Anda di halaman 1dari 8

2021 RENCANA STRATEGIS BISNIS UPTD PUSKESMAS MAHALONA

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS

A. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT.


Wilayah kerja Puskesmas Mahalona yang berada di kawasan
Transmigrasi dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memiliki potensi
berbagai masalah kesehatan. Selain itu terdapat juga peluang yang besar untuk
penyelesaiannya.
Beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan kinerja Puskesmas
Mahalona pada tahun 2021 diantaranya adalah sebagai berikut:

Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

Capaian beberapa kegiatan kesehatan Ibu, Anak, dan KB pasca salin


masih mengalami beberapa masalah yaitu :

- Rendahnya capaian penanganan komplikasi kebidanan


- Tingginya penemuan BUMIL RESTI (Ibu Hamil Resiko Tinggi)
- Rendahnya capaian penanganan komplikasi pada neonates
- Rendahnya capaianKB pasca Salin

FAKTOR PENGHAMBAT FAKTOR PENDORONG


1. Luas wilayah dan jumlah 1. Tingkat kepadatan penduduk
penduduk yang tinggi 2. Kemudahan mengakses sarana
2. Banyak penduduk , pelayanan kesehatan dengan
pendatang/urban dengan dukungan infrastruktur dan
mobilisasi yang tinggi sarana transportasi
3. Penduduk pendatang yang tidak
memiliki jaminan kesehatan atau
jaminan kesehatan terdaftar di
daerah lain
2021 RENCANA STRATEGIS BISNIS UPTD PUSKESMAS MAHALONA

Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan


Beberapa masalah penyakit menular dan kesehatan lingkungan yang
masih menjadi masalah di wilayah kerja Puskesmas Mahalona adalah :
- Desa Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) / ODF (Open Defecation
Free) kurang dari target
- Tingginya kasus TBC
- Tingginya kasus DBD

Faktor Penghambat Faktor Pendorong


1. Kepadatan penduduk yang 1. Tingginya kunjungan rawat jalan
tinggi puskesmas
2. Fasyankes swasta di wilayah 2. Adanya Jaminan Kesehatan
kerja yang tidak melaksanakan Bagi Masyarakat Miskin
program UKM
3. Populasi beresiko yang
tersembunyi dan belum
terjangkau
4. Lingkungan dan paparan
pencemaran

Penyakit Tidak Menular


Masalah penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Mahalona
diantaranya :
- Masih rendahnya cakupan penemuan kasus hipertensi dan diabetes mellitus.
- Masih rendahnya cakupan pemeriksaan skrining kanker leher rahim
- Tingginya prevalensi obesitas dan resiko penyakit tidak menular lainnya.

Faktor Penghambat Faktor Pendorong


1. Kesadaran skrining kesehatan 1. Tingkat Kesejahteraan
yang masih rendah Masyarakat
2. Masyarakat masih berpola 2. Kemudahan akses terhadap
pemikiran paradigma sakit fasyankes
2021 RENCANA STRATEGIS BISNIS UPTD PUSKESMAS MAHALONA

3. Kesadaran gaya hidup sehat


masih rendah
4. Keterbatasan petugas

B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Lansia, dan Gizi Masyarakat.
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat.
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan.
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Melalui Penerapan Standar Akreditasi
Puskesmas dan Perkembangan Teknologi Informasi.
a. Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh UPTD
Puskesmas Mahalona telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan yang dipadukan dengan inplementasi BLUD akan
meningkatkan kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika
dan hukum kesehatan , menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan
kepuasan pelanggan, profesionalisme , kompetensi, dan kerjasama.
b. Sumber daya Keuangan.
Persiapan penerapan BLUD di puskesmas Mahalona dilaksanakan
melalui persiapan SDM, Persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan system akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c. Sumber daya Manusia.
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia
di UPTD Puskesmas Mahalona yang disebabkan oleh peningkatan
kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik
melalui pendidikan formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Luwu Timur. Dinas Kesehatan Propinsi Dan
Kementrian Kesehatan.
2021 RENCANA STRATEGIS BISNIS UPTD PUSKESMAS MAHALONA

d. Sumber Daya Informasi


Implementasi system informasi (SIP) di Puskesmas sudah
dilaksanakan sejak tahun 2015 dan akan digantikan dengan Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) pada tahun 2019 untuk seluruh
kabupaten Luwu Timur. Sedangkan pelayanan pelayanan pasien JKN
sudah menggunakan aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan.
Dukungan perangkat hardware, software dan jaringan di
puskesmas mahalona sudah terpenuhi dengan dukungan anggaran dari
APBD Kab.Luwu Timur, DAK Non Fisik, Dan Dana JKN (Kapitasi dan Non
Kapitasi). Khusus perangkat jaringan, Puskesmas Mahalona mendapatkan
bantuan internet gratis dari Dinas Kominfo Kabupaten Luwu timur berupa
Modem Telkomsel Orbit.
Selain itu system pelaporan berbasis teknologi informasi sudah
dilaksanakan oleh beberapa program seperti Obat, Keuangan,
Perencanaan, dan beberapa program kegiatan.
e. Sumber Daya Teknologi
Pemenuhan peralatan kesehatan canggih sudah dimiliki oleh
UPTD Puskesmas Mahalona seperti Unit ECG untuk pemeriksaan rekam
jantung, serta autoclave untuk proses sterilisasi peralatan medis. Selain itu
sumber daya teknologi lainnya yang telah masuk perencanaan puskesmas
mahalona kedepan adalah pengadaan aplikasi Sistem Informasi
Puskesmas (SIMPUS) dan pengadaan Kamera CCTV di lingkungan
Puskesmas Mahalona.
f. Sumber daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)
Sarana Bangunan puskesmas sejak tahun 2010 telah banyak
mengalami beberapa renovasi dan rehabilitasi yang signifikan baik berupa
perbaikan , penambahan ruangan, penambahan sarana bangunan,
pengecatan maupun penambahan dan penggantian perabot dan peralatan
kantor. Meskipun demikian , masih ada sarana bangunan yang belum
terpenuhi telah masuk dalam perencanaan puskesmas yaitu penambahan
2021 RENCANA STRATEGIS BISNIS UPTD PUSKESMAS MAHALONA

ruangan Laboratorium, Pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya


(PLTS) ,
C. RENCANA PENGEMBANGAN LAYANAN
Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di puskesmas
adalah sebagai berikut :
1. Related Diversification (Keanekaragaman)
Diversifikasi pada UPTD Puskesmas Mahalona dapat dilihat dari
berbagai macam jenis layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan
didukung oleh tenaga professional kesehatan dan kompeten di bidangnya
seperti dokter, dokter gigi, perawat, bidan, Tenaga Kefarmasian (Apoteker
dan Tenaga Teknis Kefarmasian), Tenaga Kesehatan Masyarakat, Tenaga
Kesehatan Lingkungan, Perawat Gigi, Laboran, dan Gizi.
Keanekaragaman layanan pada jam kerja pada pagi hari tergolong
lengkap mulai dari loket, pemeriksaan umum, pemeriksaan lansia,
pemeriksaan gigi, pemeriksaan penyakit menular, pemeriksaan anak/MTBS,
pemeriksaan ibu dan anak, pemeriksaan penyakit menular seksual,
Konsultasi gizi, Konsultasi sanitasi, pelayanan laboratorium dan pelayanan
Informasi Obat (PIO).
Sedangkan keanekaragaman pelayanan 24 jam adalah pelayanan
UGD 24 Jam yang ditunjang oleh Apotek 24 Jam dimana kedua layanan
tersebut ditunjang oleh tenaga Dokter, Perawat, Bidan Dan Farmasis yang
berkompeten dan professional menyediakan rawat jalan, Gawat darurat,
Rujukan, Persalinan, dan rawat inap.
Semua keanekaragaman diatas ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dalam hal memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
lengkap.
2. Market Development (Pengembangan Pasar)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh Puskesmas Mahalona
adalah dengan menjangkau konsumen atau masyarakat melalui pendekatan
akses layanan kesehatan misalnya peningkatan ragam layanan di
2021 RENCANA STRATEGIS BISNIS UPTD PUSKESMAS MAHALONA

Puskesmas Pembantu dan Po Kesehatan Desa (POSKESDES) , POsyandu


Lansia, dan Posbindu dsb.
Jangkauan konsumen lansia dengan karakteristik yang mandiri
dikembangkan melalui ruang pelayanan lansia yang mengambil konsep
Sayang Lansia dimana lansia dilayani secara terpadu dalam satu ruangan
dengan antrian khusus tanpa harus melakukan mobilisasi berlebihan.
Selain itu karakteristik masyarakat pedesaan yang banyak didominasi
petani maka UPTD Puskesmas Mahalona membuka layanan darurat UGD 24
jam. Akses terhadap puskesmas yang mudah karena berada dilokasi
strategis, Jalan raya dilewati sarana transportasi umu, dekat dengan
pemukiman dan sarana tempat-tempat umum lainnya merupakan alas an
utama bagi konsumen untuk memilih Puskesmas Mahalona sebagai pilihan
utama tempat mendapatkan layanan kesehatan tingkat pertama.
Perkembangan pemukiman dan kawasan Transmigrasi menjadikan
UPTD Puskesmas Mahalona menyimpan potensi besar untuk meningkatkan
pengembangan pasar.

3. Product Development (Pengembangan Produk)


Pengembangan produk pelayanan yang dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas
Mahalona dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil
identifikasi kebutuhan dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk
layanan yang menjadi unggulan antara lain :
a. Layanan Pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker leher rahim (Serviks)
b. Layanan pemeriksaan As.Urat, Gula darah dan Kolesterol serta Hb juga
pemeriksaan cepat rapid antigen.
c. Layanan deteksi Infeksi Menular seksual , HIV dan Sifilis.

Selain mengembangkan produk khusus, puskesmas mahalona juga


mengembangkan layanan Puskesmas Mahalona Sayang Lansia, Layanan
pemeriksaan ibu hamil terpadu (ANC Terpadu) , Program kemitraan Bidan
dan Dukun, dan Posbindu.
2021 RENCANA STRATEGIS BISNIS UPTD PUSKESMAS MAHALONA

4. Vertical Integration (Integrasi Vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertical
dilaksanakan dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Luwu Timur melalui koordinasi perencanaan anggaran,
pembinaan dan pengawasan serta integrasi kegiatan yang menjadi prioritas
di Kabupaten Luwu Timur.
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman
transmigrasi sejak tahun 2009 apabila diikuti dengan perilaku masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan tentang kesehatan akan menjadikan UPTD
Puskesmas Mahalona sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama
yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini juga ditunjang oleh lokasi
UPTD Puskesmas Mahalona yang sangat strategis dan merupakan kondisi
yang menguntungkan pengembangan keanekaragaman pelayanan
kesehatan karena memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana Pengembangan program pelayanan kesehatan di UPTD
Puskesmas Mahalona sampai dengan tahun 2026 yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan public bidang kesehatan sehingga rencana
pengembangan program pelayanan kesehatan.
5. Pengembangan Jenis Pelayanan.
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan UPTD Puskesmas Mahalona
setiap tahun mengharuskan puskesmas Mahalona untuk mencari inovasi
agar lebih efisien dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Mengurangi
waktu tunggu di unit pelayanan pendaftaran hingga pasien mengambil obat
di apotek merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi
pelayanan sehingga kepuasan pasien lebih meningkat. dan Salah satu
rencana inovasi antara lain Gerakan Minum Jamu tiap Minggu, Apotek
Herbal, KURSIBIRU (Kursus Ibu Baru Menyusui), KEMASE Bumil,
Pelayanan Informasi Obat secara Online, dll.
2021 RENCANA STRATEGIS BISNIS UPTD PUSKESMAS MAHALONA

6. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan.


Puskesmas Mahalona akan mengembangkan untuk penerapan
pendaftaran online untuk mendapatkan nomor antrian, E-Medical Record, E-
Recipe dan SIMPUS yang memungkinkan akses data yang cepat dari semua
unit pelayanan.
Ruang tunggu pasien Lansia juga sangat dibutuhkan guna mendukung
Program Puskesmas Mahalona Sayang Lansia. Juga ruang Tunggu Obat
Pasien dengan penyakit menular. Beberapa rencana terkait penambahan
sarana maupun sarana pengembangan meliputi :
a. Sistem Pendaftaran Loket menggunakan sidik Jari, dimana pasien
yang datang telah terekam datanya pada system Database
Puskesmas sehingga setelah melakukan scan sidik jari nantinya
pasien akan langsung dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
tanpa harus menunggu lama dan antri di Loket Pendaftaran.
b. Sistem Resep Online memungkinkan pasien tidak lagi membawa
resep ke apotek untuk pengambilan obat, karena resep setelah
ditulis oleh dokter akan langsung terkoneksi ke Ruangan Obat untuk
segera disiapkan.
c. Kantin Puskesmas yang memungkinkan Petugas dan Keluarga
pasien mudah dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan
dan minuman.
7. Peningkatan mutu SDM Pelayanan
Seiring dengan meningkatnya kunjungan dan upaya antisipasi program UHC
(Universal Health Coverage) yang akan meningkatkan jumlah peserta BPJS
Kesehatan, Maka UPTD Puskesmas Mahalona perlu melakukan rencana
pengembangan SDM Pelayanan Kesehatan meliputi :
a. Penambahan dokter umum
b. Penambahan tenaga Analis Kesehatan
c. Pelatihan tenaga medis dan Paramedis
d. Pelatihan Tenaga Teknis Kesehatan.
e. Pelatihan Tenaga Administrasi

Anda mungkin juga menyukai