Anda di halaman 1dari 2

HOME WORK

Contoh Pedoman Penyusunan Makalah Personal


(Esai) Calon Anggota Bawaslu Kabupaten Kota

RedaksiSenin, Agustus 06, 2018 | 13:04 WIB6905 Views






 0 Komentar

Suaralampung.Com.
Para pembaca yang terhormat dibawah ini adalah contoh sebuah karya tulis Esai yang dibuat
untuk kepentingan melaksanakn tes Bawaslu Kabupaten Kota, karya ini diposting ileh oenulis
agar kiranya dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca, atau hanya sekedar sebagai
contoh bagi para pemula dalam membuat sebuah esai karyatulis, didalam nya juga tertuang
buah fikiran dan pengalaman hidup yang mungkin akan berguna bagi para pembaca, tetakhir
dalam tulisan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, sehungga tentu besar
harapan untuk di maaf kanserta mendapat masukqn dan saran agar karya yang akan datang
dapat lebh baik.

Calon anggota Bawaslu Kabupaten/Kota menyusun makalah personal (esai) yang diketik
menggunakan komputer dengan ketentuan mengunakan Bahasa Indonesia, 1.5 spasi, font
Calibri (body) ukuran 12, setiap bagian pertanyaan dijawab dalam kertas terpisah.

Contoh :

NAMA  : TRIWAHYUDI
LAMPUNG SELATAN

BAGIAN 1
1. a). Saya Tri Wahyudi  lahir  pada 2 Januari 1982, di Kasui sebuah kecamatan di diwilayah
Waykanan Sekarang, saya menghabiskan masa kecil saya di sebuah Desa bernama Sukajadi,
hingga memasuki usia Taman kanak-kanak, dalam nuansa desa yang mayoritas penduduknya
bermata pencaharian petani pekebun kopi dan lada, dengan kultur budaya masyarakat
mayoritas ogan dan jawa.

Selanjutnya saya pindah ke Desa Rulung Helok Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan ketika mesasuki Usia Taman Kanak- kanak, pada  usia 6 tahun, untuk memulai
jenjang pendidikan awal saya, kala itu saya masih tinggal bersama Nenek dan kakek, dengan
bersekolah di TK  Daarul 'Maarif sebuah lingkungan pondok Pesantren, sekaligus mondok
walaupun ngalong, ( mondok tetapi masih tidur dirumah ) dimana kondisi tersebut
berlangsung hingga saya melanjutkan Sekolah dasar MI (Madrasah Ibtidaiyah) dan MTs
(Madrasah Tsanawiyah) di lingkungan pondok tersebut hingga lulus pada tahun 1997.
Disanalah pertama kali saya berkenalan dengan berbagai organisasi yang saya ikuti baik di
dalam pondok ataupun di lingkungan sekolah, seperti pramuka, osis dan organisasi santri.

Pada tahun yang sama saya melanjutkan sekolah Ke SMA Swadhipa Natar, jaraknya cukup
jauh sehingga harus naik angkutan umum,  disana pengalaman organisasi serta berbagai
lomba saya ikuti, seperti pidato, puisi, mengarang juga lainnya, hingga saya lulus pada tahun
2000.

Seperti pada umumnya anak muda pada masa itu, saya mencoba peruntungan saya ke
Surabaya mengadu nasib untuk mendaftar TNI tetapi gagal di Pantohir, mungkin belum
beruntung, lalu saya mencoba kembali peruntungan ke Malaisiya menjadi TKI pada tahun
2001 tapi juga tidak begitu berhasil,  dimasa itu adalah masa paling berat dalam perjalanan
hidup saaya, sehingga saya memutuskan untuk bekerja saja di jakarta, di sebuah perusahan
lising pembiayaan  sambil Kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, STIEBI Nama
kampusnya,  saya menyelesaikan S1 Jurusan Ekonomi pada tahun 2007. Selanjutnya saya
masih berkarir di perusahan lising pembiayan tersebut hinga tahun 2009, diperusahan inilah
mental dan profesionalisme saya di uji, dengan beban kerja yang luarbiasa, dalam tekanan
target tinggi, yang dihitung hari-perhari,  bahkan dari awal bulan sudah diminta membuat
analisa, prediksi, hingga simulasi target minimal dan maksimal, sampai mempersiapkan
rencana darurat atau cadangan yang akan digunakan bila situasinya di luar kendali, atau kita
dulu menyebutnya manajmen resiko, dengan posisi terakhir sebagai Hed Colektor,  sebelum
memutuskan kembali ke Lampung untuk mencoba peruntungan di tanah kelahiran, juga
menemani orang tua saya, dengan bekerja sebagai wartawan di beberapa media seperti
Lampungpost, 2010, Lampung ekpres 2014, Marketing frilen Radar tv dan Angensi AN tv
lampung hingga 2016, serta mengelola Media Online suaralampung.Com Hingga sekarang.

Perkenalan pertama saya dengan dunia pengawasan pada tahun 2014 Sebagai Panitia
Pengawas Lapangan (PPL) pada gelaran pilpres, pilgub dan  Pileg, ditahun yang sama, serta
dilanjutkan pada pemilihan Bupati pada tahun 2015, masih pada posisi yang sama sebagai
(PPL), kemudian pada tahun 2018 pada pilgub lalau, saya diberi kepercayaan sebagai Ketua
panwascam Natar yang masih saya emban hingga hari ini.

1.b. ) .Saya tumbuh menjadi  dewasa dalam  keluarga Petani yang utuh, dengan lingkungan
Masyarakat Jawa dan Ogan, tempat saya bermain, juga ditempa oleh lingkungan pesantren
Darul Ma'arif, sebagai pondasi agama dan moral, serta pengalaman ber organisasi sebagai
sarana belajar, juga lingkungan pekerjaan yang mengajarkan saya banyak hal baru dalam
mengaktualisasi diri, membuat saya dewasa dengan baik.

1. c.) Saya mengabdikan diri untuk keluarga saya, bersama istri tercinta membesarkan dua
anak saya, (Saya menikah pada tahun 2014) dengan mengajarkan semua kebaikan yang saya
fahami, mengumpulkan kebaikan dengan berusaha membahagiyakan kedua orang tua saya
yang masih tinggal bersama keluarga kami, juga memberi kontribusi kepada lingkungan
denga

Anda mungkin juga menyukai