Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIK LELANG SAWAH PERMUSIM AKAD IJARAH MENURUT

FATWA DSN MUI NO. 09/V DSN-MUI/IV/2000

(Studi Kasus di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen)


Oktaviana Kartika Sari

Email: oktaviakartika402@gmail.com

Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang praktik pelelangan yang ada di Desa Sidodadi, Kecamatan
Masaran, Kabupaten Sragen Dengan memperhitungkan akad yang ada dan berdasar hukum yang
berlaku saat ini tujuan dari penelitian ini diharapkan bisa menemukan apakah praktik yang
dijalani bisa dianggap layak sesuai akad dan hukum saat ini, akad yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah akad ijarah dan FATWA DSN MUI NO, 09/V DSN MUI/IV/2000. Metode
yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan sedangkan sifat dari
penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu bentuk
penelitian dengan menggambarkan fenomena yang ada dilapangan sebagaimana adanya sesuai
dengan kenyataan. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan praktik pelelangan sawah permusim akad ijarah menurut fatwa
dsn mui no. 09/iv dsn mui no. V/2000 di Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen
memenuhi kriteria akad ijarah dan mengikuti hukum yang sedang berlaku dimana tidak
merugikan salah satu pihak, dan kesepakatan disetujui atas keinginan keduabelah pihak yang di
saksikan oleh pihak yg berwenang (pegawai/pengawas kecamatan).
Kata Kunci : Lelang, Pertanian, Akad Ijarah, FATWA DSN MUI NO. 09/V DSN MUI/V/2000
Abstract :
This study discusses the existing auction practices in Sidodadi Village, Masaran District, Sragen
Regency. By taking into account the existing contracts and based on the current law, the purpose
of this research is to find out whether the practices being carried out can be considered
appropriate in accordance with the current contracts and laws. The contracts that will be
discussed in this study are ijarah contracts and the MUI DSN Fatwa No. 09/IV and MUI V/2000.
The method I used in this study was field research while the nature of the research was
descriptive qualitative. Qualitative descriptive research is a form of research by describing
phenomena in the field as they are in accordance with reality. The data collection process in this
study was carried out by interviews, observation, and documentation. Based on the results of the
research conducted by the author, it can be achieved that the implementation of the practice of
auctioning rice fields per season for ijarah contracts according to the fatwa dsn mui no. 09/iv
dsn mui no. V/2000 in Sidodadi Village, Masaran District, Sragen Regency fulfills the criteria
for an ijarah contract and follows the applicable law which does not harm either party, and the
agreement is approved based on the wishes of both parties witnessed by the party giving the
approval (subdistrict employee/supervisor) ).
Keyword : Auctions, Agriculture, Ijarah Contracts, Fatwa Dsn Mui No. 09/V DSn mui/V/2000

Pendahuluan

Pada masa sekarang ini banyak dijumpai permasalahan-permasalahan dalam kehiduoan


sehari-hari salah satunya dalam hal ekonomi, sebagaimana dengan perkembangan zaman
perkembangan didunia ekonomi pun juga ikut berkembang baik secara global maupun lokal,
contoh dari perkembangan ini adalah perdagangan dengan seiring berkembangnya zaman
perdagangan memiliki banyak macam didalamnya salah satu akadnya adalah sawah.1

Pelelalang adalah suatu bentuk interaksi ekonomi yang sering ditemui dan sudah berjalan
Salah satunya adalah perlelangan sawah dimasyarakat Desa Sidodadi, Kecamatan Masaran,
Kabupaten Sragen hal ini dilakuka bertujuan untuk mencukupi kebutuhan dengan bertani karna
di Desa Sidodadi tidak semua penduduk memiliki lahan untuk bertani, pelelangan dilakukan
dibalai desa yang di peruntukan untuk seluruh warga sidodadi yang bersedia dan ingin
menggarap sawah, biasanya lelang dilakukan permusim setelah panen selesai atau juga bisa
tahunan. Karna yang dilelang tentu yang akan ditanam di lahan tersebut adalah padi karna
kebanyakan pemilik sawah didaerah ini menanam padi dengan keuntungan dan kerugian yang
ditanggung pemenang lelang jika mendapati kendala dalan bertani selama periode.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan
pendekatan kualitatif yang menghasilkan data diskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku
orang-orang yang diamati.2 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.

Wawancara dilakukan dengan face-to-face interview (wawancara berhadap-hadapan)


dengan narasumber baik pihak penjual dan pembeli. Metode yang digunakan dalam wawancara
yaitu semi terstruktur, dimana sebelum wawancara sudah dipersiapkan daftar pertanyaan yang

1
Lukman Hakim, Ihktiar dan Permasalahannya dalam dalam Perspektif Hukum Islam, JurnalDarussalam: Jurnal Pendidikan,
Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, Vol 7 No 2 (2016), 320-321.

2
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: PT. Pustaka Baru, 2014), hlm. 19.
nantinya dapat dikembangkan saat wawancara berlangsung. Observasi dilakukan dengan
pengamatan secara langsung saat proses lelang sawah berlangsung. Sedangkan dokumentasi
dilakukan dengan mengumpulkan dokumen yang berupa buku monografi, buku-buku, jurnal dan
foto yang berkaitan dengan lelang sawah.

Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan pola
berpikir deduktif, yaitu membandingkan antara teori dengan kejadian kasuitis dari data yang
diperoleh dari lapangan dengan menggunakan teori lelang dalam Islam dan teori Ijarah untuk
mengetahui bagaimana praktik pelelangan sawah tersebut.

Ijarah menurut bahasa yaitu al-ijarah dari kata al-ajru yang artinya al-iwadhatau
pengganti,3 sehingga tsawab berarti pahala. Sedangkan secara istilah ijarah adalah satu jenis
akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian. Pengertian yang hampir serupa
disampaikan Hanafiyyah bahwa ijarah akad atas suatu manfaat dengan penggantian.4

Dari pengertian akad ijarah sendiri yang memindahkan hak atas guna dan manfaat suatu
barang dalam waktu tertentu bisa di tatik kesimpulan bahwa lelang yang dilakukan di Desa
Sidodadi termasuk juga kedalam akad ijarah yang menjadi pembahasan dan permasalahan disini
adalah apakah kegiatan lelang yang ada di Desa Sidodadi sudah menurut dan selaras dengan
nyarat ketentuan dalam akad ijarah ini.5

Pada akad ini secara tidak langsung bisa diartikan dan diterapkan pada praktek lelang di
Desa Sidodadi karena pada pengertian sendiri yang berarti penggantian (hak milik dengan taktu
tertentu) terjadi dipelelangan sawah yang akan diteliti oleh karena itu alasan digujakannya akad
ijarah untuk dasar dan tolak ukur praktek lelang sawah permusim di Desa Sidodadi adalah akad
ijarah.

Fatwa DSN MUI No. 09/V DSN-MUI IV/2000 tentang pembiyayaan ijarah yang
menjelaskan bahwa kebutuhan masyarakat untuk memperoleh suatu barang sering memerlukan
pihak lain melalui akad ijarah, yaitu pemindahan hak guna (manfaat) suatu barang dalam waktu
tertentu dengan pembayaran sewa (ujrag) ganoa diikuti .
3
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 13, Pena Pundi Aksara , Jakarta, 2006, h.203

4
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010 h.114

5
Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah, Remaja Rosda Karya,Bandung, 2015, h.88
pemindahan kepemilikan barang itu sendiri. Bahwa kebutuhan masyarakat untuk memperoleh
saja pihak lain untuk melakukan pekerjaan tertentu melalui akad ijarahdengan membayar upah
(ujrag/fee). Bahwa kebutuhan akad ijarah ini dapat dilayani oleh Lembaga Keuangan Syariah
(LKS) melalui akad oembiayaan ijarah. Bahwa akad tersebut agar sesuai dengan ajaran islam,
DSN memamdang perlu menetapkan fatwa tentang ijarah untuk dijadikan pedoman oleh LKS.6
Dasar hukum yang dipakai dalam akad ini adalah Al Qur'an dan Hadist salah satunya terdapat
dalam firman Allah Qs AlZukhruf (43) : 32

‫ْض‬ َ ‫ك نَحْ ُن قَ َس ْمنَا بَ ْينَهُ ْم َّم ِع ْي َشتَهُ ْم فِى ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَ ۙا َو َرفَ ْعنَا بَ ْع‬
َ ْ‫ضهُ ْم فَو‬
ٍ ‫ق بَع‬ َ ۗ ِّ‫اَهُ ْم يَ ْق ِس ُموْ نَ َرحْ َمتَ َرب‬
َ‫ت َربِّكَ خَ ْي ٌر ِّم َّما يَجْ َمعُوْ ن‬ ُ ‫ضهُ ْم بَ ْعضًا س ُْخ ِريًّا َۗو َرحْ َم‬ ُ ‫ت لِّيَتَّ ِخ َذ بَ ْع‬
ٍ ‫د ََر ٰج‬

Artinya :" Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah
menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah
meninggikan seqbahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian
mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa
yang mereka kumpulkan."7

PEMBAHASAN

PRAKTIK PELELANGAN SAWAH PERMUSIM DI DESA SIDODADI, KECAMATAN


MASARAN, KABUPATEN SRAGEN

Desa Sidodadi terdiri dadi dukuh Delepan, Driyan, Goketen, Grompol, Gronong,
Kalitengah, Kedungrejo, Kembangan, Kembu, Prayunan, Sidodadi, Sumberejeki, Wates. Praktik
lelang sawah permusim yang ada didesa sidodadi biasanya tergantung seberapa luas sawah yg
dimiliki contoh per 1 petak sawah, 1/4bahu, 1 bahu, sampai 1 hektar.8

Pelelangan sawah ini menggunakan sistem permusim sudah terjadi sejak tahun 1990
dengan harga awal berkisar Rp 2.500-3000 (dua ribu sampai tiga ribu rupiah) saja. Salah satu

6
fatwa dsn mui no. 09/v dsn-mui/iv/2000, Tentang Ijarah.

7
https://tafsirweb.com/9228-surat-az-zukhruf-ayat-32. (Diakses,Senin, 13 Maret 2023, pukul 23:33 WIB)

8
Observasi, pada tanggal 09 Mei 2023, jam 09.35 WIB.
pemilik sawah Bapak Suroto ia melelang sawah dengan luas 1 patok atau 2300 meter persegi
terjual dengan harga Rp 12 000.000,00-, (dua belas juta rupiah) panen yang didapat pada musim
kemarau bisa sampai 10jt tapi apabila masuk musim hujan panen menurun hingga terjual 6jtan.9

Adapun proses pelelangan sawah sebagai berikut :

Pertama, pemilik sawah mendaftarkan sawahnya untuk dilelang dipelelangan desa


melalui perangkat desa atau petugas yang berwenang (pegawai kelurahan) untuk mendaftarkan
sawah yang akan dilelang dalam pelelangan, pihak pemilik sawah memberikan informasi
mengenai letak posisi dan luas sawah yg akan dilelangkan.

Kedua, Peserta pelelangan para peserta yaitu warga yang hendak mengikuti pelelangan
juga mendafartarkan diri kepada petugas.10

Ketiga, padasaat pelelangan berlangsung peserta dipersilahkan menawar sawah dengan


harga awal yang sudah ditentukan dan tawaran, harga akan terus naik sesuai tawaran yang
ditawarkan, "kalo musim kemarin pas kemarau lagi tinggi-tingginya harga jadi bisa dilepas
sampai 12 juta" penjelasan dari pak joko susilo yang pada saat dilakukan wawancara, "lelang
sawah gini juga untung-untungan mba soalnya ngga tau nanti waktu tanam padi bakal lancar-
lancar aja atau ada hama kan kita ngga tau, tapi kalau sepengalaman saya ini cukup membantu
buat warga dari segi perekonomian juga kemasyarakatan" lanjut beliau11

Keempat, Setelah proses tawar menawar harga selesai maka selanjutnya adalah proses
penyerahan atay tanda sepakat antara kedua belah pihak yaitu pemilik sawah dan penawar sawah
yang memenangkan pelelangan,

Lafal ijab kabul pada saat kedua pihak sepakat adalah sebagai berikut : "sawahe kulo
garap riyen nggih pak" (sawahnya saya garap dulu ya pak), lalu disambunh oleh pemilik sawah
"nggih pak monggo, mugi berkah" (iya pak silahkan, semoga berkah) dan di sah kan oleh
pengurus serta penjelasan terkait sawah yang akan digarap.12
9
Suroto, Pemilik Sawah, wawancara pribadi, 13 Mei 2023, jam 16.15-17.55 WIB.

10
Tri Bambang Supriyadi, Pengurus Kegiatan Lenang (pegawai Kelurahan), Wawancara Pribadi, 09 Mei 2023, 13.00-
14.30 WIB.

11
Joko Susilo, Pengurus Kegiatan Lenang (pegawai Kelurahan), Wawancara Pribadi, 15 Mei 2023, 09.00-10.30 WIB.

12
Ibid
PENERAPAN AKAD IJARAH DALAM FATWA DSN MUI NO. 09/IV DSN MUI NO
V/2000 PADA PRAKTIK LELANG SAWAH PERMUSIM DI DESA SIDODADI,
KECAMATAN MASARAN, KABUPATEN SRAGEN

Penerapan Akad Ijarah dalam Fatwa dan Mui No. 09/iv dsn mui no v/2000 tentang
pelelangan sawah semusim di Desa Sidodad Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen

Ijarah pada lahan pertanian sudah lama digunakan di Desa Sidodad Kecamatan Masaran
Kabupaten Administrasi Sragen, karena profesi masyarakat setempat adalah pertanian maka dari
itu petani yang tidak memiliki lahan membuat akad Ijarah untuk mengelola dan memenuhi
ekonomi kebutuhan Dengan tarif yang ditetapkan di awal kisaran Rp. 5,000,000 untuk dua kali
panen per ¼ hektar sawah.13 Nilai ini tergantung kesepakatan antara keduanya. Kegiatan lelang
antara keduanya sangat bermanfaat. Meskipun terkadang terjadi gagal panen saat mengolah
tanah, para petani mematuhi kesepakatan ini karena mereka menganggap pertanian sebagai mata
pencaharian terpenting mereka. Namun dengan sistem kepercayaan tanpa hitam putih. Lahan
tanam padi di Ijarah telah menjadi industri yang menjadi mata pencaharian masyarakat Desa
Sidodad Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen. Lelang pertanian dapat dilakukan sepanjang
menguntungkan semua pihak dan tidak merugikan para pihak.14 Perjanjian leang yang akan
dilaksanakan bukan hanya perjanjian kontrak substantif, juga tidak relevan karena ada saling
dukung (ta'awun) antara pemilik tanah dan petani, yang sama-sama membutuhkannya karena
petani bertanggung jawab atas penggarapan tanah tersebut. Pembayaran tanah dan pemilik tanah
membutuhkan layanan. atau orang. cara lain untuk mengatasinya. Pilar Akad Ijarah di Desa
Sidodad Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen diisi Pilar Ijarah, yang dalam Islam berarti Pilar
Ijarah adalah penyewa (musta'jir), pemberi sewa (mu'jir), Ijab dan Qabul (Siqah), manfaat sewa
dan gaji. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) menyebutkan dalam Pasal 251 bahwa
rukun Ijarah adalah sebagai berikut:

1. Menyewa kru
2. Pihak yang menyewa
3. Suatu hal yang diberikan
4. sebuah perjanjian
13
Suhendi, H. (2014). Fiqh Muamala. Jakarata: PT Grafindo Persada 2014

14
Harus, N. (2007). Fiqh Muamala. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) 09/DSN/MUI/IV/2000
menetapkan rukun Ijarah, yang terdiri dari:

1. Sighat Ijarah adalah Ijab dan Qobul berupa pernyataan oleh kedua belah pihak yang
mengadakan perjanjian (perjanjian) baik secara lisan maupun dalam bentuk lain.
2. Pihak yang melakukan kontrak adalah penyedia layanan dan pengguna layanan.

Agar perjanjian sewa berlaku, Anda harus terlebih dahulu melihat orang yang
menandatangani perjanjian sewa. Apakah kedua belah pihak secara umum memenuhi
persyaratan untuk masuk ke dalam kontrak. Penting juga bagi kedua belah pihak untuk
mengetahui bagaimana berperilaku dalam kerangka hukum, yaitu bagaimana membedakan yang
benar dan yang salah.15 Selain itu, syarat-syarat akad ijarah yang dilakukan oleh masyarakat desa
juga memenuhi syarat-syarat yang berlaku, yaitu:

1. Juru lelang harus pintar.


2. Kegembiraan kedua belah pihak.
3. Item lelang telah berakhir.
4. Subjek lelang adalah barang halal.
5. Pembayaran tunai harus bernilai dan jelas. 

Kesimpulan

Praktik pelelangan sawah yang diselenggarakan di Desa Sidodadi Kecamatan Masaran


Kabupaten Sragen ini jika dilihat dari tata cara pelaksanaan dan Juga dilihat dari bagaimana
diterapkannya dikalangan masyarakat secara sistematis dan tidak memberikan dampak negatif
serta tidak merugikan dari salah satu pihak oleh karena itu pada saat pelaksanaan pelelangan
sawah diselenggarakan pada tahun 1990 sampai sekarang masih terjaga ketertibannya dan tetao
diterima dimasyarakat sampai sekarang.

Ditinjau dari akad ijarah pelelangan sawah permusim di Desa Sidodadi Kecamatan
Masaran Kabupaten Sragen ini tidak melanggar dan menyalahi ketentuan yang terdapat dalam
perpektif ekonomi syariah, selain dalam akad ijarah praktik lelang sawah permusim di Desa
15
fatwa dsn mui no 09/v dsn mui/iv/2000, tentang ijarah
Sidodadi Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen ini jika dilihar dari segi hukum melalui fatwa
dsn mui no. 09/V dsn mui/IV/2000 juga telah memenuhi persyaratan dan kriteria yang berlaku.
Kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sidodadi Kecamatan Masaran Kabupaten
Sragen tersebut termasuk dalam kategori Al Ijarah yang mana bisa dijadikan pertimbangan
dalam menetapkan hukum.

DAFTAR PUSTAKA

fatwa dsn mui no 09/v dsn mui/iv/2000, tentang ijarah.

Harus, N. (2007). Fiqh Muamala. Jakarta: Gaya Media Pratama.

https://tafsirweb.com/9228-surat-az-zukhruf-ayat-32. (Diakses,Senin, 13 Maret 2023, pukul


23:33 WIB)

Janwari Yadi, Lembaga Keuangan Syariah, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2015.

Lukman Hakim, Ihktiar dan Permasalahannya dalam dalam Perspektif Hukum Islam,
JurnalDarussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, Vol 7 No 2
(2016), 320-321.

Observasi, pada tanggal 09 Mei 2023, jam 09.35 WIB.

Sabiq Sayyid, Fiqih Sunnah 13, Pena Pundi Aksara , Jakarta, 2006

Suhendi, H. (2014). Fiqh Muamala. Jakarata: PT Grafindo Persada 2014.

Sujarweni Wiratna, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: PT. Pustaka Baru, 2014)

Suroto, Pemilik Sawah, wawancara pribadi, 13 Mei 2023, jam 16.15-17.55 WIB.

Supriyadi, Tri Bambang, Pengurus Kegiatan Lenang (pegawai Kelurahan), Wawancara Pribadi,
09 Mei 2023, 13.00-14.30 WIB.

Susilo, Joko, Pengurus Kegiatan Lenang (pegawai Kelurahan), Wawancara Pribadi, 15 Mei
2023, 09.00-10.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai