PROPOSAL
BAB I ...................................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 2
A. Latar Belakang ................................................................................................................................... 2
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 6
D. Batasan Masalah ................................................................................................................................ 6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................................................................... 7
BAB II .................................................................................................................................................... 9
KAJIAN TEORI ................................................................................................................................... 9
A. Deskripsi Teori .................................................................................................................................. 9
1. Model Pembelajaran ...................................................................................................................... 9
2. Konsep Model Pembelajaran Index Card Match ........................................................................... 9
3. Konsep Hasil Belajar ................................................................................................................... 14
4. Konsep Pendidikan agama islam dan Budi pekerti ...................................................................... 16
B. Penelitian Relavan ........................................................................................................................... 23
C. Kerangka Berpikir............................................................................................................................ 28
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................................................................... 31
BAB III................................................................................................................................................. 32
METODE PENELITIAN ................................................................................................................... 32
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ................................................................................................... 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................................................... 33
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ...................................................................................... 33
D.Variabel-Variabel dan Perlakuan Penelitian ..................................................................................... 35
E. Kisi – Kisi Penelitian ........................................................................................................................ 35
F. Instrumen Penilaian ......................................................................................................................... 36
G. Tehnik Pengumpulan Data............................................................................................................... 38
H. Teknik Analisis Data ....................................................................................................................... 39
I. Hipotesis Statistik ............................................................................................................................ 41
J. Jadwal Penelitian ............................................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses yang sangat penting dalam kehidupan
manusia baik bagi individu itu sendiri maupun bangsa dan negara. Secara
umum pendidikan merupakan transfer pengetahuan yang dilakukan oleh
seorang pendidik kepada peserta didik lewat sebuah pembelajaran yang
dilakukan secara formal. Dengan tujuan yaitu menginginkan agar siswa dapat
mengerti, memahami, dan menguasai isi dari pengetahuan yang disampaikan
oleh guru serta dapat menanamkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
adalah dengan cara meningkatkan mutu pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah khususnya jenjang
Sekolah Dasar harus lebih ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas, bukan hanya segi pengetahuan saja tetapi diharapkan memiliki
kemampuan dan keterampilan untuk bekal mengikuti pendidikan selanjutnya
(Fetra Bonita Sari, Risda Amini, 2020).Pendidikan juga merupakan suatu
proses yang meliputi 3 dimensi individu, masyarakat, dan seluruh kadungan
realitas. Kandungan realitas itu baik material ataupun spiritual yang
memainkan peranan dalam menentukan sifat, bentuk manusia, serta nasib
seseorang (Nurkholis, 2013).
Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogy yang bermakna “anak
yang pergi dan pulang sekolah diantar seorang pelayan”. Pelayan yang
mengantar dan menjemput anak tersebut disebut paedagogos. Pendidikan telah
ada sejak adanya manusia karena manusia adalah makhluk yang mendidik
(homo educandus) sekaligus yang dididik (homo educandum). Fenomena
(gejala-gejala) mendidik dan dididik itulah yang disebut dengan pendidikan.
Fenomena
2
2
pendidikan melekat pada hakikat manusia. Di mana ada manusia maka di situ
ada pendidikan. Pendidikan merupakan fenomena fundamental atau asasi
dalam kehidupan manusia. Jadi pendidikan bukan hanya ada pada
manusia/masyarakat modern, tetapi juga dalam kalangan primitif (Soegeng
Ysh, 2013).
Pendidikan dapat menentukan sifat seseorang sampai mengubah seseorang
menjadi manusia yang lebih baik dan berguna. Pendidikan menempati posisi
yang bagus atau strategis dalam upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas
seseorang dalam kehidupan (Kurniawati, 2022). Pendidikan lebih dari sekedar
pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu proses transfer ilmu,
transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya. Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi pada pembentukan
spesialis atau bidang- bidang tertentu, oleh karena itu perhatian dan minatnya
lebih bersifat teknis.
Pendidikan merupakan suatu proses yang diperlukan untuk mendapatkan
keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan individu maupun
masyarakat. Penekanan pendidikan dibanding dengan pengajaran terletak pada
pembentukan kesadaran dan kepribadian individu atau masyarakat di samping
transfer ilmu dan keahlian. Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau
negara dapat mewariskan nilai-nilai keagamaan, kebudayaan, pemikiran dan
keahlian kepada generasi berikutnya, sehingga mereka betul-betul siap
menyongsong masa depan kehidupan bangsa dan negara yang lebih cerah.
Pendidikan agama islam dibangun oleh dua makna esesnsial yakni
“pendidikan” dan “agama Islam”. Salah satu pengertian pendidikan menurut
Plato adalah mengembangkan potensi siswa, sehingga moral dan intelektual
mereka berkembang sehingga menemukan kebenaran sejati, dan guru
menempati posisi penting dalam memotivasi dan menciptakan lingkungannya
(Fasya & Harfiani, 2023). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat
dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode dan strategi Bahan
dengan yang tepat dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat dilaksanakan
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, beberapa
masalah diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI masih tergolong rendah.
2. Pembelajaran masih didominasi dengan metode ceramah sehingga
membuat siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran
3. Guru kurang terampil dalam memilih model pembelajaran yang
bervariasi dan menyenangkan
C. Rumusan Masalah
1. Berapa Besar Skor hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan
model pembelajaran index card match ?
2. Berapa Besar Skor hasil belajar kelas kontrol yang tidak menggunakan
model pembelajaran index card match ?
3. Berapa perbedaan skor yang menggunakan kelas eksperimen dengan
model pembelajaran index card match dan kelas control yang tidak
menggunakan model pembelajaran index card match ?
D. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian kuantitatif ini
dibatasi pada meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
7
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Model Pembelajaran
Pendapat yang lebih komprehensif diungkapkan oleh Miftahul Huda.
Model pembelajaran didefinisikan sebagai gambaran keseluruhan
pembelajaran yang kompleks dengan berbagai teknik dan prosedur yang
menjadi bagian pentingnya. Di dalam kompleksitas model pembelajaran,
terdapat metode, teknik, dan prosedur yang saling bersinggungan satu
dengan lainnya (Yusuf et al., 2019). Sehingga model pembelajaran adalah
satu perangkat pembelajaran yang kompleks yang menaungi metode, teknik,
dan prosedur.
Model pembelajaran ialah suatu komponen penting pada pembelajaran
dikelas, Abas Ayafah mengungkapkan alasan mengapa penting model
pembelajaran didalam kelas yaitu : 1) Dalam menggunakan model
pembelajaran yang tepat akan membantu pada proses pembelajaran yang
berlangsung sehingga sasaran pendidikan bisa tercapai, 2) informasi yang
berguna sangat bisa dijumpai dengan menggunakan model pembelajaran
bagi peserta didik, 3) Pada proses pembelajaran dibutuhkan variasi model
pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat belajar bagi peserta didik
sehingga menjauhkan peserta didik dari rasa bosan, 4) dengan adanya
perbedaan kebiasaan cara belajar, karakteristik, dan kepribadian peserta
didik maka diperlukan perkembangan ragam model pembelajaran (Albina et
al., 2022).
2. Konsep Model Pembelajaran Index Card Match
a. Pengertian Model Index Card Match
Model pembelajaran aktif tipe Index Card Match adalah metode
mencari pasangan kartu yang cukup menyenangkan digunakan untuk
mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya(Ai
Muflihah, 2021). Dengan menggunakan model pembelajaran ini
9
10
oleh peserta didik. Konsep bermain sambil belajar yang terdapat dalam
metode ini tentunya membuat pembelajaran tidak membosankan.
Karena pembelajaran ini dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan, maka diharapkan dapat meningkatkan semangat dan
aktivitas belajar peserta didik dalam kegiatan pembelajaran (Jumita et al.,
2015).
b. Adapun ciri- ciri model permainan kartu index (index card match) :
1) Model ini menggunakan kartu
2) Kartu dibagi menjadi dua berisi suatu pernyataan dan satu untuk
jawaban
3) Model ini dilakukan dengan cara berpasangan
4) Setiap pasangan membaca pernyataan dan jawaban dari hasil
kegiatan pasangan (Fatmawati, 2021).
c. Tujuan model permainan kartu indeks ( index card match)
Adalah untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat.
Adapun fungsi model ini yaitu:
1) Agar anak- anak lebih cermat dalam pembelajaran.
2) Anak akan lebih mudah dalam memahami suatu materi
3) Tidak merasakan kejenuhan dalam pembelajaran (Fatmawati, 2021).
d. Langkah – langkah Model Pembelajaran Index Card Match
Adapun langkah – langkah model permainan kartu indec card match
dijelaskan pada table dibawah ini :
dijawab oleh
pasangannya.Bagi
pasangan (siswa) lain
yang kurang paham
tentang penjelasan yang
telah disampaikan oleh
pasanganyang menyajikan
hasil kegiatannya di depan
kelas dapat mengajukan
pertanyaan di depan kelas
dapat mengajukan
pernyataan kepada
pasangan tersebut dan
pasangan tersebut dapat
mempertanggung jawabk
n hasil kegiatannya.
Melakukan Akhiri proses ini dengan Guru mengevaluasi hasil belajar
Evaluasi membuat klasifikasikan matematika yang telah dipelajari
dan kesimpulan
Ranah Afektif yaitu sikap artinya ranah ini berkaitan dengan sikap
dan nilai. Yang dikelompokkan menjadi lima yaitu: Pengenalan,
pemberian respon, penghargaan, pengorganisasian, dan
pengalaman(Rambe, 2018).
4. Konsep Pendidikan agama islam dan Budi pekerti
a. Pengertian Pendidikan agama islam dan Budi pekerti
1. Pendidikan agama islam
Dalam bahasa Arab terdapat tiga kata yang menunjukan
arti pendidikan yaitu tarbiyah, ta‟lim dan ta‟dib. Menurut
mu‟jam bahasa Arab kata al-Tarbiyah memiliki tiga
kebahasaan, yaitu: (1) Rabba yarbu tarbiyah yang memiliki arti
tambah (zad) dan berkembang (nama) artinya pendidikan
merupakan proses menumbuhkan danmengembangkan apa
yang ada pada diri peserta didik baik secara fisik, psikis, sosial
maupun spiritual. (2) Rabba yurbi tarbiyah yang memiliki arti
tumbuh (nasya‟a) dan menjadi besar atau dewasa (tarara‟a)
artinya pendidikan merupakan usaha untuk menumbuhkan dan
mendewasakan peserta didik secara fisik, psikis, sosial maupun
spiritual(Stit et al., 2020).
(3) Rabba yarubbu tarbiyah yang memiliki arti
memperbaiki (ashlaha), menguasai urusan, memelihara,
merawat, menunaikan, member makan, mengasuh, memiliki,
mengatur dan menjaga kelestarian maupun eksistensinya.
Artinya pendidikan merupakan usaha untuk memelihara,
mengasuh, merawat, memeperbaiki dan mengatur kehidupan
peserta didik agar lebih baik dalam kehidupannya.
Istilah tarbiyah berartii pendidikan, berasal dari kata
“Rabba” yang berarti mendidik. Dalam al-Qur‟an kata ini
dalam firman Allah:
17
Tes
Analisis
Kesimpulan
31
D. Hipotesis Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan untuk memilih judul, merumuskan
persoalan, kemudian diikuti dengan pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan analisis data yang dilakukan dengan metode ilmiah
secara efisien dan sistimatis yang hasilnya berguna untuk mengetahui
suatu keadaan/persoalan dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan
atau untuk membuat keputusan dalam rangka pemecahan persoalan
(Syarif, 2017). Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/artistik, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.(Sumarsan, 2021)
2. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, metode penelitian
digunakan adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen
dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk
mencapai pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan(Julia Nengsih & Yulsyofriend, 2022).Dalam
penelitian ini terdapat 2 kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Peneliti akan memberikan perlakuan (trearment) pembelajaran
dengan menggunakan model index card match untuk meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Agama islam dan budi pekerti kepada kelas
eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol diberi perlakuan yang
berbeda yaitu dengan metode konvesional (metode yang biasa di
gunakan guru disekolah tersebut). Instrument yang digunakan berupa
tes objektif. Hasil tes tersebut diuji statistik untuk mengetahui pengaruh
32
33
1. Tempat Penelitian
Penelitian di laksanakan pada semester genap Tahun ajaran 2023/2024
dan dilaksanakan di SMP N 10 Tanjung Jabung timur beralamat Jl. Rang
Kayo Hitam, Nipah Panjang I. Yang mana nantinya dapat mengetahui
hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran index card
match.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran
2023/2024
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Pengertian Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Pradana & Reventiary, 2016). Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 10 Tanjung Jabung Timur yang
terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2023/2024.
34
No Kelas Jumlah
1 VII A 17
2 VII B 18
Jumlah 35
b. Definisi Operasional
Model pembelajaran Index Card Match dalam penelitian ini
memiliki beberapa langkah dalam proses pembelajarannya. Selain itu,
dalam proses pembelajaran Index Card Match siswa lebih banyak aktif
dan semua siswa berpartisipasi dalam pembelajaran. Seseorang yang
sering belajar dengan menggunakan partisipasi teman - teman dan
mencari pertanyaan serta jawaban dari satu media, serta mampu
meningkakan hasil belajar siswa.
F. Instrumen Penilaian
1. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
pengukuran. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat tinggi rendahnya. Untuk
mengetahui apakah kuisioner yang disusun tersebut itu valid/sahih, maka
perlu diuji dengan uji korelasi antar skor (nilai) tiap-tiap butir pertanyaan
dengan skor total kuesioner tersebut (Sanaky, 2021). Adapun teknik
korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi point bisserial. Teknik ini
banyak digunakan untuk analisa validitas atau daya pembeda butir tes,
yang memperlakukan skor suatu butir (dengan kategori 0, untuk jawaban
yang salahatau 1, untuk jawaban yang benar). Rumusnya yaitu :
rᵢ = (Sugiyono, 2016:131)
Keterangan :
rᵢ = reliabilitas internal seluruh instrumen
= korlasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut:
0,90 < rıı ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,70 < rıı ≤ 0,90 Tinggi
0,40 < rıı ≤ 0,70 Cukup
0,20 < rıı ≤ 0,40 Rendah
2. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu sumebr data skunder yang
diperlukan dalam sebuah penelitian. Studi siapkan karena adanya
permintaan dari seorang peneliti. Selanjutnya studi dokumentasi dapat
diartiakn sebagai teknik pengumpulan data. melalui bahan-bahan yang
tertulis yang di terbitkan oleh lembaga yang menjadi objek penelitian.
Peneliti menggunakan teknik dokumentasi pada pengumpulan data
dengan alasan bahwa dengan dokumen, data yang diperlukan akan lebih
mudah didapat dari tempat penelitian dan informasi melalui wawancara
akan lebih nyata dibuktikan dalam bentuk dokumen (Fuad & Sapto
2013). Pada penelitian ini, metode dokumentasi yang dilakukan dengan
cara mengumpul data nama siswa kelas VII.
H. Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian ini dianalisis dengan analisis kuantitatif. Analisis
kuantitatif adalah suatu teknik analisis yang penganalisisannya dilakukan
dengan perhitungan matematis. Setelah diberikan perlakuan, kedua kelas
sampel diberikan posttest. Data posttest yang telah diperoleh terlebih dahulu
diuji normalitas dan homogenitasnya sebelum dilakukan pengujian hipotesis.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah sebuah uji yang di lakukan degan tujuan
untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel,
apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.
Prosedur yang harus dilakukan dalam Uji Normalitas lilieforts adalah
sebagai berikut:
a. Menghitung nilai rata-rata masing-masing kelas sampel
b. Menyusun nilai dari yang rendah ke yang tinggi
c. Pengamatan X1, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…, Zn
S (Zi) =
F=
Dimana :
F = Homogenitas varians
= Varians sampel kelas eksperimen
= Varians sampel kontrol
b. Jika harga F sudah didapat maka dibandingkan harga Ftabel dengan
taraf nyata a = 0,05, dk pembilang = n1 – 1, dan dk penyebut = n2
– 1 dengan kriteria pengujian menurut sudjana ( 2005) dalam weri
(2016:33) sebagai berikut:
Bila Fhitung ≤ Ftabel maka varians nilai kelas yang dibandingkan
homogeny
Bila Fhitung > Ftabel maka varians nilai kelas yang dibandingkan
tidak homogeny
3. Uji Hipotesis
Teknik Statistik yang di gunakan untuk menguji perbedaan rata-
rata adalah teknik uji independent sample t-test. Uji ini di lakukan
untuk melihat apakah ada perbedaan rata-rata (mean) dengan melihat
rata-rata dua sampelnya. Jika kedua sampel normal dan homogen maka
41
M2 = M + i ( )
c. Mencari standar deviasi variabel I
SD1 = i√ ( )
SD2 = i√ ( )
SEM1 =
√
SEM2=
√
SEMı-M2 = √ Mı² √ M2 ²
t0 =
43
44
https://doi.org/10.30829/tar.v25i1.237
Sanaky, M. M. (2021). Analisis Faktor-Faktor Keterlambatan Pada Proyek Pembangunan
Gedung Asrama Man 1 Tulehu Maluku Tengah. Jurnal Simetrik, 11(1), 432–439.
https://doi.org/10.31959/js.v11i1.615
Santosa, S., & Luthfiyyah, P. P. (2020). Pengaruh Komunikasi Pemasaran terhadap Loyalitas
Pelanggan di Gamefield Hongkong Limited. Jurnal Bisnis Dan Pemasaran, 10(1), 1–7.
Sari, E. Y. (2019). Pengaruh penggunan media pembelajaran buku pop-up terhadap hasil
belajar siswa kelas iv sdn 2 bendungan kecamatan gondang kabupaten tulungagung.
Edustream : Jurnal Pendidikan Dasar, 3(2), 16–22.
Sitompul, D. N. (2017). Pengaruh Metode Pembelajaran Index Card Match (Icm) Terhadap
Hasil Belajar Akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 3(1), 1–15.
Stit, A., Nusantara, P., & Ntb, L. (2020). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi
Pekerti Di Madrasah Aliyah Palapa Nusantara. Jurnal Pendidikan Dan Sains, 2(2), 206–
229.
Sumarsan. (2021). Pengaruh Pajak Restoran Dan Pajak Hotel Terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kota Padangsidempuan Periode 2018-2020. Jurnal Akuntansi, 51(1), 1–15.
Susanti, D. (2018). Pengembangan Pendidikan Agama Islam. Edureligia; Jurnal Pendidikan
Agama Islam, 1(2), 63–75. https://doi.org/10.33650/edureligia.v1i2.46
Sutrisno, S., Nurhadi, N., & Mansur, M. (2016). Implementasi Pendidikan Budi Pekerti Pada
Siswa. Jurnal Civic Hukum, 1(1), 38. https://doi.org/10.22219/jch.v1i1.10461
Syarif, S. (2017). RELASI TRADISI SUNNI SYIAH Studi atas Tajhin Ressem pada
Masyarakat Madura di Kota Pontianak. ISLAMUNA: Jurnal Studi Islam, 4(1), 112.
https://doi.org/10.19105/islamuna.v4i1.1413
Yusuf, Suhirman, Suastra, I. W., & Tokan, M. K. (2019). The effects of problem-based
learning with character emphasis and naturalist intelligence on students‟ problem-
solving skills and care. International Journal of Innovation, Creativity and Change,
5(3), 1–26.