Anda di halaman 1dari 10

Nomor : B2-693/PP.

IAI/2226/V/2023 Jakarta, 30 Mei 2023


Lampiran : 1(satu) Berkas
Perihal : Intruksi Organisasi

Kepada Yth.
Ketua Pengurus Daerah IAI se-Indonesia
di
Tempat
Dengan Hormat,

Salam sejahtera kami haturkan, semoga dalam menjalankan tugas sehari-hari Sejawat senantiasa
mendapatkan bimbingan dan perlindungan Allah.

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya aksi lanjutan menyikapi RUU Kesehatan (Omnibus Law)
pada tanggal 5 Juni 2023 bertempat di depan Gedung DPR RI, bersama ini kami mintakan kepada
Ketua Pengurus Daerah untuk mengirimkan jumlah utusan daerah yang akan mengikuti kegiatan
aksi lanjutan menyikapi RUU Kesehatan .

Mengingat pentingnya aksi ini, sesuai kesepakatan bersama pada Rapat Koordinasi Nasional Ikatan
Apoteker Indonesia tanggal 27 Mei 2023, kami mohon kepada Ketua Pengurus Daerah untuk
mengajak seluruh jajaran pengurus daerah, pengurus cabang dan anggota Ikatan Apoteker
Indonesia di wilayahnya untuk berpartisipasi mengikuti kegiatan tersebut.

Adapun rangkaian kegiatan Aksi Damai Nasional Jilid II adalah:


Hari/tanggal : Senin/5 Juni 2023
Pukul : 08.00 WIB-selesai
Tempat : Sesuai Lokasi panduan Aksi
Pakaian : Kaos atribut/baju putih

Untuk konfirmasi jumlah utusan daerah yang akan hadir dapat menghubungi apt.
Tresnawati (081-9192-709), apt. Arief Sidharta Buana (0819-3949-4111). Konfirmasi
terkait jumlah utusan paling lama, 1 Juni 2023 pukul 14.00 WIB melalui link:
https://bit.ly/3qfN137

Adapun Surat Pengantar terkait aksi Lanjutan menyikapi RUU Kesehatan Omnibus Law
Sekretariat Bersama 5 (lima) Organisasi Profesi (IAI, IDI, IBI, PPNI, PDGI) terlampir
disampaikan.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian Sejawat diucapkan terima kasih.

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

apt. Noffendri, S.Si apt. Lilik Yusuf Indrajaya, S.E., S.Si., MBA
NA. 29111970010829 NA. 05031978031626
Tembusan:
1. Arsip
SEKRETARIAT BERSAMA ORGANISASI PROFESI KESEHATAN

JILID II

PANDUAN TEKNIS
AKSI NASIONAL

STOP PEMBAHASAN RUU KESEHATAN


(OMNIBUS LAW)

TAHUN 2023
DAFTAR ISI

NAMA AKSI DAMAI 3


DASAR HUKUM 3
BENTUK AKSI 3
TUJUAN AKSI 3
PENANGGUNG JAWAB AKSI DAMAI 3
PESERTA AKSI DAMAI 4
JUMLAH PESERTA AKSI DAMAI 4
TUNTUTAN AKSI DAMAI 4
TANGGAL AKSI DAMAI 4
LOKASI AKSI DAMAI 4
PERSIAPAN AKSI DAMAI 5
PELAKSANAAN AKSI PENYAMPAIAN PENDAPAT DI MUKA UMUM
(LOKASI JAKARTA) 5
PELAKSAANAAN AKSI SIMPATIK 5
PELAKSANAAN AKSI MOGOK NASIONAL 5
POIN-POIN KONFERENSI PERS 6
ATRIBUT AKSI DAMAI 6
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN 7

3
NAMA AKSI
AKSI DAMAI NASIONAL JILID II STOP PEMBAHASAN RUU KESEHATAN (OMNIBUS LAW) :
SELAMATKAN MASA DEPAN KESEHATAN BANGSA

DASAR HUKUM
1. Pasal 28 E Ayat 3 UUD 1945
2. UU No.9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
3. UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM

BENTUK AKSI DAMAI


1. Penyampaian Pendapat di Muka Umum dan Penyampaian Sikap dan Tuntutan Profesi
Kesehatan kepada Lembaga Eksekutif dan Legislatif
2. Tafakkur Nasional Doa Bersama Profesi Kesehatan Indonesia
3. Aksi Mogok Pelayanan Nasional (Non-Emergency/ Non-Life Saving) Profesi Kesehatan*
4. Pita hitam tanda solidaritas

TUJUAN AKSI DAMAI


1. Penghentian Pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law) yang mengancam Hak
Berdemokrasi, Hak Sehat Rakyat, Hak Kesejahteraan dan Perlindungan Profesi kesehatan
2. Bentuk protes kepada sikap pemerintah dan DPR yang memaksakan pembahasan RUU
Kesehatan (Omnibus Law) yang kental kepentingan kapitalis di sektor kesehatan,
mengorbankan Hak Rakyat, dan mengorbankan Hak Profesi Kesehatan.
3. Bentuk protes kepada sikap pemerintah yang membungkam suara-suara kritis terhadap RUU
Kesehatan (Omnibus Law).
4. Menyadarkan masyarakat terkait isu-isu krusial di RUU Kesehatan (Omnibus Law) yang tidak
berpihak kepada kepentingan rakyat.

PENANGGUNG JAWAB AKSI DAMAI


1. Ketua Umum PB IDI
2. Ketua Umum PB PDGI
3. Ketua Umum PP PPNI
4. Ketua Umum PP IBI
5. Ketua Umum PP IAI

PESERTA AKSI DAMAI


Peserta aksi adalah seluruh anggota organisasi profesi kesehatan yang tidak sedang bertugas di :
- Unit Pelayanan Darurat
- ICU/ICCU/NICU/PICU
- Ruang Operasi
- Ruang Perawatan Pasien
- Lokasi bencana

4
JUMLAH PESERTA AKSI DAMAI
1. Penyampaian Pendapat di Muka Umum dan Penyampaian Sikap dan Tuntutan Profesi
Kesehatan kepada Lembaga Eksekutif dan Legislatif di Jakarta 30.000 Orang
2. Tafakkur Nasional Doa Bersama Profesi Kesehatan Indonesia.
3. Berhenti Pelayanan dalam waktu tertentu (Non-Emergency/ Non-Life Saving) Profesi
Kesehatan : Seluruh Profesi Kesehatan di Indonesia *
4. Pita Hitam tanda solidaritas : Seluruh Profesi Kesehatan di Indonesia

TUNTUTAN AKSI DAMAI :


1. Stop Pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law).
2. Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Profesi Kesehatan.
3. Penguatan Eksistensi dan Kewenangan Organisasi Profesi Kesehatan.
4. Jaga Kedaulatan Bangsa dan Ketahanan Kesehatan Rakyat dari Oligarki, Monopoli dan
Liberalisasi.

TANGGAL AKSI DAMAI


1. Aksi Damai Nasional Jilid II Stop Pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law) : Selamatkan
Masa Depan Kesehatan Bangsa 5 Juni 2023.
2. Tafakkur Nasional Doa Bersama Profesi Kesehatan Indonesia
3. Aksi Mogok Pelayanan Nasional (Non-Emergency/ Non-Life Saving) Profesi Kesehatan*
4. Pita Hitam tanda solidaritas seluruh Profesi Kesehatan Indonesia

Keterangan :
Poin 3 menunggu Petunjuk Khusus dari Pengurus Pusat Organisasi Profesi masing-masing.

LOKASI AKSI DAMAI


- Aksi Damai Nasional Jilid II Stop Pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law), Selamatkan
Masa Depan Kesehatan Bangsa : Jakarta Long March Gedung DPR/MPR dan Kemenkes RI.
- Aksi Mogok Pelayanan Nasional (Non-Emergency/ Non-Life Saving) Profesi Kesehatan* : ditempat
tinggal masing-masing atau berkumpul di sekretariat organisasi profesi.

PERSIAPAN AKSI DAMAI


- Pembentukan Panitia Aksi Nasional
- Konferensi Pers tingkat pusat dan setiap daerah untuk menjelaskan tujuan aksi
- Koordinasi dengan seluruh jajaran dan anggota organisasi
- Koordinasi dengan Kepolisian setempat untuk pemberitahuan aksi
- Koordinasi dengan stakeholder

5
PELAKSANAAN AKSI DAMAI PENYAMPAIAN
PENDAPAT DI MUKA UMUM DAN PENYAMPAIAN
SIKAP TUNTUTAN PROFESI KESEHATAN KEPADA
LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF
(LOKASI JAKARTA)
- Peserta aksi berkumpul di lokasi yang ditentukan oleh Panitia Aksi Nasional. Selanjutnya
bergerak ke lokasi aksi dengan berjalan kaki dengan dipandu oleh mobil komando aksi.
- Tiba di lokasi aksi dipastikan peserta aksi berada di lokasi aksi yang ditentukan.
- Penyampaian orasi oleh orator yang telah ditentukan oleh Panitia Aksi.
- Penyampaian Sikap dan Tuntutan Aksi kepada Lembaga Eksekutif dan Legsilatif.
- Long March perpindahan dari satu titik lokasi ke titik lokasi aksi selanjutnya ditentukan oleh
Panitia Aksi Nasional.

PELAKSANAAN AKSI MOGOK PELAYANAN


NASIONAL*
- Anggota/Pengurus Profesi yang memenuhi persyaratan aksi berhenti pelayanan nasional
mendaftarkan nama di Panitia Aksi di daerah;
- Selama aksi berhenti pelayanan, dapat melakukan aktivitas di sekretariat atau kantor
organisasi profesi, atau melakukan aksi sosial kepada masyarakat;
- Dapat memberitahukan aksi nasional melalui sosial media dengan menginformasikan sebab
dan tujuan aksi agar masyarakat memahami potensi ancaman dan bahaya di dalam RUU
Kesehatan.
Postingan sosial media dengan menggunakan hastag #StopPembahasanRUUKesehatan

POIN-POIN KONFERENSI PERS


- Proses penyusunan dan pembahasan RUU Kesehatan (Omnibus Law) telah menciderai
proses berdemokrasi, cacat prosedur penyusunan perundang-undangan, dan sangat terburu
buru dan sembunyi-sembunyi.

- Proses public hearing yang diselenggarakan oleh pemerintah dan RDP yang diselenggarakan
oleh Legislatif tidak menjalankan partisipasi bermakna yang sebenarnya dan hanya
formalitas belaka. Hal ini tergambar dari DIM yang diajukan pemerintah tidak memuat apa
yang disuarakan oleh organisasi profesi dan organisasi kemasyarakatan yang telah memiliki
kredibiltas dan kompetensi dalam memberi masukan, justru pemerintah banyak
mengakomodasi organisasi-organisasi yang tidak jelas bentukannya dan sangat nyata
proses disintegrasi profesi kesehatan yang diperlihatkan dalam proses public hearing.

- Terjadinya cacat substansi dan moralitas konstitusional dalam RUU Kesehatan (Omnibus
Law) karena tidak adanya sinkronisasi antara konsideran dalam rancangan undang-undang
Kesehatan (Omnibus Law) dengan batang tubuh pasal-pasal dalam RUU Kesehatan
(Omnibus Law) seperti adanya pasal diskriminatif antara Rumah Sakit dengan Tenaga Medis
6
dan Tenaga Kesehatan, pasal inkosistensi, pasal kriminalisasi, pasal abuse of power dan
penghapusan kewenangan pokok dan strategis organisasi profesi Kesehatan, hilangnya nilai
kesejawatan akibat berubahnya organisasi profesi dari single bar system menjadi multibar
system

ATRIBUT AKSI DAMAI


- Bendera atau pataka organisasi
- Baju/Kaos Putih
- Pita Hitam
- Spanduk yang bertuliskan : “Stop Pembahasan RUU Kesehatan: Tolak Liberalisasi dan
Kapitalisasi Kesehatan”; “Stop Pembahasan RUU Kesehatan: Ancaman Kriminalisasi
Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan”; “Stop Pembahasan RUU Kesehatan: RUU Titipan
Asing dan Kapitalis”; “Stop Pembahasan RUU Kesehatan: Memecah Belah Profesi
Kesehatan”; Stop Pembungkaman Kritikan Terhadap RUU Kesehatan”;

Gambar 1 : Atribut Kaos Aksi

Catatan : Pembuatan Kaos Aksi Damai dikoordinir masing-masing koordinator lapangan


Organisasi Profesi, di tingkat pusat maupun daerah

Gambar 2 : Atribut Ikat Kepala

7
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM DAMPAK
AKSI DAN PENANGANANNYA
- Seluruh peserta aksi damai dilarang melakukan kegiatan yang melanggar hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
- Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
- Meninggalkan aksi berhenti pelayanan jika dibutuhkan untuk pelayanan emergensi /
Life Saving
- Tidak menyebarkan berita bohong (hoax)
- Apabila ada tindakan represif , intimidasi, ancaman, kekerasan dan larangan
kepada seluruh peserta aksi, maka akan disiapkan tim advokasi dan bantuan
hukum dari masing-masing Organisasi Profesi

***********

Anda mungkin juga menyukai