Anda di halaman 1dari 2

RIDWAN MARIDI (A3S223022)

Topik 2. Ruang Kolaborasi


Elaborasi Pemahaman Pembelajaran Sosial Emosional

1. Apa saja hal-hal yang sudah baik dilakukan dalam proses role play tersebut?
Setelah melakukan role play yang dilaksanakan, awalnya guru. Guru model yang
memainkan role play mendapat gambaran yang lebih jelas. Guru model sudah berusaha
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menerapkan kompetensi sosial emosional
pada kegiatan rutin dengan STOP. Guru model melakukan pembelajaran dengan diawali memberi
pertanyaan pemantik untuk menggali pengalaman konkret mengenai materi pembelajaran.
Kemudian mengembangkan pengalaman yang dialami dengan pertanyaan mengapa dan
bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi, sehingga observer yang berperan sebagai peserta didik
melakukan analisis dialnjutkan dengan merumuskan konsepstualisasi pemahaman baru. Role play
yang disiapkan sudah bagus, materi jelas, bahan ajar jelas.

2. Apa saja hal-hal yang masih belum maksimal dilakukan dalam proses role play tersebut?
Hal yang masih belum maksimal dalam proses role play diantaranya persiapan teknik role
play belum maksimal, khususnya pada penguasaan kelas, kurang bisa mengatur dengan efektif,
perlu adanya mengeluarkan stamina ekstra bidcara dengan anak didik.

3. Bagaimana seabaiknya saya dapat membuat metode dan siklus lebih sinkron satu sama lain?
Sebaiknya dimaksimalkan role play yang sudah ada aja, atau mengulangi lagi sampai
sempurna, karena bukan kekurangan dari perangkat, melainkan kurang penguasaan kelas dari
guru dan kurang ketegasan saja.

4. Bagaimana saya menempatkan pihak terkait seperti rekan sejawat dan orang tua dalam
proses experiential learning?
Experiential learning itu kan belajar melalui pengalaman langsung yang disajikan melalui
kegiatan bermain, simulasi, dan petualangan sebagai sebagai media penyampaian amteri. Artinya,
melalui kegiatan bermain, peserta didik dapat secara aktif terlibat dalam seluruh kegiatan
pembelajaran yang dilakukan. Akhir-akhir ini orangtua sangat peduli dan partisipasinya
meningkat terhadap pendidikan. Agar kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik lebih efektif
dan orang tua dapat membantu proses berkembangnya bakat dan prestasi peserta didik, maka
penting bagi setiap orang tua dan guru sebagai fasilitator belajar peserta didik untuk memahami
gaya belajar dari setiap peserta didik dan model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
anak.

5. Hal apa yang sebaiknya saya rencanakan untuk memaksimalkan proses experiental learning
tersebut?
Hal yang saya perlu lakukan untuk memaksimalkan eksperiental learning yaitu belajar
untuk menguasai kelas, ketegasan ditingkatkan, adanya kesepakatan kelas antara guru dan peserta
didik dan pemberian hukuman untuk yang melanggar.

6. Bagaimana sebaiknya saya merefleksikan pemahaman saya dalam revisi RPP saya?
Merefleksikan dengan baik, dengan cara mengikuti seluruh sintaks yang ada dan materi
jangan berpatokan pada buku saja, tetapi gunakan seluruh media yang ada.

Anda mungkin juga menyukai