Etika Bisnis Dalam Perpajakan
Etika Bisnis Dalam Perpajakan
Etika Bisnis Dalam Perpajakan
Nama: :Agung
BagusAulya
Dwi Rachman
Prasetiyo
NIM : :043570792
NIM 043558803
Mohon izin menjawab tugas pada sesi kali ini, Terima Kasih
3. Tidak Percaya Dalam Pemerintahan: Masih banyak masyarakat yang merasa tidak
percaya terhadap pemerintahan akibat perilaku korupsi dan penyalahgunaan
wewenang dalam pemerintahan membuat masyarakat kurang termotivasi untuk
membayar pajak.
4. Tidak Adanya Sanksi Yang Tegas: Tidak adanya sanksi yang tegas terhadap wajib
pajak nakal, menyebabkan mereka meremehkan kepatuhan terhadap kewajiban
perpajakan.
5. Kondisi Ekonomi Masyarakat: Tingginya angka kemiskinan, ketidakmampuan dan
pengangguran pada sebagian besar masyarakat Indonesia menjadi alasan utama
bagi mereka untuk enggan membayar pajak.
6. Pengawasan Yang Belum Efektif: Salah satu faktor rendahnya kesadaran masyarakat
dalam membayar pajak adalah lemahnya pengawasan dari pihak fiskus terhadap
pelaksanaan perpajakan baik itu dalam hal pemungutan maupun pengajaran.
C. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak antara lain:
1. Meningkatkan Edukasi dan Sosialisasi: DJP harus mengedukasi wajib pajak melalui
kampanye dan sosialisasi tentang pentingnya pembayaran pajak serta manfaat yang
akan didapatkan oleh masyarakat.
3. Menegakkan Hukum Sepenuhnya: DJP harus menegakan hukum kepada Wajib Pajak
nakal dengan sanksi yang tegas, sehingga para wajib pajak tidak lagi meremehkan
kewajiban perpajakan mereka.
4. Membuat Peraturan Yang Transparan Dan Jelas: DJP juga harus membuat aturan
perpajakan yang transparan dan jelas agar masyarakat mudah memahami kewajiban
serta haknya sebagai warga negara dalam hal perpajakan.