Absen/NIM : 4120023045
Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Emosional
Tugas : Topik 3 – Elaborasi Pemahaman
1. Apa saja hal-hal yang sudah baik dilakukan dalam proses role play tersebut?
Setelah melalukan role play yang dilaksanakan secara spontanitas, awalnya guru
model mengalami kebingungan dalam memainkan peran namun observer teman
sejawat membantu memberikan masukan terhadap permainan atau role play yang
dilakukan. Guru model yang memainkan role play mendapat gambaran yang lebih
jelas.
Guru model sudah berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
menerapkan kompetensi sosial emosional pada kegiatan rutin dengan teknik STOP.
Guru model melakukan pembelajaran dengan diawali memberi pertanyaan
pemantik untuk menggali pengalaman konkret mengenai materi pembelajaran.
Kemudian mengembangkan pengalaman yang dialami dengan pertanyaan mengapa
dan bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi, sehingga observer yang berperan
sebagai peserta didik melakukan analisis dilanjutkan dengan merumuskan
konsepstualisasi pemahaman baru.
2. Apa saja hal-hal yang masih belum maksimal dilakukan dalam proses role
play tersebut?
Hal yang masih belum maksimal dalam proses role play diantaranya persiapan
teknik role play kurang maksimal, karena dilakukan secara spontanitas materi yang
dipersiapkan kurang maksimal dan luas sehingga pemahaman materi maupun
pelaksanaan role play kurang percara diri, saat permainan berlangsung observer
kebingungan dalam memainkan perannya. Kegiatan pembelajaran dilakukan
melalui Google Meet sehingga kurang maksimal karena terbatas waktu dan
terganggu jaringan yang tidak stabil.
3. Bagaimana sebaiknya saya dapat membuat metode dan siklus lebih sinkron
satu sama lain?
Dalam siklus pembelajaran experiential learning, sebagai guru perlu menguasai
tahapan dan materi pembelajaran yang dapat diintegrasikan dengan
kompetensi sosial emosional ke dalam tujuan pembelajaran yang akan dipraktikkan.
Sebagai guru juga perlu mencermati pemetaan siklus experiential learning,
ruang lingkup dan konpetensi sosial emosional, materi dan metode
pembelajaran, serta yang terlibat dalam proses pembelajaran. Dalam siklus
pembelajaran experiential learning perlu menentukan teknik pembelajaran yang
cocok dengan pembelajaran yang akan disajikan.
4. Bagaimana saya menempatkan pihak terkait seperti rekan sejawat dan
orangtua dalam proses experiential learning?
Experiential learning adalah belajar melalui pengalaman langsung yang disajikan
melalui kegiatan bermain, simulasi, dan petualangan sebagai media penyampaian
materi. Artinya, melalui kegiatan bermain, peserta didik dapat secara aktif terlibat
dalam seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Akhir-akhir ini orang tua
sangat peduli dan partisipasinya meningkat terhadap pendidikan. Agar kegiatan
belajar yang dilakukan peserta didik lebih efektif dan orang tua dapat membantu
proses berkembangnya bakat dan prestasi peserta didik, maka penting bagi setiap
orang tua dan guru sebagai fasilitator belajar peserta didik untuk memahami gaya
belajar dari setiap peserta didik dan model pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan anak. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran adalah pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning).
Sebagai guru harus dapat menjadi tempat yang memfasilitasi hubungan antara
orang tua dengan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan. Guru memberi
dukungan berupa pengembangan pengetahuan dan keterampilan bagi sekolah dan
orang tua dalam belajar.