NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era reformasi saat ini, hukum memegang peran penting dalam
kesehatan yang optimal bagi setiap orang, yang merupakan bagian integral dari
sehat.
Secara ringkas untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang
maka harus secara terus menerus dilakukan perhatian yang sungguh-sungguh bagi
hukum kesehatan yang memadai dimaksudkan agar adanya kepastian hukum dan
Van der Mijn di dalam makalahnya menyatakan bahwa, “health law as the
body of rules that relates directly to the care of health as well as the applications of
general civil, criminal, and administrative law”.(1) Lebih luas apa yang dikatakan Van
der Mijn adalah pengertian yang diberikan Leenen bahwa hukum kesehatan adalah
“het geheel van rechtsregels, dat rechtstreeks bettrekking heft op de zorg voor de
verband. Dit geheel van rechtsregels omvat niet alleen wettelijk recht en
zijn”.(2) Dari apa yang dirumuskan Leenen tersebut memberikan kejelasan tentang
apa yang dimaksudkan dengan cabang baru dalam ilmu hukum, yaitu hal-hal yang
meliputi hukum tertulis, yurisprudensi, dan doktrin. Dilihat dari objeknya, maka
(3) Secara umum dari lingkup hukum kesehatan tersebut, materi muatan yang
tujuan kesehatan dapat tercapai. Jayasuriya bertolak dari materi muatan yang
mengatur masalah kesehatan menyatakan ada 5 (lima) fungsi yang mendasar, yaitu
system, socio economic, socio cultural, aging the population, science and
technology, information and communication, gender, equity and social justice and
human rights”.(5)
1) Dunia Kesehatan
3) Internasional
9) Indonesia
18)PERATURAN PEMERINTAH
keluarga
III. SUMPAH DOKTER INDONESIA (PP No.26 -1960/SK Menkes No. 434-1983)
perikemanusiaan
terhadap penderita.
guru saya.
BAB II
ANALISIS KASUS
Pada taggal 17 Juni 2009 saudara Asmarih (44) alias Meri ditangkap polisi di Salon
Second Look di JL. Raya Bangka No. 8 Mampang Prapatan Jakarta Selatan ketika
feet/collagent.
Alexandra sejak Nopember 2005 –Maret 2006 hinggah yang terakhir 17 juni 2009.
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN
informasi dari Mega Setiawati alias Ega pemilik Salon Second Look bahwa Asmarih
Sekitar bulan Nopember 2005 Asmarih melakukan penyuntikan silikon feet masing –
masing 5 ml ke bagian payudara sebelah kanan dan kiri serta bagian pantat kanan
dan kiri Agnes Alexandra di Apartemen Rasuna Sahid Tower 9 lantai 19 F. Di tempat
yang sama dan cara yang sama, Asmarih melakukannya kembali pada sekitar bulan
Maret 2006. Pada tanggal 26 Mei 2008 Agnes Alexandra berobat ke Rumah Sakit
Pondok Indah dengan keluan terdapat benjolan sebesar kelereng di payudara kanan
dan kirinya dan mengeluarkan cairan seperti ASI berbau amis serta tedapat benjolan
sebesar genggaman orang dewasa pada pantat bagian kanan dan kirinya. Menurut
penyuntikan collagent.
Pada tanggal 17 Juni 2009, Asmarih alias Meri yang mengaku dokter lulusan
Thailand dan telah berprektek sebagai dokter kecantikan selama 10 tahun yang
Alexandra di Salon Second Look di JL. Raya Bangka No. 9 Mampang Prapatan
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN
tersebut.
Setalah melakukan persidangan dan memanggil saksi – saksi yang terdiri dari saksi
– saksi ahli dan saksi peringan dari terdakwa juga, maka hakim menjatuhkan pidana
memidana terdakwa dengan pidana penjara selama 1 tahun dan 3 bulan dengan
potongan masa penahanan dalam masa penyidikan dan masa persidangan serta
merk Samsung masing – masing tipe D 880 dan W 619 akan dirampas untuk
negara.
Pasal yang dijatuhkan hakim pada kasus ini adalah pasal 78 UU No.29 tahun 2004
“Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan alat, metode atau cara lain dalam
olah yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat
tanda registrasi dokter atau surat tanda dokter gigi atau surat izin praktik
sebagaimana dimaksud dalam pasal 73 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 150.000.000,00 (seratus
Setiap orang
Setiap orang adalah subyek hukum yang melakukan tindakan hukum, dalam kasus
ini adalah tindakan pidana yaitu pelaku pidana penyuntikan collagent / sililon feet
Manusia
Badan hukum
Didalam tindak pidana subyek hukum hanya subyek sebagai manusia. Apabila
terjadi tindak pidana dalam badan hukum maka yang dipidana adalah orang – orang
yang terbukti bersalah dalam kasus yang menyangkut badan hukum tersebut.
Dalam kasus ini yang melakukan tindakan hukum secara melawan hukum dansudah
terbukti bersalah dalam putusan pengadilan adalah Asmarih alias Meri. Dengan
demikian subyek hukum disini adalah si pelaku yaitu Asmarih alias Meri.
Dengan sengaja
Kesengajaan sebagai tujuan adalah kesengajaan yang dilakukan oleh pelaku untuk
mencapai tujuan utamanya dan dengan kata lain bahwa si pelaku sudah
menghendaki perbuatan yang dia lakukan dan akibat dari yang dia lakukan adalah
tercapainya tujuan utamanya, maka akibat lain yang muncul tersebut tidaklah
adalah bahan berbahaya dan dilarang, karena bahan berbahaya tersebut cepat
oleh si pelaku untuk mencapai tujuan utamanya dimana si pelaku secara sadar
apabila pihak berwajib tahu bahwa si pelaku tidak memiliki surat izin praktek
dalam kasus ini sebagai dokter kecantikan maka si pelaku dan melakukan
Maka si pelaku dalam unsur ini dinyatakan terbukti atau dalam kata lain unsur ini
terpenuhi.
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN
bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda
registrasi dokter atau surat tanda dokter gigi atau surat izin praktik
Unsur yang terakhir ini adalah isi dari pasal 73 ayat (2) yaitu “Setiap orang dilarang
menggunakan alat, metode atau cara lain dalam memberikan pelayanan kepada
dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat
Dalam kasus ini pelaku terbukti memenuhi unsur ini. Dari barang bukti yang disita
oleh polisi terlihat bahwa alat yang digunakan adalah alat – alat kedokteran, metode
yang dilakukan dengan alat – alat tersebut juga merupakan metode yang
bahwa si pelaku adalah dokter ahli ditambah lagi dari pengakuan – pengakuan si
pelaku bahwa lulusan kedokteran Thailand dan sudah bepraktek selama 10 tahun.
Hal tersebut semakin menyakinkan masyarakat bahwa dia sudah mahir dan sudah
10 tahun.
Dengan terbukti atau terpenuhi unsur – unsur pasal 78 UU No.29 tahun 2004 ini
Dalam kasus ini seharusnya juga dapat menggunakan pasal 360 ayat (2)
jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah”.
Jika unsur – unsur dalam pasal ini diuraikan satu persatu maka semua terpenuhi
dalam kasus ini. Karena kesalahan si pelaku membuka praktek dibidang kecantikan
Agnes Alexandra ingin memakai jasa si pelaku untuk mempercantik bagian – bagian
tubuhnya, sehingga si pelaku pun menyuntikan silikon feet / collagent yang dianggap
bahan berbaya tersebut ke bagian – bagian yang diinginkan oleh Agnes Alexandra,
sebesar kelereng dan sebesar genggaman orang dewasa yang terasa perih dan
ngilu serta mengeluarkan cairan yang berbau amis dari salah satu bagian yang
model tentu tidak bisa menjalankan profesi nya dengan keadaan tersebut. Dengan
Namun di dalam ilmu hukum dikenal dengan asas “lex specialis derogat lex
tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dibanding dengan pasal 360 ayat (2) KUHP.
Jika Agnes Alexandra ingin meminta ganti rugi kepada si pelaku, Agnes bisa
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu,
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN
mengganti kerugian tersebut”. Unsur – unsur yang ada pada pasal ini terdapat dan
Asmarih (44) alias Meri ditangkap polisi di Salon Second Look di JL. Raya Bangka
beberapa alat bukti yang digunakan untuk meyuntikan silicon kepada Agnes
Alexandra. Asmarih ditangkap pada 17 Juni 2009 dalam keadaan sedang akan
dengan sengaja mengedarkan silicon sebsar 500 ml tanpa adanya surat ijin edar
Saksi mengaku mengenal terdakwa kira-kira 1 tahun yang lalu di Cilandak Mall,
Pada tanggal 17 Juni 2009, saat sedang makan dengan terdakwa, Agnes menelpon
terdakwa untuk melakukuan suntik silicon yang akan dilakukan di salon saksi
(Second Look). Dan akhirnya saksi pergi bersama terdakwa berangkat ke Second
Saksi mengenal terdakwa dari saudari Ega pada tahun 2005.Terdakwa mengaku
kepada saksi sebagai dokter kecantikan lulusan Thailand dan tidak mempunyai
tempat praktik.Terdakwa mengaku kepada saksi kalau dia mempunyai sistem paket
dan saksi setuju untuk mengikuti program paket tersebut.Program paket pertama
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN
kembali mengencangkan payudara dan pantat dengan harga paket sebesar 12 juta
rupiah.Pada Maret 2006, saksi hanya membeli kolagen sebesar 15 juta rupiah tetapi
pada akhirnya tidak digunakan. Saksi membayar biaya paket tersebut denan cara
mengangsur dan mentransfer ke rekening BCA terdakwa. Sekitar Juli 2007, saksi
merasakan sakit pada payudaranya.Dan pada awal 2008 Agnes dirawat di Rumah
Sakit Pondok Indah.Sebelumnya pada tanggal 26 Mei 2008, Agnes dating berobat
ke Rumah Sakit Pondok Indah dan dianjurkan untuk di rawat inap sampai 1 Juni
mammografi. Pada 17 Juni 2009, Agnes kembali menghubungi Sri yang kebetulan
untuk pembesaran pantat sebesa 2,5 juta rupiah.Locus dan Tempus Delicti
ajaran yang didasarkan kepada perbuatan secara fisik. Itulah sebabnya ajaran ini
ajaran yang didsarkan kepada berfungsinya suatu alat yang digunakan dalam
perbuatan pidana. Jadi ajaran ini menegaskan bahwa yang dianggap sebagai
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN
temapt terjadinya tindak pidana adalah temapt dimana alat yang digunakan dalam
ajaran ini didasarkan kepada akibat dari suatu tindak pidana. Menurut ajaran ini
bahwa yang dianggap sebagai locus delicti adalah tempat dimana akibat daripada
menegaskan bahwa yang dianggap sebagai tempat terjadinya tindak pidana yaitu
tempat dimana perbuatan tersebut secara fisik terjadi tempat dimana alat yang
digunakan bereaksi, dan tempat dimana akibat dari tindak pidana tersebut timbul.
Dilihat dari putusan pengadilan ini.untuk locus delicti nya memang benar ada pada
daerah Jakarta Selatan dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berhak untuk
memutus perkara tersebut. Untuk perincian lebih lanjut, bila dilihat dari beberapa
ajaran berikut.
Menurut ajaran de leer van de lichamelijke daad, tindak pidana tersebut terjadi di
Sedangkan bila dilihat dari ajaran de leer van het instrument, perbuatan tersebut
juga terjadi di Salon Second Look di Jakarta Selatan, karena instrument tindak
pidana bereaksi di Salon Second Look, saat penyuntukan silicon ke dalam paudara
Agnes. Tetapi semua tempat tersebut masi dalam lingkup Pengadilean Negeri
Jakarta Selatan
Sedangkan menurut ajaran de leer van het gevolg, tindak pidana terjadi di Rumah
Sakit Pondok Indah karena pada saat itulah baru diketahui gejala – gejala nya dan
NAMA : ANGGA NARENDRA
NIM : 010001300032
TUGAS TINDAK PIDANA KEDOKTERAN
larangan untuk meyuntikkan silicon atau kolagen ke payudara dan pantat untuk
pembesaran.
Sedangkan menurut ajaran de leer van de meervoudige pleets, tidak ada tempat
yang memenuhi kriteria ajarn tersebut, karena perbuatan fisik dan akibat dari
perbuatan tersebut terjadi di dua tempat yang berbeda, tidak dalam satu tempat
yang sama.
Jadi bila dilihat dari semua sudut pandang ajaran, semuanya memenuhi kriteria
Untuk Tempus Delicti, sebelum dijabarkan lebih lanjut, ada baiknya kita menyimak
penjelasan Tempus Delicti, Perbuatan yang menimbulkan akibat yang dilarang oleh
aturan hukum akan menimbulkan kesulitan apabila perbuatan dan akibat yang
terjadi pada dua saat yang berbeda, sehingga kapan perbuataan pidana itu
1) Untuk mengetahui usia pelaku (Pasal 47 KUHP) dan usia korban untuk delik
susila (Pasal 287 ayat 2, pasal 290 dan 291) pada saat peristiwa pidana itu
terjadi.
4) Pasal 45 KUHP.
Menurut putusan diatas Tempus Delicti menurut ajaran de leer van de lichamelijke
daad dan de leer van het instrument, semua kejadian tersebut terjadi pada bulan
Maret tahun 2006 ketika terdakwa menyuntikan silicon atau kolagen pada payudara
dan pantat saksi Agnes. Perbuatan fisik dan mulainya bekerja alat terjadi pada saat
itu juga (Maret 2006) saat dimulainya proses penyuntikan pada pantat dan payudara
saksi Agnes.
Sedangkan menurut ajaran de leer van het gevolg tindakan tersebut baru tejadi pada
Juli 2007 dimana pada saat itu tindakan penyuntikan silicon pada payudarasaksi
Agnes mulai menyebabkan rasa sakit pada kedua payudaranya dan akhirya pada
Mei 2008 saksi Agnes datang ke Rumah Sakit Pondok Indah untuk melakukan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
banyak perbaikan yang harus dilakukan dalam penanganan masalah medis yang
mengenai obat dan perlengkapan yang digunakan dokter, dan penjelasan kepada
pasien tentang akibat dari tindakan medis yang dilakukan.Hal-hal tersebut sangat
dibutuhkan guna untuk menumbuhkan rasa saling percaya antara dokter dan pasien
sehingga dari pihak pasien pun tidak merasa dirugikan atau merasa tertipu dengan
Dalam kasus diatas merupakan contoh dari kurangnya informasi tentang perizinan
praktek dokter yang mana Agnes Alexandra tidak mengetahui latar belakang
merupakan tenaga medis yang handal. Kemudian Agnes juga tidak mengetahui
informasi mengenai spesifikasi dari bahan tindakan medis yang digunakan untuk
tersebut.
Saran
Menurut kami peraturan mengenai izin praktek haruslah diperketat sehingga dapat
menjelaskan status tenaga medis tentang kualifikasi yang didapatnya.Hal ini sangat
kesalahan Agnes yang tidak mengecek yang semestinya ada upaya dari tenaga
medis untuk mengingatkan pengecekan mengenai informasi data diri tenaga medis.
digunakan dalam tindakan medis.Hal ini diperuntukkan bagi pasien sehingga pasien
bisa mengetahui tentang efek samping dan dampak yang diakibatkan dari bahan
medis tersebut.