MACAMAKADDANPENERAPANNYADALAMLEMBAGAKEUANGA
NSYARIAH
Makalah
leh:
Ulil Amri
SyahNIM:8010021
8085
DosenPemandu:
Dr. H. Misbahuddin,
M.AgDr.RahmawatiMuin,
M.Ag
PASCASARJANA
UIN ALAUDDIN
MAKASSAR2019
BAB
IPENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Akad merupakan peristiwa hukum antara dua pihak yang berisi ijab
dankabul, secara sah menurut syara dan menimbulkan akibat hukum. Jika kita
kaitkandengansebuahdesainkontrakmakakitaakanmencobamengkaitkandenganLe
mbagaKeuangandikarenakanakadmerupakandasarsebuahinstrumendalamlembaga
tersebut, terutama di Lembaga Keungan Syariah Akadmenjadihal yang terpenting
terkait dengan boleh atau tidaknya sesuatu dilakukan di dalamislam.
Padakesempataniniakanmembahasakad-akadyangdigunakandiLembaga
Keungan Syariahyang telah sering dipergunakan dalam kehiduapansehari-hari
terlebih berkembanganya ekonomi islam. Akad yang ada dalam LKSada yang
merupakan dana kebajikan (tabarru’) dan ada juga akad yang dijadikandasar
sebuah instrumen untuk transaksi yang tujuannya memperoleh
keuntungan(tijarah). Tentunya ini adalah hal yang berbeda dan pastilah dalam
akad itu adabeberapa penjabaran dan penjelasan bagaiman akad itu seharusnya
bisa
dilakukan.Dalammakalahiniakandibahaspengklasifikasiandariberbagaiakadyangdi
gunakandalam lembagakeuangan syariah.
2
B. RumusanMasalah
1. ApayangdimaksuddenganAkad?
2. Berapamacam-macamakad?
Pembahasan
A. PengertianAkad
Berdasarkanayattersebutdapatdipahamibahwamelakukanisiperjanjian
atau akad itu hukumnya wajib. Menurut Misbahuddin dalam bukunyayang dikutip
dari buku sabri samin menjeleaskan bahwa akad dapat dilakukandengan cara lisan
maupun tulisan, yang penting adalah ijab dengan qabulnya jelas,pasti dan dapat
dipahami oleh kedua belah pihak yang mengadakan perikatan.1Akad
adalahperjanjiantertulisyangmemuatijab(penawaran)danqabul(penerimaan). Istilah
al-aqdu (akad) dapat disamakan dengan istilah verbintenis(perikatan) dalam
KUHPerdata. Sedangkan istilah al-ahdu (janji) dapat disamakandenganistilah
perjanjian.2
B. Macam-macamakad
Akaddibagimenjadibeberapajenis,yangsetiapjenisnyasangatbergantungpadasu
dut pandangnya.Jenis akad tersebut adalah:
1
Misbahuddn,E-
Commercedanhukumislam(cet.I;Makassar:alauddinuniversityPress,2012).h. 271
2
Muhammad Firdaus, ed., Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah,
(Jakarta,Renaisan,2005), h. 13
1. Berdasarkan pemenuhuan syarat dan rukun, seperti sah atau tidak sahnya
suatuakad.
2. Berdasarkan apakah syara’ telah memberi nama atau belum, seperti contoh
akadyang telah dinamai syara’, seperti jual-beli, hibah, gadai dan lain-lain.
Sedangkanakadyangbelumdinamaisyara’,tetapidisesuaikandenganperkembanganja
man.
Dalamtransaksilembagakeuangansyariahdibagi dalambeberapabagianyaitu:
1. Tabungan/penghimpundana(Funding)
a. Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntunganyangdisepakati,
b. Salam adalahpembelian barang yang diserahkan di kemudian hari,
sementarapembayarannyadilakukan di muka
3
Syafe’iRachmat, FiqihMuamalah,(Bandung,PustakaSetia,2006)h.63
c. Istishna,adalahmerupakansuatujeniskhususdari bai’as-salam yangmerupakan
akad penjualan antara pembeli dan pembuat barang. Dalam akad inipembuat
barang menerima pesanan dari pembeli, pembuat barang lalu berusahamelalui
orang lain untuk membuat atau membeli barang menurut spesifikasi
yangtelahdisepakati dan menjualnyakepadapembeli akhir.
3. BerbasisSewaMenyewa,sepertiIjarahdanIjarahMuntahiiyahBit-Tamlik
Wakalah yaitu pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain
dalamhal-hal yang boleh diwakilkan. Dalam perbankan wakalah biasanya dengan
upah(ujroh) dan dipakai dalam fee based income seperti pembayaran rekening
listrik,telpon dll.
Hiwalahyaitu akad pengalihan hutang dari satu pihak yang berhutang
kepadapihak lain yang wajib menanggung (membayar)-nya. Dalam industri
perbankanhawalahdengan upah (fee, ujroh) dipergunakan untuk pengalihan utang
dan bisajugauntukLC.
Rahn (gadai)yaituadalahmenyimpansementarahartamiliksipeminjamsebagai
jaminan atas pinjaman yang diberikan oleh si piutang, perbedaan
gadaisyariahdengankpnvensionaladalahhalpengenaanbunga.GadaiSyariahmenerap
kan beberapa sistem pembiayaan, antara lain qardhun hasan
(pinjamankebajikan),mudharobah( bagihasil) danmuqayyadah (jual beli).
Jualah, yaitu jasa pelayanan pesanan/permintaan tertentu dari nasabah,
misalnyauntukpemesanantiketpesawatataubarangdenganmenggunakankartudebit/c
ek/transfer. Atas jasa pelayanan ini bank memperoleh fee, Selain di
duniaperbankan,akadjugadikenaldalamperasuransiansyariahataudikenaldengan
akadtakaful,yaituakaddimanasalingmenanggung.Parapesertaasuransitakafulmemil
ikirasa tanggung jawabbersamauntukmembantudanmenolong peserta lain yang
mengalami musibah atau kerugian dengan niat
ikhlas,karenamemikultanggungjawab dengan niat ikhlas adalah ibadah.4
C. Contoh-contohakad
1. Akad-AkadTransaksiSyariah
Islam merumuskan suatu sitem ekonomi yang sama sekali berbeda
dengansistem ekonomi lain, yang selama ini kita kenal. Hal ini karena ekonomi
Islammemiliki akar dari Syariah yang menjadi sumber dan panduan bagi setiap
muslimdalam melaksanakan aktivitasnya. Dari dasar tersebut, maka sistem
ekonomisyariah dalam membangun jaringan transaksinya yang disebut “akad-
akadsyariah”memilikisuatustandaristilahyangbersumberdariAl-Qur’andan Hadis.
4
MustafaEdwinNasution,etal.,eds.,PengenalanEkonomiIslam. h.314
5
Dalam transaksi lembaga keuangan syariah, khususnya perbangkan syariah
adaduajenisyangdikenalyaitu:
Tabungan/penghimpundana(Funding),sepertiWadiahdanMudharobah,
keuntungan yangdisepakati.
2. PerbankanSyariah
5
MuhammadFirdaus,ed.,CaraMudahMemahami Akad-Akad Syariah.h.25.
6
MuhammadSyafi’i Antonio,BankSyariahdariTeorikePraktek.h.95
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat
lainnyayangdipersamakan dengan itu.
4.PembiayaanSyariahdan PegadaianSyariah
7
Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis ketentuan-ketentuan hukum
yangbersumber pada al-Qur’an dan hadis terhadap masalah yang berhubungan dengan
pelaksanaanpembiayaanperbankansyariah.
BAB
IIIPENUT
UP
A.Kesimpulan
Misbahuddn,E-
Commercedanhukumislam(cet.I;Makassar:alauddinuniversityPress, 2012). h. 271
MuhammadFirdaus,ed.,CaraMudahMemahamiAkad-AkadSyariah.h.
25.
MuhammadFirdaus,ed., CaraMudahMemahamiAkad-AkadSyariah,
(Jakarta,Renaisan,2005),h.13