Anda di halaman 1dari 9

Mengembangkan Diri dan Rekan Sejawat untuk Berinovasi dalam

Pembelajaran
Melalui Komunitas Sekolah

Oleh
Putu Edy Pariawan, S.Pd
Calon Guru Penggerak Kota Denpasar

1.1 Latar Belakang


Peningkatan kompetensi seorang guru sudah sewajarnya dilakukan, tidak
hanya oleh pemerintah tapi dari diri guru itu sendiri juga harus punya kemauan
keras untuk bisa lebih profesional sehingga tujuan pendidikan nasional dapat
tercapai. Pengembangan kompetensi dapat dilakukan secara mandiri ataupun secara
berkolaborasi dengan rekan-rekan guru di sekolah. Melalui kegiatan berbagi yang
dilakukan dengan rekan guru di sekolah maka kita akan dapat saling berbagi ilmu,
pengetahuan, dan pengalaman untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang
inovatif sehingga dapat membuat siswa nyaman dan senang belajar. Apalagi kita
ketahui bersama sekarang kita sedang menghadapi pandemi yang berkepanjangan,
dimana siswa tidak dapat berinteraksi secara langsung ke sekolah namun mereka
harus belajar dari rumah. Tentunya hal ini akan meningkatkan resiko kebosanan
dalam diri siswa, maka sangat dirasa perlu kemampuan seorang guru di dalam
melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang dilakukannya. Salah satunya
adalah dengan menggunakan teknologi yang dapat mendukung proses
pembelajaran.
Banyak teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam menunjang
pembelajarannya. Pada kesempatan ini kita akan berfokus pada pelatihan
pemanfaatan teknologi yang berupa game untuk mendukung pembelajaran.
Bermain merupakan kodrat seorang anak yang tidak dapat kita larang. Oleh karena
itu, kita sebagai guru juga harus mampu menghadirkan permainan-permainan
dalam pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Tentunya dengan kegiatan bermain
sambil belajar seperti ini maka siswa akan lebih senang dalam belajar dan apa yang
mereka pelajari akan lebih lama diingat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari rancangan aksi nyata ini yaitu sebagai berikut.
1. Agar rekan guru memahami pentingnya mengembangkan diri dalam rangka
meningkatkan kompetensi yang dimiliki.
2. Agar rekan guru mampu menguasai dan mengaplikasikan media teknologi
untuk mendukung pembelajaran yang menyenangkan.
3. Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, sehingga
materi yang mereka pelajari akan menjadi lebih bermakna.
4. Mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center
oriented).

1.3 Deskripsi Aksi Nyata


Kegiatan aksi nyata ini penulis awali dengan berkoordinasi kepada kepala
sekolah untuk menyampaikan rancangan aksi nyata dan meminta ijin untuk
mensosialisasikannya kepada rekan-rekan guru yang lain. Setelah diberikan ijin
penulis pun mulai mensosialisasikan kegiatan aksi nyata ini dalam rapat dewan guru
di sekolah. Penulis memohon dukungan kepada rekan-rekan guru untuk dapat
mensukseskan aksi nyata yang akan penulis laksanakan. Selain itu, pada
kesempatan ini penulis juga menyampaikan nilai-nilai dan peran guru penggerak
sebagai agen transformasi pendidikan yang perlu juga diketahui oleh guru-guru
yang lain.
Keesokan harinya penulis mulai mengenalkan aplikasi-aplikasi yang dapat
digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajarannya. Adapun aplikasi yang penulis
kenalkan diantaranya aplikasi teka teki silang, aplikasi wordwall, dan web rumah
belajar yang di dalamnya terdapat fitur edugame. Selanjutnya penulis membimbing
guru-guru sampai menghasilkan game yang mereka manfaatkan dalam
pembelajaran di kelasnya.
Setelah mereka mampu membuat game tersebut, para guru
mengaplikasikannya dalam pembelajaran di kelas. Adapun guru yang telah
mengaplikasikannya yaitu Ibu Ni Komang Mega Lestari dan juga Ibu Ni Made
Sriwijnyani. Setelah game tersebut diterapkan pembelajaran yang mereka
laksanakan pun menjadi menyenangkan dan siswa sangat antusias mengikuti
pembelajaran.
1.4 Hasil Aksi Nyata
Adapun hasil yang diperoleh melalui pelaksanaan aksi nyata ini yaitu sebagai
berikut.
1. Guru memahami pentingnya mengembangkan diri dalam rangka
meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga bisa menghadirkan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menyenangkan bagi siswa.
Melalui kegiatan aksi nyata ini guru-guru di sekolah tempat penulis bertugas
mendapatkan ilmu baru terkait pemanfaatan game dalam pembelajaran dan
langsung mereka manfaatkan dalam pembelajaran di kelasnya masing-
masing. Kegiatan pembelajaran pun berlangsung dalam situasi yang
menyenangkan untuk siswa, selain itu siswa menjadi lebih mudah dalam
memahami materi pelajaran melalui game yang dimainkannya.
2. Guru dapat berkolaborasi dengan rekan sejawatnya di dalam
mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensinya. Bentuk kolaborasi
dapat dilakukan melalui kegiatan saling berbagi dengan rekan-rekannya
terkait praktik baik pembelajaran yang telah dilakukan di kelas nya masing-
masing untuk dapat diberi masukan dan di adopsi oleh guru lain. Seperti
yang sudah dilakukan pada aksi nyata ini, penulis berbagi dengan guru lain
di sekolah terkait pemanfaatan game dalam pembelajaran.
3. Guru dapat berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran. Guru dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran
yang mereka laksanakan seperti pemanfaatan aplikasi untuk game dan kuis.
Dengan demikian pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akan lebih
variatif dan tidak membosankan bagi siswa.
4. Siswa menikmati proses pembelajaran yang mereka ikuti, tidak bosan,
menyenangkan, dan tentunya bermakna bagi mereka.
Berikut beberapa pernyataan siswa setelah mereka bermain sambil belajar.
Latisya Milda - Kelas IIIB - Belajar melalui bermain game sangat seru. Selain
mempermudah saya dalam memahami materi pembelajaran, saya juga bisa
lebih mudah dalam menjawab soal.

Anal Haqqi - Kelas VA - Belajar dengan game lebih seru dan menarik. Selain
itu melalui game ini dapat mengasah kemampuan kita dengan kecepatan
waktu.

1.5 Refleksi Aksi Nyata


Pelaksanaan aksi nyata ini dapat meningkatkan kesadaran guru-guru dalam
rangka mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensinya. Guru-guru
sangat antusias mengikuti sesi sosialisasi dan pembimbingan pemanfaatan aplikasi
game dalam pembelajaran. Mereka dengan tekun berlatih untuk dapat membuat
game yang nantinya dapat mereka terapkan dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelasnya.
Adapun kendala yang dialami selama pelaksanaan aksi nyata yaitu masih
adanya beberapa orang guru yang belum bisa mengikuti kegiatan sharing dan
berbagi yang penulis laksanakan diakibatkan adanya kesibukan dan kegiatan yang
lain. Selain itu belum semua guru bisa memahami dengan baik bagaimana cara
membuat game pembelajaran diakibatkan karena terbatas pada penguasaan TIK
utamanya guru-guru yang sudah berumur.

1.6 Rencana Perbaikan di Masa Mendatang


Apa yang sudah baik yang penulis lakukan selama pelaksanaan aksi nyata ini
akan terus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten. Setiap ada ilmu-ilmu baru
yang penulis peroleh terutama yang berhubungan dengan pembelajaran akan terus
penulis sharingkan kepada rekan-rekan guru yang lain untuk perbaikan
pembelajaran dan juga kualitas pendidikan di sekolah. Selain itu penulis juga akan
meminta masukan dari rekan-rekan guru yang lain untuk perbaikan terhadap hal-
hal yang masih kurang dari pelaksanaan aksi nyata ini. Kedepannya penulis juga
akan mengajak rekan-rekan guru yang lain untuk ikut berbagi terkait praktik-
praktik baik yang telah dilakukan dalam pembelajaran di kelas.

1.7 Dokumentasi Kegiatan


Berikut beberapa dokumentasi pelaksanaan aksi nyata "Pembelajaran yang
menyenangkan dan berpusat pada siswa".

Berkoordinasi dan membangun komunikasi dengan kepala sekolah

Menyampaikan rancangan aksi nyata dalam rapat dewan guru


sekaligus mensosialisasikan nilai dan peran guru penggerak
Mensosialisasikan aplikasi-aplikasi pembelajaran dan
membimbing rekan-rekan guru membuat media pembelajaran berbasis aplikasi
Guru-guru mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari dalam pembelajarannya
di kelas

Guru Kelas 3B (Ni Komang Mega Lestari, S.Pd)


mengaplikasikan game wordwall dalam pembelajaran di kelas
Siswa kelas 3B bermain word wall
sambil belajar matematika tentang penjumlahan pengurangan

Guru Kelas 5A (Ni Made Sriwijnyani, S.Pd.SD)


mengaplikasikan game wordwall dalam pembelajaran di kelas
Siswa kelas 5A bermain word wall
sambil belajar materi ekosistem

Anda mungkin juga menyukai