Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN

Perjalanan hidup manusia memang berbeda-beda, antara orang yang


satu dengan yang lain . sehngga perjalanan hidup dapat dijadikan pengalaman
atau pembelajaran bagi orang lain, hidup kadang tak selalu sesuai dengan
harapan dan cita-cita. Adakalanya kita harus berpuas diri dengan apa yang kita
peroleh hari ini.

Namun janganlah pula kita berputus asa untuk masa depan yang akan kita raih,
karena manusia tidak pernah tau suratan nasib dan takdir yang akan
menimpanya kelak, manusia hanya diwajibkan berdoa dan berusaha semaksimal
mungkin. Agar tidak menyesal dikemudian hari, karen awaktu,dia tidak akan
kembali ketika sudah terlewat, waktu pun tidak akan mudah diprediksi apakah
akan berjalan kedepan bersama kita atau meninggalkan kita.

Maka berusahalah mewujudkan setiap mimpi-mimpi kita, sehingga tak ada


waktu yang terlewati dengan sia-sia.

Makalah perjalanan hidup penulis ini dimaksudkan untuk memenuhi slah satu
syarat calon Bawaslu Kab Tangerang,yang penulis buat dengan sebenar-benarnya
dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, serta
bagi siapa saja yang membacanya.

Mudah –mudahan kerja keras ini akan bebuah manis ...Amiin ya Robal Alamin

1|Page
BAB I : BAGIAN PERTAMA

a. Riwayat Singkat Penulis


36 tahun yang silam penulis dilahirkan dari rahim seorang ibu
bernama HJ.Ningrum dan Alm (H.Munggah). penulis menghabiskan
masa kecil di kampung leungsir,Munjul,Solear Tangerang.
Sama halnya dengan anak2 kecil lainya, masa kanak2 penulis banyak
dihabiskan dengan bermain bersama teman –teman . menginjak usia
sekolah penulis bersekolah di SD Negri Leungsir selama 6 tahun
b. Tumbuh menjadi dewasa
Selepas lulus SD,orang tua penulis memasukan penulis ke sebuah
pesantren (DAAR EL-QOLAM, Gintung Jayanti Tangerang) dengan
harapan dipesantren penulis tidak hanya dapat menimba ilmu
pengetahuan semata tetapi mampu menimba ilmu agama sebagai
pedoman hidup bagi penulis kelak.
Penulis menempuh pendidikan selama 6 tahun di pesantren mulai
Madrasah Tsanawiyah MTS (setara SMP) sampai dengan Madrasah
Aliyah MA (setara SMA).
Semasa dipesantren penulis termasuk santri yang aktif, berbagai
kegiatan penulis ikuti, mulai dari kursus bahasa, kursus jurnalistik,
bahkan penulis pernah menjadi peserta terbaik dalam kegiatan
jurnalistik kerjasama antara pesantren Daar el-qolam dengan majalah
Aneka yes, sehingga wajah penulis dijadikan cover di majalah Aneka
Yes edisi bulan berikutnya.
Selepas lulus Madrasah Aliyah penulis diminta mengabdi
dipondok tempat penulis bersekolah selama satu tahun, selain karena
keinginan orang tua yang menganjurkan penulis untuk mengabdi,
prestasi penulis yang selalu menduduki kelas unggulan yaitu kelas A,

2|Page
menjadi pertimbangan pihak pesantren untuk menunjuk penulis
sebagai tenaga pengabdi.
Selepas mengabdi, pada tahun 2001 penulis melanjutkan kuliah
pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHAMKA Jakarta, semasa
menjadi mahasiswa penulis aktif di berbagai kegiatan, penulis pernah
menjadi ketua panitia Latihan Dasar Kepemimpinan FSIP Uhamka
2002, sekertaris BEM FISIP UHAMKA 2003-2004, anggota Ikatan
Mahasiswa Pecinta Alam (IMAPALA UHAMKA) divisi mountenering
2003- sekarang
Selepas menyelesaikan S1 pada tahun 2006, Penulis sempat
bekerja magang disalah satu media cetak di Jawa Barat (Pikiran
Rakyat) selama satu bulan magang alhamdulilah penulis memiliki nilai
yang baik dan disarankan untuk mengajukan surat permohonan kerja
ke pihak perusahaan berbekal kinerja penulis selama magang hasilnya
memuaskan.
Namun takdir berkata lain Ayahanda penulis kala itu tidak
mngijinkan penulis bekerja jauh dari wilayah domisili penulis, dan
menyarankan untuk pulang karena selain dilarang bekerja diwilayah
yang jauh kala itu ayahanda penulis mulai merintis yayasan
pendidikan bernama AL-MA,MUR.
Maka sudah menjadi kewajiban anak harus berbakti kepada kedua
orang tua, dengan segala keterbatasan pula akhirnya penulis menjadi
guru di madrasah Aliyah AL-MA,MUR meskipun bukan sarjana
pendidikan. Untuk menunjang karier sebagai guru penulis mengambil
kuliah akta 1V, kuliah yang dikhususkan untuk sarjana non
pendidikan yang ingin menjadi guru.
Meski menjadi guru,penulis aktif pada pesta demokrasi Di
daerahnya, tahun 2007,2008,2009,penulis menjadi anggota Panitia

3|Page
Pemilihan Kecamatan (PPK) Solear, pada Pilkada kab Tangerang dan
Pilgub Provinsi Banten.
Pada tahun 2009 penulis menikah dan sampai saat ini penulis
diberi amanah 2 putri dan satu putra, meski sudah menikah dan
memilki anak, tidak menyurutkan keinginan penulis untuk terus
menimba ilmu, pada tahun 2015 penulis mendaftarkan diri sebagai
mahasiswa strata 2 di universitas Muhammadiyah Jakarta jurusan
Ilmu komunikasi dan sampai saat ini masih menggarap tugas akhir
yaitu tesis, meski blm mampu menyelesaikan studi S2, namun penulis
bertekad akan menyelesaikanya. karena menurut penulis pendidikan
itu sangat penting bagi perempuan, seperti dalam pepatah arab “ al
ummu madrosatun” ibu laksana sekolah. “Entah akan berkarir atau
menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi
karena ia akan menjadi ibu;.( Dian Sastro Wardoyo).
c. Aktivitas sehari hari diluarpekerjaan
Selain aktif sebagai tenga pengajar , diluar rutinitas pekerjaan
penulis ikut aktif dalam kegiatan keagamaan (pengajian ibu-ibu)
setiap hari sabtu, serta mengajar ngaji anak-anak usia sekolah dasar
dilingkungan tempt tinggal setelah sholat magrib di rumah penulis.
d. Organisasi yang pernah digeluti
Organisasi yang pernah digeluti penulis diantaranya;
1. Sekretaris BEM FISIP UHAMKA 2003-2004
2. Anggota Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (IMAPALA) 2003-
Sekarang
3. Wakil Bendahara Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kab
Tangerang 2006-2009.
4. Sekretaris Fatayat NU Kab Tangerang 2007-2011.
e. 3 teman berinteraksi selain keluarga dan teman kerja

4|Page
Selain bekerja dan keluarga penulis masih aktif bersosialisasi
dengan teman2 lama penulis, diantaranya.
1. Ela khulasoh, dosen komunikasi Bisnis Fakultas Ekonomi
Universitas Pamulang.
2. Gilang Kumari Putra, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UHAMKA
3. Andika Pamungkas, Creative editor program bedah kasus tv
one dan dosen FISIP UHAMKA

Penulis biasa berinteraksi dengan mereka, selain


bersilaturahmi langsung (tatap muka) meskipun tidak terjadwal
pasti, penulis pun aktif berkomunikasi lewat media sosial
facebook, whats app ataupun instagram. Ketiga media online ini
sudah bisa memberikan penulis kebebasan untuk bisa sharing
bersama mereka guna membahas berbagai persoalan , baik yang
sifatnya pengetahuan atau sekedar obrolan ringan.

1. a. Dalam kehidupan penulis semasa kecil sampai saat ini, selain Nabi
Muhammad S.A.W. sebagai suri teladan bagi umatnya, penulis memiliki
seseorang yang dijadikan panutan /acuan nilai-nilai karakter bagi penulis.
b. Orang yang penulis jadikan acuan karakternya adalah ayahanda penulis
Alm (H.Munggah).
c. Nilai atau karakter yang penulis teladani dari ayahanda diantaranya:
1. Ayahanda orang yang agamis/religius selalu taat melaksanakan
ibadah, bahkan ketika adzan sholat berkumandang beliau dengan
segera pergi ke mesjid menunaikan sholat, beliau hampir tak
pernah lupa melaksanakan sholat dhuha pagi hari dan tahajud di
malam hari.

5|Page
2. Ayahanda orang yang sangat disiplin dalam hal apapun, beliau
selalu mengajarkan untuk tetap masuk sekolah kalau hanya sakit
ringan.
3. Kerja keras, meski hanya lulusan Sekolah Rakyat (SR) ayahanda
sanggup menjadikan ke 6 anaknya menjadi sarjana.
4. Ayahandara orang yang mandiri dan tidak tergantung orang lain.
5. Ayahanda orang yang haus akan pengetahuan, meski di usianya
yang sudah sepuh kala itu beliau rutin menonton berita di televisi
melihat perkembangan dunia baik nasional dan internasional.
2. a. Integritas diri adalah suatu sikap yang melekat pada diri seseorang,
yang membuat individu bekerja secara utuh, terampil serta tidak mudah
terpecah antara prinsip dan tindakan. Integritas diri muncul ketika
seseorang memiliki prinsip hidup atau pegangan hidup ( Nuraeni Nani:
2008). Integritas diri juga dapat dikatakan sebagai jati diri seseorang, yang
tentunya hanya diri sendiri yang dapat menunjukanya, integritas diri
merupakan cerminan kepribadian seseorang, Dalam hal integritas penulis
selalu berpegang pada prinsip –prinsip integritas dalam setiap pekerjaan
yang sudah atau akan penulis lakukan

b. seandainya di prosentasekan penulis memiliki 90

c. mengapa penulis berani menulis angka integritasi penulis 90 , 90 adalah


nilai tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia, sedangkan 100% adalah
nilaikesempurnaan yang hanya dimiliki sang Maha Sempurna Allah SWT.

Penulis tidak memberi nilai 100% untuk menghindari takabur dan


sombong, sehingga meski 90% bukan berarti penulis memilikipotensi 10%
tidak berintegritas, karena sudah menjadi fakta tidak ada yang sempurna,
namun penulis akan tetap berusaha. Ini dilihat dari aspek integritass yang
harus dimiliki seorang pejabat negara ( calon anggota Bawaslu).

6|Page
1. Kejujuran
Menurut penulis kejujuran adalah pondasi dari kehidupan jika
hidup kita jujur kita tidak punya beban dikemudian hari, karena
harus menutupi sesuatu.
2. Kegigihan
Penulis berpikir, penulis adalah orang yang gigih dalam meraih
apapun, terbukti meski usia tak lagi muda, penulis masih mau
menempuh pendidikan.
3. Kesederhanaan
Jiwa kesederhanaan menurut penulis harus dipupuk sedini
mungkin, agar menjadi kebiasaan yang akan menjauhkan kita dari
sifat berfoya-foya sehingga terjerumus kedalam pusaran korupsi.

4. Keberaniaan
Prinsip berani karena benar dan takut karena salah selalu menjadi
prinsip penulis dalam setiap pekerjaan selama ini.
5. Rasa tanggung jawab
Penulis bernggapan bahwa tanggung jawab seseorang atas pribadi
dan profesinya menjadi barometer bagi orang lain dalam melihat
kepribadian kita.
6. Kedisiplinan
Penulis adalah orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kedisiplinan, terutama karena penulis juga berpropesi sebagai
guru selama ini.
7. Keadilan
Keadian tidak harus sama, keadilan berarti sesuai dengan hak dan
kewjibanya, inilah prinsip yang dipegang oleh penulis.
8. Keperdulian

7|Page
Keperduliaan terhadap sesama dengan memupuk nilai simpati kita
terhadap orang lain, menjadikan kita rendah hati dan tidak
sombong inilh prinsip yang selalu penulis pegang.
9. Kerjasama
Dalam setiappekerjaan yang sifatnya kelompok menjadi modal
utama bagi keberhasilan tugs yang dijalankan, maka menurut
penulis kerjasama adalah modal utama keberhasilan suatu
pekerjaankelompok.

8|Page
BAB II : BAGIAN KEDUA

1. Penulis dalam hal ini tidak setuju dengan pernyataan bahwaada


pelanggran yang tidk ditoleransi dan ditoleransi,
a. Tidak setuju karena pelanggaran yang dilakukan entah sekala besar
atau kecil tetap pelanggaran yang harus ditindak sebab dalam
pengawasan pemilu, pelanggaran dibagi kedalam beberapa jenis
1. Pelanggaran kode etik yang biasanya dilakukan oleh
penyelenggara pemilu, KPU atau Bawaslu, untuk pelanggaran ini
penyelesaianya ada di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
(DKPP).
2. Pelanggaran adminstratif, diselesaikan diBawaslu
3. Pelanggaran pidana biasanya dengan sanksi penjara atau denda.
4. Pelanggaran sengketa hasil pemilu yang diselesaikan Mahkamah
konstitusi

Dari uraian penulis diatas maka menurut penulis tidak ada


pelanggaran yang ditolelir karena pada dasarnya pelanggaran pemilua
akan merusak integritas pemilu itu sendiri dan artinya toleransi
berarti tidak ada penegakan hukum dalam pelanggaran pemilu.

b. Kasus pelanggaran pemilu Adminstratif, membawa anak-anak dalam


kampanye.
Pencoblosan yang dilakukan lebih dari satu kali di kecamatan Gunung
Kaler Kab Tangerang pada Pilkada Bupati 2019
2. Penulis tidak pernah pada posisi dimana seolah-olah terpaksa harus
melakukan kecurangan atau manipulasi. Karena situasi ini bisa dihindari
kalau kita menguasai dengan sungguh-sungguh secara teknis suatu
permasalahan dan menguasai aturan-aturan hukum yang mengatur
permasalahan, dengan demikian kita akan melakukan sesuatu dengan

9|Page
percaya diri dan akan menempuh jalan terpuji dalam mencapai tujuan
tanpa kecurangan.
3. Jika ada perisitiwa yang apabila tidak ditangani akan membantu proses
pemilu sementara dasar hukumnya belum jelas, maka ini memang akan
menjadi dilema karena kita dituntut untuk membuat keputusan secepat
mungkin,maka dalam hal ini yang dilakukan penulis adalah:
a. Menggunakan azas atau hukum dasar, yang merupakan prinsip dasar
sebagai acuan seseorang dalam mengambil keputusan. Karena fungsi
dari azas hukum bersifat mengatur dan menjelaskan. Tujuanya ialah
memberikan ikhtisar, tidak normatif sifatnya dan tidak termasuk
hukum positif.
b. Melakukan musyawarah untuk mufakat, suatu upaya bersama untuk
memecahkan persoalan guna mengambil keputusan.

10 | P a g e
BAB III: BAGIAN KETIGA

1. Penulis pernah melakukan kegiatan sosial/politik/ ekonomi yang


menurut saya sangat penting dan berguna bagi masyarakat.
a. menjadi pengajar bagi para siswa yang putus sekolah dengan menjadi
tutor paket B, dilingkungan tempat tinggal penulis, dampaknya bagi
mereka dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA.
b. Menjadi anggota ikatan peternak lele, serta memberdayakan orang
kurang mampu sekitarlingkungan untuk ikut membantu penulis
dalamproses pembudidayaan yang dampaknya akan membantu
penghasilan mereka guna menghidupi keluarganya.
c. Dukungan dalam melakukan kegiatan pembelajaran difasilitasi oleh
masyarakat dengan menggunakan mushola sebagai tempat
pembelajaran dan kendalanya masih kurangnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidika.
Dalam hal sosialekonomi kendala yang penulis alami yaitu mahalnya
harga pakanlele yang selalu merangkak naik tidak dibarengi dengan
harga penjualan ikanya itu sndiri.
d. Ekspektasi kedepan penulis berharap mampu ikut serta membantu
pendidikan anakputus sekolah dengan skala lebih luas. Serta dalam
bidang ekonomi budidaya ikan lele mampu memberikan lapangan
pekerjaan yang lebih banyak bagi masyarakat yang kurang mampu
dilingkungan tempat tinggal penulis.
2. Pihak yang ikut berperan dalam kegiatan tersebut diantaranya
masyarakat, tokoh masyarakat, dinas pendidikan luar Sekolah (PLS).
3. Pengalaman penulis saat berorganisasi akan menjadi modal penting
dalam melakukan tugas penulis sebagai anggota Bawaslu.
1. Semangat kerjasama yang akan dibangun, bekal pengalaman
bekerjasam diorganisasi inilah yang akan menjadikan modal
penulis bekerjasama dengan tim dibawaslu nanti ketika terpilih.

11 | P a g e
2. Keperdulian, dalam berorganisasi kita dituntut peka terhadap
lingkungan, teman/kawan dalam berorganisasi maka ini kan
menjadi slah satu pengalaman yang akan penulis gunakan di
bawaslu nanti.
3. Keberaniaan. Dalam berorganisasi penulis terbiasa berani
berbicara dalam menyampaikan pendapat, hal ini sangat
bermanfaat seandainya terpilih nanti.
4. Bertanggung jawab. Masing-masing individu bertanggung jawab
terhadap tugas dan kewajibanya terhadap kelompok, maka
karena bawaslu sifatnya kelompok maka ini bisa diterapkan.

12 | P a g e
BAB IV: BAGIAN EMPAT

1. Mitra kerja yang bisa dirangkul Bawaslu adalah mahasiswa, mahasiswa


dipilih karena masih memiliki idealisme yang tinggi dan belum
terpengaruh kepentinganyang lain.pemerintah dari tingkat pusat sampai
dengan desa bisa dijadikan mitra oleh bawaslu,kepolisian, kejaksaan,
pengadilan, Komisi Pemilihan Umum,Tim Pemanatau pemilu yang sudah
terdaftar resmi baik dari dalam maupun luar negri.
Pihak yang harus diwaspadai adalah oknum tertentu yang ada dalam
partai politik maupun calon perseorangan yang mempunyai kepentingan
dan melakukan kecurangan sehingga pemilu dapat terganggu
2. Strategi menghindari pengaruh negatif dengan cara memegang teguh
integitas melalui kejujuran, keterbukaan, disiplin, bertanggung jawab
serta bergaul dengan orang-orang yang memiliki integritas sehingga kita
malu jika melakukan kesalahan.
3. a. Pengaruh keluarga dan teman, pengaruh keluarga amat besar dalam
pembentukan pondasi kepribadian seseorang, setelah keluarga seseorang
akan berinteraksi dengan teman, kalau lingkungan pertemanan baik maka
kemungkinan besar seseorang akan menjadi pribadi yang baik dan
sebaliknya.
b. yang harus kita dengar keluarga, sahabat yang memberikan motivasi
dan membimbing kita agar mejaga integritas kita, orang-orang yang
memiliki kompetensi dibidangpekerjaan kita dalam hal ini (Bawaslu
provinsi dan pusat)

13 | P a g e
BAB V: BAGIAN LIMA

1. Sejak mahasiswa penulis sudah terlibat dalam kegiatan demokrasi,


penulis sering ikut melakukan demonstrasi menyuarakan kebijakan-
kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat. Serta dalam materi
perkuliahan ilmu politik banyak membahas tentang politik sehingga
membut penulis smakin tertarik.
2. a. Penulis membaca buku tentang pemilu diantaranya
1. Politik Hukum Pemilu yang ditulis oleh Janedjri M.Gaffar, Konstitusi
Press
2. Paradoks Representasi Politik perempuan, Puskapol
3. UU no 7 tahun 2017 tentang pemilihan Umum
4. Pengawasan Pemilu Partisipatif, gunawan Suswantoro, M.S.i,
Erlangga, 2016
5. Jurnal pendalaman Demokrasi “strategi meningkatkan integritas
Pemilihan umum diseluruh dunia”. Komisi Global September 2012

b. Buku dan jurnal ini penulis anggap penting sebagai penambah


wawasan dan pengetahuan dalam proses demokrasi khususnya pemilu
dan pengawasan pemilu di Indonesia.

3. Buku yang pernah dibaca penulis selain kepemiluan diantaranya:


1. Sembilan Elemen Jurnalisme, Bill Kovach dan Tom Rosentstiel , Pantau
2003
2. Menjadi pemimpin yang Efektif, Djoko Haryono, Buku Kita 2010.
3. Politik Antar Bangsa, Hans J, Morghentau,Pustaka Obor, 2010.
4. Handbook Penelitian Komunikasi Politik, Lynda Lee Kaid, Nusa Media
2015.
5. Kekuasaan Politik, Efriza, IKAPI 2016.
6. La Tahzan, Dr Aidh Al-Qorni, Qisthi Press 2003.
4. Subtansi judul buku tentang kepemiluan yang penulis baca

14 | P a g e
1. Politik Hukum Pemilu yang ditulis oleh Janedjri M.Gaffar, Konstitusi
Press
Substansi buku ini membahas pasang surut praktik pemilihan umum
di Indonesia setelah perubahan UUD 1945. Di dalamnya meliputi
dinamika Pemilu Legislatif, presiden/wakil presiden, serta Pemilu
kepala Daerah.
2. Paradoks Representasi Politik perempuan, Puskapol
Buku ini berposisi sebagai cermin untuk mengenal dan memahami
perkembangan representasi politik perempuan.
3. UU no 7 tahun 2017 tentang pemilihan Umum
UU ini mengatur tentang proses berkaitan Pemilu mulai dari awal
sampai dengan proses hasil dan sengketa Pemilu.
4. Pengawasan Pemilu Partisipatif, gunawan Suswantoro, M.S.i,
Erlangga, 2016
Substansi buku ini membahas tentang keterlibatan langsung publik
dalam pengawasan pemilu (GSRPP) alhasil gerakan tersebut mampu
meningkatkan partisipasi politik.
5. Jurnal pendalaman Demokrasi “strategi meningkatkan integritas
Pemilihan umum diseluruh dunia”. Komisi Global September 2012.
Sebgai laporan dari komisi Global untuk pemilihan umum, demokrasi
dan keamanan.
5. Dalam hal ini penulis belum berkesempatan menulis buku atau pun jurnal
tentang kepemiluan namun besar harapan penulis kiranya dimasa yang
akan datang mampu menulis jurnal atau buku tersebut.

15 | P a g e
KESIMPULAN.

Dari uraian diatas disimpulkan bahwa penulis adalah seorang anak yang
terlahir seperti kebanyakan anak-anak pada umumnya, bermain, bersekolah dll.

Masa sekolah penulis banyak dhabiskan di pesantren hingga, kemudian


melanjutkan ke universitas, dan sampai sekarang ini penulis pun belum berhenti
belajar meski usia tidak lagi muda.

Demikian riwayat hidup penulis buat dengan sebenar-benarnya semoga


bermanfaat.

16 | P a g e
Daftar pustaka

1. UU no 17 tahun 2017 Tentang Pemilu


2. www.google.co.id

17 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai