Anda di halaman 1dari 36

MK.

METODOLOGI DESAIN
Secara etimologis rasionalisme berasal
dari
kata bahasa Inggris rationalism. Kata ini
berakar dari kata bahasa Latin ratio yang
berarti “akal”.

Sementara itu, secara terminologis aliran


ini dipandang sebagai aliran yang
berpegang pada prinsip bahwa akal
harus diberi peranan utama dalam
penjelasan.

Ia menekankan akal budi (rasio) sebagai


sumber utama pengetahuan, mendahului
atau unggul atas, dan bebas (terlepas)
dari pengamatan inderawi. Dalam rasio
terdapat ide-ide dan dengan itu orang
dapat membangun suatu ilmu
pengetahuan tanpa menghiraukan realitas
diluar rasio
▪ SUMBER PENGETAHUAN YANG DAPAT DIPERCAYA ADALAH
AKAL (RASIO)
▪ PENGALAMAN (EMPIRIK) BERFUNGSI MENEGUHKAN
PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH OLEH AKAL
▪ AKAL DAPAT MENURUNKAN KEBENARAN BAGI DIRINYA
SENDIRI
▪ YG INDERAWI (SENSUAL) HRS DISIKAPI SCR RAGU-RAGU,
KRN IA MENYESATKAN, TIDAK PASTI, RELATIF, DAN
BERUBAH-UBAH
▪ AKAL TIDAK MEMERLUKAN PENGALAMAN INDERAWI
(SENSUAL)
▪ METODE DEDUKTIF
REASON and
LOGIC become
more important
than FAITH and
RELIGION

Rationalism – the belief


that human beings can
arrive at truth by using
reason, rather than by
relying on the authority
of the past, on religious
faith, or intuition.
suatu penalaran yang mengambil
kesimpulan dari suatu kebenaran yang
bersifat UMUM untuk diterapkan
kepada hal-hal yang bersifat khusus
Filsuf yang pertama adalah Rene Descartes
(31 Maret 1596 – 11 Februari 1650)

adalah sorang filsuf Perancis,


matematikawan, fisikawan dan penulis.

Dia dijuluki “Bapak Filsafat Modern” dengan


konsep skeptisisme, karena ia berperan
besar dalam membangun sistem pertama
filsafat modern.

Selain itu dia juga dinobatkan sebagai bapak


geometri analitis karena sumbangannya
yang penting terhadap ilmu aljabar dan
karena penemuannya tentang sistem
kordinat Cartesius.

Quote : I think…therefore I am
Tokoh selanujtnya Liebniz yang dilahirkan pada
tahun 1646 M dan meninggal pada tahun 1716
M.

Metafisikanya adalah ide tentang subtansi yang


dikembangkan dalam konsep monad.

Metafisika Liebniz sama-sama memusatkan


perhatian pada subtansi.
Bagi De Spinoza (1632-1677) lahir di
Amsterdam[19], menurut dia alam
semesta ini, mekanisme dan
keseluruhannya, bergantung kepada
sebab.

Dengan pembahasan yang sama,


de spinoza berpandangan tentang
subtansi itu hanya satu,yaitu Allah,
yang meliputi dunia dan manusia,
maka kemudian tokoh ini disebut
Panteisme ( Allah disamakan
dengan segala sesuatu yang ada).
Dalam perkembangannya rasionalisme diusung oleh banyak tokoh, masing-
masingnya dengan ajaran-ajaran yang khas, namun tetap dalam satu koridor
yang sama.

Pada abad ke-17 terdapat beberapa tokoh kenamaan seperti Nicolas


Malerbranhce(1638-1775), Christian Wolff
(1679-1754) ndan Blaise Pascal(1623-1662).
Dalam pemikiran Pascal berbeda dengan Descartes terutama dalam
penerimaan ilmu pasti sebagai sesuatu yang istimewa dalam filsafat, karena
ada yang lebih penting dari pada akal (reason) yakni hati, akal hanya
menghasilkan pengetahuan yang dingin, sedang hati memberikan
pengetahuan dimana cinta juga mempunyai peranan.
Rasionalisme tidak mengingkari nilai pengalaman,
melainkan pengalaman hanya dipandang sebagai
sejenis perangsang bagi pikiran (ide sederhana) yang
bukan sumber utama pengetahuan, karenanya aliran
ini yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di
dalam ide-ide bawaan (innates ideas), dan bukannya di
dalam barang sesuatu.
Knowledge is: Logical.
Knowledge is embodied in: precedent.
Method is: The justification of plausible (‘masuk akal’)
arguments through appeals to logical precedents.
Procedure is:
The pursuit of consensus through negotiation.
It proceeds on the basis of the implication of self-
evident truths (‘kebenaran yang pasti’)
Truth is: Attribute to those deductive inferences that,
having survived all reasonable challenges, follow from
an acceptable premise.
Beauty is: Absolute, engendered (dimunculkan) in
form.
Meaning is: permanent and unchanging
Assumptions: we live in static world of absolutes.
Our experience is repeatable.
Giuseppe Terragni
one of the rationalist architecture in Italy

Casa del Fascio


Novocomum
Generating Systems and Organized Problem Solving:
1. Utilization of a kit-of parts.
2. Development of rules of assembly.
3. Permutation and Combination.

Anda mungkin juga menyukai