Anda di halaman 1dari 89

PENYUSUN

I. Pengarah
1. Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dr. Thamrin Kasman
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

II. Penulis
1. Dr. Hj. Arnie Fajar, M.Pd
2. Dr. Chairul Muriman S, SE., SH., MP
3. Drs. Supandi, M.Pd

III. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun Anggaran 2017

Edisi Revisi
Cetakan ke-2, 2017

ISBN 978-602-1389-14-0

ii Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menanamkan dan
membina nilai-nilai karakter antikorupsi bagi peserta didik, pada jenjang pendidikan
menengah. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang
menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan,
proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan
tersebut, diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan dan
mengimplementasikan sikap dan perilaku antikorupsi.
Penanaman nilai-nilai antikorupsi menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak
dini, baik melalui pendidikan informal (keluarga), formal (persekolahan), dan nonformal
(masyarakat). Penanaman nilai tersebut antikorupsi di persekolahan dilakukan melalui
pengintegrasian pendidikan antikorupsi (PAk) dalam proses pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan pada pembelajaran PPKn
dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SMA/MA dan SMK/MAK secara
berkelanjutan, ditekankan pada pembentukan sikap dan perilaku tanpa meninggalkan
pengetahuan dan keterampilan, serta pengembangan keteladanan antikorupsi. Oleh
karena itu, diperlukan perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil
pembelajaran yang disusun berdasarkan peraturan yang berlaku.
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi ini disusun sebagai bahan
dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan
dalam mengimplementasikan penanaman niliai-nilai antikorupsi pada pembelajaran
PPKn berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi 2016, sehingga pendidikan antikorupsi di
SMA/MA dan SMK/MAK dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian,
peserta didik lebih memahami makna tindakan koruptif, dan berani bersikap serta
berperilaku antikorupsi.

Jakarta, Juni 2017

Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah,

Hamid Muhammad, Ph.D


NIP 195905121983111001

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) iii
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
iv Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
DAFTAR ISI

Halaman
PENYUSUN ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ..................................................................................... 3
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 4
D. Manfaat .............................................................................................. 5
E. Ruang Lingkup ................................................................................... 6
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI ................ 7
A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter ....................... 7
B. Dimensi dan Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi .................. 9
1. Dimensi Politik ............................................................................. 9
2. Dimensi Sosiologi ........................................................................ 10
3. Dimensi Ekonomi ......................................................................... 11
4. Dimensi Hukum ........................................................................... 12
C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan ..................... 14
BAB III TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SMA/MA DAN SMK/MAK KELAS XII TERHADAP NILAI-NILAI
ANTIKORUPSI ....................................................................................... 17
BAB IV MODEL PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
KE DALAM MATA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS XII ............................... 27
A. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan
Materi Pembelajaran .......................................................................... 27
B. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan
Silabus ............................................................................................... 42
C. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................... 59
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 81

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) v
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
vi Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar
amanat tersebut, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
UU Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3
menegaskan bahwa, ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35
UU Sisdiknas menyebutkan bahwa, ”Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang
harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.”
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SMA/MA dan SMK/MAK
pada aspek sikap (attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia. Sedangkan aspek pengetahuan (knowledge) adalah memiliki
pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian, serta aspek keterampilan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 1
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 1
(skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak
dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus
korupsi yang selalu muncul di depan mata. Hal ini dapat merusak generasi muda dan sendi-
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pemerintah dengan dukungan
masyarakat harus segera menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan semangat
antikorupsi dan pada akhirnya berani berkata, bersikap, dan bertindak antikorupsi.
Berkaitan dengan hal tersebut, UU Sisdiknas menyatakan bahwa “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut, kurikulum harus mampu menumbuhkan
semangat dan berani berkata, bersikap, dan bertindak antikorupsi. Hal ini sejalan dengan
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan diterbitkannya Instruksi Presiden
(Inpres) Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Inpres Nomor 17
tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012, Inpres Nomor 1 Tahun
2013 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan yang terakhir adalah
Inpres Nomor 2 tahun 2014, Inpres No 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2015, dan yang terakhir adalah Inpres No. 10 tahun 2016
tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017.
Sebagai tindak lanjut dari Inpres no. 5 tahun 2004, maka Kementerian Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2009
membentuk Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan antikorupsi di
sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.
Model pengintegrasian tersebut sudah disosialisasikan dan di diseminasikan ke sekolah-sekolah
rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum Tahun 2013 edisi revisi 2016 dan beberapa
peraturan pendukung yang berlaku, serta perubahan organisasi Kemdikbud yang dituangkan
dalam Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka terjadi perubahan dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Berkaitan dengan hal tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
menyusun kembali Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi melalui Kegiatan Pembinaan
Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2013/2014 untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI,
SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK/MAK. Hasil penyempurnaan buku Model Pengintegrasian
Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
2
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
(PPKn) akan dipergunakan dalam kegiatan workshop dan diseminasi, yang dijadikan sebagai
dasar pembelajaran di sekolah.
Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuan
dasar tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara yang dilandasi
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya
bangsa, memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman
agama, sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang diharapkan
dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa materi/konten PPKn di
Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan pengorganisasian materi secara
sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum, politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila,
psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan
demikian secara substansi mata pelajaran PPKn terbuka terhadap perubahan dan dinamika
yang berkembang dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk mewadahi berbagai
masalah faktual khususnya penanaman nilai-nilai antikorupsi.
PPKn merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, PPKn sebagai salah satu
mata pelajaran yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam memecahkan berbagai
berbagai krisis yang melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional. PPKn memiliki peran
mengembangkan nilai-nilai Pancasila yang diharapkan mampu membudayakan dan
memberdayakan peserta didik agar menjadi warga negara yang cerdas dan baik serta menjadi
pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan
bertanggungjawab. Adapun fungsi PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi
pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter
antikorupsi.
Korupsi dalam konteks pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan atau
mengurangi serta mencegah sebelum ada niat (pre-emtif) dan sudah ada niat (preventif) untuk
tidak melakukan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi dimaksud merupakan keseluruhan
upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara
tegas setiap bentuk tindakan korupsi (Buchori, Muchtar, 2007). Pendidikan Antikorupsi sangat
penting dilakukan melalui jalur pendidikan, karena pendidikan adalah usaha sadar untuk
merubah perilaku seseorang, termasuk peserta didik calon pemimpin masa depan (students are
today, leaders are tomorrow) dengan harapan agar generasi muda secara sadar mampu
membangun sistem nilai antikorupsi yang melekat pada jiwa dan karakter antikorupsi pada
dirinya.

B. Dasar Hukum.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 3
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 3
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah
Tahun 2012-2014 (Stranas PPK).
6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
7. Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012.
8. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
9. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2014.
10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015.
11. Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017 untuk pemerintah pusat
Kementerian/Lembaga/Instansi/Pemerintah Daerah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Buku
Yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan dasar dan Menengah.

C. Tujuan dan Sasaran


Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn ini
sebagai panduan bagi:
1. Guru SMA/MA dan SMK/MAK:

4 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
4
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi;
b. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) mata pelajaran PPKn, dan;
e. mengimplementasikan pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.

2. Kepala SMA/MA dan SMK/MAK:


a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn
SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan antikorupsi terhadap guru di
lingkungan sekolahnya.

3. Pengawas sekolah SMA/MA dan SMK/MAK.


a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
implementasi pembelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK yang terintegrasi nilai-nilai
antikorupsi.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK yang
terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SMA/MA dan
SMK/MAK yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.

4. Bagi Dinas Pendidikan:


a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi, dan monitoring
program diseminasi model pengintegrasian pendidikan antikorupsi melalui mata
pelajaran PPKn SMA/MA dan SMK/MAK di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam
mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi.

D. Manfaat
Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas
pendidikan dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan
mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 5
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 5
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan,
yakni: (a) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab
kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (b)
pengetahuan kewarganegaraan; (c) keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan
dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility).
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan antikorupsi
yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran PPKn.

E. Ruang lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman korupsi yang ditinjau dari dimensi
politik, sosiologi, ekonomi, dan hukum yang dikemas secara pedagogis. Pengembangan model
pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi.
2. Pengintegrasian aspek dan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn.
3. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn.
4. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran PPKn.
5. Implementasi pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.

6 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
6
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter


Karakter adalah watak, perilaku dan budi pekerti yang menjadi ruh dalam pendidikan.
Dengan demikian diperlukan suatu gerakan untuk melakukan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga
(kinestetik), (Kemdikbud, 2016: iii). Melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah
raga tersebut, diharapkan dapat mengubah sosok pribadi bangsa Indonesia dalam cara berpikir,
cara bertindak, dan berperilaku menjadi lebih baik dan berintegritas.
Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Pendidikan karakter sudah pernah
diluncurkan sebagai gerakan nasional pada 2010. Namun, gema gerakan pendidikan karakter ini
belum terasa sampai sekarang. Karena itu, pendidikan karakter perlu digaungkan dan diperkuat
kembali menjadi gerakan nasional pendidikan karakter bangsa melalui program nasional
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan menjadi
sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki struktur, sistem dan
perangkat yang tersebar di seluruh Indonesia dari daerah sampai pusat. Pembentukan karakter
bangsa ini dilaksanakan secara masif dan sistematis melalui program Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) yang terintegrasi dalam keseluruhan sistem pendidikan, budaya sekolah dan
dalam kerjasama dengan komunitas. (Kemendikbud, 2016: 1).
Tujuan program PPK adalah menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara
masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental
(religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas) yang akan menjadi fokus
pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh
dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi
lebih baik dan berintegritas.
Kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berarti menyeluruh, lengkap
atau segalanya. Integritas dapat diartikan sebagai konsistensi dan keteguhan yang kuat dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, merupakan suatu konsep yang menunjuk
konsistensi antara tindakan dengan nilai-nilai, kode etik, dan prinsip. Menurut Kamus Besar
Bahasa Iindonesia (KBBI) online, (2017) “integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran; wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam
kehidupan bernegara”. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pada prinsipnya
seseorang yang berintegritas adalah seseorang yang menerapkan prinsip “satunya kata dengan
perbuatan”, seperti kata yang mencakup nilai dan sifat bertanggung jawab, jujur, konsekuen,
komitmen, mengutamakan kebenaran, adil, disiplin, mandiri, kebersamaan, dan bijaksana.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 7
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 7
Pendidikan antikorupsi merupakan bagian atau irisan dari pendidikan karakter, yang lebih
fokus untuk mengembangkan nilai-nilai antikorupsi. Nilai-nilai antikorupsi berfungsi untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan
standar perilaku yang baik. Menurut KBBI online 2017, “nilai diartikan sebagai pribadi yang utuh,
misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan benar
dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat”. Oleh karena itu pembinaan
pengembangan nilai-nilai antikorupsi melalui pendidikan merupakan wahana untuk
mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi dalam diri seseorang agar
menjadi sikap dan perilaku antikorupsi. Antikorupsi dilihat dalam konteks pendidikan adalah
tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi korupsi, merupakan keseluruhan upaya untuk
mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara tegas setiap
bentuk tindak korupsi (Buchori, Muchtar, 2007).
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam memberantas korupsi dengan
penetapan berbagai peraturan perundang-undangan, namun belum menampakkan hasil yang
optimal. Oleh karena itu diperlukan terobosan dengan cara pencegahan, yaitu dengan
membangun filosofi berupa penyemaian nalar dan nilai-nilai yang bebas dari korupsi melalui jalur
pendidikan. Jalur pendidikan memiliki posisi sangat vital dalam upaya membangun sikap dan
perilaku antikorupsi, khususnya sektor pendidikan formal diharapkan dapat berperan dalam
memenuhi kebutuhan pencegahan korupsi sebagai preventive strategi. Dalam hal ini peserta didik
dijadikan sebagai target sekaligus diberdayakan sebagai penekan lingkungan agar tidak
permissive to corruption dan bersama-sama bangkit melawan korupsi.
Agar sikap dan perilaku antikorupsi dapat menjadi karakter peserta didik, maka pendidikan
antikorupsi melalui pendidikan formal di sekolah harus diorientasikan pada tataran moral action,
agar peserta didik tidak hanya berhenti pada kompetensi (competence) saja, tetapi sampai
memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habit) dalam mewujudkan nilai-nilai dalam kehidupan
sehari-hari. Lickona (1991), menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai pada tataran
moral action diperlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan mulai dari proses moral
knowing, moral feeling, hingga sampai pada moral action. Ketiganya harus dikembangkan secara
terpadu dan seimbang. Dengan demikian diharapkan potensi peserta didik dapat berkembang
secara optimal, baik pada aspek kecerdasan intelektual, yaitu memiliki kecerdasan, kemampuan
membedakan yang baik dan buruk, benar dan salah, serta menentukan mana yang bermanfaat.
Kecerdasan emosional, berupa kemampuan mengendalikan emosi, menghargai dan mengerti
perasaan orang lain, dan mampu bekerja dengan orang lain. Kecerdasan sosial, yaitu memiliki
kemampuan berkomunikasi, senang menolong, berteman, senang bekerja sama, senang berbuat
untuk menyenangkan orang lain. Kecerdasan spritual, yaitu memiliki kemampuan iman yang
anggun, merasa selalu diawasi oleh Allah, gemar berbuat baik karena lillahi ta’alah, disiplin
beribadah, sabar, ikhtiar, jujur, pandai bersyukur dan berterima kasih. Sedangkan kecerdasan
kinestetik, adalah menciptakan keperdulian terhadap dirinya dengan menjaga kesehatan jasmani,

8 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
8
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
tumbuh dari rizki yang hahal, dan sebagainya. Maka sosok manusia yang mengembangkan
berbagai kecerdasan tersebut, diharapkan siap menghadapi dan memberantas perbuatan korupsi
atau bersikap antikorupsi.

B. Dimensi dan Nilai-nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi


Korupsi tidak hanya mempunyai dimensi formal sebagaimana yang dideskripsikan oleh
KPK, namun juga memiliki dimensi politis, sosiologis, ekonomi, dan pegagogis. Meskipun korupsi
bersifat multidimensi, persamaan yang mendasari perbedaan dimensi tersebut adalah etika.
Korupsi merupakan suatu tindakan yang menyimpang dan melanggar etika serta merugikann
pihak lain.
Berikut disajikan empat dimensi korupsi yang bukan merupakan dimensi formal, dan saling
melengkapi antara satu dengan lainnya.
1. Dimensi Politik
Salah satu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik adalah demokrasi.
Untuk memperoleh suatu keputusan yang demokratis, suatu lembaga harus mengikutsertakan
individu untuk memberikan aspirasi. Berdasarkan aspirasi tersebut, setiap individu berhak
bersaing dengan sehat dan rasional untuk mendapatkan suara rakyat, misalnya hak setiap
individu untuk berkampanye dalam rangka pemilihan umum yang bertujuan untuk mendapatkan
simpati dan pengikut yang dapat mendukungnya. Berkaitan dengan hal ini, Schumpeter (1947: 5)
mengemukakan tentang teori demokrasi yang disebut dengan “Metode Demokratis”, yaitu
prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik yang di dalamnya individu memperoleh
kekuasaan untuk membuat keputusan melalui perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh
suara rakyat.
Dari sisi korupsi, terdapat model kompetisi clientelistic, yaitu kompetisi dengan iming-iming
materi dan bentuk varian lainnya (direct payment) untuk menarik simpati pemilih secara
perorangan atau kelompok kecil dalam masyarakat. Model ini akan memberikan tekanan besar
terhadap penyimpangan dana publik dan kian memperkuat struktur korupsi mulai dari bentuk
penggunaan dana dan sarana publik untuk memperluas basis pendukung pada saat pemilu (pork-
barrel spending), alokasi program pemerintah ke basis konstituen partai (allocational policies),
hingga melanggengkan relasi patronase politik dan bisnis. Dalam kondisi demikian, korupsi
mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara
menghancurkan proses formal.
Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan
dalam pembentukan kebijaksanaan. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering
menguntungkan pemberi suap bukan kepada rakyat luas, misalnya ketika politikus membuat
peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil.
Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar
yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka. Korupsi politis semacam

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 9
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 9
ini terjadi dibanyak negara dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Secara
umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur,
penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi.
Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi
seperti kepercayaan dan toleransi.

2. Dimensi Sosiologi
Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat
dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi sifat, perlaku, dan perkembangan
masyarakat dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia, ensiklopedia bebas-Sosiologi
23/02/2008), mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan
perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut
mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem
tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial, dalam kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan
keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan sosial. Hubungan sosial tersebut dapat
terjadi karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku manusia, inilah yang disebut
sebagai interaksi sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, perbuatan korupsi merupakan salah satu
konsekuensi dari interkasi antar individu baik dalam bentuk individu maupun kelompok yang
merupakan wujud dari penyimpangan sosial. Ketika salah satu pihak melakukan suatu tindakan
penyimpangan dan tindakan menyimpang tersebut merugikan pihak lain, maka tindakan individu
atau kelompok tersebut dapat dikatakan sebagai suatu tindakan korupsi.
Penyimpangan sosial dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu tindak
kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang berlaku
secara umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian, keresahan,
ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan penyimpangan yang
berbentuk kelompok atau kolektif (group deviation) merupakan suatu perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. Akibat yang ditimbulkannya sama dengan penyimpangan yang
dilakukan secara individu. Bentuk penyimpangan sosial secara kelompok dapat terjadi dengan
adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar
anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak kejahatan kelompok. Hal
ini biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun terbuka, seperti merampok, menjajah,
melakukan korupsi, sindikat curanmor dan lain-lain.
Dengan adanya penyimpangan sosial tersebut perlu adanya pengendalian sosial, yaitu
suatu upaya yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat melalui mekanisme tertentu
untuk mencegah dan meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku
menyimpang/membangkang serta mengajak dan mengarahkannya untuk berperilaku dan

10 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
10
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Pengendalian sosial tersebut dapat dilaksanakan
melalui jalur hukum (yang harus kita lakukan), norma-norma (yang biasanya kita lakukan),
dan petunjuk moral (yang seharusnya kita lakukan).
Soerjono Soekanto (www.dikmenum.go.id 08/07/2008), menyatakan bahwa pengendalian
sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk
mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai dan
kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan demikian, pengendalian sosial meliputi proses sosial yang
direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) untuk mengarahkan seseorang atau
kelompok orang. Selain itu pengendalian sosial pada dasarnya merupakan sistem dan proses
yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa warga masyarakat untuk berperilaku sesuai
dengan norma-norma sosial.
Berkaitan dengan korupsi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial, maka
dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian sosial melalui system mendidik dan mengarahkan
melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri seseorang terdapat
perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku
yaitu bersikap anti-korupsi. Mengajak bertujuan mengarahkan agar perbuatan seseorang
didasarkan pada norma-norma yang berlaku dan tidak menurut kemauan individu-individu atau
kelompok yang melakukan korupsi.

3. Dimensi Ekonomi
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan yang tinggi.
Sebagai contoh dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari
pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup. Walaupun
terdapat pendapat yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan
mempermudah birokrasi. Sedangkan di sektor publik korupsi menimbulkan distorsi dengan
mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat dimana suap dan upah tersedia lebih
banyak. Baik di sector privat maupun publik, dimungkinkan pejabat membuat aturan-aturan baru
dan hambatan baru sebagai tambahan kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan
praktek korupsi. Hal ini mengakibatkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi
pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain.
Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; serta menambahkan
tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.
Korupsi di bidang ekonomi juga menyebabkan persaingan yang tidak kompetitif antar
pelaku ekonomi (pengusaha) karena semua proses harus melalui uang pelicin dan memerlukan
waktu yang relative lama. Hal ini mengakibatkan munculnya kekacauan "lapangan perniagaan".
Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya
mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien. Sedangkan bagi masyarakat

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 11
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 11
bawah, korupsi menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi dan harga-harga menjadi lebih mahal
sebagai dampak adanya “ongkos manajemen” seperti dipaparkan di atas. Akibatnya muncul
banyak pengemis, penganguran, pemerasan, hingga pembunuhan yang sumber utamanya
adalah uang untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup. Inilah yang menyebabkan
korupsi dikualifikasikan sebagai pelanggaran Hak Ekonomi.

4. Dimensi Hukum
Keberhasilan pemerintah dan kekuasaan suatu Negara seperti Indonesia adalah
bagaimana kebijakan negara mencegah dan memberantas korupsi secara optimal, masalah
korupsi pada dasarnya tidak bersaandar pada legitimasi hukum saja, tetapi terkait dengan aspek
ekonomi, sosial dan politik. Seno Adji (2009) berpendapat bahwa korupsi di Indonesia sudah
tersistem (systemic corruption) yang melibatkan kelembagaan yang dikategorikan sebagai
penyakit yang sulit pembuktiannya bahkan lekat sekali dengan kekuasaan. Sistem harus ditelaah
sebagai kesatuan yang meliputi tindakan re-evaluasi, reposisi, dan pembaharuan struktur,
substansi hukum khususnya budaya hukum sebagai cermin etika dan integritas penegakan
hukum. Budaya hukum merupakan aspek penting yang melihat bagaimana masyarakat
menganggap ketentuan sebagai civic-minded, sehingga masyarakat selalu taat dan menyadari
betapa pentingnya hukum sebagai regulasi.
Praktek korupsi di Indonesia lebih transparan setelah berbagai kasus yang menimpa para
politikus secara beruntun terkuak, meskipun dalam penyelesaiannya masih terdapat kendala
karena kompleksitas dan keluasan aspek serta konspirasnyai. Menurut Laila (2009) paling tidak
ada tiga relasi konspirasi yang melakukan intervensi saling menguntungkan terhadap proyek-
proyek atau berbagai kegiatan. Pertama, antar pejabat dalam suatu instansi pemerintah maupun
antar instansi, termasuk di dalamnya melibatkan pejabat di bidang keamanan (militer dan
kepolisian). Kedua, antara pejabat dengan pengusaha, dimana para pengusaha karena sudah
memiliki jaringan di dalam dan benar-benar mengetahui apa yang dimaui para pejabat itu, selalu
saja survive kendati terjadi pergantian pejabat dalam lingkungan birokrasi. Ketiga, antara
pengusaha dengan pengusaha. Relasi terakhir biasanya terjadi dalam proses tender proyek,
dimana diantara mereka sudah saling mengerti untuk sama “memperoleh jatah” dengan saling
membantu atau tidak saling mengganjal. Wujudnya antara lain “pendamping” dalam proses tender
tertentu, dimana sang pendamping itu juga sekaligus memperoleh “bagian atau prosentase” dari
sang pemenang, sehingga pelaksanaan tender sebenarnya hanya formalitas dan akal-akalan
saja.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-
unsur sebagai berikut:
1. Perbuatan melawan hukum;
2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;

12 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
12
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
1. Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
2. Penggelapan dalam jabatan;
3. Pemerasan dalam jabatan;
4. Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
5. Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Berdasarkan empat dimensi tersebut, dianalisa beberapa indikator untuk masing-masing


dimensi. Selanjutnya dari indikator itu dikembangkan menjadi instrumen penelitian sehingga
menghasilkan berbagai nilai antikorupsi yang selanjutnya dinamakan nilai acuan. Dimensi,
Indikator, dan Nilai Acuan tersebut disajikan dalam tabel berikut:

PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN

1. Politik: KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/kedudukan,


a. Membuat kebijakan didasarkan pada sebanding, sepadan, seimbang.
kepentingan umum/bersama (adil, KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
berani) persaudaraan/kekeluargaan, senasib
b. Melaksanakan kebijakan didasari pada sepenanggungan, dan merasa menjadi satu
sikap menjunjung tinggi kebenaran kesatuan (integritas),
(jujur, berani) KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan
c. Melaksanakan pengawasan kebijakan sesuatu (yang telah disepakati), kontrak.
secara tidak tebang pilih (adil, berani) KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang
d. melaksanakan musyawarah dalam dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak
menyelesaikan masalah menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
(kebersamaan) KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
2. Sosiologi: HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak
a. Menepati janji (tanggung jawab) boros, cermat.
b. Tidak diskriminatif dalam memberikan BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya
layanan (adil) (pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam
c. Tidak nepotisme (adil, mandiri) pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
d. Tidak kolusi (jujur, mandiri) IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
e. melaksanakan BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri,
f. membunikan saling memberi pengalaman.
g. berpartisipasi RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2
h. melaksanakan bekerja, selalu berusaha giat, terus menerus.
3. Ekonomi: SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian,
a. Melakukan persaingan secara sehat tetap memegang keadilan).
(tanggung jawab, jujur, kerja keras) TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala
b. Tidak menyuap (jujur) sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
c. Tidak boros dalam menggunakan dipersalahkan, diperkarakan, dsb. Misalnya berani
sumber daya (sederhana, tanggung dan siap menerima resiko, amanah, tidak
jawab) mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak fungsi
d. Tidak melakukan penyimpangan menerima pembebanan sebagai akibat sikap pihak
alokasi dan distribusi (jujur, peduli, sendiri atau pihak lain, melaksanakan dan
tanggung jawab) menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh.
4. Hukum: DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada
a. Tidak melakukan penggelapan dana, peraturan, tepat waktu, tertib, dan konsisten.
pajak, barang, dan sebagainya (jujur, JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya,
tanggung jawab) berkata dan bertindak benar, mengungkapkan
b. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, sesuatu sesuai dengan kenyataan (tidak
surat, tanda tangan, dan sebagainya berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 13
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 13
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN

(jujur, tanggung jawab) setiap tindakan.


c. Tidak melakukan pencurian dana, SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak
barang, waktu, ukuran yang merugikan berlebihan, tidak banyak seluk-beluknya, tidak
pihak lain, dan sebagainya (jujur, banyak pernik, lugas, apa adanya, hemat, sesuai
tanggung jawab, disiplin) kebutuhan, dan rendah hati.
d. Tidak melakukan penipuan terhadap KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan
pihak lain (jujur) sungguh-sungguh, pantang menyerah/ulet dan
e. Tidak melakukan persekongkolan semangat dalam berusaha.
dalam membuat putusan (tanggung MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak
jawab) bergantung dengan orang lain, percaya pada
f. Tidak melakukan perusakan terhadap kemampuan diri sendiri, mampu mengatur dirinya
barang/fasilitas milik negara (tanggung sendiri, dan mengambil inisiatif.
jawab, peduli) ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak
g. Tidak memberikan atau menerima memihak/tidak pilih kasih, berpihak/berpegang
gratifikasi (jujur, sederhana) kepada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-
h. Tidak menyalahi/melanggar aturan wenang, seimbang, netral, objektif dan
(disiplin, tanggung jawab) proporsional.
i. melaksanakan keputusan dengan BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya
penuh tanggung jawab (komitmen) diri yang besar dalam menghadapi bahaya,
kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar, kecut) dan
pantang mundur.
PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan,
membela, memahami, menghargai, dan
memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.

C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan


Internalisasi merupakan suatu proses untuk memasukkan nilai tertentu pada diri
seseorang yang akan membentuk pola pikirnya sehingga nilai tertentu tersebut
mempengaruhi sikap dan perilakunya. Pemaknaan terhadap nilai itulah yang mewarnai pola
pikir, sikap, dan perilaku terhadap diri dan lingkungan sekitarnya. KBBI online, 2017,
mengartikan internalisasi sebagai “… penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai
sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg
diwujudkan dl sikap dan perilaku”. Dari penjelasan tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa
internalisasi merupakan proses penanaman nilai kedalam jiwa seseorang sehingga nilai
tersebut menyatu/terpadu dalam dirinya dan tercermin pada sikap dan prilaku yang
ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai yang diinternalisasikan adalah nilai-nilai antikorupsi yang disusun oleh Tim
Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah berdasarkan hasil penelitian
pada tahun 2009, yang selanjutnya dikembangkan dalam buku Model Pengintegrasian
Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI,
SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Nilai-nilai antikorupsi tersebut adalah: nilai kesetaraan,
kebersamaan, komitmen, konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, berbagi, ikhlas, rajin,
sportif, tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, dan

14 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
14
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
peduli. Secara lengkap disajikan dalam kolom yang terdapat pada halaman duapuluh satu
(21) di atas.
Adapun proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi terhadap peserta didik, dilaksanakan
di sekolah melalui proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Pembinaannya
dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari proses moral knowing, moral feeling, hingga
sampai pada moral action. Karena pembinaannya sampai kepada moral action, maka
implementasinya perlu ditindaklanjuti dengan membangun ”kantin kejujuran” di sekolah
sebagai praktik moral action yang harus dirancang sesuai dengan muatan sifat edukasi.
Kantin Kejujuran, tak ubahnya seperti kebanyakan kantin lainnya. Perbedaannya terdapat
pada pengelolaan dan pola pembayaran yang menitikberatkan pada kesadaran pembeli.
Kantin ini dimaksudkan sebagai ajang pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya
kejujuran terhadap diri sendiri dan lingkungannya, sehingga mereka akan menjadi penerus
bangsa yang jujur untuk memajukan bangsa dan negara.
Kantin Kejujuran merupakan laboratorium perilaku yang dapat merefleksikan
perilaku/tabiat peserta didik yang ada di suatu sekolah. Jika kantin tidak bertahan lama
karena bangkrut, maka hampir dipastikan peserta didik di sekolah itu tidak berperilaku jujur.
Sebaliknya, kantin akan semakin maju ketika peserta didik memegang tinggi asas kejujuran
dalam kesehariannya. Oleh karena itu, kantin kejujuran perlu diterapkan di satuan pendidikan
sebagai upaya prepentif bagi generasi muda agar tidak permissive to corruption. Sebab
prevention is better than cure, pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
Hasil yang diharapkan dari intervensi di jalur pendidikan adalah: Kaum muda
khususnya pelajar dapat lebih memahami tindak pidana korupsi, dan mulai berani berkata,
bersikap, dan bertindak ANTIKORUPSI, yang pada gilirannya dapat mewarnai, mendorong
masyarakat dan lingkungan sekitarnya untuk bersama-sama bangkit melawan korupsi.
Dengan kondisi demikian diharapkan dapat membawa negeri ini keluar dari perangkap
korupsi serta mengembalikan kewibawaan serta harga diri bangsa.
Berdasarkan uraian tentang pendidikan antikorupsi tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa diimplementasikannya pendidikan antikorupsi pada jalur pendidikan formal sangat
mendukung fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang dinyatakan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang menyatakan
secara eksplisit bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” Dengan demikian, pembinaan pendidikan antikorupsi pada jalur
pendidikan di seluruh satuan pendidikan (sekolah) merupakan wahana untuk mendukung dan
mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 15
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016) 15
16 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
BAB III

TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARPENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SMA/MA DAN SMK/MAK KELAS XII
TERHADAP NILAI-NILAI ANTIKORUPSI

Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang diatur dalam Permendikbud No. 20/2016, dijabarkan menjadi 4 (empat)
Kompetensi Inti (KI), yaitu: sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Masing-masing KI dijabarkan ke dalam
sejumlah kompetensi dasar (KD) sesuai dengan Permendikbud No. 24/2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan dasar dan Menengah yang menjadi landasan dalam pengembangan proses pembelajaran.

Kompetensi dasar (KD) pada mata pelajaran PPKn di kelas XII yang terkait dengan aspek pengetahuan terdapat 4 (empat) KD, yaitu KD 3.1 s.d.
3.4. Berdasarkan telaah terhadap KD tersebut, maka yang dinilai relevan dan dapat diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalamnya adalah seluruh KD.

Kompetensi Inti:

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi Inti

Sikap Spiritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
Sikap Sosial aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
Pengetahuan
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
Keterampilan dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

16
17
18
Telaah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII terhadap
Nilai-nilai Antikorupsi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menampilkan seluruh Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan dari kompetensi inti (KI) ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan ketrampilan, sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.

Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan

1.1 Menghargai perbedaan sebagai 2.1 Bersikap responsif dan proaktif 3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai
anugerah Tuhan yang Maha Esa terhadap pelang-garan hak dan terkait dengan kasus-kasus Pancasila terkait dengan kasus-
dalam rangka penghormatan hak pengingkaran kewajiban warga pelanggaran hak dan kasus pelanggaran hak dan
asasi manusia. negara dalam kehidupan pengingkaran kewajiban warga pengingkaran kewajiban warga
berbangsa dan bernegara negara dalam kehidupan negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. berbangsa dan bernegara.
1.2 Menjalankan perilaku orang
2.2 Berperilaku jujur dalam praktik 1.2 Mengevaluasi praktik perlindungan 4.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi
beriman dalam praktik
perlindungan dan penegakan dan penegakan hukum untuk praktik perlindungan dan
pelindungan dan penegakan
hukum di tengah masyarakat. menjamin keadilan dan penegakan hukum untuk menjamin
hukum untuk menjamin keadilan
kedamaian. keadilan dan kedamaian.
dan kedamaian.
1.3 Menyikapi pengaruh kemajuan 2.3 Bertanggungjawab dalam 3.3 Mengidentifikasi pengaruh 4.3 Mempresentasikan hasil identifikasi
Ilmu pengetahuan dan teknologi menyikapi pengaruh kemajuan kemajuan ilmu pengetahuan dan pengaruh kemajuan ilmu
dengan tetap memegang nilai-nilai Ilmu pengetahuan dan teknologi teknologi terhadap negara dalam pengetahuan dan teknologi
ke-Tuhanan Yang Maha Esa. dalam bingkai Bhinneka Tunggal bingkai Bhinneka Tunggal Ika. terhadap negara dalam bingkai
Ika. Bhinneka Tunggal Ika.
1.4 Mensyukuri persatuan dan 2.4 Bersikap proaktif dalam 3.4 Mengevaluasi dinamika persatuan 4.4 Merancang dan
kesatuan bangsa sebagai upaya mengembangkan persatuan dan dan kesatuan bangsa sebagai mengkampanyekan persatuan dan
dalam menjaga dan kesatuan bangsa sebagai upaya upaya menjaga dan kesatuan bangsa sebagai upaya
mempertahankan Negara dalam menjaga dan mempertahankan Negara menjaga dan mempertahankan
Kesatuan Republik Indonesia mempertahan-kan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik
sebagai bentuk pengabdian. Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia.

2. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan dari Kompetensi Inti (KI) pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi, indikator dan
nilai-nilai antikorupsi, kemudian diikuti KD yang dikembangkan dari KI aspek keterampilan, kemudian KI sikap spiritual dan KI sikap sosial.

17
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
No Pengetahuan Keterampilan Sikap Spiritual Sikap Sosial
3.1 Menganalisis nilai-nilai 4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai 1.1 Menghargai perbedaan sebagai 2.1 Bersikap responsif dan proaktif
1
Pancasila terkait dengan Pancasila terkait dengan kasus- anugerah Tuhan yang Maha Esa terhadap pelanggaran hak dan
kasus-kasus pelanggaran hak kasus pelanggaran hak dan dalam rangka penghormatan hak pengingkaran kewajiban warga
dan pengingkaran kewajiban pengingkaran kewajiban warga asasi manusia. negara dalam kehidupan
warga negara dalam negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
kehidupan berbangsa dan berbangsa dan bernegara.
bernegara.

3.2 Mengevaluasi praktik 4.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi 1.2 Menjalankan perilaku orang 2.2 Berperilaku jujur dalam praktik
2
perlindungan dan penegakan praktik perlindungan dan beriman dalam praktik perlindungan dan penegakan
hukum untuk menjamin penegakan hukum untuk pelindungan dan penegakan hukum di tengah masyarakat.
keadilan dan kedamaian. menjamin keadilan dan hukum untuk menjamin keadilan
kedamaian. dan kedamaian.

3.3 Mengidentifikasi pengaruh 4.3 Mempresentasikan hasil 1.3 Menyikapi pengaruh kemajuan 2.3 Bertanggungjawab dalam
3
kemajuan ilmu pengetahuan identifikasi pengaruh kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi menyikapi pengaruh kemajuan
dan teknologi terhadap negara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap memegang nilai-nilai Ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam bingkai Bhinneka terhadap negara dalam bingkai ke-Tuhanan Yang Maha Esa dalam bingkai Bhinneka Tunggal
Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika Ika.
3.3 Mengevaluasi dinamika 4.5 Merancang dan 1.4 Mensyukuri persatuan dan 2.4 Bersikap proaktif dalam

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
4
persatuan dan kesatuan mengkampanyekan persatuan kesatuan bangsa sebagai upaya mengembangkan persatuan dan
bangsa sebagai upaya dan kesatuan bangsa sebagai dalam menjaga dan kesatuan bangsa sebagai upaya
menjaga dan mempertahankan upaya menjaga dan mempertahankan Negara dalam menjaga dan
Negara Kesatuan Republik mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia mempertahanakan Negara
Indonesia. Kesatuan Republik Indonesia. sebagai bentuk pengabdian. Kesatuan Republik Indonesia.

3. Berdasarkan telaah terhadap Kompetensi Dasar (KD) sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi,
indikator, dan nilai-nilai Antikorupsi adalah sebagai berikut:

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Dimensi Indikator dan Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
1 1.1 Menghargai perbedaan sebagai 1. Mensyukuri bahwa perbedaan itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Dimensi Antikorupsi
anugerah Tuhan yang Maha Maha Esa. 1. Politik:

18
Esa dalam rangka 2. Meyakini kebenaran nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pelaksanaan hak a. Membuat kebijakan didasarkan

19
20
Dimensi Indikator dan Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
penghormatan hak asasi serta kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan pada kepentingan
manusia bernegara. umum/bersama (adil)
2.1 Bersikap responsif dan proaktif 3. Menjelaskan arti dan macam-macam hak warga negara. b. Melaksanakan kebijakan didasari
terhadap pelanggaran hak dan 4. Membandingkan antara hak asasi manusia dan Hak warga negara. sikap menjunjung tinggi
pengingkaran kewajiban warga 5. Mendeskripsikan hak warga negara Indonesia sesuai dengan nilai-nilai kebenaran (jujur, berani)
negara dalam kehidupan Pancasila. c. Melaksanakan pengawasan
berbangsa dan bernegara. 6. Menjelaskan arti dan macam-macam kewajiban warga negara kebijakan secara tidak tebang
3.1 Menganalisis nilai-nilai 7. Membandingkan antara kewajiban asasi dan kewajiban warga negara. pilih (adil, berani).
Pancasila terkait dengan kasus- 8. Mendeskripsikan macam-macam kewajiban warga negara Indonesia d. Melaksanakan musyawarah
kasus pelanggaran hak dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. dalam menyelesaikan masalah
pengingkaran kewajiban warga 9. Memasangkan hak dan kewajiban warga negara Indonesia sesuai (kebersamaan)
negara dalam kehidupan dengan nilai-nilai Pancasila.
berbangsa dan bernegara. 10. Mendeskripsikan kasus pelanggaraan hak warga negara dalam 2. Sosiologi:
4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara. a. Menepati janji (tanggung jawab)
Pancasila terkait dengan kasus- 11. Mendeskripsikan kasus pengingkaran kewajiban warga negara dalam b. Tidak diskriminatif dalam
kasus pelanggaran hak dan kehidupan berbangsa dan bernegara. memberikan layanan (adil)
pengingkaran kewajiban warga 12. Menunjukkan contoh kasus pelanggaraan hak warga negara dalam c. Tidak nepotisme (adil, mandiri)
negara dalam kehidupan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkaitan dengan perilaku d. Tidak kolusi (jujur, mandiri)
berbangsa dan bernegara. korupsi. e. Melaksanakan kerjasama tanpa
13. Menunjukkan contoh kasus pengingkaran kewajiban warga negara melihat perbedaan agama, sosial,
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkaitan dengan dan ekonomi (kesetaraan)
perilaku korupsi. f. Membunyikan radio, TV, tape
14. Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus dengan sewajarnya (bijaksana)
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam g. Berpartisipasi menjaga
kehidupan berbangsa dan bernegara. keamanan lingkungan (peduli)
15. Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus h. Melakukan donor darah (Ikhlas).
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam 3. Ekonomi:
kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkaitan dengan perilaku a. Melakukan persaingan secara
korupsi. sehat (tanggung jawab, jujur,
16. Menunjukkan contoh implementasi nilai-nilai Pancasila terkait dengan kerja keras).
kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga b. Tidak menyuap (jujur, disiplin)
negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. c. Tidak boros dalam menggunakan
17. Menunjukkan contoh perilaku tidak memaksakan agama/kepercayaan sumber daya/energi, dan dana
terhadap TYME kepada orang lain (nilai keadilan) (sederhana, tanggung jawab)
18. Menunjukkan contoh perilaku hormat/sopan, suka menolong, dan empati d. Tidak melakukan penyimpangan

19
terhadap orang lain (nilai kepedulian) alokasi dan distribusi (jujur, peduli

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Dimensi Indikator dan Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
19. Menunjukkan contoh perilaku tidak membeda-bedakan teman (nilai dan tanggung jawab)
kebersamaan) 4. Hukum:
20. Menunjukkan contoh perilaku tertib terhadap peraturan a. Tidak melakukan penggelapan
kelas/sekolah.(nilai kedisiplinan), dana, pajak, barang, dan
21. Menunjukkan contoh perilaku tidak berlebihan dan rendah hati (nilai sebagainya (jujur, tanggung
kesederhanaan). jawab)
22. Menjelaskan penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran b. Tidak melakukan pemalsuan
kewajiban sebagai warga negara dalam kehidupan berbangsa dan dokumen, surat, tanda tangan,
bernegara. dan sebagainya (jujur, tanggung
23. Mendeskripsikan cara menghindari terjadinya pelanggaran hak dan jawab)
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara dalam kehidupan c. Tidak melakukan pencurian dana,
berbangsa dan bernegara. barang, waktu, ukuran yang
24. Mendeskripsikan cara mengatasi apabila terjadi pelanggaran hak dan merugikan pihak lain, dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga negara dalam kehidupan sebagainya (jujur, tanggung
berbangsa dan bernegara.. jawab, disiplin)
25. Mendeskripsikan dengan penuh percaya diri cara mengatasi apabila d. Tidak melakukan penipuan
menyaksikan teman/orang yang berperilaku korupstif (nilai keberanian). terhadap pihak lain (jujur,
26. Menyajikan hasil analisis nilai-nilai Pancasila terkait dengan kasus-kasus tanggung jawab)
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara dalam e. Tidak melakukan persekongkolan

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
kehidupan berbangsa dan bernegara. dalam membuat putusan
27. Menyajikan hasil analisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran (tanggung jawab)
kewajiban terhadap Marsinah dikaitkan dengan aspek praksis sila f. Tidak melakukan perusakan
Pancasila. barang/fasilitas milik negara
28. Menyajikan hasil analisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran (tanggung jawab, peduli)
kewajiban terhadap Munir dikaitkan dengan aspek idealis silaPancasila. g. Tidak memberikan atau
menerima gratifikasi (sederhana,
2 1.2 Menjalankan perilaku orang 1. Menerapkan nilai-nilai agama dalam setiap tindakan dalam kehidupan jujur)
beriman dalam praktik disekolah, dirumah dan di lingkungan rumah dan masyarakat karena h. Tidak menyalahi/melanggar
pelindungan dan penegakan Tuhan yang Maha Esa. aturan (disiplin, tanggung jawab)
hukum untuk menjamin 2. Berdoa bersama agar penegakan hukum dalam masyarakat Indonesia i. Melaksanakan keputusan dengan
penuh tanggung jawab

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
keadilan dan kedamaian. benar-benar menjamin keadilan dan kedamaian.
2.2 Berperilaku jujur dalam praktik 3. Meyakini kebenaran UUD NRI Tahun 1945 sebagai landasan (komitmen)
perlindungan dan penegakan penegakan hukum di Indonesia
hukum di tengah masyarakat. 4. Menjelaskan makna, macam, dan tujuan hukum NILAI ACUAN ANTIKORUPSI
3.2 Mengevaluasi praktik 5. Menjelaskan hakekat perlindungan dan penegakkan hukum KESETARAAN: kesejajaran, sama

20
perlindungan dan penegakan 6. Mendeskripsikan landasan hukum perlindungan dan penegakan hukum tingkatan/kedudukan, sebanding

21
22
Dimensi Indikator dan Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
hukum untuk menjamin di Indonesia sepadan, seimbang.
keadilan dan kedamaian 7. Menjelaskan pentingnya perlindungan dan penegakan hukum di KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti
4.2 Mendemonstrasikan hasil Indonesia rasa persaudaraan/kekeluargaan,
evaluasi praktik perlindungan 8. Mengidentifikasi berbagai peristiwa di lingkungan sekitar yang senasib sepenanggungan, dan
dan penegakan hukum untuk disebabkan lemahnya perlindungan dan penegakan hukum merasa menjadi satu kesatuan
menjamin keadilan dan 9. Mengidentifikasi berbagai peristiwa korupsi yang disebabkan lemahnya (integritas),
kedamaian. penegakan hukum. KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan
10. Menjelaskan peran kepolisian dalam perlindungan dan penegakan untuk melakukan sesuatu (yang
hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian. telah disepakati), kontrak.
11. Menjelaskan peran kejaksaan dalam perlindungan dan penegakan KONSEKUEN: Sesuai dengan apa
hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian. yang dikatakan/diperbuat,
12. Menjelaskan peran hakim selaku pelaksana kekuasaan kehakiman berwatak teguh, tidak
dalam perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan menyimpang dari apa yang sudah
dan kedamaian. diputuskan
13. Menjelaskan peran Advokat dalam perlindungan dan penegakan hukum KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
untuk menjamin keadilan dan kedamaian. HEMAT: berhati-hati dalam
14. Menjelaskan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membelanjakan uang, tidak
perlindungan dan penegakan hukum berkaitan dengan perilaku korupsi boros, cermat.
untuk menjamin keadilan dan kedamaian.
15. Mengevaluasi peran dan fungsi penegak hukum (kepolisian, kejaksaan, BIJAKSANA: selalu menggunakan akal
hakim, KPK) dalam perlindungan dan penegakkan hukum untuk budinya (pengalaman dan
menjamin keadilan dan kedamaian pengetahuannya), arif, tajam
16. Mengidentifikasi kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh oknum pikiran, pandai dan hati-hati
penegak hukum (cermat, teliti, dsb.)
17. Memberi contoh perilaku yang sesuai dengan hukum (disiplin, IKHLAS: bersih hati, tulus hati.
kesetaraan, jujur, adil, tanggung jawab, dan peduli) BERBAGI: membagi sesuatu bersama,
18. Memberi contoh perilaku yang bertentangan dengan hukum (disiplin, membagi diri, saling memberi
kesetaraan, adil, tanggung jawab, dan peduli) pengalaman.
19. Mengidentifikasi kasus pelanggaran hukum yang terjadi di lingkungan RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.),
sekitar dan di Indonesia termasuk kasus korupsi. tekun, sungguh-sungguh bekerja,
20. Menganalisis kasus pelanggaran hukum yang terjadi lingkungan sekitar selalu berusaha giat, terus
dan di Indonesia termasuk kasus korupsi. menerus.
21. Mengevaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak
menjamin keadilan dan kedamaian (tetap pendirian, tetap memegang
22. Mengevaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum yang keadilan).

21
berkaitan dengan korupsi dan antikorupsi. TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Dimensi Indikator dan Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
23. Menerapkan bentuk partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan menanggung segala sesuatunya
penegakan hukum di Indonesia (kalau terjadi apa-apa boleh
24. Menyaji hasil analisis perlindungan dan penegakan hukum dalam dituntut, dipersalahkan,
masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian diperkarakan, dsb. Misalnya
25. Mengomunikasikan/mempresentasikan hasil evaluasi terhadap berani dan siap menerima resiko,
perlindungan dan penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin amanah, tidak mengelak, dan
keadilan dan kedamaian yang berkaitan dengan perilaku korupsi. berbuat yang terbaik), hak fungsi
26. Memberikan contoh penyalahgunaan kekuasaan kehakiman oleh oknum menerima pembebanan sebagai
sebagai tindakan korupsi (nilai tanggung jawab, nilai kejujuran) akibat sikap pihak sendiri atau
27. Mendemonstrasikan hasil evaluasi praktik perlindungan dan penegakan pihak lain, melaksanakan dan
hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian. menyelesaikan tugas dengan
sungguh-sungguh.
3 1.3 Menyikapi pengaruh kemajuan 1. Bersyukur kepada Tuhan YME atas kemajuan ilmu pengetahuan dan DISIPLIN: tata tertib, ketaatan
Ilmu pengetahuan dan teknologi teknologi. (kepatuhan) pada peraturan,
dengan tetap memegang nilai- 2. Menerima kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan untuk tepat waktu, tertib, dan konsisten.
nilai ke-Tuhanan Yang Maha hal-hal yang positif dengan rasa tanggung jawab. JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus,
Esa. 3. Mengidentifikasi macam-macam kemajuan ilmu pengetahuan dan dapat dipercaya, berkata dan
2.3 Bertanggungjawab dalam teknologi. bertindak benar, mengungkapkan
menyikapi pengaruh kemajuan 4. Mengidentifikasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuatu sesuai dengan

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Ilmu pengetahuan dan teknologi 5. Menjelaskan pengaruh positif kemajuan ilmu pengetahuan dan kenyataan (tidak berbohong), dan
dalam bingkai Bhinneka teknologi. punya niat yang lurus terhadap
Tunggal Ika. 6. Menjelaskan pengaruh negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan setiap tindakan.
3.3 Mengidentifikasi pengaruh teknologi. SEDERHANA: bersahaja, sikap dan
kemajuan ilmu pengetahuan 7. Menyeleksi pengaruh kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi. perilaku yang tidak berlebihan,
dan teknologi terhadap negara 8. Menjelaskan strategi mengatasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan tidak banyak seluk-beluknya,
dalam bingkai Bhinneka dan teknologi. tidak banyak pernik, lugas, apa
Tunggal Ika 9. Turut aktif mensosialisasikan penggunaan ilmu pengetahuan dan adanya, hemat, sesuai
4.3 Mempresentasikan hasil teknologi di lingkungan sekitar sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai kebutuhan, dan rendah hati.
identifikasi pengaruh kemajuan tanggung jawab, nilai konsekuen) KERJA KERAS: kegiatan melakukan
ilmu pengetahuan dan teknologi 10. Mendeskripsikan makna persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. sesuatu dengan sungguh-
sungguh, pantang menyerah/ulet

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
terhadap negara dalam bingkai 11. Menunjukkan perilaku kerukunan dalam membangun persatuan dan
Bhinneka Tunggal Ika kesatuan bangsa Indonsia (nilai kebersamaan) dan semangat dalam berusaha.
12. Mendeskripsikan konsep Bhineka Tunggal Ika. MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri
13. Memberikan contoh bentuk partisipasi warga negara dalam mengatasi sendiri, tidak bergantung dengan
pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bingkai orang lain, percaya pada

22
Bhinneka Tunggal Ika. kemampuan diri sendiri, mampu

23
24
Dimensi Indikator dan Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
14. Menunjukkan contoh perilaku turut serta dalam usaha mengatasi mengatur dirinya sendiri, dan
pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bingkai mengambil inisiatif.
Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai ADIL: sama berat, tidak berat sebelah,
tanggung jawaban, nilai komitmen). tidak memihak/tidak pilih kasih,
15. Mempresentasikan hasil identifikasi pengaruh kemajuan ilmu berpihak/berpegang kepada
pengetahuan dan teknologi terhadap negara dalam bingkai Bhinneka kebenaran, sepatutnya, tidak
Tunggal Ika. sewenang-wenang, seimbang,
netral, objektif dan proporsional.
4 1.4 Mensyukuri persatuan dan 1. Mensyukuri keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI sebagai karunia BERANI: mempunyai hati yang mantap
kesatuan bangsa sebagai Tuhan YME walaupun terdapat upaya untuk memecah belah. dan rasa percaya diri yang besar
upaya dalam menjaga dan 2. Bersedia menerima tanggung jawab dalam mengembangkan persatuan dalam menghadapi bahaya,
mempertahankan Negara dan kesatuan NKRI dengan mengikrarkan isi Sumpah Pemuda (nilai kesulitan, dsb. (Tidak takut,
Kesatuan Republik Indonesia tanggung jawab dan komitmen). gentar, kecut) dan pantang
sebagai bentuk pengabdian 3. Menjelaskan prinsip persatuan dan kesatuan NKRI yang terdapat dalam mundur.
2.4 Bersikap proaktif dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. PEDULI: mengindahkan,
mengembangkan persatuan 4. Menjelaskan tujuan nasional negara Indonesia yang terdapat dalam memperhatikan (empati),
dan kesatuan bangsa sebagai Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 menghiraukan, menolong,
upaya dalam menjaga dan 5. Menjelaskan isi pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 yang memuat toleran, setia kawan, membela,
mempertahanakan Negara prinsip persatuan dan kesatuan NKRI. memahami, menghargai, dan
Kesatuan Republik Indonesia. 6. Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang memperkuat persatuan dan memperlakukan orang lain
3.4 Mengevaluasi dinamika kesatuan bangsa sejak merdeka sampai saat ini (nilai kebersamaan). sebaik-baiknya.
persatuan dan kesatuan 7. Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang memecah persatuan dan
bangsa sebagai upaya menjaga kesatuan bangsa sejak merdeka hingga saat ini.
dan mempertahankan Negara 8. Menganalisis tantangan/ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia
Kesatuan Republik Indonesia. berkaitan dengan persatuan dan kesatuan NKRI.
4.4 Merancang dan 9. Mendeskripsikan upaya-upaya yang dilakukan dalam memupuk
mengkampanyekan persatuan komitmen persatuan dan keberagaman dalam kerangka NKRI.
dan kesatuan bangsa sebagai 10. Menjelaskan pentingnya integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka
upaya menjaga dan Tunggak Ika.
mempertahankan Negara 11. Mendeskripsikan pentingnya kesadaran warga negara untuk membina
Kesatuan Republik Indonesia. dan mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa yang beragam.
12. Mengevaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya
menjaga dan mempertahankan NKRI.
13. Menunjukkan contoh bentuk-bentuk upaya menjaga dan
mempertahankan NKRI.

23
14. Menunjukkan minimal 5 contoh bentuk partisipasi kewarganegaraan

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Dimensi Indikator dan Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional (nilai
komitmen)
15. Menyaji hasil evaluasi dinamika persatuan dan kesatuan bangsa
sebagai upaya menjaga dan mempertahankan NKRI.
16. Merancang dan mengkampanyekan persatuan dan kesatuan bangsa
sebagai upaya menjaga dan mempertahankan NKRI dengan berani dan
penuh tanggung jawab (nilai keberanian dan tanggung jawab).

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
24
25
26 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
BAB IV
MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KELAS XII

A. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Intrakurikuler


1. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan Materi Pembelajaran

Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Pendidikan Antikorupsi

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
1 1.1 Menghargai 1 Mensyukuri bahwa 1 Pancasila sebagai Dimensi Antikorupsi Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
perbedaan perbedaan itu merupakan dasar pelaksanaan hak 1. Politik: Esa telah lahir dan hidup di bumi Indonesia yang

25
sebagai anugerah dari Tuhan Yang serta kewajiban warga a. Membuat kebijakan beraneka ragam suku, agama, ras, dan budaya.

27
28
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
anugerah Maha Esa. negara dalam didasarkan pada Kita pun wajib bersyukur bahwa negara Indonesia
Tuhan yang 2 Meyakini kebenaran nilai- kehidupan berbangsa kepentingan telah memiliki dasar pelaksanaan hak dan
Maha Esa nilai Pancasila sebagai dan bernegara. umum/bersama kewajiban warga negara, yaitu Pancasila. oleh
dalam dasar pelaksanaan hak 2 Arti dan macam- (adil) karena itu, penerapan hak dan kewajiban warga
rangka serta kewajiban warga macam hak warga b. Melaksanakan negara dalam kehidupan bermasyarakat,
penghormat negara dalam kehidupan negara. kebijakan didasari berbangsa, dan bernegara harus mengacu pada
an hak asasi berbangsa dan bernegara. 3 Perbandingan antara sikap menjunjung nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
manusia 3 Menjelaskan arti dan hak asasi manusia dan tinggi kebenaran Hak adalah sesuatu yang pantas/patut peroleh
2.1 Bersikap macam-macam hak warga hak warga negara. (jujur, berani) atau didapatkan. Hak dapat berbentuk
responsif negara. 4 Hak warga negara c. Melaksanakan kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan
dan proaktif 4 Membandingkan antara hak Indonesia sesuai pengawasan sesuatu. Hak yang diperoleh merupakan akibat
terhadap asasi manusia dan hak dengan nilai-nilai kebijakan secara dari dilaksanakannya kewajiban. Walaupun hak
pelang- warga negara. Pancasila. tidak tebang pilih dapat berbentuk kewenangan atau kekuasaan,
garan hak 5 Mendeskripsikan hak warga 5 Arti dan macam- (adil, berani). namun hak tidak boleh digunakan semena-mena,
dan negara Indonesia sesuai macam kewajiban d. Melaksanakan karena pada prinsipnya hak yang ada, juga bisa
penging- dengan nilai-nilai Pancasila. warga negara musyawarah dalam menjadi bagian dari hak orang lain. Hak juga
karan 6 Menjelaskan arti dan 6 Perbandingan antara menyelesaikan merupakan akibat dari dilaksanakan kewajiban.
kewajiban macam-macam kewajiban kewajiban asasi dan masalah Misalnya hak warga memperoleh pelayanan listrik,
warga warga negara kewajiban warga (kebersamaan). karena warga sudah melaksanakan kewajiban
negara 7 Membandingkan antara negara. 2. Sosiologi: membayar listrik. Dengan demikian pelanggaran
dalam kewajiban asasi dan 7 Macam-macam a. Menepati janji terhadap hak seseorang termasuk tindakan
kehidupan kewajiban warga negara. kewajiban warga (tanggung jawab) korupsi (nilai keadilan). Secara sederhana
berbang-sa 8 Mendeskripsikan macam- negara Indonesia b. Tidak diskriminatif kewajiban adalah sesuatu yang harus
dan macam kewajiban warga sesuai dengan nilai- dalam memberikan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Jadi
bernegara negara Indonesia sesuai nilai Pancasila. layanan (adil) kalau ada kewajiban tidak dilaksanakan berarti
3.1 Meng- dengan nilai-nilai Pancasila. 8 Harmonisasi hak dan c. Tidak nepotisme tidak bertanggung jawab, dan itu termasuk
analisis 9 Memasangkan hak dan kewajiban warga (adil, mandiri) tindakan korupsi. (nilai tanggung jawab).
nilai-nilai kewajiban warga negara negara Indonesia d. Tidak kolusi (jujur, Hak warga negara merupakan seperangkat
Pancasila Indonesia sesuai dengan sesuai dengan nilai- mandiri) hak yang melekat dalam diri manusia dalam
terkait nilai-nilai Pancasila. nilai Pancasila. e. Melaksanakan kedudukannya sebagai anggota dari sebuah
dengan 10 Mendeskripsikan kasus 9 Contoh kasus-kasus kerjasama tanpa negara. Hak asasi manusia adalah yang melekat
kasus-kasus pelanggaraan hak warga pelanggaraan hak melihat perbedaan pada setiap pribadi manusia. Sifatnya universal,
pelang- negara dalam kehidupan warga negara dalam agama, sosial, dan tidak terpengaruh status kewarganegaraan,
garan hak berbangsa dan bernegara. kehidupan berbangsa ekonomi karena anugerah Tuhan. Akan tetapi hak warga

26
dan 11 Mendeskripsikan kasus dan bernegara. (kesetaraan) negara di batasi oleh status kewarganegaran

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
penging- pengingkaran kewajiban 10 Contoh kasus-kasus f. Membunyikan seseorang. Dengan kata lain tidak semua hak
karan warga negara dalam pengingkaran radio, TV, tape warga negara menjadi hak asasi manusia. Oleh
kewaji-ban kehidupan berbangsa dan kewajiban warga dengan sewajarnya karena itu pelanggaran hak seseorang sebagai
warga bernegara. negara dalam (bijaksana) warganegara termasuk tindakan koruptif. (nilai
negara 12 Menunjukkan contoh kasus kehidupan berbangsa g. Berpartisipasi keadilan). Contoh: pemberian nilai dari guru yang
dalam pelanggaraan hak warga dan bernegara. menjaga keamanan berdasarkan kedekatan dari peserta didik, bukan
kehidupan negara dalam kehidupan 11 Contoh kasus lingkungan (peduli) berdasarkan prestasi (nilai keadilan).
berbangsa berbangsa dan bernegara pelanggaraan hak h. Melakukan donor Kewajiban warga negara adalah sebagai
dan berne- yang berkaitan dengan warga negara dalam darah (Ikhlas). tindakan atau perbuatan yang harus dilakukan
gara. perilaku korupsi. kehidupan berbangsa 3. Ekonomi: oleh seorang warga negara sebagaimana diatur
4.1 Menyaji 13 Menunjukkan contoh kasus dan bernegara yang a. Melakukan dalam UUD NRI tahun 1945. Pelanggaran
hasil analisis pengingkaran kewajiban berkaitan dengan persaingan secara terhadap kewajiban warga negara juga termasuk
nilai-nilai warga negara dalam perilaku korupsi. sehat (tanggung tindakan korupsi. (nilai tanggung jawab dan nilai
Pancasila kehidupan berbangsa dan 12 Contoh kasus jawab, jujur, kerja komitmen).
terkait bernegara yang berkaitan pengingkaran keras). Setiap warga negara terikat oleh kewajiban
dengan dengan perilaku korupsi. kewajiban warga b. Tidak menyuap sebagai warga negara, karena terikat oleh status
kasus-kasus 14 Menganalisis nilai-nilai negara dalam (jujur, disiplin) kewarganegaraannya. Warga negara yang tidak
pelanggaran Pancasila terkait dengan kehidupan berbangsa c. Tidak boros dalam memenuhi kewajiban sebagai warga negara
hak dan kasus-kasus pelanggaran dan bernegara yang menggunakan disebut tindakan pengingkaran kewajiban

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
pengingka- hak dan pengingkaran berkaitan dengan sumber warganegara. Pengingkaran kewajiban warga
ran kewajiban warga negara perilaku korupsi. daya/energi, dan negara termasuk tindakan merugikan negara, oleh
kewajiban dalam kehidupan berbangsa 13 Kasus-kasus dana (sederhana, karena itu termasuk tindakan korupsi. Contoh
warga dan bernegara. pelanggaran hak dan tanggung jawab) pengingkaran kewajiban warga negara tidak
negara 15 Menganalisis nilai-nilai pengingkaran d. Tidak melakukan mmbayar pajak, tidak mentaati aturan berlalu
dalam Pancasila terkait dengan kewajiban warga penyimpangan lntas, tidak mentaati aturan hukum yang berlaku,
kehidupan kasus-kasus pelanggaran negara dalam alokasi dan dan semua itu merupakan tindakan korupsi. Hal ini
berbangsa hak dan pengingkaran kehidupan berbangsa distribusi (jujur, bertentangan dengan nilai keadilan, nilai tanggung
dan kewajiban warga negara dan bernegara peduli dan jawab, nilai komitmen, nilai kebersmaan, nilai
bernegara. dalam kehidupan berbangsa dikaitkan dengan nilai- tanggung jawab). kerjasama.
dan bernegara yang nilai Pancasila. 4. Hukum: Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
berkaitan dengan perilaku 14 Kasus-kasus perilaku a. Tidak melakukan kewajiban warga adalah dengan mencegah
korupsi. korupsi sebagai penggelapan dana, timbulnya semua factor penyebab pelanggaran
16 Menunjukkan contoh pelanggaran hak dan pajak, barang, dan hak dan pengingkaran kewajiban warga negara,
implementasi nilai-nilai pengingkaran sebagainya (jujur, yaitu : (1) supremasi hukum dan demokrasi perlu

27
Pancasila terkait dengan kewajiban warga tanggung jawab) ditegakkan; (2) mengoptimalkan peran lembaga-

29
30
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
kasus-kasus pelanggaran negara dalam b. Tidak melakukan lembaga negara; (3) meningkatkan pengawasan;
hak dan pengingkaran kehidupan berbangsa pemalsuan (4) menyebarluaskan prinsip-prinsip kesadaran
kewajiban warga negara dan bernegara dokumen, surat, hidup bernegara, (5) menigkatkan kualitas pelayan
dalam kehidupan berbangsa dikaitkan dengan nilai- tanda tangan, dan publik,.(6) meningkatkan profesionalisme dan
dan bernegara. nilai Pancasila. sebagainya (jujur, kerjasama antar lembaga. Melalui pencegahan
17 Menunjukkan contoh 15 Contoh implementasi tanggung jawab) diharapkan tidak terjadi pelanggaran terhadap hak
perilaku tidak memaksakan nilai-nilai Pancasila c. Tidak melakukan warga negara, sebaliknya juga tidak terjadi
agama/kepercayaan terkait dengan kasus- pencurian dana, pengingkaran kewajiban warga negara. Karena
terhadap TYME kepada kasus pelanggaran hak barang, waktu, pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
orang lain (nilai keadilan) dan pengingkaran ukuran yang warga negara termasuk tindakan korupsi. (nilai
18 Menunjukkan contoh kewajiban warga merugikan pihak tanggung jawab, nilai keadilan, nilai kebersamaan,
perilaku hormat/sopan, suka negara dalam lain, dan nilai ktertiban).
menolong, dan empati kehidupan berbangsa sebagainya (jujur, Pancasila merupakan dasar/landasan
terhadap orang lain (nilai dan bernegara. tanggung jawab, pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara.
kepedulian) 16 Contoh perilaku tidak disiplin) Tindakan setiap warganegara, lembaga negara,
19 Menunjukkan contoh memaksakan d. Tidak melakukan aparatur sipil negara, TNI-POLRI maupun
perilaku tidak membeda- agama/kepercayaan penipuan terhadap penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan
bedakan teman (nilai terhadap TYME pihak lain (jujur, lainnya tidak boleh bertentangan dengn ni[ai-nilai
kebersamaan) kepada orang lain (nilai tanggung jawab) Pancasila. Pelanggaran terhadap nilai-nilai
20 Menunjukkan contoh keadilan) e. Tidak melakukan Pancasila termasuk tindakan yang merugikan,
perilaku tertib terhadap persekongkolan merusak, dan tindakan yang buruk, hal tersebut
peraturan 17 Contoh perilaku dalam membuat merupakan tindakan koruptif.
kelas/sekolah.(nilai hormat/sopan, suka putusan (tanggung Contoh kasus pelanggaraan hak warga negara
kedisiplinan), menolong, dan empati jawab) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang
21 Menunjukkan contoh terhadap orang lain f. Tidak melakukan berkaitan dengan perilaku korupsi:
perilaku tidak berlebihan dan (nilai kepedulian) perusakan 1. Pada pelaksanaan Pilkada sering terjadi cara-
rendah hati (nilai 18 Contoh perilaku tidak barang/fasilitas cara licik dan premanisme politik, baik
kesederhanaan). membeda-bedakan milik negara dilakukan dengan sengaja atau terpaksa,
22 Menjelaskan penyebab teman (nilai (tanggung jawab, digunakan dalam politik pere-butan kekuasaan.
terjadinya pelanggaran hak kebersamaan) peduli) Di sinilah pelanggaran Hak warga Negara
dan pengingkaran kewajiban 19 Contoh perilaku tertib g. Tidak memberikan kerap terjadi (tidak adil dan tidak bertanggung
sebagai warga negara terhadap peraturan atau menerima jawab).
dalam kehidupan berbangsa kelas/sekolah.(nilai gratifikasi 2. Tragedi trisakti, peristiwa penembakan, pada
dan bernegara. kedisiplinan), (sederhana, jujur) 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat

28
23 Mendeskripsikan cara 20 Contoh perilaku tidak h. Tidak demonstrasi menuntut Soeharto turun dari

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
menghindari terjadinya berlebihan dan rendah menyalahi/melangg jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat
pelanggaran hak dan hati (nilai ar aturan (disiplin, mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta,
pengingkaran kewajiban kesederhanaan). tanggung jawab) serta puluhan lainnya luka. Tragedi ini jelas
sebagai warga negara 21 Penyebab terjadinya i. Melaksanakan merupakan pelanggaran Hak Warga
dalam kehidupan berbangsa pelanggaran hak dan keputusan dengan Negara.(tidak adil dan tidak bijaksana)
dan bernegara. pengingkaran penuh tanggung 3. Penggusuran terhadap rumah warga selalu
24 Mendeskripsikan cara kewajiban sebagai jawab (komitmen) terjadi setiap tahun. Tata ruang kota selalu
mengatasi apabila terjadi warga negara dalam menjadi alasan bagi pemerintah untuk
pelanggaran hak dan kehidupan berbangsa Indikator Nilai-Nilai Anti melakukan kebijakan yang merugikan bagi
pengingkaran kewajiban dan bernegara. Korupsi sebagian warga. Kebijakan pemerintah
sebagai warga negara 22 Cara menghindari KESETARAAN: melakukan penggusuran ini dinilai sebagai
dalam kehidupan berbangsa terjadinya pelanggaran kesejajaran, sama bentuk pelanggaran Hak Warga Negara (tidak
dan bernegara.. hak dan pengingkaran tingkatan/kedudukan, bijaksana).
25 Mendeskripsikan dengan kewajiban sebagai sebanding sepadan,
penuh percaya diri cara warga negara dalam seimbang. Contoh kasus pengingkaran kewajiban warga
mengatasi apabila kehidupan berbangsa KEBERSAMAAN: hal negara dalam kehidupan berbangsa dan
menyaksikan teman/orang dan bernegara. bersama, seperti bernegara yang berkaitan dengan perilaku
yang berperilaku korupstif 23 Cara mengatasi rasa korupsi.
(nilai keberanian). apabila terjadi persaudaraan/kekelu 1. Kasus penggelapan pajak yang dilakukan

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
26 Menyajikan hasil analisis pelanggaran hak dan argaan, senasib petugas, sehingga negara mengalami kerugian
nilai-nilai Pancasila terkait pengingkaran sepenanggungan, yang amat besar. Hal ini tentunya pelaku telah
dengan kasus-kasus kewajiban sebagai dan merasa menjadi mengingkari kewajibannya sebagai warga
pelanggaran hak dan warga negara dalam satu kesatuan negara (tidak bertanggung jawab)
pengingkaran kewajiban kehidupan berbangsa (integritas), 2. Merusak kesatuan dan persatuan negara
warga negara dalam dan bernegara.. KOMITMEN: Perjanjian, dengan cara menodai agama/kepercayaan lain
kehidupan berbangsa dan 24 Cara mengatasi keterikatan untuk (tidak adil dan tidak bijaksana)
bernegara. apabila menyaksikan melakukan sesuatu 3. Perbuatan anarkis yakni
27 Menyajikan hasil analisis teman/orang yang (yang telah pemukulan/pengeroyokan yang dilakukan
kasus pelanggaran hak dan berperilaku korupstif disepakati), kontrak. kelompok taksi konvensional terhadap pihak
pengingkaran kewajiban (nilai keberanian). KONSEKUEN: Sesuai kelompok taksi online. Hal ini merupakan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
terhadap Marsinah dikaitkan 25 Menyajikan hasil dengan apa yang pengingkaran terhadap kewajiban. (tidak adil
dengan nilai-nilai Pancasila. analisis nilai-nilai dikatakan/diperbuat, dan tidak bijaksana)
28 Menyajikan hasil analisis Pancasila terkait berwatak teguh, tidak 4. Tindakan kekerasan yang dilakukan
kasus pelanggaran hak dan dengan kasus-kasus menyimpang dari pendukung tim sepak bola terhadap

29
pengingkaran kewajiban pelanggaran hak dan apa yang sudah pendukung lawannya. (tidak adil dan tidak

31
32
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
terhadap Munir dikaitkan pengingkaran diputuskan sportif)
dengan nilai-nilai Pancasila. kewajiban warga KEPEMILIKAN: perihal
negara dalam kepemilikan Contoh perilaku tidak memaksakan
kehidupan berbangsa HEMAT: berhati-hati agama/kepercayaan terhadap TYME kepada
dan bernegara. dalam orang lain misalnya antar pemeluk agama, antar
29 Kasus pelanggaran membelanjakan penganut kepercayaan, harus saling menghormati,
hak dan pengingkaran uang, tidak boros, tidak memaksakan agama/kepercayaannya
kewajiban terhadap cermat. kepada orang yang sudah memeluk
Marsinah dikaitkan BIJAKSANA: selalu agama/kepercayaan (Nilai keadilan, nilai
dengan nilai-nilai menggunakan akal kebersamaan). Pada hal kebebasan memeluk
Pancasila. budinya agama dan memiliki keyakinan sudah jelas di atur
30 Kasus pelanggaran (pengalaman dan dalam UUD NRI Tahun 1945.
hak dan pengingkaran pengetahuannya), Contoh perilaku hormat/sopan adalah suka
kewajiban terhadap arif, tajam pikiran, menolong, dan empati terhadap orang lain,
Munir dikaitkan dengan pandai dan hati-hati menyapa atau bersalaman ketika berjumpa
nilai-nilai Pancasila. (cermat, teliti, dsb.) dengan sesorang baik yang seusia maupun yang
IKHLAS: bersih hati, tulus lebih tua, memberikan bantuan kepada teman
hati. yang mengalami kesulitan, dan memberikan
BERBAGI: membagi perhatian baik berupa moril maupun materiil
sesuatu bersama, terhadap teman yang mengalami musibah ((nilai
membagi diri, saling kepedulian)
memberi Contoh perilaku tidak membeda-bedakan
pengalaman. teman adalah berteman dengan siapapun tanpa
RAJIN: suka bekerja membedakan suku, agama, ras, tingkat social
(belajar dsb.), tekun, ekonomi (nilai kebersamaan).
sungguh-sungguh Contoh perilaku tertib terhadap peraturan
bekerja, selalu kelas/sekolah adalah mengenakan seragam
berusaha giat, terus sekolah sesuai ketentuan sekolah, tidak terlambat
menerus. masuk kelas, mengikuti upacara bendera dengan
SPORTIF: bersifat tertib (nilai kedisiplinan),
kesatria, jujur, tegak Contoh perilaku tidak berlebihan dan rendah
(tetap pendirian, hati adalah membawa barang-barang ke sekolah
tetap memegang sesuai kebutuhan (nilai kesederhanaan).
keadilan).

30
2 1.2 Menja- 1. Menerapkan nilai-nilai 1 UUD NRI Tahun 1945 TANGGUNG JAWAB: ensyukuri karunia Tuhan YME bahwa sampai saat

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
lankan agama dalam setiap sebagai landasan keadaan wajib ini diberi nikmat sehat, karena dengan sehat kita
perilaku tindakan dalam kehidupan penegakan hukum di menanggung segala dapat melaksanakan berbagai aktifitas, termasuk
orang disekolah, dirumah dan di Indonesia sesuatunya (kalau aktifitas berkaitan dengan peraturan
beriman lingkungan rumah dan 2 Makna, macam, dan terjadi apa-apa boleh perundangan/hukum. Sudah menjadi kewajiban
dalam masyarakat karena Tuhan tujuan hukum dituntut, bagi kita untuk mematuhi hukum yang berlaku
praktik yang Maha Esa. 3 Hakekat perlindungan dipersalahkan, yaitu UUD NRI Tahun 1945 dan peraturan
pelindu- 2. Berdoa bersama agar dan penegakkan diperkarakan, dsb. perundangan di bawahnya, karena dengan patuh
ngan dan penegakan hukum dalam hukum Misalnya berani dan kita sudah ikut serta dalam upaya penegakan
pene- masyarakat Indonesia 4 Landasan hukum siap menerima hukum. Selanjutnya marilah kita berdoa bersama
gakan benar-benar menjamin perlindungan dan resiko, amanah, tidak agar penegakan hukum dalam masyarakat benar-
hukum keadilan dan kedamaian. penegakan hukum di mengelak, dan benar menjamin keadilan dan kedamaian.
untuk 3. Meyakini kebenaran UUD Indonesia berbuat yang ukum merupakan serangkaian aturan yang berisi
menjamin NRI Tahun 1945 sebagai 5 Pentingnya terbaik), hak fungsi perintah dan larangan, bersifat memaksa dan
keadilan landasan penegakan hukum perlindungan dan menerima mengikat (berlaku bagi orang/masyarakat dalam
dan keda- di Indonesia penegakan hukum di pembebanan wilayah tertentu), dibuat oleh pemerintah
maian. 4. Menjelaskan makna, Indonesia sebagai akibat sikap (penguasa negara) untuk melindungi kepentingan
2.2 Berperi-laku macam, dan tujuan hukum 6 Berbagai peristiwa di pihak sendiri atau warganya dalam pergaulan hidup di masyarakat,
jujur dalam 5. Menjelaskan hakekat lingkungan sekitar pihak lain, apabila dilanggar maka akan menimbulkan sanksi
praktik perlindungan dan yang disebabkan melaksanakan dan yang tegas dan nyata.

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
perlin- penegakkan hukum lemahnya perlindungan menyelesaikan tugas Hukum memiliki sifat memaksa dan mengatur.
dungan 6. Mendeskripsikan landasan dan penegakan hukum dengan sungguh- Oleh karena itu, demi hukum maka dapat
dan pene- hukum perlindungan dan 7 Berbagai peristiwa sungguh. memaksa seseorang untuk menaati peraturan
gakan penegakan hukum di korupsi yang DISIPLIN: tata tertib, yang berlaku di dalam masyarakat, jika terjadi
hukum di Indonesia disebabkan lemahnya ketaatan (kepatuhan) pelanggaran dikenakan sanksi yang tegas dan
tengah 7. Menjelaskan pentingnya penegakan hukum. pada peraturan, nyata. Orang yang tidak taat terhadap ketentuan
masya- perlindungan dan 8 Peran kepolisian dalam tepat waktu, tertib, hukum berarti orang tersebut melakukan tindakan
rakat. penegakan hukum di perlindungan dan dan konsisten. korupsi. (nilai ketertiban, tanggung jawab)
3.2 Meng- Indonesia penegakan hukum JUJUR: lurus hati, tidak Apabila dalam masyarakat tidak terdapat
evaluasi 8. Mengidentifikasi berbagai untuk menjamin curang, tulus, dapat peraturan yang mengatur kehidupan masyarakat,
praktik peristiwa di lingkungan keadilan dan dipercaya, berkata maka kehidupan masyarakat tidak tertib dan akan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
perlin- sekitar yang disebabkan kedamaian. dan bertindak benar, timbul kekacauan. Oleh karena itu, sangat penting
dungan dan lemahnya perlindungan dan 9 Peran kejaksaan mengungkapkan bagi kita semua menaati peraturan yang berlaku
pene-gakan penegakan hukum dalam perlindungan sesuatu sesuai di mayarakat agar terwujud kehidupan yang tertib,
hukum 9. Mengidentifikasi berbagai dan penegakan hukum dengan kenyataan aman dan sejahtera (nilai ketertiban).

31
untuk peristiwa korupsi yang untuk menjamin (tidak berbohong), Indonesia adalah negara yang berdasarkan

33
34
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
menjamin disebabkan lemahnya keadilan dan dan punya niat yang hukum. Hal itu tertuang pada Pasal 1 ayat (3)
keadilan penegakan hukum. kedamaian. lurus terhadap setiap UUD negara RI tahun 1945 yang berbunyi
dan keda- 10. Menjelaskan peran 10 Peran hakim selaku tindakan. “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Hakikat
maian kepolisian dalam pelaksana kekuasaan SEDERHANA: bersahaja, hukum adalah aturan tentang tingkah laku
4.2 Mende- perlindungan dan kehakiman dalam sikap dan perilaku manusia agar tercipta ketertiban di masyarakat
monstra- penegakan hukum untuk perlindungan dan yang tidak dan bagi pelanggarnya diberikan sanksi yang
sikan hasil menjamin keadilan dan penegakan hukum berlebihan, tidak tegas dan nyata. Selain itu hukum dibuat untuk
evaluasi kedamaian. untuk menjamin banyak seluk- menjaga keseimbangan antara kepentingan
praktik 11. Menjelaskan peran keadilan dan beluknya, tidak individu dan masyarakat, keseimbangan antara
perlindung- kejaksaan dalam kedamaian. banyak pernik, lugas, hak dan kewajiban, dan keseimbangan hidup
an dan perlindungan dan 11 Peran Advokat dalam apa adanya, hemat, antara kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
penegakan penegakan hukum untuk perlindungan dan sesuai kebutuhan, bernegara
hukum menjamin keadilan dan penegakan hukum dan rendah hati. Hukum sangat penting bagi masyarakat karena
untuk kedamaian. untuk menjamin KERJA KERAS: kegiatan dapat memberikan perlindungan dan keadilan
menjamin 12. Menjelaskan peran hakim keadilan dan melakukan sesuatu terhadap warga negaranya. Keadilan akan
keadilan selaku pelaksana kedamaian. dengan sungguh- terwujud apabila para penegak hukum dalam
dan kekuasaan kehakiman 12 Peran Komisi sungguh, pantang melaksanakan tugasnya benar-benar tidak
kedamaian. dalam perlindungan dan Pemberantasan menyerah/ulet dan menyimpang dari aturan yang ada (aspek hukum)
penegakan hukum untuk Korupsi (KPK) dalam semangat dalam dan hati nurani para hakim dilandasi oleh keadilan
menjamin keadilan dan perlindungan dan berusaha. yang seadil-adilnya, kejujuran, dan bijaksana
kedamaian. penegakan hukum MANDIRI: dalam keadaan dalam memberikan putusan.
13. Menjelaskan peran Advokat berkaitan dengan dapat berdiri sendiri, Hukum terbagi menjadi beberapa macam,
dalam perlindungan dan perilaku korupsi untuk tidak bergantung terdapat hukum tertulis dan hukum tidak tertulis.
penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan dengan orang lain, Terdapat hukum publik dan hukum privat.
menjamin keadilan dan kedamaian. percaya pada Terdapat hukum secara formal dan material.
kedamaian. 13 Peran dan fungsi kemampuan diri Walaupun terdapat macam-macam hukum, pada
14. Menjelaskan peran Komisi penegak hukum sendiri, mampu prinsipnya tujuan akhir dari hukum adalah
Pemberantasan Korupsi (kepolisian, kejaksaan, mengatur dirinya mewujudkan ketertiban, keadilan, dan kedamaian
(KPK) dalam perlindungan hakim, KPK) dalam sendiri, dan dalam kehidupan masyarakat.
dan penegakan hukum perlindungan dan mengambil inisiatif. Contoh peristiwa korupsi yang dilakukan
berkaitan dengan perilaku penegakkan hukum ADIL: sama berat, tidak penegak hukum dan pejabat negara yang
korupsi untuk menjamin untuk menjamin berat sebelah, tidak disebabkan lemahnya penegakan hukum, antara
keadilan dan kedamaian. keadilan dan memihak/tidak pilih lain adalah kasus simulator SIM (tidak
15. Mengevaluasi peran dan kedamaian kasih, bertanggung jawab), penggelapan pajak (tidak

32
fungsi penegak hukum 14 Contoh kasus-kasus berpihak/berpegang jujur), mark up anggaran pembangunan/kasus

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
(kepolisian, kejaksaan, korupsi yang dilakukan kepada kebenaran, hambalang (tidak jujur dan tidak bertanggung
hakim, KPK) dalam oleh oknum penegak sepatutnya, tidak jawab), dan sebagainya.
perlindungan dan hukum sewenang-wenang, Contoh kasus pelanggaran hukum yang terjadi
penegakkan hukum untuk 15 Contoh perilaku yang seimbang, netral, lingkungan sekitar termasuk kasus korupsi,
menjamin keadilan dan sesuai dengan hukum objektif dan contohnya:
kedamaian (disiplin, kesetaraan, proporsional. 1. pencurian, perampokan, dan pencopetan
16. Mengidentifikasi kasus- jujur, adil, tanggung BERANI: mempunyai hati 2. pembunuhan dan pemerkosaan
kasus korupsi yang jawab, dan peduli) yang mantap dan 3. pungutan tidak resmi dalam pembuatan KTP
dilakukan oleh oknum 16 Contoh perilaku yang rasa percaya diri atau dokumen lainnya
penegak hukum bertentangan dengan yang besar dalam 4. pengambilan aliran listrik tidak resmi
17. Memberi contoh perilaku hukum (tidak disiplin, menghadapi bahaya, 5. parkir di tempat terlarang.
yang sesuai dengan hukum ketidakkesetaraan, kesulitan, dsb. (Tidak 6. Tidak memiliki SIM dalam mengendara motor
(disiplin, kesetaraan, jujur, ketidakadilan, tidak takut, gentar, kecut) atau mobil
adil, tanggung jawab, dan tanggung jawab, dan dan pantang mundur. 7. Tidak mengenakan helm ketika mengendara
peduli) ketidakpedulian) PEDULI: mengindahkan, sepeda motor.
18. Memberi contoh perilaku 17 Contoh kasus memperhatikan 8. Tidak menyalakan lampu dalam mengendara
yang bertentangan dengan pelanggaran hukum (empati), sepeda motor.
hukum (disiplin, kesetaraan, yang terjadi di menghiraukan,
adil, tanggung jawab, dan lingkungan sekitar dan menolong, toleran, Adapun contoh pelanggaran hukum/peraturan

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
peduli) di Indonesia termasuk setia kawan, sekaligus termasuk perilaku korupsi di lingkungan
19. Mengidentifikasi kasus kasus korupsi. membela, sekolah antara lain adalah:
pelanggaran hukum yang 18 Praktik perlindungan memahami, 1. datang terlambat (tidak disiplin)
terjadi di lingkungan sekitar dan penegakan hukum menghargai, dan 2. tidak menggunakan seragam sekolah (tidak
dan di Indonesia termasuk untuk menjamin memperlakukan disiplin)
kasus korupsi. keadilan dan orang lain sebaik- 3. menyontek ketika ulangan (tidak jujur)
20. Menganalisis kasus kedamaian baiknya. 4. membuang sampah tidak pada tempatnya
pelanggaran hukum yang 19 Praktik perlindungan (tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab)
terjadi lingkungan sekitar dan penegakan hukum 5. bergaul dengan teman yang sedaerah/se-suku
dan di Indonesia termasuk yang berkaitan dengan saja (tidak setara).
kasus korupsi. korupsi dan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
21. Mengevaluasi praktik antikorupsi. Oleh karena itu perlu dikembangkan perilaku
perlindungan dan 20 Bentuk partisipasi yang sesuai dengan hukum, seperti mematuhi
penegakan hukum untuk masyarakat dalam peraturan yang berlaku baik di sekolah,
menjamin keadilan dan perlindungan dan lingkungan masyarakat dan negara (disiplin),

33
kedamaian penegakan hukum di menganggap semua orang memiliki kedudukan

35
36
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
22. Mengevaluasi praktik Indonesia sama di depan hukum (kesetaraan), berkata
perlindungan dan 21 Perlindungan dan sesuai kenyataan (jujur), tidak membedakan
penegakan hukum yang penegakan hukum teman dalam bergaul (adil), melaksanakan tugas
berkaitan dengan korupsi dalam masyarakat dengan kesungguhan hati (tanggung jawab), dan
dan antikorupsi. untuk menjamin berupaya untuk peka terhadap keadaan
23. Menerapkan bentuk keadilan dan lingkungan sekitar (peduli).
partisipasi masyarakat kedamaian Penanggulangan kasus-kasus pelang-garan
dalam perlindungan dan 22 Contoh hukum yang terjadi di lingkungan sekitar dan
penegakan hukum di penyalahgunaan termasuk kasus korupsi, antara lain:
Indonesia kekuasaan kehakiman 1. dilakukan penangkapan, penahanan,
24. Menyaji hasil analisis oleh oknum sebagai penggeledahan, penyitaan, penyelidikan dan
perlindungan dan tindakan korupsi (nilai penyidikan terhadap pelaku oleh kepolisian
penegakan hukum dalam tanggung jawab, nilai 2. pengajuan perkara ke pengadilan
masyarakat untuk menjamin kejujuran) 3. dikenakan sanksi denda terhadap pelaku
keadilan dan kedamaian 23 Cerita/skenario cerita 4. dikenakan sanksi penjara atau tidak dikenakan
25. Mengomunikasikan/mem- tentang perlindungan sanksi (bebas dari hukuman) terhadap pelaku
presentasikan hasil evaluasi dan penegakan hukum Contoh penyalahgunaan kekuasaan
terhadap perlindungan dan untuk menjamin kehakiman oleh oknum sebagai tindakan korupsi
penegakan hukum dalam keadilan dan (nilai tanggung jawab, nilai kejujuran) adalah:
masyarakat untuk menjamin kedamaian. 1. hakim menerima suap untuk memenangkan
keadilan dan kedamaian suatu perkara,
yang berkaitan dengan 2. hakim memutuskan perkara berdasarkan
perilaku korupsi. intervensi dan pengaruh dari penguasa atau
26. Memberikan contoh yang berperkara,
penyalahgunaan kekuasaan Hakim seharusnya bersikap dan bertindak
kehakiman oleh oknum independen, sehingga putusan yang diambil
sebagai tindakan korupsi bentul-betul adil dan bersih dari pengaruh
(nilai tanggung jawab, nilai siapapun.
kejujuran)
27. Mendemonstrasikan hasil
evaluasi praktik
perlindungan dan
penegakan hukum untuk
menjamin keadilan dan

34
kedamaian.

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
3 1.3 Menyikapi 1. Bersyukur kepada Tuhan 1 Macam-macam Kita wajib bersyukur kepada Tuhan YME,
pengaruh YME atas kemajuan ilmu kemajuan ilmu bahwasannya kita dapat hidup berdampingan
kemajuan pengetahuan dan teknologi. pengetahuan dan walaupun berbeda agama dan kepercayaan
Ilmu 2. Menerima kemajuan ilmu teknologi. (kebersamaan). Selain itu, kita pun wajib
pengetahua pengetahuan dan teknologi 2 Pengaruh kemajuan bersyukur bahwasannya kita dapat berdampingan
n dan digunakan untuk hal-hal ilmu pengetahuan dan pula walupun suku, budaya, dan ras beraneka
teknologi yang positif dengan rasa teknologi ragam (kebersamaan). Tiada hentinya kita
dengan tanggung jawab. 3 Pengaruh positif bersyukur bahwasannya kita pun sebagai bangsa
tetap 3. Mengidentifikasi macam- kemajuan ilmu Indonesia memiliki landasan untuk menghadapi
memegang macam kemajuan ilmu pengetahuan dan pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai ke- pengetahuan dan teknologi. teknologi. teknologi terhadap negara dalam bingkai Bhinneka
Tuhanan 4. Mengidentifikasi pengaruh 4 Pengaruh negatif Tunggal Ika yaitu Pancasila dan UUD negara RI
Yang Maha kemajuan ilmu pengetahuan kemajuan ilmu (komitmen).
Esa. dan teknologi pengetahuan dan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
2.3 Bertang- 5. Menjelaskan pengaruh teknologi. sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan
gungjawab positif kemajuan ilmu 5 Seleksi pengaruh bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik
dalam pengetahuan dan teknologi. kemajuan Ilmu pengaruh positif maupun negatif. Dampak
menyika-pi 6. Menjelaskan pengaruh pengetahuan dan positifnya antara lain adalah semakin
pengaruh negatif kemajuan ilmu teknologi. berkembangnya daya pikir individu dalam suatu

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
kemajuan pengetahuan dan teknologi. 6 Strategi mengatasi bidang, baik itu dalam bidang ekonomi, politik,
Ilmu 7. Menyeleksi pengaruh pengaruh kemajuan pendidikan, dan lain sebagainya. selain itu,
pengetahua kemajuan Ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan dan kemampuan individu dalam mencari informasi
n dan dan teknologi. teknologi. atau mengumpulkan data sebagai bahan diskusi
teknologi 8. Menjelaskan strategi 7 Sosialisasi dapat mereka dapatkan dengan cepat dan akurat
dalam mengatasi pengaruh penggunaan ilmu melalui media yang berbasis teknologi.
bingkai kemajuan ilmu pengetahuan pengetahuan dan Adapun dampak negatifnya adalah
Bhinneka dan teknologi. teknologi di lingkungan penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana
Tunggal Ika. 9. Turut aktif sekitar sebagai wujud pencarian hal-hal yang tidak ada hubungannya
3.3 Mengidenti- mensosialisasikan tindakan antikorupsi dengan ilmu pengetahuan. Hal itu dapat
fikasi penggunaan ilmu (nilai tanggung jawab, membentuk budaya yang rendah akan moral dan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
pengaruh pengetahuan dan teknologi nilai konsekuen) sumber daya manusia yang tidak berkualitas,
kemajuan di lingkungan sekitar 8 Mendeskripsikan seperti tidak memiliki rasa toleran, tidak
ilmu sebagai wujud tindakan makna persatuan menghargai orang lain, mementingkan dirinya
pengeta antikorupsi (nilai tanggung dalam bingkai sendiri, tidak peduli pada orang lain, dan tidak

35
huan dan jawab, nilai konsekuen) Bhinneka Tunggal Ika.. bertanggung jawab.

37
38
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
teknologi 10. Mendeskripsikan makna 9 Contoh perilaku Dari dampak di atas, dapat di simpulkan bahwa
terhadap persatuan dalam bingkai kerukunan dalam pengaruh IPTEK tergantung dari kemampuan
negara Bhinneka Tunggal Ika.. membangun persatuan individu dalam menilai dampak yang di timbulkan
dalam 11. Menunjukkan perilaku dan kesatuan bangsa pada dirinya sendiri maupun dalam masyarakat.
bingkai kerukunan dalam Indonsia (nilai Jika seseorang dapat mempelajari ilmu
Bhinneka membangun persatuan dan kebersamaan) pengetahuan dan teknologi dengan sebaik-
Tunggal Ika kesatuan bangsa Indonsia 10 Konsep Bhineka baiknya, maka budaya yang terbentuk dalam
4.3 Mempre- (nilai kebersamaan) Tunggal Ika. masyarakat juga akan menjadi budaya yang maju
sen-asikan 12. Mendeskripsikan konsep 11 Contoh bentuk dengan berdasarkan aturan dan tatanan moral
hasil Bhineka Tunggal Ika. partisipasi warga yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
identifikasi 13. Memberikan contoh bentuk negara dalam Mengingat bahaya dampak negatifnya, maka
pengaruh partisipasi warga negara mengatasi pengaruh diperlukan sosialisasi penggunaan IPTEK di
kemajuan dalam mengatasi pengaruh kemajuan ilmu lingkungan masyarakat sebagai wujud tindakan
ilmu kemajuan ilmu pengetahuan pengetahuan dan antikorupsi (nilai tanggung jawab, nilai
pengeta- dan teknologi dalam bingkai teknologi dalam konsekuen). Contohnya diadakannya diskusi atau
huan dan Bhinneka Tunggal Ika. bingkai Bhinneka seminar di sekolah-sekolah atau di lingkungan
teknologi 14. Menunjukkan contoh Tunggal Ika. masyarakat tentang penggunaan IPTEK yang
terhadap perilaku turut serta dalam 12 Contoh perilaku turut sesuai dengan budaya Indonesia.selain itu juga
negara usaha mengatasi pengaruh serta dalam usaha dapat dilakukan dengan membuat brosur atau
dalam kemajuan ilmu pengetahuan mengatasi pengaruh spanduk-spanduk yang berisi penggunaan IPTEK
bingkai dan teknologi dalam bingkai kemajuan ilmu secara santun dan bertanggung jawab.
Bhinneka Bhinneka Tunggal Ika pengetahuan dan Contoh perilaku kerukunan dalam membangun
Tunggal Ika sebagai wujud tindakan teknologi dalam persatuan dan kesatuan bangsa Indonsia dalam
antikorupsi (nilai tanggung bingkai Bhinneka bingkai Bhinneka Tunggal Ika antara lain dengan
jawaban, nilai komitmen). Tunggal Ika sebagai perilaku tidak membedakan bedakan teman
15. Mempresentasikan hasil wujud tindakan dalam bergaul; saling membantu, saling
identifikasi pengaruh antikorupsi (nilai bergotong royong, saling bekerjasama, saling
kemajuan ilmu pengetahuan tanggung jawaban, menghormati, saling toleransi, simpati dan empati
dan teknologi terhadap nilai komitmen). terhadap sesama tanpa memandang suku,
negara dalam bingkai 13 Pengaruh kemajuan agama, dan ras; dan lain-lain (nilai kebersamaan,
Bhinneka Tunggal Ika. ilmu pengetahuan dan nilai kepedulian, nilai kerjasama).
teknologi terhadap Contoh perilaku turut serta dalam usaha
negara dalam bingkai mengatasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan
Bhinneka Tunggal Ika. dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

36
sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai tanggung

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
jawaban, nilai komitmen), antara lain mengadakan
festifal budaya nusantara antar pelajar,
menyelenggarakan seminar tentang dampak
IPTEK bagi pelajar, membuat dan menyebarkan
brosur yang berisi tata cara menggunakan media
sosial secara santun, membuat kelompok/grup
sosial media berkarakter kebangsaan Indonesia,
mengadakan lomba menyanyi lagu daerah, dan
sebagainya.

4 1.4 Mensyukuri 1. Mensyukuri keutuhan 1. Prinsip persatuan dan Menjelaskan isi Bersyukur kepada Tuhan YME, bahwasannya
persatuan persatuan dan kesatuan kesatuan NKRI yang pasal-pasal dalam walaupun negara Indonesia terdiri dari berbagai
dan NKRI sebagai karunia terdapat dalam UUD NRI Tahun suku bangsa dan bahasa, namun bersatu dalam
kesatuan Tuhan YME walaupun Pembukaan UUD NRI 1945 yang memuat bingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan
bangsa terdapat upaya untuk Tahun 1945. berlandaskan pada ikrar Sumpah Pemuda. Oleh
sebagai memecah belah. 2. Tujuan nasional karena itu sebagai generasi muda sudah
upaya 2. Bersedia menerima negara Indonesia yang selayaknya bertanggung jawab dalam
dalam tanggung jawab dalam terdapat dalam mengembangkan persatuan dan kesatuan NKRI
menjaga mengembangkan persatuan Pembukaan UUD NRI dengan mengikrarkan isi Sumpah Pemuda (nilai

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
dan dan kesatuan NKRI dengan Tahun 1945 tanggung jawab dan komitmen).
memperta- mengikrarkan isi Sumpah 3. Isi pasal-pasal dalam Persatuan dan kesatuan di sebuah negara
hankan Pemuda (nilai tanggung UUD NRI Tahun 1945 yang beragam dapat diciptakan salah satunya
Negara jawab dan komitmen). yang memuat prinsip dengan perilaku masyarakat yang menghormati
Kesatuan 3. Menjelaskan prinsip persatuan dan keberagaman bangsa dalam wujud perilaku
Republik persatuan dan kesatuan kesatuan NKRI. toleran terhadap keberagaman tersebut. Oleh
Indonesia NKRI yang terdapat dalam 4. Peristiwa-peristiwa karena itu sikap dan tindakan egois dan fanatis
sebagai Pembukaan UUD NRI yang memperkuat yang berlebihan harus dihindari, karena hal itu
bentuk Tahun 1945. persatuan dan akan menjadi benih-benih perpecahan bangsa
pengabdian 4. Menjelaskan tujuan nasional kesatuan bangsa sejak Indonesia, dan hal itu merupakan tindakan koruptif
2.4 Bersikap negara Indonesia yang merdeka sampai saat yang harus dihindari (nilai kebersamaan). Sikap

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
proaktif terdapat dalam Pembukaan ini (nilai kebersamaan). toleransi berarti menahan diri, bersikap sabar,
dalam UUD NRI Tahun 1945 5. Peristiwa-peristiwa membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati
mengem 5. Menjelaskan isi pasal-pasal yang memecah lapang terhadap orang-orang yang memiliki
bangkan dalam UUD NRI Tahun persatuan dan pendapat berbeda. Toleransi sejati didasarkan

37
persatuan 1945 yang memuat prinsip kesatuan bangsa sejak sikap hormat terhadap martabat manusia, hati

39
40
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
dan persatuan dan kesatuan merdeka hingga saat nurani, dan keyakinan, serta keikhlasan sesama
kesatuan NKRI. ini. apa pun agama, suku, golongan, ideologi atau
bangsa 6. Mengidentifikasi peristiwa- 6. Tantangan/ancaman pandangannya.
sebagai peristiwa yang memperkuat yang dihadapi bangsa Prinsip persatuan dan kesatuan NKRI terdapat
upaya persatuan dan kesatuan Indonesia berkaitan dalam UUD NRI 1945, baik dalam Pembukaan
dalam bangsa sejak merdeka dengan persatuan dan maupun dalam pasal-pasalnya. yaitu pasal 1 ayat
menjaga sampai saat ini (nilai kesatuan NKRI. (1)18 ayat (1), 18B ayat (2), 25A, 30 ayat (3), 31
dan kebersamaan). 7. Upaya-upaya yang ayat (3,4,5), 32 ayat (1,2), 33 ayat (4), 35, 36, 36A,
mempertaha 7. Mengidentifikasi peristiwa- dilakukan dalam 36B, dan 37 ayat (5). Selain itu konsep persatuan
nakan peristiwa yang memecah memupuk komitmen yakni Bhinneka Tunggal Ika juga menjadi motivasi
Negara persatuan dan kesatuan persatuan dan yang kuat untuk mewujudkan persatuan dan
Kesatuan bangsa sejak merdeka keberagaman dalam kesatuan bangsa Indonesia. Dasar hokum
Republik hingga saat ini. kerangka NKRI. penggunaan konsep Bhinneka Tunggal Ika adalah
Indonesia. 8. Menganalisis 8. Pentingnya integrasi Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 dan
3.4 Meng- tantangan/ancaman yang nasional dalam bingkai dipertegas dalam Undang-Undang RI No 24
evaluasi dihadapi bangsa Indonesia Bhinneka Tunggak Ika. Tahun 2009. Makna yang terkandung di dalamnya
dinamika berkaitan dengan persatuan 9. Pentingnya kesadaran adalah sebagai berikut:
persatuan dan kesatuan NKRI. warga negara untuk 1 mendorong makin kukuhnya persatuan
dan 9. Mendeskripsikan upaya- membina dan Indonesia;
kesatuan upaya yang dilakukan dalam mengembangkan 2 mendorong timbulnya kesadaran tentang
bangsa memupuk komitmen persatuan dan pentingnya pergaulan demi kukuhnya
sebagai persatuan dan kesatuan bangsa yang persatuan dan kesatuan;
upaya keberagaman dalam beragam. 3 tidak saling menghina, mencemooh, atau
menjaga kerangka NKRI. 10. Dinamika persatuan saling menjelekkan di antara sesama bangsa
dan 10. Menjelaskan pentingnya dan kesatuan bangsa Indo-nesia;
memper- integrasi nasional dalam sebagai upaya 4 saling menghormati dan saling mencintai
tahankan bingkai Bhinneka Tunggak menjaga dan antarsesama;
Negara Ika. mempertahankan 5 meningkatkan identitas dan kebanggaan
Kesatuan 11. Mendeskripsikan pentingnya NKRI. sebagai bangsa Indonesia; dan
Republik kesadaran warga negara 11. Contoh bentuk-bentuk
6 meningkatkan nilai kegotongroyongan dan
Indonesia. untuk membina dan upaya menjaga dan
solidaritas.
4.4 Merancang mengembangkan persatuan mempertahankan
Setiap warga Negara termasuk pelajar,
dan dan kesatuan bangsa yang NKRI.
memiliki tanggung jawab yang besar dalam
mengkampa beragam. 12. Lima contoh bentuk
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

38
nyekan 12. Mengevaluasi dinamika partisipasi
Indonesia. Kedudukan pelajar sebagai generasi

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan Antikorupsi
Kompetensi Indikator Pencapaian Penintegrasian Nilai-Nilai Antikorupsi dalam
No Materi Pembelajaran Dimensi Dan Indikator
Dasar Kompetensi Materi PPKn
Acuan Nilai
persatuan persatuan dan kesatuan kewarganegaraan penerus menuntut perilaku yang mampu
dan bangsa sebagai upaya yang mencerminkan mendukung persatuan dan kesatuan (nilai
kesatuan menjaga dan komitmen terhadap kebersamaan). Pelajar harus mampu
bangsa mempertahankan NKRI. keutuhan nasional menunjukkan peran yang positif sebagai pelajar
sebagai 13. Menunjukkan contoh (nilai komitmen) yang memiliki tanggung jawab moral untuk
upaya bentuk-bentuk upaya 13. Rancangan dan kejayaan bangsa pada masa depan. Bukan
menjaga menjaga dan kampanye persatuan zamannya lagi pelajar bermalas-malasan dan
dan mempertahankan NKRI. dan kesatuan bangsa melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji,
mempertaha 14. Menunjukkan minimal 5 sebagai upaya karena tindakan tidak terpuji termasuk tindakan
nkan contoh bentuk partisipasi menjaga dan korupsi (nilai tanggung jawab). Para pelajar harus
Negara kewarganegaraan yang mempertahankan bersungguh-sungguh menumbuhkan dan
Kesatuan mencerminkan komitmen NKRI dengan berani mengembangkan semangat dan komitmen
Republik terhadap keutuhan nasional dan penuh tanggung kebangsaan kolektif untuk memperkuat Negara
Indonesia. (nilai komitmen) jawab (nilai keberanian Kesatuan Republik Indonesia dalam kontek
15. Menyaji hasil evaluasi dan tanggung jawab). kehidupan pelajar sesuai peraturan yang berlaku.
dinamika persatuan dan Sikap komitmen kebangsaan kolektif yang
kesatuan bangsa sebagai termasuk dalam pengembangan nilai-nilai
upaya menjaga dan antikorupsi antara lain:
mempertahankan NKRI. 1. berupaya menjaga kelestarian budaya bangsa

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
16. Merancang dan yang beranekaragam
mengkampanyekan 2. tolong menolong, saling membantu, dan
persatuan dan kesatuan santun dalam berperilaku terhadap warga di
bangsa sebagai upaya lingkungan sekitar.
menjaga dan 3. berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
mempertahankan NKRI bersama di lingkungan sekitar tempat tinggal.
dengan berani dan penuh 4. saling menghormati hak dan kewajiban
tanggung jawab (nilai sesama warga masyarakat.
keberanian dan tanggung 5. menciptakan kerukunan di lingkungan sekitar.
jawab) Apabila seseorang tidak menerapkan sikap
dan perilaku di atas maka termasuk dalam

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tindakan koruptif, yakni suatu tindakan yang
merusak dan merugikan baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain. (nilai komitmen, tanggung
jawab, keadilan dan kebersamaan)

39
41
42
B. Pengintgrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan Silabus

Konpetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber


No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
1 1.1 Menghargai 1 Mensyukuri bahwa perbedaan 1 Pancasila sebagai Mengamati Sikap: 8 Jam- • Kemdikbud,
perbedaan itu merupakan anugerah dari dasar pelaksanaan • Membaca berita/artikel • Format pelaja- 2015,
sebagai Tuhan Yang Maha Esa. hak serta kewajiban tentang Pancasila sebagai pengama- ran. Model
anugerah 2 Meyakini kebenaran nilai-nilai warga negara dalam dasar negara tan, format Pengintegr
Tuhan yang Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa • Menyimak dari berbagai penilaian asian
Maha Esa pelaksanaan hak serta dan bernegara. sumber tentang perwujudan diri, format Pendidikan
dalam rangka kewajiban warga negara 2 Arti dan macam- Pancasila sebagai dasar penilaian Antikorupsi
penghormata dalam kehidupan berbangsa macam hak warga pelaksanaan hak serta antar pada Mata
n hak asasi dan bernegara. negara. kewajiban warga negara peserta Pelajaran
manusia. 3 Menjelaskan arti dan macam- 3 Perbandingan antara dalam kehidupan berbangsa didik, atau Pendidikan
2.1 Bersikap macam hak warga negara. hak asasi manusia dan bernegara. jurnal Pancasila
responsif dan 4 Membandingkan antara hak dan hak warga Menanya tentang dan
proaktif asasi manusia dan hak warga negara.

40
• Mengidentifikasi pertanyaan perilaku dan Kewargane
terhadap negara. 4 Hak warga negara

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sikap garaan
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
pelangga ran 5 Mendeskripsikan hak warga Indonesia sesuai tentang ancaman dan usaha peserta (PPKn)
hak dan negara Indonesia sesuai dengan nilai-nilai merubah Pancasila sebagai didik dalam Berdasar-
pengingkaran dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila. dasr negara proses kan
kewajiban 6 Menjelaskan arti dan macam- 5 Arti dan macam- • Mengajukan pertanyaan pembelaja- Kurikulum
warga macam kewajiban warga macam kewajiban tentang perwujudan ran, serta 2013
negara negara warga negara Pancasila sebagai dasar komitmen SMA//MA/
dalam 7 Membandingkan antara 6 Perbandingan antara pelaksanaan hak serta kewargane- MAK Kelas
kehidupan kewajiban asasi dan kewajiban asasi dan kewajiban warga negara garaan XII
berbang sa kewajiban warga negara. kewajiban warga dalam kehidupan berbangsa (ikrar) • Kemdikbud,
dan 8 Mendeskripsikan macam- negara. dan bernegara. Pengetahuan 2015,
bernegara macam kewajiban warga 7 Macam-macam • Mengidentifikasi pertanyaan • Tes tertulis Pendidikan
3.1 Menganalisis negara Indonesia sesuai kewajiban warga tentang nilai-nilai Pancasila bentuk Pancasila
nilai-nilai dengan nilai-nilai Pancasila. negara Indonesia sesuai perkembangan jaman uraian dan dan
Pancasila 9 Memasangkan hak dan sesuai dengan nilai- berkaitan dengan penugasan Kewargane
terkait kewajiban warga negara nilai Pancasila. pelaksanaan hak serta tentang -garaan
dengan Indonesia sesuai dengan nilai- 8 Harmonisasi hak dan kewajiban warga negara nilai-nilai SMA/MA/M
kasus-kasus nilai Pancasila. kewajiban warga dalam kehidupan berbangsa Pancasila AK Kelas
pelanggaran 10 Mendeskripsikan kasus negara Indonesia dan bernegara. terkait XII,
hak dan pelanggaraan hak warga sesuai dengan nilai- • Mengumpulkan pertanyaan dengan • Kemdikbud,
penging negara dalam kehidupan nilai Pancasila. tentang perwujudan nilai-nilai kasus- 2015,

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
karan berbangsa dan bernegara. 9 Contoh kasus-kasus Pancasila sesuai kasus Bahan
kewajiban 11 Mendeskripsikan kasus pelanggaraan hak berkembangan jaman dalam pelangga- Pembelajar
warga pengingkaran kewajiban warga negara dalam berbagai kehidupan berkaitan ran hak dan an PPKn
negara warga negara dalam kehidupan berbangsa dengan pelaksanaan hak penging Terintegrasi
dalam kehidupan berbangsa dan dan bernegara. serta kewajiban warga negara karan Nilai-nilai
kehidupan bernegara. 10 Contoh kasus-kasus dalam kehidupan berbangsa kewajiban Pendidikan
berbangsa 12 Menunjukkan contoh kasus pengingkaran dan bernegara. warga Antikorupsi
dan pelanggaraan hak warga kewajiban warga • Mengumpulkan pertanyaan negara • Referensi
bernegara. negara dalam kehidupan negara dalam tentang contoh kasus dalam atau
4.1 Menyaji hasil berbangsa dan bernegara kehidupan berbangsa pelanggaraan hak warga kehidupan Internet
analisis nilai- yang berkaitan dengan dan bernegara. negara dalam kehidupan berbangsa sesuai

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
nilai perilaku korupsi. 11 Contoh kasus berbangsa dan bernegara dan berne- materi
Pancasila 13 Menunjukkan contoh kasus pelanggaraan hak yang berkaitan dengan gara pokok
terkait pengingkaran kewajiban warga negara dalam perilaku korupsi. Keterampilan • Tim
dengan warga negara dalam kehidupan berbangsa • Mengumpulkan pertanyaan • Format Penyusun,
kasus-kasus kehidupan berbangsa dan dan bernegara yang

41
tentang contoh kasus pengama- Pendidikan
pelanggaran bernegara yang berkaitan berkaitan dengan

43
44
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
hak dan dengan perilaku korupsi. perilaku korupsi. pengingkaran kewajiban tan dan Kesadaran
pengingkaran 14 Menganalisis nilai-nilai 12 Contoh kasus warga negara dalam format Berkonstitu
kewajiban Pancasila terkait dengan pengingkaran kehidupan berbangsa dan penilaian si untuk
warga kasus-kasus pelanggaran hak kewajiban warga bernegara yang berkaitan antar teman SMA/dan
negara dan pengingkaran kewajiban negara dalam dengan perilaku korupsi. dalam MA
dalam warga negara dalam kehidupan berbangsa Mengumpulkan Informasi menyajikan Jakarta:
kehidupan kehidupan berbangsa dan dan bernegara yang • Mencari informasi dari hasil telaah Sekjen dan
berbangsa bernegara. berkaitan dengan berbagai sumber tentang pekerjaan Kepanitera
dan 15 Menganalisis nilai-nilai perilaku korupsi. Pancasila sebagai dasar peserta an
bernegara. Pancasila terkait dengan 13 Kasus-kasus negara didik baik Mahkamah
kasus-kasus pelanggaran hak pelanggaran hak dan • Mengumpulkan sumber data individu Konstitusi
dan pengingkaran kewajiban pengingkaran berkaitan dengan perwujudan maupun RI, 2009.
warga negara dalam kewajiban warga Pancasila sebagai dasar kelompok • UU No.39
kehidupan berbangsa dan negara dalam pelaksanaan hak serta tentang Tahun
bernegara yang berkaitan kehidupan berbangsa kewajiban warga negara nilai-nilai 1999
dengan perilaku korupsi. dan bernegara dalam kehidupan berbangsa Pancasila tentang
16 Menunjukkan contoh dikaitkan dengan nilai- dan bernegara. terkait Hak Asasi
implementasi nilai-nilai nilai Pancasila. • Mengumpulkan data tentang dengan Manusia.
Pancasila terkait dengan 14 Kasus-kasus perilaku nilai-nilai Pancasila sesuai kasus-
kasus-kasus pelanggaran hak korupsi sebagai perkembangan jaman kasus
dan pengingkaran kewajiban pelanggaran hak dan berkaitan dengan pelanggara
warga negara dalam pengingkaran pelaksanaan hak serta n hak dan
kehidupan berbangsa dan kewajiban warga kewajiban warga negara penging
bernegara. negara dalam dalam kehidupan berbangsa karan
17 Menunjukkan contoh perilaku kehidupan berbangsa dan bernegara. kewajiban
tidak memaksakan dan bernegara • Mengumpulkan data tentang warga
agama/kepercayaan terhadap dikaitkan dengan nilai- perwujudan nilai-nilai negara
TYME kepada orang lain (nilai nilai Pancasila. Pancasila sesuai dalam
keadilan) 15 Contoh implementasi berkembangan jaman dalam kehidu-pan
18 Menunjukkan contoh perilaku nilai-nilai Pancasila berbagai kehidupan berkaitan berbang-sa
hormat/sopan, suka terkait dengan kasus- dengan pelaksanaan hak dan berne-
menolong, dan empati kasus pelanggaran serta kewajiban warga negara gara.
terhadap orang lain (nilai hak dan pengingkaran dalam kehidupan berbangsa
kepedulian) kewajiban warga dan bernegara.
19 Menunjukkan contoh perilaku negara dalam • Mengumpulkan data
tidak membeda-bedakan kehidupan berbangsa

42
tentang contoh kasus
teman (nilai kebersamaan) dan bernegara.

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
20 Menunjukkan contoh perilaku 16 Contoh perilaku tidak pelanggaraan hak warga
tertib terhadap peraturan memaksakan negara dalam kehidupan
kelas/sekolah.(nilai agama/kepercayaan berbangsa dan bernegara
kedisiplinan), terhadap TYME yang berkaitan dengan
21 Menunjukkan contoh perilaku kepada orang lain perilaku korupsi.
tidak berlebihan dan rendah (nilai keadilan) • Mengumpulkan data tentang
hati (nilai kesederhanaan). 17 Contoh perilaku contoh kasus pengingkaran
22 Menjelaskan penyebab hormat/sopan, suka kewajiban warga negara
terjadinya pelanggaran hak menolong, dan empati dalam kehidupan berbangsa
dan pengingkaran kewajiban terhadap orang lain dan bernegara yang berkaitan
sebagai warga negara dalam (nilai kepedulian) dengan perilaku korupsi.
kehidupan berbangsa dan 18 Contoh perilaku tidak • Mengumpulkan data tentang
bernegara. membeda-bedakan kasus-kasus perilaku korupsi
23 Mendeskripsikan cara teman (nilai sebagai pelanggaran hak dan
menghindari terjadinya kebersamaan) pengingkaran kewajiban
pelanggaran hak dan 19 Contoh perilaku tertib warga negara dalam
pengingkaran kewajiban terhadap peraturan kehidupan berbangsa dan
sebagai warga negara dalam kelas/sekolah.(nilai bernegara dikaitkan dengan
kehidupan berbangsa dan kedisiplinan), nilai-nilai Pancasila.
bernegara. 20 Contoh perilaku tidak Menalar/Mengasosiasi

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
24 Mendeskripsikan cara berlebihan dan • Menyimpulkan arti penting
mengatasi apabila terjadi rendah hati (nilai mempertahankan Pancasila
pelanggaran hak dan kesederhanaan). sebagai dasar negara
pengingkaran kewajiban 21 Penyebab terjadinya • Menentukan hubungan antara
sebagai warga negara dalam pelanggaran hak dan mewujudkan nilai-nilai
kehidupan berbangsa dan pengingkaran Pancasila dengan
bernegara.. kewajiban sebagai perkembangan jaman saat ini
25 Mendeskripsikan dengan warga negara dalam dan dimasa yang akan
penuh percaya diri cara kehidupan berbangsa datang berkaitan dengan
mengatasi apabila dan bernegara. pelaksanaan hak serta
menyaksikan teman/orang 22 Cara menghindari kewajiban warga negara

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
yang berperilaku korupstif terjadinya dalam kehidupan berbangsa
(nilai keberanian). pelanggaran hak dan dan bernegara.
26 Menyajikan hasil analisis nilai- pengingkaran • Menyimpulkan arti penting
nilai Pancasila terkait dengan kewajiban sebagai perwujudan nilai-nilai
kasus-kasus pelanggaran hak warga negara dalam

43
Pancasila berkaitan dengan
dan pengingkaran kewajiban kehidupan berbangsa

45
46
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
warga negara dalam dan bernegara. kasus-kasus perilaku korupsi
kehidupan berbangsa dan 23 Cara mengatasi sebagai pelanggaran hak dan
bernegara. apabila terjadi pengingkaran kewajiban
27 Menyajikan hasil analisis pelanggaran hak dan warga negara dalam
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kehidupan berbangsa dan
pengingkaran kewajiban kewajiban sebagai bernegara.
terhadap Marsinah dikaitkan warga negara dalam Mengomunikasikan
dengan nilai-nilai Pancasila. kehidupan berbangsa • Menyusun dan menyajikan
28 Menyajikan hasil analisis dan bernegara.. hasil telaah tentang perwu-
kasus pelanggaran hak dan 24 Cara mengatasi judan Pancasila sebagai
pengingkaran kewajiban apabila menyaksikan dasar negara
terhadap Munir dikaitkan teman/orang yang • Menyusun laporan dan
dengan nilai-nilai Pancasila. berperilaku korupstif mempresenta-sikan
(nilai keberanian). perwujudan nilai-nilai
25 Menyajikan hasil Pancasila sesuai
analisis nilai-nilai perkembangan jaman
Pancasila terkait berkaitan dengan kasus-
dengan kasus-kasus kasus perilaku korupsi
pelanggaran hak dan sebagai pelanggaran hak dan
pengingkaran pengingkaran kewajiban
kewajiban warga warga negara dalam
negara dalam kehidupan berbangsa dan
kehidupan berbangsa bernegara.
dan bernegara. • Menyusun laporan dan
26 Kasus pelanggaran mempresentasikan
hak dan pengingkaran perwujudan nilai-nilai
kewajiban terhadap Pancasila berkaitan dengan
Marsinah dikaitkan nilai antikorupsi sesuai
dengan nilai-nilai perkembangan jaman
Pancasila. • Membuat dan membacakan
27 Kasus pelanggaran ikrar/komitmen untuk
hak dan pengingkaran mempertahankan dan
kewajiban terhadap melaksanakan Pancasila
Munir dikaitkan sebagai dasar negara sesuai
dengan nilai-nilai dinamika perkembangan
Pancasila.

44
jaman.

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
2 1.2 Menjalankan 1 Menerapkan nilai-nilai agama 1 UUD NRI Tahun 1945 Mengamati: Sikap: 6 Jam- • Kemdikbud,
perilaku dalam setiap tindakan dalam sebagai landasan • Mengamati kasus • Format pelaja- 2015,
orang kehidupan disekolah, dirumah penegakan hukum di pelanggaran hukum yang pengama- ran. Model
beriman dan di lingkungan rumah dan Indonesia terjadi di lingkungan sekitar tan, format Pengintegr
dalam praktik masyarakat karena Tuhan 2 Makna, macam, dan • Mengamati kasus penilaian asian
pelindu-ngan yang Maha Esa. tujuan hukum pelanggaran hukum yang diri, format Pendidikan
dan pene- 2 Berdoa bersama agar 3 Hakekat perlindungan berkaitan dengan korupsi penilaian Antikorupsi
gakan hukum penegakan hukum dalam dan penegakkan yang terjadi di lingkungan antar pada Mata
untuk masyarakat Indonesia benar- hukum sekitar peserta Pelajaran
menjamin benar menjamin keadilan dan 4 Landasan hukum • Membaca dari berbagai didik, atau Pendidikan
keadilan dan kedamaian. perlindungan dan sumber dan berdiskusi jurnal Pancasila
keda-maian. 3 Meyakini kebenaran UUD NRI penegakan hukum di tentang: 1) kasus tentang dan
2.2 Berperilaku Tahun 1945 sebagai landasan Indonesia pelanggaran hukum yang perilaku dan Kewargane
jujur dalam penegakan hukum di 5 Pentingnya terjadi di lingkungan sekitar, sikap garaan
praktik perlin- Indonesia perlindungan dan 2) kasus pelanggaran hukum peserta (PPKn)
dungan dan 4 Menjelaskan makna, macam, penegakan hukum di yang berkaitan dengan didik dalam Berdasar-
penegakan dan tujuan hukum Indonesia korupsi yang terjadi di proses kan
hukum di 5 Menjelaskan hakekat 6 Berbagai peristiwa di lingkungan sekitar, 3) UUD pembelaja- Kurikulum
tengah perlindungan dan penegakkan lingkungan sekitar NRI Tahun 1945 sebagai ran. 2013
masya-rakat. hukum yang disebabkan landasan penegakan hukum Pengetahuan SMA//MA/

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
3.2 Meng- 6 Mendeskripsikan landasan lemahnya di Indonesia. dan MAK Kelas
evaluasi hukum perlindungan dan perlindungan dan • Menayangkan gambar Keterampilan XII
praktik perlin- penegakan hukum di penegakan hukum tentang kasus penggusuran • Portofolio • Kemdikbud,
dungan dan Indonesia 7 Berbagai peristiwa rumah penduduk, kasus sebagai 2015,
pene-gakan 7 Menjelaskan pentingnya korupsi yang pembebasan tanah yang proses Pendidikan
hukum untuk perlindungan dan penegakan disebabkan lemahnya menimbulkan bentrok dengan pembelajar- Pancasila
menjamin hukum di Indonesia penegakan hukum. penduduk, dsb. an dan dan
keadilan dan 8 Mengidentifikasi berbagai 8 Peran kepolisian Menanya penilaian Kewargane
keda-maian peristiwa di lingkungan sekitar dalam perlindungan • Mengidentifikasi pertanyaan untuk -garaan
4.2 Mende- yang disebabkan lemahnya dan penegakan tentang kasus pelanggaran menilai SMA/MA/M
monstra- perlindungan dan penegakan hukum untuk hukum yang terjadi di proses dan AK Kelas

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sikan hasil hukum menjamin keadilan lingkungan sekitar hasil XII,
evaluasi 9 Mengidentifikasi berbagai dan kedamaian. • Mengidentifikasi pertanyaan pekerjaan • Kemdikbud
praktik perlin- peristiwa korupsi yang 9 Peran kejaksaan tentang kasus pelanggaran peserta 2015,
dungan dan disebabkan lemahnya dalam perlindungan hukum yang berkaitan didik baik Bahan
penega-kan penegakan hukum. dan penegakan

45
dengan korupsi yang terjadi di individu Pembelaja-
hukum untuk 10 Menjelaskan peran kepolisian hukum untuk

47
48
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
menjamin dalam perlindungan dan menjamin keadilan lingkungan sekitar dan cara maupun ran PPKn
keadilan dan penegakan hukum untuk dan kedamaian. pemecahannya. kelompok Terintegra-
kedamaian. menjamin keadilan dan 10 Peran hakim selaku • Mengumpulkan pertanyaan tentang si Nilai-nilai
kedamaian. pelaksana kekuasaan tentang kasus pelanggaran praktik Pendidikan
11 Menjelaskan peran kejaksaan kehakiman dalam hukum dan kasus korupsi perlindung- Antikorupsi
dalam perlindungan dan perlindungan dan yang terjadi di lingkungan an dan • Referensi
penegakan hukum untuk penegakan hukum sekitar dan cara penegakan atau
menjamin keadilan dan untuk menjamin mengatasinya; hukum Internet
kedamaian. keadilan dan • Mengumpulkan informasi untuk sesuai
12 Menjelaskan peran hakim kedamaian. tentang berbagai peristiwa di menjamin materi
selaku pelaksana kekuasaan 11 Peran Advokat dalam lingkungan sekitar yang keadilan pokok
kehakiman dalam perlindungan dan disebabkan lemahnya dan keda- • Tim
perlindungan dan penegakan penegakan hukum perlindungan dan penegakan maian. Penyusun,
hukum untuk menjamin untuk menjamin hukum • Format hasil Pendidikan
keadilan dan kedamaian. keadilan dan • Mengumpulkan informasi kerja untuk Kesadaran
13 Menjelaskan peran Advokat kedamaian. tentang berbagai peristiwa menilai Berkonstitu
dalam perlindungan dan 12 Peran Komisi korupsi yang disebabkan Proyek si untuk
penegakan hukum untuk Pemberantasan lemahnya penegakan hukum. belajar SMA/dan
menjamin keadilan dan Korupsi (KPK) dalam Mengumpulkan Informasi kewarganeg MA Jakarta
kedamaian. perlindungan dan • Menentukan sumber data araan. : Sekjen
14 Menjelaskan peran Komisi penegakan hukum misal: wawancara, • Tes tertulis dan
Pemberantasan Korupsi berkaitan dengan observasi/pengamatan, dll dalam Kepanitera
(KPK) dalam perlindungan perilaku korupsi untuk tentang kasus pelanggaran bentuk an
dan penegakan hukum menjamin keadilan hukum di lingkungan sekitar uraian. Mahkamah
berkaitan dengan perilaku dan kedamaian. dan cara mengatasinya. Konstitusi
korupsi untuk menjamin 13 Peran dan fungsi • Menentukan sumber data RI, 2009.
keadilan dan kedamaian. penegak hukum misalnya • UUD
15 Mengevaluasi peran dan (kepolisian, wawancara,observasi dll Negara
fungsi penegak hukum kejaksaan, hakim, tentang kasus perilaku Republik
(kepolisian, kejaksaan, hakim, KPK) dalam korupsi di masyarakat dan Indonesia
KPK) dalam perlindungan dan perlindungan dan cara pemecahannya Tahun
penegakkan hukum untuk penegakkan hukum • Mengumpulkan data dari 1945
menjamin keadilan dan untuk menjamin berbagai sumber tentang • UU No.39
kedamaian keadilan dan masalah-masalah dalam Tahun 1999
16 Mengidentifikasi kasus-kasus kedamaian masyarakat yang dapat tentang Hak
korupsi yang dilakukan oleh 14 Contoh kasus-kasus

46
diselesaikan dengan cara Asasi
oknum penegak hukum korupsi yang

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
17 Memberi contoh perilaku yang dilakukan oleh oknum kekeluargaan Manusia.
sesuai dengan hukum penegak hukum • Mengumpulkan data dari
(disiplin, kesetaraan, jujur, adil, 15 Contoh perilaku yang berbagai sumber tentang
tanggung jawab, dan peduli) sesuai dengan hukum berbagai peristiwa di
18 Memberi contoh perilaku yang (disiplin, kesetaraan, lingkungan sekitar yang
bertentangan dengan hukum jujur, adil, tanggung disebabkan lemahnya
(disiplin, kesetaraan, adil, jawab, dan peduli) perlindungan dan penegakan
tanggung jawab, dan peduli) 16 Contoh perilaku yang hukum
19 Mengidentifikasi kasus bertentangan dengan • Mengumpulkan data dari
pelanggaran hukum yang hukum (tidak disiplin, berbagai sumber tentang
terjadi di lingkungan sekitar ketidakkesetaraan, berbagai peristiwa korupsi
dan di Indonesia termasuk ketidakadilan, tidak yang disebabkan lemahnya
kasus korupsi. tanggung jawab, dan penegakan hukum.
20 Menganalisis kasus ketidakpedulian) Menalar/Mengasosiasi
pelanggaran hukum yang 17 Contoh kasus • Mengelompokkan hasil
terjadi lingkungan sekitar dan pelanggaran hukum wawancara dan observasi
di Indonesia termasuk kasus yang terjadi di barkaitan dengan berbagai
korupsi. lingkungan sekitar masalah pelanggaran
21 Mengevaluasi praktik dan di Indonesia terhadap hukum di
perlindungan dan penegakan termasuk kasus lingkungan sekitar dan cara

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
hukum untuk menjamin korupsi. mengatasinya.
keadilan dan kedamaian 18 Praktik perlindungan • Mengelompokkan hasil
22 Mengevaluasi praktik dan penegakan wawancara dan observasi
perlindungan dan penegakan hukum untuk barkaitan dengan berbagai
hukum yang berkaitan dengan menjamin keadilan masalah korupsi dalam
korupsi dan antikorupsi. dan kedamaian masyarakat dan cara
23 Menerapkan bentuk partisipasi 19 Praktik perlindungan mengatasinya.
masyarakat dalam dan penegakan • Menentukan hubungan antara
perlindungan dan penegakan hukum yang berkaitan pelanggaran hukum,
hukum di Indonesia dengan korupsi dan perlindungan hukum, dan
24 Menyaji hasil analisis antikorupsi. penegakan hukum untuk

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
perlindungan dan penegakan 20 Bentuk partisipasi menjamin keadilan dan
hukum dalam masyarakat masyarakat dalam kedamaian.
untuk menjamin keadilan dan perlindungan dan • Menentukan hubungan
kedamaian penegakan hukum di berbagai masalah korupsi
25 Mengomunikasikan/memprese Indonesia

47
yang terjadi di masyarakat
ntasikan hasil evaluasi 21 Perlindungan dan

49
50
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
terhadap perlindungan dan penegakan hukum dan praktik penegakan
penegakan hukum dalam dalam masyarakat hukum yang berkaitan
masyarakat untuk menjamin untuk menjamin dengan korupsi.
keadilan dan kedamaian yang keadilan dan • Menyimpulkan berbagai
berkaitan dengan perilaku kedamaian alternative pemecahan
korupsi. 22 Contoh masalah dan menyusun
26 Memberikan contoh penyalahgunaan rencana tindakan
penyalahgunaan kekuasaan kekuasaan kehakiman • Menyimpulkan berbagai
kehakiman oleh oknum oleh oknum sebagai alternative pemecahan
sebagai tindakan korupsi (nilai tindakan korupsi (nilai masalah korupsi dan
tanggung jawab, nilai tanggung jawab, nilai menyusun rencana tindakan
kejujuran) kejujuran) Mengomunikasikan
27 Mendemonstrasikan hasil 23 Cerita/skenario cerita • Menyajikan hasil telaah
evaluasi praktik perlindungan tentang perlindungan rencana tindakan dalam
dan penegakan hukum untuk dan penegakan rangka menyelesaikan
menjamin keadilan dan hukum untuk berbagai masalah dalam
kedamaian. menjamin keadilan masyarakat
dan kedamaian. • Menyajikan hasil telaah
rencana tindakan dalam
rangka menyelesaikan
masalah pelanggaran hukum
dan perilaku korupsi yang
terjadi di masyarakat
• Mencoba menyusun
ikrar/komitmen bersama
untuk menjaga keadilan dan
kedamaian dalam kehidupan
masyarakat
• Mencoba menyusun
ikrar/komitmen bersama
untuk tidak melakukan
tindakan korupsi
• Menerapkan kehidupan yang
aman, damai dan tidak
melakukan korupsi dalam

48
keberagaman.

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
3 1.3 Menyika-pi 1 Bersyukur kepada Tuhan YME 1 Macam-macam Mengamati Sikap: 4 jam • Kemendikb
pengaruh atas kemajuan ilmu kemajuan ilmu • Membaca berbagai sumber • Format pelaja- ud, 2014,
kemajuan pengetahuan dan teknologi. pengetahuan dan tentang macam-macam ilmu pengama- ran. Buku PPKn
Ilmu 2 Menerima kemajuan ilmu teknologi. pengetahuan dan teknologi tan, format SMA Buku
pengetahuan pengetahuan dan teknologi 2 Pengaruh kemajuan beserta pengaruh positif dan penilaian Siswa
dan teknologi digunakan untuk hal-hal yang ilmu pengetahuan dan negatifnya terhadap diri, format Kelas XII.
dengan tetap positif dengan rasa tanggung teknologi kehidupan masyarakat. penilaian • Sekjen
meme-gang jawab. 3 Pengaruh positif • Membaca aturan hukum antar teman MPR-RI
nilai-nilai ke- 3 Mengidentifikasi macam- kemajuan ilmu berkenaan dengan tentang ,UUD
Tuhanan macam kemajuan ilmu pengetahuan dan penggunaan ilmu sikap dan Negara
Yang Maha pengetahuan dan teknologi. teknologi. pengetahuan dan teknologi. perilaku Republik
Esa. 4 Mengidentifikasi pengaruh 4 Pengaruh negatif • Mengamati dari peserta Indonesia
2.3 Bertang- kemajuan ilmu pengetahuan kemajuan ilmu video/film/gambar tentang didik dalam Tahun
gung-jawab dan teknologi pengetahuan dan kemajuan ilmu pengetahuan proses 1945.
dalam 5 Menjelaskan pengaruh positif teknologi. dan teknologi. pembelaja- • UU No.23
menyika-pi kemajuan ilmu pengetahuan 5 Seleksi pengaruh • Mengamati dari ran, serta Tahun
pengaruh dan teknologi. kemajuan Ilmu video/film/gambar tentang komitmen 2014
kemajuan 6 Menjelaskan pengaruh negatif pengetahuan dan penggunaan ilmu kewargane- entang
Ilmu kemajuan ilmu pengetahuan teknologi. pengetahuan dan teknologi di garaan Pemerintah
pengetahuan dan teknologi. 6 Strategi mengatasi lingkungan sekitar sebagai (ikrar) Daerah.

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
dan teknologi 7 Menyeleksi pengaruh pengaruh kemajuan wujud tindakan antikorupsi Pengetahuan • Bahan
dalam kemajuan Ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan dan (nilai tanggung jawab, nilai • Tes tertulis Pembelajar
bingkai dan teknologi. teknologi. konsekuen). bentuk an PPKn
Bhinneka 8 Menjelaskan strategi 7 Sosialisasi • Mengamati perilaku teman uraian dan terintegrasi
Tunggal Ika. mengatasi pengaruh penggunaan ilmu dalam penggunaan ilmu penugasan, nilai-nilai
3.3 Mengidenti- kemajuan ilmu pengetahuan pengetahuan dan pengetahuan dan teknologi. digunakan pendidikan
fikasi dan teknologi. teknologi di Menanya untuk antikorupsi
pengaruh 9 Turut aktif mensosialisasikan lingkungan sekitar • Mengidentifikasi pertanyaan menilai
kemajuan penggunaan ilmu sebagai wujud tentang macam-macam ilmu proses hasil
ilmu pengeta pengetahuan dan teknologi di tindakan antikorupsi pengetahuan dan teknologi belajar
huan dan lingkungan sekitar sebagai (nilai tanggung jawab, beserta pengaruh positif dan secara

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
teknologi wujud tindakan antikorupsi nilai konsekuen) negatifnya terhadap individu
terhadap (nilai tanggung jawab, nilai 8 Mendeskripsikan kehidupan masyarakat. tentang
negara konsekuen) makna persatuan • Mengajukan pertanyaan pengaruh
dalam 10 Mendeskripsikan makna dalam bingkai tentang aturan hukum kemajuan
bingkai persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

49
berkenaan dengan ilmu
Bhinneka Bhinneka Tunggal Ika.. 9 Contoh perilaku

51
52
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
Tunggal Ika 11 Menunjukkan perilaku kerukunan dalam penggunaan ilmu pengeta
4.3 Mempre- kerukunan dalam membangun membangun pengetahuan dan teknologi. huan dan
sentasikan persatuan dan kesatuan persatuan dan • Mengajukan pertanyaan teknologi
hasil bangsa Indonsia (nilai kesatuan bangsa dengan menggunakan High terhadap
identifikasi kebersamaan) Indonsia (nilai Order Thinking Skills (HOTS) negara
pengaruh 12 Mendeskripsikan konsep kebersamaan) tentang aturan hukum dalam
kemajuan Bhineka Tunggal Ika. 10 Konsep Bhineka berkenaan dengan bingkai
ilmu pengeta- 13 Memberikan contoh bentuk Tunggal Ika. penggunaan ilmu Bhinneka
huan dan partisipasi warga negara 11 Contoh bentuk pengetahuan dan teknologi. Tunggal Ika
teknologi dalam mengatasi pengaruh partisipasi warga Mengumpulkan Informasi
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan negara dalam • Mengumpulkan infromasi dari Keterampilan
negara dan teknologi dalam bingkai mengatasi pengaruh berbagai sumber tentang Format
dalam Bhinneka Tunggal Ika. kemajuan ilmu macam-macam ilmu pengamata,
bingkai 14 Menunjukkan contoh perilaku pengetahuan dan pengetahuan dan teknologi format
Bhinneka turut serta dalam usaha teknologi dalam beserta pengaruh positif dan penilaian
Tunggal Ika mengatasi pengaruh bingkai Bhinneka negatifnya terhadap antar teman
kemajuan ilmu pengetahuan Tunggal Ika. kehidupan masyarakat. dalam
dan teknologi dalam bingkai 12 Contoh perilaku turut • Mengumpulkan informasi dari menyajikan
Bhinneka Tunggal Ika sebagai serta dalam usaha berbagai sumber tentang hasil telaah
wujud tindakan antikorupsi mengatasi pengaruh dasar hukum berkenaan pekerjaan
(nilai tanggung jawaban, nilai kemajuan ilmu dengan penggunaan ilmu peserta didik
komitmen). pengetahuan dan pengetahuan dan teknologi. baik individu
15 Mempresentasikan hasil teknologi dalam • Menentukan sumber data dan maupun
identifikasi pengaruh bingkai Bhinneka berdiskusi tentang upaya kelompok
kemajuan ilmu pengetahuan Tunggal Ika sebagai untuk melakukan sosialisasi tentang
dan teknologi terhadap negara wujud tindakan penggunaan ilmu pengaruh
dalam bingkai Bhinneka antikorupsi (nilai pengetahuan dan teknologi di kemajuan
Tunggal Ika. tanggung jawaban, lingkungan sekitar sebagai ilmu pengeta
nilai komitmen). wujud tindakan antikorupsi huan dan
13 Pengaruh kemajuan (nilai tanggung jawab, nilai teknologi
ilmu pengetahuan dan konsekuen) terhadap
teknologi terhadap • Menentukan sumber data dan negara dalam
negara dalam bingkai berdiskusi tentang makna bingkai
Bhinneka Tunggal Ika. persatuan dan kesatuan Bhinneka
dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika

50
Tunggal Ika.

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
• Mengumpulkan data yang
berkaitan dengan bentuk
partisipasi warga negara
dalam mengatasi pengaruh
kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
• Mengumpulkan data yang
berkaitan dengan contoh
perilaku turut serta dalam
usaha mengatasi pengaruh
kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
sebagai wujud tindakan
antikorupsi (nilai tanggung
jawaban, nilai komitmen).
Menalar/Mengasosiasi
• Menyimpulkan tentang
hakekat kemajuan ilmu

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
pengetahuan dan teknologi.
• Menentukan hubungan antara
kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan hukum
yang berlaku.
• Menyimpulkan bahwa
sosialisasi penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di
lingkungan sekitar sebagai
wujud tindakan antikorupsi
(nilai tanggung jawab, nilai

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
konsekuen) merupakan cara
yang efektif untuk mengatasi
pengaruh negative dari iptek.
Mengomunikasikan

51
• Menyajikan hasil telaah

53
54
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
tentang hakekat kemajuan
ilmu pengetahuan dan
teknologi, hubungan antara
kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan hukum
yang berlaku, sosialisasi
penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi di
lingkungan sekitar sebagai
wujud tindakan antikorupsi
(nilai tanggung jawab, nilai
konsekuen) merupakan cara
yang efektif untuk mengatasi
pengaruh negatif dari iptek.
• Menerapkan aturan tentang
penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
(disiplin dan tanggung jawab)
• Melaporkan hasil
pengamatan perilaku tentang
teman dalam penggunaan
ilmu pengetahuan dan
teknologi.
• Berkomitmen untuk
menerapkan perilaku turut
serta dalam usaha mengatasi
pengaruh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi
dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika sebagai wujud
tindakan antikorupsi (nilai
tanggung jawaban, nilai
komitmen).

4 1.4 Mensyukuri 1. Mensyukuri keutuhan 1 Prinsip persatuan dan Mengamati Sikap: 6 jam • Kemendikb

52
persatuan persatuan dan kesatuan NKRI kesatuan NKRI yang • Mengamati video/film/gambar • Format pelaja- ud, 2014,

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
dan kesatuan sebagai karunia Tuhan YME terdapat dalam tentang strategi yang telah pengama- ran. Buku PPKn
bangsa walaupun terdapat upaya Pembukaan UUD NRI diterapkan oleh negara dalam tan, format SMA Buku
sebagai untuk memecah belah. Tahun 1945. upaya menjaga dan memper- penilaian Siswa
upaya dalam 2. Bersedia menerima tanggung 2 Tujuan nasional tahankan Negara Kesatuan diri, format Kelas XII.
menjaga dan jawab dalam mengembangkan negara Indonesia Republik Indonesia (NKRI). penilaian • Sekjen
mempertaha persatuan dan kesatuan NKRI yang terdapat dalam • Membaca dari berbagai antar MPR-RI
nkan Negara dengan mengikrarkan isi Pembukaan UUD NRI sumber tentang strategi telah peserta ,UUD
Kesatuan Sumpah Pemuda (nilai Tahun 1945 diterapkan oleh negara dalam didik, atau Negara
Republik tanggung jawab dan 3 Isi pasal-pasal dalam upaya menjaga dan jurnal Republik
Indonesia komitmen). UUD NRI Tahun 1945 mempertahankan NKRI. tentang Indonesia
sebagai 3. Menjelaskan prinsip persatuan yang memuat prinsip • Membaca UUD NRI tahun perilaku dan Tahun
bentuk dan kesatuan NKRI yang persatuan dan 1945 sebagai dasar hukum sikap 1945.
pengabdian terdapat dalam Pembukaan kesatuan NKRI. membina persatuan dan peserta • UU No.23
2.4 Bersikap UUD NRI Tahun 1945. 4 Peristiwa-peristiwa kesatuan NKRI. didik dalam Tahun
proaktif 4. Menjelaskan tujuan nasional yang memperkuat • Membaca dari berbagai proses 2014
dalam negara Indonesia yang persatuan dan sumber tentang peristiwa- pembelaja- entang
mengem terdapat dalam Pembukaan kesatuan bangsa peristiwa yang memperkuat ran, serta Pemerintah
bangkan UUD NRI Tahun 1945 sejak merdeka persatuan dan kesatuan komitmen Daerah.
persatuan 5. Menjelaskan isi pasal-pasal sampai saat ini (nilai bangsa sejak merdeka kewargane- • Bahan
dan kesatuan dalam UUD NRI Tahun 1945 kebersamaan). sampai saat ini (nilai garaan Pembelaja-

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
bangsa yang memuat prinsip 5 Peristiwa-peristiwa kebersamaan). (ikrar) ran PPKn
sebagai persatuan dan kesatuan yang memecah Menanya Pengetahuan terintegrasi
upaya dalam NKRI. persatuan dan • Mengajukan pertanyaan • Tes tertulis nilai-nilai
menjaga dan 6. Mengidentifikasi peristiwa- kesatuan bangsa kepada praktisi di lapangan bentuk pendidikan
mempertaha peristiwa yang memperkuat sejak merdeka hingga tentang strategi telah uraian dan antikorupsi
nakan persatuan dan kesatuan saat ini. diterapkan oleh negara dalam penugasan
Negara bangsa sejak merdeka sampai 6 Tantangan/ancaman upaya menjaga dan tentang
Kesatuan saat ini (nilai kebersamaan). yang dihadapi bangsa mempertahankan NKRI. dinamika
Republik 7. Mengidentifikasi peristiwa- Indonesia berkaitan • Mengidentifikasi pertanyaan persatuan
Indonesia. peristiwa yang memecah dengan persatuan berkaitan dengan strategi dan
3.4 Meng- persatuan dan kesatuan dan kesatuan NKRI. telah diterapkan oleh negara kesatuan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
evaluasi bangsa sejak merdeka hingga 7 Upaya-upaya yang dalam upaya menjaga dan bangsa
dinamika saat ini. dilakukan dalam mempertahankan NKRI. sebagai
persatuan 8. Menganalisis memupuk komitmen • Mengajukan pertanyaan upaya
dan kesatuan tantangan/ancaman yang persatuan dan tentang peristiwa-peristiwa menjaga
bangsa dihadapi bangsa Indonesia keberagaman dalam dan

53
yang memecah persatuan
sebagai berkaitan dengan persatuan kerangka NKRI.

55
memper-
56
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
upaya dan kesatuan NKRI. 8 Pentingnya integrasi dan kesatuan bangsa sejak tahankan
menjaga dan 9. Mendeskripsikan upaya-upaya nasional dalam merdeka hingga saat ini. Negara
memper- yang dilakukan dalam bingkai Bhinneka • Mengajukan pertanyaan Kesatuan
tahankan memupuk komitmen Tunggal Ika. tentang tantangan/ancaman Republik
Negara persatuan dan keberagaman 9 Pentingnya kesadaran yang dihadapi bangsa Indonesia.
Kesatuan dalam kerangka NKRI. warga negara untuk Indonesia berkaitan dengan Keterampilan
Republik 10. Menjelaskan pentingnya membina dan persatuan dan kesatuan • Format
Indonesia. integrasi nasional dalam mengembangkan NKRI. pengamata
4.4 Merancang bingkai Bhinneka Tunggak persatuan dan Mengumpulkan informasi n dan
dan meng- Ika. kesatuan bangsa • Menentukan sumber data format
kampanye- 11. Mendeskripsikan pentingnya yang beragam. tentang strategi telah penilaian
kan kesadaran warga negara 10 Dinamika persatuan diterapkan oleh negara dalam antar teman
persatuan untuk membina dan dan kesatuan bangsa upaya menjaga dan dalam
dan kesatuan mengembangkan persatuan sebagai upaya mempertahankan NKRI. berdiskusi
bangsa dan kesatuan bangsa yang menjaga dan • Mengumpulkan data dari dan
sebagai beragam. mempertahankan berbagai sumber tentang menyajikan
upaya 12. Mengevaluasi dinamika NKRI. strategi telah diterapkan oleh hasil telaah
menjaga dan persatuan dan kesatuan 11 Contoh bentuk-bentuk negara dalam dalam upaya pekerjaan
mempertaha bangsa sebagai upaya upaya menjaga dan menjaga dan peserta
nkan Negara menjaga dan mempertahankan mempertahankan NKRI, didik baik
Kesatuan mempertahankan NKRI. NKRI. peristiwa-peristiwa yang individu
Republik 13. Menunjukkan contoh bentuk- 12 Lima contoh bentuk memecah persatuan dan maupun
Indonesia. bentuk upaya menjaga dan partisipasi kesatuan bangsa sejak kelompok
mempertahankan NKRI. kewarganegaraan merdeka hingga saat ini, tentang
14. Menunjukkan minimal 5 yang mencerminkan tantangan/ancaman yang dinamika
contoh bentuk partisipasi komitmen terhadap dihadapi bangsa Indonesia persatuan
kewarganegaraan yang keutuhan nasional berkaitan dengan persatuan dan
mencerminkan komitmen (nilai komitmen) dan kesatuan kesatuan
terhadap keutuhan nasional 13 Rancangan dan • Mengumpulkan data tentang bangsa
(nilai komitmen) kampanye persatuan upaya-upaya yang dilakukan sebagai
15. Menyaji hasil evaluasi dan kesatuan bangsa dalam memupuk komitmen upaya
dinamika persatuan dan sebagai upaya persatuan dan keberagaman menjaga
kesatuan bangsa sebagai menjaga dan dalam kerangka NKRI.(nilai dan
upaya menjaga dan mempertahankan komitmen) memper-
mempertahankan NKRI. NKRI dengan berani Menalar/Mengasosiasi tahankan
16. Merancang dan dan penuh tanggung

54
• Menentukan hubungan antara Negara
mengkampanyekan persatuan jawab (nilai

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kesatuan
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
dan kesatuan bangsa sebagai keberanian dan strategi yang telah ditetapkan Republik
upaya menjaga dan tanggung jawab) negara, dengan ancaman Indonesia.
mempertahankan NKRI terhadap integrasi nasional
dengan berani dan penuh dan upaya-upaya yang telah
tanggung jawab (nilai dilakukan pemerintah
keberanian dan tanggung termasuk bentuk partisipasi
jawab) kewarganegaraan yang
mencerminkan komitmen
terhadap keutuhan nasional
• Menyimpulkan dari berbagai
data terkumpul tentang
strategi telah diterapkan oleh
negara dalam upaya menjaga
dan mempertahankan NKRI.
• Menyimpulkan pentingnya
integrasi nasional dalam
bingkai Bhinneka Tunggak
Ika, dan pentingnya
kesadaran warga negara
untuk membina dan

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
mengembangkan persatuan
dan kesatuan bangsa yang
beragam.
Mengomunikasikan
• Bermain peran di depan kelas
contoh partisipasi
kewarganegaraan yang
mencerminkan komitmen
terhadap keutuhan nasional,
sebagai upaya menjaga dan
memper-tahankan Negara

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kesatuan Republik Indonesia.
• Menyusun rancangan dan
kampanye persatuan dan
kesatuan bangsa sebagai

55
upaya menjaga dan

57
58
Kompetensi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber
No Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Kompetensi Waktu Belajar
mempertahankan NKRI
dengan berani dan penuh
tanggung jawab (nilai
keberanian dan tanggung
jawab).

56
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
3. Pengintegrasian Niai-nilai Antikorupsi dalam Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SMA Indonesia


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/semester : XII/2
Materi Pokok : Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap negara
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Alokasi waktu : 4 Jam pelajaran ( 2 X pertemuan @ 2 JP)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1.3 Menyikapi pengaruh Pertemuan Pertama
kemajuan Ilmu 1 Bersyukur kepada Tuhan YME atas kemajuan ilmu pengetahuan
pengetahuan dan dan teknologi.
teknologi dengan 2 Menerima kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan
tetap memegang untuk hal-hal yang positif dengan rasa tanggung jawab.
nilai-nilai ke-Tuhanan 3 Mengidentifikasi macam-macam kemajuan ilmu pengetahuan dan
Yang Maha Esa. teknologi.
2.3 Bertanggung-jawab 4 Mengidentifikasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan
dalam menyikapi teknologi
pengaruh kemajuan 5 Menjelaskan pengaruh positif kemajuan ilmu pengetahuan dan
Ilmu pengetahuan teknologi.
dan teknologi dalam 6 Menjelaskan pengaruh negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan
bingkai Bhinneka teknologi.
Tunggal Ika. 7 Menyeleksi pengaruh kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.3 Mengidentifikasi 8 Menjelaskan strategi mengatasi pengaruh kemajuan ilmu
pengaruh kemajuan pengetahuan dan teknologi.
ilmu pengetahuan 9 Turut aktif mensosialisasikan penggunaan ilmu pengetahuan dan
dan teknologi teknologi di lingkungan sekitar sebagai wujud tindakan antikorupsi
terhadap negara (nilai tanggung jawab, nilai konsekuen).
dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Pertemuan Kedua
4.3 Mempresentasi-kan 1 Mendeskripsikan makna persatuan dalam bingkai Bhinneka
hasil identifikasi Tunggal Ika..
pengaruh kemajuan 2 Menunjukkan perilaku kerukunan dalam membangun persatuan
ilmu pengeta-huan dan kesatuan bangsa Indonsia (nilai kebersamaan)
dan teknologi 3 Mendeskripsikan konsep Bhineka Tunggal Ika.
terhadap negara 4 Memberikan contoh bentuk partisipasi warga negara dalam
dalam bingkai mengatasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Bhinneka Tunggal dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
Ika. 5 Menunjukkan contoh perilaku turut serta dalam usaha mengatasi
pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai
tanggung jawaban, nilai komitmen).
6 Mempresentasikan hasil identifikasi pengaruh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi terhadap negara dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.

B. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat:
Pertemuan Pertama

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 59
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
57
1 Bersyukur kepada Tuhan YME atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2 Menerima kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan untuk hal-hal yang
positif dengan rasa tanggung jawab.
3 Mengidentifikasi macam-macam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4 Mengidentifikasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5 Menjelaskan pengaruh positif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6 Menjelaskan pengaruh negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
7 Menyeleksi pengaruh kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
8 Menjelaskan strategi mengatasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
9 Turut aktif mensosialisasikan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di
lingkungan sekitar sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawab, nilai
konsekuen).

Pertemuan Kedua
1 Mendeskripsikan makna persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika..
2 Menunjukkan perilaku kerukunan dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa
Indonsia (nilai kebersamaan)
3 Mendeskripsikan konsep Bhineka Tunggal Ika.
4 Memberikan contoh bentuk partisipasi warga negara dalam mengatasi pengaruh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
5 Menunjukkan contoh perilaku turut serta dalam usaha mengatasi pengaruh kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud
tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawaban, nilai komitmen).
6 Mempresentasikan hasil identifikasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

C. Materi Pembelajaran
1 Macam-macam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2 Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3 Pengaruh positif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4 Pengaruh negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5 Seleksi pengaruh kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
6 Strategi mengatasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
7 Sosialisasi penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan sekitar sebagai
wujud tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawab, nilai konsekuen)
8 Mendeskripsikan makna persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
9 Contoh perilaku kerukunan dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa
Indonsia (nilai kebersamaan)

60 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
58
10 Konsep Bhineka Tunggal Ika.
11 Contoh bentuk partisipasi warga negara dalam mengatasi pengaruh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
12 Contoh perilaku turut serta dalam usaha mengatasi pengaruh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud
tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawaban, nilai komitmen).
13 Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap negara dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.

Pengembangan Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-nilai Antikorupsi


Kita wajib bersyukur kepada Tuhan YME, bahwasannya kita dapat hidup berdampingan
walaupun berbeda agama dan kepercayaan (kebersamaan).Selain itu, kita pun wajib bersyukur
bahwasannya kita dapat berdampingan pula walupun suku, budaya, dan ras beraneka ragam
(kebersamaan).Tiada hentinya kita bersyukur bahwasannya kita pun sebagai bangsa Indonesia
memiliki landasan untuk menghadapi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika yaitu Pancasila dan UUD negara RI
(komitmen).
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik pengaruh positif maupun negatif.Dampak
positifnya antara lain adalah semakin berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang,
baik itu dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, dan lain sebagainya.selain itu, kemampuan
individu dalam mencari informasi atau mengumpulkan data sebagai bahan diskusi dapat mereka
dapatkan dengan cepat dan akurat melalui media yang berbasis teknologi.
Adapun dampak negatifnya adalah penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana
pencarian hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan.Hal itu dapat
membentuk budaya yang rendah akan moral dan sumber daya manusia yang tidak berkualitas,
seperti tidak memiliki rasa toleran, tidak menghargai orang lain, mementingkan dirinya sendiri,
tidak peduli pada orang lain, dan tidak bertanggung jawab.
Dari dampak di atas, dapat di simpulkan bahwa pengaruh IPTEK tergantung dari
kemampuan individu dalam menilai dampak yang di timbulkan pada dirinya sendiri maupun
dalam masyarakat.Jika seseorang dapat mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
sebaik-baiknya, maka budaya yang terbentuk dalam masyarakat juga akan menjadi budaya
yang maju dengan berdasarkan aturan dan tatanan moral yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat.
Mengingat bahaya dampak negatifnya, maka diperlukan sosialisasi penggunaan IPTEK di
lingkungan masyarakat sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawab, nilai
konsekuen).Contohnya diadakannya diskusi atau seminar di sekolah-sekolah atau di lingkungan
masyarakat tentang penggunaan IPTEK yang sesuai dengan budaya Indonesia.selain itu juga

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 61
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
59
dapat dilakukan dengan membuat brosur atau spanduk-spanduk yang berisi penggunaan IPTEK
secara santun dan bertanggung jawab.
Contoh perilaku kerukunan dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonsia
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika antara lain dengan perilaku tidak membedakan bedakan
teman dalam bergaul; saling membantu, saling bergotong royong, saling bekerjasama, saling
menghormati, saling toleransi, simpati dan empati terhadap sesama tanpa memandang suku,
agama, dan ras; dan lain-lain (nilai kebersamaan, nilai kepedulian, nilai kerjasama).
Contoh perilaku turut serta dalam usaha mengatasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai
tanggung jawaban, nilai komitmen), antara lain mengadakan festifal budaya nusantara antar
pelajar, menyelenggarakan seminar tentang dampak IPTEK bagi pelajar, membuat dan
menyebarkan brosur yang berisi tata cara menggunakan media sosial secara santun, membuat
kelompok/grup sosial media berkarakter kebangsaan Indonesia, mengadakan lomba menyanyi
lagu daerah, dan sebagainya.

D. Metode Pembelajaran
1 Pendekatan : Saintifik
2 Model pembelajaran : Discovery Learning
3 Metode : ceramah interaktif, diskusi, tanya jawab, dan penugasan.

E. Media dan Alat Pembelajaran


1. Gambar macam-macam hasil/produk ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Video/film pendek tentang penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan
sekitar sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawab, nilai konsekuen)
3. Bahan tayang/slide terkait substansi materi pembelajaran
4. Lembar Kerja
5. LCD proyektor
6. Laptop.

F. Sumber Belajar:
1 Bahan ajar integrasi Pendidikan Antikorupsi
2 Kemdikbud, 2015, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII,
(Buku siswa)
3 Kemdikbud, 2016, Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Berdasarkan Kurikulum 2013
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII.
4 Sumber lain yang relevan.

62 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
60
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1

Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru


A. Kegiatan 1. Guru masuk kelas, mengucapkan salam dan memperhatikan kondisi
Pendahuluan kebersihan lingkungan kelas.
(15 menit) 2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru mengajak peserta didik untuk bersyukur kepada Tuhan YME atas
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.
4. Guru mengajukan pertanyaan dengan mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi tentang yang akan dipelajari
5. Guru meminta peserta didik untuk menceriterakan pengalaman hidupnya
terkati penggunaan hasil/produk ilmu pengetahuan dan teknologi.
6. Guru melakukan tanya jawab tentang ceritera tersebut.
7. Guru sekilas menayangkan gambar macam-macam hasil/produk ilmu
pengetahuan dan teknologi.
8. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, materi pokok, dan kompetensi
yang ingin dicapai.
B. Kegiatan Inti 1 Peserta didik dimotivasi dengan cara mengamati tayangan video tentang
(60 menit) penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan sekitar
sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawab, nilai
konsekuen) (mengamati).
2 Secara individual peserta didik diminta menulis pertanyaan terkait
(menanya), misalnya:
a. Mengapa orang tidak bertanggungjawab dalam penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
b. Mengapa orang tidak konsekuen dalam penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
c. Bagaimana caranya agar orang dapat menggunakan ilmu
pengetahuan dengan baik dan benar (bertanggunjawab dan
konsekuen)
3 Peserta didik dikelompokkan (4-5 orang) secara heterogen.
4 Setiap kelompok, mengidentifikasi dan menghimpun daftar pertanyaan
dari seluruh anggota kelompok.(mengamati)
5 Peserta didik mencari sumber pembelajaran untuk menjawab pertanyaan
(mengamati)
6 Peserta didik membaca sumber pembelajaran untuk menjawab
pertanyaan (mengamati)
7 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok dan mengumpulkan data untuk
menjawab pertanyaan (mengumpulkan data)
8 Peserta didik mengklasifikasikan jawaban-jawaban menurut sumber
data.(menalar)
9 Peserta didik mencermati kelengkapan jawaban.(mengamati)
10 Peserta didik menguji kembali jawaban dan dituliskan dalam Lembar Hasil
Diskusi Kelompok.(menalar)
11 Peserta didik dalam kelompok memeriksa kembali kebenaran jawaban
(menalar)
12 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok, kelompok lain
menanggap (mengomunikasikan)
13 Peserta didik dengan dipandu guru mengklarifikasi kebenaran jawaban
C. Kegiatan 1 Peserta didik dengan panduan guru menyimpulkan pembahasan tentang
Penutup pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap negara
(15 menit) dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
2 Peserta didik menerima bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
digunakan untuk hal-hal yang positif dengan rasa tanggung jawab.
3 Guru menanyakan secara lisan tentang materi pembelajaran hari ini
sebagai pelaksanaan post tes.
4 Guru memberikan tugas sebagai berikut:
a. Apakah makna persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika..
b. Tuliskan contoh perilaku kerukunan dalam membangun persatuan dan
kesatuan bangsa Indonsia (nilai kebersamaan)

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 63
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
61
Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru
c. Deskripsikan konsep Bhineka Tunggal Ika.
d. Tuliskan contoh bentuk partisipasi warga negara dalam mengatasi
pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
e. Tuliskan contoh perilaku turut serta dalam usaha mengatasi pengaruh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai tanggung
jawaban, nilai komitmen).
5 Pembelajaran diakhiri dengan do’a dan salam

Pertemuan 2

Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru

a. Kegiatan 1. Guru masuk kelas, mengecek kondisi lingkungan/kebersihan kelas


Pendahuluan 2. Guru mempersiapkan peserta didik untuk berdoa yang dipimpin oleh ketua
(10 menit) kelas
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
4. Guru memberi motivasi belajar bahwa pembelajaran saat ini bermanfaat
bagi peserta didik, yakni kehidupan yang damai dan bersatu dalam
kebhinnekaan.
5. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan penugasan minggu lalu.
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, materi pokok, dan kompetensi
yang ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti 1 Peserta didik diminta berkelompok sesuai kelompok yang telah dibentuk
(65 menit) pada minggu lalu
2 Setiap kelompok mendiskusikan jawaban yang telah ditugaskan minggu
lalu (mengumpulkan dan mengolah informasi).
3 Setiap kelompok mempersiapkan laporan tertulisnya untuk diserahkan
kepada guru.(menalar)
4 Setiap kelompok mempersiapkan anggotanya untuk menyajikan hasil
diskusi yang telah disusun.
5 Guru memimpin presentasi setiap kelompok, dan kelompok lain diminta
mengamati dan diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya
(mengkomunikasikan).
6 Guru memberikan klarifikasi atau pelurusan agar tidak terjadi kesalahan
konsep, prinsip, dan nilai-nilai.
c. Kegiatan 1 Peserta didik dengan panduan guru membuat rangkuman materi
Penutup pembelajaran
(15 menit) 2 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi dengan cara meminta
seorang atau beberapa peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya
terhadap pembelajaran hari ini, apakah manfaat bagi peserta didik belajar
hari ini, apa yang yang dapat dilakukan siswa terkati topik hari ini.
3 Guru bersama peserta didik berikrar/berkomitmen untuk menerapkan
perilaku tanggungjawab dalam usaha mengatasi pengaruh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai
wujud tindakan antikorupsi.
4 Peserta didik diingatkan bahwa minggu depan ulangan/tes tentang materi
yang telah dipelajari selama 2 x pertemuan
5 Pembelajaran diakhiri dengan do’a dan salam

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilain
a. Penilaian Proses

64 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
62
Penilaian proses dilakukan untuk menilai sikap spiritual dan sikap sosial, serta
penilaian keterampilan siswa pada saat pembelajaran.Teknik yang digunakan
adalah:
1) pengamatan penilaian sikap spiritual, yaitu menggunakan pedoman
pengamatan yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati pada saat
berdoa.Instrumen yang digunakan berupa pedoman pengamatan dengan teknik
daftar cek.
2) pengamatan penilaian sikap sosial, yaitu menggunakan pedoman pengamatan
yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati pada saat proses
pembelajaran dan berdiskusi.Instrumen yang digunakan berupa pedoman
pengamatan dengan teknik daftar cek.
3) Pengamatan keterampilan, yaitu menggunakan pedoman pengamatan yang
berisi sejumlah indikator keterampilan yang diamati pada saat presentasi.
b. Penilaian Hasil (penilaian pengetahuan)
Penilaian hasil belajar dilakukan untuk menilai hasil pembelajaran.Teknik yang
digunakan adalah:
1) tes bentuk uraian/essay
2) kinerja/laporan secara tertulis hasil diskusi kelompok.
2. Instrumen Penilaian, merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari RPP ini.
a. Lembar pengamatan untuk penilaian sikap spiritual
b. Lembar pengamatan untuk penilaian sikap sosial
c. Lembar pengamatan untuk penilaian keterampilan
d. Tes bentuk uraian/essay untuk penilaian pengetahuan
e. Penilaian hasil diskusi kelompok.

Jakarta, Maret 2017


Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru PPKn Kelas XII,

(…………………………) (…………………………)

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 65
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
63
LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN

A Lembar pengamatan untuk penilaian sikap spiritual


Penilaian Pengamtan Sikap dalam Proses “Berdoa”
Lembar penilaian sikap ini, diisi oleh guru pada saat proses berdoa di kelas untuk menilai
sikap/perilaku yang ditampakkan oleh peserta didik dalam berdoa.
Petunjuk Berikan nilai 1 (tidak), 2 (kurang), 3 (cukup), atau 4 (sangat) sesuai aspek yang
dinilai pada kolom-kolom indikator sikap/perilaku yang diamati.

Indikator Sikap Ketika Berdoa Nilai


No Nama siswa
Serius Khusuk Tertib Mangangkat Tangan

1 Angga Adhi Perdana 4 4 3 3 14


2 Al Dhinda Rahmi Putri
3 Al Frita Mega Puri
4 dst.

Catatan:
• Pemberian skor perilaku setiap indikator:
Indikator 1, apabila sangat serius diberi skor 4
apabila cukup serius diberi skor 3
apabila kurang serius diberi skor 2
apabila tidak serius diberi skor 1
Indikator 2, apabila sangat khusuk diberi skor 4
apabila cukup khusuk diberi skor 3
apabila kurang khusuk diberi skor 2
apabila tidak khusuk diberi skor 1
Indikator 3 : dst.
• Pengolahan skor menjadi nilai
Jumlah skor maksimum adalah 16
Jumlah skor minimum adalah 4
Nilai ideal adalah 100

Rumus perhitungan nilai = Jumlah perolehan skor siswa X Nilai ideal


Jumlah skor maksimum

• Pengkatagorian sikap/perilaku
Penentuan predikat (sangat baik, baik, cukup, dan kurang) didasarkan pada KKM
sekolah masing-masing.
Contoh:
1. KKM = 75, maka cara penentuannya sebagai berikut:

66 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
64
100 – 75 = 25 : 3 = 8,3 dibulatkan menjadi 8
Maka penentuan predikatnya adalah:
<75 = kurang
75 – 82 = cukup
83 – 90 = baik
91 – 100 = sangat baik
2. KKM = 65, maka cara penentuannya sebagai berikut:
100 – 65 = 35 : 3 = 11,8 dibulatkan menjadi 12.
Maka penentuan predikatnya adalah:
< 65 = kurang
65 – 76 = cukup
77 – 88 = baik
89 – 100 = sangat baik
Misalnya: Nilai Angga, berdasarkan perolehan nilai dalam pengamatan diskusi di
atas adalah 4,4,3,4,3, maka rumus menghitungnya sebagai berikut.
14 (4 + 4 + 3 + 3) X 100 = 87,5
16
Katagori nilai Angga termasuk BAIK, jika menggunakan KKM 75, maupun
menggunakan KKM 65.
B Lembar pengamatan untuk penilaian sikap sosial
Penilaian Pengamtan Sikap dalam Proses “diskusi”.
Lembar penilaian sikap ini, diisi oleh teman dalam satu kelompok (penilaian sesama teman)
setelah selesai melaksanakan diskusi kelompok untuk menilai sikap/perilaku yang
ditampakkan oleh temannya dalam berdiskusi di kelas.
Petunjuk : Berikan nilai 1 (tidak), 2 (kurang), 3 (cukup), atau 4 (sangat) sesuai aspek yang
dinilai pada kolom-kolom indikator sikap/perilaku yang diamati.

Indikator Sikap/Perilaku yang Diamati


Jumlah
No Nama Peserta Didik Tanggung Ke- Menghargai Kerja
Disiplin Nilai
Jawab aktifan Pendpt teman sama

1 Dhinda 4 4 3 4 3 18
2 Frita
3 Angga
dst

Catatan:
• Pemberian skor perilaku setiap indikator:
Indikator 1, apabila sangat tanggung jawab diberi skor 4
apabila cukup tanggung jawab diberi skor 3
apabila kurang tanggung jawab diberi skor 2

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 67
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
65
apabila tidak tanggung jawab diberi skor 1
Indikator 2, apabila sangat aktif diberi skor 4
apabila cukup aktif diberi skor 3
apabila kurang aktif diberi skor 2
apabila tidak aktif diberi skor 1
Indikator 3 : dst.
• Pengolahan skor menjadi nilai
Jumlah skor maksimum adalah 20
Jumlah skor minimum adalah 5
Nilai ideal adalah 100

Jumlah perolehan skor siswa


Rumus perhitungan nilai = X Nilai Ideal
Jumlah skor maksimum

• Pengkatagorian sikap/perilaku
Penentuan predikat (sangat baik, baik, cukup, dan kurang) didasarkan pada KKM
sekolah masing-masing.
Contoh:
1. KKM = 75, maka cara penentuannya sebagai berikut:
100 – 75 = 25 : 3 = 8,3 dibulatkan menjadi 8
Maka penentuan predikatnya adalah:
<75 = kurang
75 – 82 = cukup
83 – 90 = baik
91 – 100 = sangat baik
2. KKM = 65, maka cara penentuannya sebagai berikut:
100 – 65 = 35 : 3 = 11,8 dibulatkan menjadi 12.
Maka penentuan predikatnya adalah:
< 65 = kurang
65 – 76 = cukup
77 – 88 = baik
89 – 100 = sangat baik
Misalnya: Nilai Dhinda, berdasarkan perolehan nilai dalam pengamatan diskusi di
atas adalah 4,4,3,4,3, maka rumus menghitungnya sebagai berikut.
18 (4 + 4 + 3 + 4 + 3)
X 100 = 90
20
Katagori nilai Dhinda termasuk BAIK, jika menggunakan KKM 75.dan kategori nilai
Angga termasuk SANGAT BAIK, jika menggunakan KKM 65.

68 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
66
C Lembar pengamatan untuk penilaian keterampilan
Penilaian Keterampilan dalam Proses “Presentasi”.
Lembar penilaian keterampilan ini diisi oleh peserta didik untuk menilai perilaku yang
ditampakkan oleh temannya dalam presentasi di kelas (memberikan penilaian antar peserta
didik).
Petunjuk: Berikan nilai 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), atau 4 (sangat baik) pada kolom-
kolom sesuai hasil pengamatan.

Aspek Keterampilan yang Dinilai


No Nama Peserta Didik Menghargai Nilai
Mengajukan Menanggapai
pendapat Runtut
pertanyaan pertanyaan
teman
1 Frita 4 3 4 4 15
2 Dhinda
3 Angga
Dst.

Catatan:
• Pemberian skor perilaku setiap indikator:
Indikator 1, apabila sangat baik dalam mengajukan pertanyaan skor 4
apabila baik dalam mengajukan pertanyaan skor 3
apabila cukup baik dalam mengajukan pertanyaan skor 2
apabila kurang baik dalam mengajukan pertanyaan skor 1
Indikator 2, apabila sangat baik dalam menanggapi pertanyaan skor 4
apabila baik dalam menanggapi pertanyaan skor 3
apabila cukup baik dalam menanggapi pertanyaan skor 2
apabila kurang baik dalam menanggapi pertanyaan skor 1
Indikator 3 : dst.
• Pengolahan skor menjadi nilai
Jumlah skor maksimum adalah 16
Jumlah skor minimum adalah 4
Jumlah perolehan skor siswa
Rumus penilaian = X Nilai Ideal
Jumlah skor maksimum

Nilai ideal = 100


• Pengkatagorian keterampilan.
Katagori keterampilan peserta didik:
Penentuan predikat (sangat baik, baik, cukup, dan kurang) didasarkan pada KKM
sekolah masing-masing, seperti contoh pada penilaian pengamatan sikap/perilaku di
atas.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 69
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
67
Misalnya: Nilai Frita, berdasarkan perolehan nilai dalam pengamatan presentasi di atas
adalah 4,3,4,4, maka rumus menghitungnya sebagai berikut.
15 (4 + 3 + 4 + 4)
X 100 = 93,75
16
Katagori nilai keterampilan Frita termasuk SANGAT BAIK, dengan menggunakan KKM
75 maupun dengan menggunakan KKM 65.

D Penilaian pengetahuan
Menggunakan tes tertulis bentuk uraian/essay.
Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah dengan jelas dan benar!
1. Ungkapkan pernyataan rasa syukurmu atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berkembang di negara Indonesia, dan apakah yang akan kamu lakukan melalui
kemajuan tersebut untuk menjaga prinsip Bhinneka Tunggal Ika?
2. Jelaskan pengaruh positif dan negatif dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Jelaskan strategi dalam mengatasi pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4. mensosialisasikan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan sekitar
sebagai wujud tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawab, nilai konsekuen).
5. Deskripsikan makna persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
6. Tuliskan perilaku kerukunan dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa
Indonsia (nilai kebersamaan)
7. Deskripsikan konsep Bhineka Tunggal Ika.
8. Tuliskan contoh bentuk partisipasi warga negara dalam mengatasi pengaruh kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
9. Tuliskan contoh perilaku turut serta dalam usaha mengatasi pengaruh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai wujud
tindakan antikorupsi (nilai tanggung jawaban, nilai komitmen).
10. Buatlah kalimat sebagai bentuk ikrar kalian untuk menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara baik dan benar untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.

Teknis Penilaian
1. Penskoran
a. Apabila peserta didik menjawab:
1) sangat sempurna diberi skor 5
2) sempurna diberi skor 4
3) cukup sempurna diberi skor 3

70 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
68
4) kurang sempurna diberi skor 2
5) tidak sempurna diberi skor 1
b. Skor minimal setiap soal adalah 1
c. Skor maksimal setiap soal adalah 5,
d. jumlah skor minimal seluruh soal = 10 x 1 = 10
e. Jumlah maksimal seluruh soal = 10 X 5 = 50
f. Nilai ideal 100.
2. Pengkatagorian Penilaian Pengetahuan.
Katagori keterampilan peserta didik:
Penentuan predikat (sangat baik, baik, cukup, dan kurang) didasarkan pada KKM
sekolah masing-masing, seperti contoh pada penilaian pengamatan
sikap/perilaku/keterampilan/kejujuran di atas.
Misalnya: Nilai Frita, berdasarkan perolehan nilai ulangan di atas adalah
5,4,3,4,5,5,4,5,4,5 maka rumus menghitungnya sebagai berikut:
46 (5 + 4 + 5 + 4 + 5 + 5 + 4 + 5 + 4 + 5) X 100 = 92
50
Katagori nilai pengetahuan Frita termasuk SANGAT BAIK, dengan menggunakan KKM
75 maupun dengan menggunakan KKM 65.

E Penilaian Penugasan (Hasil Diskusi Kelompok)


• Penilaian laporan hasil diskusi secara tertulis dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Apabila tugas sesuai isi dan sangat sistematis skor 10
2 Apabila tugas sesuai isi dan sistematis skor 8
3 Apabila tugas sesuai isi dan cukup sistematis skor 6
4 Apabila tugas sesuai isi dan kurang sistematis skor 4
• Pengolahan skor menjadi nilai
Jumlah skor maksimum adalah 10
Jumlah skor minimum adalah 4

Rumus penilaian = Jumlah perolehan skor siswa X Nilai Ideal


Jumlah skor maksimum
Nilai ideal = 100
• Pengkatagorian Nilai Tugas
Katagori nilai tugas peserta didik:
Penentuan predikat (sangat baik, baik, cukup, dan kurang) didasarkan pada KKM
sekolah masing-masing, seperti contoh pada penilaian pengamatan sikap/perilaku di
atas.
Misalnya: Nilai Vania, berdasarkan perolehan nilai tugas di atas adalah 8, maka rumus
menghitungnya sebagai berikut.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 71
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
69
8
X 100 = 80
10
Katagori nilai tugas Nia termasuk CUKUP, apabila menggunakan KKM 75, dan termasuk
BAIK apabila menggunakan KKM 65.

• Nilai tugas merupakan bagian dari nilai pengetahuan, oleh karena itu dapat dijadikan
pertimbangan dalam menentukan penilaian pengetahuan peserta didik.

@@@@@@###@@@@@

B. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Pengembangan Diri


1. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Kokurikuler
a. Pembelajaran Berbasis Portofolio.
Pembelajaran berbasis portofolio merupakan upaya agar peserta didik dapat
memperoleh pengalaman fisik terhadap obyek dalam pembelajaran, yaitu
melibatkan atau mempertemukan peserta didik dengan obyek pembelajaran secara
nyata.Selain itu, peserta didik juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara
mental, yakni mengkaitkan informasi awal yang telah diperoleh, selanjutnya memiliki
kebebasan untuk menyusun kembali (merekonstruksi) informasi yang diperolehnya.
Pembelajaran Berbasis Portofolio memberi keragaman sumber belajar dan
keleluasaan kepada peserta didik memilih sumber belajar yang sesuai untuk
dijadikan landasan dalam menyusun fenomena masyarakat/negara/dunia.Artinya
sebagai upaya memandirikan peserta didik untuk belajar, berkolaborasi, membantu
teman, bekerjasama, mengadakan pengamatan, dan penilaian diri untuk suatu
refleksi yang akan mendorong mereka membangun pengetahuannya sendiri.
Pembelajaran berbasis portofolio membina peserta didik untuk :
1) Berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau
dari buku/artikel/berita dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik
informasi yang sifatnya benda/bacaan, penglihatan atau obyek langsung
(TV/radio/internet) maupun orang/pakar/tokoh;
3) Membuat alternatif untuk mengatasi topik/obyek yang dibahas;
4) Membuat suatu keputusan (sesuai kemampuannya) berkaitan dengan konsep
yang telah dipelajarinya, dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada di
masyarakat;
5) Merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan
mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
b. Penilaian Berbasis Portofolio

72 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
70
Portofolio penilaian (Assessement) merupakan kumpulan fakta/bukti berupa
dokumen yang berisi tugas-tugas yang terorganisir secara sistematis dari peserta
didik secara individual.Secara terperinci berupa kumpulan catatan pribadi/individu
yang berisi refleksi pengalaman belajar, seperti kegiatan peserta didik di dalam dan
di luar kelas, kegiatan peserta didik sehari-hari yang berkaitan dengan pelajaran,
membaca, menulis (segala sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran), uneg-uneg
peserta didik yang berkaitan dengan pelajaran, peristiwa yang dialami peserta didik
berkaitan dengan pelajaran, prestasi peserta didik berkaitan dengan pelajaran,
tanggapan guru dan sebagainya.Selain itu juga diartikan sebagai koleksi sistematis
dari peserta didik dan guru untuk menguji proses dan prestasi belajar.
Portofolio sebagai penilaian merupakan perantara penilaian oleh siswa dan
guru yang menggambarkan aktifitas dan proses yaitu mendorong siswa untuk
berdialog, merencanakan tujuan, bekerja sama, memilih, membandingkan, berbagi
pengetahuan, memper-timbangkan/merenungi, dan membuat keputusan.Dengan
demikian portofolio penilaian merupakan pembelajaran praktek (melakukan) yang
mendorong adanya interaksi antar siswa, antara siswa dan guru, dan antara siswa
dengan masyarakat dan alam sekitarnya.
Adapun contoh format portofolio penilaian untuk siswa dan guru adalah
sebagai berikut.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 73
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
71
74
FORMAT PORTOFOLIO PENILAIAN

NAMA : .....................................................

KELAS : ...........

NOMOR : ........... NILAI AKHIR :

ALAMAT : .....................................................

TANGGAPAN GURU- TANDA TANGAN


NO. AKTIFITAS PESERTA DIDIK ASPEK PENILAIAN NILAI
PESERTA DIDIK SERDIK GURU
1 Deskripsi tentang hal-hal sebagai Signifikansi : Seberapa besar tingkat
berikut: kebermaknaan yang dilakukan peserta didik
- Mencari isu/masalah di berkaitan dengan mata pelajaran.
masyarakat yang sangat penting Pemahaman : Seberapa besar tingkat
dan membutuhkan penanganan pemahaman peserta didik terhadap tugas
dengan segera. yang diberikan.
- Mencari sumber informasi Argumentasi : Seberapa besar alasan yang
berkaitan dengan isu/masalah dikemukakan peserta didik terhadap aktifitas
yang dibahas yang dilakukan.
- Mengobservasi isu/masalah Bermakna : Seberapa besar manfaat aktifitas
secara langsung melalui yang dilakukan peserta didik terhadap diri
berbagai sumber informasi pribadi, keluarga dan masyarakat.
- Membuat laporan peneli- Kejelasan : Terorganisir dengan baik, tertulis
tian/tugas dengan baik, mudah dipahami.
- Mempresentasikan hasil Informasi : Akurat, cukup dan penting.
pencarian informasi

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
72
TANGGAPAN GURU- TANDA TANGAN
NO. AKTIFITAS PESERTA DIDIK ASPEK PENILAIAN NILAI
PESERTA DIDIK SERDIK GURU
2 - Membaca, mengkaji, Pengatahuan/Konsep/Kognitif :
mendiskusikan, dan Seberapa besar pemahaman peserta didik
mempresentasikan buku terhadap materi pembelajaran.
literature yang ditugaskan. Pemahaman : Seberapa besar kemampuan
- Mengulas topik dalam jurnal peserta didik untuk menjelaskan
pendidikan konsep/informasi.
- Membahas perkembangan Penerapan : Seberapa besar kemampuan
IPTEK dalam pendidikan dan peserta didik untuk menggunakan atau
dalam kehidupan masyarakat menerapkan informasi yang telah dipelajari ke
beserta dampak positif dan dalam situasi/konteks yang berbeda.
negatifnya. Analisis : Seberapa besar kemampuan
peserta didik dalam meng-identifikasi,
memisahkan dan membedakan komponen,
elemen fakta, konsep dan pendapat.
Sintesis : Seberapa besar kemampuan
peserta didik dalam mengakombinasi-kan
bagian/elemen ke dalam suatu
kesatuan/struktur yang lebih besar.
Evaluasi : Seberapa besar kemampuan

SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
peserta didik dalam melakukan penilaian dan
keputusan tentang nilai suatu gagasan
dengan menggunakan criteria tertentu.

3 dst

Catatan : Format yang dibuat hanya sebagai contoh, guru bersama siswa dapat membuat sesuai dengan situasi, kondisi, dan kemampuan serta
lingkungan belajarnya.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
75
73
2. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi pada kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dan
mendukung visi dan misi sekolah serta membantu memperkuat branding sekolah dan
evaluasi terhadap peraturan sekolah.Selain itu kegiatan ekstrakurikuler juga harus
mendukung kompetensi abad 21 yakni Kritis dalam berpikir, Kreatif, Komunikatif, dan
Kolaboratif.Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan minat dan bakat
peserta didik yang dilakukan di bawah bimbingan guru atau pelatih dengan melibatkan
orang tua dan masyarakat.Contoh kegiatan ekstrakurikuler adalah Kegiatan Keagamaan,
Kegiatan Praktik Kantin Kejujuran, Pramuka, OSIS, Palang Merah Remaja (PMR),
Paskibra, Kesenian, Bahasa dan Sastra, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Jurnalistik,
Olahraga, dsb.
Pelaksanaan kegiatan seperti tersebut di atas, mulai dari rencana, program kerja,
anggaran, keputusan rapat, pelaksanaan kegiatan, dan hasil kegiatannya ditulis dalam
jurnal kegiatan individual pengurus atau panitia yang sewaktu-waktu dapat dicek oleh
siapapun dan diumumkan secara tertulis dan terbuka di Papan Informasi
Kegiatan.Tujuannya agar dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah.Untuk itulah perlu
ditumbuhkan rasa dedikasi, kejujuran, keikhlasan, rasa pengabdian, demokratis, dan
objektif dalam setiap pribadi anggota serta pengurus organisasi kesiswaan.

Kantin Kejujuran dan Tulisan Ajakan Antikorupsi


SMAN 8 Bandung (doc.kemendikbud)

74
76 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
Pramuka dan Paskibra dapat membelajarkan dan
Mengimplementasikan Nilai-nilai Antikorupsi
(Sumber: Kemdikbud, 2016:10)

3. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiaatan Pembiasaan dan Pembudayaan


Pelaksanaan pengintegrasian nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiaatan Pembiasaan dan
Pembudayaan perlu didahului dengan pesan tentang pentingnya bersikap dan bertindak
antikorupsi dan ajakan untuk berperilaku antikorupsi sehingga dapat menumbuhkan pola
pikir, sikap, dan tindakan/perilaku antikorupsi dalam diri seluruh warga
sekolah.Pembiasaan dan pembudayaan tersebut dapat dilakukan secara rutin melalui
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Pengembangan literasi sekolah bisa dilakukan dengan Gerakan 15 Menit Membaca
sebelum Pelajaran.
b. Sebelum menutup pelajaran terakhir peserta didik melakukan refleksi, menyanyikan
lagu daerah, lagu antikorupsi, dan berdoa bersama.
c. Membiasakan Kerja tanpa Pamrih
d. Penerapan Reward and Punishment secara tegas
e. Ceramah kultum oleh seorang peserta didik yang mewakili kelasnya secara
bergiliran pada pagi hari sebelum masuk jam pelajaran pertama untuk menanamkan
sikap kedisiplinan, tanggungjawab serta kejujuran
f. Didirikannya “Bengkel Antikorupsi”, yang di dalamnya berisi hasil-hasil karya peserta
didik yang terbaik tentang anti korupsi, seperti poster-poster anti korupsi, puisi, sajak,
karikatur, cerpen, cergam, opini, dan ulasan anti korupsi.
75
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 77
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
g. Didirikan “Posko Benda Hilang”, yaitu tempat penampungan barang-barang yang
ditemukan peserta didik dengan dicatat ciri-ciri benda tersebut, dan apabila ada
peserta didik yang merasa bahwa barang miliknya hilang bisa datang ke “Posko
Benda Hilang”.
h. Sholat dhuhur secara berjamaah antara guru-guru dan peserta didik pada saat
istirahat kedua.
i. Keteladanan para guru, diantaranya tepat waktu masuk kelas maupun ke luar kelas,
bersikap adil kepada peserta didik, bersikap jujur kepada siswa diantaranya tepat
secara keilmuan dalam memberikan materi pelajaran.
j. Mengembangkan sikap kepedulian terhadap lingkungan yang ditunjukkan oleh
keberanian peserta didik dalam menegur temannya bila berbuat salah/keliru/khilaf.

76
78 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
BAB V
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP

Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan panduan dan sarana bagi guru, kepala sekolah,
pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan dalam mengimplementasikan pendidikan Antikorupsi
di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas.
Kedudukan guru sebagai motivator dan fasilitator dituntut memiliki kompetensi dalam
merencanakan pembelajaran secara optimal berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran.Untuk menghasilkan kegiatan
pembelajaran yang baik dan benar diperlukan perencanaan pembelajaran yang baik dan benar
pula sesuai peraturan yang berlaku dengan menggunakan pendekatan, strategi, metode, dan
model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Peraturan tersebut antara lain Peraturan Pemerintah RI Nomor No.32 tahun 2013
Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan dasar dan Menengah.
Model pengintegrasian pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan,
pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran di dalam dan di luar kelas
khususnya dalam penanaman nilai-nilai antikorupsi.

77
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 79
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
80 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Allan Jhonson (Wikipedia, ensiklopedia bebas-Sosiologi 23/02/2008)

Buchori, Muchtar, 2007, Pendidikan Antikorupsi, dimuat dalam Harian Kompas, 21 Februari

2007.

Center for Indonesian Civic Education (CICED),1999.Workshop On The Development of

Concepts and Concent of Civic Education for Indonesian Schools.In collabrotion with :

Center for Civic Education (CCE), Calabasas USA Bandung.

Faisal Djabar, 2008, Direktorat Pendidikan & Pelayanan Masyarakat, Komisi pemberantasan

Korupsi)

Fajar, Arnie, 2009, Porto folio dalam Pelajaran IPS, Cetakan kelima, Bandung: PT Remaja

Rosda karya

...................., 2003, Pengembangan Sikap Nasionalisme Melalui Pendekatan Sain Teknologi

Masyarakat pada SMA Negeri 8 di Kota Bandung-Jawa Barat (Tesis)

Kemendikbud, 2016, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Jakarta: Kemendikbud

Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006, Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk

Memahami Tindak Pidana Korupsi.Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.

Laila, Najmu, 2009, Pemikir Penggerak, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Lickona, Thomas, 1991, Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and

Responsibility, New York: Bantam Books.

Lukman Surya Saputra dan Wahyu Nugroho (konstributor naskah) Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.SMP/MTs Kelas ix --

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , 2013.Hak Cipta © 2013 pada

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Schumpeter, A.Joseph.,1947, Capitalism, Socialism, and Democracy.edisi ke-2, New York :

Harper.

Von Aleman, Ulrich, 2004.The unknown depths of political theory: the case for a

multideimensional concept of corruption.Crime, Law & Social Change (42).25-34.

78
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 81
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)
82 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
SMA/MA Dan SMK/MAK Kelas XII (Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016)

Anda mungkin juga menyukai