TUGAS 3
Jelas bahwa dengan pengajaran IPS diharapkan akan muncul generasi penerus yang
penuh pengertian tentang keanekaragaman budaya dan bertanggung jawab serta peduli
terhadap timbulnya masalah dan isu global yang menyesuaikan dengan kematangan jiwa
dan tingkat pendidikan.
2. a. Dampak Covid-19 terhadap penurunan ekonomi global akan sangat mempengaruhi dan
berdampak pada ekonomi negara lainnya termasuk Indonesia. Nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS kembali melemah hingga mencapai 15.669 per dollar AS atau melemah
sebanyak 94 poin (0,6 persen) akibat dampak Covid-19. Tidak hanya rupiah yang
melemah, terhentinya aktivitas ekonomi berdampak pada bertambahnya Angka
pengangguran dan melemahnya pendapatan masyarakat.
b. Indonesia di hadapkan dengan banyak masalah terkait aspek ekonomi akibat dari
Covid 19. Ekonomi di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan tumbuh negatif, angka
pengangguran dan kemiskinan meningkat. Berdasarkan perhitungan Year on Year
pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama tahun 2020 menunjukkan adanya
Pelemahan dengan hanya mencapai 2,97% dibandingkan capaian triwulan pertama tahun
2019 yang sebesar 5.07%. Data pada triwulan kedua juga kurang bersahabat dengan
menunjukkan kemunduran yang dalam sebesar -5,32%, terburuk sejak tahun 1999. Data
pada triwulan ketiga mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 %, sedangkan pada
triwulan keempat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,19%. Dampak dari
menurunnya persentase ekonomi di Indonesia, salah satunya adalah peningkatan angka
pengangguran dan penduduk miskin yang disebabkan karena PHK selama masa pandemi
Covid-19.
c. Penurunan permintaan dari negara lain merupakan salah satu dampak yang paling
terasa oleh ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan pandemi COVID-19 telah
menyebabkan terjadinya penurunan permintaan terhadap produk-produk Indonesia dari
negara-negara lain. Penurunan permintaan ini tentunya akan berdampak pada penurunan
penerimaan Indonesia dari ekspor. Selain itu, pembatasan sosial yang diterapkan oleh
pemerintah juga turut mempengaruhi penurunan produksi di Indonesia. Beberapa indust
harus ditutup sementara waktu atau bahkan harus mengurangi produksinya karena tidak
adanya pasokan bahan baku atau kesulitan dalam memperoleh tenaga kerja. Tentunya hal
ini akan berdampak pada penurunan produktivitas dan pendapatan perusahaan.
d. Penurunan nilai tukar rupiah juga merupakan salah satu dampak pandemi COVID-19
terhadap ekonomi Indonesia. Pandemi ini telah menyebabkan terjadinya kekhawatiran
dan ketidakpastian di kalangan investor, sehingga banyak investor yang enggan untuk
menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kenaikan
suku bunga dan menyebabkan terjadinya keluarnya modal dari Indonesia, sehingga akan
terjadi penurunan nilai tukar rupiah.
e. Analisis Bank Dunia berpandangan bahwa pada skala guncangan ekonomi, COVID-19
akan mendorong sekitar 40–60 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem, dengan
Perkiraan terbaik adalah 49 juta orang. Dalam skenario terburuk, kemiskinan global
pada tahun 2020 dapat turun kembali ke level tahun2017, menghilangkan kemajuan tiga
tahun terakhir dalam memerangi kemiskinan ekstrem. Survei yang dilakukan oleh Badan
Pusat Satatistik (BPS) memperlihatkan tingkat kemiskinan di Indonesia bertumbuh (lihat
gambar 4) pada kuartal Maret 2020 9,78 persen dan naik lagi pada September 2020
menjadi 10,19 persen. Tingkat kemiskinan ini sama lebih tinggi dari September 2017
Hal ini memperlihatkan kemajuan untuk memberantas kemiskinan melalui berbagai
program yang dilakukan pemerintah selama tiga tahun terakhir tidak berarti dengan
adanya pandemi ini.
3. a. Faktor internal penyebab TKI ternyata berkaitan dengan lemahnya penegakan hukum.
Hal ini berkaitan dengan terbatasnya jumlah aparat penegak hukum, baik kepolisian atau
institusi-institusi lainnya untuk terus memonitoring masalah TKI di Indonesia, kemudian
merebaknya calo dan agen illegal, serta keterbelakangan para calon TKI juga
menyebabkan permasalahan TKI yang tidak kunjung terselesaikan. Kemudian faktor
eksternal berkaitan dengan kerjasama Indonesia dan Malaysia yang cenderung fluktuatif,
dimana ini menunjukkan kurang sikap pro-aktif pemerintah Malaysia terhadap TKI, serta
leahnya fungsi monitoring karena ini berkaitan dengan permasalahan transnasional dan
kedaulatan negara lain.
c. Persoalan TKI ke Malaysia ternyata muncul sebelum kelompok migran ini sampai
Malaysia. Dengan kata lain pada beberapa kasus menunjukkan bahwa terdapat beberapa
sekelompok yang dengan sengaja memfungsikan calon TKI Malaysia sebagai target
kejahatan dan ini dari tahun ke tahun terus berulang. Masalah TKI khususnya di
Malaysia, menjadi persoalan laten dari masa ke masa. Upaya pemerintah nyaris tidak
membekas. Penyebabnya, dalam menyelesaikan persoalan TKI, para pemangku
kebijakan masih menggunakan pola business as usual. Padahal, urusan TKI bukan
perkara biasa saja. Kita telusuri satu per satu persoalan yang timbul di sektor itu. Dimulai
dari pola dan sistem rekrutmen TKI yang kita semua mafhum ada masalah besar di sana.
Betapa tidak ada masalah besar, rekrutmen calon TKI masih asal-asalan.
d. Para pekerja temporer memang sering mengalami pelanggaran HAM secara langsung
dan cukup mengerikan oleh majikan yang tidak bermoral di negara tempat mereka
bekerja. Namun hal ini mengakibatkan para pembuat kebijakan, pegiat HAM dan pihak
donor di tingkat internasional sedikit sekali yang memberikan perhatian terhadap peran
penting yang dapat dilakukan negara asal sehingga memungkinkan para buruh migran
untuk mengakses keadilan.