Anda di halaman 1dari 3

Masalah Pendidikan di Indonesia

1. Pendidikan karakter yang belum matang untuk siswa membuat para siswa melakukan perilaku
menyimpang seperti kasus perundungan, penyalahgunaan obat terlarang, dan perilaku asusila
lainnya.

2. Keterbatasan penyebaran jumlah guru terampil hingga daerah terpencil

3. Masih banyak ditemui pungutan liar di lingkungan sekolah baik dari pihak sekolah maupun guru
terkait, contohnya diwajibkan untuk membeli buku jika ingin nilai yang didapat bagus.

4. Sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang kurang memadai,
contohnya di beberapa sekolah masih bisa ditemui bangunan, meja, kursi, dan papan tulis yang
sudah tidak layak pakai.

Sumber : https://deepublishstore.com/blog/masalah-pendidikan-di-indonesia/
https://adjar.grid.id/read/543779079/10-masalah-pendidikan-di-indonesia

Dampak :

dari rendahnya kualitas pendidikan tersebut yakni rendahnya mutu sumberdaya manusia yakni
rendahnya produktivitas dan rendahnya daya saing. Sejalan dengan itu, Hasibuan (2003:144)
menyatakan bahwa “Sumberdaya manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas
yang dilakukan”.

Sumber : https://eprints.ums.ac.id/32835/2/BAB%20I.pdf

Solusi

1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik

Meningkatkan kualitas tenaga pendidik

Tenaga pendidik tentunya memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan
pendidikan di Indonesia. Sebenarnya Indonesia memiliki banyak jumlah pengajar, hanya saja banyaknya
kuantitas ini tidak diimbangi dengan kualitas.
Permasalahannya adalah tidak semua pengajar mampu mengajarkan materi sesuai kompetensi masing-
masing.

Berdasarkan data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report di tahun 2016, masih ada
52 persen guru yang belum mempunyai sertifikat profesi. Sementara ada 25 persen guru yang belum
memenuhi kualifikasi akademik.

Untuk itu, sangat diperlukan upaya pengembangan kualitas tenaga pendidik Indonesia. Misalnya seperti
melakukan beberapa strategi berikut ini:

Memfasilitasi guru untuk mengikuti berbagai macam pelatihan demi meningkatkan skill.

Mendukung guru untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk belajar mengajar.

Meningkatkan program beasiswa bagi guru yang ingin memperdalam ilmu mengajarnya melalui kuliah.

Meningkatkan kesejahteraan guru.

Menerapkan mindset bahwa guru adalah siswa yang juga harus terus belajar.

Baca Juga: Pentingnya Sertifikasi Pendidikan untuk Mendukung Kesejahteraan Guru!

2. Meningkatkan efisiensi proses belajar

Kemudian, solusi yang dapat dilakukan selanjutnya adalah terkait dengan proses belajar. Untuk
membangun pendidikan yang optimal, proses belajar perlu dikaji lagi, apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan siswa atau belum.

Proses belajar sendiri adalah suatu aktivitas yang meliputi membaca, mengobservasi, mendengarkan,
meniru, dan mengikuti instruksi.

Sementara, banyak sekali yang bisa mempengaruhi proses belajar ini. Misalnya seperti teknologi
informasi, teknologi komunikasi, fasilitas sekolah, dan masih banyak lagi. Karena itu, setiap lembaga
pendidikan perlu mengutamakan aspek-aspek yang dapat mendukung proses belajar.

Bangunlah lingkungan yang nyaman dan kondusif agar siswa dapat termotivasi dan bisa menangkap
pelajaran dengan maksimal.
Dengan fasilitas dan teknologi yang baik pun, para pengajar dapat menyampaikan pelajaran dengan lebih
mudah dan efektif. Begitu pun para siswa, mereka akan lebih mudah untuk membaca, menulis,
menghafal, dan lain-lain jika fasilitas dan teknologi yang digunakan oleh sekolah memadai.

3. Menambah penyediaan dana pendidikan

Berbicara tentang dana, penyediaan dana di sektor pendidikan masih terbilang kurang maksimal.
Bukan hanya biaya untuk lembaga pendidikan formal ataupun informal tapi biaya untuk mendukung
fasilitas dan properti seperti alat tulis, buku, seragam, dan juga transportasi masih perlu ditingkatkan
lagi.

Meskipun demikian, pemerintah sudah melakukan beberapa program untuk membantu dana
pendidikan, seperti:
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Kartu Indonesia Pintar
Program Indonesia Pintar
Bantuan Subsidi Upah
Selain program pemerintah, institusi pendidikan juga bisa mendapat sumber dana melalui P2P
lending seperti Pintek. Pintek merupakan perusahaan finansial teknologi terpercaya karena
sudah terdaftar di OJK sejak tahun 2018 dan juga telah menjadi AFPI.

Sumber : https://pintek.id/blog/pendidikan-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai