Anda di halaman 1dari 3

T3

T3-ELABORASI PEMAHAMAN

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

DosenPengampu: Dr. H. A. Hari Witono, M.Pd,Kons

Oleh:

Rizaludin
E1E3221511

PENDIDIKAN PROFESI GURU


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023

RIZALUDIN, S.Pd
Setelah melakukan role play dan mengamati jalannya proses role play, sekarang saatnya kita
mendiskusikan dan mengevaluasi bagian mana yang sudah baik dan masih kurang dalam
proses role play tersebut.

Pertanyaan pemantik untuk diskusi:

1. Apa saja hal-hal yang sudah baik dilakukan dalam proses role play tersebut?

Setelah melalukan role play yang dilaksanakan, awalnya guru Guru model yang
memainkan role play mendapat gambaran yang lebih jelas. Guru model sudah berusaha
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menerapkan kompetensi sosial
emosional pada kegiatan rutin dengan teknik STOP. Guru model melakukan pembelajaran
dengan diawali memberi pertanyaan pemantik untuk menggali pengalaman konkret mengenai
materi pembelajaran. Kemudian mengembangkan pengalaman yang dialami dengan
pertanyaan mengapa dan bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi, sehingga observer yang
berperan sebagai peserta didik melakukan analisis dilanjutkan dengan merumuskan
konsepstualisasi pemahaman baru. Role play yang di siapkan sudah bagus, materi jelas, bahan
ajar jelas.

2. Apa saja hal-hal yang masih belum maksimal dilakukan dalam proses role
play tersebut?

Hal yang masih belum maksimal dalam proses role play diantaranya persiapan
teknik role play belum maksimal, khususnya pada penguasaan kelas, kurang bisa
mengatur dengan efektif, perlu adanya mengeluarkan stamina ekstra bicara dengan
anak didik.

3. Bagaimana sebaiknya saya dapat membuat metode dan siklus lebih sinkron satu sama
lain?

Sebaiknya di maksimalkan role play yang sudah ada aja, atau mengulang lagi
sampai sempurna, karena bukan kekurangan dari perangkat, melainkan kuarng
penguasaan kelas dari guru dan kurang ketegasan saja.

RIZALUDIN, S.Pd
4. Bagaimana saya menempatkan pihak terkait seperti rekan sejawat dan orangtua dalam
proses experiential learning?

Experiential learning itu kan belajar melalui pengalaman langsung yang


disajikan melalui kegiatan bermain, simulasi, dan petualangan sebagai media
penyampaian materi. Artinya, melalui kegiatan bermain, peserta didik dapat secara
aktif terlibat dalam seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan. akhir-akhir ini
orangtua sangat peduli dan partisipasinya menungkat terhadap pendidikan. Agar
kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik lebih efektif dan orang tua dapat
membantu proses berkembangnya bakat dan prestasi peserta didik, maka penting bagi
setiap orang tua dan guru sebagai fasilitator belajar peserta didik untuk memahami
gaya belajar dari setiap peserta didik dan model pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan anak.

5. Hal apa yang sebaiknya saya rencanakan untuk memaksimalkan proses experiential
learning tersebut?

Hal yang saya perlu lakukan untuk memaksimalkan eksperiental learning yaitu
belajar untuk menguasai kelas, ketegasan ditingkatkan, adanya kesepakatan kelas
antara guru dan peserta didik dan pemberian hukuman untuk yang melanggar.

6. Bagaimana sebaiknya saya merefleksikan pemahaman saya dalan revisi RPP saya?

Merefleksikan dengan baik, dengan cara mengikuti seluruh sintak yang ada dan
materi jangan berpatokan pada buku saja, tetapi gunakan seluruh media yang ada.

RIZALUDIN, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai