I. Pengarah
1. Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dr. Thamrin Kasman
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
II. Penulis
1. Dr. Chairul Muriman S, SE., SH., MP
2. Drs. Sadar, MM
III. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun Anggaran 2017
Edisi Revisi
Cetakan ke-8, 2017
ISBN 978-602-95020-9-4
ii Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
KATA PENGANTAR
Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menanamkan dan
membina nilai-nilai karakter antikorupsi bagi peserta didik, pada jenjang pendidikan
dasar. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang
menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan,
proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan
tersebut, diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan dan
mengimplementasikan sikap dan perilaku antikorupsi.
Penanaman nilai-nilai antikorupsi menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak
dini, baik melalui pendidikan informal (keluarga), formal (persekolahan), dan nonformal
(masyarakat). Penanaman nilai tersebut di persekolahan dilakukan melalui
pengintegrasian pendidikan antikorupsi (PAk) dalam proses pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai
pengembangan pembelajaran tematik.
Pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan pada pembelajaran PPKn
dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SD/MI secara berkelanjutan, ditekankan pada
pembentukan sikap dan perilaku tanpa meninggalkan pengetahuan dan keterampilan,
serta pengembangan keteladanan antikorupsi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan,
pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi ini disusun sebagai bahan
dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan
dalam mengimplementasikan penanaman niliai-nilai antikorupsi pada pembelajaran
PPKn berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi 2016, sehingga pendidikan antikorupsi di
SD/MI dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian, peserta didik
lebih memahami makna tindakan koruptif, dan berani bersikap serta berperilaku
antikorupsi.
Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah,
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) iii
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
iv Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
DAFTAR ISI
Halaman
PENYUSUN ........................................................................................................... ii
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) v
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
vi Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar
amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
UU Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3
menegaskan bahwa, ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35
UU Sisdiknas menyebutkan bahwa, ”Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang
harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 54 Tahun 2013 dinyatakan bahwa, ”Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan
masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.”
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SD/MI pada aspek sikap
(attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Sedangkan
aspek pengetahuan (knowledge) adalah memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang
tampak nyata, serta aspek keterampilan (skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak
yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain sejenis.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 1
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 5
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus korupsi
yang selalu muncul di depan mata. Hal ini dapat merusak generasi muda dan sendi-sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pemerintah dengan dukungan
masyarakat harus segera menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan
semangat antikorupsi dan pada akhirnya berani berkata, bersikap, dan bertindak ’TIDAK’
terhadap korupsi.
Berkaitan dengan hal tersebut, UU Sisdiknas menyatakan bahwa “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut, kurikulum harus mampu
menumbuhkan semangat dan berani berkata, bersikap, dan bertindak ’TIDAK TERHADAP
KORUPSI’. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan
diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi, Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi tahun 2012, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi, dan yang terakhir adalah Inpres Nomor 2 tahun 2014 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2014. Khusus kepada Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) diinstruksikan antara lain sebagaimana yang
tertuang dalam Aksi ke-226: ”Pengintegrasian pendidikan anti korupsi dalam kurikulum
pendidikan dasar dan menengah ....”
Sebagai tindak lanjut dari Inpres No. 5 Tahun 2004, maka Kementerian Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2009
membentuk Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan antikorupsi
di sekolah. Hasil dari Tim tersebut adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi
pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA. Model pengintegrasian tersebut sudah disosialisasikan dan di diseminasikan
ke sekolah-sekolah rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum persekolahan tahun 2013, maka Kemdikbud melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menyempurnakan Model Pengintegrasian Pendidikan
Antikorupsi melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2014/2015
untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Hasil penyempurnaan buku Model
Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan sebagai materi dalam kegiatan workshop dan
diseminasi di sekolah-sekolah rintisan.
Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuan dasar
tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara yang dilandasi
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya
2 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
6
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
bangsa, memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan
keragaman agama, sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis
yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa
materi/konten PPKn di Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan
pengorganisasian materi secara sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum, politik,
tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu
lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian secara substansi mata pelajaran PPKn
terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang berkembang dalam kehidupan masyarakat
dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah faktual khususnya penanaman nilai-nilai
antikorupsi.
PPKn merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu PPKn sebagai salah
satu mata pelajaran yang mampu memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis
yang melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional. PPKn memiliki misi
mengembangkan keadaban Pancasila, diharapkan mampu membudayakan dan
memberdayakan peserta didik agar menjadi warganegara yang cerdas dan baik serta menjadi
pemimpin bangsa dan negara Indonesia dimasa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan
bertanggungjawab. Adapun fungsi PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi
pengokohan kebangsaan dan penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter
antikorupsi. Oleh karena itu, PPKn harus memberikan kontribusi dalam upaya pemberantasan
korupsi.
Korupsi dalam konteks pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi
serta mencegah sebelum ada niat (pre-emtif) dan sudah ada niat (preventif) untuk tidak
melakukan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi dimaksud merupakan keseluruhan
upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak
secara tegas setiap bentuk tindakan korupsi (Buchori, Muchtar, 2007). Pendidikan Antikorupsi
sangat penting dilakukan melalui jalur pendidikan, karena pendidikan adalah usaha sadar
untuk merubah perilaku seseorang, termasuk anak didik calon pemimpin masa depan
(students are today, leaders are tomorrow) dengan harapan agar generasi muda secara sadar
mampu membangun sistem nilai antikorupsi yang melekat pada jiwa dan karakter antikorupsi
pada dirinya.
B. Dasar Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan Anak.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 3
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 7
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
7. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah
Tahun 2012-2014 (Stranas PPK) .
8. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
9. Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012.
10. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi.
11. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2014.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku
Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beserta salinannya.
14. Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
15. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pembelajaran pada
Pendidikan dasar dan Menengah.
16. Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
17. Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
18. Permendikbud Nomor 3 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah
dan Oleh Satuan Pendidikan
4 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
8
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
e. mengimplementasikan pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SD/MI:
a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn
SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan antikorupsi terhadap guru di
lingkungan sekolahnya;
3. Pengawas sekolah SD/MI.
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
implementasi pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai
antikorupsi.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SD/MI yang
terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
4. Bagi Dinas Pendidikan:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
program diseminasi model pengintegrasian pendidikan antikorupsi melalui mata
pelajaran PPKn SD/MI di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam
mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi.
D. Manfaat
Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan dinas
pendidikan dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan
mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan,
yakni: (a) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab
kewarganegaraan (civic confidence, civic commitment, and civic responsibility); (b)
pengetahuan kewarganegaraan; (c) keterampilan kewarganegaraan termasuk
kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic
responsibility).
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan
antikorupsi yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran
PPKn.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 5
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 9
E. Ruang lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman korupsi yang ditinjau dari
aspek/dimensi politik, sosiologi, ekonomi, dan hukum yang dikemas secara paedagogis
dengan pengembangan nilai-nilai acuan antikorupsi sebagai berikut.
6 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
10
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Dimensi dan Indikator Nilai Acuan
Pendidikan Antikorupsi Pendidikan Antikorupsi
gratifikasi (sederhana, jujur). kepada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-
h. Tidak menyalahi/melanggar aturan wenang, seimbang, netral, objektif dan
(disiplin, tanggung jawab). proporsional.
i. Melaksanakan keputusan dengan penuh BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa
tanggung jawab (komitmen). percaya diri yang besar dalam menghadapi
bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar,
kecut) dan pantang mundur.
PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan,
membela, memahami, menghargai, dan
memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.
Berdasarkan ruang lingkup tersebut, pengembangan model pengintegrasian Pendidikan
Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Telaah terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan SD/MI yang diintegrasikan melalui subtansi atau isi materi kompetensi
dasar (KD) dari Kompetensi Inti kognitif (KI-3).
2. Penyusunan model Integrasi Pendidikan Antikorupsi pada Kompetensi Dasar Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI. Yang menjadi bahan pembelajaran
(Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014).
3. Penyusunan dan pengembangan Model Integrasi Pendidikan Antikorupsi pada Silabus
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI (Permendikbud No.
103 Tahun 2014).
4. Penyusunan dan pengembangan Model Integrasi Pendidikan Antikorupsi pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran tematik yang terintegrasi pada
indikator mata pelajaran PPKn (Permendikbud No. 103 Tahun 2014).
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 7
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 11
8 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB II
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 9
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 12
turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina
sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi pembentukan karakter
seseorang. Pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki dan
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan
warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Thomas Lickona (seorang profesor pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan
bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat
membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah:
1. meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat;
2. penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku;
3. pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat;
4. meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan seks
bebas;
5. semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk;
6. menurunnya etos kerja;
7. semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru;
8. rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok;
9. membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan
10. adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.
Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu
sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni
Koesoema A dalam Bambang Indrianto (2010) memahami bahwa karakter sama dengan
kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas
dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan,
Sementara Winnie, dalam Puskur (2010) memahami bahwa istilah karakter memiliki dua
pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku.
Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut
memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka
menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter
erat kaitannya dengan ‘personality’. Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a
person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk
hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat” (Prof. Suyanto, Ph.D,
2010)
Sedangkan Imam Ghozali, dalam Pendidikan Karakter Berbasis Tasawuf (2013) menganggap
10 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
13
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
bahwa karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau
melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak
perlu dipikirkan
Berdasarkan pendapat di atas difahami bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral,
berkonotasi ‘positif’, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’ adalah orang yang mempunyai
kualitas moral (tertentu) positif. Dengan demikian, pendidikan membangun karakter, secara
implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan
dengan dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang negatif atau buruk. Hal ini didukung
oleh Peterson dan Seligman, dalam Gedhe Raka, (2007:5) yang mengaitkan secara langsung
’character strength’ dengan kebajikan. Character strength dipandang sebagai unsur-unsur
psikologis yang membangun kebajikan (virtues). Salah satu kriteria utama dari ‘character
strength’ adalah bahwa karakter tersebut berkontribusi besar dalam mewujudkan sepenuhnya
potensi dan cita-cita seseorang dalam membangun kehidupan yang baik, yang bermanfaat
bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 11
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 14
perwakilan dalam pembentukan kebijaksanaan. Korupsi politis berarti kebijaksanaan
pemerintah sering menguntungkan pemberi suap bukan kepada rakyat luas, misalnya
ketika politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun
merugikan perusahaan-perusahaan kecil. Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya
mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan
besar kepada kampanye pemilu mereka. Korupsi politis semacam ini terjadi dibanyak
negara dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Secara umum, korupsi
mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur,
penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena
prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan
nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.
2. Dimensi Sosiologi
Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat
dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi sifat, perlaku, dan
perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia,
ensiklopedia bebas-Sosiologi 23/02/2008), mengemukakan bahwa sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan
suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan
bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Manusia sebagai mahluk social, dalam kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan
keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan social. Hubungan social
tersebut dapat terjadi karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku
manusia, inilah yang disebut sebagai interaksi social. Berkaitan dengan hal tersebut,
perbuatan korupsi merupakan salah satu konsekuensi dari interkasi antar individu baik
dalam bentuk dyadic maupun kelompok yang merupakan wujud dari penyimpangan
sosial. Ketika salah satu pihak melakukan suatu tindakan penyimpangan dan tindakan
menyimpang tersebut merugikan pihak lain, maka tindakan individu atau kelompok
tersebut dapat dikatakan sebagai suatu tindakan korupsi.
Penyimpangan social dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu tindak
kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang
berlaku secara umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian,
keresahan, ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan
penyimpangan yang berbentuk kelompok atau kolektif (group deviation) merupakan
suatu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama
dengan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Akibat yang
ditimbulkannya sama dengan penyimpangan yang dilakukan secara individu. Bentuk
penyimpangan social secara kelompok dapat terjadi dengan adanya pergaulan atau
pertemanan sekelompok orang yang menimbulkan solidaritas antar anggotanya
12 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
15
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut dalam tindak kejahatan kelompok. Hal ini
biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun terbuka, seperti merampok,
menjajah, melakukan korupsi, sindikat curanmor dan lain-lain.
Berkaitan dengan korupsi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan social,
maka dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian social melalui system mendidik dan
mengarahkan melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri
seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku yaitu bersikap anti-korupsi. Mengajak bertujuan
mengarahkan agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma yang berlaku
dan tidak menurut kemauan individu-individu atau kelompok yang melakukan korupsi.
3. Dimensi Ekonomi
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan
yang tinggi. Sebagai contoh dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga
karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan
pejabat korup. Walaupun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa korupsi
mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi. Sedangkan di sektor
publik korupsi menimbulkan distorsi dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-
proyek masyarakat dimana suap dan upah tersedia lebih banyak. Baik di sector privat
maupun public, dimungkinkan pejabat membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru
sebagai tambahan kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek
korupsi. Hal ini mengakibatkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi
pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan
lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; serta
menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.
Korupsi di bidang ekonomi juga menyebabkan persaingan yang tidak kompetitif antar
pelaku ekonomi (pengusaha) karena semua proses harus melalui uang pelicin dan
memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mengakibatkan munculnya kekacauan
"lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan
dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.
Sedangkan bagi masyarakat bawah, korupsi menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi
dan harga-harga menjadi lebih mahal sebagai dampak adanya “ongkos manajemen”
seperti dipaparkan di atas. Akibatnya muncul banyak pengemis, penganguran,
pemerasan, hingga pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang untuk memenuhi
kebutuhan dan mempertahankan hidup. Inilah yang menyebabkan korupsi
dikualifikasikan sebagai pelanggaran Hak Ekonomi
4. Dimensi Hukum
Dari berbagai pendapat yang mengemuka perihal faktor-faktor penyebab timbulnya
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 13
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 16
tindak pidana korupsi, apabila diperhatikan lebih mendalam, pada dasarnya faktor
penyebab terjadinya korupsi di Indonesia dapat dikelompokan dalam 4 (empat) bagian
besar, yaitu:
a. Aspek perilaku individu, yaitu faktor-faktor internal yang mendorong seseorang
melakukan korupsi.
Dari aspek perilaku individu yang melakukan korupsi, ada beberapa hal yang
mendorong seseorang untuk melakukan korupsi, antara lain:
1) Sifat tamak manusia
2) Moral yang kurang kuat dalam menghadapi godaan;
3) Penghasilan yang kurang mencukupi kebutuhan hidup yang wajar;
4) Kebutuhan yang mendesak;
5) Gaya Konsumtif;
6) Malas tidak mau bekerja keras.
b. Aspek Organisasi.
Adapun yang dimaksud aspek organisasi adalah organisasi tempat pelaku
beraktivitas/bekerja, yang antara lain disebabkan:
1) Kurang adanya keteladanan dari pimpinan;
2) Tidak adanya kultur organisasi yang benar;
3) Sistem akuntabilitas di instansi pemerintah kurang memadai;
4) Kelemahan sistem pengendalian manajemen;
5) Manajemen cenderung menutupi korupsi di dalam organisasi.
c. Aspek masyarakat, yaitu berkaitan dengan lingkungan masyarakat dimana individu
dan organisasi tersebut berada, seperti:
1) Nilai-nilai yang berlaku di masyarakat ternyata kondusif untuk melakukan
korupsi;
2) Masyarakat kurang menyadari bahwa yang paling dirugikan oleh setiap praktek
korupsi adalah masyarakat itu sendiri;
3) Masyarakat kurang menyadari bahwa masyarakat sendiri terlibat dalam setiap
praktek korupsi;
4) Masyarakat kurang menyadari bahwa pencegahan dan pemberantasan korupsi
hanya akan berhasil bila masyarakat ikut aktif melakukannya;
5) Generasi muda Indonesia dihadapkan dengan praktek korupsi sejak dilahirkan;
6) Penyalah artian pengertian-pengertian dalam budaya bangsa Indonesia.
d. Aspek peraturan perundang-undangan, yang antara lain meliputi:
1) Adanya peraturan perundang-undangan yang bersifat monopolistic yang hanya
menguntungkan kerabat dan atau kroni penguasa negara;
2) Kualitas peraturan perundang-undangan yang kurang memadai;
3) Tidak efektifnya judicial review oleh Mahkamah Agung;
14 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
17
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
4) Peraturan yang kurang disosialisasikan;
5) Sanksi terlalu ringan;
6) Lemahnya bidang evaluasi dan revisi undang-undang.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 15
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 18
16 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB III
Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diatur dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016, dijabarkan menjadi 4
(empat) Kompetensi Inti (KI) yaitu: sikap spriritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Sesuai Permendikbud Nomor
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
Sikap Sosial
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca), dan menanya
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pengetahuan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda -benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
17
19
18
Telaah KI dan KD PPKn terhadap nilai-nilai antikorupsi dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:
1. Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti (KI) ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan ketrampilan,
sesuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.
3.4 Menelaah persatuan dan 4.4 Menyajikan hasil telaah 1.4 Mensyukuri persatuan dan kesatuan sebagai 2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab terhadap
kesatuan terhadap persatuan dan kesatuan anugerah Tuhan Yang Maha Esa beserta penerapan nilai persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan berbangsa terhadap kehidupan dampaknya kehidupan berbangsa dan bernegara
dan bernegara beserta berbangsa dan bernegara
dampaknya beserta dampaknya
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
19
21
20
3. Berdasarkan telaah terhadap KD sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi, indikator, dan nilai-nilai
antikorupsi adalah sebagai berikut:
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi
1 1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Tema 1: Selamatkan makhluk hidup 1. Politik:
Esa atas nilai-nilai Pancasila secara 1. Mengidentifikasi nilai dalam sila ke 1 dan a. Membuat kebijakan didasarkan pada kepentingan umum/bersama
Utuh sebagai satu kesatuan dalam ke 2 (jujur) (adil)
kehidupan sehari-hari 2. Menunjukkan contoh sikap saling b. Melaksanakan kebijakan didasari sikap menjunjung tinggi
2.1 Bersikap penuh tanggunga jawab menolong antar teman dilingkungan kebenaran (jujur, berani)
sesuai nilai-nilai Pancasila dalam rumah yang berbada agama dan c. Melaksanakan pengawasan kebijakan secara tidak tebang pilih
kehidupan sehari hari ekonomi (konsekuen). (adil, berani).
3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai 3. Mendiskusikan perilaku toleransi dalam d. Melaksanakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah
Pancasila dalam kehidupan sehari- melaksanakan agama (peduli). (kebersamaan)
hari 4. Menunjukkan hak dan kewajiban 2. Sosiologi:
4.1 Menyajikan hasil analisis sebagai warga perumahan dengan a. Menepati janji (tanggung jawab)
pelaksanaan nilai-nilai Pancasila tetangga (tanggung jawab) b. Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan (adil)
dalam kehidupan sehari-hari 5. Menunjukkan sikap sempurna ketika c. Tidak nepotisme (adil, mandiri)
mengikuti upacara bendera (ikhlas). d. Tidak kolusi (jujur, mandiri)
6. Membandingkan nilai adil pada sila ke 2 e. Melaksanakan kerjasama tanpa melihat perbedaan agama,
dengan sila ke 5 (Adil) sosial, dan ekonomi (kesetaraan)
7. Menampilkan pakaian adat (toleransi) f. Membunyikan radio, TV, tape dengan sewajarnya (bijaksana)
8. Mendiskusikan tayangan video tentang g. Berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan (peduli)
musyawarah kelas saat rapat piket h. Melakukan donor darah (Ikhlas).
(tanggung jawab) 3. Ekonomi:
9. Menunjukkan contoh sikap saling a. Melakukan persaingan secara sehat (tanggung jawab, jujur, kerja
menghargai pendapat dalam keluarga keras).
(Ikhlas). b. Tidak menyuap (jujur, disiplin)
10. Menemukan nilai-nilai Pancasila dalam c. Tidak borosdalam menggunakan sumber daya /energi, dan
cerita Malin Kundang (jujur). dana(sederhana, tanggung jawab)
Tema 7: Kepemimpinan d. Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan distribusi (jujur,
1. Menceritakan tokoh Bung Karno saat peduli dan tanggung jawab)
mengikuti sidang kemerdekaan (Mandiri) 4. Hukum:
2. Menerapkan musyawarah pada saat a. Tidak melakukan penggelapan dana, pajak, barang, dan
memilih sekolah (tanggung jawab) sebagainya (jujur, tanggung jawab)
3. Mengikuti menyanyi lagu Indonesia raya b. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, tanda tangan, dan
saat upacara sekolah (Mandiri) sebagainya (jujur, tanggung jawab)
4. Menunjukkan contoh sikap menghargai c. Tidak melakukan pencurian dana, barang, waktu, ukuran yang
22
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi
Pramuka (Peduli) disiplin)
5. Menunjukkan contoh tentang adil pada d. Tidak melakukan penipuan terhadap pihak lain (jujur, tanggung
sila ke 5 (Tanggung jawab) jawab)
6. Mengidentifikasi contoh sikap e. Tidak melakukan persekongkolan dalam membuat putusan
kepemimpinan Panglima Besar (tanggung jawab)
Sudirman dari buku cerita (Jujur) f. Tidak melakukan perusakan barang / fasilitas milik negara
7. Menerapkan sikap adil pada pertunjukan (tanggung jawab, peduli)
drama “anak cerdas” di sekolah (adil) g. Tidak memberikan atau menerima gratifikasi (Sederhana, jujur)
8. Mempresentasikan sikap adil dan h. Tidak menyalahi/melanggar aturan (disiplin, tanggung jawab)
mufakat dalam mengambil keputusan i. Melaksanakan keputusan dengan penuh tanggung jawab
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Tema 6: Menuju Masyarakat Sehat berusaha giat, terus menerus.
1. Menunjukkan hasil pekerjaan rumah SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap
tentang macam macam pakain adat di memegang keadilan).
depan kelas(jujur) TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
2. Mengidentifikasi hal-hal yang wajib (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan,
dilakukan di rumah dan sekolah sebagai dsb. Misalnya berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak
21
23
22
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi
murid (tanggung jawab) mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak fungsi menerima
3. Berpartisipasi dalam kerja sama pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain,
membersihkan rumah (tanggung jawab) melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-
4. Mengidentifikasi hak-hak anak di rumah sungguh.
dan disekolah (disiplin) DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu,
5. Menunjukkan hak mendapat pelajaran di tertib, dan konsisten.
kelas (jujur) JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya, berkata dan
6. Menjelaskan naskah yang menceritakan bertindak benar, mengungkapkan sesuatu sesuai dengan
tentang hak memperoleh pengajaran kenyataan (tidak berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap
dan kewajiban anak saat sekolah setiap tindakan.
didepan kelas (berani) SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak berlebihan, tidak
7. Menjelaskan peran tokoh Pak Suharto banyak seluk-beluknya, tidak banyak pernik, lugas, apa adanya,
sebagai Ketua RT di lingkungan rumah hemat, sesuai kebutuhan, dan rendah hati.
(berani) KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh,
3 1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, Tema 4: Globalisasi pantang menyerah/ulet dan semangat dalam berusaha.
budaya, dan ekonomi masyarakat 1. Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan di MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung dengan
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha masyarakat sekitar rumah (Adil) orang lain, percaya pada kemampuan diri sendiri, mampu mengatur
Esa dalam konteks Bhineka Tunggal 2. Menunjukkan sikap berbagi untuk dirinya sendiri, dan mengambil inisiatif.
Ika golongan masyarakat yang ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih kasih,
2.3 Bersikap toleran dalam membutuhkan (ikhlas) berpihak/berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, tidak
keberagaman sosial, budaya, dan 3. Menggolongkan masyarakat sekitar sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan proporsional.
ekonomi masyarakat dalam konteks rumah berdasarkan tingkat pendapatan BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar
Bhineka Tunggal Ika (Adil) dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar,
3.3 Menelaah keberagaman sosial, 4. Menjelaskan makna keberagaman kecut) dan pantang mundur.
budaya, dan ekonomi masyarakat ekonomi masyarakat (sportif) PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati), menghiraukan,
4.3 Mengampanyekan manfaat 5. Mengidentifikasi potensi ekonomi di menolong, toleran, setia kawan, membela, memahami, menghargai,
keanekaragaman sosial, budaya, masyarakat sekitar tempat tinggal dan memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.
dan ekonomi (peduli)
6. Menunjukkan perbedaan pekerjaan
masyarakat di lingkungan tempat
tinggal(Mandiri)
7. Menunjukkan sikap menghormati
terhadap kondisi pekerjaan masyarakat
di lingkungan tempat tinggal
(Sederhana)
Tema 5: Wirausaha
1. Mengidentifikasi jenis wirausaha di
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
terhadap kehidupan berbangsa dan membedakan identitas anak (Adil)
bernegara beserta dampaknya 4. Menyanyikan lagu dari daerah lain
4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan dengan semangat (Kebersamaan)
dan kesatuan terhadap kehidupan 5. Menjelaskan dampak persatuan dan
berbangsa dan bernegara beserta kesatuan terhadap keutuhan bangsa
dampaknya (Tanggung jawab)
23
25
24
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi dan Indikator Nilai-Nilai Antikorupsi
6. Menunjukkan contoh hidup rukun
(bermain bersama) di lingkungan tempat
tinggal (Kebersamaan)
7. Menunjukkan contoh kerjasama dalam
membantu bencana longsor
(Kebersamaan)
Tema 9: Menjelajah Angkasa Luar
1. Menunjukkan sikap toleran terhadap
masyarakat sekitar tempat tinggal walau
beragam suku, ras, agama (Kesetaraan)
2. Mengidentifikasi nilai-nilai persatuan
dan kesatuan dalam film “Janur Kuning”
(Keberanian)
3. Menunjukkan contoh hubungan bilateral
Indonesia dengan Malaysia tentang
pengiriman Tenaga Kerja Indonesia
(Tanggung jawab)
4. Menyeleksi budaya dari luar yang cocok
masuk ke Indonesia (Mandiri)
5. Menelaah usaha-usaha perjuangan
masyarakat Indonesia di setiap daerah
dalam kemerdekaan (Tanggung jawab)
6. Melakukan kerja sama dengan negara
ASEAN dalam mencegah teroris
(Komitmen)
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
Sikap Sosial
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca), dan menanya
Pengetahuan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda -benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
25
27
26
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Tema 1 (Selamatkan Makhluk Hidup)
1 1.1 Bersyukur 1. Mengidentifikasi 1. Pengertian moral Dimensi dan Indikator Pengertian Moral
kepada Tuhan nilai dalam sila 2. Karakteristik 1. Politik: 1. Moral sebagai perangkat ide-ide tentang tingkah laku hidup,
Yang Maha Esa ke 1 dan ke 2 moral sesuai sila- a. Membuat dengan warna dasar tertentu yang dipegang oleh sekelompok
atas nilai-nilai (jujur) sila dalam kebijakan manusia di dalam lingkungan tertentu. Sebagai contoh tingkah
Pancasila secara 2. Menunjukkan pancasila didasarkan pada laku baik adalah dengan mengajak umat beragama bersama-
Utuh sebagai contoh sikap 3. Contoh perilaku kepentingan sama melakukan kerja bakti dilingkungan rumah tinggal,
satu kesatuan saling menolong yang sesuai umum/bersama sekolah dan ditempat-tempat ibadah (kebersamaan).
dalam kehidupan antar teman dengan aturan (adil) 2. Moral adalah ajaran tentang laku hidup yang baik berdasarkan
sehari-hari dilingkungan sekolah dan b. Melaksanakan pandangan hidup atau agama tertentu. Oleh karena itu ketika
2.1 Bersikap penuh rumah yang dirumah. kebijakan menjalankan keputusan yang telah disepakati adalah bagian
tanggunga jawab berbada agama 4. Contoh perilaku didasari sikap dari keikhlasan yang tidak bertentangan dengan moral
sesuai nilai-nilai dan ekonomi yang tidak menjunjung (ikhlas).
Pancasila dalam (konsekuen). bermoral tinggi kebenaran 3. Moral sebagai tingkah laku hidup manusia, yang mendasarkan
kehidupan sehari 3. Mendiskusikan (jujur, berani) pada kesadaran, bahwa ia terikat oleh keharusan untuk
hari perilaku c. Melaksanakan mencapai yang baik , sesuai dengan nilai dan norma yang
3.1 Menganalisis toleransi dalam pengawasan berlaku dalam lingkungannya. Memberikan tauladan disekolah
penerapan nilai- melaksanakan kebijakan secara dan dirumah adalah contoh perilaku sesuai peraturan yang
nilai Pancasila agama (peduli). tidak tebang pilih patut ditiru (disiplin)
dalam kehidupan 4. Menunjukkan (adil, berani). Paradigma Moral menurut tokoh Kohlberg dan Piaget Kohlberg
sehari-hari hak dan d. Melaksanakan menyatakan 2 hal tentang moral
4.1 Menyajikan hasil kewajiban musyawarah Kohlberg dalam menjelaskan pengertian moral menggunakan
analisis sebagai warga dalam istilah-istilah seperti moral-reassoning, moral-thinking, dan moral
pelaksanaan perumahan menyelesaikan judgement, sebagai istilah-istilah yang mempunyai pengertian
nilai-nilai dengan masalah sama dan digunakan secara bergantian. Istilah tersebut dialih
Pancasila dalam tetangga (kebersamaan) bahasakan menjadi penalaran moral. Penalaran moral merekalah
kehidupan (tanggung 2. Sosiologi: yang mencerminkan perbedaan kematangan moral tersebut.
sehari-hari jawab) a. Menepati janji Penalaran moral dipandang sebagai suatu struktur pemikiran
5. Menunjukkan (tanggung bukan isi. Jika penalaran moral dilihat sebagai isi, maka sesuatu
sikap sempurna jawab) dikatakan baik, maka seharusnya para guru dan pendidik moral
ketika mengikuti b. Tidak mengetahui proses perkembangan dan cara-cara membantu
upacara diskriminatif perkembangan moral tersebut.
bendera dalam Kohlberg dalam menjalaskan pengertian moral menggunakan
(ikhlas). memberikan istilah-istilah seperti moral-reassoning, moral-thinking, dan moral
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
jujur, kerja seorang individu tidak menjadi pusat pengamatannya, namun
keras). yang menjadi pusat kajiannya adalah penalaran moral,
b. Tidak menyuap memurutnya mengamati perilaku tidak menunjukkan banyak
(jujur, disiplin) mengenai kematangan moral. Seorang dewasa dengan seorang
c. Tidak boros anak kecil barangkali perilakunya sama, tetapi seandainya
dalam kematangan moral mereka berbeda, tidak akan tercermin dalam
27
29
28
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
menggunakan perilkau mereka.
Tema 2 (Persatuan dalam Perbedaan) sumber daya
/energi, dan
2 1.4 Mensyukuri 1. Mengambil 1. Pengertian dana(sederhana, Pengertian Keragaman dan Kesetaraan
persatuan dan prakarsa untuk keberagaman tanggung jawab) Keragaman dapat diartikan dengan suatu hal yang “banyak
kesatuan membantu umat 2. Pengertian d. Tidak melakukan macamnya”, “beda” atara satu dan sifatnya tidak tunggal.
sebagai lain dalam perundang- penyimpangan Sedangkan kesetaraan dapat diartikan sebagai “sama”,”tidak
anugerah Tuhan pengamanan undangan alokasi dan Berbeda” atau “sederajat”. Beberapa istilah yang dianggap sesuai
Yang Maha Esa perayaan 3. Pengertian distribusi (jujur, dengan keragaman salah satunya ialah pluralitas (plurality)
beserta agama.(kebersa partisipasi peduli dan yaitusuatu konsep yang mengandalkan adanya “hal-hal yang
dampaknya maan) 4. Pokok pokok tanggung jawab) lebih dari satu”. Sisi lain dari pluralitas adalah kemajemukan yang
2.4 Menampilkan 2. Membagikan pikiran tentang 4. Hukum: didasari oleh keutamaan (keunikan) dan kekhasan. Karena itu,
sikap tanggung sebagian rizki hak, kewajiban, a. Tidak melakukan pluralitas tidak dapat terwujud atau diadakan atau terbayangkan
jawab terhadap kepada orang dan tanggung penggelapan keberadaannya kecuali sebagai objek komparatif dari
penerapan nilai yang kurang jawab. dana, pajak, keseragaman dan kesatuan yang merangkum seluruh
persatuan dan mampu tanpa 5. Contoh perilaku barang, dan dimensinya. Menempatkan orang sesuai dengan memandang
kesatuan dalam melihat yang sesuai sebagainya perbedaan ( tidak setara) adalah merupakan bagian dari
kehidupan perbedaan dengan hak, (jujur, tanggung pendidikan untuk tidak berlaku diskriminasi, hal ini merupakan
berbangsa dan agama yang kewajiban , dan jawab) contoh perilaku korupsi.
bernegara dianut tanggung jawab b. Tidak melakukan Pluralitas, sebagaimana halnya seluruh fenomena pemikiran,
3.4 Menelaah (kesetaraan). peserta didik pemalsuan memiliki sifat pertengahan, keseimbangan juga mempunyai sisi
persatuan dan 3. Mengundang terhadap dokumen, surat, yang ekstern, baik yang melebih-lebihkan atau mengurang-
kesatuan tetangga untuk pelaksanaan tanda tangan, ngurangkan. Pluralitas juga bisa dianggap sebagai motivaator
terhadap ikut serta tugas-tugasnya dan sebagainya dalam menghadapi ujian, cobaan, kesulitan berkompetensi
kehidupan berdoa agar (jujur, tanggung (ikhlas) dan berlomba-lomba dalam berkarya dan berinteraksi
berbangsa dan wilayahnya jawab) diantara masing-masing pihak yang berbeda-beda dalam
bernegara terhindar dari c. Tidak melakukan peradaban.
beserta bencana. pencurian dana,
dampaknya (ikhlas) barang, waktu, Pengertian Perundang-undangan Nasional
4.4 Menyajikan hasil 4. Mengajak orang ukuran yang Perundang Undangan Nasional yaitu aturan-aturan yang dibuat
telaah persatuan lain untuk ikut merugikan pihak dan ditetapkan oleh lembaga Negara yang berwenang. Peraturan
dan kesatuan menyumbangka lain, dan Perundangan tersebut dibuat berskala nasional untuk dipatuhi
terhadap n harta untuk sebagainya dan dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
kehidupan membantu (jujur, tanggung dan bernegara oleh segenap warga Negara (komitmen).
berbangsa dan musibah Perundang-undangan nasional juga mengatur berbagai bidang
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
dan kewajiban keputusan
sebagai murid di dengan penuh
sekolah. tanggung jawab
10. Mentaati (komitmen).
berbagai aturan
NILAI ACUAN
yang ditetapkan
29
31
30
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
sekolah. KEBERSAMAAN: Hal
(disiplin) bersama seperti
11. Berpartisipasi rasa
menghadiri persaudaraan/keke
undangan rapat luargaan, senasib
di lingkungan sepenanggungan,
RT (tanggung dan merasa
jawab) menjadi satu
Tema 3 (Tokoh dan Penemuan) kesatuan
(integritas).
3 1.2 Menghargai 1. Menunjukkan 1. Pengertian hak, KOMITMEN: perjanjian, Konsep, Pengertian dan Contoh dari Hak, Kewajiban dan
makna besarnya uang kewajiban, dan keterikatan untuk Tanggung Jawab
kewajiban, hak, saku sekolah tanggung jawab melakukan Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik,
dan tanggung kepada 2. Pelaksanaan hak, sesuatu (yang kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
jawab sebagai kakaknya (jujur) kewajiban, dan telah disepakati), (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb),
warga Negara 2. Mengidentifikasi tanggung jawab kontrak. kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut
dalam hak anak dalam 3. Contoh tanggung KONSEKUEN: sesuai sesuatu, derajat atau martabat. Ada beberapa hak di masyarakat
menjalankan keluarga jawab dengan apa yang Indonesia, diantaranya sebagai berikut :
agama (tanggung 4. Konsep disiplin dikatakan/diperbua a. Hak Legal dan Hak Moral
2.2 Melaksanakan jawab) t, berwatak teguh, Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum dalam
kewajiban, hak 3. Menunjukkan tidak menyimpang salah satu bentuk. Hak legal ini lebih banyak berbicara tentang
dan tanggung contoh wajib dari apa yang hukum atau sosial. Contoh kasus,mengeluarkan peraturan
jawab sebagai belajar bagi sudah diputuskan bahwa veteran perang memperoleh tunjangan setiap bulan,
warga Negara anak sekolah BIJAKSANA: selalu maka setiap veteran yang telah memenuhi syarat yang
sebagai wujud (tanggung menggunakan akal ditentukan berhak untuk mendapat tunjangan tersebut.
cinta tanah air jawab) budinya Hak moral adalah didasarkan atas prinsip atau peraturan etis
3.2 Menganalisis 4. Mengajak teman (pengalaman dan saja. Hak moral lebih bersifat soliderisasi atau individu. Contoh
pelaksanaan untuk datang pengetahuannya), kasus, jika seorang majikan memberikan gaji yang rendah
kewajiban, hak, kesekolah tepat arif, tajam pikiran, kepada wanita yang bekerja di perusahaannya padahal
dan tanggung waktu (disiplin) pandai dan hati- prestasi kerjanya sama dengan pria yang bekerja di
jawab sebagai hati (cermat, teliti, perusahaannya. Dengan demikian majikan ini melaksanakan
warga Negara dsb.) hak legal yang dimilikinya tapi dengan melanggar hak moral
beserta IKHLAS: bersih hati, para wanita yang bekerja di perusahaannya. Dari contoh ini
dampaknya tulus hati. jelas sudah bahwa hak legal tidak sama dengan hak moral.
dalam kehidupan T.L. Beauchamp berpendapat bahwa memang ada hak yang
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sebagai akibat si tadi telah kita bahas hak-hak negative.
kap pihak sendiri Hak Sosial disini bukan hanya hak kepentingan terhadap
atau pi hak lain, Negara saja, akan tetapi sebagai anggota masyarakat
melaksanakan dan bersama dengan anggota-anggota lain. Inilah yang disebut
menyelesaikan dengan hak sosial. Contoh: hak atas pekerjaan, hak atas
tugas dengan pendidikan, hak ata pelayanan kesehatan. Hak-hak ini bersifat
31
33
32
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
sungguh-sungguh. positif.
DISIPLIN: tata tertib, Contoh Hak Warga Negara Indonesia (Tanggung Jawab):
ketaatan 1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan
(kepatuhan) pada hukum.
peraturan, tepat 2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
waktu, tertib, dan penghidupan yang layak.
konsisten. 3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di
JUJUR: lurus hati, tidak mata hukum dan di dalam pemerintahan.
curang, tulus, 4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan
dapat diper caya, menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing
berkata dan bertin yang dipercayai.
dak benar, 5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan
mengungkap kan pengajaran.
sesuatu sesuai 6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah
dengan kenyataan negara kesatuan Indonesia atau NKRI dari serangan
(tidak berbohong), musuh.
dan punya niat Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan
yang lurus (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Ketika lahir, manusia
terhadap setiap secara hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia
tindakan. mempunyai hak dan kewajiban yang berbeda, tergantung pada
KERJA KERAS: hal-hal tertentu misalnya, jabatan atau kedudukan dalam
kegiatan masyarakat. K. Bertens dalam bukunya yang berjudul Etika
melakukan memaparkan bahwa dalam pemikiran Romawi Kuno, kata ius-
sesuatu dengan iurus (Latin: hak) hanya menunjukkan hukum dalam arti objektif.
sungguh-sungguh, Artinya adalah hak dilihat sebagai keseluruhan undang-undang,
pantang aturan-aturan dan lembaga-lembaga yang mengatur kehidupan
menyerah/ulet dan masyarakat demi kepentingan umum (hukum dalam arti Law,
semangat dalam bukan right).
berusaha. Kewajiban dibagi atas dua macam, yaitu kewajiban sempurna
ADIL : sama berat, tidak yang selalu berkaitan dengan hak orang lain dan kewajiban tidak
berat sebelah, sempurna yang tidak terkait dengan hak orang lain. Kewajiban
tidak memihak sempurna mempunyai dasar keadilan, sedangkan kewajiban tidak
/tidak pilih kasih, sempurna berdasarkan moral.
berpi Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia:
hak/berpegang 1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain
memerlukan pengadilan atau pengorbanan.
Tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia
atau hubungan yang dibuat nya. Berikut ini merupakan beberapa
jenis tanggung jawab, yaitu :
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
33
35
34
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
2. Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran
akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
3. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
4. Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga
wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung
jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung
jawab juga merupakan kesejaterahaan
,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota
keluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga
dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam
kehidupan bermasyarakat.
5. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
6. Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk
sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus
berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi
didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan
karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan
yang lainnya.
7. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
8. Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah
suatu warga negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan
bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di
buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya
sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus
bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia
perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan negara
kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa.
9. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
10. Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia
agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga
tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman
tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
31072013021147.pdf
Tema 4 (Globalisasi)
4 1.2 Menghargai 1. Menunjukkan 1. Pengertian Pengertian Globalisasi
makna perilaku rukun Globalisasi Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut
kewajiban, hak, antar sesama 2. Pengertian pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses
35
37
36
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
dan tanggung umat di persatuan dan pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya
jawab sebagai lingkungannya. kesatuan untuk sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan
warga Negara 2. Menjaga mengantisipasi bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari
dalam keamanan globalisasi. sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari
menjalankan bersama dari 3. Contoh bentuk globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah
agama pengaruh dan nilai bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial,
2.2 Melaksanakan globalisasi pada persatuan dan budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di
kewajiban, hak saat kesatuan di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
dan tanggung musyawarah RT sekolah dan Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global
jawab sebagai berlangsung. dimasyarakat Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan
warga Negara 3. Melestarikan 4. Manfaat dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa
sebagai wujud budaya lokal persatuan dan konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di
cinta tanah air kepada generasi kesatuan dalam belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
3.2 Menganalisis penerus melalui bermasyarakat Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai
pelaksanaan latihan dan dan praktek dalam kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang
kewajiban, hak, pendidikan. pekerjaan. tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang
dan tanggung 4. Mentatati tata 5. Pengertian tata ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan,
jawab sebagai tertib dalam tertib. seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.
warga Negara bekerja di 6. Contoh nilai-nilai Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV,
beserta kantor.(disiplin) persatuan dan orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita
dampaknya 5. Menggali nilai- kesatuan dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi
dalam kehidupan nilai persatuan 7. Dampak interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan
sehari-hari dan kesatuan globalisasi saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan
4.2 Menyajikan hasil bangsa yang terhadap daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga
analisis berlaku di persatuan dan sakit dan lain-lain.
pelaksanaan lingkungan kesatuan. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan
kewajiban, hak, sekolah dan 8. Teori konflik soaial sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan
dan tanggung masyarakat. 9. Dampak sebagainya
jawab sebagai 6. Menjelaskan pecahnya Perkembangan globalisasi ditandai dengan kuatnya pengaruh
warga peristiwa persatuan dan lembaga-Iembaga kemasyarakatan internasional, negara-negara
masyarakat tawuran anak- kesatuan maju yang ikut mengatur percaturan perpolitikan, perekonomian,
beserta anak SD yang 10. Pengertian sosial budaya dan pertahanan dan keamanan global. Kondisi ini
dampaknya menagkibatkan keberagamanm akan menumbuhkan berbagai konflik kepentingan, baik antar
dalam kehidupan pecahnya suku, ras, agama negara maju dengan negara-negara berkembang maupun antar
sehari-hari persatuan dan sesama negara berkembang serta lembaga-Iembaga
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
n sosial, budaya, persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan
dan ekonomi menghormati kebhinekaan dari setiap aspek kehidupan bangsa
untuk mencapai tujuan nasional. Memberikan pelayanan dengan
tidak diskriminatif terhadap orang lain merupakan salah satu
wujud mengisi kemerdekaan (Adil). Atas dasar pemikiran dari
perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang
37
39
38
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
mengandung nilai-nilai semangat perjuangan yang dilaksanakan
dengan perjuangan Fisik dan wawasan Nusantara yang
merupakan pancaran nilai dari ideoiogi Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dalam mengisi
kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai bidang
tugas dan profesi masing-masing dj dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-
cila dan tujuan nasional yang bebas korupsi (Jujur, Mandiri,
Tanggung jawab)
Pengertian Persatuan
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak
terpecah-belah. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-
macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang
utuh dan serasi.
Kesatuan adalah ke – Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan
(WJS. Poerwadarminta, 1987)
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang
sudah bersatu. Dalam hal ini, masing-masing suku bangsa
merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu
yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-
masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat
ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama,
karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses
yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat
Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang
lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat
kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu
merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh
asas kemanusiaan dan kebudayaan.
Jadi makna persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan
sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
bidang lain seperti budaya dan agama (Kebersamaan)
B. Dampak Globalisasi
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar
dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi
merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan
masyarakan modern.
39
41
40
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek
sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan
manusia lainnya (Tanggung Jawab).
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya
masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru
atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh
dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan,
terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang
tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi
individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah
dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian
masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai
budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat
manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak
menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi (Adil).
Konflik Sosial
Benturan sosial demi benturan sosial berlangsung dengan
mengambil bentuk aneka-rupaserta menyentuh hampir di segala
aspek (“frame of conflict ”) kehidupan masyarakat
(konflik agraria, sumberdaya alam,nafkah,ideologi, identitas-
kelompok,
batas teritorial , dan semacamnya). Satu hal yang perlu dicatat
adalah bawa apapun bentuk benturan sosial yang berlangsung
akibat dari konflik sosial, maka akibatnya akan selalusama yaitu
stress sosial, kepedihan(bitterness), disintegrasi sosial yang
seringkali juga disertai oleh musnahnya aneka aset-aset
material dan non-material. Kehancuran asset-asset non-material
yang paling kentara ditemukan dalam wujud “dekapitalisasi”
modal sosial yang ditandai oleh hilangnya trust di antara para-
pihak yang bertikai, rusaknya networking,dan hilangnya
compliance pada tata aturan norma dan tatanan sosial yang
selama ini disepakati bersama-sama).
Konflik sosial bisa berlangsung pada aras antar-ruang
kekuasaan.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tindakan yang diambil oleh Pemerintah/Negara dalammengawal
jalannya sebuah kebijakan, biasanya memakan biaya sosial
berupakonflik tipe ini secara tidak terelakkan. Contoh sederhana
konflik sosial ini adalah dapat dilihat pada perilaku antar teman
disekolah yang berkelompok dalam berteman kemudian
mengganggu teman lain tanpa sebab apapun, sehingga terjadi
41
43
42
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
ketegangan yang berujung perkelaian, hal ini merupakan tindkan
melanggar norma soaial disekolah (Tidak disiplin, Tidak
menghargai Kebersamaan). Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, MSc.
Agr – Seminar PERAGI Pontianak 10-11 Januari 2006.”Konflik-
Sosial dan Resolusi Konflik: Analisis Sosio-Budaya(Dengan
Fokus Perhatian Kalimantan Barat)”.
Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian
pelajar atau yang biasa disebut dengan tawuran adalah
perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan antar
kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar
dari sekolah lain”.kejadian ini menutut para pelajar untuk turut
ambil bagian tidak akan melakukan itu (peduli)
Tema 5 (Wirausaha)
5 1.3 Mensyukuri 1. Mensyukuri atas 1. Pengertian Pengertian Wirausaha
keberagaman nikmat wirausaha. Kewirausahaan adalah proses kemanusiaan (human process)
sosial, budaya, kemerdekaanIn 2. Ruang lingkup yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami
dan ekonomi donesia karena wirausaha. peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga
masyarakat dapat secara 3. Contoh perilaku peluang itu terwujud menjadi suatu usaha yang mampu
sebagai bebas kerjasama dalam menghasilkan laba atau nilai untuk jangka waktu yang lama.
anugerah Tuhan mengembangka membangun Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas dan
Yang Maha Esa n wirausaha wirausaha. inovasi, karena dengan sifat kreativitas dan inovatif seseorang
dalam konteks 2. Membenarkan 4. Pengertian dapat menemukan peluang.
Bhineka Tunggal bahwa dengan entrepreneur Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-
Ika semangat 2. Contoh sukses kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data,
2.3 Bersikap toleran kebersamaan story pejuang variabel yang sudah ada sebelumnya.
dalam dapat wirausaha Ciri-ciri orang kreatif adalah :
keberagaman mengembangka . a. Mandiri.
sosial, budaya, n usaha secara b. Terbuka terhadap yang baru.
dan ekonomi mandiri baik c. Percaya diri.
masyarakat (kebersamaan) d. Berani mengambil resiko.
dalam konteks 3. Mempresen e. Melihat sesuatu dengan tidak biasa.
Bhineka Tunggal tasikan hasil f. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Ika diskusi tentang g. Dapat menerima perbedaan.
3.3 Menelaah nilai wira usaha h. Objektif dalam berpikir dan bertindak.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Tema 6 (Menuju Masyarakat Sehat)
6 1.2 Menghargai 1. Mensyukuri atas 1. Pengertian Kesehatan Masyarakat
makna dapat kesehatan Menurut UU RI No 36 tahun 2009 pada bab I, ketentuan umum
kewajiban, hak, melaksanakan masyarakat. angka 1 dinyatakan bahwa pengertian Kesehatan adalah
dan tanggung ibadah dengan 2. Kerja sama antar keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
43
45
44
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
jawab sebagai tentram diantara sama agama, ras, yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
warga Negara umat yang suku dan sosial dan ekonomis.
dalam berbeda. golongan untuk Ilmu Public Health Menurut Winslow adalah ilmu atau seni yang
menjalankan 2. Kerja sama membangun bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang umur, dan
agama dalam kesehatan meningkatkan efisiensi hidup masyarakat melalui upaya
2.2 Melaksanakan membangun sekolah. kelompok-kelompok masyarakat yang terkoordinasi, perbaikan
kewajiban, hak hidup sehat di 3. Contoh perilaku kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit
dan tanggung lingkungan taat menular, dan melakukan pendidikan kesehatan untuk
jawab sebagai tempat tinggal. melaksanakan masyarakat/perorangan.
warga Negara 3. Memberikan keputusan tentang Pengertian Sehat :
sebagai wujud contoh perilaku kesehatan. 1. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara
cinta tanah air taat 4. Contoh perilaku bentuk dan fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang
3.2 Menganalisis melaksanakan tanggung jawab di berusaha mempengaruhinya (Perkin 1938)
pelaksanaan keputusan UKS 2. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh
kewajiban, hak, sekolah tentang yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan
dan tanggung kesehatan(komit dan lingkungan yang dipunyainya (WHO 1957)
jawab sebagai men) 3. Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu
warga Negara 4. Menyatakan diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak
beserta kesediaan untuk terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan (White 1977)
dampaknya bersatu 4. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
dalam kehidupan membangun sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
sehari-hari kesehatan tanpa secara sosial dan ekonomis (UU Kesehatan No. 23 tahun
4.2 Menyajikan hasil membedakan 1992)
analisis agama, suku,
Pengertian Tentang Arti, Norma dan Masalah Kerja Sama
pelaksanaan ras, dan
1) Arti kerja sama dalam berbagia kehidupan
kewajiban, hak, golongan
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk individu sekaligus
dan tanggung (kebersamaan)
makhluk sosial. Sebagai makhluk indvIidu manusia ingin
jawab sebagai 5. Menunjukkan
diperhatikan, dihormati dan didahulukan kepentingannya.
warga contoh perilaku
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu ingin berkumpul
masyarakat tanggung jawab
dengan manusia yang lain. Aristoteles menamakan hal ini
beserta untuk ikut
sebagai zoon politicon artinya makhluk yang selalu ingin hidup
dampaknya melaksanakan
berkelompok dan sesamanya. Lahirnya hubungan dan kerja
dalam kehidupan kesehatan
sama manusia satu dengan lainnya untuk memberantas
sehari-hari sekolah.(tanggu
tindakan korupsi (kebersamaan) merupakan perwujudan dari
ng jawab)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pola Kerja Sama Dalam Berbagai Kehidupan
Pola kerja sama antar pemeluk agama. Sebagaimana telah kita
ketahui, masyarakat Indonesia terbentuk dari berbagai suku yang
memeluk agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Keadaan
yang demikian merupakan hal yang membanggakan, karena
45
47
46
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
selama ini di lingkungan bangsa Indonesia tetap terjaga
persatuan dan kesatuan. Kita bangsa Indonesia harus tetap dapat
menjaga dan melestarikan sikap toleransi dan kerja sama.
Penerapan Nilai Moral Kerja Sama Dengan Bangsa Lain
Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bangsa Indonesia menganut prinsip saling menghormati dan
berkerja sama antar bangsa. Hal itu dimaksudkan dalam upaya
mencapai dunia yang damai dan sejahtera. Setiap bangsa harus
menghormati kedaulatan negara lain dan tidak ikut campur
urusan dalam negri negara lain.
Kebijaksanaan hubungan luar negri Indonesia didasarkan atas
prinsip saling menghormati dan bekerja sama hal ini didasarkan
pada nilai moral kerja sama sebagai berikut.
1) Hubungan luar negri dilandasi prinsip politik luar negri bebas
aktif.
2) Pengembangan hubungan luar negri ditujukan kepada
peningkatan persahabatan dan kerja sama internasional dan
regional.
3) Sesuai dengan semangat Dasa Sila Bandung, Indonesia
berperan dalam usaha menyelesaikan berbagai masalah
dunia khususnya masalah dunia yang mengancam
perdamaian dan bertentangan dengan rasa keadilan dan
kemanusiaan.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong royong
antara lain pembangunan fasilitas umum dan membersihkan
lingkungan sekitar (tanggung jawab)
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Departemen Kesehatan bertanggung jawab terhadap kesehatan
bangsa Indonesia secara keseluruhan, baik kesehatan badan
(fisik, jasmani), rohani (mental, kejiwaan), maupun sosial. Pada
masa sekarang ini Departemen Kesehatan juga mengadakan
perubahan yang berasal dari paradigma sakit menjadi paradigma
sehat (Soenarko, 2000:1). Perilaku sehat harus ditanamkan sedini
mungkin mulai dari Pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tanggunga jawab memilih sekolah sila ke 5 (penuh) dan tidak dibatasi oleh syarat atau aturan-aturan
sesuai nilai-nilai (tanggung 5. Contoh tertentu yang dibuat oleh negara bekas penjajahnya.Merdeka
Pancasila dalam jawab) kepemimpinan tanpa syarat biasanya diperoleh dari perjuangan bangsa itu
kehidupan sehari 3. Mengikuti Panglima sendiri dan bukan pemberian dari penjajah maupun
hari menyanyi lagu Sudirman pemberian negara lain.
3.1 Menganalisis Indonesia raya 6. Pramuka sebagai 2. Merdeka Bersyarat Merdeka bersyarat adalah merdeka
47
49
48
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
penerapan nilai- saat upacara sarana namun masih dibatasi oleh syarat atau aturan-aturan tertentu
nilai Pancasila sekolah pembelajaran yang dibuat oleh negara bekas penjajahnya. Negara yang
dalam kehidupan (Mandiri) antikorupsi merdeka bersyarat bebas menentukan, memutuskan, ataupun
sehari-hari 4. Menunjukkan melakukan apa saja asalkan tidak melanggar aturan-aturan
4.1 Menyajikan hasil contoh sikap tertentu yang dibuat oleh negara bekas penjajahnya tersebut.
analisis menghargai Merdeka bersyarat ini biasanya diberikan oleh penjajah setelah
pelaksanaan pendapat teman melalui perundingan-perundingan yang dilakukan sebelumnya.
nilai-nilai saat rapat Negara yang memperoleh kemerdekaan bersyarat biasanya akan
Pancasila dalam kegiatan didikte dan selalu meminta ijin kepada negara bekas penjajahnya
kehidupan Pramuka jika hendak memutuskan maupun melakukan apapun
sehari-hari (Peduli) berdasarkan aturan-aturan tertentu yang dibuat oleh negara
5. Menunjukkan bekas penjajahnya. Namun jika ada gangguan maupun
contoh tentang permasalahan yang muncul di negara tersebut, biasanya negara
adil pada sila ke bekas penjajahnya akan turun tangan untuk membantu.
5 (Tanggung Kemerdekaan Juga Dapat Diartikan Sebagai:
jawab) 1. Di saat suatu negara meraih hak kendali penuh atas seluruh
6. Mengidentifikasi wilayah bagian negaranya.
contoh sikap 2. Di saat seseorang mendapatkan hak untuk mengendalikan
kepemimpinan dirinya sendiri tanpa campur tangan orang lain dan atau tidak
Panglima Besar bergantung pada orang lain lagi.
Sudirman dari Arti Dari Sebuah Kemerdekaan Untuk diri kita sendiri adalah
buku cerita kebebasan dari hawa nafsu dalam diri kita. Hawa nafsu wajib kita
(Jujur) atasi, karena apabila hawa nafsu kita tidak dapat teatasi maka
7. Menerapkan akan banyak terjadi Peperangan antar agama/antar suku, banyak
sikap adil pada terjadi Kemaksiatan, ke tidakadilan, keganasan, kekejian, ke
pertunjukan hancuran dan keinginan-keinginan yang yang dapat memecah
drama “anak belah suatu rasa kesatuan yang dapat berdampak buruk bagi
cerdas” di suatu Wilayah atau Negara.
sekolah (adil) http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/08/seputar-
8. Memprese- pengertian-kemerdekaan.html
ntasikan sikap
Contoh Keadilan sila ke 5 Pancasila
adil dan mufakat
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
dalam
mengambil • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
keputusan sikap dan suasanakekeluargaan dan kegotongroyongan.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
yaitu memulihkan sesuatu ke keadaan semula,
biasanyadigunakan dalam perkara gugatan ganti
kerugian.Keadilan juga dapat dibedakan ke dalam dua jenis:
• keadilan restitutif
• yaitu keadilan yang berlaku dalam proses litigasi
49
51
50
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
di pengadilan, di mana fokusnya adalah pada pelaku.
Bagaimana menghukum ataumembebaskan pelaku.
• keadilan restoratif
• yaitu keadilan yang berlaku dalam proses penyelesaian
sengketa non litigasi (Alternative Dispute Resolution), di
mana fokusnya bukan pada pelaku, tetapi pada kepentingan
“victims” (korban).
• http://zhyazhy.blogspot.co.id/Implementasi Pancasila Sila
Ke5 Minggu, 24 Februari 2013
Pengambilan keputusan
Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat
terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam
menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka
diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda
organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan
lancar
Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang
pemimpin atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan
meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif
penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif
tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik.
Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat
ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan
teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan
pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan
organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan
diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang
proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat
dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal.
51
53
52
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Manfaat Bumi
Manfaat bumi bagi makhluk hidup,
1. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup,khususnya manusia.
Berbagai macam jenis makhluk hidup memulai kehidupannya
di bumi.Baik itu dari jenis binatang, tumbuhan dan juga
khususnya manusia.
2. Sebagai lahan mata pencaharian manusia
Sebagai contoh yang akan saya tulis di sini tentu saja mereka
yang memiliki profesi sebagai petani, baik itu Juragannya
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
(bos) maupun mereka yang buruh tani.Para juragan serta
buruh tani sehari-hari memanfaatkan lahan di bumi ini sebagai
ladang penghasilan mereka.Banyak yang mereka tanam di
lahan pertanian mereka, namun saya tidak akan menulis
panjang lebar tentang apa yang mereka tanam di artikel ini,
wkwkwk.
53
55
54
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
Tenang, nanti pasti akan saya tuliskan di dalam artikel saya
yang lain.
3. Sebagai tempat di dirikannya bangunan-bangunan manusia
Untuk yang ini saya akan mengambil contoh bagi mereka
yang punya pabrik, kantor, dan bangunan sebagai rumah
tinggal manusia.
- Pabrik dan kantor
Banyak sekali pabrik dan kantor besar berdiri dengan kokoh
di bumi ,berbagai macam produksi di hasilkan dari
pabrik.Kehadirannya pun membuka banyak peluang
lowongan kerja.Nah dari pabrik inilah karyawan mendapat
penghasilan untuk mencukupi ke butuhan mereka.
- Bangunan rumah
Masih tentang bumi ya temen-temen, pasti Anda sudah
tahu berjuta bangunan rumah tinggal di bangun di muka
bumi ini, sayang sekali saya tidak bisa menghitung berapa
banyak jumlah bangunan di bumi ini, soalnya saya tidak
pernah ikut menghitung. (Tanggung Jawab).
Cita Rahmi Labels: Alam Semesta Langit Bumi Lingkungan Hidup
http://kur1p4n.blogspot.co.id/2015/03/manfaat-bumi.html
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
yang dibutuhkan; untuk orbit Bumi rendah, kecepatannya sekitar
7,9 km/s (28.400 km/jam — 18.000 mill/jam). Oleh karena itu,
mencapai ketinggian yang dibutuhkan merupakan langkah
pertama untuk mencapai orbit.
Energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan untuk orbit
bumi rendah 32MJ/kg sekitar dua puluh kali energi yang
55
57
56
Indikator
Dimensi, Indikator, dan
No Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Terintegrasi Nilai-Nilai Antikorupsi
Nilai Nilai Antikorupsi
Kompetensi
dibutuhkan untuk mencapai ketinggian dasar 10 kJ/km/kg.
Belajar mengenai ruang angkasa disamping mensyukuri
kebesaran ciptaan Alloh, juga merupakan bagian dari empati kita
untuk selalu berfikir tentang manfaat angkasa luar bagi kehidupan
manusia (peduli).
Sumber Daya Alam
Definisi sumber daya alam menurut UURI NO. 32 TH 2009 ttg
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: sumberdaya
alam adalah unsur lingkungan hidupyang terdiri atas sumber daya
hayati dan nonhayatiyang secara keseluruhan membentuk
kesatuan ekosistem
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain. Ada komponen/unsur abiotic (A), biotik (B) dan Sosial
budaya (C/culture); ada unsur alami dan buatan (krn ada unsur
manusia dan
perilakunya).
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi
dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup. Jadi: Sumberdaya alam adalah bagian dari
Lingkungan, dan Lingkungan adalah bagian
dari Ekosistem
Klasifikasi Sumberdaya Alam (Sda)
Berdasarkan Jenisnya:
1. SDA HAYATI (BIOTIK)=> Berasal dari makhluk hidup
2. SDA NIRHAYATI (ABIOTIK) => Berasal dari benda tak hidup
(bahan tambang, dll.)
Berdasarkan Sifatnya:
1. DAPAT DIPERBARUI (RENEWABLE RESOURCES)=>Dapat
digunakan berulang atau dilestarikan, contoh: SDA Hayati
2. TIDAK DAPAT DIPERBARUI (NON RENEWABLE
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
memperhatikan secara seksama agar tidak menimbulkan
kerusakan alam dan dapat mendatangkan manfaat besar bagi
kehidupan masyarakat (tanggung jawab)
57
59
58
B. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Silabus
(Sebagai Pengembangan Pembelajaran Tematik)
Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
Sikap Sosial
teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca), dan menanya
Pengetahuan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda -benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
moralitas yang terkandung dalam sila
Pancasila rumah, sekolah dan di
masyarakat
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan hasil diskusi
59
61
60
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
mengenai nilai moral dalam setiap sila
dalam Pancasila
• Melaporkan hasil wawancara dan
penggalian melalui perpustakaan,
koran, dan internet mengenai
implementasi moralitas di rumah,
sekolah, dan
masyarakatyangperwujudan
Tema 2 (Persatuan dalam Perbedaan)
1.4 Mensyukuri 1. Mengambil prakarsa 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
persatuan dan untuk membantu umat keberagama • Mengamati gambar berbagai pakaian • Laporan hasil Pancasila
kesatuan sebagai lain dalam pengamanan n adat di indonesia diskusi dan dan
anugerah Tuhan perayaan 2. Pengertian • Mengamati gambar orang yang hasilmencari Kewargane
Yang Maha Esa agama.(kebersamaan) perundang- berbeda jenis suku di indonesia data cara garaan
beserta dampaknya 2. Membagikan sebagian undangan • Membaca berbagai sumber tentang memperolehnya SD/MI
2.4 Menampilkan sikap rizki kepada orang yang 3. Pengertian keberagaman budaya, ras, agama dan tentang Kelas VI, e-
tanggung jawab kurang mampu tanpa partisipasi sebagainya keberagaman book,
terhadap melihat perbedaan 4. Pokok pokok • Membaca berbagai sumber tentang • Mind map Jakarta:
penerapan nilai agama yang dianut pikiran berbagai perundang-undangan tentang hak, Kemdikbud,
persatuan dan (kesetaraan). tentang hak, • Mengamati gambar anak melanggar kewajiban, 2013
kesatuan dalam 3. Mengundang tetangga kewajiban, aturan tanggung jawab • Referensi
kehidupan untuk ikut serta berdoa dan • Mengamati gambar orang sedang ikut • Menjelaskan /Internet
berbangsa dan agar wilayahnya tanggung rapat proses diskusi sesuai
bernegara terhindar dari bencana. jawab. Menanya menegakkan materi
3.4 Menelaah (ikhlas) 5. Contoh • Mengajukan pertanyaan tentang cara aturan disekolah pokok
persatuan dan 4. Mengajak orang lain perilaku yang mengimplementasikan hak, kewajiban dan melaporkan
kesatuan terhadap untuk ikut sesuai dan tanggungjawab hasil diskusi.
kehidupan menyumbangkan harta dengan hak, Tes ;
• Merumuskan pertanyaan tentang
berbangsa dan untuk membantu kewajiban , • digunakan untuk
tentang apa manfaat mempelajari hak,
bernegara beserta musibah dan menilai hasil
kewajiban, dan tanggung jawab di
dampaknya kebanjiran.(berbagi). tanggung belajar secara
sekolah, rumah dan masyarakat
4.4 Menyajikan hasil 5. Memberikan contoh jawab indvIidu tentang
Mengumpulkan Informasi
telaah persatuan perilaku tidak boleh peserta didik pengetahuan
• Mencari informasi dari berbagai
dan kesatuan menggelapkan barang terhadap hak, kewajiban,
sumber dan mendiskusikan tentang
terhadap kehidupan inventaris pelaksanaan dan tanggung
kewajiban peserta didik saat di rumah,
berbangsa dan sekolah.(jujur).
62
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
bernegara beserta 6. Melaksanakan tugasnya sekolah, dan masyarakat jawab.
dampaknya keputusan hasil • Wawancara terhadap guru kelas untuk Pengamatan;
musyawarah osis yang memperoleh jawaban menganai hak, • merupakan
telah kewajiban, dan tanggung jawab penilaian proses
diputuskan.(komitmen) Mengasosiasi untuk menilai
7. Memakai pakaian • Mendiskusikan tentang hak dan perilaku dan
produksi dalam negeri kewajiban peserta didik dengan sikap peserta
(peduli) peserta didik lain yang dipandu oleh didik dalam
8. Mendeskripsi kan guru kelas sehingga dapat dipahami proses
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Negara dalam anak dalam keluarga tanggung Menanya pekerjaan baik garaan
menjalankan (tanggung jawab) jawab Tanya jawab tentang : individu maupun SD/MI
agama 3. Menunjukkan contoh 2. Pelaksanaan • Hak dan kewajiban kelompok: karya Kelas VI, e-
2.2 Melaksanakan wajib belajar bagi anak hak, • Aktifitas tokoh gambar, puzel book,
kewajiban, hak dan sekolah (tanggung kewajiban, • Disiplin tentang kegiatan Jakarta:
tanggung jawab jawab) dan ekonomi dan Kemdikbud,
61
63
62
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
sebagai warga 4. Mengajak teman untuk tanggung Mengumpulkan Informasi tokoh. 2013
Negara sebagai datang kesekolah tepat jawab • Mencari informasi dari berbagai Tes; • Referensi/In
wujud cinta tanah waktu (disiplin) 3. Contoh literatur di perpustakaan sekolah dan • digunakan untuk ternet
air tanggung perpustakaan umum menilai hasil sesuai
3.2 Menganalisis jawab • Wawancara dengan berbagai nara belajar secara materi
pelaksanaan 4. Konsep sumber tentang kehidupan di indVIidu tentang pokok
kewajiban, hak, dan disiplin lingkungan sekolah dan dirumah pengetahuan
tanggung jawab kelas sosial,
sebagai warga Mengasosiasi kegiatan
Negara beserta • Mendiskusikan tentang hak dan ekonomi, dan
dampaknya dalam tanggung jawab di sekolah interaksi social.
kehidupan sehari- • Membuat teka-teki dalam bentuk pazel Pengamatan;
hari mengenai kegiatan belajar antar • penilaian ini
4.2 Menyajikan hasil peserta didik merupakan
analisis • Menyimpulkan arti penting mengetahui penilaian proses
pelaksanaan aktifitas tokoh dan kedisiplinan untuk menilai
kewajiban, hak, dan Mengkomunikasikan perilaku dan
tanggung jawab • Mempresentasikan hasil diskusi sikap peserta
sebagai warga tentang hak dan tanggung jawab di didik dalam
masyarakat beserta sekolah proses
dampaknya dalam • Membuat hasil karya lukis tokoh pembelajaran
kehidupan sehari-
• Menggambar alur kegiatan dirumah
hari
dan ditempel di dinding kelas
Tema 4 (Globalisasi)
1.2 Menghargai makna 1. Menunjukkan perilaku 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
kewajiban, hak, dan rukun antar sesama Globalisasi • Menyimak penjelasan guru tentang • Penilaian ini Pancasila
tanggung jawab umat di lingkungannya. 2. Pengertian pengertian dan manfaat persatuan dan digunakan untuk dan
sebagai warga 2. Menjaga keamanan persatuan kesatuan ,konflik sosial, dan menilai hasil Kewargane
Negara dalam bersama dari pengaruh dan kesatuan globalisasi pekerjaan baik garaan
menjalankan globalisasi pada saat untuk • Mengamati gambar masalah sosial individu maupun SD/MI
agama musyawarah RT mengantisipa berkaitan tawuran antar pelajar kelompok Kelas VI-e
2.2 Melaksanakan berlangsung. si globalisasi. Menanya tentang laporan book,
kewajiban, hak dan 3. Melestarikan budaya 3. Contoh • Menyusun pertanyaan tentang hasil Jakarta:
tanggung jawab lokal kepada generasi bentuk dan pengertian konflik sosial dan diskusimengena Kemdikbud,
sebagai warga penerus melalui latihan nilai i manfaat 2013
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Bhineka Tunggal persatuan pembelajaran
Ika dan kesatuan dan simulasi.
2.3 Bersikap toleran 9. Pengertian
dalam keberagama
keberagaman nm suku, ras,
sosial, budaya, dan agama
63
65
64
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
ekonomi
masyarakat dalam
konteks Bhineka
Tunggal Ika
3.3 Menelaah
keberagaman
sosial, budaya, dan
ekonomi
masyarakat
4.3 Mengampanyekan
manfaat
keanekaragaman
sosial, budaya, dan
ekonomi
Tema 5 (Wirausaha)
1.3 Mensyukuri 1. Mensyukuri atas nikmat 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
keberagaman kemerdekaanIndonesia wirausaha. • Mengamati gambar usaha dagang • Portofolio, Pancasila
sosial, budaya, dan karena dapat secara 2. Ruang • Mengamati gambar/film peristiwa hiruk penilaian ini dan
ekonomi bebas mengembangkan lingkup pikuk pedagang kaki lima digunakan untuk Kewargane
masyarakat sebagai wirausaha wirausaha. • Menyimak penjelasan guru tentang menilai hasil garaan
anugerah Tuhan 2. Membenarkan bahwa 3. Contoh gambar/film pekerjaan baik SD/MI
Yang Maha Esa dengan semangat perilaku Menanya individu maupun Kelas VII,
dalam konteks kebersamaan dapat kerjasama • Tanya jawab tentang wirausaha kelompok. e-book,
Bhineka Tunggal mengembangkan usaha dalam • Merumuskan pertanyaan peran Tes; Jakarta:
Ika secara mandiri baik membangun wirausaha untuk meningkatkan • digunakan untuk Kemdikbud,
2.3 Bersikap toleran (kebersamaan) wirausaha. kesejahteraan. menilai hasil 2013.
dalam 3. Mempresentasikan hasil 4. Pengertian Mengumpulkan Informasi belajar secara • Referensi/in
keberagaman diskusi tentang nilai entrepreneur • Mencari informasi dari berbgai sumber individu tentang ternet
sosial, budaya, dan wira usaha bagi 5. Contoh dan mendiskusikan tentang usaha pengetahuan sesuai
ekonomi kesejahteraan. (kerja sukses story • Mencari informasi dari berbgai sumber wirausaha. materi
masyarakat dalam keras) pejuang dan mendiskusikan makna mengisi • Pengamatan; pokok.
konteks Bhineka 4. Mengisi kemerdekaan wirausaha Kemerdekaan melalui wirausaha penilaian ini
Tunggal Ika dengan cara bekerja Mengasosiasi merupakan
3.3 Menelaah keras untuk menghidupi penilaian proses
• Mendiskusikan masalah masalah yang
keberagaman keluarga melalui wira untuk menilai
mungkin timbul dalam menjalankan
sosial, budaya, dan usaha (kerja keras)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
dampaknya dalam golongan tanggung Mengasosiasi berbeda agama,
kehidupan sehari- (kebersamaan) jawab di UKS • Mendiskusikan berbagai hal tentang ras, suku dan
hari 5. Menunjukkan contoh manfaat kesehatan sekolah golongan dalam
4.2 Menyajikan hasil perilaku tanggung membangun
• Meyimpulkan arti penting kesehatan di
analisis jawab untuk ikut kesehatan
sekolah
65
67
66
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
pelaksanaan melaksanakan • Menyimpulkan arti penting sikap Pengamatan;
kewajiban, hak, dan kesehatan toleransi bidang kesehatan dalam • penilaian ini
tanggung jawab sekolah.(tanggung masyarakat Indonesia yang beragam merupakan
sebagai warga jawab) Mengkomunikasikan penilaian proses
masyarakat beserta • Menyusun laporan dan untuk menilai
dampaknya dalam mempresentasikan tentang saling perilaku dan
kehidupan sehari- menolong bidang kesehatan sikap peserta
hari meskipun ada keberagaman didik dalam
masyarakat proses
• Menampilkan gambar tentang aktifitas pembelajaran,
kesehatan di UKS sekolah • Penilaian
teman sejawat
untuk menilai
sikap saling
kerjasama
Tema 7 (Kepemimpinan)
1.1 Bersyukur kepada 1. Menceritakan tokoh 1. Pengertian Mengamati Portofolio; • Pendidikan
Tuhan Yang Maha Bung Karno saat kemerdekaa • Mengamati kegiatan rapat dan tata • penilaian ini Pancasila
Esa atas nilai-nilai mengikuti sidang n cara mengambil keputusan. digunakan untuk dan
Pancasila secara kemerdekaan (Mandiri) 2. Pengambilan • Mengamati peristiwa interaksi dengan menilai hasil Kewargane
Utuh sebagai satu 2. Menerapkan keputusan teman dan orang lain yang terjadi di pekerjaan baik garaan
kesatuan dalam musyawarah pada saat untuk organisasi lingkungan sekolah dan individu maupun SD/MI
kehidupan sehari- memilih sekolah memilih masyarakat kelompok Kelas VI,e-
hari (tanggung jawab) 3. Konsep • Mengamati diskusi dalam organisasi tentang saling book,
2.1 Bersikap penuh 3. Mengikuti menyanyi menghargai pramuka disekolah kerjasama Jakarta:
tanggunga jawab lagu Indonesia raya orang lain Menanya dalam saat Kemdikbud,
sesuai nilai-nilai saat upacara sekolah 4. Menunjukkan • Merumuskan pertanyaan berkaitan diskusi pramuka 2013
Pancasila dalam (Mandiri) contoh adil sejarah berdirinya organisasi pramuka di sekolah. • Referensi/In
kehidupan sehari 4. Menunjukkan contoh pada sila ke di sekolah Tes; ternet
hari sikap menghargai 5 • Menyusun pertanyaan berkaitan • digunakan untuk sesuai
3.1 Menganalisis pendapat teman saat 5. Contoh dengan peristiwa seperti siapa, apa, menilai hasil materi
penerapan nilai-nilai rapat kegiatan Pramuka kepemimpina kapan, bagaimana, menyelesaikan belajar secara pokok
Pancasila dalam (Peduli) n Panglima masalah dalam organisasi pramuka di indVIidu tentang
kehidupan sehari- 5. Menunjukkan contoh Sudirman sekolah pengetahuan
68
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
4.1 Menyajikan hasil 5 (Tanggung jawab) sebagai Mengumpulkan Informasi kerjasama
analisis 6. Mengidentifikasi contoh sarana • Mencari informasi dari berbagai anggota dalam
pelaksanaan nilai- sikap kepemimpinan pembelajara sumber belajar dan mendiskusikan organisasi
nilai Pancasila Panglima Besar n antikorupsi tentang manfaat organisasi sosial pramuka yang
dalam kehidupan Sudirman dari buku (pramuka, RT, sekolah) berbeda agama,
sehari-hari cerita (Jujur) • Mengumpulkan informasi melalui ras, suku dan
7. Menerapkan sikap adil berbagai sumber dan wawancara golongan
pada pertunjukan untuk menjawab pertanyaan berkaitan • Pengamatan;
drama “anak cerdas” di dengan berdirinya organisasi penilaian ini
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
anugerah Tuhan Indonesia. 3. Menunjukkan teman dan orang lain yang terjadi pada individu maupun SD/MI
Yang Maha Esa 2. Kerja sama dalam kegiatan saat kegiatan penghijauan kelompok Kelas VI,e-
dalam konteks menjalankan kegiatan dalam • Mengamati perilaku peserta didik pada tentang saling book,
Bhineka Tunggal menanam tanaman rangka saat melaksanakan penghijauan kerjasama Jakarta:
Ika penghijauan untuk merawat Menanya dalam kegiatan Kemdikbud,
67
69
68
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
2.3 Bersikap toleran menyelamatkan bumi. pekarangan. • Merumuskan pertanyaan berkaitan penghijauan. 2013
dalam 3. Memberikan contoh 4. Fungsi bumi dengan manfaat bumi sebagai tempat Tes; • Referensi/In
keberagaman perilaku mencintai dan bagi umat makhluk hidup • digunakan untuk ternet
sosial, budaya, dan merawat manusia. • Menyusun pertanyaan berkaitan fungsi menilai hasil sesuai
ekonomi kebun/pekarangan 5. Menunjukkan penghijauan dan fungsi bumi untuk belajar secara materi
masyarakat dalam dilingkungan sekolah Bumi manusia individu tentang pokok
konteks Bhineka dan rumah(peduli) sebagai Mengumpulkan Informasi pengetahuan
Tunggal Ika 4. Menunjukan cara sumber • Mencari informasi dari berbagai fungsi bumi
3.3 Menelaah memelihara lahan kehidupan. sumber belajar dan mendiskusikan sebagai sumber
keberagaman sekitar agar menfaat tentang manfaat bumi dan penghijauan kehidupan
sosial, budaya, dan untuk manusia • Mengumpulkan informasi melalui • Pengamatan;
ekonomi berbagai sumber dan wawancara penilaian ini
masyarakat untuk menjawab pertanyaan berkaitan merupakan
4.3 Mengampanyekan dengan penghijauan penilaian proses
manfaat Mengasosiasi untuk menilai
keanekaragaman • Mendiskusikan berbagai hal tentang perilaku dan
sosial, budaya, dan makna penghijauan dan makna bumi sikap peserta
ekonomi untuk kehidupan didik dalam
• Menyimpulkan arti penting proses
penghijauan dan bumi bagi kehidupan. pembelajaran,
Mengkomunikasikan • Penilaian teman
• Menampilkan gambar saat kegiatan sejawat untuk
penghijauan untuk mencintai bumi menilai sikap
saling
kerjasama
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
69
71
C. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran
(RPP) Tematik
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Berdasarkan pengamatan dan contoh yang diberikan guru, peserta didik dapat
mengucapkan doa baik untuk dirinya sendiri maupun memimpin teman-temannya
sebelum dan sesudah belajar.
2. Melalui contoh dan pembiasaan, peserta didik terbiasa menjaga kebersihan diri,
barang-barang, maupun tempat yang digunakannya sebagai wujud cinta tanah air.
3. Setelah mengamati gambar dan diskusi kelas, peserta didik dapat menjelaskan
keberagaman yang ada di Indonesia dalam bentuk tulisan yang benar.
4. Melalui pengamatan tentang keberagaman (suku banga, agama, bahasa, dll) dapat
memperkuat rasa persatuan dan kesatuan antarteman.
5. Setelah membaca teks mengenal budaya daerah tertetu, peserta didik mampu
mengolah informasi dalam bentuk peta pikiran yang benar.
6. Setelah mencari informasi keberagaman teman sekelas dan berdiskusi, peserta didik
mampu menjelaskan sikap yang harus ditunjukkkan untuk menghormati keberagaman
dalam bentuk tulisan yang benar.
7. Melalui pengamatan tentang keberagaman yang ada di lingkungan rumah, sekolah, dan
masyarakat, peserta didik dapat melaksanakan kebersamaan dan tanggung jawab
dalam kehidupan sehari-hari.
8. Setelah membaca teks tentang keberagaman global peserta didik dapat mengartikan
keberagaman global, memahami isinya, dan dapat menceritakan secara tertulis
maupun secara lisan dengan bahasa sendiri.
9. Setelah mendengarkan penjelasan dan contoh dari guru, peserta didik dapat
menunjukkan tanggung jawab dalam kehidupan bersekolah dan bermasyarakat.
B. Kompetensi Dasar
PPKn (Terintegrasi)
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga Negara dalam
menjalankan agama
2.2 Melaksanakan kewajiban, hak dan tanggung jawab sebagai warga Negara sebagai
70 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
72
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
wujud cinta tanah air
3.2 Menganalisis pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga
Negara beserta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai
warga masyarakat beserta dampaknya dalam kehidupan sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat dalam
konteks Bhineka Tunggal Ika
3.3 Menelaah keberagaman sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat
4.3 Mengampanyekan manfaat keanekaragaman sosial, budaya, dan ekonomi
IPS (Terintegrasi)
2.1 Menujukkan perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sebagai perwujudan rasa nasionalisme.
2.3 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, percaya diri dalam mengembangkan
pola hidup sehat, kelestarian fisik, budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat
SBdP (Terintegrasi)
3.1 Mengenal karya dua dan tiga dimensi berdasarkan prinsip seni dan karya seni rupa
nusantara
3.2 Mengenal harmoni dan simbol teks lagu sederhana
4.1 Menggambar perspektif sederhana dengan menerapkan proporsi dan komposisi
berdasarkan hasil pengamatan
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 71
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 73
4. Mentatati tata tertib dalam bekerja di kantor.(disiplin)
5. Menggali nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa yang berlaku di lingkungan sekolah
dan masyarakat.
6. Menjelaskan peristiwa tawuran anak-anak SD yang menagkibatkan pecahnya
persatuan dan kesatuan sebagai dampak globalisasi
7. Menunjukkan contoh kegiatan yang menyebabkan pecahnya persatuan dan
kesatuan.(peduli)
8. Menuliskan contoh pengembangan nilai saling menghormati, dan menghargai dalam
keberagaman suku,agama, ras, budaya, dan gender yang mendukung persatuan dan
kesatuan (tanggung jawab)
IPS (Terintegrasi)
1. Menyebutkan contoh perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme.
2. Menyebutkan contoh perilaku tanggung jawab, peduli, percaya diri dalam
mengembangkan pola hidup sehat, kelestarian fisik, budaya, dan peninggalan berharga
di masyarakat
SBdP (Terintegrasi)
1. Menyebutkan contoh karya dua dimensi berdasarkan prinsip seni dan karya seni rupa
nusantara
2. Menyebutkan contoh karya tiga dimensi berdasarkan prinsip seni dan karya seni rupa
nusantara
3. Menyebutkan contoh harmoni dan simbol teks lagu sederhana
4. Menggambar perspektif sederhana dengan menerapkan proporsi dan komposisi
berdasarkan hasil pengamatan
D. Materi Pembelajaran
PPKn (Terintegrasi)
1. Pengertian Globalisasi
2. Pengertian persatuan dan kesatuan untuk mengantisipasi globalisasi.
3. Contoh bentuk dan nilai persatuan dan kesatuan di sekolah dan dimasyarakat
4. Manfaat persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat dan praktek dalam pekerjaan.
72 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
74
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
5. Pengertian tata tertib.
6. Contoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan
7. Dampak globalisasi terhadap persatuan dan kesatuan.
8. Teori konflik soaial
9. Dampak pecahnya persatuan dan kesatuan
10. Pengertian keberagamanm suku, ras, agama
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 73
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 75
demokratisasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan
nasional.
Globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya di bidang informasi, komunikasi dan trnasportasi, sehingga dunia
menjadi transparan seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas negara.
Kondisi yang demikian menciptakan struktur baru yaitu struktur global. Kondisi ini akan
mempengaruhi struktur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di
Indonesia, serta akan mempengaruhi juga daiam berpola pikir, sikap dan tindakan
masyarakat Indonesia. Dari uraian tersebut di atas, bahwa semangat perjuangan bangsa
yang merupakan kekuatan mental spiritual yang melahirkan kekuatan yang luar biasa
dalam masa Perjuangan Fisik. Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan
untuk mengisi kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai dengan bidang tugas
dan profesi masing-masing yang dilandasi nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia (Kerja
keras), sehingga memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang
cinta tanah air dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela
negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rangka Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan profesi masing-¬masing
wawasan atau cara pandang bangsa Indonesia yaitu wawasan kebangsaan atau Wawasan
Nasional yang diberi nama Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan
menghormati kebhinekaan dari setiap aspek kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan
nasional. Memberikan pelayanan dengan tidak diskriminatif terhadap orang lain merupakan
salah satu wujud mengisi kemerdekaan (Adil). Atas dasar pemikiran dari perjalanan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai semangat perjuangan yang
dilaksanakan dengan perjuangan Fisik dan wawasan Nusantara yang merupakan pancaran
nilai dari ideoiogi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dalam
mengisi kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan profesi
masing-masing di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai cita-cila dan tujuan nasional yang bebas korupsi (Jujur, Mandiri, Tanggung
jawab)
Pengertian Persatuan
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan
mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.
Kesatuan adalah ke – Esaan, sifat tunggal atau keseutuhan (WJS. Poerwadarminta, 1987)
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini,
masing-masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri
74 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
76
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
tertentu yang bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa
tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Globalisasi
A. Pengertian Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi
belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition),
sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Dan
Globalisasi juga merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai
bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat
secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau
curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme
dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis
akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya
karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain
seperti budaya dan agama (Kebersamaan)
B. Dampak Globalisasi
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan
manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan
masyarakan modern.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 75
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 77
Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam
berinteraksi dengan manusia lainnya (Tanggung Jawab).
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang
mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah
satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi
perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai
gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan
gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak
yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat
manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin
berteknologi tinggi (Adil).
Konflik Sosial
Benturan sosial demi benturan sosial berlangsung dengan mengambil bentuk aneka-
rupaserta menyentuh hampir di segala aspek (“frame of conflict ”) kehidupan masyarakat
(konflik agraria, sumberdaya alam,nafkah,ideologi, identitas-kelompok, batas teritorial ,
dan semacamnya). Satu hal yang perlu dicatat adalah bawa apapun bentuk benturan sosial
yang berlangsung akibat dari konflik sosial, maka akibatnya akan selalusama yaitu stress
sosial, kepedihan(bitterness), disintegrasi sosial yang seringkali juga disertai oleh
musnahnya aneka aset-aset material dan non-material. Kehancuran asset-asset non-
material yang paling kentara ditemukan dalam wujud “dekapitalisasi” modal sosial yang
ditandai oleh hilangnya trust di antara para-pihak yang bertikai, rusaknya networking,dan
hilangnya compliance pada tata aturan norma dan tatanan sosial yang selama ini
disepakati bersama-sama).
76 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
78
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
kontemporer.(2) Konflik sosial yang berlangsung antara warga masyarakat atau kolektivitas
sosialmelawan swasta dan sebaliknya. Contoh klasik dalam hal ini adalah
“perseteruanberdarah” yang terus berlangsung (bahkan hingga kini) antara komunitas
lokalmelawan perusahaan pertambangan multi-nasional di Papua. Kasus serupa
jugaditemui dalam “Tragedi Pencemaran Teluk Buyat” yang memperhadapkan wargalokal
yang menderita kesakitan akibat pencemaran air terus-menerus dari limbah tailing aktivitas
penambangan emas oleh perusahaan swasta asing di Sulawesi Utaradi awal dekade
2000an.(3) Konflik sosial yang berlangsung antara swasta berhadap-hadapan melawan
negaradan sebaliknya. Berbagai tindakan yang diambil oleh Pemerintah/Negara
dalammengawal jalannya sebuah kebijakan, biasanya memakan biaya sosial berupakonflik
tipe ini secara tidak terelakkan. Contoh sederhana konflik sosial ini adalah dapat dilihat
pada perilaku antar teman disekolah yang berkelompok dalam berteman kemudian
mengganggu teman lain tanpa sebab apapun, sehingga terjadi ketegangan yang berujung
perkelaian, hal ini merupakan tindkan melanggar norma soaial disekolah (Tidak disiplin,
Tidak menghargai Kebersamaan). Dr. Ir. Arya Hadi Dharmawan, MSc. Agr – Seminar
PERAGI Pontianak 10-11 Januari 2006.”Konflik-Sosial dan Resolusi Konflik: Analisis Sosio-
Budaya(Dengan Fokus Perhatian Kalimantan Barat)”.
Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian pelajar atau yang biasa
disebut dengan tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan
antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah
lain”.kejadian ini menutut para pelajar untuk turut ambil bagian tidak akan melakukan itu
(peduli)
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 77
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 79
objek komparatif dari keseragaman dan kesatuan yang merangkum seluruh dimensinya.
Menempatkan orang sesuai dengan memandang perbedaan (tidak setara) adalah
merupakan bagian dari pendidikan untuk tidak berlaku diskriminasi, hal ini merupakan
contoh perilaku korupsi.
Pluralitas, sebagaimana halnya seluruh fenomena pemikiran, memiliki sifat pertengahan,
keseimbangan juga mempunyai sisi yang ekstern, baik yang melebih-lebihkan atau
mengurang-ngurangkan. Pluralitas juga bisa dianggap sebagai motivaator dalam
menghadapi ujian, cobaan, kesulitan berkompetensi (ikhlas) dan berlomba-lomba dalam
berkarya dan berinteraksi diantara masing-masing pihak yang berbeda-beda dalam
peradaban. Oleh karena itu
IPS (Terintegrasi)
1. Contoh perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
perwujudan rasa nasionalisme.
2. Contoh perilaku tanggung jawab, peduli, percaya diri dalam mengembangkan pola
hidup sehat, kelestarian fisik, budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat
SBdP 4 (Terintegrasi)
Contoh karya dua dan tiga dimensi
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Project Best Learning, Problem Best Learning, Discovery
Learning, dan Model-model Pembelajaran lain
3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan,Observasi, Bermain peran
78 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
80
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
4. Laptop
5. Video
6. Film
G. Sumber Belajar
1. Buku Tematik Kelas VI, Buku Pengembangan Diri.
2. Tim Penyusun, Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran
PPKn Kelas VI SD/MI. (Berdasarkan Kurikukum 2013), Jakarta: Ditjen Dikdas, 2015.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 79
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 81
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Model pembelajaran : Student Team Achipment Devission (STAD)
80 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
82
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Prosedur pelaksanaan penilaian sikap meliputi hal-hal berikut:
a. Mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di luar
pembelajaran.
b. Mencatat sikap dan perilaku peserta didik, yang sangat baik, baik, cukup, dan perlu
bimbingan.
Namun untuk mempermudah pelaksanaan, guru diperbolehkan setidak-tidaknya
mencatat sikap dan perilaku yang menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan)
dengan menggunakan lembar observasi. Minimal pada pertengahan dan akhir
semester, guru mata pelajaran dan pembina ekstrakurikuler menyerahkan
perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial setiap peserta didik kepada guru
kelas untuk diolah lebih lanjut. Hasil penilaian dirapatkan melalui dewan guru untuk
menentukan deskripsi pada rapor peserta didik
Contoh Format Jurnal Sikap Sosial
Nama Butir
No Tanggal Catatan perilaku Tindak Lanjut
Peserta Didik Sikap
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 81
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 83
a. Guru kelas dan guru mata pelajaran mengelompokkan atau menandai catatan-
catatan sikap peserta didik yang dituliskan dalam jurnal, baik sikap spiritual
maupun sikap sosial.
b. Guru kelas membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester
(jangka waktu bisa disesuaikan sesuai pertimbangan satuan pendidikan).
c. Guru kelas mengumpulkan catatan sikap berupa deskripsi singkat dari guru
mata pelajaran (PJOK dan Agama) dan warga sekolah (guru ekstrakurikuler,
petugas perpustakaan, petugas kebersihan dan penjaga sekolah).
d. Guru kelas menyimpulkan dan merumuskan deskripsi capaian sikap spiritual
dan sosial setiap peserta didik.
Berikut rambu-rambu rumusan deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya:
... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu
bimbingan dalam hal ...
b. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap peserta didik yang sangat
baik, baik, cukup, atau perlu bimbingan.
c. Apabila peserta didik tidak memiliki catatan apapun dalam jurnal, sikap dan
perilaku peserta didik tersebut diasumsikan baik.
d. Karena sikap dan perilaku dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai
sikap peserta didik dirumuskan pada akhir semester. Oleh karena itu, guru mata
pelajaran dan guru kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga
akhir semester untuk menganalisis catatan yang menunjukkan perkembangan
sikap dan perilaku peserta didik.
e. Penetapan deskripsi akhir sikap peserta didik dilakukan melalui rapat dewan
guru pada akhir semester
2. Penilaian Pengetahuan (Tes Obyektif )
a. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah dengan tepat.
1) Sebutkan contoh perilaku disiplin.
2) Sebutkan contoh dampak globalisasi.
3) Sebutkan contoh persatuan dan kesatuan.
4) Sebutkan contoh keragaman suku, ras, dan agama.
5) Sebutkan contoh konflik social di lingkunganmu.
Petunjuk Penskoran Tes Uraian
Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4, cukup
sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna diberi skor
1.
82 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
84
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Pengolahan skor menjadi nilai:
Jumlah skor maksimum seluruh soal adalah 25
Jumlah skor minimum seluruh soal adalah 5
Nilai = Jumlah perolehan skor siswa
X Nilai Ideal
Jumlah skor maksimum
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 83
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 85
b. Bagaimana sikap kalian jika melihat perilaku yang tidak sesuai dengan nilai nilai
antikorupsi? Berikan alasan pemilihan sikap kalian tersebut!
Petunjuk Penilaian Tugas:
Bila siswa mengerjakan tugas sangat sempurna diberi skor 10
Bila siswa mengerjakan tugas sempurna diberi skor 5
Bila siswa mengerjakan tugas tidak sempurna diberi skor 2
Skor maksimum seluruh tugas = 10 X 2 item tugas = 20
Skor minimum seluruh tugas = 2 X2 item tugas = 4
Nilai Tugas = Jumlah perolehan skor siswa
X nilai ideal
Jumlah skor maksimum seluruh itema tugas
84 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
86
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Penentuan rentang predikat yang berdasarakan KKM untuk penilaian pengetahuan dan
ketrampilan menggunkan bagan sebagaai berikut:
.............................................. ..............................................
NIP ....................................... NIP........................................
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 85
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 87
86 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB V
PENUTUP
Peraturan tersebut antara lain Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar
Proses Pembelajaran pada Pendidikan dasar dan Menengah, Permendikbud Nomor 23 tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah, dan Permendikbud Nomor 3 tahun 2017 tentang Penilaian
Hasil Belajar Oleh Pemerintah dan Oleh Satuan Pendidikan
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 87
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 88
88 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Fajar, Arnie, 2003, Pengembangan Sikap Nasionalisme Melalui Pendekatan Sain Teknologi
Masyarakat pada SMA Negeri 8 di Kota Bandung- Jawa Barat (Tesis)
Lickona, Thomas, 1991, Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility, New York: Bantam Books.
Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 setelah di
amandemen.
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 20tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Republik Indonesia, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi. Republik Indonesia, Keppres No. 50 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia.
Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 Lampiran VI tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum 2013.
Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan
Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 89
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 89
Schumpeter, A. Joseph.,1947,Capitalism, Socialism, and Democracy. edisi ke-2, New York :
Harper.
Von Aleman, Ulrich, 2004. The unknown depths of political theory: the case for a
multideimensional concept of corruption. Crime, Law & Social Change (42). 25-34.
90 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
90
Kelas VI SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)