Anda di halaman 1dari 2

RASIONALISME

Rasionalisme adalah aliran filsafat yang menggaris bawahi pentingya intelektualitas


dan penalaran deduktif yang digunakan sebagai sumber pengetahuan atau penarikan
kesimpulan. Jadi segala sumber pengetahuan berasal dari intelektualitas dan penalaran
deduktif yang semua itu berasal dari penalaran manusia.
aliran rasionalisme Juga menjadikan sebuah landasan yang kuat bahwa segala sesuatu yang
ada di dunia ini dalam hal ini memang harus dimengerti melalui intuisi ya di sini disebutkan
ada beberapa proposisi itu bisa diketahui oleh kita bisa kita pahami melalui intuisi dan
sedangkan yang lain ini bisa diketahui melalui sesuatu yang kita sebut dengan penalaran
deduktif tadi. tentang ada penawaran deduktif melalui berbagai argumen yang valid yang itu
juga sebenarnya dari proposisi proposisi yang difungsikan maka kembali lagi kepada peran
serta dari Nalar manusia.

secara historis berakar dari filsafat Yunani klasik sebenarnya rasionalisme itu akarnya
pada Yunani klasik pada masa elea atau juga Pythagoras tapi bisa juga dirujuk Ini pendapat
Socrates,plato atau aristotele dan juga neoplatonis ini merupakan akar dari rasionalisme,
tetapi secara definitif formulasi rasionalisme itu mengacunya kepada parafilosof abad 17
yaitu pada zaman Nalar yang nanti akan dibawa oleh Rene descrates nah kemudian ini diikuti
dengan kemunculan dari rasionalis Prancis orang-orang rasionalis dari Prancis termasuk juga
nanti di dalamnya ada Voltaire, Jean Jacques Rousseau dan juga Charles De. nah Jadi pada
abad 17 ini muncul secara defenitif aliran rasionalisme itu dipelopori oleh Rene Descrates
kemudian di abad 18 Ini zaman pencerahan ini juga ada para rasionalis dari Prancis yang juga
ikut serta di dalam menyebarluaskan ide-ide rasionalisme.

Rene Descartes (15496-1650)

Rene Descartes ini merupakan seorang rasionalis yang menjadi pionir filsafat
rasionalisme, menurutnya pengetahuan dari kebenaran yang abadi itu bisa diperoleh dengan
nalar saja, kebenaran abadi menurut Rene Descartes adalah termasuk matematika dan juga
epistimologi serta metafisika dalam prinsip dasar kealaman maupun sains. Menurutnya hal itu
bisa dipahami dan didapatkan melalui penalaran saja. Pengetahuan dapat diperoleh dengan
pengalaman yang stimulant saja tetapi pada akhirnya akal juga yang mnenjadi pertimbangan
utama apakah hal itu menjadi pengetahuan atau tidak.
Baruch Spinoza (1632-1677)

Menurut Spinioza tuhan itu adalah satu-satunya substansi yang absolut dari segala
sesuatu, bahwa substansi lain selain Tuhan ini terdiri dari dua sifat yaitu pikiran dan juga
perluasan . semua aspek yang ada pada dunia itu semua adalah substansi abadi yang dimiliki
oleh Tuhan dan hanya bisa dimengerti oleh pikiran atau penalaran saja. Sehingga itulah yang
menyebabkan spinoza masuk dalam aliran rasionalisme, justifikasinya bukan kepada
pengindraan melainkan akal atau nalar manusia.

Gotfried Leibnz (1646-1716)

Menurutnya dunia itu terbentuk dari suatu hal yang tidak bisa dibagi tetapi juga
sangat kompleks, ini merupakan suatu system atau unit yang disebut “monads” menurut
teknis. Monad itu merupakan unit yang sangat mendasar dari sebuah realitas, jadi unit-unit
yang ada disekitar kita ini sebenarnya merepresentasikan alam semesta.

Kelebihan aliran rasionalisme

Pemikiran aliran rasionalisme bisa diterapkan diseluruh pengetahuan di dunia karena


menggunakan nalar atau pemikiran, kemudian yang kedua secara sistematis ini tersusun atas
beberapa hipotesa\ proposisi karena tidak menggaris bawahi pentingnya pengalaman tetapi
lebih menggunakan akal. Yang ketiga adalah disetujui melalui konvensi abstrak misalkan
kita punya konsep ya 2+2 selalu 4 di berbagai dunia.

Kekurangan aliran rasionalisme

Yang pertama adalah terlalu banyak subjektivitas, perlu di ingat pemikiran manusia
sangat beragam tergantung juga kemampuan berpikirnya, kemudian yang kedua adalah
bergantung pada Kesehatan penalaran logis yang dimiliki oleh manusia. Yang ketiga realitas
itu tidak ada pada dunia ini karena realitas dalam aliran rasionalisme hanya terdapat pada
dunia metafisik dalam bahasa plato disebut dunia Ide. Yang terakhir kadang-kadang
penalaran manusia itu tidak bisa di observasi seperti contohnya mimpi yang tidak bisa
dideskripsikan karena secara metafisik mimpi itu ada setiap manusia pasti pernah bermimpi,
tetapi jika didefinisikan mimpi itu ya macam-macam. Nah karena itu penalaran manusia sama
karena tidak bisa di observasi atau dideskripsikan.

Anda mungkin juga menyukai