Anda di halaman 1dari 97

PENYUSUN

I. Pengarah
1. Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dr. Thamrin Kasman
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

II. Penulis
1. Dr. Chairul Muriman S, SE., SH., MP
2. Drs. Sadar, MM

III. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun Anggaran 2017

Edisi Revisi
Cetakan ke-8, 2017

ISBN 978-602-95020-9-4

ii Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menanamkan dan
membina nilai-nilai karakter antikorupsi bagi peserta didik, pada jenjang pendidikan
dasar. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang
menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan,
proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan
tersebut, diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan dan
mengimplementasikan sikap dan perilaku antikorupsi.
Penanaman nilai-nilai antikorupsi menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak
dini, baik melalui pendidikan informal (keluarga), formal (persekolahan), dan nonformal
(masyarakat). Penanaman nilai tersebut di persekolahan dilakukan melalui
pengintegrasian pendidikan antikorupsi (PAk) dalam proses pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai
pengembangan pembelajaran tematik.
Pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan pada pembelajaran PPKn
dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SD/MI secara berkelanjutan, ditekankan pada
pembentukan sikap dan perilaku tanpa meninggalkan pengetahuan dan keterampilan,
serta pengembangan keteladanan antikorupsi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan,
pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi ini disusun sebagai bahan
dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan
dalam mengimplementasikan penanaman niliai-nilai antikorupsi pada pembelajaran
PPKn berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi 2016, sehingga pendidikan antikorupsi di
SD/MI dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian, peserta didik
lebih memahami makna tindakan koruptif, dan berani bersikap serta berperilaku
antikorupsi.

Jakarta, Juni 2017

Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah,

Hamid Muhammad, Ph.D


NIP 195905121983111001

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) iii
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
iv Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
DAFTAR ISI

Halaman
PENYUSUN ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ..................................................................................... 3
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 4
D. Manfaat .............................................................................................. 4
E. Ruang Lingkup ................................................................................... 5

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI ................ 9


A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter ....................... 9
B. Dimensi dan Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi .................. 11
1. Dimensi Politik ............................................................................. 11
2. Dimensi Sosiologi ........................................................................ 12
3. Dimensi Ekonomi ......................................................................... 13
4. Dimensi Hukum ........................................................................... 13
C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan ..................... 15

BAB III TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SD/MI KELAS V TERHADAP NILAI-NILAI KARAKTER
ANTIKORUPSI ........................................................................................ 17

BAB IV MODEL PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI


KE DALAM MATA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS VI ................................ 25
A. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Materi
Pembelajaran ..................................................................................... 25
B. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Silabus .................... 58
C. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik ...................................... 70

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 89

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) v
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
vi Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar
amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
UU Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3
menegaskan bahwa, ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35
UU Sisdiknas menyebutkan bahwa, ”Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang
harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 54 Tahun 2013 dinyatakan bahwa, ”Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan
masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.”
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SD/MI pada aspek sikap
(attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Sedangkan
aspek pengetahuan (knowledge) adalah memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang
tampak nyata, serta aspek keterampilan (skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak
yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain sejenis.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 1
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 5
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus korupsi
yang selalu muncul di depan mata. Hal ini dapat merusak generasi muda dan sendi-sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pemerintah dengan dukungan
masyarakat harus segera menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan
semangat antikorupsi dan pada akhirnya berani berkata, bersikap, dan bertindak ’TIDAK’
terhadap korupsi.
Berkaitan dengan hal tersebut, UU Sisdiknas menyatakan bahwa “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut, kurikulum harus mampu
menumbuhkan semangat dan berani berkata, bersikap, dan bertindak ’TIDAK TERHADAP
KORUPSI’. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan
diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi, Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi tahun 2012, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi, dan yang terakhir adalah Inpres Nomor 2 tahun 2014 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2014. Khusus kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) diinstruksikan antara lain sebagaimana yang
tertuang dalam Aksi ke-226: ”Pengintegrasian pendidikan anti korupsi dalam kurikulum
pendidikan dasar dan menengah ....”
Sebagai tindak lanjut dari Inpres No. 5 Tahun 2004, maka Kementerian Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2009
membentuk Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan antikorupsi
di sekolah. Hasil dari Tim tersebut adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi
pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA. Model pengintegrasian tersebut sudah disosialisasikan dan di diseminasikan
ke sekolah-sekolah rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum persekolahan tahun 2013, maka Kemdikbud melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menyempurnakan Model Pengintegrasian Pendidikan
Antikorupsi melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2014/2015
untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Hasil penyempurnaan buku Model
Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan sebagai materi dalam kegiatan workshop dan
diseminasi di sekolah-sekolah rintisan.
Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuan dasar
tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara yang dilandasi
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya

2 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
6
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
bangsa, memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan
keragaman agama, sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis
yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa
materi/konten PPKn di Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan
pengorganisasian materi secara sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum, politik,
tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu
lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian secara substansi mata pelajaran PPKn
terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang berkembang dalam kehidupan masyarakat
dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah faktual khususnya penanaman nilai-nilai
antikorupsi.
PPKn merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu PPKn sebagai salah
satu mata pelajaran yang mampu memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis
yang melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional. PPKn memiliki misi
mengembangkan keadaban Pancasila, diharapkan mampu membudayakan dan
memberdayakan peserta didik agar menjadi warganegara yang cerdas dan baik serta menjadi
pemimpin bangsa dan negara Indonesia dimasa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan
bertanggungjawab. Adapun fungsi PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi
pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter
antikorupsi. Oleh karena itu, PPKn harus memberikan kontribusi dalam upaya pemberantasan
korupsi.
Korupsi dalam konteks pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi
serta mencegah sebelum ada niat (pre-emtif) dan sudah ada niat (preventif) untuk tidak
melakukan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi dimaksud merupakan keseluruhan
upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak
secara tegas setiap bentuk tindakan korupsi (Buchori, Muchtar, 2007). Pendidikan Antikorupsi
sangat penting dilakukan melalui jalur pendidikan, karena pendidikan adalah usaha sadar
untuk merubah perilaku seseorang, termasuk anak didik calon pemimpin masa depan
(students are today, leaders are tomorrow) dengan harapan agar generasi muda secara sadar
mampu membangun sistem nilai antikorupsi yang melekat pada jiwa dan karakter antikorupsi
pada dirinya.

B. Dasar Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan Anak.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 3
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 7
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
7. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah
Tahun 2012-2014 (Stranas PPK) .
8. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
9. Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012.
10. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
11. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2014.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku
Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beserta salinannya.
14. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
15. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran pada
Pendidikan dasar dan Menengah.
16. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
17. Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
18. Permendikbud Nomor 3 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah
dan Oleh Satuan Pendidikan

C. Tujuan dan Sasaran


Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn ini sebagai
panduan bagi:
1. Guru SD/MI:
a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi;
b. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn dan;

4 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
8
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
e. mengimplementasikan pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SD/MI:
a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn
SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan antikorupsi terhadap guru di
lingkungan sekolahnya;
3. Pengawas sekolah SD/MI.
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
implementasi pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai
antikorupsi.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SD/MI yang
terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
4. Bagi Dinas Pendidikan:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
program diseminasi model pengintegrasian pendidikan antikorupsi melalui mata
pelajaran PPKn SD/MI di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam
mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi.

D. Manfaat
Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas
pendidikan dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan
mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan,
yakni: (a) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab
kewarganegaraan (civic confidence, civic commitment, and civic responsibility); (b)
pengetahuan kewarganegaraan; (c) keterampilan kewarganegaraan termasuk
kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic
responsibility).
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan
antikorupsi yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran
PPKn.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 5
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 9
E. Ruang lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman korupsi yang ditinjau dari
aspek/dimensi politik, sosiologi, ekonomi, dan hukum yang dikemas secara paedagogis
dengan pengembangan nilai-nilai acuan antikorupsi sebagai berikut.

Dimensi dan Indikator Nilai Acuan


Pendidikan Antikorupsi Pendidikan Antikorupsi
1. Politik: KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/
a. Membuat kebijakan didasarkan pada kedudukan, sebanding, sepadan, seimbang.
kepentingan umum/bersama (adil). KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
b. Melaksanakan kebijakan didasari sikap persaudaraan/kekeluargaan, senasib
menjunjung tinggi kebenaran (jujur, sepenanggungan, dan merasa menjadi satu
berani). kesatuan (integritas),
c. Melaksanakan pengawasan kebijakan KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan
secara tidak tebang pilih (adil, berani). sesuatu (yang telah disepakati), kontrak.
d. Melaksanakan musyawarah dalam KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang
menyelesaikan masalah (kebersamaan). dikatakan/diperbuat, berwatak teguh, tidak
2. Sosiologi menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
a. Menepati janji (tanggung jawab). KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
b. Tidak diskriminatif dalam memberikan HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang,
layanan (adil). tidak boros, cermat.
c. Tidak nepotisme (adil, mandiri). BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya
d. Tidak kolusi (jujur, mandiri). (pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam
e. Melaksanakan kerjasama tanpa melihat pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
perbedaan agama, sosial, dan ekonomi IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
(kesetaraan). BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri,
f. Membunyikan radio, TV, tape dengan saling memberi pengalaman.
sewajarnya (bijaksana). RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2
g. Berpartisipasi menjaga keamanan bekerja, selalu berusaha giat, terus menerus.
lingkungan sosial (peduli). SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap
h. Melakukan donor darah (Ikhlas). pendirian, tetap memegang keadilan).
3. Ekonomi: TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung
a. Melakukan persaingan secara sehat segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh
(tanggung jawab, jujur, kerja keras). dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb.
b. Tidak menyuap (jujur, disiplin). Misalnya berani dan siap menerima resiko,
c. Tidak boros dalam menggunakan sumber amanah, tidak mengelak, dan berbuat yang
daya /energi, dan dana (sederhana, terbaik), hak fungsi menerima pembebanan
tanggung jawab). sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak
d. Tidak melakukan penyimpangan alokasi lain, melaksanakan dan menyelesaikan tugas
dan distribusi (jujur, peduli dan tanggung dengan sungguh-sungguh.
jawab). DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada
4. Hukum: peraturan, tepat waktu, tertib, dan konsisten.
a. Tidak melakukan penggelapan dana, JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat
pajak, barang, dan sebagainya (jujur, dipercaya, berkata dan bertindak benar,
tanggung jawab). mengungkapkan sesuatu sesuai dengan
b. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, kenyataan (tidak berbohong), dan punya niat
surat, tanda tangan, dan sebagainya yang lurus terhadap setiap tindakan.
(jujur, tanggung jawab). SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang
c. Tidak melakukan pencurian dana, tidak berlebihan, tidak banyak seluk-beluknya,
barang, waktu, ukuran yang merugikan tidak banyak pernik, lugas, apa adanya, hemat,
pihak lain, dan sebagainya (jujur, sesuai kebutuhan, dan rendah hati.
tanggung jawab, disiplin). KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan
d. Tidak melakukan penipuan terhadap sungguh-sungguh, pantang menyerah/ulet dan
pihak lain (jujur, tanggung jawab). semangat dalam berusaha.
e. Tidak melakukan persekongkolan dalam MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak
membuat putusan (tanggung jawab). bergantung dengan orang lain, percaya pada
f. Tidak melakukan perusakan barang kemampuan diri sendiri, mampu mengatur
/fasilitas milik negara (tanggung jawab, dirinya sendiri, dan mengambil inisiatif.
peduli). ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak
g. Tidak memberikan atau menerima memihak /tidak pilih kasih, berpihak/berpegang

6 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
10
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Dimensi dan Indikator Nilai Acuan
Pendidikan Antikorupsi Pendidikan Antikorupsi
gratifikasi (sederhana, jujur). kepada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-
h. Tidak menyalahi/melanggar aturan wenang, seimbang, netral, objektif dan
(disiplin, tanggung jawab). proporsional.
i. Melaksanakan keputusan dengan penuh BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa
tanggung jawab (komitmen). percaya diri yang besar dalam menghadapi
bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar,
kecut) dan pantang mundur.
PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan,
membela, memahami, menghargai, dan
memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.
Berdasarkan ruang lingkup tersebut, pengembangan model pengintegrasian Pendidikan
Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Telaah terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan SD/MI yang diintegrasikan melalui subtansi atau isi materi kompetensi
dasar (KD) dari Kompetensi Inti kognitif (KI-3).
2. Penyusunan model Integrasi Pendidikan Antikorupsi pada Kompetensi Dasar Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI. Yang menjadi bahan pembelajaran
(Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014).
3. Penyusunan dan pengembangan Model Integrasi Pendidikan Antikorupsi pada Silabus
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI (Permendikbud No.
103 Tahun 2014).
4. Penyusunan dan pengembangan Model Integrasi Pendidikan Antikorupsi pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran tematik yang terintegrasi pada
indikator mata pelajaran PPKn (Permendikbud No. 103 Tahun 2014).

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 7
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 11
8 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Sejak awal kemerdekaan, masa
orde lama, masa orde baru, dan masa reformasi sudah dilakukan dengan nama dan bentuk
yang berbeda-beda. Namun hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang optimal, terbukti
dari fenomena sosial yang menunjukkan perilaku yang tidak berkarakter sebagaimana
disebutkan di atas pada Bab I. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional telah ditegaskan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Namun tampaknya upaya pendidikan yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan dan institusi pembina lain belum sepenuhnya mengarahkan dan mencurahkan
perhatian secara komprehensif pada upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Sejak lama kita mengenal adanya mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau PKn
(dalam kurikulum persekolahan nama mata pelajaran ini selalu berubah, seperti civics, PMP,
dan PPKn), dan mata pelajaran Pendidikan Agama. Kedua mata pelajaran tersebut diberikan
dengan misi utama untuk membina akhlak dan budi pekerti peserta didik. Namun demikian,
pembinaan akhlak dan budi pekerti melalui kedua mata pelajaran tersebut belum membuahkan
hasil yang memuaskan. Hal ini dikarenakan: Pertama, kedua mata pelajaran tersebut
cenderung lebih berorientasi pada aspek pengetahuan mengenai nilai-nilai (pengetahuan
tentang afaktif) melalui materi/substansi mata pelajaran. Kedua, kegiatan pembelajaran pada
kedua mata pelajaran tersebut pada umumnya belum secara memadai mendorong
terinternalisasinya nilai-nilai oleh masing-masing siswa sehingga siswa berperilaku dengan
karakter yang tangguh. Ketiga, menggantungkan pembentukan watak siswa melalui kedua
mata pelajaran itu saja tidak cukup. Pengembangan karakter peserta didik perlu melibatkan
lebih banyak lagi mata pelajaran, bahkan semua mata pelajaran. Selain itu, kegiatan
pembinaan kesiswaan dan pengelolaan sekolah dari hari ke hari perlu juga dirancang dan
dilaksanakan untuk mendukung pendidikan karakter.
Mengenai batasan pendidikan karakter, banyak ahli yang mengemukakan, seperti Karakter
adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan
untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas sumber daya manusia (SDM) karena

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 9
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 12
turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina
sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi pembentukan karakter
seseorang. Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki dan
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan
warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Thomas Lickona (seorang profesor pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan
bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat
membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah:
1. meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat;
2. penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku;
3. pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat;
4. meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan seks
bebas;
5. semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk;
6. menurunnya etos kerja;
7. semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru;
8. rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok;
9. membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan
10. adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.
Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu
sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni
Koesoema A dalam Bambang Indrianto (2010) memahami bahwa karakter sama dengan
kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas
dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan,
Sementara Winnie, dalam Puskur (2010) memahami bahwa istilah karakter memiliki dua
pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku.
Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut
memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka
menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter
erat kaitannya dengan ‘personality’. Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a
person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk
hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat” (Prof. Suyanto, Ph.D,
2010)
Sedangkan Imam Ghozali, dalam Pendidikan Karakter Berbasis Tasawuf (2013) menganggap

10 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
13
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
bahwa karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau
melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak
perlu dipikirkan
Berdasarkan pendapat di atas difahami bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral,
berkonotasi ‘positif’, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’ adalah orang yang mempunyai
kualitas moral (tertentu) positif. Dengan demikian, pendidikan membangun karakter, secara
implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan
dengan dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang negatif atau buruk. Hal ini didukung
oleh Peterson dan Seligman, dalam Gedhe Raka, (2007:5) yang mengaitkan secara langsung
’character strength’ dengan kebajikan. Character strength dipandang sebagai unsur-unsur
psikologis yang membangun kebajikan (virtues). Salah satu kriteria utama dari ‘character
strength’ adalah bahwa karakter tersebut berkontribusi besar dalam mewujudkan sepenuhnya
potensi dan cita-cita seseorang dalam membangun kehidupan yang baik, yang bermanfaat
bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya.

B. Dimensi dan Nilai-nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi


1. Dimensi Politik
Salah satu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik adalah demokrasi.
Untuk memperoleh suatu keputusan yang demokratis, suatu lembaga harus
mengikutsertakan individu untuk memberikan aspirasi. Berdasarkan aspirasi tersebut,
setiap individu berhak bersaing dengan sehat dan rasional untuk mendapatkan suara
rakyat, misalnya hak setiap individu untuk berkampanye dalam rangka pemilihan umum
yang bertujuan untuk mendapatkan simpati dan pengikut yang dapat mendukungnya.
Berkaitan dengan hal ini, Schumpeter (1947: 5) mengemukakan tentang teori
demokrasi yang disebut dengan “Metode Demokratis”, yaitu prosedur kelembagaan
untuk mencapai keputusan politik yang di dalamnya individu memperoleh kekuasaan
untuk membuat keputusan melalui perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh
suara rakyat.
Dari sisi korupsi, terdapat model kompetisi clientelistic, yaitu kompetisi dengan iming-
iming materi dan bentuk varian lainnya (direct payment) untuk menarik simpati pemilih
secara perorangan atau kelompok kecil dalam masyarakat. Model ini akan memberikan
tekanan besar terhadap penyimpangan dana publik dan kian memperkuat struktur
korupsi mulai dari bentuk penggunaan dana dan sarana publik untuk memperluas basis
pendukung pada saat pemilu (pork-barrel spending), alokasi program pemerintah ke
basis konstituen partai (allocational policies), hingga melanggengkan relasi patronase
politik dan bisnis. Dalam kondisi demikian, korupsi mempersulit demokrasi dan tata
pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses
formal.
Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 11
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 14
perwakilan dalam pembentukan kebijaksanaan. Korupsi politis berarti kebijaksanaan
pemerintah sering menguntungkan pemberi suap bukan kepada rakyat luas, misalnya
ketika politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun
merugikan perusahaan-perusahaan kecil. Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya
mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan
besar kepada kampanye pemilu mereka. Korupsi politis semacam ini terjadi dibanyak
negara dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Secara umum, korupsi
mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur,
penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena
prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan
nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.
2. Dimensi Sosiologi
Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat
dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi sifat, perlaku, dan
perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia,
ensiklopedia bebas-Sosiologi 23/02/2008), mengemukakan bahwa sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan
suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan
bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Manusia sebagai mahluk social, dalam kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan
keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan social. Hubungan social
tersebut dapat terjadi karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku
manusia, inilah yang disebut sebagai interaksi social. Berkaitan dengan hal tersebut,
perbuatan korupsi merupakan salah satu konsekuensi dari interkasi antar individu baik
dalam bentuk dyadic maupun kelompok yang merupakan wujud dari penyimpangan
sosial. Ketika salah satu pihak melakukan suatu tindakan penyimpangan dan tindakan
menyimpang tersebut merugikan pihak lain, maka tindakan individu atau kelompok
tersebut dapat dikatakan sebagai suatu tindakan korupsi.
Penyimpangan social dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu tindak
kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang
berlaku secara umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian,
keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan
penyimpangan yang berbentuk kelompok atau kolektif (group deviation) merupakan
suatu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama
dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Akibat yang
ditimbulkannya sama dengan penyimpangan yang dilakukan secara individu. Bentuk
penyimpangan social secara kelompok dapat terjadi dengan adanya pergaulan atau
pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya

12 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
15
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak kejahatan kelompok. Hal ini
biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun terbuka, seperti merampok,
menjajah, melakukan korupsi, sindikat curanmor dan lain-lain.
Berkaitan dengan korupsi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan social,
maka dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian social melalui system mendidik dan
mengarahkan melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri
seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku yaitu bersikap anti-korupsi. Mengajak bertujuan
mengarahkan agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma yang berlaku
dan tidak menurut kemauan individu-individu atau kelompok yang melakukan korupsi.
3. Dimensi Ekonomi
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan
yang tinggi. Sebagai contoh dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga
karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan
pejabat korup. Walaupun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa korupsi
mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi. Sedangkan di sektor
publik korupsi menimbulkan distorsi dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-
proyek masyarakat dimana suap dan upah tersedia lebih banyak. Baik di sector privat
maupun public, dimungkinkan pejabat membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru
sebagai tambahan kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek
korupsi. Hal ini mengakibatkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi
pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan
lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; serta
menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.
Korupsi di bidang ekonomi juga menyebabkan persaingan yang tidak kompetitif antar
pelaku ekonomi (pengusaha) karena semua proses harus melalui uang pelicin dan
memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mengakibatkan munculnya kekacauan
"lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan
dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.
Sedangkan bagi masyarakat bawah, korupsi menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi
dan harga-harga menjadi lebih mahal sebagai dampak adanya “ongkos manajemen”
seperti dipaparkan di atas. Akibatnya muncul banyak pengemis, penganguran,
pemerasan, hingga pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang untuk memenuhi
kebutuhan dan mempertahankan hidup. Inilah yang menyebabkan korupsi
dikualifikasikan sebagai pelanggaran Hak Ekonomi
4. Dimensi Hukum
Dari berbagai pendapat yang mengemuka perihal faktor-faktor penyebab timbulnya

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 13
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 16
tindak pidana korupsi, apabila diperhatikan lebih mendalam, pada dasarnya faktor
penyebab terjadinya korupsi di Indonesia dapat dikelompokan dalam 4 (empat) bagian
besar, yaitu:
a. Aspek perilaku individu, yaitu faktor-faktor internal yang mendorong seseorang
melakukan korupsi.
Dari aspek perilaku individu yang melakukan korupsi, ada beberapa hal yang
mendorong seseorang untuk melakukan korupsi, antara lain:
1) Sifat tamak manusia
2) Moral yang kurang kuat dalam menghadapi godaan;
3) Penghasilan yang kurang mencukupi kebutuhan hidup yang wajar;
4) Kebutuhan yang mendesak;
5) Gaya Konsumtif;
6) Malas tidak mau bekerja keras.
b. Aspek Organisasi.
Adapun yang dimaksud aspek organisasi adalah organisasi tempat pelaku
beraktivitas/bekerja, yang antara lain disebabkan:
1) Kurang adanya keteladanan dari pimpinan;
2) Tidak adanya kultur organisasi yang benar;
3) Sistem akuntabilitas di instansi pemerintah kurang memadai;
4) Kelemahan sistem pengendalian manajemen;
5) Manajemen cenderung menutupi korupsi di dalam organisasi.
c. Aspek masyarakat, yaitu berkaitan dengan lingkungan masyarakat dimana individu
dan organisasi tersebut berada, seperti:
1) Nilai-nilai yang berlaku di masyarakat ternyata kondusif untuk melakukan
korupsi;
2) Masyarakat kurang menyadari bahwa yang paling dirugikan oleh setiap praktek
korupsi adalah masyarakat itu sendiri;
3) Masyarakat kurang menyadari bahwa masyarakat sendiri terlibat dalam setiap
praktek korupsi;
4) Masyarakat kurang menyadari bahwa pencegahan dan pemberantasan korupsi
hanya akan berhasil bila masyarakat ikut aktif melakukannya;
5) Generasi muda Indonesia dihadapkan dengan praktek korupsi sejak dilahirkan;
6) Penyalah artian pengertian-pengertian dalam budaya bangsa Indonesia.
d. Aspek peraturan perundang-undangan, yang antara lain meliputi:
1) Adanya peraturan perundang-undangan yang bersifat monopolistic yang hanya
menguntungkan kerabat dan atau kroni penguasa negara;
2) Kualitas peraturan perundang-undangan yang kurang memadai;
3) Tidak efektifnya judicial review oleh Mahkamah Agung;

14 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
17
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
4) Peraturan yang kurang disosialisasikan;
5) Sanksi terlalu ringan;
6) Lemahnya bidang evaluasi dan revisi undang-undang.

C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan


1. Makna internalisasi
2. Nilai-nilai antikorupsi
3. Proses internalisasi nilai-nilai melalui pendidikan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 15
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 18
16 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB III

TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SD/MI KELAS VI
TERHADAP NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
(SEBAGAI BAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK)

Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diatur dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016, dijabarkan menjadi 4
(empat) Kompetensi Inti (KI) yaitu: sikap spriritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Sesuai Permendikbud Nomor

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


21 Tahun 2016 tentang Standar Isi. Masing-masing KI dijabarkan ke dalam sejumlah Kompetensi Dasar (KD) sebagaimana termuat dalam
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah yang menjadi dasar dan landasan dalam pengembangan proses pembelajaran.
Kompetensi dasar pada mata pelajaran PPKn di kelas VI yang terkait dengan aspek pengetahuan terdapat 4 (empat) KD, yaitu KD 3.1, 3.2, 3.3,
dan 3.4. Berdasarkan telaah terhadap KD tersebut, maka yang dinilai relevan dan dapat diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalamnya adalah seluruh
KD.
Kompetensi Inti:

Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi

Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
Sikap Sosial
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca), dan menanya

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pengetahuan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda -benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

17
19
18
Telaah KI dan KD PPKn terhadap nilai-nilai antikorupsi dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1. Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti (KI) ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan ketrampilan,
sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.

Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan


1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap penuh tanggunga jawab 3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai 4.1 Menyajikan hasil analisis
Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila sesuai nilai-nilai Pancasila dalam Pancasila dalam kehidupan sehari- pelaksanaan nilai-nilai Pancasila
secara Utuh sebagai satu kesatuan kehidupan sehari hari hari dalam kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan sehari-hari 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak dan 3.2 Menganalisis pelaksanaan 4.2 Menyajikan hasil analisis
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, tanggung jawab sebagai warga kewajiban, hak, dan tanggung jawab pelaksanaan kewajiban, hak, dan
dan tanggung jawab sebagai warga Negara sebagai wujud cinta tanah sebagai warga Negara beserta tanggung jawab sebagai warga
Negara dalam menjalankan agama air dampaknya dalam kehidupan masyarakat beserta dampaknya
1.3 Mensyukuri keberagaman social, 2.3 Bersikap toleran dalam sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari
budaya, dan ekonomi masyarakat keberagaman sosial, budaya, dan 3.3 Menelaah keberagaman sosial, 4.3 Mengampanyekan manfaat
sebagai anugerah Tuhan Yang ekonomi masyarakat dalam konteks budaya, dan ekonomi masyarakat keanekaragaman sosial, budaya,
Maha Esa dalam konteks Bhineka Bhineka Tunggal Ika 3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan dan ekonomi
Tunggal Ika 2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab terhadap kehidupan berbangsa dan 4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan
1.4 Mensyukuri persatuan dan kesatuan terhadap penerapan nilai persatuan bernegara beserta dampaknya dan kesatuan terhadap kehidupan
sebagai anugerah Tuhan Yang dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara beserta
Maha Esa beserta dampaknya berbangsa dan bernegara dampaknya

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
20
2. Mengidentifikasi KD yang dikembangkan dari KI pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi, indikator, dan nilai-nilai antikorupsi, diikuti KD
yang dikembangkan dari KI keterampilan, KD sikap spiritual, dan KD sikap sosial yang dinilai relevan dengan KD pengetahuan.

Pengetahuan Keterampilan Sikap Spiritual Sikap Sosial


3.1 Menganalisis penerapan 4.1 Menyajikan hasil analisis 1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 2.1 Bersikap penuh tanggunga jawab sesuai nilai-
nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan nilai-nilai atas nilai-nilai Pancasila secara Utuh nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari
kehidupan sehari-hari Pancasila dalam sebagai satu kesatuan dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari sehari-hari
3.2 Menganalisis 4.2 Menyajikan hasil analisis 1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, dan 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak dan tanggung
pelaksanaan kewajiban, pelaksanaan kewajiban, tanggung jawab sebagai warga Negara jawab sebagai warga Negara sebagai wujud

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


hak, dan tanggung jawab hak, dan tanggung jawab dalam menjalankan agama cinta tanah air
sebagai warga Negara sebagai warga masyarakat
beserta dampaknya beserta dampaknya dalam
dalam kehidupan sehari- kehidupan sehari-hari
hari
3.3 Menelaah keberagaman 4.3 Mengampanyekan 1.3 Mensyukuri keberagaman social, budaya, 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial,
sosial, budaya, dan manfaat keanekaragaman dan ekonomi masyarakat sebagai anugerah budaya, dan ekonomi masyarakat dalam
ekonomi masyarakat sosial, budaya, dan Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks konteks Bhineka Tunggal Ika
ekonomi Bhineka Tunggal Ika

3.4 Menelaah persatuan dan 4.4 Menyajikan hasil telaah 1.4 Mensyukuri persatuan dan kesatuan sebagai 2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab terhadap
kesatuan terhadap persatuan dan kesatuan anugerah Tuhan Yang Maha Esa beserta penerapan nilai persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan berbangsa terhadap kehidupan dampaknya kehidupan berbangsa dan bernegara
dan bernegara beserta berbangsa dan bernegara
dampaknya beserta dampaknya

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
19
21
20
3. Berdasarkan telaah terhadap KD sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi, indikator, dan nilai-nilai
antikorupsi adalah sebagai berikut:

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi
1 1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Tema 1: Selamatkan makhluk hidup 1. Politik:
Esa atas nilai-nilai Pancasila secara 1. Mengidentifikasi nilai dalam sila ke 1 dan a. Membuat kebijakan didasarkan pada kepentingan umum/bersama
Utuh sebagai satu kesatuan dalam ke 2 (jujur) (adil)
kehidupan sehari-hari 2. Menunjukkan contoh sikap saling b. Melaksanakan kebijakan didasari sikap menjunjung tinggi
2.1 Bersikap penuh tanggunga jawab menolong antar teman dilingkungan kebenaran (jujur, berani)
sesuai nilai-nilai Pancasila dalam rumah yang berbada agama dan c. Melaksanakan pengawasan kebijakan secara tidak tebang pilih
kehidupan sehari hari ekonomi (konsekuen). (adil, berani).
3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai 3. Mendiskusikan perilaku toleransi dalam d. Melaksanakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah
Pancasila dalam kehidupan sehari- melaksanakan agama (peduli). (kebersamaan)
hari 4. Menunjukkan hak dan kewajiban 2. Sosiologi:
4.1 Menyajikan hasil analisis sebagai warga perumahan dengan a. Menepati janji (tanggung jawab)
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila tetangga (tanggung jawab) b. Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan (adil)
dalam kehidupan sehari-hari 5. Menunjukkan sikap sempurna ketika c. Tidak nepotisme (adil, mandiri)
mengikuti upacara bendera (ikhlas). d. Tidak kolusi (jujur, mandiri)
6. Membandingkan nilai adil pada sila ke 2 e. Melaksanakan kerjasama tanpa melihat perbedaan agama,
dengan sila ke 5 (Adil) sosial, dan ekonomi (kesetaraan)
7. Menampilkan pakaian adat (toleransi) f. Membunyikan radio, TV, tape dengan sewajarnya (bijaksana)
8. Mendiskusikan tayangan video tentang g. Berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan (peduli)
musyawarah kelas saat rapat piket h. Melakukan donor darah (Ikhlas).
(tanggung jawab) 3. Ekonomi:
9. Menunjukkan contoh sikap saling a. Melakukan persaingan secara sehat (tanggung jawab, jujur, kerja
menghargai pendapat dalam keluarga keras).
(Ikhlas). b. Tidak menyuap (jujur, disiplin)
10. Menemukan nilai-nilai Pancasila dalam c. Tidak borosdalam menggunakan sumber daya /energi, dan
cerita Malin Kundang (jujur). dana(sederhana, tanggung jawab)
Tema 7: Kepemimpinan d. Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan distribusi (jujur,
1. Menceritakan tokoh Bung Karno saat peduli dan tanggung jawab)
mengikuti sidang kemerdekaan (Mandiri) 4. Hukum:
2. Menerapkan musyawarah pada saat a. Tidak melakukan penggelapan dana, pajak, barang, dan
memilih sekolah (tanggung jawab) sebagainya (jujur, tanggung jawab)
3. Mengikuti menyanyi lagu Indonesia raya b. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, tanda tangan, dan
saat upacara sekolah (Mandiri) sebagainya (jujur, tanggung jawab)
4. Menunjukkan contoh sikap menghargai c. Tidak melakukan pencurian dana, barang, waktu, ukuran yang

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
pendapat teman saat rapat kegiatan merugikan pihak lain, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab,

22
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi
Pramuka (Peduli) disiplin)
5. Menunjukkan contoh tentang adil pada d. Tidak melakukan penipuan terhadap pihak lain (jujur, tanggung
sila ke 5 (Tanggung jawab) jawab)
6. Mengidentifikasi contoh sikap e. Tidak melakukan persekongkolan dalam membuat putusan
kepemimpinan Panglima Besar (tanggung jawab)
Sudirman dari buku cerita (Jujur) f. Tidak melakukan perusakan barang / fasilitas milik negara
7. Menerapkan sikap adil pada pertunjukan (tanggung jawab, peduli)
drama “anak cerdas” di sekolah (adil) g. Tidak memberikan atau menerima gratifikasi (Sederhana, jujur)
8. Mempresentasikan sikap adil dan h. Tidak menyalahi/melanggar aturan (disiplin, tanggung jawab)
mufakat dalam mengambil keputusan i. Melaksanakan keputusan dengan penuh tanggung jawab

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


tentang kegiatan Pramuka (setara) (komitmen)
2 1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, Tema 3: Tokoh dan Penemuan
dan tanggung jawab sebagai warga 1. Menunjukkan besarnya uang saku Nilai Acuan Anti Korupsi
Negara dalam menjalankan agama sekolah kepada kakaknya (jujur) KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/kedudukan, sebanding
2.2 Melaksanakan kewajiban, hak dan 2. Mengidentifikasi hak anak dalam sepadan,seimbang.
tanggung jawab sebagai warga keluarga (tanggung jawab) KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa persaudaraan/
Negara sebagai wujud cinta tanah air 3. Menunjukkan contoh wajib belajar bagi kekeluargaan, sena sib sepenanggungan, dan merasa menjadi satu
3.2 Menganalisis pelaksanaan anak sekolah (tanggung jawab) kesatuan (integritas),
kewajiban, hak, dan tanggung jawab 4. Mengajak teman untuk datang kesekolah KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan sesuatu (yang
sebagai warga Negara beserta tepat waktu (disiplin) telah disepakati), kontrak.
dampaknya dalam kehidupan sehari- Tema 4: Globalisasi KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat, berwatak
hari 1. Mengidentifikasi jenis pekerjaan teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
4.2 Menyajikan hasil analisis masyarakat (konsekuen) KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
pelaksanaan kewajiban, hak, dan 2. Menggolongkan kelas sosial masyarakat HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, cermat.
tanggung jawab sebagai warga (bijaksana) BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan
masyarakat beserta dampaknya 3. Menjelaskan perbedaan tingkat ekonomi pengetahuannya), arif, tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat,
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat(peduli). teliti, dsb.)
4. Menggunakan pakaian produksi dalam IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
negeri (peduli) BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri, saling memberi
5. Menunjukkan kelebihan tempat wisata pengalaman.
daerahnya (tanggung jawab) RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2 bekerja, selalu

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Tema 6: Menuju Masyarakat Sehat berusaha giat, terus menerus.
1. Menunjukkan hasil pekerjaan rumah SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap
tentang macam macam pakain adat di memegang keadilan).
depan kelas(jujur) TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
2. Mengidentifikasi hal-hal yang wajib (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan,
dilakukan di rumah dan sekolah sebagai dsb. Misalnya berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak

21
23
22
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi
murid (tanggung jawab) mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak fungsi menerima
3. Berpartisipasi dalam kerja sama pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain,
membersihkan rumah (tanggung jawab) melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-
4. Mengidentifikasi hak-hak anak di rumah sungguh.
dan disekolah (disiplin) DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu,
5. Menunjukkan hak mendapat pelajaran di tertib, dan konsisten.
kelas (jujur) JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya, berkata dan
6. Menjelaskan naskah yang menceritakan bertindak benar, mengungkapkan sesuatu sesuai dengan
tentang hak memperoleh pengajaran kenyataan (tidak berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap
dan kewajiban anak saat sekolah setiap tindakan.
didepan kelas (berani) SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak berlebihan, tidak
7. Menjelaskan peran tokoh Pak Suharto banyak seluk-beluknya, tidak banyak pernik, lugas, apa adanya,
sebagai Ketua RT di lingkungan rumah hemat, sesuai kebutuhan, dan rendah hati.
(berani) KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh,
3 1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, Tema 4: Globalisasi pantang menyerah/ulet dan semangat dalam berusaha.
budaya, dan ekonomi masyarakat 1. Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan di MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung dengan
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha masyarakat sekitar rumah (Adil) orang lain, percaya pada kemampuan diri sendiri, mampu mengatur
Esa dalam konteks Bhineka Tunggal 2. Menunjukkan sikap berbagi untuk dirinya sendiri, dan mengambil inisiatif.
Ika golongan masyarakat yang ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih kasih,
2.3 Bersikap toleran dalam membutuhkan (ikhlas) berpihak/berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, tidak
keberagaman sosial, budaya, dan 3. Menggolongkan masyarakat sekitar sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan proporsional.
ekonomi masyarakat dalam konteks rumah berdasarkan tingkat pendapatan BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar
Bhineka Tunggal Ika (Adil) dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar,
3.3 Menelaah keberagaman sosial, 4. Menjelaskan makna keberagaman kecut) dan pantang mundur.
budaya, dan ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat (sportif) PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati), menghiraukan,
4.3 Mengampanyekan manfaat 5. Mengidentifikasi potensi ekonomi di menolong, toleran, setia kawan, membela, memahami, menghargai,
keanekaragaman sosial, budaya, masyarakat sekitar tempat tinggal dan memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.
dan ekonomi (peduli)
6. Menunjukkan perbedaan pekerjaan
masyarakat di lingkungan tempat
tinggal(Mandiri)
7. Menunjukkan sikap menghormati
terhadap kondisi pekerjaan masyarakat
di lingkungan tempat tinggal
(Sederhana)
Tema 5: Wirausaha
1. Mengidentifikasi jenis wirausaha di

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
24
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi
sekitar tempat tinggal (Kepemilikan)
2. Menunjukkan potensi wirausaha di
masyarakat sekitar tempat tinggal (Kerja
keras)
3. Mendiskripsikan tentang makna
wirausaha (Tanggung jawab)
4. Menelaah dampak wirausaha terhadap
kesejahteraan masyarakat (Kerja keras)
5. Mengidentifikasi tentang usaha ekonomi
rakyat melalui bacaan Koran (Tanggung

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


jawab)
6. Menjelaskan makna kreativitas dalam
usaha ekonomi masyarakat (Kerja keras)
Tema 8: Bumiku
1. Menjelaskan tayangan video tentang
kekayaan hasil bumi Indonesia
(Tanggung jawab)
2. Mendiskripsikan keberagaman kekayaan
hasil bumi Indonesia dari media Koran
nasional dan local (Jujur)
3. Menyajikan hasil diskusi tentang
keberagaman potensi ekonomi
Indonesia di depan kelas (Adil)
4 1.4 Mensyukuri persatuan dan kesatuan Tema 2: Persatuan dalam Perbedaan
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha 1. Mendiskripsikan pengertian Persatuan
Esa beserta dampaknya dan Kesatuan (Tanggung jawab)
2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab 2. Menunjukkan sikap saling kerjasama
terhadap penerapan nilai persatuan dalam kerja bakti walau berbeda suku,
dan kesatuan dalam kehidupan ras, dan agama (Kebersamaan)
berbangsa dan bernegara 3. Mengelompokkan anggota tim untuk
3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan mengerjakan tugas sekolah dengan tidak

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
terhadap kehidupan berbangsa dan membedakan identitas anak (Adil)
bernegara beserta dampaknya 4. Menyanyikan lagu dari daerah lain
4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan dengan semangat (Kebersamaan)
dan kesatuan terhadap kehidupan 5. Menjelaskan dampak persatuan dan
berbangsa dan bernegara beserta kesatuan terhadap keutuhan bangsa
dampaknya (Tanggung jawab)

23
25
24
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi
6. Menunjukkan contoh hidup rukun
(bermain bersama) di lingkungan tempat
tinggal (Kebersamaan)
7. Menunjukkan contoh kerjasama dalam
membantu bencana longsor
(Kebersamaan)
Tema 9: Menjelajah Angkasa Luar
1. Menunjukkan sikap toleran terhadap
masyarakat sekitar tempat tinggal walau
beragam suku, ras, agama (Kesetaraan)
2. Mengidentifikasi nilai-nilai persatuan
dan kesatuan dalam film “Janur Kuning”
(Keberanian)
3. Menunjukkan contoh hubungan bilateral
Indonesia dengan Malaysia tentang
pengiriman Tenaga Kerja Indonesia
(Tanggung jawab)
4. Menyeleksi budaya dari luar yang cocok
masuk ke Indonesia (Mandiri)
5. Menelaah usaha-usaha perjuangan
masyarakat Indonesia di setiap daerah
dalam kemerdekaan (Tanggung jawab)
6. Melakukan kerja sama dengan negara
ASEAN dalam mencegah teroris
(Komitmen)

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
26
BAB IV
MODEL PENGINTEGRASIAN
NILAI-NILAI ANTIKORUPSI KE DALAM MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SD/MI KELAS VI

A. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Materi Pembelajaran

Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
Sikap Sosial
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca), dan menanya
Pengetahuan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda -benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
25
27
26
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Tema 1 (Selamatkan Makhluk Hidup)
1 1.1 Bersyukur 1. Mengidentifikasi 1. Pengertian moral Dimensi dan Indikator Pengertian Moral
kepada Tuhan nilai dalam sila 2. Karakteristik 1. Politik: 1. Moral sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup,
Yang Maha Esa ke 1 dan ke 2 moral sesuai sila- a. Membuat dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok
atas nilai-nilai (jujur) sila dalam kebijakan manusia di dalam lingkungan tertentu. Sebagai contoh tingkah
Pancasila secara 2. Menunjukkan pancasila didasarkan pada laku baik adalah dengan mengajak umat beragama bersama-
Utuh sebagai contoh sikap 3. Contoh perilaku kepentingan sama melakukan kerja bakti dilingkungan rumah tinggal,
satu kesatuan saling menolong yang sesuai umum/bersama sekolah dan ditempat-tempat ibadah (kebersamaan).
dalam kehidupan antar teman dengan aturan (adil) 2. Moral adalah ajaran tentang laku hidup yang baik berdasarkan
sehari-hari dilingkungan sekolah dan b. Melaksanakan pandangan hidup atau agama tertentu. Oleh karena itu ketika
2.1 Bersikap penuh rumah yang dirumah. kebijakan menjalankan keputusan yang telah disepakati adalah bagian
tanggunga jawab berbada agama 4. Contoh perilaku didasari sikap dari keikhlasan yang tidak bertentangan dengan moral
sesuai nilai-nilai dan ekonomi yang tidak menjunjung (ikhlas).
Pancasila dalam (konsekuen). bermoral tinggi kebenaran 3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia, yang mendasarkan
kehidupan sehari 3. Mendiskusikan (jujur, berani) pada kesadaran, bahwa ia terikat oleh keharusan untuk
hari perilaku c. Melaksanakan mencapai yang baik , sesuai dengan nilai dan norma yang
3.1 Menganalisis toleransi dalam pengawasan berlaku dalam lingkungannya. Memberikan tauladan disekolah
penerapan nilai- melaksanakan kebijakan secara dan dirumah adalah contoh perilaku sesuai peraturan yang
nilai Pancasila agama (peduli). tidak tebang pilih patut ditiru (disiplin)
dalam kehidupan 4. Menunjukkan (adil, berani). Paradigma Moral menurut tokoh Kohlberg dan Piaget Kohlberg
sehari-hari hak dan d. Melaksanakan menyatakan 2 hal tentang moral
4.1 Menyajikan hasil kewajiban musyawarah Kohlberg dalam menjelaskan pengertian moral menggunakan
analisis sebagai warga dalam istilah-istilah seperti moral-reassoning, moral-thinking, dan moral
pelaksanaan perumahan menyelesaikan judgement, sebagai istilah-istilah yang mempunyai pengertian
nilai-nilai dengan masalah sama dan digunakan secara bergantian. Istilah tersebut dialih
Pancasila dalam tetangga (kebersamaan) bahasakan menjadi penalaran moral. Penalaran moral merekalah
kehidupan (tanggung 2. Sosiologi: yang mencerminkan perbedaan kematangan moral tersebut.
sehari-hari jawab) a. Menepati janji Penalaran moral dipandang sebagai suatu struktur pemikiran
5. Menunjukkan (tanggung bukan isi. Jika penalaran moral dilihat sebagai isi, maka sesuatu
sikap sempurna jawab) dikatakan baik, maka seharusnya para guru dan pendidik moral
ketika mengikuti b. Tidak mengetahui proses perkembangan dan cara-cara membantu
upacara diskriminatif perkembangan moral tersebut.
bendera dalam Kohlberg dalam menjalaskan pengertian moral menggunakan
(ikhlas). memberikan istilah-istilah seperti moral-reassoning, moral-thinking, dan moral

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
28
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
6. Membandingkan layanan (adil) judgement, sebagai istilah-istilah yang mempunyai pengertian
nilai adil pada c. Tidak nepotisme sama dan digunakan secara bergantian. Istilah tersebut dialih
sila ke 2 dengan (adil, mandiri) bahasakan menjadi penalaran moral. Penalaran moral merekalah
sila ke 5 (Adil) d. Tidak kolusi yang mencerminkan perbedaan kematangan moral tersebut.
2. Menampilkan (jujur, mandiri Penalaran moral dipandang sebagai suatu struktur pemikiran
pakaian adat e. Melaksanakan bukan isi. Jika penalaran moral dilihat sebagai isi, maka sesuatu
(toleransi) kerjasama tanpa dikatakan baik atau buruk akan sngat tergantung pada lingkungan
3. Mendiskusikan melihat social budaya tertentu, sehingga sifatnya akan sangat relatif.

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


tayangan video perbedaan Tetapi jika penalaran moral dilihat sebagai struktur, maka dapat
tentang agama, sosial, dikatakan bahwa ada perbedaan penalaran moral seorang anak
musyawarah dan ekonomi dengan seoramg dewasa, dan hal ini dapat diidentifikasi tingkat
kelas saat rapat (kesetaraan) perekembangan moralnya. Penalaran-penalaran moral inilah
piket (tanggung f. Membunyikan yang menjadi indikator dari tingkatan atau tahap kematangan
jawab) radio, TV, tape moral. Memperhatikan penalaran mengapa suatu tindkan salah,
4. Menunjukkan dengan akan lebih member penjelasan daripada memperhatikan tindakan
contoh sikap sewajarnya (perilaku) seseorang tau bahkan mendengar pernyataannya
saling (bijaksana) bahwa sesuatu itu salah. Ketika terdapat perilaku anak2
menghargai g. Berpartisipasi menyontek misalnya, menurut pandangan moaral itu merupakan
pendapat dalam menjaga perilaku korupsi yang melanggar hukum (tidak jujur)
keluarga keamanan Kematangan moral menuntut penalaran-penalaran yang
(Ikhlas). lingkungan matang pula dalam arti moral. Suatu keputusan bahwa sesuatu
5. Menemukan (peduli itu baik barangkali dianggap tepat, tetapi kputusan itu baru
nilai-nilai h. Melakukan donor disebut matang bila dibentuk oleh suatu proses penalaran yang
Pancasila dalam darah (Ikhlas) matang. Oleh sebab itu tujuan dari pendidkan moral adalah
cerita Malin 3. Ekonomi: kematangan moral, dan jika kematangan moral itu adalah sesuatu
Kundang (jujur). a. Melakukan yang harus dikembangkan, maka seharusnya para guru dan
persaingan pendidik moral mengetahui proses perkembangan dan cara-cara
secara sehat membantu perkembangan moral tersebut, tidak memusatkan
(tanggung jawab, perhatian pada perilaku moral, artinya apa yang dilakukan oleh

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
jujur, kerja seorang individu tidak menjadi pusat pengamatannya, namun
keras). yang menjadi pusat kajiannya adalah penalaran moral,
b. Tidak menyuap memurutnya mengamati perilaku tidak menunjukkan banyak
(jujur, disiplin) mengenai kematangan moral. Seorang dewasa dengan seorang
c. Tidak boros anak kecil barangkali perilakunya sama, tetapi seandainya
dalam kematangan moral mereka berbeda, tidak akan tercermin dalam

27
29
28
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
menggunakan perilkau mereka.
Tema 2 (Persatuan dalam Perbedaan) sumber daya
/energi, dan
2 1.4 Mensyukuri 1. Mengambil 1. Pengertian dana(sederhana, Pengertian Keragaman dan Kesetaraan
persatuan dan prakarsa untuk keberagaman tanggung jawab) Keragaman dapat diartikan dengan suatu hal yang “banyak
kesatuan membantu umat 2. Pengertian d. Tidak melakukan macamnya”, “beda” atara satu dan sifatnya tidak tunggal.
sebagai lain dalam perundang- penyimpangan Sedangkan kesetaraan dapat diartikan sebagai “sama”,”tidak
anugerah Tuhan pengamanan undangan alokasi dan Berbeda” atau “sederajat”. Beberapa istilah yang dianggap sesuai
Yang Maha Esa perayaan 3. Pengertian distribusi (jujur, dengan keragaman salah satunya ialah pluralitas (plurality)
beserta agama.(kebersa partisipasi peduli dan yaitusuatu konsep yang mengandalkan adanya “hal-hal yang
dampaknya maan) 4. Pokok pokok tanggung jawab) lebih dari satu”. Sisi lain dari pluralitas adalah kemajemukan yang
2.4 Menampilkan 2. Membagikan pikiran tentang 4. Hukum: didasari oleh keutamaan (keunikan) dan kekhasan. Karena itu,
sikap tanggung sebagian rizki hak, kewajiban, a. Tidak melakukan pluralitas tidak dapat terwujud atau diadakan atau terbayangkan
jawab terhadap kepada orang dan tanggung penggelapan keberadaannya kecuali sebagai objek komparatif dari
penerapan nilai yang kurang jawab. dana, pajak, keseragaman dan kesatuan yang merangkum seluruh
persatuan dan mampu tanpa 5. Contoh perilaku barang, dan dimensinya. Menempatkan orang sesuai dengan memandang
kesatuan dalam melihat yang sesuai sebagainya perbedaan ( tidak setara) adalah merupakan bagian dari
kehidupan perbedaan dengan hak, (jujur, tanggung pendidikan untuk tidak berlaku diskriminasi, hal ini merupakan
berbangsa dan agama yang kewajiban , dan jawab) contoh perilaku korupsi.
bernegara dianut tanggung jawab b. Tidak melakukan Pluralitas, sebagaimana halnya seluruh fenomena pemikiran,
3.4 Menelaah (kesetaraan). peserta didik pemalsuan memiliki sifat pertengahan, keseimbangan juga mempunyai sisi
persatuan dan 3. Mengundang terhadap dokumen, surat, yang ekstern, baik yang melebih-lebihkan atau mengurang-
kesatuan tetangga untuk pelaksanaan tanda tangan, ngurangkan. Pluralitas juga bisa dianggap sebagai motivaator
terhadap ikut serta tugas-tugasnya dan sebagainya dalam menghadapi ujian, cobaan, kesulitan berkompetensi
kehidupan berdoa agar (jujur, tanggung (ikhlas) dan berlomba-lomba dalam berkarya dan berinteraksi
berbangsa dan wilayahnya jawab) diantara masing-masing pihak yang berbeda-beda dalam
bernegara terhindar dari c. Tidak melakukan peradaban.
beserta bencana. pencurian dana,
dampaknya (ikhlas) barang, waktu, Pengertian Perundang-undangan Nasional
4.4 Menyajikan hasil 4. Mengajak orang ukuran yang Perundang Undangan Nasional yaitu aturan-aturan yang dibuat
telaah persatuan lain untuk ikut merugikan pihak dan ditetapkan oleh lembaga Negara yang berwenang. Peraturan
dan kesatuan menyumbangka lain, dan Perundangan tersebut dibuat berskala nasional untuk dipatuhi
terhadap n harta untuk sebagainya dan dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
kehidupan membantu (jujur, tanggung dan bernegara oleh segenap warga Negara (komitmen).
berbangsa dan musibah Perundang-undangan nasional juga mengatur berbagai bidang

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
30
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
bernegara kebanjiran.(berb jawab, disiplin) kehidupan antara lain, bidang politik, ekonomi, sosbud, pers,
beserta agi). d. Tidak melakukan komunikasi dan pendidikan. Dan jumlahnya pun cukup banyak
dampaknya 5. Memberikan penipuan dan sewaktu-waktu lembaga yang berwenang dapat menetapkan
contoh perilaku terhadap pihak dan memberlakukannya sesuai dengan kebutuhan nasional.
tidak boleh lain (jujur, Mentaati berbagai peraturan termasuk perundang-undangan
menggelapkan tanggung jawab) (disiplin) merupakan kewajiban setiap warganegara di Indonesia.
barang e. Tidak melakukan
inventaris persekongkolan Konsep Dasar dan Teori Partisipasi

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


sekolah.(jujur). dalam membuat Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah
6. Melaksanakan putusan pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis,
keputusan hasil (tanggung partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang
musyawarah jawab) kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di
osis yang telah f. Tidak melakukan dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah
diputuskan.(kom perusakan keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah
itmen) barang / fasilitas suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam suatu
7. Memakai milik negara perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul
pakaian (tanggung jawab, tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat
produksi dalam peduli) kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik dalam bidang-bidang
negeri (peduli) g. Tidak fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan.
8. Mendeskripsi memberikan atau
kan pokok- menerima
pokok pikiran gratifikasi
tentang hak dan (Sederhana,
kewajiban jujur)
sebagai warga h. Tidak menyalahi/
yang hidup di melanggar
masyarakat. aturan (disiplin,
9. Mengiden- tanggung jawab
tifikasi hak hak i. Melaksanakan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
dan kewajiban keputusan
sebagai murid di dengan penuh
sekolah. tanggung jawab
10. Mentaati (komitmen).
berbagai aturan
NILAI ACUAN
yang ditetapkan

29
31
30
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
sekolah. KEBERSAMAAN: Hal
(disiplin) bersama seperti
11. Berpartisipasi rasa
menghadiri persaudaraan/keke
undangan rapat luargaan, senasib
di lingkungan sepenanggungan,
RT (tanggung dan merasa
jawab) menjadi satu
Tema 3 (Tokoh dan Penemuan) kesatuan
(integritas).
3 1.2 Menghargai 1. Menunjukkan 1. Pengertian hak, KOMITMEN: perjanjian, Konsep, Pengertian dan Contoh dari Hak, Kewajiban dan
makna besarnya uang kewajiban, dan keterikatan untuk Tanggung Jawab
kewajiban, hak, saku sekolah tanggung jawab melakukan Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik,
dan tanggung kepada 2. Pelaksanaan hak, sesuatu (yang kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
jawab sebagai kakaknya (jujur) kewajiban, dan telah disepakati), (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb),
warga Negara 2. Mengidentifikasi tanggung jawab kontrak. kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut
dalam hak anak dalam 3. Contoh tanggung KONSEKUEN: sesuai sesuatu, derajat atau martabat. Ada beberapa hak di masyarakat
menjalankan keluarga jawab dengan apa yang Indonesia, diantaranya sebagai berikut :
agama (tanggung 4. Konsep disiplin dikatakan/diperbua a. Hak Legal dan Hak Moral
2.2 Melaksanakan jawab) t, berwatak teguh, Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum dalam
kewajiban, hak 3. Menunjukkan tidak menyimpang salah satu bentuk. Hak legal ini lebih banyak berbicara tentang
dan tanggung contoh wajib dari apa yang hukum atau sosial. Contoh kasus,mengeluarkan peraturan
jawab sebagai belajar bagi sudah diputuskan bahwa veteran perang memperoleh tunjangan setiap bulan,
warga Negara anak sekolah BIJAKSANA: selalu maka setiap veteran yang telah memenuhi syarat yang
sebagai wujud (tanggung menggunakan akal ditentukan berhak untuk mendapat tunjangan tersebut.
cinta tanah air jawab) budinya Hak moral adalah didasarkan atas prinsip atau peraturan etis
3.2 Menganalisis 4. Mengajak teman (pengalaman dan saja. Hak moral lebih bersifat soliderisasi atau individu. Contoh
pelaksanaan untuk datang pengetahuannya), kasus, jika seorang majikan memberikan gaji yang rendah
kewajiban, hak, kesekolah tepat arif, tajam pikiran, kepada wanita yang bekerja di perusahaannya padahal
dan tanggung waktu (disiplin) pandai dan hati- prestasi kerjanya sama dengan pria yang bekerja di
jawab sebagai hati (cermat, teliti, perusahaannya. Dengan demikian majikan ini melaksanakan
warga Negara dsb.) hak legal yang dimilikinya tapi dengan melanggar hak moral
beserta IKHLAS: bersih hati, para wanita yang bekerja di perusahaannya. Dari contoh ini
dampaknya tulus hati. jelas sudah bahwa hak legal tidak sama dengan hak moral.
dalam kehidupan T.L. Beauchamp berpendapat bahwa memang ada hak yang

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
32
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
sehari-hari RAJIN: suka bekerja bersifat legal maupun moral hak ini disebut hak-hak
4.2 Menyajikan hasil (belajar dsb.), konvensional. Contoh jika saya menjadi anggota klub futsal
analisis tekun, sungguh- Indonesia, maka saya memperoleh beberapa hak. Pada
pelaksanaan sungguh bekerja, umumnya hak–hak ini muncul karena manusia tunduk pada
kewajiban, hak, selalu berusaha aturan-aturan dan konvensi-konvensi yang disepakati
dan tanggung giat, terus bersama. Hak konvensional berbeda dengan hak moral
jawab sebagai menerus. karena hak tersebut tergantung pada aturan yang telah
warga SPORTIF: bersifat disepakati bersama anggota yang lainnya. Dan hak ini

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


masyarakat kesatria, jujur, berbeda dengan hak Legal karena tidak tercantum dalam
beserta tegak (tetap sistem hukum.
dampaknya pendirian, tetap b. Hak Khusus dan Hak Umum
dalam kehidupan memegang Hak khusus timbul dalam suatu relasi khusus antara beberapa
sehari-hari keadilan). manusia atau karena fungsi khusus yang dimilki orang satu
TANGGUNG JAWAB: terhadap orang lain. Contoh: jika kita meminjam Rp. 10.000
keadaan wajib dari orang lain dengan janji akan saya akan kembalikan dalam
menanggung dua hari, maka orang lain mendapat hak yang dimiliki orang
segala sesuatunya lain.
(kalau terjadi apa- Hak Umum dimiliki manusia bukan karena hubungan atau
apa boleh dituntut, fungsi tertentu, melainkan semata-mata karena ia manusia.
dipersalahkan, Hak ini dimilki oleh semua manusia tanpa kecuali. Di dalam
diperkarakan, dsb. Negara kita Indonesia ini disebut dengan “ hak asasi
Misalnya berani manusia”.
dan siap menerima c. Hak Individual dan Hak Sosial
resiko, amanah, Hak individual disini menyangkut pertama-tama adalah hak
tidak mengelak, yang dimiliki individu-individu terhadap Negara. Negara tidak
dan berbuat yang boleh menghindari atau mengganggu individu dalam
terbaik), hak fungsi mewujudkan hak-hak yang ia milki. Contoh: hak beragama,
menerima hak mengikuti hati nurani, hak mengemukakan pendapat,
pembebanan perlu kita ingat hak-hak individual ini semuanya termasuk yang

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sebagai akibat si tadi telah kita bahas hak-hak negative.
kap pihak sendiri Hak Sosial disini bukan hanya hak kepentingan terhadap
atau pi hak lain, Negara saja, akan tetapi sebagai anggota masyarakat
melaksanakan dan bersama dengan anggota-anggota lain. Inilah yang disebut
menyelesaikan dengan hak sosial. Contoh: hak atas pekerjaan, hak atas
tugas dengan pendidikan, hak ata pelayanan kesehatan. Hak-hak ini bersifat

31
33
32
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
sungguh-sungguh. positif.
DISIPLIN: tata tertib, Contoh Hak Warga Negara Indonesia (Tanggung Jawab):
ketaatan 1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan
(kepatuhan) pada hukum.
peraturan, tepat 2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
waktu, tertib, dan penghidupan yang layak.
konsisten. 3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di
JUJUR: lurus hati, tidak mata hukum dan di dalam pemerintahan.
curang, tulus, 4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan
dapat diper caya, menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing
berkata dan bertin yang dipercayai.
dak benar, 5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan
mengungkap kan pengajaran.
sesuatu sesuai 6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah
dengan kenyataan negara kesatuan Indonesia atau NKRI dari serangan
(tidak berbohong), musuh.
dan punya niat Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan
yang lurus (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Ketika lahir, manusia
terhadap setiap secara hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia
tindakan. mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda, tergantung pada
KERJA KERAS: hal-hal tertentu misalnya, jabatan atau kedudukan dalam
kegiatan masyarakat. K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika
melakukan memaparkan bahwa dalam pemikiran Romawi Kuno, kata ius-
sesuatu dengan iurus (Latin: hak) hanya menunjukkan hukum dalam arti objektif.
sungguh-sungguh, Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang,
pantang aturan-aturan dan lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan
menyerah/ulet dan masyarakat demi kepentingan umum (hukum dalam arti Law,
semangat dalam bukan right).
berusaha. Kewajiban dibagi atas dua macam, yaitu kewajiban sempurna
ADIL : sama berat, tidak yang selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak
berat sebelah, sempurna yang tidak terkait dengan hak orang lain. Kewajiban
tidak memihak sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak
/tidak pilih kasih, sempurna berdasarkan moral.
berpi Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia:
hak/berpegang 1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
34
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
kepada kebenaran, dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara
sepatutnya, tidak indonesia dari serangan musuh.
sewenang- 2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang
wenang, telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah
seimbang, netral, daerah (pemda).
objektif dan 3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi
proporsional. dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali,
BERANI: mempunyai serta dijalankan dengan sebaik-baiknya (Adil)

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


hati yang mantap 4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh
dan rasa percaya terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara
diri yang besar Indonesia.
dalam menghadapi 5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan
bahaya, kesulitan, untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang
dsb. (Tidak takut, dan maju ke arah yang lebih baik (Kebersamaan)
gentar, kecut) dan Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah
pantang mundur. keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
PEDULI: bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia
mengindahkan, adalah berkewajiban memikul,menanggung segala
memperhatikan sesuatunya,dan menanggung segala akibatnya.
(empati), Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
menghiraukan, atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
menolong, toleran, sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
setia kawan, kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat
membela, kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa
memahami, setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji
menghargai dan tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai
memperlakukan akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
orang lain sebaik- Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia
baiknya merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain
memerlukan pengadilan atau pengorbanan.
Tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia
atau hubungan yang dibuat nya. Berikut ini merupakan beberapa
jenis tanggung jawab, yaitu :
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

33
35
34
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
2. Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran
akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
3. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
4. Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga
wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung
jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung
jawab juga merupakan kesejaterahaan
,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota
keluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga
dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam
kehidupan bermasyarakat.
5. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
6. Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk
sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi
didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan
karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan
yang lainnya.
7. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
8. Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah
suatu warga negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan
bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di
buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus
bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia
perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan negara
kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa.
9. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
10. Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia
agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga
tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman
tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
36
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat
nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup didunia
ini.
Bima Putra Ari Wijaya ; http://bima-paw. blogspot.co.id/2013
/05/konsep pengertian-dan-contoh-dari-hak.html
Pengertian Disiplin
Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda-beda, oleh
karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian.

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Martoyo (2008: 125) disiplin berasal dari kata “Discipline” yang
berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat. Ronquilla (word press, 2011) kata disiplin
berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini
timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan
sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam
beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai
kepatuhan terhadap peratuaran (hukum) atau tunduk pada
pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan
yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib
(Disiplin). Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik dan mengevaluasi peserta didik, pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar dan pendidikan menengah. Sementara murid dalam dunia
pendidikan merupakan peserta didik, yaitu anggota masyarakat
yang memperoleh hak untuk dididik dalam penyelenggaraan
pendidikan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bawa
kedisiplinan guru dan murid adalah sikap penuh kerelaan dalam
mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan
tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya (Tanggung Jawab).
http://eprints.ung.ac.id/2741/3/2013-1-86204-131409010-bab2-

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
31072013021147.pdf
Tema 4 (Globalisasi)
4 1.2 Menghargai 1. Menunjukkan 1. Pengertian Pengertian Globalisasi
makna perilaku rukun Globalisasi Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut
kewajiban, hak, antar sesama 2. Pengertian pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses

35
37
36
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
dan tanggung umat di persatuan dan pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya
jawab sebagai lingkungannya. kesatuan untuk sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan
warga Negara 2. Menjaga mengantisipasi bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari
dalam keamanan globalisasi. sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari
menjalankan bersama dari 3. Contoh bentuk globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah
agama pengaruh dan nilai bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial,
2.2 Melaksanakan globalisasi pada persatuan dan budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di
kewajiban, hak saat kesatuan di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
dan tanggung musyawarah RT sekolah dan Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global
jawab sebagai berlangsung. dimasyarakat Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan
warga Negara 3. Melestarikan 4. Manfaat dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa
sebagai wujud budaya lokal persatuan dan konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di
cinta tanah air kepada generasi kesatuan dalam belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
3.2 Menganalisis penerus melalui bermasyarakat Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai
pelaksanaan latihan dan dan praktek dalam kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang
kewajiban, hak, pendidikan. pekerjaan. tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang
dan tanggung 4. Mentatati tata 5. Pengertian tata ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan,
jawab sebagai tertib dalam tertib. seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
warga Negara bekerja di 6. Contoh nilai-nilai Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV,
beserta kantor.(disiplin) persatuan dan orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita
dampaknya 5. Menggali nilai- kesatuan dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi
dalam kehidupan nilai persatuan 7. Dampak interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan
sehari-hari dan kesatuan globalisasi saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan
4.2 Menyajikan hasil bangsa yang terhadap daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga
analisis berlaku di persatuan dan sakit dan lain-lain.
pelaksanaan lingkungan kesatuan. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan
kewajiban, hak, sekolah dan 8. Teori konflik soaial sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan
dan tanggung masyarakat. 9. Dampak sebagainya
jawab sebagai 6. Menjelaskan pecahnya Perkembangan globalisasi ditandai dengan kuatnya pengaruh
warga peristiwa persatuan dan lembaga-Iembaga kemasyarakatan internasional, negara-negara
masyarakat tawuran anak- kesatuan maju yang ikut mengatur percaturan perpolitikan, perekonomian,
beserta anak SD yang 10. Pengertian sosial budaya dan pertahanan dan keamanan global. Kondisi ini
dampaknya menagkibatkan keberagamanm akan menumbuhkan berbagai konflik kepentingan, baik antar
dalam kehidupan pecahnya suku, ras, agama negara maju dengan negara-negara berkembang maupun antar
sehari-hari persatuan dan sesama negara berkembang serta lembaga-Iembaga

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
38
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
1.3 Mensyukuri kesatuan internasional. Disamping hal tersebut adanya issu global yang
keberagaman sebagai dampak meliputi demokratisasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup
sosial, budaya, globalisasi turut pula mempengaruhi keadaan nasional.
dan ekonomi 7. Menunjukkan Globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu
masyarakat contoh kegiatan pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang informasi,
sebagai yang komunikasi dan trnasportasi, sehingga dunia menjadi transparan
anugerah Tuhan menyebabkan seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas
Yang Maha Esa pecahnya negara. Kondisi yang demikian menciptakan struktur baru yaitu

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


dalam konteks persatuan dan struktur global. Kondisi ini akan mempengaruhi struktur dalam
Bhineka Tunggal kesatuan.(peduli kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di
Ika ) Indonesia, serta akan mempengaruhi juga daiam berpola pikir,
2.3 Bersikap toleran 8. Menuliskan sikap dan tindakan masyarakat Indonesia. Dari uraian tersebut di
dalam contoh atas, bahwa semangat perjuangan bangsa yang merupakan
keberagaman pengembangan kekuatan mental spiritual yang melahirkan kekuatan yang luar
sosial, budaya, nilai saling biasa dalam masa Perjuangan Fisik. Dalam menghadapi
dan ekonomi menghormati, globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi
masyarakat dan menghargai kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai dengan
dalam konteks dalam bidang tugas dan profesi masing-masing yang dilandasi nilai-nilai
Bhineka Tunggal keberagaman perjuangan bangsa Indonesia (Kerja keras), sehingga memiliki
Ika suku,agama, wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang
3.3 Menelaah ras, budaya, cinta tanah air dan mengutamakan persatuan dan kesatuan
keberagaman dan gender bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya
sosial, budaya, yang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
dan ekonomi mendukung Dalam rangka Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan
masyarakat persatuan dan profesi masing-¬masing wawasan atau cara pandang bangsa
4.3 kesatuan Indonesia yaitu wawasan kebangsaan atau Wawasan Nasional
Mengampan (tanggung yang diberi nama Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
yekan manfaat jawab) sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
keanekaragama serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
n sosial, budaya, persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan
dan ekonomi menghormati kebhinekaan dari setiap aspek kehidupan bangsa
untuk mencapai tujuan nasional. Memberikan pelayanan dengan
tidak diskriminatif terhadap orang lain merupakan salah satu
wujud mengisi kemerdekaan (Adil). Atas dasar pemikiran dari
perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang

37
39
38
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
mengandung nilai-nilai semangat perjuangan yang dilaksanakan
dengan perjuangan Fisik dan wawasan Nusantara yang
merupakan pancaran nilai dari ideoiogi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dalam mengisi
kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai bidang
tugas dan profesi masing-masing dj dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-
cila dan tujuan nasional yang bebas korupsi (Jujur, Mandiri,
Tanggung jawab)
Pengertian Persatuan
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak
terpecah-belah. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-
macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang
utuh dan serasi.
Kesatuan adalah ke – Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan
(WJS. Poerwadarminta, 1987)
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang
sudah bersatu. Dalam hal ini, masing-masing suku bangsa
merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu
yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-
masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat
ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama,
karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses
yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat
Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang
lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat
kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu
merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh
asas kemanusiaan dan kebudayaan.
Jadi makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan
sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
40
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
sebagainya. Dari penjelasan uraian di atas dapatkah Anda
memberikan contoh lain? Ini adalah contoh yang memecah belah
persatuan dan kesatuan yaitu tawuran pelajar.
Globalisasi
A. Pengertian Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang
mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition),

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada
yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau
proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat. Dan Globalisasi juga
merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam
berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya
batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk
disaring atau dikontrol.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah
proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga
bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain
adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin
tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab,
globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
bidang lain seperti budaya dan agama (Kebersamaan)
B. Dampak Globalisasi
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar
dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi
merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan
masyarakan modern.

39
41
40
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek
sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan
manusia lainnya (Tanggung Jawab).
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya
masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru
atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh
dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan,
terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang
tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi
individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah
dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian
masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai
budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat
manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak
menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi (Adil).
Konflik Sosial
Benturan sosial demi benturan sosial berlangsung dengan
mengambil bentuk aneka-rupaserta menyentuh hampir di segala
aspek (“frame of conflict ”) kehidupan masyarakat
(konflik agraria, sumberdaya alam,nafkah,ideologi, identitas-
kelompok,
batas teritorial , dan semacamnya). Satu hal yang perlu dicatat
adalah bawa apapun bentuk benturan sosial yang berlangsung
akibat dari konflik sosial, maka akibatnya akan selalusama yaitu
stress sosial, kepedihan(bitterness), disintegrasi sosial yang
seringkali juga disertai oleh musnahnya aneka aset-aset
material dan non-material. Kehancuran asset-asset non-material
yang paling kentara ditemukan dalam wujud “dekapitalisasi”
modal sosial yang ditandai oleh hilangnya trust di antara para-
pihak yang bertikai, rusaknya networking,dan hilangnya
compliance pada tata aturan norma dan tatanan sosial yang
selama ini disepakati bersama-sama).
Konflik sosial bisa berlangsung pada aras antar-ruang
kekuasaan.

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
42
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Terdapat tiga ruangkekuasaan yang dikenal dalam sebuah sistem
sosial kemasyarakatan, yaitu “ruang kekuasaan
negara”, “masyarakat sipil atau kolektivitas-sosial”, dan “sektor
swasta”(Bebbington, 1997; dan Luckham, 1998). Konflik sosial
bisa berlangsung di dalam setiap ruangan ataupun melibatkan
agensi atau struktur antar-ruangan kekuasaan (Tanggung Jawab)
Demokratisme, ecologism,sustainability, good-
governance,feminisme adalah contoh-contoh dari arus-pemikiran

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


baru yang menghendaki pengakuan tersebut.
Konflik sosial antar “pemangku kekuasaan” dapat berlangsung
dalam tiga bentuk,yaitu:(1) Warga masyarakat sipil atau
kolektivitas sosial berhadap-hadapan melawan negaradan
sebaliknya. Dalam hal konflik sosial dapat terjadi dalam bentuk
protes wargamasyarakat atas kebijakan publik yang diambil oleh
negara/pemerintah yangdianggap tidak adil dan merugikan
masyarakat secara umum. Perlawanan asosiasipedagang kaki-
lima di Jakarta melawan penggusuran oleh Pemerintah DKI Jaya
adalah contoh klasik yang terus kontemporer.(2) Konflik sosial
yang berlangsung antara warga masyarakat atau kolektivitas
sosialmelawan swasta dan sebaliknya. Contoh klasik dalam hal
ini adalah “perseteruanberdarah” yang terus berlangsung (bahkan
hingga kini) antara komunitas lokalmelawan perusahaan
pertambangan multi-nasional di Papua. Kasus serupa jugaditemui
dalam “Tragedi Pencemaran Teluk Buyat” yang memperhadapkan
wargalokal yang menderita kesakitan akibat pencemaran air
terus-menerus dari limbah tailing aktivitas penambangan emas
oleh perusahaan swasta asing di Sulawesi Utaradi awal dekade
2000an.(3) Konflik sosial yang berlangsung antara swasta
berhadap-hadapan melawan negaradan sebaliknya. Berbagai

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tindakan yang diambil oleh Pemerintah/Negara dalammengawal
jalannya sebuah kebijakan, biasanya memakan biaya sosial
berupakonflik tipe ini secara tidak terelakkan. Contoh sederhana
konflik sosial ini adalah dapat dilihat pada perilaku antar teman
disekolah yang berkelompok dalam berteman kemudian
mengganggu teman lain tanpa sebab apapun, sehingga terjadi

41
43
42
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
ketegangan yang berujung perkelaian, hal ini merupakan tindkan
melanggar norma soaial disekolah (Tidak disiplin, Tidak
menghargai Kebersamaan). Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, MSc.
Agr – Seminar PERAGI Pontianak 10-11 Januari 2006.”Konflik-
Sosial dan Resolusi Konflik: Analisis Sosio-Budaya(Dengan
Fokus Perhatian Kalimantan Barat)”.
Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian
pelajar atau yang biasa disebut dengan tawuran adalah
perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan antar
kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar
dari sekolah lain”.kejadian ini menutut para pelajar untuk turut
ambil bagian tidak akan melakukan itu (peduli)
Tema 5 (Wirausaha)
5 1.3 Mensyukuri 1. Mensyukuri atas 1. Pengertian Pengertian Wirausaha
keberagaman nikmat wirausaha. Kewirausahaan adalah proses kemanusiaan (human process)
sosial, budaya, kemerdekaanIn 2. Ruang lingkup yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami
dan ekonomi donesia karena wirausaha. peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga
masyarakat dapat secara 3. Contoh perilaku peluang itu terwujud menjadi suatu usaha yang mampu
sebagai bebas kerjasama dalam menghasilkan laba atau nilai untuk jangka waktu yang lama.
anugerah Tuhan mengembangka membangun Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas dan
Yang Maha Esa n wirausaha wirausaha. inovasi, karena dengan sifat kreativitas dan inovatif seseorang
dalam konteks 2. Membenarkan 4. Pengertian dapat menemukan peluang.
Bhineka Tunggal bahwa dengan entrepreneur Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-
Ika semangat 2. Contoh sukses kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data,
2.3 Bersikap toleran kebersamaan story pejuang variabel yang sudah ada sebelumnya.
dalam dapat wirausaha Ciri-ciri orang kreatif adalah :
keberagaman mengembangka . a. Mandiri.
sosial, budaya, n usaha secara b. Terbuka terhadap yang baru.
dan ekonomi mandiri baik c. Percaya diri.
masyarakat (kebersamaan) d. Berani mengambil resiko.
dalam konteks 3. Mempresen e. Melihat sesuatu dengan tidak biasa.
Bhineka Tunggal tasikan hasil f. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Ika diskusi tentang g. Dapat menerima perbedaan.
3.3 Menelaah nilai wira usaha h. Objektif dalam berpikir dan bertindak.

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
44
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
keberagaman bagi Tujuan Kewirausahaan
sosial, budaya, kesejahteraan. a. Meningkatkan Jumlah wirausaha yang berkualitas.
dan ekonomi (kerja keras) b. Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran
masyarakat 4. Mengisi berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
4.3 kemerdekaan c. Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Mengampan dengan cara d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
yekan manfaat bekerja keras kewirausahaan di kalangan masyarakat.
keanekaragama untuk Keuntungan Wirausaha :

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


n sosial, budaya, menghidupi a. Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam
dan ekonomi keluarga melalui perusahaan.
wira usaha b. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan
(kerja keras) secara maksima.
5. Mengilustra- c. Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha
sikan kegiatan secara penuh.
para pejuang d. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha.
wirausaha e. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang
dalam dikehendaki.
meningkatkan f. Kegiatan wirausaha tidak dapat dilepaskan dari unsur individu
kesejahteraan. wirausahawan itu sendiri. Maju mundurnya usaha
wirausahawan akan sangat ditentukanoleh inisiatif, gagsan
dan inovasi, karya dan kreatifitas serta berfikir positif.
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausahawan
menggunakan gagasan terhadap produk, proses, dan jasa-jasa
inovasi sebagai alat untuk mengendalikan perubahan. Inovasi ala
Sc
humpeter terdiri dari dua sisi pengertian yaitu, technical world and
business world. Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut
invensi namun manakala bisnis terlibat didalamnya maka upaya
itu disebut inovasi (Kerja Keras).

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Tema 6 (Menuju Masyarakat Sehat)
6 1.2 Menghargai 1. Mensyukuri atas 1. Pengertian Kesehatan Masyarakat
makna dapat kesehatan Menurut UU RI No 36 tahun 2009 pada bab I, ketentuan umum
kewajiban, hak, melaksanakan masyarakat. angka 1 dinyatakan bahwa pengertian Kesehatan adalah
dan tanggung ibadah dengan 2. Kerja sama antar keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial

43
45
44
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
jawab sebagai tentram diantara sama agama, ras, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
warga Negara umat yang suku dan sosial dan ekonomis.
dalam berbeda. golongan untuk Ilmu Public Health Menurut Winslow adalah ilmu atau seni yang
menjalankan 2. Kerja sama membangun bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang umur, dan
agama dalam kesehatan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat melalui upaya
2.2 Melaksanakan membangun sekolah. kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi, perbaikan
kewajiban, hak hidup sehat di 3. Contoh perilaku kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit
dan tanggung lingkungan taat menular, dan melakukan pendidikan kesehatan untuk
jawab sebagai tempat tinggal. melaksanakan masyarakat/perorangan.
warga Negara 3. Memberikan keputusan tentang Pengertian Sehat :
sebagai wujud contoh perilaku kesehatan. 1. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara
cinta tanah air taat 4. Contoh perilaku bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang
3.2 Menganalisis melaksanakan tanggung jawab di berusaha mempengaruhinya (Perkin 1938)
pelaksanaan keputusan UKS 2. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh
kewajiban, hak, sekolah tentang yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan
dan tanggung kesehatan(komit dan lingkungan yang dipunyainya (WHO 1957)
jawab sebagai men) 3. Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu
warga Negara 4. Menyatakan diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak
beserta kesediaan untuk terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan (White 1977)
dampaknya bersatu 4. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
dalam kehidupan membangun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
sehari-hari kesehatan tanpa secara sosial dan ekonomis (UU Kesehatan No. 23 tahun
4.2 Menyajikan hasil membedakan 1992)
analisis agama, suku,
Pengertian Tentang Arti, Norma dan Masalah Kerja Sama
pelaksanaan ras, dan
1) Arti kerja sama dalam berbagia kehidupan
kewajiban, hak, golongan
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk individu sekaligus
dan tanggung (kebersamaan)
makhluk sosial. Sebagai makhluk indvIidu manusia ingin
jawab sebagai 5. Menunjukkan
diperhatikan, dihormati dan didahulukan kepentingannya.
warga contoh perilaku
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu ingin berkumpul
masyarakat tanggung jawab
dengan manusia yang lain. Aristoteles menamakan hal ini
beserta untuk ikut
sebagai zoon politicon artinya makhluk yang selalu ingin hidup
dampaknya melaksanakan
berkelompok dan sesamanya. Lahirnya hubungan dan kerja
dalam kehidupan kesehatan
sama manusia satu dengan lainnya untuk memberantas
sehari-hari sekolah.(tanggu
tindakan korupsi (kebersamaan) merupakan perwujudan dari
ng jawab)

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
46
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
semangat kerja sama tersebut.
2) Norma kerja sama dalam berbagia kehidupan
Pada hakikatnya, manusia diciptakan Tuhan di muka bumi
hanya untuk mengabdi kepada-Nya. Selain itu manusia
diciptakan Tuhan agar hidup berkelompok, tolong menolong,
dan bekerja sama atas dasar kebajikan. Manusia dilarang
untuk saling bermusuhan dan berbuat kerusakan.
Dalam kehidupannya, manusia mempunyai berbagai

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


kepentingan, kepentingan setiap manusia tentulah berbeda-
beda, bahkan terkadang bertentangan. Jika setiap manusia
hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan
kepentingan orang lain, maka akan timbul perselisihan,
pertengkaran bahkan perkelahian, karena itu untuk
mengindari perselisihan dan pertengkaran maka ditentukanlah
suatu suatu kepentingan bersama. Kepentingan bersama ini
dijadikan kepentingan semua orang atau kepentingan umum.
Kepentingan umum ini harus didahulukan atas kepentingan
pribadi.
3) Masalah kerja sama dalam berbagai kehidupan
Sejarah bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa apabila
tidak ada kerja sama,maka gagallah semua perjuangan
bangsa dalam meraih tujuan. Namun setelah semua bekerja
sama dan bersatu kita menjadi berhasil. Perjuangan Thomas
Mattulessi (Pattimura) dari Maluku (1817), Pangeran
Diponegoro di Jawa (1825-1830) dan Imam Bonjol di
Sumatera Barat (1821-1837), dapat dijadikan sebagai contoh
pada waktu itu mereka tidak bekerja sama dan bersatu.
Seandainya mereka dapat bekerja sama dan bersatu, niscaya
Belanda sudah dapat dikalahkan.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pola Kerja Sama Dalam Berbagai Kehidupan
Pola kerja sama antar pemeluk agama. Sebagaimana telah kita
ketahui, masyarakat Indonesia terbentuk dari berbagai suku yang
memeluk agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Keadaan
yang demikian merupakan hal yang membanggakan, karena

45
47
46
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
selama ini di lingkungan bangsa Indonesia tetap terjaga
persatuan dan kesatuan. Kita bangsa Indonesia harus tetap dapat
menjaga dan melestarikan sikap toleransi dan kerja sama.
Penerapan Nilai Moral Kerja Sama Dengan Bangsa Lain
Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bangsa Indonesia menganut prinsip saling menghormati dan
berkerja sama antar bangsa. Hal itu dimaksudkan dalam upaya
mencapai dunia yang damai dan sejahtera. Setiap bangsa harus
menghormati kedaulatan negara lain dan tidak ikut campur
urusan dalam negri negara lain.
Kebijaksanaan hubungan luar negri Indonesia didasarkan atas
prinsip saling menghormati dan bekerja sama hal ini didasarkan
pada nilai moral kerja sama sebagai berikut.
1) Hubungan luar negri dilandasi prinsip politik luar negri bebas
aktif.
2) Pengembangan hubungan luar negri ditujukan kepada
peningkatan persahabatan dan kerja sama internasional dan
regional.
3) Sesuai dengan semangat Dasa Sila Bandung, Indonesia
berperan dalam usaha menyelesaikan berbagai masalah
dunia khususnya masalah dunia yang mengancam
perdamaian dan bertentangan dengan rasa keadilan dan
kemanusiaan.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong royong
antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan
lingkungan sekitar (tanggung jawab)
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Departemen Kesehatan bertanggung jawab terhadap kesehatan
bangsa Indonesia secara keseluruhan, baik kesehatan badan
(fisik, jasmani), rohani (mental, kejiwaan), maupun sosial. Pada
masa sekarang ini Departemen Kesehatan juga mengadakan
perubahan yang berasal dari paradigma sakit menjadi paradigma
sehat (Soenarko, 2000:1). Perilaku sehat harus ditanamkan sedini
mungkin mulai dari Pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
48
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Tingkat Pertama, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, serta
pendidikan di rumah. Oleh sebab itu perilaku hidup sehat
merupakan kebiasaan yang butuh ketelatenan dalam penanaman
hidup sehat pada setiap anak. Penanaman hidup sehat harus
diawali dari orang tua, anak dan guru di sekolah.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu pelayanan
kesehatan, untuk mendidik anak-anak (peserta didik) memahami
kesehatan diri sendiri serta dapat tumbuh dan berkembang

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohaninya. Untuk
peningkatan tentang pengetahuan kesehatan, harus ditanamkan
pada anak usia sekolah. Saat ini Usaha Kesehatan Sekolah telah
mengalami perkembangan dari mengintensifkan pendidikan untuk
menambah ilmu pendidikan untuk hidup sehat yang dimulai dari
SD, SLTP, dan SMA. Selain siswa, guru, orang tua dituntut untuk
berperan serta menjaga kesehatan keluarga, karena kesehatan
merupakan tanggungjawab semua orang demi menjalankan pola
hidup sehat.
Tema 7 (Kepemimpinan)
7 1.1 Bersyukur 1. Menceritakan 1. Pengertian Arti kata Dari Kemerdekaan.
kepada Tuhan tokoh Bung kemerdekaan Merdeka adalah terbebas dari segala macam belenggu. aturan,
Yang Maha Esa Karno saat 2. Pengambilan dan kekuasaan dari pihak tertentu. Merdeka merupakan sebuah
atas nilai-nilai mengikuti keputusan untuk rasa kebebasan bagi makhluk hidup untuk mendapatkan hak
Pancasila secara sidang memilih dalam berbuat sekehendaknya
Utuh sebagai kemerdekaan 3. Konsep Dalam sebuah negara, merdeka berarti bebas dari belenggu,
satu kesatuan (Mandiri) menghargai orang kekuasaan dan aturan penjajah. Merdeka dapat dibagi menjadi
dalam kehidupan 2. Menerapkan lain dua. Pertama adalah merdeka tanpa syarat dan kedua adalah
sehari-hari musyawarah 4. Menunjukkan merdeka bersyarat.
2.1 Bersikap penuh pada saat contoh adil pada 1. Merdeka Tanpa Syarat adalah merdeka secara mutlak

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tanggunga jawab memilih sekolah sila ke 5 (penuh) dan tidak dibatasi oleh syarat atau aturan-aturan
sesuai nilai-nilai (tanggung 5. Contoh tertentu yang dibuat oleh negara bekas penjajahnya.Merdeka
Pancasila dalam jawab) kepemimpinan tanpa syarat biasanya diperoleh dari perjuangan bangsa itu
kehidupan sehari 3. Mengikuti Panglima sendiri dan bukan pemberian dari penjajah maupun
hari menyanyi lagu Sudirman pemberian negara lain.
3.1 Menganalisis Indonesia raya 6. Pramuka sebagai 2. Merdeka Bersyarat Merdeka bersyarat adalah merdeka

47
49
48
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
penerapan nilai- saat upacara sarana namun masih dibatasi oleh syarat atau aturan-aturan tertentu
nilai Pancasila sekolah pembelajaran yang dibuat oleh negara bekas penjajahnya. Negara yang
dalam kehidupan (Mandiri) antikorupsi merdeka bersyarat bebas menentukan, memutuskan, ataupun
sehari-hari 4. Menunjukkan melakukan apa saja asalkan tidak melanggar aturan-aturan
4.1 Menyajikan hasil contoh sikap tertentu yang dibuat oleh negara bekas penjajahnya tersebut.
analisis menghargai Merdeka bersyarat ini biasanya diberikan oleh penjajah setelah
pelaksanaan pendapat teman melalui perundingan-perundingan yang dilakukan sebelumnya.
nilai-nilai saat rapat Negara yang memperoleh kemerdekaan bersyarat biasanya akan
Pancasila dalam kegiatan didikte dan selalu meminta ijin kepada negara bekas penjajahnya
kehidupan Pramuka jika hendak memutuskan maupun melakukan apapun
sehari-hari (Peduli) berdasarkan aturan-aturan tertentu yang dibuat oleh negara
5. Menunjukkan bekas penjajahnya. Namun jika ada gangguan maupun
contoh tentang permasalahan yang muncul di negara tersebut, biasanya negara
adil pada sila ke bekas penjajahnya akan turun tangan untuk membantu.
5 (Tanggung Kemerdekaan Juga Dapat Diartikan Sebagai:
jawab) 1. Di saat suatu negara meraih hak kendali penuh atas seluruh
6. Mengidentifikasi wilayah bagian negaranya.
contoh sikap 2. Di saat seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan
kepemimpinan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak
Panglima Besar bergantung pada orang lain lagi.
Sudirman dari Arti Dari Sebuah Kemerdekaan Untuk diri kita sendiri adalah
buku cerita kebebasan dari hawa nafsu dalam diri kita. Hawa nafsu wajib kita
(Jujur) atasi, karena apabila hawa nafsu kita tidak dapat teatasi maka
7. Menerapkan akan banyak terjadi Peperangan antar agama/antar suku, banyak
sikap adil pada terjadi Kemaksiatan, ke tidakadilan, keganasan, kekejian, ke
pertunjukan hancuran dan keinginan-keinginan yang yang dapat memecah
drama “anak belah suatu rasa kesatuan yang dapat berdampak buruk bagi
cerdas” di suatu Wilayah atau Negara.
sekolah (adil) http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/seputar-
8. Memprese- pengertian-kemerdekaan.html
ntasikan sikap
Contoh Keadilan sila ke 5 Pancasila
adil dan mufakat
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
dalam
mengambil • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
keputusan sikap dan suasanakekeluargaan dan kegotongroyongan.

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
50
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
tentang kegiatan • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Pramuka • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
(setara) • Menghormati hak orang lain.
• Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
• Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasanterhadap orang lain
• Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


pemborosan dan gayahidup mewah.
• Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikankepentingan umum.
• Suka bekerja keras.
• Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dankesejahteraan bersama.
• Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.

Jenis-jenis Keadilan (Adil)


Aristoteles membedakan tiga jenis keadilan, yaitu :
(a) keadilan distributif
yaitu memberikan sama yang sama, dan memberikan
tidak sama yang tidak sama. Jadi Guru PNS Gol. III di instansi
A mendapat lungsum perhari sejumlah X, maka seluruh PNS
yang bergolongan III di instansi manapun di seluruh Indonesia,
harus mendapatkan lungsum perhari juga sejumlah X
(b) Keadilan commutative
yaitu penerapan asas proporsional. Biasanya digunakandalam
Hukum Bisnis
(c) Keadilan remedial

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
yaitu memulihkan sesuatu ke keadaan semula,
biasanyadigunakan dalam perkara gugatan ganti
kerugian.Keadilan juga dapat dibedakan ke dalam dua jenis:
• keadilan restitutif
• yaitu keadilan yang berlaku dalam proses litigasi

49
51
50
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
di pengadilan, di mana fokusnya adalah pada pelaku.
Bagaimana menghukum ataumembebaskan pelaku.
• keadilan restoratif
• yaitu keadilan yang berlaku dalam proses penyelesaian
sengketa non litigasi (Alternative Dispute Resolution), di
mana fokusnya bukan pada pelaku, tetapi pada kepentingan
“victims” (korban).
• http://zhyazhy.blogspot.co.id/Implementasi Pancasila Sila
Ke5 Minggu, 24 Februari 2013
Pengambilan keputusan
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat
terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam
menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka
diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda
organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan
lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang
pemimpin atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan
meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif
penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif
tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik.
Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat
ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan
teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan
pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan
organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan
diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang
proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat
dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
52
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan
keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah,
perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan
berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin
timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional
dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak
keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai
dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan,
dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk
mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah
dilakukan.
Biografi Jenderal Sudirman. Dikenal sebagai salah satu
pahlawan Indonesia, jasa-jasanya sangat dikenang dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia (Kerja keras). Jenderal
Besar Soedirman menurut Ejaan Soewandi dibaca Sudirman, Ia
merupakan salah satu orang yang memperoleh pangkat bintang
lima selain Soeharto dan A.H Nasution. Jenderal besar Indonesia
ini lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari
1916. Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama
Siyem. Namun ia lebih banyak tinggal bersama pamannya yang
bernama Raden Cokrosunaryo setelah diadopsi. Ketika Sudirman
pindah ke Cilacap di tahun 1916, ia bergabung dengan organisasi
Islam Muhammadiyah dan menjadi siswa yang rajin serta aktif
dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi serta
ketaatan dalam Islam menjadikan ia dihormati oleh masyarakat.
Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara
sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal.

51
53
52
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi

8 1.3 Mensyukuri 1. Mensyukuri atas 1. Pengertian Penghijauan


keberagaman dapat penghijauan. Pengertian dan definisi reboisasi dan penghijauan ditinjau dari
sosial, budaya, melaksanakan 2. Tujuan dan aspek rehabilitasi atau pemulihan lahan kritis, sebenarnya istilah
dan ekonomi ibadah dengan manfaat dan arti kata ini hampir sama. Perbedaan arti kedua istilah
masyarakat tentram diantara penghijauan. tersebut pada "sasaran lokasi" dan "kesesuaian jenis
sebagai umat yang 3. Menunjukkan tanaman" yang ditanam pada masing-masing lokasi kegiatan.
anugerah Tuhan berbeda di bumi kegiatan dalam Reboisasi merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan
Yang Maha Esa Indonesia. rangka merawat hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat
dalam konteks 2. Kerja sama pekarangan. di dalam kawasan hutan (Manan 1978). Reboisasi meliputi
Bhineka Tunggal dalam 4. Fungsi bumi bagi kegiatan permudaan pohon, penanaman jenis pohon lainnya di
Ika menjalankan umat manusia. area hutan negara dan area lain sesuai rencana tata guna lahan
2.3 Bersikap toleran kegiatan 5. Menunjukkan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian,
dalam menanam Bumi sebagai membangun hutan baru pada area bekas tebang habis, bekas
keberagaman tanaman sumber tebang pilih, atau pada lahan kosong lain yang terdapat di dalam
sosial, budaya, penghijauan kehidupan. kawasan hutan termasuk reboisasi (Kadri dkk, 1992).
dan ekonomi untuk Penghijauan merupakan kegiatan penanaman pada lahan kosong
masyarakat menyelamatkan di luar kawasan hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan
dalam konteks bumi. tanaman keras, misalnya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah,
Bhineka Tunggal 3. Memberikan tanaman perkebunan, tanaman penguat teras, tanaman pupuk
Ika contoh perilaku hijau, dan rumput pekan ternak. Tujuan penanaman agar lahan
3.3 Menelaah mencintai dan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan
keberagaman merawat kembali kesuburannya (Manan 1976; Supriyanto,1984). Menurut
sosial, budaya, kebun/pekarang (Kadri dkk, 1992) (peduli) upaya yang termasuk dalam rangkaian
dan ekonomi an dilingkungan kegiatan penghijauan, yang sudah disebutkan berupa pembuatan
masyarakat sekolah dan bangunan pencegah erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan
4.3 Mengkampa- rumah(peduli) (teras) dan bendungan (check dam) yang dilakukan pada area di

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
54
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
nyekan manfaat 4. Menunjukan luar kawasan hutan. (http://pengertian-
keanekaragama cara definisi.blogspot.com/2012/02/pengertian-reboisasi-dan-
n sosial, budaya, memelihara penghijauan.html)
dan ekonomi lahan sekitar
agar menfaat
untuk manusia

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Contoh: penghijauan (menanam pohon)

Manfaat Bumi
Manfaat bumi bagi makhluk hidup,
1. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup,khususnya manusia.
Berbagai macam jenis makhluk hidup memulai kehidupannya
di bumi.Baik itu dari jenis binatang, tumbuhan dan juga
khususnya manusia.
2. Sebagai lahan mata pencaharian manusia
Sebagai contoh yang akan saya tulis di sini tentu saja mereka
yang memiliki profesi sebagai petani, baik itu Juragannya

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
(bos) maupun mereka yang buruh tani.Para juragan serta
buruh tani sehari-hari memanfaatkan lahan di bumi ini sebagai
ladang penghasilan mereka.Banyak yang mereka tanam di
lahan pertanian mereka, namun saya tidak akan menulis
panjang lebar tentang apa yang mereka tanam di artikel ini,
wkwkwk.

53
55
54
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Tenang, nanti pasti akan saya tuliskan di dalam artikel saya
yang lain.
3. Sebagai tempat di dirikannya bangunan-bangunan manusia
Untuk yang ini saya akan mengambil contoh bagi mereka
yang punya pabrik, kantor, dan bangunan sebagai rumah
tinggal manusia.
- Pabrik dan kantor
Banyak sekali pabrik dan kantor besar berdiri dengan kokoh
di bumi ,berbagai macam produksi di hasilkan dari
pabrik.Kehadirannya pun membuka banyak peluang
lowongan kerja.Nah dari pabrik inilah karyawan mendapat
penghasilan untuk mencukupi ke butuhan mereka.
- Bangunan rumah
Masih tentang bumi ya temen-temen, pasti Anda sudah
tahu berjuta bangunan rumah tinggal di bangun di muka
bumi ini, sayang sekali saya tidak bisa menghitung berapa
banyak jumlah bangunan di bumi ini, soalnya saya tidak
pernah ikut menghitung. (Tanggung Jawab).
Cita Rahmi Labels: Alam Semesta Langit Bumi Lingkungan Hidup
http://kur1p4n.blogspot.co.id/2015/03/manfaat-bumi.html

9 1.4 Mensyukuri 1. Mensyukuri atas 1. Pengertian Pengertian angkasa luar


persatuan dan kebesaran Alloh angkasa luar. Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut
kesatuan atas penciptaan 2. Ruang lingkup sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari
sebagai jagat raya ini. angkasa luar Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah luar
anugerah Tuhan 2. Melakukan 3. Sumber daya angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara
Yang Maha Esa kegiatan belajar alam. dan lokasi "terrestrial". (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
56
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
beserta tentang bumi 4. Manfaat sumber bebas).
dampaknya Indonesia dan daya alam untuk Karena atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun
2.4 Menampilkan angkasa luar. kesejahteraan. terdiri dari lapisan yang secara bertahap semakin menipis dengan
sikap tanggung 3. Menunjukkan 5. Bumi dan tata naiknya ketinggian, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer
jawab terhadap contoh surya dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil ditetapkan
penerapan nilai kekayaan bumi oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi
persatuan dan Indonesia dan yang paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan
kesatuan dalam kandungan angkasa.

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


kehidupan kekayaan luar Di Amerika Serikat, seseorang yang berada di atas ketinggian 80
berbangsa dan angkasa, yang km ditetapkan sebagai astronot. 120 km (75 mil atau 400.000
bernegara bertujuan untuk kaki) menandai batasan di mana efek atmosfer menjadi jelas
3.4 Menelaah membangun sewaktu proses memasuki kembali atmosfer (re-entry). (Lihat
persatuan dan kesejahteraan juga garis Karman).
kesatuan (rajin) Kesalahan pengertian umum tentang batasan ke angkasa adalah
terhadap 4. Menunjukan orbit terjadi dengan mencapai ketinggian ini. Orbit membutuhkan
kehidupan keberadaan kecepatan orbit dan secara teoretis dapat terjadi pada ketinggian
berbangsa dan bumi dan berapa saja. Gesekan atmosfer mencegah sebuah orbit yang
bernegara angkasa luar terlalu rendah.
beserta (tata surya) Ketinggian minimal untuk orbit stabil dimulai sekitar 350 km (220
dampaknya sebagai mil) di atas permukaan laut rata-rata, jadi untuk melakukan
4.4 Menyajikan hasil motivasi untuk penerbangan angkasa orbital nyata, sebuah pesawat harus
telaah persatuan belajar terbang lebih tinggi dan (yang lebih penting) lebih cepat dari yang
dan kesatuan (Tanggung dibutuhkan untuk penerbangan angkasa sub-orbital.
terhadap jawab) Mencapai orbit membutuhkan kecepatan tinggi. Sebuah pesawat
kehidupan belum mencapai orbit sampai ia memutari Bumi begitu cepat
berbangsa dan sehingga gaya sentrifugal ke atas membatalkan gaya gravitasi ke
bernegara bawah pesawat. Setelah mencapai di luar atmosfer, sebuah
beserta pesawat memasuki orbit harus berputar ke samping dan
dampaknya melanjutkan pendorongan roketnya untuk mencapai kecepatan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
yang dibutuhkan; untuk orbit Bumi rendah, kecepatannya sekitar
7,9 km/s (28.400 km/jam — 18.000 mill/jam). Oleh karena itu,
mencapai ketinggian yang dibutuhkan merupakan langkah
pertama untuk mencapai orbit.
Energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan untuk orbit
bumi rendah 32MJ/kg sekitar dua puluh kali energi yang

55
57
56
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
dibutuhkan untuk mencapai ketinggian dasar 10 kJ/km/kg.
Belajar mengenai ruang angkasa disamping mensyukuri
kebesaran ciptaan Alloh, juga merupakan bagian dari empati kita
untuk selalu berfikir tentang manfaat angkasa luar bagi kehidupan
manusia (peduli).
Sumber Daya Alam
Definisi sumber daya alam menurut UURI NO. 32 TH 2009 ttg
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: sumberdaya
alam adalah unsur lingkungan hidupyang terdiri atas sumber daya
hayati dan nonhayatiyang secara keseluruhan membentuk
kesatuan ekosistem
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain. Ada komponen/unsur abiotic (A), biotik (B) dan Sosial
budaya (C/culture); ada unsur alami dan buatan (krn ada unsur
manusia dan
perilakunya).
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi
dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup. Jadi: Sumberdaya alam adalah bagian dari
Lingkungan, dan Lingkungan adalah bagian
dari Ekosistem
Klasifikasi Sumberdaya Alam (Sda)
Berdasarkan Jenisnya:
1. SDA HAYATI (BIOTIK)=> Berasal dari makhluk hidup
2. SDA NIRHAYATI (ABIOTIK) => Berasal dari benda tak hidup
(bahan tambang, dll.)
Berdasarkan Sifatnya:
1. DAPAT DIPERBARUI (RENEWABLE RESOURCES)=>Dapat
digunakan berulang atau dilestarikan, contoh: SDA Hayati
2. TIDAK DAPAT DIPERBARUI (NON RENEWABLE

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
58
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
RESOURCES)=> Tidak dapat didaur ulang, digunakan sekali
saja/tdk dapat dilestarikan, contoh: minyak bumi, batu bara,
gas alam.
3. TIDAK TERBATAS JUMLAHNYA (UNLIMITED): sinar
matahari, udara, arus laut.
Berdasarkan Penggunaannya:
1. SDA PENGHASIL BAHAN BAKU => dapat digunakan untuk
menghasilkan benda/barang lain shg bernilai lebih tinggi.

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Contoh: hasil hutan, barang tambang.
2. SDA PENGHASIL ENERGI: yg dapat menghasilkan energi,
contoh: ombak, panas bumi, arus air, sinar matahari, minyak
bumi, dan sebagainya.
Manfaat Sumber Daya Alam
Sumberdaya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik
maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya:
tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin,
cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).
Menurut urutan kepentingan, kebutuhan hidup manusia, dibagi
menjadi dua sebagai berikut.
1. Kebutuhan Dasar.
Kebutuhan ini bersifat mutlak diperlukan untuk hidup sehat
dan aman. Hal yang termasuk kebutuhan ini adalah sandang,
pangan, papan, dan udara bersih.
2. Kebutuhan sekunder.
Kebutuhan ini merupakan segala sesuatu yang diperlukan
untuk lebih menikmati hidup, yaitu rekreasi, transportasi,
pendidikan, dan hiburan.
Ketika memanfaatkan sumber daya alam maka kita harus

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
memperhatikan secara seksama agar tidak menimbulkan
kerusakan alam dan dapat mendatangkan manfaat besar bagi
kehidupan masyarakat (tanggung jawab)

57
59
58
B. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Silabus
(Sebagai Pengembangan Pembelajaran Tematik)

Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Kelas : VI

Kompetensi Inti Deskripsi Kompetensi

Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
Sikap Sosial
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca), dan menanya
Pengetahuan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda -benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber


Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
Tema 1 (Selamatkan Makhluk Hidup)
1.1 Bersyukur kepada 1. Mengidentifikasi nilai 1. Pengertian Mengamati Portofolio, • Pendidikan
Tuhan Yang Maha dalam sila ke 1 dan ke 2 moral • Mengamati gambar tawuran antar • Laporan hasil Pancasila
Esa atas nilai-nilai (jujur) 2. Karakteristik pelajar diskusi dan hasil dan
Pancasila secara 2. Menunjukkan contoh moral sesuai • Mengamati gambar gambar koruptor mencari data Kewargane
Utuh sebagai satu sikap saling menolong sila-sila yang menjadi buronan KPK cara ga-raan
kesatuan dalam antar teman dalam • Menyimak penjelasan guru tentang memperolehnya SD/MI
kehidupan sehari- dilingkungan rumah pancasila karakteristik moral sesuai sila dalam tentang Kelas VI-e
hari yang berbada agama 3. Contoh pancasila moralitas dalam book,
2.1 Bersikap penuh dan ekonomi perilaku yang • Membaca bahan ajar dan buku sila Pancasila Jakarta:
tanggunga jawab (konsekuen). sesuai peserta didik dan berbagai sumber • Mind map Kemdikbud,

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
60
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
sesuai nilai-nilai 3. Mendiskusikan perilaku dengan belajartentang moralitas yang moralitas dalam 2013
Pancasila dalam toleransi dalam aturan terkandung dalan sila Pancasila sila Pancasila • www.wikipe
kehidupan sehari melaksanakan agama sekolah dan dirumah, sekolah, dan masyarakat. • Menjelaskan dia.com
hari (peduli). dirumah. Menanya proses diskusi • www.googl
3.1 Menganalisis 4. Menunjukkan hak dan 4. Contoh • Mengajukan pertanyaan tentang implementasi e.com
penerapan nilai-nilai kewajiban sebagai perilaku yang implementasi moral dalam sila moralitas di • Koran dan
Pancasila dalam warga perumahan tidak Pancasila dalam kehidupan di rumah rumah, media lain
kehidupan sehari- dengan tetangga bermoral dan sekolah. masyarakatdan
hari (tanggung jawab) • Menyusun pertanyaan tentang sekolah smpai

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


4.1 Menyajikan hasil 5. Menunjukkan sikap penyimpangan moralitas yang tidak menyimpulkan.
analisis sempurna ketika sesuai dengan sila Pancasila Tes ;
pelaksanaan nilai- mengikuti upacara Mengumpulkan Informasi • digunakan untuk
nilai Pancasila bendera (ikhlas). • Mencari dari berbagai sumber belajar menilai hasil
dalam kehidupan 6. Membandingkan nilai di perpustakaan, koran, dan internet belajar secara
sehari-hari adil pada sila ke 2 mengenai karakteristik moralitas individu tentang
dengan sila ke 5 (Adil) • Mendiskusikan tentang moralitas yang pengetahuan
7. Menampilkan pakaian tercermin pada sila Pancasila dan karakteristik
adat (toleransi) mentabulasikan-nya moralitas dalam
8. Mendiskusikan • Melakukan wawancara dengan tokoh sila Pancasila.
tayangan video tentang masyarakat mengenai moralitas yang Pengamatan;
musyawarah kelas saat dianut dan yang melanggar moral • merupakan
rapat piket (tanggung Mengasosiasi penilaian proses
jawab) • mendiskusikan hubungan berbagai untuk menilai
9. Menunjukkan contoh informasi yang diperoleh untuk perilaku dan
sikap saling menghargai menyimpulkan mengenai nilai moral sikap peserta
pendapat dalam dalam setiap sila pada Pancasila didik dalam
keluarga (Ikhlas). • mendiskusikan hubungan berbagai proses
10. Menemukan nilai-nilai informasi yang diperoleh untuk pembelajaran di
Pancasila dalam cerita menyimpulkan berbagai peristiwa yang kelas
Malin Kundang (jujur). melanggar dan yang mengikuti

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
moralitas yang terkandung dalam sila
Pancasila rumah, sekolah dan di
masyarakat
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan hasil diskusi

59
61
60
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
mengenai nilai moral dalam setiap sila
dalam Pancasila
• Melaporkan hasil wawancara dan
penggalian melalui perpustakaan,
koran, dan internet mengenai
implementasi moralitas di rumah,
sekolah, dan
masyarakatyangperwujudan
Tema 2 (Persatuan dalam Perbedaan)
1.4 Mensyukuri 1. Mengambil prakarsa 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
persatuan dan untuk membantu umat keberagama • Mengamati gambar berbagai pakaian • Laporan hasil Pancasila
kesatuan sebagai lain dalam pengamanan n adat di indonesia diskusi dan dan
anugerah Tuhan perayaan 2. Pengertian • Mengamati gambar orang yang hasilmencari Kewargane
Yang Maha Esa agama.(kebersamaan) perundang- berbeda jenis suku di indonesia data cara garaan
beserta dampaknya 2. Membagikan sebagian undangan • Membaca berbagai sumber tentang memperolehnya SD/MI
2.4 Menampilkan sikap rizki kepada orang yang 3. Pengertian keberagaman budaya, ras, agama dan tentang Kelas VI, e-
tanggung jawab kurang mampu tanpa partisipasi sebagainya keberagaman book,
terhadap melihat perbedaan 4. Pokok pokok • Membaca berbagai sumber tentang • Mind map Jakarta:
penerapan nilai agama yang dianut pikiran berbagai perundang-undangan tentang hak, Kemdikbud,
persatuan dan (kesetaraan). tentang hak, • Mengamati gambar anak melanggar kewajiban, 2013
kesatuan dalam 3. Mengundang tetangga kewajiban, aturan tanggung jawab • Referensi
kehidupan untuk ikut serta berdoa dan • Mengamati gambar orang sedang ikut • Menjelaskan /Internet
berbangsa dan agar wilayahnya tanggung rapat proses diskusi sesuai
bernegara terhindar dari bencana. jawab. Menanya menegakkan materi
3.4 Menelaah (ikhlas) 5. Contoh • Mengajukan pertanyaan tentang cara aturan disekolah pokok
persatuan dan 4. Mengajak orang lain perilaku yang mengimplementasikan hak, kewajiban dan melaporkan
kesatuan terhadap untuk ikut sesuai dan tanggungjawab hasil diskusi.
kehidupan menyumbangkan harta dengan hak, Tes ;
• Merumuskan pertanyaan tentang
berbangsa dan untuk membantu kewajiban , • digunakan untuk
tentang apa manfaat mempelajari hak,
bernegara beserta musibah dan menilai hasil
kewajiban, dan tanggung jawab di
dampaknya kebanjiran.(berbagi). tanggung belajar secara
sekolah, rumah dan masyarakat
4.4 Menyajikan hasil 5. Memberikan contoh jawab indvIidu tentang
Mengumpulkan Informasi
telaah persatuan perilaku tidak boleh peserta didik pengetahuan
• Mencari informasi dari berbagai
dan kesatuan menggelapkan barang terhadap hak, kewajiban,
sumber dan mendiskusikan tentang
terhadap kehidupan inventaris pelaksanaan dan tanggung
kewajiban peserta didik saat di rumah,
berbangsa dan sekolah.(jujur).

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tugas-

62
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
bernegara beserta 6. Melaksanakan tugasnya sekolah, dan masyarakat jawab.
dampaknya keputusan hasil • Wawancara terhadap guru kelas untuk Pengamatan;
musyawarah osis yang memperoleh jawaban menganai hak, • merupakan
telah kewajiban, dan tanggung jawab penilaian proses
diputuskan.(komitmen) Mengasosiasi untuk menilai
7. Memakai pakaian • Mendiskusikan tentang hak dan perilaku dan
produksi dalam negeri kewajiban peserta didik dengan sikap peserta
(peduli) peserta didik lain yang dipandu oleh didik dalam
8. Mendeskripsi kan guru kelas sehingga dapat dipahami proses

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


pokok-pokok pikiran • Menyimpulkan arti penting hak, pembelajaran di
tentang hak dan kewajiban, dan tanggung jawab kelas
kewajiban sebagai peserta didik saat disekolah, di rumah,
warga yang hidup di dan masyarakat
masyarakat. Mengkomunikasikan
9. Mengiden-tifikasi hak • Menyusun tulisan untuk laporan
hak dan kewajiban tentang rumusan hak, kewajiban, dan
sebagai murid di tanggung jawab di sekolah, dirumah,
sekolah. dan masyarakat
10. Mentaati berbagai • Menyusun mind maping tentang hak,
aturan yang ditetapkan kewajiban, dan tanggungjawab untuk
sekolah. (disiplin) ditempel di dinding kelas
11. Berpartisipasi
menghadiri undangan
rapat di lingkungan RT
(tanggung jawab)
Tema 3 (Tokoh dan Penemuan)
1.2 Menghargai makna 1. Menunjukkan besarnya 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
kewajiban, hak, dan uang saku sekolah hak, • Mengamati gambar kegiatan di kelas • penilaian ini Pancasila
tanggung jawab kepada kakaknya (jujur) kewajiban, • Mengamati gambar tokoh digunakan untuk dan
sebagai warga 2. Mengidentifikasi hak dan • Mengamati kegiatan di rumah menilai hasil Kewargane

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Negara dalam anak dalam keluarga tanggung Menanya pekerjaan baik garaan
menjalankan (tanggung jawab) jawab Tanya jawab tentang : individu maupun SD/MI
agama 3. Menunjukkan contoh 2. Pelaksanaan • Hak dan kewajiban kelompok: karya Kelas VI, e-
2.2 Melaksanakan wajib belajar bagi anak hak, • Aktifitas tokoh gambar, puzel book,
kewajiban, hak dan sekolah (tanggung kewajiban, • Disiplin tentang kegiatan Jakarta:
tanggung jawab jawab) dan ekonomi dan Kemdikbud,

61
63
62
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
sebagai warga 4. Mengajak teman untuk tanggung Mengumpulkan Informasi tokoh. 2013
Negara sebagai datang kesekolah tepat jawab • Mencari informasi dari berbagai Tes; • Referensi/In
wujud cinta tanah waktu (disiplin) 3. Contoh literatur di perpustakaan sekolah dan • digunakan untuk ternet
air tanggung perpustakaan umum menilai hasil sesuai
3.2 Menganalisis jawab • Wawancara dengan berbagai nara belajar secara materi
pelaksanaan 4. Konsep sumber tentang kehidupan di indVIidu tentang pokok
kewajiban, hak, dan disiplin lingkungan sekolah dan dirumah pengetahuan
tanggung jawab kelas sosial,
sebagai warga Mengasosiasi kegiatan
Negara beserta • Mendiskusikan tentang hak dan ekonomi, dan
dampaknya dalam tanggung jawab di sekolah interaksi social.
kehidupan sehari- • Membuat teka-teki dalam bentuk pazel Pengamatan;
hari mengenai kegiatan belajar antar • penilaian ini
4.2 Menyajikan hasil peserta didik merupakan
analisis • Menyimpulkan arti penting mengetahui penilaian proses
pelaksanaan aktifitas tokoh dan kedisiplinan untuk menilai
kewajiban, hak, dan Mengkomunikasikan perilaku dan
tanggung jawab • Mempresentasikan hasil diskusi sikap peserta
sebagai warga tentang hak dan tanggung jawab di didik dalam
masyarakat beserta sekolah proses
dampaknya dalam • Membuat hasil karya lukis tokoh pembelajaran
kehidupan sehari-
• Menggambar alur kegiatan dirumah
hari
dan ditempel di dinding kelas
Tema 4 (Globalisasi)
1.2 Menghargai makna 1. Menunjukkan perilaku 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
kewajiban, hak, dan rukun antar sesama Globalisasi • Menyimak penjelasan guru tentang • Penilaian ini Pancasila
tanggung jawab umat di lingkungannya. 2. Pengertian pengertian dan manfaat persatuan dan digunakan untuk dan
sebagai warga 2. Menjaga keamanan persatuan kesatuan ,konflik sosial, dan menilai hasil Kewargane
Negara dalam bersama dari pengaruh dan kesatuan globalisasi pekerjaan baik garaan
menjalankan globalisasi pada saat untuk • Mengamati gambar masalah sosial individu maupun SD/MI
agama musyawarah RT mengantisipa berkaitan tawuran antar pelajar kelompok Kelas VI-e
2.2 Melaksanakan berlangsung. si globalisasi. Menanya tentang laporan book,
kewajiban, hak dan 3. Melestarikan budaya 3. Contoh • Menyusun pertanyaan tentang hasil Jakarta:
tanggung jawab lokal kepada generasi bentuk dan pengertian konflik sosial dan diskusimengena Kemdikbud,
sebagai warga penerus melalui latihan nilai i manfaat 2013

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
64
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
Negara sebagai dan pendidikan. persatuan globalisasi persatuan, • Koran dan
wujud cinta tanah 4. Mentatati tata tertib dan kesatuan • Melakukan wawancara dengan kesatuan, dan media
air dalam bekerja di di sekolah berbagai pihak berkaitan dengan factor penyebab elektronik
3.2 Menganalisis kantor.(disiplin) dan penyebab tawuran konflik dalam • Referensi/In
pelaksanaan 5. Menggali nilai-nilai dimasyarakat • Menyusun pertanyaan tentang apa kehidupan ternet
kewajiban, hak, dan persatuan dan kesatuan 4. Manfaat manfaat persatuan dan kesatuan bermasyarakat sesuai
tanggung jawab bangsa yang berlaku di persatuan dalam praktek kerja dan masyarakat serta dampak materi
sebagai warga lingkungan sekolah dan dan kesatuan Mengumpulkan Informasi globalisasi. pokok
Negara beserta masyarakat. dalam • Mencari informasi dari berbagai

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


dampaknya dalam 6. Menjelaskan peristiwa bermasyarak sumber dan mendiskusikan tentang Tes;
kehidupan sehari- tawuran anak-anak SD at dan pengertian konflik sosial, persatuan • digunakan untuk
hari yang menagkibatkan praktek dan kesatuan serta globalisasi menilai hasil
4.2 Menyajikan hasil pecahnya persatuan dalam • Mengumpulkan data tentang contoh belajar secara
analisis dan kesatuan sebagai pekerjaan. tawuran yang melibatkan peserta didik individu tentang
pelaksanaan dampak globalisasi 5. Pengertian dalam kehidupan bermasyarakat pengetahuan
kewajiban, hak, dan 7. Menunjukkan contoh tata tertib. Mengasosiasi mengenai
tanggung jawab kegiatan yang 6. Contoh nilai- • Mendiskusikan tentang manfaat persatuan,
sebagai warga menyebabkan nilai persatuan dan kesatuan, serta mencari kesatuan, dan
masyarakat beserta pecahnya persatuan persatuan faktor penyebab konflik/tawuran dan konflik social
dampaknya dalam dan kesatuan.(peduli) dan kesatuan dampak globalisasi serta
kehidupan sehari- 8. Menuliskan contoh 6. Dampak Mengkomunikasikan globalisasi.
hari pengembangan nilai globalisasi • Mempresentasikan hasil pengamatan Pengamatan;
1.3 Mensyukuri saling menghormati, terhadap dan hasil diskusi melalui tulisan, • penilaian ini
keberagaman dan menghargai dalam persatuan gambar, dan sebagainya merupakan
sosial, budaya, dan keberagaman dan • Mensimulasikan penyebab konflik penilaian proses
ekonomi suku,agama, ras, kesatuan. yang menyebabkan tawuran yang untuk menilai
masyarakat sebagai budaya, dan gender 7. Teori konflik dapat mengganggu persatuan dan perilaku dan
anugerah Tuhan yang mendukung soaial kesatuan. sikap peserta
Yang Maha Esa persatuan dan kesatuan 8. Dampak didik dalam
dalam konteks (tanggung jawab) pecahnya proses

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Bhineka Tunggal persatuan pembelajaran
Ika dan kesatuan dan simulasi.
2.3 Bersikap toleran 9. Pengertian
dalam keberagama
keberagaman nm suku, ras,
sosial, budaya, dan agama

63
65
64
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
ekonomi
masyarakat dalam
konteks Bhineka
Tunggal Ika
3.3 Menelaah
keberagaman
sosial, budaya, dan
ekonomi
masyarakat
4.3 Mengampanyekan
manfaat
keanekaragaman
sosial, budaya, dan
ekonomi
Tema 5 (Wirausaha)
1.3 Mensyukuri 1. Mensyukuri atas nikmat 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
keberagaman kemerdekaanIndonesia wirausaha. • Mengamati gambar usaha dagang • Portofolio, Pancasila
sosial, budaya, dan karena dapat secara 2. Ruang • Mengamati gambar/film peristiwa hiruk penilaian ini dan
ekonomi bebas mengembangkan lingkup pikuk pedagang kaki lima digunakan untuk Kewargane
masyarakat sebagai wirausaha wirausaha. • Menyimak penjelasan guru tentang menilai hasil garaan
anugerah Tuhan 2. Membenarkan bahwa 3. Contoh gambar/film pekerjaan baik SD/MI
Yang Maha Esa dengan semangat perilaku Menanya individu maupun Kelas VII,
dalam konteks kebersamaan dapat kerjasama • Tanya jawab tentang wirausaha kelompok. e-book,
Bhineka Tunggal mengembangkan usaha dalam • Merumuskan pertanyaan peran Tes; Jakarta:
Ika secara mandiri baik membangun wirausaha untuk meningkatkan • digunakan untuk Kemdikbud,
2.3 Bersikap toleran (kebersamaan) wirausaha. kesejahteraan. menilai hasil 2013.
dalam 3. Mempresentasikan hasil 4. Pengertian Mengumpulkan Informasi belajar secara • Referensi/in
keberagaman diskusi tentang nilai entrepreneur • Mencari informasi dari berbgai sumber individu tentang ternet
sosial, budaya, dan wira usaha bagi 5. Contoh dan mendiskusikan tentang usaha pengetahuan sesuai
ekonomi kesejahteraan. (kerja sukses story • Mencari informasi dari berbgai sumber wirausaha. materi
masyarakat dalam keras) pejuang dan mendiskusikan makna mengisi • Pengamatan; pokok.
konteks Bhineka 4. Mengisi kemerdekaan wirausaha Kemerdekaan melalui wirausaha penilaian ini
Tunggal Ika dengan cara bekerja Mengasosiasi merupakan
3.3 Menelaah keras untuk menghidupi penilaian proses
• Mendiskusikan masalah masalah yang
keberagaman keluarga melalui wira untuk menilai
mungkin timbul dalam menjalankan
sosial, budaya, dan usaha (kerja keras)

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
66
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
ekonomi 5. Mengilustrasikan usaha perilaku dan
masyarakat kegiatan para pejuang • Mendiskusikan tentang manfaat sikap peserta
4.3 Mengampa nyekan wirausaha dalam wirausaha didik dalam
manfaat meningkatkan Mengkomunikasikan proses
keanekaragaman kesejahteraan. • Mempresentasikan hasil diskusi pembelajaran.
sosial, budaya, dan tentang wirausaha
ekonomi • Menampilkan hasil karya gambar
pabrik, gerobak dan usaha
perdagangan

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Tema 6 (Kesehatan Masyarakat)
1.2 Menghargai makna 1. Mensyukuri atas dapat 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
kewajiban, hak, dan melaksanakan ibadah kesehatan • Mengamati kegiatan kerja bakti • penilaian ini Pancasila
tanggung jawab dengan tentram masyarakat. kesehatan di sekolah yang melibatkan digunakan untuk dan
sebagai warga diantara umat yang 2. Kerja sama warga sekolah dan masyarakat menilai hasil Kewargane
Negara dalam berbeda. antar sama • Mengamati peristiwa interaksi dengan pekerjaan baik garaan
menjalankan 2. Kerja sama dalam agama, ras, teman dan orang lain yang terjadi di individu maupun SD/MI
agama membangun hidup suku dan lingkungan sekolah dan masyarakat kelompok Kelas VI,e-
2.2 Melaksanakan sehat di lingkungan golongan Menanya tentang saling book,
kewajiban, hak dan tempat tinggal. untuk • Merumuskan pertanyaan berkaitan kerjasama Jakarta:
tanggung jawab 3. Memberikan contoh membangun kesehatan dalam Kemdikbud,
sebagai warga perilaku taat kesehatan • Menyusun pertanyaan berkaitan melaksanakan 2013
Negara sebagai melaksanakan sekolah. dengan manfaat kesehatan kesehatan di • Referensi/In
wujud cinta tanah keputusan sekolah 3. Contoh Mengumpulkan Informasi sekolah ternet
air tentang perilaku taat • Mencari informasi dari berbagai Tes; sesuai
3.2 Menganalisis kesehatan(komitmen) melaksanaka sumber belajar dan mendiskusikan • digunakan untuk materi
pelaksanaan 4. Menyatakan kesediaan n keputusan tentang kesehatan sekolah menilai hasil pokok
kewajiban, hak, dan untuk bersatu tentang • Mengumpulkan informasi melalui belajar secara
tanggung jawab membangun kesehatan kesehatan. berbagai sumber dan wawancara individu tentang
sebagai warga tanpa membedakan 4. Contoh untuk menjawab pertanyaan pengetahuan
Negara beserta agama, suku, ras, dan perilaku kesehatan sekolah kerjasama antar

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
dampaknya dalam golongan tanggung Mengasosiasi berbeda agama,
kehidupan sehari- (kebersamaan) jawab di UKS • Mendiskusikan berbagai hal tentang ras, suku dan
hari 5. Menunjukkan contoh manfaat kesehatan sekolah golongan dalam
4.2 Menyajikan hasil perilaku tanggung membangun
• Meyimpulkan arti penting kesehatan di
analisis jawab untuk ikut kesehatan
sekolah

65
67
66
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
pelaksanaan melaksanakan • Menyimpulkan arti penting sikap Pengamatan;
kewajiban, hak, dan kesehatan toleransi bidang kesehatan dalam • penilaian ini
tanggung jawab sekolah.(tanggung masyarakat Indonesia yang beragam merupakan
sebagai warga jawab) Mengkomunikasikan penilaian proses
masyarakat beserta • Menyusun laporan dan untuk menilai
dampaknya dalam mempresentasikan tentang saling perilaku dan
kehidupan sehari- menolong bidang kesehatan sikap peserta
hari meskipun ada keberagaman didik dalam
masyarakat proses
• Menampilkan gambar tentang aktifitas pembelajaran,
kesehatan di UKS sekolah • Penilaian
teman sejawat
untuk menilai
sikap saling
kerjasama

Tema 7 (Kepemimpinan)
1.1 Bersyukur kepada 1. Menceritakan tokoh 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
Tuhan Yang Maha Bung Karno saat kemerdekaa • Mengamati kegiatan rapat dan tata • penilaian ini Pancasila
Esa atas nilai-nilai mengikuti sidang n cara mengambil keputusan. digunakan untuk dan
Pancasila secara kemerdekaan (Mandiri) 2. Pengambilan • Mengamati peristiwa interaksi dengan menilai hasil Kewargane
Utuh sebagai satu 2. Menerapkan keputusan teman dan orang lain yang terjadi di pekerjaan baik garaan
kesatuan dalam musyawarah pada saat untuk organisasi lingkungan sekolah dan individu maupun SD/MI
kehidupan sehari- memilih sekolah memilih masyarakat kelompok Kelas VI,e-
hari (tanggung jawab) 3. Konsep • Mengamati diskusi dalam organisasi tentang saling book,
2.1 Bersikap penuh 3. Mengikuti menyanyi menghargai pramuka disekolah kerjasama Jakarta:
tanggunga jawab lagu Indonesia raya orang lain Menanya dalam saat Kemdikbud,
sesuai nilai-nilai saat upacara sekolah 4. Menunjukkan • Merumuskan pertanyaan berkaitan diskusi pramuka 2013
Pancasila dalam (Mandiri) contoh adil sejarah berdirinya organisasi pramuka di sekolah. • Referensi/In
kehidupan sehari 4. Menunjukkan contoh pada sila ke di sekolah Tes; ternet
hari sikap menghargai 5 • Menyusun pertanyaan berkaitan • digunakan untuk sesuai
3.1 Menganalisis pendapat teman saat 5. Contoh dengan peristiwa seperti siapa, apa, menilai hasil materi
penerapan nilai-nilai rapat kegiatan Pramuka kepemimpina kapan, bagaimana, menyelesaikan belajar secara pokok
Pancasila dalam (Peduli) n Panglima masalah dalam organisasi pramuka di indVIidu tentang
kehidupan sehari- 5. Menunjukkan contoh Sudirman sekolah pengetahuan

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
hari tentang adil pada sila ke 6. Pramuka

68
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
4.1 Menyajikan hasil 5 (Tanggung jawab) sebagai Mengumpulkan Informasi kerjasama
analisis 6. Mengidentifikasi contoh sarana • Mencari informasi dari berbagai anggota dalam
pelaksanaan nilai- sikap kepemimpinan pembelajara sumber belajar dan mendiskusikan organisasi
nilai Pancasila Panglima Besar n antikorupsi tentang manfaat organisasi sosial pramuka yang
dalam kehidupan Sudirman dari buku (pramuka, RT, sekolah) berbeda agama,
sehari-hari cerita (Jujur) • Mengumpulkan informasi melalui ras, suku dan
7. Menerapkan sikap adil berbagai sumber dan wawancara golongan
pada pertunjukan untuk menjawab pertanyaan berkaitan • Pengamatan;
drama “anak cerdas” di dengan berdirinya organisasi penilaian ini

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


sekolah (adil) Mengasosiasi merupakan
8. Mempresentasikan • Mendiskusikan berbagai hal tentang penilaian proses
sikap adil dan mufakat makna saling kerja sama dalam rapat untuk menilai
dalam mengambil di organisasi social (pramuka, RT, dll) perilaku dan
keputusan tentang • Menyimpulkan arti penting sikap sikap peserta
kegiatan Pramuka toleransi dalam saat melaksanakan didik dalam
(setara) tugas organisasi (missal: rapat, kerja proses
sama dalam tugas) pembelajaran,
• Mengkomunikasikan • Penilaian teman
• Menyusun laporan dan sejawat untuk
mempresentasikan tentang struktur menilai sikap
organisasi social (pramuka, RT, saling
sekolah) kerjasama.
• Menampilkan gambar saat rapat dan
saat mengambil keputusan
Tema 8 (Bumiku)
1.3 Mensyukuri 1. Mensyukuri atas dapat 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
keberagaman melaksanakan ibadah penghijauan. • Mengamati kegiatan penghijauan • penilaian ini Pancasila
sosial, budaya, dan dengan tentram 2. Tujuan dan disekitar sekolah yang dilakukan oleh digunakan untuk dan
ekonomi diantara umat yang manfaat peserta didik menilai hasil Kewargane
masyarakat sebagai berbeda di bumi penghijauan. • Mengamati peristiwa interaksi dengan pekerjaan baik garaan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
anugerah Tuhan Indonesia. 3. Menunjukkan teman dan orang lain yang terjadi pada individu maupun SD/MI
Yang Maha Esa 2. Kerja sama dalam kegiatan saat kegiatan penghijauan kelompok Kelas VI,e-
dalam konteks menjalankan kegiatan dalam • Mengamati perilaku peserta didik pada tentang saling book,
Bhineka Tunggal menanam tanaman rangka saat melaksanakan penghijauan kerjasama Jakarta:
Ika penghijauan untuk merawat Menanya dalam kegiatan Kemdikbud,

67
69
68
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
2.3 Bersikap toleran menyelamatkan bumi. pekarangan. • Merumuskan pertanyaan berkaitan penghijauan. 2013
dalam 3. Memberikan contoh 4. Fungsi bumi dengan manfaat bumi sebagai tempat Tes; • Referensi/In
keberagaman perilaku mencintai dan bagi umat makhluk hidup • digunakan untuk ternet
sosial, budaya, dan merawat manusia. • Menyusun pertanyaan berkaitan fungsi menilai hasil sesuai
ekonomi kebun/pekarangan 5. Menunjukkan penghijauan dan fungsi bumi untuk belajar secara materi
masyarakat dalam dilingkungan sekolah Bumi manusia individu tentang pokok
konteks Bhineka dan rumah(peduli) sebagai Mengumpulkan Informasi pengetahuan
Tunggal Ika 4. Menunjukan cara sumber • Mencari informasi dari berbagai fungsi bumi
3.3 Menelaah memelihara lahan kehidupan. sumber belajar dan mendiskusikan sebagai sumber
keberagaman sekitar agar menfaat tentang manfaat bumi dan penghijauan kehidupan
sosial, budaya, dan untuk manusia • Mengumpulkan informasi melalui • Pengamatan;
ekonomi berbagai sumber dan wawancara penilaian ini
masyarakat untuk menjawab pertanyaan berkaitan merupakan
4.3 Mengampanyekan dengan penghijauan penilaian proses
manfaat Mengasosiasi untuk menilai
keanekaragaman • Mendiskusikan berbagai hal tentang perilaku dan
sosial, budaya, dan makna penghijauan dan makna bumi sikap peserta
ekonomi untuk kehidupan didik dalam
• Menyimpulkan arti penting proses
penghijauan dan bumi bagi kehidupan. pembelajaran,
Mengkomunikasikan • Penilaian teman
• Menampilkan gambar saat kegiatan sejawat untuk
penghijauan untuk mencintai bumi menilai sikap
saling
kerjasama

Tema 9 (Menjelajah Angkasa Luar)


1.4 Mensyukuri 1. Mensyukuri atas 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
persatuan dan kebesaran Alloh atas angkasa luar. • Mengamati gambar kegiatan astronot • penilaian ini Pancasila
kesatuan sebagai penciptaan jagat raya 2. Ruang di angkasa luar digunakan untuk dan
anugerah Tuhan ini. lingkup • Mengamati kegiatan pengolahan lahan menilai hasil Kewargane
Yang Maha Esa 2. Melakukan kegiatan angkasa luar pekarangan disekitar sekolah pekerjaan baik garaan
beserta dampaknya belajar tentang bumi 3. Sumber daya Menanya individu maupun SD/MI
2.4 Menampilkan sikap Indonesia dan angkasa alam. • Merumuskan pertanyaan berkaitan kelompok Kelas VI,e-
tanggung jawab luar. 4. Manfaat dengan manfaat angkasa luar bagi tentang book,

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
70
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
terhadap 3. Menunjukkan contoh sumber daya kehidupan pengetahuan Jakarta:
penerapan nilai kekayaan bumi alam untuk • Menyusun pertanyaan berkaitan angkasa luar Kemdikbud,
persatuan dan Indonesia dan kesejahteraa. manfaat sumber daya alam bagi dan manfaat 2013
kesatuan dalam kandungan kekayaan 5. Bumi dan kesejahteraan manusia sumber daya • Referensi/In
kehidupan luar angkasa, yang tata surya Mengumpulkan Informasi alam. ternet
berbangsa dan bertujuan untuk • Mencari informasi dari berbagai sesuai
bernegara membangun sumber belajar dan mendiskusikan Tes; materi
3.4 Menelaah kesejahteraan (rajin) tentang angkasa luar dan sumber daya • digunakan untuk pokok
persatuan dan 4. Menunjukan alam menilai hasil

Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


kesatuan terhadap keberadaan bumi dan • Mengumpulkan informasi melalui belajar secara
kehidupan angkasa luar (tata berbagai sumber dan wawancara individu tentang
berbangsa dan surya) sebagai motivasi untuk menjawab pertanyaan berkaitan pengetahuan
bernegara beserta untuk belajar (Tanggung komponen angkasa luar dan angkasa luar
dampaknya jawab) kandungan sumber daya alam dan sumber
4.4 Menyajikan hasil Mengasosiasi daya alam
telaah persatuan • Mendiskusikan berbagai hal tentang • Pengamatan;
dan kesatuan manfaat angkasa luar dan sumber penilaian ini
terhadap kehidupan daya alam merupakan
berbangsa dan • Menyimpulkan arti penting angkasa penilaian proses
bernegara beserta luar dan sumber daya alam. untuk menilai
dampaknya Mengkomunikasikan perilaku dan
• Menampilkan gambar angkasa luar sikap peserta
dengan berbagai atributnya didik dalam
• Mempresentasikan kandungan sumber proses
daya alam indonesia pembelajaran,
• Penilaian teman
sejawat untuk
menilai sikap
saling
kerjasama

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
69
71
C. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran
(RPP) Tematik

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Indonesia


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas / semester : 6/1
Tema / sub tema :
Materi Pokok : Globalisasi
Alokasi waktu : 1 hari (1x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran:
1. Berdasarkan pengamatan dan contoh yang diberikan guru, peserta didik dapat
mengucapkan doa baik untuk dirinya sendiri maupun memimpin teman-temannya
sebelum dan sesudah belajar.
2. Melalui contoh dan pembiasaan, peserta didik terbiasa menjaga kebersihan diri,
barang-barang, maupun tempat yang digunakannya sebagai wujud cinta tanah air.
3. Setelah mengamati gambar dan diskusi kelas, peserta didik dapat menjelaskan
keberagaman yang ada di Indonesia dalam bentuk tulisan yang benar.
4. Melalui pengamatan tentang keberagaman (suku banga, agama, bahasa, dll) dapat
memperkuat rasa persatuan dan kesatuan antarteman.
5. Setelah membaca teks mengenal budaya daerah tertetu, peserta didik mampu
mengolah informasi dalam bentuk peta pikiran yang benar.
6. Setelah mencari informasi keberagaman teman sekelas dan berdiskusi, peserta didik
mampu menjelaskan sikap yang harus ditunjukkkan untuk menghormati keberagaman
dalam bentuk tulisan yang benar.
7. Melalui pengamatan tentang keberagaman yang ada di lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat, peserta didik dapat melaksanakan kebersamaan dan tanggung jawab
dalam kehidupan sehari-hari.
8. Setelah membaca teks tentang keberagaman global peserta didik dapat mengartikan
keberagaman global, memahami isinya, dan dapat menceritakan secara tertulis
maupun secara lisan dengan bahasa sendiri.
9. Setelah mendengarkan penjelasan dan contoh dari guru, peserta didik dapat
menunjukkan tanggung jawab dalam kehidupan bersekolah dan bermasyarakat.

B. Kompetensi Dasar
PPKn (Terintegrasi)
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga Negara dalam
menjalankan agama
2.2 Melaksanakan kewajiban, hak dan tanggung jawab sebagai warga Negara sebagai

70 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
72
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
wujud cinta tanah air
3.2 Menganalisis pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga
Negara beserta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai
warga masyarakat beserta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat dalam
konteks Bhineka Tunggal Ika
3.3 Menelaah keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
4.3 Mengampanyekan manfaat keanekaragaman sosial, budaya, dan ekonomi

IPS (Terintegrasi)
2.1 Menujukkan perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sebagai perwujudan rasa nasionalisme.
2.3 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, percaya diri dalam mengembangkan
pola hidup sehat, kelestarian fisik, budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat

Bahasa Indonesia (Terintegrasi)


1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang
diakui sebagai sarana yang lebih unggul daripada bahasa lain untuk memperoleh
pengetahuan
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab tentang ciri khusus makhluk hidup dan
lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
3.3 Menguraikan isi teks pidato tentang cinta tanah air dan sistem pemerintahan serta
layanan masyarakat daerah dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

SBdP (Terintegrasi)
3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan prinsip seni dan karya seni rupa
nusantara
3.2 Mengenal harmoni dan simbol teks lagu sederhana
4.1 Menggambar perspektif sederhana dengan menerapkan proporsi dan komposisi
berdasarkan hasil pengamatan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


PPKn (Terintegrasi)
1. Menunjukkan perilaku rukun antar sesama umat di lingkungannya.
2. Menjaga keamanan bersama dari pengaruh globalisasi pada saat musyawarah RT
berlangsung.
3. Melestarikan budaya lokal kepada generasi penerus melalui latihan dan pendidikan.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 71
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 73
4. Mentatati tata tertib dalam bekerja di kantor.(disiplin)
5. Menggali nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa yang berlaku di lingkungan sekolah
dan masyarakat.
6. Menjelaskan peristiwa tawuran anak-anak SD yang menagkibatkan pecahnya
persatuan dan kesatuan sebagai dampak globalisasi
7. Menunjukkan contoh kegiatan yang menyebabkan pecahnya persatuan dan
kesatuan.(peduli)
8. Menuliskan contoh pengembangan nilai saling menghormati, dan menghargai dalam
keberagaman suku,agama, ras, budaya, dan gender yang mendukung persatuan dan
kesatuan (tanggung jawab)

IPS (Terintegrasi)
1. Menyebutkan contoh perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme.
2. Menyebutkan contoh perilaku tanggung jawab, peduli, percaya diri dalam
mengembangkan pola hidup sehat, kelestarian fisik, budaya, dan peninggalan berharga
di masyarakat

Bahasa Indonesia (Terintegrasi)


1. Mengidentifikasi keunggulan bahasa Indonesia dibanding dengan bahasa lain.
2. Menyebutkan contoh bentuk kepedulian dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-
hari melalui pemanfaatan bahasa Indonesia.
3. Menuliskan teks pidato yang berisi tentang cinta tanah air.
4. Mengidentifikasi isi teks pidato tentang cinta tanah air dan sistem pemerintahan serta
layanan masyarakat.

SBdP (Terintegrasi)
1. Menyebutkan contoh karya dua dimensi berdasarkan prinsip seni dan karya seni rupa
nusantara
2. Menyebutkan contoh karya tiga dimensi berdasarkan prinsip seni dan karya seni rupa
nusantara
3. Menyebutkan contoh harmoni dan simbol teks lagu sederhana
4. Menggambar perspektif sederhana dengan menerapkan proporsi dan komposisi
berdasarkan hasil pengamatan

D. Materi Pembelajaran
PPKn (Terintegrasi)
1. Pengertian Globalisasi
2. Pengertian persatuan dan kesatuan untuk mengantisipasi globalisasi.
3. Contoh bentuk dan nilai persatuan dan kesatuan di sekolah dan dimasyarakat
4. Manfaat persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat dan praktek dalam pekerjaan.

72 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
74
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
5. Pengertian tata tertib.
6. Contoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan
7. Dampak globalisasi terhadap persatuan dan kesatuan.
8. Teori konflik soaial
9. Dampak pecahnya persatuan dan kesatuan
10. Pengertian keberagamanm suku, ras, agama

Pengembangan Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi


Pengertian Globalisasi
Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang
menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia
sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan
bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup,
orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker
(2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan
politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke
dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global
Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan
dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan
masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi
informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari
kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi
internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita
dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat
dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama
pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit
dan lain-lain.
Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti
budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya
Perkembangan globalisasi ditandai dengan kuatnya pengaruh lembaga-Iembaga
kemasyarakatan internasional, negara-negara maju yang ikut mengatur percaturan
perpolitikan, perekonomian, sosial budaya dan pertahanan dan keamanan global. Kondisi
ini akan menumbuhkan berbagai konflik kepentingan, baik antar negara maju dengan
negara-negara berkembang maupun antar sesama negara berkembang serta lembaga-
Iembaga internasional. Disamping hal tersebut adanya issu global yang meliputi

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 73
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 75
demokratisasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan
nasional.
Globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya di bidang informasi, komunikasi dan trnasportasi, sehingga dunia
menjadi transparan seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas negara.
Kondisi yang demikian menciptakan struktur baru yaitu struktur global. Kondisi ini akan
mempengaruhi struktur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di
Indonesia, serta akan mempengaruhi juga daiam berpola pikir, sikap dan tindakan
masyarakat Indonesia. Dari uraian tersebut di atas, bahwa semangat perjuangan bangsa
yang merupakan kekuatan mental spiritual yang melahirkan kekuatan yang luar biasa
dalam masa Perjuangan Fisik. Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan
untuk mengisi kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai dengan bidang tugas
dan profesi masing-masing yang dilandasi nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia (Kerja
keras), sehingga memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang
cinta tanah air dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela
negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rangka Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan profesi masing-¬masing
wawasan atau cara pandang bangsa Indonesia yaitu wawasan kebangsaan atau Wawasan
Nasional yang diberi nama Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan
menghormati kebhinekaan dari setiap aspek kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan
nasional. Memberikan pelayanan dengan tidak diskriminatif terhadap orang lain merupakan
salah satu wujud mengisi kemerdekaan (Adil). Atas dasar pemikiran dari perjalanan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai semangat perjuangan yang
dilaksanakan dengan perjuangan Fisik dan wawasan Nusantara yang merupakan pancaran
nilai dari ideoiogi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dalam
mengisi kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan profesi
masing-masing di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai cita-cila dan tujuan nasional yang bebas korupsi (Jujur, Mandiri, Tanggung
jawab)

Pengertian Persatuan
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan
mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.
Kesatuan adalah ke – Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987)
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini,
masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri

74 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
76
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
tertentu yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa
tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.

Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam
proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa
terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia
sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-
royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh
asas kemanusiaan dan kebudayaan.
Jadi makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa
gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya. Dari penjelasan uraian di atas dapatkah
Anda memberikan contoh lain? Ini adalah contoh yang memecah belah persatuan dan
kesatuan yaitu tawuran pelajar.

Globalisasi
A. Pengertian Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi
belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition),
sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Dan
Globalisasi juga merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai
bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat
secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau
curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme
dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis
akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya
karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain
seperti budaya dan agama (Kebersamaan)
B. Dampak Globalisasi
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan
manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan
masyarakan modern.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 75
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 77
Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam
berinteraksi dengan manusia lainnya (Tanggung Jawab).
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang
mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah
satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi
perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai
gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan
gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak
yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat
manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin
berteknologi tinggi (Adil).

Konflik Sosial
Benturan sosial demi benturan sosial berlangsung dengan mengambil bentuk aneka-
rupaserta menyentuh hampir di segala aspek (“frame of conflict ”) kehidupan masyarakat
(konflik agraria, sumberdaya alam,nafkah,ideologi, identitas-kelompok, batas teritorial ,
dan semacamnya). Satu hal yang perlu dicatat adalah bawa apapun bentuk benturan sosial
yang berlangsung akibat dari konflik sosial, maka akibatnya akan selalusama yaitu stress
sosial, kepedihan(bitterness), disintegrasi sosial yang seringkali juga disertai oleh
musnahnya aneka aset-aset material dan non-material. Kehancuran asset-asset non-
material yang paling kentara ditemukan dalam wujud “dekapitalisasi” modal sosial yang
ditandai oleh hilangnya trust di antara para-pihak yang bertikai, rusaknya networking,dan
hilangnya compliance pada tata aturan norma dan tatanan sosial yang selama ini
disepakati bersama-sama).

Konflik sosial bisa berlangsung pada aras antar-ruang kekuasaan.


Terdapat tiga ruang kekuasaan yang dikenal dalam sebuah sistem sosial kemasyarakatan,
yaitu “ruang kekuasaan negara”, “masyarakat sipil atau kolektivitas-sosial”, dan “sektor
swasta”(Bebbington, 1997; dan Luckham, 1998). Konflik sosial bisa berlangsung di dalam
setiap ruangan ataupun melibatkan agensi atau struktur antar-ruangan kekuasaan
(Tanggung Jawab)
Demokratisme, ecologism,sustainability, good-governance,feminisme adalah contoh-
contoh dari arus-pemikiran baru yang menghendaki pengakuan tersebut.
Konflik sosial antar “pemangku kekuasaan” dapat berlangsung dalam tiga bentuk,yaitu:(1)
Warga masyarakat sipil atau kolektivitas sosial berhadap-hadapan melawan negaradan
sebaliknya. Dalam hal konflik sosial dapat terjadi dalam bentuk protes wargamasyarakat
atas kebijakan publik yang diambil oleh negara/pemerintah yangdianggap tidak adil dan
merugikan masyarakat secara umum. Perlawanan asosiasipedagang kaki-lima di Jakarta
melawan penggusuran oleh Pemerintah DKI Jaya adalah contoh klasik yang terus

76 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
78
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
kontemporer.(2) Konflik sosial yang berlangsung antara warga masyarakat atau kolektivitas
sosialmelawan swasta dan sebaliknya. Contoh klasik dalam hal ini adalah
“perseteruanberdarah” yang terus berlangsung (bahkan hingga kini) antara komunitas
lokalmelawan perusahaan pertambangan multi-nasional di Papua. Kasus serupa
jugaditemui dalam “Tragedi Pencemaran Teluk Buyat” yang memperhadapkan wargalokal
yang menderita kesakitan akibat pencemaran air terus-menerus dari limbah tailing aktivitas
penambangan emas oleh perusahaan swasta asing di Sulawesi Utaradi awal dekade
2000an.(3) Konflik sosial yang berlangsung antara swasta berhadap-hadapan melawan
negaradan sebaliknya. Berbagai tindakan yang diambil oleh Pemerintah/Negara
dalammengawal jalannya sebuah kebijakan, biasanya memakan biaya sosial berupakonflik
tipe ini secara tidak terelakkan. Contoh sederhana konflik sosial ini adalah dapat dilihat
pada perilaku antar teman disekolah yang berkelompok dalam berteman kemudian
mengganggu teman lain tanpa sebab apapun, sehingga terjadi ketegangan yang berujung
perkelaian, hal ini merupakan tindkan melanggar norma soaial disekolah (Tidak disiplin,
Tidak menghargai Kebersamaan). Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, MSc. Agr – Seminar
PERAGI Pontianak 10-11 Januari 2006.”Konflik-Sosial dan Resolusi Konflik: Analisis Sosio-
Budaya(Dengan Fokus Perhatian Kalimantan Barat)”.
Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian pelajar atau yang biasa
disebut dengan tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan
antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah
lain”.kejadian ini menutut para pelajar untuk turut ambil bagian tidak akan melakukan itu
(peduli)

Pengertian Keragaman dan Kesetaraan


Keragaman dapat diartikan dengan suatu hal
yang “banyak macamnya”, “beda” atara satu
dan sifatnya tidak tunggal. Sedangkan
kesetaraan dapat diartikan sebagai “sama”,
”tidak Berbeda” atau “sederajat”. Beberapa
istilah yang dianggap sesuai dengan

keragaman salah satunya ialah pluralitas


(plurality) yaitusuatu konsep yang
mengandalkan adanya “hal-hal yang lebih dari
satu”. Sisi lain dari pluralitas adalah
kemajemukan yang didasari oleh keutamaan
(keunikan) dan kekhasan. Karena itu, pluralitas
tidak dapat terwujud atau diadakan atau
terbayangkan keberadaannya kecuali sebagai

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 77
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 79
objek komparatif dari keseragaman dan kesatuan yang merangkum seluruh dimensinya.
Menempatkan orang sesuai dengan memandang perbedaan (tidak setara) adalah
merupakan bagian dari pendidikan untuk tidak berlaku diskriminasi, hal ini merupakan
contoh perilaku korupsi.
Pluralitas, sebagaimana halnya seluruh fenomena pemikiran, memiliki sifat pertengahan,
keseimbangan juga mempunyai sisi yang ekstern, baik yang melebih-lebihkan atau
mengurang-ngurangkan. Pluralitas juga bisa dianggap sebagai motivaator dalam
menghadapi ujian, cobaan, kesulitan berkompetensi (ikhlas) dan berlomba-lomba dalam
berkarya dan berinteraksi diantara masing-masing pihak yang berbeda-beda dalam
peradaban. Oleh karena itu

Contoh tidak taat aturan (tidak disiplin)


Pemuda berumur 18 tahun bernama Febri Suhartoni memaksa petugas membuka portal
busway agar memberikan jalan untuknya. Karena yang jaga adalah petugas biasa
tampaknya mereka ciut nyali serta mempersilahkan jalan. Namun apes memang foto yang
dijepret oleh jurnalis disebar dan diangkat kepermukaan (Honda Jazz B 1011 UKF itu).
Setelah dicek oleh polisi jebule Febri bukanlah anak pak Kapolri. Doi adalah mahapeserta
didik anak pengusaha karet dari Balikpapan. Kini ayah Febri bernama Devi Suhartoni kudu
berurusan dengan polisi akibat ulah anaknya. Jiaaannn kebangetan tenan ki!!

IPS (Terintegrasi)
1. Contoh perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
perwujudan rasa nasionalisme.
2. Contoh perilaku tanggung jawab, peduli, percaya diri dalam mengembangkan pola
hidup sehat, kelestarian fisik, budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat

Bahasa Indonesia 4 (Terintegrasi)


Teks pidato yang berisi tentang cinta tanah air.

SBdP 4 (Terintegrasi)
Contoh karya dua dan tiga dimensi

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Project Best Learning, Problem Best Learning, Discovery
Learning, dan Model-model Pembelajaran lain
3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan,Observasi, Bermain peran

F. Media dan Alat Pembelajaran


1. Gambar tentang korupsi
2. Peta
3. LCD

78 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
80
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
4. Laptop
5. Video
6. Film

G. Sumber Belajar
1. Buku Tematik Kelas VI, Buku Pengembangan Diri.
2. Tim Penyusun, Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran
PPKn Kelas VI SD/MI. (Berdasarkan Kurikukum 2013), Jakarta: Ditjen Dikdas, 2015.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 79
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 81
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Model pembelajaran : Student Team Achipment Devission (STAD)

Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta didik/ Guru


A. Pendahuluan 1) Mengajak peserta didik untuk berdo’a dipimpin oleh Ketua Kelas, sebagai
(10 menit) wujud syukur terhadap TYME, bahwa kita masih diberi nikmat hidup.
2) Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar bahwa manfaat belajar hari ini, peserta didik dapat
memahami makna globalisasi dan persatuan, kesatuan dalam
menghadapi globalisasi
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akandicapai pertemuan hari ini; dan
5) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
B. Inti 1. Membentuk kelompok@ 3 – 5 orang peserta didik secara heterogen
(150 menit) (menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dsb).
2. Guru menyampaikanmateri pembelajaran hari ini, berupa topik dan
jabaran materi yang akan dibahas..
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk membaca, mengamati
gambar-gambar dalambahan ajar dan atau buku peserta didik.
(mengamati)
4. Setiap kelompok diminta membuat pertanyaan-pertanyaan terhadap apa
yang belum pahami, dimengerti dari apa yang dibaca, diamati. (menanya),
Misal pertanyaan itu terkait:
- Pengertian globalisasi.
- Pengartian persatuan dan kesatuan.
- Menjelaskan keberagaman suku, ras, dan agama.
- Mengidentifikasi pokok-pokok pikiran tentang disiplin.
5. Setiap kelompok berdiskusi menemukan jawaban terhadap pertanyaan
yang dimunculkan oleh kelompok. (menalar)
6. Peserta didik yang sudah menguasai/mampu menjawab pertanyaan yang
dikemukakan oleh temankelompokdari apa yang ditanyakan kelompok
peserta didik, dapat menjawab atau memecahkannya
dipersilahkanmenjelaskan pada anggota kelompoknya sampai anggota
dalam kelompok itu mengerti atau memahami (mengkomunikasikan),
anggota kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil
pemecahan masalah tersebut (membuat jejaring)
7. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat
menjawab kuis teman kelompok tidak boleh membantu (penilaian
autentik).
8. Bagi kelompok yang memperoleh point jawaban benar paling banyak,
itulah devisi kelompok belajar yang dinyatakan menang.
C. Penutup Guru melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
(15 menit) 1) seluruh rangkaian aktivIitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun
tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok; Misal: Secara individu peserta didik
diminta untuk menemukan pola keragaman suku, ras, agama, serta contoh
disiplin.
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.

80 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
82
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Prosedur pelaksanaan penilaian sikap meliputi hal-hal berikut:
a. Mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di luar
pembelajaran.
b. Mencatat sikap dan perilaku peserta didik, yang sangat baik, baik, cukup, dan perlu
bimbingan.
Namun untuk mempermudah pelaksanaan, guru diperbolehkan setidak-tidaknya
mencatat sikap dan perilaku yang menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan)
dengan menggunakan lembar observasi. Minimal pada pertengahan dan akhir
semester, guru mata pelajaran dan pembina ekstrakurikuler menyerahkan
perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik kepada guru
kelas untuk diolah lebih lanjut. Hasil penilaian dirapatkan melalui dewan guru untuk
menentukan deskripsi pada rapor peserta didik
Contoh Format Jurnal Sikap Sosial

Nama Butir
No Tanggal Catatan perilaku Tindak Lanjut
Peserta Didik Sikap

Atika Melakukan tugas piket kelas -----------

1 21-02-2017 Mengakui belum Jujur


Adam menyelesaikan tugas karena -----------
malas

Atika Terlambat datang ke sekolah


2 22-03-2017 Disiplin
Adam Datang ke sekolah paling awal

Meminta maaf karena lupa


3 18-04-2017 Fira membawa alat-alat untuk Jujur --------------
menggambar
c. Menindaklanjuti hasil pengamatan
Hasil pengamatan sikap dan perilaku peserta didik dibahas oleh pendidik kecuali
ada atau ditemukan sikap spiritual/sosial yang perlu diprioritaskan, Pendidik dapat
membahas dan melaporkan minimal dua kali dalam satu semester untuk
ditindaklanjuti. Sebagai tindak lanjut, peserta didik yang mengalami peningkatan
sikap dan perilaku, diberi penghargaan (verbal dan atau non-verbal), sedangkan
peserta didik yang mengalami penurunan sikap dan perilaku diberi program
pembinaan dan atau motivasi

Pengolahan Penilaian Sikap


Hasil penilaian sikap direkap oleh pendidik minimal dua kali dalam satu semester.
Hasil penilaian sikap ini akan dibahas dan dilaporkan dalam bentuk deskripsi nilai
sikap peserta didik.
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai sikap selama satu semester:

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 81
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 83
a. Guru kelas dan guru mata pelajaran mengelompokkan atau menandai catatan-
catatan sikap peserta didik yang dituliskan dalam jurnal, baik sikap spiritual
maupun sikap sosial.
b. Guru kelas membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester
(jangka waktu bisa disesuaikan sesuai pertimbangan satuan pendidikan).
c. Guru kelas mengumpulkan catatan sikap berupa deskripsi singkat dari guru
mata pelajaran (PJOK dan Agama) dan warga sekolah (guru ekstrakurikuler,
petugas perpustakaan, petugas kebersihan dan penjaga sekolah).
d. Guru kelas menyimpulkan dan merumuskan deskripsi capaian sikap spiritual
dan sosial setiap peserta didik.
Berikut rambu-rambu rumusan deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya:
... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu
bimbingan dalam hal ...
b. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap peserta didik yang sangat
baik, baik, cukup, atau perlu bimbingan.
c. Apabila peserta didik tidak memiliki catatan apapun dalam jurnal, sikap dan
perilaku peserta didik tersebut diasumsikan baik.
d. Karena sikap dan perilaku dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai
sikap peserta didik dirumuskan pada akhir semester. Oleh karena itu, guru mata
pelajaran dan guru kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga
akhir semester untuk menganalisis catatan yang menunjukkan perkembangan
sikap dan perilaku peserta didik.
e. Penetapan deskripsi akhir sikap peserta didik dilakukan melalui rapat dewan
guru pada akhir semester
2. Penilaian Pengetahuan (Tes Obyektif )
a. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah dengan tepat.
1) Sebutkan contoh perilaku disiplin.
2) Sebutkan contoh dampak globalisasi.
3) Sebutkan contoh persatuan dan kesatuan.
4) Sebutkan contoh keragaman suku, ras, dan agama.
5) Sebutkan contoh konflik social di lingkunganmu.
Petunjuk Penskoran Tes Uraian
Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4, cukup
sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna diberi skor
1.

82 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
84
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Pengolahan skor menjadi nilai:
Jumlah skor maksimum seluruh soal adalah 25
Jumlah skor minimum seluruh soal adalah 5
Nilai = Jumlah perolehan skor siswa
X Nilai Ideal
Jumlah skor maksimum

Nilai ideal = 100.


Katagori predikat siswa:
Penentuan predikat (sangat baik, baik, cukup, dan kurang) didasarkan pada KKM
sekolah masing-masing.
Contoh:
KKM = 75, maka cara penentuannya sebagai berikut:
100 – 75 = 25 : 3 = 8,3 dibulatkan menjadi 8
Maka penentuan predikatnya adalah:
<75 = kurang
75 – 82 = cukup
83 – 90 = baik
91 – 100 = sangat baik
KKM = 65, maka cara penentuannya sebagai berikut:
100 – 65 = 35 : 3 = 11,8 dibulatkan menjadi 12.
Maka penentuan predikatnya adalah:
< 65 = kurang
65 – 76 = cukup
77 – 88 = baik
89 – 100 = sangat baik
Misalnya: Nilai Riski =
4 + 4 + 3 + 4 + 3 X100 = 18 X100 = 90
20 20

Katagori predikat Riski termasuk = sangat baik.


Penilaian Penugasan
a. Berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan hasil pengamatan kalian di lingkungan
sekitar, diskusikan dengan teman sebangku untuk mengidentifikasi kegiatan korupsi
dalam era globalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan mengisi format
di bawah ini :
Yang kami ketahui tentang kegiatan korupsi dalam era globalisasi dalam kehidupan
sehari hari adalah:
1) ................................................................................
2) ................................................................................
3) ................................................................................

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 83
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 85
b. Bagaimana sikap kalian jika melihat perilaku yang tidak sesuai dengan nilai nilai
antikorupsi? Berikan alasan pemilihan sikap kalian tersebut!
Petunjuk Penilaian Tugas:
Bila siswa mengerjakan tugas sangat sempurna diberi skor 10
Bila siswa mengerjakan tugas sempurna diberi skor 5
Bila siswa mengerjakan tugas tidak sempurna diberi skor 2
Skor maksimum seluruh tugas = 10 X 2 item tugas = 20
Skor minimum seluruh tugas = 2 X2 item tugas = 4
Nilai Tugas = Jumlah perolehan skor siswa
X nilai ideal
Jumlah skor maksimum seluruh itema tugas

Nilai ideal = 100.


3. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik praktik, produk, dan proyek.
a. Praktik
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian
proses yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti:
menyanyi, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan
alat musik, dan membaca. Hasil penilaian praktik menggunakan rerata dan/atau
nilai optimum
Contoh menghitung nilai praktik dengan rumus:
Nilai = x 100
b. Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menghasilkan
produk-produk, teknologi, dan seni berdasarkan rubrik yang disiapkan guru.
Contoh menghitung nilai produk dengan rumus:
Nilai = x 100
c. Proyek
Penilaian proyek meliputi kemampuan peserta didik dalam merencanakan,
melaksanakan dan melaporkan secara tertulis hasil pengamatan dan penelusuran
informasi denganberdasarkan rubrik yang ditetapkan guru.
Contoh menghitung nilai produk denga rumus :
Nilai = x 100

84 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
86
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Penentuan rentang predikat yang berdasarakan KKM untuk penilaian pengetahuan dan
ketrampilan menggunkan bagan sebagaai berikut:

Mengetahui, Guru Kelas 6,


Kepala Sekolah,

.............................................. ..............................................
NIP ....................................... NIP........................................

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 85
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 87
86 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB V

PENUTUP

Buku Model pengintegrasian pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn dengan model pembelajaran tematik untuk SD/MI)
merupakan wahana atau sarana untuk membantu guru SD/MI dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas.

Kedudukan guru sebagai motivator dan fasilitator menuntut terdapatnya kompetensi


guru dalam merencanakan pembelajaran secara optimal dengan mengacu pada kompetensi
inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Untuk
menghasilkan kegiatan pembelajaran yang baik dan benar diperlukan perencanaan
pembelajaran yang baik dan benar pula dengan mengacu pada peraturan yang telah
ditentukan dan menggunakan strategi, pendekatan dan model-model pembelajaran inovatif
dan relevan.

Peraturan tersebut antara lain Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses Pembelajaran pada Pendidikan dasar dan Menengah, Permendikbud Nomor 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah, dan Permendikbud Nomor 3 tahun 2017 tentang Penilaian
Hasil Belajar Oleh Pemerintah dan Oleh Satuan Pendidikan

Strategi dasar pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berupa


variasi interaksi pembelajaran di dalam kelas sebagai peletakan dasar kompetensi dan elemen
esensial terkait dengan berbagai dimensi tujuan. Dengan terdapatnya Model Pengintegrasian
Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini,
diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian proses
dan hasil pembelajaran di dalam dan di luar kelas.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 87
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 88
88 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pembelajaran Tematik untuk SD/MI Kelas VI, Jakarta, Kemdikbud.

Fajar, Arnie, 2003, Pengembangan Sikap Nasionalisme Melalui Pendekatan Sain Teknologi
Masyarakat pada SMA Negeri 8 di Kota Bandung- Jawa Barat (Tesis)

Memahami Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.


Laila, Najmu, 2009, Pemikir Penggerak, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Lickona, Thomas, 1991, Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility, New York: Bantam Books.

Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 setelah di
amandemen.

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 20tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang


Sistem Pendidikan Nasional

Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Nomor 31 Tahun 1999


tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Republik Indonesia,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Republik Indonesia,Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional


Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan
Jangka Menengah Tahun 2012-2014 (Stranas PPK),

Republik Indonesia, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi. Republik Indonesia, Keppres No. 50 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia.

Republik Indonesia, Instruksi Presiden (Inpres) No 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan


Korupsi

Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses,

Republik Indonesia , Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian,

Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kurikulum SD/MI,

Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi,

Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 Lampiran VI tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum 2013.

Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan
Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 89
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 89
Schumpeter, A. Joseph.,1947,Capitalism, Socialism, and Democracy. edisi ke-2, New York :
Harper.

Von Aleman, Ulrich, 2004. The unknown depths of political theory: the case for a
multideimensional concept of corruption. Crime, Law & Social Change (42). 25-34.

90 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
90
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)

Anda mungkin juga menyukai