± 2% ± 0,6 mm
Bekisting/Cetakan Beton :
1. Cetakan untuk beton bekisting (formwork), harus dibuat dari plywood yang
tebalnya minimal 9 mm. Rangka penguat cetakan yang dipakai minimal dari
kayu kelas kuat II dan dipasang sedemikian rupa sehingga cukup kuat untuk
menahan tekanan beban beton.
2. Bahan steger (tiang penyangga) harus terbuat dari kayu bermutu baik atau
menggunakan schaffolding.
PASAL 4
PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN, DAN ACIAN
2. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pemasangan batu bata dilaksanakan supaya dibuatkan
acuan/profil dari usuk kruing minimal 4/6 dengan permukaan diserut
rata dipasang kokoh dan tegak tidak goyang dan setiap saat di lot/dicek
tegak lurusnya.
b. Siapkan setting out posisi kusen pintu atau jendela.
c. Sebelum dipasang, bata harus direndam air sampai jenuh dan
dibersihkan agar bebas dari kotoran.
d. Pasangan batu bata dengan adukan 1 pc : 3 ps (Trasram) digunakan
untuk pasangan dari atas sloof atau plat lantai sampai 30 cm di atas
lantai jadi, dan juga untuk pasangan bata yang akan berhubungan
langsung dengan air, seperti pada tembok toilet setinggi 170 cm dari
lantai dan septictank dan pekerjaan lain sesuai dengan petunjuk Direksi.
e. Pasangan batu bata dengan adukan (1 pc : 5 ps) digunakan untuk
pasangan dinding pemisah antar ruang dan untuk pasangan lainnya
sesuai dengan gambar.
f. Pelaksanaan untuk semua pasangan bata dilaksanakan secara bertahap,
dan setiap tahap setinggi max. 1,00 m harus sudah diikuti dengan
pengecoran kolom praktis, penghentian pasangan batu bata harus dibuat
berterap/bertangga untuk menghindari retak dikemudian hari.
g. Jarak stek/angkur beton dari pasangan bata ke kolom dibuat dengan
tinggi maximal 0.75 m dengan besi Ø 10 mm.
h. Pembuatan lubang steger pada pasangan batu bata sama sekali tidak
dibenarkan.
i. Setelah bata terpasang adukan, nat/siar harus dibersihkan dengan sapu
lidi dan kemudian disiram dengan air.
j. Pembobokan pasangan bata untuk pemasangan instalasi listrik, air dll
yang harus tertanam didalam batu bata supaya dilakukan dengan
menggunakan gerinda/alat potong, dan dilaksanakan setelah pasangan
batu bata berumur minimal 7 hari.
k. Untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat dari pengaruh sinar
matahari, pasangan batu bata harus disiram air minimal sampai dengan 7
hari setelah pemasangan.
l. Hasil dari pasangan bata adalah sesuai dengan gambar kerja, kerugian
akibat kesalahan pemasangan sepenuhnya menjadi tanggungan Penyedia
Jasa.
m. Pasangan batu bata 1 Pc : 5 Ps maupun 1 Pc : 3 Ps dipasang sesuai
dengan gambar rencana.
Pekerjaan Plesteran
1. Persyaratan Bahan
a. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan
plesteran mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.
2. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai pasangan bata yang akan diplester
terlebih dahulu disiram air sampai jenuh.
b. Semua permukaan bidang yang akan diplester harus bersih dari bahan
yang dapat mempengaruhi daya rekat plesteran.
c. Buatkan kepala/kop plesteran dengan acuan benang lurus vertikal pada
jarak + 2,50 meter dengan ketebalan 15 mm.
d. Plesteran 1 Pc : 5 Ps dilaksanakan pada dinding tembok setelah
pemasangan batu bata. Plesteran 1 Pc : 3 Ps dilaksanakan pada pasangan
tembok kedap air, pelat atap atau sesuai dengan yang ditunjukkan pada
gambar.
e. Pekerjaan bidang plester baru dapat dikerjakan setelah kepala plesteran
kering, minimal telah berumur 24 Jam.
f. Untuk pekerjaan plesteran beton dak talang supaya dibuatkan
kemiringan sehingga sirkulasi air hujan bisa lancar.
g. Ratakan permukaan bidang plester dengan alat jidar alumunium dengan
tebal sesuai dengan kepala/kop plesteran.
h. Bidang plester harus dijaga kelembabannya agar tidak mengering terlalu
cepat yang mengakibatkan keretakan dengan jalan membasahi dengan
air serta melindungi dari sinar matahari langsung.
i. Pekerjaan acian baru boleh dilaksanakan setelah plesteran berumur 7
hari.
Pekerjaan Acian
1. Persyaratan Bahan
a. Bahan-bahan seperti pasir super halus, semen Gresik, mill tembok cap
Gajah, dan air adukan mengikuti ketentuan yang digunakan dalam
pekerjaan beton.
2. Persyaratan Pelaksanaan
a. Lakukan pekerjaan acian setelah plesteran/beton berumur 7 hari.
b. Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada bagian sudut dan siap
untuk diaci.
c. Lakukan pembasahan/penyiraman dengan air terhadap plesteran/
beton/bidang yang akan diaci.
d. Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm.
e. Pekerjaan acian dilaksanakan pada : tembok, kolom dan plat talang
f. Gunakan jidar alumunium untuk meratakan acian.
g. Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil untuk merapikan dan
menghaluskan acian secara merata dan tidak bergelombang.
h. Pergunakan jidar alumunium secara utuh pada bidang sudut maupun
pada tali air sehingga lebih menjamin kelurusannnya.
i. Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air minimal dalam waktu 7
hari, dan setelah itu acian baru dikeringkan.
j. Setelah acian betul betul kering dan atas persetujuan Direksi/pengawas
pekerjaan, pekerjaan pengecatan/plamiran baru bisa dilaksanakan.
PASAL 5
PEKERJAAN PLAFOND
PASAL 6
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
PASAL 8
PEKERJAAN PENGECATAN
PASAL 10
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
2. Instalasi Penerangan
Instalasi yang diperuntukan bagi penerangan lampu pada ekterior maupun interior
dalam pemasangannya harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :
a. Kabel yang digunakan setara Merk Supreme yang lulus satandar LMK / PLN
. Ukuran kabel 3c x 2,5 mm2 dan jenis kabel yang digunakan adalah NYM.
Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC
yang khusus untuk listrik dan harus didalam kotak penyambungan atau yang
disebut Tee Dus.
b. Setiap saluran kabel dalam bangunan atau plafon dilindungi dengan pipa
conduit diameter minimum 5/8 ” setara merk Clipsal.
c. Semua pemasangan instalasi kabel ” inbow ” tertanam dalam dinding.
d. Saklar dinding (inbow) satu lobang setara merk Clipsal, warna disesuaikan.
e. Penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan
khusus, setiap group maksimal terdiri dari 12 saklar.
3. Segala ketentuan diatas disesuaikan dengan gambar dimana jika terjadi perbedaan
antara gambar dan Spesifikasi Teknis maka pekerjaan mengikuti gambar atau
sesuai direksi.
PASAL 11
PEKERJAAN PAGAR PANEL BETON
Metode Kerja Pemasangan Pagar Panel Beton, masing2 pekerja berbeda, namun tetap
tujuannya sama dengan tahapan Pemasangan Pagar Panel Beton yang terdiri dari beberapa
tahapan:
1. Galian Tanah
2. Pondasi Batu Kali
3. Pemasangan Kolom Beton
4. Sloof Beton (bisa saja tidak ada sloof, sesuai gambar kerja)
5. Pemasangan Panel Beton
Uraian dari masing-masing pekerjaan:
Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah bisa dilakukan dengan alat berat atau manual dengan tenaga manusia
(tergantung banyaknya volume pekerja).
Pondasi Batu Kali
Setelah galian tanah pondasi pagar terlaksana selanjutnya memasang pondasi batu kali, dengan
uraian seperti berikut:
Persiapan bahan, alat dan tenaga kerja.Tahap awal adalah membuat dan memasang bowplank
untuk pasangan batu kali sesuai dengan gambar kerja.
Membuat adukan mortar menggunakan molen sesuai dengan spesifikasi teknis.Pemasangan
lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3 – 5 cm, kemudian
menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 – 3 cm (tidak bersinggungan) pukul atau
ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan.
Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan menggunakan
sendok adukan.Pada saat mengerjakan pasangan pondasi batu kali harus disediakan
lubang/sparing tempat pemasangan kolom.
Apabila terjadi hujan, pasangan diitutup plastik atau terpal agar pasangan yang masih baru
tersebut tidak rusak karena air hujan.
Kolom pagar dipasang setelah lubang/sparing pada pondasi batu kali telah tersedia, dengan
uraian metode kerja seperti berikut:
Cek kelurusan horizontal dan vertical kolom agar posisi kolom presisi terhadap kolom lainnya.
Seletah kolom terpasang/berdiri lurus, maka lubang/sparing akan ditutup dengan memasang
batu kali sesuai dengan gambar.
4. Sloof Beton
Pekerjaan sloof beton berfungsi untuk menjepit kolom pagar oleh karena itu sloof dilaksanakan
setelah Kolom Pagar berdiri/ terpasang, pekerjaan sloof dilaksanakan dengan uraian metode
kerja seperti berikut:
Tahap pertama adalah melakukan Pembesian untuk sloof beton dengan ukuran sesuai gambar
rencana, pada saat pemasangan besi harus diperhatikan bahwa besi tulangan harus benar-benar
menjepit kolom.
Selanjutnya adalah pemasangan bekisting dengan ketentuan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Setelah pembesian dan bekisting terpasang serta telah disetujui oleh Pengawas Lapangan,
selanjutnya adalah melaksanakan pengecoran Sloof menggunakan Beton K-250 atau sesuai
spesifikasi teknis.
Sebelum dilakukan pengecoran sloof maka akan dilaksanakan pemeriksaan akhir pekerjaan
dan pembersihan lokasi pengecoran.
Campuran beton yang sudah homogen dituangkan ke dalam bekisting. Segera setelah beton
dituangkan kedalam bekisting, beton tersebut akan dipadatkan menggunakan alat concrete
vibrator, pemadatan dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis.
5. Panel Pagar
Setelah kolom dan sloof terpasang, selanjutnya adalah melaksakan pemasangan panel pagar
seperti berikut:
Panel diangkat dengan menggunakan tripod, kemudian dimasukkan kedalam celah yang telah
tersedia pada kolom.
Pekerjaan pemasangan panel beton dilaksanakan sesuai gambar kerja.
Demikian metode kerja standart dalam hal pemasangan pagar panel beton yang seperti
diuraikan disini.
Pagar Beton Precast terdiri dari Panel Beton dan Tiang Beton, Ukuran Panel Beton 5 x 40 x
240 cm, sedangkan ukuran Tiang beton 17 x 18 x 210 – 400 cm.
PASAL 12
PENUTUP