Anda di halaman 1dari 85

PENYUSUN

I. Pengarah
1. Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Dr. Thamrin Kasman
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

II. Penulis
1. Drs. Pawit Sugiri, M.Pd
2. Dr. Achmad Husen, M.Pd

III. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun Anggaran 2017

Edisi Revisi
Cetakan ke-2, 2017

ISBN 978-602-1389-09-6

ii Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menanamkan dan
membina nilai-nilai karakter antikorupsi bagi peserta didik, pada jenjang pendidikan
dasar. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang
menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan,
proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan
tersebut, diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan dan
mengimplementasikan sikap dan perilaku antikorupsi.
Penanaman nilai-nilai antikorupsi menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak
dini, baik melalui pendidikan informal (keluarga), formal (persekolahan), dan nonformal
(masyarakat). Penanaman nilai tersebut di persekolahan dilakukan melalui
pengintegrasian pendidikan antikorupsi (PAk) dalam proses pembelajaran khususnya
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai
pengembangan pembelajaran tematik.
Pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan pada pembelajaran PPKn
dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SD/MI secara berkelanjutan, ditekankan pada
pembentukan sikap dan perilaku tanpa meninggalkan pengetahuan dan keterampilan,
serta pengembangan keteladanan antikorupsi. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan,
pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan
peraturan yang berlaku.
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi ini disusun sebagai bahan
dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan
dalam mengimplementasikan penanaman niliai-nilai antikorupsi pada pembelajaran
PPKn berdasarkan kurikulum 2013 edisi revisi 2016, sehingga pendidikan antikorupsi di
SD/MI dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian, peserta didik
lebih memahami makna tindakan koruptif, dan berani bersikap serta berperilaku
antikorupsi.

Jakarta, Juni 2017

Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah,

Hamid Muhammad, Ph.D


NIP 195905121983111001

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) iii
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
iv Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
DAFTAR ISI

Halaman
PENYUSUN ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ..................................................................................... 3
C. Tujuan dan Sasaran ........................................................................... 4
D. Manfaat .............................................................................................. 5
E. Ruang Lingkup ................................................................................... 5

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI ................ 7


A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter ....................... 7
B. Dimensi dan Nilai-Nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi .................. 9
1. Dimensi Politik ............................................................................. 9
2. Dimensi Sosiologi ........................................................................ 10
3. Dimensi Ekonomi ......................................................................... 11
4. Dimensi Hukum ........................................................................... 12
C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan ..................... 14

BAB III TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SD/MI KELAS II TERHADAP NILAI-NILAI KARAKTER
ANTIKORUPSI ........................................................................................ 17

BAB IV MODEL PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI ANTIKORUPSI


KE DALAM MATA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS II .................................. 29
A. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Materi
Pembelajaran .................................................................................... 29
B. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Silabus .................... 46
C. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................................... 62

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 77

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) v
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
vi Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang. Atas dasar
amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
UU Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3
menegaskan bahwa, ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi
kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Penjelasan Pasal 35
UU Sisdiknas menyebutkan bahwa, ”Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang
harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan
peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.”
Kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik untuk lulusan SD/MI pada aspek sikap
(attitude) adalah memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Sedangkan aspek
pengetahuan (knowledge) adalah memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak nyata,
serta aspek keterampilan (skill) adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain sejenis.
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada kasus-kasus
korupsi yang selalu muncul di depan mata. Hal ini dapat merusak generasi muda dan sendi-

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 11
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu pemerintah dengan dukungan
masyarakat harus segera menata kurikulum pendidikan yang mampu menumbuhkan semangat
antikorupsi dan pada akhirnya berani berkata, bersikap, dan bertindak ‘TIDAK’ terhadap korupsi.
Berkaitan dengan hal tersebut, UU Sisdiknas menyatakan bahwa “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut, kurikulum harus mampu menumbuhkan
semangat dan berani berkata, bersikap, dan bertindak ‘TIDAK TERHADAP KORUPSI’. Hal ini
sejalan dengan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan diterbitkannya Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Inpres
Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012, Inpres Nomor 1
Tahun 2013 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan yang terakhir
adalah Inpres Nomor 2 tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun
2014. INPRES n. 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun
2015, dan yang terakhir adalah Inpres No. 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017
Sebagai tindak lanjut dari Inpres no. 5 tahun 2004, maka Kementerian Pendidikan
Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2009
membentuk Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan antikorupsi di
sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA.
Model pengintegrasian tersebut sudah disosialisasikan dan di diseminasikan ke sekolah-sekolah
rintisan.
Sejalan dengan perubahan kurikulum Tahun 2013 dan beberapa peraturan pendukung
yang berlaku, maka Kemdikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar menyusun
kembali Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan
Kewarganegaraan Tahun 2013/2014 untuk satuan pendidikan tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Hasil
penyempurnaan buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan sebagai materi dalam
kegiatan workshop dan diseminasi di sekolah-sekolah rintisan.
Secara konseptual, dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah pengorganisasian dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan pada pengetahuan dan kemampuan
dasar tentang hubungan antar warganegara dan warganegara dengan negara yang dilandasi
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya bangsa,
memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman agama,
sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang diharapkan dapat
diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa materi/konten PPKn di Indonesia
terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan pengorganisasian materi secara sistematis
dan pedagogik, seperti ilmu hukum, politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi,
nilai-nilai budi pekerti dan disiplin ilmu lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian
secara substansi mata pelajaran PPKn terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang

2 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
2
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
berkembang dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah
faktual khususnya penanaman nilai-nilai antikorupsi.
PPKn merupakan salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan dasar dan
menengah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 2, Pasal 3, dan Pasal 37 Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selain itu, PPKn sebagai salah satu
mata pelajaran yang mampu memberikan kontribusi dalam solusi atas berbagai krisis yang
melanda Indonesia, terutama krisis multidimensional. PPKn memiliki peran mengembangkan
nilai-nilai Pancasila, diharapkan mampu membudayakan dan memberdayakan peserta didik agar
menjadi warganegara yang cerdas dan baik serta menjadi pemimpin bangsa dan negara
Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggungjawab. Adapun fungsi
PPKn adalah sebagai mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan dan
penggerak pendidikan karakter; dalam hal ini adalah karakter antikorupsi. Oleh karena itu, PPKn
harus memberikan kontribusi dalam upaya pemberantasan korupsi.
Korupsi dalam konteks pendidikan adalah tindakan untuk mengendalikan atau
mengurangi serta mencegah sebelum ada niat (pre-emtif) dan sudah ada niat (preventif) untuk
tidak melakukan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi dimaksud merupakan keseluruhan
upaya untuk mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara
tegas setiap bentuk tindakan korupsi (Buchori, Muchtar, 2007). Pendidikan Antikorupsi sangat
penting dilakukan melalui jalur pendidikan, karena pendidikan adalah usaha sadar untuk
merubah perilaku seseorang, termasuk peserta didik calon pemimpin masa depan (students are
today, leaders are tomorrow) dengan harapan agar generasi muda secara sadar mampu
membangun sistem nilai antikorupsi yang melekat pada jiwa dan karakter antikorupsi pada
dirinya.

B. Dasar Hukum.
a. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan Anak.
d. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
e. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
g. Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah
Tahun 2012-2014 (Stranas PPK) .
h. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
i. Inpres Nomor 17 tahun 2011 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi tahun 2012.
j. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 33
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
k. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2014.
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku
Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah.
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan dasar dan Menengah.
r. Panduan Penilaian Untuk Sekolah Dasar Tahun 2016 dikeluarkan oleh Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementrian Pendidikan dasar dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016.

C. Tujuan dan Sasaran


Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn ini sebagai
panduan bagi:
1. Guru SD/MI:
a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi;
b. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn dan;
e. mengimplementasikan pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SD/MI:
a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn melalui proses pembelajaran tematik SD/MI yang terintegrasi
nilai-nilai antikorupsi;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran PPKn
SD/MI melalui pembelajaran tematik yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan antikorupsi terhadap guru di
lingkungan sekolahnya;

3. Pengawas Sekolah SD/MI

4 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
4
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan monitoring
implementasi pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SD/MI yang terintegrasi nilai- nilai
antikorupsi.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn SD/MI melalui
pembelajaran tematik yang terintegrasi nilai-nilai antikorupsi.
4. Bagi Dinas Pendidikan:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi, dan monitoring
program diseminasi model pengintegrasian pendidikan antikorupsi melalui mata
pelajaran PPKn SD/MI di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/kota dalam
mengimplementasikan Pendidikan Antikorupsi.

D. Manfaat
Dengan menggunakan model ini, guru SD/MI, dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas dari korupsi dengan
mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan,
yakni: (a) sikap kewarganegaraan (civic dispositions) termasuk keteguhan, komitmen
dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic
responsibility); (b) pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge); (c) keterampilan
kewarganegaraan (civic skill) termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan
(civic competence and civic responsibility).
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan
antikorupsi yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

E. Ruang lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman korupsi yang ditinjau dari dimensi
politik, sosiologi, ekonomi, dan hukum yang dikemas secara pedagogis. Pengembangan model
pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi.
2. Pengintegrasian aspek dan nilai-nilai antikorupsi ke dalam materi pembelajaran PPKn.
3. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam silabus mata pelajaran PPKn.
4. Pengintegrasian nilai-nilai antikorupsi ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
mata pelajaran PPKn.
5. Implementasi pendidikan antikorupsi dalam mata pelajaran PPKn

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 55
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
6 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB II

KERANGKA KONSEPTUAL PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

A. Pendidikan Antikorupsi sebagai Pendidikan Karakter


Karakter adalah watak, perilaku dan budi pekerti yang menjadi ruh dalam pendidikan.
Dengan demikian diperlukan suatu gerakan untuk melakukan Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga
(kinestetik), (Kemdikbud, 2016: iii). Melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah
raga tersebut, diharapkan dapat mengubah sosok pribadi bangsa Indonesia dalam cara berpikir,
cara bertindak, dan berperilaku menjadi lebih baik dan berintegritas.
Pendidikan karakter sebenarnya bukan hal yang baru. Pendidikan karakter sudah
pernah diluncurkan sebagai gerakan nasional pada 2010. Namun, gema gerakan pendidikan
karakter ini belum terasa sampai sekarang. Karena itu, pendidikan karakter perlu digaungkan
dan diperkuat kembali menjadi gerakan nasional pendidikan karakter bangsa melalui program
nasional Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam lembaga pendidikan. Lembaga
pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki
struktur, sistem dan perangkat yang tersebar di seluruh Indonesia dari daerah sampai pusat.
Pembentukan karakter bangsa ini dilaksanakan secara masif dan sistematis melalui program
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terintegrasi dalam keseluruhan sistem pendidikan,
budaya sekolah dan dalam kerjasama dengan komunitas. (Kemendikbud, 2016: 1).
Tujuan program PPK adalah menanamkan nilai-nilai pembentukan karakter bangsa
secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi
Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas) yang akan menjadi fokus
pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh
dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi
lebih baik dan berintegritas.
Kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berarti menyeluruh,
lengkap atau segalanya. Integritas dapat diartikan sebagai konsistensi dan keteguhan yang kuat
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, merupakan suatu konsep yang
menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai-nilai, kode etik, dan prinsip. Menurut Kamus
Besar Bahasa Iindonesia (KBBI) online, (2017) “integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran; wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dalam
kehidupan bernegara”. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pada prinsipnya
seseorang yang berintegritas adalah seseorang yang menerapkan prinsip “satunya kata dengan
perbuatan”, seperti kata yang mencakup nilai dan sifat bertanggung jawab, jujur, konsekuen,
komitmen, mengutamakan kebenaran, adil, disiplin, mandiri, kebersamaan, dan bijaksana.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 76
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Pendidikan antikorupsi merupakan bagian atau irisan dari pendidikan karakter, yang
lebih fokus untuk mengembangkan nilai-nilai antikorupsi. Nilai-nilai antikorupsi berfungsi untuk
mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan
standar perilaku yang baik. Menurut KBBI online 2017, “nilai diartikan sebagai pribadi yang utuh,
misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan benar
dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat”. Oleh karena itu pembinaan
pengembangan nilai-nilai antikorupsi melalui pendidikan merupakan wahana untuk
mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi dalam diri seseorang agar
menjadi sikap dan perilaku antikorupsi. Antikorupsi dilihat dalam konteks pendidikan adalah
tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi korupsi, merupakan keseluruhan upaya untuk
mendorong generasi-generasi mendatang mengembangkan sikap menolak secara tegas setiap
bentuk tindak korupsi (Buchori, Muchtar, 2007).
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam memberantas korupsi dengan
penetapan berbagai peraturan perundang-undangan, namun belum menampakkan hasil yang
optimal. Oleh karena itu diperlukan terobosan dengan cara pencegahan, yaitu dengan
membangun filosofi berupa penyemaian nalar dan nilai-nilai yang bebas dari korupsi melalui jalur
pendidikan. Jalur pendidikan memiliki posisi sangat vital dalam upaya membangun sikap dan
perilaku antikorupsi, khususnya sektor pendidikan formal diharapkan dapat berperan dalam
memenuhi kebutuhan pencegahan korupsi sebagai preventive strategi. Dalam hal ini peserta
didik dijadikan sebagai target sekaligus diberdayakan sebagai penekan lingkungan agar tidak
permissive to corruption dan bersama-sama bangkit melawan korupsi.
Agar sikap dan perilaku antikorupsi dapat menjadi karakter peserta didik, maka
pendidikan antikorupsi melalui pendidikan formal di sekolah harus diorientasikan pada tataran
moral action, agar peserta didik tidak hanya berhenti pada kompetensi (competence) saja, tetapi
sampai memiliki kemauan (will), dan kebiasaan (habit) dalam mewujudkan nilai-nilai dalam
kehidupan sehari-hari. Lickona (1991), menyatakan bahwa untuk mendidik moral anak sampai
pada tataran moral action diperlukan tiga proses pembinaan yang berkelanjutan mulai dari
proses moral knowing, moral feeling, hingga sampai pada moral action. Ketiganya harus
dikembangkan secara terpadu dan seimbang. Dengan demikian diharapkan potensi peserta
didik dapat berkembang secara optimal, baik pada aspek kecerdasan intelektual, yaitu memiliki
kecerdasan, kemampuan membedakan yang baik dan buruk, benar dan salah, serta
menentukan mana yang bermanfaat. Kecerdasan emosional, berupa kemampuan
mengendalikan emosi, menghargai dan mengerti perasaan orang lain, dan mampu bekerja
dengan orang lain. Kecerdasan sosial, yaitu memiliki kemampuan berkomunikasi, senang
menolong, berteman, senang bekerja sama, senang berbuat untuk menyenangkan orang lain.
Kecerdasan spritual, yaitu memiliki kemampuan iman yang anggun, merasa selalu diawasi oleh
Allah, gemar berbuat baik karena lillahi ta’alah, disiplin beribadah, sabar, ikhtiar, jujur, pandai
bersyukur dan berterima kasih. Sedangkan kecerdasan kinestetik, adalah menciptakan

8 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
7
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
keperdulian terhadap dirinya dengan menjaga kesehatan jasmani, tumbuh dari rizki yang hahal,
dan sebagainya. Maka sosok manusia yang mengembangkan berbagai kecerdasan tersebut,
diharapkan siap menghadapi dan memberantas perbuatan korupsi atau bersikap antikorupsi.

B. Dimensi dan Nilai-nilai Pembentuk Karakter Antikorupsi


Korupsi tidak hanya mempunyai dimensi formal sebagaimana yang dideskripsikan oleh
KPK, namun juga memiliki dimensi politis, sosiologis, ekonomi, dan pegagogis. Meskipun korupsi
bersifat multidimensi, persamaan yang mendasari perbedaan dimensi tersebut adalah etika.
Korupsi merupakan suatu tindakan yang menyimpang dan melanggar etika serta merugikann
pihak lain.
Berikut disajikan empat dimensi korupsi yang bukan merupakan dimensi formal, dan
saling melengkapi antara satu dengan lainnya.
1. Dimensi Politik
Salah satu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik adalah demokrasi.
Untuk memperoleh suatu keputusan yang demokratis, suatu lembaga harus
mengikutsertakan individu untuk memberikan aspirasi. Berdasarkan aspirasi tersebut, setiap
individu berhak bersaing dengan sehat dan rasional untuk mendapatkan suara rakyat,
misalnya hak setiap individu untuk berkampanye dalam rangka pemilihan umum yang
bertujuan untuk mendapatkan simpati dan pengikut yang dapat mendukungnya. Berkaitan
dengan hal ini, Schumpeter (1947: 5) mengemukakan tentang teori demokrasi yang disebut
dengan “Metode Demokratis”, yaitu prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan
politik yang di dalamnya individu memperoleh kekuasaan untuk membuat keputusan melalui
perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh suara rakyat.
Dari sisi korupsi, terdapat model kompetisi clientelistic, yaitu kompetisi dengan iming-
iming materi dan bentuk varian lainnya (direct payment) untuk menarik simpati pemilih
secara perorangan atau kelompok kecil dalam masyarakat. Model ini akan memberikan
tekanan besar terhadap penyimpangan dana publik dan kian memperkuat struktur korupsi
mulai dari bentuk penggunaan dana dan sarana publik untuk memperluas basis pendukung
pada saat pemilu (pork-barrel spending), alokasi program pemerintah ke basis konstituen
partai (allocational policies), hingga melanggengkan relasi patronase politik dan bisnis.
Dalam kondisi demikian, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik
(good governance) dengan cara menghancurkan proses formal.
Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan
perwakilan dalam pembentukan kebijaksanaan. Korupsi politis berarti kebijaksanaan
pemerintah sering menguntungkan pemberi suap bukan kepada rakyat luas, misalnya ketika
politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan
perusahaan-perusahaan kecil. Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan
pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 98
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
kampanye pemilu mereka. Korupsi politis semacam ini terjadi dibanyak negara dan
memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Secara umum, korupsi mengkikis
kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber
daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang
bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti
kepercayaan dan toleransi.

2. Dimensi Sosiologi
Pada prinsipnya sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat
dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, meliputi sifat, perlaku, dan perkembangan
masyarakat dalam arti pembangunan. Allan Jhonson (Wikipedia, ensiklopedia bebas-
Sosiologi 23/02/2008), mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan
bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat
didalamnya mempengaruhi sistem tersebut.
Manusia sebagai mahluk sosial, dalam kehidupan bermasyarakat sangat membutuhkan
keberadaan orang lain dengan mengadakan hubungan sosial. Hubungan sosial tersebut
dapat terjadi karena adanya kontak dan interaksi dari berbagai perilaku manusia, inilah yang
disebut sebagai interaksi sosial. Berkaitan dengan hal tersebut, perbuatan korupsi
merupakan salah satu konsekuensi dari interkasi antar individu baik dalam bentuk individu
maupun kelompok yang merupakan wujud dari penyimpangan sosial. Ketika salah satu
pihak melakukan suatu tindakan penyimpangan dan tindakan menyimpang tersebut
merugikan pihak lain, maka tindakan individu atau kelompok tersebut dapat dikatakan
sebagai suatu tindakan korupsi.
Penyimpangan sosial dapat dilakukan secara individu (individual deviation), yaitu tindak
kejahatan atau kerusuhan dengan tidak peduli terhadap peraturan atau norma yang berlaku
secara umum dalam lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan kerugian, keresahan,
ketidakamanan, ketidaknyamanan atau bahkan menyakiti. Sedangkan penyimpangan yang
berbentuk kelompok atau kolektif (group deviation) merupakan suatu perilaku menyimpang
yang dilakukan oleh kelompok orang secara bersama-sama dengan melanggar norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat. Akibat yang ditimbulkannya sama dengan
penyimpangan yang dilakukan secara individu. Bentuk penyimpangan sosial secara
kelompok dapat terjadi dengan adanya pergaulan atau pertemanan sekelompok orang yang
menimbulkan solidaritas antar anggotanya sehingga mau tidak mau terkadang harus ikut
dalam tindak kejahatan kelompok. Hal ini biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi
maupun terbuka, seperti merampok, menjajah, melakukan korupsi, sindikat curanmor dan
lain-lain.
Dengan adanya penyimpangan sosial tersebut perlu adanya pengendalian sosial, yaitu

10 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
9
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
suatu upaya yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat melalui mekanisme tertentu
untuk mencegah dan meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku
menyimpang/membangkang serta mengajak dan mengarahkannya untuk berperilaku dan
bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Pengendalian sosial tersebut dapat
dilaksanakan melalui jalur hukum (yang harus kita lakukan), norma-norma (yang biasanya
kita lakukan), dan petunjuk moral (yang seharusnya kita lakukan).
Soerjono Soekanto (www.dikmenum.go.id I. 08/07/2008), menyatakan bahwa
pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan,
yang bertujuan untuk mengajak, membimbing atau bahkan memaksa warga masyarakat
agar mematuhi nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan demikian, pengendalian
sosial meliputi proses sosial yang direncanakan maupun tidak direncanakan (spontan) untuk
mengarahkan seseorang atau kelompok orang. Selain itu pengendalian sosial pada
dasarnya merupakan sistem dan proses yang mendidik, mengajak dan bahkan memaksa
warga masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma sosial.
Berkaitan dengan korupsi yang merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial,
maka dalam hal ini perlu dilakukan pengendalian sosial melalui system mendidik dan
mengarahkan melalui mekanisme tertentu. Mendidik dimaksudkan agar dalam diri
seseorang terdapat perubahan sikap dan tingkah laku untuk bertindak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku yaitu bersikap anti-korupsi. Mengajak bertujuan mengarahkan
agar perbuatan seseorang didasarkan pada norma-norma yang berlaku dan tidak menurut
kemauan individu-individu atau kelompok yang melakukan korupsi.

3. Dimensi Ekonomi
Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan antara lain dengan membuat distorsi (kekacauan) dan ketidak efisienan yang
tinggi. Sebagai contoh dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena
kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat
korup. Walaupun terdapat pendapat yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos
(niaga) dengan mempermudah birokrasi. Sedangkan di sektor publik korupsi menimbulkan
distorsi dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat dimana suap
dan upah tersedia lebih banyak. Baik di sector privat maupun publik, dimungkinkan pejabat
membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru sebagai tambahan kompleksitas proyek
masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi. Hal ini mengakibatkan lebih banyak
kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan,
lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan dan infrastruktur; serta menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran
pemerintah.
Korupsi di bidang ekonomi juga menyebabkan persaingan yang tidak kompetitif antar

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 11
10
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
pelaku ekonomi (pengusaha) karena semua proses harus melalui uang pelicin dan
memerlukan waktu yang relative lama. Hal ini mengakibatkan munculnya kekacauan
"lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan
sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien. Sedangkan
bagi masyarakat bawah, korupsi menimbulkan biaya hidup yang lebih tinggi dan harga-
harga menjadi lebih mahal sebagai dampak adanya “ongkos manajemen” seperti
dipaparkan di atas. Akibatnya muncul banyak pengemis, penganguran, pemerasan, hingga
pembunuhan yang sumber utamanya adalah uang untuk memenuhi kebutuhan dan
mempertahankan hidup. Inilah yang menyebabkan korupsi dikualifikasikan sebagai
pelanggaran Hak Ekonomi.

4. Dimensi Hukum
Keberhasilan pemerintah dan kekuasaan suatu Negara seperti Indonesia adalah
bagaimana kebijakan negara mencegah dan memberantas korupsi secara optimal, masalah
korupsi pada dasarnya tidak bersaandar pada legitimasi hukum saja, tetapi terkait dengan
aspek ekonomi, sosial dan politik. Seno Adji (2009) berpendapat bahwa korupsi di Indonesia
sudah tersistem (systemic corruption) yang melibatkan kelembagaan yang dikategorikan
sebagai penyakit yang sulit pembuktiannya bahkan lekat sekali dengan kekuasaan. Sistem
harus ditelaah sebagai kesatuan yang meliputi tindakan re-evaluasi, reposisi, dan
pembaharuan struktur, substansi hukum khususnya budaya hukum sebagai cermin etika
dan integritas penegakan hukum. Budaya hukum merupakan aspek penting yang melihat
bagaimana masyarakat menganggap ketentuan sebagai civic-minded, sehingga masyarakat
selalu taat dan menyadari betapa pentingnya hukum sebagai regulasi.
Praktek korupsi di Indonesia lebih transparan setelah berbagai kasus yang menimpa
para politikus secara beruntun terkuak, meskipun dalam penyelesaiannya masih terdapat
kendala karena kompleksitas dan keluasan aspek serta konspirasnyai. Menurut Laila (2009)
paling tidak ada tiga relasi konspirasi yang melakukan intervensi saling menguntungkan
terhadap proyek-proyek atau berbagai kegiatan. Pertama, antar pejabat dalam suatu
instansi pemerintah maupun antar instansi, termasuk di dalamnya melibatkan pejabat di
bidang keamanan (militer dan kepolisian). Kedua, antara pejabat dengan pengusaha,
dimana para pengusaha karena sudah memiliki jaringan di dalam dan benar-benar
mengetahui apa yang dimaui para pejabat itu, selalu saja survive kendati terjadi pergantian
pejabat dalam lingkungan birokrasi. Ketiga, antara pengusaha dengan pengusaha. Relasi
terakhir biasanya terjadi dalam proses tender proyek, dimana diantara mereka sudah saling
mengerti untuk sama “memperoleh jatah” dengan saling membantu atau tidak saling
mengganjal. Wujudnya antara lain “pendamping” dalam proses tender tertentu, dimana sang
pendamping itu juga sekaligus memperoleh “bagian atau prosentase” dari sang pemenang,
sehingga pelaksanaan tender sebenarnya hanya formalitas dan akal-akalan saja.

12 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
11
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-
unsur sebagai berikut:
1. Perbuatan melawanhukum;
2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
1. Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
2. Penggelapan dalam jabatan;
3. Pemerasan dalam jabatan;
4. Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
5. Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Berdasarkan empat dimensi tersebut, dianalisa beberapa indikator untuk masing-


masing dimensi. Selanjutnya dari indikator itu dikembangkan menjadi instrumen penelitian
sehingga menghasilkan berbagai nilai antikorupsi yang selanjutnya dinamakan nilai acuan.
Dimensi, Indikator, dan Nilai Acuan tersebut disajikan dalam tabel berikut:

PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN

1 Politik: KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan,


a. Membuat kebijakan didasarkan sebanding, sepadan, seimbang.
pada kepentingan umum/bersama KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa
(adil, berani) persaudaraan/kekeluargaan, senasib
b. Melaksanakan kebijakan didasari sepenanggungan, dan merasa menjadi satu kesatuan
pada sikap menjunjung tinggi (integritas),
kebenaran (jujur, berani) KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan
c. Melaksanakan pengawasan sesuatu (yang telah disepakati), kontrak.
kebijakan secara tidak tebang pilih KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat,
(adil, berani) berwatak teguh, tidak menyimpang dari apa yang
d. melaksanakan musyawarah dalam sudah diputuskan
menyelesaikan masalah KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
(kebersamaan) HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak
2 Sosiologi: boros, cermat.
a. Menepati janji (tanggung jawab) BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya
b. Tidak diskriminatif dalam (pengalaman dan pengetahuannya), arif, tajam pikiran,
memberikan layanan (adil) pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb.)
c. Tidak nepotisme (adil, mandiri) IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
d. Tidak kolusi (jujur, mandiri) BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri, saling
e. melaksanakan memberi pengalaman.
f. membunikan RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2 bekerja,
g. berpartisipasi selalu berusaha giat, terus menerus.
h. melaksanakan SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap
3 Ekonomi: memegang keadilan).
a. Melakukan persaingan secara TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala
sehat (tanggung jawab, jujur, kerja sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
keras) dipersalahkan, diperkarakan, dsb. Misalnya berani dan
b. Tidak menyuap (jujur) siap menerima resiko, amanah, tidak mengelak, dan
c. Tidak boros dalam menggunakan berbuat yang terbaik), hak fungsi menerima
sumber daya (sederhana, pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 13
12
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI ACUAN

tanggung jawab) pihak lain, melaksanakan dan menyelesaikan tugas


d. Tidak melakukan penyimpangan dengan sungguh-sungguh.
alokasi dan distribusi (jujur, peduli, DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan,
tanggung jawab) tepat waktu, tertib, dan konsisten.
4 Hukum: JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya,
a. Tidak melakukan penggelapan berkata dan bertindak benar, mengungkapkan sesuatu
dana, pajak, barang, dan sesuai dengan kenyataan (tidak berbohong), dan
sebagainya (jujur, tanggung jawab) punya niat yang lurus terhadap setiap tindakan.
b. Tidak melakukan pemalsuan SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak
dokumen, surat, tanda tangan, dan berlebihan, tidak banyak seluk-beluknya, tidak banyak
sebagainya (jujur, tanggung jawab) pernik, lugas, apa adanya, hemat, sesuai kebutuhan,
c. Tidak melakukan pencurian dana, dan rendah hati.
barang, waktu, ukuran yang KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan
merugikan pihak lain, dan sungguh-sungguh, pantang menyerah/ulet dan
sebagainya (jujur, tanggung jawab, semangat dalam berusaha.
disiplin) MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak
d. Tidak melakukan penipuan bergantung dengan orang lain, percaya pada
terhadap pihak lain (jujur) kemampuan diri sendiri, mampu mengatur dirinya
e. Tidak melakukan persekongkolan sendiri, dan mengambil inisiatif.
dalam membuat putusan ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak
(tanggung jawab) pilih kasih, berpihak/berpegang kepada kebenaran,
f. Tidak melakukan perusakan sepatutnya, tidak sewenang-wenang, seimbang,
terhadap barang/fasilitas milik netral, objektif dan proporsional.
negara (tanggung jawab, peduli) BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri
g. Tidak memberikan atau menerima yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb.
gratifikasi (jujur, sederhana) (Tidak takut, gentar, kecut) dan pantang mundur.
h. Tidak menyalahi/melanggar aturan PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati),
(disiplin, tanggung jawab) menghiraukan, menolong, toleran, setia kawan,
i. melaksanakan keputusan dengan membela, memahami, menghargai, dan
penuh tanggung jawab (komitmen) memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.

C. Internalisasi Nilai-Nilai Antikorupsi melalui Pendidikan


Internalisasi merupakan suatu proses untuk memasukkan nilai tertentu pada diri
seseorang yang akan membentuk pola pikirnya sehingga nilai tertentu tersebut mempengaruhi
sikap dan perilakunya. Pemaknaan terhadap nilai itulah yang mewarnai pola pikir, sikap, dan
perilaku terhadap diri dan lingkungan sekitarnya. KBBI online, 2017, mengartikan internalisasi
sebagai “… penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin, atau nilai sehingga merupakan
keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yg diwujudkan dl sikap dan
perilaku”. Dari penjelasan tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa internalisasi merupakan
proses penanaman nilai kedalam jiwa seseorang sehingga nilai tersebut menyatu/terpadu dalam
dirinya dan tercermin pada sikap dan prilaku yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai yang diinternalisasikan adalah nilai-nilai antikorupsi yang disusun oleh Tim
Teknis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah berdasarkan hasil penelitian pada
tahun 2009, yang selanjutnya dikembangkan dalam buku Model Pengintegrasian Pendidikan
Antikorupsi pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA. Nilai-nilai antikorupsi tersebut adalah: nilai kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, berbagi, ikhlas, rajin, sportif, tanggung jawab, disiplin,

14 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
13
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, dan peduli. Secara lengkap disajikan dalam
kolom yang terdapat pada halaman duapuluh satu (21) di atas.
Adapun proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi terhadap peserta didik, dilaksanakan
di sekolah melalui proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Pembinaannya
dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari proses moral knowing, moral feeling, hingga sampai
pada moral action. Karena pembinaannya sampai kepada moral action, maka implementasinya
perlu ditindaklanjuti dengan membangun ”kantin kejujuran” di sekolah sebagai praktik moral
action yang harus dirancang sesuai dengan muatan sifat edukasi. Kantin Kejujuran, tak ubahnya
seperti kebanyakan kantin lainnya. Perbedaannya terdapat pada pengelolaan dan pola
pembayaran yang menitikberatkan pada kesadaran pembeli. Kantin ini dimaksudkan sebagai
ajang pembelajaran bagi generasi muda tentang pentingnya kejujuran terhadap diri sendiri dan
lingkungannya, sehingga mereka akan menjadi penerus bangsa yang jujur untuk memajukan
bangsa dan negara.
Kantin Kejujuran merupakan laboratorium perilaku yang dapat merefleksikan
perilaku/tabiat peserta didik yang ada di suatu sekolah. Jika kantin tidak bertahan lama karena
bangkrut, maka hampir dipastikan peserta didik di sekolah itu tidak berperilaku jujur. Sebaliknya,
kantin akan semakin maju ketika peserta didik memegang tinggi asas kejujuran dalam
kesehariannya. Oleh karena itu, kantin kejujuran perlu diterapkan di satuan pendidikan sebagai
upaya prepentif bagi generasi muda agar tidak permissive to corruption. Sebab prevention is
better than cure, pencegahan lebih baik dari pada mengobati.
Hasil yang diharapkan dari intervensi di jalur pendidikan adalah: Kaum muda
khususnya pelajar dapat lebih memahami tindak pidana korupsi, dan mulai berani berkata,
bersikap, dan bertindak ANTIKORUPSI, yang pada gilirannya dapat mewarnai, mendorong
masyarakat dan lingkungan sekitarnya untuk bersama-sama bangkit melawan korupsi. Dengan
kondisi demikian diharapkan dapat membawa negeri ini keluar dari perangkap korupsi serta
mengembalikan kewibawaan serta harga diri bangsa.
Berdasarkan uraian tentang pendidikan antikorupsi tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa diimplementasikannya pendidikan antikorupsi pada jalur pendidikan formal sangat
mendukung fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang dinyatakan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 yang menyatakan
secara eksplisit bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Dengan demikian, pembinaan pendidikan antikorupsi pada jalur pendidikan di seluruh satuan
pendidikan (sekolah) merupakan wahana untuk mendukung dan mewujudkan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 15
14
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
16 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB III

TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
SD/MI KELAS II
TERHADAP NILAI-NILAI ANTIKORUPSI
(SEBAGAI BAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK)

Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diatur dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016, dijabarkan menjadi 4 (empat)

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Kompetensi Inti (KI) yaitu: sikap spriritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Masing-masing KI dijabarkan ke dalam
sejumlah Kompetensi Dasar (KD) sesuai Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi sebagaimana termuat dalam Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang menjadi dasar dalam pengembangan proses pembelajaran.
Kompetensi dasar pada mata pelajaran PPKn di kelas II yang terkait dengan aspek pengetahuan terdapat 4 (empat) KD, yaitu KD 3.1 s.d. 3.4.
Berdasarkan telaah terhadap KD tersebut, maka yang dinilai relevan dan dapat diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalamnya adalah semuanya, yaitu
KD 3.1, 3.2, 3.3, dan 3.4
Kompetensi Inti:

KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spritual Menerima, menjalankan ajaran agama yang dianutnya


Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
Sikap Sosial
teman, guru
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
Pengetahuan ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
sekolah

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
Keterampilan
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

17
15
18
LANGKAH 1
Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan pengetahuan, sesuai
dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016

NO SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL PENGETAHUAN KETERAMPILAN


1 1.1 Menerima hubungan gambar bintang, 2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin, dan 3.1 Mengidentifikasi 4.1 Menjelaskan hubungan gambar
rantai, pohon beringin, kepala banteng, peduli sesuai dengan sila-sila hubungan antara simbol pada lambang Negara dengan
dan padi kapas dan sila-sila Pancasila Pancasila dalam lambang negara dan sila-sila Pancasila sila-sila Pancasila
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha “Garuda Pancasila dalam kehidupan dalam lambang negara
Esa sehari-hari “Garuda Pancasila”

1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di 3.2. Mengidentifikasi aturan 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai
agama yang dianut dalam kehidupan rumah dan tata tertib yang berlaku di dan tata tertib yang aturan dan tata tertib yang berlaku
sehari-hari di sekolah sekolah berlaku di sekolah. di sekolah

3 1.3 Menerima keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam 3.3 Mengidentifikasi jenis- 4.3 Mengelompokkan jenis-jenis
individu sebagai anugerah Tuhan Yang keberagaman karakteristik individu di jenis keberagaman keberagaman karakteristik individu
Maha Esa di sekolah. sekolah karakteristik individu di di sekolah
sekolah
4 1.4 Menerima keberagaman di sekolah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam 3.4 Memahami makna 4.4 Menceritakan pengalaman
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha keberagaman di sekolah bersatu dalam melakukan kegiatan yang
Esa keberagaman di sekolah mencerminkan persatuan dalam
keberagaman di sekolah

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
16
LANGKAH 2
Mengidentifikasi KD yang dikembangkan dari Kompetensi Inti Pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi dan indikator Pendidikan Antikorupsi
kemudian diikuti KD yang dikembangkan dari KI Keterampilan, KI Sikap Spiritual, dan KI Sikap sosial.

NO PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP SPIRITUAL SIKAP SOSIAL


1 3.1 Mengidentifikasi 4.1 Menjelaskan hubungan gambar 1.1 Menerima hubungan gambar bintang, 2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin, dan
hubungan antara simbol pada lambang Negara dengan sila- rantai, pohon beringin, kepala peduli sesuai dengan sila-sila
dan sila-sila Pancasila sila Pancasila banteng, dan padi kapas dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara
dalam lambang negara Pancasila sebagai anugerah Tuhan “Garuda Pancasila dalam kehidupan
“Garuda Pancasila” Yang Maha Esa sehari-hari

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


2 3.2 Mengidentifikasi aturan 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai 1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di
dan tata tertib yang aturan dan tata tertib yang berlaku agama yang dianut dalam kehidupan rumah dan tata tertib yang berlaku di
berlaku di sekolah. di sekolah sehari-hari di sekolah sekolah

3 3.3 Mengidentifikasi jenis- 4.3 Mengelompokkan jenis-jenis 1.3 Menerima keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
jenis keberagaman keberagaman karakteristik individu individu sebagai anugerah Tuhan keberagaman karakteristik individu di
karakteristik individu di di sekolah Yang Maha Esa di sekolah sekolah
sekolah
4 3.4 Memahami makna 4.4 Menceritakan pengalaman 1.4 Menerima keberagaman di sekolah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam
bersatu dalam melakukan kegiatan yang sebagai anugerah Tuhan Yang Maha keberagaman di sekolah
keberagaman di sekolah mencerminkan persatuan dalam Esa
keberagaman di sekolah

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
19
17
20
1 Berdasarkan telaah terhadap KD sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi, indicator, dan nilai-nilai
antikourupsi adalah sebagai berikut:
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
1 1.1 Menerima hubungan gambar Tema 1: Hidup Rukun 1. Politik:
bintang, rantai, pohon beringin, 1. Menerima anugerah Tuhan Yang Maha a. Membuat kebijakan didasarkan pada kepentingan
kepala banteng, dan padi kapas dan Esa dalam hubungan gambar pada sila umum/bersama (adil)
sila-sila Pancasila sebagai anugerah sila Pancasila b. Melaksanakan kebijakan didasari sikap menjunjung tinggi
Tuhan Yang Maha Esa 2. Menunjukkan sikap peduli sesuai kebenaran (jujur, berani)
2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin, dan dengan sila sila Pancasila dalam c. Melaksanakan pengawasan kebijakan secara tidak tebang pilih
peduli sesuai dengan sila-sila kehidupan sehari-hari (adil, berani).
Pancasila dalam lambang negara 3. Mengidentifikasi hubungan antara d. Melaksanakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah
“Garuda Pancasila dalam kehidupan simbol symbol sila Pancasila dalam (kebersamaan)
sehari-hari lambang negara “Garuda Pancasila”. 2. Sosiologi:
3.1 Mengidentifikasi hubungan antara 4. Menjelaskan arti simbol symbol a. Menepati janji (tanggung jawab)
simbol dan sila-sila Pancasila dalam Pancasila dengan berani b. Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan (adil)
lambang negara “Garuda Pancasila” 5. Menunjukkan simbol dari sila sila c. Tidak nepotisme (adil, mandiri)
4.1 Menjelaskan hubungan gambar Pancasila dalam lambang d. Tidak kolusi (jujur, mandiri)
pada lambang Negara dengan sila- negara”Garuda Pancasila” e. Melaksanakan kerjasama tanpa melihat perbedaan agama,
sila Pancasila. 6. Menunjukkan contoh hidup rukun di sosial, dan ekonomi (kesetaraan)
rumah sesuai sila Pancasila. f. Membunyikan radio, TV, tape dengan sewajarnya (bijaksana)
7. Menganalisa buku tentang hidup rukun g. Berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan (peduli)
secara berkelompok di dalam h. Melakukan donor darah (Ikhlas).
perpustakaan/ di dalam kelas lalu 3. Ekonomi:
mengklasifikasikan ungkapan, ajakan, a. Melakukan persaingan secara sehat (tanggung jawab, jujur, kerja
perintah dan penolakan dalam sebuah keras).
tabel dengan teliti dan percaya diri. b. Tidak menyuap (jujur, disiplin)
8. Mengidentifikasi sikap bekerja sama, c. Tidak borosdalam menggunakan sumber daya /energi, dan dana
disiplin dan peduli yang terdapat dalam (sederhana, tanggung jawab)
buku yang dibaca lalu mengaitkan d. Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan distribusi (jujur,
dengan sila-sila dalam Pancasila. peduli dan tanggung jawab)
9. Merangkum hasil diskusi dalam bentuk 4. Hukum:
poster dan mempresentasikan hasil a. Tidak melakukan penggelapan dana, pajak, barang, dan
kerja kelompoknya di depan kelas sebagainya (jujur, tanggung jawab)
dengan percaya diri. b. Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, tanda tangan, dan
10. Menerapkan nilai nilai Pancasila sebagainya (jujur, tanggung jawab)
dalam kehidupan sehari-hari dengan c. Tidak melakukan pencurian dana, barang, waktu, ukuran yang

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
18
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
percaya diri merugikan pihak lain, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab,
11. Mengidentifikasi dan menceritakan disiplin)
perilaku yang merupakan penerapan d. Tidak melakukan penipuan terhadap pihak lain (jujur, tanggung
nilai sila-sila Pancasila di tempat jawab)
bermain dengan percaya diri e. Tidak melakukan persekongkolan dalam membuat putusan
12. Menceritakan kegiatan di sekolah yang (tanggung jawab)
menerapkan pengamalan nilai sila –sila f. Tidak melakukan perusakan barang / fasilitas milik negara
Pancasila dengan percaya diri dan rasa (tanggung jawab, peduli)
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa g. Tidak memberikan atau menerima gratifikasi (Sederhana, jujur)

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


13. Menceritakan pengalaman kegiatan di h. Tidak menyalahi/melanggar aturan (disiplin, tanggung jawab
masyarakat yang sesuai dengan i. Melaksanakan keputusan dengan penuh tanggung jawab
penerapan nilai-nilai sila Pancasila (komitmen)
secara tertulis dan lisan dengan jujur j.
dan percaya diri NILAI ACUAN ANTIKORUPSI
Tema 2: Bermain di Lingkunganku KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/kedudukan, sebanding
(Tidak ada indikator) sepadan,seimbang.
Tema 3: Tugasku Sehari-hari
(Tidak ada indikator) KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa persaudaraan/
Tema 4: Hidup Bersih dan Sehat kekeluargaan, sena sib sepenanggungan, dan merasa menjadi
(Tidak ada indikator) satu kesatuan (integritas),
Tema 5: Aku dan Sekolahku
(Tidak ada indikator) KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan sesuatu (yang
Tema 6: Air, Bumi dan Matahari telah disepakati), kontrak.
(Tidak ada indikator)
Tema7: Merawat Hewan dan Tumbuhan KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat, berwatak
(Tidak ada indikator) teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
Tema 8: Keselamatan d Rumah dan di
Perjalanan KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
(Tidak ada indikator)
HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, cermat.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan
2 1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan Tema 1: Hidup Rukun pengetahuannya), arif, tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat,
agama yang dianut dalam 1. Menceritakan kegiatan gotong-royong teliti, dsb.)
kehidupan sehari-hari di sekolah yang dilakukan di lingkungan sekolah
2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku dengan percaya diri IKHLAS:bersih hati, tulus hati.

21
19
22
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
di rumah dan tata tertib yang berlaku BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri, saling memberi
di sekolah Tema 2: Bermain di lingkunganku pengalaman.
3.2 Mengidentifikasi aturan dan tata 1. Menunjukkan contoh sikap jujur dalam RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh2 bekerja, selalu
tertib yang berlaku di sekolah bermain di sekolah berusaha giat, terus menerus.
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai 2. Menerapkan aturan yag berlaku di
aturan dan tata tertib yang berlaku di rumah dengan disiplin SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap
sekolah. 3. Menerapkan aturan yang berlaku di memegang keadilan).
sekolah dengan disiplin
4. Menyebutkan manfaat aturan dalam TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
kehidupan sehari-hari di sekolah (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,
5. Menyebutkan akibat berperilaku yang diperkarakan, dsb. Misalnya berani dan siap menerima resiko,
tidak sesuai dengan aturan dalam amanah, tidak mengelak, dan berbuat yang terbaik), hak fungsi
kehidupan sehari-hari di sekolah dengan menerima pembebanan sebagai akibat sikap pihak sendiri atau
percaya diri pihak lain, melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan
6. Menyebutkan aturan yang berlaku pada sungguh-sungguh.
permainan sederhana di sekolah
7. Membiasakan diri melaksanakan DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu,
permainan sederhana penuh tanggung tertib, dan konsisten.
jawab
8. Mengidentifikasi aturan dalam JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya, berkata dan
kehidupan sehari-hari di rumah teman bertindak benar, mengungkapkan sesuatu sesuai dengan
dengan percaya diri kenyataan (tidak berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap
9. Mensimulasikan kegiatan sesuai aturan setiap tindakan.
dalam kehidupan sehari-hari di rumah
teman dengan percaya diri SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak berlebihan,
10. Mengidentifikasi tata tertib dalam tidak banyak seluk-beluknya, tidak banyak pernik, lugas, apa
kehidupan sehari-hari di sekolah dengan adanya, hemat, sesuai kebutuhan, dan rendah hati.
percaya diri
11. Mensimulasikan kegiatan sesuai tata KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan sungguh-
tertib dalam kehidupan sehari-hari di sungguh, pantang menyerah/ulet dan semangat dalam berusaha.
sekolah dengan percaya diri
12. Mengelompokkan berbagai hal yang MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung
boleh dan tidak boleh dilakukan dalam dengan orang lain, percaya pada kemampuan diri sendiri, mampu
kehidupan sehari-hari di rumah dengan mengatur dirinya sendiri, dan mengambil inisiatif.
kerja sama
13. Mengelompokkan berbagai hal yang ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih kasih,

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
20
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
boleh dan tidak boleh dilakukan dalam berpihak/berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, tidak
kehidupan sehari-hari di sekolah dengan sewenang-wenang, seimbang, netral, objektif dan proporsional.
kerja sama
14. Menyebutkan aturan yang berlaku pada BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang
permainan sederhana di sekolah besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut,
15. Menyebutkan akibat berperilaku yang gentar, kecut) dan pantang mundur.
tidak sesuai dengan aturan dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah dengan PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati), menghiraukan,
percaya diri. menolong, toleran, setia kawan, membela, memahami,

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


menghargai, dan memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.
Tema 3: Tugasku Sehari-hari
(Tidak ada indikator)
Tema 4: Hidup Bersih dan Sehat
(Tidak ada indikator)
Tema 5: Aku dan Sekolahku
(Tidak ada indikator)
Tema 6: Air, Bumi dan Matahari
(Tidak ada indikator)
Tema 7: Merawat Hewan dan Tumbuhan
(Tidak ada indikator)
Tema 8: Keselamatan d Rumah dan di
Perjalanan
(Tidak ada indikator)
3 1.3 Menerima keberagaman Tema 1 Hidup Rukun
karakteristik individu sebagai 1. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
anugerah Tuhan Yang Maha Esa di Esa dengan keberagaman karakterisitik
sekolah individu di sekolah
2.3 Menampilkan kebersamaan dalam Tema 2: Bermain di Lingkunganku
keberagaman karakteristik individu (Tidak ada Indikator)
di sekolah Tema 3: Tugasku Sehari-hari
3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis 1. Menjelaskan jenis kegiatan setiap

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
keberagaman karakteristik individu anggota keluarga pada pagi hari dengan
di sekolah jujur
4.3 Mengelompokkan jenis-jenis Tema 4: Hidup Bersih dan Sehat
keberagaman karakteristik individu (Tidak ada indikator)
di sekolah. Tema 5: Aku dan Sekolahku

23
21
24
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
1. Mengelompokkan keberagaman
karakteristik individu dengan rasa ingin
tahu, toleransi, dan percaya diri
2. Mengidentifikasi karakteristik masing-
masing individu di kelas dengan percaya
diri dan jujur
3. Mengidentifikasi jenis-jenis
keberagaman karakteristik individu di
sekolah penuh rasa ingin tahu, toleran,
dan kerja sama
4. Membuat daftar jenis-jenis
keberagaman karakteristik individu di
kelas seperti; mengelompokkan
berdasarkan jenis kelamin, kampung
asal, jenis rambut, dan lainnya,
5. Menjelaskan makna keberagaman
karakteristik individu penuh percaya diri
dan toleran
6. Mengidentifikasi keberagaman individu
di kelas dengan disiplin, dan tanggung
jawab

Tema 6: Air, Bumi dan Matahari


(Tidak ada indikator)
Tema 7: Merawat Hewan dan Tumbuhan
(Tidak ada indikator)
Tema 8: Keselamatan di Rumah dan Di
Perjalanan
(Tidak ada indikator)

4 1.4 Menerima keberagaman di sekolah Tema 1: Hidup Rukun


sebagai anugerah Tuhan Yang 1. Bersyukur kepada Tuhan YME
Maha Esa keberagaman di sekolah tapi tetap hidup
2.4 Menampilkan sikap kerja sama rukun (kebersamaan)
dalam keberagaman di sekolah 2. Menjelaskan arti pentingnya kerja sama
3.4 Memahami makna bersatu dalam untuk menjaga kerukunan dalam

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
22
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
keberagaman di sekolah kehidupan sehari-hari dengan percaya
4.4 Menceritakan pengalaman diri
melakukan kegiatan yang 3. Mengidentifikasi mengenai kerukunan
mencerminkan persatuan dalam dan kekompakan yang harus
keberagaman di sekolah. dilaksanakan ketika bermain dengan
teman secara santun dan percaya diri
Tema 2: Bermain di Lingkunganku
(Tidak ada indikator)
Tema 3: Tugasku Sehari hari

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


1. Mengelompokkan secara berpasangan
dari suku atau asal daerah yang
berbeda untuk bermaian sepakbola
dengan
Tema 4: Hidup Sehat dan Bersih
1. Menceritakan pengalaman tentang sikap
bersatu dalam keberagaman di sekolah
sesuai lambang sila Pancasila dengan
percaya diri
2. Menjelaskan manfaat hidup bersatu dan
kerugian apabila hidup tidak bersatu di
rumah dengan percaya diri
3. Menjelaskan manfaat hidup bersatu dan
kerugian apabila hidup tidak bersatu di
sekolah dengan penuh percaya diri
4. Mensimulasikan perilaku apabila hidup
tidak bersatu di sekolah dengan percaya
diri
5. Menunjukkan sikap bersatu dalam
keberagaman karakteristik individu di
tempat bermain berdasarkan
pengalaman dengan percaya diri

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Tema 5: Aku dan Sekolahku
(Tidak ada indikator)
Tema 6: Air, Bumi dan Matahari
1. Menyebutkan langkah-langkah menjaga
keselamatan diri dalam aktivitas air

25
23
26
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
dengan percaya diri
2. Menceritakan pengalaman bersatu
dalam keberagaman di sekolah dengan
percaya diri
3. Menunjukkan sikap bersatu dalam
keberagaman di sekolah/lingkungan
sekitar dengan percaya diri
4. Menumbuhkan sikap bersatu dalam
keberagaman di sekolah dengan
tanggungjawab
5. Menerapkan contoh hidup bersatu
dalam keberagaman di sekolah
6. Menyanyikan lagu anak-anak pola irama
tiga, berkaitan dengan makna bersatu
dalam keberagaman di sekolah
Tema 7: Merawat Hewan dan Tumbuhan
1. Menjelaskan teks tentang hewan yang
menggambarkan makna bersatu dalam
keberagaman di sekolah
2. Mengelompokkan jenis keberagaman
dengan teliti
3. Menceritakan dengan bahasa sendiri
akibat yang dapat ditimbulkan apabila
tidak bersatu dalam keberagaman di
sekolah dengan jujur
4. Menemukan kosakata dalam teks
tentang hewan yang berkaitan dengan
lingkungan sehat di sekitar yang
dilakukan secara berkelompok untuk
menumbuhkan sikap bersatu dalam
keberagaman
5. Mengidentifikasi keberagaman yang ada
di sekolah, misalnya jumlah laki-laki dan
perempuan, kampung asal, agama,
tinggi badan, berat badan dengan teliti
6. Melakukan pengamatan tentang

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
24
DIMENSI DAN INDIKATOR NILAI-NILAI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
ANTIKORUPSI
lingkungan tidak sehat di sekitar untuk
menumbuhkan sikap bersatu dalam
keberagaman
7. Menjelaskan makna bersatu dalam
keberagaman di sekolah penuh percaya
diri
8. Mendengarkan penjelasan tentang cara
merawat tumbuhan di lingkungan
sekitar, kemudian mengidentifikasi

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


unsur-unsur dari penjelasan dan
menceritakan kembali dengan bahasa
sendiri yang menggambarkan sikap
bersatu dalam keberagaman di sekolah
Tema 8: Keselamatan di Rumah dan di
Perjalanan
1. Menampilkan nyanyian lagu anak-anak
pola irama dua dan pola irama tiga yang
berkaitan dengan makna bersatu dalam
keberagaman di sekolah
2. Menerapkan bermain peran tentang
menjaga keselamatan di perjalanan
sesuai aturan untuk menumbuhkan
sikap bersatu dalam keberagaman

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
27
25
28 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB IV

MODEL PENGINTEGRASIAN
NILAI-NILAI ANTIKORUPSI KE DALAM MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KELAS II

A. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Materi Pembelajaran

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spritual Menerima, menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
Pengetahuan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
Keterampilan
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
Tema 1: Hidup Rukun
1. 1.1 Menerima Tema 1: Hidup Rukun Hubungan simbol Dimensi dan Indikator Manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan berada di

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
hubungan gambar 1. Menerima anugerah lambang negara 1 Politik: Indonesia harus mensyukuri anugerah Tuhan YME karena
bintang, rantai, Tuhan Yang Maha Esa dengan sila pada a. Membuat memiliki dasar negara Pancasila. Pancasila yang terdiri dari
pohon beringin, dalam hubungan gambar Pancasila. kebijakan lima sila dan dilambangkan dengan gambar yaitu bintang,
kepala banteng, pada sila sila Pancasila didasarkan pada rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan padi kapas.
dan padi kapas 2. Menunjukkan sikap peduli kepentingan Dalam kehidupan sehari-hari sikap peduli harus sesuai
dan sila-sila sesuai dengan sila sila umum/bersama dengan sila sila Pancasila. Pengamalan sikap peduli sesuai

29
26
30
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
Pancasila sebagai Pancasila dalam (adil, berani) Sila pertama adalah membina kerja sama dan tolong
anugerah Tuhan kehidupan sehari-hari b, Melaksanakan menolong antar umat beragama. Memberikan bantuan
Yang Maha Esa 3. Mengidentifikasi kebijakan kepada korban bencana alam adalah bentuk sikap peduli
2.1 Bersikap bekerja hubungan antara simbol didasari pada sesuai sila ke dua. Rela berkorban demi kepentingan bangsa
sama, disiplin, dan simbol sikap dan negara merupakan pengamalan sikap peduli sesuai sila
peduli sesuai sila Pancasila dalam menjunjung ke tiga. Pengamalan sikap peduli sesuai sila ke empat adalah
dengan sila-sila lambang negara “Garuda tinggi kebenaran bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan
Pancasila dalam Pancasila”. (jujur, berani) tersebut. Memberikan perhatian terhadap penderitaan yang
lambang negara 4. Menjelaskan arti simbol c Melaksanakan dialami orang lain adlah sikap peduli sesuai sila ke lima.
“Garuda simbol pengawasan
Pancasila dalam Pancasila dengan berani kebijakan secara
kehidupan sehari- 5. Menunjukkan simbol tidak tebang pilih
hari dari sila sila Pancasila (adil, berani)
3.1 Mengidentifikasi dalam lambang 2. Sosiologi:
hubungan antara negara”Garuda a. Menepati janji
simbol dan sila- Pancasila” (tanggung Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang
sila Pancasila 6. Menunjukkan contoh jawab) harus kita ketahui dan kita amalkan dalam kehidupan sehar-
dalam lambang hidup rukun di rumah b. Tidak hari. Pancasila memiliki symbol-simbol yang terdapat dalam
negara “Garuda sesuai sila Pancasila. diskriminatif lambang Negara “Garuda Pancasila” Simbol-simbol
Pancasila” 7. Menganalisa buku dalam Pancasila yaitu:
4.1 Menjelaskan tentang hidup rukun memberikan
hubungan gambar secara berkelompok di layanan (adil) 1 Bintang melambangkan sila Ketuhanan YME.
pada lambang dalam perpustakaan/ di c. Tidak nepotisme 2 Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil
Negara dengan dalam kelas lalu (adil, mandiri) dan Beradab
sila-sila Pancasila. mengklasifikasikan d. Tidak kolusi 3 Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan
ungkapan, ajakan, (jujur, mandiri) Indonesia
perintah dan penolakan 3. Ekonomi: 4 Kepala Banteng melambangkan sila Kerakyatan
dalam sebuah tabel a. Melakukan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
dengan teliti dan percaya persaingan Permusyawaratan / Perwakilan.
diri. secara sehat 5 Padi dan kapas melambangkan sila Keadilan Sosial
8. Mengidentifikasi sikap (tanggung jawab, bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
bekerja sama, disiplin dan jujur, kerja keras) Adapun arti simbol-simbol dalam Pancasila adalah simbol
peduli yang terdapat b. tidak menyuap bintang bermakna bahwa bangsa Indonesia percaya dan
dalam buku yang dibaca (jujur) taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
lalu mengaitkan dengan c. tidak boros agama dan kepercayaannya. Simbol rantai bermakna bahwa

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
27
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
sila-sila dalam Pancasila. dalam manusia itu sederajat, dan bangsa
9. Merangkum hasil diskusi menggunakan Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh
dalam bentuk poster dan sumber daya umat. Maka, dalam kehidupan sehari-hari kita harus saling
mempresentasikan hasil (sederhana, menghormati karena pada dasarnya kita pasti saling
kerja kelompoknya di tanggung jawab) membutuhkan. (kebersamaan)
depan kelas dengan d. tidak melakukan Simbol pohon beringin bermakna persatuan dan kesatuan
percaya diri. penyimpangan bangsa Indonesia itu lebih diutamakan. Bangsa Indonesia
10. Menerapkan nilai nilai alokasi dan yang terdiri dari keanekaragaman memiliki tujuan yang satu

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Pancasila dalam distribusi (jujur, (Bhinneka Tunggal Ika). Bangsa Indonesia perlu bekerja
kehidupan sehari-hari peduli, tanggung keras untuk mencapai tujuan tersebut (kerja keras)
dengan percaya diri jawab) Simbol kepala banteng memiliki makna musyawarah
11. Mengidentifikasi dan 4. Hukum: dalam mengambil keputusan. Musyawarah didasari oleh
menceritakan perilaku a. tidak melakukan semangat kekeluargaan (kebersamaan)
yang merupakan penggelapan Simbol padi dan kapas bermakna kemakmuran.
penerapan nilai sila-sila dana, pajak, Kemakmuran merupakan tujuan utama bagi sila kelima ini.
Pancasila di tempat barang, dan Makna yang terlukiskan dalam simbol ini menggambarkan
bermain dengan percaya sebagainya perilaku dan sikap bangsa Indonesia yang selalu gigih
diri (jujur, tanggung bekerja (kerja keras).
12. Menceritakan kegiatan di jawab) Kegiatan di sekolah yang menerapkan pengamalan sila
sekolah yang b. tidak melakukan pertama seperti berdoa sebelum dan sesudah belajar,
menerapkan pengamalan pemalsuan bermaian dengan siapa saja tanpa mmbedakan agama, dan
nilai sila –sila Pancasila dokumen, surat, menghormati teman yang berbeda agama untuk
dengan percaya diri dan tanda tangan, melaksanakan ibadahnya.
rasa syukur kepada dan sebagainya Selanjutnya kegiatan di sekolah yang menerapkan
Tuhan Yang Maha Esa (jujur, tanggung pengamalan nilai Pancasila sila ke dua berupa bermain
13. Menceritakan jawab) dengan rukun, tidak mengejek teman dan menolong teman
pengalaman kegiatan di c. tidak melakukan yang membutuhkan.
masyarakat yang sesuai pencurian dana, Kegiatan di sekolah yang menerapkan nila sila ke tiga
dengan penerapan nilai- barang, waktu, antara lain mengikuti upacara bendera dengan khidmat,
nilai sila Pancasila secara ukuran yang memisahkan teman yang sedang bertengkar, menjaga nama

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
tertulis dan lisan dengan merugikan pihak baik sekolah, dan bekerja sama dalam melaksanakan piket
jujur dan percaya diri. lain, dan kelas.
sebagainya Contoh sikap pengamalan sila ke empat Pancasila adalah
(jujur, tanggung menyadari kesamaan hak dan kewajiban di sekolah,
jawab, disiplin) melaksanakan musyawarah dalam mengambil keputusan di

31
28
32
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
d. tidak melakukan sekolah,tidak memaksanakan kehendak kepada teman,
penipuan menghargai perbedaan pendapat ketika musyawarah,
terhadap pihak menerima keputusan musyawarah dengan lapang dada,
lain (jujur) Adapun kegiatan di sekolah yang menerapkan nilai sila
e. tidak melakukan kelima adalah melaksanakan hak dan kewajiban dengan
persekongkolan seimbang, mendengarkan penjelasan orang, tidak mencontek
dalam membuat saat ulangan, dan hidup gotong royong dengan teman di
putusan(tanggun sekolah
g jawab) Kegiatan di masyarakat yang sesuai dengan penerapan
f. tidak melakukan nilai-nilai sila Pancasila sebagai berikut:
perusakan 1. Yang berkaitan dengan sila pertama berupa percaya dan
terhadap barang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran
/ fasilitas milik agama yang dianut masing-masing, menjalankan perintah
negara agama sesuai ajaran yang dianut masing – masing, saling
(tanggung jawab, menghormati antar umat beragama, dan tidak
peduli) memaksakan suatu agama pada orang lain.
g. tidak 2. Yang berkaitan dengan sila kedua berupa sikap tidak
memberikan membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama,
atau menerima warna kulit, tingkat pendidikan, menyadari bahwa kita
gratifikasi (jujur, diciptakan sama oleh Tuhan, membela kebenaran dan
sederhana) keadilan, dan menyadari bahwa kita mempunyai hak dan
h. tidak menyalahi/ kewajiban yang sama, tidak diskriminatif
m elanggar 3. Yang berkaitan dengan sila ketiga berupa sikap cinta
aturan (disiplin, pada tanah air dan bangsa, menjaga nama baik bangsa
tanggung jawab). dan negara, tidak membangga banggakan bangsa lain
dan merendahkan bangsa sendiri, Ikut serta dalam
Nilai Acuan ketertiban dunia, menjunjung tinggi persatuan bangsa,
KEBERSAMAAN mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas
Hal bersama seperti kepentingan pribadi dan golongan.
rasa 4. Yang berkaitan dengan sila keempat berupa sikap selalu
persaudaraan/kek mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat
eluargaan, dalam menyelesaikan masalah, tidak memaksakan
senasib kehendak pada orang lain, mengutamakan kepentingan
sepenanggungan, masyarakat, bangsa, dan Negara, menghormati hasil
dan merasa musyawarah, dan ikut serta dalam pemilihan umum.

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
29
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
menjadi satu 5. Yang berkaitan dengan sila kelima berupa sikap berusaha
kesatuan menolong orang lain sesuai kemampuan, menghargai
(integritas). hasil karya orang lain, tidak mengintimidasi orang dengan
KOMITMEN: perjanjian, hak milik kita, menjunjung tinggi nilai kekeluargaan,
keterikatan untuk menghormati hak dan kewajiban orang lain
1.2 Menunjukkan Tema 1: Hidup Rukun Gotong royong melakukan Setiap hari Jum’at Ani siswa kelas 2 dan teman temannya
sikap patuh aturan 1. Menceritakan kegiatan sesuatu (yang mengikuti kegiatan kerja bakti. Ada yang membawa ember,
agama yang gotong-royong yang telah disepakati), alat potong rumput, sapu lidi dan sapu ijuk. Mereka bekerja

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


dianut dalam dilakukan di lingkungan kontrak. dengan penuh semangat dan diliputi suasana senang dan
kehidupan sehari- sekolah dengan percaya KONSEKUEN: sesuai gembira. Ada yang merapikan tanaman, ada yang menyapu
hari di sekolah diri. dengan apa yang lantai, ada yang membersihkan saluran air. Setelah selesai
2.2 Melaksanakan dikatakan/diperbu kerja bakti dengan semangat gotong royong, mereka
aturan yang at, berwatak mencuci tangan dan kaki mereka agar terhindar dari penyakit.
berlaku di rumah teguh, tidak Kemudian mereka masuk ke dalam kelas untuk mengikuti
dan tata tertib menyimpang dari kegiatan belajar. Pak Guru meminta Ani untuk menceritakan
yang berlaku di apa yang sudah kegiatan gotong royong yang dilakukan di sekolah. Ani tampil
sekolah diputuskan di depan kelas dengan penuh percaya diri. Ani mampu
3..2 Mengidentifikasi BIJAKSANA: selalu menceritakan kegiatan gotong royong yang dilakukan di
aturan dan tata menggunakan lingkungan sekolah seperti gerakan Jum’at bersih dengan
tertib yang berlaku akal budinya kegiatan membersihkan selokan dari sampah dan menyapu
di sekolah (pengalaman dan lantai serta merapikan tanaman di sekitar sekolah.
4.2 Menceritakan pengetahuannya), Teman teman Ani bertepuk tangan karena Ani mampu
kegiatan sesuai arif, tajam pikiran, tampil dengan percaya diri.
aturan dan tata pandai dan hati-
tertib yang berlaku hati (cermat, teliti,
di sekolah dsb.)
1.3 Menerima Tema 1 Hidup Rukun Keberagaman IKHLAS: bersih hati, Manusia sebagai makhluk Tuhan YME diciptakan dari
keberagaman 1. Bersyukur kepada Tuhan karakter individu di tulus hati. jenis kelamin yang berbeda yakni laki-laki dan perempuan.
karakteristik Yang Maha Esa dengan sekolah RAJIN: suka bekerja Kemudian berkembang menjadi kelompok masyarakat yang
individu sebagai keberagaman (belajar dsb.), terdiri dari suku bangsa yang memilki aneka macam

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
anugerah Tuhan karakterisitik individu di tekun, sungguh- perbedaan dalam agama. ciri, fisk.
Yang Maha Esa di sekolah. sungguh bekerja, Dimanapun manusia tinggal tidak terlepas dari
sekolah selalu berusaha keberagaman.. Keberagaman tersebut meliputi agama, jenis
2.3 Menampilkan giat, terus kelamin ,suku bangsa, fisik dan sifat terutama dalam
kebersamaan menerus. karakteristik individu di sekolah. Keberagaman menjadikan

33
30
34
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
dalam SPORTIF: bersifat kita menghargai dan menghormati orang lain atau memiliki
keberagaman kesatria, jujur, sifat toleran.
karakteristik tegak (tetap Manusia harus mensyukuri atas berbagai kenikmatan
individu di sekolah pendirian, tetap yang telah diberikan oleh Tuhan YME. Wujud rasa syukur
3.3 Mengidentifikasi memegang sebagai anggota keluarga (anak) di lingkungan tempat
jenis-jenis keadilan). bermain di sekitar rumah adalah bermain bersama dengan
keberagaman TANGGUNG JAWAB: teman yang berbeda agama, jenis kelamin, ciri dan sifat
karakteristik keadaan wajib dengan rasa persaudaraan/kekeluargaan (kebersamaan).
individu di sekolah menanggung
4.3 Mengelompokkan segala
jenis-jenis sesuatunya (kalau
keberagam terjadi apa-apa
karakteristik boleh dituntut,
individu di sekolah dipersalahkan,
1.4 Menerima Tema 1: Hidup Rukun Makna bersatu diperkarakan, dsb. Manusia sebagai makhluk Tuhan YME diciptakan dari
keberagaman di 1. Bersyukur kepada Tuhan dalam Misalnya berani jenis kelamin yang berbeda yakni laki-laki dan perempuan.
sekolah sebagai YME keberagaman di keberagaman di dan siap Kemudian berkembang menjadi kelompok masyarakat yang
anugerah Tuhan sekolah tapi tetap hidup sekolah menerima resiko, terdiri dari suku bangsa yang memilki aneka macam
Yang Maha Esa rukun (kebersamaan) amanah, tidak perbedaan dalam agama. ciri, fisk.
2.4 Menampilkan 2. Menjelaskan arti mengelak, dan Dimanapun manusia tinggal tidak terlepas dari
sikap kerja sama pentingnya kerja sama berbuat yang keberagaman.. Keberagaman tersebut meliputi agama, jenis
dalam untuk menjaga kerukunan terbaik), hak kelamin ,suku bangsa, fisik dan sifat terutama dalam
keberagaman di dalam kehidupan sehari- fungsi menerima karakteristik individu di sekolah. Keberagaman menjadikan
sekolah hari dengan percaya diri pembebanan kita menghargai dan menghormati orang lain atau memiliki
3.4 Memahami makna 3. Mengidentifikasi sebagai akibat si sifat toleran.
bersatu dalam mengenai kerukunan dan kap pihak sendiri eberagaman di sekolah tidak menghalangi untuk tetap
keberagaman di kekompakan yang harus atau pi hak lain, hidup rukun antara teman. Arti pentingnya kerja sama dalam
sekolah dilaksanakan ketika melaksanakan kehidupan sehari-hari akan memperkokoh persatuan dan
4.4 Menceritakan bermain dengan teman dan kesatuan bangsa, menjaga kerukunan dalam kehidupan
pengalaman secara santun dan menyelesaikan sehari-hari.
melakukan percaya diri tugas dengan Di rumah dan di sekolah tentunya kita memiliki teman
kegiatan yang sungguh- yang terdapat perbedaan jenis kelamin, suku bangsa, fisik,
mencerminkan sungguh. dan sifat, tapi hal ini tidak menjadikan permusuhan karena
persatuan dalam DISIPLIN: tata tertib, kita rukun dan kompak tertutama dalam bermain dengan
keberagaman di ketaatan teman.

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
31
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
sekolah. (kepatuhan) pada
Tema 2: Bermain di lingkunganku peraturan, tepat
1. 1.2 Menunjukkan Tema 2: Bermain di Aturan dan tata waktu, tertib, dan Manusia sebagai makhluk Tuhan YME diciptakan dari
sikap patuh aturan lingkunganku terbib yang konsisten. jenis kelamin yang berbeda yakni laki-laki dan perempuan.
agama yang 1. Menunjukkan contoh berlaku di sekolah JUJUR: lurus hati, tidak Kemudian berkembang menjadi kelompok masyarakat yang
dianut dalam sikap jujur dalam bermain curang, tulus, terdiri dari suku bangsa yang memilki aneka macam
kehidupan sehari- di sekolah dapat diper caya, perbedaan dalam agama. ciri, fisk.
hari di sekolah 2. Menerapkan aturan yag berkata dan bertin Dimanapun manusia tinggal tidak terlepas dari

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


2.2 Melaksanakan berlaku di rumah dengan dak benar, keberagaman.. Keberagaman tersebut meliputi agama, jenis
aturan yang disiplin mengungkap kan kelamin ,suku bangsa, fisik dan sifat. Keberagaman
berlaku di rumah 3. Menerapkan aturan yang sesuatu sesuai menjadikan kita menghargai dan menghormati orang lain
dan tata tertib berlaku di sekolah dengan kenyataan atau memiliki sifat toleran.
yang berlaku di dengan disiplin (tidak berbohong), Sikap jujur dalam bermain di lingkungan sekolah perlu
sekolah 4. Menyebutkan manfaat dan punya niat diterapkan seperti tidak berlaku curang dalam permainan
3.2 Mengidentifikasi aturan dalam kehidupan yang lurus lompat tali, bola kasti, kelereng dengan teman teman di
aturan dan tata sehari-hari di sekolah terhadap setiap sekolah. Permainan yang dilakukan harus menerapkan sikap
tertib yang berlaku 5. Menyebutkan akibat tindakan. disiplin yang tinggi sesuai dengan peraturan yang telah
di sekolah berperilaku yang tidak KERJA KERAS: disepakati atau dibuat bersama.
4.2 Menceritakan sesuai dengan aturan kegiatan Manfaat aturan dalam kehidupan sehar-hari di sekolah
kegiatan sesuai dalam kehidupan sehari- melakukan antara lain dapat melatih kedisilpinan, melatih tanggung
aturan dan tata hari di sekolah dengan sesuatu dengan jawab, mengefektifkan kegiatan,mengingatkan tugas sebagai
tertib yang berlaku percaya diri sungguh- pelajar,melatih kejujuran, menjaga kenyamanan lingkungan
di sekolah. 6. Menyebutkan aturan yang sungguh, pantang sekolah, melatih kemandirian, melatih keterampilan sosial,
berlaku pada permainan menyerah/ulet dan menghilangkan kecemburuan sosial dan meningkatkan rasa
sederhana di sekolah semangat dalam kebersamaan.
7. Membiasakan diri melatih berusaha. Akibat perilaku yang tidak sesuai dengan aturan di
keterampilan sosial dalam ADIL: sama berat, tidak sekolah antara lain prestasi bisa menurun karena sering
melaksanakan permainan berat sebelah, terlambat ke sekolah, tidak memiliki banyak teman dan
sederhana penuh tidak memihak mendapat sangsi atau hukuman dari pelanggaran aturan di
tanggung jawab /tidak pilih kasih, sekolah.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
8. Mengidentifikasi aturan berpi Dalam permainan sederhana di sekolah misalnya
dalam kehidupan sehari- hak/berpegang permainan lompat tali,
hari di rumah teman kepada
dengan percaya diri kebenaran,
9. Mensimulasikan kegiatan sepatutnya, tidak

35
32
36
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
sesuai aturan dalam sewenang-
kehidupan sehari-hari di wenang,
rumah teman dengan seimbang, netral,
percaya diri objektif dan
10. Mengidentifikasi tata tertib proporsional.
dalam kehidupan sehari- BERANI: mempunyai
hari di sekolah dengan hati yang mantap
percaya diri dan rasa percaya
11. Mensimulasikan kegiatan diri yang besar
sesuai tata tertib dalam dalam Contoh aturan yang berlaku pada permainan lompat tali
kehidupan sehari-hari di menghadapi scara berkelompok adalah diawali dengan gambrengatau
sekolah dengan percaya bahaya, kesulitan, hompimpah untuk menentukan dua anak yang kalah sebagai
diri dsb. (Tidak takut, pemegang kedua ujung tali. Dua anak yang kalah akan
12. Mengelompokkan gentar, kecut) dan memegang ujung tali; satu di bagian kiri, satu lagi di bagian
berbagai hal yang boleh pantang mundur. kanan untuk meregangkan atau mengayunkan tali.
dan tidak boleh dilakukan PEDULI: Lalu anak lainnya akan melompati tali tersebut. Aturan
dalam kehidupan sehari- mengindahkan, permainannya simpel, bagi anak yang sedang mendapat
hari di rumah dengan memperhatikan giliran melompat, lali gagal melompati tali, maka anak
kerja sama (empati), tersebut akan berganti dari posisi pelompat menjadi
13. Mengelompokkan menghiraukan, pemegang tali. Alat yang cukup sederhana. Bisa berupa tali
berbagai hal yang boleh menolong, toleran, yang terbuat dari untaian karet gelang atau tali yang banyak
dan tidak boleh dilakukan setia kawan, dijual di pasaran yang dikenal dengan tali skipping. Tentu
dalam kehidupan sehari- membela, saja dalam bermain lompat tali diperlukan sifat tanggung
hari di sekolah dengan memahami, jawab dan displin.
kerja sama menghargai dan Selain aturan di sekolah terdapat pula aturan di rumah.
14. Menyebutkan aturan yang memperlakukan Aturan di rumah antara lain aturan dalam pembagian tugas di
berlaku pada permainan orang lain sebaik- rumah, aturan tentang belajar, aturan tentang tidur, makan
sederhana di sekolah baiknya. dan menonton televisi. Semua aturan di rumah harus dapat
15. Menyebutkan akibat KESETARAAN: dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Siswa harus
berperilaku yang tidak kesejajaran, sama mampu membedakan mana aturan yang boleh dilaksanakan
sesuai dengan aturan tingkatan/keduduk dan mana aturan yang tidak boleh dilaksanakan. Bagi yang
dalam kehidupan sehari- an, sebanding, melanggar aturan akan diberi sangsi sesuai dengan
hari di sekolah dengan sepadan, kesepakatan bersama.
percaya diri. seimbang.
Tema 3: Tugasku Sehari-hari KEPEMILIKAN: perihal

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
33
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
3 1.3 Menerima Tema 3 Tugasku Sehari- Jenis jenis kepemilikan Manusia sebagai ciptaan Tuhan memiliki keberagaman
keberagaman hari keberagaman HEMAT: berhati-hati karakteristik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.
karakteristik 1. Menjelaskan jenis karakteristik dalam Keberagaman itu merupakan anugerah Tuhan YME, Oleh
individu sebagai kegiatan setiap anggota individu membelanjakan karena itu kita harus memperlakukan teman dengan penuh
anugerah Tuhan keluarga pada pagi hari uang, tidak boros, kasih sayang dan tidak boleh membeda-bedakan teman
Yang Maha Esa di dengan jujur cermat. dalam pergaulan sehari-hari. (peduli).
sekolah BERBAGI: membagi Keluarga terdiri dariayah, ibu dan anak. Setiap keluarga
2.3 Menampilkan sesuatu bersama, memiliki keberagaman jenis kelamin, karakter, dan

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


kebersamaan membagi diri, kebiasaan.
dalam saling memberi Kegiatan anggota keluarga saat pagi hari ada yang
keberagaman pengalaman. dilakukan secara bersama sama, ada juga dengan kegiatan
karakteristik MANDIRI: dalam yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan bersama misalnya
individu di sekolah keadaan dapat pada pagi hari dimulai dengan beribadah kepada Tuhan
3.3 Mengidentifikasi berdiri sendiri, Yang Maha Esa. Setelah itu anggota keluarga melakukan
jenis-jenis tidak bergantung kegiatan yang berbeda. Seorang bapak ada yang bertugas
keberagaman dengan orang lain, pergi mencari nfkah, seorang ibu ada yang mengurus
karakteristik percaya pada pekerjaan rumah dan seorang anak yang bernagkat ke
individu di sekolah kemam puan diri sekolah.Kegiatan tersebut dilakukan dengan senang hati dan
4.3 Mengelompokkan sendiri, mampu rasa bahagia karena dilandasi dengan niali kejujuran anggota
jenis-jenis mengatur dirinya keluarga
keberagaman sendiri, dan Dalam proses pembelajaran di kelas siswa dapat
karakteristik mengambil menceritakan tentang perilaku di rumah yang mencerminkan
inisiatif. sila Pancasila seperti berdoa dan beribadah tepat waktu,
SEDERHANA: membantu pekerjaan orang tua, tidak bertengkar di rumah,
bersahaja, sikap musyawarah dalam memutuskan sesuatu, berlaku adil
dan perilaku yang dengan anggota keluarga dilakukan dengan kondisi yang
ti dak berlebihan, sebenarnya dan percaya diri (jujur,berani)
tidak ba nyak Demikian juga ketika siswa berada di rumah harus peduli
seluk-beluknya, terhadap lingkungan, membiasakan kerja sama dan saling
tidak banyak tolong-menolong, seperti membantu orangtua membersihkan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
pernik, lugas, apa rumah, membersihkan lingkungan, dan membantu adik
adanya, hemat, mengerjakan tugas sekolah. (kepedulian)
sesuai ke Kecuali kebiasaan membantu pekerjaan orang tua di
butuhan, dan rumah dan membantu adik mengerjakan tugas sekolah,
rendah hati. siswa perlu dibiasakan juga untuk membantu tetangga yang

37
34
38
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
mengalam kesulitan, dan ikut kerjabakti membersihkan
lingkungan. (peduli)
Pada proses pembelajaran di kelas, guru meminta siswa
untuk menceritakan perilaku yang dilakukan di sekitar rumah
yang sesuai dengan simbol simbol Pancasila sesuai dengan
yang dilakukannya. Siswa tersebut bercerita bahwa dirinya
berdoa ketika akan melakukan kegiatan di rumah seperti
sebelum makan dan sesudah makan, sebelum tidur dan
sesudah tdur serta beribadah sesuai keyakinan.. Cerita
tersebut disampaikan dengan suara nyaring dan penuh
percaya diri dan sesuai kenyataan (berani, jujur). Cerita
tersebut mencerminkan pengamalan sila pertama.
Kemudian guru meminta siswa yang lain untuk
menceritakan perilaku yang dilakukan di sekitar rumah yang
sesuai dengan sila kedua Pancasila. Siswa tersebut bercerita
bahwa dirinya suka memberi sumbangan kepada pengemis
yang datang ke rumah untuk meminta-minta. Siswa tersebut
bercerita dengan suara nyaring dan percaya diri (berani, jujur)
Selanjutnya guru menugaskan semua siswa menulis
cerita tentang perilaku yang bertentangan dengan nilai
Pancasila berkaitan dengan penuh keberanian. Semua siswa
menulis sesuai dengan yang dilihatnya dalam kehidupan di
rumah dan di sekolah seperti teman yang berkelahi, tidak
mau beribadah, membiarkan teman yang terjatuh. (jujur).
Tema 4: Hidup Bersih dan Sehat
1.4 Menerima Tema 4: Hidup Bersih dan Makna Bersatu Manusia sebagai ciptaan Tuhan memiliki keberagaman
keberagaman di Bersih dalam karakteristik di sekolah. Keberagaman itu merupakan
sekolah sebagai 1. Menceritakan keberagaman di anugerah Tuhan YME Oleh karena itu kita harus
anugerah Tuhan pengalaman tentang sekolah. memperlakukan teman dengan penuh kasih sayang dan tidak
Yang Maha Esa sikap bersatu dalam boleh membeda-bedakan teman dalam pergaulan sehari-
2.4 Menampilkan keberagaman di sekolah hari. (peduli)
sikap kerja sama sesuai lambang sila Manusia harus mensyukuri atas berbagai kenikmatan
dalam Pancasila dengan yang telah diberikan oleh Tuhan YME. Wujud rasa syukur
keberagaman di percaya diri sebagai siswa di sekolah adalah bermain bersama dengan
sekolah 2. Menjelaskan manfaat teman yang berbeda agama, jenis kelamin, ciri dan sifat

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
35
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
3.4 Memahami makna hidup bersatu dan dengan rasa persaudaraan/kekeluargaan.
bersatu dalam kerugian apabila hidup Contoh perilaku di sekolah yang sesuai dengan makna
keberagaman di tidak bersatu di rumah symbol dari sila ketiga adalah sikap bersatu. Contoh perilaku
sekolah dengan percaya diri sikap bersatu di sekolah antara lain membersihkan
4.4 Menceritakan 3. Menjelaskan manfaat lingkungan bersama-sama, menjenguk salah satu warga
pengalaman hidup bersatu dan sekolah yang sakit, bekerja sama dalam menjaga keamanan
melakukan kerugian apabila hidup lingkungan, saling menghormati orang yang berbeda agama,
kegiatan yang tidak bersatu di sekolah tidak membeda- bedakan suku, bergotong royong

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


mencerminkan dengan penuh percaya membangun lingkungan sekitar.
persatuan dalam diri Kita ketahui di sekolah terdapat keberagaman suku,
keberagaman di 4. Mensimulasikan perilaku agama, ras dan agama, tetapi bukan menjadi penghalang
sekolah. apabila hidup tidak untuk menciptakann persatuan. Bhinneka Tunggal Ika
bersatu di sekolah sebagai semboyan bangsa Indonesia menyatakan
dengan percaya diri keberagaman tetapi persatuan lebih diutamakan.Sikap
5. Menunjukkan sikap bersatu ini harus terwujud dalam kehidupan di sekolah.
bersatu dalam Manfaat hidup bersatu antara lain dapat menjalin
keberagaman kebersamaan, kerukunan, dan kedamaian dalam kehidupan
karakteristik individu di di sekolah, hidup menjadi senang , tenang dan nyaman. Bila
tempat bermain kita tidak bersatu akan timbul perpecahan, kita diajuhkan dari
berdasarkan pengalaman teman dan mungkin dibenci oleh teman.
dengan percaya diri Tatkala istirahat seorang siswa melihat temannya sedang
berkelahi di halaman sekolah. Perilaku siswa tersebut
menghampiri temannya untuk melerai. Perilaku siswa
tersebut di sekolah sesuai makna simbol dari sila ketiga
Pancasila (kebersamaan).
Contoh bentuk bentuk kegiatan bersama teman teman
satu kelas dalam keragaman jenis kelamin, keragaman,
kegemaran, agama dan suku bangsa di lingkungan sekolah
adalah melaksanakan tugas piket dan menyiram bunga di
taman sekolah, bermain engklek untuk menjaga

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
keseimbangan, bermain bola kasti, belajar kelompok,
mengikuti kegiatan pramuka siaga, menyanyi, bermain kereta
api. Kegiatan bersama tersebut dilakukan oleh siswa siswa di
sekolah dilandasi dengan rasa kekeluargaan (kebersamaan)
Ada peribahasa mengatakan: “Bersatu kita teguh bercerai

39
36
40
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
kita runtuh”. Dalam kehidupan di sekolah bisa terlihat pada
saat petugas pengibar bendera yang satu langkah satu
gerakan, sehingga proses pengibaran bendera berjalan
lancar dan berhasil dengan baik. Dalam kegiatan
memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ada
lomba panjat pinang yang membutuhkan semangat untuk
bersatu supaya berhasil menaiki pohon pinang sampai ke
tujuan akhir.. Bersatu sangat penting dan dibutuhkan untuk
mencapai keberhasilan
Di sekolah para siswa menampilkan atau mempraktikkan
hidup rukun melalui kegiatan yang tidak membedakan jenis
kelamin, keragaman, kegemaran , agama dan suku bangsa
dengan rasa percaya diri (berani)
Sikap hidup bersatu dapat menjadi pembiasaan yang
dilakukan oleh warga sekolah ( kepala sekolah, guru, penjaga
sekolah, dan siswa) untuk mencapai hidup rukun, damai,
nyaman dan aman tanpa adanya pertengkaran
(kebersamaan)
Guru menugaskan kepada para siswa untuk
mengelompokan bentuk kegiatan bersama teman teman
teman satu kelas tentang keragaman kegemaran/hobi
dengan musyawarah (kebersamaan)
Tema 5: Aku dan Sekolahku
1 1.3 Menerima Tema 5: Aku dan Jenis-jenis Manusia sebagai ciptaan Tuhan memiliki keberagaman
keberagaman Sekolahku keberagaman dan karakteristik di sekolah. Keberagaman itu merupakan
karakteristik 1. Mengelompokkan karakteristik anugerah Tuhan YME
individu sebagai keberagaman individu di sekolah Setiap anak di sekolah memiliki karakteristik yang
anugerah Tuhan karakteristik individu beragam. Keberagam karakteristik anak membuat guru
Yang Maha Esa di dengan rasa ingin tahu, mampu dalam melakukan pembelajaran dengan
sekolah toleransi, dan percaya diri baik.Keberagaman itu meliputi fisik seperti panca indera (
2.3 Menampilkan 2. Mengidentifikasi penglihatan, pendengaran), minat , kepribadian, kepandaian
kebersamaan karakteristik masing- dan lain-lain.
dalam masing individu di kelas Siswa di sekolah dikelompokkan keberagaman
keberagaman dengan percaya diri dan karakteristik individu dengan membuat tabel.
karakteristik jujur Pengelompokkan dilakukan oleh siswa dengan

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
37
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
individu di sekolah 3. Mengidentifikasi jenis- mengedepankan rasa ingin tahu dan penuh percaya diri
3.3 Mengidentifikasi jenis keberagaman Berdasarkan keadaan siswa di kelas, siswa
jenis-jenis karakteristik individu di mengelompokkan jenis-jens keberagaman individu seperti
keberagaman sekolah penuh rasa ingin jenis kelamin, kampung asal dan jenis rambut siswa. Para
karakteristik tahu, toleran, dan kerja siswa mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab
individu di sekolah sama dan sikap toleran yang tinggi terhadap teman temannya.
4.3 Mengelompokkan 4. Membuat daftar jenis- Makna keberagaman karakteristik individu di sekolah
jenis-jenis jenis keberagaman berupa dapat belajar untuk saling menghargai dan

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


keberagaman karakteristik individu di menghormati, kita dapat belajar untuk berteman atau bergaul
karakteristik kelas seperti; dengan sesama tanpa membeda-bedakan sifat individu,
individu di mengelompokkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan, hidup menjadi
sekolah. berdasarkan jenis lebih indah karena memiliki keberagaman sifat sehingga tidak
kelamin, kampung asal, monoton.
jenis rambut, dan lainnya,
5. Menjelaskan makna
keberagaman
karakteristik individu
penuh percaya diri dan
toleran
6. Mengidentifikasi
keberagaman individu di
kelas dengan disiplin, dan
tanggung jawab

Tema 6: Air, Bumi dan Matahari


1.4 Menerima Tema 6: Air, Bumi dan Bersatu dalam Salah satu kegiatan Extrakurikuler di sekolah adalah
keberagaman di Matahari keberagaman aktifitas air yaitu berenang...
sekolah sebagai 1. Menyebutkan langkah- Untuk menjaga keselamatan selama di kolam renang, ada
anugerah Tuhan langkah menjaga beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita antara lain:
Yang Maha Esa keselamatan diri dalam Di sekolah terdapat kegiatan kegiatan bersatu dalam

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
2.4 Menampilkan aktivitas air dengan keberagaman seperti menjadi petugas upacara bendera yang
sikap kerja sama percaya diri terdiri dari jenis kelamin yang berbeda, kemungkinan
dalam 2. Menceritakan perbedaan suku dan agama. Tetapi semua tugas dilakukan
keberagaman di pengalaman bersatu dengan penuh tanggung jawab dan percaya diri. Contoh lain
sekolah dalam keberagaman di sikap bersatu di sekolah pada saat melakukan kerja bakti

41
38
42
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
3.4 Memahami makna sekolah dengan percaya membersihkan lingkungan , semua siswa bekerja dengan
bersatu dalam diri penuh semangat dan tanggung jawab serta percaya diri demi
keberagaman di 3. Menunjukkan sikap kebaikan lingkungan sekolah
sekolah bersatu dalam Pada saat upacara semua peserta upcara menyanyikan
4.4 Menceritakan keberagaman di lagu yang mencerminkan bersatu, contohya lagu Satu Nusa
pengalaman sekolah/lingkungan Satu Bansa, dan laguDari Sabang sampai Merauka. Pada
melakukan sekitar dengan percaya saat istirahat diputarkan juga lagu anak anak yang bernuansa
kegiatan yang diri sikap bersatu.
mencerminkan 4. Menumbuhkan sikap
persatuan dalam bersatu dalam
keberagaman di keberagaman di sekolah
sekolah. dengan tanggungjawab
5. Menerapkan contoh hidup
bersatu dalam
keberagaman di sekolah
6. Menyanyikan lagu anak-
anak pola irama tiga,
berkaitan dengan makna
bersatu dalam
keberagaman di sekolah.
Tema 7: Merawat Hewan, dan Tumbuhan
1.4 Menerima Tema 7: Merawat Hewan Bersatu dalam Anak – anak tentu kamu kenal hewan bebek. Bebek
keberagaman di dan Tumbuhan keberagaman adalah salah satu jenis hewan yang menggambarkan makna
sekolah sebagai 1. Menjelaskan teks tentang bersatu dalam keberagaman. Meskipun jenis kelaminnya
anugerah Tuhan hewan yang berbeda tapi mereka hidup bersatu dengan jalan secara
Yang Maha Esa menggambarkan makna berbaris dan tidak saling mendahului. Tentu kamu juga
2.4 Menampilkan bersatu dalam pernah melihat hewan semut. Mereka membawa makanan
sikap kerja sama keberagaman di sekolah dengan cara bergotong royong, sehingga makanan yang
dalam 2. Mengelompokkan jenis besar dan berat dapat dibawa secara bersama-sama. Inilah
keberagaman di keberagaman dengan jiwa bersatu pada hewan semut. Bagamana mana dengan
sekolah teliti kita? Kita dapa mencontoh kehiudupan hewan bebek dan
3.4 Memahami makna 3. Menceritakan dengan semut dalam keberagaman di sekolah
bersatu dalam bahasa sendiri akibat Jenis keberagaman di sekolah dapat disebutkan jumlah
keberagaman di yang dapat ditimbulkan laki-laki dan perempuan, kampung asal, agama, tinggi badan,
sekolah apabila tidak bersatu dan berat badan dengan sikap teliti kemudian dikelompokkan

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
39
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
4.4 Menceritakan dalam keberagaman di berdasarkan jenis kelamin, suku, agama dan tinggi badan
pengalaman sekolah dengan jujur serta berat badan. Coba kamu kelompokkan jenis
melakukan 4. Menemukan kosakata keberagaman yang ada di kelas ini!
kegiatan yang dalam teks tentang Akibat yang akanmuncul bila tidak bersatu dalam
mencerminkan hewan yang berkaitan keberagaman di sekolah adalah timbul perpecahan dan
persatuan dalam dengan lingkungan sehat pereselisihan, perbedaan yang semakin dalam, tidak kompak
keberagaman di di sekitar yang dilakukan dalam kegiatan. Siswa mampu menceritakan di depan kelas
sekolah secara berkelompok akibat tidak bersatu di sekolah dengan jujur.

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


untuk menumbuhkan Bila kita memlihara hewan di rumah perlu dijaga
sikap bersatu dalam kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah. Kotoran hewan
keberagaman harus dibersihkan sehingga tidak menggangglu lingkungan
5. Mengidentifikasi yang akan berdampak pada kesehatan lingkungan.
keberagaman yang ada di Lingkungan yang kotor penuh dengan sampah dengan
sekolah, misalnya jumlah bau yang kurang sedap di sekitar rumah, menimbulkan sikap
laki-laki dan perempuan, bersatu pada diri kita untuk melakukan kegiatan gotong
kampung asal, agama, royong dengan tetangga sekitar kita. Demikian pula
tinggi badan, berat badan tumbuhan di sekitar rumah harus dirawat dengan cara
dengan teliti menyiram secara rutin dan memberikan pupuk agar
6. Melakukan pengamatan tumbuhan tumbuh dengan subur.
tentang lingkungan tidak Merawat binatang kesayangan dengan cara memberi
sehat di sekitar untuk makan , memandikan dilakukan dengan sungguh-sungguh
menumbuhkan sikap (tanggung jawab)
bersatu dalam Dalam pembelajaran di kelas guru memberikan tugas
keberagaman kepada siswa secara berkelompok untuk menceriatakan
7. Menjelaskan makna kembali bagaimana cara merawat hewan dan tumbuhan di
bersatu dalam sekitar rumah dan di sekolah yang menggambarkan sikap
keberagaman di sekolah bersatu dalam keberagaman di sekolah. Maka dengan penuh
penuh percaya diri percaya diri siswa menceritakannya di depan kelas.
8. Mendengarkan
penjelasan tentang cara

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
merawat tumbuhan di
lingkungan sekitar,
kemudian
mengidentifikasi unsur-
unsur dari penjelasan dan

43
40
44
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
menceritakan kembali
dengan bahasa sendiri
yang menggambarkan
sikap bersatu dalam
keberagaman di sekolah.
Tema 8: Keselamatan di rumah dan perjalanan
1.4 Menerima Tema 8: Keselamatan di Bersatu dalam Manusia sebagai ciptaan Tuhan memiliki keberagaman
keberagaman di Rumah dan di Keberagaman karakteristik di sekolah. Keberagaman itu merupakan
sekolah sebagai Perjalanan anugerah Tuhan YME
anugerah Tuhan 1. Menampilkan nyanyian Siswa di kelas tampil dengan menyanyikan lagu anak
Yang Maha Esa lagu anak-anak pola yang berkaitan dengan makna bersatu dalam keberagaman
2.4 Menampilkan irama dua dan pola irama di sekolah seperti lagu suka hati,Sat-Satu, Pergi Belajar dan
sikap kerja sama tiga yang berkaitan lain-lain.
dalam dengan makna bersatu Menjaga keselamatan di perjalanan sesuai dengan aturan
keberagaman di dalam keberagaman di yang berlaku harus dilakukan dengan memperhatikan hal hal
sekolah sekolah sebagai berikut:
3.4 Memahami makna 2. Menerapkan bermain Kedisiplinan dan kesabaran sangat menunjang
bersatu dalam peran tentang menjaga keselamatan saat berkendara. Ngebut dan terburu buru justru
keberagaman di keselamatan di akan merugikan anda, sehingga sebaiknya saling
sekolah perjalanan sesuai aturan menghormati antar sesama pengguna jalan justru dapat
4.4 Menceritakan untuk menumbuhkan menciptakan suasana aman dan menyenangkan di
pengalaman sikap bersatu dalam perjalanan.
melakukan keberagaman Siswa bermain peran dengan memperagakan cara
kegiatan yang menyeberang jalan menggunakan zebra cross secara
mencerminkan bersaama sama (bersatu) agar selamat ke tempat tujuan
persatuan dalam
keberagaman di
sekolah

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
41
DIMENSI, INDIKATOR,
KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN MATERI MATERI PEMBELAJARAN TERINTEGRASI NILAI-NILAI
NO DAN NILAI-NILAI
DASAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN ANTIKORUPSI
ANTIKORUPSI
Zebra Cross

Siswa-siswa pulang sekolah tepat waktu, mereka pulang


dengan tertib dan rapi. Sebagian siswa ada yang
menyeberangi jalan, mereka menyeberang jalan melalui
zebra cross. Hal ini dilakukan karena para siswa mematuhi
aturan berlalu lintas sebagai pejalan kaki(disiplin).

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
45
42
46
B. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Silabus
(Sebagai Pengembangan Pembelajaran Tematik) kelas II

KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spritual Menerima, menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
Pengetahuan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
Keterampilan
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber


Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
Tema 1 Hidup Rukun
1.1 Menerima Tema 1: Hidup Rukun Hubungan Mengamati 1 Bulan • Tematik
hubungan 1. Menerima anugerah simbol • Mengamati gambar tentang simbol (sesuai Terpadu
gambar bintang, Tuhan Yang Maha lambang simbol simbol sila Pancasila dalam dengan Untuk
rantai, pohon Esa dalam negara lambang negara”Gaaruda Pancasila” jumlah SD/MI
beringin, kepala hubungan gambar dengan sila • Membaca teks tentang arti simbol pertemuan Kelas II,
banteng, dan padi pada sila sila pada simbol Pancasila pelajaran Jakarta:
kapas dan sila- Pancasila Pancasila • Membaca wacana tentang contoh PPKn) Kemdikbud
sila Pancasila 2. Menunjukkan sikap contoh contoh rukun di rumah sesuai , 2016
sebagai anugerah peduli sesuai sila Pancasila • Permendik
Tuhan Yang dengan sila sila • Membaca buku tentang hidup rukun bud
Maha Esa Pancasila dalam secara berkelompok di perpustakaan Nomor. 57
2.1 Bersikap bekerja kehidupan sehari- • Membaca wacana tentang nilai nilai Tahun
sama, disiplin, hari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari 2014
dan peduli sesuai 3. Mengidentifikasi Menanya • Permendik
dengan sila-sila hubungan antara Mengajukan pertanyaan tentang: bud No.
Pancasila dalam simbol symbol sila • Gambar simbol simbol simbolsila 103 Tahun
lambang negara Pancasila dalam Pancasila dalam lambang 2014

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
43
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
“Garuda lambang negara negara”Gaaruda Pancasila” • www.wikip
Pancasila dalam “Garuda Pancasila”. • Arti simbol simbol Pancasila edia.com
kehidupan sehari- 4. Menjelaskan arti • Contoh contoh rukun di rumah sesuai
hari simbol symbol sila Pancasila
3.1 Mengidentifikasi Pancasila dengan • Sikap bekerja sama, disiplin dan peduli
hubungan antara berani yang terdapat dalam buku yang dibaca
simbol dan sila- 5. Menunjukkan lalu mengaitkan dengan sila-sila
sila Pancasila simbol dari sila sila Pancasila
dalam lambang Pancasila dalam • Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


negara “Garuda lambang sehari-hari
Pancasila” negara”Garuda Mengumpulkan Data
4.1 Menjelaskan Pancasila” Mencari informasi dan mendiskusikan
hubungan 6. Menunjukkan tentang:
gambar pada contoh hidup • Gambar tentang simbol simbol
lambang Negara rukun di rumah simbolsila Pancasila dalam lambang
dengan sila-sila sesuai sila negara”Gaaruda Pancasila”
Pancasila. Pancasila. • Arti simbol simbol Pancasila
7. Menganalisa buku • Contoh contoh rukun di rumah sesuai
tentang hidup rukun sila Pancasila
secara berkelompok
• Sikap bekerja sama, disiplin dan peduli
di dalam
yang terdapat dalam buku yang dibaca
perpustakaan/ di
lalu mengaitkan dengan sila-sila
dalam kelas lalu
Pancasila
mengklasifikasikan
• Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan
ungkapan, ajakan,
sehari-hari
perintah dan
Mengasosiasi
penolakan dalam
Mengidentifikasi tentang:
sebuah tabel
dengan teliti dan • Gambar tentang simbol simbol
percaya diri. simbolsila Pancasila dalam lambang
negara”Gaaruda Pancasila”

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
8. Mengidentifikasi
sikap bekerja sama, • Arti simbol simbol Pancasila
disiplin dan peduli • Contoh contoh rukun di rumah sesuai
yang terdapat dalam sila Pancasila
buku yang dibaca • Sikap bekerja sama, disiplin dan peduli
lalu mengaitkan yang terdapat dalam buku yang dibaca

47
44
48
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
dengan sila-sila lalu mengaitkan dengan sila-sila
dalam Pancasila. Pancasila
9. Merangkum hasil • Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan
diskusi dalam sehari-hari
bentuk poster dan Mengkomunikasikan
mempresentasikan Mempresentasikan berbagai tugas
hasil kerja individu dan kelompok tentang:
kelompoknya di • Gambar tentang simbol simbol
depan kelas dengan simbolsila Pancasila dalam lambang
percaya diri. negara”Gaaruda Pancasila”
10. Menerapkan nilai • Arti simbol simbol Pancasila
nilai Pancasila • Contoh contoh rukun di rumah sesuai
dalam kehidupan sila Pancasila
sehari-hari dengan • Sikap bekerja sama, disiplin dan peduli
percaya diri yang terdapat dalam buku yang dibaca
11. Mengidentifikasi dan lalu mengaitkan dengan sila-sila
menceritakan Pancasila
perilaku yang • Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan
merupakan sehari-hari
penerapan nilai sila- • Menceritakan kegiatan di sekolah yang
sila Pancasila di menerapkan pengamalan nilai sila –sila
tempat bermain Pancasila dengan percaya diri dan rasa
dengan percaya diri syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
12. Menceritakan
• Menceritakan pengalaman kegiatan di
kegiatan di sekolah
masyarakat yang sesuai dengan
yang menerapkan
penerapan nilai-nilai sila Pancasila
pengamalan nilai
secara tertulis dan lisan dengan jujur
sila –sila Pancasila
dan percaya diri
dengan percaya diri
• Memajang hasil karya.
dan rasa syukur
kepada Tuhan Yang
Maha Esa
13. Menceritakan
pengalaman
kegiatan di
masyarakat yang

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
45
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
sesuai dengan
penerapan nilai-nilai
sila Pancasila
secara tertulis dan
lisan dengan jujur
dan percaya diri.
1.2 Menunjukkan Tema 1: Hidup Rukun Gotong Mengamati 1 Bulan • Tematik
sikap patuh 1. Menceritakan Royong • Mengamati gambar tentang kegiatan (sesuai Terpadu
aturan agama kegiatan gotong- gotong royong di lingkungan sekolah dengan Untuk

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


yang dianut royong yang • Membaca teks tentang kegiatan gotong jumlah SD/MI
dalam kehidupan dilakukan di royong di lingkungan sekolah pertemuan Kelas II,
sehari-hari di lingkungan sekolah Menanya pelajaran Jakarta:
sekolah dengan percaya diri. Mengajukan pertanyaan tentang: PPKn) Kemdikbud
2.2 Melaksanakan • Gambar kegiatan gotong royong di , 2016
aturan yang lingkungan sekolah Arti simbol simbol • Permendik
berlaku di rumah Pancasila bud
dan tata tertib • teks tentang kegiatan gotong royong di Nomor. 57
yang berlaku di lingkungan sekolah Tahun
sekolah Mengumpulkan Data 2014
3.2 Mengidentifikasi Mencari informasi dan mendiskusikan • Permendik
aturan dan tata tentang: bud No.
tertib yang • teks tentang kegiatan gotong royong di 103 Tahun
berlaku di sekolah lingkungan sekolah 2014
4.2 Menceritakan Mengasosiasi • www.wikip
kegiatan sesuai Mengidentifikasi tentang: edia.com
aturan dan tata • teks tentang kegiatan gotong royong di
tertib yang lingkungan sekolah
berlaku di sekolah Mengkomunikasikan
• Menceritakan tentang kegiatan gotong
royong di lingkungan sekolah.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
1.4 Menerima Tema 1: Hidup Rukun Makna Mengamati • Portofolio, penilaian 1 Bulan • Tematik
keberagaman di 1. Bersyukur kepada bersatu • Membaca wacana gambar tentang arti ini digunakan untuk (sesuai Terpadu
sekolah sebagai Tuhan YME dalam penting kerja sama untuk menjaga menilai hasil dengan Untuk
anugerah Tuhan keberagaman di keberaga kerukunan kehidupan sehari-hari pekerjaan baik jumlah SD/MI
Yang Maha Esa sekolah tapi tetap man di • Membaca teks tentang kerukunan dan individu maupun pertemuan Kelas II,

49
46
50
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
2.4 Menampilkan hidup rukun sekolah keompakkan ketika bermain dengan kelompok tentang pelajaran Jakarta:
sikap kerja sama (kebersamaan) teman arti penting kerja PPKn) Kemdikbud
dalam 2. Menjelaskan arti Menanya sama untuk menjaga , 2016
keberagaman di pentingnya kerja Mengajukan pertanyaan tentang: kerukunan • Permendik
sekolah sama untuk • gambar tentang arti pentin kerja sama kehidupan sehari- bud
3.4 Memahami menjaga kerukunan untuk menjaga kerukunan kehidupan hari dan kerukunan Nomor. 57
makna bersatu dalam kehidupan sehari-hari dan keompakkan Tahun
dalam sehari-hari dengan • teks tentang kerukunan dan ketika bermain 2014
keberagaman di percaya diri keompakkan ketika bermain dengan dengan teman • Permendik
sekolah 3. Mengidentifikasi teman • Tes digunakan untuk bud No.
4.4 Menceritakan mengenai Mengumpulkan Data menilai hasil belajar 103 Tahun
pengalaman kerukunan dan Mencari informasi dan mendiskusikan secara individu 2014
melakukan kekompakan yang tentang: tentang • www.wikip
kegiatan yang harus dilaksanakan • gambar tentang arti pentin kerja sama pengetahuatentang edia.com
mencerminkan ketika bermain untuk menjaga kerukunan kehidupan arti pentin kerja
persatuan dalam dengan teman sehari-hari sama untuk menjaga
keberagaman di secara santun dan • teks tentang kerukunan dan kerukunan
sekolah percaya diri keompakkan ketika bermain dengan kehidupan sehari-
teman hari dan tentang
Mengasosiasi kerukunan dan
Mengidentifikasi tentang: keompakkan ketika
• gambar tentang arti pentin kerja sama bermain dengan
untuk menjaga kerukunan kehidupan teman
sehari-hari • Tes digunakan untuk
• teks tentang kerukunan dan menilai hasil belajar
keompakkan ketika bermain dengan secara individu
teman tentang pengetahuan
Mengkomunikasikan simbol simbol sila
Mempresntasikan hasil diskusi Pancasila, arti
kelompok tentang: simbol-simbol
• gambar tentang arti pentin kerja sama Pancasila, contoh
untuk menjaga kerukunan kehidupan contoh rukun di
sehari-hari rumah.nilai nilai
• teks tentang kerukunan dan Pancasila dalam
keompakkan ketika bermain dengan kehidupan sehari-
hari

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
47
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
teman • Pengamatan,
penilaian ini
merupakan penilaian
proses untuk menilai
perilaku dan sikap
peserta didik dalam
proses pembelajaran
baik secara individu
maupun kelompok.

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Tema 2 Bermain di Lingkunganku
1.2 Menunjukkan Tema 2: Bermain di Aturan dan Mengamati 1 Bulan • Tematik
sikap patuh lingkunganku tata terbib • Membaca teks tentang contoh sikap (sesuai Terpadu
aturan agama 1. Menunjukkan yang berlaku jujur dalam bermain di sekolah dengan Untuk
yang dianut contoh sikap jujur di sekolah • Membaca teks tentang aturan yag jumlah SD/MI
dalam kehidupan dalam bermain di berlaku di rumah dan di sekolah dengan pertemuan Kelas II,
sehari-hari di sekolah disiplin pelajaran Jakarta:
sekolah 2. Menerapkan aturan • Membaca teks tentang manfaat aturan PPKn) Kemdikbud
2.2 Melaksanakan yag berlaku di dalam kehidupan sehari-hari di sekolah , 2016
aturan yang rumah dengan • Membaca teks tentang • Permendik
berlaku di rumah disiplin • akibat berperilaku yang tidak sesuai bud
dan tata tertib 3. Menerapkan aturan dengan aturan dalam kehidupan sehari- Nomor. 57
yang berlaku di yang berlaku di hari di sekolah dengan percaya diri Tahun
sekolah sekolah dengan • Membaca teks tentang aturan yang 2014
3..2 Mengidentifikasi disiplin berlaku pada permainan sederhana di • Permendik
aturan dan tata 4. Menyebutkan sekolah bud No.
tertib yang manfaat aturan • Membaca teks tentang aturan dalam 103 Tahun
berlaku di sekolah dalam kehidupan kehidupan sehari-hari di rumah teman 2014
4.2 Menceritakan sehari-hari di dengan percaya diri • www.wikip
kegiatan sesuai sekolah edia.com
• Membaca teks tentang tata tertib dalam
aturan dan tata 5. Menyebutkan akibat

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
kehidupan sehari-hari di sekolah
tertib yang berperilaku yang
dengan percaya diri
berlaku di tidak sesuai dengan
Menanya
sekolah. aturan dalam
Tanya jawab tentang:
kehidupan sehari-
• contoh sikap jujur dalam bermain di
hari di sekolah
sekolah.

51
dengan percaya diri

48
52
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
6. Menyebutkan aturan • aturan yag berlaku di rumah dan di
yang berlaku pada sekolah dengan disiplin
permainan • manfaat aturan dalam kehidupan
sederhana di sehari-hari di sekolah
sekolah • akibat berperilaku yang tidak sesuai
7. Membiasakan diri dengan aturan dalam kehidupan sehari-
melatih keterampilan hari di sekolah dengan percaya diri
sosial dalam • aturan yang berlaku pada permainan
melaksanakan sederhana di sekolah
permainan • aturan dalam kehidupan sehari-hari di
sederhana penuh rumah teman dengan percaya diri
tanggung jawab • tata tertib dalam kehidupan sehari-hari
8. Mengidentifikasi di sekolah dengan percaya diri
aturan dalam Mengumpulkan Data
kehidupan sehari- Mencari informasi dan mendiskusikan
hari di rumah teman tentang:
dengan percaya diri • contoh sikap jujur dalam bermain di
9. Mensimulasikan sekolah.
kegiatan sesuai
• aturan yag berlaku di rumah dan di
aturan dalam
sekolah dengan disiplin
kehidupan sehari-
• manfaat aturan dalam kehidupan
hari di rumah teman
sehari-hari di sekolah
dengan percaya diri
10. Mengidentifikasi tata • akibat berperilaku yang tidak sesuai
tertib dalam dengan aturan dalam kehidupan sehari-
kehidupan sehari- hari di sekolah dengan percaya diri
hari di sekolah • aturan yang berlaku pada permainan
dengan percaya diri sederhana di sekolah
11. Mensimulasikan • aturan dalam kehidupan sehari-hari di
kegiatan sesuai tata rumah teman dengan percaya diri
tertib dalam • tata tertib dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari- di sekolah dengan percaya diri
hari di sekolah Mengomunikasikan
dengan percaya diri Mempresentasikan hasil kerja kelompok
12. Mengelompokkan tentang::
berbagai hal yang • contoh sikap jujur dalam bermain di

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
49
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
boleh dan tidak sekolah.
boleh dilakukan • aturan yag berlaku di rumah dan di
dalam kehidupan sekolah dengan disiplin
sehari-hari di rumah • manfaat aturan dalam kehidupan
dengan kerja sama sehari-hari di sekolah
13. Mengelompokkan • akibat berperilaku yang tidak sesuai
berbagai hal yang dengan aturan dalam kehidupan sehari-
boleh dan tidak hari di sekolah dengan percaya diri
boleh dilakukan • aturan yang berlaku pada permainan

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


dalam kehidupan sederhana di sekolah
sehari-hari di • aturan dalam kehidupan sehari-hari di
sekolah dengan rumah teman dengan percaya diri
kerja sama • tata tertib dalam kehidupan sehari-hari
14. Menyebutkan aturan di sekolah dengan percaya diri.
yang berlaku pada
permainan
sederhana di
sekolah
15. Menyebutkan akibat
berperilaku yang
tidak sesuai dengan
aturan dalam
kehidupan sehari-
hari di sekolah
dengan percaya diri.

Tema 3 Tugasku Sehari-hari


1.3 Menerima Tema 3 Tugasku Jenis jenis Mengamati • Pengamatan, 1 Bulan • Tematik
keberagaman Sehari-hari kebera-gaman Menanya penilaian ini (sesuai Terpadu
karakteristik 1. Menjelaskan jenis karakteristik Mengajukan pertanyaan tentang: merupakan penilaian dengan Untuk

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
individu sebagai kegiatan setiap individu Mengumpulkan Data proses untuk menilai jumlah SD/MI
anugerah Tuhan anggota keluarga Mengasosiasi: perilaku dan sikap pertemuan Kelas II,
Yang Maha Esa pada pagi hari Mengkomunikasikan peserta didik dalam pelajaran Jakarta:
di sekolah dengan jujur Mempresentasikan hasil pengamatan proses pembelajaran PPKn) Kemdikbud
2.3 Menampilkan tentang: dan simulasi norma , 2016
kebersamaan yang berlaku

53
50
54
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
dalam • Permendik
keberagaman bud
karakteristik Nomor. 57
individu di Tahun
sekolah 2014
3.3 Mengidentifikasi • Permendik
jenis-jenis bud No.
keberagaman 103 Tahun
karakteristik 2014
individu di • www.wikip
sekolah edia.com
4.3 Mengelompokkan
jenis-jenis
keberagaman
karakteristik

Tema 4 Hidup Bersih dan Sehat


1.4 Menerima Tema 4: Hidup Bersih Makna Mengamati 1 Bulan • Tematik
keberagaman di dan Bersih Bersatu dalam • Membaca teks tentang manfaat hidup (sesuai Terpadu
sekolah sebagai 1. Menceritakan kebera-gaman bersatu dan kerugian apabila hidup dengan Untuk
anugerah Tuhan pengalaman tentang di sekolah tidak bersatu di rumah dengan percaya jumlah SD/MI
Yang Maha Esa sikap bersatu dalam diri pertemuan Kelas II,
2.4 Menampilkan keberagaman di • Membaca teks tentang manfaat hidup pelajaran Jakarta:
sikap kerja sama sekolah sesuai bersatu dan kerugian apabila hidup PPKn) Kemdikbud
dalam lambang sila tidak bersatu di sekolah dengan penuh , 2016
keberagaman di Pancasila dengan percaya diri. • Permendik
sekolah percaya diri • Mengamati perilaku siswa di sekolah bud
3.4 Memahami 2. Menjelaskan yang sesuai dengan sikap bersatu Nomor. 57
makna bersatu manfaat hidup dalam keberagaman karakteristik Tahun
dalam bersatu dan individu di tempat bermain berdasarkan 2014
keberagaman di kerugian apabila pengalaman dengan percaya diri • Permendik
sekolah hidup tidak bersatu Menanya bud No.
4.4 Menceritakan di rumah dengan Mengajukan pertanyaan tentang: 103 Tahun
pengalaman percaya diri • manfaat hidup bersatu dan kerugian 2014
melakukan 3. Menjelaskan apabila hidup tidak bersatu di rumah • www.wikip
kegiatan yang manfaat hidup

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
51
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
mencerminkan bersatu dan dengan percaya diri.. edia.com
persatuan dalam kerugian apabila • manfaat hidup bersatu dan kerugian
keberagaman di hidup tidak bersatu apabila hidup tidak bersatu di sekolah
sekolah di sekolah dengan dengan penuh percaya diri
penuh percaya diri. • sikap bersatu dalam keberagaman
4. Mensimulasikan karakteristik individu di tempat bermain
perilaku apabila berdasarkan pengalaman dengan
hidup tidak bersatu percaya diri
di sekolah dengan Mengumpulkan Data

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


percaya diri Mencari informasi dan mendiskusikan
5. Menunjukkan sikap tentang
bersatu dalam • manfaat hidup bersatu dan kerugian
keberagaman apabila hidup tidak bersatu di rumah
karakteristik individu dengan percaya diri..
di tempat bermain • manfaat hidup bersatu dan kerugian
berdasarkan apabila hidup tidak bersatu di sekolah
pengalaman dengan dengan penuh percaya diri
percaya diri • sikap bersatu dalam keberagaman
karakteristik individu di tempat bermain
berdasarkan pengalaman dengan
percaya diri.
Mengasosiasi
Mendiskusikan dengan teman di
sekolah tentang
• manfaat hidup bersatu dan kerugian
apabila hidup tidak bersatu di rumah
dengan percaya diri..
• manfaat hidup bersatu dan kerugian
apabila hidup tidak bersatu di sekolah
dengan penuh percaya diri

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
• sikap bersatu dalam keberagaman
karakteristik individu di tempat bermain
berdasarkan pengalaman dengan
percaya diri
Mengkomunikasikan

55
52
56
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
• Mempresentasikan hasil kerja/hasil
diskusi kelompok tentang manfaat
hidup bersatu dan kerugian apabila
hidup tidak bersatu di rumah dan di
sekolah dengan penuh percaya diri
• Menceritakan pengalaman tentang
sikap bersatu dalam keberagaman di
sekolah sesuai sila Pancasila
• Memainkan peran perilaku apabila
hidup tidak bersatu di sekolah dengan
percaya diri
Tema 5: Aku dan Sekolahku
1.3 Menerima Tema 5: Aku dan Jenis-jenis Mengamati 1 Bulan • Tematik
keberagaman Sekolahku keberagaman (sesuai Terpadu
karakteristik 1. Mengelompokkan dan Menanya dengan Untuk
individu sebagai keberagaman karakteristik jumlah SD/MI
anugerah Tuhan karakteristik individu individu di Mengumpulkan Data pertemuan Kelas II,
Yang Maha Esa dengan rasa ingin sekolah pelajaran Jakarta:
di sekolah tahu, toleransi, dan Mengasosiasi PPKn) Kemdikbud
2.3 Menampilkan percaya diri , 2016
kebersamaan 2. Mengidentifikasi Mengomunikasikan • Permendik
dalam karakteristik masing- bud
keberagaman masing individu di Nomor. 57
karakteristik kelas dengan Tahun
individu di percaya diri dan 2014
sekolah jujur • Permendik
3.3 Mengidentifikasi 3. Mengidentifikasi bud No.
jenis-jenis jenis-jenis 103 Tahun
keberagaman keberagaman 2014
karakteristik karakteristik individu • www.wikip
individu di di sekolah penuh edia.com
sekolah rasa ingin tahu,
4.3 Mengelompokkan toleran, dan kerja
jenis-jenis sama
keberagaman 4. Membuat daftar

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
53
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
karakteristik jenis-jenis
individu di keberagaman
sekolah. karakteristik individu
di kelas seperti;
mengelompokkan
berdasarkan jenis
kelamin, kampung
asal, jenis rambut,
dan lainnya,

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


5. Menjelaskan makna
keberagaman
karakteristik individu
penuh percaya diri
dan toleran
6. Mengidentifikasi
keberagaman
individu di kelas
dengan disiplin, dan
tanggung jawab.
Tema 6 Air, Bumi dan Matahari
1.4 Menerima Tema 6: Air, Bumi dan Bersatu dalam Mengamati 1. Tes digunakan 1 Bulan • Tematik
keberagaman di Matahari kebera-gaman • Mengamati/membaca teks yang berisi untuk menilai hasil (sesuai Terpadu
sekolah sebagai 1. Menyebutkan tentang langkah-langkah menjaga belajar secara dengan Untuk
anugerah Tuhan langkah-langkah keselamatan diri dalam aktivitas air individu tentang jumlah SD/MI
Yang Maha Esa menjaga dengan percaya diri pengetahuan yang pertemuan Kelas II,
2.4 Menampilkan keselamatan diri • Membaca teks tentang sikap bersatu terkait dengan pelajaran Jakarta:
sikap kerja sama dalam aktivitas air dalam keberagaman di contoh hidup PPKn) Kemdikbud
dalam dengan percaya diri sekolah/lingkungan sekitar dengan bersatu dalam , 2016
keberagaman di 2. Menceritakan percaya diri keberagaman di • Permendik
sekolah pengalaman bersatu • Membaca teks tentang contoh hidup sekolah bud

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
3.4 Memahami dalam keberagaman bersatu dalam keberagaman di sekolah Menceritakan Nomor. 57
makna bersatu di sekolah dengan Menanya pengalaman Tahun
dalam percaya diri Membuat berbagai pertanyaan tentang bersatu dalam 2014
keberagaman di 3. Menunjukkan sikap • langkah-langkah menjaga keselamatan keberagaman di • Permendik
sekolah bersatu dalam diri dalam aktivitas air dengan percaya sekolah dengan bud No.
4.4 Menceritakan keberagaman di percaya diri

57
54
58
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
pengalaman sekolah/lingkungan diri 103 Tahun
melakukan sekitar dengan • sikap bersatu dalam keberagaman di 2014
kegiatan yang percaya diri sekolah/lingkungan sekitar dengan • www.wikip
mencerminkan 4. Menumbuhkan percaya diri edia.com
persatuan dalam sikap bersatu dalam • Mengajukan pertanyaan tentang contoh
keberagaman di keberagaman di hidup bersatu dalam keberagaman di
sekolah. sekolah dengan sekolah
tanggungjawab Mengumpulkan Data
5. Menerapkan contoh • Mencari informasi dari berbagai sumber
hidup bersatu dalam dan mendiskusikan tentang
keberagaman di • langkah-langkah menjaga keselamatan
sekolah diri dalam aktivitas air dengan percaya
6. Menyanyikan lagu diri
anak-anak pola • sikap bersatu dalam keberagaman di
irama tiga, berkaitan sekolah/lingkungan sekitar dengan
dengan makna percaya diri
bersatu dalam • contoh hidup bersatu dalam
keberagaman di keberagaman di sekolah.
sekolah. Mengasosiasi
• Membuat ringkasan tentang langkah-
langkah menjaga keselamatan diri
dalam aktivitas air dengan percaya diri,
sikap bersatu dalam keberagaman di
sekolah/lingkungan sekitar dengan
percaya diri, contoh hidup bersatu
dalam keberagaman di sekolah.
Mengkomunikasikan
• Menceritakan pengalaman bersatu
dalam keberagaman di sekolah dengan
percaya diri
• Memainkan peran tentang contoh hidup
bersatu dalam keberagaman di sekolah.
Tema 7 Merawat Hewan dan Tumbuhan
1.4 Menerima Tema 7: Merawat Bersatu dalam Mengamati 1 Bulan • Tematik
keberagaman di Hewan dan kebera-gaman (sesuai Terpadu

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
55
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
sekolah sebagai Tumbuhan Menanya dengan Untuk
anugerah Tuhan 1. Menjelaskan teks jumlah SD/MI
Yang Maha Esa tentang hewan yang Mengumpulkan Data pertemuan Kelas II,
2.4 Menampilkan menggambarkan pelajaran Jakarta:
sikap kerja sama makna bersatu Mengasosiasi PPKn) Kemdikbud
dalam dalam keberagaman , 2016
keberagaman di di sekolah Mengomunikasikan • Permendik
sekolah 2. Mengelompokkan . bud
3.4 Memahami jenis keberagaman Nomor. 57

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


makna bersatu dengan teliti Tahun
dalam 3. Menceritakan 2014
keberagaman di dengan bahasa • Permendik
sekolah sendiri akibat yang bud No.
4.4 Menceritakan dapat ditimbulkan 103 Tahun
pengalaman apabila tidak bersatu 2014
melakukan dalam keberagaman • www.wikip
kegiatan yang di sekolah dengan edia.com
mencerminkan jujur
persatuan dalam 4. Menemukan
keberagaman di kosakata dalam teks
sekolah tentang hewan yang
berkaitan dengan
lingkungan sehat di
sekitar yang
dilakukan secara
berkelompok untuk
menumbuhkan
sikap bersatu dalam
keberagaman
5. Mengidentifikasi

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
keberagaman yang
ada di sekolah,
misalnya jumlah
laki-laki dan
perempuan,
kampung asal,

59
56
60
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
agama, tinggi
badan, berat badan
dengan teliti
6. Melakukan
pengamatan tentang
lingkungan tidak
sehat di sekitar
untuk
menumbuhkan
sikap bersatu dalam
keberagaman
7. Menjelaskan makna
bersatu dalam
keberagaman di
sekolah penuh
percaya diri
8. Mendengarkan
penjelasan tentang
cara merawat
tumbuhan di
lingkungan sekitar,
kemudian
mengidentifikasi
unsur-unsur dari
penjelasan dan
menceritakan
kembali dengan
bahasa sendiri yang
menggambarkan
sikap bersatu dalam
keberagaman di
sekolah.
Tema 8 Keselamatan di Rumah dan Perjalanan
1.4 Menerima Tema 8: Keselamatan Bersatu dalam Mengamati 1 Bulan • Tematik
keberagaman di di Rumah dan Keberagaman (sesuai Terpadu
sekolah sebagai di Perjalanan Menanya dengan Untuk

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
57
Indikator Pencapaian Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Kompetensi Pembelajaran Waktu Belajar
anugerah Tuhan 1. Menampilkan jumlah SD/MI
Yang Maha Esa nyanyian lagu anak- Mengajukan pertanyaan tentang: pertemuan Kelas II,
2.4 Menampilkan anak pola irama dua pelajaran Jakarta:
sikap kerja sama dan pola irama tiga Mengumpulkan Data PPKn) Kemdikbud
dalam yang berkaitan Mencari informasi dari berbagai sumber , 2016
keberagaman di dengan makna dan mendiskusikan tentang: • Permendik
sekolah bersatu dalam Mengasosiasi bud
3.4 Memahami keberagaman di Merangkum/ meringkkas dari berbagai Nomor. 57
makna bersatu sekolah sumber tentang Tahun

Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)


dalam 2. Menerapkan Mengomunikasikan 2014
keberagaman di bermain peran . • Permendik
sekolah tentang menjaga bud No.
4.4 Menceritakan keselamatan di 103 Tahun
pengalaman perjalanan sesuai 2014
melakukan aturan untuk • www.wikip
kegiatan yang menumbuhkan edia.com
mencerminkan sikap bersatu dalam
persatuan dalam keberagaman.
keberagaman di
sekolah.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
61
58
C. Model Pengintegrasian dalam Pengembangan Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Indonesia


Kelas / Semester : 2/1
Tema / Subtema : .Hidup Rukun
Alokasi waktu : 1 hari (1x pertemuan)

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


PPKn (Terintegrasi)
Tema 1: Hidup Rukun

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


PPKn (terintegrasi) Tema 1: Hidup Rukun
1.1 Meyakini terdapat hubungan simbol pada 1. Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
lambang Negara dengan sila-sila dalam hubungan gambar pada sila sila
Pancasila; Pancasila
2.1 Menunjukkan sikap positif terhadap 2. Menunjukkan sikap peduli sesuai dengan sila
hubungan simbol pada lambang Negara sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
dengan sila-sila Pancasila; 3. Mengidentifikasi hubungan antara simbol
3.1 Memahami hubungan simbol pada symbol sila Pancasila dalam lambang negara
lambang Negara dengan sila-sila “Garuda Pancasila”.
Pancasila; 4. Menjelaskan arti simbol symbol Pancasila
4.1 Menceritakan hubungan simbol pada dengan berani
lambang Negara dengan sila-sila 5. Menunjukkan simbol dari sila sila Pancasila
Pancasila dalam lambang negara”Garuda Pancasila”
6. Menunjukkan contoh hidup rukun di rumah
sesuai sila Pancasila.

Bahasa Indonesia (Terintegrasi) Bahasa Indonesia


3.1 Memahami ungkapan, ajakan, perintah, 1. Menyebutkan ungkapan yang ada di dalam tek
penolakan yang terdapat dalam teks cerita hudup rukun dengan toleransi dan tanggung
atau lagu yang menggambarkan sikap jawab
hidup rukun; 2. Memerankan hidup rukun dengan teman
4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah, dilandasi sikap toleransi dan percaya diri.
penolakan dalam cerita atau lagu anak-
anak dengan bahasa yang santun;

SBDP(Terintegrasi) SBdP
3.3 Mengenal gerak keseharian dan alam 1. Menampilkan pola irama sederhana melalui
dalam tari; lagu anak-anak dengan gerak tubuh sesuai
4.3 Meragakan gerak keseharian dan alam irama
dalam tari.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar, peserta didik mampu menjelaskan hubungan simbol-
simbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila” dengan berani
2. Dengan membaca teks, peserta didik mampu menjelaskan arti simbol-simbol Pancasila
dengan percaya diri

62 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
59
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
3. Dengan mengamati gambar “Garuda Pancasila”, peserta didik menunjukkan simbol dari
sila sila Pancasila dalam lambang negara”Garuda Pancasila dengan berani.
4. Dengan diskusi kelompok, peserta didik mampu menyebutkan contoh hidup rukun di
rumah sesuai sila Pancasila

C. Materi Pembelajaran
PPKn
1. Hubungan antara simbol symbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda
Pancasila”.
2. Arti simbol simbol Pancasila
3. Simbol dari sila sila Pancasila dalam lambang negara”Garuda Pancasila”
4. Contoh hidup rukun di rumah sesuai sila Pancasila.

Pengembangan Materi Pembelajaran Teritegrasi Nilai-nilai Antikorupsi


Manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan berada di Indonesia harus mensyukuri
anugerah Tuhan YME karena memiliki dasar negara Pancasila. Pancasila yang terdiri dari lima
sila dan dilambangkan dengan gambar yaitu bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng,
dan padi kapas.
Dalam kehidupan sehari-hari sikap peduli harus sesuai dengan sila sila Pancasila.
Pengamalan sikap peduli sesuai Sila pertama adalah membina kerja sama dan tolong menolong
antar umat beragama. Memberikan bantuan kepada korban bencana alam adalah bentuk sikap
peduli sesuai sila ke dua. Rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara merupakan
pengamalan sikap peduli sesuai sila ke tiga. Pengamalan sikap peduli sesuai sila ke empat
adalah bekerja sama untuk mempertanggung jawabkan keputusan tersebut. Memberikan
perhatian terhadap penderitaan yang dialami orang lain adlah sikap peduli sesuai sila ke lima.
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang harus kita ketahui dan kita
amalkan dalam kehidupan sehar-hari. Pancasila memiliki symbol-simbol yang terdapat dalam
lambang Negara “Garuda Pancasila” Simbol-simbol Pancasila yaitu:
1. Bintang melambangkan sila Ketuhanan YME.
2. Rantai melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Pohon Beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia
4. Kepala Banteng melambangkan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan.
5. Padi dan kapas melambangkan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 63
60
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Adapun arti simbol-simbol dalam Pancasila adalah simbol bintang bermakna bahwa
bangsa Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dan kepercayaannya. Simbol rantai bermakna bahwa manusia itu sederajat, dan bangsa
Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat. Maka, dalam kehidupan sehari-
hari kita harus saling menghormati karena pada dasarnya kita pasti saling membutuhkan.
(kebersamaan)
Simbol pohon beringin bermakna persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia itu lebih
diutamakan. Bangsa Indonesia yang terdiri dari keanekaragaman memiliki tujuan yang satu
(Bhinneka Tunggal Ika). Bangsa Indonesia perlu bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut
(kerja keras)
Simbol kepala banteng memiliki makna musyawarah dalam mengambil keputusan.
Musyawarah didasari oleh semangat kekeluargaan (kebersamaan)
Simbol padi dan kapas bermakna kemakmuran. Kemakmuran merupakan tujuan utama
bagi sila kelima ini. Makna yang terlukiskan dalam simbol ini menggambarkan perilaku dan sikap
bangsa Indonesia yang selalu gigih bekerja (kerja keras).
Kegiatan di sekolah yang menerapkan pengamalan sila pertama seperti berdoa sebelum
dan sesudah belajar, bermaian dengan siapa saja tanpa mmbedakan agama, dan menghormati
teman yang berbeda agama untuk melaksanakan ibadahnya.
Selanjutnya kegiatan di sekolah yang menerapkan pengamalan nilai Pancasila sila ke dua
berupa bermain dengan rukun, tidak mengejek teman dan menolong teman yang membutuhkan.
Kegiatan di sekolah yang menerapkan nila sila ke tiga antara lain mengikuti upacara
bendera dengan khidmat, memisahkan teman yang sedang bertengkar, menjaga nama baik
sekolah, dan bekerja sama dalam melaksanakan piket kelas.
Contoh sikap pengamalan sila ke empat Pancasila adalah menyadari kesamaan hak dan
kewajiban di sekolah, melaksanakan musyawarah dalam mengambil keputusan di sekolah,tidak
memaksanakan kehendak kepada teman, menghargai perbedaan pendapat ketika musyawarah,
menerima keputusan musyawarah dengan lapang dada,
Adapun kegiatan di sekolah yang menerapkan nilai sila kelima adalah melaksanakan hak
dan kewajiban dengan seimbang, mendengarkan penjelasan orang, tidak mencontek saat
ulangan, dan hidup gotong royong dengan teman di sekolah
Kegiatan di masyarakat yang sesuai dengan penerapan nilai-nilai sila Pancasila sebagai
berikut:
1. Yang berkaitan dengan sila pertama berupa percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing, menjalankan perintah agama sesuai
ajaran yang dianut masing – masing, saling menghormati antar umat beragama, dan tidak
memaksakan suatu agama pada orang lain.
2. Yang berkaitan dengan sila kedua berupa sikap tidak membeda bedakan manusia
berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat pendidikan, menyadari bahwa kita diciptakan

64 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
61
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
sama oleh Tuhan, membela kebenaran dan keadilan, dan menyadari bahwa kita mempunyai
hak dan kewajiban yang sama, tidak diskriminatif
3. Yang berkaitan dengan sila ketiga berupa sikap cinta pada tanah air dan bangsa, menjaga
nama baik bangsa dan negara, tidak membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan
bangsa sendiri, Ikut serta dalam ketertiban dunia, menjunjung tinggi persatuan bangsa,
mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
4. Yang berkaitan dengan sila keempat berupa sikap selalu mengedepankan musyawarah
untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah, tidak memaksakan kehendak pada
orang lain, mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara, menghormati
hasil musyawarah, dan ikut serta dalam pemilihan umum.
5. Yang berkaitan dengan sila kelima berupa sikap berusaha menolong orang lain sesuai
kemampuan, menghargai hasil karya orang lain, tidak mengintimidasi orang dengan hak
milik kita, menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, menghormati hak dan kewajiban orang lain

Bahasa Indonesia
1. Dengan membaca teks hidup rukun, peserta didik mempu menyebutkan ungkapan yang
ada di dalamnya dengan tpleran dan tanggung jawab
2. Dengan membaca teks percakapan tentang hidup rukun, peserta didik mampu
memerankannya dengan teman dengan sikap toleransi dan percaya diri

SBdP
• Dengan pemutaran lagu anak anak, peserta didik mampu mempraktikkan gerak tubuh
sesuai irama dengan percaya diri

D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: Scientifc
2. Model Pembelajaran: Project Base Learning, Problem Base Learning, Discovery
Learning ditambah Model model Pembelajaran lain.
3. Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan, Braim Storming, Bermain
Peran dll

E. Media dan Alat Pembelajaran


1. Gambar Burung Garuda
2. Lembar Kerja Siswa
3. LCD
4. Laptop
5. Video
6. Film

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 65
62
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
F. Sumber Belajar:
1. Bahan Ajar integrasi Pendidikan Antikorupsi
2. Buku Guru Tematik SD kelas 2
3. Buku siswa Tematik SD kelas 2

G. Langkah – langkah Pembelajaran

Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru


Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
10 menit dan keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
3. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Hidup Rukun”.
4. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan

Inti Mengamati
150 menit • Mengamati gambar tentang simbol simbol simbol sila Pancasila dalam lambang
negara”Gaaruda Pancasila”
• Membaca teks tentang arti simbol simbol Pancasila
• Membaca wacana tentang contoh contoh contoh rukun di rumah sesuai sila
Pancasila
• Membaca buku tentang hidup rukun secara berkelompok di perpustakaan
• Membaca wacana tentang nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang:
• Gambar simbol simbol simbolsila Pancasila dalam lambang negara”Gaaruda
Pancasila”
• Arti simbol simbol Pancasila
• Contoh contoh rukun di rumah sesuai sila Pancasila
• Sikap bekerja sama, disiplin dan peduli yang terdapat dalam buku yang dibaca
lalu mengaitkan dengan sila-sila Pancasila
• Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Mengumpulkan Data
Mencari informasi dan mendiskusikan tentang:
• Gambar tentang simbol simbol simbolsila Pancasila dalam lambang
negara”Gaaruda Pancasila”
• Arti simbol simbol Pancasila
• Contoh contoh rukun di rumah sesuai sila Pancasila
• Sikap bekerja sama, disiplin dan peduli yang terdapat dalam buku yang dibaca
lalu mengaitkan dengan sila-sila Pancasila
• Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Mengasosiasi
Mengidentifikasi tentang:
• Gambar tentang simbol simbol simbolsila Pancasila dalam lambang
negara”Gaaruda Pancasila”
• Arti simbol simbol Pancasila
• Contoh contoh rukun di rumah sesuai sila Pancasila
• Sikap bekerja sama, disiplin dan peduli yang terdapat dalam buku yang dibaca
lalu mengaitkan dengan sila-sila Pancasila
• Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan berbagai tugas individu dan kelompok tentang:
• Gambar tentang simbol simbol simbolsila Pancasila dalam lambang
negara”Gaaruda Pancasila”
• Arti simbol simbol Pancasila

66 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
63
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Tahap Kegiatan Aktivitas Peserta Didik dan Guru
• Contoh contoh rukun di rumah sesuai sila Pancasila
• Sikap bekerja sama, disiplin dan peduli yang terdapat dalam buku yang dibaca
lalu mengaitkan dengan sila-sila Pancasila
• Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
• Menceritakan kegiatan di sekolah yang menerapkan pengamalan nilai sila –sila
Pancasila dengan percaya diri dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Menceritakan pengalaman kegiatan di masyarakat yang sesuai dengan
penerapan nilai-nilai sila Pancasila secara tertulis dan lisan dengan jujur dan
percaya diri
• Memajang hasil karya.

Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama


15 menit sehari
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
tentang pembelajaran yang telah diikuti.
4. Melakukan penilaian hasil belajar
5. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Teknik Penilaian.
a. Penilaian Proses
Penilaian proses dilakukan untuk menilai sikap dan keterampilan siswa dalam proses
pembelajaran. Teknik yang digunakan adalah pengamatan (untuk penilaian sikap)
dan chek list (untuk keterampilan).
b. Penilaian Hasil
Penilaian hasil belajar dilakukan untuk menilai hasil pembelajaran. Teknik yang
digunakan adalah tes obyektif (untuk pengetahuan).
2. Instrumen Penilaian.
a. Lembar Pengamatan (untuk penilaian sikap) dan lembar chek list (untuk penilaian
keterampilan).
b. Tes Obyektif (penilaian untuk pengetahuan)
c. Pemberian Tugas

Jakarta, 18 Juli 2017


Mengesahkan Guru Kelas 2,
Kepala Sekolah,

........................................ ...........................................
NIP. NIP.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 67
64
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Instrumen Penilaian:
A. Prosedur pelaksanaan penilaian sikap meliputi hal-hal berikut:
a. Mengamati perilaku peserta didik pada saat pembelajaran dan di luar
pembelajaran.

b. Mencatat sikap dan perilaku peserta didik, yang sangat baik, baik, cukup, dan perlu
bimbingan.
Namun untuk mempermudah pelaksanaan, guru diperbolehkan setidak-tidaknya
mencatat sikap dan perilaku yang menonjol (sangat baik atau perlu bimbingan) dengan
menggunakan lembar observasi. Minimal pada pertengahan dan akhir semester, guru
mata pelajaran dan pembina ekstrakurikuler menyerahkan perkembangan sikap spiritual
dan sikap sosial setiap peserta didik kepada guru kelas untuk diolah lebih lanjut. Hasil
penilaian dirapatkan melalui dewan guru untuk menentukan deskripsi pada rapor peserta
didik

Contoh Format Jurnal Sikap Sosial


No Tanggal Nama Peserta Catatan perilaku Butir Tindak
Didik Sikap Lanjut
1 21-07-2016 Arora menemukan uang di lingkungan
sekolah dan menyerahkan -----------
kepada guru kelasnya Jujur
Lukito mengakui belum
menyelesaikan tugas karena -----------
tertidur
2 22-09-2016 Arora terlambat datang ke sekolah
Lukito datang ke sekolah paling awal Disiplin
3 18-10-2016 Arora meminta maaf karena lupa
membawa alat-alat untuk Jujur --------------
menggambar
4 13-11-2016 Arora terlambat datang ke sekolah Displin
Arora berbicara dengan lancar dan Percaya
lantang saat presentasi Diri -------------
Lukito berbicara kasar saat temannya Santun
meminta tolong
5 20-11-2016 Arora terlambat datang ke sekolah Displin
Lukito mengembalikan pensil Santun
temannya dengan cara ---------------
dilempar
6 10-12-2016 Arora terlambat datang ke sekolah Disiplin
mengajukan diri untuk lomba Percaya
bernyanyi mewakili kelas V Diri --------------
7 12-12-2016 Arora terlambat datang ke sekolah Disiplin

c. Menindaklanjuti hasil pengamatan


Hasil pengamatan sikap dan perilaku peserta didik dibahas oleh pendidik kecuali ada
atau ditemukan sikap spiritual/sosial yang perlu diprioritaskan, Pendidik dapat membahas

68 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
65
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
dan melaporkan minimal dua kali dalam satu semester untuk ditindaklanjuti. Sebagai
tindak lanjut, peserta didik yang mengalami peningkatan sikap dan perilaku, diberi
penghargaan (verbal dan atau non-verbal), sedangkan peserta didik yang mengalami
penurunan sikap dan perilaku diberi program pembinaan dan atau motivasi

Pengolahan Penilaian Sikap


Hasil penilaian sikap direkap oleh pendidik minimal dua kali dalam satu semester. Hasil
penilaian sikap ini akan dibahas dan dilaporkan dalam bentuk deskripsi nilai sikap
peserta didik.
Langkah-langkah untuk membuat deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a Guru kelas dan guru mata pelajaran mengelompokkan atau menandai catatan-
catatan sikap peserta didik yang dituliskan dalam jurnal, baik sikap spiritual maupun
sikap sosial.
b Guru kelas membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu semester (jangka
waktu bisa disesuaikan sesuai pertimbangan satuan pendidikan).
c Guru kelas mengumpulkan catatan sikap berupa deskripsi singkat dari guru mata
pelajaran (PJOK dan Agama) dan warga sekolah (guru ekstrakurikuler, petugas
perpustakaan, petugas kebersihan dan penjaga sekolah).
d Guru kelas menyimpulkan dan merumuskan deskripsi capaian sikap spiritual dan
sosial setiap peserta didik.
Berikut rambu-rambu rumusan deskripsi nilai sikap selama satu semester:
a Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna kontras, misalnya: ...
tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... namun masih perlu bimbingan dalam
hal ...
b Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap peserta didik yang sangat baik,
baik, cukup, atau perlu bimbingan.
c Apabila peserta didik tidak memiliki catatan apapun dalam jurnal, sikap dan perilaku
peserta didik tersebut diasumsikan baik.
d Karena sikap dan perilaku dikembangkan selama satu semester, deskripsi nilai sikap
peserta didik dirumuskan pada akhir semester. Oleh karena itu, guru mata pelajaran
dan guru kelas harus memeriksa jurnal secara keseluruhan hingga akhir semester
untuk menganalisis catatan yang menunjukkan perkembangan sikap dan perilaku
peserta didik.
e Penetapan deskripsi akhir sikap peserta didik dilakukan melalui rapat dewan guru
pada akhir semester

B. Penilaian Pengetahuan (Tes Obyektif )

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 69
66
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
1. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah dengan tepat!
a. Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila pertama Pancasila!
b. Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila ke dua Pancasila!
c. Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila ke tiga Pancasila!
d. Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila ke empat Pancasila!
e. Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan sila ke lima Pancasila!

Petunjuk Penskoran Tes Uraian


Bila menjawab sangat sempurna tiap soal diberi skor 5, sempurna diberi skor 4, cukup
sempurna diberi skor 3, kurang sempurna diberi skor 2 dan tidak sempurna diberi skor 1.

Pengolahan skor menjadi nilai:


Jumlah skor maksimum seluruh soal adalah 25
Jumlah skor minimum seluruh soal adalah 5
Jumlahperolehanskor siswa
Nilai = X NilaiIdeal
Jumlah skor maksimum

Nilai ideal = 100.


Misal Udin memperoleh skor 21 dari 5 soal di atas, maka nilai tes uraian yang didapat
adalah = 21/25 X100 = 84

2. Penilaian Penugasan
a. Berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan hasil pengamatan kalian di lingkungan
sekitar, diskusikan dengan teman sebangku untuk mengidentifikasi Nilai nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan mengisi format di bawah
ini:
Yang kami ketahui tentang kegiatan Nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari
hari adalah:
1) ................................................................................
2) ................................................................................
3) ................................................................................
b. Bagaimana sikap kalian jika melihat perilaku yang tidak sesuai dengan nilai nilai
Pancasila? Berikan alasan pemilihan sikap kalian tersebut!

Petunjuk Penilaian Tugas:


Bila siswa mengerjakan tugas sangat sempurna diberi skor 10
Bila siswa mengerjakan tugas sempurna diberi skor 5
Bila siswa mengerjakan tugas tidak sempurna diberi skor 2

70 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
67
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Skor maksimum seluruh tugas = 10 X 2 item tugas = 20
Skor minimum seluruh tugas = 2 X2 item tugas = 4
Jumlah perolehan skor siswa
Nilai Tugas = X nilai ideal
Jumlah skor maksimum seluruh tema tugas

Nilai ideal = 100.

C. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik praktik, produk, dan proyek.
a Praktik
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian proses
yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang
menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: menyanyi, praktik ibadah,
praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, dan membaca.
Hasil penilaian praktik menggunakan rerata dan/atau nilai optimum
Contoh menghitung nilai praktik dengan rumus:
skor perolehan
Nilai =
skor maksimum
b Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menghasilkan
produk-produk, teknologi, dan seni berdasarkan rubrik yang disiapkan guru.
Contoh menghitung nilai produk dengan rumus:
skor perolehan
Nilai =
skor maksimum

c Proyek
Penilaian proyek meliputi kemampuan peserta didik dalam merencanakan,
melaksanakan dan melaporkan secara tertulis hasil pengamatan dan penelusuran
informasi denganberdasarkan rubrik yang ditetapkan guru.
Contoh menghitung nilai produk denga rumus:
skor perolehan
Nilai =
skor maksimum

Penentuan rentang predikat yang berdasarakan KKM untuk penilaian pengetahuan dan
ketrampilan menggunkan bagan sebagai berikut:

Contoh Penentuan Rentang Predikat yang didasarkan KKM


Misalnya untuk KKM muatan pelajaran Bahasa Indonesia 70 (predikat C), dengan
demikian rentang predikat dapat ditentaukan dengan menggunakan contoh rumus
berikut:

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 71
68
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Nilai Maksimum - KKM 100 - 70
Rentang predikat = = 10
Jumlah Predikat diluar D 3

Tabel Contoh Penentuan Rentang Predikat yang didasarkan KKM

RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
Pendidikan *) Interval D (Perlu
A (Sangat Baik) B (Baik) C (Cukup)
Bimbingan)
80 20/3=7 94≤A≤100 87≤B<94 80≤C<87 D<80
75 25/3=8 91≤A≤100 83≤B<91 75≤C<83 D<75
70 30/3=10 90≤A≤100 80≤B<90 70≤C<80 D<70
65 35/3=12 89≤A≤100 77≤B<89 65≤C<77 D<65
60 40/3=13 86≤A≤100 73≤B<86 60≤C<73 D<60
55 45/3=15 85≤A≤100 70≤B<85 55≤C<70 D<55

*) KKM Satuan Pendidikan menggunakan angka KKM Muatan Pelajaran paling rendah/minimal
KKM akan membedakan predikat dengan diskripsi nilai. Berikut diberikan contoh predikat dan
diskripsi nilai dari KKM yang berbeda

72 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
69
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Lampiran Materi Pembelajaran:

GAMBAR HIDUP RUKUN:

Hidup rukun di Sekolah


Suasana hidup rukun di sekolah tanpa membedakan suku bangsa

Suasana belajar kelompok di sekolah

Suasana diskusi di sekolah

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 73
70
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
74 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
BAB
BABIV
V
PENUTUP
PENUTUP

Buku Model pengintegrasian pendidikan antikorupsi pada mata pelajaran Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan (dengan model pembelajaran tematik untuk SD) merupakan
wahana atau sarana untuk membantu guru SD/MI dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
di sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas.
Kedudukan guru sebagai motivator dan fasilitator menuntut terdapatnya kompetensi
guru dalam merencanakan pembelajaran secara optimal dengan mengacu pada kompetensi inti
dan kompetensi dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Untuk
menghasilkan kegiatan pembelajaran yang baik dan benar diperlukan perencanaan
pembelajaran yang baik dan benar pula dengan mengacu pada peraturan yang telah ditentukan
dan menggunakan strategi, pendekatan dan model-model pembelajaran inovatif dan relevan.
Peraturan tersebut antara lain Peraturan Pemerintah RI Nomor No. 32 Tahun 2013
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
21 Tahun 2013 tentang Standar isi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 22
Tahun 2014 tentang Standar Proses. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
23 Tahun 2016 tentang Stndar Penilaian dan Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada kurikulum 2013
Pada Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah
Strategi dasar pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berupa
variasi interaksi pembelajaran di dalam kelas sebagai peletakan dasar kompetensi dan elemen
esensial terkait dengan berbagai dimensi tujuan. Dengan terdapatnya Model Pengintegrasian
Pendidikan Antikorupsi pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini,
diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian proses dan
hasil pembelajaran di dalam dan di luar kelas.

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 75
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013) 71
76 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
DAFTAR PUSTAKA

Kemdikbud. 2013, Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta.

Fajar, Arnie. 2003. Pengembangan Sikap Nasionalisme Melalui Pendekatan Sain Teknologi
Masyarakat pada SMA Negeri 8 di Kota Bandung Jawa Barat (Tesis).

Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006. Memahami untuk Membasmi: Buku Saku untuk
Memahami Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.

Laila, Najmu. 2009. Pemikir Penggerak, Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility. New York: Bantam Books.

Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 setelah
diamandemen.

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 23 Tahun 2000 tentang Perlindungan Anak.

Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Republik Indonesia,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan

Republik Indonesia, PERPU Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

Republik Indonesia,Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional


Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012 - 2025 dan
Jangka Menengah Tahun 2012 - 2014 (Stranas PPK).

Republik Indonesia, Inpres Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Percepatan Pemberantasan
Korupsi. Republik Indonesia, Keppres No. 50 Tahun 1998 tentang Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia.

Republik Indonesia, Instruksi Presiden (Inpres) No. 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi.

Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Republik Indonesia , Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi

Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses

Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 23 Tahn 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) 77
72
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)
Republik Indonesia, Permendikbud Nomor 24Tahun 2016 Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan dasar dan Menengah

Schumpeter, A. Joseph.1947.Capitalism, Socialism, and Democracy. edisi ke-2, New York:


Harper.

Von Aleman, Ulrich. 2004. The unknown depths of political theory: the case for a
multideimensional concept of corruption. Crime, Law & Social Change (42).
25 - 34.
Republik Indonesia, Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar, tahun 2016

78 Model Pengintegrasian Pendidikan Antikorupsi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn)
73
Kelas II SD/MI (Berdasarkan Kurikulum 2013)

Anda mungkin juga menyukai