Anda di halaman 1dari 95

ht ps:/ www.ainamulyana.info/2021/10/model-pengintegrasian-pendidikan-anti.

html

ht ps:/ www.ainamulyana.info/2021/10/model-pengintegrasian-pendidikan-anti.html
ht ps:/ www.ainamulyana.info/2021/10/model-pengintegrasian-pendidikan-anti.html
ht ps:/ www.ainamulyana.info/2021/10/model-pengintegrasian-pendidikan-anti.html
PENYUSUN

I. Pengarah
1. Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dr. Thamrin Kasman
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan

II. Penulis
1. Dr. Chairul Muriman S, SE., SH., MP
2. Drs. Supandi, M.Pd
3. Dr. Hj. Arnie F, M.Pd

III. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kegiatan
Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan Tahun Anggaran
2017

Edisi Revisi Cetakan


ke-2, 2017

ISBN 978-602-1389-13-3

ii Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
ht ps:/ www.ainamulyana.info/2021/10/model-pengintegrasian-pendidikan-anti.html

KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menanamkan dan
membina nilai-nilai karakter antikorupsi bagi peserta didik, pada jenjang pendidikan
menengah. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang
menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan, proses
perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan tersebut,
diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan dan mengimplementasikan sikap
dan perilaku antikorupsi.
Penanaman nilai-nilai antikorupsi menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak dini,
baik melalui pendidikan informal (keluarga), formal (persekolahan), dan nonformal
(masyarakat). Penanaman nilai tersebut antikorupsi di persekolahan dilakukan melalui
pengintegrasian pendidikan antikorupsi (PAk) dalam proses pembelajaran khususnya pada
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan pada pembelajaran PPKn dilaksanakan di
satuan pendidikan tingkat SMA/MA dan SMK/MAK secara berkelanjutan, ditekankan pada
pembentukan sikap dan perilaku tanpa meninggalkan pengetahuan dan keterampilan, serta
pengembangan keteladanan antikorupsi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan,
pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi ini disusun sebagai bahan dan
panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan dalam
mengimplementasikan penanaman niliai-nilai antikorupsi pada pembelajaran PPKn
berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi 2016, sehingga pendidikan antikorupsi di SMA/MA
dan SMK/MAK dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian, peserta didik
lebih memahami makna tindakan koruptif, dan berani bersikap serta berperilaku antikorupsi.

Jakarta, Juni 2017

Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah,

Hamid Muhammad, Ph.D


NIP 195905121983111001

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) iii
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
iv Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
ht ps:/ www.ainamulyana.info/2021/10/model-pengintegrasian-pendidikan-anti.html
DAFTAR ISI

Halaman
PENYUSUN .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Dasar Hukum....................................................................................................3
C. Tujuan dan Sasaran.........................................................................................4
D. Manfaat..............................................................................................................5
E. Ruang Lingkup..................................................................................................5
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI........................7
A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter................................7
B. Dimensi dan Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi..........................9
1. Dimensi Politik............................................................................................9
2. Dimensi Sosiologi....................................................................................10
3. Dimensi Ekonomi.....................................................................................11
4. Dimensi Hukum........................................................................................12
C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan...........................14
BAB III TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SMA/MA DAN SMK/MAK KELAS X TERHADAP NILAI-NILAI
ANTIKORUPSI.....................................................................................................17
BAB IV MODEL PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KE DALAM MATA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS X.........................................25
A. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan
Materi Pembelajaran......................................................................................25
B. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan
Silabus.............................................................................................................42
C. Model Pengintegrasian dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)......................................................................................74
BAB V PENUTUP.............................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................87

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
v
vi Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
BAB I ht ps:/ www.ainamulyana.info/2021/10/model-pengintegrasian-pendidikan-anti.html

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar amanat tersebut, pemerintah
menerbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU
Sisdiknas).
UU Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3 menegaskan
bahwa, ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35 UU
Sisdiknas menyebutkan bahwa, ”Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya
atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.” Lebih
lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah, dinyatakan
bahwa, “ Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah”.
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SMA/SMK pada aspek sikap
(attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Sedangkan aspek (knowledge) adalah memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian, serta
aspek keterampilan (skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
1
ht ps:/ www.ainamulyana.info/2021/10/model-pengintegrasian-pendidikan-anti.html

Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus korupsi
yang selalu muncul di depan mata. Hal ini dapat merusak generasi muda dan sendi- sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pemerintah dengan dukungan masyarakat harus segera
menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan semangat antikorupsi dan pada akhirnya
berani berkata, bersikap, dan bertindak Antikorupsi. Berkaitan dengan hal tersebut, UU Sisdiknas
menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut, kurikulum harus mampu
menumbuhkan semangat dan berani berkata, bersikap, dan bertindak Antikorupsi. Hal ini sejalan
dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan diterbitkannya Instruksi Presiden
(Inpres) Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Inpres Nomor 17 tahun
2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, Inpres Nomor 2 tahun 2014 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2014, Inpres No 7 Tahun 2015 tentang Aksi
Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 , dan yang terakhir adalah Inpres No. 10 tahun 2016 tentang
Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017.
Sebagai tindak lanjut dari Inpres no. 5 tahun 2004, maka Kementerian Pendidikan Nasional
melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2009 membentuk Tim Teknis
guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan antikorupsi di sekolah. Hasil dari tim tersebut
adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Model pengintegrasian tersebut sudah
disosialisasikan dan di diseminasikan ke sekolah-sekolah rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum Tahun 2013 edisi revisi 2016 dan beberapa peraturan
pendukung yang berlaku, serta perubahan organisasi Kemdikbud yang dituangkan dalam Peraturan
Presiden No. 14 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
maka terjadi perubahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menjadi Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Berkaitan dengan hal tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
menyusun kembali Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi melalui Kegiatan Pembinaan
Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2017 untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA/SMK/MAK. Hasil penyempurnaan buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi
pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan dalam
kegiatan workshop dan diseminasi, yang dijadikan sebagai dasar pembelajaran di sekolah.
Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuan

2 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
ht ps:/ www.ainamulyana.info/2021/10/model-pengintegrasian-pendidikan-anti.html

dasar tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara yang dilandasi keimanan
dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya bangsa, memiliki rasa
kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman agama, sosiokultural, bahasa,
dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku
sehari-hari. Dengan kata lain bahwa materi/konten PPKn di Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu
yang memerlukan pengorganisasian materi secara sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum,
politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu
lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian secara substansi mata pelajaran PPKn terbuka
terhadap perubahan dan dinamika yang berkembang dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk
mewadahi berbagai masalah faktual khususnya penanaman nilai-nilai antikorupsi.
PPKn merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, PPKn sebagai salah satu mata pelajaran yang mampu
memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis yang melanda Indonesia, terutama krisis
multidimensional. PPKn memiliki peran mengembangkan nilai-nilai Pancasila yang diharapkan mampu
membudayakan dan memberdayakan peserta didik agar menjadi warganegara yang cerdas dan baik serta
menjadi pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan
bertanggungjawab. Adapun fungsi PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi
pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter
antikorupsi.
Korupsi dalam konteks pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi
serta mencegah sebelum ada niat (pre-emtif) dan sudah ada niat (preventif) untuk tidak melakukan
korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi dimaksud merupakan keseluruhan upaya untuk mendorong
generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara tegas setiap bentuk tindakan
korupsi. Pendidikan Antikorupsi sangat penting dilakukan melalui jalur pendidikan, karena pendidikan
adalah usaha sadar untuk merubah perilaku seseorang, termasuk peserta didik calon pemimpin masa
depan (students are today, leaders are tomorrow) dengan harapan agar generasi muda secara sadar
mampu membangun sistem nilai antikorupsi yang melekat pada jiwa dan karakter antikorupsi pada
dirinya.

B. Dasar Hukum.
1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi.
3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
5 Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun
2012-2014 (Stranas PPK) .

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
3
6 Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
7 Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017 untuk pemerintah pusat
Kementerian/Lembaga/Instansi/Pemerintah Daerah.
8 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Buku Yang
Digunakan Oleh Satuan Pendidikan.
9 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
10 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Standar Isi RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Pendidikan Dasar dan Menengah.
11 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Standar RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
12 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
dasar dan Menengah.
C. Tujuan dan Sasaran
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn ini
sebagai panduan bagi:
1. Guru SMA/SMK dalam :
a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi;
b. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran PPKn, dan;
e. mengimplementasikan pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SMA/SMK :
a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis terhadap guru PPKn dalam
mengimplementasikan pembelajaran PPKn SMA/SMK yang terintegrasi nilai-nilai
antikorupsi;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn SMA/SMK
yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan antikorupsi terhadap guru dan komite sekolah
di lingkungan sekolahnya;
3. Pengawas sekolah SMA/SMK .
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring implementasi
pembelajaran PPKn SMA/SMK yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.

4 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SMA/SMK yang terintegrasi nilai-nilai
antikorupsi.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SMA/SMK . yang
terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
4. Bagi Dinas Pendidikan:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi, dan monitoring program
diseminasi model pengintegrasian pendidikan antikorupsi melalui mata pelajaran PPKn
SMA/SMK di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam
mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi.

D. Manfaat
Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas
pendidikan dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan mengembangkan
kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (a)
sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewarganegaraan
(civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (b) pengetahuan
kewarganegaraan; (c) keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi
kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility).
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan antikorupsi yang
diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran PPKn.

E. Ruang lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman korupsi yang ditinjau dari dimensi
politik, sosiologi, ekonomi, dan hukum yang dikemas secara pedagogis. Pengembangan model
pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat diintegrasikan
nilai-nilai antikorupsi.
2. Pengintegrasian aspek dan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn.
3. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn.
4. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran PPKn.
5. Implementasi pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
5
6 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter


Karakter adalah watak, perilaku dan budi pekerti yang menjadi ruh dalam pendidikan.
Dengan demikian diperlukan suatu gerakan untuk melakukan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga
(kinestetik), (Kemdikbud, 2016: iii). Melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah
raga tersebut, diharapkan dapat mengubah sosok pribadi bangsa Indonesia dalam cara berpikir, cara
bertindak, dan berperilaku menjadi lebih baik dan berintegritas.
Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Pendidikan karakter sudah pernah
diluncurkan sebagai gerakan nasional pada 2010. Namun, gema gerakan pendidikan karakter ini belum
terasa sampai sekarang. Karena itu, pendidikan karakter perlu digaungkan dan diperkuat kembali
menjadi gerakan nasional pendidikan karakter bangsa melalui program nasional Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) dalam lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan menjadi sarana
strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki struktur, sistem dan perangkat yang
tersebar di seluruh Indonesia dari daerah sampai pusat. Pembentukan karakter bangsa ini
dilaksanakan secara masif dan sistematis melalui program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
yang terintegrasi dalam keseluruhan sistem pendidikan, budaya sekolah dan dalam kerjasama dengan
komunitas. (Kemendikbud, 2016).
Tujuan program PPK adalah menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara
masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental
(religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas) yang akan menjadi fokus
pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh dapat
mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik
dan berintegritas.
Kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berarti menyeluruh, lengkap
atau segalanya. Integritas dapat diartikan sebagai konsistensi dan keteguhan yang kuat dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, merupakan suatu konsep yang menunjuk
konsistensi antara tindakan dengan nilai-nilai, kode etik, dan prinsip. Menurut Kamus Besar
Bahasa Iindonesia (KBBI) online, (2017) “integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan; kejujuran; wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan
bernegara”..................................................Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa
pada prinsipnya seseorang yang berintegritas adalah seseorang yang menerapkan prinsip “satunya
kata dengan perbuatan”, seperti kata yang mencakup nilai dan sifat bertanggung jawab, jujur,
konsekuen, komitmen, mengutamakan kebenaran, adil, disiplin, mandiri,

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
7
kebersamaan, dan bijaksana.
Pendidikan antikorupsi merupakan bagian atau irisan dari pendidikan karakter, yang lebih
fokus untuk mengembangkan nilai-nilai antikorupsi. Nilai-nilai antikorupsi berfungsi untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar
perilaku yang baik. Menurut KBBI online 2017, “nilai diartikan sebagai pribadi yang utuh,
misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan benar dan
salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat”. Oleh karena itu pembinaan pengembangan
nilai-nilai antikorupsi melalui pendidikan merupakan wahana untuk mensosialisasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi dalam diri seseorang agar menjadi sikap dan perilaku
antikorupsi. Antikorupsi dilihat dalam konteks pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan
atau mengurangi korupsi, merupakan keseluruhan upaya untuk mendorong generasi-generasi
mendatang mengembangkan sikap menolak secara tegas setiap bentuk tindak korupsi (Buchori,
Muchtar, 2007).
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam memberantas korupsi dengan penetapan
berbagai peraturan perundang-undangan, namun belum menampakkan hasil yang optimal. Oleh karena
itu diperlukan terobosan dengan cara pencegahan, yaitu dengan membangun filosofi berupa
penyemaian nalar dan nilai-nilai yang bebas dari korupsi melalui jalur pendidikan. Jalur pendidikan
memiliki posisi sangat vital dalam upaya membangun sikap dan perilaku antikorupsi, khususnya
sektor pendidikan formal diharapkan dapat berperan dalam memenuhi kebutuhan pencegahan
korupsi sebagai preventive strategi. Dalam hal ini peserta didik dijadikan sebagai target sekaligus
diberdayakan sebagai penekan lingkungan agar tidak permissive to corruption dan bersama-sama
bangkit melawan korupsi.
Agar sikap dan perilaku antikorupsi dapat menjadi karakter peserta didik, maka pendidikan
antikorupsi melalui pendidikan formal di sekolah harus diorientasikan pada tataran moral action, agar
peserta didik tidak hanya berhenti pada kompetensi (competence) saja, tetapi sampai memiliki
kemauan (will), dan kebiasaan (habit) dalam mewujudkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.
Lickona (1991), menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai pada tataran moral action
diperlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan mulai dari proses moral knowing, moral
feeling, hingga sampai pada moral action. Ketiganya harus dikembangkan secara terpadu dan
seimbang. Dengan demikian diharapkan potensi peserta didik dapat berkembang secara optimal,
baik pada aspek kecerdasan intelektual, yaitu memiliki kecerdasan, kemampuan membedakan yang
baik dan buruk, benar dan salah, serta menentukan mana yang bermanfaat. Kecerdasan emosional,
berupa kemampuan mengendalikan emosi, menghargai dan mengerti perasaan orang lain, dan
mampu bekerja dengan orang lain. Kecerdasan sosial, yaitu memiliki kemampuan berkomunikasi,
senang menolong, berteman, senang bekerja sama, senang berbuat untuk menyenangkan orang lain.
Kecerdasan spritual, yaitu memiliki kemampuan iman yang anggun, merasa selalu diawasi oleh
Allah, gemar berbuat baik karena lillahi ta’alah, disiplin beribadah, sabar, ikhtiar, jujur,

8 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
pandai bersyukur dan berterima kasih. Sedangkan kecerdasan kinestetik, adalah menciptakan
keperdulian terhadap dirinya dengan menjaga kesehatan jasmani, tumbuh dari rizki yang hahal, dan
sebagainya. Maka sosok manusia yang mengembangkan berbagai kecerdasan tersebut, diharapkan
siap menghadapi dan memberantas perbuatan korupsi atau bersikap antikorupsi.

B. Dimensi dan Nilai-nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi


Korupsi tidak hanya mempunyai dimensi formal sebagaimana yang dideskripsikan oleh KPK,
namun juga memiliki dimensi politis, sosiologis, ekonomi, dan pegagogis. Meskipun korupsi
bersifat multidimensi, persamaan yang mendasari perbedaan dimensi tersebut adalah etika. Korupsi
merupakan suatu tindakan yang menyimpang dan melanggar etika serta merugikann pihak lain.
Berikut disajikan empat dimensi korupsi yang bukan merupakan dimensi formal, dan saling
melengkapi antara satu dengan lainnya.
1. Dimensi Politik
Salah satu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik adalah demokrasi. Untuk
memperoleh suatu keputusan yang demokratis, suatu lembaga harus mengikutsertakan individu
untuk memberikan aspirasi. Berdasarkan aspirasi tersebut, setiap individu berhak bersaing dengan
sehat dan rasional untuk mendapatkan suara rakyat, misalnya hak setiap individu untuk
berkampanye dalam rangka pemilihan umum yang bertujuan untuk mendapatkan simpati dan
pengikut yang dapat mendukungnya. Berkaitan dengan hal ini, Schumpeter (1947: 5)
mengemukakan tentang teori demokrasi yang disebut dengan “Metode Demokratis”, yaitu prosedur
kelembagaan untuk mencapai keputusan politik yang di dalamnya individu memperoleh kekuasaan
untuk membuat keputusan melalui perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh suara rakyat.
Dari sisi korupsi, terdapat model kompetisi clientelistic, yaitu kompetisi dengan iming-
iming materi dan bentuk varian lainnya (direct payment) untuk menarik simpati pemilih secara
perorangan atau kelompok kecil dalam masyarakat. Model ini akan memberikan tekanan besar
terhadap penyimpangan dana publik dan kian memperkuat struktur korupsi mulai dari bentuk
penggunaan dana dan sarana publik untuk memperluas basis pendukung pada saat pemilu (pork-
barrel spending), alokasi program pemerintah ke basis konstituen partai (allocational policies),
hingga melanggengkan relasi patronase politik dan bisnis. Dalam kondisi demikian, korupsi
mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara
menghancurkan proses formal.
Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan
perwakilan dalam pembentukan kebijaksanaan. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah
sering menguntungkan pemberi suap bukan kepada rakyat luas, misalnya ketika politikus membuat
peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
9
perusahaan-perusahaan kecil. Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan
pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye
pemilu mereka. Korupsi politis semacam ini terjadi dibanyak negara dan memberikan ancaman
besar bagi warga negaranya. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari
pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau
dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi
pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.

2. Dimensi Sosiologi
Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat dan
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi sifat, perlaku, dan perkembangan masyarakat
dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia, ensiklopedia bebas-Sosiologi 23/02/2008),
mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama
dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang
dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial, dalam kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan
keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan sosial. Hubungan sosial tersebut dapat terjadi
karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku manusia, inilah yang disebut sebagai
interaksi sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, perbuatan korupsi merupakan salah satu konsekuensi
dari interkasi antar individu baik dalam bentuk individu maupun kelompok yang merupakan wujud
dari penyimpangan sosial. Ketika salah satu pihak melakukan suatu tindakan penyimpangan dan
tindakan menyimpang tersebut merugikan pihak lain, maka tindakan individu atau kelompok
tersebut dapat dikatakan sebagai suatu tindakan korupsi.
Penyimpangan sosial dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu tindak
kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang berlaku secara
umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian, keresahan, ketidakamanan,
ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan penyimpangan yang berbentuk kelompok atau
kolektif (group deviation) merupakan suatu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kelompok
orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Akibat
yang ditimbulkannya sama dengan penyimpangan yang dilakukan secara individu. Bentuk
penyimpangan sosial secara kelompok dapat terjadi dengan adanya pergaulan atau pertemanan
sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau
terkadang harus ikut dalam tindak kejahatan kelompok. Hal ini biasanya dilakukan secara
sembunyi-sembunyi maupun terbuka, seperti merampok, menjajah, melakukan korupsi, sindikat
curanmor dan lain-lain.

10 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
Dengan adanya penyimpangan sosial tersebut perlu adanya pengendalian sosial, yaitu suatu
upaya yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat melalui mekanisme tertentu untuk
mencegah dan meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang/membangkang serta
mengajak dan mengarahkannya untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang
berlaku. Pengendalian sosial tersebut dapat dilaksanakan melalui jalur hukum (yang harus kita
lakukan), norma-norma (yang biasanya kita lakukan), dan petunjuk moral (yang seharusnya kita
lakukan).
Soerjono Soekanto (www.dikmenum.go.id I. 08/07/2008), menyatakan bahwa pengendalian
sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk
mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan
kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan demikian, pengendalian sosial meliputi proses sosial yang
direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) untuk mengarahkan seseorang atau kelompok
orang. Selain itu pengendalian sosial pada dasarnya merupakan sistem dan proses yang mendidik,
mengajak dan bahkan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma
sosial.
Berkaitan dengan korupsi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial, maka
dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian sosial melalui system mendidik dan mengarahkan
melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri seseorang terdapat perubahan sikap
dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku yaitu bersikap anti-
korupsi. Mengajak bertujuan mengarahkan agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma
yang berlaku dan tidak menurut kemauan individu- individu atau kelompok yang melakukan korupsi.

3. Dimensi Ekonomi
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan yang tinggi.
Sebagai contoh dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari
pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup. Walaupun terdapat
pendapat yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah
birokrasi. Sedangkan di sektor publik korupsi menimbulkan distorsi dengan mengalihkan investasi
publik ke proyek-proyek masyarakat dimana suap dan upah tersedia lebih banyak. Baik di sector
privat maupun publik, dimungkinkan pejabat membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru
sebagai tambahan kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi. Hal
ini mengakibatkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat
keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas
pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; serta menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran
pemerintah.
Korupsi di bidang ekonomi juga menyebabkan persaingan yang tidak kompetitif antar

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
11
pelaku ekonomi (pengusaha) karena semua proses harus melalui uang pelicin dan memerlukan
waktu yang relative lama. Hal ini mengakibatkan munculnya kekacauan "lapangan perniagaan".
Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya
mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien. Sedangkan bagi masyarakat bawah,
korupsi menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi dan harga-harga menjadi lebih mahal sebagai
dampak adanya “ongkos manajemen” seperti dipaparkan di atas. Akibatnya muncul banyak
pengemis, penganguran, pemerasan, hingga pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang untuk
memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup. Inilah yang menyebabkan korupsi dikualifikasikan
sebagai pelanggaran Hak Ekonomi.

4. Dimensi Hukum
Keberhasilan pemerintah dan kekuasaan suatu Negara seperti Indonesia adalah bagaimana
kebijakan negara mencegah dan memberantas korupsi secara optimal, masalah korupsi pada
dasarnya tidak bersaandar pada legitimasi hukum saja, tetapi terkait dengan aspek ekonomi, sosial
dan politik. Seno Adji (2009) berpendapat bahwa korupsi di Indonesia sudah tersistem (systemic
corruption) yang melibatkan kelembagaan yang dikategorikan sebagai penyakit yang sulit
pembuktiannya bahkan lekat sekali dengan kekuasaan. Sistem harus ditelaah sebagai kesatuan yang
meliputi tindakan re-evaluasi, reposisi, dan pembaharuan struktur, substansi hukum khususnya
budaya hukum sebagai cermin etika dan integritas penegakan hukum. Budaya hukum
merupakan aspek penting yang melihat bagaimana masyarakat menganggap ketentuan sebagai
civic-minded, sehingga masyarakat selalu taat dan menyadari betapa pentingnya hukum sebagai
regulasi.
Praktek korupsi di Indonesia lebih transparan setelah berbagai kasus yang menimpa para
politikus secara beruntun terkuak, meskipun dalam penyelesaiannya masih terdapat kendala karena
kompleksitas dan keluasan aspek serta konspirasnyai. Menurut Laila (2009) paling tidak ada tiga
relasi konspirasi yang melakukan intervensi saling menguntungkan terhadap proyek-proyek atau
berbagai kegiatan. Pertama, antar pejabat dalam suatu instansi pemerintah maupun antar instansi,
termasuk di dalamnya melibatkan pejabat di bidang keamanan (militer dan kepolisian). Kedua,
antara pejabat dengan pengusaha, dimana para pengusaha karena sudah memiliki jaringan di dalam
dan benar-benar mengetahui apa yang dimaui para pejabat itu, selalu saja survive kendati
terjadi pergantian pejabat dalam lingkungan birokrasi. Ketiga, antara pengusaha dengan
pengusaha. Relasi terakhir biasanya terjadi dalam proses tender proyek, dimana diantara mereka
sudah saling mengerti untuk sama “memperoleh jatah” dengan saling membantu atau tidak saling
mengganjal. Wujudnya antara lain “pendamping” dalam proses tender tertentu, dimana sang
pendamping itu juga sekaligus memperoleh “bagian atau prosentase” dari sang pemenang, sehingga
pelaksanaan tender sebenarnya hanya formalitas dan akal-akalan saja.

12 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur- unsur
sebagai berikut:
1. Perbuatan melawanhukum;
2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
1. Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
2. Penggelapan dalam jabatan;
3. Pemerasan dalam jabatan;
4. Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
5. Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Berdasarkan empat dimensi tersebut, dianalisa beberapa indikator untuk masing-masing dimensi.
Selanjutnya dari indikator itu dikembangkan menjadi instrumen penelitian sehingga menghasilkan
berbagai nilai antikorupsi yang selanjutnya dinamakan nilai acuan. Dimensi, Indikator, dan Nilai
Acuan tersebut disajikan dalam tabel berikut:

PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN


1. Politik: KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan,
a. Membuat kebijakan didasarkan pada sebanding, sepadan, seimbang.
kepentingan umum/bersama (adil, KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
berani) persaudaraan/kekeluargaan, senasib
b. Melaksanakan kebijakan didasari sepenanggungan, dan merasa menjadi satu kesatuan
pada sikap menjunjung tinggi (integritas),
kebenaran (jujur, berani) KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan sesuatu
c. Melaksanakan pengawasan kebijakan (yang telah disepakati), kontrak.
secara tidak tebang pilih (adil, KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat,
berani) berwatak teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah
d. melaksanakan musyawarah dalam diputuskan
menyelesaikan masalah KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
(kebersamaan) HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros,
2. Sosiologi: cermat.
a. Menepati janji (tanggung jawab) BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya (pengalaman
b. Tidak diskriminatif dalam memberikan dan pengetahuannya), arif, tajam pikiran, pandai dan
layanan (adil) hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
c. Tidak nepotisme (adil, mandiri) IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
d. Tidak kolusi (jujur, mandiri) BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri, saling
e. melaksanakan memberi pengalaman.
f. membunikan RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2 bekerja,
g. berpartisipasi selalu berusaha giat, terus menerus.
h. melaksanakan SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap
3. Ekonomi: memegang keadilan).
a. Melakukan persaingan secara sehat TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala
(tanggung jawab, jujur, kerja keras) sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
b. Tidak menyuap (jujur) dipersalahkan, diperkarakan, dsb. Misalnya berani dan
c. Tidak boros dalam menggunakan siap menerima resiko, amanah, tidak mengelak, dan
sumber daya (sederhana, tanggung berbuat yang terbaik), hak fungsi menerima
jawab) pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
13
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN


d. Tidak melakukan penyimpangan pihak lain, melaksanakan dan menyelesaikan tugas
alokasi dan distribusi (jujur, peduli, dengan sungguh-sungguh.
tanggung jawab) DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat
4. Hukum: waktu, tertib, dan konsisten.
a. Tidak melakukan penggelapan dana, JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya, berkata
pajak, barang, dan sebagainya (jujur, dan bertindak benar, mengungkapkan sesuatu sesuai
tanggung jawab) dengan kenyataan (tidak berbohong), dan punya niat yang
b. Tidak melakukan pemalsuan lurus terhadap setiap tindakan.
dokumen, surat, tanda tangan, dan SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak
sebagainya (jujur, tanggung jawab) berlebihan, tidak banyak seluk-beluknya, tidak banyak
c. Tidak melakukan pencurian dana, pernik, lugas, apa adanya, hemat, sesuai kebutuhan, dan
barang, waktu, ukuran yang merugikan rendah hati.
pihak lain, dan sebagainya (jujur, KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan
tanggung jawab, disiplin) sungguh-sungguh, pantang menyerah/ulet dan semangat
d. Tidak melakukan penipuan terhadap dalam berusaha.
pihak lain (jujur) MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak
e. Tidak melakukan persekongkolan bergantung dengan orang lain, percaya pada
dalam membuat putusan (tanggung kemampuan diri sendiri, mampu mengatur dirinya
jawab) sendiri, dan mengambil inisiatif.
f. Tidak melakukan perusakan terhadap ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih
barang/fasilitas milik negara (tanggung kasih, berpihak/berpegang kepada kebenaran, sepatutnya,
jawab, peduli) tidak sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan
g. Tidak memberikan atau menerima proporsional.
gratifikasi (jujur, sederhana) BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri
h. Tidak menyalahi/melanggar aturan yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb.
(disiplin, tanggung jawab) (Tidak takut, gentar, kecut) dan pantang mundur.
i. melaksanakan keputusan dengan PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
penuh tanggung jawab (komitmen) menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan,
membela, memahami, menghargai, dan memperlakukan
orang lain sebaik-baiknya.

C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan


Internalisasi merupakan suatu proses psikis/kejiwaan untuk memasukkan nilai tertentu pada diri
seseorang yang akan membentuk pola pikirnya sehingga nilai tersebut mempengaruhi sikap dan
perilakunya. Pemaknaan terhadap nilai itulah yang mewarnai pola pikir, sikap, dan perilaku
terhadap diri dan lingkungan sekitarnya. KBBI online, 2017, mengartikan internalisasi sebagai “…
penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan
kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg diwujudkan dl sikap dan perilaku”. Dari penjelasan
tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa internalisasi merupakan proses penanaman nilai kedalam
jiwa seseorang sehingga nilai tersebut menyatu/terpadu dalam dirinya dan tercermin pada sikap
dan prilaku yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai yang diinternalisasikan adalah nilai-nilai antikorupsi yang disusun oleh Tim
Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah berdasarkan hasil penelitian pada
tahun 2009, yang selanjutnya dikembangkan dalam buku Model Pengintegrasian Pendidikan
Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA. Nilai-nilai antikorupsi tersebut adalah: nilai kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, berbagi, ikhlas, rajin,

14 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
sportif, tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, dan peduli.
Secara lengkap disajikan dalam kolom yang terdapat pada halaman duapuluh satu
(21) di atas.
Adapun proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi terhadap peserta didik, dilaksanakan di
sekolah melalui proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Pembinaannya dilakukan
secara berkelanjutan, dimulai dari proses moral knowing, moral feeling, hingga sampai pada
moral action. Karena pembinaannya sampai kepada moral action, maka implementasinya
perlu ditindaklanjuti dengan membangun ”kantin kejujuran” di sekolah sebagai praktik moral
action yang harus dirancang sesuai dengan muatan sifat edukasi. Kantin Kejujuran, tak ubahnya
seperti kebanyakan kantin lainnya. Perbedaannya terdapat pada pengelolaan dan pola pembayaran
yang menitikberatkan pada kesadaran pembeli. Kantin ini dimaksudkan sebagai ajang pembelajaran
bagi generasi muda tentang pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri dan lingkungannya, sehingga
mereka akan menjadi penerus bangsa yang jujur untuk memajukan bangsa dan negara.
Kantin Kejujuran merupakan laboratorium perilaku yang dapat merefleksikan perilaku/tabiat
peserta didik yang ada di suatu sekolah. Jika kantin tidak bertahan lama karena bangkrut, maka
hampir dipastikan peserta didik di sekolah itu tidak berperilaku jujur. Sebaliknya, kantin akan
semakin maju ketika peserta didik memegang tinggi asas kejujuran dalam kesehariannya. Oleh
karena itu, kantin kejujuran perlu diterapkan di satuan pendidikan sebagai upaya prepentif bagi
generasi muda agar tidak permissive to corruption. Sebab prevention is better than cure,
pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
Hasil yang diharapkan dari intervensi di jalur pendidikan adalah: Kaum muda khususnya
pelajar dapat lebih memahami tindak pidana korupsi, dan mulai berani berkata, bersikap, dan
bertindak Antikorupsi, yang pada gilirannya dapat mewarnai, mendorong masyarakat dan
lingkungan sekitarnya untuk bersama-sama bangkit melawan korupsi. Dengan kondisi demikian
diharapkan dapat membawa negeri ini keluar dari perangkap korupsi serta mengembalikan
kewibawaan serta harga diri bangsa.
Berdasarkan uraian tentang pendidikan antikorupsi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
diimplementasikannya pendidikan antikorupsi pada jalur pendidikan formal sangat mendukung
fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang menyatakan secara eksplisit bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Dengan demikian, pembinaan pendidikan
antikorupsi pada jalur pendidikan di seluruh satuan pendidikan (sekolah) merupakan wahana untuk
mendukung dan mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
15
16 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

BAB III

TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SMA/MA DAN SMK/MAK
KELAS X TERHADAP NILAI-NILAI ANTIKORUPSI

Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diatur dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016, dijabarkan menjadi 4 (empat)
Kompetensi Inti (KI) yaitu: sikap spriritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Masing-masing KI dijabarkan ke dalam sejumlah
Kompetensi Dasar (KD sesuai Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi.) sebagaimana termuat dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang menjadi dasar dan landasan dalam pengembangan proses pembelajaran.
Kompetensi dasar pada mata pelajaran PPKn di kelas X yang terkait dengan aspek pengetahuan terdapat 6 (ENAM) KD, yaitu KD 3.1 s.d. 3.7.
Berdasarkan telaah terhadap KD tersebut, maka yang dinilai relevan dan dapat diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalamnya adalah seluruh KD.
Kompetensi Inti:

Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi

Sikap spiritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya

2. Menunjukkan perilakujujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsifdan pro-aktif sebagai bagian dari
Sikap Sosial solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
Pengetahuan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstansi terkait dengan pengembangan dan yang dipelajari di sekolah secara mandiri, dan
Ketrampilan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Telaah KI dan KD mata pelajaran PPKn terhadap nilai-nilai antikorupsi dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut.
17
1. Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
18

Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kurikulum SMA/MA.

Kompetensi Dasar Spiritual Kompetensi Dasar Sosial Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Ketramapilan
1.1 Mensyukurinilai-nilai Pancasila dalam 2.1. Menunjukkan sikap gotong royong 3.1. Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.1. Menyaji hasil analisis nilai-nilai
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

praktik penyelenggaraan pemerintahan sebagai bentuk penerapan nilai-nilai dalam kerangka praktik Pancasila dalam kerangka praktik
Negara sebagai salah satu bentuk Pancasila dalam kehidupan berbangsa penyelenggaraan pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan
pengabdian dan bernegara Negara Negara Negara
kepadaTuhan Yang MahaEsa
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

1.2 Menerima ketentuan Undang-Undang 2.2. Bersikap peduli terhadap penerapan 3.2. Menelaah ketentuan Undang- Undang 4.2. Menyaji hasil telaah tentang ketentuan
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun ketentuan Undang-Undang Dasar Dasar Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara
1945 yang mengatur tentang wilayah Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Tahun 1945 yang mengatur tentang Republik Indonesia Tahun 1945 yang
negara, warga negara dan penduduk, yang mengatur tentang wilayah negara, wilayah negara, warga negara dan mengatur wilayah negara, warganegara
agama dan kepercayaan, pertahanan dan warga negara danpenduduk, agama dan penduduk, agama dan kepercayaan, dan penduduk, agama dan kepercayaan,
keamanan sebagai wujud rasa kepercayaan, pertahanan dan keamanan. serta pertahanan dan keamanan serta pertahanan dan keamanan.
syukurpadaTuhan Yang
MahaEsa
1.3 Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan 2.3 Bersikap peduli terhadap lembaga- 3.3. Menganalisis fungsi dan kewenangan 4.3. Mendemonstrasikan hasil analisis
kewenangan lembaga-lembaga negara lembaga di sekolah sebagai cerminan lembaga-lembaga Negara menurut tentang fungsi dan kewenangan
menurut Undang-Undang Dasar dari lembaga-lembaga negara. Undang-Undang Dasar Negara lembaga-lembaga Negara menurut
Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-Undang Dasar Negara
Tahun 1945 sebagai bentuk sikap Republik Indonesia Tahun 1945
beriman dan bertaqwa
1.4 Menghormati hubungan pemerintah 2.4 Bersikap peduli terhadap hubungan 3.4. Merumuskan hubungan pemerintah 4.4. Merancang dan melakukan penelitian
pusat dan daerah menurut Undang- pemerintah pusat dan daerah yang pusat dan daerah menurut Undang- sederhana tentang hubungan
Undang Dasar Negara Republik harmonis di daerah setempat. Undang Dasar Negara Republik pemerintah pusat dan pemerintah
Indonesia Tahun 1945 sebagai Indonesia Tahun 1945. daerah setempat menurut Undang-
anugerahTuhan Yang Maha Esa Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
1.5 Mensyukurinilai-nilai yang membentuk 2.5 Menunjukkan sikap kerjasama dalam 3.5. Mengidentifikasi faktor-faktor 4.5. Mendemonstrasikan faktor-faktor
komitmen integrasi nasional dalam rangka mewujudkan komitmen pembentuk integrasi nasional dalam pembentuk integrasi nasional dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai integrasi nasional dalam bingkai bingkai Bhinneka Tunggal Ika. bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
wujud syukur kepadaTuhan yang Bhinneka Tunggal Ika.
Maha Esa.
1.6 Bersyukur kepadaTuhan Yang Maha 2.6 Bersikap responsif dan proaktif atas 3.6. Menganalisis ancaman terhadap negara 4.6. Menyaji
Esa atas nilai-nilai yang membentuk ancaman terhadap negara dan upaya dan upaya penyelesaiannya hasilanalisistentangancamanterhada
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Kompetensi Dasar Spiritual Kompetensi Dasar Sosial Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Ketramapilan
kesadaran atasan caman terhadap penyelesaiannya dibidang Ideologi, di bidang ideologi, politik, ekonomi, pnegaradanupayapenyelesaiannya di
negara dan upaya penyelesaiannya politik, ekonomi, sosial, budaya, sosial, budaya, pertahanan, dan bidangIdeologi, politik, ekonomi,
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika pertahanan, dan keamanan dalam keamanan dalam bingkai Bhinneka sosial, budaya, pertahanan,
bingkai Bhinneka Tunggal Ika Tunggal Ika. dankeamanan

1.7 Menghargai wawasan nusantara dalam 2.7 Bertanggungjawab mengembangkan 3.7. Menginterpretasi 4.7. Mempresentasikan
konteks Negara KesatuanRepublik kesadaran akan pentingnya wawasan pentingnyaWawasan Nusantara hasilinterpretasiterkaitpentingnyaWa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang nusantara dalam konteks Negara dalamkonteks Negara wasan Nusantara dalamkonteks Negara
Maha Esa Kesatuan Republik Indonesia KesatuanRepublik Indonesia KesatuanRepublik Indonesia

2. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti (KI) aspek pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi, indikator, dan nilai-nilai
Antikorupsi, kemudian diikuti KD yang dikembangkan dari KI aspek keterampilan, KI sikap spiritual, dan KI sikap sosial.

No KD Pengetahuan KD Keterampilan KD Sikap Spiritual KD Sikap Sosial


1 3.1 Menganalisis nilai-nilai 4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai 1.1 Mensyukuri nilai-nilai Pancasia dalam 2.1 Menunjukkan sikap gotong royong
Pancasila dalam kerangka Pancasila dalam kerangka praktik praktik penyelenggaraan pemerintahan sebagai bentuk penerapan nilai- nilai
praktik penyelenggaraan penyelenggaraan pemerintahan Negara sebagai salah satu bentuk Pancasila dalam kehidupan
pemerintahan Negara. Negara Negara. pengabdian kepada berbangsa dan bernegara.
Tuhan Yang Maha Esa.
2 3.2 Menelaah ketentuan Undang- 4.2 Menyaji hasil telaah tentang ketentuan 1.2 Menerima ketentuan Undang-Undang 2.2 Bersikap peduli terhadap penerapan
Undang Dasar Negara Republik Undang-UndangDasar Negara Republik Dasar Negara Republik Indonesia Tahun ketentuan Undang- Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 yang Indonesia Tahun 1945 yang mengatur 1945 yang mengatur tentang wilayah Negara Republik Indonesia Tahun
mengatur tentang wilayah negara, wilayah negara, warganegara dan negara, warganegara dan penduduk, 1945 yang mengatur tentang wilayah
warganegara dan penduduk, penduduk, agama dan kepercayaan, serta agama dan kepercayaan, pertahanan dan negara, warganegara dan penduduk,
agama dan pertahanan dan keamanan. keamanan sebagai agama dan kepercayaan,
kepercayaan, serta pertahanan dan wujud rasa syukur pada Tuhan Yang pertahanan dan keamanan.
keamanan. Maha Esa.
3 3.3 Menganalisis fungsi dan 4.3 Mendemonstrasikan hasil analisis 1.3 Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan 2.3 Bersikap peduli terhadap lembaga-
kewenangan lembaga-lembaga tentang fungsi dan kewenangan kewenangan lembaga-lembaga negara lembaga di sekolah sebagai cerminan
Negara menurut Undang- Undang lembaga-lembaga Negara menurut menurut Undang-Undang Dasar dari lembaga- lembaganegara.
Dasar Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara Negara Republik Indonesia Tahun
Tahun Republik Indonesia Tahun 1945. 1945 sebagai bentuk sikap
1945. beriman dan bertaqwa
19
20

No KD Pengetahuan KD Keterampilan KD Sikap Spiritual KD Sikap Sosial


4 3.4. Merumuskan hubungan 4.4. Merancang dan melakukan penelitian 1.4 Menghormati hubungan pemerintah 2.4 Bersikap peduli terhadap hubungan
pemerintah pusat dan daerah sederhana tentang hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang- pemerintah pusat dan daerah yang
menurut Undang-Undang Dasar pusat dan pemerintah daerah setempat Undang Dasar Negara Republik harmonis di daerah setempat
Negara Republik Indonesia menurut Undang- Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 sebagai
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Tahun 1945 Republik anugerah Tuhan Yang Maha Esa


Indonesia Tahun 1945
5 3.5 Mengidentifikasi faktor-faktor 4.5 Mendemonstrasikan faktor-faktor 1.5 Mensyukuri nilai-nilai yang 2.5 Menunjukkan sikap kerjasama dalam
pembentuk integrasi nasional pembentuk integrasi nasional dalam membentuk komitmen integrasi rangka mewujudkan komitmen
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

dalam bingkai Bhinneka bingkai Bhinneka Tunggal Ika. nasional dalam bingkai Bhinneka integrasi nasional dalam bingkai
Tunggal Ika Tunggal Ika sebagai wujud syukur Bhinneka Tunggal Ika
kepada Tuhan yang Maha Esa
6 3.6 Menganalisis ancaman terhadap 4.6 Menyaji hasil analisis tentang 1.6 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 2.6 Bersikap responsif dan proaktif atasan
negara dan upaya ancamanterhadapnegaradanupayape atas nilai-nilai yang membentuk caman terhadap negara dan upaya
penyelesaiannya di bidang nyelesaiannya di bidangIdeologi, politik, kesadaran atasan caman terhadap negara penyelesaiannya dibidang Ideologi,
ideologi, politik, ekonomi, sosial, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan upaya penyelesaiannya dalam politik, ekonomi, sosial, budaya,
budaya, pertahanan, dankeamanan. bingkai Bhinneka Tunggal Ika. pertahanan, dan
dan keamanan dalam bingkai keamanan dalam bingkai Bhinneka
Bhinneka Tunggal Ika Tunggal Ika
7 3.7 Menginterpretasi pentingnya 4.7 Mempresentasikan hasil interpretasi 1.7 Menghargai wawasan nusan-tara dalam 2.7 Bertanggung jawab
Wawasan Nusantara dalam terkait pentingnya Wawasan Nusantara konteks Negara Kesatuan Republik mengembangkan kesadaran akan
konteks Negara Kesatuan dalam konteks Negara Kesatuan Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang pentingnya wawasan nusantara
Republik Indonesia. Republik Indonesia. MahaEsa. dalam konteks Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

3. Berdasarkan telaah terhadap KD sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi, indikator dan nilai-nilai Antikorupsi
adalah sebagai berikut:
Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
1 1.1 Mensyukuri nilai nilai Pancasia dalam 1. Menunjukan rasa syukur atas nilai-nilai Pancasila yang dijadikan praktik 1. Politik:
praktik penyelenggaraan pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan Negara sebagai salah satu bentuk a. Membuat kebijakan didasarkan pada
Negara sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. kepentingan umum/bersama (adil)
pengabdian kepada Tuhan Yang Maha 2. Menampilkan sikap gotong royong sebagai bentuk penerapan nilai- nilai b. Melaksanakan kebijakan didasari
Esa Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. sikap menjunjung tinggi kebenaran
2.1. Menunjukkan sikap gotong royong 3. Menjelaskan arti nilai (jujur, berani).
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
sebagai bentuk penerapan nilai-nilai 4. Menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila c. Melaksanakan pengawasan kebijakan
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan 5. Menjelaskan perbedaan pemerintah dan pemerintahan.negara. secara tidak tebang pilih (adil, berani).
bernegara 8. Menunjukan nilai praksis dalam sila-nilai Pancasila d. Melaksanakan musyawarah dalam
3.1. Menganalisis nilai-nilai Pancasila 9. Memberikan contoh perilaku antikorupsi sebagai perwujudan nilai menyelesaikan masalah
dalam kerangka praktik Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. (kebersamaan)
penyelenggaraan pemerintahan 10 Menampilkan sikap perilaku berani mengambil resiko terhadap 2. Sosiologi:
Negara keputusan yang diambil sebagai penyelenggaran pemerintahan negara a. Menepati janji (tanggung jawab)
4.1. Menyaji hasil analisis nilai-nilai (nilai tanggung jawab, keberanian) b. Tidak diskriminatif dalam memberikan
Pancasila dalam kerangka praktik 11 Menampilkan perilaku selalu hadir tepat waktu dalam melaksanakan tugas layanan (adil).
penyelenggaraan pemerintahan (nilai disiplin) c. Tidak nepotisme (adil, mandiri).
Negara. 12 Mempresentasikan hasil analisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka d. Tidak kolusi (jujur, mandiri).
praktik penyelenggaraan pemerintahan negara. e. Melaksanakan kerjasama tanpa melihat
2 1.2 Menerima ketentuan Undang-Undang 1. Menerima dengan penuh kesadaran ketentuan Undang-Undang Dasar perbedaan agama, sosial, dan ekonomi
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, (kesetaraan).
1945 yang mengatur tentang wilayah warga negara, agama dan kepercayaan dan pertahanan keamanan f. Membunyikan radio, TV, tape dengan
negara, warga negara dan penduduk, sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa sewajarnya (bijaksana).
agama dan kepercayaan, pertahanan dan 2. Menunjukan sikap peduli terhadap penerapan ketentuan UUD Negara g. Berpartisipasi menjaga keamanan
keamanan sebagai wujud rasa syukur Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah negara, warga lingkungan (peduli).
padaTuhan Yang Maha Esa negara, penduduk, agama dan kepercayaan serta pertahanan dan h. Melakukan donor darah (Ikhlas).
2.2 Bersikap peduli terhadap penerapan keamanan. 3. Ekonomi:
ketentuan Undang-Undang Dasar Negara 3. menganalisis pasal-pasal yang mengatur tentang wiayah negara, a. Melakukan persaingan secara sehat
Republik Indonesia Tahun 1945 yang warganegara, penduduk, agama dan kepercayaan serta pertahanan dan (tanggung jawab, jujur, kerja keras).
mengatur tentang wilayah negara, warga keamanan. b. Tidak menyuap (jujur, disiplin).
negara dan penduduk, agama dan 4. Menjelaskan pengertian wialayh negara c. Tidak boros dalam menggunakan
kepercayaan, pertahanan dan keamanan 5. Membedakan penduduk dan bukan penduduk. sumber daya /energi, dan dana
3.2 Menelaah ketentuan Undang-Undang 6. Menemukan pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (sederhana, tanggung jawab)
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun yang mengatur tentang kebebasan memeluk agama dan kepercayaan di d. Tidak melakukan penyimpangan alokasi
1945 yang mengatur tentang wilayah Indoensia. dan distribusi (jujur, peduli dan
negara, warganegara dan penduduk, 7. Menganalisis pasal yang mengatur tentang pertahanan dan keamanan tanggung jawab).
agama dan kepercayaan, serta nasional. 4. Hukum:
pertahanan dan keamanan 8. Menunjukan sikap perilaku tidak memaksanakan kehendak untuk a. Tidak melakukan penggelapan dana,
4.2 Menyaji hasil telaah tentang ketentuan memeluk agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (nilai pajak, barang, dan sebagainya (jujur,
Undang-Undang Dasar Negara Republik keadilan) tanggung jawab).
Indonesia Tahun 1945 yang 9. Menampilkan perilaku selalu mentaati aturan yang berlaku sebaga i wujud b. Tidak melakukan pemalsuan
implemetnasi kewajiban warga negara yang baik (nilai dokumen, surat, tanda tangan, dan
sebagainya (jujur, tanggung jawab).
21
22

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
mengatur wilayah negara, warga tanggung jawab) c. Tidak melakukan pencurian dana,
negara dan penduduk, agama dan 10. Menampilkan sikap perilaku menciptakan keamanan lingkungan sekitar ( barang, waktu, ukuran yang merugikan
kepercayaan, serta pertahanan dan nilai tanggung jawab) pihak lain, dan sebagainya (jujur,
keamanan 11. Mempresentasikan hasil telaah tentang ketentuan Undang-Undang Dasar tanggung jawab, disiplin).
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengatur wilayah d. Tidak melakukan penipuan terhadap
negara, warga negara dan penduduk, agama dan pihak lain (jujur, tanggung jawab).
kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan e. Tidak melakukan persekongkolan
3 1.3 Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan 1. Menerima dengan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas peran dalam membuat putusan (tanggung
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

kewenangan lembaga-lembaga negara lembaga negara yang menjalankan tugas dan fungsi demi kepentingan jawab).
menurut Undang-Undang Dasar rakyat. f. Tidak melakukan perusakan barang /
Negara Republik Indonesia Tahun 2. Menunjukan sikap mau menerima keberadaan lembaga negara yang fasilitas milik negara (tanggung jawab,
1945 sebagai bentuk sikap beriman menjalankan fungsi dan tugas untuk melayani kepentingan rakyat peduli).
dan bertaqwa banyak. g. Tidak memberikan atau menerima
2.3 Bersikap peduli terhadap lembaga- 3. Menjelaskan ajaran teori Trias Politika gratifikasi (sederhana, jujur).
lembaga di sekolah sebagai cerminan 4. Menggolongan lembaga negara Indonesia berdasarkan ajaran Trias h. Tidak menyalahi/melanggar aturan
dari lembaga-lembaga negara. Politika. (disiplin, tanggung jawab).
3.3 Menganalisis fungsi dan kewenangan 5. Membuat table penggolongan fungsi dan weweang lembaga negara di i. Melaksanakan keputusan dengan
lembaga-lembaga Negara menurut Indonesia. penuh tanggung jawab (komitmen).
Undang-UndangDasar Negara Republik 6. Menganalisis keterkaitan hubungan antar lembaga negara.
Indonesia Tahun 1945. 7. Menunjukan contoh penyimpangan kewenangan lembaga negara INDIKATOR NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
4.3. Mendemonstrasikan hasil analis sehingga menimbulkan tindakan koruptif. KESETARAAN: kesejajaran, sama
tentang fungsi dan kewenangan 8 Menunjukkan contoh sikap perilaku yang harus ditunjukkan sebagai wujud tingkatan/kedudukan, sebanding
lembaga-lembaga Negara menurut komitmen antikorupsi. sepadan, seimbang.
Undang-Undang Dasar Negara 9. Menampilkan diri perilaku para aparatur sipil negara untuk KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
Republik Indonesia Tahun 1945. menghindari tindakan korupsi. persaudaraan/ kekeluargaan, senasib
10 Menyajikan hasil analisis hasil kajian keterkaitan antar fungsi lembaha sepenanggungan, dan merasa menjadi
negara menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. satu kesatuan (integritas),
KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk
4 1.4 Menghormati hubungan pemerintah 1. Mensyukuri hubungan struktural dan fungsional antara pemerintah pusat melakukan sesuatu (yang telah
pusat dan daerah menurut Undang- dan pemerintah daerah berdasarkan UUD 1945 disepakati), kontrak.
Undang Dasar Negara Republik 2. Menghargai hubungan struktural dan fungsional antara pemerintah pusat KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang
Indonesia Tahun 1945 sebagai dan pemerintah daerah berdasarkan UUD 1945 dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak
anugerahTuhan Yang Maha Esa 3. Menjelaskan otonomi daerah dalam konteks negara Kesatuan menyimpang dari apa yang sudah
2.4 Bersikap peduli terhadap hubungan Republik Indonesia; diputuskan
pemerintah pusat dan daerah yang 4. Menjelaskan kedudukan dan peran pemerintah daerah KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
harmonis di daerah setempat 5. Menganalisis hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
3.4 Merumuskan hubungan pemerintah dan pemerintah daerah; uang, tidak boros, cermat.
pusat dan daerah menurut Undang- 6. Menyaji hasil telaah hubungan struktural dan fungsional BIJAKSANA: selalu menggunakan akal
Undang Dasar Negara Republik pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar budinya (pengalaman dan
Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia Tahun 1945. pengetahuannya), arif, tajam pikiran,
4.4 Merancang dan melakukan penelitian 7. Menuliskan kebijakan kebijakan pemerintah untuk kepentingan pandai dan hati-hati (cermat, teliti,
sederhana tentang hubungan pemerintah masyarakat yang dilaksanakan secara ADIL dan BERTANGGUNG dsb.)
pusat dan pemerintah daerah setempat JAWAB, IKHLAS: bersih hati, tulus hati.
menurut Undang- Undang Dasar Negara 8. Menganalisis kasus-kasus korupsi yang melibatkan aparat atau BERBAGI: membagi sesuatu bersama,
Republik Indonesia Tahun 1945 pejabat pemerintah pusat dan atau daerah. membagi diri, saling memberi
9. Menunjukkan sikap dan perilaku HIDUP SEDERHANA dalam pengalaman.
kehidupan sehari-hari. RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun,
10. Menyajikan hasil telaah hubungan struktural dan fungsional pemerintah sungguh-sungguh bekerja, selalu
pusat dan pemerintah daerah secara ADIL dan BERANI. berusaha giat, terus menerus.
SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak
5 1.5 Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk 1. Menunjukan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa (tetap pendirian, tetap memegang
komitmen integrasi nasional dalam terhadapintegritas nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika keadilan).
bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai sebagai Anugerah-NYA. TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib
wujud syukur kepadaTuhan yang Maha 2. Menunjukkan sikap dan perilaku kerjasama dalam memecahkan menanggung segala sesuatunya (kalau
Esa. persoalan demi terwujudnya integritas nasional dalam bingkai terjadi apa-apa boleh dituntut,
2.5 Menunjukkan sikap kerjasama dalam Bhinneka Tunggal Ikal dipersalahkan, diperkarakan, dsb.
rangka mewujudkan komitmen 3. Menjelaskan pengetian integritas nasional Misalnya berani dan siap menerima
integrasi nasional dalam bingkai 4. Menjelaskan macam-macam integritas nasional resiko, amanah, tidak mengelak, dan
Bhinneka Tunggal Ika. 5. Menganalisis factor-faktor pembentuk integritas nasional dalam berbuat yang terbaik), hak fungsi
3.5 Mengidentifikasi faktor-faktor bingkai Bhinneka Tunggal Ika. menerima pembebanan sebagai akibat
pembentuk integrasi nasional dalam 6. Memberikan contoh perilaku yang menghambat terwujudnya sikap pihak sendiri atau pihak lain,
bingkai Bhinneka Tunggal Ika. integritas nasional sebagai tindakan koruptif. melaksanakan dan menyelesaikan tugas
4.5 Mendemonstrasikan faktor-faktor 7. Menampilkan perilaku yang mampu menumbuhkan terwujudkan dengan sungguh-sungguh.
pembentuk integrasi nasional dalam integritas nasional sebagai tindakan antikoruptif. DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan)
bingkai Bhinneka Tunggal Ika. 8. Mendemonstrasikan faktor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam pada peraturan, tepat waktu, tertib, dan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika. konsisten.
6 1.6 Bersyukur kepadaTuhan Yang Maha 1. Menunjukan sikap dan perilaku syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat
Esa atas nilai-nilai yang membentuk atas terbentuknya kesadaran masyrakat terhadap ancaman terhadap dipercaya, berkata dan bertindak benar,
kesadaran atas ancaman terhadap negara keutuhan NKRI. mengungkapkan sesuatu sesuai dengan
dan upaya penyelesaiannya dalam 2, Menunjukkan sikap perilaku tanggap terhadap setiap ancaman keutuhan kenyataan (tidak berbohong), dan punya
bingkai Bhinneka Tunggal Ika NKRI niat yang
2.6 Bersikap responsif dan proaktif atas 1.. Mendeskripsikan pengertian ancaman terhadao NKRI
23
24

Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai


No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
ancaman terhadap negara dan upaya 2. Menggolongkan bentuk-bentuk ancaman terhadap keutuhan NKRI. lurus terhadap setiap tindakan.
penyelesaiannya dibidang Ideologi, 3. Memberikan contoh bentuk ancaman militer terhadap keutuhan NKRI SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku
politik, ekonomi, sosial, budaya, 4. Memberikan contoh bentuk ancaman non militer terhadap keutuhan yang tidak berlebihan, tidak banyak
pertahanan, dan keamanan dalam NKRI seluk-beluknya, tidak banyak pernik,
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

bingkai Bhinneka Tunggal Ika 5. Memberi contoh ancaman di era global abad ke 21 lugas, apa adanya, hemat, sesuai
3.6 Menganalisis ancaman terhadap negara 6. Menunjukkan contoh perilaku yang menimbulkan tindakan kebutuhan, dan rendah hati.
dan upaya penyelesaiannya di bidang koruptif/merusak/merugikan kepentingan umum. KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu
ideologi, politik, ekonomi, sosial, 7. menunjukkan contoh perilaku yang menimbulkan kerusakan dengan sungguh-sungguh, pantang
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

budaya, pertahanan, lingkungan sebagai bentuk tindakan koruptif. menyerah/ulet dan semangat dalam
dankeamanandalambingkaiBhinneka 8. Mendeskripsikan upaya menanggulangi ancaman di bidang ideology, berusaha.
Tunggal Ika politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan dan keamanan. MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri,
4.6 Menyaji hasil analisis tentang ancaman 9. Menunjukan perilaku hemat dalam penggunaan barang sebagai wujud tidak bergantung dengan orang lain,
terhadap negara dan upaya tindakan antikoruptif. percaya pada kemampuan diri sendiri,
penyelesaiannya di bidang Ideologi, 8. Melaporkan hasil kajian tentang ancaman terhadap negara kesatuan mampu mengatur dirinya sendiri, dan
politik, ekonomi, sosial, budaya, Republik Indonesia mengambil inisiatif.
pertahanan, dan keamanan 9. Melaporkan hasil kajian tentang dan upaya penyelesaiannya di bidang ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak
Ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. memihak /tidak pilih kasih,
berpihak/berpegang kepada kebenaran,
7 1.7 Menghargai wawasan nusantara dalam 1. Menerima dengan penuh kesadaran sebagai wujud rasa syukur terhadap sepatutnya, tidak sewenang-wenang,
konteks Negara Kesatuan Republik Tuhan Yang Maha Esa tentang konsep wawasan nusantara dalam konteks seimbang, netral, objektif dan
Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Negara Kesatuan. proporsional.
Maha Esa 2. Menunjukan sikap tanggung jawab terhadap konsep wawasan nusantara BERANI: mempunyai hati yang mantap dan
2.7 Bertanggungja-wab mengembangkan dalam konteks negara kesatuan Republik Indonesia. rasa percaya diri yang besar dalam
kesadaran akan pentingnya wawasan 3. Menjelaskan pengertian wawasan nusantara menghadapi bahaya, kesulitan, dsb.
nusantara dalam konteks Negara 4. Menggolongkan cakupan isi wawasan nusantara menurut bidangnya. (Tidak takut, gentar, kecut) dan
KesatuanRepublik Indonesia 5. Menunjukan aktualisasi wawasan nusantara pantang mundur.
3.7 Menginterpretasi pentingnya Wawasan 6. Menjelaskan hambatan aktualisasi wawasan nusantara. PEDULI: mengindahkan, memperhatikan
Nusantara dalam konteks Negara 7. Memberikan contoh perilaku peduli terhadap lingkungan sekitar (empati), menghiraukan, menolong,
Kesatuan Republik Indonesia sebagai wujud implementasi wawasan nusantara (nilai peduli) toleran, setia kawan, membela,
4.8. Mempresentasikan hasil interpre-tasi 8. Menampilkan perilaku tanggung jawab dalam menjaga keutuhan memahami, menghargai, dan
terkait pentingnya Wawasan Nusantara wilayah NKRI (Nilai tanggung jawab) memperlakukan orang lain sebaik-
dalam konteks Negara 9. Mempresentasikan hasil interpre-tasi terkait pentingnya Wawasan baiknya.
KesatuanRepublik Indonesia. Nusantara dalam konteks Negara KesatuanRepublik Indonesia.
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

BAB IV

MODEL PENGINTEGRASIAN
NILAI-NILAI ANTIKORUPSI KE DALAM MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KELAS X

A. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan Materi Pembelajaran


Kompetensi Inti:
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi
Antikorupsi
1 1.1 Mensyukuri nilai 1. Menunjukan rasa 1. Pengertian nilai 1. Politik: Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia.
nilai Pancasia syukur atas nilai- 2. Nilai-nilai yang a. Membuat Pancasila merupakan ideology bangsa Indonesia sekaligus fondasi utama
dalam praktik nilai Pancasila terkandung kebijakan berdirinya negara Indonesia yang digali dari bumi Indonesia. Artinya,
penyelenggaraa n yang dijadikan dalam didasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila digali dari kehidupan bangsa
pemerintahan praktik Pancasila pada Indonesia sendiri dan bukan dari bangsa lain. Dengan demikian, Pancasila
Negara sebagai penyelenggaraan 3. Perbedaan kepentingan sebagai idologi dapat diterima oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan
salah satu bentuk pemerintahan pemerintah dan umum/bersa berbangsa dan bernegara. Oleh karena setiap pikiran, gagasan, ide-ide dan
Negara sebagai pemerintahan. ma (adil) perilaku warga negara
25
26

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
pengabdian salah satu bentuk negara b. Melaksanak Indonesia haru mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Contoh Pilkada harus
kepada Tuhan pengabdian kepada 4. Nilai praksis an kebijakan mencerminkan persatuan, bukan justru menimbulkan ancaman pepercahan
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Yang Maha Esa Tuhan Yang Maha dalam sila-nilai didasari karena beda pilihan. Karena pada dasar hak pilih dan dipilih dijamin
2.1. Menunjukkan Esa. Pancasila sikap dengan undang-undang. (nilai keadilan, kebersamaan), saling menghormati
sikap gotong 2. Menampilkan sikap 5. Perilaku menjunjung dan menghargai terhadap orang lain (nilai kebersamaan), saling
royong sebagai gotong royong antikorupsi tinggi membantu sesame warga negara (nilai kepedulian)
bentuk penerapan sebagai bentuk sebagai kebenaran
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

nilai- nilai penerapan nilai-nilai perwujudan (jujur, Nilai-Nilai Pancasila


Pancasila dalam Pancasila dalam nilai Pancasila berani). Nilai yaitu sesuatu yang berharga, indah, bermanfaat, memperkaya batin,
kehidupan kehidupan dalam c. Melaksanak serta menyadarkan manusia terhadapt harkat dan martabatnya. Eetiap orang
berbangsa dan berbangsa dan kehidupan an harus dihargai dan dihormati, karena pada dasarnya setiap manusia
bernegara bernegara. sehari-hari. pengawasa n diciptakan memiliki fitrah yang sama, karena itu tidak dibenarkan dalam
3.1. Menganalisis 3. Menjelaskan arti 6. Sikap perilaku kebijakan memberi layanan, dibeda-bedakan satu sama lain (nilai kebersamaan, nilai
nilai-nilai nilai berani secara tidak keadilan).
Pancasila dalam 4. Menjelaskan nilai- mengambil tebang pilih Terbentuknya nilai atas dasar suatu pertimbangan cipta, rasa, dan
kerangka praktik nilai yang resiko terhadap (adil, keyakinan seseorang, kelompok maupun bangsa. Nilai berumber dari
penyelenggaraa n terkandung dalam keputusan yang berani). kebudayaan yang memiliki fungsi dan mendorong dan mengarahkan sikap
pemerintahan Pancasila diambil sebagai d. Melaksanak serta perbuatan manusia. Karena itu Pancasila menjadi pendorong
Negara 5. Menjelaskan penyelenggara n an (motivation) pembangunan nasional, oleh karena itu setiap pembangunan
4.1. Menyaji hasil perbedaan pemerintahan musyawara h tidak boleh bertentangan nilai dan jiwa Pancasila, misalnya pembangunan
analisis nilai-nilai pemerintah dan negara (nilai dalam harus merata, mensejahterakan masyarakat (nilai keadilan),
Pancasila dalam pemerintahan.neg tanggung jawab, menyelesaik Pancasial memuat nilai-nilai luhur yang menjadi pandangan hidup bangsa
kerangka praktik ara keberanian) an masalah Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan
penyelenggaraa n 8. Menunjukan nilai 7. Perilaku selalu (kebersama nilai-nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat sejak dulu. Nilai-nilai
pemerintahan praksis dalam sila- hadir tepat an) yang terkandung dalam Pancaisla adalah sebagai beirkut:
Negara nilai Pancasila waktu dalam 2. Sosiologi:
9. Memberikan melaksanakan a. Menepati Pancasila sebagai nilai terbagi menjadi 3
contoh perilaku tugas (nilai janji 1. Nilai Dasar. Nilai dasar sendiri memiliki nilai fundamental, bersifat
antikorupsi disiplin) (tanggung abstrak dan ontologis. Nilai ini menuju ke Nilai Idealis. Nilai dasar
sebagai 8. Presentasikan jawab) sifat universal dan menjadi norma dasar (groundnorm) bagi
perwujudan nilai hasil analisis b. Tidak Bangsa Indonesia. Oleh karena itu setiap ucapan, tindakan tidak boleh
Pancasila dalam nilai-nilai diskriminatif bertentangan dengan norma dasar. Karena itu setiap
kehidupan sehari- Pancasila dalam
hari. memberikan
10 Menampilkan layanan
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
sikap perilaku dalam kerangka (adil). ucapan, tindakan bertentangan nilai dasar Pancasila termasuk tindakan
berani mengambil praktik c. Tidak korup (merusak). Contoh konflik antar kelompok, bertentangan nilai
resiko terhadap penyelenggara nepotisme dasar persatuan, menghina orang lain, atau menganggap rendah orang
keputusan yang an (adil, lain, menyebarkan berita ohong (hoax) bertentangan dengan
diambil sebagai pemerintahan mandiri). kemanusian, memaksakan agama atau keyakinan pada orang lain
penyelenggaran negara. d. Tidak kolusi termasuk tindakan korupsi. Hal ini bertentangan dengan nilai persatuan,
pemerintahan (jujur, keadilan, kesamaan gender.
negara (nilai mandiri). 2. Nilai Instrumental. Nilai instrumental memiliki pedoman ukuran dan
tanggung jawab, e. Melaksanak norma yang berupa kebijakan. Nilai ini lebih menuju ke nilai normatif.
keberanian) an kerjasama Berarti wujud nilai instrument dari Pancasila berupa peraturan
11. Menampilkan tanpa perundangan yang berlaku. Oleh karena itu setiap warga wajib mentaati
perilaku selalu hadir melihat aturan hukum yang berlaku, baik dalam kehiduan bermasyarkat,
tepat waktu dalam perbedaan berbangsa dan bernegara. (nilai tanggung jawab, keadilan, ). Contoh
melaksanakan tugas agama, setiap datang di sekolah hadir tepat waktu sesuai aturan yang berlaku
(nilai disiplin) sosial, dan (nilai disiplin).
12. Mempresentasikan ekonomi 3. Nilai Praktis,Nilai praktis adalah penjabaran nilai instrumental ke
hasil analisis nilai- (kesetaraan) dalam kehidupan praktis. Nilai ini lebih manuju ke Nilai Realis. Nilai
nilai Pancasila . praksis wujudnya adalah perilaku warga negara sesuai nilai instrument.
dalam kerangka f. Membunyik Setiap tindakan, ucapakan dan sikap harus mencerminkan
praktik an radio, pengejawantahan dari norma dan peraturan perundangan yang berlaku.
penyelenggaraan TV, tape Oleh karena itu setiap ucapan, tindakan dan sikap manusia Indonesia
pemerintahan dengan harus mencerminkan perwujudan nilai instumen dari Pancasila (nilai
negara. sewajarnya keadilan, tanggung jawab, kejujuran, komitmen moral). Sebagai contoh
(bijaksana). sikap berani melaporkan kepada pihak yang terkait bila mengetahui
g. Berpartisipa terjadinya korupsi (nilai keberanian, kejujuran, tanggung jawab)
si menjaga
keamanan Pancasila Berisikan Tentang Nilai Dasar Fundamental
lingkungan 1. Bersifat abstrak, umum, universal : Contohnya seperti Ketuhanan,
(peduli). Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Pancasila sebagai
h. Melakukan ideology nasional, berarti Panasila sebagai pandangan hidup dan dasar
donor darah negara, yang diturunkan ke dalam nilai-nilai instrumental. Nilai dasar
(Ikhlas). bersifat tetap, sedangkan nilai instrument bersifat tidak tetap, artinya
3. Ekonomi: sewaktu-waktu dapat dirubah sesuai
a. Melakukan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat. Namun demikian
27
28

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
persaingan nilai instrumental tidak boleh bertentangan dengan hakekat nila i dasar,
secara sehat karena termasuk tindakan merusak, busuk, jahat (korup), ni
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

(tanggung bertentangan nilai keadilan, kesetaraan.


jawab, jujur, 2. Bersifat abstrak umum kolektif : Berlaku ke bangsa indonesia. Setiap
kerja keras). warga negara Indonesia harus berperilaku sesuai dengan hakekat nilai
b. Tidak dasar Pancasila, seperti Ketuhanan, Kemanusia, Persatuan, Kerakyatan
menyuap dan Keadilan. Contoh melaksaakan ibadah, saling menghargai,
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

(jujur, menciptakan kerukunan, selalu bermusyawah dalam memecahkan


disiplin). permasalahan, berlaku adil dalam memperlakukan orng lain. (nilai
c. Tidak boros keadilan, kebersamaan, kepedulian, kerjasama). Contoh selalu memberi
dalam bantuan kepada terjadi bencana alam (nilai kepedulian), membagikan
menggunak sebagian rizqi untuk orang/kaum duafa (nilai kebersamaan)
an sumber Pancasila Dalam Nilai Objektif Dan Subjektif
daya 1. Nilai Objektif. Nilai pancasila yang bersifat fundamental, umum,
/energi, dan universal yang bersifat permanen. Konsekuensinya secara hukum tidak
dana dapat di rubah.
(sederhana, 2. Nilai Subjektif. Bergantung pada bangsa indonesia itu sendiri. Berasal
tanggung dari bangsa indonesia, di olah yang berdasarkan pemikiran kritis dari
jawab) bangsa indonesia
d. Tidak Baik nilai obyektif maupun nilai subyektif, dijadikan pedoman dalam
melakukan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan
penyimpang bernegara, nilai Pancasila dijabarkan ke dalam peraturan perundangan
an alokasi yang mengatur semua bidang kehidupan bernegara, Oleh karena itu warga
dan negara harus patuh, tunduk terhadap peraturan yang berlaku. Penyimpangan
distribusi terhadap aturan termasuk tindakan korupsi, dan ini bertentangan dengan
(jujur, peduli nilai tanggung jawab, disiplin dan komitmen.
dan Nilai Yang Ada Pada Sila Pancasila
tanggung  Sila Pertama : Ketuhanan, Artinya segala penye-lenggaraan negara, moral
jawab). penyelenggara negara harus di jiwai oleh nilai ketuhanan.
4. Hukum:  Sila Kedua : Kemanusiaan, artinya negara segala kehidupannya harus
a. Tidak menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
melakukan  Sila Ketiga : Persatuan, artinya negara mengatasi segala macam
penggelapa n golongan, etnis, suku, ras, individu, maupun agama. Kehidupan
dana,
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
pajak, harus menunjung tinggi semangat kebersamaan.
barang, dan  Sila Keempat : Kerakyatan, artinya negara menjamin kehidupan
sebagainya demokrasi.
(jujur,  Sila Kelima : Keadilan, artinya negara dan segala kegiatan hidup harus
tanggung mewujudkan kehidupan yang adil.
jawab). Kelima dasar penyelenggaraan negara harus dijadikan landasan dalam
b. Tidak pengaturan penyelenggaraan negara, setiap aparatur negara, setiap lembaga
melakukan negara dan lembaga pemerintahan serta acuan langkah, gerak dan ucap
pemalsuan setiap warga negara Indonesia. (nilai tnaggung jawab, kedisiplinan,
dokumen, komitmen).
surat, tanda
tangan, dan Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif, maksudnya adalah:
sebagainya 1) Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang
(jujur, terdalam menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum universal dan
tanggung abstrak karena merupakan suatu nilai;
jawab). 2) Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam
c. Tidak kehidupan bangsa Indonesia baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan,
melakukan kenegaraan maupun dalam kehidupankeagamaan;
pencurian 3) Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok
dana, kaidah negara yang mendasar, sehingga merupakan sumber dari segala
barang, sumber hukum di Indonesi. Oleh karena itu setiap peraturan
waktu, perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
ukuran yang Pancasila sebagaimna tercantum dalam pembukaan UUD NRI Tahun
merugikan 1945. Penyimpangan terhadap nilai Pancasila termasuk tindakan
pihak lain, korupsi. (nilai komitmen, nilai tanggung jawab).
dan Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, terkandung maksud
sebagainya bahwa keberadaan nilai-nilai
(jujur, Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia sendiri. Hal ini
tanggung dapat dijelaskan, karena:
jawab, 1) Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sehingga bangsa
disiplin). Indonesia sebagai penyebab adanya nilai-nilai tersebut;
d. Tidak 2) Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidupbangsa
melakukan Indonesia, sehingga merupakan jati diri bangsayang diyakini sebagai
penipuan sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan
terhadap
29
30

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
pihak lain kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
(jujur, 3) Nilai-nilai Pancasila di dalamnya terkandung nilai-nilai kerokhanian,
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

tanggung yaitu nilai kebenaran, keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis,


jawab). dan nilai religius yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia
e. Tidak dikarenakan bersumber pada kepribadian bangsa.
melakukan Nilai Pancasila bukan meniru nilai bangsa lain, nilai Pancasila di gali
persekongk dari nilai-nilai luhur yang sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Oleh
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

olan dalam karena itu nilai-nilai itu harus dilestarikan untuk dijadikan pedoman hidup
membuat bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pelanggaran terhadap pedoman
putusan hidup ini bertentangan dengan tindakan korupsi, karena dapat merusak dan
(tanggung merendahkan nilai-nilai luhur bangsanya. (nilai tanggung jawab, nilai
jawab). komitmen, nilai disiplin, nilai keberanian)
f. Tidak
melakukan
perusakan
barang /
2 1.2 Menerima 1 Menerima dengan 1. Pasal-pasal yang fasilitas milik Pengertian Wilayah Negara
ketentuan penuh kesadaran mengatur tentang negara Wilayah negara kesatuan Republik Indonsia sebagai negara kepulauan
Undang-Undang ketentuan Undang- wiayah negara, (tanggung bercirikan nusantara mempunyai kedaulatan atas wilayah serta hak-hak
Dasar Negara Undang Dasar warganegara, jawab, berdaulat di luar wilayah kedaulatannya untuk dikelola dan dimanfaatkan
Republik Negara Republik penduduk, peduli). sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia. Undang-Undang
Indonesia Tahun Indonesia Tahun agama dan g. Tidak Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 25A mengamanatkan
1945 yang 1945 yang kepercayaan memberikan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
mengatur tentang mengatur wilayah serta pertahanan atau kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
wilayah negara, negara, warga dan keamanan. menerima hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
warga negara dan negara, agama dan 2. Menjelaskan gratifikasi Bahwa wilayah negara sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang
penduduk, agama kepercayaan dan pengertian (sederhana, Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menganut sistem:
dan keperca- pertahanan wialayh negara jujur). a. Pengaturan suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi
yaan, pertahanan keamanan sebagai 3. Penduduk dan h. Tidak segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
dan keamanan wujud rasa syukur bukan menyalahi/ b. Pemanfaatan bumi, air, dan udara serta kekayaan alam yang
sebagai wujud terhadap Tuhan penduduk. melanggar terkandung di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
rasa syukur Yang Maha Esa 4. Pasal dalam aturan
padaTuhan 2 Menunjukan sikap UUD Negara (disiplin,
peduli terhadap tanggung
jawab).
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
Yang Maha Esa penerapan Republik i. Melaksanak c. Desentralisasi pemerintahan kepada daerah-daerah besar dan kecil yang
2.2. Bersikap peduli ketentuan UUD Indonesia an keputusan bersifat otonom dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia;
terhadap Negara Republik Tahun 1945 dengan dan
penerapan Indonesia Tahun yang mengatur penuh d. Kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ketentuan 1945 yang tentang tanggung Sudahkah sistem tersebut dijalankan secara amanah, bijak dan seadil-
Undang-Undang mengatur wilayah kebebasan jawab adilnya? Fakta disekitar atau berita di media masa, TV ternyata masih
Dasar Negara negara, warga memeluk (komitmen). banyak rakyat tidur di kolong jembatan, rumah kumuh, tidur dengan
Republik negara, penduduk, agama dan hewan peliharaan, anak-anak tidak bisa sekolah karena biaya, layanan
Indonesia Tahun agama dan kepercayaan di INDIKATOR kesehatan yang buruk, anak-anak kekurangan gisi. Semua itu disebabkan
1945 yang kepercayaan serta Indoensia. NILAI- NILAI karena pengelolaan sumber kekayaan dan sumber daya yang tidak
mengatur tentang pertahanan dan 5. Pasal yang ANTIKORUPSI amanah, dikorupsi, dan tidak bertentangan dengan keadilan bagi seluruh
wilayah negara, keamanan. mengatur KESETARAAN: rakyat Indonesia (nilai adil, kebersamaan, peduli)
warga negara dan 3 Menganalisis tentang kesejajaran, Batas Wilayah negara adalah garis batas yang merupakan pemisah
penduduk, agama pasal-pasal yang pertahanan dan sama kedaulatan suatu negara yang didasarkan atas hukum internasional. Dengan
dan kepercayaan, mengatur tentang keamanan tingkatan/kedud hukum di undang undang yaitu uu no 43 tahun 2008 yaitu - Wilayah negara
pertahanan dan wiayah negara, nasional ukan, sebanding mengatur tentang Wilayah negara indonesia meliputi daratan ' perairan
keamanan warganegara, 6. Perilaku sepadan, pedalaman ' perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan
3.2. Menelaah penduduk, agama kewajiban seimbang. tanah didalamnya. Ini berarti kekayaan yang ada di darat maupun lautan
ketentuan dan kepercayaan warga negara KEBERSAMAAN: menjadi kekuasaan pemerintah Indonesia, apabila ada orang atau
Undang-Undang serta pertahanan yang di atur hal bersama, kelompok orang atau negara lain yang mengambil kekayaan di wilayah
Dasar Negara dan keamanan. dalam UUD seperti rasa kekuasaan Indonesia termasuk tindakan korupsi seperti illegal fishing,
Republik 4 Menjelaskan Negara persaudaraan/ karena bertentangan dengan nilai keadilan, kepemilikan, tanggung jawab
Indonesia Tahun pengertian wialayh Repulbik kekeluargaan, serta peduli)
1945 yang negara Indonesia senasib Ketentuan hukum tentang wilayah negara indonesia diatur dalam UU No
mengatur tentang 5 Membedakan Tahun 1945 sepenanggung 43 tahun 2008 negara kesatuan republik indonesia adalah sebuah negara
wilayah negara, penduduk dan (nilai tanggung an, dan merasa kepulauannya yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas- batas
warganegara dan bukan penduduk. jawab) menjadi satu dan haknya ditetapkan dengan undang undang. Kekuasaan negara atas
penduduk, agama 6 Menemukan pasal 7. Perilaku kesatuan kekayaan alam alam yang terkandung dalam dalam wilayah NKRI. Siapa
dan kepercayaan, dalam UUD Negara tanggung (integritas), yang mengusai kekayaan alam tersebut jawabannya adalah di pasal 33
serta Republik Indonesia jawab moral KOMITMEN: ayat 2 dan 3 UUD NRI 1945. Ketentuan menurut pasal tersebut
pertahanan dan Tahun 1945 yang dalam Perjanjian, ditegaskan menyatakan bahwa seluruh kekayaan alam dikuasai negara
mengatur tentang mewujdukan keterikatan dan digunakan untuk
kebebasan kesadran bela untuk kemakmuran rakyat.(nilai adil) Oleh karena setiap kebijakan yang
memeluk agama negara (nilai dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan pengelolaan sumber
tanggung
31
32

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
keamanan dan kepercayaan di jawab,) melakukan kekayaan alam Indonesia harus dipergunakan untuk sebesar- besarnya
4.2. Menyaji hasil Indoensia. 8. Usaha sesuatu (yang kemakmuran rakyat.(nilai adil, kebersamaan, tanggung jawab)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

telaah tentang 7 Menganalisis menjaga telah Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
ketentuan pasal yang keamanan disepakati), tinggal di Indonesia [Pasal 26 (2)**] sedangkan warga negara ialah orang-
Undang-Undang mengatur tentang lingkungan kontrak. orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
Dasar Negara pertahanan dan sebagai wujud KONSEKUEN: dengan undang-undang sebagai warga negara [Pasal 26 (1)]. Orang asing
Republik keamanan bela negara. Sesuai dengan
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

yang tinggal di Indonesia tanpa mampu menunjukan surat resmi ijin


Indonesia Tahun nasional (nlai tangung apa yang tinggal atau penyalahgunaan dokumen kunjungan ke Indonesia termasuk
1945 yang 8 Menunjukan jawab) dikatakan/diper tindakan korup seperti tenaga kerja illegal, karena bertentangan dengan
mengatur wilayah perilaku kewajiban 9. Kajiban warga buat, berwatak peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia (nilai jujur, sportif,
negara, warga warga negara yang negara dalam teguh, tidak tanggung jawab)
negara dan di atur dalam UUD penyelenggara menyimpang Jaminan memeluk agama dan kepercayaan di Indonesia.Negara berdasar
penduduk, agama Negara Repulbik an kerukuan dari apa yang atas Ketuhanan Yang Maha Esa [Pasal 29 (1)]. Negara menjamin
dan kepercayaan, Indonesia Tahun antar dan intern sudah kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
serta pertahanan 1945 (nilai umat beragama. diputuskan masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
dan keamanan tanggung jawab) (nilai kerjasana, KEPEMILIKAN: [Pasal 29 (2)]. Berdasarkan pasal tersebut, maka setiap pemeluk agama
9 Memberikan kebersamaan,) perihal dan kepercayaan harus saling menghargai dan toleransi keberadaan
contoh perilaku 10. Sajian hasil kepemilikan masing-masing. Tidak boleh orang melakukan penistaan agama, tidak
tanggung jawab kajian tentang HEMAT: berhati- boleh mengganggu orang yang sedang beribadah, tidak memaksakan
moral dalam ketentuan hati dalam kehendak untuk memeluk agama atau kepercayaan tertentu terhadap orang
mewujdukan dalam UUD membelanjakan lain, karena bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945, maka tindakan
kesadran bela Negara uang, tidak tersebut termasuk tindakan koruptif atau tindakan yang merusak
negara (nilai Republik boros, cermat. kebebasan untuk memeluk agama atau kepercayaan (nilai adil, religius,
tanggung jawab,) Indonesia BIJAKSANA: bijaksana, tanggung jawab). Oleh karena itu menjaga kerukunan antar dan
10 Mempraktikan Tahun 1945 selalu inter umat beragama menjadi kewajiban setiap warga negara, dari situlah
usaha menjaga terkait dengan menggunakan tercipta masyarakat yang damai, sejahtera dan tentram (nilai kebersamaan,
keamanan wiayah negara, akal budinya kerjasama).
lingkungan warga negara, (pengalaman Pertahanan dan keamanan negara.
sebagai wujud penduuk, dan Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
bela negara.(nlai agama dan pengetahuanny pertahanan dan keamanan negara [Pasal 30 (1)**] Usaha pertahanan dan
tangung jawab) kepercayaan a), arif, tajam keamanan negara dilaksanakan melalui sishankamrata oleh TNI
11 Berpartisipasi aktif serta pikiran, pandai dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan
kewajiban warga pertahanan dan hati-hati
negara dalam dan keamanan. (cermat, teliti,
dsb.)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
penyelenggaraan IKHLAS: bersih pendukung [Pasal 30 (2)**]. Susunan dan kedudukan TNI, POLRI,
kerukuan antar dan hati, tulus hati. hubungan kewenangan TNI dan POLRI, syarat-syarat keikutsertaan warga
intern umat BERBAGI: negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang
beragama. (nilai membagi terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang
kerjasana, sesuatu [Pasal 30 (5)**], Setiap warga negara dalam hal Pertahanan dan
kebersamaan,) bersama, keamanan negara diperlukan tidak hanya pada saat perang, namun tidak
12 Menyajikan hasil membagi diri, dalam kondisi perangpun diperlukan, seperti mempertahankan kelestarian
kajian tentang saling memberi alam sekitar, sumber air, kebersihan lingkungan, mempertahkan
ketentuan dalam pengalaman. lingkungan alam dari pencemaran, itu semua merupakan bentuk-bentuk
UUD Negara RAJIN: suka tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawab, disiplin, komitmen, keberanian
Republik Indonesia bekerja (belajar mengambil resiko),
Tahun 1945 terkait dsb.), tekun, Menjaga keamanan negara. Pasal 30 (5) secara tegas mewajibkan untuk
dengan wiayah sungguh- menjaga keamanan negara. Artinya setiap warga negara mempunyai
negara, warga sungguh kewajiban menciptakan keamanan sekitar, mulai lingkungan terdekat
negara, penduuk, bekerja, selalu seperti siskamling, menghindari konflik antar kelompok, antar kampong,
agama dan berusaha giat, hingga teruas yaitu negara seperti menjaga keamanan dari rongrongan
kepercayaan serta terus menerus. negara lain, terorisme, sparatisme, atau permbuatan maker. (nilai
pertahanan dan SPORTIF: bersifat tanggung jawab, nilai
keamanan. kesatria, jujur, komitmen}..
tegak (tetap
3 1.3 Menghargai 1. Menerima dengan 1. Ajaran teori pendirian, tetap Ajaran Trias Politika
nilai-nilai terkait rasa syukur Trias Politika memegang Sebagai negara demokrasi, pemerin-tahan Indonesia menerapkan teori trias
fungsi dan terhadap Tuhan 2. Lembaga keadilan). politika. Trias politika adalah pembagian kekuasaan pemerintahan
kewenangan Yang Maha Esa negara TANGGUNG menjadi tiga bidang yang memiliki kedudukan sejajar. Sehingga tidak terjadi
lembaga- atas peran lembaga Indonesia JAWAB: monopoli kekuasaan dan itu bertentangan asas demokrasi dan keadilan
lembaga negara negara yang berdasarkan keadaan wajib (nilai adil) dan memonopoli kekuasaan akan cenderung korupsi dan
menurut menjalankan tugas ajaran Trias menanggung seswenang- wenang dalam menjalankan kekuasaaanya dan ini termasuk
Undang-Undang dan fungsi demi Politika. segala tindakan koruptif yang bertenangan dengan nilai nilai keadilan (nilai adil)
Dasar Negara kepentingan rakyat. 3. Penggolongan sesuatunya Ketiga bidang tersebut yaitu :
Republik 2. Menunjukan sikap fungsi dan (kalau terjadi 1. Legislatif bertugas membuat undang undang. Bidang legislatif adalah
Indonesia Tahun mau menerima weweang apa-apa boleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
1945 sebagai keberadaan lembaga dituntut, 2. Eksekutif bertugas menerapkan atau melaksanakan undang-
bentuk sikap lembaga negara negara di dipersalahkan, undang. Bidang eksekutif adalah presiden dan wakil presiden beserta
beriman dan yang menjalankan Indonesia. diperkarakan, menteri-menteri yang membantunya.
bertaqwa 4. Keterkaitan dsb. Misalnya
33
34

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
2.3 Bersikap peduli fungsi dan tugas hubungan antar berani dan siap 3. Yudikatif bertugas mempertahankan pelaksanaan undang-undang. Adapun
terhadap untuk melayani lembaga negara. menerima resiko, unsur yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung(MA) dan Mahkamah
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

lembaga- kepentingan rakyat 5. Penyimpangan amanah, tidak Konstitusi (MK).


lembaga di banyak. kewenangan mengelak, dan Lembaga-lembaga negara Indonesia diposisikan sesuai dengan ketiga
sekolah sebagai 3. Menjelaskan lembaga negara berbuat yang unsur di depan.Berikut adalah nama lembaga-lembaga negara hasil
cerminan dari ajaran teori Trias sehingga terbaik), hak amandemen UUD'45, fungsi, tugas dan wewenangnya.
lembaga- Politika menimbulkan fungsi menerima 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

lembaga negara 4. Menggolongan tindakan pembebanan Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih
3.3 Menganalisis lembaga negara koruptif. sebagai akibat melalui pemilihan umum untuk masa jabatan selama lima tahun dan
fungsi dan Indonesia 6. Sikap perilaku sikap pihak berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan
kewenangan berdasarkan yang harus sendiri atau sumpah/janji yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang
lembaga- ajaran Trias ditunjukkan pihak lain, paripurna MPR. Sebelum UUD 1945 diamandemen, MPR berkedudukan
lembaga Negara Politika. sebagai wujud melaksanakan sebagai lembaga tertinggi negara. Dalam sejarah ketatatanegaraan RI, MPR
menurut Undang- 5. Membuat table komitmen dan pernah melakukan penyimpangan, dan itu termasuk tindakan korup,
UndangDasar penggolongan antikorupsi. menyelesaikan merugikan, merusak, seperti mengangkat Presiden seumur hidup. Dan ini
Negara Republik fungsi dan 7. Perilaku para tugas dengan melanggar konstitusi bertentangan dengan nilai keadilan (nilai adil)
Indonesia Tahun weweang lembaga aparatur sipil sungguh- Namun, setelah UUD 1945 istilah lembaga tertinggi negara tidak ada yang
1945 negara di negara untuk sungguh. ada hanya lembaga negara. Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945
4.3 Mendemon- Indonesia. menghindari DISIPLIN: tata yang telah diamandemen maka MPR termasuk lembaga negara. Sesuai
strasikan hasil 6. Membuat table tindakan tertib, ketaatan dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen mempunyai tugas dan
analis tentang penggolongan hak korupsi. (kepatuhan) wewenang sebagai berikut (1).mengubah dan menetapkan undang-undang
fungsi dan dan kewajiban 8. Sajian hasil pada peraturan, dasar; (2) melantik presiden dan wakil presiden;
kewenangan MPR analisis hasil tepat waktu, (3) memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya
lembaga- 6. Menganalisis kajian tertib, dan menurut undang-undang dasar.
lembaga Negara keterkaitan keterkaitan konsisten. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, anggota MPR mempunyai
menurut Undang- hubungan antar antar fungsi JUJUR: lurus hati, hak dan kewajiban. Tugas Anda adalah membuat tabel mencatat hak dan
Undang Dasar lembaga negara. lembaha tidak curang, kewajiban MPR menurut UUD NRI Tahun 1945 hasil amandemen.Walau
Negara Republik 7. Menunjukan negara menurut tulus, dapat MPR memliki kewenangan dan hak, tetapi tidak boleh sewenang-wenang,
Indonesia Tahun contoh UUD Negara dipercaya, karena akan merugikan seluruh rakyat Indonesia, karena itu pelaksanaannya
1945 penyimpangan Republik berkata dan di atur dengan undang-undang, agar dalam menjalankan tugas dan fungsi
kewenangan Indonesia bertindak benar, tidak bertentangan dengan nilai keadilan dan tanggung jawab (nilai adil dan
lembaga negara Tahun 1945. mengungkapka tanggung jawab)
sehingga n sesuatu
menimbulkan
tindakan koruptif.
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
8 Menunjukkan sesuai dengan 2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
contoh sikap kenyataan (tidak DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai
perilaku yang berbohong), dan lembaga negara. Lembaga negara DPR mempunyai fungsi berikut ini :
harus ditunjukkan punya niat yang 1. Fungsi legislasi, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat
sebagai wujud lurus terhadap undang-undang. Produk undang-undang selalu memberikan keadilan
komitmen setiap tindakan. bagi seluruh rakyat (nilai adil) dan memperhatikan kesejahteraan
antikorupsi. SEDERHANA: bersama (nilai kebersamaan)
9. Menampilkan diri bersahaja, sikap 2. Fungsi anggaran, artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak
perilaku para dan perilaku untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
aparatur sipil yang tidak Dalam menetapkan APBN harus bisa mensejahterakan dan
negara untuk berlebihan, kemanfaatan bagi seluruh rakyat Indonesia (nilai kebersamaan, peduli)
menghindari tidak banyak 3. Fungsi pengawasan, artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan
tindakan korupsi. seluk-beluknya, pengawasan terhadap pemerintahan yang menjalankan undang-undang.
10 Menyajikan hasil tidak banyak DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak. Tugas Anda adalah
analisis hasil pernik, lugas, membaca dan mengidentifikasi dalam UUD NRI Tahun 1945 tenang hak-
kajian keterkaitan apa adanya, hak DPR. Silahkan dikerjakan secara individu. Seperti halnya
antar fungsi hemat, sesuai Disamping MPR, DPR juga memiiki hak dan kewenangan, dalam
lembaha negara kebutuhan, dan menggunakan hak dan kewenangannya DPR tidak boleh semena- mena,
menurut UUD rendah hati. sebagai wakil rakyat kekuasaan yang dimiliki harus lebih mengutamakan
Negara Republik KERJA KERAS: kepentingan umum (nilai adil, kebersamaan)
Indonesia Tahun kegiatan
1945. melakukan 3. Dewan Perwakilan Daerah
sesuatu dengan DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai
sungguh- lembaga negara. DPD terdiri atas wakil-wakil dari provinsi yang dipilih
sungguh, melalui pemilihan umum. Sesuai dengan Pasal 22 D UUD 1945 maka
pantang kewenangan DPD, ada 4 macam yaitu mengajukan RUU, ikut membahas
menyerah/ulet RUU, memberi pertimbangan dan dapat mengawasi. Secara rinci
dan semangat kewenangan tersebut adalah (a) Mengajukan RUU kepada DPR yang
dalam berusaha. berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah,
MANDIRI: dalam pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan
keadaan dapat daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
35
36

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
berdiri sendiri, lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah. (b) Ikut membahas
tidak bergantung rnacangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

dengan orang hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta
lain, percaya penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
pada kemampuan ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah. (c). Dapat
diri sendiri, memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan RAPBN, pajak,
mampu pendidikan, dan agama. (d). Dapat melakukan pengawasan yang berkaitan
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

mengatur dirinya dengan pelaksanaan undang-undang otonomi daerah, hubungan pusat


sendiri, dan dengan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
mengambil pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
inisiatif. perimbangan keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama.
ADIL: sama berat, Setiap anggota DPD tidak bisa memaksakan kehendak dalam
tidak berat memperjuangkan kewenangannya, seperti usulan pemekaran suatu daerah,
sebelah, tidak melakukan loby-loby ilegal kepada DPR agar anggaran daerah ditambah,
memihak /tidak karena merupakan tindakan korupsi, (nilai kejujuran, nilai sportif, nilai
pilih kasih, tanggung jawab)
berpihak/berpe
gang kepada 4. Presiden dan Wakil Presiden
kebenaran, Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif
sepatutnya, yaitu presiden mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan.
tidak Presiden mempunyai kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan
sewenang- sekaligus sebagai kepala negara. Presiden dan wakil presiden memegang
wenang, jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali hanya
seimbang, untuk satu kali masa jabatan. Presiden dan wakil presiden sebelum
netral, objektif menjalankan tugasnya bersumpah atau mengucapkan janji dan dilantik
dan oleh ketua MPR dalam sidang MPR. Dalam mengucapkan sumpah adalah
proporsional. “bertindak adil”, namun kenyataannya belum bisa memberikan keadilan
BERANI: yang seadi-adilnya. Seperti masalah penggusuran, relokasi tempat tinggal,
mempunyai hati masih banyak layanan kesehatan, pendidikan, gizi, yang tidak layak untuk
yang mantap dan orang miskin, dan ini merupakan tindakan korupsi, karena bertentangan
rasa percaya diri dengan nilai keadilan, nilai tanggung jawab, nilai komitmen, nilai
yang besar kebersamaan terhadap tugas yang di emban.
dalam Setelah dilantik, presiden dan wakil presiden menjalankan
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
menghadapi pemerintahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan sendiri. Dalam
bahaya, menjalankan pemerintahan, presiden dan wakil presiden tidak boleh
kesulitan, dsb. bertentangan dengan UUD 1945. Presiden dan wakil presiden
(Tidak takut, menjalankan pemerintahan sesuai dengan tujuan negara yang tercantum
gentar, kecut) dalam Pembukaan UUD 1945.
dan pantang Sebagai seorang kepala negara, menurut Undang-Undang Dasar
mundur. Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Presiden mempunyai wewenang,
PEDULI: hak dan kewajiban.
mengindahkan, Tugas Anda adalah mencatat dan melaporkan kepada guru tentang
memperhatikan (1) wewenang (2) hak dan (3) kewajiban Presiden/wakil presiden
(empati), sebagai seorang kepala pemerintahan. Selain sebagai kepala negara dan
menghiraukan, kepala pemerintahan, seorang presiden juga merupakan
menolong, panglima tertinggi angkatan perang. Dalam kedudukannya seperti ini,
toleran, setia presiden mempunyai wewenang sebagai berikut: (1) menyatakan perang,
kawan, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan
membela, persetujuan DPR (2) membuat perjanjian internasional lainnya dengan
memahami, persetujuan DPR (3) menyatakan keadaan bahaya Sebagai kepala
menghargai, dan pemerintahan dan kepala negara, Presiden dalam menjalankan
memperlakukan kewenangan, hak dan kewajiban harus lebih
orang lain mendahulukan kepentingan umum (nilai keadilan, nilai kebersamaan,
sebaik-baiknya. komitmen) dari pada kepentingan pribadi atau golongan.

5. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan
kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di negara kita. Perlu
diketahui bahwa peradilan di Indonesia dapat dibedakan peradilan umum,
peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara
(PTUN). Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai
berikut:
1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundangundangan di bawah undang-undang terhadap undang- undang,
dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh
undang-undang;
37
38

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
2. mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi;
3. memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

rehabilitasi.
MA dalam menjalankan kewajiban dan kewenangan harus benar- benar
memberikan rasa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia (nilai adil,
tanggung jawab, komitmen). Putusan keadilan yang diambil didasarkan
pada hati nurani para hakim agung, dan dapat dipertanggung jawabkan di
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan seluruh rakyat Indonesia. Oleh
karena itu putusan keadilan yang diambil tidak boleh berdasarkan
kepentingan pribadi, golongan, atau kelompok , karena hal ini termasuk
tindakan korupsi yang bertentangan nilai keadilan, nilai tanggung jawab,
komitmen, dan kejujuran)

6. Mahkamah Konstitusi
Keberadaan Mahkamah Konstitusi diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 ta-hun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan
terakhir yang putusannya bersifat final. Mahkamah Konstitusi wajib
memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden diduga melanggar UUD NRI Tahun 1945. Tidak jauh dengan MA,
setiap putusan MK, harus benar-benar memberikan rasa keadilan yang
seadil-adilnya. Barangkali masih ingat kasus Hakim MK yang terkena
kasus suap seperti Aqil Muhtar, Patrialis Akbar, perilaku seperti itu benar-
benar tidakan korupsi yang merusak dan menciderai keadilan di Indonesia,
karena bertentangan dengan nilai keadilan, nilai komitmen, nilai kejujuran
dan nilai tanggung jawab.

7. Komisi Yudisial
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang
berikut ini: (1) mengusulkan pengangkatan hakim agung; (2) menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim. Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian
yang tidak tercela. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan
oleh presiden dengan persetujuan DPR. Anggota Komisi Yudisial terdiri
atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap
anggota, dan tujuh orang anggota. Masa jabatan anggota Komisi Yudisial
lima tahun. Komisi Yudisial dalam menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat serta perilaku hakim yang tidak jujur, tidak amanah, tidak
komitmen terhadap integritasnya, harus benar-benar memberikan
penilaian obyektif, transparan, dan dipertanggung jawabkan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan seluruh rakyat Indonsia. (nilai adil, komitmen,
tanggung jawab dan kejujuran). Kasus Patrialis Akbar yang kena operasi
tangkap tangan (OTT) yang diduga menerima suap

8. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya. Untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan
satu Badan Pemeriksan Keuangan yang bebas dan mandiri. Jadi, tugas BPK
adalah memeriksa pengelolaan keuangan negara. Hasil pemeriksaan BPK
diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya.
Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden.
BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap
provinsi. Sebagai lembaga yang bebas dan mandiri dalam memeriksa
keuangan negara, BPK dalam menjalankan tugas tidak tebang pilih, dan
harus jujur, akuntabel, terbuka dan transparan hasil pemeriksaan , karena
tindakan ini sebagai komitmen terhadap pemberantasan tindak pidara
korupsi. (nilai adil, jujur dan komitmen)
Otonomi Daerah.
Otonomi daerh merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom
4 1.4 Menghormati 1. Mensyukuri 2. Otonomi daerah untuk mengatur dan mngurus sendiri urusan pemerintahan dan
hubungan hubungan dalam konteks kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan paeraturan
pemerintah pusat struktural dan negara Kesatuan perundangan yang berlaku. Ketika kewenangan diberikan oleh pemerintah
dan fungsional antara Republik pusat tidak jarang disalahgunakan kepala daerah untuk
daerah menurut pemerintah pusat Indonesia;
Undang-Undang dan pemerintah
39
40

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
Dasar Negara daerah berdasarkan 3. Kedudukan keuntungan pribadi, melakukan pemerintahan tidak amanah, serakah, dan ini
Republik UUD 1945 dan peran bertentangan dengan nilai keadilan, kebersamaan, komitmen. Dalam perubahan
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indonesia Tahun 2. Menghargai pemerintah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur
1945 sebagai hubungan daerah hubungan wewenang pemerintah pusat dan pemerintahan daerah dalam satu
anugerahTuhan struktural dan 4. Hubungan pasal, yaitu Pasal 18A ayat (1) dan ayat (2) bahwa hubungan wewenang
Yang Maha Esa fungsional antara struktural dan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten,
2.4 Bersikap peduli pemerintah pusat fungsional dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

terhadap dan pemerintah pemerintah undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah
hubungan daerah berdasarkan pusat dan
pemerintah UUD 1945 pemerintah Menurut UU No. 32 Tahun 2004 : Pengertian otonomi daerah menurut UU
pusat dan 3. Menjelaskan daerah;. No. 32 Tahun 2004 adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi
daerah yang otonomi daerah 5. Kebijakan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
harmonis di dalam konteks kebijakan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
daerah setempat negara Kesatuan pemerintah undangan yang berlaku.
3.4. Merumuskan Republik untuk Tujuan Otonomi daerah
hubungan Indonesia; kepentingan * agar tidak terjadi pemusatan dalam kekuasaan pemerintahan pada tingkat
pemerintah pusat 4. Menjelaskan masyarakat pusat sehingga jalannya pemerintahan dan pembangunan berjalan lancar
dan daerah kedudukan dan yang * agar pemerintah tidak hanya dijalankan oleh pemerintah pusat, tetapi
menurut Undang- peran pemerintah dilaksanakan daerah pun dapat diberi hak untuk mengurus sendiri kebutuhannya
Undang Dasar daerah secara ADIL Pemberian hak dan wewenang sering dimanfaatkan untuk mengeruk
Negara Republik 5. Menganalisis dan kepentingan pribadi seperti korupsi dan baniak kepala daerah dipenjara.
Indonesia Tahun hubungan BERTANGGU Hal ini mestinya tidak boleh terjadi karena bertentangan dengan nilai
1945 struktural dan NG JAWAB, keadilan, nilai komitmen, dan nilai kejujuran.
4.4. Merancang dan fungsional 6. Kasus-kasus * agar kepentingan umum suatu daerah dapat diurus lebih baik dengan
melakukan pemerintah pusat korupsi yang memperhatikan sifat dan keadaan daerah yang mempunya kekhususan
penelitian dan pemerintah melibatkan sendiri. (sbr: H.S. Sunardi dan Purwanto, Tri Bambang. 2006. Pendidikan
sederhana daerah; aparat atau Kewarganegaraan untuk Kelas IX SMP dan MTs. Jakarta : Global.
tentang 6. Menyaji hasil pejabat Hal : 49-57). Perhatian pemerintah daerah terhadap kepentingan rakyat
hubungan telaah hubungan pemerintah masih belum merata, seperti masih terjadi kesenjangan yang dalam antara
pemerintah struktural dan pusat dan atau si kaya dan si miskin, pelayanan keksehatan yang masih rendah, pelayanan
pusat dan fungsional daerah. pendidikan
pemerintah pemerintahan 7. Sikap dan yang belum merata, kesejahteraan sosial, ekonomi yang masih jauh
daerah pusat dan daerah perilaku HIDUP
SEDERHANA
dalam
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
setempat menurut menurut Undang- kehidupan dari harapan. Dimanapun daerah berada, disitulah kesenjangan pasti ada.
Undang-Undang Undang Dasar sehari-hari Tugas pemerintah daerah untuk mengatasi kesenjangan dan rendahnya
Dasar Negara Negara Republik 8. Sajian hasil pelayanan kepada masyarakat. Pada hal ini bertentangan dengan nilai
Republik Indonesia Tahun telaah keadilan, tanggung jawab, komitmen, dan kepedulian.
Indonesia Tahun 1945. hubungan Hubungan Struktural.
1945 7. Menuliskan struktural dan Hubungan struktural adalah hubungan yang didasarkan pada tingkat dan
kebijakan fungsional jenjang dalam pemerintahan. Pemerintah pusat merupakan penyelenggara
kebijakan pemerintah urusan pemerintahan di tingkat nasional. pemerintah daerah merupakan
pemerintah untuk pusat dan penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing masing bersama
kepentingan pemerintah DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam sistem dan
masyarakat yang daerah secara prinsip NKRI. Secara struktural presiden merupakan pemegang
dilaksanakan ADIL dan kekuasaan tertinggi dalam penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat
secara ADIL dan BERANI. nasional. kepala daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di
BERTANGGUNG 9. Sajian hasil daerah masing masing sesuai dengan prinsip otonomi seluas luasnya.
JAWAB, telaah Secara realita prinsip otonomi seluas=luasnya menganggap bahwa
8. Menganalisis hubungan kebijakan yang diambil kepala daerah sudah benar, pada bila di analisis
kasus-kasus struktural dan bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku (nilai keadilan).
korupsi yang fungsional Oleh kaena itu tidak sedkit pemerintahan Joko Widodo membatalkan PERDA
melibatkan aparat pemerintahan yang dianggap bertentangan dengan peraturan perundangan di atas. (nilai
atau pejabat pusat dan keadilan, nilai kebersamaan, tanggung jawab)
pemerintah pusat daerah Secara struktural hubungan pemerintah pusat dan daerah diatur dalam
dan atau daerah. menurut Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000. Berdasarkan ketentuan
9. Menunjukkan Undang- tersebut daerah diberi kesempatan untuk membentuk lembaga-lembaga
sikap dan perilaku Undang Dasar yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Untuk lebih jelasnya,
HIDUP Negara hubungan struktural tersebut dapat kalian lihat pada bagan berikut.
SEDERHANA Republik
dalam kehidupan Indonesia
sehari-hari Tahun 1945.
10. Menyajikan hasil
telaah hubungan
struktural dan
fungsional
pemerintah pusat
dan pemerintah
daerah secara
41
42

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
ADIL dan BERANI.
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan yang didasarkan pada fungsi
masing-masing pemerintahan yang saling mempengaruhi dan saling
bergantung antara satu dengan yang lain. Pada dasarnya pemerintah pusat
dan daerah memiliki hubungan kewenangan yang saling melengkapi satu
sama lain. Hubungan tersebut terletak pada visi, misi, tujuan, dan
fungsinya masing-masing. Visi dan misi kedua lembaga ini, baik di
tingkat lokal maupun nasional adalah melindungi serta memberi ruang
kebebasan kepada daerah untuk mengolah dan mengurus rumah tangganya
sendiri berdasarkan kondisi dan kemampuan daerahnya.
Adapun tujuannya adalah untuk melayani masyarakat secara adil dan
merata dalam berbagai aspek kehidupan. Sementara fungsi pemerintah
pusat dan daerah adalah sebagai pelayan, pengatur, dan pemberdaya
masyarakat. Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten
dan kota diatur dengan undang- undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah. Hubungan keuangan, pelayanan
umum, pemanfatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya antara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara
adil dan selaras berdasarkan undang-undang. Pemberian hak dan
kewenangan oleh pemerintah pusat kepada daerah untuk mengelola sumber
daya alam,
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
sering dimanfaatkan untuk mengeruk kepentingan pribadi khusunya seperti
tambang, sumber mineral lainnya, bahkan untuk kepentingan
kelompoknya. Hal ini bertentangan dengan nilai keadilan, kejujuran,
kebersamaan dan komitmen moral untuk mensejahterakan rakyat.

Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua cara yang
dapat menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemeritah daerah yaitu
sentralisasi dan desentralisasi.
1. Sentralisasi adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya
sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka
negara kesatuan Republik Indonesia. Desentralisasi sebenarnya adalah
istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan
sebagai pengaturan kewenangan. Di Indonesia sistem sentralisasi
pernah diterapkan pada zaman kemerdekaan hingga orde baru.
2. Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya
sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka
negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya desentralisasi maka
muncullan otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Desentralisasi
sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di
definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Tetapi penyerahan
kewenangan dari pemerintah usat ke daerah, tidak jarang di salah
gunakan untuk kepentingan pribadi, seperti korupsi, kolusi dan
nepotisme., sehingga dapat menimbulkan tindakan korup yang meugikan
banyak orang. Karena itu bertentangan dengan niai keadilan,
kebersamaan dan kepedulian.
Pengertian Integritas Nasional
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan
5 1.5 Mensyukuri 1. Menunjukan rasa 1. Pengetian perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
nilai-nilai yang syukur terhadap integritas keselarasan secara nasional. Seperti yang
membentuk Tuhan Yang Maha nasional kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
komitmen Esa terhadap 2. Macam-macam kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa
integrasi integritas nasional integritas
nasional dalam dalam bingkai nasional
43
44

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
bingkai Bhinneka Tunggal 3. Factor-faktor dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam
Bhinneka Ika sebagai pembentuk Indonesia secara bijak atau mengelola budaya yang melimpah untuk
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Tunggal Ika Anugerah-NYA. integritas kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal
sebagai wujud 2. Menunjukkan nasional dalam ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan
syukur sikap dan perilaku bingkai wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau
kepadaTuhan kerjasama dalam Bhinneka manusia-manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan
yang Maha Esa memecahkan Tunggal Ika. bangsa Indonesia. Indonesia rawan akan konflik, karena agar tidak terjadi
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

2.5 Menunjukkan persoalan demi 4. Contoh perilaku konflik, maka keadilan dan hukum harus ditegakan, kesejahteraan,
sikap kerjasama terwujudnya yang pendidikan, kesehatan, harus dimeratakan, diseluruh wilayah Indonesia
dalam rangka integritas nasional menghambat (nilai keadilan, nilai kesetaraan, nilai kebersamaan)
mewujudkan dalam bingkai terwujudnya Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti
komitmen Bhinneka Tunggal integritas dua macam, yaitu:
integrasi nasional Ikal nasional sebagai 1. Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai
dalam bingkai 3. Menjelaskan tindakan kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah nasional yang
Bhinneka pengetian integritas koruptif. membentuk suatu identitas nasional. Sejarah membuktikan sejak
Tunggal Ika nasional 5. Perilaku yang zaman kerajaan telah meuncul perebutan kekuasaan, di jaman
3.5 Mengidentifikasi 4. Menjelaskan mampu penjajahan bangsa Indonesia diadu domba, jaman awal kemerdekaan
faktor-faktor macam-macam menumbuhkan kita tercerai berai karena taktik penjajah ingin menguasai kembali.
pembentuk integritas nasional terwujudkan Oleh karena rasa persatun dan kesatuan harus tetap dijaga dan
integrasi nasional 5. Menganalisis integritas diwujudkan dalam kehidupan dibidang apapun. (nilai kesamaan, nilai
dalam bingkai factor-faktor nasional keadilan)
Bhinneka pembentuk sebagai 2. Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di
Tunggal Ika integritas nasional tindakan antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda, sehingga mencapai
4.5. Mendemon- dalam bingkai antikoruptif. suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan
strasikan faktor- Bhinneka Tunggal 6. Faktor-faktor berbangsa.
faktor Ika. pembentuk Pengertian Integritas Nasional Menurut Beberapa Ahli
pembentuk 6. Memberikan integrasi 1. Howard Wriggins
integrasi contoh perilaku nasional dalam Integritas nasional berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari
nasional dalam yang menghambat bingkai suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau
bingkai terwujudnya Bhinneka memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak
Bhinneka integritas nasional Tunggal Ika menjadi satu kesatuan bangsa.
Tunggal Ika sebagai tindakan 2. Myron Weiner
koruptif. Menurutnya Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai
7. Menampilkan kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah,
perilaku yang
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
mampu dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional.
menumbuhkan 3. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
terwujudkan Integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang
integritas nasional mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik,
sebagai tindakan ekonomi, dan budaya.
antikoruptif. 4. J. Soedjati Djiwandono
8. Mendemons- Integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan
trasikan faktor- nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan
faktor pembentuk nasib sendiri. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
integrasi nasional integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk
dalam bingkai bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara
Bhinneka Tunggal resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus
Ika nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Berdaarkan beberapa pendapat ahli tersebut, bahwa integritas nasional
bertujuan untuk menuju terwujudnya persatuan nasional yang dilandasi
oleh kesadaran untuk bersatu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
(nilai komitmen) dan semangat rela berkorban untuk kepentingan orang
banyak (nilai ikhlas, tanggung jawab, kebersamaan). Oleh karena tindakan
yang menyimpang dari komitmen moral bersama untuk bersatuan,
semangat rela berkorban, tanggung jawab dan kebersamaan untuk bersatu
termasuk tindakan koruptif.

Faktor-faktor pendorong integrasi nasional.


1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana
dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi
kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara,
sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang
gugur di medan perjuangan.
45
46

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.


6. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
7. Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas
kepribadian bangsa Indonesia secara turun temurun.
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

Penderitaan di masa penjajahan menumbuhkan dorongan untuk bersatu


melawan penjajah (nilai komitmen), perasaan senasib dan seperjuangan
menjadi factor pendorong timbulnya integritas nasional. Oleh karena itu
kunci utama agar tetap tumbuh dan terwujudnya integritas nasional dari
dilandasi oleh semangat kerjasama, kerukunan, keadilan, dan kebersamaan
dalam menghadapi tantangan dan ancaman (nilai komitmen, kebersamaan,
keadilan dan tanggung jawab) perlu dilestarikan dan dijadikan moral utama
mempertahankan integritas nasional.
Faktor-faktor penghambat integrasi nasional.
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-
faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya,
bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan
hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA ( Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi
dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
6. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati
kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak langsung,
antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak
langsung, antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau
media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang
mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
Semua factor penghambat di atas, harus di waspadai, dan di antisipasi agar
tidak menuncul menjadi kenyataan factor penghambat integritas nasional.
Oleh karena itu diperlukan sikap kesadaran untuk saling menghormati,
saling menghargai keberadaan masing-masing dalam keberagaman,
toleransi terhadap antar umat beragama, kerukunan, kerjasama,
kepedulian sesame, gotong royong dan komitmen moral untuk
mempertahankan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tungal
Ika. (nilai kerjasama, kebersamaan, kepedulian, saling menghragai,
toleransi).
Faktor Internal dan Eksternal Integrasi
1. Faktor Internal : kesadaran diri sebagai makhluk sosial tuntutan
kebutuhan jiwa dan semangat gotong royong
2. Faktor External : tuntutan perkembangan zaman persamaan
kebudayaan terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan
bersama persaman visi, misi, dan tujuan sikap toleransi adanya kosensus
nilai adanya tantangan dari lua
Contoh-contoh pendorong integrasi nasional :
a. Adanya rasa keinginan untuk bersatu agar menjadi negara yang lebih
maju dan tangguh di masa yang akan datang.
b. Rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia
c. Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk
mencari kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
d. Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi
pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi
perpecahan bangsa.
e. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
f. Adanya rasa dan keinginan untuk rela berkorban bagi bangsa dan
negara demi terciptanya kedamaian
47
48

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
Oleh karena itu sikap perilaku yang bertentangan dengan pendorong integritas
nasional, tergolong tindakan korup. Contoh tidak cinta terhadap tanah airnya,
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

tidak cinta terhadap bangsanya, tidak ada yang mau mengalah untuk
menghindari konflik, hilangnya rasa senasib dan
sepenanggungan dalam berbangsa dan bernegara.
6 1.6 Bersyukur 1. Menunjukan sikap 1. Pengertian Pengertian Ancaman NKRI
kepadaTuhan dan perilaku syukur ancaman Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

Yang Maha Esa terhadap Tuhan terhadao NKRI luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
atas nilai-nilai Yang Maha Esa atas 2. Bentuk-bentuk wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Berdasarkan pengertian
yang membentuk terbentuknya ancaman tersebut, untuk mengantisipasi ancaman yang membahayakan kedaulatan
kesadaran atas kesadaran terhadap negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa Indonesia diperlukan
ancaman terhadap masyrakat terhadap keutuhan sikap warga negara yang memiliki kesadaran bela negara, semangat
negara dan upaya ancaman terhadap NKRI. nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Oleh karena sudah menjadi
penyelesaianny a keutuhan NKRI. 3. Contoh bentuk kewajiban dan hak setiap warga negara Indonesia untuk membela
dalam bingkai 2, Menunjukkan sikap ancaman militer kedaulatan dan keutuhan wilayah negara seperti di atur dalam UU No. 3
Bhinneka perilaku tanggap terhadap Tahun 2002 tentang Pertahanan dan Keamanan (nilai tanggung jawab,
Tunggal Ika terhadap setiap keutuhan NKRI komitmen, kebersamaan dan kepedulian)
2.6 Bersikap ancaman keutuhan 4. Bentuk Beberapa bentuk ancaman terhadap negara
responsif dan NKRI ancaman non Bentuk ancaman terhadap negara ada beberapa macam, dan berikut ini
proaktif atas 3. Mendeskripsikan militer terhadap macam-macamnya :
ancaman terhadap pengertian ancaman keutuhan NKRI A. Ancaman militer (bentuk ancaman terhadap negara yang bersifat
negara dan upaya terhadao NKRI 5. Ancaman di era tradisional)
penyelesaianny a 4. Menggolongkan global abad ke Pengertian dari bentuk ancaman terhadap negara yang berbentuk militer
dibidang bentuk-bentuk 21 adalah suatu ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
Ideologi, politik, ancaman terhadap 6. Perilaku yang terorganisasi dan dinilai mempunyai kemampuan yang dapat memba-
ekonomi, sosial, keutuhan NKRI. menimbulkan hayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara, serta
budaya, 5. Memberikan tindakan membahayakan dapat membahayakan keselamatan warga negara dan
pertahanan, dan contoh bentuk koruptif/merusa segenap bangsa.
keamanan dalam ancaman militer k/merugikan Berikut ini beberapa contoh ancaman terhadap negara yang termasuk
bingkai terhadap keutuhan kepentingan ancaman militer :
Bhinneka NKRI umum. 1. Agresi, pengertian dari agresi adalah ancaman militer yang
Tunggal Ika 6. Memberikan 7. Perilaku yang menggunakan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap
menimbulkan suatu negara yang dapat membahayakan kedaulatan dan keutuhan
kerusakan wilayah negara tersebut, dan juga membahayakan
lingkungan
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
3.6. Menganalisis contoh bentuk sebagai bentuk keselamatan segenap bangsa tersebut. Agresi dapat dilakukan dengan
ancaman terhadap ancaman non tindakan berbagai bentuk dan cara yang berbeda-beda, dan berikut ini macam-
negara dan upaya militer terhadap koruptif. macamnya :
penyelesaianny a keutuhan NKRI 8. Upaya  Invasi, cara.bentuk dalam melakukan agresi terhadap suatu negara
di bidang 7. Memberi contoh menanggulangi yang pertama adalah invasi yaitu suatu serangan yang dilakukan oleh
ideologi, politik, ancaman di era ancaman di kekuatan bersenjata negara lain terhadap wilayah negara lain. Invansi
ekonomi, sosial, global abad ke 21 bidang sangat bertentangan dengan hak kmerdekaan suatu negara.
budaya, 8. Menunjukkan ideology, Perebuatan wlayah kekdaulatan dari negara lain termasuk tindakan
pertahanan, contoh perilaku politik, koruptif, tindakan jahat yang membahayakan keselamatan bangsa
dankeamanand yang menimbulkan ekonomi, sosial, suatu negara dan itu bertentangan dengan nilai keadilan. Kesetaraan,
alam bingkai tindakan budaya dan kebersamaan )/
Bhinneka koruptif/merusak/ pertahanan dan  Bombardemen, cara/bentuk dalam melakukan agresi terhadap suatu
Tunggal Ika merugikan keamanan. negara yang kedua adalah bombardemen yang mempunyai
4.6. Menyaji hasil kepentingan umum. 9. Menunjukan pengertian suatu penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh
analisis tentang 9. menunjukkan perilaku hemat angkatan bersenjata negara lain terhadap negara lain (NKRI).
ancaman terhadap contoh perilaku dalam Bombardemen juga merupakan tindakan koruptif, tindakan yang
negara dan upaya yang menimbulkan penggunaan merugikan negara lain, karena bertujuan untuk menguasai wilayah
penyelesaianny a kerusakan barang sebagai dan kedaulatan negara lain. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai
di bidang lingkungan sebagai wujud tindakan keadilan, kesetaraaan, kebersamaan)
Ideologi, politik, bentuk tindakan antikoruptif.  Blokade, cara/bentuk dalam melakukan agresi yang terhakshir adalah
ekonomi, sosial, koruptif. 10. Sajian hasil blokade, yang dilakukan di daerah pelabuhan atau pantai atau wilayah
budaya, 10. Mendeskripsikan kajian tentang udara NKRI yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain,
pertahanan, dan upaya dan upaya dan lain-lain.
keamanan menanggulangi penyelesaianny a 2. Ancaman militer yang ke dua dapat berupa suatu pelanggaran wilayah
ancaman di bidang di bidang yang mana pelanggaran ini tentunya dilakukan oleh negara lain yang
ideology, politik, Ideologi, politik, menggunakan kapal maupun pesawat non komersial.
ekonomi, sosial, ekonomi, sosial, 3. Spionase adalah ancaman militer yang dilakukan terhadap suatu negara
budaya dan budaya, yang kegiatannya berupa mata-mata dan dilakukan oleh negara lain
pertahanan dan pertahanan, dan yang bertujuan untuk mencari dan mendapatkan dokumen rahasia
keamanan. keamanan militer suatu negara. Kegiatan spionase termasuk tindakan yang
11. Menunjukan merugikan negara lain, karena melalui informasi, dokumen, mata-mata
perilaku hemat maka musuh akan mudh mengalahkan kekuatan militer suatu negara,
dalam karena itu spionase
penggunaan bertentangan dengan nilai kejujuran dan keberanian yang
49
50

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
barang sebagai bertanggung jawab.
wujud tindakan 4. Sabotase, adalah ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

antikoruptif. yang kegiatannya mempunyai tujuan untuk merusak instalasi militer


12 Melaporkan hasil dan obyek vital nasional. Tentunya sabotase ini dapat membahayakan
kajian tentang keselamatan suatu bangsa.
ancaman terhadap 5. Ancaman militer yang ke lima dapat berupa aksi teror bersenjata yang
negara kesatuan dilakukan oleh suatu jaringan terorisme yang luas (internasional) atau
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

Republik Indonesia ancaman yang dilakukan oleh teroris internasional yang bekerjasama
13. Melaporkan hasil dengan terorisme lokal (dalam negeri). Aksi terror yang dilakukan
kajian tentang dan oleh militer terhadap negara lain, sangat merugikan rakyat, karena aksi
upaya terror ini dapat mengakibatkan menimbulkan rasa tidak aman
penyelesaiannya di masyarakat. Oleh karena aksi teoror juga trmasuk tindakan koruptif,
bidang Ideologi, karena bertentangan dengan nilai keberanian yang bertangung jawab,
politik, ekonomi, kejujuran, nilai kepedulian.
sosial, budaya, 6. Ancaman militer terhadap suatu negara dapat juga berbentuk suatu
pertahanan, dan pemberontakan yang mana pemberontakan tersebut juga menggunakan
keamanan senjata.
7. Selain pemberontakan, terjadinya perang saudara yang menggunakan
senjata juga termasuk ancaman militer.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan komponen utama yang
dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer, yang dilaksanakan
melalui tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain
Perang (OMSP).
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi

B.

Bentuk-bentuk Ancaman Terhadap Negara


Ancaman non Militer
Pengertian dari ancaman non militer adalah suatu ancaman yang tidak
menggunakan kekuatan senjata, namun jika dibiarkan akan
membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah suatu negara, selain itu
juga dapat membahayakan keselamatan segenap bangsa. Komponen utama
untuk menghadapi ancaman non militer ini adalah lembaga pemerintah di
luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang
dihadapi, dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.
Contoh lembaga pemerintah yang menghadapi ancaman non militer yaitu :
Polisi, KPK, DPR, Satpol PP dan lain sebagainya.
Dan berikut ini beberapa contoh ancaman yg berbentuk non militer :
1. Perdagangan dan penyalahgunaan Narkoba (Narkotika dan obat-
obatan terlarang)
2. Kegiatan imigrasi gelap/ilegal
3. Penangkapan ikan di laut secara ilegar
4. Banyaknya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)
5. Berbagai penyelundupan, baik ke dalam maupun ke luar negeri
6. Kemiskinan, kebodohan dan lain sebagainya;
Penyalhan gunaan Narkoba, tidakan illegal, penyeludupan, KKN,
51
52

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
menerlantarkan rakyat, termasuk tindakan koruptif, karena merugikakan
rakyat dan negara. Seperti saat ini lagi muncul virus siber yang
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

mebahayakan dan hilangnya data strategi dan penting. Hal ini bertentangan
dengan nilai kejujuran, kepedulian, keberanian yang bertanggung jawab.
Selain beberapa contoh ancaman militer dan ancaman non militer
tersebut, ada beberapa contoh ancaman dan gangguan terhadap
pertahanan NKRI di masa yang akan datang, yaitu :
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

1. Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas negara


2. Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI
3. Konfik horisontal antar suku, agama, ras, dan antar golongan (sara)
4. Kejahatan lintas negara, misalnya penyelundupan barang,
perdagangan manusia, narkoba, dsb,
5. Tindakan yang merusakan lingkungan hidup, seperti pembakaran hutan,
pembuangan limbah industri ke sungai dan lain sebagainya.
6. Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang anarkhis, arogan, dan
radikal atau amuk masa
7. Wabah penyakit menular yang cepat dan meluas
8. Dan lain-lain
Terorisme, gerakan sparatis, konflik horizontal, merusak lingkungan,
demontrasi yang anarkhis termasuk tindakan kooruptif, karena dapat
megakibatkan penderitaan rakyat, kesengsaraan dan memecah belah
persatuan dan kesatuan, Oleh karena itu tindakan tersebut sangat
bertentangan nilai keadilan, kebersamaan, nilai keberanian dan kejujuran)

7 1.7 Menghargai 1. Menerima dengan 1. Pengertian Pengertian wawasan Nusantara


wawasan penuh kesadaran wawasan Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
nusantara dalam sebagai wujud rasa nusantara mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD
konteks Negara syukur terhadap 2. Cakupan isi 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan
Kesatuan Tuhan Yang Maha wawasan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Republik Esa nusantara Dengan demikian disimpulkan bahwa Wawasan Nusantara adalah cara
Indonesia tentang konsep menurut pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara
sebagai wawasan bidangnya.
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
anugerah Tuhan nusantara dalam 3. Aktualisasi berfikir, cara bertindak, cara bertingkah laku, bangsa Indonesia sebagai
Yang Maha Esa konteks Negara wawasan interaksi prosees psikologis, sosiokultural, dengan aspek ASTAGATRA
2.7 Bertanggungja- Kesatuan. nusantara (Kondisi geografis, kekayaan alam dan kemampuan penduduk serta
wab 10. Menunjukan sikap 4. Hambatan IPOLEKSOSBUD Hankam).
mengembangka n tanggung jawab aktualisasi Wawasan Nusantara dalam pelaksanaan mengutmakan kesatuan wilayah
kesadaran akan terhadap konsep wawasan dan menghargai ke Bhinnekaan untuk mencapai tujuan nasional, berarti
pentingnya wawasan nusantara nusantara. diperlukan kesadaran untuk mempertahankan keutuhan wilayah, dan
wawasan dalam konteks 5. Contoh perilaku menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai ke Bhinnekaan. Oleh
nusantara dalam negara kesatuan peduli terhadap karena sikap dan perilaku yang diharapkan adalah menjaga kerukunan,
konteks Negara Republik Indonesia. lingkungan menghargai keberagaman, menjaga kebersamaan, saling tolong menolong
KesatuanRepubl 11. Menjelaskan sekitar sebagai dan tanggung jawab sosial dan kewajiban sosial sebagai wargan negara.
ik Indonesia pengertian wujud Hal ini sejalan dengan nilai kebersaman, kepedulian, tanggung jawab,
3.7. Menginterpre- wawasan implementasi kebersamaan. Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:[5]
tasi pentingnya nusantara wawasan 1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945,
Wawasan 12. Menggolongkan nusantara (nilai dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk
Nusantara cakupan isi peduli) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
dalam konteks wawasan nusantara 6. Perilaku Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
Negara menurut bidangnya. tanggung jawab kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
Kesatuan 13. Menunjukan dalam menjaga berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
Republik aktualisasi keutuhan 2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek
Indonesia wawasan wilayah NKRI kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa
4.9. Mempresentasik nusantara (Nilai tanggung tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan
an hasil interpre- 14. Menjelaskan jawab) nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan
tasi terkait hambatan 7. Presentasi hasil membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat
pentingnya aktualisasi interpre- tasi manusia di seluruh dunia.
Wawasan wawasan terkait
Nusantara dalam nusantara. pentingnya Fungsi Wawasan Nusantara
konteks Negara 15. Memberikan Wawasan 1) Wawasan nusantara sebagai konsepsi petahanan nasional, yaitu
KesatuanRepubl contoh perilaku Nusantara wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional,
ik Indonesia peduli terhadap dalam konteks pertahanan keamanan dan kewilayah.
lingkungan sekitar Negara 2) wasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan
sebagai wujud KesatuanRepu kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan
implementasi blik Indonesia pertahanan dan keamanan.
53
54

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
wawasan 3) Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
nusantara (nilai merupakan tantangan geopoliti- Indonesia dalam lingkup tanah air
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

peduli) Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dam
16. Menampilkan segenap kekuatan negara.
perilaku tanggung 4) Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan/ sehingga
jawab dalam berfungsi dalam pembatasan negara/ agar tidk terjadi sengketa dengan
menjaga keutuhan negara tetangga
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

wilayah NKRI Berdasarkan fungsi tersebut, sikap dan perilaku yang ituntut untuk setiap
(Nilai tanggung warga negara Indonesia adalah kerukunan, kepedulian terhadap ancaman
jawab) dan gangguan keamanan dan keutuhan wilayah, serta rela berkorban untuk
17. Mempresentasikan angsa dan negara. (Nilai tanggung jawab, nilai
hasil interpre-tasi
terkait pentingnya Pentingnya Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Berdasarkan penjabaran di atas sudah jelas terlihat bahwa Wawasan
dalam konteks Nusantara sangatlah penting bagi bangsa Indonesia, karena :
Negara WawasanNusantara memiliki peranan penting untuk mewujudkan persepsi
KesatuanRepublik yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia. Perbedaan persepsi,
Indonesia perbedaan pendapat, dan freksi-freksi antar kelompok dalam konteks
sosologis, politis serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah-sah
saja. Hal di atas justru diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang
dinamis dan kreatif, sinergis, untuk saling menyesuaikan menuju integrasi.
Suatu pantangan yang harus dihindari adalah perbuatan, tindakan yang
melanggar norma-norma etika, moral, nilai agama atau tindakan anarkis
menuju ke arah disintegrasi bangsa. Namun demikian wawasan normatif,
wawasan yang disepakati bersama perlu dimengerti, dipahami di
sosialisasikan bahwa Nusantara sebagai kesatuan kewilayahan, kesatuan
(IPOLEKSOSBUD-HANKAM) tidak dapat ditawar lagi, tidak dapat
diganggu gugat sebagai harga mati yang normatif.
Dengan persepsi yang sama diharapkan dapat membawa bangsa menuju
kesepahaman dan kesehatian dalam mewujudkan cita-cita nasional (nilai
kerjasama, kebersamaan, tanggung jawab dan kepedulian). Suatu
persepsi atau pandangan yang berbeda-beda
dalam mencapai tujuan bersama akan merugikan kesatuan,
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
kebersamaan dan keserasian sehingga menimbulkan gejolak sosial yang
dapat merugikan bangsa keseluruhan sehingga dapat menimbulkan
disintegrasi bangsa.
Perilaku koropsi, mementingkan diri sendiri, tidak bertanggung jawab,
tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas akan mengakibatkan
perilaku bunuh diri bersama-sama. Ini sangat bertentangan dengan nilai
keadilan, kebersamaan, dan tanggung jawab. Negara yang tidak bisa
menyamakan persepsi atau pandangan yang sama akan minimbulkan
konflik yang berlarut-larut sehingga menghasilakan bangsa yang gagal.
Pembinaan dan sosialisasi Wawasan Nusantara sangat penting bagi negara
bangsa karena dapat menghasilkan Ketahanan Nasional. Daya tahan yang
kuat bagi sauatu bangsa dan kerja sama yang sinergis antar bidang
(IPOLEKSOSBUD-HANKAM) yang diusahakan terus menurus dapat
menghasilkan integrasi nasional yang utuh menyeluruh.
Aktualisasi dalam Wawasan Nusantara
Dalam 68 tahun setelah kemerdekaan tercapai, bangsa Indonesia
berhasil mengatasi segala usaha pihak lain yang hendak merontokkan
Indonesia, dari luar maupun dari dalam. Bangsa Indonesia pun berhasil
memperoleh pengakuan eksistensinya dari semua bangsa di dunia,
termasuk dari bekas penjajahnya. Selain itu bangsa Indonesia berhasil
memperoleh pengakuan bahwa wilayah Republik Indonesia yang meliputi
Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan geografi. Dunia
internasional mengakui eksistensi satu Benua Maritim Indonesia.
Kemenangan bangsa Indonesia harus dipertahankan, karena tanpa
persatuan bangsa Indonesia berhasil dipecah belah (nilai nilai keberanian,
kerjasama, komitmen, kerja keras)
Namun demikian bangsa Indonesia sepenuhnya belumlah aman dari
perpecahan, mengingat wilayah yang luas, keberagaman suku, agama, ras
dan tingkat pendidikan yang masih belum merata sewaktu-waktu dapat
meletus, karena itu saling menghormati, saling membantu, saling
bekerjasama, toleransi, dan menjaga persatuan
dan kesatuan harus tetap dipelihara dan ditegakkan.(nilai komitmen,
55
56

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
nilai peduli, nilai tanggung jawab)
Maka untuk menjamin agar kesatuan Indonesia selalu terpelihara, bangsa
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indonesia melahirkan Wawasan Nusantara. Pandangan itu adalah satu


konsepsi geopolitik dan geostrategi yang menyatakan bahwa Kepulauan
Nusantara yang meliputi seluruh wilayah daratan, lautan dan ruang
angkasa di atasnya beserta seluruh penduduknya adalah satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan- keamanan (nilai tanggung
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

jawab, keadlan, keberanian). Agar bangsa Indonesia mencapai tujuan


perjuangannya, yaitu terwujudnya masyarakat yang maju, adil dan
makmur berdasarkan Pancasila, Wawasan Nusantara harus diaktualisasikan
dan tidak tinggal sebagai semboyan atau potensi belaka.

Untuk memperoleh aktualisasi Wawasan Nusantara ada kendala utama,


yaitu :
1 Indonesia belum menjalankan manajemen nasional yang memungkinkan
perkembangan seluruh bagian dari Benua Maritim itu. Meskipun pada
tahun 1945 para Pendiri Negara telah mewanti- wanti agar Republik
Indonesia sebagai negara kesatuan memberikan otonomi luas kepada
daerah agar dapat berkembang sesuai dengan sifatnya, namun dalam
kenyataan selama merdeka Indonesia menjalankan pemerintahan
sentralisme yang masih relative ketat, walau sudah ada Undang-Undang
Otonomi Daerah. Karena beberapa bidang atau urusan masih dipegang
oleh pemerinah pusat seperti Pajak, sumber daya alam dsb. Akibatnya
adalah bahwa pulau Jawa dan lebih-lebih lagi Jakarta sebagai pusat
pemerintahan Indonesia, mengalami kemajuan jauh lebih dan pesat
berkembang dan maju ketimbang bagian lain Indonesia, khususnya
Kawasan Timur Indonesia. Kondisi ini harus segera di atasi, agar
tercipta keadilan dan pemerataan dalam pembangunan sehingga tidak
timbul ketimpangan yang semakin jauh antara jawa dan luar jawa,
khususnya wiayah Indonesia Timur.. Pemeratan pembangunan di
daerah tersebut wajib dan segera prioritas pelaksanaan pembangunan
(nilai keadilan, kebersamaan,
kepedulian dan tanggung jwab)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
2. Wilayah perairan yang ada di Benua Maritim Indonesia merupakan bagian
tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, namun dalam
kenyataan mayoritas bangsa Indonesia lebih berorientasi kepada
daratan saja dan kurang dekat kepada lautan. Itu dapat dilihat pada
rakyat di pulau Jawa yang merupakan lebih dari 70 persen penduduk
Indonesia. Tidak ada titik di pulau Jawa yang melebihi 100 kilometer
dari lautan. Dalam zaman dulu sampai masa kerajaan Majapahit dan
Demak mayoritas rakyat Jawa adalah pelaut. Akan tetapi sejak
sirnanya kerajaan Majapahit dan Demak rakyat Jawa telah menjadi
manusia daratan belaka yang mengabaikan lautan yang ada di sekitar
pulaunya. Titik berat kehidupan adalah sebagai petani tanpa ada
perimbangan sebagai pelaut. Juga dalam konsumsi makanannya ikan
dan hasil laut lainnya tidak mempunyai peran penting. Gambaran rakyat
Jawa itu juga terlihat pada keseluruhan rakyat Indonesia, yaitu orientasi
ke daratan jauh lebih besar ketimbang ke lautan. Untung sekali masih ada
perkecualian, yaitu rakyat Bugis, Buton dan Madura dan beberapa
yang lain, yang dapat memberikan perhatian sama besar kepada
daratan dan lautan. Menghasilkan tidak saja petani tetapi juga pelaut
yang tangguh. Gambaran keadaan umum rakyat Indonesia amat
bertentangan dengan kenyataan bahwa luas daratan nasional adalah
sekitar 1,9 juta kilometer persegi, sedangkan wilayah perairan adalah
sekitar 3 juta kilometer persegi. Apalagi kalau ditambah dengan zone
ekonomi eksklusif yang masuk wewenang Indonesia. Selama
pandangan mayoritas rakyat Indonesia terhadap lautan belum berubah,
bagian amat besar dari potensi nasional tidak terjamah dan karena itu
kurang sekali berperan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Malahan yang lebih banyak memanfaatkan adalah bangsa lain yang
memasuki wilayah lautan Indonesia untuk mengambil kekayaannya.
Karena belum terkelolanya wilayah maritime secara maksimum dan
belum terawasi secara menyeluruh karena keterbatasan sumber daya
yang ada, sehngga banyak celah yang digunakan oleh penyelundup
untuk memamsukan barang illegal,
dari luar negeri sehingga terhindar dari pajak, dan sangat
57
58

Dimensi,
Indikator
Materi Indikator, dan Pengintegrasian
No Kompetensi Dasar Pencapaian
Pembelajaran Nilai-Nilai Nilai-Nilai Antikorupsi dalam Materi PPKn
Kompetensi Antikorupsi
merugkan negara dan rakyat pada umumnya. Hal ini sangat
berlawanan dengan nilai kejujuran, kebersamaan, tanggung jawab.
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

3 kurangnya pemanfaatan ruang angkasa di atas wilayah Nusantara untuk


kepentingan nasional, khususnya pemantapan kebudayaan nasional.
Mayoritas rakyat Indonesia belum cukup menyadari perubahan besar
yang terjadi dalam umat manusia sebagai akibat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perubahan besar itu terutama menyangkut
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

teknologi angkutan dan komunikasi. Khususnya komunikasi


elektronika sekarang memungkinkan manusia berhubungan dengan
cepat dan tepat melalui telpon, televisi, komputer yang menghasilkan
E-Mail dan Internet. Letak kepulauan Nusantara sepanjang
khatulistiwa amat menguntungkan untuk penempatan satelit yang
memungkinkan komunikasi yang makin canggih dengan
memanfaatkan ruang angkasa yang terbentang di atas wilayah
Nusantara.. Ini sangat penting untuk pembangunan dan pemantapan
kebudayaan nasional, khususnya melalui televisi. Namun untuk itu
diperlukan biaya yang memadai. Setiap kemajuan teknologi harus benar-
benar dioreitnasikan kepada keutuhan bangsa Indonesia. Misalnya berita
bohong (hoax) melalui media sosial, hamper-hampir saja memecahkan
belah persatuan dan kesatuan warga DKI. Oleh kaena pemerintah harus
benar-benar selektif dan membuat aturan
yang tegas bila memberitakan berita bohong (nilai tanggung jawab,
keberanian dan keadilan)
B. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan Silabus
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
1 1.1 Mensyukuri nilai 1. Menunjukan rasa 1. Pengertian nilai Mengamati Sikap: 12 JP  Fajar, Arnie,
nilai Pancasia syukur atas nilai- 2. Nilai-nilai yang  Membaca berita/artikel tentang  Observasi (4x3JP) 2015, Model
dalam praktik nilai Pancasila yang terkandung dalam nilai-nilai dalam praktik perilaku dan Pengintegr
penyelenggaraa n dijadikan praktik Pancasila penyelenggaran negara sikap peserta asian
pemerintahan penyelenggaraan 3. Perbedaan  Menyimak dari berbagai sumber didik dalam Pendidikan
Negara sebagai pemerintahan pemerintah dan tentang nilai-nilai dalam praktik proses Antikorupsi
salah satu bentuk Negara sebagai salah pemerintahan. penyelenggaran negara pembelaja-ran, pada Mata
pengabdian satu bentuk negara Menanya serta komitmen Pelajaran
kepada Tuhan pengabdian kepada 4. Nilai praksis dalam  Mengidentifikasi pertanyaan kewargane- Pendidikan
Yang Maha Esa Tuhan Yang Maha sila-nilai Pancasila tentang ancaman dan usaha garaan (ikrar) Pancasila
2.1. Menunjukkan Esa. 5. Perilaku antikorupsi merubah Pancasila sebagai dasr Pengetahuan dan
sikap gotong 2. Menampilkan sikap sebagai perwujudan negara  Tes digunakan Kewargane
royong sebagai gotong royong nilai Pancasila dalam  Mengajukan pertanyaan tentang untuk menilai garaan
bentuk penerapan sebagai bentuk kehidupan sehari- dinamika nilai-nilai Pancasila hasil belajar (PPKn)
nilai- nilai penerapan nilai-nilai hari. sesuai dengan perkembangan jaman. secara individu Berdasar-
Pancasila dalam Pancasila dalam 6. Sikap perilaku tentang nilai kan
kehidupan kehidupan berbangsa berani mengambil Pancasila Kurikulum
 Mengidentifikasi pertanyaan
berbangsa dan dan bernegara. resiko terhadap dalam praktik 2013
tentang nilai-nilai Pancasila
bernegara 3. Menjelaskan arti keputusan yang penyelenggara SMA//MA/
sesuai perkembangan jaman
3.1. Menganalisis nilai diambil sebagai an negara.. M AK Kelas
berkaitan dengan sikap dan perilaku
nilai-nilai 4. Menjelaskan nilai- penyelenggaran X
antikorupsi
Pancasila dalam nilai yang pemerintahan Keterampilan  Kemdikbud
negara (nilai
 Mengumpulkan pertanyaan
kerangka praktik terkandung dalam  Menyajikan Pendidikan
tentang perwujudan nilai-nilai
penyelenggaraa n Pancasila tanggung jawab, Pancasila
Pancasila sesuai berkembangan jaman hasil telaah
pemerintahan 5. Menjelaskan keberanian) dan
dalam berbagai kehidupan pekerjaan baik
Negara perbedaan 7. Perilaku selalu hadir Kewargane
Mengumpulkan Informasi individu
4.1. Menyaji hasil pemerintah dan tepat waktu dalam -garaan
 Mencari informasi dari berbagai maupun
analisis nilai- pemerintahan.negar a melaksanakan tugas SMA/M
sumber tentang ancaman dan kelompok
nilai Pancasila 8. Menunjukan nilai (nilai disiplin) A
usaha merubah Pancasila sebagai tentang Nlai-
dalam kerangka praksis dalam sila- 8. Presentasikan hasil /MAK Kelas
dasar negara nilai Pancasila
praktik nilai Pancasila analisis nilai-nilai X,
 Mengumpulkan sumber data dalam praktik
9. Memberikan contoh Pancasila dalam  Referensi
berkaitan dengan arti penting dan penyelenggara
kerangka praktik atau
an negara..
penyelenggaraan
59

Internet
60

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
penyelenggaraa n perilaku antikorupsi pemerintahan perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai
pemerintahan sebagai perwujudan negara. sesuai perkembangan jaman materi
Negara nilai Pancasila dalam dalam berbagai kehidupan pokok
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

kehidupan sehari-  Mengumpulkan data tentang perilaku  Tim


hari. sebagai perwujudan nilai- Penyusun,
10 Menampilkan sikap nilai Pancasila sesuai praktik Pendidikan
perilaku berani penyelenggaran negara Kesadaran
mengambil resiko  Mengumpulkan data tentang
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

Berkonstitu
terhadap keputusan perilaku antikorupsi sebagai si untuk
yang diambil sebagai perwujudan nilai-nilai Pancasila SMA/ dan
penyelenggaran praktik penyelenggaran negara. MA Jakarta
pemerintahan negara Menalar/ Mengasosiasi : Sekjen
(nilai tanggung  Menyimpulkan arti penting dan
jawab, keberanian) mempertahankan Pancasila Kepanitera
11. Menampilkan sebagai dasar negara dan an
perilaku selalu hadir pandangan hidup bangsa Mahkamah
tepat waktu dalam  Menentukan hubungan antara Konstitusi
melaksanakan tugas mewujudkan nilai-nilai Pancasila RI, 2009.
(nilai disiplin) dengan perkembangan jaman saat  Kemdikbud,
12. Mempresentasikan ini dan dimasa yang akan 2017 Materi
hasil analisis nilai- datang ajar untuk
nilai Pancasila  Menyimpulkan arti penting siswa Kelas
dalam kerangka perwujudan nilai-nilai Pancasila X yang
praktik berkaitan dengan nilai antikorupsi terintegrasi
penyelenggaraan sesuai perkembangan jaman pendidikan
pemerintahan Mengomunikasikan Antikorupsi.
negara. 
 Menyusun dan menyajikan hasil UUD NRI
telaah tentang Nilai-nilai Tahun
Pancasila dalam praktik 1945.
penyelenggaraan negara.  Sumber lain
 Menyusun laporan dan yang
mempresenta-sikan perwujudan relevan.
nilai-nilai Pancasila sesuai
perkembangan jaman
 Menyusun laporan dan
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
mempresentasikan perwujudan
nilai-nilai Pancasila berkaitan
dengan nilai antikorupsi sesuai
perkembangan jaman
 Membuat dan membacakan
ikrar/komitmen untuk
mempertahankan dan melaksanakan
Pancasila sebagai dasar negara
sesuai dinamika praktik
penyelenggaraan negara..

2 1.2 Menerima 1. Menerima dengan 1. Pasal-pasal yang Model Pembel PBL Sikap: 6 JP  Fajar,
ketentuan penuh kesadaran mengatur tentang Fase 1 Orientasi masalah  Observasi Arnie, 2014,
Undang- Undang ketentuan Undang- wiayah negara, 1. Peserta didik dihadapkan pada perilaku dan Model
Dasar Negara Undang Dasar warganegara, masalah wilayah negara, warga sikap peserta Pengintegr
Republik Negara Republik penduduk, agama negara, agama dan kepercayaan didik dalam asian
Indonesia Tahun Indonesia Tahun dan kepercayaan serta pertahanan dan keamanan. proses Pendidikan
1945 yang 1945 yang mengatur serta pertahanan 2. Peserta didik diputarkan video pembelajaran Antikorupsi
mengatur tentang wilayah negara, dan keamanan. perilaku berlalu lintas dan Pengetahuan: pada Mata
wilayah negara, warga negara, agama 2. Menjelaskan dilanjutkan membaca bahan ajar  Tes digunakan Pelajaran
warga negara dan kepercayaan dan pengertian wialayh yang sudah disiapkan guru untuk menilai Pendidikan
dan penduduk, pertahanan keamanan negara (terlampir di RPP). hasil belajar Pancasila
agama dan sebagai wujud rasa 3. Penduduk dan 3. Tugas peserta: mengamati secara individu dan
kepercayaan, syukur terhadap bukan penduduk. membaca buku siswa dan materi tentang pokok- Kewargane
pertahanan dan Tuhan Yang Maha 4. Pasal dalam UUD ajar terintegrasi pendidikan pokok pikiran garaan
keamanan Esa Negara Republik antikorupsi terlampir di RPP. yang (PPKn)
sebagai wujud 2. Menunjukan sikap Indonesia Tahun 4. Peserta didik diminta untuk terkandung Berdasarka
rasa syukur peduli terhadap 1945 yang mengatur mencatat hasil-hal/ kejadian dalam n Kurikulum
padaTuhan Yang penerapan ketentuan tentang kebebasan penting setelah melihat pembukaan 2013
Maha Esa UUD Negara memeluk agama dan tayangan video dan membaca UUD Negara SMA//MA/
2.2. Bersikap peduli Republik Indonesia kepercayaan di bahan yang disiapkan pendidik. Republik SMK/MAK.
terhadap Tahun 1945 yang Indoensia. (MENG-AMATI) Indonesia Kelas X
penerapan mengatur wilayah 5. Pasal yang Tahun 1945  Kemdikbud
ketentuan negara, mengatur tentang Fase 2 Mengorganisa-sis Peserta Keterampilan: Pendidikan
warga negara, pertahanan dan  Portofolio
keamanan nasional
61
62

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
Undang- Undang penduduk, agama 6. Perilaku kewajiban didik. menilai hasil Pancasila
Dasar Negara dan kepercayaan warga negara yang di 1. Peserta didik dikelompokkan pekerjaan baik dan
Republik serta pertahanan atur dalam UUD secara heterogen, masing- individu Kewargane
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indonesia Tahun dan keamanan. Negara Repulbik masing kelompok dengan maupun -garaan
1945 yang 3. Menganalisis pasal- Indonesia Tahun anggota 6 orang.. kelompok SMA/MA/
mengatur tentang pasal yang mengatur 1945 (nilai tanggung 2. Dengan bimbingan guru masing- tentang pokok- SMK/MAK
wilayah negara, tentang wiayah jawab) masing kelompok ditugasi untuk pokok pikiran .
warga negara negara, 7. Perilaku tanggung merumuskan pertanyaan- yang Kelas X
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

dan penduduk, warganegara, jawab moral dalam pertanyaan yang terkait dengan terkandung  Referensi
agama dan penduduk, agama dan mewujdukan video tersebut (MENANYA) dalam atau
kepercayaan, kepercayaan serta kesadran bela Fase 3 Membimbing penyelidikan pembukaan Internet
pertahanan dan pertahanan dan negara (nilai individu dan kelompok UUD Negara sesuai
keamanan keamanan. tanggung jawab,) 1. Guru membimbing peserta didik Republik materi
3.3. Menelaah 4. Menjelaskan 8. Usaha menjaga untuk melakukan penyelidikan dlm Indonesia pokok
ketentuan pengertian wialayh keamanan lingkungan arti mengumpulkan informasi Tahun 1945.  Tim
Undang- negara sebagai wujud bela guna menjawab pertanyaan tsb, Penyusun,
Undang Dasar 5. Membedakan negara.(nlai tangung dari berbagai sumber, seperti buku, Pendidikan
Negara penduduk dan jawab) internet, media massa dan Kesadaran
Republik bukan penduduk. 9. Kajiban warga sumber- sumber lain. Berkonstitu
Indonesia Tahun 6. Menemukan pasal negara dalam (MENGUMPULKAN si untuk
1945 yang dalam UUD Negara penyelenggaraan DATA/INFOR) SMA dan
mengatur tentang Republik Indonesia kerukuan antar dan 2. Guru meminta peserta didik MA.
wilayah negara, Tahun 1945 yang intern umat untuk berdiskusi Jakarta:
warganegara dan mengatur tentang beragama. (nilai memecahkan/menemukan Sekjen dan
penduduk, kebebasan memeluk kerjasana, jawaban dari pertanyaan yang Kepanitera-
agama dan agama dan kebersamaan,) diajukan, guru memberikan an
kepercayaan, kepercayaan di 10. Sajian hasil kajian bimbingan bila ditemukan Mahkamah
serta pertahanan Indoensia. tentang ketentuan kesulitan. (MENGASOSIASI) Konstitusi
dan keamanan 7. Menganalisis pasal dalam UUD Negara Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan RI, 2009.
4.2. Menyaji hasil yang mengatur Republik Indonesia hasil karya
telaah tentang tentang pertahanan Tahun 1945 terkait 1. Peserta didik secara kelompok
ketentuan dan keamanan dengan wiayah diberi tugas untuk melaporkan
nasional negara, warga hasil perumusan pertanyaan dan
8. Menunjukan negara, penduuk, pemecahan masalah.
perilaku kewajiban agama dan 2. Setiap kelompok diminta untuk
warga negara yang
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
Undang- Undang di atur dalam UUD kepercayaan serta mempresentasikan di depan kelas
Dasar Negara Negara Repulbik pertahanan dan hasil diskusi di depan kelas (bisa
Republik Indonesia Tahun keamanan. dipajang, dipresentasikan atau
Indonesia Tahun 1945 (nilai tanggung dilaporkan secara tertulis dan
1945 yang jawab) 3. kelompok lain boleh memberikan
mengatur 9. Memberikan contoh masukan, sanggahan ataupun
wilayah negara, perilaku tanggung pertanyaan terhadap hasil
warga negara jawab moral dalam kelompok presentasi.
dan penduduk, mewujdukan (MENGOMUNIKASIKAN)
agama dan kesadran bela negara Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi
kepercayaan, (nilai tanggung proses pemecahan masalah
serta pertahanan jawab,) 1. Guru membimbing peserta didik
dan keamanan 10. Mempraktikan usaha mengajak atau mencoba
menjaga keamanan mengkaji ulang hasil pemecahan
lingkungan sebagai masalahan yang sudah
wujud bela negara. dirumuskan untuk disimpulkan
(nlai tangung jawab) bersama.(MENYIMPULKAN
11. Berpartisipasi aktif HASIL BELAJAR)
kewajiban warga 2. Guru melakukan refleksi
negara dalam pembelajaran dengan cara
penyelenggaraan meminta peserta didik untuk
kerukuan antar dan menanyakan bagaimana belajar
intern umat hari ini.
beragama. (nilai
kerjasana,
kebersamaan,)
12. Menyajikan hasil
kajian tentang
ketentuan dalam
UUD Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945 terkait
dengan wiayah
negara, warga
63
64

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
negara, penduuk,
agama dan
kepercayaan serta
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

pertahanan dan
keamanan.
3 1.3 Menghargai 1. Menerima dengan 1. Ajaran teori Trias Model Pembelajaran Discovery Sikap: 12 JP 1. Fajar,
nilai-nilai terkait rasa syukur terhadap Politika Learning.  Perilaku dan Arnie,
fungsi dan Tuhan Yang Maha Esa 2. Lembaga negara Tahap 1. Staimulation sikap peserta 2014,
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

kewenangan atas peran lembaga Indonesia a. Siswa dikelompokkan menjadi 8 didik dalam Model
lembaga- negara yang berdasarkan ajaran kelompok @ 4 orang proses Penginte-
lembaga negara menjalankan tugas dan Trias Politika. b. Tiap kelompok membaca Materi pembelajaran. grasian
menurut fungsi demi 3. Penggolongan fungsi ajar yg terintegrasi pendidikan Jurnal dan Pendidikan
Undang- Undang kepentingan rakyat. dan weweang lembaga antikorupsi dan mengamati penilaian teman Antikorupsi
Dasar Negara 2. Menunjukan sikap negara di Indonesia. gambar-gambar dan artikel ttg sejawat, untuk pada Mata
Republik mau menerima 4. Keterkaitan permasalahan wilayah negara, menilai sikap Pelajaran
Indonesia Tahun keberadaan lembaga hubungan antar warga negara, agama dan hankam positif terhadap Pendidikan
1945 sebagai negara yang lembaga negara. di Indonesia (PS- hubungan yang Pancasila
bentuk sikap menjalankan fungsi 5. Penyimpangan MENGAMATI) harmonis antara dan
beriman dan dan tugas untuk kewenangan Tahap 2 Problem Statement pemerintah Kewarga-
bertaqwa melayani lembaga negara c. Selanjtunya setiap kelompok pusat dengan negaraan
2.3 Bersikap peduli kepentingan rakyat sehingga mengidentifikasi permasalah an dari pemerintah (PPKn)
terhadap banyak. menimbulkan apa yang dibaca dan diamati pada daerah. Berdasar-
lembaga- 3. Menjelaskan ajaran tindakan koruptif. gambar tersebut (PS- MENANYA) Pengetahuan: kan
lembaga di teori Trias Politika 6. Sikap perilaku yang Tahap 3. Data Collection d.Berdasarkan  Tes digunakan Kurikulum
sekolah sebagai 4. Menggolongan harus ditunjukkan permasalahan yang untuk menilai 2013
cerminan dari lembaga negara sebagai wujud dimunculkan oleh kelompok, hasil belajar SMA//MA/
lembaga- Indonesia komitmen selanjutnya melalui bimbingan secara individu SMK/MAK
lembaga negara berdasarkan ajaran antikorupsi. guru untuk mengumpulkan tentang .
3.3. Menganalisis Trias Politika. 7. Perilaku para aparatur informasi, mengumpulkan data hubungan Kelas X
fungsi dan 5. Membuat table sipil negara untuk melalui mencari sumber belajar, struktural dan 2. Kemdikbud
kewenangan penggolongan fungsi menghindari tindakan membaca buku sumber atau fungsional Pendidikan
lembaga- dan weweang lembaga korupsi. sumber lain dan menggali di pemerintahan Pancasila
lembaga Negara negara di Indonesia. 8. Sajian hasil analisis internet yang mampu memberikan pusat dan dan
menurut Undang- 6. Menganalisis hasil kajian jawaban tehadap permasalahan daerah Kewarga-
keterkaitan antar yang diajukan negaraan
SMA//MA/
SMK/MAK
.
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
UndangDasar keterkaitan fungsi lembaha kelompok siswa (PS- Keterampilan: Kelas X
Negara hubungan antar negara menurut PENGUMPULAN  Portofolio 3. Referensi
Republik lembaga negara. UUD Negara DATA/INFORMASI) untuk menilai atau
Indonesia 7. Menunjukan contoh Republik Indonesia Tahap 4 Data Processing e.Berdasarkan hasil pekerjaan Internet
Tahun 1945 penyimpangan Tahun 1945. data dan informasi baik individu sesuai
4.3. Mendemon- kewenangan yang terkumpul setiap kelompok maupun materi
strasikan hasil lembaga negara berdiskusi, sharring/berbagi pendapat kelompok pokok
analis tentang sehingga untuk merumuskan jawaban terhadap tentang 4. Tim
fungsi dan menimbulkan permasalahan yang dimajukan hubungan Penyusun,
kewenangan tindakan koruptif. kelompok. (PS- MENGASOSIASI) struktural dan Pendidikan
lembaga- 8 Menunjukkan contoh Tahap 5 Verification fungsional Kesadaran
lembaga Negara sikap perilaku yang f. Setelah terumuskan jawaban pemerintahan Berkonstitu
menurut Undang- harus ditunjukkan terhadap permasalahan yang ada pusat dan si untuk
Undang Dasar sebagai wujud selanjutnya setiap kelompok daerah SMA dan
Negara Republik komitmen melakukan telaah ulang terhadap MA.
Indonesia Tahun antikorupsi. hasil kerja kelompok sehingga Jakarta:
1945 9. Menampilkan diri diperoleh jawaban yang tepat dan Sekjen dan
perilaku para aparatur benar Kepanitera-
sipil negara untuk g. Setelah jawaban diverifikasi dan an
menghindari tindakan ditelaah ulang untuk disimpulkan Mahkamah
korupsi. kemudian dipresentasikan (PS- Konstitusi
10 Menyajikan hasil MENGKOMUNIKASIKAN) RI, 2009.
analisis hasil kajian Tahap 6 Generali-zation
keterkaitan antar h. Guru mencermati hasil tayangan
fungsi lembaha dan bersama siswa guru
negara menurut menyimpulkanan,.
UUD Negara (PS-MENYIMPULKAN)
Republik Indonesia
Tahun 1945.
4 1.4 Menghormati 1. Mensyukuri hubungan 1. Otonomi daerah Model Pembel NHT : Sikap: 12 JP  Fajar, Arnie,
hubungan struktural dan dalam konteks 1) Siswa dibagi dalam kelompok,  Penilaian 2014, Model
pemerintah fungsional antara negara Kesatuan setiap siswa dalam setiap teman sejawat Pengintegr
pusat dan daerah pemerintah pusat dan Republik Indonesia; kelompok mendapat nomor dan Penilaian asian
menurut pemerintah daerah 2. Kedudukan dan kepala diri, untuk Pendidikan
Undang- berdasarkan UUD peran pemerintah 2) Guru memberikan tugas, menilai Antikorupsi
Undang Dasar daerah diupayakan setiap kelompok ketaatan pada
65
66

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
Negara Republik 1945 3. Hubungan struktural mendapat tugas yang berbeda, dan aturan & tata pada Mata
Indonesia Tahun 2. Menghargai dan fungsional masing-masing kelompok tertib. Jurnal, Pelajaran
1945 sebagai hubungan struktural pemerintah pusat dan mengerjakannya. Tugas yang untuk mencatat Pendidikan
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

anugerahTuhan dan fungsional pemerintah daerah;. diberikan dan menilai Pancasila


Yang Maha Esa antara pemerintah 4. Kebijakan kebijakan (a) mengamati tayangan pembiasaan taat dan
2.4 Bersikap peduli pusat dan pemerintah pemerintah untuk video/gambar/film tentang pada hukum. Kewargane
terhadap daerah berdasarkan kepentingan perkelaian antar kelompok, Pengamatan, garaan
hubungan UUD 1945 masyarakat yang kemiskinan, kasus Tolikara, penilaian ini (PPKn)
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

pemerintah 3. Menjelaskan dilaksanakan secara kasus perkelaian antar merupakan Berdasarka


pusat dan otonomi daerah ADIL dan kelompk, membaca bahan penilaian n Kurikulum
daerah yang dalam konteks BERTANGGUNG ajar, buku siswa proses menilai 2013
harmonis di negara Kesatuan JAWAB, (MENGAMATI) perilaku dan SMA//MA/
daerah Republik Indonesia; 5. Kasus-kasus (b) merumuskan sikap peserta SMK/MAK
setempat 4. Menjelaskan korupsi yang permasalahan/pertanyaan didik dalam .
3.4. Merumuskan kedudukan dan melibatkan aparat dari hasil pengematan, proses Kelas X
hubungan peran pemerintah atau pejabat bacaan, kerjadian nyataan. pembelajaran,  Kemdikbud
pemerintah daerah pemerintah pusat (MENANYA) dan sebaiknya serta simulasi Pendidikan
pusat dan daerah 5. Menganalisis dan atau daerah. semua rumusan pertanyaan Keterampilan: Pancasila
menurut hubungan struktural 6. Sikap dan perilaku dari siswa disepakati kelas  Portofolio dan
Undang- Undang dan fungsional HIDUP untuk dijadikan bahan untuk menilai Kewargane
Dasar Negara pemerintah pusat dan SEDERHANA pembahasan hasil pekerjaan -garaan
Republik pemerintah daerah; dalam kehidupan (c) peserta didik diminta untuk baik individu SMA//MA/
Indonesia Tahun 6. Menyaji hasil telaah sehari-hari mencari sumber, informasi, maupun SMK/MAK
1945 hubungan struktural 7. Sajian hasil telaah data yang dapat digunakan kelompok .
4.4. Merancang dan dan fungsional hubungan struktural untuk tentang contoh, Kelas X
melakukan pemerintahan pusat dan fungsional memecahkan/menjawab ciri-ciri, dan  Referensi
penelitian dan daerah menurut pemerintah pusat dan pertanyaan yang diajukan perbedaan atau
sederhana Undang-Undang pemerintah daerah peserta didik bertutur kata, Internet
tentang Dasar Negara secara ADIL dan (MENGUMPULKAN berperilaku dan sesuai
hubungan Republik Indonesia BERANI. INFORMASI/DATA) bersikap yang materi
pemerintah Tahun 1945. 8. Sajian hasil telaah 3) Kelompok mendiskusikan baik dan buruk pokok
pusat dan 7. Menuliskan hubungan struktural jawaban, tiap anggota kelompok dalam  Tim
pemerintah kebijakan kebijakan dan fungsional mencatat hasil diskusi. kehidupan Penyusun,
pemerintah untuk pemerintahan pusat (MENGASOSIASI) bermasyara- Pendidikan
dan daerah menurut 4) Setiap anggota kelompok kat, berbangsa Kesadaran
Berkonstitu
si untuk
SMA dan
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
daerah kepentingan Undang-Undang memiliki tanggung jawab dan dan bernegara MA.
setempat masyarakat yang Dasar Negara kesempatan yang sama untuk Jakarta:
menurut dilaksanakan secara Republik Indonesia melaporkan hasil diskusinya. Sekjen dan
Undang- ADIL dan Tahun 1945 (MENGKOMUNIKASIKAN) Kepanitera-
Undang Dasar BERTANGGUNG 5) Guru memanggil salah satu an
Negara JAWAB, nomor siswa dalam kelompok Mahkamah
Republik 8. Menganalisis kasus- untuk melaporkan hasil Konstitusi
Indonesia kasus korupsi yang diskusinya di depan kelas. RI, 2009.
Tahun 1945 melibatkan aparat (MENGKOMUNIKASIKAN)
atau pejabat 6) Kemudian kelompok lain dapat
pemerintah pusat dan memberikan
atau daerah. masuikan/meresponsi dari hasil
9. Menunjukkan sikap diskusinya (menyempurnakan)
dan perilaku HIDUP (MEMBUAT JEJARING);.
SEDERHANA 7) Guru selanjutnya dapat
dalam kehidupan mengulangi beberapa kali dari
sehari-hari kelompok yang berbeda.
10. Menyajikan hasil 8) Guru mengklarifikasi apabila
telaah hubungan timbul permasalahan dan
struktural dan menarik kesimpulan.
fungsional (MENYIMPULKAN)
pemerintah pusat dan
pemerintah daerah
secara ADIL dan
BERANI.

5 1.5 Mensyukuri 1. Menunjukan rasa 1. Pengetian integritas Mengamati Sikap: 12 JP  Fajar, Arnie,
nilai-nilai yang syukur terhadap nasional  Membaca berita/artikel tentang  Observasi 2014, Model
membentuk Tuhan Yang Maha 2. Macam-macam factor-faktor pembentuk integritas Penilaian Pengintegr
komitmen Esa integritas nasional nasional dalam bingkai NKRI proses menilai asian
integrasi terhadapintegritas 3. Factor-faktor Menyimak dari berbagai sumber perilaku dan Pendidikan
nasional dalam nasional dalam pembentuk tentang factor-faktor pembentuk sikap peserta Antikorupsi
bingkai bingkai Bhinneka integritas nasional integritas nasional dalam bingkai didik dalam pada Mata
Bhinneka Tunggal Ika sebagai dalam bingkai NKRI Menanya proses Pelajaran
Tunggal Ika AnugerahNYA. Bhinneka Tunggal  Mengidentifikasi pertanyaan pembelajaran Pendidikan
sebagai wujud 2. Menunjukkan sikap Ika. tentang factor-faktor pembentuk Pengetahuan:
67
68

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
syukur dan perilaku 4. Contoh perilaku integritas nasional dalam bingkai  Portofolio Pancasila
kepadaTuhan kerjasama dalam yang menghambat NKRI Mengajukan pertanyaan untuk menilai dan
yang Maha Esa memecahkan terwujudnya tentang factor-faktor pembentuk hasil pekerjaan Kewargane
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

2.5 Menunjukkan persoalan demi integritas nasional integritas nasional dalam bingkai baik individu garaan
sikap kerjasama terwujudnya sebagai tindakan NKRI perkembangan jaman. maupun (PPKn)
dalam rangka integritas nasional koruptif.  Mengidentifikasi pertanyaan kelompok Berdasarka n
mewujudkan dalam bingkai 5. Perilaku yang tentang factor-faktor pembentuk tentang Kurikulum
komitmen Bhinneka Tunggal mampu masalah- 2013
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

integritas nasional dalam bingkai


integrasi nasional Ikal menumbuhkan NKRI masalah yang SMA/MA/
dalam bingkai 3. Menjelaskan terwujudkan Mengumpulkan pertanyaan tentang muncul dalam SMK/MAK.
Bhinneka pengetian integritas integritas nasional factor-faktor pembentuk integritas pelanggaran Kelas X
Tunggal Ika nasional sebagai tindakan nasional dalam bingkai NKRI hak dan  Kemdikbud
3.5. Mengidentifikasi 4. Menjelaskan antikoruptif. Mengumpulkan Informasi pengingkaran Pendidikan
faktor-faktor macam-macam 6. Faktor-faktor  Mencari informasi dari berbagai kewajiban Pancasila
pembentuk integritas nasional pembentuk integrasi sumber tentang factor-faktor sebagai warga dan
integrasi 5. Menganalisis factor- nasional dalam pembentuk integritas nasional negara dan cara Kewargane
nasional dalam faktor pembentuk bingkai Bhinneka dalam bingkai NKRI pemecahan- -garaan
bingkai integritas nasional Tunggal Ika  Mengumpulkan sumber data nya. Projek SMA/MA/
Bhinneka dalam bingkai berkaitan dengan arti penting untuk menilai SMK/MAK
Tunggal Ika Bhinneka Tunggal integritas nasional dalam bingkai projek belajar .
4.5. Mendemon- Ika. NKRI kewarganega- Kelas X
strasikan faktor- 6. Memberikan contoh  Mengumpulkan data tentang raan.  Referensi
faktor perilaku yang atau
perilaku yang mendorong
pembentuk menghambat terwujudnya integritas nasional Internet
integrasi terwujudnya dalam kerangka NKRI sesuai
nasional dalam integritas nasional materi
 Mengumpulkan data tentang
bingkai sebagai tindakan pokok
perilaku antikorupsi sebagai
Bhinneka koruptif.  Tim
perwujudan integritas nasional
Tunggal Ika 7. Menampilkan Penyusun,
yang bebas korupsi.
perilaku yang Pendidikan
Menalar/ Mengasosiasi
mampu Kesadaran
menumbuhkan  Menyimpulkan arti penting
Berkonstitu
terwujudkan mempertahankan Pancasila
si untuk
integritas nasional sebagai dasar negara dan
SMA dan
sebagai tindakan pandangan hidup bangsa
MA.
antikoruptif.  Menentukan hubungan antara Jakarta:
Sekjen dan
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
8. Mendemonstrasikan mewujudkan nilai-nilai Pancasila Kepanitera-
faktor-faktor dengan perkembangan jaman saat an
pembentuk integrasi ini dan dimasa yang akan datang Mahkamah
nasional dalam  Menyimpulkan arti penting Konstitusi
bingkai Bhinneka perwujudan nilai-nilai Pancasila RI, 2009.
Tunggal Ika berkaitan dengan nilai antikorupsi
sesuai perkembangan jaman
Mengomunikasikan
 Menyusun dan menyajikan hasil
telaah tentang pengertian
integritas, meacam-macam idan
factor pembentuk integritas
nasional dalam kerangka NKRI
 Menyusun laporan dan
mempresenta-sikan perwujudan
nilai-nilai Pancasila sesuai
perkembangan jaman
 Menyusun laporan dan
mempresentasikan perwujudan
nilai-nilai Pancasila berkaitan
dengan nilai antikorupsi sesuai
perkembangan jaman
 Membuat dan membacakan
ikrar/komitmen untuk
mempertahankan dan melaksanakan
Pancasila sebagai dasar negara
sesuai dinamika praktik
penyelenggaraan negara..

6 1.6 Bersyukur 1. Menunjukan sikap dan 1. Pengertian ancaman Model Pembelajaran: Good News Keterampilan: 12 JP  Fajar, Arnie,
kepadaTuhan perilaku syukur terhadao NKRI Classmeting.  Portofolio, 2014, Model
Yang Maha Esa terhadap Tuhan Yang 2. Bentuk-bentuk 1) Memilih berita baru yang aktual penilaian ini Pengintegr
atas nilai-nilai Maha Esa atas ancaman terhadap dan menarik untuk di bahas berupa digunakan asian
yang terbentuknya Artikel, Kliping berasal untuk menilai
69
70

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
membentuk kesadaran masyrakat keutuhan NKRI. dari media massa, seperti surat hasil pekerjaan Pendidikan
kesadaran atas terhadap ancaman 3. Contoh bentuk kabar, berita di televisi, radio dsb. baik individu Antikorupsi
ancaman terhadap keutuhan ancaman militer Misal kasus Penggeseran Patok maupun pada Mata
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

terhadap negara NKRI. terhadap keutuhan Batas Wilayah Negara di Sambas kelompok Pelajaran
dan upaya 2, Menunjukkan sikap NKRI Kalimantan Barat, dsb. tentang analisis Pendidikan
penyelesaianny a perilaku tanggap 4. Bentuk ancaman non (MENGAMATI) indikator Pancasila
dalam bingkai terhadap setiap militer terhadap 2) Siswa dikelompokkan, dan ancaman dan
Bhinneka ancaman keutuhan keutuhan NKRI masing-masing kelompok bebas terhadap negara Kewargane
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

Tunggal Ika NKRI 5. Ancaman di era membahas dari sudut pandang dalam garaan
2.6 Bersikap 3. Mendeskripsikan global abad ke 21 masing-masing, misalnya: “ membangun (PPKn)
responsif dan pengertian ancaman 6. Perilaku yang Kerusakan lingkungan “ bisa dari integrasi Berdasarka
proaktif atas terhadao NKRI menimbulkan sudut pandang (menanya) nasional dengan n Kurikulum
ancaman 4. Menggolongkan tindakan mengidentifikasi kerusakan bingkai 2013
terhadap negara bentuk-bentuk koruptif/merusak/me lingkungan, faktor penyebab, BhinnekaTung SMA//MA/
dan upaya ancaman terhadap rugikan kepentingan dampak kerusakan terhadap gal Ika SMK/MAK
penyelesaianny a keutuhan NKRI. umum. masyarakat, upaya Pengetahuan .
dibidang 5. Memberikan contoh 7. Perilaku yang penanggulangan, respon  Tes digunakan Kelas X
Ideologi, politik, bentuk ancaman menimbulkan masyarakat dalam upaya untuk menilai  Kemdikbud
ekonomi, sosial, militer terhadap kerusakan penanggulangan, dsb..(menalar hasil belajar Pendidikan
budaya, keutuhan NKRI lingkungan sebagai melalui kerja kelompok) secara individu Pancasila
pertahanan, dan 6. Memberikan contoh bentuk tindakan 3) Tiap kelompok mempresentasekan tentang analisis dan
keamanan dalam bentuk ancaman non koruptif. hasil melalui wakil kelompoknya, indikator Kewargane
bingkai militer terhadap 8. Upaya (menyajikan) sedangkan kelompok ancaman -garaan
Bhinneka keutuhan NKRI menanggulangi lain memperhatikan dan meresponsi terhadap negara SMA/MA/
Tunggal Ika 7. Memberi contoh ancaman di bidang bila diperlukan (membuat dalam SMK/MAK
3.6. Menganalisis ancaman di era ideology, politik, jejaring).. membangun .
ancaman global abad ke 21 ekonomi, sosial, 4) Guru mengamati dan integrasi Kelas X
terhadap negara 8. Menunjukkan contoh budaya dan mengklarifikasi bila terjadi nasional dengan  Referensi
dan upaya perilaku yang pertahanan dan kesalahan (penilaian aotentik). bingkai atau
penyelesaianny a menimbulkan keamanan. 5) Membuat kesempakatan BhinnekaTung Internet
di bidang tindakan 9. Menunjukan rangkuman hasil pembahasan gal Ika. sesuai
ideologi, politik, koruptif/merusak/me perilaku hemat kelas (menyimpulkan). Sikap materi
ekonomi, sosial, rugikan kepentingan dalam penggunaan 6) Buatlah projek untuk melestarikan  Pengamatan, pokok
umum. barang sebagai lingkungan sekolah misalnya penilaian ini  Tim
9. menunjukkan contoh wujud tindakan membawa tanaman Penyusun,
perilaku yang antikoruptif. Pendidikan
Kesadaran
Berkonstitu
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
budaya, menimbulkan 10. Sajian hasil kajian untuk penghijauan, keindahan di merupakan si untuk
pertahanan, kerusakan tentang dan upaya sekolah (mencipta) penilaian SMA dan
dankeamanand lingkungan sebagai penyelesaiannya di Penutup proses menilai MA.
alambingkaiBhi bentuk tindakan bidang Ideologi, perilaku dan Jakarta:
nneka Tunggal koruptif. politik, ekonomi, sikap peserta Sekjen dan
Ika 10. Mendeskripsikan sosial, budaya, didik dalam Kepanitera-
4.6. Menyaji hasil upaya pertahanan, dan proses an
analisis tentang menanggulangi keamanan pembelajaran. Mahkamah
ancaman ancaman di bidang  Projek untuk Konstitusi
terhadap negara ideology, politik, menilai RI, 2009.
dan upaya ekonomi, sosial, partisipasi
penyelesaianny a budaya dan kewarganega-
di bidang pertahanan dan raan.
Ideologi, politik, keamanan.
ekonomi, sosial, 11. Menunjukan
budaya, perilaku hemat
pertahanan, dan dalam penggunaan
keamanan barang sebagai
wujud tindakan
antikoruptif.
12 Melaporkan hasil
kajian tentang
ancaman terhadap
negara kesatuan
Republik Indonesia
13. Melaporkan hasil
kajian tentang dan
upaya
penyelesaiannya di
bidang Ideologi,
politik, ekonomi,
sosial, budaya,
pertahanan, dan
keamanan
7 1.7 Menghargai 1. Menerima dengan 1. Pengertian
wawasan penuh kesadaran wawasan nusantara
71
72

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
nusantara sebagai wujud rasa 2. Cakupan isi wawasan
dalam konteks syukur terhadap nusantara menurut
Negara Tuhan Yang Maha bidangnya.
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Kesatuan Esa tentang konsep 3. Aktualisasi wawasan


Republik wawasan nusantara nusantara
Indonesia dalam konteks 4. Hambatan aktualisasi
sebagai Negara Kesatuan. wawasan nusantara.
anugerah 2. Menunjukan sikap 5. Contoh perilaku
24/2016)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.

Tuhan Yang tanggung jawab peduli terhadap


Maha Esa terhadap konsep lingkungan sekitar
2.7 Bertanggungja- wawasan nusantara sebagai wujud
wab dalam konteks implementasi
mengembangka n negara kesatuan wawasan nusantara
kesadaran akan Republik Indonesia. (nilai peduli)
pentingnya 3. Menjelaskan 6. Perilaku tanggung
wawasan pengertian wawasan jawab dalam
nusantara dalam nusantara menjaga keutuhan
konteks Negara 4. Menggolongkan wilayah NKRI (Nilai
KesatuanRepub cakupan isi wawasan tanggung jawab)
lik Indonesia nusantara menurut 7. Presentasi hasil
3.7. Menginter- bidangnya. interpre-tasi terkait
pretasi 5. Menunjukan pentingnya
pentingnya aktualisasi wawasan Wawasan
Wawasan nusantara Nusantara dalam
Nusantara 6. Menjelaskan konteks Negara
dalam konteks hambatan aktualisasi KesatuanRepublik
Negara wawasan nusantara. Indonesia
Kesatuan 7. Memberikan contoh
Republik perilaku peduli
Indonesia terhadap lingkungan
4.10.Mempresentas sekitar sebagai wujud
ikan hasil implementasi
interpre-tasi wawasan nusantara
terkait (nilai peduli)
8. Menampilkan
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)

Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Waktu Belajar
pentingnya perilaku tanggung
Wawasan jawab dalam
Nusantara menjaga keutuhan
dalam konteks wilayah NKRI (Nilai
Negara tanggung jawab)
KesatuanRepu 9. Mempresentasikan
blik Indonesia hasil interpre-tasi
terkait pentingnya
Wawasan Nusantara
dalam konteks
Negara
KesatuanRepublik
Indonesia
73
C. Model Pengintegrasian dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah :. SMA/MA/SMK
Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/semester : X/Ganjil
Materi pokok Hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Alokasi Waktu : 2 X Pertemuan (4 Jam Pelajaran) @ 45 menit

A. Kompetnsi Dasar (KD)


1.4 Menghormati hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai anugerahTuhan Yang Maha Esa
2.4 Bersikap peduli terhadap hubungan pemerintah pusat dan daerah yang harmonis di daerah
setempat
3.4. Merumuskan hubungan pemerintah pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
4.4. Merancang dan melakukan penelitian sederhana tentang hubungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah setempat menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mensyukuri hubungan struktural dan fungsional antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah berdasarkan UUD 1945
2. Menghargai hubungan struktural dan fungsional antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah berdasarkan UUD 1945
3. Menjelaskan otonomi daerah dalam konteks negara Kesatuan Republik Indonesia;
4. Menjelaskan kedudukan dan peran pemerintah daerah.
5. Menunjukan peran pemerintah daerah dalam upaya pemberantasan korupsi di
daerahnya.
6. Menunjukkan upaya pemerintah pusat dan daerah untuk memberantas korupsi
7. Memberi contoh perilaku oknum di daerah yang terlibat tindakan korupsi.
8. Menunjukkan contoh sikap perilaku tindakan antikorupsi oleh aparatur pemerintahan daerah.
9. Menganalisis hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah;

74 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
10. Menuliskan kebijakan kebijakan pemerintah untuk kepentingan masyarakat yang
dilaksanakan secara ADIL dan BERTANGGUNG JAWAB,
11. Menganalisis kasus-kasus korupsi yang melibatkan aparat atau pejabat pemerintah pusat
dan atau daerah.
12. Menunjukkan sikap dan perilaku HIDUP SEDERHANA dalam kehidupan sehari-hari
13. Menyajikan hasil telaah hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan
pemerintah daerah secara ADIL dan BERANI.
14. Menyaji hasil telaah hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

C. Tujuan pembelajaran
Pertemuan 1
1. Peserta didik mampu mensyukuri hubungan struktural dan fungsional antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah berdasarkan UUD 1945
2. Peserta didik mamp menghargai hubungan struktural dan fungsional antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah berdasarkan UUD 1945
3. Peserta didik mamp menjelaskan otonomi daerah dalam konteks negara Kesatuan
Republik Indonesia;
4. Peserta didik mamp menjelaskan kedudukan dan peran pemerintah daerah.
5. Peserta didik mamp menunjukan peran pemerintah daerah dalam upaya
pemberantasan korupsi di daerahnya.
Pertemuan 2
1. Peserta didik mampu menunjukkan upaya pemerintah pusat dan daerah untuk
memberantas korupsi
2. Peserta didik mamp memberi contoh perilaku oknum di daerah yang terlibat tindakan korupsi.
3. Peserta didik mamp menunjukkan contoh sikap perilaku tindakan antikorupsi oleh
aparatur pemerintahan daerah.
4. Peserta didik mamp menganalisis hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan
pemerintah daerah;
5. Peserta didik mampu menuliskan kebijakan kebijakan pemerintah untuk kepentingan
masyarakat yang dilaksanakan secara ADIL dan BERTANGGUNG JAWAB,
6. Peserta didik mamp menganalisis kasus-kasus korupsi yang melibatkan aparat atau pejabat
pemerintah pusat dan atau daerah.
7. Peserta didik mamp menunjukkan sikap dan perilaku HIDUP SEDERHANA dalam
kehidupan sehari-hari

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
75
8. Peserta didik mamp menyajikan hasil telaah hubungan struktural dan fungsional
pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara ADIL dan BERANI.
9. Peserta didik mamp menyaji hasil telaah hubungan struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Bersyukuri hubungan struktural dan fungsional antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
berdasarkan UUD 1945
2. Menghargai hubungan struktural dan fungsional antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah berdasarkan UUD 1945
3. Otonomi daerah dalam konteks negara Kesatuan Republik Indonesia;
4. Kedudukan dan peran pemerintah daerah.
5. Peran pemerintah daerah dalam upaya pemberantasan korupsi di daerahnya.

Pertemuan 2
1. Upaya pemerintah pusat dan daerah untuk memberantas korupsi
2. Contoh perilaku oknum di daerah yang terlibat tindakan korupsi.
3. Contoh sikap perilaku tindakan antikorupsi oleh aparatur pemerintahan daerah.
4. Hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
5. Kebijakan kebijakan pemerintah untuk kepentingan masyarakat yang dilaksanakan secara
ADIL dan BERTANGGUNG JAWAB,
6. Kasus-kasus korupsi yang melibatkan aparat atau pejabat pemerintah pusat dan atau daerah.
7. Sikap dan perilaku HIDUP SEDERHANA dalam kehidupan sehari-hari
8. Sajian hasil telaah hubungan struktural dan fungsional pemerintah pusat dan
pemerintah daerah yang tidak disalahgunakan oleh onknum.
9. Sajianhasil telaah hubungan struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAHAN AJAR BAGI SISWA MAPEL PPKn YANG TERINETGRASI


PENDIDIKAN ANTIKORUPSI KELAS X KOMPETENSI 3.4

Otonomi Daerah.
Otonomi daerh merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mngurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan paeraturan
perundangan yang berlaku. Ketika kewenangan diberikan oleh pemerintah pusat tidak jarang
disalahgunakan kepala daerah untuk keuntungan pribadi,

76 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
melakukan pemerintahan tidak amanah, serakah, dan ini bertentangan dengan nilai keadilan,
kebersamaan, komitmen.
Dalam perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengatur hubungan wewenang pemerintah pusat dan pemerintahan daerah dalam satu pasal, yaitu
Pasal 18A ayat (1) dan ayat (2) bahwa hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan
undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah

Menurut UU No. 32 Tahun 2004 :


Pengertian otonomi daerah menurut UU No. 32 Tahun 2004 adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan Otonomi daerah
* agar tidak terjadi pemusatan dalam kekuasaan pemerintahan pada tingkat pusat sehingga jalannya
pemerintahan dan pembangunan berjalan lancar
* agar pemerintah tidak hanya dijalankan oleh pemerintah pusat, tetapi daerah pun dapat diberi hak
untuk mengurus sendiri kebutuhannya Pemberian hak dan wewenang sering dimanfaatkan untuk
mengeruk kepentingan pribadi seperti korupsi dan baniak kepala daerah dipenjara. Hal ini mestinya
tidak boleh terjadi karena bertentangan dengan nilai keadilan, nilai komitmen, dan nilai kejujuran.
* agar kepentingan umum suatu daerah dapat diurus lebih baik dengan memperhatikan sifat dan keadaan
daerah yang mempunya kekhususan sendiri. (sbr: H.S. Sunardi dan Purwanto, Tri Bambang. 2006.
Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas IX SMP dan MTs. Jakarta : Global. Hal : 49-57).
Perhatian pemerintah daerah terhadap kepentingan rakyat masih belum merata, seperti masih terjadi
kesenjangan yang dalam antara si kaya dan si miskin, pelayanan keksehatan yang masih rendah,
pelayanan pendidikan yang belum merata, kesejahteraan sosial, ekonomi yang masih jauh dari
harapan. Dimanapun daerah berada, disitulah kesenjangan pasti ada. Tugas pemerintah daerah untuk
mengatasi kesenjangan dan rendahnya pelayanan kepada masyarakat. Pada hal ini bertentangan
dengan nilai keadilan, tanggung jawab, komitmen, dan kepedulian.

Hubungan Struktural.
Hubungan struktural adalah hubungan yang didasarkan pada tingkat dan jenjang dalam
pemerintahan. Pemerintah pusat merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat nasional.
pemerintah daerah merupakan penyelenggara urusan pemerintahan di daerah masing masing bersama
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, dalam sistem dan prinsip NKRI. Secara struktural
presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
77
penyelenggara urusan pemerintahan di tingkat nasional. kepala daerah merupakan penyelenggara
urusan pemerintahan di daerah masing masing sesuai dengan prinsip otonomi seluas luasnya. Secara
realita prinsip otonomi seluas=luasnya menganggap bahwa kebijakan yang diambil kepala daerah
sudah benar, pada bila di analisis bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku (nilai
keadilan). Oleh kaena itu tidak sedkit pemerintahan Joko Widodo membatalkan PERDA yang
dianggap bertentangan dengan peraturan perundangan di atas. (nilai keadilan, nilai kebersamaan,
tanggung jawab)
Secara struktural hubungan pemerintah pusat dan daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 84 Tahun 2000. Berdasarkan ketentuan tersebut daerah diberi kesempatan untuk membentuk
lembaga-lembaga yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Untuk lebih jelasnya, hubungan
struktural tersebut dapat kalian lihat pada bagan berikut.

Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan yang didasarkan pada fungsi masing-masing
pemerintahan yang saling mempengaruhi dan saling bergantung antara satu dengan yang lain. Pada
dasarnya pemerintah pusat dan daerah memiliki hubungan kewenangan yang saling melengkapi satu
sama lain. Hubungan tersebut terletak pada visi, misi, tujuan, dan fungsinya masing-masing. Visi dan
misi kedua lembaga ini, baik di tingkat lokal maupun nasional adalah melindungi serta memberi ruang
kebebasan kepada daerah untuk mengolah dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan kondisi
dan kemampuan daerahnya.
Adapun tujuannya adalah untuk melayani masyarakat secara adil dan merata dalam berbagai
aspek kehidupan. Apabila masih ada kepala daerah tidak memberikan layanan secara adil , masih
membeda-bedakan pemberian layanan termasuk tindakan korupsi. Kasus yang terjadi di daerah masih
warga yang tidak memperoleh layanan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan.. Sementara fungsi
pemerintah pusat dan daerah adalah sebagai pelayan, pengatur, dan pemberdaya masyarakat.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota
atau antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah.

78 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya
antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras
berdasarkan undang-undang. Pemberian hak dan kewenangan oleh pemerintah pusat kepada daerah
untuk mengelola sumber daya alam, sering dimanfaatkan untuk mengeruk kepentingan pribadi
khusunya seperti tambang, sumber mineral lainnya, bahkan untuk kepentingan kelompoknya. Hal ini
bertentangan dengan nilai keadilan, kejujuran, kebersamaan dan komitmen moral untuk
mensejahterakan rakyat.
Dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia terdapat dua cara yang dapat
menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemeritah daerah yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
1. Sentralisasi adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk
mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam
kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam
keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai pengaturan kewenangan. Di Indonesia
sistem sentralisasi pernah diterapkan pada zaman kemerdekaan hingga orde baru.
2. Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya
dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya desentralisasi maka
muncullan otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam
keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan
Desentralisasi apabila kurang pengawasan, akan menimbulkan penyalahgunaan wewenang oleh
daerah untuk pentingan diri sendiri seperti kasus Gubernur Sumatra Utara, kasus dugaan
penyalahgunaan oleh kepala daerah lainnya. Ini jelas-jelas melanggar dengan asas atau nilai keadilan,
tanggung jawab, kemitmen dan kebersamaan.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran menggunakan Scientific
2. Model pembelajarannya adalah Problem Based Learning
3. Metode pembelajarannya adalah penugasan

F. Alat / Media/ Bahan


Alat dan Media : LCD projector, media massa
Sumber Belajar : 1. Buku PPKn Kelas X Untuk Siswa SMA
2. Bahan Ajar untuk Siswa Kelas X SMA terintegrasi Pendidikan
antikorupsi (terlampir).
3. Sumber lain yang relevan.

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
79
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model PBL Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif 10 Menit
untuk proses belajar mengajar: kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan
media serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek
motivasi belajar dan sikap spiritual dan sosial
peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hai
ini yaitu tentang hubungan pemerintah pusat dan
daerah yang akan dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1 4 Peserta didik dihadapkan pada masalah/kasus 65 Menit
Orientasi peserta perwujudan implementasi UU No. 8 Tahun
didik kepada masalah 2012tentang Pemerintah Daerah
5 Peserta didik mengamati tayangan hbungan
pemerintah pusat dan daerah berdasarkan PP No
84 Tahun 2000
6 Tugas peserta: mengamati terjadinya hubungan
structural kelembagaan pemerintahan
pusat dan daerah.
7 Peserta didik diminta untuk mencatat hasil-hal/
kejadian penting setelah melihat tayangan
bagan dan membaca bahan yang disiapkan
pendidik. (MENGAMATI)
Fase 2 8. Peserta didik dikelompokkan secara
Mengorganisasikan heterogen, masing-masing kelompok dengan
peserta didik anggota 4 orang (disesuiakan dgn jumlah siswa)
9. Dengan bimbingan guru masing-masing
kelompok ditugasi untuk merumuskan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan
bagan dan bahan ajar yang telah dibaca tersebut
(MENANYA)

Fase 3 10. Guru membimbing peserta didik untuk


Membimbing mengumpulkan informasi guna menjawab
penyelidikan individu pertanyaan tsb, dari berbagai sumber, seperti
dan kelompok buku PPn SMA Kelas X, Bahan ajar yang
terintegrasi Pendidikan Antikorupsi, sumber lain
seperti internet, media massa dan sumber-
sumber lain. (MENGUMPULKAN
DATA/INFORMASI)
11. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi
memecahkan/menemukan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan, guru memberikan
bimbingan bila ditemukan kesulitan.
(MENGASOSIASI)
Fase 4 12. Peserta didik secara kelompok diberi tugas
Mengembangkan dan untuk melaporkan hasil perumusan pertanyaan
menyajikan hasil karya dan pemecahan masalah.
13. Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan di depan kelas hasil diskusi di
depan kelas (bisa dipajang, dipresentasikan atau
dilaporkan secara tertulis.
(MENGOMUNIKASIKAN)
14. Kelompok lain boleh memberikan masukan,
sanggahan ataupun pertanyaan terhadap hasil
kelompok presentasi.
Penutup Fase 5 15. Guru membimbing peserta didik mengajak 15 Menit

80 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
Langkah Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Model PBL Waktu
Menganalisis dan atau mencoba mengkaji ulang hasil pemecahan
mengevaluasi proses masalahan yang sudah dirumuskan untuk
pemecahan masalah disimpulkan bersama. (MENYIMPULKAN
HASIL BELAJAR)
16. Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan
cara meminta peserta didik untuk menanyakan:
a Apakah belajar hari ini bermanfaat bagi
kalian?
b Kesan/hikmat apa yang bisa diambil dari
pembelajaran hari ini?
c Perilaku seperti apa yang harus ditunjukkan oleh
kepala daerah sebagai pengemban amanat
rakay di daerah?
d Kebijakan seperti apa yang harus diambil dan
dilaksanakan oleh kepala daerah agar
terwujud keadilan, kesejahteraan, pemertaan
pembangunan di daerahnya?
17. Guru meminta peserta didik untuk membuat
gerakan tentang Gerakan Sadar dan Tertib serta
mentaati aturan di daerah masing- masing.
Seperti Gerakan Bersih Daerah (lingkungan
sekolah, rumah, dan lingkungan sekitar karena ini
termasuk tindakan antikrousi di lingkungan
sekitar.

H. Penilaian.
1. Penilaian Proses
2. Penilaian hasil.

1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat sejak kegiagtan
pendahuluan, aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat pembelajaran
berlangsung.dengan menggunakan lembar Observasi sebagai berikut,

Penilaian Jurnal pada saat Proses Pembelajaran


Kelas X-E Tanggal....................2017
KD : 3.4 Perteman 1 (pertama)

No Nama Siswa Kasus Nilai


Ketika berdoa mensyukuri nikamat atas anugerah negara Tidak baik
1 Udin yang kaya raya udin berbicara dengan teman sebangku

Tugas diskusi, kurang aktif dan hanya menjadi Kurang baik


2 Safarina
penumpang saja.

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
81
Catatan
Penentuan nilai akhir pada peserta didik dilihat dari akumulasi kecenderungan akhir yang paling sering
muncul baik itu positif (+) atau negatif (+)

2. Penilaian Pengetahuan
Sebagai uji kompetensi (penilaian pengetahuan) dilakukan dalam bentuk penugasan, peserta didik
ditugasi untuk membuat 5 pertanyaan terkait dengan wacana tentang permasalahan sumber daya.
Tabel 1
Hubungan pemerintah Pusat dan Daerah

No Pertanyaan Jawaban

1 Jelaskan makna sentralsasi dan desentralisasi?


Identifikasi dan jelaskan hubungan structural dan fungsional
2
antara pemerintahan pusat dan daerah
Berikan contoh perilaku oknum di daerah yang terlibat
3 tindakan korupsi dan bagaimana pendapat Saudara
terhadap kasus tersebut?
Berikan contoh perilaku dalam mengambil kebijakan di
4 daerah agar terwujud keadilan, kesejahteraan dan
pemerataan pelayanan di daerah.
Lakukan kajian terhadap hubungan pemerintah pusat dan
5 daerah yang menimbulkan masalah dan bagaimana cara
mengatasi permasalahan tersebut/

Tabel 2
Makna Otonomi Daerah di Indonesia

No Pertanyaan Jawaban

Bagaimana pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia saat


1
ini?
Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk
2 menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan
otonomi daerah?
Apa yang akan terjadi jika masyarakat tidak ikut serta
3
dalam pelaksanaan otonomi daerah?
Mengapa pelaksanaan otonomi daerah oleh oknum pejabat
4
daerah sering disalahgunakan?
Mengapa saat ini banyak kepala daerah yang
5 tersangkut dalam kasus korupsi di daerahnya? Apa
penyebabnya?

Petunjuk Pemberian skor.


Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4
Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1

82 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
Pengikah skor menjadi nilai:

Nilai =

3. Penilaian Keterampilan
Presentasi hasik kerja kelompok
Pertemuan 2

No Deskripsi Kegiatan skor


1 Isi presetnasi
2 Sistematikan sajian
3 Keindahan sajian
4 Jawaban logis dari pertanyaan
5 Kolaborasi dalam kelompok
Nilai

Pemberian skor:
Sangat baik diberi skor 4
Baik diberi skor 3
Kurang baik diberi skor 2
Tdak baik diberi skor 1
Skor maksimum (5 X 4) = 20

Pengelolan skor menjadi Nilai


Nilai =

Mengetahui,
..............., ..........................

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran PPKn,

........................................... ...........................................
NIP NIP

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
83
84 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
BAB V

PENUTUP

Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan panduan dan sarana bagi guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah dan dinas pendidikan dalam mengimplementasikan pendidikan antikorupsi di sekolah, baik di
dalam maupun di luar kelas.
Kedudukan guru sebagai motivator dan fasilitator dituntut memiliki kompetensi dalam
merencanakan pembelajaran secara optimal berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran. Untuk menghasilkan kegiatan pembelajaran
yang baik dan benar diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik dan benar pula sesuai peraturan
yang berlaku dengan menggunakan pendekatan, strategi, metode dan model pembelajaran yang kreatif
dan inovatif.
Peraturan tersebut antara lain: Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20, 21, 22, 23 DAN 24 Tahun 2016.
Permenddikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah,
serta Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Model pengintegrasian pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, serta
penilaian proses dan hasil pembelajaran di dalam dan di luar kelas, khususnya dalam penanaman nilai-
nilai antikorupsi.

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
85
86 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)
DAFTAR PUSTAKA

Bahri Tamrin, 2008. Modul Pendidikan Antikorupsi untuk kelas 3 SMP/MTs, Jakarta: Penerbit:
KPK 2008;

Fajar, Arnie, 2003, Pengembangan Sikap Nasionalisme Melalui Pendekatan Sain Teknologi
Masyarakat pada SMA Negeri 8 di Kota Bandung- Jawa Barat (Tesis);

Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006, Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk
Memahami Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi;

Laila, Najmu, 2009, Pemikir Penggerak, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia; Lickona,

Thomas, 1991, Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility, New York: Bantam Books.

Lukman Surya Saputra dan Wahyu Nugroho (konstributor naskah) Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. SMP/MTs Kelas IX --
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013.Hak Cipta © 2013 pada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 setelah di
amandemen;

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi;

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; Republik

Indonesia, Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan Anak;

Republik Indonesia,Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak


Pidana Korupsi;

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Republik

Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

Republik Indonesia, PERPU Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia; Republik

Indonesia, Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional


Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan
Jangka Menengah Tahun 2012-2014 (Stranas PPK);

Republik Indonesia, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan


Pemberantasan Korupsi;

Republik Indonesia, Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Percepatan


Pemberantasan Korupsi tahun 2012;

Republik Indonesia, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi;

Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
87
Republik Indonesia, Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2014;

Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran dan
Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah;

Republik indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, beserta salinannya;

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104
Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;

Schumpeter, A. Joseph.,1947,Capitalism, Socialism, and Democracy. edisi ke-2, New York :


Harper;

Situmorang, Frederick (29 January 2013). "‘Wawasan nusantara’ vs UNCLOS". Jakarta Post
(Jakarta). Diakses tanggal 30 September 2015.

Tim Penyusun. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia.


Sayidiman Suryohadiprojo, Let.Jen.TNI (Purn)

Von Aleman, Ulrich, 2004. The unknown depths of political theory: the case for a
multideimensional concept of corruption. Crime, Law & Social Change (42). 25-34.

http://asagenerasiku.blogspot.co.id/ 2012/04/lem-baga-lembaga-negara-fungsi-dan.html)

http://info-83.blogspot.com/2011/11/integrasi-nasional.html

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101111180256AAabvMy
www.korem161.mil.id

https://delviadelvi.wordpress.com/2010/04/14/pentingnya-pengaktualisasian-wawasan-
nusantara-dalam-membangun-ketahanan-nasional/)

88 Model Pengintegrasian Pendidikan Anikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
(PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013 SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas X (Berdasarkan Permendikbud No.
24/2016)

Anda mungkin juga menyukai