I. Pengarah
1. Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dr. Thamrin Kasman
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
II. Penulis
1. Drs Sadar, MM
2. Dr. Hj. Arnie Fajar, M.Pd
III. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun Anggaran 2017
Edisi Revisi
Cetakan ke-2, 2017
ISBN 978-602-1389-08-9
ii Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
KATA PENGANTAR
Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menanamkan dan
membina nilai-nilai karakter antikorupsi bagi peserta didik, pada jenjang pendidikan
dasar. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang
menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan,
proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan
tersebut, diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan dan
mengimplementasikan sikap dan perilaku antikorupsi.
Penanaman nilai-nilai antikorupsi menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak
dini, baik melalui pendidikan informal (keluarga), formal (persekolahan), dan nonformal
(masyarakat). Penanaman nilai tersebut di persekolahan dilakukan melalui
pengintegrasian pendidikan antikorupsi (PAk) dalam proses pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai
pengembangan pembelajaran tematik.
Pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan pada pembelajaran PPKn
dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SD/MI secara berkelanjutan, ditekankan pada
pembentukan sikap dan perilaku tanpa meninggalkan pengetahuan dan keterampilan,
serta pengembangan keteladanan antikorupsi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan,
pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi ini disusun sebagai bahan
dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan
dalam mengimplementasikan penanaman niliai-nilai antikorupsi pada pembelajaran
PPKn berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi 2016, sehingga pendidikan antikorupsi di
SD/MI dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian, peserta didik
lebih memahami makna tindakan koruptif, dan berani bersikap serta berperilaku
antikorupsi.
Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah,
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) iii
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
iv Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
DAFTAR ISI
Halaman
PENYUSUN ........................................................................................................... ii
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) v
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
vi Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar
amanat tersebut, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
UU Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3
menegaskan bahwa, ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35
UU Sisdiknas menyebutkan bahwa, ”Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang
harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
20 Tahun 2016 tentang�Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah,
dinyatakan bahwa, “ Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah”. �
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SD/MI pada aspek sikap
(attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. Sedangkan aspek (knowledge) adalah memiliki pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
serta dampak fenomena dan kejadian, serta aspek keterampilan (skill) adalah memiliki
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 11
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus
korupsi yang selalu muncul di depan mata. Hal ini dapat merusak generasi muda dan sendi-
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pemerintah dengan dukungan
masyarakat harus segera menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan semangat
antikorupsi dan pada akhirnya berani berkata, bersikap, dan bertindak ANTIKORUPSI. Berkaitan
dengan hal tersebut, UU Sisdiknas menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Berdasarkan pengertian tersebut, kurikulum harus mampu menumbuhkan semangat dan berani
berkata, bersikap, dan bertindak antikorupsi. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah, yaitu dengan diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi tahun 2012, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, Inpres Nomor 2 tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi tahun 2014, Inpres No 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015 , dan yang terakhir adalah Inpres No. 10 tahun
2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017.
Sebagai tindak lanjut dari Inpres no. 5 tahun 2004, maka Kementerian Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2009
membentuk Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan antikorupsi di
sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.
Model pengintegrasian tersebut sudah disosialisasikan dan di diseminasikan ke sekolah-sekolah
rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum Tahun 2013 edisi revisi 2016 dan beberapa
peraturan pendukung yang berlaku, serta perubahan organisasi Kemdikbud yang dituangkan
dalam Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka terjadi perubahan dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Berkaitan dengan hal tersebut Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
menyusun kembali Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi melalui Kegiatan Pembinaan
Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2017 untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs,
dan SMA/MA/SMK/MAK. Hasil penyempurnaan buku Model Pengintegrasian Pendidikan
Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan
2 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
2
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
dipergunakan dalam kegiatan workshop dan diseminasi, yang dijadikan sebagai dasar
pembelajaran di sekolah.
Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuan
dasar tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara yang dilandasi
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya bangsa,
memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman agama,
sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang diharapkan dapat
diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa materi/konten PPKn di Indonesia
terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan pengorganisasian materi secara sistematis
dan pedagogik, seperti ilmu hukum, politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi,
nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian
secara substansi mata pelajaran PPKn terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang
berkembang dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah
faktual khususnya penanaman nilai-nilai antikorupsi.
PPKn merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, PPKn sebagai salah satu
mata pelajaran yang mampu memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis yang
melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional. PPKn memiliki peran mengembangkan
nilai-nilai Pancasila yang diharapkan mampu membudayakan dan memberdayakan peserta didik
agar menjadi warganegara yang cerdas dan baik serta menjadi pemimpin bangsa dan negara
Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggungjawab. Adapun fungsi
PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan dan
penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter antikorupsi.
Korupsi dalam konteks pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan atau
mengurangi serta mencegah sebelum ada niat (pre-emtif) dan sudah ada niat (preventif) untuk
tidak melakukan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi dimaksud merupakan keseluruhan
upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara
tegas setiap bentuk tindakan korupsi. Pendidikan Antikorupsi sangat penting dilakukan melalui
jalur pendidikan, karena pendidikan adalah usaha sadar untuk merubah perilaku seseorang,
termasuk peserta didik calon pemimpin masa depan (students are today, leaders are tomorrow)
dengan harapan agar generasi muda secara sadar mampu membangun sistem nilai antikorupsi
yang melekat pada jiwa dan karakter antikorupsi pada dirinya.
B. Dasar Hukum.
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 33
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
c. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
e. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah
Tahun 2012-2014 (Stranas PPK) .
f. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
g. Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012.
h. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
i. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2014.
j. Instruksi Presiden Republik Indonesia�Nomor 7 Tahun 2015�Tentang�Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015.
k. Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017 untuk pemerintah pusat
Kementerian/Lembaga/Instansi/Pemerintah Daerah.
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Buku
Yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan.
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan dasar dan Menengah.
4 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
4
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
b. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn dan;
e. mengimplementasikan pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SD/MI:
a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn melalui proses pembelajaran tematik SD/MI yang terintegrasi
nilai-nilai antikorupsi;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn
SD/MI melalui pembelajaran tematik yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan antikorupsi terhadap guru di
lingkungan sekolahnya;
3. Pengawas Sekolah SD/MI
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
implementasi pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai- nilai
antikorupsi.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SD/MI melalui
pembelajaran tematik yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
4. Bagi Dinas Pendidikan:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi, dan monitoring
program diseminasi model pengintegrasian pendidikan antikorupsi melalui mata
pelajaran PPKn SD/MI di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam
mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi.
D. Manfaat
Dengan menggunakan model ini, guru SD/MI, dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan
mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan,
yakni: (a) sikap kewarganegaraan (civic dispositions) termasuk keteguhan, komitmen
dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic
responsibility); (b) pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge); (c) keterampilan
kewarganegaraan (civic skill) termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan
(civic competence and civic responsibility).
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 55
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan
antikorupsi yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman korupsi yang ditinjau dari dimensi politik,
sosiologi, ekonomi, dan hukum yang dikemas secara pedagogis. Pengembangan model
pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal
sebagai berikut:
1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi.
2. Pengintegrasian aspek dan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn.
3. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn.
4. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) mata pelajaran PPKn.
5. Implementasi pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.
6 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
6
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
BAB II
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 77
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Pendidikan antikorupsi merupakan bagian atau irisan dari pendidikan karakter, yang
lebih fokus untuk mengembangkan nilai-nilai antikorupsi. Nilai-nilai antikorupsi berfungsi untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan
standar perilaku yang baik. Menurut KBBI online 2017, “nilai diartikan sebagai pribadi yang
utuh, misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan
benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat”. Oleh karena itu pembinaan
pengembangan nilai-nilai antikorupsi melalui pendidikan merupakan wahana untuk
mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi dalam diri seseorang agar
menjadi sikap dan perilaku antikorupsi. Antikorupsi dilihat dalam konteks pendidikan adalah
tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi korupsi, merupakan keseluruhan upaya untuk
mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara tegas setiap
bentuk tindak korupsi (Buchori, Muchtar, 2007).
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam memberantas korupsi dengan
penetapan berbagai peraturan perundang-undangan, namun belum menampakkan hasil yang
optimal. Oleh karena itu diperlukan terobosan dengan cara pencegahan, yaitu dengan
membangun filosofi berupa penyemaian nalar dan nilai-nilai yang bebas dari korupsi melalui jalur
pendidikan. Jalur pendidikan memiliki posisi sangat vital dalam upaya membangun sikap dan
perilaku antikorupsi, khususnya sektor pendidikan formal diharapkan dapat berperan dalam
memenuhi kebutuhan pencegahan korupsi sebagai preventive strategi. Dalam hal ini peserta
didik dijadikan sebagai target sekaligus diberdayakan sebagai penekan lingkungan agar tidak
permissive to corruption dan bersama-sama bangkit melawan korupsi.
Agar sikap dan perilaku antikorupsi dapat menjadi karakter peserta didik, maka
pendidikan antikorupsi melalui pendidikan formal di sekolah harus diorientasikan pada tataran
moral action, agar peserta didik tidak hanya berhenti pada kompetensi (competence) saja, tetapi
sampai memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habit) dalam mewujudkan nilai-nilai dalam
kehidupan sehari-hari. Lickona (1991), menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai
pada tataran moral action diperlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan mulai dari
proses moral knowing, moral feeling, hingga sampai pada moral action. Ketiganya harus
dikembangkan secara terpadu dan seimbang. Dengan demikian diharapkan potensi peserta
didik dapat berkembang secara optimal, baik pada aspek kecerdasan intelektual, yaitu memiliki
kecerdasan, kemampuan membedakan yang baik dan buruk, benar dan salah, serta
menentukan mana yang bermanfaat. Kecerdasan emosional, berupa kemampuan
mengendalikan emosi, menghargai dan mengerti perasaan orang lain, dan mampu bekerja
dengan orang lain. Kecerdasan sosial, yaitu memiliki kemampuan berkomunikasi, senang
menolong, berteman, senang bekerja sama, senang berbuat untuk menyenangkan orang lain.
Kecerdasan spritual, yaitu memiliki kemampuan iman yang anggun, merasa selalu diawasi oleh
Allah, gemar berbuat baik karena lillahi ta’alah, disiplin beribadah, sabar, ikhtiar, jujur, pandai
bersyukur dan berterima kasih. Sedangkan kecerdasan kinestetik, adalah menciptakan
8 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
8
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
keperdulian terhadap dirinya dengan menjaga kesehatan jasmani, tumbuh dari rizki yang hahal,
dan sebagainya. Maka sosok manusia yang mengembangkan berbagai kecerdasan tersebut,
diharapkan siap menghadapi dan memberantas perbuatan korupsi atau bersikap antikorupsi.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 99
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
kampanye pemilu mereka. Korupsi politis semacam ini terjadi dibanyak negara dan
memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Secara umum, korupsi mengkikis
kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber
daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang
bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti
kepercayaan dan toleransi.
2. Dimensi Sosiologi
Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari
masyarakat dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi sifat, perlaku, dan
perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia,
ensiklopedia bebas-Sosiologi 23/02/2008), mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem
sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang
yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial, dalam kehidupan bermasyarakat sangat
membutuhkan keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan sosial. Hubungan
sosial tersebut dapat terjadi karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku
manusia, inilah yang disebut sebagai interaksi sosial. Berkaitan dengan hal tersebut,
perbuatan korupsi merupakan salah satu konsekuensi dari interkasi antar individu baik
dalam bentuk individu maupun kelompok yang merupakan wujud dari penyimpangan sosial.
Ketika salah satu pihak melakukan suatu tindakan penyimpangan dan tindakan menyimpang
tersebut merugikan pihak lain, maka tindakan individu atau kelompok tersebut dapat
dikatakan sebagai suatu tindakan korupsi.
Penyimpangan sosial dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu
tindak kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang
berlaku secara umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian,
keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan
penyimpangan yang berbentuk kelompok atau kolektif (group deviation) merupakan suatu
perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan
melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Akibat yang ditimbulkannya sama
dengan penyimpangan yang dilakukan secara individu. Bentuk penyimpangan sosial secara
kelompok dapat terjadi dengan adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang
menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut
dalam tindak kejahatan kelompok. Hal ini biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi
maupun terbuka, seperti merampok, menjajah, melakukan korupsi, sindikat curanmor dan
lain-lain.
10 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
10
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Dengan adanya penyimpangan sosial tersebut perlu adanya pengendalian sosial,
yaitu suatu upaya yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat melalui mekanisme
tertentu untuk mencegah dan meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku
menyimpang/membangkang serta mengajak dan mengarahkannya untuk berperilaku dan
bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Pengendalian sosial tersebut dapat
dilaksanakan melalui jalur hukum (yang harus kita lakukan), norma-norma (yang biasanya
kita lakukan), dan petunjuk moral (yang seharusnya kita lakukan).
Soerjono Soekanto (www.dikmenum.go.id I. 08/07/2008), menyatakan bahwa
pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan,
yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat
agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan demikian, pengendalian
sosial meliputi proses sosial yang direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) untuk
mengarahkan seseorang atau kelompok orang. Selain itu pengendalian sosial pada
dasarnya merupakan sistem dan proses yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa
warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial.
Berkaitan dengan korupsi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial,
maka dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian sosial melalui system mendidik dan
mengarahkan melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri
seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku yaitu bersikap anti-korupsi. Mengajak bertujuan mengarahkan
agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma yang berlaku dan tidak menurut
kemauan individu-individu atau kelompok yang melakukan korupsi.
3. Dimensi Ekonomi
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan yang
tinggi. Sebagai contoh dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena
kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat
korup. Walaupun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos
(niaga) dengan mempermudah birokrasi. Sedangkan di sektor publik korupsi menimbulkan
distorsi dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat dimana suap
dan upah tersedia lebih banyak. Baik di sector privat maupun publik, dimungkinkan pejabat
membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru sebagai tambahan kompleksitas proyek
masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi. Hal ini mengakibatkan lebih banyak
kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan,
lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan dan infrastruktur; serta menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran
pemerintah.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 11
11
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Korupsi di bidang ekonomi juga menyebabkan persaingan yang tidak kompetitif antar
pelaku ekonomi (pengusaha) karena semua proses harus melalui uang pelicin dan
memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mengakibatkan munculnya kekacauan
"lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan
sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien. Sedangkan
bagi masyarakat bawah, korupsi menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi dan harga-
harga menjadi lebih mahal sebagai dampak adanya “ongkos manajemen” seperti
dipaparkan di atas. Akibatnya muncul banyak pengemis, penganguran, pemerasan, hingga
pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang untuk memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan hidup. Inilah yang menyebabkan korupsi dikualifikasikan sebagai
pelanggaran Hak Ekonomi.
4. Dimensi Hukum
Keberhasilan pemerintah dan kekuasaan suatu Negara seperti Indonesia adalah
bagaimana kebijakan negara mencegah dan memberantas korupsi secara optimal, masalah
korupsi pada dasarnya tidak bersaandar pada legitimasi hukum saja, tetapi terkait dengan
aspek ekonomi, sosial dan politik. Seno Adji (2009) berpendapat bahwa korupsi di Indonesia
sudah tersistem (systemic corruption) yang melibatkan kelembagaan yang dikategorikan
sebagai penyakit yang sulit pembuktiannya bahkan lekat sekali dengan kekuasaan. Sistem
harus ditelaah sebagai kesatuan yang meliputi tindakan re-evaluasi, reposisi, dan
pembaharuan struktur, substansi hukum khususnya budaya hukum sebagai cermin etika
dan integritas penegakan hukum. Budaya hukum merupakan aspek penting yang melihat
bagaimana masyarakat menganggap ketentuan sebagai civic-minded, sehingga masyarakat
selalu taat dan menyadari betapa pentingnya hukum sebagai regulasi.
Praktek korupsi di Indonesia lebih transparan setelah berbagai kasus yang menimpa
para politikus secara beruntun terkuak, meskipun dalam penyelesaiannya masih terdapat
kendala karena kompleksitas dan keluasan aspek serta konspirasnyai. Menurut Laila (2009)
paling tidak ada tiga relasi konspirasi yang melakukan intervensi saling menguntungkan
terhadap proyek-proyek atau berbagai kegiatan. Pertama, antar pejabat dalam suatu
instansi pemerintah maupun antar instansi, termasuk di dalamnya melibatkan pejabat di
bidang keamanan (militer dan kepolisian). Kedua, antara pejabat dengan pengusaha,
dimana para pengusaha karena sudah memiliki jaringan di dalam dan benar-benar
mengetahui apa yang dimaui para pejabat itu, selalu saja survive kendati terjadi pergantian
pejabat dalam lingkungan birokrasi. Ketiga, antara pengusaha dengan pengusaha. Relasi
terakhir biasanya terjadi dalam proses tender proyek, dimana diantara mereka sudah saling
mengerti untuk sama “memperoleh jatah” dengan saling membantu atau tidak saling
mengganjal. Wujudnya antara lain “pendamping” dalam proses tender tertentu, dimana sang
12 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
12
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
pendamping itu juga sekaligus memperoleh “bagian atau prosentase” dari sang pemenang,
sehingga pelaksanaan tender sebenarnya hanya formalitas dan akal-akalan saja.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup
unsur-unsur sebagai berikut:
1. Perbuatan melawan hukum;
2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
1. Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
2. Penggelapan dalam jabatan;
3. Pemerasan dalam jabatan;
4. Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
5. Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 13
13
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
14 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
14
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Nilai-nilai yang diinternalisasikan adalah nilai-nilai antikorupsi yang disusun oleh Tim
Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah berdasarkan hasil penelitian
pada tahun 2009, yang selanjutnya dikembangkan dalam buku Model Pengintegrasian
Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI,
SMP/MTs dan SMA/SMK/MA. Nilai-nilai antikorupsi tersebut adalah: nilai kesetaraan,
kebersamaan, komitmen, konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, berbagi, ikhlas, rajin,
sportif, tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, dan
peduli. Secara lengkap disajikan dalam kolom yang terdapat pada halaman duapuluh satu
(21) di atas.
Adapun proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi terhadap peserta didik, dilaksanakan
di sekolah melalui proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Pembinaannya
dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari proses moral knowing, moral feeling, hingga
sampai pada moral action. Karena pembinaannya sampai kepada moral action, maka
implementasinya perlu ditindaklanjuti dengan membangun ”kantin kejujuran” di sekolah
sebagai praktik moral action yang harus dirancang sesuai dengan muatan sifat edukasi.
Kantin Kejujuran, tak ubahnya seperti kebanyakan kantin lainnya. Perbedaannya terdapat
pada pengelolaan dan pola pembayaran yang menitikberatkan pada kesadaran pembeli.
Kantin ini dimaksudkan sebagai ajang pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya
kejujuran terhadap diri sendiri dan lingkungannya, sehingga mereka akan menjadi penerus
bangsa yang jujur untuk memajukan bangsa dan negara.
Kantin Kejujuran merupakan laboratorium perilaku yang dapat merefleksikan
perilaku/tabiat peserta didik yang ada di suatu sekolah. Jika kantin tidak bertahan lama
karena bangkrut, maka hampir dipastikan peserta didik di sekolah itu tidak berperilaku jujur.
Sebaliknya, kantin akan semakin maju ketika peserta didik memegang tinggi asas kejujuran
dalam kesehariannya. Oleh karena itu, kantin kejujuran perlu diterapkan di satuan
pendidikan sebagai upaya prepentif bagi generasi muda agar tidak permissive to corruption.
Sebab prevention is better than cure, pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
Hasil yang diharapkan dari intervensi di jalur pendidikan adalah: Kaum muda
khususnya pelajar dapat lebih memahami tindak pidana korupsi, dan mulai berani berkata,
bersikap, dan bertindak ANTIKORUPSI, yang pada gilirannya dapat mewarnai, mendorong
masyarakat dan lingkungan sekitarnya untuk bersama-sama bangkit melawan korupsi.
Dengan kondisi demikian diharapkan dapat membawa negeri ini keluar dari perangkap
korupsi serta mengembalikan kewibawaan serta harga diri bangsa.
Berdasarkan uraian tentang pendidikan antikorupsi tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa diimplementasikannya pendidikan antikorupsi pada jalur pendidikan formal sangat
mendukung fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang dinyatakan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang menyatakan
secara eksplisit bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 15
15
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.” Dengan demikian, pembinaan pendidikan antikorupsi
pada jalur pendidikan di seluruh satuan pendidikan (sekolah) merupakan wahana untuk
mendukung dan mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
16 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
16
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
BAB III
Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diatur dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016, dijabarkan menjadi 4
(empat) Kompetensi Inti (KI) yaitu: sikap spriritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Sesuai Permendikbud Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi. Masing-masing KI dijabarkan ke dalam sejumlah Kompetensi Dasar (KD) sebagaimana termuat dalam Permendikbud
Kompetensi Inti:
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan
Sikap Sosial
guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
Pengetahuan
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
Keterampilan
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
17
17
18
Telaah KI dan KD PPKn terhadap nilai-nilai antikorupsi dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1. Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan, sesuai
dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.
4 1.4 Menerima keberagaman di rumah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama 3.4 Mengidentifikasi bentuk 4.4 Menceritakan pengalaman
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha dalam keberagaman di rumah. kerjasama dalam kerjasama dalam keberagaman di
Esa di rumah. keberagaman di rumah. rumah.
2. Mengidentifikasi KD yang dikembangkan dari Kompetensi Inti Pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi, indikator, dan Pendidikan Antikorupsi,
diikuti KD yang dikembangkan dari KI Keterampilan, KI Spiritual, dan KI Sosial.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
3.1 Mengenal simbol sila-sila aturan di rumah ketika masih kecil (misalnya cerita dari ibu tentang a. Menepati janji (tanggung jawab).
Pancasila dalam lambang makanan bayi, aturan tentang menjaga kesehatan supaya bayi atau anak b. Tidak diskriminatif dalam memberikan
negara “Garuda Pancasila”. kecil tidak sakit) layanan (adil)
4.1 Menceritakan simbol-simbol 2. Menyampaikan aturan di rumahnya masing-masing (misalnya tentang c. Tidak nepotisme (adil, mandiri).
sila Pancasila pada Lambang aturan belajar di rumah) d. Tidak kolusi (jujur, mandiri).
19
19
20
Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
Garuda sila Pancasila. 3. Mengamati gambar burung Garuda Pancasila e. Melaksanakan kerjasama tanpa
4. Mendengarkan guru membaca teks Pancasila melihat perbedaan agama, sosial, dan
5. Menirukan guru membaca teks Pancasila ekonomi (kesetaraan).
6. Membaca sila sila Pancasila f. Membunyikan radio, TV, tape dengan
7. Menunjukkan kalimat ajakan pada cerita tentang pengalaman di sekolah sewajarnya (bijaksana)
yang ada kaitannya dengan sila sila Pancasila g. Berpartisipasi menjaga keamanan
8. Mengamati simbol sila sila Pancasila lingkungan (peduli).
9. Mengamati ciri-ciri simbol sila sila Pancasila h. Melakukan donor darah (Ikhlas).
10. Menyebutkan ciri-ciri simbol sila sila Pancasila 3. Ekonomi:
11. Mendengarkan cerita guru yang terdapat simbol sila sila Pancasila a. Melakukan persaingan secara sehat
12. Menanggapi tentang ciri-ciri simbol sila sila Pancasila yang disebutkan (tanggung jawab, jujur, kerja keras).
temannya b. Tidak menyuap (jujur, disiplin).
13. Mengamati gambar tentang sila sila Pancasila c. Tidak borosdalam menggunakan
14. Menyebutkan pengalaman di sekolah yang sesuai dengan sila sila sumber daya /energi, dan
Pancasila dana(sederhana, tanggung jawab).
15. Mengamati gambar burung Garuda Pancasila d. Tidak melakukan penyimpangan
16. Mendengarkan guru membaca teks pemberitahuan tentang Pancasila alokasi dan distribusi (jujur, peduli dan
17. Menirukan guru membaca teks Pancasila tanggung jawab).
18. Membaca sila ketiga Pancasila 4. Hukum:
19. Mengamati simbol sila ketiga Pancasila a. Tidak melakukan penggelapan dana,
20. Mengamati ciri-ciri simbol sila ketiga Pancasila pajak, barang, dan sebagainya (jujur,
21. Menyebutkan ciri-ciri simbol sila ketiga Pancasila tanggung jawab).
22. Membuat karya ekspresi dua dimensi dengan mewarnai gambar Garuda b. Tidak melakukan pemalsuan
Pancasila dokumen, surat, tanda tangan, dan
23. Menunjukkan ungkapan pemberitahuan secara lisan atau tulisan dengan sebagainya (jujur, tanggung jawab).
tepat yang tedapat pada teks/gambar di lingkungan sekolah c. Tidak melakukan pencurian dana,
24. Menemukan kalimat pemberitahuan pada teks tentang pengalaman di barang, waktu, ukuran yang
sekolah yang ada kaitannnya dengan sila ketiga merugikan pihak lain, dan sebagainya
25. Menyebutkan keadaan lingkungan di sekolahku yang sesuai dengan sila (jujur, tanggung jawab, disiplin).
ketiga Pancasila d. Tidak melakukan penipuan terhadap
26. Menemukan kalimat permintaan maaf pada teks tentang lingkungan di pihak lain (jujur, tanggung jawab).
sekolahku yang ada kaitannnya dengan sila ketiga Pancasila e. Tidak melakukan persekongkolan
27. Mengamati kembali simbol ketiga Pancasila dalam membuat putusan (tanggung
28. Menanggapi tentang ciri-ciri simbol sila ketiga Pancasila yang disebutkan jawab).
temannya f. Tidak melakukan perusakan
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
1. Menuliskan kegiatan makan pagi bersama dengan melengkapi bagian dsb.)
kalimat yang kosong dengan menggunakan kata bantu yang tersedia. IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
2. Membaca nyaring teks Peraturan makan. BERBAGI: membagi sesuatu bersama,
3. Membaca nyaring teks Makan pagi bersama keluarga. membagi diri, saling memberi
4. Menuliskan kegiatan makan pagi bersama dengan melengkapi bagian pengalaman.
kalimat yang kosong dengan menggunakan kata bantu yang tersedia. RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun,
21
21
22
Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
5. Membaca nyaring teks Peraturan makan. sungguh2 bekerja, selalu berusaha
6. Menggali informasi dan membuat poster peraturan makan. giat, terus menerus.
7. Mempresentasikan dan memajang poster peraturan makan. SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak
8. Membuat daftar petugas kebersihan. (tetap pendirian, tetap memegang
9. Mencatat cara membersihkan rumah. keadilan).
10. Mengetahui alas kaki. TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib
11. Berdiskusi mengenai apa aja aturan dalam merawat tanaman agar menanggung segala sesuatunya
tanaman dapat tumbuh subur. (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
12. Menuliskan apa saja kemungkinan yang dapat terjadi jika tanaman tidak dipersalahkan, diperkarakan, dsb.
dirawat dengan baik. Misalnya berani dan siap menerima
13. Mempraktikkan secara langsung aturan dan cara merawat tanaman yang resiko, amanah, tidak mengelak, dan
ada di sekolah. berbuat yang terbaik), hak fungsi
14. Menyebutkan beberapa aturan dalam permainan. menerima pembebanan sebagai
15. Berdiskusi dan menuliskan manfaat pentingnya aturan dalam permainan akibat sikap pihak sendiri atau pihak
dan akibat yang dapat timbul jika tidak patuh pada aturan. lain, melaksanakan dan
16. Membuat cerita bergambar tentang anak yang mematuhi dan tidak menyelesaikan tugas dengan
mematuhi aturan sungguh-sungguh.
Tema 8 : Peristiwa Alam DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan)
1. Membaca nyaring teks bacaan yang berhubungan dengan kegiatan pagi pada peraturan, tepat waktu, tertib,
hari sebagai bagian peristiwa siang. dan konsisten.
2. Melakukan cara hidup yang sederhana tidak berlebihan JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat
3. Tanya jawab tentang tentang hal-hal yang harus dilakukanberkaitan dipercaya, berkata dan bertindak
dengan makan di rumah. benar, mengungkapkan sesuatu
4. Mempraktikkan cara mencuci tangan sebelum makan. sesuai dengan kenyataan (tidak
5. Berdiskusi untuk menentukan ide/gagasan, tema, dan obyek untuk berbohong), dan punya niat yang lurus
membuat karya tiga dimensi dengan teknik 3 M (Misalnya membuat terhadap setiap tindakan.
payung dari kertas, membuat tas dari kertas) SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku
6. Membuat karya tiga dimensi dengan teknik 3M sesuai dengan yang tidak berlebihan, tidak banyak
ide/gagasan, tema, dan objek yang telah didiskusikan. seluk-beluknya, tidak banyak pernik,
7. Menuliskan ungkapan minta tolong berkaitan dengan kegiatan yang lugas, apa adanya, hemat, sesuai
dilakukan saat terjadi bencana alam. kebutuhan, dan rendah hati.
KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sekolah
9. Mempraktikkan memberi pujian kepada teman yang rajin dalam bekerja
sama membersihkan lingkungan kelas.
10. Menceritakan pengalaman bekerja sama membersihkan lingkungan
sekolah secara lisan
11. Membuat aturan untuk kegiatan bekerja sama membersihkan lingkungan
23
23
24
Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Antikorupsi
sekolah
12. Mempraktikkan memberi pujian kepada teman yang rajin dalam bekerja
sama membersihkan lingkungan kelas.
MODEL PENGINTEGRASIAN
NILAI-NILAI ANTIKORUPSI KE DALAM MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KELAS I
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
Indikator
Kompetensi Materi Dimensi, Indikator, dan Nilai-
No Pencapaian Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Dasar Pembelajaran Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Tema 1: Diriku
1 1.1 Mensyukuri Tema 1 : Diriku 1. Kosa kata Dimensi dan Indikator Sebagai bangsa Indonesia kita harus bersyukur karena
ditetapkannya 1. Bertanya jawab tentang 1 Politik: memiliki Garuda Pancasila sebagai lambang negara,
bintang, rantai, mengenai pengalaman a. Membuat kebijakan sehingga bisa menyatukan Bangsa Indonesia yang memiliki
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
pohon pentingnya yang baik didasarkan pada keberagaman.
beringin, berpamitan sesuai dengan kepentingan Sebagai wujud rasa syukur, kepada Tuhan YME, kita
kepala kepada orang tua nilai-nilai umum/bersama (adil, harus menjaga kerukunan antarteman, tidak boleh saling
banteng, dan sebelum Pancasila. berani). mengejek meskipun teman kita berbeda dengan kita. Kita
padi kapas berangkat ke 2. Contoh perilaku b, Melaksanakan juga harus menghormati orangtua, tidak boleh melawan,
25
25
26
Indikator
Kompetensi Materi Dimensi, Indikator, dan Nilai-
No Pencapaian Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Dasar Pembelajaran Nilai Antikorupsi
Kompetensi
sebagai sekolah (berpikir yang sesuai kebijakan didasari pada harus nurut. Jika mau berangkat ke sekolah harus
gambar pada kritis). dengan nilai- sikap menjunjung tinggi berpamitan dan mengucapkan salam. (tanggung jawab,
lambang 2. Bertanya jawab nilai Pancasila. kebenaran (jujur, disiplin)
negara mengenai 3. Teks sila-sila berani). Pada awal kita masuk sekolah kita mempunyai teman
“Garuda pentingnya dalam c Melaksanakan baru. Oleh karena itu, kita harus saling berkenalan, tidak
Pancasila” memberi salam Pancasila. pengawasan kebijakan boleh sombong, tidak boleh memilih-milih teman, semua
2.1 Bersikap (berpikir kritis). 4. Simbol sila secara tidak tebang harus kita sapa, kita ajak bersalaman sambil
santun, rukun, 3. Bertanya jawab pertama. pilih (adil, berani). memperkenalkan diri. Semua teman kita anggap sama baik
mandiri, dan tentang 5. Contoh sikap 2. Sosiologi: yang kaya maupun yang miskin. Dalam pergaulan kepada
percaya diri pentingnya gotong royong a. Menepati janji sesama teman kita harus bersikap baik, berbicara sesuai
sesuai dengan mematuhi aturan dalam (tanggung jawab). kenyataan (jujur), berperilaku santun, toleran, saling
sila-sila di rumah (misalnya berteman yang b. Tidak diskriminatif menghargai, dan memperlakukan teman sebaik-baiknya
Pancasila sebelum sesuai dengan dalam memberikan (peduli).
dalam berangkat sekolah nilai-nilai layanan (adil). Demikian juga kepada Tuhan, kita harus selalu bersyukur
lambang sebaiknya Pancasila. c. Tidak nepotisme (adil, atas karunianya. Kita dikaruniai tubuh yang sehat dan
negara sarapan, waktu (kebersamaan) mandiri). anggota tubuh yang lengkap. Anggota tubuh juga harus kita
“Garuda yang sesuai untuk 6. Lagu Garuda d. Tidak kolusi (jujur, rawat dengan baik, misalnya mata kita pergunakan dengan
Pancasila” tidur malam dan Pancasila. mandiri). benar, membaca di tempat yang terang, tidak boleh sambil
dalam bangun pagi) 7. Memasangkan 3. Ekonomi: tiduran, memilih bacaan juga yang bermanfaat misalnya
kehidupan (berpikir kritis) simbol Garuda a. Melakukan persaingan membaca teks Pancasila, dan lain-lain. Itulah contoh cara
sehari-hari. Tema 1 : Diriku Pancasila secara sehat (tanggung kita mensyukuri anugrah Tuhan.
3.1 Mengenal 1. Menceritakan dengan teks jawab, jujur, kerja Dalam pergaulan, kita juga akan menemukan perbedaan,
simbol sila-sila pengalaman Pancasila. keras) misalnya berbeda keadaan, sifat, hobi, budaya, dan lain-lain.
Pancasila melakukan 8. Contoh b. tidak menyuap (jujur) Terhadap perbedaan itu kita harus mensyukurinya. Dengan
dalam kegiatan bersama pengalaman c. tidak boros dalam perbedaan dapat membuat kita saling mengenal, saling
lambang anggota keluarga pada masa menggunakan sumber menghargai, saling membantu, dan saling menyayangi.
negara di rumah kecil. daya (sederhana, Kecuali sikap itu, sikap lain yang perlu kita kembangkan
“Garuda (komunikasi) 9. contoh aturan tanggung jawab) adalah sikap tertib dalam mengikuti segala kegiatan di
Pancasila”. 2. Menceritakan ciri di rumah, d. tidak melakukan kelas/sekolah (disiplin), sikap saling menghargai dalam
4.1 Menceritakan khas anggota misalnya penyimpangan alokasi keberagaman di lingkungan rumah maupun di sekolah
simbol-simbol keluarga tentang belajar. dan distribusi (jujur, (kebersamaan).
sila Pancasila (komunikasi) (melaksanakan peduli, tanggung jawab) Manusia sebagi makhluk sosial harus selalu
pada 3. Melaksanakan hak dan 4. Hukum: mengembangkan sikap gotong royong dalam berteman. Hal
Lambang kewajiban sebagai kewajiban). a. tidak melakukan ini sesuai dengan pengamalan nilai-nilai yang terkandung
Garuda sila anak di rumah, di 10. Menirukan guru penggelapan dana, dalam Pancasila. Kecuali itu, sebagai anak juga harus sadar
Pancasila. sekolah, dan di membaca teks pajak, barang, dan dengan kewajibannya ketika menjadi anggota keluarga di
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
ketiga h. tidak menyalahi/ m dan bangsa
Pancasila. elanggar aturan Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh
17. Contoh perilaku (disiplin, tanggung umat. Maka, dalam kehidupan sehari-hari kita harus saling
yang sesuai jawab). menghormati karena pada dasarnya kita pasti saling
dengan isi sila membutuhkan.(kebersamaan)
Pancasila. Nilai Acuan Simbol pohon beringin melambangkan persatuan bagi
27
27
28
Indikator
Kompetensi Materi Dimensi, Indikator, dan Nilai-
No Pencapaian Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Dasar Pembelajaran Nilai Antikorupsi
Kompetensi
18. Makna bersatu KEBERSAMAAN: Hal bangsa Indonesia. Makna yang terlukiskan dalam simbol ini
dalam bersama seperti rasa menggambarkan perilaku bangsa Indonesia yang selalu
keberagaman. persaudaraan/kekeluarg menjaga persatuan (kerjasama).
19. Contoh aan, senasib Kita semua harus turut serta menjaga situasi di sekolah
perbuatan sepenanggungan, dan agar selalu harmonis, jangan sampai terdapat pertentangan
saling tolong- merasa menjadi satu atau keributan. Jika terjadi pertentangan atau keributan di
menolong kesatuan(integritas). sekolah tugas kita adalah melerai, mendamaikan secara adil
dalam KOMITMEN: perjanjian, dan bijaksana, tidak memihak satu sama lain. Hal ini ini
keberagaman. keterikatan untuk merupakan perwujudan dari pengamalan Pancasila (adil).
20. Contoh melakukan sesuatu
perbuatan tidak (yang telah disepakati),
mengejek dan kontrak.
mau melerai KONSEKUEN: sesuai dengan
ketika ada apa yang
teman yang dikatakan/diperbuat,
berkelahi. berwatak teguh, tidak
21. Contoh sikap menyimpang dari apa
ikhlas dalam yang sudah diputuskan
kehidupan BIJAKSANA: selalu
sehari-hari. menggunakan akal
22. Laporan budinya (pengalaman
pelaksanaan dan pengetahuan-nya),
kerjasama arif, tajam pikiran, pandai
sesuai dan hati-hati (cermat,
pengamalan teliti, dsb.)
sila ketiga IKHLAS: bersih hati, tulus hati.
Pancasila. RAJIN: suka bekerja (belajar
Tema 2: Kegemaranku dsb.), tekun, sungguh-
2 1.2 Menerima Tema 2: Kegemaranku 1. Contoh teks sungguh bekerja, selalu Dalam pergaulan sehari-hari kita tidak boleh
kebersamaan 1. Mendiskusikan berpamitan berusaha giat, terus memaksakan kehendak, kita harus saling menghargai agar
dalam aturan yang sebelum menerus. tidak terjadi perpecahan di antara teman. Demikian pula
keberagaman berlaku dalam berangkat ke SPORTIF: bersifat kesatria, kepada orang tua, kita harus selalu menghargai dan
sebagai kehidupan sehari- sekolah. jujur, tegak (tetap bertindak sopan, misalnya ketika berangkat ke sekolah
anugerah hari di rumah. 2. Teks tanya pendirian, tetap harus berpamitan. Masuk atau keluar rumah selalu
Tuhan Yang 2. Mendiskusikan jawab tentang memegang keadilan). mengucapkan salam. (berpikir kritis)
TANGGUNG JAWAB:
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
slogan yang setiap tindakan. sepantasnya kita harus melaksanakan ketertiban dalam
mendidik KERJA KERAS: kegiatan berbagai kegiatan yang kita lakukan.
dalam melakukan sesuatu Sikap lain yang perlu dikembangkan lagi adalah sikap
kehidupan dengan sungguh- menghargai atau menempatkan orang lain sejajar/sama
sehari-hari. sungguh, pantang dengan diri kita (kesetaraan). Serta terbiasa membagi
10. Contoh teks menyerah/ulet dan sesuatu/pengalaman kepada orang lain (berbagi). Melalui
29
29
30
Indikator
Kompetensi Materi Dimensi, Indikator, dan Nilai-
No Pencapaian Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Dasar Pembelajaran Nilai Antikorupsi
Kompetensi
bermain peran semangat dalam kesetaraan dan berbagi pengalaman diharapkan kita akan
tentang berusaha. semakin baik dalam menjaga hubungan antara teman.
kegiatan ADIL : sama berat, tidak berat Kemudian membiasakan diri menerima temannya yang
sehari-hari di sebelah, tidak memihak berbeda dengan dirinya karena sama-sama sebagai
rumah, /tidak pilih kasih, berpi makhluk Tuhan merupakan kebiasaan yang sangat baik.
11. Contoh hak/berpegang kepada Adapun contoh perilaku kebersamaan dalam keberagaman
peraturan yang kebenaran, sepatutnya, di rumah dan kelas/ sekolah, misalnya menghargai orang
berlaku di sore tidak sewenang-wenang, lain/ teman sejajar/sama kedudukannya dengan dirinya
hari di rumah. seimbang, netral, objektif dalam pergaulan sehari-hari (kesetaraan).
12. Peraturan yang dan proporsional. Bersikap tidak membedakan antara teman yang kaya
berlaku di BERANI: mempunyai hati dan yang miskin dalam pergaulan sehari-hari (kesetaraan).
rumah pada yang mantap dan rasa Saling berbagi cerita tentang pengalaman yang
malam hari. percaya diri yang besar bermanfaat kepada teman/orang lain (berbagi).
13. Contoh sikap dalam menghadapi Kecuali menjalankan agama dengan baik, sebagai
yang bisa ditiru bahaya, kesulitan, dsb. makhluk sosial kita perlu mengembangkan kehidupan sosial,
dan yang tidak (Tidak takut, gentar, bergotong royong, membantu orang tua, merawat hewan
bisa ditiru. kecut) dan pantang yang ada di rumah kita, dan lain-lain. Jadi, semua hak dan
mundur. kewajiban kita diidentifikasi, kemudian dilaksanakan dengan
PEDULI: mengindahkan, penuh rasa tanggung jawab.
memperhatikan (empati), Untuk mewujudkan hal itu, peserta didik harus lebih rajin,
menghiraukan, giat belajar, selalu mengerjakan tugas dengan jujur, tidak
menolong, toleran, setia melanggar aturan agama yang dianutnya.Ingatlah bahwa
kawan, membela, yang kita lakukan selalu dilihat oleh Tuhan Yang Maha Esa,
memahami, menghargai dicatat oleh Malaikat dan kelak harus
dan memperlakukan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan Yang Maha
orang lain sebaik- Esa.(nilai kejujuran, tanggung jawab, disiplin)
baiknya. Jangan sampai kita melakukan tindakan koruptif di mana
KESETARAAN: kesejajaran, pun kita berada. Oleh karena itu, kita harus selalu disiplin
sama menjalankan perintah-perintah Tuhan seperti menjalankan
tingkatan/kedudukan, ibadah dan menjauhi larangan-laranganNya seperti
sebanding, sepadan, bohong/tidak jujur. Setiap agama pastilah menyerukan
seimbang. kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. (nilai disiplin,
KEPEMILIKAN: perihal kejujuran). Kecuali sikap-sikap itu, kita perlu membiasakan
kepemilikan hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari.
HEMAT: berhati-hati dalam Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara setiap
membelanjakan uang, warga negara memiliki hak dan kewajiban.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
31
31
32
Indikator Pencapaian Dimensi, Indikator, dan Nilai-Nilai Materi Pembelajaran Terintegrasi
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kompetensi Antikorupsi Nilai-Nilai Antikorupsi
Tema 3: Kegiatanku
3 1.3 Menerima Tema 3: Kegiatanku 1. Cerita tentang Dimensi dan Indikator Untuk lebih mempererat
keberagaman 1. Menceritakan dan menemukan pengalaman 1 Politik: sesama anggota keluarga perlu
karakteristik kosakata tentang pengalaman melakukan kegiatan a. Membuat kebijakan melakukan kegiatan bersama.
individu sebagai yang menjadi kebiasaan baik di bersama anggota didasarkan pada Dalam melakukan kegiatan
anugerah pagi hari sesuai dengan nilai- keluarga di rumah. kepentingan umum/bersama bersama harus saling menghormati
Tuhan Yang nilai Pancasila. 2. Cerita tentang ciri (adil, berani). karena setiap orang mempunyai
Maha Esa di 2. Menunjukkan perilaku kegiatan khas anggota b, Melaksanakan kebijakan hak dan kewajiban serta watak
rumah. pagi hari di rumah yang sesuai keluarga. didasari pada sikap yang berbeda-beda. Ketika setiap
2.3 Menampilkan dengan nilai-nilai Pancasila. 3. Contoh kewajiban menjunjung tinggi kebenaran anggota keluarga saling
kebersamaan Tema 3 : Kegiatanku sebagai anak di (jujur, berani). menghormati, maka kegiatan yang
dalam 1. Mendiskusikan kegiatan- rumah, di sekolah, c Melaksanakan pengawasan dilakukan bersama pasti akan
keberagaman kegiatan yang baik di siang hari dan di masyarakat. kebijakan secara tidak berjalan dengan tertib.
karakteristik yang sesuai dengan aturan 4. Arti hak dalam tebang pilih (adil, berani). Dalam kehidupan sehari-hari
individu di yang berlaku di rumah. kehidupan sehari- 2. Sosiologi: kita juga tidak boleh membeda-
rumah. 2. Membedakan perbuatan yang hari. a. Menepati janji (tanggung bedakan teman dalam pergaulan.
3.3 Mengiden- sesuai aturan dengan yang 5. Contoh hak anak di jawab). (peduli). Demikian juga ketika kita
tifikasi tidak sesuai dengan aturan rumah, di sekolah, b. Tidak diskriminatif dalam berada di rumah harus peduli
keberagaman berdasarkan teks bacaan. dan di masyarakat. memberikan layanan (adil). terhadap lingkungan,
karateristik 3. Bermain peran kegiatan siang 6. Contoh pelaksanaan c. Tidak nepotisme (adil, membiasakan kerja sama dan
individu di hari sesuai aturan di rumah kewajiban sebagai mandiri). saling tolong-menolong, misalnya
rumah. yang di dalamnya terdapat anak di rumah, d. Tidak kolusi (jujur, mandiri). membantu orangtua membersihkan
4.3 Menceritakan kosakata yang memuat slogan sekolah, dan 3. Ekonomi: rumah, membersihkan tempat tidur,
pengalaman sederhana (misalnya matikan masyarakat. a. Melakukan persaingan merapikan buku. (kepedulian)
kebersamaan lampu jika tidak digunakan) 7. Contoh perbuatan secara sehat (tanggung Kecuali kebiasaan membantu
dalam 4. Menceritakan pengalaman suka menolong jawab, jujur, kerja keras) pekerjaan orang tua di rumah dan
keberagaman tentang tata tertib yang berlaku ketika melihat orang b. tidak menyuap (jujur) mengurus diri sendiri kita juga perlu
kehidupan sore hari di rumah. lain yang mengalami c. tidak boros dalam membiasakan diri membantu
individu di 5. Mengidentifikasi jumlah tata kesulitan. menggunakan sumber daya teman yang kesulitan sehingga
rumah. tertib sore hari di rumah dan (sederhana, tanggung lahir rasa setia kawan. (peduli)
membandingkan dengan aturan jawab) Sedangkan di sekolah kita juga
pagi dan siang hari. d. tidak melakukan harus menaati perintah Bapak/Ibu
6. Mendengar cerita dan penyimpangan alokasi dan Guru, jika ada tugas piket harus
menceritakan kembali tentang distribusi (jujur, peduli, dilaksanakan dengan benar.
tata tertib aturan di rumah pada tanggung jawab) (tanggung jawab). Begitu juga jika
malam hari. 4. Hukum: bermain sesama teman, selain itu
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
pagi dan siang hari. KEBERSAMAAN: Hal bersama (peduli).
5. Mendengar cerita dan seperti rasa
menceritakan kembali tentang persaudaraan/kekeluargaan,
tata tertib aturan di rumah pada senasib sepenanggungan,
malam hari. dan merasa menjadi satu
33
33
34
Indikator Pencapaian Dimensi, Indikator, dan Nilai-Nilai Materi Pembelajaran Terintegrasi
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kompetensi Antikorupsi Nilai-Nilai Antikorupsi
6. Mendiskusikan kebiasaan- kesatuan(integritas).
kebiasaan yang baik di malam KOMITMEN: perjanjian, keterikatan
hari yang sesuai dengan tata untuk melakukan sesuatu
tertib dan aturan yang berlaku di (yang telah disepakati),
rumah. kontrak.
7. Menyimpulkan sikap yang harus KONSEKUEN: sesuai dengan apa
ditiru dan tidak boleh ditiru. yang dikatakan/diperbuat,
Tema 4: Keluargaku berwatak teguh, tidak
4 1.4 Menerima Tema 4: Keluargaku 1. Teks yang berisi menyimpang dari apa yang Membantu orang tua
keberagaman di 1. Menghafal sila pertama tentang bentuk kerja sudah diputuskan membersihkan tempat tidur,
rumah sebagai Pancasila. sama di rumah. BIJAKSANA: selalu menggunakan menyapu, mengelap kaca,
anugerah Tuhan 2. Mengamati simbol sila pertama 2. Contoh cerita akal budinya (pengalaman merupakan bentuk kerja sama di
Yang Maha Esa Pancasila. tentang pengalaman dan pengetahuan-nya), arif, rumah. Meskipun keberagaman
di rumah. 3. Menyanyikan lagu Garuda kerja sama dalam tajam pikiran, pandai dan hati- usia, pendidikan, adat istiadat,
2.4 Menampilkan Pancasila. keberagaman di hati (cermat, teliti, dsb.) namun kerjasama menyelsaikan
sikap kerja 4. Memasangkan teks sila pertama rumah. IKHLAS: bersih hati, tulus hati. sesuatu di rumah tidak boleh
sama dalam Pancasila dengan simbol yang 3. Teks yang berisi RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), padam, harus ditingkatkan terus
keberagaman di sesuai. tentang kegiatan tekun, sungguh-sungguh sehingga lingkungan rumah
rumah. Tema 4: Keluargaku bekerja sama bekerja, selalu berusaha giat, tampak bersih dan asri.
3.4 Mengiden- 1. Menuliskan kegiatan makan membersihkan terus menerus. Manusia pada umumnya
tifikasi bentuk pagi bersama dengan lingkungan. SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, senang diberikan pujian. Oleh
kerjasama melengkapi bagian kalimat yang 4. Teks yang berisi tegak (tetap pendirian, tetap karena itu, siapa pun yang telah
dalam kosong dengan menggunakan ungkapan tentang memegang keadilan). melakukan sesuatu yang baik perlu
keberagaman di kata bantu yang tersedia. pujian terhadap hasil TANGGUNG JAWAB: keadaan kiranya diberikan penghargaan
rumah. 2. Membaca nyaring teks kerjasama wajib menanggung segala minimal dengan pujian. Karena
4.4 Menceritakan Peraturan makan. membersihkan sesuatunya (kalau terjadi apa- pujian itu mampu memberikan
pengalaman 3. Membaca nyaring teks Makan lingkungan. apa boleh dituntut, motivasi kepada orang yang dipuji.
kerjasama pagi bersama keluarga. 5. Contoh peraturan dipersalahkan, diperkarakan, Dengan demikian dia termotivasi
dalam 4. Menuliskan kegiatan makan kegiatan kerjasama dsb. Misalnya berani dan siap untuk melakukan perbuatan yang
keberagaman di pagi bersama dengan membersihkan menerima resiko, amanah, lebih baik lagi.
rumah. melengkapi bagian kalimat yang lingkungan sekolah. tidak mengelak, dan berbuat Kebersihan lingkungan, baik
kosong dengan menggunakan 6. Praktik memberikan yang terbaik), hak fungsi lingkungan sekolah maupun rumah
kata bantu yang tersedia. pujian kepada menerima pembebanan menjadi tanggung jawab para
5. Membaca nyaring teks teman yang rajin sebagai akibat si kap pihak penghuninya. Oleh karena itu,
Peraturan makan. membersihkan sendiri atau pi hak lain, tanggung jawab tentang kebersihan
6. Menggali informasi dan lingkungan. melaksanakan dan lingkungan menjadi tanggung kita
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Tema 4: Keluargaku kesulitan, dsb. (Tidak takut, kebiasaan hidup yang selalu patuh
1. Menghafal sila pertama gentar, kecut) dan pantang dapat menimbulkan ketenteraman
Pancasila. mundur. dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Mengamati simbol sila pertama PEDULI: mengindahkan, (tanggung jawab). Kemudian dalam
Pancasila. memperhatikan (empati), melaksanakan kerjasama harus
35
35
36
Indikator Pencapaian Dimensi, Indikator, dan Nilai-Nilai Materi Pembelajaran Terintegrasi
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kompetensi Antikorupsi Nilai-Nilai Antikorupsi
3. Menyanyikan lagu Garuda menghiraukan, menolong, menunjukkan sikap patuh terhadap
Pancasila. toleran, setia kawan, peraturan yang berlaku. (disiplin).
4. Memasangkan teks sila membela, memahami, Adapun contoh kegiatan
pertama Pancasila dengan menghargai dan kebersamaan dalam keluarga yang
simbol yang sesuai. memperlakukan orang lain perlu kita kerjakan dengan penuh
Tema 4: Keluargaku sebaik-baiknya. percaya diri adalah kerjasama
1. Membaca nyaring teks KESETARAAN: kesejajaran, sama membersihkan rumah, membantu
Peraturan makan. tingkatan/kedudukan, ibu memasak, membantu bibi
2. Menggali informasi dan sebanding, sepadan, menanam bunga, dan lain-lain.
membuat poster peraturan seimbang. (kebersamaan, peduli).
makan. KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan Secara umum dalam pergaulan
3. Mempresentasikan dan HEMAT: berhati-hati dalam sehari-hari pasti manusia ingin
memajang poster peraturan membelanjakan uang, tidak menyatakan bahwa kebiasaan
makan. boros, cermat. hidup bersama dalam
4. Membuat daftar petugas BERBAGI: membagi sesuatu keberagaman dapat menimbulkan
kebersihan. bersama, membagi diri, saling rasa aman dan nyaman.
5. Mencatat tata cara memberi pengalaman. (kebersamaan). Kebiasaan untuk
membersihkan rumah. MANDIRI: dalam keadaan dapat selalu patuh dapat menimbulkan
6. Menuliskan apa saja berdiri sendiri, tidak ketenteraman dalam kehidupan
kemungkinan yang dapat terjadi bergantung dengan orang bermasyarakat. (tanggung jawab)
jika tanaman tidak dirawat lain, percaya pada kemam
dengan baik. puan diri sendiri, mampu
7. Mempraktikkan secara mengatur dirinya sendiri, dan
langsung aturan dan cara mengambil inisiatif.
merawat tanaman yang ada di SEDERHANA: bersahaja, sikap
sekolah. dan perilaku yang ti dak
8. Menyebutkan beberapa aturan berlebihan, tidak ba nyak
dalam permainan. seluk-beluknya, tidak banyak
9. Berdiskusi dan menuliskan pernik, lugas, apa adanya,
manfaat pentingnya aturan hemat, sesuai ke butuhan,
dalam permainan dan akibat dan rendah hati.
yang dapat timbul jika tidak
patuh pada aturan.
10. Membuat cerita bergambar
tentang anak yang mematuhi
dan tidak mematuhi aturan.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
4.1 Menceritakan Pancasila masih kecil. Tidak hanya rajin beribadah, kita juga
simbol-simbol 14. Menyebutkan pengalaman di sekolah yang 8. Contoh aturan di harus mengamalkan amanat sila kelima,
sila Pancasila sesuai dengan sila sila Pancasila rumah, misalnya ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
pada Lambang 15. Mengamati gambar burung Garuda tentang belajar. Indonesia’ artinya, bahwa kita harus selalu
Garuda sila Pancasila 9. Gambar burung baik dengan teman, dengan siapapun
37
37
38
Dimensi, Indikator,
Materi Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi dan Nilai-Nilai
Pembelajaran Nilai Antikorupsi
Antikorupsi
Pancasila. 16. Mendengarkan guru membaca teks Garuda tanpa bantuan orang lain. (mandiri).
pemberitahuan tentang Pancasila Pancasila. Ketika berbuat baik dengan siapa pun
17. Menirukan guru membaca teks Pancasila 10. Teks Pancasila kita harus percaya diri bahwa itu adalah
18. Membaca sila ketiga Pancasila dan simbolnya. perbuatan mulia, jangan takut diejek oleh
19. Mengamati simbol sila ketiga Pancasila 11. Cerita teman (berani). Perilaku ini sesuai dengan
20. Mengamati ciri-ciri simbol sila ketiga pengalaman pengamalan sila kedua dari Pancasila.
Pancasila yang ada Demikian pula, di rumah kalian harus
21. Menyebutkan ciri-ciri simbol sila ketiga kaitannya rajin membantu orangtua, misalnya
Pancasila dengan nilai-nilai menyiram bunga di taman setiap sore
22. Membuat karya ekspresi dua dimensi Pancasila. hari. Kebiasaan itu kalian lakukan sendiri
dengan mewarnai gambar Garuda 12. Slogan-slogan di tanpa menunggu perintah orang tua.
Pancasila lingkungan (mandiri).
23. Menunjukkan ungkapan pemberitahuan sekolah yang Kalau sudah terbiasa melakukan
secara lisan atau tulisan dengan tepat yang sesuai dengan pekerjaan di rumah kalian pasti akan
tedapat pada teks/gambar di lingkungan nilai-nilai terbiasa juga melaksanakan tugas piket di
sekolah Pancasila. sekolah, misalnya menyapu kelas,
24. Menemukan kalimat pemberitahuan pada 13. Mewarnai membersihkan meja dan kursi, mengelap
teks tentang pengalaman di sekolah yang gambar Garuda kaca dan lain-lain. (tanggung jawab).
ada kaitannnya dengan sila ketiga Pancasila. Sebagai umat beragama kita harus
25. Menyebutkan keadaan lingkungan di 14. Ungkapan selalu mensyukuri nikmat yang diberikan
sekolahku yang sesuai dengan sila ketiga permohonan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Wujud rasa
Pancasila maaf yang bisa syukur, terhadap TYME misalnya giat
26. Menemukan kalimat permintaan maaf pada dipasang di belajar, selalu mengerjakan tugas dengan
teks tentang lingkungan di sekolahku yang lingkungan jujur, tidak melanggar aturan agama. Kita
ada kaitannnya dengan sila ketiga sekolah. harus sadar bahwa apa yang kita lakukan
Pancasila selalu dilihat oleh Tuhan Yang Maha Esa
Tema 5: Penga-lamanku dicatat oleh Malaikat dan kelak
1. Menjawab pertanyaan tentang pengalaman dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan
yang berhubungan dengan aturan di rumah Yang Maha Esa. (nilai kejujuran, tanggung
ketika masih kecil (misalnya cerita dari ibu jawab, disiplin)
tentang makanan bayi, aturan tentang Oleh karena itu, kita harus selalu
menjaga kesehatan supaya bayi atau anak disiplin menjalankan perintah-perintahnya
kecil tidak sakit) seperti menjalankan ibadah dan menjauhi
2. Menyampaikan aturan di rumahnya masing- larangan-larangan seperti bohong/tidak
masing (misalnya tentang aturan belajar di jujur. Setiap agama dan kepercayaan
rumah) yang dianutnya, pastilah menyerukan
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pancasila dalam Pancasila. Dalam kehidupan
21. Menunjukkan ungkapan pemberitahuan sehari-hari kita harus saling menghormati
secara lisan atau tulisan dengan tepat yang karena pada dasarnya kita pasti saling
tedapat pada teks/gambar di lingkungan membutuhkan. (kebersamaan).
sekolah Simbol padi dan kapas bermakna
22. Menemukan kalimat pemberitahuan pada kemakmuran. Kemakmuran merupakan
39
39
40
Dimensi, Indikator,
Materi Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi dan Nilai-Nilai
Pembelajaran Nilai Antikorupsi
Antikorupsi
teks tentang pengalaman di sekolah yang tujuan utama bagi sila kelima ini. Makna
ada kaitannnya dengan sila ketiga yang terlukiskan dalam simbol ini
23. Menyebutkan keadaan lingkungan di menggambarkan perilaku dan sikap
sekolahku yang sesuai dengan sila ketiga bangsa Indonesia yang selalu gigih
Pancasila bekerja (kerja keras).
24. Menemukan kalimat permintaan maaf pada
teks tentang lingkungan di sekolahku yang
ada kaitannnya dengan sila ketiga
Pancasila
25. Mengamati kembali simbol ketiga Pancasila
26. Menanggapi tentang ciri-ciri simbol sila
ketiga Pancasila yang disebutkan temannya
27. Menceritakan pengalaman diri dalam
mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
28. Melakukan tindakan nyata sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.
Indikator Pencapaian Dimensi, Indikator, dan Nilai- Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kompetensi Nilai Antikorupsi Nilai Antikorupsi
Tema 6: Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri
6 1.2 Menerima Tema 6 : Lingkungan Bersih, 1. Penjelasan tentang Dalam kehidupan sehari-hari kita
kebersamaan Sehat, dan Asri perilaku sopan selaku warga masyarakat tidak akan lepas
dalam 1. Menemukan ungkapan teks kepada orangtua, dari kegiatan keagamaan. Kita harus
keberagaman yang berisi tentang perintah misalnya berpamitan selalu menjalankan perintah-Nya sesuai
sebagai bentuk kerja sama di rumah. ketika berangkat ke ajaran agama kita masing-masing. Karena
anugerah Tuhan 2. Menceritakan pengalaman sekolah. setiap agama pasti mengajarkan untuk
Yang Maha Esa kerja sama dalam 2. Penjelasan arti melaksanakan sesuatu yang baik dan
di lingkungan keberagaman di rumah. salam dalam meninggalkan sesuatu yang tidak baik.
rumah dan 3. Mengamati teks tentang kehidupan sehari- Oleh karena itu, sebelum memulai suatu
sekolah kegiatan bekerja sama hari. aktivitas selaku umat beragama
2.2 Menunjukkan membersihkan lingkungan. 3. Penjelasan dianjurkan mengawali dengan berdoa.
perilaku patuh 4. Mengidentifikasi ungkapan pentingnya menaati Dengan doa ini diharapkan agar aktivitas
pada tata tertib pada teks bacaan yang aturan di rumah yang dilakukukan berjalan dengan lancar
dan aturan yang berisi pujian terhadap hasil dalam kehidupan dan selalu mendapat petunjuk dari Tuhan
berlaku dalam kegiatan bekerja sama sehari-hari. Yang Maha Esa.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
disiplin, tanggung didik harus lebih rajin, giat belajar, selalu
jawab, peduli, dan mengerjakan tugas dengan jujur, tidak
jujur dalam melanggar aturan agama, yang dianutnya.
kehidupan sehari- Ingatlah bahwa yang kita lakukan selalu
hari, dilihat oleh Tuhan Yang Maha Esa, dicatat
41
41
42
Indikator Pencapaian Dimensi, Indikator, dan Nilai- Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kompetensi Nilai Antikorupsi Nilai Antikorupsi
oleh Malaikat dan kelak harus
dipertanggungjawabkan di hadapan
Tuhan Yang Maha Esa.(nilai kejujuran,
tanggung jawab, disiplin)
Oleh karena itu, kita harus selalu
disiplin menjalankan perintah-perintah
Tuhan seperti menjalankan ibadah dan
menjauhi larangan-laranganNya seperti
bohong/tidak jujur. Setiap agama pastilah
menyerukan kejujuran dalam kehidupan
sehari-hari. (nilai disiplin, kejujuran).
Kecuali itu, kita harus mau menolong
teman dan tetangga yang mengalami
kesulitan serta mampu menunjukkan
sikap disiplin, tanggung jawab, peduli, dan
jujur dalam kehidupan sehari-hari,
Tema 7: Benda, Hewan, dan Tanaman di sekitarku
7 1.3 Mensyukuri Tema 7: Cita-citaku 1. Foto atau video Keberagaman umat beragama di
keberagaman 1. Menuliskan hasil wawancara yang berisi tentang masyarakat merupakan anugrah Tuhan
umat beragama dengan bahasa sendiri, rekaman Yang Maha Esa dalam negara kita yang
di masyarakat dapat dilengkapi dengan wawancara dengan masyarakatnya bhineka tunggal ika.
sebagai foto/video, dan lainnya bahasa sendiri Mengamalkan ajaran agama yang telah
anugerah Tuhan dikaitkan dengan sila-sila terkait dengan kita pelajari hukumnya wajib. Oleh karena
Yang Maha Esa dalam Pancasila. pengamalan sila-sila itu, kalian juga harus melaksanakan
dalam konteks 2. Menggali informasi melalui dalam Pancasila. ajaran agamamu masing-masing. Jika
Bhineka wawancara tentang cita-cita 2. Teks wawancara kalian melaksanakan dengan baik berarti
Tunggal Ika yang sudah dicapai dengan tentang cita-cita kalian sudah melaksanakan pengamalan
2.3 Menampilkan orang-orang di lingkungan yang sudah dapat Pancasila, khususnya sila pertama.
kebersamaan sekolah/di luar sekolah. dicapai oleh orang- Kecuali rajin melaksanakan ibadah
dalam 3. Menuliskan hasil laporan orang di tepat waktu, kalian juga harus berperilaku
keberagaman wawancara tentang lingkungannya positif di masyarakat, misalnya rajin
karakteristik “hebatnya cita-cita” dikaitkan sekolah/luar belajar, rajin membantu orang tua,
individu di dengan sila-sila dalam sekolah. membantu adik mengerjakan tugas, rajin
lingkungan Pancasila. 3. Laporan tentang membersihkan lingkungan, dan lain-lain.
sekitar 4. Melaksanakan perilaku ‘Hebatnya cita-cita’ Jika sikap dan perilaku seperti itu
3.3 Menjelaskan positif yang diperlukan untuk dikaitkan dengan dilaksanakan dengan penuh kesadaran
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
pertama Pancasila. dalam memberikan
sumbangan kepada
teman yang sakit
sebagai perwujudan
pengamalan sila
43
43
44
Indikator Pencapaian Dimensi, Indikator, dan Nilai- Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kompetensi Nilai Antikorupsi Nilai Antikorupsi
kedua.
10. Laporan tentang
hasil pengamatan di
masyarakat sebagai
pengamalan sila
pertama Pancasila.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
bacaan yang berhubungan menyelamatkan wajah budaya dan sifat masyarakatnya. Oleh
dengan kegiatan pagi hari bangsa ini di mata dunia. karena itu, aturan atau norma yang
sebagai bagian peristiwa Langkah-langkah mengatasi berlaku dalam tiap-tiap masyarakat harus
siang. banjir di kota: ditaati (tanggung jawab).
2. Melakukan cara hidup yang 1. Membuat lubang-lubang Norma adalah kaidah, aturan atau adat
45
45
46
Indikator Pencapaian Dimensi, Indikator, dan Nilai- Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-
No Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kompetensi Nilai Antikorupsi Nilai Antikorupsi
sederhana tidak berlebihan. serapan air. kebiasaan dan/atau hukum yang berlaku
3. Tanya jawab tentang tentang 2. Berkurangnya lahan dalam masyarakat. Adapun kaidah atau
hal-hal yang harus dilakukan resapan air dan norma yang berlaku dalam masyarakat
berkaitan dengan tatacara penggunaan air tanah yang sangat banyak dan bervariasi. Namun,
makan di rumah. sangat berlebihan secara umum norma terbagi dua, yaitu
4. Mempraktikkan cara menyebabkan turunnya aturan yang dibuat oleh negara dan
mencuci tangan sebelum permukaan air tanah. Hal ini aturan yang tumbuh dan berkembang
makan. berakibat pada semakin dalam masyarakat.
5. Menuliskan ungkapan minta sulitnya untuk mendapatkan Norma inilah yang kadang-kadang
tolong berkaitan dengan air yang berkualitas. Kondisi mampu menyatukan antarumat
kegiatan yang dilakukan saat ini diperparah dengan beragama. Mereka antar pemeluk agama
terjadi bencana alam. semakin tergusurnya mempunyai rasa peduli dan toleransi
6. Menolong teman dan keberadaan pepohonan terhadap pemeluk agama lain. Sehingga
tetangga sebagai warga oleh bangunan-bangunan terjadi keharmonisan antarpemeluk
masyarakat terkait dengan sehingga daya serap tanah agama. Norma yang dibuat oleh negara
kewajiban dan hak. terhadap air semakin berbentuk peraturan tertulis, sedangkan
7. Menunjukkan sikap disiplin, berkurang. norma yang berkembang dalam
tanggung jawab, peduli, dan masyarakat berbentuk tidak tertulis.
jujur dalam kehidupan
sehari-hari.
Kompetensi Inti:
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
dan percaya diri tentang pentingnya pentingnya • Tes Pengetahuan
pentingnya mematuhi No. 3 Tahun
sesuai dengan mematuhi aturan di mematuhi aturan digunakan untuk
aturan di rumah. 2017 tentang
sila-sila Pancasila rumah (misalnya di rumah (disiplin) menilai hasil
• Membaca bahan ajar dan Penilaian Hasil
dalam lambang sebelum berangkat 4. Simbol- simbol belajar secara
buku siswa dan berbagai Belajar
negara “Garuda sekolah sebaiknya sila dalam individu tentang
Pancasila” dalam sarapan, waktu yang Pancasila. sumber belajar tentang • www.wikipedia.
pengetahuan
47
47
48
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
kehidupan sehari- sesuai untuk tidur 5. Makna simbol- contoh sikap dan sikap/perilaku dan com
hari. malam dan bangun simbol dalam penjabaran sila-sila dalam arti simbol-simbol
3.1 Mengenal simbol pagi) (berpikir kritis) Pancasila. Pancasila. sila-sila dalam
sila-sila Pancasila 4. Menceritakan 6. Cerita Menanya Pancasila,
dalam lambang pengalaman pengalaman • Merangsang pemikiran kebiasaan yang
negara “Garuda melakukan kegiatan melakukan siswa agar mampu dilakukan di rumah.
Pancasila” bersama anggota kegiatan bersama menjawab pertanyaan • Pengamatan,
4.1 Menceritakan keluarga di rumah keluarga di rumah tentang pentingnya penilaian ini
simbol-simbol sila (komunikasi) (komunikasi) berpamitan. merupakan
Pancasila pada 5. Menceritakan ciri 7. Contoh sikap dan • Mengajukan pertanyaan penilaian proses
Lambang Garuda khas anggota perilaku peduli. tentang pentingnya untuk menilai
sila Pancasila. keluarga (komunikasi) 8. Contoh kewajiban memberi salam dalam perilaku dan sikap
6. Melaksanakan sebagai anak di kehidupan sehari-hari. peserta didik dalam
kewajiban sebagai rumah, di proses
• Mengajukan pertanyaan
anak di rumah, di sekolah, dan di pembelajaran baik
tentang ciri khas anggota
sekolah, dan di masyarakat. secara individu
keluarga.
masyarakat. (tanggung jawab) maupun kelompok.
(tanggung jawab). 9. Contoh perbuatan • Menyusun pertanyaan
7. Melaksanakan menolong orang yang terkait pelaksanaan
perbuatan suka lain yang kewajiban sebagai anak di
menolong ketika mengalami rumah di rumah, sekolah,
melihat orang lain kesulitan. (peduli) dan di masyarakat.
yang mengalami 10. Contoh perilaku • Menyusun pertanyaan
kesulitan. (peduli). santun di rumah tentang manfaat perlaku
8. Menuliskan perilaku dan sekolah yang tolong-menolong dalam
santun di sekitar terkait dengan kehidupan sehari-hari.
rumah dan simbol sila Mengumpulkan Data
mengaitkannya Pancasila. • Mencari dari berbagai
dengan 11. Contoh perilaku sumber belajar dan
pengenalannya kebersamaan mendiskusikan tentang
terhadap salah satu dalam manfaat perilaku disiplin,
simbol sila Pancasila keberagaman di santun, di lingkungan
(peduli) rumah dan di rumah maupun sekolah.
9. Menceritakan perilaku kelas/sekolah • Mencari dari berbagai
santun di sekitar (kebersamaan) sumber belajar dan
rumah dan sekolah 12. Contoh sikap mendiskusikan tentang arti
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
• Melaporkan secara tertulis
hasil diskusi tentang
manfaat perilaku disiplin,
santun, di lingkungan
rumah maupun sekolah.
49
49
50
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
• Memajang hasil karya.
Tema 2: Kegemaranku
1.2 Menunjukkan Tema 2 : Kegemaranku 1. Contoh aturan Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
sikap patuh 1. Mendiskusikan aturan dalam kehidupan • Membaca teks yang berisi penilaian ini (sesuai dengan Terpadu Untuk
aturan agama yang berlaku dalam sehari-hari di tentang aturan hidup yang digunakan untuk jumlah SD/MI Kelas I
yang dianut kehidupan sehari-hari rumah sebagai disiplin. menilai hasil pertemuan Tema 2
dalam kehidupan di rumah. bahan diskusi • Membaca teks yag berisi pekerjaan baik pelajaran (Kegemaran-
sehari-hari di 2. Mendiskusikan hal-hal (disiplin) tentang perilaku patuh individu maupun PPKn) ku), Jakarta:
rumah. yang harus dan tidak 2. Contoh perilaku terhadap orang tua. kelompok tentang Kemdikbud,
2.2 Melaksanakan boleh dilakukan di patuh terhadap perilaku hidup 2015
• Membaca teks tentang
aturan yang rumah setelah orang tua disiplin, perilaku • Permendikbud
perilaku yang dilarang
berlaku dalam berolahraga. (disiplin) patuh, perilaku Nomor. 24
setelah melakukan
kehidupan sehari- 3. Menunjukkan hal-hal 3. Contoh perilaku tertib dalam Tahun 2016
kegiatan sehari-hari.
hari di rumah. baik yang harus yang tidak boleh mengikuti kegiatan.
Menanya • Permendikbud
1.2 Mengidentifikasi dilakukan terhadap dilakukan setelah • Tes Pengetahuan
Siswa mampu bertanya atau No. 3 Tahun
aturan yang adik. melakukan digunakan untuk
menjawab pertanyaan 2017 tentang
berlaku dalam 4. Mendiskusikan aturan aktivitas. menilai hasil
tentang : Penilaian Hasil
kehidupan sehari- yang berlaku dalam 4. Perbedaan tertib belajar secara
• Kegemaran dirinya dan Belajar
hari di rumah. kehidupan sehari-hari dan yang tidak individu tentang
4.2 Menceritakan di rumah. tertib. kegemaran orang lain. • www.wikipedia.
pengetahuan yang com
kegiatan sesuai 5. Mendiskusikan hal-hal 5. Aturan sederhana • Cara dan manfaat patuh
menjelaskan
dengan aturan yang harus dan tidak di sekolah. terhadap orang tua.
kegemaran yang
yang berlaku boleh dilakukan di 6. Sikap tertib saat • Cara dan manfaat hidup berbeda, perilaku
dalam kehidupan rumah setelah mengikuti tertib dalam kehidupan tertib, dan manfaat
sehari-hari di berolahraga. kegiatan sehari-hari. patuh.
rumah. 6. Menunjukkan hal-hal permainan di • Perbedaan tertib dan yang • Pengamatan,
baik yang harus sekolah. tidak tertib. penilaian ini
dilakukan terhadap 7. Sikap-sikap baik • Tata tertib dalam mengikuti merupakan
adik. dalam permainan kegiatan/permainan. penilaian proses
7. Menunjukkan contoh olah raga. • Sikap tertib dalam untuk menilai
perilaku patuh 8. Contoh sikap dan mengikuti/melaksanakan perilaku dan sikap
terhadap orang tua perilaku tertib aturan kegiatan. peserta didik dalam
(disiplin). dalam mengikuti Mengumpulkan Data proses
8. Mengidentifikasi kegiatan olah
• Mencari informasi dari pembelajaran,
perbuatan tertib di raga.(disiplin)
berbagai sumber tentang serta kebiasaan
rumah. 9. Tata tertib
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
menari. kegemaran yang berbeda
10. Melaksanakan tata dan kehidupan yang patuh.
tertib dalam kegiatan
menar
11. Melaksanakan aturan
51
51
52
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
yang ditetapkan
dengan patuh dalam
berkata dan bertindak
dengan benar.(jujur)
Tema 3: Kegiatanku
1.3 Menerima Tema 3: Kegiatanku 1. Cerita tentang Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
keberagaman 1. Menceritakan dan pengalaman di • Membaca teks yang berisi penilaian ini (sesuai dengan Terpadu Untuk
karakteristik menemukan pagi hari sesuai tentang pengalaman pagi digunakan untuk jumlah SD/MI Kelas I
individu sebagai kosakata tentang dengan nilai-nilai hari yang sesuai dengan menilai hasil pertemuan Tema 3
anugerah Tuhan pengalaman yang Pancasila. nilai-nilai Pancasila. pekerjaan baik pelajaran (Kegiatanku),
Yang Maha Esa menjadi kebiasaan 2. Contoh perilaku • Mengamati perilaku individu maupun PPKn) Jakarta:
di rumah. baik di pagi hari kegiatan pagi hari kegiatan pagi hari sesuai kelompok tentang Kemdikbud,
2.3 Menampilkan sesuai dengan nilai- sesuai nilai-nilai nilai-nilai Pancasila. simbol-simbol dan 2015
kebersamaan nilai Pancasila. Pancasila. nilai-nilai dalam • Permendikbud
• Mengamati teks bahan
dalam 2. Menunjukkan perilaku 3. Contoh bahan Pancasila, perilaku Nomor. 24
diskusi yang berisi tentang
keberagaman kegiatan pagi hari di diskusi kegiatan yang baik dan Tahun 2016
kegiatan yang baik di siang
karakteristik rumah yang sesuai yang baik di siang perilaku yang tidak
hari yang sesuai aturan • Permendikbud
individu di rumah. dengan nilai-nilai hari yang sesuai baik.
yang berlaku di rumah. No. 3 Tahun
3.3 Mengidentifikasi Pancasila. aturan yang • Tes digunakan
• Membaca teks yang berisi 2017 tentang
keberagaman 3. Mendiskusikan berlaku di rumah untuk menilai hasil
aturan yang baik dan yang Penilaian Hasil
karateristik kegiatan-kegiatan (kesetaraan) belajar secara Belajar
individu di rumah. yang baik di siang 4. Teks bacaan tidak baik. (tanggung
jawab) individu tentang • www.wikipedia.
4.3 Menceritakan hari yang sesuai yang berisi aturan pengetahuan
pengalaman dengan aturan yang yang baik dan Menanya com
norma-norma
kebersamaan berlaku di rumah. yang tidak baik • Menyusun pertanyaan
dalam kehidupan
dalam 4. Membedakan 5. Teks yang berisi tentang slogan-slogan/
sehari-hari, tata
keberagaman perbuatan yang slogan-slogan/ aturan yang baik dan yang
tertib yangbberlaku
kehidupan sesuai aturan dengan aturan di rumah berlaku di rumah (berani).
di rumah.
individu di rumah. yang tidak sesuai untuk diperankan. • Bertanya jawab tentang
tata tertib yang berlaku
• Pengamatan,
dengan aturan (berani)
penilaian ini
berdasarkan teks 6. Cerita pagi, sore, dan malam hari
merupakan
bacaan. pengalaman di rumah.
penilaian proses
5. Bermain peran tentang tata tertib • Menyusun pertanyaan untuk menilai
kegiatan siang hari yang berlaku tentang perilaku yang perilaku dan sikap
sesuai aturan di pagi, sore, dan boleh ditiru dan yang tidak peserta didik dalam
rumah yang di malam hari di boleh ditiru. proses
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tidak boleh ditiru. Mengkomunikasikan
11. Menceritakan dan • Mempresentasikan hasil
menemukan pengamatan tentang tata
kosakata tentang tertib yang berlaku di
pengalaman yang lingkungan masing-masing
53
53
54
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
menjadi kebiasaan melalui tulisan atau
baik di pagi hari gambar.
sesuai dengan nilai- • Mensimulasikan tentang
nilai Pancasila. norma/perilaku yang
menggambarkan rasa
tanggung jawab.
Tema 4: Keluargaku
1.4 Menerima Tema 4: Keluargaku 1. Contoh Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
keberagaman di 1. Menghafal sila keberagaman di • Mengamati/membaca teks penilaian ini (sesuai dengan Terpadu Untuk
rumah sebagai pertama Pancasila. rumah. sila-sila dalam Pancasila. digunakan untuk jumlah SD/MI Kelas I
anugerah Tuhan 2. Mengamati simbol (kebersamaan) • Mengamati teks lagu menilai hasil pertemuan Tema 4
Yang Maha Esa sila pertama 2. Simbol dan teks Garuda Pancasila. pekerjaan baik pelajaran (Keluargaku),
di rumah. Pancasila. sila pertama dari individu maupun PPKn) Jakarta:
• Membaca teks yang berisi
2.4 Menampilkan 3. Menyanyikan lagu Pancasila. kelompok tentang Kemdikbud,
perilaku patuh dalam
sikap kerja sama Garuda Pancasila. 3. Teks lagu Garuda keberagaman yang 2015
kehidupan sehari-hari.
dalam 4. Memasangkan teks Pancasila. ada dalam • Permendikbud
Menanya
keberagaman di sila pertama 4. Kebiasaan untuk lingkungan siswa. Nomor. 24
rumah. Pancasila dengan selalu patuh • Tanya jawab tentang
Perilaku patuh Tahun 2016
3.4 Mengenal tata simbol yang sesuai. dapat peraturan yang ada di
dalam kehidupan • Permendikbud
tertib dan aturan 5. Menuliskan kegiatan menimbulkan rumah.
sehari-hari. No. 3 Tahun
yang berlaku makan pagi bersama ketenteraman • Menjawab pertanyaan
tentang manfaat kebiasaan
• Tes pengetahuan 2017 tentang
dalam kehidupan dengan melengkapi dalam kehidupan digunakan untuk
patuh dalam kehidupan Penilaian Hasil
sehari-hari di bagian kalimat yang bermasyarakat. menilai hasil
sehari-hari. Belajar
rumah dan kosong dengan (tanggung jawab) belajar secara
sekolah. menggunakan kata 5. Contoh peraturan • Menjawab pertanyaan • www.wikipedia.
individu tentang com
4.4 Mengidentifikasi bantu yang tersedia. yang ada di tentang perilaku menaati pengetahuan
bentuk kerjasama 6. Membaca nyaring rumah. peraturan di rumah. dampak
dalam teks Peraturan 6. Kegiatan yang Mengumpulkan Data keberagaman
keberagaman di makan. termasuk menaati • Mencari informasi dari dalam kehidupan,
rumah 7. Membaca nyaring peraturan di berbagai sumber tentang contoh-contoh
teks Makan pagi rumah. kegiatan yang termasuk peraturan di
bersama keluarga. 7. Contoh peraturan menaati peraturan. rumah.
8. Menuliskan kegiatan dalam kegiatan • Mencari informasi dari • Pengamatan,
makan pagi bersama makan bersama berbagai sumber dan penilaian ini
dengan melengkapi di rumah mendiskusikan tentang merupakan
bagian kalimat yang (kebersamaan) contoh keberagaman.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
menuliskan manfaat 14. Bahan presentasi kerja/hasil diskusi
pentingnya aturan tentang peraturan kelompok tentang contoh-
dalam permainan dan yang berlaku di contoh peraturan yang
akibat yang dapat rumah. (berani) biasa berlaku di rumah.
timbul jika tidak patuh
55
55
56
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
pada aturan.
(kebersamaan)
17. Membuat cerita
bergambar tentang
anak yang mematuhi
dan tidak mematuhi
aturan.
18. Mempresentasikan
dan memajang poster
yang berisi peraturan
(berani).
SEMESTER 2
Tema 5 : Pengalamanku
1.1 Mensyukuri Tema 5: Pengalamanku 1. Aturan yang Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
ditetapkannya 1. Menjawab biasa dilakukan di • Mengamati/membaca teks penilaian ini (sesuai dengan Terpadu Untuk
bintang, rantai, pertanyaan tentang rumah ketika yang berisi tentang aturan digunakan untuk jumlah SD/MI Kelas I
pohon beringin, pengalaman yang masih kecil. yang biasa dilakukan di menilai hasil pertemuan Tema 5
kepala banteng, berhubungan dengan 2. Aturan orang tua rumah ketika masih kecil. pekerjaan baik pelajaran (Pengalaman-
dan padi kapas aturan di rumah yang mengatur • Mengamati gambar simbol- individu maupun PPKn) ku), Jakarta:
sebagai gambar ketika masih kecil tentang belajar di simbol Pancasila dan teks kelompok simbol- Kemdikbud,
pada lambang (misalnya cerita dari rumah. Pancasila secara terpisah simbol Pancasila 2015
negara “Garuda ibu tentang makanan 3. Gambar/ simbol untuk dipasangkan. dan makna yang • Permendikbud
Pancasila”. bayi, aturan tentang Garuda terkandung di Nomor. 24
• Membaca teks sila-sila
2.1 Bersikap santun, menjaga kesehatan Pancasila. dalamnya serta Tahun 2016
dalam Pancasila.
rukun, mandiri, supaya bayi atau 4. Teks sila-sila aturan yang biasa
• Membaca berbagai • Permendikbud
dan percaya diri anak kecil tidak sakit) dalam Pancasila. dilakukan waktu
sumber yang berisi tentang No. 3 Tahun
sesuai dengan 2. Menyampaikan 5. Menirukan kecil.
contoh-contoh pengalaman 2017 tentang
sila-sila Pancasila aturan di rumahnya membaca teks • Tes pengetahuan
sila-sila dalam Pancasila Penilaian Hasil
dalam lambang masing-masing Pancasila. digunakan untuk
dalam kehidupan sehari- Belajar
negara “Garuda (misalnya tentang 6. Contoh menilai hasil
Pancasila” dalam aturan belajar di pengamalan sila hari. • www.wikipedia.
belajar secara com
kehidupan sehari- rumah) pertama dalam • Membaca teks yang di
individu tentang
hari. 3. Mengamati gambar kehidupan sehari- dalamnya terdapat
pengetahuan yang
3.1 Mengenal simbol burung Garuda hari. ungkapan permohonan
terkait dengan
sila-sila Pancasila Pancasila 7. Cerita tentang maaf.
simbol-simbol
Menanya
56
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
negara “Garuda membaca teks sekolah terkait • Membuat berbagai Pancasila dan
Pancasila”. Pancasila dengan nilai-nilai pertanyaan yang terkait contoh-contoh
4.1 Menceritakan 5. Menirukan guru Pancasila. dengan makna dan simbol- pengamalan
simbol-simbol sila membaca teks 8. Contoh simbol dalam Pancasila. Pancasila dalam
Pancasila pada Pancasila pengamalan sila • Mengajukan pertanyaan kehidupan sehari-
Lambang Garuda 6. Membaca sila sila pertama dalam yang terkait dengan hari.
sila Pancasila. Pancasila kehidupan sehari- perilaku sehari-hari yang • Pengamatan,
7. Menunjukkan kalimat hari. merupakan pengamalan penilaian ini
ajakan pada cerita 9. Contoh Pancasila. merupakan
tentang pengalaman pengamalan sila Mengumpulkan Data penilaian proses
di sekolah yang ada kelima dalam untuk menilai
• Mencari informasi dari
kaitannya dengan sila kehidupan sehari- perilaku dan sikap
berbagai sumber dan
sila Pancasila. hari.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
13. Membuat karya Pancasila. Pancasila.
ekspresi dua dimensi 15. Kalimat • Menceritakan pengalaman
dengan mewarnai pemberitahuan yang mencerminkan
gambar Garuda tentang pengamalan sila kelima
Pancasila. pengalaman yang dalam Pancasila.
57
57
58
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
kaitannnya dengan ada kaitannya • Memajang poster yang
sila ketiga Pancasila. dengan sila berisi tentang ungkapan
14. Menunjukkan ketiga. mengajak menjaga
ungkapan 16. Teks yang di kebersihan lingkungan.
pemberitahuan dalamnya ada
secara lisan atau ungkapan
tulisan dengan tepat permohonan
yang tedapat pada maaf.
teks/gambar di
lingkungan sekolah.
15. Menemukan kalimat
pemberitahuan pada
teks tentang
pengalaman di
sekolah yang ada
kaitannnya dengan
sila ketiga.
16. Menemukan kalimat
permintaan maaf
pada teks tentang
lingkungan di
sekolah.
Tema 6 : Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri
1.2 Melaksanakan 1. Menemukan 1. Teks yang berisi Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
aturan yang ungkapan teks yang tentang perintah • Mengamati/membaca teks penilaian ini (sesuai dengan Terpadu Untuk
berlaku dalam berisi tentang bentuk kerja tentang bentuk kerjasama digunakan untuk jumlah SD/MI Kelas I
kehidupan sehari- perintah bentuk kerja sama di rumah. di rumah. menilai hasil pertemuan Tema 6
hari di rumah. sama di rumah. 2. Cerita tentang • Membaca teks yang berisi pekerjaan baik pelajaran (Lingkungan
2.2 Melaksanakan 2. Menceritakan pengalaman kerja tentang kebersihan rumah, individu maupun PPKn) Bersih, Sehat,
aturan yang pengalaman kerja sama dalam lingkungan rumah, dan kelompok tentang dan Asri),
berlaku dalam sama dalam keberagaman di lingkungan sekolah. cara-cara menjaga Jakarta:
kehidupan sehari- keberagaman di rumah. kebersihan Kemdikbud,
• Membaca cerita tentang
hari di rumah. rumah. 3. Teks yang berisi lingkungan tempat 2015
pengalaman kerjasama
3.2 Mengidentifikasi 3. Mengamati teks kegiatan tinggal dan • Permendikbud
dalam keberagaman di
aturan yang tentang kegiatan bekerjasama lingkungan Nomor. 24
rumah.
berlaku dalam bekerja sama dalam sekolah. Tahun 2016
58
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
kehidupan sehari- membersihkan keberagaman di • Mengajukan pertanyaan • Tes pengetahuan • Permendikbud
hari di rumah. lingkungan. rumah. tentang pujian kegiatan digunakan untuk No. 3 Tahun
1.2 Menceritakan 4. Mengidentifikasi 4. Teks bacaan kerjasama membersihkan menilai hasil 2017 tentang
kegiatan sesuai ungkapan pada teks yang berisi pujian lingkungan. belajar secara Penilaian Hasil
dengan aturan bacaan yang berisi terhadap hasil • Mengajukan pertanyaan individu tentang Belajar
yang berlaku pujian terhadap hasil kegiatan bekerja tentang manfaat aturan pengertian cara • www.wikipedia.
dalam kehidupan kegiatan bekerja sama untuk kerjasama. menjaga com
sehari-hari di sama membersihkan membersihkan kebersihan
• Merumuskan pertanyaan
rumah. lingkungan. lingkungan. lingkungan tempat
tentang contoh kebiasaan
5. Membuat aturan 5. Contoh aturan baik dalam bekerja sama. tinggal dan
untuk kegiatan untuk kegiatan manfaatnya.
Mengumpulkan Data
bekerja sama. kerjasama. • Pengamatan,
6. Mempraktikkan 6. Teks berisi pujian • Mencari informasi dari
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
bantuan orang lain membersihkan Mengomunikasikan
(mandiri). dan merapikan • Menyusun tulisan singkat
10. Mempraktikkan rumah dan kamar yang berupa poin-poin
kebiasaan baik dalam tidur tanpa tentang cara-cara menjaga
menjaga kebersihan bantuan orang kebersihan kamar tidur
59
59
60
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
di rumah dengan lain (mandiri). dalam kehidupan sehari-
sungguh-sungguh 11. Pengalaman hari.
(tanggung jawab). dalam menjaga • Mempresentasikan di
kebersihan di depan kelas tentang cara-
rumah dengan cara menjaga kebersihan
sungguh-sungguh lingkungan dengan
(tanggung jawab). membaca atau menghafal.
Tema 7 : Benda, Hewan, dan Tanaman di sekitarku
1.3 Menerima Tema 7: Cita-citaku 1. Teks wawancara Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
keberagaman 1. Menuliskan hasil dilengkapi • Mengamati/membaca teks penilaian ini (sesuai dengan Terpadu Untuk
karakteristik wawancara dengan dengan video/foto wawancara/video yang digunakan untuk jumlah SD/MI Kelas I
individu sebagai bahasa sendiri, dapat terkait dengan berisi tentang sila-sila menilai hasil pertemuan Tema 7(Benda,
anugerah Tuhan dilengkapi dengan sila-sila dalam dalam Pancasila. pekerjaan baik pelajaran Hewan, dan
Yang Maha Esa foto/video, dan Pancasila. • Mengamati/membaca teks individu maupun PPKn) Tanaman di
di rumah. lainnya dikaitkan 2. Teks wawancara yang berisi tentang cita-cita kelompok tentang sekitarku),
2.3 Menampilkan dengan sila-sila yang berisi yang telah dicapai oleh pengamalan sila- Jakarta:
kebersamaan dalam Pancasila. tentang cita-cita orang-orang di sila dalam Kemdikbud,
dalam 2. Menggali informasi yang telah dicapai lingkungannya. Pancasila dan 2015
keberagaman melalui wawancara oleh orang-orang Menanya upaya untuk • Permendikbud
karakteristik tentang cita-cita yang di lingkungan meraih cita-cita. Nomor. 24
• Mengajukan pertanyaan
individu di rumah. sudah dicapai dengan sekolah/di luar tentang cara meraih cita- • Tes pengetahuan Tahun 2016
3.3 Mengidentifikasi orang-orang di sekolah. digunakan untuk
cita dikaitkan dengan • Permendikbud
keberagaman lingkungan sekolah/di 3. Laporan tentang menilai hasil
pengamalan Pancasila. No. 3 Tahun
karateristik luar sekolah. hebatnya meraih belajar secara
• Merumuskan pertanyaan 2017 tentang
individu di rumah. 3. Menuliskan hasil cita-cita dikaitkan individu tentang
tentang contoh upaya yang Penilaian Hasil
4.3 Menceritakan laporan wawancara dengan sila-sila pengetahuan
diperlukan untuk meraih Belajar
pengalaman tentang “hebatnya dalam Pancasila. kegiatan merawat
kebersamaan cita-cita” dikaitkan 4. Contoh beberapa cita-cita dikaitkan dengan • www.wikipedia.
pengamalan sila-sila dalam benda, hewan, com
dalam dengan sila-sila upaya yang tanaman.
keberagaman dalam Pancasila. diperlukan untuk Pancasila.
• Menyusun pertanyaan • Pengamatan,
kehidupan 4. Melaksanakan meraih cita-cita
tentang bantuan yang tepat penilaian ini
individu di rumah. perilaku positif yang dikaitkan dengan
untuk diberikan kepada merupakan
diperlukan untuk pengamalan
sesama yang tertimpa penilaian proses
meraih cita-cita Pancasila.
musibah meskipun untuk menilai
dikaitkan dengan 5. Contoh bantuan
berbeda agama. perilaku dan sikap
pengamalan sila-sila kepada sesama
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sumbangan kepada sakit meskipun • Memajang tulisan/gambar
teman yang sakit berbeda agama yang berisi tentang anak-
sebagai perwujudan sebagai anak memberikan
perwujudan sila pengamalan sila sumbangan kepada teman
kedua Pancasila. kedua Pancasila. yang sakit meskipun
berbeda agama. (ikhlas)
61
61
62
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
(ikhlas). (ikhlas) • Mempresentasikan tulisan
10. Membuat laporan singkat tentang beberapa
hasil pengamatan di contoh sikap hidup yang
masyarakat mencerminkan
mengenai pengamalan sila-sila
perwujudan sila Pancasila.
pertama Pancasila.
Tema 8 : Peristiwa Alam
1.4 Menerima Tema 8 Tempat 1. Gambar/video/ Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
keberagaman di Tinggalku film yang • Membaca teks yang berisi penilaian ini (sesuai dengan Terpadu Untuk
rumah sebagai 1. Mengamati menunjukkan tentang toleransi antarumat digunakan untuk jumlah SD/MI Kelas I
anugerah Tuhan gambar/video/film toleransi beragama di suatu menilai hasil pertemuan Tema 8
Yang Maha Esa yang menunjukkan antarumat lingkungan (toleransi). pekerjaan baik pelajaran (Peristiwa
di rumah. toleransi antarumat beragama di • Mengamati keberagaman individu maupun PPKn) Alam), Jakarta:
2.4 Menampilkan beragama di suatu suatu lingkungan umat beragama di kelompok tentang Kemdikbud,
sikap kerja sama lingkungan. (toleransi). masyarakat dengan rasa toleransi antarumat 2015
dalam 2. Membaca wacana 2. Wacana yang peduli dan toleransi. beragama dan • Permendikbud
keberagaman di dan menyimak berisi penjelasan (peduli). mengembangkan Nomor. 24
rumah. penjelasan tentang tentang Menanya sikap peduli Tahun 2016
3.4 Mengidentifikasi keberagaman umat keberagaman terhadap tetangga
• Menyusun pertanyaan • Permendikbud
bentuk kerjasama beragama di umat beragama tentang kegiatan sekitar. No. 3 Tahun
dalam masyarakat dengan di masyarakat • Contoh cara
keagamaan yang 2017 tentang
keberagaman di rasa peduli dan dengan rasa berinteraksi
dilakukan oleh masyarakat Penilaian Hasil
rumah. toleransi. peduli dan dengan orang
sekitar tempat tinggal. Belajar
4.4 Menceritakan 3. Mengidentifikasi toleransi. (peduli) sekitar tempat
pengalaman jenis-jenis kegiatan 3. Contoh kegiatan • Bertanya jawab tentang • www.wikipedia.
cara berinteraksi dengan tinggal dengan com
kerjasama dalam keagamaan yang keagamaan yang rasa peduli dan
keberagaman di dilakukan oleh dilakukan oleh orang sekitar tempat
tinggal dengan rasa peduli toleransi.
rumah. masyarakat sekitar masyarakat
dan toleransi. • Tes pengetahuan
tempat tinggal. sekitar tempat
Mengumpulkan Data digunakan untuk
4. Mendiskusikan tinggal.
• Mencari informasi dari menilai hasil
bagaimana cara 4. Contoh cara
berbagai sumber dan belajar secara
berinteraksi dengan berinteraksi
mendiskusikan tentang individu tentang
orang sekitar tempat dengan orang
Sikap toleransi terhadap kegiatan
tinggal dengan rasa sekitar tempat
pemeluk agama lain dalam keagamaan yang
peduli dan toleransi. tinggal dengan
dilakukan oleh
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
dari kertas) dengan norma/perilaku yang baik
11. Membuat karya tiga ide/gagasan, dalam upaya menjaga
dimensi dengan tema, dan objek kebersihan lingkungan
teknik 3M sesuai yang telah yang dilakukan oleh
dengan ide/gagasan, didiskusikan. masyarakat sekitar.
63
63
64
Indikator Pencapaian Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Kompetensi Pembelajaran
tema, dan objek yang 11. Ungkapan minta • Mengemukakan sikap
telah didiskusikan. tolong berkaitan disiplin, tanggung jawab,
12. Menuliskan ungkapan dengan kegiatan peduli, dan jujur dalam
minta tolong yang dilakukan kehidupan sehari-hari di
berkaitan dengan saat terjadi depan teman-temannya.
kegiatan yang bencana alam. • Mengemukakan perilaku
dilakukan saat terjadi 12. Contoh menolong menolong teman dan
bencana alam. teman dan tetangga yang pernah
13. Membaca nyaring tetangga sebagai dilakukan sebagai warga
teks bacaan yang warga masyarakat terkait dengan
berhubungan dengan masyarakat kewajiban dan hak.
kegiatan pagi hari terkait dengan
• Menyampaikan ungkapan
sebagai bagian kewajiban dan
minta tolong kepada teman
peristiwa siang. hak.
ketika dirinya
14. Melakukan cara hidup 13. Contoh sikap
membutuhkan.
yang sederhana tidak disiplin, tanggung
berlebihan. jawab, peduli,
15. Tanya jawab tentang dan jujur dalam
tentang hal-hal yang kehidupan sehari-
harus dilakukan hari.
berkaitan dengan
tatacara makan di
rumah.
16. Mempraktikkan cara
mencuci tangan
sebelum makan.
17. Menuliskan ungkapan
minta tolong
berkaitan dengan
kegiatan yang
dilakukan saat terjadi
bencana alam.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 65
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016) 65
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Kesehatan 3.4.1 Mempraktikkan kegiatan menyikat gigi
3.4 Mengetahui cara menjaga kebersihan diri yang benar.
yang meliputi kebersihan badan, kuku, 3.4.2 Mempraktikkan cara menyisir rambut
kulit,gigi, rambut, hidung, telinga, tangan, dengan rapi.
kaki dan pakaian. 3.4.3 Mempraktikkan cara mencuci tangan
yang benar.
3.4.4 Mempariktikan cara menjaga kebersihan
Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) kaki.
3.1 Mengenal cara dan hasil gambar ekspresi.
4.1. Menggambar ekspresi dengan mengolah Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)
garis, warna dan bentuk berdasarkan 3.1.1 Menggambar alat-alat untuk menyikat
hasil pengamatan di lingkungan sekitar. gigi.
3.1.2 Mewarnai alat-alat untuk menyikat gigi.
3.1.3 Menggambar pohon-pohon di lingkungan
sekolah.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi kelompok, ceramah, curah pendapat, dan tanya jawab, siswa dapat:
1. Menyatakan rasa syukur karena bangsa Indonesia memiliki lambang negara Garuda
Pancasila, dan memiliki simbol-simbol yang mencerminkan perilaku bangsa Indonesia.
2. Menunjukkan contoh perilaku santun, rukun, mandiri, dan percaya diri seseuai sila-sila
dalam Pancasila, dalam kehidupan sehari-hari, (disiplin),
3. Menuliskan simbol sila-sila dalam Pancasila.
4. Menceritakan makna simbol-simbol sila dalam Pancasila pada Lambang Garuda
Pancasila.
5. Mendengarkan petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh dan pemeliharaan kesehatan.
6. Menuliskan tentang cara-cara merawat tubuh dengan benar.
7. Menyebutkan cara merawat tubuh dan kebugaran dengan benar.
8. Melaksanakan perawatan tubuh dan kebugaran dengan benar.
9. Menyebutkan nama-nama peralatan menyikat gigi.
10. Menyebutkan cara merawat tubuh dan kebugaran dengan benar.
11. Mempraktikkan cara menyikat gigi dengan benar.
12. Melakukan perawatan tubuh dan pemeliharaan kesehatan.
13. Menggambar alat-alat untuk menyikat gigi
14. Mewarnai alat-alat untuk menyikat gigi.
15. Menggambar pohon-pohon di lingkungan sekolah.
D. Materi Pembelajaran
PPKn
1. Contoh perilaku jujur dalam perkataan.
2. Contoh sikap dan perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
3. Contoh sikap dan perilaku santun di sekitar rumah.
4. Simbol- simbol sila dalam Pancasila.
66 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
66
5. Makna simbol-simbol dalam Pancasila.
6. Gambar perilaku baik anak bermain.
7. Contoh sikap dan perilaku peduli
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 67
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016) 67
agama dan kepercayaan yang dianutnya, pastilah menyerukan kejujuran (nilai disiplin,
kejujuran).
Di sekitar lingkungan kita, mesti ada aktivitas umat beragama yang sedang melaksanakan
ibadah, doa-doa, dan sebagainya sesuai dengan ajaran agama dan keyakinan masing-masing.
Melihat kondisi seperti ini kita tidak boleh saling mengganggu harus saling menghormati.
(kerjasama)
Kemauan dan kemampuan untuk menjalankan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa hanya
dapat terwujud apabila diiringi dengan sikap ikhlas dalam kehidupan sehari-hari.
Mewujudkan perilaku disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan,
meminta maaf, dan memberi maaf, dalam kehidupan sehari-hari merupakan sikap harus
diterapkan dalam rangka mengamalkan sila-sila dalam Pancasila.
Arti simbol-simbol dalam Pancasila antara lain: Simbol bintang bermakna bahwa bangsa
Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya.
Simbol rantai bermakna bahwa manusia itu sederajat, dan bangsa
Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat. Maka, dalam kehidupan
sehari-hari kita harus saling menghormati karena pada dasarnya kita pasti saling
membutuhkan.(kebersamaan)
Simbol pohon beringin melambangkan persatuan bagi bangsa Indonesia. Makna yang
terlukiskan dalam simbol ini menggambarkan perilaku bangsa Indonesia yang selalu menjaga
persatuan (kerjasama).
Kita semua harus turut serta menjaga situasi di sekolah agar selalu harmonis, jangan
sampai terdapat pertentangan atau keributan. Jika terjadi pertentangan atau keributan di sekolah
tugas kita adalah melerai, mendamaikan secara adil dan bijaksana, tidak memihak satu sama
lain. Hal ini ini merupakan perwujudan dari pengamalan Pancasila (adil).
Bahasa Indonesia
Petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh dan pemeliharaan kesehatan.
1. Cara menyikat gigi yang benar.
2. Nama-nama peralatan menyikat gigi.
3. Cara merawat tubuh dan kebugaran dengan benar.
4. Pokok-pokok kalimat dengan tulisan yang rapi.
SBdP
Alat-alat untuk menyikat gigi
1. Mewarnai gambar peralatan untuk menyikat ggi.
2. Mewarnai/menggambar keadaan di lingkungan sekolah.
68 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
68
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific,
Model : Cooperative Learning, Problem Base Learning, Projec JBL, DCL
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi, dan Ceramah, Curah pendapat, bermain
peran, observasi, membaca, menyimak.
G. Sumber Pembelajaran
Tematik Terpadu Untuk SD/MI Kelas I, Jakarta: Kemdikbud, 2015
Permendikbud Nomor. 24 Tahun 2016
Permendikbud No. 3 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar
www.wikipedia.com
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Mengajak semua peserta didik berdoa menurut agama dan 10 menit
keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan
pembelajaran).
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
3. Mengajak semua siswa menyanyi ”BANGUN TIDUR”
4. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang syair lagu ”BANGUN
TIDUR”
5. Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan yang telah
dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya tentang hubungan
antara kebersihan badan terutama gigi dengan kenyamanan
kegiatan pembelajaran.
6. MenginformasikanTema yang akan dibelajarkan yaitu tentang
”DIRIKU”
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 69
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016) 69
Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
5. Membaca bahan ajar dan buku siswa dan berbagai sumber belajar
tentang contoh sikap dan penjabaran sila-sila dalam Pancasila.
6. Guru menayangkan gambar gigi dan alat-alat menyikat gigi:
Gambar ekspresi gigi sehat.
• Gambar ekspresi gigi sakit.
• Gambar alat-alat untuk menyikat gigi.
Menanya
1. Guru merangsang pemikiran siswa agar mampu menjawab
pertanyaan tentang perilaku ketika bermain.
2. Gurumengajukan pertanyaan tentang manfaat perilaku dan sifat
disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
3. Guru mengajukan pertanyaan tentang arti gambar sila dalam
Pancasila.
4. Guru menyusun pertanyaan yang terkait arti gambar sila dalam
Pancasila.
5. Guru menyusun pertanyaan tentang manfaat perlaku santun
dalam kehidupan sehari-hari.
Mengumpulkan Data
1. Mencari dari berbagai sumber belajar tentang contoh perilaku
santun dalam kehidupan di rumah maupun di lingkungan sekolah.
2. Mencari dari berbagai sumber belajar dan mendiskusikan tentang
manfaat perilaku disiplin, santun, di lingkungan rumah maupun
sekolah.
3. Mencari dari berbagai sumber belajar dan mendiskusikan tentang
arti simbol dan makna sila dalam Pancasila.
Mengasosiasi
1. Mendiskusikan tentang manfaat perilaku disiplin, santun, di
lingkungan rumah maupun sekolah.
2. Mendiskusikan arti simbol-simbol dalam Pancasila.
3. Mendiskusikan arti sila-sila dalam Pancasila.
4. Mendiskusikan makna nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Mengkomunikasikan
1. Mempresentasikan tentang manfaat perilaku disiplin, santun, di
lingkungan rumah maupun sekolah.
2. Mempresentasikan tentang cara menjaga kesehatan gigi.
3. Memberi kesempatan kelompok lain untuk mendengarkan dan
memberikan pendapatnya.
Penilaian proses:
1. Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam mengerjakan
tugas.
2. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya,
keaktifannya, mendominasi atau tidak dsb)
3. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.
70 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
70
Alokasi
Kegiatan DeskripsiKegiatan
Waktu
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran hari ini).
8. Mengamati sikap peserta didik dalam berdoa (sikap duduknya,
cara membacanya, cara melafalkannya dsb)
9. Apabila ada peserta didik yang kurang benar dan kurang
sempurna dalam berdoa, maka setelah selesai kegiatan berdoa,
langsung diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih
disempurnakan
Nama Tindak
No Tanggal Catatan perilaku Butir Sikap
Peserta Didik Lanjut
menemukan uang di lingkungan --------
Arman sekolah dan menyerahkan
1 21-07-2016 kepada guru kelasnya Jujur
mengakui belum menyelesaikan --------
Beni
tugas karena tertidur
Arman terlambat datang ke sekolah
2 22-09-2016 Disiplin
Beni datang ke sekolah paling awal
meminta maaf karena lupa --------
membawa alat-alat untuk
3 18-10-2016 Arman Jujur
menggambar
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 71
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016) 71
Nama Tindak
No Tanggal Catatan perilaku Butir Sikap
Peserta Didik Lanjut
berbicara kasar saat temannya
Beni Santun
meminta tolong
Arman terlambat datang ke sekolah Displin
5 20-11-2016 mengembalikan pensil temannya --------
Beni Santun
dengan cara dilempar
terlambat datang ke sekolah Disiplin
6 10-12-2016 Arman mengajukan diri untuk lomba --------
Percaya Diri
bernyanyi mewakili kelas I
7 12-12-2016 Arman terlambat datang ke sekolah Disiplin
72 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
72
b. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap peserta didik yang sangat baik,
baik, cukup, atau perlu bimbingan.
c. Apabila peserta didik tidak memiliki catatan apapun dalam jurnal, sikap dan perilaku
peserta didik tersebut diasumsikan baik.
d. Karena sikap dan perilaku dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai
sikap peserta didik dirumuskan pada akhir semester. Oleh karena itu, guru mata
pelajaran dan guru kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir
semester untuk menganalisis catatan yang menunjukkan perkembangan sikap dan
perilaku peserta didik.
e. Penetapan deskripsi akhir sikap peserta didik dilakukan melalui rapat dewan guru
pada akhir semester
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 73
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016) 73
Jumlah skor minimum seluruh soal adalah 10
Jumlah perolehan skor siswa
Nilai = X Nilai Ideal
Jumlah skor maksimum
Nilai ideal = 100.
Misal Andri memperoleh skor 40 dari 10 soal di atas, maka nilai tes uraian yang didapat
adalah = 40/50 x 100 = 80
1. Penilaian Penugasan
a. Berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan hasil pengamatan kalian di lingkungan
sekitar, diskusikan dengan teman sebangku untuk mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan mengisi format di bawah ini :
Yang kami ketahui tentang kegiatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
adalah:
1) ................................................................................
2) ................................................................................
3) ................................................................................
b. Bagaimana sikap kalian jika melihat perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila? Berikan alasan pemilihan sikap kalian tersebut!
Petunjuk Penilaian Tugas:
Bila siswa mengerjakan tugas sangat sempurna diberi skor 10
Bila siswa mengerjakan tugas sempurna diberi skor 5
Bila siswa mengerjakan tugas tidak sempurna diberi skor 2
Skor maksimum seluruh tugas = 10 X 2 item tugas = 20
Skor minimum seluruh tugas = 2 X 2 item tugas = 4
Jumlah perolehan skor siswa
Nilai Tugas = X nilai ideal
Jumlah skor maksimum seluruh itema tugas
Nilai ideal = 100.
C. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik praktik, produk, dan proyek.
a. Praktik
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian proses
yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: menyanyi, praktik ibadah,
praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, dan membaca.
Hasil penilaian praktik menggunakan rerata dan/atau nilai optimum
Contoh menghitung nilai praktik dengan rumus:
74 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
74
Nilai = x 100
b. Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menghasilkan
produk-produk, teknologi, dan seni berdasarkan rubrik yang disiapkan guru.
Contoh menghitung nilai produk dengan rumus:
Nilai = x 100
c. Proyek
Penilaian proyek meliputi kemampuan peserta didik dalam merencanakan,
melaksanakan dan melaporkan secara tertulis hasil pengamatan dan penelusuran
informasi denganberdasarkan rubrik yang ditetapkan guru.
Contoh menghitung nilai produk denga rumus :
Nilai = x 100
Penentuan rentang predikat yang berdasarakan KKM untuk penilaian pengetahuan dan
ketrampilan menggunkan bagan sebagaai berikut:
RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
Pendidikan *) Interval D (Perlu
A (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup)
Bimbingan)
80 20/3=7 94≤A≤100 87≤B<94 80≤C<87 D<80
75 25/3=8 91≤A≤100 83≤B<91 75≤C<83 D<75
70 30/3=10 90≤A≤100 80≤B<90 70≤C<80 D<70
65 35/3=12 89≤A≤100 77≤B<89 65≤C<77 D<65
60 40/3=13 86≤A≤100 73≤B<86 60≤C<73 D<60
55 45/3=15 85≤A≤100 70≤B<85 55≤C<70 D<55
*) KKM Satuan Pendidikan menggunakan angka KKM Muatan Pelajaran paling rendah/
minimal.
KKM akan membedakan predikat dan deskripsi nilai. Berikut diberikan contoh predikat
dan deskripsi nilai dari KKM yang berbeda.
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Kelas I,
......................................... .........................................
NIP .................................. NIP ..................................
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 75
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016) 75
B. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Pengembangan Diri
1. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Kokurikuler
a. Pembelajaran Berbasis Portofolio.
Pembelajaran berbasis portofolio merupakan upaya agar peserta didik dapat
memperoleh pengalaman fisik terhadap obyek dalam pembelajaran, yaitu
melibatkan atau mempertemukan peserta didik dengan obyek pembelajaran secara
nyata. Selain itu, peserta didik juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara
mental, yakni mengkaitkan informasi awal yang telah diperoleh, selanjutnya memiliki
kebebasan untuk menyusun kembali (merekonstruksi) informasi yang diperolehnya.
Pembelajaran Berbasis Portofolio memberi keragaman sumber belajar dan
keleluasaan kepada peserta didik memilih sumber belajar yang sesuai untuk
dijadikan landasan dalam menyusun fenomena masyarakat/negara/dunia. Artinya
sebagai upaya memandirikan peserta didik untuk belajar, berkolaborasi, membantu
teman, bekerjasama, mengadakan pengamatan, dan penilaian diri untuk suatu
refleksi yang akan mendorong mereka membangun pengetahuannya sendiri.
Pembelajaran berbasis portofolio membina peserta didik untuk :
1) Berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau
dari buku/artikel/berita dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;
2) Peserta didik diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik
informasi yang sifatnya benda/bacaan, penglihatan atau obyek langsung
(TV/radio/internet) maupun orang/pakar/tokoh;
3) Membuat alternatif untuk mengatasi topik/obyek yang dibahas;
4) Membuat suatu keputusan (sesuai kemampuannya) berkaitan dengan konsep
yang telah dipelajarinya, dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada di
masyarakat;
5) Merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan
mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
b. Penilaian Berbasis Portofolio
Portofolio penilaian (Assessement) merupakan kumpulan fakta/bukti berupa
dokumen yang berisi tugas-tugas yang terorganisir secara sistematis dari peserta
didik secara individual. Secara terperinci berupa kumpulan catatan pribadi/ individu
yang berisi refleksi pengalaman belajar, seperti kegiatan peserta didik di dalam dan
di luar kelas, kegiatan peserta didik sehari-hari yang berkaitan dengan pelajaran,
membaca, menulis (segala sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran), uneg-uneg
peserta didik yang berkaitan dengan pelajaran, peristiwa yang dialami peserta didik
berkaitan dengan pelajaran, prestasi peserta didik berkaitan dengan pelajaran,
76 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
76
tanggapan guru dan sebagainya. Selain itu juga diartikan sebagai koleksi sistematis
dari peserta didik dan guru untuk menguji proses dan prestasi belajar.
Portofolio sebagai penilaian merupakan perantara penilaian oleh siswa dan guru
yang menggambarkan aktifitas dan proses yaitu mendorong siswa untuk berdialog,
merencanakan tujuan, bekerja sama, memilih, membandingkan, berbagi
pengetahuan, memper-timbangkan/merenungi, dan membuat keputusan. Dengan
demikian portofolio penilaian merupakan pembelajaran praktek (melakukan) yang
mendorong adanya interaksi antar siswa, antara siswa dan guru, dan antara siswa
dengan masyarakat dan alam sekitarnya.
Adapun contoh format portofolio penilaian untuk siswa dan guru adalah sebagai
berikut.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 77
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016) 77
78
FORMAT PORTOFOLIO PENILAIAN
NAMA : ................................................
KELAS : ............
NO.ABSEN : ............ NILAI AKHIR :
ALAMAT : ................................................
3 dst
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
79
79
2. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi pada kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dan
mendukung visi dan misi sekolah serta membantu memperkuat branding sekolah dan
evaluasi terhadap peraturan sekolah. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler juga harus
mendukung kompetensi
abad 21 yakni Kritis dalam berpikir, Kreatif, Komunikatif, dan
Kolaboratif. Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan minat dan bakat peserta
didik yang dilakukan di bawah bimbingan guru atau pelatih dengan melibatkan orang tua dan
masyarakat. Contoh kegiatan ekstrakurikuler adalah Kegiatan Keagamaan, Kegiatan Praktik
Kantin Kejujuran, Pramuka, OSIS, Palang Merah Remaja (PMR), Paskibra, Kesenian,
Bahasa dan Sastra, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Jurnalistik, Olahraga, dsb.
Pelaksanaan kegiatan seperti tersebut di atas, mulai dari rencana, program kerja,
anggaran, keputusan rapat, pelaksanaan kegiatan, dan hasil kegiatannya ditulis dalam jurnal
kegiatan individual pengurus atau panitia yang sewaktu-waktu dapat dicek oleh siapapun
dan diumumkan secara tertulis dan terbuka di Papan Informasi Kegiatan. Tujuannya agar
dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah. Untuk itulah perlu ditumbuhkan rasa dedikasi,
kejujuran, keikhlasan, rasa pengabdian, demokratis, dan objektif dalam setiap pribadi
anggota serta pengurus organisasi kesiswaan.
80 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
80
3. Pengintegrasian Nilai-nilai Antikorupsi dalam Kegiaatan Pembiasaan dan
Pembudayaan
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 81
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016) 81
82 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
BAB V
PENUTUP
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 83
82
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
84 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
DAFTAR PUSTAKA
Fajar, Arnie. 2003. Pengembangan Sikap Nasionalisme Melalui Pendekatan Sain Teknologi
Masyarakat pada SMA Negeri 8 di Kota Bandung Jawa Barat (Tesis).
Kemdikbud. 2015, Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk SD/MI Kelas I, Jakarta.
Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006. Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk
Memahami Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.
Laila, Najmu. 2009. Pemikir Penggerak, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility. New York: Bantam Books.
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 setelah
diamandemen.
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
Republik Indonesia, PERPU Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Republik Indonesia, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi. Republik Indonesia, Keppres No. 50 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 85
83
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)
Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 Lampiran IV tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum 2013.
Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran
dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengh.
Von Aleman, Ulrich. 2004. The unknown depths of political theory: the case for a
multideimensional concept of corruption. Crime, Law & Social Change (42). 25 -
34.
86 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
84
Kelas I SD/MI (Berdasarkan Permendikbud No. 24/2016)