Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putu Ayu Swandira Meylinda Putri

NPM : 202031121024

Kelas : B1 Ekonomi Pembangunan

Mata Kuliah : UTS Analisis Laporan Keuangan Bank

1. Laporan keuangan yang harus dilaporkan kepada ojk oleh bank adalah diantaranya
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan juga laporan
arus kas. Tujuan dari laporan-laporan tersebut adalah tentu saja untuk memberikan
informasi terkini terkait kinerja keuangan pada bank tersebut sehingga pemangku
kepentingan tersebut dapat menganalisis perkembangan dan progres apa saja yang terjadi
pada bank tersebut.
2. Pada dasarnya, tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk memahami dan
mendiagnosis informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, dengan maksud untuk
menilai profitabilitas dan kesehatan keuangan serta membuat perkiraan tentang prospek
masa depan perusahaan.
Namun lebih luas dari pada itu, tujuan analisis keuangan tergantung pada siapa pihak
yang tertarik serta apa kepentingannya. Berikut beberapa tujuan lain melakukan analisis
laporan keuangan:
 Memprediksi prospek masa depan berdasarkan hasil tinjauan kinerja perusahaan
di masa lalu, seperti profitabilitas, arus kas, laba atas investasi, biaya operasional,
dan lain-lain.
 Meneliti profitabilitas saat ini dan efisiensi operasional perusahaan sehingga
kesehatan keuangan bisa ditentukan.
 Menilai prospek pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan guna membantu
pemangku kepentingan tertinggi untuk memprediksi dan menghindari
kemungkinan terjadinya kebangkrutan.
 Membantu bank dan investor untuk menentukan apakah pinjaman atau bantuan
keuangan dapat diberikan kepada perusahaan atau tidak.
3. Manfaat analisis laporan keuangan sangat penting, tidak hanya untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan bisnis saja, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak
dan pemangku kepentingan. Karenanya, untuk mengerjakan analisis laporan keuangan
secara tepat dibutuhkan keterampilan, intuisi, dan praktik akuntansi terbaik.
Berikut beberapa manfaat utama analisis laporan keuangan pada perusahaan:
 Membantu stakeholder internal dan eksternal untuk membuat keputusan yang
tepat mengenai investasi berdasarkan pendapatan perusahaan dan profitabilitas
masa depan.
 Memberikan pandangan yang objektif tentang solvabilitas dan kesehatan
keuangan perusahaan bagi lembaga keuangan untuk menentukan keputusan
pinjaman.
 Sebagai penggambaran secara akurat mengenai efisiensi operasional dan
kemajuan yang dihasilkan perusahaan berdasarkan keputusan yang dibuat di masa
lalu oleh para pemangku kepentingan.

4. Analisis horizontal adalah suatu analisis persentase kenaikan ataupun penurunan yang
terdapat di dalam berbagai pos akun laporan keuangan yang komparatif. Berdasarkan
analisis horizontal, kita bisa mengetahui jumlah pada setiap pos laporan tahun terakhir
bila dibandingkan dengan pos yang ada di dalam laporan keuangan sebelumnya. Setiap
jumlah peningkatan dan penurunan per pos akan dicantumkan, termasuk di dalamnya
peningkatan dan penurunan persentase. Sedangkan Analisis vertikal adalah analisis
yang dilakukan dengan cara melakukan perbandingan hubungan pada tiap unsur
laporan keuangan dengan total akun di dalam laporan keuangan tunggal. Perhatikanlah
laporan keuangan di bawah ini.

5. Macam-macam jenis rasio keuangan


Quick ratio

𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡

Quick Ratio (Rasio Lancar) dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan, giro, tabungan dan
deposan) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank.

LDR (loan to deposit ratio) rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas yaitu
perbandingan antara total kredit yang diberikutan dengan total dana pihak ketiga.

𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑥 100%
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektifitasperusahaan
di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Indikator ROA digunakan untuk memperhitungkan bagaimana kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh profitabilitasnya dan peningkatan efisiensi secara menyeluruh.

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Return On Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih bank setelah pajak dengan
modal sendiri. ROE mengindikasikan kemampuan modal inti untuk menghasilkan laba
dalam bentuk prosentase.

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑥 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan operasinya. Semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisiensi biaya
operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan atau dengan kata lain semakin tinggi
rasio BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
Perhitungan rasio net profit margin (NPM) sering digunakan untuk mengukur bagaimana
kemampuan bank untuk menghasilkan laba bersih dari penjualannya.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑥 100%
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

Capital adequacy ratio (CAR) merupakan suatu rasio kinerja bank dalam mengukur
kecukupan modal yang dimiliki untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan resiko

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐵𝑎𝑛𝑘
𝑥1
𝐴𝑘𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜

Anda mungkin juga menyukai