Analisis Pengembangan Pariwisata Alam Lewaja Di Kabupaten Enrekang
Analisis Pengembangan Pariwisata Alam Lewaja Di Kabupaten Enrekang
DI KABUPATEN ENREKANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan
untuk mencapai derajat Sarjana S-1
Oleh
HIDRI SUHAMDANI H.
E 121 08 518
Skripsi
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui :
ii
SKRIPSI
KABUPATEN ENREKANG”
Hidri Suhamdani H.
E 121 08 518
telah diperbaiki
Menyetujui :
PANITIA UJIAN :
iii
KATA PENGANTAR
karena berkat taufik dan hidayah – Nya jualah sehingga penulis dapat
Jurusan Ilmu Politik Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Hasanuddin.
ilmiah tidaklah mudah, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan dalam
selaku mahasiswa dan juga bantuan dari berbagai pihak, baik materil
iv
maupun moril. Olehnya itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
dorongan moril dan materil dalam menempuh pendidikan selama ini, tak
ada kata yang bisa mewakili rasa terima kasih penulis. Semoga Allah
melimpahkan rahmat dan karunia – Nya. Serta ucapan terima kasih yang
Addi, Adik Randy, Fahry, Raul, Fira, Rasya, Salsa, Ummi, Rara, dan Pak
Paturusi,Sp.B., Sp.B.O
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Bapak Prof. Dr. H. Hamka
Naping, M.A, Wakil Dekan I, Bapak Prof. Dr. Armin Arsyad, M.Si, Wakil
Dekan II, Bapak Prof. Dr. Supriadi Hamdat, MA, dan Wakil Dekan III,
3. Ketua Jurusan Ilmu Politik dan Ilmu pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial
M.Si.
v
5. Pembimbing I Bapak Dr. H. A. Gau Kadir, MA, serta Pembimbing II A.
Rara, Wandy, K’Ardi, Bebeng, K’Ipul, Odi, Dipo, Nining, K’Ato, Imo,
Ichal, Zka, Immank, dan Neng. yang tiada hentinya mengingatkan penulis
10. Buat Ibu Kasma, Ibu Hasna, Ibu Ijah, Ibu Irma, Ibu Nanna, Pak
vi
Yusuf Djabbar, Endy, Ripai, Reski Sirupang, Fadliyan, Irwanto, Ishaq,
12. Rekan – rekan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unhas Gel-82 Kab. Sidrap,
13. Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
PENULIS
vii
INTISARI
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................. i
LEMBARAN PENGESAHAN ................................................................ ii
LEMBARAN PENERIMAAN ................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
INTISARI ............................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
1.3.2Kegunaan Penelitian................................................................ 8
x
2.5 Dinas Daerah Pengelolahan Pariwisata........................................... 24
xi
4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pariwisata Alam Lewaja
Di Kabupaten Enrekang .................................................................. 82
4.3.1 Faktor Pendukung .................................................................. 82
4.3.1.1 Daya Tarik Wisata..................................................... 83
4.3.1.2 Kesadaran Masyarakat ............................................. 84
4.3.2 Faktor Penghambat ................................................................ 85
4.3.2.1 Pengalihan Anggaran................................................ 85
4.3.2.2 Akses Menuju Objek Wisata Kurang Mendukung ..... 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 88
5.2 Saran .............................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 92
xii
DAFTAR TABEL
Kabupaten Enrekang
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Gambar I : Permandian Air Terjun Alam Lewaja
Gambar II : Kolam Renang Permandian Alam Lewaja
Gambar III : Jalan Menuju Permandian Air Terjun Alam Lewaja
Gambar IV : Kondisi Lahan Parkiran.
Gambar V : Perbaikan Tanggul di sekitar area Kolam Renang.
Gambar VI : Kondisi Tribun Pengunjung Yang Kurang Mendapatkan
Perawatan.
Lampiran II
Keputusan Bupati Enrekang Tentang Penetapan CV. Sahara sebagai
pengelola permandian alam Lewaja dan Surat Perjanjian Penyerahan
Pengelolaan permandian dan pemanfaatan permandian alam Lewaja
dengan cara penyewaan kepada CV.Sahara.
Lampiran III
Peraturan Daerah Kab. Enrekang No. 10 tahun 2011 Tentang Retribusi
jasa dan Usaha.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
baik perubahan pola, bentuk dan sifat kegiatan, serta dorongan orang
ini.
dan terjadi suatu fenomena yang sangat global dengan melibatkan jutaan
tiga segi yakni segi ekonomis (devisa, pajak-pajak), segi kerjasama antar
Salah satu dari Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) bersumber dari sektor
selain merupakan kekayaan alam juga sebagai potret daerah yang harus
dan kota sebagai kiat diversifikasi objek wisata yang bisa menarik minat
kuliner khas yang tidak kalah dengan daerah lain, sehingga pemerintah
2
(PAD). Enrekang masuk dalam kawasan pengembangan pariwisata
Utara, dan Luwu Timur. Daerah yang masuk dalam satu kawasan wisata
Kabupaten Enrekang.
3
pola pembangunan pariwisata nasional, dan salah satu kegiatan ekonomi
daerah.
4
dari stakeholders kepariwisataan Kabupaten Enrekang juga perlu
Lewaja. Disamping dapat menikmati kolam renang lewaja, kita dapat juga
menikmati keindahan alam lewaja, air terjun dengan air yang jernih dan
sejuk.
terutama di saat hari libur anak sekolah dan stelah hari raya Idul Fitri atau
Idul Adha, akan tetapi sekarang ini kunjungan wisata berkurang, hal ini
pemerintah daerah.
5
judul “ ANALISIS PENGEMBANGAN PARIWISATA ALAM LEWAJA DI
KABUPATEN ENREKANG”
6
1.2 Rumusan Masalah
sudah ada ditinggalkan, bahkan malah membuat objek baru yang belum
Enrekang dalam hal ini Dinas Perhubungan, Info Kom, Kebudayaan dan
benar bisa menarik untuk di kunjungi oleh wisatawan, yang secara tidak
sebagai berikut :
7
1.3 Tujuan Penelitian dan kegunaan penelitian
Enrekang.
Enrekang.
8
mengenai pengembangan pariwisata yang baik dalam hal ini
kuantifikasi lainnya.1
pengetahuan atau informasi tentang gejala sosial yang akan diselidiki atau
akan dapat dideskripsikan secara jelas dan terperinci tentang apa, siapa,
9
kapan, dimana, bagaimana dan mengapa dari gejala itu. Jadi penelitian
jarak 6 km dari Ibu kota Enrekang dari arah timur. Lokasi ini merupakan
mancanegara, karena keindahan air terjun yang begitu jernih, sejuk dan
kolam renangnya berada pada posisi yang begitu alami dengan suasana
1. Sumber Data
(secondary data).3
2 Silalahi, Ulber, 2010, Metode Penelitian Sosial, Refika Aditama, Bandung hal. 27-29
3 Silalahi ( 2010 : 289 )
10
information” .data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika
dengan penelitian.
fasilitas internet.
4 Uma sekaran,1992, Research Methods For Business: A Skill Building Approach. 2ed. New York: John Wiley &
Sons, Inc, p.33
11
Adapun informan dalam penelitian ini yang dipilih secara
e. Wisatawan lokal/asing.
data yang diteliti atau di dapatkan dari lapangan baik data primer yang di
dapatkan dari hasil wawancara, maupun dari data sekunder. Data yang
12
wisatawan dan meningkatkan PAD Kabupaten Enrekang, maka data
bupati Enrekang tentang tugas pokok, fungsi, uraian tugas, dan tata
1) faktor-faktor pendukung.
2) faktor-faktor penghambat.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terdiri dari dua kata yaitu “Pari” dan “Wisata”. Pari berarti berulang-ulang,
ragam.5
antarorang baik dari negara yang sama atau antarnegara atau hanya dari
14
sementara waktu di daerah lain atau negara lain atau benua lain untuk
15
mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui
fisik yang muncul sebagai wujud kebutuhan manusia dan negara serta
sebagai berikut :
10 Warpani P. Suwarjoko, Warpani P. Indira, pariwisata dalam tata ruang wilayah, ITB Bandung, 2007 hal. 7
11 Prof. Hunzieker dan Prof. K. Krapf, dua guru besar Swiss
16
"Kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang
ditimbulkan oleh perjalanan dan pendalaman orang-orang asing serta
penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendalaman itu tidak
tinggal menetap dan tldak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang
bersifat sementara itu”.12
wisata tani, yakni para wisatawan turun terjun aktif menanam padi
Tanggulangin.
12 Yoeti, aka A. 1987. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung, Angkasa. Hal 106
13 Warpani P. Suwarjoko, Warpani P. Indira, pariwisata dalam tata ruang wilayah, ITB Bandung, 2007, hal.13.
17
tempat-tempat lain hanya untuk ‘berburu’ panas sinar matahari.
suatu penyakit.
pertandingan persahabatan.
18
11. Wisata Petualangan ; dilakukan lebih ke arah olahraga yang
mesin tetapi Industri pariwisata merupakan suatu industri yang terdiri dari
19
jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan, semenjak seorang
dari berbagai jasa yang saling terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari
jasa alam.14
15 Warpani P. Suwarjoko, Warpani P. Indira, pariwisata dalam tata ruang wilayah, ITB Bandung, 2007, hal.63
16 Itana I Gde, Diarta I Ketut Surya, 2009, Pengantar Ilmu Pariwisata, Edisi pertama Andi, Yogyakarta hal 63-
65 (Leiper)
20
Mencangkup semua bentuk dan macam transportasi publik,
region).
21
transit, maupun di negara/tempat tujuan wisata.Misalnya toko
oleh-oleh (Souvenir).
pariwisata
pendapatan aslinya.17
seorang Kepala Dinas yang diangkat oleh Kepala Daerah dari pegawai
17 Riwu Kaho.1997.Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik Indonesia, raja grafindo persada, Jakarta,
hal. 172
22
negeri yang memenuhi syarat atas usul sekretariat daerah dan
daerah.
bagian dari dinas daerah dan daerah lainnya sebagai unsur pelaksanan
disektor pariwisata.
kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar yang merupakan
hak pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu
23
yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan.18
dari:
b. Dana Perimbangan
c. Pinjaman daerah
a. Pajak daerah
24
34 tahun 2000 pajak daerah didefinisikan sebagai iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oeh orang pribadi
atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang
yaitu :
− Pajak reklame
− Pajak galian
− Pajak hiburan
b. Retribusi daerah
25
Retribusi daerah dapat didefinisikan sebagai pungutan terhadap
1. Nama retribusi :
pemerintah.
lingkungan.
26
3. Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menjalankan
b. Jasa giro
c. Pendapatan bunga
perbuatan mengembangkan.19
untuk mencapai tujuan yang diinginkan agar lebih sempurna dari pada
sebelumnya.
27
Proses, cara, perbuatan mengembangkan: pemerintah selalu
ke sasaran yg dikehendaki;
wisata. Dengan kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik
pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut,
28
Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga pengembangan
tersebut menjadi realistis dan proporsional. Agar suatu obyek wisata dapat
dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka faktor
a. Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut,
terminal.
televise,kantor pos
wisata.
pemandu wisata.
29
g. Pom bensin
kedatangan wisatawan.22
e. Dan lain-lain.
30
kelak akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk
31
BAB III
Gambar 3.1
Peta Kabupaten Enrekang
32
3.1.1. Keadaan Geografis
50’00” Lintang Selatan dan antara 199̊ 40’53” - 120̊ 6’33” Bujur Timur.
keseluruhan terbagi lagi dalam satuan wilayah yang kecil yaitu terdiri atas
33
Tabel 3.1
BPS Enrekang
34
Berdasarkan tabel 3.1, terlihat bahwa kecamatan Maiwa memiliki
daerah terluas yakni sebesar 392,87 km² (22%) sedangkan yang terkecil;
3.1.3. Topografi
Enrekang ini hampir sama dengan musim yang ada di daerah lain yang
ada di Propinsi Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau
35
dari 78 desa/kelurahan kondisi tahun 1996, menjadi 108
Kecamatan Maiwa yaitu 392,87 km2 atau 22 persen dari luas Kabupaten
Kecamatan Alla yaitu 34,66 km2 atau 1,94 persen dari luas Kabupaten
Enrekang.
36
Curio, Kecamatan Malua, Kecamatan Baraka, Kecamatan Bungin dan
perdagangan dan industri berada pada wilayah KBE. Selain itu industri
37
setiap wilayah kecamatan semakin berkurang. Pemekaran ini diharapkan
3.1.4. Kependudukan
38
Tabel 3.2
Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatn Penduduk Menurut
Kecamatan di Kabupaten Enrekang Tahun 2010
Nama Laki- Perempuan Jumlah Kepadatan
No.
Kecamatan Laki Total Penduduk
39
yang lain yaitu sebesar 29.857 jiwa. Hal ini dimungkinkan karena
3.1.5. Kepemerintahan
bupati sejak awal mula terbentuknya yaitu pada tanggal 1960. Adapun
adalah :
40
13. Periode 2008- sampai sekarang dijabat oleh Ir. Haji La Tinro La
based Srategy).
41
tempatkan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
42
3.1.6. Misi
antar wilayah.
kemasyarakatan.
43
3.1.7. Tujuan
tentang apa yang akan dicapai. Adapun tujuan yang akan dicapai oleh
ekspor.
ekonomi kerakyatan.
kabupatn Enrekang.
dan akuntabel.
masyarakat.
44
3.1.8. Sasaran
apa yang akan dicapai atau dihasilkan. Fokus utama sasaran adalah
nilai, diukur, dan dapat dicapai dengan berorientasi pada hasil yang
dan postel ).
bidang pembangunan.
45
12. Terwujudnya pemanfaatan lahan sesuai peruntukannya atau
kesesuain lahan.
pembangunan
masyarakat.
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat :
46
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ;
c. Bidang Perhubungan :
d. Bidang Informasi:
e. Bidang Komunikasi:
3. Seksi Telematika.
f. Bidang Kebudayaan:
g. Bidang Pariwisata:
47
1. Seksi Bina Usaha dan Daya Tarik Wisata;
48
Gambar 3.2
49
3.2.2 Visi dan Misi Dishubinbudpar
a. Visi
wisata budaya, Wisata Alam, Seni, Situs purbakala dan sejarah. Semua
objek tersebut mempunyai daya tarik tersendiri sehingga layak untuk dijual
50
b. Misi
dalam sebuah Misi yang tercantum dan terpadu yang ingin dicapai dalam
kurun 5 tahun kedepan. Misi ini menjadi aspek yang seyogyanya patut
kabupaten Enrekang.
sungai.
51
(E-Government).
transportasi.
sektor-sektor lain.
52
9. Mewujudkan profesionalisme organisasi Dinas Perhubungan,
12. Menciptakan Objek wisata dan Daya Tarik wisata yang unggul
53
5. Terbentuknya kawasan pengembangan pariwisata dan kawasan
minat khusus.
di Kabupaten Enrekang.
Enrekang.
wisatawan.
54
12. Meningkatnya kualitas SDM masyarakat yang dapat diandalkan
Kabupaten Enrekang.
55
BAB IV
baik potensi sumber daya alam berupa gua, air terjun, sungai, maupun
yang masih tetap dipertahankan sampai saat ini. Akan tetapi pemerintah
wisata ini penting karena tidak semua Daya Tarik Wisata dapat
yaitu:
56
1. Pengembangan Daya Tarik Wisata Potensial
daya tarik wisata yang berpotensi wisata dan sama sekali belum
adalah :
pariwisata)
57
artinya mengembangkan daya tarik wisata aktual, sudah dikelola
adalah :
c. Evaluasi Pesaing.
kecamatan ini termasuk daya tarik wisata alam Lewaja yang kondisinya
Tabel 4.1
Enrekang
Dari hasil data diatas maka disimpulakan bahwa daya tarik wisata
agar pariwiata alam Lewaja kembali baik karena pariwisata alam Lewaja
58
merupakan salah satu aset yang menjanjikan terutama di bidang
Enrekang
Kabupaten Enrekang.
pariwisata.
59
1) Menentukan lokasi-lokasi prioritas pengembangan Kawasan
Wisata Unggulan.
dikembangkan.
antraksi wisata.
pengembangan.
60
Melengakapi utulitas/fasilitas pariwisata yang berkualitas
b. Strategi Promosi
61
Enrekang yang berbasis Teknologi Informasi serta bekerja sama
wisata.
Enrekang.
62
menyediakan sendiri kebutuhan akan tenaga-tenaga pariwisata
internasioanal.
kepariwisataan.
pemasaran pariwisata.
dilakukan.
energi.
63
b. Peningkatan kesadaran lingkungan masyarakat disekitar daya
tarik wisata.
masyarakat.
pariwisata.
pariwisata.
64
4.1.3. Pelaksanaan Strategi Pengembangan Pariwisata Alam Lewaja
Di Kabupaten Enrekang
internasional.
65
b. Membangun kerjasama antar daerah, Tour Operator, dan pihak
66
b. Memfasilitasi pembentukan Sekolah Menengah Kejuruan dan
masyarakat.
6. Aspek investasi
67
melakukan aktivitas pemanfaatan sumber daya,senantiasa
dengan etos kerja yang tinggi serta diridhoi oleh Tuhan Yang
68
yang sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan kegiatan
bertanggungjawab.
Enrekang
juga menikmati keindahan alam lewaja, dengan air yang jernih dan
menarik berupa air terjun di sisi utara timur jalam, kurang lebih 500 meter
dari pemandian. Ini air terjun yang berada diluar kompleks pemandian
Lewaja, yang muncul dan kelihatan dari jalan pada saat musim penghujan
ruang penonton (Tahun 2009 lalu menjadi tuan rumah porda renang
69
sulsel), ruang ganti, tribun utama yang cukup luas, lapangan futsal, papan
bakso.
km dari kolam renang. Sisi kanan bukit dan sisi kiri lembah/jurang
yang berada dibawah air terjun disela-sela bebatuan yang besar dan hal
ini menarik para wisatawan menjadi salah satu pilihan tempat rekreasi.
Permandian Alam Lewaja sangat ramai selepas Lebaran Idul Fitri dan Idul
70
berlangsung, pihak pemerintah dan pihak pengelola melakukan
perjanjian.
71
a. Membayar uang sewa.
Lewaja.
kelancaran pengelolaan.
lokasi permandian, sebagian ruas jalan yang di aspal dari pusat kota
ke air terjun pun rusak berat akibat hujan yang mengakibatkan longsor
72
dan sebagian jalan terpotong, saran prasarana olahraga didalamnya
daerah lainnya.
Upaya yang dilakukan Pihak Kedua dalam hal ini Direktur CV.
73
pariwisata alam Lewaja dengan menginformasikan melalui media seperti
Enrekang
penerimaan yang hendak dicapai untuk setiap komponen PAD baik pajak
yang sah.
74
Tabel 4.2
Enrekang
Sumber : Dishubinbudpar
Dari tabel diatas objek wisata ini merupakan objek wisata alam
yang paling banyak dikunjungi dan objek wisata ini mampu memberikan
kontribusi PAD yang cukup banyak dari objek wisata lainnya yang ada di
Kabupaten Enrekang.
sebagai berikut :
75
b. Sistem pembayaran yang disepakati kedua belah pihak
2012.
76
Tabel 4.3
Enrekang
JUMLAH 183.000.000
Sumber : Dishubinbudpar
Dimana pencapaian target pada tahun 2011 dan tahun 2012 terpenuhi
alam Lewaja tetap terjaga kelestariannya dan menjadi daya tarik wisata
77
Tabel 4.4
dimana
78
Tabel 4.5
Alam Lewaja
(Rp.)
Tempat rekreasi
Lewaja
Sumber : Dishubinbudpar
kawasan objek wisata alam lewaja dibedakan tarif orang dewasa dengan
anak-anak.
Tabel 4.5.
79
Dari tabel diatas dapat disimpilkan bahwa jumlah pengunjung
Alam Lewaja
renang antara lain, ruang penonton , ruang ganti, tribun utama yang cukup
80
Permandian alam yang berupa air terjun yang sering dikunjungi warga
jalan. Untuk menuju air terjun kita melewati jalan setapak dimana sisi
yang besar. Hal ini yang menjadikan pariwisata alam Lewaja ramai
wisata menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam upaya
promosi wisata.
satu tujuan wisata yang terkenal sehingga mereka turut serta mengambil
81
dan kebersihan dijalan menuju objek wisata agar wisatawan tidak
terganggu dengan pemandangan yang kotor”30
Selain masyarakat disekitar objek wisata, pengelola objek wisata
sebagai berikut :
Enrekang tidak lepas dari peran serta masyarakat dan pengelola objek
yang ada di Kabupaten Enrekang ada banyak dan semuanya belum tentu
82
bisa dikelola hanya satu pihak seperti Dishubinbudpar sebagai pihak yang
ini. Hal yang paling kecil yang bisa membantu pemerintah adalah dengan
saat berwisata.
alam Lewaja.
Objek wisata alam Lewja ini terletak jauh dari pusat kota Enrekang,
oleh karena itu jalan menuju beberapa objek wisata ini masih ada yang
kurang baik, misalnya saja jalan menuju objek wisata permandian alam
Lewaja yang aspalnya berlubang. Hal ini tentu saja sangat mengganggu
83
dan membahayakan bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi
84
BAB V
5.1 Kesimpulan
85
melalui media radio, spanduk, dan face book guna menarik
pemandangan air terjun yang begitu alami dan jernih dan sarana
86
5.2 Saran
87
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku- buku
B. Peraturan-peraturan
88
C. Website
www.Kab.Enrekang.Com
www.enrekangkab.go.id
www.lewajaenrekang.co.id
89
Lampiran I
90
Gambar III : Jalan Menuju Permandian Air
Terjun Alam Lewaja
91
Gambar V : Perbaikan tanggul di sekitar
area kolam permandian alam Lewaja.
92
Gambar VI : Kondisi tribun pengunjung
yang kurang mendapat perawatan.
93
BIODATA PENULIS
Catatan :
Keberhasilan dari sebuah serangkaian kata saya, dia, kamu,
mereka, dan kita. Kata itu yang menjadikan semua yang kita
telah, dan akan kita lakukan dan bahkan kedepannya benar-benar
berarti dan bermakna dalam hidup. Hidup tanpa kata itu bagaikan
tak beragama, dan jadilah orang yang bersejarah dalam hidup
seseorang.
Hidup dengan belajar dari alam adalah sayap-sayap kata itu
bahkan serpihannya tak pernah sia-sia jika anda benar-benar
hidup.
Pandangan Organisasi: menurut pemikiran segelintir orang
terutama orang tua dimana kesibukan berorganisasi hanya
menghambat aktifitas kuliah.Tapi titik permasalahannya bukan
pada organisasi tapi pada diri sendiri dan kita harus belajar dari
kata itu untuk membuat pembuktian pada mereka, dalam jam
manejemen waktu,ada 12 titik yang jarum panjang dan pendek
yang telah kita atur kesepakataannya sedemikian rupa.
Sehebat apapun anda merangakai semangat tapi hanya bermimpi
pasti hanya sia-sia. Cobalah bermimpi dan bagunlah dari mimpi
untuk segera bertindak dan sertai semua dengan Do’a kepada
Allah SWT.
94