Anda di halaman 1dari 81

PENYUSUN

I. Pengarah
1. Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dr. Thamrin Kasman
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

II. Penulis
1. Drs. Pawit Sugiri, M.Pd
2. Dr. Hj. Arnie Fajar, M.Pd

III. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun Anggaran 2017

Edisi Revisi
Cetakan ke-8, 2017

ISBN 978-602-95020-8-4

ii Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menanamkan dan
membina nilai-nilai karakter antikorupsi bagi peserta didik, pada jenjang pendidikan
dasar. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang
menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan,
proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan
tersebut, diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan dan
mengimplementasikan sikap dan perilaku antikorupsi.
Penanaman nilai-nilai antikorupsi menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak
dini, baik melalui pendidikan informal (keluarga), formal (persekolahan), dan nonformal
(masyarakat). Penanaman nilai tersebut di persekolahan dilakukan melalui
pengintegrasian pendidikan antikorupsi (PAk) dalam proses pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai
pengembangan pembelajaran tematik.
Pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan pada pembelajaran PPKn
dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SD/MI secara berkelanjutan, ditekankan pada
pembentukan sikap dan perilaku tanpa meninggalkan pengetahuan dan keterampilan,
serta pengembangan keteladanan antikorupsi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan,
pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi ini disusun sebagai bahan
dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan
dalam mengimplementasikan penanaman niliai-nilai antikorupsi pada pembelajaran
PPKn berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi 2016, sehingga pendidikan antikorupsi di
SD/MI dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian, peserta didik
lebih memahami makna tindakan koruptif, dan berani bersikap serta berperilaku
antikorupsi.

Jakarta, Juni 2017

Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah,

Hamid Muhammad, Ph.D


NIP 195905121983111001

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) iii
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
iv Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
DAFTAR ISI

Halaman
PENYUSUN ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ..................................................................................... 3
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 4
D. Manfaat .............................................................................................. 5
E. Ruang Lingkup ................................................................................... 5

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI ................ 7


A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter ....................... 7
B. Dimensi dan Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi .................. 9
1. Dimensi Politik ............................................................................. 9
2. Dimensi Sosiologi ........................................................................ 10
3. Dimensi Ekonomi ......................................................................... 11
4. Dimensi Hukum ........................................................................... 12
C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan ..................... 14

BAB III TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SD/MI KELAS V TERHADAP NILAI-NILAI KARAKTER
ANTIKORUPSI ........................................................................................ 17

BAB IV MODEL PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI


KE DALAM MATA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS V ................................ 25
A. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Materi
Pembelajaran ..................................................................................... 27
B. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Silabus .................... 41
C. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik ...................................... 58

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 73

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) v
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
vi Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar
amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
UU Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3
menegaskan bahwa, ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35
UU Sisdiknas menyebutkan bahwa, ”Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang
harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.”
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SD/MI pada aspek sikap
(attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Sedangkan
aspek pengetahuan (knowledge) adalah memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang
tampak nyata, serta aspek keterampilan (skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak
yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain sejenis.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 1
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 1
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus
korupsi yang selalu muncul di depan mata. Hal ini dapat merusak generasi muda dan sendi-
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pemerintah dengan dukungan
masyarakat harus segera menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan
semangat antikorupsi dan pada akhirnya berani berkata, bersikap, dan bertindak ‘TIDAK’
terhadap korupsi.
Berkaitan dengan hal tersebut, UU Sisdiknas menyatakan bahwa “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut, kurikulum harus mampu
menumbuhkan semangat dan berani berkata, bersikap, dan bertindak ‘TIDAK TERHADAP
KORUPSI’. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan
diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi, Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi tahun 2012, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi, dan yang terakhir adalah Inpres Nomor 2 tahun 2014 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2014. INPRES No. 7 Tahun 2015 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2015, dan yang terakhir adalah Inpres No. 10
Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun
2017.
Sebagai tindak lanjut dari Inpres No. 5 tahun 2004, maka Kementerian Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2009
membentuk Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan antikorupsi
di sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi
pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA. Model pengintegrasian tersebut sudah disosialisasikan dan di diseminasikan
ke sekolah-sekolah rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum Tahun 2013 dan beberapa peraturan pendukung
yang berlaku, maka Kemdikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menyusun
kembali Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi melalui Kegiatan Pembinaan
Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2013/2014 untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI dan
SMP/MTs. Hasil penyempurnaan buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan
sebagai materi dalam kegiatan workshop dan diseminasi di sekolah-sekolah rintisan.
Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan
kemampuan dasar tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara
yang dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan
moral budaya bangsa, memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan
memperhatikan keragaman agama, sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa

2 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
2
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
demokratis yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain
bahwa materi/konten PPKn di Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan
pengorganisasian materi secara sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum, politik,
tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu
lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian secara substansi mata pelajaran PPKn
terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang berkembang dalam kehidupan masyarakat
dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah faktual khususnya penanaman nilai-nilai
antikorupsi.
PPKn merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, PPKn sebagai salah
satu mata pelajaran yang mampu memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis
yang melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional. PPKn memiliki peran
mengembangkan nilai-nilai Pancasila, diharapkan mampu membudayakan dan
memberdayakan peserta didik agar menjadi warganegara yang cerdas dan baik serta menjadi
pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan
bertanggungjawab. Adapun fungsi PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi
pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter
antikorupsi. Oleh karena itu, PPKn harus memberikan kontribusi dalam upaya pemberantasan
korupsi.
Korupsi dalam konteks pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi
serta mencegah sebelum ada niat (pre-emtif) dan sudah ada niat (preventif) untuk tidak
melakukan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi dimaksud merupakan keseluruhan
upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak
secara tegas setiap bentuk tindakan korupsi (Buchori, Muchtar, 2007). Pendidikan Antikorupsi
sangat penting dilakukan melalui jalur pendidikan, karena pendidikan adalah usaha sadar
untuk merubah perilaku seseorang, termasuk peserta didik calon pemimpin masa depan
(students are today, leaders are tomorrow) dengan harapan agar generasi muda secara sadar
mampu membangun sistem nilai antikorupsi yang melekat pada jiwa dan karakter antikorupsi
pada dirinya.

B. Dasar Hukum.
a. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan Anak.
d. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
e. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 3
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 3
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
g. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah
Tahun 2012-2014 (Stranas PPK) .
h. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
i. Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012.
j. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
k. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2014.
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku
Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan dasar dan Menengah.
r. Panduan Penilaian Untuk Sekolah Dasar Tahun 2016 dikeluarkan oleh Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kmentrian Pendidikan dasar dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016.

C. Tujuan dan Sasaran


Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn ini
sebagai panduan bagi:
1. Guru SD/MI:
a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi;
b. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn dan;
e. mengimplementasikan pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SD/MI:

4 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
4
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn melalui proses pembelajaran tematik SD/MI yang terintegrasi
nilai-nilai antikorupsi;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn
SD/MI melalui pembelajaran tematik yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan antikorupsi terhadap guru di
lingkungan sekolahnya;
3. Pengawas Sekolah SD/MI
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
implementasi pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai- nilai
antikorupsi.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SD/MI melalui
pembelajaran tematik yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
4. Bagi Dinas Pendidikan:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi, dan monitoring
program diseminasi model pengintegrasian pendidikan antikorupsi melalui mata
pelajaran PPKn SD/MI di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam
mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi.

D. Manfaat
Dengan menggunakan model ini, guru SD/MI, dapat melaksanakan hal-hal sebagai
berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan
mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan,
yakni: (a) sikap kewarganegaraan (civic dispositions) termasuk keteguhan, komitmen
dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic
responsibility); (b) pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge); (c) keterampilan
kewarganegaraan (civic skill) termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan
(civic competence and civic responsibility).
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan
antikorupsi yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

E. Ruang lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman korupsi yang ditinjau dari dimensi
politik, sosiologi, ekonomi, dan hukum yang dikemas secara pedagogis. Pengembangan
model pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-
hal sebagai berikut:

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 5
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 5
1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi.
2. Pengintegrasian aspek dan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn.
3. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn.
4. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) mata pelajaran PPKn.
Implementasi pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.

6 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
6
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter


Karakter adalah watak, perilaku dan budi pekerti yang menjadi ruh dalam pendidikan.
Dengan demikian diperlukan suatu gerakan untuk melakukan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga
(kinestetik), (Kemdikbud, 2016: iii). Melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan
olah raga tersebut, diharapkan dapat mengubah sosok pribadi bangsa Indonesia dalam cara
berpikir, cara bertindak, dan berperilaku menjadi lebih baik dan berintegritas.
Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Pendidikan karakter sudah pernah
diluncurkan sebagai gerakan nasional pada 2010. Namun, gema gerakan pendidikan karakter
ini belum terasa sampai sekarang. Karena itu, pendidikan karakter perlu digaungkan dan
diperkuat kembali menjadi gerakan nasional pendidikan karakter bangsa melalui program
nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam lembaga pendidikan. Lembaga
pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki
struktur, sistem dan perangkat yang tersebar di seluruh Indonesia dari daerah sampai pusat.
Pembentukan karakter bangsa ini dilaksanakan secara masif dan sistematis melalui program
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terintegrasi dalam keseluruhan sistem pendidikan,
budaya sekolah dan dalam kerjasama dengan komunitas. (Kemendikbud, 2016: 1).
Tujuan program PPK adalah menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara
masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental
(religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas) yang akan menjadi fokus
pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh
dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi
lebih baik dan berintegritas.
Kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berarti menyeluruh,
lengkap atau segalanya. Integritas dapat diartikan sebagai konsistensi dan keteguhan yang
kuat dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, merupakan suatu konsep yang
menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai-nilai, kode etik, dan prinsip. Menurut
Kamus Besar Bahasa Iindonesia (KBBI) online, (2017) “integritas adalah mutu, sifat, atau
keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan
yang memancarkan kewibawaan; kejujuran; wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa
dalam kehidupan bernegara”. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pada
prinsipnya seseorang yang berintegritas adalah seseorang yang menerapkan prinsip “satunya
kata dengan perbuatan”, seperti kata yang mencakup nilai dan sifat bertanggung jawab, jujur,
konsekuen, komitmen, mengutamakan kebenaran, adil, disiplin, mandiri, kebersamaan, dan
bijaksana.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 7
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 7
Pendidikan antikorupsi merupakan bagian atau irisan dari pendidikan karakter, yang lebih
fokus untuk mengembangkan nilai-nilai antikorupsi. Nilai-nilai antikorupsi berfungsi untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan
standar perilaku yang baik. Menurut KBBI online 2017, “nilai diartikan sebagai pribadi yang
utuh, misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan
benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat”. Oleh karena itu pembinaan
pengembangan nilai-nilai antikorupsi melalui pendidikan merupakan wahana untuk
mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi dalam diri seseorang agar
menjadi sikap dan perilaku antikorupsi. Antikorupsi dilihat dalam konteks pendidikan adalah
tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi korupsi, merupakan keseluruhan upaya untuk
mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara tegas
setiap bentuk tindak korupsi (Buchori, Muchtar, 2007).
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam memberantas korupsi dengan
penetapan berbagai peraturan perundang-undangan, namun belum menampakkan hasil yang
optimal. Oleh karena itu diperlukan terobosan dengan cara pencegahan, yaitu dengan
membangun filosofi berupa penyemaian nalar dan nilai-nilai yang bebas dari korupsi melalui
jalur pendidikan. Jalur pendidikan memiliki posisi sangat vital dalam upaya membangun sikap
dan perilaku antikorupsi, khususnya sektor pendidikan formal diharapkan dapat berperan
dalam memenuhi kebutuhan pencegahan korupsi sebagai preventive strategi. Dalam hal ini
peserta didik dijadikan sebagai target sekaligus diberdayakan sebagai penekan lingkungan
agar tidak permissive to corruption dan bersama-sama bangkit melawan korupsi.
Agar sikap dan perilaku antikorupsi dapat menjadi karakter peserta didik, maka pendidikan
antikorupsi melalui pendidikan formal di sekolah harus diorientasikan pada tataran moral
action, agar peserta didik tidak hanya berhenti pada kompetensi (competence) saja, tetapi
sampai memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habit) dalam mewujudkan nilai-nilai dalam
kehidupan sehari-hari. Lickona (1991), menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai
pada tataran moral action diperlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan mulai dari
proses moral knowing, moral feeling, hingga sampai pada moral action. Ketiganya harus
dikembangkan secara terpadu dan seimbang. Dengan demikian diharapkan potensi peserta
didik dapat berkembang secara optimal, baik pada aspek kecerdasan intelektual, yaitu memiliki
kecerdasan, kemampuan membedakan yang baik dan buruk, benar dan salah, serta
menentukan mana yang bermanfaat. Kecerdasan emosional, berupa kemampuan
mengendalikan emosi, menghargai dan mengerti perasaan orang lain, dan mampu bekerja
dengan orang lain. Kecerdasan sosial, yaitu memiliki kemampuan berkomunikasi, senang
menolong, berteman, senang bekerja sama, senang berbuat untuk menyenangkan orang lain.
Kecerdasan spritual, yaitu memiliki kemampuan iman yang anggun, merasa selalu diawasi
oleh Allah, gemar berbuat baik karena lillahi ta’alah, disiplin beribadah, sabar, ikhtiar, jujur,
pandai bersyukur dan berterima kasih. Sedangkan kecerdasan kinestetik, adalah menciptakan

8 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
8
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
keperdulian terhadap dirinya dengan menjaga kesehatan jasmani, tumbuh dari rizki yang
hahal, dan sebagainya. Maka sosok manusia yang mengembangkan berbagai kecerdasan
tersebut, diharapkan siap menghadapi dan memberantas perbuatan korupsi atau bersikap
antikorupsi.

B. Dimensi dan Nilai-nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi


Korupsi tidak hanya mempunyai dimensi formal sebagaimana yang dideskripsikan oleh
KPK, namun juga memiliki dimensi politis, sosiologis, ekonomi, dan pegagogis. Meskipun
korupsi bersifat multidimensi, persamaan yang mendasari perbedaan dimensi tersebut adalah
etika. Korupsi merupakan suatu tindakan yang menyimpang dan melanggar etika serta
merugikann pihak lain.
Berikut disajikan empat dimensi korupsi yang bukan merupakan dimensi formal, dan saling
melengkapi antara satu dengan lainnya.
1. Dimensi Politik
Salah satu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik adalah demokrasi.
Untuk memperoleh suatu keputusan yang demokratis, suatu lembaga harus
mengikutsertakan individu untuk memberikan aspirasi. Berdasarkan aspirasi tersebut,
setiap individu berhak bersaing dengan sehat dan rasional untuk mendapatkan suara
rakyat, misalnya hak setiap individu untuk berkampanye dalam rangka pemilihan umum
yang bertujuan untuk mendapatkan simpati dan pengikut yang dapat mendukungnya.
Berkaitan dengan hal ini, Schumpeter (1947: 5) mengemukakan tentang teori demokrasi
yang disebut dengan “Metode Demokratis”, yaitu prosedur kelembagaan untuk mencapai
keputusan politik yang di dalamnya individu memperoleh kekuasaan untuk membuat
keputusan melalui perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh suara rakyat.
Dari sisi korupsi, terdapat model kompetisi clientelistic, yaitu kompetisi dengan iming-iming
materi dan bentuk varian lainnya (direct payment) untuk menarik simpati pemilih secara
perorangan atau kelompok kecil dalam masyarakat. Model ini akan memberikan tekanan
besar terhadap penyimpangan dana publik dan kian memperkuat struktur korupsi mulai
dari bentuk penggunaan dana dan sarana publik untuk memperluas basis pendukung pada
saat pemilu (pork-barrel spending), alokasi program pemerintah ke basis konstituen partai
(allocational policies), hingga melanggengkan relasi patronase politik dan bisnis. Dalam
kondisi demikian, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good
governance) dengan cara menghancurkan proses formal.
Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan
dalam pembentukan kebijaksanaan. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah
sering menguntungkan pemberi suap bukan kepada rakyat luas, misalnya ketika politikus
membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-
perusahaan kecil. Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan pertolongan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 9
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 9
kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu
mereka. Korupsi politis semacam ini terjadi dibanyak negara dan memberikan ancaman
besar bagi warga negaranya. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari
pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat
atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi
mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan
toleransi.
2. Dimensi Sosiologi
Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat
dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi sifat, perlaku, dan perkembangan
masyarakat dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia, ensiklopedia bebas-
Sosiologi 23/02/2008), mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan
bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat
didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial, dalam kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan
keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan sosial. Hubungan sosial tersebut
dapat terjadi karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku manusia, inilah
yang disebut sebagai interaksi sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, perbuatan korupsi
merupakan salah satu konsekuensi dari interkasi antar individu baik dalam bentuk individu
maupun kelompok yang merupakan wujud dari penyimpangan sosial. Ketika salah satu
pihak melakukan suatu tindakan penyimpangan dan tindakan menyimpang tersebut
merugikan pihak lain, maka tindakan individu atau kelompok tersebut dapat dikatakan
sebagai suatu tindakan korupsi.
Penyimpangan sosial dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu tindak
kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang
berlaku secara umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian,
keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan
penyimpangan yang berbentuk kelompok atau kolektif (group deviation) merupakan suatu
perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan
melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Akibat yang ditimbulkannya
sama dengan penyimpangan yang dilakukan secara individu. Bentuk penyimpangan sosial
secara kelompok dapat terjadi dengan adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok
orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang
harus ikut dalam tindak kejahatan kelompok. Hal ini biasanya dilakukan secara sembunyi-
sembunyi maupun terbuka, seperti merampok, menjajah, melakukan korupsi, sindikat
curanmor dan lain-lain.
Dengan adanya penyimpangan sosial tersebut perlu adanya pengendalian sosial, yaitu

10 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
10
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
suatu upaya yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat melalui mekanisme
tertentu untuk mencegah dan meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku
menyimpang/membangkang serta mengajak dan mengarahkannya untuk berperilaku dan
bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Pengendalian sosial tersebut dapat
dilaksanakan melalui jalur hukum (yang harus kita lakukan), norma-norma (yang biasanya
kita lakukan), dan petunjuk moral (yang seharusnya kita lakukan).
Soerjono Soekanto (www.dikmenum.go.id I. 08/07/2008), menyatakan bahwa
pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan,
yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat
agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan demikian, pengendalian
sosial meliputi proses sosial yang direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan)
untuk mengarahkan seseorang atau kelompok orang. Selain itu pengendalian sosial pada
dasarnya merupakan sistem dan proses yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa
warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial.
Berkaitan dengan korupsi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial, maka
dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian sosial melalui system mendidik dan
mengarahkan melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri
seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku yaitu bersikap anti-korupsi. Mengajak bertujuan mengarahkan
agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma yang berlaku dan tidak menurut
kemauan individu-individu atau kelompok yang melakukan korupsi.
3. Dimensi Ekonomi
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan yang
tinggi. Sebagai contoh dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena
kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat
korup. Walaupun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos
(niaga) dengan mempermudah birokrasi. Sedangkan di sektor publik korupsi menimbulkan
distorsi dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat dimana suap
dan upah tersedia lebih banyak. Baik di sector privat maupun publik, dimungkinkan pejabat
membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru sebagai tambahan kompleksitas proyek
masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi. Hal ini mengakibatkan lebih banyak
kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan,
lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan dan infrastruktur; serta menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran
pemerintah.
Korupsi di bidang ekonomi juga menyebabkan persaingan yang tidak kompetitif antar
pelaku ekonomi (pengusaha) karena semua proses harus melalui uang pelicin dan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 11
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 11
memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mengakibatkan munculnya kekacauan
"lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan
sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien. Sedangkan
bagi masyarakat bawah, korupsi menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi dan harga-
harga menjadi lebih mahal sebagai dampak adanya “ongkos manajemen” seperti
dipaparkan di atas. Akibatnya muncul banyak pengemis, penganguran, pemerasan, hingga
pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang untuk memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan hidup. Inilah yang menyebabkan korupsi dikualifikasikan sebagai
pelanggaran Hak Ekonomi.
4. Dimensi Hukum
Keberhasilan pemerintah dan kekuasaan suatu Negara seperti Indonesia adalah
bagaimana kebijakan negara mencegah dan memberantas korupsi secara optimal,
masalah korupsi pada dasarnya tidak bersaandar pada legitimasi hukum saja, tetapi terkait
dengan aspek ekonomi, sosial dan politik. Seno Adji (2009) berpendapat bahwa korupsi di
Indonesia sudah tersistem (systemic corruption) yang melibatkan kelembagaan yang
dikategorikan sebagai penyakit yang sulit pembuktiannya bahkan lekat sekali dengan
kekuasaan. Sistem harus ditelaah sebagai kesatuan yang meliputi tindakan re-evaluasi,
reposisi, dan pembaharuan struktur, substansi hukum khususnya budaya hukum sebagai
cermin etika dan integritas penegakan hukum. Budaya hukum merupakan aspek penting
yang melihat bagaimana masyarakat menganggap ketentuan sebagai civic-minded,
sehingga masyarakat selalu taat dan menyadari betapa pentingnya hukum sebagai
regulasi.
Praktek korupsi di Indonesia lebih transparan setelah berbagai kasus yang menimpa para
politikus secara beruntun terkuak, meskipun dalam penyelesaiannya masih terdapat
kendala karena kompleksitas dan keluasan aspek serta konspirasnyai. Menurut Laila
(2009) paling tidak ada tiga relasi konspirasi yang melakukan intervensi saling
menguntungkan terhadap proyek-proyek atau berbagai kegiatan. Pertama, antar pejabat
dalam suatu instansi pemerintah maupun antar instansi, termasuk di dalamnya melibatkan
pejabat di bidang keamanan (militer dan kepolisian). Kedua, antara pejabat dengan
pengusaha, dimana para pengusaha karena sudah memiliki jaringan di dalam dan benar-
benar mengetahui apa yang dimaui para pejabat itu, selalu saja survive kendati terjadi
pergantian pejabat dalam lingkungan birokrasi. Ketiga, antara pengusaha dengan
pengusaha. Relasi terakhir biasanya terjadi dalam proses tender proyek, dimana diantara
mereka sudah saling mengerti untuk sama “memperoleh jatah” dengan saling membantu
atau tidak saling mengganjal. Wujudnya antara lain “pendamping” dalam proses tender
tertentu, dimana sang pendamping itu juga sekaligus memperoleh “bagian atau
prosentase” dari sang pemenang, sehingga pelaksanaan tender sebenarnya hanya
formalitas dan akal-akalan saja.

12 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
12
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-
unsur sebagai berikut:
1. Perbuatan melawanhukum;
2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
1. Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
2. Penggelapan dalam jabatan;
3. Pemerasan dalam jabatan;
4. Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
5. Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Berdasarkan empat dimensi tersebut, dianalisa beberapa indikator untuk masing-masing
dimensi. Selanjutnya dari indikator itu dikembangkan menjadi instrumen penelitian sehingga
menghasilkan berbagai nilai antikorupsi yang selanjutnya dinamakan nilai acuan. Dimensi,
Indikator, dan Nilai Acuan tersebut disajikan dalam tabel berikut:

PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN
1. Politik: KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan,
a. Membuat kebijakan didasarkan pada sebanding, sepadan, seimbang.
kepentingan umum/bersama (adil, berani) KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
b. Melaksanakan kebijakan didasari pada persaudaraan/kekeluargaan, senasib
sikap menjunjung tinggi kebenaran (jujur, sepenanggungan, dan merasa menjadi satu
berani) kesatuan (integritas),
c. Melaksanakan pengawasan kebijakan KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan
secara tidak tebang pilih (adil, berani) sesuatu (yang telah disepakati), kontrak.
d. melaksanakan musyawarah dalam KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang
menyelesaikan masalah (kebersamaan) dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak
2. Sosiologi: menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
a. Menepati janji (tanggung jawab) KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
b. Tidak diskriminatif dalam memberikan HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak
layanan (adil) boros, cermat.
c. Tidak nepotisme (adil, mandiri) BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya
d. Tidak kolusi (jujur, mandiri) (pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam
e. melaksanakan pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
f. membunikan IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
g. berpartisipasi BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri,
h. melaksanakan saling memberi pengalaman.
3. Ekonomi: RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2
a. Melakukan persaingan secara sehat bekerja, selalu berusaha giat, terus menerus.
(tanggung jawab, jujur, kerja keras) SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian,
b. Tidak menyuap (jujur) tetap memegang keadilan).
c. Tidak boros dalam menggunakan sumber TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung
daya (sederhana, tanggung jawab) segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh
d. Tidak melakukan penyimpangan alokasi dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb. Misalnya
dan distribusi (jujur, peduli, tanggung jawab) berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak
4. Hukum: mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak fungsi
a. Tidak melakukan penggelapan dana, pajak, menerima pembebanan sebagai akibat sikap pihak
barang, dan sebagainya (jujur, tanggung sendiri atau pihak lain, melaksanakan dan
jawab) menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 13
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 13
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN
b. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada
surat, tanda tangan, dan sebagainya (jujur, peraturan, tepat waktu, tertib, dan konsisten.
tanggung jawab) JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya,
c. Tidak melakukan pencurian dana, barang, berkata dan bertindak benar, mengungkapkan
waktu, ukuran yang merugikan pihak lain, sesuatu sesuai dengan kenyataan (tidak
dan sebagainya (jujur, tanggung jawab, berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap
disiplin) setiap tindakan.
d. Tidak melakukan penipuan terhadap pihak SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak
lain (jujur) berlebihan, tidak banyak seluk-beluknya, tidak
e. Tidak melakukan persekongkolan dalam banyak pernik, lugas, apa adanya, hemat, sesuai
membuat putusan (tanggung jawab) kebutuhan, dan rendah hati.
f. Tidak melakukan perusakan terhadap KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan
barang/fasilitas milik negara (tanggung sungguh-sungguh, pantang menyerah/ulet dan
jawab, peduli) semangat dalam berusaha.
g. Tidak memberikan atau menerima MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak
gratifikasi (jujur, sederhana) bergantung dengan orang lain, percaya pada
h. Tidak menyalahi/melanggar aturan (disiplin, kemampuan diri sendiri, mampu mengatur dirinya
tanggung jawab) sendiri, dan mengambil inisiatif.
i. melaksanakan keputusan dengan penuh ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak
tanggung jawab (komitmen) /tidak pilih kasih, berpihak/berpegang kepada
kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-wenang,
seimbang, netral, objektif dan proporsional.
BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya
diri yang besar dalam menghadapi bahaya,
kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar, kecut) dan
pantang mundur.
PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan,
membela, memahami, menghargai, dan
memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.

C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan


Internalisasi merupakan suatu proses untuk memasukkan nilai tertentu pada diri
seseorang yang akan membentuk pola pikirnya sehingga nilai tertentu tersebut mempengaruhi
sikap dan perilakunya. Pemaknaan terhadap nilai itulah yang mewarnai pola pikir, sikap, dan
perilaku terhadap diri dan lingkungan sekitarnya. KBBI online, 2017, mengartikan internalisasi
sebagai “penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan
keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg diwujudkan dl sikap dan
perilaku”. Dari penjelasan tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa internalisasi merupakan
proses penanaman nilai kedalam jiwa seseorang sehingga nilai tersebut menyatu/terpadu
dalam dirinya dan tercermin pada sikap dan prilaku yang ditampakkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Nilai-nilai yang diinternalisasikan adalah nilai-nilai antikorupsi yang disusun oleh Tim
Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah berdasarkan hasil penelitian pada
tahun 2009, yang selanjutnya dikembangkan dalam buku Model Pengintegrasian Pendidikan
Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA. Nilai-nilai antikorupsi tersebut adalah: nilai kesetaraan, kebersamaan,
komitmen, konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, berbagi, ikhlas, rajin, sportif, tanggung

14 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
14
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, dan peduli. Secara lengkap
disajikan dalam kolom yang terdapat pada halaman duapuluh satu (21) di atas.
Adapun proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi terhadap peserta didik, dilaksanakan di
sekolah melalui proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Pembinaannya
dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari proses moral knowing, moral feeling, hingga
sampai pada moral action. Karena pembinaannya sampai kepada moral action, maka
implementasinya perlu ditindaklanjuti dengan membangun ”kantin kejujuran” di sekolah
sebagai praktik moral action yang harus dirancang sesuai dengan muatan sifat edukasi. Kantin
Kejujuran, tak ubahnya seperti kebanyakan kantin lainnya. Perbedaannya terdapat pada
pengelolaan dan pola pembayaran yang menitikberatkan pada kesadaran pembeli. Kantin ini
dimaksudkan sebagai ajang pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya kejujuran
terhadap diri sendiri dan lingkungannya, sehingga mereka akan menjadi penerus bangsa yang
jujur untuk memajukan bangsa dan negara.
Kantin Kejujuran merupakan laboratorium perilaku yang dapat merefleksikan
perilaku/tabiat peserta didik yang ada di suatu sekolah. Jika kantin tidak bertahan lama karena
bangkrut, maka hampir dipastikan peserta didik di sekolah itu tidak berperilaku jujur.
Sebaliknya, kantin akan semakin maju ketika peserta didik memegang tinggi asas kejujuran
dalam kesehariannya. Oleh karena itu, kantin kejujuran perlu diterapkan di satuan pendidikan
sebagai upaya prepentif bagi generasi muda agar tidak permissive to corruption. Sebab
prevention is better than cure, pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
Hasil yang diharapkan dari intervensi di jalur pendidikan adalah: Kaum muda khususnya
pelajar dapat lebih memahami tindak pidana korupsi, dan mulai berani berkata, bersikap, dan
bertindak antikorupsi, yang pada gilirannya dapat mewarnai, mendorong masyarakat dan
lingkungan sekitarnya untuk bersama-sama bangkit melawan korupsi. Dengan kondisi
demikian diharapkan dapat membawa negeri ini keluar dari perangkap korupsi serta
mengembalikan kewibawaan serta harga diri bangsa.
Berdasarkan uraian tentang pendidikan antikorupsi tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa diimplementasikannya pendidikan antikorupsi pada jalur pendidikan formal sangat
mendukung fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang dinyatakan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang menyatakan
secara eksplisit bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.” Dengan demikian, pembinaan pendidikan antikorupsi pada jalur pendidikan di seluruh
satuan pendidikan (sekolah) merupakan wahana untuk mendukung dan mewujudkan fungsi
dan tujuan pendidikan nasional.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 15
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 15
16 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB III

TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
SD/MI KELAS V
TERHADAP NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
(SEBAGAI BAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK)

Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diatur dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016, dijabarkan menjadi 4

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


(empat) Kompetensi Inti (KI) yaitu: sikap spriritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Masing-masing KI dijabarkan
ke dalam sejumlah Kompetensi Dasar (KD) sesuai Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi sebagaimana termuat dalam Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang menjadi dasar dalam pengembangan proses pembelajaran.
Kompetensi dasar pada mata pelajaran PPKn di kelas V yang terkait dengan aspek pengetahuan terdapat 4 (empat) KD, yaitu KD 3.1 s.d. 3.4.
Berdasarkan telaah terhadap KD tersebut, maka yang dinilai relevan dan dapat diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalamnya adalah semuanya, yaitu
KD 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4
Kompetensi Inti:

KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI


Sikap Spritual Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
Sikap Sosial
keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
Pengetahuan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

17
16
18
LANGKAH 1
Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan pengetahuan, sesuai
dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016

NO SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL PENGETAHUAN KETERAMPILAN


1 1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta 3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai 4.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-
Esa atas nilai-nilai Pancasila dalam tanah air, dan rela berkorban sesuai Pancasila dalam nilai Pancasila dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari nilai-nilai sila Pancasila kehidupan sehari-hari sehari-hari
2 1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan 2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab 3.2. Memahami hak, 4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan
tanggug jawab sebagai warga dalam memenuhi kewajiban dan hak kewajiban dan tanggung tanggung jawab sebagai warga
masyarakat dan umat beragama sebagai warga masyarakat dalam jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari- sehari-hari
hari.
3 1.3 Mensyukuri keberagaman sosial 2.3 Bersikap toleran dalam 3.3 Menelaah keberagaman 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
budaya masayarakat sebagai keberagaman sosial budaya sosial budaya masyarakat mendukung keberagaman sosial
anugerah Tuhan Yang Maha Esa masyarakat dalam konteks Bhineka budaya masyarakat
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika Tunggal Ika
4 1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada 3.4 Menggali manfaat 4.4 Menyajikan hasil penggalian
kesatuan sebagai anugerah Tuhan penerapan nilai-nilai persatuan dan persatuan dan kesatuan tentang manfaat persatuan dan
Yang Maha Esa kesatuan untuk membangun untuk membangun kesatuan untuk membangun
kerukunan di bidang sosial budayadi kerukunan hidup kerukunan
rumah, sekolah, dan masyarakat

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
17
LANGKAH 2
Mengidentifikasi KD yang dikembangkan dari Kompetensi Inti Pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi dan indikator Pendidikan Antikorupsi
kemudian diikuti KD yang dikembangkan dari KI Keterampilan, KI Sikap Spiritual, dan KI Sikap sosial.

NO PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL


1 3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai 4.1 Menyajikan hasil identifikasi 1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah
Pancasila dalam nilai-nilai Pancasila dalam Esa atas nilai-nilai Pancasila dalam air, dan rela berkorban sesuai nilai-nilai
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari sila Pancasila
2 3.2. Memahami hak, 4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, 1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan 2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab
kewajiban dan tanggung dan tanggung jawab sebagai tanggug jawab sebagai warga dalam memenuhi kewajiban dan hak

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


jawab sebagai warga warga masyarakat dalam masyarakat dan umat beragama dalam sebagai warga masyarakat dalam
dalam kehidupan sehari- kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
hari.
3 3.3 Menelaah keberagaman 4.3 Menyelenggarakan kegiatan 1.3 Mensyukuri keberagaman sosial 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
sosial budaya masyarakat yang mendukung budaya masayarakat sebagai anugerah sosial budaya masyarakat dalam
keberagaman sosial budaya Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks konteks Bhineka Tunggal Ika
masyarakat Bhineka Tunggal Ika
4 3.4 Menggali manfaat 4.4 Menyajikan hasil penggalian 1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada
persatuan dan kesatuan tentang manfaat persatuan kesatuan sebagai anugerah Tuhan penerapan nilai-nilai persatuan dan
untuk membangun dan kesatuan untuk Yang Maha Esa kesatuan untuk membangun kerukunan
kerukunan hidup membangun kerukunan di bidang sosial budayadi rumah,
sekolah, dan masyarakat

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
19
18
20
LANGKAH 3
Berdasarkan telaah terhadap KD sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi, indicator, dan nilai-nilai
antikourupsi adalah sebagai berikut:

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI


No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
1 1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia 1. Politik:
Maha Esa atas nilai-nilai 1. Mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa atas nilai nilai a. Membuat kebijakan didasarkan pada
Pancasila dalam kehidupan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kepentingan umum/bersama (adil)
sehari-hari 2. Menunjukkan contoh sikap tanggung jawab sesuai nilai nilai b. Melaksanakan kebijakan didasari sikap
2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta sila Pancasila menjunjung tinggi kebenaran (jujur, berani)
tanah air, dan rela berkorban 3. Menunjukkan contoh sikap cinta tanah air sesuai nilai nilai sila c. Melaksanakan pengawasan kebijakan secara
sesuai nilai-nilai sila Pancasila Pancasila tidak tebang pilih (adil, berani).
3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai 4. Menunjukkan contoh sikap rela berkorban sesuai nilai nilai sia d. Melaksanakan musyawarah dalam
Pancasila dalam kehidupan Pancasila menyelesaikan masalah (kebersamaan)
sehari-hari 5. Mengidentifikasi sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai 2. Sosiologi:
4.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai- yang terkandung dalam sila Pancasila (Nilai-nilai Pancasila a. Menepati janji (tanggung jawab)
nilai Pancasila dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari) b. Tidak diskriminatif dalam memberikan
sehari-hari 6. Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai layanan (adil)
Pancasila(Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari) c. Tidak nepotisme (adil, mandiri)
7. Mengidentifikasi contoh perilaku-perilaku yang sesuai dengan d. Tidak kolusi (jujur, mandiri)
nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sila-sila Pancasila e. Melaksanakan kerjasama tanpa melihat
8. Membuat laporan tentang perilaku yang sesuai dengan nilai- perbedaan agama, sosial, dan ekonomi
nilai Pancasila (kesetaraan)
9. Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan f. Membunyikan radio, TV, tape dengan
nilai-nilai Pancasila sewajarnya (bijaksana)
g. Berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan
Tema 2: Udara Bersih
(peduli)
1. Memberikan contoh nilai-nilai penting dalam pengambilan
h. Melakukan donor darah (Ikhlas).
keputusan secara musyawarah
3. Ekonomi:
2. Memberikan contoh nilai-nilai penting dalam pengambilan
a. Melakukan persaingan secara sehat
keputusan secara mufakat
(tanggung jawab, jujur, kerja keras).
Tema 6: Kalor dan Perpindahannya b. Tidak menyuap (jujur, disiplin)
1. Menjelaskan karekteristik kependudukan yang berbeda –beda c. Tidak borosdalam menggunakan sumber
di setiap propinsi dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila daya /energi, dan dana (sederhana, tanggung
2. Mencocokkan gambar cerita kehidupan sehari-hari dengan jawab)
kelima sila Pancasila d. Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
19
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
3. Menyebutkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari distribusi (jujur, peduli dan tanggung jawab)
2 1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan Tema 2: Udara Bersih 4. Hukum:
tanggug jawab sebagai warga 1. Menjelaskan hak sebagai warga masyarakat. a. Tidak melakukan penggelapan dana, pajak,
masyarakat dan umat beragama 2. Menjelaskan kewajiban sebagai warga masyarakat barang, dan sebagainya (jujur, tanggung
dalam kehidupan sehari-hari 3. Menjelaskan tanggung jawab sebagai warga masyarakat jawab)
2.2 Menunjukkan sikap tanggung 4. Menjelaskan makna tanggung jawab sebagai warga b. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat,
jawab dalam memenuhi kewajiban masyarakat (Pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung tanda tangan, dan sebagainya (jujur,
dan hak sebagai warga jawab) tanggung jawab)
masyarakat dalam kehidupan 5. Menjelaskan tentang pelaksanaan pengambilan keputusan c. Tidak melakukan pencurian dana, barang,

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


sehari-hari dalam pemilihan ketua RT, Ketua RW, atau kepala desa waktu, ukuran yang merugikan pihak lain, dan
3.2 Memahami hak, kewajiban dan 6. Menceritakan hasil pengamatannya atas pelaksanaan sebagainya (jujur, tanggung jawab, disiplin)
tanggung jawab sebagai warga pengambilan keputusan dalam pemilihan ketua RT, ketua RW, d. Tidak melakukan penipuan terhadap pihak
dalam kehidupan sehari-hari atau kepala desa sebagai wujud tanggung jawab sebagai lain (jujur, tanggung jawab)
4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan warga masyarakat e. Tidak melakukan persekongkolan dalam
tanggung jawab sebagai warga 7. Menjelaskan jenis-jenis tanggung jawab sebagai warga membuat putusan (tanggung jawab)
masyarakat dalam kehidupan masyarakat f. Tidak melakukan perusakan barang / fasilitas
sehari-hari 8. Melakukan diskusi dan mengambil keputusan bersama tentang milik negara (tanggung jawab, peduli)
tanggung jawab sebagai warga masyarakat g. Tidak memberikan atau menerima gratifikasi
(Sederhana, jujur)
Tema 4: Organ Peredaran Darah Hewan dan Manusia h. Tidak menyalahi/melanggar aturan (disiplin,
1. Menyebutkan tentang kewajiban sebagai warga masyarakat tanggung jawab
dalam kehidupan sehari-hari i. Melaksanakan keputusan dengan penuh
2. Menyebutkan tanggung jawab sebagai warga masyarakat tanggung jawab (komitmen)
dalam kehidupan sehari-hari
3. Menjelaskan solusi pemecahan masalah tentang hak dan NILAI ACUAN ANTIKORUPSI
kewajiban sebagai anggota masyarakat sebagai keputusan KESETARAAN: kesejajaran, sama
bersama tingkatan/kedudukan, sebanding
4. Menjelaskan tentang pelaksanaan kewajiban, hak, dan sepadan,seimbang.
tanggung jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
sehari-hari persaudaraan/ kekeluargaan, sena sib
5. Mengidentifikasi hal-hal yang termasuk hak dan kewajiban dari sepenanggungan, dan merasa menjadi satu

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tayangan video/film/gambar kesatuan (integritas),
6. Membuat pantun yang bertema hak dan kewajiban dalam KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk
bermasyarakat serta membacakannya melakukan sesuatu (yang telah disepakati),
7. Bermain peran tentang mengambil keputusan bersama kontrak.
sebagai wujud tanggung jawab dalam kehidupan sehari- hari

21
20
22
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
8. Mengisi tabel hak dan kewajiban yang sudah/belum dilakukan KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang
di rumah dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak
9. Mengisi tabel hak dan kewajiban yang sudah/belum dilakukan menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
sekolah KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
10. Mengisi tabel hak dan kewajiban yang sudah/belum dilakukan HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang,
di masyarakat tidak boros, cermat.
BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya
Tema 7: Benda-benda di Sekitar
(pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam
1. Menjelaskan tentang pelaksanaan kewajiban, hak, dan
pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
tanggung jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
sehari-hari dengan rasa ingin tahu dan rasa bersyukur kepada
BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi
Tuhan Yang Maha Esa
diri, saling memberi pengalaman.
2. Menjelaskan tentang pelaksanaan kewajiban, hak, dan
RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2
tanggung jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
bekerja, selalu berusaha giat, terus menerus.
sehari-hari dengan rasa ingin tahu dan percaya diri
SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap
3. Menunjukkan contoh pelaksanaan kewajiban, hak, dan
pendirian, tetap memegang keadilan).
tanggung jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung
sehari-hari dengan kerja sama dan toleransi
segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh
4. Melakukan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga
dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb.
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
Misalnya berani dan siap menerima resiko,
3 1.3 Mensyukuri keberagaman sosial Tema 3: Makanan Sehat amanah, tidak mengelak, dan berbuat yang
budaya masayarakat sebagai 1. Menjelaskan makna keanekaragaman yang tercermin dari terbaik), hak fungsi menerima pembebanan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa cerita yang disajikan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak
dalam konteks Bhineka Tunggal 2. Menceritakan keanekaragaman adat istiadat di lingkungan lain, melaksanakan dan menyelesaikan tugas
Ika sekitar dengan sungguh-sungguh.
2.3 Bersikap toleran dalam 3. Mencermati percakapan tentang takaran bahan untuk DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada
keberagaman sosial budaya membuat kue peraturan, tepat waktu, tertib, dan konsisten.
masyarakat dalam konteks 4. Menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan tentang JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat
Bhineka Tunggal Ika keanekaragaman adat istiadat sosial budaya dipercaya, berkata dan bertindak benar,
3.3. Menelaah keberagaman sosial 5. Membuat gambar yang menceritakan kebersamaan dalam mengungkapkan sesuatu sesuai dengan
budaya masyarakat keanekaragaman kenyataan (tidak berbohong), dan punya niat
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang 6. Melakukan diskusi tentang pentingnya nilai kebersamaan yang lurus terhadap setiap tindakan.
mendukung keberagaman sosial dalam keanekaragaman sosial budaya SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang
budaya masyarakat tidak berlebihan, tidak banyak seluk-beluknya,
Tema 8: Peristiwa dalam Kehidupan
1. Menjelaskan tentang keberagaman sosial budaya masyarakat tidak banyak pernik, lugas, apa adanya, hemat,
2. Menyusun pertanyaan tentang keberagaman sosial budaya sesuai kebutuhan, dan rendah hati.

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
21
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
masyarakat . KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu
4 1.4 Mensyukuri manfaat persatuan Tema 5: Ekosistem dengan sungguh-sungguh, pantang
dan kesatuan sebagai anugerah 1. Menyebutkan peristiwa-peristiwa bersejarah penting dalam menyerah/ulet dan semangat dalam berusaha.
Tuhan Yang Maha Esa upaya pembentukan NKRI MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak
2.4 Menampilkan sikap jujur pada 2. Bermain peran peristiwa penting yang terjadi dalam proses bergantung dengan orang lain, percaya pada
penerapan nilai-nilai persatuan pembentukan NKRI kemampuan diri sendiri, mampu mengatur
dan kesatuan untuk membangun dirinya sendiri, dan mengambil inisiatif.
Tema 9: Lingkungan Sahabat Kita ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak
kerukunan di bidang sosial
1. Menganalisa tayangan video (media elektronik) yang memihak /tidak pilih kasih, berpihak/berpegang
budayadi rumah, sekolah, dan

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


menunjukkan tindakan masyarakat yang anarkis (tawuran, kepada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-
masyarakat
demonstrasi yang anarkis) di lingkungan sekitar wenang, seimbang, netral, objektif dan
3.4 Menggali manfaat persatuan dan
2. Menganalisa tayangan gambar (media cetak) yang proporsional.
kesatuan untuk membangun
menunjukkan tindakan masyarakat yang anarkis (tawuran, BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa
kerukunan hidup
demonstrasi yang anarkis) di lingkungan sekitar percaya diri yang besar dalam menghadapi
4.4 Menyajikan hasil penggalian
tentang manfaat persatuan dan bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar,
kesatuan untuk membangun kecut) dan pantang mundur.
kerukunan. PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan,
membela, memahami, menghargai, dan
memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
23
22
24 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB IV
MODEL PENGINTEGRASIAN
NILAI-NILAI ANTIKORUPSI KE DALAM MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KELAS V

A. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Materi Pembelajaran


Kompetensi Inti:

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spritual Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
Sikap Sosial
keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
Pengetahuan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
25
23
26
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia
1. 1.1 Bersyukur kepada Tema 1: Organ Gerak Nilai nilai Dimensi dan Indikator Manusia sebagai makhluk Tuhan YME yang hidup di
Tuhan Yang Maha Hewan dan Pancasila dalam 1. Politik: Indonesia harus bersyukur kepada tuhan Yang Maha Esa
Esa atas nilai-nilai Manusia kehidupan a. Membuat karena memiliki dasar negara yang disebut Pancasila.
Pancasila dalam 1. Mensyukuri nikmat sehari-hari kebijakan
kehidupan sehari- Tuhan Yang Maha didasarkan pada
hari Esa atas nilai nilai kepentingan
2.1 Bersikap tanggung Pancasila dalam umum/bersama
jawab, cinta tanah kehidupan sehari-hari (adil, berani)
air, dan rela 2. Menunjukkan contoh b. Melaksanakan
berkorban sesuai sikap tanggung kebijakan didasari
nilai-nilai sila jawab sesuai nilai pada sikap Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang
Pancasila nilai sila Pancasila menjunjung tinggi harus kita ketahui dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-
3.1 Mengidentifikasi 3. Menunjukkan contoh kebenaran (jujur, hari. Isi Pancasila adalah:
nilai-nilai Pancasila sikap cinta tanah air berani) 1. Ketuhanan YME.
dalam kehidupan sesuai nilai nilai sila c. Melaksanakan 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
sehari-hari Pancasila pengawasan 3. Persatuan Indonesia
4.1 Menyajikan hasil 4. Menunjukkan contoh kebijakan secara 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
identifikasi nilai-nilai sikap rela berkorban tidak tebang pilih dalam Permusyawaratan / Perwakilan.
Pancasila dalam sesuai nilai nilai sia (adil, berani) 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
kehidupan sehari- Pancasila 2. Sosiologi: Nilai sila pertama Pancasila bangsa Indonesia percaya dan
hari. 5. Mengidentifikasi a. Menepati janji taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
sikap-sikap yang (tanggung jawab) agama dan kepercayaannya.
sesuai dengan nilai- b. Tidak diskriminatif (kebersamaan, komitman, bijaksana, ikhlas, sportif)
nilai yang terkandung dalam Nilai sila kedua Pancasila bahwa manusia itu sederajat, dan
dalam sila Pancasila memberikan bangsa
6. Mengidentifikasi layanan (adil) Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh
perilaku yang sesuai c. Tidak nepotisme umat. Maka, dalam kehidupan sehari-hari kita harus saling
dengan nilai-nilai (adil, mandiri) menghormati karena pada dasarnya kita pasti saling
Pancasila d. Tidak kolusi (jujur, membutuhkan. (kebersamaan). Kita harus memiliki sikap
7. Mengidentifikasi mandiri) saling menghargai, dengan tanpa memperhatikan berbagai
contoh perilaku- 3. Ekonomi: perbedaan yang ada, karena perbedaan tersebut merupakan
perilaku yang sesuai a. Melakukan suatu fakta, suatu kenyataan yang harus diterima.(bijaksana,
dengan nilai-nilai persaingan sportif, berani, peduli, tanggung jawab, jujur).
luhur yang secara sehat Nilai sila ketiga Pancasila bermakna persatuan dan kesatuan
terkandung dalam (tanggung jawab, bangsa Indonesia itu lebih diutamakan. Bangsa Indonesia

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
24
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
sila-sila Pancasila jujur, kerja keras) yang terdiri dari keanekaragaman memiliki tuuan yang satu
8. Menceritakan tentang b. tidak menyuap (Bhinneka Tunggal Ika). Bangsa Indonesia perlu bekerja
perilaku yang sesuai (jujur) keras untuk mencapai tujuan tersebut (kerja keras). Kita tahu
dengan nilai-nilai c. tidak boros dalam bahwa bangsa Indonesia satu sama lain saling berbeda, baik
Pancasila menggunakan berbeda suku, agama, ras , bahasa, budaya. Perbedaan
9. Mengidentifikasi sumber daya tersebut bukan alasan untuk terjadinya perpecahan, namun
perilaku yang tidak (sederhana, perbedaan tersebut merupakan kekayaan yang harus dijaga,
sesuai dengan nilai- tanggung jawab) dipelihara. Berbeda namun tetap dalam bingkai persatuan,
nilai Pancasila d. tidak melakukan dengan sesanti Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus selalu

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


penyimpangan mendasarkan diri pada ungkapan “ persatuan dalam
alokasi dan perbedaan, dan perbedaan dalam persatuan”. (bijaksana,
distribusi (jujur, ikhlas, komitmen, sportif, tanggung jawab)
peduli, tanggung Nilai sila keempat memiliki makna musyawarah dalam
jawab) mengambil keputusan. Musyawarah didasari oleh semangat
4. Hukum: kekeluargaan (kebersamaan). Bangsa Indonesia dalam
a. tidak melakukan menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi, selalu
penggelapan diselesaikan lewat musyawarah untuk mencapai mufakat. Ini
dana, pajak, juga merupakan wujud demokrasi di Indonesia. Intinya setiap
barang, dan timbul masalah, hendaknya diselesaikan dengan cara
sebagainya (jujur, musyawarah. Betapapun besarnya dan sulitnya masalah
tanggung jawab) yang dihadapi, jika diselesaikan lewat musyawarah, tentu
b. tidak melakukan akan dapat diselesaikan dengan baik. Apapun hasil
pemalsuan musyawarah, harus diterima dengan baik. (sportif, tanggung
dokumen, surat, jawab, disiplin, jujur. Adil, berani
tanda tangan, dan Nilai sila kelima bermakna kemakmuran. Kemakmuran
sebagainya (jujur, merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini. Makna yang
tanggung jawab) terlukiskan dalam sila kelima ini menggambarkan perilaku
c. tidak melakukan dan sikap bangsa Indonesia yang selalu gigih bekerja (kerja
pencurian dana, keras). Selaian tersebut Sila Keadilan sosial bagi seluruh
barang, waktu, rakyat Indonesia juga bermakna adanya persamaan dan
ukuran yang saling menghargai karya orang lain. Juga adanya

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
merugikan pihak peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran. Bagi yang
lain, dan lemah harus dilindungi, agar dapat bekerja sesuai dengan
sebagainya (jujur, bidangnya masing-masing. Yang berkebih membantu yang
tanggung jawab, kurang (kebersamaan, bijaksana, berbagi, kerja keras, adil,
disiplin) peduli).

27
25
28
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
d. tidak melakukan Perilaku yang menunjukkan sila pertama di rumah dan di
penipuan sekolah adalah berdoa sebelum dan sesudah melakukan
terhadap pihak kegiatan belajar . Pengamalan sila kedua, adalah menolong
lain (jujur) teman yang terjatuh dari sepeda, dan meminjamkan
e. tidak melakukan peralatan menulis kepada teman yang membutuhkan.
persekongkolan Adapun mengikuti upacara bendera dengan khidmat setiap
dalam membuat hari Senin mewujudkan cinta tanah air adalah contoh bentuk
putusan(tanggung pengamalan sila ketiga. Demikian pula ikut bermusyawarah
jawab) dalam pembagian tugas piket di sekolah adalah pengamalan
f. tidak melakukan sila keempat. Selanjutnya pengamalan sila kelima diwujudkan
perusakan dalam bentuk memberikan bantuan social kepada korban
terhadap barang / bencana alam dan korban kebakaran.
fasilitas milik Pelaksanaan upacara pada hari Senin di halaman sekolah
negara (tanggung merupakan salah satu contoh perilaku tanggung jawab, yakni
jawab, peduli) para siswa berpakaian seragam putih putih. Para siswa
g. tidak memberikan bersikap sempurna dan menghormat bendera pada saat
atau menerima bendera merah putih dikibarkan. Peserta upacara
gratifikasi (jujur, melakukaannya dengan sungguh-sungguh dan khidmat
sederhana) (tanggung jawab).
h. tidak menyalahi/ Dalam proses pembelajaran di kelas siswa dapat
m elanggar menceritakan tentang perilaku di rumah yang mencerminkan
aturan (disiplin, sila Pancasila seperti berdoa dan beribadah tepat waktu,
tanggung jawab). membantu pekerjaan orang tua, tidak bertengkar di rumah,
musyawarah dalam memutuskan sesuatu, berlaku adil
Nilai Acuan dengan anggota keluarga dilakukan dengan kondisi yang
KEBERSAMAAN Hal sebenarnya dan percaya diri (jujur,berani)
bersama seperti Demikian juga ketika siswa berada di rumah harus peduli
rasa terhadap lingkungan, membiasakan kerja sama dan saling
persaudaraan/k tolong-menolong, seperti membantu orangtua membersihkan
keluargaan, rumah, membersihkan lingkungan, dan membantu adik
senasib mengerjakan tugas sekolah. (kepedulian)
sepenanggungan, Kecuali kebiasaan membantu pekerjaan orang tua di rumah
dan merasa dan membantu adik mengerjakan tugas sekolah, siswa perlu
menjadi satu dibiasakan juga untuk membantu tetangga yang mengalam
kesatuan kesulitan, dan ikut kerjabakti membersihkan lingkungan.
(integritas). (peduli)

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
26
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
KOMITMEN: perjanjian, Pada proses pembelajaran di kelas, guru meminta siswa
keterikatan untuk untuk menceritakan perilaku yang dilakukan di sekitar rumah
melakukan sesuatu yang sesuai dengan simbol simbol Pancasila sesuai dengan
(yang telah yang dilakukannya. Siswa tersebut bercerita bahwa dirinya
disepakati), berdoa ketika akan melakukan kegiatan di rumah seperti
kontrak. sebelum makan dan sesudah makan, sebelum tidur dan
KONSEKUEN: sesuai sesudah tdur serta beribadah sesuai keyakinan.. Cerita
dengan apa yang tersebut disampaikan dengan suara nyaring dan penuh
dikatakan/diperbua percaya diri dan sesuai kenyataan (berani, jujur). Cerita

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


t, berwatak teguh, tersebut mencerminkan pengamalan sila pertama.
tidak menyimpang Kemudian guru meminta siswa yang lain untuk menceritakan
dari apa yang perilaku yang dilakukan di sekitar rumah yang sesuai dengan
sudah diputuskan sila kedua Pancasila. Siswa tersebut bercerita bahwa dirinya
BIJAKSANA: selalu suka memberi sumbangan kepada pengemis yang datang ke
menggunakan akal rumah untuk meminta-minta. Siswa tersebut bercerita
budinya dengan suara nyaring dan percaya diri (berani, jujur)
(pengalaman dan Selanjutnya guru menugaskan semua siswa menulis cerita
pengetahuannya), tentang perilaku yang bertentangan dengan nilai Pancasila
arif, tajam pikiran, berkaitan dengan penuh keberanian. Semua siswa menulis
pandai dan hati- sesuai dengan yang dilihatnya dalam kehidupan di rumah
hati (cermat, teliti, dan di sekolah seperti teman yang berkelahi, tidak mau
dsb.) beribadah, membiarkan teman yang terjatuh. (jujur).
Tema 2: Udara Bersih IKHLAS: bersih hati,
2. 1.1 Bersyukur kepada Tema 2: Udara Bersih Nilai nilai tulus hati. Dalam kehidupan sehari hari kita mesti berhadapan dengan
Tuhan Yang Maha 1. Memberikan contoh Pancasila dalam RAJIN: suka bekerja masalah. Setiap masalah seharusnya dapat diselesaikan
Esa atas nilai-nilai nilai-nilai penting kehidupan (belajar dsb.), dengan cara musyawarah untuk mendapatkan keputusan.
Pancasila dalam dalam pengambilan sehari-hari tekun, sungguh- Suatu keputusan dapat dibuat oleh perorangan dan juga
kehidupan sehari- keputusan secara sungguh bekerja, kelompok. Contoh pengambilan keputusan secara
hari musyawarah selalu berusaha perorangan adalah pilihan pergi ke sekolah dengan berjalan
2.1 Bersikap tanggung 2. Memberikan contoh giat, terus kaki. Adapun keputusan yang dibuat oleh orang banyak,
menerus.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
jawab, cinta tanah nilai-nilai penting biasanya menyangkut kepentingan umum sehingga harus
air, dan rela dalam pengambilan SPORTIF: bersifat diputuskan secara bersama-sama. Beberapa cara yang dapat
berkorban sesuai keputusan secara kesatria, jujur, dilakukan untuk mengambil sebuah keputusan bersama
nilai-nilai sila mufakat tegak (tetap contohnya musyawarah mufakat
Pancasila pendirian, tetap Pentingnya mengambil keputusan secara musyawarah
3.1 Mengidentifikasi memegang mufakat dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

29
27
30
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
nilai-nilai Pancasila keadilan). 1. Agar persoalan dapat dipecahkan secara cepat dan
dalam kehidupan TANGGUNG JAWAB: bermanfaat bagi semua pihak. Sudah pasti setiap orang
sehari-hari keadaan wajib menginginkan semua persoalan cepat selesai dan
4.1 Menyajikan hasil menanggung bermanfaat.(tanggung jawab, sportif)
identifikasi nilai-nilai segala sesuatunya 2. Mampu menciptakan kerukunan hidup. Melalui
Pancasila dalam (kalau terjadi apa- musyawarah, berbagai persoalan dapat diputuskan
kehidupan sehari- apa boleh dituntut, secara kekeluargaan.
hari. dipersalahkan, 3. Menggalang kerja sama yang harmonis. Setelah
diperkarakan, dsb. keputusan ditetapkan bersama, setiap anggota harus
Misalnya berani mampu bekerja sama dalam melaksanakan keputusan
dan siap menerima musyawarah. Dengan demikian, tujuan yang dicitacitakan
resiko, amanah, dapat tercapai.
tidak mengelak, 4. Menghindari adanya pertikaian fisik. Setiap peserta
dan berbuat yang musyawarah tidak boleh bertindak semena-mena dalam
terbaik), hak fungsi musyawarah. Setiap peserta berhak menyampaikan
menerima pendapatnya. Akan tetapi, harus bersikap lapang dada
pembebanan jika pendapatnya tidak disetujui oleh peserta lain.
sebagai akibat si Perbedaan, persetujuan, dan pertidaksetujuan pendapat
kap pihak sendiri dalam musyawarah adalah wajar. Tidak perlu ada
atau pi hak lain, kemarahan, apalagi pertentangan yang mengarah pada
melaksanakan dan kekerasan fisik
1.2 Menghargai Tema 2: Udara Bersih Pelaksanaan menyelesaikan Hak memiliki pengertian sesuatu yang harus diterima. Setiap
kewajiban, hak, dan 1. Menjelaskan hak kewajiban, hak, tugas dengan warga masyarakat memilki hak yaitu:
tanggug jawab sebagai warga dan tanggung sungguh-sungguh. 1. Hak menyatakan pendapat Setiap orang berhak atas
sebagai warga masyarakat. jawab. DISIPLIN: tata tertib, kebebasan menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati
masyarakat dan 2. Menjelaskan ketaatan nuran(ikhlas)
umat beragama kewajiban sebagai (kepatuhan) pada 2. Hak kemerdekaan. Setiap orang bebas memilih
dalam kehidupan warga masyarakat peraturan, tepat pendidikan dan pengajaran. Setiap orang bebas memilih
sehari-hari 3. Menjelaskan waktu, tertib, dan pekerjaan dan kewarganegaraan(tanggung jawab)
2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab konsisten. 3. Hak untuk hidup sejahtera
tanggung jawab sebagai warga JUJUR: lurus hati, tidak Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
dalam memenuhi masyarakat curang, tulus, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
kewajiban dan hak 4. Menjelaskan makna dapat diper caya, yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
sebagai warga tanggung jawab berkata dan bertin kesehatan(kerja keras)
masyarakat dalam sebagai warga dak benar, 4. Hak atas pekerjaan dan hidup yang layak Tiap-tiap warga
kehidupan sehari- masyarakat mengungkap kan negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
28
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
hari 5. Menjelaskan tentang sesuatu sesuai layak bagi kemanusiaan(kesederhanaan).
3.2 Memahami hak, pelaksanaan dengan kenyataan 5. Hak berserikat dan berkumpul Kemerdekaan berserikat
kewajiban dan pengambilan (tidak berbohong), dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tanggung jawab keputusan dalam dan punya niat tulisan dan sebaganya ditetapkan dengan undang-
sebagai warga pemilihan ketua RT, yang lurus undang(berani).
dalam kehidupan Ketua RW, atau terhadap setiap 6. Hak untuk beragama
sehari-hari kepala desa tindakan. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat
4.2 Menjelaskan hak, 6. Menceritakan hasil KERJA KERAS: menurut agama kepercayaannya(konsekuen)
kewajiban, dan pengamatannya atas kegiatan 7. Hak mendapatkan pendidikan

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


tanggung jawab pelaksanaan melakukan sesuatu Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
sebagai warga pengambilan dengan sungguh- pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
masyarakat dalam keputusan dalam sungguh, pantang pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
kehidupan sehari- pemilihan ketua RT, menyerah/ulet dan pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
hari ketua RW, atau semangat dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan
kepala desa sebagai berusaha. umat manusia. Setiap orang berhak untuk memajukan
wujud tanggung ADIL: sama berat, tidak dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
jawab sebagai warga berat sebelah, untuk membangun masyarakat, bangsa dan
masyarakat tidak memihak negaranya(adil).
7. Menjelaskan jenis- /tidak pilih kasih, Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. Sebagai
jenis tanggung jawab berpi warga masyarakat memliki kewajiban:
sebagai warga hak/berpegang Masyarakat desa mempunyai kewajiban:
masyarakat kepada kebenaran, 1. membela kepentingan lingkungannya(komitmen);
8. Melakukan diskusi sepatutnya, tidak 2. mendorong terciptanya penyelenggaraan kegiatan
dan mengambil sewenang-wenang, pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang
keputusan bersama seimbang, netral, baik di desanya seperti kegiatan gotong royong, kerja
tentang tanggung objektif dan bakti (tanggung jawab)
jawab sebagai warga proporsional. 3. mendorong terciptanya situasi yang aman seperti
masyarakat BERANI: mempunyai membayar iuran keamanan (tanggung jawab);
hati yang mantap 4. ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat
dan rasa percaya seperti peringatan hari kemerdekaan, PKK (disiplin)
diri yang besar Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
dalam menghadapi laku atau oerbuatannya yang disengaja maupun tidak
bahaya, kesulitan, disengaja
dsb. (Tidak takut, Dalam pemilihan ketua RT, RW setiap warga harus
gentar, kecut) dan berpartisipasi dalam pemilihan sebagai bukti memilki rasa
pantang mundur. tanggung jawab. Siapapun yang terpilih dari hasil pemilihan

31
29
32
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
PEDULI: mengindahkan, tersebut kita harus menerima dengan senang hati
memperhatikan Anak anak tolong amati kegiatan pemilihan ketua RT dan RW
(empati), di lingkungan tempat tinggalmu, dan buatlah laporannya.!
Tema 3: Makanan Sehat menghiraukan,
3 1.3 Mensyukuri Tema 3: Makanan Keberagaman menolong, toleran, Kalian tahu bahwa bangsa Indonesia dilihat dari sudut
keberagaman sosial Sehat sosial budaya setia kawan, pandang sosial, budaya, dan ekonomi sangatlah beraneka
budaya 1. Menjelaskan makna dalam membela, ragam. Dan ini merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat
masayarakat keanekaragaman masyarakat memahami, dipungkiri. Dari segi ekonomi dan sosial dijumpai ada yang
sebagai anugerah yang tercermin dari menghargai dan kaya, ada yang miskin, ada yang berpangkat, ada yang tidak
Tuhan Yang Maha cerita yang disajikan memperlakukan berpangkat, ada buruh, ada petani, ada pedagang, ada
Esa dalam konteks 2. Menceritakan orang lain sebaik- pengusaha, ada pejabat, ada rakyat biasa. Dari segi budaya
Bhineka Tunggal keanekaragaman baiknya. juga sangat berrbagai ragam budaya dan adat istiadatnya..
Ika adat istiadat di KESETARAAN: Keadaan ini harus kita pahami dan kita sadari sebagai suatu
2.3 Bersikap toleran lingkungan sekitar kesejajaran, sama kenyataan. Ini harus kita terima dan kita harus saling
dalam 3. Menuliskan bacaan tingkatan/keduduka menghormati dan saling menghargai antar sesama
keberagaman sosial tentang n, sebanding, (bijaksana, sportif, kesetaraan, adil. Jujur, peduli). Perbedaan
budaya masyarakat keanekaragaman sepadan, ini tidak boleh menjadikan timbulnya perpecahan, tetapi justru
dalam konteks adat istiadat sosial seimbang. harus menjadi pemicu terwujudnya sikap saling menghormati
Bhineka Tunggal budaya KEPEMILIKAN: perihal dan saling menghargai
Ika 4. Menunjukkan kepemilikan Perhatikan gambar berikut:
3.3 Menelaah gambar yang HEMAT: berhati-hati
keberagaman sosial menceritakan dalam
budaya masyarakat kebersamaan dalam membelanjakan
4.3 Menyelenggarakan keanekaragaman uang, tidak boros,
kegiatan yang 5. Menjelaskan tentang cermat.
mendukung pentingnya nilai BERBAGI: membagi
keberagaman sosial kebersamaan dalam sesuatu bersama,
budaya masyarakat keanekaragaman membagi diri,
sosial budaya saling memberi
pengalaman.
MANDIRI: dalam
Coba kamu jawab pertanyaan berikut:
keadaan dapat
1. Apa yang kamu lihat pada gambar tersebut?
berdiri sendiri, tidak
2. Bagamana suasana yang terdapat dalam gambar
bergantung dengan
tersebut?
orang lain, percaya
Hai anak anak coba kamu buat gambar yang menceritakan
pada kemam puan
kebersamaan dalam keanakaragaman.

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
30
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
diri sendiri, mampu Dalam masyarakat terdapat keanekaragaman adat istiadat,
mengatur dirinya tetapi mereka dapat hidup bersama tanpa menimbulkan
sendiri, dan pertikaian satu sama lain. Mereka dapat hidup bergotong
mengambil inisiatif. royong terutama ketika tetangga sedang punya hajatan
SEDERHANA: pernikahan anaknya.
Tema 4: Organ Peredaran Darah Hewan dan Manusia bersahaja, sikap
4. 1.2 Menghargai Tema 4: Organ Tema Pelaksanaan dan perilaku yang ti Sebagai warga masyarakat memiliki kewajiban di lingkungan
kewajiban, hak, dan Peredaran kewajiban, hak, dak berlebihan, tempat tinggalnya antara lain, mematuhi peraturan
tanggug jawab Darah Hewan dan tanggung tidak ba nyak masyarakat seperti Tamu harap lapor 1x24 jam, membayar

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


sebagai warga dan Manusia jawab seluk-beluknya, iuran sampah dan keamanan dan menjaga lingkungan agar
masyarakat dan 1. Menyebutkan tidak banyak tetap bersih, teratur dengan membuang sampah pada
umat beragama kewajiban sebagai pernik, lugas, apa tempatnya.
dalam kehidupan warga masyarakat adanya, hemat, Selain hal tersebut juga warga masyarakat memiliki tanggung
sehari-hari dalam kehidupan sesuai ke butuhan, jawab dalam kehidupan sehari-hari. Tanggung jawab tersebut
2.2 Menunjukkan sikap sehari-hari dan rendah hati. Tanggung jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan
tanggung jawab 2. Menyebutkan sehari adalah mampu menjaga lingkungan tempat tinggalnya
dalam memenuhi tanggung jawab dalam keadaan aman. Wajib melaporkan kepada ketua RT
kewajiban dan hak sebagai warga bila ada orang yang mencurigakan di kampung kita.
sebagai warga masyarakat dalam Lingkungan tempat tinggal kita harus tetap terpelihara dalam
masyarakat dalam kehidupan sehari- kondisi bersih agar terhindar dari bahaya banjir.
kehidupan sehari- hari Sebagai anggota masyarakat kita mesti tahu hak dan
hari 3. Menjelaskan solusi kewajibannya. Dalam musyawarah bila keputusan sudah
3.2 Memahami hak, pemecahan masalah diambil, maka kita harus mengikutinya. Kita tidak boleh
kewajiban dan tentang hak dan membantah sekalipun pada saat musyawarah kita tidak
tanggung jawab kewajiban sebagai setuju, sebab kalau sudah peutusan hasil musyawarah tidak
sebagai warga anggota masyarakat bisa ditawar-tawar lagi(komitmen)
dalam kehidupan sebagai keputusan Perhatikan gambar berikut:
sehari-hari bersama 1. Tugas apa
4.2 Menjelaskan hak, 4. Menjelaskan tentang yang kamu
kewajiban, dan pelaksanaan lihat dari

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tanggung jawab kewajiban, hak, dan gambar
sebagai warga tanggung jawab tersebut?
masyarakat dalam sebagai warga 2. Pernahkah
kehidupan sehari- masyarakat dalam kamu
hari kehidupan sehari- lakukan di
hari sekolah?

33
31
34
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
5. Mengidentifikasi hal- Perhatikan gambar berikut!
hal yang termasuk
hak dan kewajiban
dari tayangan
video/film/gambar
6. Membuat pantun
yang bertema hak
dan kewajiban dalam
bermasyarakat serta
membacakannya
7. Memberikan contoh
tentang mengambil 1. Apa yang kamu lihat pada gambar tersebut?
keputusan bersama 2. Apakah gambar tersebut merupakan hak siswa di
sebagai wujud sekolah?
tanggung jawab Perhatikan pantun berikut:
dalam kehidupan “ Membeli buah jeruk ke pasar
sehari- hari Setelah itu membeli pulsa
11. Mengisi tabel hak Rajin-rajinlah untuk belajar
dan kewajiban yang Agar kita berguna bagi bangsa ”
sudah/belum Dari pantun tersebut mengandung pesan tentang kewajiban
dilakukan di rumah sebagai seorang pelajar. Setujukah kamu?
12. Mengisi tabel hak Setelah kamu mempelajari hak dan kewajiban sebagai
dan kewajiban yang warga di rumah dan di masyarakat tentu kamu bisa
sudah/belum membedakan mana yang hak dan kewajiban, buatlah tabel
dilakukan di tenang kewajiban di rumah dan di masyarakat
masyarakat.
Tema 5: Ekosistem
5. 1.4 Mensyukuri manfaat Tema 5: Ekosistem Dampak Dalam kehidupan bernegara dibutuhkan persatuan dan
persatuan dan 1. Menjelaskan manfaat persatuan dan kesatuan bangsa untuk membangun kerukunan hidup.
kesatuan sebagai persatuan dan kesatuan Memang kita terdiri dari keberagaman suku bangsa, agama,
anugerah Tuhan kesatuan untuk sosial, dan budaya serta adat istiadat, tapi tidak menjadikan
Yang Maha Esa membangun kita terbecah belah. Kita masih ingat semboyan negara
2.4 Menampilkan sikap kerukunan hidup Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda
jujur pada 2. Menyebutkan tetap satu jua.
penerapan nilai-nilai peristiwa-peristiwa Manfaat persatuan dan kesatuan dalam membangun
persatuan dan bersejarah penting kerukunan hidup adaserta saling tolong menolonglah

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
32
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
kesatuan untuk dalam upaya menjaga kerukunan antar warga, memperkuat dan
membangun pembentukan NKRI memperkokoh perdamaian, timbul rasa aman dan tentram,
kerukunan di bidang 3. Memberikan contoh dapat bekerja sama serta saling tolong menolong dalam
sosial budayadi peristiwa penting kehidupan sehari-hari
rumah, sekolah, yang terjadi dalam Peristiwa-peristiwa bersejarah penting dalam upaya
dan masyarakat proses pembentukan pembentukan NKRI diawali dengan peristiwa
3.4 Menggali manfaat NKRI Rengasdengklok. Pada peristiwa tersebut kelompok kaum
persatuan dan muda mendesak Sikarno agar melaksanakan proklamasi
kesatuan untuk kemerdekaan secepatnya terlepas dari Jepang. Ternyata

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


membangun usaha tersebut gagal, karena Sukarno tidak mau
kerukunan hidup memproklamirkan kemerdekaan. Mereka membawa Ir.
4.4 Menyajikan hasil Soekarno dan Drs, Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Ir.
penggalian tentang Soekarno dan Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang.
manfaat persatuan (berani)
dan kesatuan untuk Perumusan naskah proklamasi dilaksanakan di rumah
membangun Laksamana Maeda dan pengetikan oleh Sayuti Melik (berani)
kerukunan. Pembacaan naskah proklamasi yang berlangsung pada
tanggal 17 Agustus 1945 di Jl. Pegangsaan Timur No. 56
pukul 10.00 WIB (berani dan tanggung jawab)
Terbentuknya Negara Kesatuan republik Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 dilanjutkan dengan dengan
penetapan UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945.(komitmen)
Tema 6: Kalor dan Perpindahannya
6. 1.1 Bersyukur kepada Tema 6: Kalor dan Nilai-nilai Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal istilah
Tuhan Yang Maha Perpindahannya Pancasila dalam karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap
Esa atas nilai-nilai 1. Menjelaskan kehidupan proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Pancasila dalam karakteristik sehari-hari Karakteristik penduduk yang paling penting adalah umur dan
kehidupan sehari- kependudukan yang jenis kelamin, atau yang sering juga disebut struktur umur
hari berbeda –beda di dan jenis kelamin. Struktur umur pendudukdapat dilihat dalam
2.1 Bersikap tanggung setiap propinsi umur satu tahunan atau yang disebut juga umur tunggal

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
jawab, cinta tanah dikaitkan dengan (single age), dan yang dikelompokkan dalam lima tahunan.
air, dan rela nilai-nilai Pancasila Walaupun karakteristik kependudukan yang berbeda tetap
berkorban sesuai 2. Mencocokkan akan menimbulkan sikap saling menghormati, saling
nilai-nilai sila gambar cerita menghargai, saling membantu, saling menolong, persatuan
Pancasila kehidupan sehari-hari dan kesatuan, santun dalam menyampaikan pendapat, tidak
3.1 Mengidentifikasi dengan kelima sila memaksakan kehendak dan menghormati hasil musyawarah.

35
33
36
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
nilai-nilai Pancasila Pancasila
dalam kehidupan 3. Menyebutkan nilai-
sehari-hari nilai Pancasila dalam
4.1 Menyajikan hasil kehidupan sehari-
identifikasi nilai-nilai
Pancasila dalam
kehidupan sehari-
hari

Nilai-Pancasila yang terdapat pada


gambar tersebut cinta tanah air yaitu
mengikuti upacara bendera dengan
khidmat.

Nilai Pancasila yang terdapat pada


gambar tersebut musyawarah untuk
mufakat
Tema 7: Benda-benda di Sekitar
7. 1.2 Menghargai Tema 7: Benda-benda Pelaksanaan Kalian tentu sudah tahu tentang makna kewajiban, hak dan
kewajiban, hak, dan di Sekitar kewajiban, hak, tanggung jawab. Yang lebih penting kalian dapat
tanggug jawab 1. Menjelaskan tentang dan tanggung melaksanakan kewajiban, hak, tangung jawab tersebut dalam
sebagai warga pelaksanaan jawab kehidupan sehari.
masyarakat dan kewajiban, hak, dan Sebagai seorang siswa kewajibannya adalah belajar dengan
umat beragama tanggung jawab sungguh untuk mencapai prestasi yang tinggi, sekolah,
dalam kehidupan sebagai warga menghormati dan memmtuhi guru mematuhi tata tertib Di
sehari-hari masyarakat dalam rumah juga memiliki kewajiban yang sama yaitu belajar dan

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
34
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
2.2 Menunjukkan sikap kehidupan sehari-hari membantu orang tua dalam menyelesaikan pekerjaannya. Di
tanggung jawab dengan rasa ingin masyarakat anak juga berkewajiban mematuhi peraturan
dalam memenuhi tahu dan rasa yang berlaku di lingkungan masyarakat. Anak harus belajar
kewajiban dan hak bersyukur kepada tertib dan tidak mengganggu orang lain saat mereka bermain.
sebagai warga Tuhan Yang Maha Anak juga harus senantiasa menjaga kebersihan lingkungan
masyarakat dalam Esa sekitar agar suasana tempat tinggal mereka menjadi nyaman
kehidupan sehari- 2. Menjelaskan tentang Demikian pula dengan hak anak baik d rumah, sekolah dan
hari pelaksanaan masyarakat harus dilaksanakan dengan sebaik-baiiknya
3.2 Memahami hak, kewajiban, hak, dan Di sekolah seorang anak mempunyai hak mendapatkan

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


kewajiban dan tanggung jawab pendidikan, mendapatkan kasih sayang dan perlindungan
tanggung jawab sebagai warga dari pihak sekolah baik guru, kepala sekolah maupun teman-
sebagai warga masyarakat dalam temannya.
dalam kehidupan kehidupan sehari-hari Di rumah seorang anak mempunyai hak mendapatkan kasih
sehari-hari dengan rasa ingin sayang, perlindungan, bermain, kesehatan dan pendidikan
4.2 Menjelaskan hak, tahu dan percaya diri dari orang tuanya.
kewajiban, dan 3. Menunjukkan contoh Di masyarakat seorang anak berhak mengembangkan
tanggung jawab pelaksanaan kemampuannya di masyarakat, baik dalam bentuk hobi atau
sebagai warga kewajiban, hak, dan kegemaran ataupun kemampuan bersosialisai.
masyarakat dalam tanggung jawab Seluruh kewajiban dan hak anak tersebut harus dilaksanakan
kehidupan sehari- sebagai warga dengan penuh tanggung jawab.
hari masyarakat dalam Dalam pelaksanaan kewajiban, hak diperlukan sikap kerja
kehidupan sehari-hari sama dan toleransi. Tanpa kerja sama yang baik tidak akan
dengan kerja sama menghasilkan yang terbaik pula. Kita memerlukan sikap
dan toleransi saling menghormati dan menghargai dalam pergaulan di
4. Melakukan rumah, sekolah dan masyarakat.
kewajiban, hak, dan
tanggung jawab
sebagai warga
masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Inilah salah satu bentuk kerja sama

37
35
38
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
dalam melakanakan kewajiban dengan
penuh tanggung jawab
Tema 8: Peristiwa dalam Kehidupan
8. 1.3 Mensyukuri Tema 8: Peristiwa Keberagaman Keberagaman adalah suatu kondisi pada kehidupan
keberagaman sosial dalam Sosial Budaya masyarakat.
budaya Kehidupan Masyarakat Indonesia mermpunyai keberagaman sosial budaya yang
masayarakat 1. Menjelaskan tentang sangat tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
sebagai anugerah keberagaman sosial Indonesia, jumlah suku yang ada saat ini adalah 1.128 suku
Tuhan Yang Maha budaya masyarakat bangsa. Jumlah sebanyak itu antara lain disebabkan oleh:
Esa dalam konteks 2. Menyusun 1. perbedaan ras asal,
Bhineka Tunggal pertanyaan tentang 2. perbedaan lingkungan geografis,
Ika keberagaman sosial 3. perbedaan latar belakang sejarah,
2.3 Bersikap toleran budaya masyarakat 4. perkembangan daerah,
dalam 5. perbedaan agama atau kepercayaan, dan
keberagaman sosial 6. kemampuan adaptasi atau menyesuaikan diri
budaya masyarakat Diantara enam faktor yang tertulis di atas, perbedaan
dalam konteks lingkungan geografis serta kemampuan adaptasi menjadi
Bhineka Tunggal faktor yang paling banyak mempengaruhi beragamnya suku
Ika di Indonesia. Selain itu faktor tersebut juga mengakibatkan
3.3. Menelaah timbulnya keanekaragaman sosial budaya sebagai berikut
keberagaman sosial 1. Keragaman bahasa
budaya masyarakat 2. Keragaman Rumah Adat
4.3 Menyelenggarakan 3. Keragaman Upacara Adat
kegiatan yang 4. Keragaman Kesenian Daerah
mendukung Inti pembelajaran keragaman sosial budaya Indonesia adalah
keberagaman sosial rasa menghargai atau menghormati perbedaan. Bila siswa
budaya masyarakat mampu menumbuhkan sikap menghargai atau menghormati
perbedaan yang ada, siswa akan mampu menerapkannya
terhadap segala perbedaan sosial budaya di lingkungan
sekitarnya, dalam lingkup Negara Indonesia bahkan di
seluruh dunia. Untuk itu, perlu ditanamkan konsep dasar
tentang sikap menghargai dan menghormati keberagaman
sosial budaya.
Keberagaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan
keindahan bangsa. Pemerintah harus bisa mendorong
keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
36
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional
Coba kamu jawab pertanyaan berikut:
1. Bahasa apa yang digunakan orang tuamu di rumah?
2. Apana ma rumah adatmu?
3. Uapaca adat apa yang pernah kamu lakukan?
4. Apa nama kesenian derahmu?
Tema 9: Lingkungan Sahabat Kita
9. 1.4 Mensyukuri manfaat Tema 9: Lingkungan Persatuan dan Terdapat 3 makna penting di dalam persatuan dan kesatuan
persatuan dan Sahabat Kita Kesatuan untuk Bangsa Indonesia, yaitu:

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


kesatuan sebagai 1. Menganalisa membangun 1. Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan
anugerah Tuhan tayangan video kerukunan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lain.
Yang Maha Esa (media elektronik) 2. Menjalin rasa kemanusiaan dan sikap saling toleransi
2.4 Menampilkan sikap yang menunjukkan serta rasa harmonis untuk hidup berdampingan.
jujur pada tindakan masyarakat 3. Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sikap
penerapan nilai-nilai yang anarkis tolong menolong antar sesama, serta sikap nasionalisme.
persatuan dan (tawuran, Persatuan dan Kesatuan sangat diperlukan untuk
kesatuan untuk demonstrasi yang membangun kerukunan bangsa. Bila terjadi tindakan anarkis
membangun anarkis) di berupa tawuran dan demonstrasi yang anarkis maka akan
kerukunan di bidang lingkungan sekitar terjadi kekacauan masyarakat dan tindakan yang merusak.
sosial budayadi 2. Menganalisa Dalam pembelajaran guru menayangkan video yang berisi
rumah, sekolah, tayangan gambar tawuran atau demonstrasi yang anarkis. Setelah itu anak
dan masyarakat (media cetak) yang diminta untuk menganalisa tayangan video dan memberikan
3.4 Menggali manfaat menunjukkan komentar tentang isi tayangan tersebut.
persatuan dan tindakan masyarakat
kesatuan untuk yang anarkis Pehatikan gambar berikut!
membangun (tawuran,
kerukunan hidup demonstrasi yang
4.4 Menyajikan hasil anarkis) di
penggalian tentang lingkungan sekitar
manfaat persatuan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
dan kesatuan untuk
membangun
kerukunan.

39
37
40
INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI DIMENSI, INDIKATOR, DAN MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI PEMBELAJARAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI ANTIKORUPSI
1. Apa yang kamu lihat pada gambar tersebut?
2. Bagamaimana pendapat mu terhadap gambar tersebut?
3. Bagaimana sikapmu terhadap kegiatan tersebut?

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
38
B. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Silabus
(Sebagai Pengembangan Pembelajaran Tematik) kelas V

Kompetensi Inti:
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi

Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia


1.1 Bersyukur kepada Tema 1: Organ Nilai nilai Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
Tuhan Yang Maha Gerak Hewan dan Pancasila • Mengamati gambar burung garuda tentang nilai penilaian ini (sesuai Terpadu
Esa atas nilai-nilai Manusia dalam nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari digunakan untuk dengan Untuk
Pancasila dalam 1. Mensyukuri kehidupan • Membaca wacana tentang contoh sikap menilai hasil jumlah SD/MI
kehidupan sehari-hari nikmat Tuhan sehari-hari tanggung jawab sesuai nilai nilai sila Pancasila pekerjaan baik pertemuan Kelas V,
2.1 Bersikap tanggung Yang Maha Esa • Membaca wacana tentang contoh sikap cinta individu maupun pelajaran Jakarta:
jawab, cinta tanah air, atas nilai nilai tanah air sesuai nilai nilai sila Pancasila kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
dan rela berkorban Pancasila dalam • Membaca teks atau wacana yang berkaitan sikap, perilaku , 2016
sesuai nilai-nilai sila kehidupan dengan contoh sikap rela berkorban sesuai yang sesuai • Permendik
Pancasila sehari-hari nilai nilai sia Pancasila Membaca wacana dengan nilai nilai bud Nomor.
3.1 Mengidentifikasi nilai- 2. Menunjukkan tentang kegemaran anggota keluarga. Pancasila 57 Tahun
nilai Pancasila dalam contoh sikap • Membaca teks tentang sikap-sikap yang sesuai • Tes digunakan 2014

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
kehidupan sehari-hari tanggung jawab dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila untuk menilai hasil • Permendik
4.1 Menyajikan hasil sesuai nilai nilai Pancasila belajar secara bud No.
identifikasi nilai-nilai sila Pancasila • Membaca teks tentang contoh perilaku yang individu tentang 103 Tahun
Pancasila dalam 3. Menunjukkan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila pengetahuan 2014
kehidupan sehari-hari contoh sikap • Membaca teks tentang perilaku yang tidak contoh sikap • www.wikipe
cinta tanah air tanggung dia.com

41
39
42
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
sesuai nilai nilai sesuai dengan nilai-nilai Pancasila jawab,cinta tanah
sila Pancasila Menanya, Mengajukan pertanyaan tentang: air,rela berkorban
4. Menunjukkan • Gambar burung garuda tentang nilai nilai sesuai nilai nilai
contoh sikap rela Pancasila dalam kehidupan sehari – hari Pancasila
berkorban sesuai • Contoh sikap tanggung jawab sesuai nilai nilai • Pengamatan,
nilai nilai sia sila Pancasila penilaian ini
Pancasila • Contoh sikap cinta tanah air sesuai nilai nilai merupakan
5. Mengidentifikasi sila Pancasila penilaian proses
sikap-sikap yang • Contoh sikap rela berkorban sesuai nilai nilai untuk menilai
sesuai dengan sia Pancasila Membaca wacana tentang perilaku dan sikap
nilai-nilai yang kegemaran anggota keluarga. peserta didik
terkandung • Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang dalam proses
dalam sila terkandung dalam sila Pancasila pembelajaran baik
Pancasila • Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai secara individu
6. Mengidentifikasi Pancasila maupun
perilaku yang • Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kelompok.
sesuai dengan Pancasila
nilai-nilai Mengumpulkan Data
Pancasila Mencari informasi dan mendiskusikan tentang:
7. Mengidentifikasi
• Gambar burung garuda tentang nilai nilai
contoh perilaku-
Pancasila dalam kehidupan sehari – hari
perilaku yang
• Contoh sikap tanggung jawab sesuai nilai nilai
sesuai dengan
sila Pancasila
nilai-nilai luhur
yang terkandung • Contoh sikap cinta tanah air sesuai nilai nilai
dalam sila-sila sila Pancasila
Pancasila • Contoh sikap rela berkorban sesuai nilai nilai
8. Menceritakan sia Pancasila Membaca wacana tentang
tentang perilaku kegemaran anggota keluarga.
yang sesuai • Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang
dengan nilai-nilai terkandung dalam sila Pancasila
Pancasila • Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
9. Mengidentifikasi Pancasila
perilaku yang • Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
tidak sesuai Pancasila

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
40
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
dengan nilai-nilai Mengasosiasi
Pancasila Mengidentifikasi tentang:
• Gambar burung garuda tentang nilai nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari – hari
• Contoh sikap tanggung jawab sesuai nilai nilai
sila Pancasila
• Contoh sikap cinta tanah air sesuai nilai nilai
sila Pancasila

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


• Contoh sikap rela berkorban sesuai nilai nilai
sia Pancasila Membaca wacana tentang
kegemaran anggota keluarga.
• Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam sila Pancasila
• Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan berbagai tugas individu dan
kelompok tentang:
• Gambar burung garuda tentang nilai nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari – hari
• Contoh sikap tanggung jawab sesuai nilai nilai
sila Pancasila
• Contoh sikap cinta tanah air sesuai nilai nilai
sila Pancasila
• Contoh sikap rela berkorban sesuai nilai nilai
sia Pancasila Membaca wacana tentang

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
kegemaran anggota keluarga.
• Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam sila Pancasila
• Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

43
41
44
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
Pancasila
• Melaporkan secara tertulis hasil diskusi
tentang:
• Gambar burung garuda tentang nilai nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari – hari
• Contoh sikap tanggung jawab sesuai nilai nilai
sila Pancasila
• Contoh sikap cinta tanah air sesuai nilai nilai
sila Pancasila
• Contoh sikap rela berkorban sesuai nilai nilai
sia Pancasila Membaca wacana tentang
kegemaran anggota keluarga.
• Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam sila Pancasila
• Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila
• Memajang hasil karya.
Tema 2 Udara Bersih
1.1 Bersyukur kepada Tema 2: Udara Nilai nilai Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
Tuhan Yang Maha Bersih Pancasila • Membaca wacana tentang contoh nilai nilai penilaian ini (sesuai Terpadu
Esa atas nilai-nilai 1. Memberikan dalam penting dalam pengambilan keputusan secara digunakan untuk dengan Untuk
Pancasila dalam contoh nilai-nilai kehidupan musyawarah menilai hasil jumlah SD/MI
kehidupan sehari-hari penting dalam sehari-hari • Membaca wacana tentang contoh nilai nilai pekerjaan baik pertemuan Kelas V,
2.1 Bersikap tanggung pengambilan penting dalam pengambilan keputusan secara individu maupun pelajaran Jakarta:
jawab, cinta tanah air, keputusan mufakat kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
dan rela berkorban secara Menanya, Mengajukan pertanyaan tentang: Contoh nilai nilai , 2016
sesuai nilai-nilai sila musyawarah • Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan penting dalam • Permendik
Pancasila 2. Memberikan keputusan secara musyawarah pengambilan bud Nomor.
3.1 Mengidentifikasi nilai- contoh nilai-nilai • Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan keputusan secara 57 Tahun
nilai Pancasila dalam penting dalam keputusan secara mufakat musyawarah dan 2014
kehidupan sehari-hari pengambilan Mengumpulkan Data mufakat • Permendik

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
4.1 Menyajikan hasil keputusan

42
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
identifikasi nilai-nilai secara mufakat Mencari informasi dan mendiskusikan tentang: • Tes digunakan bud No.
Pancasila dalam • Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan untuk menilai hasil 103 Tahun
kehidupan sehari-hari keputusan secara musyawarah belajar secara 2014
• Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan individu tentang • www.wikipe
keputusan secara mufakat pengetahuan dia.com
Mengasosiasi tentang ontoh
Mengidentifikasi tentang: nilai nilai penting
• Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan dalam

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


keputusan secara musyawarah pengambilan
• Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan keputusan secara
keputusan secara mufakat musyawarah dan
Mengkomunikasikan mufakat
• Mempresentasikan berbagai tugas individu dan • Pengamatan,
kelompok tentang: penilaian ini
• Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan merupakan
keputusan secara musyawarah penilaian proses
• Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan untuk menilai
keputusan secara mufakat perilaku dan sikap
• Melaporkan secara tertulis hasil diskusi peserta didik
tentang: dalam proses
• Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan pembelajaran baik
keputusan secara musyawarah secara individu
maupun
• Contoh nilai nilai penting dalam pengambilan
kelompok.
keputusan secara mufakat
• Memajang hasil karya.
1.2 Menghargai Tema 2: Udara Pelaksanaa Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
kewajiban, hak, dan Bersih n kewajiban, • Membaca teks tentang hak, kewajiban, dan penilaian ini (sesuai Terpadu
tanggug jawab 1. Menjelaskan hak hak, dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat. digunakan untuk dengan Untuk

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sebagai warga sebagai warga tanggung • Membaca teks tentang makna tanggung jawab menilai hasil jumlah SD/MI
masyarakat dan umat masyarakat. jawab sebagai warga masyarakat. pekerjaan baik pertemuan Kelas II,
beragama dalam 2. Menjelaskan • Membaca teks tentang pelaksanaan individu maupun pelajaran Jakarta:
kehidupan sehari-hari kewajiban pengambilan keputusan dalam pemilihan ketua kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
2.2 Menunjukkan sikap sebagai warga RT, RW atau kepala desa hak, kewajiban, , 2013
tanggung jawab masyarakat • Membaca teks tentang jenis jenis tanggung dan tanggung • Permendik

45
43
46
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
dalam memenuhi 3. Menjelaskan jawab sebagai warga masyarakat jawab sebagai bud Nomor.
kewajiban dan hak tanggung jawab • Membaca teks tentang pengambilan keputusan warga masyarakat 57 Tahun
sebagai warga sebagai warga bersama tentang tanggung jawab sebagai • Tes digunakan 2014
masyarakat dalam masyarakat warga masyarakat untuk menilai hasil • Permendik
kehidupan sehari-hari 4. Menjelaskan Menanya belajar secara bud No.
3.2 Memahami hak, makna tanggung Tanya jawab tentang: individu tentang 103 Tahun
kewajiban dan jawab sebagai • Hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai tentang hak, 2014
tanggung jawab warga warga masyarakat kewajiban, dan • www.wikipe
sebagai warga dalam masyarakat • Makna tanggung jawab sebagai warga tanggung jawab dia.com
kehidupan sehari-hari 5. Menjelaskan masyarakat sebagai warga
4.2 Menjelaskan hak, tentang • Jenis jenis tanggung jawab sebagai warga masyarakat
kewajiban, dan pelaksanaan masyarakat tentang hak,
tanggung jawab pengambilan • pengambilan keputusan bersama tentang kewajiban, dan
sebagai warga keputusan dalam tanggung jawab sebagai warga masyarakat tanggung jawab
masyarakat dalam pemilihan ketua Mengumpulkan Data sebagai warga
kehidupan sehari-hari RT, Ketua RW, Mencari informasi dan mendiskusikan tentang: masyarakat
atau kepala desa • Hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai • Pengamatan,
6. Menceritakan warga masyarakat penilaian ini
hasil • Makna tanggung jawab sebagai warga merupakan
pengamatannya masyarakat penilaian proses
atas untuk menilai
• Jenis jenis tanggung jawab sebagai warga
pelaksanaan perilaku dan sikap
masyarakat
pengambilan peserta didik
• Pengambilan keputusan bersama tentang
keputusan dalam dalam proses
tanggung jawab sebagai warga masyarakat
pemilihan ketua pembelajaran,
Mengasosiasi
RT, ketua RW, menampilkan
Mengidentifikasi tentang:
atau kepala desa diskusi tentang
sebagai wujud • Hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai
pengembilan
tanggung jawab warga masyarakat
keputsan bersama
sebagai warga • Makna tanggung jawab sebagai warga
tentang tanggung
masyarakat masyarakat
jawab sebagai
7. Menjelaskan • Jenis jenis tanggung jawab sebagai warga warga masyarakat
jenis-jenis masyarakat
tanggung jawab • pengambilan keputusan bersama tentang
sebagai warga tanggung jawab sebagai warga masyarakat

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
44
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
masyarakat Mengomunikasikan
8. Melakukan Menceritakan tentang:
diskusi dan • Hak, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai
mengambil warga masyarakat
keputusan • Makna tanggung jawab sebagai warga
bersama tentang masyarakat
tanggung jawab • Jenis jenis tanggung jawab sebagai warga
sebagai warga masyarakat

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


masyarakat • pengambilan keputusan bersama tentang
tanggung jawab sebagai warga masyarakat
dengan berani dan ikhlas
Tema 3 Makanan Sehat
1.3 Mensyukuri Tema 3: Makanan Keberagam Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
keberagaman sosial Sehat an sosial • Membaca teks yang berisi tentang makna penilaian ini (sesuai Terpadu
budaya masayarakat 1. Menjelaskan budaya keanekaragaman yang tercermin dari cerita digunakan untuk dengan Untuk
sebagai anugerah makna dalam yang disajikan menilai hasil jumlah SD/MI
Tuhan Yang Maha keanekaragaman masyarakat • Membaca teks keanekaragaman adat istiadat pekerjaan baik pertemuan Kelas II,
Esa dalam konteks yang tercermin di lingkungan sekitar individu maupun pelajaran Jakarta:
Bhineka Tunggal Ika dari cerita yang • Mengamati gambar yang menceritakan kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
2.3 Bersikap toleran disajikan kebersamaan dalam keanekaragaman keanekaragaman , 2013
dalam keberagaman 2. Menceritakan • Membaca teks pentingnya nilai kebersamaan adat istiadat, • Permendik
sosial budaya keanekaragaman dalam keanekaragaman sosial budaya sosial budaya di bud Nomor.
masyarakat dalam adat istiadat di Menanya, Mengajukan pertanyaan tentang: lingkungan sekitar. 57 Tahun
konteks Bhineka lingkungan sekitar • makna keanekaragaman yang tercermin dari • Tes digunakan 2014
Tunggal Ika 3. Menuliskan cerita yang disajikan untuk menilai hasil • Permendik
3.3. Menelaah bacaan tentang • keanekaragaman adat istiadat di lingkungan belajar secara bud No.
keberagaman sosial keanekaragaman sekitar individu tentang 103 Tahun
budaya masyarakat adat istiadat • cerita kebersamaan dalam keanekaragaman pengetahuan 2014

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
4.3 Menyelenggarakan sosial budaya tentang • www.wikipe
• pentingnya nilai kebersamaan dalam
kegiatan yang 4. Menunjukkan keanekaragaman dia.com
keanekaragaman sosial budaya
mendukung gambar yang adat istiadat,
Mengumpulkan Data
keberagaman sosial menceritakan sosial budaya di
Mengumpulkan data tentang:
budaya masyarakat kebersamaan lingkungan sekitar
• makna keanekaragaman yang tercermin dari
dalam • Pengamatan,

47
45
48
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
keanekaragaman cerita yang disajikan penilaian ini
5. Menjelaskan • keanekaragaman adat istiadat di lingkungan merupakan
tentang sekitar penilaian proses
pentingnya nilai • cerita kebersamaan dalam keanekaragaman untuk menilai
kebersamaan • pentingnya nilai kebersamaan dalam perilaku dan sikap
dalam keanekaragaman sosial budaya peserta didik
keanekaragaman Mengasosiasi: dalam proses
sosial budaya • Menunjukkan dan mendiskusikan tentang ; pembelajaran
• makna keanekaragaman yang tercermin dari
cerita yang disajikan
• keanekaragaman adat istiadat di lingkungan
sekitar
• cerita kebersamaan dalam keanekaragaman
• pentingnya nilai kebersamaan dalam
keanekaragaman sosial budaya
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan hasil pengamatan tentang:
• makna keanekaragaman yang tercermin dari
cerita yang disajikan
• keanekaragaman adat istiadat di lingkungan
sekitar
• cerita kebersamaan dalam keanekaragaman
• pentingnya nilai kebersamaan dalam
keanekaragaman sosial budaya.
Tema 4 Organ Peredaran Darah Hewan dan Manusia
1.2 Menghargai Tema 4: Organ Pelaksanaa Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
kewajiban, hak, dan Tema Peredaran n kewajiban, • Membaca teks tentang kewajiban sebagai penilaian ini (sesuai Terpadu
tanggug jawab Darah Hewan dan hak, dan warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk dengan Untuk
sebagai warga Manusia tanggung • Membaca teks tentang tanggung jawab menilai hasil jumlah SD/MI
masyarakat dan umat 1. Menyebutkan jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan pekerjaan baik pertemuan Kelas II,
beragama dalam kewajiban sehari-hari individu maupun pelajaran Jakarta:
kehidupan sehari-hari sebagai warga • Membaca teks tentang solusi pemecahan kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
2.2 Menunjukkan sikap masyarakat masalah tentang hak dan kewajiban sebagai kewajiban, hak, , 2013

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
46
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
tanggung jawab dalam kehidupan anggota masyarakat sebagai keputusan dan tanggung • Permendik
dalam memenuhi sehari-hari bersama jawab dalam bud Nomor.
kewajiban dan hak 2. Menyebutkan • Membaca teks tentang hal-hal yang termasuk kehidupan sehari- 57 Tahun
sebagai warga tanggung jawab hak dan kewajiban dari tayangan hari 2014
masyarakat dalam sebagai warga video/film/gambar • Tes digunakan • Permendik
kehidupan sehari-hari masyarakat • Membaca teks pantun yang bertema hak dan untuk menilai hasil bud No.
3.2 Memahami hak, dalam kehidupan kewajiban dalam bermasyarakat serta belajar secara 103 Tahun
kewajiban dan sehari-hari membacakannya individu tentang 2014

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


tanggung jawab 3. Menjelaskan • Membaca teks tentang contoh mengambil kewajiban, hak, • www.wikipe
sebagai warga dalam solusi keputusan bersama sebagai wujud tanggung dan tanggung dia.com
kehidupan sehari-hari pemecahan jawab dalam kehidupan sehari- hari jawab dalam
4.2 Menjelaskan hak, masalah tentang Menanya, Mengajukan pertanyaan tentang: kehidupan sehari-
kewajiban, dan hak dan • kewajiban sebagai warga masyarakat dalam hari
tanggung jawab kewajiban kehidupan sehari-hari • Pengamatan,
sebagai warga sebagai anggota • tanggung jawab sebagai warga masyarakat penilaian ini
masyarakat dalam masyarakat dalam kehidupan sehari-hari merupakan
kehidupan sehari-hari sebagai • solusi pemecahan masalah tentang hak dan penilaian proses
keputusan kewajiban sebagai anggota masyarakat untuk menilai
bersama sebagai keputusan bersama perilaku dan sikap
4. Menjelaskan • hal-hal yang termasuk hak dan kewajiban dari peserta didik
tentang tayangan video/film/gambar dalam proses
pelaksanaan pembelajaran di
• pantun yang bertema hak dan kewajiban dalam
kewajiban, hak, sekolah.
bermasyarakat serta membacakannya
dan tanggung
• contoh mengambil keputusan bersama sebagai
jawab sebagai
wujud tanggung jawab dalam kehidupan
warga
sehari- hari
masyarakat
Mengumpulkan Data
dalam kehidupan
Mencari informasi dan mendiskusikan tentang:
sehari-hari
• kewajiban sebagai warga masyarakat dalam

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
5. Mengidentifikasi
hal-hal yang kehidupan sehari-hari
termasuk hak • tanggung jawab sebagai warga masyarakat
dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari
dari tayangan • solusi pemecahan masalah tentang hak dan
video/film/gamba kewajiban sebagai anggota masyarakat

49
47
50
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
r sebagai keputusan bersama
6. Membuat pantun • hal-hal yang termasuk hak dan kewajiban dari
yang bertema tayangan video/film/gambar
hak dan • pantun yang bertema hak dan kewajiban dalam
kewajiban dalam bermasyarakat serta membacakannya
bermasyarakat • contoh mengambil keputusan bersama sebagai
serta wujud tanggung jawab dalam kehidupan
membacakannya sehari- hari
7. Memberikan Mengasosiasi
contoh tentang Mendiskusikan dengan teman di sekolah tentang:
mengambil • kewajiban sebagai warga masyarakat dalam
keputusan kehidupan sehari-hari
bersama sebagai • tanggung jawab sebagai warga masyarakat
wujud tanggung dalam kehidupan sehari-hari
jawab dalam • solusi pemecahan masalah tentang hak dan
kehidupan kewajiban sebagai anggota masyarakat
sehari- hari sebagai keputusan bersama
8. Mengisi tabel • hal-hal yang termasuk hak dan kewajiban dari
hak dan tayangan video/film/gambar
kewajiban yang
• pantun yang bertema hak dan kewajiban dalam
sudah/belum
bermasyarakat serta membacakannya
dilakukan di
• contoh mengambil keputusan bersama sebagai
rumah
wujud tanggung jawab dalam kehidupan
9. Mengisi tabel
sehari-hari
hak dan
kewajiban yang • Mengkomunikasikan
sudah/belum • Mempresentasikan hasil kerja/hasil diskusi
dilakukan di kelompok tentang hak, kewajiban dan
masyarakat tanggung jawab

Tema 5: Hidup Bersih dan Sehat


1.4 Mensyukuri manfaat Tema 5:Ekosistem Dampak Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
persatuan dan 1. Menjelaskan persatuan • Membaca teks tentang manfaat persatuan dan penilaian ini (sesuai Terpadu
kesatuan sebagai manfaat dan kesatuan untuk membangun kerukunan hidup digunakan untuk dengan Untuk

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
48
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
anugerah Tuhan persatuan dan kesatuan • .Membaca teks tentang peristiwa peristiwa menilai hasil jumlah SD/MI
Yang Maha Esa kesatuan untuk bersejarah penting dalam upaya pembentukan pekerjaan baik pertemuan Kelas II,
2.4 Menampilkan sikap membangun NKRI individu maupun pelajaran Jakarta:
jujur pada penerapan kerukunan • Membaca teks tentang contoh peristiwa kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
nilai-nilai persatuan hidup penting yang terjadi dalam proses tentang tata tertib , 2013
dan kesatuan untuk 2. Menyebutkan pembentukan NKRI yang berlaku • Permendik
membangun peristiwa- Menanya dalam kehidupan bud Nomor.
kerukunan di bidang peristiwa • Membuat pertanyaan berkaitan manfaat sehari-hari di 57 Tahun

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


sosial budayadi bersejarah persatuan dan kesatuan untuk membangun rumah, sekolah 2014
rumah, sekolah, dan penting dalam kerukunan hidup dan masyarakat . • Permendik
masyarakat upaya • Menyusun pertanyaan berkaitan peristiwa • Tes digunakan bud No.
3.4 Menggali manfaat pembentukan peristiwa bersejarah penting dalam upaya untuk menilai hasil 103 Tahun
persatuan dan NKRI pembentukan NKRI belajar secara 2014
kesatuan untuk 3. Memberikan • Menyusun pertanyaan berkaitan contoh individu tentang • www.wikipe
membangun contoh peristiwa peristiwa penting yang terjadi dalam proses pengetahuan dia.com
kerukunan hidup penting yang pembentukan NKRI manfaat, akibat
4.4 Menyajikan hasil terjadi dalam Mengumpulkan Data aturan dalam
penggalian tentang proses • Mencari informasi dari berbagai sumber belajar kehidupan sehari-
manfaat persatuan pembentukan dan mendiskusikan tentang manfaat persatuan hari di rumah.
dan kesatuan untuk NKRI dan kesatuan untuk membangun kerukunan Sekolah dan
membangun hidup . masyarakat
kerukunan. • Mengumpulkan informasi melalui berbagai • Pengamatan,
sumber dan bertanya jawab tentang peristiwa penilaian ini
peristiwa bersejarah penting dalam upaya merupakan
pembentukan NKRI penilaian proses
• Mengumpulkan informasi melalui berbagai untuk menilai
sumber dan bertanya jawab tentang contoh perilaku dan sikap
peristiwa penting yang terjadi dalam proses peserta didik
pembentukan NKRI dalam proses

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Mengasosiasi pembelajaran.
• Mendiskusikan dengan teman pada • Penilaian teman
kelompoknya tentang manfaat persatuan dan sejawat untuk
kesatuan untuk membangun kerukunan hidup . menilai sikap
• Menyimpulkan peristiwa peristiwa bersejarah interaksi sosial

51
Projek, digunakan

49
52
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
penting dalam upaya pembentukan NKRI untuk penialian
• Mendiskuiskan contoh peristiwa penting yang kegiatan yang
terjadi dalam proses pembentukan NKRI memerankan
Mengomunikasikan perilaku tertib di
• Menyusun laporan dan mempresentasikan rumah, sekolah
manfaat persatuan dan kesatuan untuk dan masyarakat.
membangun kerukunan hidup
Tema 6 Air, Bumi dan Matahari
1.1 Bersyukur kepada Tema 6: Kalor dan Nilai-nilai Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
Tuhan Yang Maha Perpindahannya Pancasila • Mengamati gambar cerita kehidupan sehari- penilaian ini (sesuai Terpadu
Esa atas nilai-nilai 1. Menjelaskan dalam hari dengan kelima sila Pancasila digunakan untuk dengan Untuk
Pancasila dalam karakteristik kehidupan • Membaca berbagai sumber tentang menilai hasil jumlah SD/MI
kehidupan sehari-hari kependudukan sehari-hari karakteristik kependudukan yang berbeda – pekerjaan baik pertemuan Kelas II,
2.1 Bersikap tanggung yang berbeda – beda di setiap propinsi dikaitkan dengan nilai- individu maupun pelajaran Jakarta:
jawab, cinta tanah air, beda di setiap nilai Pancasila kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
dan rela berkorban propinsi dikaitkan • Membaca teks tentang nilai nilai Pancasila karakteristik , 2013
sesuai nilai-nilai sila dengan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari kependudukan • Permendik
Pancasila Pancasila Menanya yang berbeda – bud Nomor.
3.1 Mengidentifikasi nilai- 2. Mencocokkan • Membuat berbagai pertanyaan tentang cerita beda di setiap 57 Tahun
nilai Pancasila dalam gambar cerita kehidupan sehari-hari dengan kelima sila propinsi dikaitkan 2014
kehidupan sehari-hari kehidupan Pancasila dengan nilai-nilai • Permendik
4.1 Menyajikan hasil sehari-hari • Mengajukan pertanyaan tentang karakteristik Pancasila bud No.
identifikasi nilai-nilai dengan kelima kependudukan yang berbeda –beda di setiap • Tes digunakan 103 Tahun
Pancasila dalam sila Pancasila propinsi dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila untuk menilai hasil 2014
kehidupan sehari-hari 3. Menyebutkan • Mengajukan pertanyaan tentang nilai nilai belajar secara • www.wikipe
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari individu tentang dia.com
Pancasila dalam Mengumpulkan Data pengetahuan yang
kehidupan Mencari informasi dari berbagai sumber dan terkait dengan
sehari- mendiskusikan tentang: karakteristik
• karakteristik kependudukan yang berbeda – kependudukan
beda di setiap propinsi dikaitkan dengan nilai- yang berbeda–
nilai Pancasila. beda di setiap
• nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- propinsi dikaitkan
dengan nilai-nilai

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
50
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
hari Pancasila.
Mengasosiasi • Pengamatan,
• Membuat ringkasan tentang karakteristik penilaian ini
kependudukan yang berbeda –beda di setiap merupakan
propinsi dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila. penilaian proses
Mengkomunikasikan untuk menilai
• Memajangkan hasil kerja kelompok tentang perilaku dan sikap
nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- peserta didik

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


hari. dalam proses
pembelajaran
Tema 7 Benda-benda di Sekitar
1.2 Menghargai Tema 7: Benda- Pelaksanaa Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
kewajiban, hak, dan benda di Sekitar n kewajiban, • Membaca teks tentang. pelaksanaan penilaian ini (sesuai Terpadu
tanggug jawab 1. Menjelaskan hak, dan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai digunakan untuk dengan Untuk
sebagai warga tentang tanggung warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari menilai hasil jumlah SD/MI
masyarakat dan umat pelaksanaan jawab dengan rasa ingin tahu dan rasa bersyukur pekerjaan baik pertemuan Kelas II,
beragama dalam kewajiban, hak, kepada Tuhan Yang Maha Esa individu maupun pelajaran Jakarta:
kehidupan sehari-hari dan tanggung • Membaca teks yang berisi tentang kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
2.2 Menunjukkan sikap jawab sebagai pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung contoh , 2013
tanggung jawab warga jawab sebagai warga masyarakat dalam pelaksanaan • Permendik
dalam memenuhi masyarakat kehidupan sehari-hari dengan rasa ingin tahu kewajiban, hak, bud Nomor.
kewajiban dan hak dalam kehidupan dan percaya dir dan tanggung 57 Tahun
sebagai warga sehari-hari • Membaca teks tentang contoh pelaksanaan jawab sebagai 2014
masyarakat dalam dengan rasa kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat • Permendik
kehidupan sehari-hari ingin tahu dan warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bud No.
3.2 Memahami hak, rasa bersyukur dengan kerja sama dan toleransi sehari-hari dengan 103 Tahun
kewajiban dan kepada Tuhan Menanya kerja sama dan 2014
tanggung jawab Yang Maha Esa • Mengajukan pertanyaan tentang pelaksanaan toleransi • www.wikipe

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sebagai warga dalam 2. Menjelaskan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai • Tes digunakan dia.com
kehidupan sehari-hari tentang warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari untuk menilai hasil
4.2 Menjelaskan hak, pelaksanaan dengan rasa ingin tahu dan rasa bersyukur belajar secara
kewajiban, dan kewajiban, hak, kepada Tuhan Yang Maha Esa . individu tentang
tanggung jawab dan tanggung • Merumuskan pertanyaan tentang contoh contoh
sebagai warga jawab sebagai pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung pelaksanaan

53
51
54
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
masyarakat dalam warga jawab sebagai warga masyarakat dalam kewajiban, hak,
kehidupan sehari-hari masyarakat kehidupan sehari-hari dengan kerja sama dan dan tanggung
dalam kehidupan toleransi” jawab sebagai
sehari-hari Mengumpulkan Data warga masyarakat
dengan rasa • Mencari informasi dari berbagai sumber dan dalam kehidupan
ingin tahu dan mendiskusikan tentang pelaksanaan sehari-hari dengan
percaya diri kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai kerja sama dan
3. Menunjukkan warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari toleransi
contoh dengan rasa ingin tahu dan rasa bersyukur • Pengamatan,
pelaksanaan kepada Tuhan Yang Maha Esa . penilaian ini
kewajiban, hak, • Mencari informasi dari berbagai sumber merupakan
dan tanggung tentang contoh pelaksanaan kewajiban, hak, penilaian proses
jawab sebagai dan tanggung jawab sebagai warga untuk menilai
warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari perilaku dan sikap
masyarakat dengan kerja sama dan toleransi . peserta didik
dalam kehidupan Mengasosiasi dalam proses
sehari-hari • Menyimpulkan tentang pelaksanaan kewajiban, pembelajaran
dengan kerja hak, dan tanggung jawab sebagai warga
sama dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
toleransi dengan rasa ingin tahu dan rasa bersyukur
4. Melakukan kepada Tuhan Yang Maha Esa
kewajiban, hak, • Menyimpulkan tentang contoh pelaksanaan
dan tanggung kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai
jawab sebagai warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
warga dengan kerja sama dan toleransi
masyarakat Mengomunikasikan
dalam kehidupan • Menceritakan tentang pelaksanaan kegiatan
sehari-hari dan perilaku yang sesuai dengan sila sila
Pancasila dalam lambang negara “Garuda
Pancasila”
• Melakukan kewajiban, hak, dan tanggung
jawab sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
Tema 8 Peristiwa dalam Kehidupan

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
52
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
1.3 Mensyukuri Tema 8: Peristiwa Keberagam Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
keberagaman sosial dalam Kehidupan an Sosial • Mengamati/membaca teks yang berisi tentang penilaian ini (sesuai Terpadu
budaya masayarakat 1. Menjelaskan Budaya keberagaman sosial budaya masyarakat digunakan untuk dengan Untuk
sebagai anugerah tentang Masyarakat • Mengamati/membaca teks yang berisi tentang menilai hasil jumlah SD/MI
Tuhan Yang Maha keberagaman pertanyaan keberagaman sosial budaya pekerjaan baik pertemuan Kelas II,
Esa dalam konteks sosial budaya masyarakat. individu maupun pelajaran Jakarta:
Bhineka Tunggal Ika masyarakat Menanya, Mengajukan pertanyaan tentang kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
2.3 Bersikap toleran 2. Menyusun keberagaman sosial budaya masyarakat keberagaman , 2013

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


dalam keberagaman pertanyaan Mengumpulkan Data sosial budaya • Permendik
sosial budaya tentang Mencari informasi dari berbagai sumber dan masyarakat bud Nomor.
masyarakat dalam keberagaman mendiskusikan tentang keberagaman sosial • Tes digunakan 57 Tahun
konteks Bhineka sosial budaya budaya masyarakat untuk menilai hasil 2014
Tunggal Ika masyarakat Mengasosiasi belajar secara • Permendik
3.3 Menelaah • Merangkum/ meringkkas dari berbagai sumber individu tentang bud No.
keberagaman sosial tentang keberagaman sosial budaya pengetahuan 103 Tahun
budaya masyarakat masyarakat) keberagaman 2014
4.3 Menyelenggarakan Mengomunikasikan sosial budaya • www.wikipe
kegiatan yang • Memajang gambar tentang keberagaman masyarakat dia.com
mendukung sosial budaya masyarakat. • Pengamatan,
keberagaman sosial penilaian ini
budaya masyarakat merupakan
penilaian proses
untuk menilai
perilaku dan sikap
peserta didik
dalam proses
pembelajaran
Tema 9: Lingkungan Sahabat Kita

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
1.4 Mensyukuri manfaat Tema 9: Lingkungan Persatuan Mengamati • Portofolio, 1 Bulan • Tematik
persatuan dan Sahabat Kita dan • Mengamati tayangan video yang menunjukkan penilaian ini (sesuai Terpadu
kesatuan sebagai 1. Menganalisa Kesatuan tindakan masyarakat yang anarkis(tawuran, digunakan untuk dengan Untuk
anugerah Tuhan tayangan video untuk demonstrasi yang anarkis) di lingkungan menilai hasil jumlah SD/MI
Yang Maha Esa (media membangun sekitar) pekerjaan baik pertemuan Kelas II,
2.4 Menampilkan sikap elektronik) yang kerukunan • Mengamati gambar tentang tayangan gambar individu maupun pelajaran Jakarta:

55
53
56
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
jujur pada penerapan menunjukkan (media cetak) yang menunjukkan tindakan kelompok tentang PPKn) Kemdikbud
nilai-nilai persatuan tindakan masyarakat yang anarkis (tawuran, menunjukkan , 2013
dan kesatuan untuk masyarakat yang demonstrasi yang anarkis) di lingkungan tindakan • Permendik
membangun anarkis (tawuran, sekitar . masyarakat yang bud Nomor.
kerukunan di bidang demonstrasi Menanya, Mengajukan pertanyaan tentang: anarkis(tawuran, 57 Tahun
sosial budayadi yang anarkis) di • tayangan video yang menunjukkan tindakan demonstrasi yang 2014
rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat yang anarkis(tawuran, demonstrasi anarkis) di • Permendik
masyarakat sekitar yang anarkis) di lingkungan sekitar) lingkungan sekitar) bud No.
3.4 Menggali manfaat 2. Menganalisa • tayangan gambar (media cetak) yang • Tes digunakan 103 Tahun
persatuan dan tayangan gambar menunjukkan tindakan masyarakat yang untuk menilai hasil 2014
kesatuan untuk (media cetak) anarkis (tawuran, demonstrasi yang anarkis) di belajar secara • www.wikipe
membangun yang lingkungan sekitar individu tentang dia.com
kerukunan hidup menunjukkan Mengumpulkan Data pengetahuan
4.4 Menyajikan hasil tindakan Mencari informasi dari berbagai sumber dan menunjukkan
penggalian tentang masyarakat yang mendiskusikan tentang: tindakan
manfaat persatuan anarkis (tawuran, • tayangan video yang menunjukkan tindakan masyarakat yang
dan kesatuan untuk demonstrasi masyarakat yang anarkis(tawuran, demonstrasi anarkis(tawuran,
membangun yang anarkis) di yang anarkis) di lingkungan sekitar) demonstrasi yang
kerukunan. lingkungan • tayangan gambar (media cetak) yang anarkis) di
sekitar menunjukkan tindakan masyarakat yang lingkungan sekitar)
anarkis (tawuran, demonstrasi yang anarkis) di • Pengamatan,
lingkungan sekitar penilaian ini
Mengasosiasi merupakan
• Merangkum/ meringkkas dari berbagai sumber penilaian proses
tentang tayangan video yang menunjukkan untuk menilai
tindakan masyarakat yang anarkis(tawuran, perilaku dan sikap
demonstrasi yang anarkis) di lingkungan peserta didik
sekitar) dalam proses
• Merangkum/meringkas dari berbagai sumber pembelajaran
tentang tayangan gambar (media cetak) yang
menunjukkan tindakan masyarakat yang
anarkis (tawuran, demonstrasi yang anarkis) di
lingkungan sekitar
Mengomunikasikan

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
54
Indikator
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Waktu Belajar
Kompetensi
• Menceritakan tentang tayangan video yang
menunjukkan tindakan masyarakat yang
anarkis(tawuran, demonstrasi yang anarkis) di
lingkungan sekitar)
• Menceritakan tentang tayangan gambar
(media cetak) yang menunjukkan tindakan
masyarakat yang anarkis (tawuran,
demonstrasi yang anarkis) di lingkungan

Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


sekitar

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
57
55
C. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Indonesia


Kelas / Semester : 5/ 1
Tema / Subtema : Organ Gerak Hewan dan Manusia/ Di Kandang Kelinci....
Alokasi waktu : 1 hari (1x pertemuan)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


PPKn (Terintegrasi)
Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


PPKn (terintegrasi) Tema 1: Organ Gerak Hewan dan Manusia
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 1. Mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa
atas nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan atas nilai nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari sehari-hari
2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah air, dan 2. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam
rela berkorban sesuai nilai-nilai sila Pancasila kehidupan sehari-hari
3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila dalam 3. Mengidentifikasi sikap-sikap yang sesuai
kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila
4.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-nilai Pancasila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari 4. Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila
5. Mengidentifikasi contoh perilaku-perilaku
yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila
6. Membuat laporan tentang perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
7. Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dan
tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Bahasa Indonesia (Terintegrasi) Bahasa Indonesia
3.1 menentukan pokok pikiran dalam teks lisan a. Menjelaskan pokok pikiran tentang teks di
dan tulis kandang kelinci
4.1 menyajikan pokok pikiran dalam teks tulis b. Menceritakan tentang isi teks di kandang
dan lisan secara lisan, tulis, dan visual kelinci .
IPA(Terintegrasi) IPA
3.1 memahami alat gerak dan fungsinya pada 1. Menjelaskan gambar cerita tentang kelinci
hewan dan manusia serta cara memelihara 2. Membuat rangka organ gerak kelinci, burung,
kesehatan alat gerak manusia. katak, ikan, dan kadal
4.1 membuat model sederhana alat gerak
manusia atau hewan.

B. Tujuan Pembelajaran.
Mengidentifikasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

C. Materi Pembelajaran
PPKn
Nilai Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari hari

58 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
56
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
D. Pengembangan Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-nilai Antikorupsi
Manusia sebagai makhluk Tuhan YME yang hidup di Indonesia harus bersyukur kepada
tuhan Yang Maha Esa karena memiliki dasar negara yang disebut Pancasila.

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang harus kita ketahui dan kita
amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Isi Pancasila adalah:
1. Ketuhanan YME.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Nilai sila pertama Pancasila bangsa Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya.(kebersamaan, komitman,
bijaksana, ikhlas, sportif)
Nilai sila kedua Pancasila bahwa manusia itu sederajat, dan bangsa Indonesia merasakan
dirinya sebagai bagian dari seluruh umat. Maka, dalam kehidupan sehari-hari kita harus
saling menghormati karena pada dasarnya kita pasti saling membutuhkan. (kebersamaan).
Kita harus memiliki sikap saling menghargai, dengan tanpa memperhatikan berbagai
perbedaan yang ada, karena perbedaan tersebut merupakan suatu fakta, suatu kenyataan
yang harus diterima.(bijaksana, sportif, berani, peduli, tanggung jawab, jujur).
Nilai sila ketiga Pancasila bermakna persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia itu lebih
diutamakan. Bangsa Indonesia yang terdiri dari keanekaragaman memiliki tuuan yang satu
(Bhinneka Tunggal Ika). Bangsa Indonesia perlu bekerja keras untuk mencapai tujuan
tersebut (kerja keras). Kita tahu bahwa bangsa Indonesia satu sama lain saling berbeda,
baik berbeda suku, agama, ras , bahasa, budaya. Perbedaan tersebut bukan alasan untuk
terjadinya perpecahan, namun perbedaan tersebut merupakan kekayaan yang harus
dijaga, dipelihara. Berbeda namun tetap dalam bingkai persatuan, dengan sesanti
Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus selalu mendasarkan diri pada ungkapan “ persatuan
dalam perbedaan, dan perbedaan dalam persatuan”. (bijaksana, ikhlas, komitmen, sportif,
tanggung jawab)

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 59
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 57
Nilai sila keempat memiliki makna musyawarah dalam mengambil keputusan. Musyawarah
didasari oleh semangat kekeluargaan (kebersamaan). Bangsa Indonesia dalam
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi, selalu diselesaikan lewat musyawarah untuk
mencapai mufakat. Ini juga merupakan wujud demokrasi di Indonesia. Intinya setiap timbul
masalah, hendaknya diselesaikan dengan cara musyawarah. Betapapun besarnya dan
sulitnya masalah yang dihadapi, jika diselesaikan lewat musyawarah, tentu akan dapat
diselesaikan dengan baik. Apapun hasil musyawarah, harus diterima dengan baik. (sportif,
tanggung jawab, disiplin, jujur. Adil, berani
Nilai sila kelima bermakna kemakmuran. Kemakmuran merupakan tujuan utama bagi sila
kelima ini. Makna yang terlukiskan dalam sila kelima ini menggambarkan perilaku dan
sikap bangsa Indonesia yang selalu gigih bekerja (kerja keras). Selaian tersebut Sila
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia juga bermakna adanya persamaan dan
saling menghargai karya orang lain. Juga adanya peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran. Bagi yang lemah harus dilindungi, agar dapat bekerja sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Yang berkebih membantu yang kurang (kebersamaan,
bijaksana, berbagi, kerja keras, adil, peduli).
Perilaku yang menunjukkan sila pertama di rumah dan di sekolah adalah berdoa sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan belajar. Pengamalan sila kedua, adalah menolong
teman yang terjatuh dari sepeda, dan meminjamkan peralatan menulis kepada teman yang
membutuhkan. Adapun mengikuti upacara bendera dengan khidmat setiap hari Senin
mewujudkan cinta tanah air adalah contoh bentuk pengamalan sila ketiga. Demikian pula
ikut bermusyawarah dalam pembagian tugas piket di sekolah adalah pengamalan sila
keempat. Selanjutnya pengamalan sila kelima diwujudkan dalam bentuk memberikan
bantuan social kepada korban bencana alam dan korban kebakaran.
Pelaksanaan upacara pada hari Senin di halaman sekolah merupakan salah satu contoh
perilaku tanggung jawab, yakni para siswa berpakaian seragam putih putih. Para siswa
bersikap sempurna dan menghormat bendera pada saat bendera merah putih dikibarkan.
Peserta upacara melakukaannya dengan sungguh-sungguh dan khidmat (tanggung jawab).
Dalam proses pembelajaran di kelas siswa dapat menceritakan tentang perilaku di rumah
yang mencerminkan sila Pancasila seperti berdoa dan beribadah tepat waktu, membantu
pekerjaan orang tua, tidak bertengkar di rumah, musyawarah dalam memutuskan sesuatu,
berlaku adil dengan anggota keluarga dilakukan dengan kondisi yang sebenarnya dan
percaya diri (jujur,berani)
Demikian juga ketika siswa berada di rumah harus peduli terhadap lingkungan,
membiasakan kerja sama dan saling tolong-menolong, seperti membantu orangtua
membersihkan rumah, membersihkan lingkungan, dan membantu adik mengerjakan tugas
sekolah. (kepedulian)
Kecuali kebiasaan membantu pekerjaan orang tua di rumah dan membantu adik
mengerjakan tugas sekolah, siswa perlu dibiasakan juga untuk membantu tetangga yang
mengalami kesulitan, dan ikut kerjabakti membersihkan lingkungan. (peduli)

60 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
58
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Pada proses pembelajaran di kelas, guru meminta siswa untuk menceritakan perilaku yang
dilakukan di sekitar rumah yang sesuai dengan simbol simbol Pancasila sesuai dengan
yang dilakukannya. Siswa tersebut bercerita bahwa dirinya berdoa ketika akan melakukan
kegiatan di rumah seperti sebelum makan dan sesudah makan, sebelum tidur dan sesudah
tdur serta beribadah sesuai keyakinan.. Cerita tersebut disampaikan dengan suara nyaring
dan penuh percaya diri dan sesuai kenyataan (berani, jujur). Cerita tersebut mencerminkan
pengamalan sila pertama.
Kemudian guru meminta siswa yang lain untuk menceritakan perilaku yang dilakukan di
sekitar rumah yang sesuai dengan sila kedua Pancasila. Siswa tersebut bercerita bahwa
dirinya suka memberi sumbangan kepada pengemis yang datang ke rumah untuk meminta-
minta. Siswa tersebut bercerita dengan suara nyaring dan percaya diri (berani, jujur)
Selanjutnya guru menugaskan semua siswa menulis cerita tentang perilaku yang
bertentangan dengan nilai Pancasila berkaitan dengan penuh keberanian. Semua siswa
menulis sesuai dengan yang dilihatnya dalam kehidupan di rumah dan di sekolah seperti
teman yang berkelahi, tidak mau beribadah, membiarkan teman yang terjatuh. (jujur).
Bahasa Indonesia
1. Menceritakan secara lisan isi lagu wajib menggunakan bahasa daerah.
2. Menemukan peran permintaan maaf terhadap sikap hidup rukun dalam kemajemukan
teman
IPA
• Gambar cerita tentang kelincI.
• Rangka organ gerak kelinci, burung, katak, ikan, dan kadal

E. Metode Pembelajaran
a. Pendekatan: Scientifc
b. Model Pembelajaran: Project Base Learning, Problem Base Learning, Discovery
Learning ditambah Model model Pembelajaran lain.
c. Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Braim Storming, Bermain
Peran dll

F. Media dan Alat Pembelajaran


a. Gambar Burung Garuda
b. Lembar Kerja Siswa
c. LCD
d. Laptop
e. Video
f. Film

G. Sumber Belajar:
a. Bahan Ajar integrasi Pendidikan Antikorupsi
b. Buku Guru Tematik SD kelas 5

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 61
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 59
c. Buku siswa Tematik SD kelas 5

H. Langkah – langkah Pembelajaran


Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
10 menit dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
3. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ” Organ Gerak
Hewan dan Manusia”.
4. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan
Inti Mengamati
150 menit • Mengamati gambar burung garuda tentang nilai nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari – hari
• Membaca wacana tentang contoh sikap tanggung jawab sesuai nilai nilai sila
Pancasila
• Membaca wacana tentang contoh sikap cinta tanah air sesuai nilai nilai sila
Pancasila
• Membaca teks atau wacana yang berkaitan dengan contoh sikap rela
berkorban sesuai nilai nilai sia Pancasila Membaca wacana tentang kegemaran
anggota keluarga.
• Membaca teks tentang sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam sila Pancasila
• Membaca teks tentang contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• Membaca teks tentang perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Menanya, Mengajukan pertanyaan tentang:
• Gambar burung garuda tentang nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari –
hari
• Membaca wacana tentang kegemaran anggota keluarga.
• Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila
• Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Mengumpulkan Data
Mencari informasi dan mendiskusikan tentang:
• Gambar burung garuda tentang nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari –
hari
• Membaca wacana tentang kegemaran anggota keluarga.
• Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila
• Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Mengasosiasi
Mengidentifikasi tentang:
• Gambar burung garuda tentang nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari –
hari
• Membaca wacana tentang kegemaran anggota keluarga.
• Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila
• Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan berbagai tugas individu dan kelompok tentang:
• Gambar burung garuda tentang nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari –
hari
• Membaca wacana tentang kegemaran anggota keluarga.
• Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila
• Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• Melaporkan secara tertulis hasil diskusi tentang:

62 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
60
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru
• Gambar burung garuda tentang nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari –
hari
• Membaca wacana tentang kegemaran anggota keluarga.
• Sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila
• Contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
• Memajang hasil karya.
Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama
15 menit sehari
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
4. Melakukan penilaian hasil belajar
5. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


a. Teknik Penilaian.
1) Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan untuk menilai sikap dan keterampilan siswa dalam
proses pembelajaran. Teknik yang digunakan adalah pengamatan (untuk penilaian
sikap) dan chek list (untuk keterampilan).
2) Penilaian Hasil
Penilaian hasil belajar dilakukan untuk menilai hasil pembelajaran. Teknik yang
digunakan adalah tes obyektif (untuk pengetahuan).
3) Instrumen Penilaian.
a) Lembar Pengamatan (untuk penilaian sikap) dan lembar chek list (untuk
penilaian keterampilan).
b) Tes Obyektif (penilaian untuk pengetahuan)
c) Pemberian Tugas

…………,…………...……….
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Kelas 5,

(…………………………) (…………………………)

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 63
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 61
Instrumen Penilaian:
1. Prosedur pelaksanaan penilaian sikap meliputi hal-hal berikut:
a. Mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di luar pembelajaran.
b. Mencatat sikap dan perilaku peserta didik, yang sangat baik, baik, cukup, dan perlu
bimbingan.
Namun untuk mempermudah pelaksanaan, guru diperbolehkan setidak-tidaknya
mencatat sikap dan perilaku yang menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan) dengan
menggunakan lembar observasi. Minimal pada pertengahan dan akhir semester, guru
mata pelajaran dan pembina ekstrakurikuler menyerahkan perkembangan sikap
spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik kepada guru kelas untuk diolah lebih
lanjut. Hasil penilaian dirapatkan melalui dewan guru untuk menentukan deskripsi pada
rapor peserta didik
Contoh Format Jurnal Sikap Sosial
Nama Peserta Butir
No Tanggal Catatan perilaku Tindak Lanjut
Didik Sikap
menemukan uang di
lingkungan sekolah dan
Arora -----------
menyerahkan kepada guru
1 21-07-2016 kelasnya Jujur
mengakui belum
Lukito menyelesaikan tugas karena -----------
tertidur
Arora terlambat datang ke sekolah
2 22-09-2016 Disiplin
Lukito datang ke sekolah paling awal
meminta maaf karena lupa
3 18-10-2016 Arora membawa alat-alat untuk Jujur --------------
menggambar
Arora terlambat datang ke sekolah Displin
berbicara dengan lancar dan Percaya
Arora -------------
4 13-11-2016 lantang saat presentasi Diri
berbicara kasar saat temannya
Lukito Santun
meminta tolong
Arora terlambat datang ke sekolah Displin
5 20-11-2016 mengembalikan pensil
Lukito temannya dengan cara Santun ---------------
dilempar
terlambat datang ke sekolah Disiplin
6 10-12-2016 Arora mengajukan diri untuk lomba Percaya
--------------
bernyanyi mewakili kelas V Diri
7 12-12-2016 Arora terlambat datang ke sekolah Disiplin

c. Menindaklanjuti hasil pengamatan


Hasil pengamatan sikap dan perilaku peserta didik dibahas oleh pendidik kecuali ada
atau ditemukan sikap spiritual/sosial yang perlu diprioritaskan, Pendidik dapat
membahas dan melaporkan minimal dua kali dalam satu semester untuk ditindaklanjuti.
Sebagai tindak lanjut, peserta didik yang mengalami peningkatan sikap dan perilaku,

64 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
62
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
diberi penghargaan (verbal dan atau non-verbal), sedangkan peserta didik yang
mengalami penurunan sikap dan perilaku diberi program pembinaan dan atau motivasi
Pengolahan Penilaian Sikap
Hasil penilaian sikap direkap oleh pendidik minimal dua kali dalam satu semester. Hasil
penilaian sikap ini akan dibahas dan dilaporkan dalam bentuk deskripsi nilai sikap
peserta didik.
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a. Guru kelas dan guru mata pelajaran mengelompokkan atau menandai catatan-
catatan sikap peserta didik yang dituliskan dalam jurnal, baik sikap spiritual maupun
sikap sosial.
b. Guru kelas membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester (jangka
waktu bisa disesuaikan sesuai pertimbangan satuan pendidikan).
c. Guru kelas mengumpulkan catatan sikap berupa deskripsi singkat dari guru mata
pelajaran (PJOK dan Agama) dan warga sekolah (guru ekstrakurikuler, petugas
perpustakaan, petugas kebersihan dan penjaga sekolah).
d. Guru kelas menyimpulkan dan merumuskan deskripsi capaian sikap spiritual dan
sosial setiap peserta didik.
Berikut rambu-rambu rumusan deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ...
tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan
dalam hal .
b. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap peserta didik yang sangat baik,
baik, cukup, atau perlu bimbingan.
c. Apabila peserta didik tidak memiliki catatan apapun dalam jurnal, sikap dan perilaku
peserta didik tersebut diasumsikan baik.
d. Karena sikap dan perilaku dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai
sikap peserta didik dirumuskan pada akhir semester. Oleh karena itu, guru mata
pelajaran dan guru kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir
semester untuk menganalisis catatan yang menunjukkan perkembangan sikap dan
perilaku peserta didik.
e. Penetapan deskripsi akhir sikap peserta didik dilakukan melalui rapat dewan guru
pada akhir semester

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 65
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 63
2. Penilaian Pengetahuan (Tes Obyektif)
a. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah dengan tepat!
1) Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila pertama Pancasila!
2) Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila ke dua Pancasila!
3) Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila ke tiga Pancasila!
4) Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila ke empat Pancasila!
5) Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila ke lima Pancasila!

Petunjuk Penskoran Tes Uraian


Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4, cukup
sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna diberi skor
1.

Pengolahan skor menjadi nilai:


Jumlah skor maksimum seluruh soal adalah 25
Jumlah skor minimum seluruh soal adalah 5
Jumlah perolehan skor siswa X Nilai Ideal
Nilai =
Jumlah skor maksimum
Nilai ideal = 100.
Misal Udin memperoleh skor 21 dari 5 soal di atas, maka nilai tes uraian yang didapat
adalah = 21 / 25 X 100 = 84
b. Penilaian Penugasan
1) Berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan hasil pengamatan kalian di lingkungan
sekitar, diskusikan dengan teman sebangku untuk mengidentifikasi Nilai nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan mengisi format di bawah
ini:
Yang kami ketahui tentang kegiatan Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari
hari adalah:
a) ................................................................................
b) ................................................................................
c) ................................................................................
2) Bagaimana sikap kalian jika melihat perilaku yang tidak sesuai dengan nilai nilai
Pancasila? Berikan alasan pemilihan sikap kalian tersebut!
Petunjuk Penilaian Tugas:
Bila siswa mengerjakan tugas sangat sempurna diberi skor 10
Bila siswa mengerjakan tugas sempurna diberi skor 5
Bila siswa mengerjakan tugas tidak sempurna diberi skor 2
Skor maksimum seluruh tugas = 10 X 2 item tugas = 20
Skor minimum seluruh tugas = 2 X2 item tugas = 4

66 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
64
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Jumlah perolehan skor siswa
Nilai Tugas = X nilai ideal
Jumlah skor maksimum seluruh itema tugas
Nilai ideal = 100.

3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik praktik, produk, dan proyek.
a. Praktik
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian proses
yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: menyanyi, praktik ibadah,
praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, dan membaca.
Hasil penilaian praktik menggunakan rerata dan/atau nilai optimum
Contoh menghitung nilai praktik dengan rumus:

Nilai = x 100

b. Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menghasilkan
produk-produk, teknologi, dan seni berdasarkan rubrik yang disiapkan guru.
Contoh menghitung nilai produk dengan rumus:

Nilai = x 100

c. Proyek
Penilaian proyek meliputi kemampuan peserta didik dalam merencanakan,
melaksanakan dan melaporkan secara tertulis hasil pengamatan dan penelusuran
informasi denganberdasarkan rubrik yang ditetapkan guru.
Contoh menghitung nilai produk denga rumus:

Nilai = x x 100

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 67
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 65
Penentuan rentang predikat yang berdasarakan KKM untuk penilaian pengetahuan dan
ketrampilan menggunkan bagan sebagai berikut:
Contoh Penentuan Rentang Predikat yang Didasarkan KKM
Misal untuk KKM muatan pelajaran Bahasa Indonesia 70 (Predikat C), dengan demikian
rentang predikat dapat ditentukan dengan menggunakan contoh rumus berikut:
𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 100−70
Rentang Predikat = 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽 𝐽𝐽𝐽
=
3
= 10

Tabel …. Contoh Penentuan Rentang Predikat yang Didasarkan KKM

RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
Pendidikan *) Interval D (Perlu
A (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup)
Bimbingan)
80 20/3=7 94≤A≤100 87≤B<94 80≤C<87 D<80
75 25/3=8 91≤A≤100 83≤B<91 75≤C<83 D<75
70 30/3=10 90≤A≤100 80≤B<90 70≤C<80 D<70
65 35/3=12 89≤A≤100 77≤B<89 65≤C<77 D<65
60 40/3=13 86≤A≤100 73≤B<86 60≤C<73 D<60
55 45/3=15 85≤A≤100 70≤B<85 55≤C<70 D<55
*) KKM Satuan Pendidikan menggunakan angka KKM Muatan Pelajaran paling rendah/

minimal.

KKM akan membedakan predikat dan deskripsi nilai. Berikut diberikan contoh predikat
dan deskripsi nilai dari KKM yang berbeda.

68 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
66
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Lampiran Materi Pembelajaran:
GAMBAR NILAI NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI:

NILAI NILAI PANCASILA


Suasana kerja sama di sekolah

NILAI SILAI PERTAMA PANCASILA

NILAI SILA KEDUA PANCASILA

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 69
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 67
70 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB V

PENUTUP

Buku Model pengintegrasian pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan (dengan model pembelajaran tematik untuk SD) merupakan
wahana atau sarana untuk membantu guru SD/MI dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di
sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas.

Kedudukan guru sebagai motivator dan fasilitator menuntut terdapatnya kompetensi guru
dalam merencanakan pembelajaran secara optimal dengan mengacu pada kompetensi inti dan
kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Untuk
menghasilkan kegiatan pembelajaran yang baik dan benar diperlukan perencanaan pembelajaran
yang baik dan benar pula dengan mengacu pada peraturan yang telah ditentukan dan
menggunakan strategi, pendekatan dan model-model pembelajaran inovatif dan relevan.

Peraturan tersebut antara lain Peraturan Pemerintah RI Nomor No. 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun
2013 tentang Standar isi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun
2014 tentang Standar Proses. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun
2016 tentang Stndar Penilaian dan Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 24 tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada kurikulum 2013 Pada
Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah

Strategi dasar pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berupa variasi


interaksi pembelajaran di dalam kelas sebagai peletakan dasar kompetensi dan elemen esensial
terkait dengan berbagai dimensi tujuan. Dengan terdapatnya Model Pengintegrasian Pendidikan
Antikorupsi pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini, diharapkan
dapat meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil
pembelajaran di dalam dan di luar kelas

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 71
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 68
72 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
DAFTAR PUSTAKA

Kemdikbud. 2013, Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta.
Fajar, Arnie. 2003. Pengembangan Sikap Nasionalisme Melalui Pendekatan Sain Teknologi
Masyarakat pada SMA Negeri 8 di Kota Bandung Jawa Barat (Tesis).
Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006. Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk
Memahami Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.
Laila, Najmu. 2009. Pemikir Penggerak, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility. New York: Bantam Books.
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 setelah
diamandemen.
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan Anak.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Republik Indonesia,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Republik Indonesia, PERPU Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Republik Indonesia,Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012 - 2025 dan Jangka
Menengah Tahun 2012 - 2014 (Stranas PPK).
Republik Indonesia, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi. Republik Indonesia, Keppres No. 50 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia.
Republik Indonesia, Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Republik Indonesia , Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 22 Tahun 2014 tentang Standar Proses
Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 23 Tahn 2016 tentang Standar Penilaian Pendidian
Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 24Tahun 2016 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan dasar dan Menengah
Schumpeter, A. Joseph.1947.Capitalism, Socialism, and Democracy. edisi ke-2, New York:
Harper.
Von Aleman, Ulrich. 2004. The unknown depths of political theory: the case for a
multideimensional concept of corruption. Crime, Law & Social Change (42). 25 - 34.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 73
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 69
74 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas V SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)

Anda mungkin juga menyukai