Anda di halaman 1dari 20

NAMA : ANGGA NARENDRA

NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam era reformasi saat ini, hukum memegang peran penting dalam

berbagai segi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.Untuk mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal bagi setiap orang, yang merupakan bagian integral dari

kesejahteraan, diperlukan dukungan hukum bagi penyelenggaraan berbagai

kegiatan di bidang kesehatan.Perubahan konsep pemikiran penyelenggaraan

pembangunan kesehatan tidak dapat dielakkan.Pada awalnya pembangunan

kesehatan bertumpu pada upaya pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan,

bergeser pada penyelenggaraan upaya kesehatan yang menyeluruh dengan

penekanan pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan.Paradigma ini dikenal dalam kalangan kesehatan sebagai paradigma

sehat.

Sebagai konsekuensi logis dari diterimanya paradigma sehat maka segala

kegiatan apapun harus berorientasi pada wawasan kesehatan, tetap dilakukannya

pemeliharaan dan peningkatan kualitas individu, keluarga dan masyarakat serta

lingkungan dan secara terus menerus memelihara dan meningkatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau serta mendorong kemandirian

masyarakat untuk hidup sehat.

Secara ringkas untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang

maka harus secara terus menerus dilakukan perhatian yang sungguh-sungguh bagi

penyelenggaraan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, adanya

jaminan atas pemeliharaan kesehatan, ditingkatkannya profesionalisme dan


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

dilakukannya desentralisasi bidang kesehatan.Kegiatan-kegiatan tersebut sudah

barang tentu memerlukan perangkat hukum kesehatan yang memadai.Perangkat

hukum kesehatan yang memadai dimaksudkan agar adanya kepastian hukum dan

perlindungan yang menyeluruh baik bagi penyelenggara upaya kesehatan maupun

masyarakat penerima pelayanan kesehatan.

I. Batasan dan Lingkup Hukum Kesehatan

Van der Mijn di dalam makalahnya menyatakan bahwa, “health law as the

body of rules that relates directly to the care of health as well as the applications of

general civil, criminal, and administrative law”.(1) Lebih luas apa yang dikatakan Van

der Mijn adalah pengertian yang diberikan Leenen bahwa hukum kesehatan adalah

“het geheel van rechtsregels, dat rechtstreeks bettrekking heft op de zorg voor de

gezondheid en de toepassing van overig burgelijk, administratief en strafrecht in dat

verband. Dit geheel van rechtsregels omvat niet alleen wettelijk recht en

internationale regelingen, maar ook internationale richtlijnen gewoonterecht en

jurisprudenterecht, terwijl ook wetenschap en literatuur bronnen van recht kunnen

zijn”.(2) Dari apa yang dirumuskan Leenen tersebut memberikan kejelasan tentang

apa yang dimaksudkan dengan cabang baru dalam ilmu hukum, yaitu hal-hal yang

berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan (zorg voor de gezondheid). Rumusan

tersebut dapat berlaku secara universal di semua negara.Dikatakan demikian karena

tidak hanya bertumpu pada peraturan perundang-undangan saja tetapi mencakup

kesepakatan/peraturan internasional, asas-asas yang berlaku secara internasional,

kebiasaan, yurisprudensi, dan doktrin.


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

Di sini dapat dilukiskan bahwa sumber hukum dalam hukum kesehatan

meliputi hukum tertulis, yurisprudensi, dan doktrin. Dilihat dari objeknya, maka

hukum kesehatan mencakup segala aspek yang berkaitan dengan pemeliharaan

kesehatan (zorg voor de gezondheid).Dengan demikian dapat dibayangkan bahwa

hukum kesehatan cukup luas dan kompleks. Jayasuriya mengidentifikasikan ada 30

(tiga puluh) jenis peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kesehatan.

(3) Secara umum dari lingkup hukum kesehatan tersebut, materi muatan yang

dikandung didalamnya pada asasnya adalah memberikan perlindungan kepada

individu, masyarakat, dan memfasilitasi penyelenggaraan upaya kesehatan agar

tujuan kesehatan dapat tercapai. Jayasuriya bertolak dari materi muatan yang

mengatur masalah kesehatan menyatakan ada 5 (lima) fungsi yang mendasar, yaitu

pemberian hak, penyediaan perlindungan, peningkatan kesehatan, pembiayaan

kesehatan, dan penilaian terhadap kuantitas dan kualitas dalam pemeliharaan

kesehatan.(4) Dalam perjalanannya diingatkan oleh Pinet bahwa untuk mewujudkan

kesehatan untuk semua, diidentifikasikan faktor determinan yang mempengaruhi

sekurang-kurangnya mencakup, “biological, behavioral, environmental, health

system, socio economic, socio cultural, aging the population, science and

technology, information and communication, gender, equity and social justice and

human rights”.(5)

II. Sumber dan dasar hukum kewajiban dokter- pasien

1) Dunia Kesehatan

2) Sumpah Hippocrates (460-377 S.M.)

3) Internasional

4) Deklarasi Jenewa/ World Medical Association (WMA) (1948).


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

5) Declaration of Human Rights PBB (1968)

6) International Code of Medical Ethics/ WMA (1949, 1968)

7) Konstitusi WHO (Jenewa, 1976)

8) Deklarasi Helsinki dari WMA

9) Indonesia

10)UUD-45 : Sila II.Kemanusiaan yang adil dan beradab.

11)PP No. 26 (1960): Lafal Sumpah Dokter

12)PP 434/MenKes/SK/X/1983: KODEKI

13)PP No. 585/MENKES/PER/IX/1989: Persetujuan tindakan medik

14)UU No.23 (1992): Tentang Kesehatan

15)PP No. 32 (1996): Tentang Tenaga Kesehatan

16)UU No. 8 (1999): Tentang Perlindungan Konsumen

17)UU No. 29(2004): Praktik Kedokteran

18)PERATURAN PEMERINTAH

19)PP No.26(1960) tentang Lafal Sumpah Dokter.

20)Permenkes: No. 554 (1982) tentang Panitia Pertimbangan dan

Pembinaan Etik Kedokteran.

21)PP No. 434/MenKes/SK/X/1983: KODEKI

22)Permenkes: No.585(1989) tentang Persetujuan Tindakan Medik

23)Permenkes: No. 749a(1989) tentang Rekam Medis

24)PP RI No. 32 (1996) tentang Tenaga Kesehatan

25)Declaration of Human Rights (PBB, 1968)

26)Hak merdeka dan hak yang sama

27)Dihormati sebagai manusia dimanapun

28)Tidak boleh diperlakukan kejam


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

29)Sama didepan hukum

30)Berhak atas pendidikan, pekerjaan dan jaminan sosial

31)Hak memberikan pendapat

32)Hak mendapatkan pelayanan dan perawatan kesehatan diri sendiri dan

keluarga

III. SUMPAH DOKTER INDONESIA (PP No.26 -1960/SK Menkes No. 434-1983)

Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan:

1) Hidup berbakti untuk kepentingan keperikemanusiaan.

2) Memelihara martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.

3) Menjalankan tugas secara terhormat dan bersusila sesuai martabat dokter

4) Mengutamakan kepentingan masyarakat

5) Merahasiakan segala sesuatu yang merupakan kerahasiaan dokter.

6) Tidak menggunakan pengetahuan kedokteran yang bertentangan dengan

perikemanusiaan

7) Menghormati setiap hidup insani, mulai dari saat pembuahan.

8) Mengutamakan kesehatan penderita

9) Berikhtiar sungguh-sungguh tidak terpengaruh oleh faktor agama, bangsa,

suku, kelamin, politik, kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban

terhadap penderita.

10)Memberikan penghormatan dan terima kasih yang selayaknya kepada guru-

guru saya.

11)Memperlakukan TS sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan.

12)Mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

13)Mengikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh, dan dengan

mempertaruhkan kehormatan diri saya.


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

BAB II

ANALISIS KASUS

RINGKASAN PUTUSAN No.1327/Pid/B/2009/PN.Jkt.Sel.

Pada taggal 17 Juni 2009 saudara Asmarih (44) alias Meri ditangkap polisi di Salon

Second Look di JL. Raya Bangka No. 8 Mampang Prapatan Jakarta Selatan ketika

Asmarih akan melakukan penyuntikan silikon feet/collagent kepada Agnes

Alexandra. Pada saat penangkapan polisi mengamankan barang bukti berupa :

1) 20 suntikan kecil 3 cc/ml yang berisi cairan silikon feet/collagent.

2) 19 suntikan kecil 3 cc/ml yang telah digunakan

3) 1 suntikan sedang ukuran 55 cc/ml yang berisikan setengah silikon

feet/collagent.

4) 1 suntikan kecil yang bertuliskan terumo yang tidak berisi.

5) 4 suntikan yang telah digunakan.

6) 1 suntikan yang masih disegel.

7) 1 botol cairan alkohol 70% ukuran 100 ml.

8) Kapas yang telah digunakan dalam proses penyuntikan.

9) 1 spidol warna hitam merk boardmaker.

10)1 bungkus plastik kecil transparan.

11)4 tube cairan suntikan yang kosong.

12)2 unit HP ( Samsung tipe D 880 dan W 619)

Pada saat dipersidangan Asmarih mengakui bahwa barang – barang yang

disebutkan sebagai barang bukti adalah milik dirinya.

Asmarih telah melakukan penyuntikan silikon feet/colllagent kepada Agnes

Alexandra sejak Nopember 2005 –Maret 2006 hinggah yang terakhir 17 juni 2009.
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

Awalnya Agnes Alexandra yang berfrofesi sebagai model berkeinginan untuk

mengikuti program perawatan dan kecantikan tubuh dengan mengencangkan dan

mempebesar bagian payudara dan pantat, selanjutnya Agnes Alexsandra mendapat

informasi dari Mega Setiawati alias Ega pemilik Salon Second Look bahwa Asmarih

dapat melakukan perawatan mengencangkan / mempebesar payudara dan pantat.

Kemudian Agnes Alexandra menelepon Asmarih dan menyampaikan keinginannya

tersebut, lalu Asmarih menyepakati akan melakukan pengencangan serta

mempebesar payudara dan pantat Agnes Alexandra.

Sekitar bulan Nopember 2005 Asmarih melakukan penyuntikan silikon feet masing –

masing 5 ml ke bagian payudara sebelah kanan dan kiri serta bagian pantat kanan

dan kiri Agnes Alexandra di Apartemen Rasuna Sahid Tower 9 lantai 19 F. Di tempat

yang sama dan cara yang sama, Asmarih melakukannya kembali pada sekitar bulan

Maret 2006. Pada tanggal 26 Mei 2008 Agnes Alexandra berobat ke Rumah Sakit

Pondok Indah dengan keluan terdapat benjolan sebesar kelereng di payudara kanan

dan kirinya dan mengeluarkan cairan seperti ASI berbau amis serta tedapat benjolan

sebesar genggaman orang dewasa pada pantat bagian kanan dan kirinya. Menurut

pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dokter dan disampaikan dalam

persidangan, bahwa penyakit tersebut diduga mempunyai keterkaitan dengan

penyuntikan collagent.

Pada tanggal 17 Juni 2009, Asmarih alias Meri yang mengaku dokter lulusan

Thailand dan telah berprektek sebagai dokter kecantikan selama 10 tahun yang

ternyata hanya seorang pemotong rambut dan mengenyam pendidikan sampai

bangku SMP kelas 2 ini melakukan penyuntikan terakhirnya kepada Agnes

Alexandra di Salon Second Look di JL. Raya Bangka No. 9 Mampang Prapatan
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

Jakarta Selatan sebelum polisi menangkapnya pada saat melakukan penyuntikan

tersebut.

Setalah melakukan persidangan dan memanggil saksi – saksi yang terdiri dari saksi

– saksi ahli dan saksi peringan dari terdakwa juga, maka hakim menjatuhkan pidana

kepada terdakwa menurut pasal 78 UU No. 29 tahun 2004. Hakim memutuskan

memidana terdakwa dengan pidana penjara selama 1 tahun dan 3 bulan dengan

potongan masa penahanan dalam masa penyidikan dan masa persidangan serta

menetapkan semua barang bukti dirampas untuk dimusnahkan kecuali 2 unit Hp

merk Samsung masing – masing tipe D 880 dan W 619 akan dirampas untuk

negara.

Pasal yang dijatuhkan hakim pada kasus ini adalah pasal 78 UU No.29 tahun 2004

“Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan alat, metode atau cara lain dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menimbulakan kesan seolah –

olah yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat

tanda registrasi dokter atau surat tanda dokter gigi atau surat izin praktik

sebagaimana dimaksud dalam pasal 73 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara

paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,00 (seratus

lima puluh juta rupiah).

Unsur – unsur dalam pasal ini adalah :

 Setiap orang

Setiap orang adalah subyek hukum yang melakukan tindakan hukum, dalam kasus

ini adalah tindakan pidana yaitu pelaku pidana penyuntikan collagent / sililon feet

yang secara ilmu kedokteran telah dilarang sejak tahun 1971.


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

Subyek hukum dalam ilmu hukum dibagi menjadi 2, yaitu :

 Manusia

 Badan hukum

Didalam tindak pidana subyek hukum hanya subyek sebagai manusia. Apabila

terjadi tindak pidana dalam badan hukum maka yang dipidana adalah orang – orang

yang terbukti bersalah dalam kasus yang menyangkut badan hukum tersebut.

Dalam kasus ini yang melakukan tindakan hukum secara melawan hukum dansudah

terbukti bersalah dalam putusan pengadilan adalah Asmarih alias Meri. Dengan

demikian subyek hukum disini adalah si pelaku yaitu Asmarih alias Meri.

 Dengan sengaja

Kesengajaan menurut Memorie van Toelicting (MvT) yaitu willens en werens

(dikehendaki dan diketahui). Artinya, seseorang yang melakukan perbuatan tersebut

sudah menghendaki dan mengetahui atas timbulnya suatu akibat.

Dalam kesengajaan terdapat 3 bentuk, yaitu :

 Kesengajaan sebagai tujuan

Kesengajaan sebagai tujuan adalah kesengajaan yang dilakukan oleh pelaku untuk

mencapai tujuan utamanya dan dengan kata lain bahwa si pelaku sudah

menghendaki perbuatan yang dia lakukan dan akibat dari yang dia lakukan adalah

tujuannya atau maksudnya.

 Didalam kasus ini kesengajaan sebagai tujuan adalah kesengajaan pelaku

untuk menyuntikan silikon feet / collagent tersebut untuk memperbesar dan

memperkencang payudara serta pantat Agnes Alexandra sebagai tujuan pelaku

untuk mendapatkan bayaran sebagai tujuannya.


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

 Kesengajaan sebagai keinsyafan kepastian

Kesengajaan sebagai keinsyafan kepastian adalah kesengajaan yang dilakukan oleh

si pelaku untuk mencapai tujuan utamanya dimana si pelaku menyadari bahwa

dengan dilakukannya perbuatan tersebut akan menimbulkan akibat lain demi

tercapainya tujuan utamanya, maka akibat lain yang muncul tersebut tidaklah

menjadi penghalang bahkan diambilnya sebagai resiko untuk mencapai tujuannya.

 Dalam kasus ini kesengajaan sebagai keinsyafan kepastian adalah

bahwa silikon / collagent yang disuntikan si pelaku kepada Agnes Alexandra

adalah bahan berbahaya dan dilarang, karena bahan berbahaya tersebut cepat

atau lambat akan menimbulkan penyakit bahkan hingga kanker payudara,

tetapi demi mencapai tujuaannya yaitu bayaran, maka si pelaku tidak

menjadikan hal tersebut sebagai penghalang.

 Kesengajaan sebagai keinsyafan kemungkinan

Kesengajaan sebagai keinsyafan kemungkinan adalah kesengajaan yang dilakukan

oleh si pelaku untuk mencapai tujuan utamanya dimana si pelaku secara sadar

menginsyafi perbuatannya, namun mungkin saja dengan perbuatannya tersebutnya

tersebut akan timbul suatu akibat lain.

 Dalam kasus ini kesengajaan sebagai keinsyafan kemungkinan adalah

apabila pihak berwajib tahu bahwa si pelaku tidak memiliki surat izin praktek

dalam kasus ini sebagai dokter kecantikan maka si pelaku dan melakukan

penyuntikan silikon seef serta tidak mempunyai latar belakang pendidikan

kedokteran maka si pelaku menyadari akan mendapat sanksi pidana.

Maka si pelaku dalam unsur ini dinyatakan terbukti atau dalam kata lain unsur ini

terpenuhi.
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

 Menggunakan alat, metode atau cara lain dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat yang menimbulakan kesan seolah – olah yang

bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda

registrasi dokter atau surat tanda dokter gigi atau surat izin praktik

sebagaimana dimaksud dalam pasal 73 ayat (2)

Unsur yang terakhir ini adalah isi dari pasal 73 ayat (2) yaitu “Setiap orang dilarang

menggunakan alat, metode atau cara lain dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat yang menimbulakan kesan seolah – olah yang bersangkutan adalah

dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat

tanda dokter gigi atau surat izin praktik.

Dalam kasus ini pelaku terbukti memenuhi unsur ini. Dari barang bukti yang disita

oleh polisi terlihat bahwa alat yang digunakan adalah alat – alat kedokteran, metode

yang dilakukan dengan alat – alat tersebut juga merupakan metode yang

dilakakukan selayaknya seorang dokter dengan menyuntikan kepada pasien.

Dengan menggunakan dan metode seperi dokter maka masyarakat berpandangan

bahwa si pelaku adalah dokter ahli ditambah lagi dari pengakuan – pengakuan si

pelaku bahwa lulusan kedokteran Thailand dan sudah bepraktek selama 10 tahun.

Hal tersebut semakin menyakinkan masyarakat bahwa dia sudah mahir dan sudah

mempunyai izin untuk berpraktek dikarenakan si pelaku mengaku sudah berpraktek

10 tahun.

Dengan terbukti atau terpenuhi unsur – unsur pasal 78 UU No.29 tahun 2004 ini

maka si pelaku dapat dipidana dengan pasal ini.


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

Dalam kasus ini seharusnya juga dapat menggunakan pasal 360 ayat (2)

KUHP “Barangsiapa karena kesalahannya menyebabkan orang lain luka – luka

sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan

jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara

paling lama sembilan bulan atau denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah”.

Jika unsur – unsur dalam pasal ini diuraikan satu persatu maka semua terpenuhi

dalam kasus ini. Karena kesalahan si pelaku membuka praktek dibidang kecantikan

dan mengaku mengenyam pendidikan lulusan kedokteran Thailand menyebabkan

Agnes Alexandra ingin memakai jasa si pelaku untuk mempercantik bagian – bagian

tubuhnya, sehingga si pelaku pun menyuntikan silikon feet / collagent yang dianggap

bahan berbaya tersebut ke bagian – bagian yang diinginkan oleh Agnes Alexandra,

akibat dari suntikan tersebut menyebabkan adanya benjolan – benjolan yang

sebesar kelereng dan sebesar genggaman orang dewasa yang terasa perih dan

ngilu serta mengeluarkan cairan yang berbau amis dari salah satu bagian yang

disuntikan bahan berbahaya tersebut. Agnes Alexandra yang berprofesi sebagai

model tentu tidak bisa menjalankan profesi nya dengan keadaan tersebut. Dengan

demikian terpenuhilah unsur – unsur dalam pasal ini.

Namun di dalam ilmu hukum dikenal dengan asas “lex specialis derogat lex

generalis” yaitu hukum yang khusus mengenyampingkan hukum yang umum.

Sehingga hakim lebih memilih menghukum si pelaku dengan pasal 78 UU No.29

tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dibanding dengan pasal 360 ayat (2) KUHP.

Jika Agnes Alexandra ingin meminta ganti rugi kepada si pelaku, Agnes bisa

menuntut si pelaku ke Pengadilan dengan gugatan perdata sesuai pasal 1365

KUHPerdata “Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada

seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

mengganti kerugian tersebut”. Unsur – unsur yang ada pada pasal ini terdapat dan

terpenuhi pada si pelaku dan Agnes Alexandra.

Untuk pihak-pihak yang terkait dalam kasus ini adalah :

1. Asmarih alias Meri sebagai Terdakwa

Asmarih (44) alias Meri ditangkap polisi di Salon Second Look di JL. Raya Bangka

No. 8 Mampang Prapatan Jakarta Selatan ketika Asmarih akan melakukan

penyuntikan silikon feet/collagent kepada Agnes Alexandra. Disertakan juga

beberapa alat bukti yang digunakan untuk meyuntikan silicon kepada Agnes

Alexandra. Asmarih ditangkap pada 17 Juni 2009 dalam keadaan sedang akan

menyuntikkan kolagen/silicon kepada payudara dan pantat saksi Agnes. Terdakwa

dengan sengaja mengedarkan silicon sebsar 500 ml tanpa adanya surat ijin edar

dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan seolah-olah yang

bersangkutan adalah dokter yang sudah memiliki surat izini praktik.

2. Sri Lestari sebagai Saksi

Saksi mengaku mengenal terdakwa kira-kira 1 tahun yang lalu di Cilandak Mall,

Jakarta Selatan.Terdakwa mengaku sebagai Dokter Kecantikan lulusan Thailand.

Pada tanggal 17 Juni 2009, saat sedang makan dengan terdakwa, Agnes menelpon

terdakwa untuk melakukuan suntik silicon yang akan dilakukan di salon saksi

(Second Look). Dan akhirnya saksi pergi bersama terdakwa berangkat ke Second

Lokk untuk melakukan penyuntikan terhadap Agnes.

3. Agnes Alexandria sebagai Saksi

Saksi mengenal terdakwa dari saudari Ega pada tahun 2005.Terdakwa mengaku

kepada saksi sebagai dokter kecantikan lulusan Thailand dan tidak mempunyai

tempat praktik.Terdakwa mengaku kepada saksi kalau dia mempunyai sistem paket

dan saksi setuju untuk mengikuti program paket tersebut.Program paket pertama
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

yaitu membesarkan payudara sebesar 12 juta rupiah.Pada Maret 2006, Agnes

kembali mengencangkan payudara dan pantat dengan harga paket sebesar 12 juta

rupiah.Pada Maret 2006, saksi hanya membeli kolagen sebesar 15 juta rupiah tetapi

pada akhirnya tidak digunakan. Saksi membayar biaya paket tersebut denan cara

mengangsur dan mentransfer ke rekening BCA terdakwa. Sekitar Juli 2007, saksi

merasakan sakit pada payudaranya.Dan pada awal 2008 Agnes dirawat di Rumah

Sakit Pondok Indah.Sebelumnya pada tanggal 26 Mei 2008, Agnes dating berobat

ke Rumah Sakit Pondok Indah dan dianjurkan untuk di rawat inap sampai 1 Juni

2008.Setelah berkonsulatsi ke dokter kandungan, dianjurkan untuk melakukan tes

mammografi. Pada 17 Juni 2009, Agnes kembali menghubungi Sri yang kebetulan

sedang bersama terdakwa, dan meminta terdakwa kembali menyuntikkan kolagen

untuk pembesaran pantat sebesa 2,5 juta rupiah.Locus dan Tempus Delicti

Manfaat diketahuinya locus delicti adalah untuk mengetahui berwewenang atau

tidaknya suatu pengadilan mengadili suatu perkara (kompetensi relative) untuk

mengetahui dapat tidaknya suatu hokum pidana diberlakukan terhadap suatu

perkara.sebagai salah satu syarat mutlak sahnya surat dakwaan.

Ada empat ajaran untuk locus delicti ini

a) de leer van de lichamelijke daad

ajaran yang didasarkan kepada perbuatan secara fisik. Itulah sebabnya ajaran ini

menegaskan bahwa yang dianggap sebagai tempat terjadinya tindak pidana/locus

delicti, adalah tempat dimana perbuatan tersebut dilakukan.

b) de leer van het instrument

ajaran yang didsarkan kepada berfungsinya suatu alat yang digunakan dalam

perbuatan pidana. Jadi ajaran ini menegaskan bahwa yang dianggap sebagai
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

temapt terjadinya tindak pidana adalah temapt dimana alat yang digunakan dalam

melakukaan tindak pidana bereaksi.

c) de leer van het gevolg

ajaran ini didasarkan kepada akibat dari suatu tindak pidana. Menurut ajaran ini

bahwa yang dianggap sebagai locus delicti adalah tempat dimana akibat daripada

tindak pidana tersebut timbul.

d) de leer van de meervoudige pleets

menegaskan bahwa yang dianggap sebagai tempat terjadinya tindak pidana yaitu

tempat dimana perbuatan tersebut secara fisik terjadi tempat dimana alat yang

digunakan bereaksi, dan tempat dimana akibat dari tindak pidana tersebut timbul.

Dilihat dari putusan pengadilan ini.untuk locus delicti nya memang benar ada pada

daerah Jakarta Selatan dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berhak untuk

memutus perkara tersebut. Untuk perincian lebih lanjut, bila dilihat dari beberapa

ajaran berikut.

Menurut ajaran de leer van de lichamelijke daad, tindak pidana tersebut terjadi di

Salon Second Look di Jakarta Selatan. Karena perbuatan menyuntik silicon ke

payudara Agnes terjadi di Salon Second Look.

Sedangkan bila dilihat dari ajaran de leer van het instrument, perbuatan tersebut

juga terjadi di Salon Second Look di Jakarta Selatan, karena instrument tindak

pidana bereaksi di Salon Second Look, saat penyuntukan silicon ke dalam paudara

Agnes. Tetapi semua tempat tersebut masi dalam lingkup Pengadilean Negeri

Jakarta Selatan

Sedangkan menurut ajaran de leer van het gevolg, tindak pidana terjadi di Rumah

Sakit Pondok Indah karena pada saat itulah baru diketahui gejala – gejala nya dan
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

larangan untuk meyuntikkan silicon atau kolagen ke payudara dan pantat untuk

pembesaran.

Sedangkan menurut ajaran de leer van de meervoudige pleets, tidak ada tempat

yang memenuhi kriteria ajarn tersebut, karena perbuatan fisik dan akibat dari

perbuatan tersebut terjadi di dua tempat yang berbeda, tidak dalam satu tempat

yang sama.

Jadi bila dilihat dari semua sudut pandang ajaran, semuanya memenuhi kriteria

untuk diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Untuk Tempus Delicti, sebelum dijabarkan lebih lanjut, ada baiknya kita menyimak

penjelasan Tempus Delicti, Perbuatan yang menimbulkan akibat yang dilarang oleh

aturan hukum akan menimbulkan kesulitan apabila perbuatan dan akibat yang

terjadi pada dua saat yang berbeda, sehingga kapan perbuataan pidana itu

dilakukan, ditentukan (Tempus Delicti)

Manfaat diketahuinya tempus delicti :

1) Untuk mengetahui usia pelaku (Pasal 47 KUHP) dan usia korban untuk delik

susila (Pasal 287 ayat 2, pasal 290 dan 291) pada saat peristiwa pidana itu

terjadi.

2) Untuk mengetahui keadaan jiwa pelaku (Pasal 44 KUHP)

3) Kadaluarsa dalam penuntutan dan menjalani hukuman (Pasal 78-85 KUHP)

4) Asas legalitas (Pasal 1 ayat 1 KUHP)

5) Perubahan suatu undang-undang pidana (Pasal 1 ayat 2 KUHP)

6) Sebagai syarat mutlak sahnya surat dakwaan.


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

Tempus Delicti ditimbulkan karena :

1) Berlakunya Pasal 1 ayat 1 KUHP.

2) Hukum transitur (Trantitoir Recht) yaitu Pasal 1 ayat 2 KUHP.

3) Adanya ketentuan lewat waktu (Verjaring) yaitu pasal 78 dan 79 KUHP.

4) Pasal 45 KUHP.

Menurut putusan diatas Tempus Delicti menurut ajaran de leer van de lichamelijke

daad dan de leer van het instrument, semua kejadian tersebut terjadi pada bulan

Maret tahun 2006 ketika terdakwa menyuntikan silicon atau kolagen pada payudara

dan pantat saksi Agnes. Perbuatan fisik dan mulainya bekerja alat terjadi pada saat

itu juga (Maret 2006) saat dimulainya proses penyuntikan pada pantat dan payudara

saksi Agnes.

Sedangkan menurut ajaran de leer van het gevolg tindakan tersebut baru tejadi pada

Juli 2007 dimana pada saat itu tindakan penyuntikan silicon pada payudarasaksi

Agnes mulai menyebabkan rasa sakit pada kedua payudaranya dan akhirya pada

Mei 2008 saksi Agnes datang ke Rumah Sakit Pondok Indah untuk melakukan

pemeriksaan pada kedua payudaranya dan dianjurkan untuk menajalani opname

sampai dengan awal Juni 2008.


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan kasus-kasus malpraktek yang terjadi dapat disimpulkan bahwa masih

banyak perbaikan yang harus dilakukan dalam penanganan masalah medis yang

berhubungan dengan informasi kejelasan izin praktek tenaga medis, informasi

mengenai obat dan perlengkapan yang digunakan dokter, dan penjelasan kepada

pasien tentang akibat dari tindakan medis yang dilakukan.Hal-hal tersebut sangat

dibutuhkan guna untuk menumbuhkan rasa saling percaya antara dokter dan pasien

sehingga dari pihak pasien pun tidak merasa dirugikan atau merasa tertipu dengan

tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga medis.

Dalam kasus diatas merupakan contoh dari kurangnya informasi tentang perizinan

praktek dokter yang mana Agnes Alexandra tidak mengetahui latar belakang

pendidikan dari tenaga medis, Asmarih, dia menganggap bahwa Asmarih

merupakan tenaga medis yang handal. Kemudian Agnes juga tidak mengetahui

informasi mengenai spesifikasi dari bahan tindakan medis yang digunakan untuk

dirinya sehingga ia tidak mengetahui dampak dari penggunaan bahan-bahan

tersebut.

Saran

Menurut kami peraturan mengenai izin praktek haruslah diperketat sehingga dapat

menjelaskan status tenaga medis tentang kualifikasi yang didapatnya.Hal ini sangat

dibutuhkan mengingat dalam kasus diatas Agnes Alexandra ternyata tidak

mengetahui latar belakang pendidikan sebenarnya dari Asmarih terlepas dari


NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN

kesalahan Agnes yang tidak mengecek yang semestinya ada upaya dari tenaga

medis untuk mengingatkan pengecekan mengenai informasi data diri tenaga medis.

Kemudian penyuluhan mengenai informasi spesifikasi bahan medis yang

digunakan dalam tindakan medis.Hal ini diperuntukkan bagi pasien sehingga pasien

bisa mengetahui tentang efek samping dan dampak yang diakibatkan dari bahan

medis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai