Anda di halaman 1dari 101

PERAN PUSTAKAWAN UIN JAKARTA TERHADAP IMPLEMENTASI

TURNITIN DALAM MENCEGAH PLAGIARISME

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi persyaratan


memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:
MUHAMMAD ALFIAN PRATAMA
NIM: 11140251000059

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H/2018M
LEMBAR PENGESAHAN

PERAN PUSTAKAWAN UIN JAKARTA TERHADAP IMPLEMENTASI


TURNITIN DALAM MENCEGAH PLAGIARISME

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi persyaratan
Memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:
MUHAMMAD ALFIAN PRATAMA
NIM: 11140251000059

Di Bawah Bimbingan

PARHAN HIDAYAT, M. HUM


NIP: 197806210110110004

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H/2018M

i
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Muhammad Alfian Pratama

NIM : 11140251000059

Program Studi : Ilmu Perpustakaan

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini yang berjudul “Peran


Pustakawan UIN JAKARTA Terhadap Implementasi Turnitin Dalam
Mencegah Plagiarisme” adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil
penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan
replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi
dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi
baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian
hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 17 September 2018

MUHAMMAD ALFIAN PRATAMA

ii
LEMBAR

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Nama : Muhammad Alfian Pratama

NIM : 11140251000059

Judul Skripsi : Peran Pustakawan UIN Jakarta Terhadap Implementasi Turnitin Dalam

Mencegah Plagiarisme

Ujian Skripsi : 26 September 2018

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 September 2018

iii
ABSTRAK

Muhammad Alfian Pratama (NIM:11140251000059). Peran Pustakawan UIN


Jakarta Terhadap Implementasi Turnitin Dalam Mencegah
Plagiarisme. Di bawah bimbingan Parhan Hidayat M,HUM.
Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pustakawan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terhadap implementasi aplikasi Turnitin, cara pustakawan
menentukan aplikasi Turnitin untuk pengecekan plagiasi dan kendala yang
dihadapi pustakawan saat menggunakan aplikasi Turnitin dalam mencegah
plagiarisme. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan
studi kasus. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah wawancara
dan observasi. Sedangkan teknik analisis data adalah reduksi data dan penyajian
data. Hasil penelitan ini pustakawan berperan sebagai inisiator terhadap
pengadaan turnitin dalam mengawal mutu dari penulisan karya ilmiah di kampus,
menyelenggarakan pendidikan pengguna, sebagai administrator aplikasi turnitin
dan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi untuk membangun kesadaran
pentingnya menghindari plagiarisme. Cara pustakawan menentukan aplikasi
turnitin adalah melakukan kajian terhadap penggunaan yang ditawarakan oleh
vendor. Adapun beberapa hal yang dikaji diantaranya adalah prosedur cara kerja
turnitin, keunggulan-keunggulan turnitin dan temuan plagiat terhadap penggunaan
turnitin. kendala pustakawan dalam menggunakan aplikasi turnitin adalah
penggunaan cek plagiasi hanya bisa dilakukan untuk satu kali upload cek plagiasi.
Jika dilakukan kembali pengecekan, maka akan mengakibatkan karya ilmiah akan
mengalami pembacaan frase secara mengulang-ulang oleh sistem karena sistem
akan membandingkan kembali karya sebelumnya yang telah dicek plagiasi oleh
turnitin sehingga mengakibatkan tingkat persentase plagiasi meningkat dari hasil
persentase sebelumnya.

Kata kunci:
Peran Pustakawan, Mutu karya ilmiah, Administrator, Frase, Turnitin,
Plagiasi, Implementasi

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah swt yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat- Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Pustakawan UIN
JAKARTA Terhadap Implementasi Turnitin Dalam Mencegah Plagiarisme.”

Adapun Penelitian ini telah penulis usahakan dengan semaksimal mungkin


untuk tujuan memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab Humaniora di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dan penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi
ini masih memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu yang dimiliki,
sehingga skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Penulis juga menyadari
penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak yang telah
meluangkan waktunya dalam membantu peneliti baik berupa bantuan moril
maupun materil. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimma
kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof Dr. Sukron Kamil, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Univeristas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas ilmu dan perhatian yang telah
Bapak berikan
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan pengarahan dan serta masukan atas penelitian
yang peneliti lakukan.

v
4. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah meluangkan waktu, pemikiran, serta tenaga dalam membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
senantiasa memberikan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan wawasan
yang sangat bermanfaat bagi peneliti nantinya.
6. Kepada para narasumber informan yang bersedia diwawancarai dan
membagi waktu, tenaga, dan informasi dalam membantu penelitian ini.
Bapak Amrullah, Ibu Ulpah dan, Bapak Septian.
7. Kepada orang tua penulis, Bapak Tatang Sutriana, Adik penulis Qinanti
Witriani, Nenek Penulis Hj. Mursinah dan semua keluarga besar emak Hj.
Siti (alm) dan Keluarga Besar Kakek Hj Ukum Sumanda (alm) yang telah
memberikan semangat, doa, motivasi, dan selalu mendidik dan
membimbing peneliti.
8. Para sahabat dan rekan terbaik penulis , Tedy, Novi, Beby, Aulia, Icha,
Hestia, Jody, Riko, Maul, Dendra, Fauzan, M. Syifa, Rych, Rian Rahmat,
yang selalu memberikan motivasi kepada penulis agar selalu semangat
dalam menyusun penulisan skripsi ini.
9. Kepada salah satu orang yang spesial bagi penulis, Riska Mardiyani yang
selalu setia mendukung dan mendoakan penulis dalam menyusun skripsi
ini
10. Kepada teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan angkatan 2014,
khususnya IP B 2014, yang telah menemani peneliti selama 4 tahun di
bangku kuliah dari semester awal hingga akhir berjuang mencari ilmu
bersama dan semoga kita semua menjadi orang-orang yang berguna,
sukses dan selalu dijalan yang benar, yaitu di jalan ridha allah swt.
11. Teman-teman KKN Reborn 96, Kanzul Fikri, Muh Ridwan, Cholidian,
Muh Zaki, Pernanda, Indah, Lita, Tata, Ayu, Dian, lidia, Syifa, Umi, yang

vii
menjadi keluarga penulis semasa KKN di Desa Cimanggu Satu
Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor- Jawa Barat.
12. Dan semua orang yang sudah banyak membantu peneliti dalam
menyelesaikan tugas akir sebagai mahasiswa strata satu ini , yang tidak
dapat disebutkan namanya satu persatu Semoga Allah Subhanauhu wa
Ta’ala membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada
peneliti( amin)

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis
sehingga penulis dapat memperbaiki penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengharapkan penelitian ini. Dapat menjadi sebuah


masukan dan saran untuk pihak manapun terutama mahasiswa dan pustakawan
dan sebagai rujukan referensi bagi pembaca.

Jakarta, 4 September 2018

MUHAMMAD ALFIAN PRATAMA

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN. ................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI. ....................................................ii
SURAT PERNYATAAN. .................................................................................... iii
ABSTRAK.. ........................................................................................................... iv
KATA PENGATAR............................................................................................... v
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL. ...............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR. .........................................................................................Xiii
DAFTAR LAMPIRAN. .................................................................................... Xiiv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Batasan dan Rumusan masalah.... ................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian. ........................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian...... ................................................................................. 6
E. Definisi Istilah .............................................................................................. 7
F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 8

BAB II: TINJAUAN LITERATUR


A. Pengertian Pustakawan. .......................................................................... 10
1. Kompetensi Pustakawan........................................................................ 11
2. Peran Pustakawan. ................................................................................. 13
3. Pengaruh Teknologi Informasi terhadap
Paradigma Kepustakawanan.................................................................. 14
B. Pengertian Plagiarisme ............................................................................ 14
1. Bentuk Tindakan Plagiarisme di Perguruan
Tinggi .................................................................................................... 15
2. Langkah-langkah Penanggulangan Tindak Plagiat. .............................. 17
3. Aplikasi Pendeteksi Plagiarisme. .......................................................... 17
C. Pengertian Karya tulis ilmiah ................................................................. 20
1. Jenis Karya Tulis Ilmiah........................................................................ 20

ix
BAB III: METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................. 23
B. Sumber data ................................................................................................ 24
C. Kriteria Informan ....................................................................................... 25
D. Teknik Analisis Data. ................................................................................. 26
E. Jadwal dan Tempat Penelitian.................................................................... 27

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Profil Objek Penelitian
1. Sejarah Turnitin.................................................................................... 28
2. Module Turnitin ................................................................................... 29
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Peran Pustakawan Terhadap Implementasi Aplikasi Turnitin ............ 34
2. Cara Pustakawan Menentukan Aplikasi Turnitin
Pengecekan Plagiasi ............................................................................ 42
3. Kendala Yang dihadapi Saat Menggunakan Aplikasi Turnitin. ......... 50

BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 56
B. Saran. .......................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 60


LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 : Data Primer. ........................................................................................24


Tabel 3. 2: Data Narasumber atau Informan. .........................................................25
Tabel 3. 3 : Jadwal Penelitian. ...............................................................................27
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 :Panduan Membuat Profil Pengguna.. ...............................................31


Gambar 4. 2 :Panduan Menambahkan Kelas.. .......................................................31
Gambar 4. 3 :Panduan Membuat Tugas. ................................................................32
Gambar 4. 4 :Panduan Mendaftarkan Mahasiswa..................................................33
Gambar 4. 5 : Kegiatan pelatihan Online Journal dan pemanfaatan Turnitin......38
Gambar 4. 6 : Buku Pedoman Panduan
Penelusuran Database Online dan Turnitin.....................................40
Gambar 4. 7: Tampilan Awal Aplikasi Turnitin.....................................................44
Gambar 4. 8: Tampilan Upload File Karya pada Aplikasi.................................... 44
Gambar 4. 9: Proses Customisasi Karya Sebelum Cek Plagiasi............................ 45
Gambar 4. 10: Contoh Hasil Cek Plagiasi............................................................. .45
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :Draft Wawancara


Lampiran 2: Transkrip Wawancara
Lampiran 3 :Dokumentasi
Lampiran 4: Surat Pengajuan Dosen Pembimbing
Lampiran 5: Surat Izin Observasi dan Wawancara Penelitian
Lampiran 6: : Surat Balasan Izin Penelitian dari Perpustakaan Pusat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7 : Surat Pengajuan Perubahan Judul Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tingkat perguruan tinggi, mahasiswa dilatih untuk membuat suatu karya
ilmiah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan proses penyerapan ilmu
pengetahuan yang didapat melalui serangkaian mata kuliah selama menjadi
mahasiswa di perguruan tinggi. Karya ilmiah sendiri merupakan sebuah tulisan
yang membahas suatu masalah, pembahasan yang didasari dengan pengamatan,
penyelidikan dan pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian, baik itu
jenis penelitian lapangan, tes laboratorium maupun kajian pustaka.1
Membuat suatu karya ilmiah, dalam mengutip sebuah sumber informasi kita
harus meminimalisir tindakan plagiat dari karya tulis lain karena merupakan
tindakan hukum melanggar hak cipta dari suatu karya tulis ilmiah. Salah satu cara
untuk menghindari plagiarisme adalah menulis informasi tersebut secara
improvisasi dengan menggunakan arti makna kata sendiri tanpa mengikuti
perkataan dari orang lain atau dalam illmu literasi dikenal sebagai teknik parafase
agar menghidari kesamaan gaya penulisan pengutipan dari karya tulis ilmiah dari
sumber lain.
Plagiarisme sendiri merupakan perbuatan baik sengaja maupun tidak sengaja
dalam memperoleh atau mencoba memproleh nilai untuk suatu karya ilmiah
dengan mengutip seluruh karya atau sebagian karya ilmiah. Dan mengakui suatu
karya tulis seseorang sebagai kepemilikanya tanpa menyertakan sumber yang
tepat dan memadai. Karena itu, pelanggaran plagiarisme sudah diatur di dalam
Permendiknas No.17 tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat
di perguruan tinggi negeri.2 Seiringan dengan peraturan tersebut, telah diterbitkan
pula juga surat dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi pada tanggal 2010 yang
berhubungan dengan pasal 8 ayat 3 Permen Diknas No. 17 tahun 2010.
Sebelumnya, pada dasaranya peraturan plagiarisme masih menyatu dengan
Undang-Undang Hak Cipta yaitu Undang-Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak

1
Totok Djuroto and Suprijadi, Menulis Artikel Dan Karya Ilmiah, Cetakan ke 3
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005).
2
Kementrian Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17
Tahun 2010, 2010, http://unnes.ac.id/wp-content/uploads/Permen-Nomor-17-Thn-2010-tentang-
pencegahan-dan-penanggulangan-plagiat.pdf.

1
2

Cipta Pasal 12 Ayat (1). Budaya plagiarisme dalam perguruan tinggi harus
dihidarkan karena plagiarisme sendiri akan merugikan banyak pihak, baik dari
civitas akademik sendiri yang dirugikan dengan adanya tindakan plagiarisme yang
akan berdampak buruk bagi akreditasi akademik itu sendiri maupun dari individu
sendiri yang terkena jeratan hukum yang berlaku dalam masalah plagiarisme itu
sendiri.
Pemahaman tentang larangan plagiarisme tidak hanya sebatas dari aturan
perundang-undangan maupun berdasarkan pandangan teori-teori yang ada hal ini
mengacu pada salah satu hadits yang menjelaskan tentang kejujuran dalam
berilmu. Isi kutipan hadits ialah sebagai berikut: “ Dari Abu Muhammad Al
Hasan Bin Ali , Ia Berkata Aku menghafal hadits dari Nabi Yaitu: “Tinggalkanlah
olehmu apa saja yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu
ragukan,Sesungguhnya Kejujuran itu ketenangan dan Kedustaan itu kebimbangan
(Hadits Shohih Riwayat Tirmidzi). 3 ” dari hadits tersebut dapat disimpulkan
bahwa, prilaku plagiarisme sendiri akan memiliki dampak yang tidak baik bagi
setiap orang karena kita sama saja menyebarkan kebohongan intelektual yang kita
peroleh berdasarkan hasil karya tulis ilmiah orang lain sehingga berdampak
sebuah kebimbingan karena kekhawatiran dengan jeratan hukum yang akan
berlaku kepada seseorang yang melakukan plagiat. Berbeda dengan orang yang
melakukan kejujuran dalam membuat karya ilmiah pastinya memiliki ketenangan
karena sudah meyakini karya tersebut dapat dipertanggung jawabkan baik dari
orisinalitas isi maupun sumber informasi yang telah dikutip bukan merupakan
hasil dari melakukan pelanggaran plagiarisme.
Salah satu kasus plagiaisme pernah terjadi di Institut Teknologi Bandung
(ITB) pada tahun 2008. Mz, merupakan lulusan dari program doktoral STEI
angkatan tahun 2003, ia dinyatakan bersalah karena saat menyusun sebuah
disertasi, karyanya telah terbukti banyak melakukan tindak plagiat dan banyak
mengambil ide disertasi dari seorang penulis bernama Dr. Sz . Kronologi masalah
tersebut terjadi saat Mz menulis suatu karya berjudul "3D topological relations
for 3D spatial analysis" sebagai plagiasi dari judul "On 3D Topological

3
Mokhammad Zakky, “Kumpulan Hadits Tentang Kejujuran Dan Artinya,” Kumpulan
Hadits Tentang Kejujuran dan Artinya, October 16, 2017
https://www.muslimdakwah.com/2017/10/hadits-tentang-kejujuran.html.
3

Relationships" yang dikarang oleh Sz. Plagiasi yang dilakukan oleh saudara Mz
merupakan termaksud plagiarisme tingkat yang paling berat dan dari pihak ITB
sendiri tidak mentoleransi tentang plagiat tersebut karena sudah mencederai nilai
akademik.4
Menjawab permasalahan ini, pustakawan akan jauh lebih andil dalam
masalah memerangi masalah plagiarisme dalam sebuah karya ilmiah. Mengapa
demikian? Karena di era zaman teknologi serba canggih ini, segalanya bisa
dihadapi terutama dalam hal masalah tentang plagiarisme. Karena hal itu,
pustakawan juga dituntut harus mampu melek teknologi informasi agar dapat
menguasai betul aplikasi tentang plagiarisme. Hingga saat ini sudah banyak
aplikasi bermunculan baik yang berbayar maupun yang tidak berbayar seperti
aplikasi Plagium, Duplichecker, Plagiarism Checker, Viper dan Plagiarism
Checker. Sedangkan untuk aplikasi Turnitin, merupakan aplikasi berbasis
berbayar yang diciptakan oleh iParadigms, LLC. Pertama kali diluncurkan pada
tahun 1997 Turnitin terhubung dengan dosen dan mahasiswa melakukan scaning
karya ilmiah dengan dosen yang bersangkutan sehingga perpustakaan hanya
melayani di luar kelas. Turnitin juga dianggap lebih kompleks sumbernya dan
lebih mudah digunakan. Ide untuk mendatangkan layanan scan anti plagiarisme
ini muncul karena saat ini banyak sekali kasus mahasiswa yang dalam menyusun
karya ilmiah ditemukan tindakan plagiarisme. Turnitin sendiri sudah banyak
digunakan di beberapa perguruan tinggi di indonesia salah satunya termasuk di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri sudah berlangganan hingga satu tahun
kedepan.
Perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri sudah
memulai berlangganan software Turnitin sejak tahun 2017 dan telah menyediakan
hak akses akun sebanyak 50 akun untuk dosen mapun pustakawan. Selama satu
tahun, Turnitin akan membantu kinerja pustakawan dalam hal mengecek tingkat
plagiarisme karya mahasiswa maupun dosen yang akan masuk dalam koleksi
referensi dari perpustakaan maupun repository di perpustakaan pusat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Adapun rata-rata batasan kebijakan dari universitas maupun
prodi dalam prasyarat persentase pengecekan plagiarisme koleksi skripsi

4
Prita, “Pernyataan Sikap ITB Terhadap Plagiarisme Mochammad Zuliansyah,” 2010.
4

menggunakan Turnitin sudah di tetapkan kurang lebih sebanyak 20% merupakan


standar persentase minimal plagiarisme. Perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah sendiri sudah melakukan berbagai macam kegiatan sosialisasi dan
pelatihan kepada masing-masing tiap civitas akademik dari setiap fakultas dan
setiap pustakawan yang ada dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah.
Sejauh ini pada penerapan di perpustakaan pusat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta terhadap implementasi aplikasi Turnitin sudah berjalan dengan baik dari
segi pelayanan. Hampir setiap saat perpustakaan pusat utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta selalu menerima layanan berupa melakukan pengecekan
plagiasi melalui pustakawan langsung. Selain melakukan pengecekan, pustakawan
juga dapat memonitoring setiap pengguna aplikasi Turnitin yang tersebar dari
beberapa dosen setiap fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
memegang hak akses dari Turnitin. keberadaan aplikasi Turnitin juga dapat
memudahkan pekerjaan dosen melakukan cek plagiasi terhadap karya tulis
mahasiswa. Dengan adanya Turnitin, mahasiswa dituntut lebih berhati-hati dalam
membuat karya tulis agar terhidar dari plagiarisme.
Hal tersebut juga merupakan sebuah momok bagi sebagian mahasiswa
yang masih kurang pandai dalam menulis karya tulis. Dengan adanya maasalah
tersebut, pustakawan dituntut harus dapat memberikan pendampingan sebuah
pendidikan pengguna kepada mahasiswa yang masih resah dan takut akan adanya
aplikasi Turnitin dengan memberikan edukasi tentang pentingnya menghindari
tindak plagiarisme dan memperkenalkan aplikasi Turnitin. Pada observasi awal,
kegiatan pendampingan pendidikan pengguna sudah berjalan dengan semestinya
pada diwaktu awal keberadaan aplikasi Turnitin, perpustakaan pusat sedang
gencar-gencarnya melakukan pelatian dan pendampingan kepada mahasiswa dan
dosen tentang aplikasi Turnitin. Sudah beberapa fakultas yang telah mengikuti
pelatihan tersebut diantaranya FAH, FST, FIDKOM, FEB dan terakhir Pasca
sarjana. Namun untuk saat ini, pelatihan tersebut tidak terlalu intens. Hal tersebut
disebabkan karena faktor keterbatasan waktu, banyaknya permintaan sehinga
sangat sulit bagi pustakawan untuk mengatur waktu pelatihan aplikasi Turnitin di
perpustakaan pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan kurangnya tenaga sdm
yang dapat menguasai aplikasi Turnitin.
5

Penulis sangat tertarik dalam mengangkat tema ini karena ingin menggali
fakta lebih dalam tentang peran pustakawan terhadap implementasi aplikasi
Turnitin setelah berjalannya segala sosialisasi maupun pelatihan yang diadakan
oleh pihak Perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis juga
ingin menganalisa sejauh mana peran dan pemahaman pustakawan terhadap
penerapan Turnitin di Perpustakaan Pusat . Setelah penulis melakukan observasi
di perpustakaan utama maupun fakultas, masih sangat jarang sekali penulisan
skripsi mengangkan terkait dengan tema plagiarisme dalam konteks
perpustakaan. Maka dari itu, penulis mengangkat tema tersebut dengan judul:
“Peran Pustakawan UIN Jakarta Terhadap Implementasi Turnitin dalam
Mencegah Plagiarisme”.
6

B. Rumusan dan Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, setidaknya penulis memberikan
batasan masalah agar dalam penelitian ini tidak meluas. Peneliti menfokuskan
kepada peran pustakawan terhadap aplikasi Turnitin dan mengetahui lebih
mendalam pengalaman langsung dari pustakawan dalam mengakses aplikasi
Turnitin. Adapun rumusan masalah sebagai berikut;
1. Bagaimana peran pustakawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap
implementasi aplikasi Turnitin ?
2. Bagaimana pustakawan menenetukan aplikasi Turnitin untuk pengecekan
plagiasi?
3. Bagaimana kendala yang dihadapi pustakawan saat menggunakan aplikasi
Turnitin dalam mencegah plagiarisme?

C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitan ini, penulis memaparkan tujuan dari penelitian ini. Yaitu
sebagai berikut;
1. Mengetahui peran pustakawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap
implementasi aplikasi Turnitin.
2. Mengetahui bagaimana pustakawan menentukan aplikasi Turnitin untuk
pengecekan plagiasi.
3. Mengetahui kendala yang dihadapi pustakawan saat menggunakan aplikasi
Turnitin dalam mencegah plagiarisme.

D. Manfaat Penelitian
Sedangkan, dalam manfaat penelitan ini, penulis memaparkan sebagai
berikut;
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat yaitu:
a. Memberikan pengetahuan dari peran pustakawan terhadap
implementasi aplikasi Turnitin
b. Dapat memberikan wawasan pengetahuan kepada pembaca tentang
alat plagiarism checker Turnitin yang digunakan di perpustakaan pusat
7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta bagaimana pustakawan


menenetukan aplikasi Turnitin sebagai alat cek plagiasi.
c. Menjadi sebuah rujukan referensi penelitian tentang tindak plagiarism
dalam perpustakaan.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini memilki beberapa manfaat yaitu;
a. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan aplikasi Turnitin
b. Bagi Pustakawan
Dapat menjadi sebuah pengetahuan sejauh mana peran
pustakawan dalam mengimplementasikan aplikasi Turnitin.
c. Bagi Civitas Akademik
Dapat menjadi sebuah pengetahuan bagi lingkungan civitas
akademik terutama dosen dalam hal pemahaman akses dari Turnitin.

E. Definisi istilah
Untuk memudahkan dalam menulis penelitian ini, penulis menjabarkan
beberapa istilah yaitu sebagai berikut;
1. Peran
Peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia terhadap cara
individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan
status dan fungsi sosialnya.5
2. Pustakawan
pustakwan merupakan orang yang bekerja di perpustakaan di
lembaga sejenisnya dan mengemban pendidikan setidaknya minimal D II
(Diploma dua) dalam bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan
informasi.6

5
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1982).
6
Purwono, Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan, Pertama (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013).
8

3. Implementasi
Implementasi merupakan sebuah tindakan atau pelaksanaan
rencana yang telah disusun secara matang.7
4. Plagiarisme
Plagiarisme berasal dari bahasa latin yaitu plagiarius yang berarti
merampok, pembajak. Plagiarisme merupakan suatu tindakan mencuri
atau pembohongani intelektual. Plagiarisme merupakan pembajakan fakta
dari ungkapan kalimat orang lain secara tidak sah.8

F. Sistematika penulisan
Dalam sistematika penulisan ini akan menguraikan secara sistematis mulai
dari Bab I sampai Bab V dengan rician sebagai berikut;
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang penulis memilih pembahasan tentang peran
pustakawan UIN Syarif Hidayatullah terhadap implementasi aplikasi
Turnitin dalam mencegah plagiarisme, dengan mengamati masalah dan
kendala yang dihadapi sehingga penulis merasa tertarik untuk
mendalami hal tersebut.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini merupakan penjelasan mengenai tinjauan literatur yang relevan
dengan tema yang diangkat. Pada bab ini didominasi dengan penjelasan
mengenai definisi dari, pengertian pustakawan, pengertian plagiarisme,
jenis dan ciri dalam plagiarisme. Beberapa software aplikasi pendeteksi
plagiarisme.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang jenis pendekatan yang digunakan dalam
penelitian, sumber data, kriteria informan dan teknik analisis data serta
tempat dan waktu penelitian.

7
Hamdan Ali, “Pengertian Implementasi Secara Umum Dan Menurut Ahli Terlengkap,” accessed
October 15, 2018, https:// alihamdan.id/ implementasi/.
8
Mukaat D. Brotowidjoyo, Penulisan Karangan Ilmiah (Jakarta: Akademika Pressindo, 1985).
9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini penulis membahas tentang hasil penelitian yang telah
dibuat yang membahas tentang gambaran umum objek penelitian, hasil
penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari penyajian hasil penelitian yang
di paparkan oleh peneliti, dan peneliti memberikan beberapa saran yang
merupakan masukan dan sumbangan peneliti untuk perpustakaan pusat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB II
TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Pustakwan
Definisi menurut UU RI nomor 43 tahun 2007 menjelaskan bahwa
pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.9
Pengertian lain disebutkan bahwa pustakwan merupakan orang yang
bekerja di perpustakaan di lembaga sejenisnya dan mengemban pendidikan
setidaknya minimal DII (Diploma dua) dalam bidang ilmu perpustakaan,
10
dokumentasi dan informasi. Sementara itu disebutkan juga menurut
Poerwardarminta dalam Aziz mendefinisikan bahwa pustakawan merupakan
“ahli-ahli dalam perpustakaan” kemudian dilanjutkan kembali oleh Aziz yang
berpendapat bahwa Pustakawan merupakan “ tenaga yang memiliki kompeten
dalam bidang ilmu perpustakaan, informasi dan dokumentasi.”11
Menurut pendapat kamus istilah perpustakaan dari karangan Lasa, H.S.
Librarian- dalam Riandy Pustakawan adalah tenaga profesional dan fungsional di
perpustakaan, informasi maupun dokumentasi.12
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Pustakawan adalah seseorang yang
berprofesi di perpustakaan dan melaksanakan tugas-tugas baik itu pengelolaan
maupun pelayanan perpustakaan yang berpusat pada sebuah lembaga yang
memiliki perpustakaan dan sebagai profesi pustakawan, dapat memiliki
kemampuan dan keahlian di bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan
informasi.

9
Republik Indonesia, “UU RI Nomor 43 Tahun 2007,” Pub. L. No. 43 (2007).
10
Purwono, Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan.
11
Afrizal Aziz, “Pustakawan Sebagai Tenaga Profesional Di Bidang Perpustakaan,
Informasi Dan Dokumentasi,” Jurnal Kepustakawan Dan Masyarakat Membaca Vol.22 (June 1,
2006): 39-50 hlm.
12
Muhammad Riandy Arsin Siregar, “Kompetensi Yang Harus Dimilki Seorang
Pustakawan ( Pengelola Perpustakaan),” Jurnal Iqra Vol. 09 No.02 (October 2015): 211-212 Hlm.

10
11

1. Kompetensi Pustakawan
Kompetensi merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan
pekerjaan dan tugas yang berdasarkan atas pengetahuan, skill dan
keterampilan. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, sebagai contoh
keterampilan kepemimpinan dan komunikasi. Kemudian adalah kompetensi
secara teknis yang berkaitan dengan kemampuan teknis berdasrkan
fungsional suatu pekerjaan, seperti contoh kemampuan mengklasifikasi,
penelusuran informasi dan lain sebagainya.13
Dengan memperhatikan tugas dan tanggung jawab pustakawan
sebagai ujung tombak lembaga perpustakaan, maka dari itu dapat ditentukan
beberapa kompetensi yang harus dimiliki seorang pustakawan yang mampu
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Yakni sebagai berikut:
a. Kompetensi dalam Melaksanakan Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawab yang telah dijelaskan dalam
pasal 2, 3 dan 4 UU No. 43 Tahun 2007, maka seorang pustakawan harus
memiliki kompetensi:
1) Membuat dan melaksanakan kegiatan yang menarik agar masyarakat
secara terus menerus belajar dari koleksi dan pelayanan informasi yang
diberikan oleh perpustakaan.
2) Menjalankan proses manajemen perpustakaan seperti penelusuran
informasi, mengelola koleksi,kajian pemustaka dan pengadaan koleksi
3) Melakukan dan membina kerja sama berbagai lembaga dan perorangan
dan membuat program untuk mengisi kerja sama yang terjalin dengan
prinsip kemitraan.
b. Kompetensi untuk Melaksanakan Tugas
Agar dapat menjalankan tugas yang tertulis dalam pada pasal 32
UU NO. 43 Tahun 2007, maka seorang pustakawan harus memiliki
kompetensi sebagai berikut:

13
Arsin Siregar, “Kompetensi Yang Harus Dimilki Seorang Pustakawan ( Pengelola
Perpustakaan).”
12

1) Membuat pelayanan prima dalam bentuk pendidikan pemustaka melalui


program khusus tentang pemanfaatan layanan, program bantuan
penelusuran dan layanan referensi
2) Membuat suasana yang menarik pemustaka untuk memanfaatkan
layanan semaksimal mungkin yang dapat meningkatkan kecerdasan dan
pengetahuan pemustaka.
3) Menunjukan sikap dan perilaku positif pada fungsi dan peran informasi
dan pengetahuan dalam menjalankan tugas dan profesi sebagai
pustakawan.14
Dengan adanya kompetensi yang dimiliki oleh pustakawan, pelayanan
yang berkualitas sudah pasti akan menjadi sebuah jaminan. Oleh karena itu,
kriteria untuk menjadi seorang pustakawan, terdapat beberapa kualifikasi
persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh pustakawan dalam meningkatkan
kompetensi tersebut. Terdapat lima kompetensi utama diantaranya adalah:
a. Manajerial
Terdapat tiga komponen manajerial yaitu, perencanaan, pelaksanakan
dan evaluasi program perpustakaan. Dari komponen tersebut masing-
masing dibagi kedalam beberapa kriteria.
b. Pengelolaan Informasi
Pengelolaan informasi memiliki tiga komponen, yaitu melaksanakan
pengelolaan informasi, mengorganisir jasa layanan informasi perpustakaan
dan menerapkan teknologi informasi perpustakaan.
c. Kependidikan
Kependidikan memiliki tiga komponen yaitu menerapkan program
literasi informasi, promosi perpustakaan dan pendidikan pengguna.
d. Kepribadian dan sosial
Pustakawan harus memiliki integritas dan etos kerja yang tinggi.
Dissamping itu juga, pustakawan harus membangunn hubungan relasi
antara masyarakat sosial dan pustakawan.

14
Indonesia, UU RI Nomor 43 Tahun 2007.
13

e. Pengembangan Profesi
Pengembangan profesi yaitu pustakawan harus dapat
mengembangkan profesionalitas kepustakawanan dengan mengembangkan
ilmu pengetahuan, menghayati etika profesi, memperlihatkan budaya
minat baca dan meningkatkan kebutuhan skils dalam memenuhi
kompetensi pustakawan.15

2. Peran Pustakawan
Peran pustakawan sebagai tenaga profesional sudah diatur dalam
keputusan tertulis dari MENPAN No.132/KEP/M.PAN/12/2002, adapun
peran utamanya adalah sebagai bagian pengorganisasian koleksi bahan
pustaka untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan sebagai pembimbing dalam
hal pendidikan pengguna. Dengan kata lain, keberadaan pustakawan di
perpustakaan sangat diperlukan untuk membudidayakan bahan pustaka yang
dimiliki secara maksimal, sehingga bahan pustaka tidak hanya sekedar
sebagai tempat koleksi yang hanya disimpan secara terstruktur, tetapi diatur
dan diorganisasi sesuai dengan tujuan dan fungsi perpustakaan.16
Pada era teknologi informasi maupun elektronik, peran pustakawan dalam
hal ini sudah sering banyak diperbincangkan diberbagai terbitan maupun
artikel jurnal. Salah satu artikel yang ditulis oleh June Abbas yang berjudul:
The Library Profession and The Internet: Implication and scenarios for
change. Menyebutkan beberapa peran pustakawan, diantaranya adalah:
a. Pustakawan sebagai gerbang baik menuju masa yang akan datang
maupun masa sebelumnya
b. Pustakawan sebagai guru atau memberdayakan guru
c. Pustakawan sebagai pengelola pengetahuan
d. Pustakawan sebagai pengorganisasi jaringan sumber daya informasi
e. Pustakawan sebagai advokat dalam pengembangan kebijakan informasi
f. Pustakawan sebagai mitra masyarakat

15
Muhammad Azwar Muin, Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi
Online (Makassar: Alauddin University Press, 2013).
16
Nora Junita Azmar, “Peran Pustakawan Dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Di
Perpustakaan,” Jurnal Iqra Vol. 09 No.02 (October 2015): 223-234 hlm.
14

g. Pustakawan sebagai penghubung dengan penyedia jasa teknologi


h. Pustakawan sebagai ahli teknisi
i. Pustakawan sebagai konsultan informasi.17

3. Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Perubahan Paradigma


Kepustakawanan
Paradigma merupakan suatu kesan yang ada dalam fikiran terhadap
sebuah objek.sedangkan kepustakawanan merupakan hal-hal yang berkaitan
dengan pustakawan seperti profesi kepustakawanan dan penerapan ilmu.
Misalnya seperti pengadaan koleksi, pengolahan, pendayagunaan, dan
penyebaran informasi kepada pemustaka. Jika dicermati paradigma dari
kepustakawanan terdapat pada dua sisi yaitu:
a. Sisi intangible, yaitu sumber daya manusia (kecepatan, keprofesionalan,
dan keramahan pelayanan.)
b. Sisi tangible, yaitu kelengkapan dan kebaruan koleksi. Kemutakhiran
koleksi adalah hal yang sangat diperlukan dalam meningkatkan hubungan
relevansi kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.18

B. Pengertian Plagiarisme
Kata plagiarisme berasal dari bahasa latin yaitu plagiarius yang berarti
merampok, pembajak. Plagiarisme merupakan suatu tindakan mencuri atau
pembohongani intelektual. Plagiarisme merupakan pembajakan fakta dari
ungkapan kalimat orang lain secara tidak sah.19 Selain itu juga plagiarisme adalah
tindakan pencurian atau perampasan, penerbitan, menyatakan ide seseorang
sebagai milik sendiri walaupun tulisan yang sebenarnya milik orang lain.20 Selain
itu menurut pendapat dari Alexander Lindsey dalam tulisannya berjudul
17
June Abbas, “The Library Profession and The Internet: Implication and Scenarios for
Change,” 1997, http://edfu.lis.uitic.edu/review/5abbas.html dalam B Sudarsono, “Peran
Pustakawan Di Abad Elektronik: Implan Dan Kenyataan,” Seminar, Seminar Sehari
Peran Pustakawan Di Abad Elektronik: Implan Dan Kenyataan, June 2, 2000.
18
Purwono, Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan.
19
Brotowidjoyo, Penulisan Karangan Ilmiah.
20
Ardhini Ridhatillah, “Dealing with Plagiarism in the Information System Research
Community: A Look at F Actors That Drive Plagiarism and Ways to Address Them,” MIS
Quarterly Volume: 27 (2003): 511–532.
15

Plagiarism and Originality dalam Soelistyo, Plagiat dapat diartikan sebagai


sebuah tindakan penjiplakan ide dan gagasan orang lain untuk diakui sebagai
karya sendiri dengan menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya dan berakibat timbulnya spekulasi yang salah dan keliru terhadap
sebuah ide, gagasan, opini dan karya.21
Dari beberapa pengertian diatas, dapat digaris bawahi bahwa plagiarisme
sendiri merupakan tindak pencurian sebuah karya tulis yang diklaim sebagai
karyanya walaupun karya tersebut merupakan hasil dari karya orang lain dan dari
tindak plagiarismeakan bertimbul pada sebuah asumsi yang salah terhadap
penentuan sebuah ide, gagasan dan opini pada suatu karya. Plagiarisme dianggap
tindakan kriminal karena merupakan salah satu tindakan mencuri hak cipta orang
lain. Di Indonesia, perlindungan hak cipta sudah diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Oleh sebab itu
kegiatan plagiarisme atau yang lebih dikenal dengan kata plagiat harus dihindari.

1. Bentuk Tindakan Plagiarisme di Perguruan Tinggi


Plagiat merupakan tindakan perbuatan secara disengaja maupun secara
tidak sengaja dalam memperoleh nilai untuk suatu karya ilmiah dengan
mengutip sebagian atau keseluruhan karya secara menyeluruh atau karya pihak
lain yang diakui sebagai karya ilmiah ciptaannya, tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan memadai. Penanggulang plagiat merupakan tindakan bersifat
membatasi yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dan menjatuhkan
sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan
mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan.
Bentuk tindakan plagiarisme yang sering terjadi di dunia akademis menurut P
clough dalam Khusna (2011) dapat dibagi atas:
a. Plagiarisme tiap kata per kata, merupakan menyalin kalimat secara
langsung dari sebuah dokumen teks tanpa adanya pengutipan atau
perizinan. Contohnya dalam penerapan plagiarisme ini sering dijumpai
pada penulisan karya tulis ilmiah yang ditulis tanpa menggunakan tanda
pengutipan.
21
Henry Soelistyo, Plagiarisme : Pelanggaran Hak Cipta Dan Etika (Yogyakarta: PT
Kanisius Yogyakarta, 2011).
16

b. Plagiarisme paraphrase, merupakan salah satu teknik penulisan ulang


dengan mengubah kata atau arti, tetapi teks aslinya masih dapat dikenali.
Pengubahan kata dapat dilihat berdasarkan sinonim dari kata itu sendiri.
c. Plagiarisme sumber sekunder, merupakan perbuatan mengutip kepada
sumber asli yang didapat dari sumber sekunder dengan menghiraukan teks
asli dari sumber yang sebenarnya. Contohnya jika seseorang mengutip
informasi berdasarkan sumber yang diperoleh dari penulis sebelumnya dan
mengambil sumber berdasarkan referensi yang didapat oleh penulis
sebelumnya, maka penulis tersebut berhak turut serta disebut karena sudah
berkontribusi dalam mencantumkan sumber.
d. Plagiarisme struktur sumber, merupakan penyalinan/penjiplakan struktur
suatu argument dari sebuah sumber. Contohnya dalam menyalin sebuah
argumen disalin sesuai dengan struktur yang telah dibuat dari penulis
sebelumnya.
e. Plagiarisme ide, merupakan penggunaan ulang suatu gagasan/pemikiran
asli dari sebuah sumber teks tanpa bergantung bentuk teks sumber.
f. Plagiarisme authorship, merupakan pengukuhan nama sendiri secara
langsung pada hasil karya orang lain.22
Dari beberapa jenis plagiarisme yang sering ditemukan di perguruan
tinggi, sangat erat berhubungan dengan masalah di bidang kepustakaan
referensi (plagiarisme dalam literatur) sehingga tidak mengikuti tata aturan hak
cipta. Pada dunia akademik, perilaku plagiarisme merupakan salah satu
tindakan melanggar etika akademik karena melakukan pencurian intelektual
dan juga merupakan salah satu bentuk tindakan melawan hukum. Seorang
penulis yang melakukan tindak plagiarisme akan mendapatkan sanksi
diantaranya adalah:
a. Tidak mendapatkan pengakuan dari dunia akademik.
b. Menerima sanksi akademis sesuai peraturan yang telah ditetapkan setiap
universitas masing-masing.
c. Dikeluarkan secara tidak hormat dari perguruan tinggi.23

22
Iva Asma’ul Khusna, “Pendeteksi Plagiarisme Dokumen Akademik Mahasiswa Di
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang” (Skripsi, Universitas Negeri
Malang, 2011).
17

2. Langkah-Langkah Penanggulangan Tindak Plagiat


Berikut ini merupakan beberapa langkah-langkah yang dilakukan
dalam penanggulangan tindakan plagiat dari mahasiswa menurut soelistyo
yaitu sebagai berikut:
a. Membuat persandingan antara karya ilmiah mahasiswa dengan karya dan/
atau karya ilmiah yang diduga sebagai sumber yang tidak dinyatakan oleh
mahasiswa
b. Ketua jurusan dapat andil untuk meminta dosen yang bersangkutan atau
sesuai bidangnya untuk memberikan kesaksian secara tertulis tentang
kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan mahasiswa
c. Mahasiswa dapat kesempatan melakukan pembelaan dihadapan ketua
jurusan ketika diduga melakukan tindak plagiat
d. Ketua jurusan dapat memberikan sanksi kepada mahasiswa bila terbukti
melakukan tindak plagiat bilamana berdasarkan persandingan dan
kesaksian telah terbukti terjadi tindak plagiat.
e. Apabila tidak terjadi tindak plagiat, berdasarkan salah satu dari
persandingan atau kesaksian yang telah dilakukan dan tidak terbukti akan
adanya tindak plagiat, maka sanksi tidak dapat dikenakan. Dan nama baik
mahasiswa tersebut harus dibersihkan dengan cara tiap civitas akademik.24

3. Aplikasi Pendeteksi Plagiarisme


a. Turnitin
Turnitin diciptakan oleh iParadigms LLC. Saat pertama kali
peluncurannya pada tahun 1997, Turnitin terhubung dengan dosen dan
mahasiswa melakukan scaning karya ilmiah dengan dosen yang
bersangkutan. Sehingga perpustakaan hanya melayani di luar kelas
.Turnitin juga dianggap lebih kompleks sumbernya dan lebih mudah
digunakan. Ide mendatangkan layanan scan anti plagiarisme ini muncul

23
Ulpah Handayani, “Penggunaan Software Turn It In Untuk Mendeteksi Tindakan
Plagiarisme,” Al-Maktabah Vol, 16 (December 2017): 33-40 Hlm.
24
Soelistyo, Plagiarisme : Pelanggaran Hak Cipta Dan Etika.
18

karena saat ini banyak sekali kasus mahasiswa yang dalam menyusun
karya ilmiah masih ditemukan tindakan plagiarisme.
Aplikasi Turnitin tidak hanya melakukan pengerjaan scanning
untuk pengecekan similaritas, namun juga menyediakan layanan berupa
manajemen aplikasi secara lebih terstruktur. Untuk dapat menggunakan
aplikasi ini, pengguna diwajibkan berlangganan (berbayar). Untuk
menggunakan aplikasi ini dapat diakses langsung dari situs
http://www.Turnitin.com. Aplikasi ini bekerja dengan cara proses
melakukan scanning terhadap ide pengguna dan membandingkan
kemiripan terhadap ide atau teks yang ada di database Turnitin dan seluruh
ide yang beredar di internet. Turnitin menyediakan 3 (tiga) tingkatan
pengguna yang dapat mengakses aplikasi, yaitu administrator, instructor
(dosen) dan student (mahasiswa).25
b. Viper Anti Plagiarism
Viper Anti-Plagiarism Scanner adalah aplikasi yang dapat
digunakan secara open access. Aplikasi ini tidak sepenuhnya memiliki
tampilan berbasis web, namun sebelum digunakan, pengguna harus
melakukan instalasi terlebih dahulu dari software komputer. Versi yang
dirilis terakhir adalah 4.1.90.1039. Sebelum mengakses aplikasi ini,
pengguna harus melakukan registrasi untuk mendapatkan akun dengan
menggunakan email. Setelah registrasi telah dilakukan, aplikasi ini akan
mengirimkan username dan password via email pengguna yang telah
didaftarkan.
Aplikasi ini menampilkan hasil pendeteksian secara meluas dalam
bentuk persentase. Selain itu, aplikasi ini juga akan memberikan bahan
rujukan terhadap situs yang memiliki tingkat similaritas dengan dokumen
yang diunggah beserta rinciannya yang terdiri dari jumlah kalimat yang
serupa dan persentase kemiripan dokumen yang diunggah dengan dokumen
dokumen yang beredar pada berbagai situs. Aplikasi ini akan menyajikan
kembali beberapa dokumen yang telah diunggah dengan cara memberikan

25
Turnitin LLC, “Turnitin,” Turnitin, accessed March 5, 2018, https://www.turnitin.com/.
19

label kuning pada kalimat yang memiliki tingkat kemiripan dengan sumber
rujukan tertentu.26
c. Plagtracker
Aplikasi anti-plagiat Plagtracker dapat diakses langsung secara
online tanpa memerlukan instalasi dari pengguna. Pengguna dapat
menggunakan aplikasi ini secara gratis dengan mengakses aplikasi ini via
situs http://plagtracker.com. Kelemahan aplikasi ini adalah pengguna harus
menyalin terlebih dahulu atau copy paste file yang ingin di scan . Selain
itu, aplikasi ini dalam pemakaian scanning hanya bisa dilakukan sekali
dalam satu hari pemakaian. Jika kita melakukan scan dalam skala jumlah
yang besar, maka pengguna diwajibkan untuk berlangganan akun premium.
Kelebihan aplikasi ini adalah untuk pemilik akun premium dapat
mengakses fasilitas pengecekan grammar 27.
d. Plagiarism Detector
Plagiarism Detector adalah aplikasi berbayar, namun aplikasi ini
memiliki versi trial yang dapat digunakan dengan beberapa batasan
tertentu. Anti-Plagiarism Scanner memerlukan instalasi dari pengguna dan
untuk mengoperasikan aplikasi ini, pengguna harus berada dalam status
online. Aplikasi ini memiliki keistimewaan yang ditawarkan bagi
penggunanya yaitu menyediakan opsi pilihan pengecekan baik via website
maupun dari directory pengguna ataupun dapat digunakan keduaduanya.
Keistimewaan tersebut dapat diperoleh jika pengguna telebih dahulu harus
berlangganan aplikasi tersebut. Untuk versi demo, pilihan yang hanya
diperbolehkan adalah melakukan pengecekan berbasis internet. Untuk
batasan pengecekan ide,.28

26
Scan My Essay, “Viper Anti Plagiarism Scanner,” Viper Anti Plagiarism Scanner,
accessed March 5, 2018, http://www.scanmyessay.com.
27
Devellar, “Plagtracker,” Plagtracker, accessed June 3, 2018, http://plagtracker.com.
28
Skyline, “Plagiarism Detector,” Plagiarism Detector - World’s standard in Plagiarism
Detection, accessed June 3, 2018, https://plagiarism-detector.com.
20

C. Pengertian Karya tulis ilmiah


Pada dunia pendidikan, karya tulis ilmiah atau sering disebut karya ilmiah
bukan menjadi hal yang tak asing lagi, apalagi bagi sebagian mahasiswa. Hampir
setiap hari mahasiswa dihadapkan dengan membuat sebuah karya ilmiah berupa
laporan, makalah, praktikum dll. Adapun pengertian karya ilmiah menurut para
ahli: Tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu permasalahan tertentu,
atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu
secara utuh, teratur dan konsisten.29
Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. 30 karya
ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian,
dan pengetahuan oranglain sebelumnya.31
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah
merupakan sebuah naskah yang membahas segala persoalan-persoalan ilmiah
berdasarkan fakta, kepustakaan, pengalaman dan observasi yang ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar.
1. Jenis-jenis Karya Ilmiah
Karya ilmiah merupakan hasil dari suatu kegiatan ilmiah. hal ini, yang
membedakan adalah materi, susunan, tujuan serta banyak dan singkatnya
penjelasan karya ilmiah. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
a. Karya Ilmiah Pendidikan
Karya ilmiah pendidikan digunakan sebagai tugas untuk
merangkum hasil pelajaran, menganalisis suatu masalah berdasarkan hasil
penelitian, serta sebagai bentuk persyaratan mencapai suatu gelar
pendidikan. Karya ilmiah pendidikan mempunyai beberapa macam

29
Munawwar Syamsudin, Dasar-Dasar Dan Metode Penultsan Ilmiah. (Surakarta:
Sebellas Maret University Press, 1994).
30
Brotowidjoyo, Penulisan Karangan Ilmiah.
31
Dwiloka Bambang, Teknik Menulis Karya Ilmiah (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta,
2005).
21

bentuk dan jenis berdasarkan fungsi dari karya itu sendiri, yaitu
diantaranya adalah:
1) Paper (karya tulis) atau yang lebih popular berisi ringkasan atau
resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatau
ceramah yang diberikan olah dosen kepada mahasiswanya Tujuan
pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil
intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen.
2) Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan pendapat orang lain yang ditulis oleh mahasiswa
sebagai syarat mendapat gelar sarjana S-1. Pendapat yang diajukan
harus didukung oleh data dan fakta empirik-objektif berdasarkan
penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak
langsung (studi kepustakaan). Pembahasan dalam skripsi harus
dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah, yaitu logis dan empirik.
3) Tesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendlam daripada
skripsi. Tesis merupakan syarat untuk mendapat gelar magister (S-2).
Penulisan tesis bertujuan mensintesiskan ilmu yang diperoleh dari
perguruan tinggi guna memeperluas khazanah ilmu yang telah
didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah ini terutama berupa
temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam
tentang suatu hal yang menjadi tema tesis tersebut.
4) Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil
yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan fakta akurat dan
analisis terinci. Dalil yang dikemikakan biasanya dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji
pada perguruan tinggi. Penemuan penulis menggunakan metode
penelitian mendalam terhadap tema disertasi yang berasal dari penulis
sendiri.
22

b. Karya Ilmiah Penelitian


berikut ini merupakan karya ilmiah penelitian menjadi bebrapa
jenis, yaitu:
1) Makalah Seminar
Adalah karya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas
suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar.
Makalah seminar besiri hasil penelitian atau pemikiran murni dari
penulis dalam membahas dan memecahkan masalah yang dijadikan
topik dalam forum seminar.
2) Laporan Hasil Penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah ilmiah yang
cara penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa
dikelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari
suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
3) Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian adalah karya tulis ilmiah berupa ringkasan dari
hasil penelitian yang kemudian diunggah melalui media elektronik
secara online untuk dipublikasikan.32

32
Zaenal Arifin, Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah (Jakarta: Grasindo, 2003).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan pendekatan penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memiliki tingkat kritisme yang
lebih dalam semua proses penelitian. 33 Semenatara menurut Sulistyo Basuki
dalam Lulu Andani Aziz menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah
penelitian yang memandang suatu peristiwa dan fenomena yang berbeda dan
tidak dapat digeneralisasikan. Berdasarkan jenis penelitian, penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan atas usaha untuk
mencari deskriptif yang sesuai dan memadai untuk semua aktivitas, objek, proses
dan manusia. Penelitian deksriptif mengkaitkan dengan mengumpulkan fakta dan
identifikasi diantara variabel .34
Penelitian ini juga menggunakan studi kasus, yaitu mengkaji secara
mendalam tentang peristiwa, lingkungan dan situasi tertentu yang
memungkinkan memahami satu hal. Alasan penggunaan pendekatan ini adalah
ingin mengetahui lebih dalam tentang sejauh mana peran Pustakawan dalam
menggunakan teknologi Turnitin serta mendalami masalah-masalah apa saja
yang ada dihadapi pustakwan dalam menggunakan aplikasi Turnitin berdasarkan
peristiwa, lingkungan maupun situasi dari manusia itu sendiri. Kemudian dapat
mengetahui peran Pustakawan yang menggunakan hak akses langsung
menggunakan Turrnitin dan menjelaskan apa saja yang sudah di
implementasikan di dalam aplikasi Turnitin.

33
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2009).
34
Lulu Andarini Aziz, Ana Irhandayaningsih, and Amin Taufiq Kurniawan, “Upaya
Perpustakaan Dalam Mengurangi Plagiarisme Pada Karya Ilmiah Mahasiswa,” Jurnal Ilmu
Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Vol. 4, No. 3 (July 2015): 1-13 hlm.

23
24

B. Sumber Data
Sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang peneliti
mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam sebuah
penelitian. Sumber data dapat diperoleh dari lembaga atau situasi sosial,
subjek/informan, dokumentasi lembaga, badan, atau historis. 35 Sumber data
adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain. Sumber data terdiri dari dua sumber, yaitu;
1. Sumber Data Primer
Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu dengan
melakukan observasi. Observasi yang dilakukan adalah dengan melihat
langsung pustakawan mengakses langsung aplikasi Turnitin. Dan
wawancara dari informan langsung terutama Pustakawan Perpustakaan
Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memengang kendali hak
akses terhadap Turnitin. Berikut ini merupakan daftar tiga narasumber
yang menjadi sumber data primer:
No Nama Jabatan
1 Amrullah Hasbana S.Ag., SS., Kepala Perpustakaan
MA.
Pusat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2 Ulpah Andayani, S. Ag, SS, Sub Koordinator
M.Hum
Layanan Teknis dan
Kerjasama
3 Septian Nurhakim S.IP Pustakawan Staff
Layanan Referensi
Tabel 3.1:Data Primer
2. Sumber Data Sekunder
Merupakan data yang didapatkan secara tidak langsung. Data
sekunder bersumber dari beberapa teori terkait dengan topik yang diteliti,
atau dari buku, jurnal, artikel, yang membahas tentang topik yang diteliti.

35
Pupu S. Rahmat, “Penelitian Kualitatif,” Equilibrium Vol 5 No 9 (2009): 1–8.
25

C. Kriteria Informan
Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi berdasarkan
situasi dan kondisi latar penelitian36. Adapun beberapa informan yang akan
dijadikan sebagai informan yang relevan dengan topik penelitian adalah
sebagai berikut:
NO Jabatan Jumlah
1 Kepala Perpustakaan Pusat UIN Syarif 1
Hidayatullah Jakarta
2 Sub Koordinator Layanan Teknis dan 1
Kerjasama
3 Pustakawan Staff Layanan Referensi 1
Jumlah 3
Tabel 3.2: Data Narasumber atau Informan

Kepala Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta peneliti pilih


dengan alasan yang bersangkutan dianggap sebagai orang yang bertanggung
jawab dalam hal pengadaan aplikasi Turnitin. Yang kedua alasan peneliti
memilih Sub Koordinator Layanan Teknis dan Kerjasama karena beliau
merupakan bagian dari mengkordinasikan aplikasi Turnitin yang dipegang
kendali oleh beliau dan berperan serta menjadi akun administrator yang
mengawasi langsung penggunaan aplikasi Turnitin. yang ketiga merupakan
salah satu pustakawan staff layanan referensi dipilih dengan alasan ingin
memperdalam informasi langsung dari pustakawan yang dapat memegang hak
akses Turnitin.

36
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya,
2016).
26

D. Teknik Analisis Data


Untuk menganalisis data kualitatif, diperlukan adanya beberapa teknik
analisis data yaitu;
1. Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu 37 .Dengan kata lain proses reduksi data ini
dilakukan oleh peneliti secara terus menerus saat melakukan penelitian
untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari data yang diperoleh dari hasil
penggalian data.
2. Penyajian data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan 38 . Langkah ini dilakukan
dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. hal ini dilakukan dengan
alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif
biasanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa
mengurangi isinya.

37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R & D (Bandung: Alfabeta,
2010).
38
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif Dan
Kuantitatif (Jakarta: Erlangga, 2009).
27

E. Jadwal dan tempat penelitian


Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang berada di jalan Ir. H juanda No.95. penelitian berlangsung selama 2
minggu terhitung dari awal bulan juni sampai akhir bulan juli 2018. Adapun
alasan mengambil tempat penelitian di Perpustakaan Pusat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta karena Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sendiri memiliki dan berlanggan alat cek plagiasi Turnitin dan sebagaimana juga
Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pihak yang bertanggung
jawab dalam hal pengadaan aplikasi Turnitin.
Berikut ini merupakan tabel jadwal kegiatan yang telah dilakukan selama
penyusunan penelitian skripsi ini:
Bulan Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan
Pengajuan
proposal
Seminar
proposal
Konsultasi
dosen
pembimbing
Penelitian
lapangan,
analisa data
dan
kesimpulan
Pengesahan
skripsi

Tabel 3.3 : Jadwal Kegiatan Penelitian


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian


1. Sejarah Turnitin
Turnitin adalah jenis layanan software pendeteksi plagiarisme berbasis
internet yang diluncurkan pada tahun 1997. Turnitin menyediakan instruktur
dengan aplikasi untuk melibatkan siswa dalam proses penulisan, memberikan
feedback yang dipersonalisasi, dan menilai kemajuan siswa dari waktu ke waktu.
Turnitin digunakan oleh lebih dari 30 juta siswa di 15.000 institusi di 150 negara.
Perusahaan induk Turnitin, iParadigms LLC, menjalankan situs web informasi
Plagiarism.org dan juga menawarkan layanan pendeteksian plagiarisme serupa
sebagai editor surat kabar dan penerbit buku dan majalah yang disebut
iThenticate. Alat-alat lain yang disertakan dengan Turnitin adalah GradeMark
(penilaian dan umpan online) dan PeerMark (layanan peer-review). Turnitin
merilis write cycle suite pada 3 Februari 2009, yang membundel layanan
Orisinalitas Memeriksa dengan alat penilaian online GradeMark dan alat
PeerMark.39
Turnitin merupakan aplikasi yang banyak digunakan oleh perguruan
tinggi di dunia terutama untuk mengecek tingkat keaslian atau orisinalitas suatu
karya. Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk menjamin tingkat keaslian suatu
karya akademik sebelum dipublikasi atau diterbitkan sehingga para civitas
akademika dari perguruan tinggi yang bersangkutan dapat terhindar dari tindak
plagiarisme. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, efektifitas penggunaan
aplikasi Turnitin dalam 5 tahun terakhir menyentuh angka 39 %. Penelitian
dilakukan terhadap 55 juta karya mahasiswa dari 1003 perguruan tinggi di
Amerika Serikat menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi ini telah membantu
menurunkan tingkat ketidakaslian suatu karya hingga 39 % selama kurun waktu 5
tahun.40

39
Turnitin LLC, “Turnitin,” accessed March 5, 2018, www.Turnitin.com
40
Turnitin LLC, “The Effectiveness of Turnitin in Higher Education,” The Effectiveness
of Turnitin in Higher Education, accessed October 16, 2018,
http://go.turnitin.com/paper/effectiveness-turnitin-higher-education dalam Handayani,
“Penggunaan Software Turn It In Untuk Mendeteksi Tindakan Plagiarisme.”

28
29

2. Module Turnitin
Aplikasi Turnitin memiliki berbagai macam module yang tersedia di
dalam produk Turnitin, berikut ini beberapa module yang ada di dalam Turnitin
diantaranya sebagai berikut:
a. Originality Check
Merupakan module pengecekan dan perbandingan yang dilakukan
oleh aplikasi Turnitin berdasarkan informasi dalam repository yang
digunakan oleh Turnitin. Hasil perbandingan akan disajikan melalui
format data laporan orisinal yang mudah untuk dibaca dan dipahami.
b. Grade Mark Digital
Merupakan module yang melakukan penandaan tugas mahasiswa
secara digital lalu ditinjau kembali oleh instructor sebagai penilaian dari
hasil tugas mahasiswa yang telah ditandai. Untuk mengetahui hasil,
mahasiswa dapat masuk ke profil pengguna Turnitin.
c. Peer Mark
Merupakan module tentang pembagian tugas mahasiswa untuk
direview kepada rekan-rekan berdasarkan respon bebas dan skala
pertanyaaan yang telah dibuat oleh instruction.peer review dapat
dilakukan dengan disertai dengan identitas maupun anonim.
d. Grade Book
Merupakan module yang digunakan untuk melacak kinerja
mahasiswa dalam kelas yang dibuat dalam Turnitin dan memberikan
informasi kepada mahasiswa.41
e. Tingkatan Akun Turnitin
Turnitin memilki beberapa tingkatan akun pengguna dan berikut
ini merupakan tingkatan akun pengguna diantaranya sebagai berikut:
1) Administration
Adalah merupakan staf tertinggi dari tingkatan akun Turnitin.
Tugas yang dilakukan administration adalah dapat mengaktifkan atau

41
Turnitin LLC, “Turnitin,” accessed March 5, 2018, www.Turnitin.com
30

menonaktifkan hasil pada suatu account, merubah settingan,


menambahkan ataupun menghapus account instruction.
2) Instruction
Adalah istilah yang digunakan untuk pemegang akun seperti
dosen, guru maupun asisten yang dapat membantu mahasiswa dalam
memanfaatkan Turnitin dan berhak melakukan pengecekan langsung
terhadap tugas mahasiswa. Berikut ini beberapa tahapan panduan
sebagai Instruction:
a) Membuat Profil Pengguna
31

Gambar 4.1: membuat profil pengguna

b) Menambahkan Kelas

Gambar 4.2 : Panduan Menambahkan Kelas


32

c) Membuat Tugas

Gambar 4.3 : Panduan Membuat Tugas


33

f. Students
Adalah istilah yang digunakan untuk pemegang akun seperti
mahasiswa atau pengguna yang dapat bergabung dalam suatu kelas yang
dibuat oleh instruction dan mahasiswa sebagai akun student harus
memiliki kelas nomor ID dan password pendaftaran kelas. Instruktur juga
dapat mendaftarkan mahasiswa satu persatu dengan menggunakan email
dari mahasiswa. Berikut ini merupakan tahapan pendaftaran mahasiswa
yang dilakukan oleh instuktur:

Gambar 4.4: Panduan Mendaftarkan Mahasiswa


34

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Peran Pustakawan Terhadap Implementasi Turnitin
Setiap suatu penerapan yang akan dilakukan sudah pasti tidak jauh
dengan bagaimana penerapan tersebut sejauh mana telah diterapkan dan
dijalakan oleh seseorang yang berperan untuk menerapkan sesuatu. Pada
konteks penelitian ini, peneliti mencari tahu sudah sejauh mana peran-
peran pustakawan di Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mengimplementasikan atau menerapkan aplikasi Turnitin di Perpustakaan
Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut ini merupakan beberapa
peran yang telah dilakukan pustakawan dalam mengimplementasikan
aplikasi Turnitin:
a. Peran Pustakawan dalam hal Inisatif Mengadakan Turnitin
Inisiatif merupakan sebuah kemampuan dimana seseorang
melakukan sesuatu tanpa adanya pemberitahuan dari orang lain dan
berusaha melakukan sesuatu yang dibutuhkan sekitar dengan
berusaha dalam melakukan pergerakan dalam melakukan sesuatu
disaat keadaan sulit.
Pada penerapannya diperpustakaan, pustakawan juga harus
dituntut aktif dan inisiatif dalam memperkenalkan layanan yang
ada di perpustakaan kepada pemustaka agar dapat memanfaatkan
layanan tersebut secara maksimal. Selain memperkenalkan
layanan, contohnya pustkawan harus mempunyai inisiatif
bagaimana caranya memperkenalkan layanan jurnal online kepada
pemustaka agar dapat bisa dimanfaatkan langsung oleh pemustaka.
inisiatif juga dapat tumbuh berdasarkan sebuah kepedulian tentang
sebuah masalah salah satunya adalah inisitatif dalam hal
menghindari plagiarisme.
Perpustakaan pusat UIN Syarif Hidayatullah dalam hal ini
menjadi inisiator dalam mengadakan aplikasi cek plagiasi Turnitin
seperti yang telah dikatakan oleh AH:
”Perpustakaan sudah berperan sebagai inisiator dalam hal
mengadakan Turnitin sebagai bagian dari mengawal mutu karya
35

tulis akademik di kampus dan juga memberikan fasilitas kepada


dosen yang ingin menggunakan aplikasi turnitin umtuk kebutuhan
dosen dalam mengecek karya mahasiswa maupun karya dosen
sendiri .” (AH).
Informasi yang telah disampaikan narasumber AH
menjelaskan bahwa perpustakaan sudah menjadi bagian dari
inisiator pengadaan aplikasi Turnitin. hal tersebut didasarkan atas
kepedulian perpustakaan pusat terhadap pentingnya meningkatkan
mutu karya ilmiah mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain itu, perpustakaan juga ingin memfasilitasi dosen diseluruh
civitas akademika yang ingin memanfaatkan aplikasi turnitin untuk
menunjang kebutuhan dosen dalam mengecek karya mahasiswa
jika memang dibutuhkan dalam perkuliahan lalu dosen tersebut
bisa mengecek plagiasi karya mahasiswa menggunakan aplikasi
turnitin dan dosen pun juga secara pribadi bisa melakukan cek
plagiasi karyanya menggunakan aplikasi Turnitin.
Maka dari itu, perpustakaan pusat juga berinisiatif
memberikan hak akses akun Turnitin kepada seluruh fakultas
maupun prodi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk
dimanfaatkan masing-masing oleh setiap prodi untuk menunjang
kebutuhan untuk melakukan cek plagiasi menggunakan turnitin.
setiap prodi masing-masing mendapatkan satu akun turnitin dan
kemudian akun tersebut bisa digunakan bersama-sama secara
bergantian. Pengajuan akun sebagai insturctor bisa diajukan
melalui administrator.

b. Peran Pustakawan dalam hal Mengawal Mutu Karya Ilmiah


Mutu karya ilmiah adalah gambaran dari penerapan kaidah-
kaidah ilmiah dalam menyajikan hasil penelitian. Karya ilmiah
harus mengikuti beberapa rambu-rambu penulisan ilmiah baik
secara internal maupun eksternal. Rambu internal meliputi, karya
ilmiah harus memiliki informasi benar, akurat dan absah, penyajian
36

penelitian berdasarkan hasil kejujuran, dapat dipahami peneliti


lain, bahan pustaka yang didapat dalam menulis karya ilmiah harus
sesuai dengan syarat keilmiahan yaitu benar dan akurat. Sedangkan
rambu eksternal meliputi kewajiban peneliti menyebarluaskan hasil
temuannya melalui majalah, dikelola penerbit dan terdaftar
didalam pusat dokumentasi yang ditunjuk secara nasional.42
Pada penerapan diperpustakaan, sebelumnya narasumber
AH menjelaskan bahwa selain perpustakaan sebagai inisiator
pengadaan turnitin, pustakawan juga mengawal mutu penulisan
karya ilmiah. Dalam hal mengawal karya ilmiah, menurut pendapat
narasumber AH menjelaskan bahwa:
“untuk mengawal karya ilmiah, pustakawan dalam hal ini
harus paham dan mengetahui etika penulisan karya ilmiah
yang baik dan benar salah satunya adalah pustakawan
harus memahami teknik parafase yang berguna untuk
menghindari kesamaan similarity teks dengan karya
lainnya dan tidak dianggap sebagai hasil plagiat karena
kesamaan similarity nya”(AH)
Beberapa hal telah dijelaskan oleh narasumber AH tentang
bagaimana peran pustakawan mengawal karya ilmiah. Dari
informasi tersebut dijelaskan untuk mengawal sebuah karya ilmiah,
pustakawan harus memahami bagaimana etika penulisan karya
ilmiah seperti penyantuman pengutipan sumber harus jelas dengan
memberikan kutipan dan menyertakan sumber referensi dan
memahami apa itu teknik parafase pada karya ilmiah. Teknik
parafase sendiri sangat berguna untuk meminimalisir tingkat
kesamaan similarity teks dengan karya lainnya yang akan dicek
menggunakan aplikasi Turnitin.
Pengetahuan tersebut telah diterapkan sebagai bagian dari
mengawal karya ilmiah dan sebagai pengetahuan untuk
mendampingi penulis karya ilmiah baik mahasiswa maupun dosen

Soehardjan M, “Pengertian Tentang Mutu Karya Tulis Ilmiah,” Jurnal Perpustakaan Pertanian
42

Vol 9 No.1 (2000): hlm 18-21.


37

yang membutuhkan pendampingan pustakawan dalam hal


mengawal karya ilmiah agar terhindar dari plagiat. Salah satu
contoh penerapaannya ketika itu narasumber AH memberikan
sedikit informasi bahwa saat itu ia sedang dibutuhkan untuk
membantu seorang calon professor yang ingin dibantu dalam hal
penelusuran informasi untuk kebutuhan disertasinya dan
pustakawan berperan mengawal dan memberikan pengetahuan
tentang etika penulisan yang baik dan bagaimana strategi
menelusuri informasi yang dibutuhkan sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan secara benar dengan melalui e-resources yang
sudah dilanggan oleh perpustakaan pusat.

c. Peran Pustakawan Sebagai Penyelenggara Pendidikan


Pemakai (Users Education)
Pustakawan memiliki peran penting dalam hal
menyelenggarakan kebutuhan pendidikan pemakai agar pengguna
dapat terampil menelusuri informasi yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan pemustaka dan lebih utamanya lagi adalah informasi
tersebut didapat dengan cara yang baik tanpa ada pelanggaran
plagiarisme. Pendidikan yang telah diberikan sejauh ini adalah
bagaimana strategi penelusuran informasi yang tepat melalui jurnal
online yang berlangganan Perpustakaan Pusat dan memberikan
pemahaman kepada pemustaka tentang bagaiamana tata cara
kinerja Turnitin melakukan cek plagiasi
Adapun disini beberapa peran yang telah dilakukan oleh
pustakawan dalam menyelenggarakan pendidikan pemakai aplikasi
Turnitin menurut narasumber AH adalah:
“Dalam menyelenggarakan pendidikan pengguna, pustakawan
juga berperan sentral melakukan sosialisasi menggunakan
Turnitin pustakawan juga intens melakukan pelatihan dari
permintaan fakultas diantaranya FEB, FST, FISIP dan juga
mengundang perwakilan dari semua jurusan terutama
38

pustakawan untuk menghadiri sosialiasi perpustakaan pusat


tentang aplikasi Turnitin.”(AH)

Berikut ini merupakan kegiatan pendidikan pengguna yang


telah dilakukan di perpustakaan pusat:

Gambar 4.5: Kegiatan pelatihan Online Journal dan pemanfaatan


Turnitin Pada Tanggal 29 September 2017 di Perpustakaan Pusat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Peran Pustakawan Sebagai Administrator


Pustakawan memiliki peran dalam mengatur manajemen.
Pada penerapan yang telah dilakukan pustakawan dalam hal
manajemen pada implementasi turnitin, pustakawan telah berperan
aktif terutama dibagian Sub Koordinator Layanan Teknik dan
Kerjasama telah berperan dalam mengawal akun-akun Turnitin
yang telah tersebar dibeberapa fakultas maupun prodi dan akun
tersebut nantinya akan dipantau langsung melalui administration
hal tersebut disampaikan oleh narasumber AH:
“pustakawan juga berperan aktif dalam mengawal akun Turnitin
sebagai admin yang bertindak sebagai yang mengawalinya adalah
super admin yang dipegang kendali oleh ibu Ulpah. “ (AH)
Pernyataan yang telah disampaikan oleh narasumber AH
menjelaskan bahwa salah satu peran yang dilakukan pustakawan
yang bertindak sebagai administrator yang bertugas memantau
langsung pengguna akun Turnitin yang tersebar dibeberapa
fakultas maupun prodi. Administrator juga memiliki wewenang
39

untuk menonaktifkan pengguna akun Turnitin. Hal tersebut dapat


dilakukan jika pengguna akun dinilai pasif, maka akun tersebut
akan diberikan kepada yang membutuhkannya sewaktu-waktu
memang akun tersebut diinginkan oleh pengguna lain dan juga jika
pengguna akun tersebut terlalu aktif menggunakan, maka
administrator berhak menonaktifkan akun tersebut dengan alasan
orang tersebut sudah mendominasi penggunaan aplikasi turnitin
secara terus menerus.

e. Peran Pustakawan Sebagai Penyelenggara Sosialisasi Aplikasi


Tunritin
Peran pustakawan sebagai penyelenggara sosialisasi
Turnitin sudah memiliki beberapa strategi agar sosialisasi yang
telah dilakukan pustakawan telah sampai pada tujuan dari
perpustakaan dalam hal mengadakan aplikasi Turnitin. beberapa
langkah yang telah dilakukan pustakawan dalam hal
menyelenggarakan sosialisasi aplikasi Turnitin menurut pendapat
narasumber AH dan SN :
“kita melakukan sosialisasi terus secara komunikasi formal maupun
informal. Melalui formal misalnya kita meberitahui informasi lewat
akun dan website kita tentang apa yang kita langgan termasuk
Turnitin seperti jurnal dan menerbitkan pedoman buku tentang
penggunaan aplikasi Turnitin. Melalui informal kita memberitahukan
kepada dosen maupun civitas akademika melalui whats app grup,
melalui perpustakaan , dan sosialisasi sangat disambut fakultas untuk
dimintai tolong untuk sosialiasi tentang Turnitin.” (AH)

“langkah-langkah nya kita melakukan promosi kepada mahasiswa


dan dosen dalam menggunakan Turnitin dalam melakukan cek
plagiarisme. Promosi ditujukan juga kepada mahasiswa baru untuk
memperkenalkan bahwa perpustakaan telah berlangganan aplikasi
turnitin untuk mengecek plagiasi.” (SN)
40

Pada informasi yang telah disampaikan oleh AH maupun


SN menjelaskan bahwa, selain sudah melakukan kegiatan
sosialisasi dan promosi tentang aplikasi turnitin, Perpustakaan
Pusat UIN Syarif Hidayatullah jakarta juga sudah menerbitkan dan
mensosialisasikan buku panduan penggunaan turnitin dan dengan
dilengkapi dengan panduan penelusuran database online.

Gambar 4.6: Buku Pedoman Panduan Penelusuran Database


Online dan Turnitin

Pada isi buku tersebut, terdapat beberapa online jurnal yang


telah dilanggan oleh perpustakaan pusat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan bisa diakses langsung oleh mahasiswa. Berikut ini
beberapa jurnal yang telah dilanggan oleh perpustakaan pusat UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta:
1) J-Stor Complete Edition
Adalah database akademik yang berisi tulisan-
tulisan yang berasal dari artikel jurnal maupun buku.
Cakupan Jstor adalah bidang sosial, humaniora maupun
keislaman.
41

2) Oxford University Press e-Journal


Adalah database online yang berisi lebih dari 300
jurnal dalam bidang humaniora, ilmu-ilmu sosial,
hukum, sains, dan matematika, kedokteran dan ilmu
kesehatan.
3) Cambridge University Press E-Journal
Merupakan database yang berisi jurnal elektronik
dan buku elektronik yang dapat diakses secara online
dalam satu platform yang sama. Database ini mencakup
subyek bidang sosial dan humaniora, pendidikan, ilmu
politik, sosiologi, linguistik, kriminologi dan bidang
sains seperti bioetika, computer, kimia, matematika dan
lainnya.
4) ArabWorld Research Sources
Adalah database online yang mencakup bidang
kajian-kajian arab, kajian timur tengah yang disajikan
dengan full teks.

f. Peran pustakawan Dalam Membangun Kesadaran Pentingnya


Menghindari Plagiarisme
Beberapa peran sudah dilakukan oleh pustakawan, baik
dalam inisatif, mengawal mutu karya ilmiah, maupun bertindak
sebagai administrator pada aplikasi turnitin. Dari beberapan peran
tersebut pastinya sudah dirasa memiliki pengaruh bagi pemustaka
untuk membangun kesadaran pentingnya menghindari plagiarisme
Dalam hal ini AH dan SN juga menyampaikan pendapat nya
tentang pandangan mereka dalam hal membangun kesadaran
pentingnya menghindari plagiarisme:
“dengan adanya Turnitin ini maka mahasiswa dan dosen semakin
sadar dan ulet betapa pentingnya menghindari similarity dan tidak
bisa lagi mengklaim tulisan orang lain dengan mempublikasikan
tulisan yang telah dilklaim dan mahasiswa tidak bisa mengambil
kata-kata orang lain dan selama itu sudah dipublish di repository
42

dan sudah di cek plagiasi maka akan terlacak karya tersebut sama
dengan yang ada di repository semakin orang akan menyadari itu,
maka orang akan lebih berhati-hati membuat karya ilmiah. Dan
jangan sampai karna hal tersebut, karya tersebut akan ditarik
karena bermasalah plagiat.”(AH)

“sangat berpengaruh mereka menjadi lebih takut untuk menulis


tulisannya yang dianggap plagiat. Setelah perpustakaan sudah
melanggan Turnitin, mereka menjadi lebih berhati-hati dalam
menulis karya ilmiah. Jika memang pemustaka butuh bimbingan,
saya siap untuk melayaninya dengan atas izin pimpinan kepala
perpustakaaan.” (SN)

Dari beberapa pendapat mereka, dapat dijelaskan bahwa


untuk membangun sebuah kesadaran kepada pemustaka tentang
pentingnya menghindari tindak plagiarisme, pustakawan dapat
memberikan contoh kepada pemustaka bagiamana cara mengindari
tindak plagiasi dengan cara memperhatikan etika penulisan dan
juga mengingatkan kembali kepada pemustaka tentang jeratan
hukum yang berlaku jika terbukti melakukan plagiat.

2. Cara Pustakawan Dalam Menenetukan Aplikasi Turnitin untuk


Pengecekan Plagiasi
a. Melakukan Kajian Terhadap Kegunaan Turnitin Yang di
Tawarkan Vendor
Kajian merupakan pemikiran sesuatu lebih lanjut yang diharapkan
dapat menciptakan sebuah kesimpulan yang selanjutnya mengarah
untuk melakukan suatu perbuatan. Dalam setiap kajian, memang tidak
selalu menghasilkan suatu kesimpulan. Namun alangkah baiknya, jika
hasil berpikir tersebut dapat membuat sesuatu yang bermanfaat bagi
orang lain. 43 Dalam penerapan di perpustakaan, kajian juga sering
dilakukan oleh pustakawan sebelum melakukan pengadaaan baik
pengadaan berupa fisik maupun non fisik . Dengan kajian, pustakawan

43
Hmtm Patra, “Apa Itu Kajian,” Apa itu Kajian, September 4, 2017,
http://patra.itb.ac.id/karya/kajian-energi/apa-itu-kajian/.
43

juga dapat menentukan arah dan sikap selanjutnya terkait dengan


proses pengadaan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
Pada penerapaanya diperpustakaan pusat dalam menentukan
turnitin sebagai aplikasi cek plagiasi di perpustakaan pusat,
pustakawan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum memilih
aplikasi turnitin hal ini disampaikan oleh narasumber UH:
“sebelum mengadakan aplikasi tersebut kita melakukan kajian terlebih
dahulu dari pihak vendor juga menawarkan keunggulan-keunggulan
dari Turnitin lalu kemudian kita pelajari penjelasan dari pihak vendor
dari segi prosedur cara kerja dari Turnitin.” (UH)

Penjelasan yang telah disampaikan oleh UH menjelaskan bahwa


sebelum melakukan proses pengadaan turnitin, pustakawan terlebih
dahulu melakukan beberapa kajian. Adapun kajian yang dilakukan
oleh pustakawan adalah mempelajari penjelasan dari pihak vendor
turnitin tentang prosedur cara kerja yang tersedia dari Turnitin,
keunggulan-keunggulan dari turnitin dan temuan plagiat yang
ditemukan menggunakan Turnitin.

1) Prosedur Cara Kerja Turnitin


Turnitin memiliki beberapa gambaran cara kerja dari aplikasi
Turnitin. berikut ini beberapa prosedur cara kerja yang ada pada
aplikasi Turnitin.
a) Membuat Akun
Prosedur pembuatan akun memiliki cara yang berbeda, dari
mulai pemegang akun administrator dibuat melalui vendor
dengan dikirim melalui e-mail, untuk akun Instruction (dosen)
dibuat oleh administrator, dan akun Students ( Mahasiswa) dibuat
oleh dosen. Registrasi akun dapat dilakukan melalui formulir
yang tersedia secara online dengan mengunjungi website www.
Turnitin.com.
44

b) Membuka Aplikasi
Akses aplikasi Turnitin dilakukan dengan browsing
jaringan internet kemudian mengetikan alamat website aplikasi
Turnitin. jika pengguna belum memiliki akun, maka pengguna
harus memiliki akun terlebih dahulu, jika pengguna sudah
memiliki akun, makan pengguna dapat login sesuai dengan
petunjuk gambar tersebut.

Gambar 4.7: Tampilan Awal Aplikasi Turnitin

c) Mengirimkan File (Upload)


Untuk melakukan cek tingkat plagiarisme karya, pengguna
akses dapat mengirimkan file dengan melakukan upload karya.
Pada menu Add as Assigment, pengguna dapat memilih file yang
akan diupload artikel atau file didalam system dengan cara
mengklik submit yang dijelaskan pada gambar.

Gambar 4.8: Tampilan Upload File Karya pada Aplikasi


45

d) Melakukan Customisasi
Melakukan customisasi merupakan langkah strategis dalam
menenetukan tingkat kesamaan suatu karya berdasarkan parameter
yang dijadikan sebagai pedoman.misalnya membatasi jumlah
bibliografi dari daftar yang harus dicek, atau sumber tertentu
Langkah tersebut dinilai efektif karena aplikasi akan
menentukan analisis kesamaan suatu karya dengan karya lain yang
sudah dipublikasikan sesuai parameter yang telah ditentukan.
Setelah langkah tersebut telah dilakukan, sistem akan bekerja
melakukan pencocokan dengan naskah yang lain.

Gambar 4.9: Proses Customisasi Karya Sebelum Cek Plagiasi


Setelah melalui proses customisasi, Turnitin akan menampilkan
hasil cek plagiasi yang sudah diupload karya yang ingin dicek tingkat
plagiasinya berikut ini gambar contoh hasil cek plagiasi yang telah
dilakukan menggunakan Turnitin.44:

Gambar 4.10: Contoh Hasil Cek Plagiasi

44
Ulpah Handayani, “Penggunaan Software Turn It In Untuk Mendeteksi Tindakan Plagiarisme,”
Al-Maktabah Vol, 16 (December 2017): 33-40 Hlm
46

2) Keunggulan-keunggulan Turnitin
Turnitin memiliki beberapa keunggulan yang dimiliki oleh
aplikasi Turnitin. berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh
perpustakaan melalui penjelasan pihak vendor, berikut ini beberapa
keunggulan-keunggulan dari Turnitin:
a) Memiliki Kerjasama Yang Luas
Aplikasi Turnitin sudah memiliki kerjasama yang luas dari
berbagai institusi di dunia dan sudah dipercaya sebagai alat cek
plagiat terbaik karena Turnitin memiliki lisensi resmi iThenticate
sebagai perlindungan hak cipta dari karya tulis yang berkerja sama
dengan Turnitin. Seperti pendapat yang dijelaskan oleh AH, beliau
memberikan pendapat bahwa:
“kalau untuk keunggulannya dapat dilihat dari Turnitin sendiri sudah
memiliki kerja sama dengan beberapa penerbit artikel yang sudah
kerja sama dengan Turnitin dan ini merupakan softawre berbayar dan
tidak adanya batasan dalam mengupload.” (AH)
Seperti yang telah ditakan AH bahwa Turnitin sudah memiliki
kerja sama yang luas diberbagai penerbit artikel online sehingga
dalam membandingan karya ilmiah berbeda dengan aplikasi open
access yang masih minim kerjasama antar penerbit artikel online.
Selain itu juga, Turnitin mampu mengupload karya tulis yang akan
di cek plagiat secara bebas dan tidak dibatasi untuk mengupload
seperti kebanyakan aplikasi-aplikasi yang lainnya yang masih
membatasi jumlah upload.
b) Akses Berbayar Dengan Fitur Yang Lengkap
Turnitin merupakan aplikasi berbayar berlangganan
selama satu tahun dan untuk biayanya bagi sebuah institusi
sangatlah besar biayanya tergantung berapa banyak biayanya maka
hak akses Turnitin akan tersedia sepenuhnya. Saat ini,
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah
berlanggan selama satu tahun dan memiliki hak akses sebanyak 50
akun untuk dibagikan kepada tiap fakultas kemudian dari fakultas
47

dibagikan ke prodi. Senada dengan pendapat dari salah satu


narasumber yaitu SN yang memilki pendapat bahwa:
“keunggulan yang hanya saya ketahui hanya masalah akses berbayar
dibanding untuk aplikasi yang lainnya dan turnitin sudah
menawarkan beberapa fitur produk yang tersedia ketika kita
berlangganan aplikasi turnitin” (SN)
Dari pendapat tersebut dijelaskan keunggulan aplikasi
Turnitin dengan aplikasi yang lainnya adalah aplikasi Turnitin
merupakan aplikasi yang berbayar akan tetapi selain berbayar,
Turnitin Juga memberikan beberapa fitur produk yang tersedia
seperti Originality Check yaitu melakukan cek plagiasi berdasarkan
orisinalitas, Grade Mark yang merupakan penandaan tugas secara
digital, Peer Mark yang merupakan fitur yang berguna untuk
menilai sebuah karya berdasarkan identitas maupun anonim.
c) Pendeteksian Tidak Terbatas
Pendeteksian tidak terbatas merupakan salah satu
keunggulan Turnitin. Aplikasi yang lainnya hanya mencakup
beberapa kata saja untuk melakukan cek plagiarisme kurang lebih
1000 kata saja tiap melakukan pengecekan menggunakan aplikasi
yang lainnya. Hal tersebut menjadi tidak efisien dalam melakukan
cek plagiarisme harus bergantian dengan kata yang lainnya. dengan
aplikasi Turnitin, pengguna tidak terbatasi berdasarkan kata,
melainkan hanya bentuk ukuran karya tulis saja yang
dimaksimalkan. Perbedaan ini merupakan hasil wawancara dari
narasumber UH yang memilki pendapat :
“yang saya tau software yang open dibandingkan dengan Turnitin
sangat jauh dalam hal pengecekan plagiasi yang open hanya
sebatas 1000 kata dan harus berkali kali. Dan tidak adanya
perlindungan terhadap karya hak cipta jika menggunakan aplikasi
open akses”. (UH).
48

3) Temuan Tindak Plagiat dengan Turnitin


Berdasarkan hasil wawancara, dari ketiga narasumber sudah
memiliki pengalaman langsung menggunakan Turnitin. Dari
pengalaman mereka, peneliti mencoba mencari informasi dari ketiga
narasumber tentang jenis plagiat apa saja yang telah ditemukan
ketika menggunakan aplikasi Turnitin. Perlu diketahui lagi bahwa
terdapat beberapa jenis plagiat dalam penulisan karya tulis ilmiah
diantaranya sebagai berikut:
a) Plagiarisme tiap kata per kata, merupakan menyalin kalimat
secara langsung dari sebuah dokumen teks tanpa adanya
pengutipan atau perizinan. Contohnya dalam penerapan
plagiarisme ini sering dijumpai pada penulisan karya tulis ilmiah
yang ditulis tanpa menggunakan tanda pengutipan.
b) Plagiarisme paraphrase, merupakan salah satu teknik penulisan
ulang dengan mengubah kata atau arti, tetapi teks aslinya masih
dapat dikenali. Pengubahan kata dapat dilihat berdasarkan
sinonim dari kata itu sendiri.
c) Plagiarisme sumber sekunder, merupakan perbuatan mengutip
kepada sumber asli yang didapat dari sumber sekunder dengan
menghiraukan teks asli dari sumber yang sebenarnya.
Contohnya jika seseorang mengutip informasi berdasarkan
sumber yang diperoleh dari penulis sebelumnya dan mengambil
sumber berdasarkan referensi yang didapat oleh penulis
sebelumnya, maka penulis tersebut berhak turut serta disebut
karena sudah berkontribusi dalam mencantumkan sumber.
d) Plagiarisme struktur sumber, merupakan
penyalinan/penjiplakan struktur suatu argument dari sebuah
sumber. Contohnya dalam menyalin sebuah argumen disalin
sesuai dengan struktur yang telah dibuat dari penulis
sebelumnya.
49

e) Plagiarisme ide, merupakan penggunaan ulang suatu


gagasan/pemikiran asli dari sebuah sumber teks tanpa
bergantung bentuk teks sumber.
f) Plagiarisme authorship, merupakan pengukuhan nama sendiri
secara langsung pada hasil karya orang lain.45
Berdasarkan pengalaman dari narasumber, salah satu
narasumber pernah menemukan tindak plagiat total tanpa melakukan
kutipan maupun menggunakan alat bantu manajemen sitasi seperti
Mendeley dan Zotero. SN mengatakan hal tersebut demikian bahwa:
“Jenis plagiat seperti mengutip sebuah kalimat dan paragraf yang
sekedar copy paste saja yang sering saya temukan. Yang sering juga
ditemukan seperti footnote yang tidak dibuat dengan aplikasi
manajemen sitasi (mendeley dan zotero).” (SN)
Sedangkan narasumber berikutnya, UH juga menemukan
jenis plagiat yang sama plagiarisme total tanpa adanya proses
pengetikan ulang atau menggunakan teknik paraprhase. UH
mengatakan bahwa:
“Yang ditemukan oleh sistem adalah similarity yang terdapat
beberapa sumber, yang selama ini saya temukan macam-macam
seperti kesamaan pada referensi dan pengungkapan-pengungkapan
seperti small sources dan juga sering menemukan tulisan hanya
sekedar copy paste total dan tidak mencantumkan sebagai ide yang
dikutip oleh orang lain. Contohnya seperti plagiasi mayor: secara
langsung mengambil kutipan tanpa proses pengetikan ulang tanpa
mencantumkan sumber.” (UH)
Berbeda dengan penjelasan SN, penjelasan UH lebih
menjelaskan ke persamaan kata dengan sumber yang telah dikutip
dan ungkapan-ungkapan kutipan yang hanya copy paste saja tanpa
melewati proses pengetikan ulang dan tanpa mencantumkan sumber
aslinya.

45
Khusna, “Pendeteksi Plagiarisme Dokumen Akademik Mahasiswa Di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.”
50

Kemudian pada narusmber berikutnya, AH juga menjelaskan


beberapa temuan plagiatnya selama ia telah menggunakan aplikasi
Turnitin ia mengatakan bahwa:
“Turnitin sendiri membandingkan karya yang lain, dan dapat
dilihat plagiat jika kata-katanya dinilai sama dalam satu kalimat
maupun paragraf sama dengan karya yang dibandingkan dan
kalimat yang dinilai plagiat dapat ditandai berdasarkan warna
dan dilacak asal informasi yang sama oleh Turnitin.” (AH)
Jadi dapat diartikan bahwa seluruh narusmber yang telah
diwawancarai hampir semuanya menemukan tindak plagiarisme
berdasarkan copy paste total tanpa menyertakan sumber yang
sebeneranya dan pemahaman pengetahuan tentang plagiat sebagian
narasumber tidak begitu banyak mengetahui tentang jenis-jenis
plagiarisme apa saja yang pernah ditemukan di karya tulis ilmiah.
Jadi yang dimaksud dengan pernyataan tersebut adalah
sebagai bentuk aturan yang telah ditulis oleh fakultas tentang standar
batas presentase plagiat, sebelum diketahui apakah mahasiswa
tersebut terbukti melakukan tindak plagiat atau tidak, karya tersebut
harus diuji terlebih dahulu menggunakan aplikasi Turnitin untuk
mengetahui seberapa besar tingkat plagiat yang telah dilakukan
mahasiswa dalam menulis karya ilmiah.

3. Kendala Yang Dihadapi Saat Menggunakan Aplikasi Turnitin


a. Kelemahan Aplikasi Turnitin
Setiap aplikasi baik itu yang berlanggan maupun yang tidak
berlangganan memiliki sisi kelemahan masing-masing. Dan dari
kelemahan itu pula, merupakan sebuah masukan bagi vendor
maupun development aplikasi sebagai masukan atas kelemahan
aplikasi yang telah dibuat dari pihak development aplikasi.
Adapun temuan dalam penelitan tentang masalah kelemahan
dari aplikasi Turnitin dari ketiga narasumber memiliki pandangan
yang berbeda-beda terkait dengan kelemahan pada aplikasi Turnitin
diantaranya adalah sebagai berikut:
51

1) Membaca Frase Secara Mengulang-ulang


Salah satu masalah yang ada pada Turnitin adalah
masalah pendeteksian frase yang terus mengulang-ulang.
Masalah ini disampaikan oleh salah satu narasumber yaitu AH.
Beliau menjelaskan bahwa:
“Pengalaman saya sudah menggunakan Turnitin dengan
masalah yang saya rasakan adalah seperti masalah frase
(kalimat) yang dikeluakan berturut turut tapi tidak dianggap
similar yang sudah di exclude masih sering menjadi temuan
indikasi plagiat.” (AH)
Dari pengalaman permasalahan yang telah ditemukan
dalam aplikasi Turnitin oleh AH dijelaskan bahwa, ketika ia
melakukan scan sebuah karya ilmiah yang padahal isinya
ditemukan sepuluh kalimat yang diniliai berturut-turun
digunakan padahal kalimat tersebut belum tentu dinilai plagiat
namun akan tetapi, sistem Turnitin sendiri menganggap bahwa
tindakan tersebut plagiat walaupun kata tersebut sudah di masuk
ke proses exclude.
2) Penggunaan Hanya Bisa Dilakukan untuk Satu Kali Upload
Cek Plagiasi
Kelemahan selanjutnya yang dimilki Turnitin adalah
untuk melakukan scanning plagiarisme menggunakan Turnitin,
karya tulis yang ingin di cek tingkat plagiatnya menggunakan
Turnitin hanya bisa digunakan satu kali pada setiap karya yang
berbeda. Jika kita melakukan lebih dari sekali, maka system akan
membaca dan membandingkan karya sebelumnya sehingga hasil
presentase plagiatnya akan berbeda dan akan semakin meningkat.
SN merupakan narusmber yang merasakan pengalaman tentang
kelemahan dari Turnitin pernyataannya bahwa:
“Kelemahan dari Turnitin ini hanya bisa satu kali upload karya
tulis kita lalu disimpan oleh Turnitin kemudian kalau kita
melakukan cek karya tulis yang sama akan dianggap plagiat
dengan karya tulis sebelumnnya.” (SN)
52

3) Kelemahan Jaringan dan Maksimal Ukuran File Yang


Diupload
Jaringan memang merupakan suatu hal yang sudah tidak
asing lagi sebagai salah satu kelemahan dalam pengoprasian
sebuah aplikasi. Hampir semua aplikasi yang online pastinyaa
bergantung dengan yang namanya jaringan. Sama halnya dengan
aplikasi Turnitin, untuk mengupload karya tulis yang ingin discan
untuk dilacak plagiatnya, dibutuhkan koneksi jaringan internet
untuk mengetahui hasilnya karena aplikasi Turnitin juga terhubung
dengan beberapa sumber informasi untuk membandingkan karya
tulis yang sedang dalam proses scanning dengan karya yang
bersumber di internet.
Selain jaringan, jumlah ukuran file untuk mengupload
karya tulis kedalam Turnitin juga harus diperhatikan. Memang
Turnitin untuk masalah upload pastinya sudah sangat bebas tetapi,
tergantung juga ukuran filenya. Jika file semakin besar, maka
waktu untuk hasil presentase plagiatnya mungkin membutuhkan
waktu yang banyak dan tidak langsung ketahuan hasilnya. Hal
tersebut disampaikan oleh salah satu narasumber UH.

b. Kesalahan Pustakawan Dalam Menggunakan Turnitin


Setiap pekerjaan pastinya memilki sebuah resiko yang besar.
Resiko yang dihadapi oleh setiap pekerja adalah bentuk sebuah kesalahan
baik kesalahan yang fatal maupun yang tidak sama sekali. Maka dari itu,
dalam pekerjaan, diperlukan kerjasama dan saling menjaga komunikasi
antar pekerja agar dalam melakukan sesuatu tidak membuat sebuah
kesalahan dikarnakan masalah miskomunikasi.
Pada penelitian ini, difokuskan mencari tahu kesalahan apa saja
yang pernah pustakawan alami saat sedang mengoprasikan aplikasi
Turnitin. Dari ketiga narasumber yang diwawancarai tentang masalah
tersebut, salah satu narasumber menjelaskan bahwa tidak ada masalah bagi
53

pustakawan menggunakan aplikasi Turnitin hal tersebut dijelaskan oleh


narasumber AH yang menjelaskan bahwa:
“Sangat kecil pustakawan melakukan kesalahan dalam mengecek aplikasi
Turnitin dan pustakawan sendiri hanya menyarankan dengan siasati
dengan mengetik ulang agar terhindar dari plagiat” (AH)
Menurut pendapat beliau, untuk saat ini ia melihat sangat kecil
peluang pustakawan melakukan kesalahan dilapangan. Karena
Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah membuat buku
pedoman untuk tata cara menggunakan aplikasi Turnitin. Jadi,
menurtunya, belum pernah pustakawan melakukan kesalahan dalam
mengerjakan scan plagiarisme menggunakan Turnitin. Adapun kesalahan
yang dimaksud adalah jika seorang penulis karya tulis melakukan tindak
plagiat yang tergolong hampir plagiat total, maka pustakawan akan
memberikan masukan untuk melakukan pengetikan ulang agar terhindar
dari tindak plagiat.
Namun pendapat dari narasumber AH berbeda dengan apa yang
dirasakan oleh narasumber SN dan UH . Dan secara kebetulan, kedua
narasumber pernah melakukan kerja secara bersamaan hal tersebut
disampaikan langsung oleh narasumber SN yang berpendapat bahwa:
“Hanya masalah miskomunikasi dengan administrator. jadi masing2
mengupload karya tulis yang sudah di tetapkan oleh tiap tim pengecek
karya tulis namun, saya malah mengecek semuanya dengan bersamaan
dengan yang mengecek bagian tugas saya. Sehingga mengakibatkan
karya tersebut di cek plagiat nya kedua kalinya dan sistem pada
dasarnya hanya mampu mengecek plagiasi hanya sekali bukan
berulang ulang.” (SN)
Kemudian, narasumber berikutnya, UH juga mengutarakan pendapat
yang sama dengan narasumber sebelumnnya:
“Kesalahan yang pernah terjadi contohnya dalam melakukan
pembagian kerja melakukan cek plagiasi bersama yang harusnya
dibagi tiap artikel tetapi pustakawan lainnya mengambil semuanya
untuk dilacak plagiasinya. Maka dari itu kinerja sistem melacak
plagiasinya tinggi karena sudah mengerjakan keduakalinya.” (UH)
54

Dari masalah kedua narasumber dapat digarisbawahi bahwa,


penggunaan aplikasi Turnitin tidak bisa digunaan secara bersamaan jika
salah satu karya tulis yang ingin di cek plagiarisme sama dengan akun
yang lainnya sehingga mengakibatnya kelemahan sebelumnya bahwa
sistem akan membaca dan menyandingkan karya yang sebelumnya sudah
masuk dan maka dari itu nilai plagiat nya akan meningkat. Dari kesalahan
ini juga dapat disimpulkan selain kesalahan dari pustakawan karena
kurangnya komunikasi, kesalahan sistem yang masih belum diperbaiki
oleh development vendor penyedia aplikasi.

c. Prosedur Pembagian Kerja Pustakawan


Aplikasi Turnitin sebenarnya menyediakan seratus akun bagi setiap
pengguna yang berlangganan menggunakan aplikasi Turnitin dan dari
setiap akun terbagi diperuntukan untuk dosen dan pustakawan yang ingin
menggunakan aplikasi Turnitin. selama satu tahun kedepannya,
Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah beralngganan
aplikasi Turnitin dan sebanyak 50 akun sudah tersedia bagi siapapun
terutama dosen yang ingin menggunakan aplikasi Turnitin. Dari 50 akun,
berdasarkan informasi dari narasumber AH mengatakan bahwa:
“Dalam satu akun pustakawan dapat digunakan bersama-sama dan
akun yang sedang offline dapat diberikan kepada orang lain dengan
tujuan untuk melakukan pelatihan di beberapa fakultas yang
membutuhkan akun tersebut untuk melakukan pelatihan langsung. Dan
untuk menonaktifkan akun tersebut, harus konfirmasi dengan akun yang
sebelummnya.” (AH)
Jadi pada intinya, dalam setiap akun Turnitin penggunaannya bisa
bergantian dan pengguna akun juga akan dipantau oleh tingkatan akun
yang tertinggi (Administrator). Administrator memilki peran yang vital
untuk mengawasi setiap akun. Dan jika akun tersebut dinilai pasif, maka
administrator berhak menonaktifkan pengguna yang pasif. Sebaliknya pun
juga berlaku bagi pengguna yang terlalu aktif karena mempertimbangkan
pengguna yang lain yang ingin menggunakan dan juga pengguna tersebut
55

tidaklah boleh paling dominan dalam menggunakan akun aplikasi turnitin.


Hal tersebut dijelaskan oleh narasumber UH yang menegaskan bahwa:
“penggunaan akun bisa dikontrol dan dapat dilihat dari sistem. Jadi
untuk yang tidak aktif kita bisa menonaktifkan dan ada juga yang lebih
aktif lebih mendominasi juga dinonaktifkan karena tidak kebagian
dengan yang lainnya.” (UH)
Adapun kebijakan yang telah ditetapkan oleh admin terkait dengan
akun aktif maupun tidak aktif pernah terjadi keluhan dari salah satu
pemegang akun sebelumnya ketika dinonaktifkan tanpa mengkonfirmasi
pengguna akun sebelumnya. Tetapi hal tersebut kemudian dijelaskan oleh
admin kepada pengguna akun Turnitin tentang kebijakan batasan
penggunaan akun Turnitin.
56

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada perumusan penelitian perihal
penelitian judul tentang :Peran Pustakawan UIN Jakarta Terhadap Implementasi
Turnitin Dalam Mencegah Plagiarisme, peneliti dapat memberikan beberapa
kesimpulan diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Peran Pustakawan Terhadap Implementasi Aplikasi Turnitin
Pustakawan memiliki beberapa peran dalam menerapkan aplikasi Turnitin
di perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beberapa peran yang
telah dilakukan pustakawan diantaranya adalah:
a. Pustakawan telah berperan sebagai inisiator dalam pengadaan aplikasi
Turnitin. inisatif tersebut didasrkan karena ingin memfasilitasi dosen
yang ingin melakukan cek plagiasi secara langsung dan sebagai
bagian mengawal mutu karya ilmiah di kampus
b. Pustakawan juga telah dianggap mampu berperan mengawal mutu
karya ilmiah. Dalam hal ini, pustakawan memiliki kemampuan dalam
hal mengawal karya ilmiah, salah satunya mampu memahami etika
penulisan karya ilmiah yang baik dan memahami teknik parafrase.
Pemahaman tersebut sangat berguna sebagai bagian dari mengawal
karya ilmiah sekaligus memberikan bimbingan kepada pemustaka
bagiamana membuat karya ilmiah yang baik sesuai dengan etika
penulisan karya ilmiah
c. Pustakawan juga telah mampu berperan sebagai administrator dari
turnitin seperti yang telah dilakukan pustakawan selaku super admin
yang mengawasi aktifitas akun turnitin yang tersebar dari beberapa
fakultas maupun prodi
d. Peran yang telah dilakukan oleh pustakawan sebagai penyelenggara
pendidikan pengguna sudah memiliki banyaknya permintaan dari
beberapa fakultas dan kegiatan pendidikan pengguna yang dilakukan
difokuskan kepada bagaimana cara penelusuran informasi yang benar
57

serta memberikan pelatihan tentang tata cara penggunaan aplikasi


Tunritin.
e. Peran sebagai penyelenggara sosialisasi aplikasi Turnitin sudah
berjalan dengan baik, sosialisasi yang dilakukan melalui formal
maupun informal seperti mempromosikan melalui website,
memberitahukan kepada seluruh civitas akademika dan menerbitkan
buku panduan yang disertai dengan strategi penelusuran informasi.
f. Peran pustakawan dalam membangun kesadaran kepada pemustaka
sudah berjalan dengan baik. Selain karena adanya aplikasi Turnitin.
pemustaka menjadi semakin berhati-hati dan semakin ulet dalam
menulis karya ilmiah. Maka dari itu juga, pustakawan berperan dapat
memberikan contoh kepada pemustaka bagiamana cara mengindari
tindak plagiasi dengan cara memperhatikan etika penulisan dan juga
mengingatkan kembali kepada pemustaka tentang jeratan hukum yang
berlaku jika terbukti melakukan plagiat.

2. Cara Pustakawan Dalam Menenetukan Aplikasi Turnitin untuk


Pengecekan Plagiasi
Selain peran yang telah dilakukan oleh pustakawan untuk menerapkan
aplikasi Turnitin, sebelum memiliki aplikasi Turnitin, pustakawan juga
memberikan bagaimana cara pustakawan menentukan aplikasi Turnitin
sebagai alat cek plagiasi. Salah satunya adalah melakukan kajian yang telah
disampaikan oleh vendor aplikasi turnitin adapun penjelasan yang
disampaikan oleh pihak vendor diantaranya adalah
a. Prosedur tata cara kerja turnitin yang menjelaskan bagaimana turnitin
berkerja dari mulai akun dibuat sampai tata cara proses cek plagiasi
itu dilakukan menggunakan aplikasi Turnitin.
b. Keunggulan-keunggulan aplikasi turnitin diantaranya adalah,
memiliki kerja sama yang luas, akses berbayar dengan fitur yang
lengkap dan tidak terbatasnya pendeteksian kata disaat melakukan cek
plagiasi
58

c. Penggunaan aplikasi Turnitin yang dilakukan oleh pustakawan sudah


dilakukan. Dalam temuan indikasi plagiat, pustakawan kebanyakan
hanya mengetahui jenis plagiarisme berdasrkan hasil copy paste total
maupun sebagaian dan kebanyakan hasil copy paste dengan
menggunakan Turnitin. hal tersebut terjadi karena karya tersebut tidak
dibantu dengan adanya alat manajemen sitasi seperti mendeley dan
zotero.

3. Kendala Yang Dihadapi Saat Menggunakan Aplikasi Turnitin


Aplikasi Turnitin sendiri memiliki beberapa kelemahan yang masih sering
ditemukan oleh pustakawan dalam mengoprasikan aplikasi Turnitin
kelemahan tersebut adalah:
a. Pembacaan frase (kalimat) berulang-ulang,
b. Penggunaan dilakukan hanya untuk sekali upload cek plagiasi
c. Keterbatasan koneksi jaringan dan maksimal ukuran yang akan
diupload.
d. Kesalahan miskomunikasi yang dilakukan oleh pustakawan seperti
prosedur pengerjaan tidak sesuai dengan porsinya sehingga
pustakawan menjadi mengerjakan bagian pekerjaan pustakawan yang
lainnya sehingga sistem Turnitin membaca hasil karya ilmiah yang
telah diupload sebanyak dua kali dan mengakibatkan persentase
plagiat bertambah karena Turnitin sudah membandingan karya
sebelumnya yang masuk.
e. Prosedur penggunaan juga merupakan menjadi bagian dari masalah
Turnitin. jika salah satu pengguna dinilai kurang aktif, maka
administrator berhak mencabut hak akses pengguna dan selain itu,
pengguna yang terlalu aktif juga terkena dampak tersebut karena
terlalu dominan menggunakan aplikasi Turnitin.
f. Permasalahan sosialisasi juga menjadi hambatan pustakwan
menjalankan pelatihan aplikasi Turnitin. selain padat nya permintaan
dan waktu pelatihan, kebutuhan sdm yang memiliki kompetensi
terhadap Turnitin kurang maksimal.
59

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, peneliti mengajukan
beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi perpustakaan
pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memanfaatkan aplikasi Turnitin
dinataranya adalah:
1. Pustakawan mampu memberikan pendampingan lebih kepada pemustaka
tentang bagaimana membuat karya ilmiah yang baik sesuai dengan etika
penulisan karya ilmiah.
2. Memperluas kembali pelatihan intensif kepada pustakawan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tentang penggunaan turnitin
3. Dapat meningkatkan sosialisasi yang luas kepada civitas akademika
tentang pentingnya menghindari tindak plagiarisme dan memperkenalkan
kembali adanya alat pendeteksi plagiarism Turnitin .
4. Pustakawan juga diharapkan dapat terus mengwal mutu karya ilmiah
dengan menggunakan aplikasi Turnitin
5. Menambahkan pembimbingan pengguna bagi mahasiswa lama terutama
yang sedang menyusun skripsi agar terhindar dari tindak plagiat.
DAFTAR PUSTAKA

Abbas, June. “The Library Profession and The Internet: Implication and Scenarios
for Change,” 1997. http://edfu.lis.uitic.edu/review/5abbas.htm1.
Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Surabaya: PT Bina Ilmu, 1982.
Ali, Hamdan. “Pengertian Implementasi Secara Umum Dan Menurut Ahli
Terlengkap.” Accessed October 15, 2018. https:// alihamdan.id/
implementasi/.
Arifin, Zaenal. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Grasindo,
2003.
Arsin Siregar, Muhammad Riandy. “Kompetensi Yang Harus Dimilki Seorang
Pustakawan ( Pengelola Perpustakaan).” Jurnal Iqra Vol. 09 No.02
(October 2015): 211-212 Hlm.
Aziz, Afrizal. “Pustakawan Sebagai Tenaga Profesional Di Bidang Perpustakaan,
Informasi Dan Dokumentasi.” Jurnal Kepustakawan Dan Masyarakat
Membaca Vol.22 (June 1, 2006): 39-50 hlm.
Aziz, Lulu Andarini, Ana Irhandayaningsih, and Amin Taufiq Kurniawan.
“Upaya Perpustakaan Dalam Mengurangi Plagiarisme Pada Karya Ilmiah
Mahasiswa.” Jurnal Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Diponegoro Vol. 4, No. 3 (July 2015): 1-13 hlm.
Azmar, Nora Junita. “Peran Pustakawan Dalam Meningkatkan Kualitas Layanan
Di Perpustakaan.” Jurnal Iqra Vol. 09 No.02 (October 2015): 223-234
hlm.
Azwar Muin, Muhammad. Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran
Informasi Online. Makassar: Alauddin University Press, 2013.
Bambang, Dwiloka. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta,
2005.
Brotowidjoyo, Mukaat D. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika
Pressindo, 1985.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2009.

60
61

Devellar. “Plagtracker.” Plagtracker. Accessed June 3, 2018.


http://plagtracker.com.
Djuroto, Totok, and Suprijadi. Menulis Artikel Dan Karya Ilmiah. Cetakan ke 3.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005.
Handayani, Ulpah. “Penggunaan Software Turn It In Untuk Mendeteksi Tindakan
Plagiarisme.” Al-Maktabah Vol, 16 (December 2017): 33-40 Hlm.
Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif Dan
Kuantitatif. Jakarta: Erlangga, 2009.
Indonesia, Republik. UU RI Nomor 43 Tahun 2007, Pub. L. No. 43 (2007).
Kementerian Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 17 Tahun 2010, 2010. http://unnes.ac.id/wp-
content/uploads/Permen-Nomor-17-Thn-2010-tentang-pencegahan-dan-
penanggulangan-plagiat.pdf.
Khusna, Iva Asma’ul. “Pendeteksi Plagiarisme Dokumen Akademik Mahasiswa
Di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.”
Skripsi, Universitas Negeri Malang, 2011.
Moelong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya, 2016.
Patra, Hmtm. “Apa Itu Kajian.” Apa itu Kajian, September 4, 2017.
http://patra.itb.ac.id/karya/kajian-energi/apa-itu-kajian/.
Prita. “Pernyataan Sikap ITB Terhadap Plagiarisme Mochammad Zuliansyah,”
2010.
Purwono. Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan. Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Rahmat, Pupu S. “Penelitian Kualitatif.” Equilibrium Vol 5 No 9 (2009): 1–8.
Ridhatillah, Ardhini. “Dealing with Plagiarism in the Information System
Research Community: A Look at F Actors That Drive Plagiarism and
Ways to Address Them.” MIS Quarterly Volume: 27 (2003): 511–532.
Scan My Essay. “Viper Anti Plagiarism Scanner.” Viper Anti Plagiarism Scanner.
Accessed March 5, 2018. http://www.scanmyessay.com.
62

Skyline. “Plagiarism Detector.” Plagiarism Detector - World’s standard in


Plagiarism Detection. Accessed June 3, 2018. https://plagiarism-
detector.com.
Soelistyo, Henry. Plagiarisme : Pelanggaran Hak Cipta Dan Etika. Yogyakarta:
PT Kanisius Yogyakarta, 2011.
Soehardjan, M. “Pengertian Tentang Mutu Karya Tulis Ilmiah.” Jurnal
Perpustakaan Pertanian Vol 9 No.1 (2000): hlm 18-21.
Sudarsono, B. “Peran Pustakawan Di Abad Elektronik: Implan Dan Kenyataan.”
Seminar. Seminar Sehari Peran Pustakawan Di Abad Elektronik: Implan
Dan Kenyataan, June 2, 2000.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R & D. Bandung:
Alfabeta, 2010.
Syamsudin, Munawwar. Dasar-Dasar Dan Metode Penultsan Ilmiah. Surakarta:
Sebellas Maret University Press, 1994.
Turnitin LLC. “The Effectiveness of Turnitin in Higher Education.” The
Effectiveness of Turnitin in Higher Education. Accessed October 16,
2018. http://go.turnitin.com/paper/effectiveness-turnitin-higher-education.
Turnitin LLC “Turnitin.” Turnitin. Accessed March 5, 2018.
https://www.turnitin.com/.
Zakky, Mokhammad. “Kumpulan Hadits Tentang Kejujuran Dan Artinya.”
Kumpulan Hadits Tentang Kejujuran dan Artinya, October 16, 2017.
https://www.muslimdakwah.com/2017/10/hadits-tentang-kejujuran.html.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 3: Dokumentasi

Pustakawan layanan referensi sedang melakukan cek plagiasi terhadap karya tulis
mahasiswa menggunakan aplikasi Turnitin.

Kondisi Perpustakaan Pusat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di ruang layanan


referensi
Tampilan utama/ users login pada aplikasi Turnitin

Salah satu contoh hasil cek plagiasi yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi
Turnitin
Pelatihan online jurnal dan sosialisasi Turnitin yang dihadiri beberapa perwakilan
mahasiswa dari beberapa fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Salah satu bentuk buku panduan penggunaan turnitin disertai dengan panduan
penelusuran database online
Lampiran 4: Surat Pengajuan Dosen Pembimbing
Lampiran 5: Surat Izin Observasi dan Wawancara Penelitian
Lampiran 6: Surat Balasan Izin Penelitian dari Perpustakaan Pusat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Lampiran 7: Surat Pengajuan Perubahan Judul Skripsi
BIODATA PENULIS

MUHAMMAD ALFIAN PRATAMA. Lahir di Bogor, 12


Mei 1996. Anak pertama dari dua bersaudara. Bapak Tatang
Sutriana dan Ibu Bibit Wiyati. Saat ini bertempat tinggal di
Jalan Raya Bogor KM 33 Gang Sawo RT 001 RW 02 NO.58,
Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Depok- Jawa Barat,
Kode pos 16953. Riwayat pendidikan yang pernah ditempuh di
antaranya, Madrasah Ibtida’iyah Al-Islam Cimanggis-Depok (2003-2008), MTSN
22 Jakarta (2008-2011), MAN 14 Jakarta (2011-2014). Kemudian melanjutkan
pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Ilmu
Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Adab dan Humaniora, dengan menulis
skripsi berjudul Peran Pustakawan UIN Jakarta Terhadap Implementasi Turnitin
Dalam Mencegah Plagiarisme. Penulis pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) pada tahun 2017 selama
satu bulan dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cimanggu satu, Kecamatan
Cibungbulang, Kabupaten Bogor-Jawa Barat (Tahun 2017) Selama satu bulan.
Adapun organisasi dan ekstrakulikuler yang pernah diikuti adalah:

1. Anggota Tim Bola Basket di MTSN 22 Jakarta ( tahun 2009-2011)


2. Anggota Teater Atlas MAN 14 Jakarta (tahun 2012-2013)
3. Anggota Taekwondo MAN 14 Jakarta (tahun 2013-2014)
4. Anggota HMJ Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2015-
2016)
5. Anggota Karang Taruna RW 02 Divisi Pendidikan (tahun 2018)
6. Anggota Asosiasi Pemuda Bangsa (APSA) (tahun 2018- Sekarang)
Lampiran 1: Draft Wawancara

DRAFT WAWANCARA

1. Bagaimana peran pustakawan sejauh ini terhadap implementasi


aplikasi Turnitin?
2. Jenis kegiatan apa saja yang telah dilakukan pustakawan maupun
perpustakaan untuk menerapkan aplikasi Turnitin?
3. Bagaimanakah langkah strategis pustakawan dalam
memperkenalkan aplikasi Turnitin kepada mahasiswa maupun
dosen?
4. Setelah kegiatan tersebut sudah dilakukan, sudah sejauh mana
pengaruh nya ? apakah dengan adanya sosialisasi tersebut
pemustaka baik dosen atau mahasiswa sudah sadar akan
pentingnya menghindari tindak plagiarisme?
5. Apakah pustakawan sendiri tau sebelumnya perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ingin mengadakan alat plagiarism
Turnitin? Menurut bapak/ ibu, apa pertimbangan dari
perpustakaan pusast UIN syarif Hidayatullah memilih untuk
mengadakan alat plagiat Turnitin?
6. Berdasarkan pengalaman bapak/ ibu dalam hal pengecekan
plagiat dengan menggunakan aplikasi Turnitin, temuan jenis
plagiat apa yang sering ditemukan di lapangan?
7. Apa saja kelemahan dari aplikasi Turnitin sendiri?
8. Apakah proses melakukan cek plagiarisme Turnitin
membutuhkan waktu yang singkat atau sebaliknya?
9. Dalam melakukan akses langsung ke Turnitinnya, apakah ada
kesulitan atau masalah dalam hal akses login dalam Turnitin?
10. Bagaimanakah prosedur pembagian kerja dari masing-masing
pustakawan dalam mengerjakan cek plagiarisme menggunakan
Turnitin?
11. Pernahkan pustakawan membuat sebuah kesalahan dalam
menggunakan aplikasi Turnitin?
12. Apakah ada kendala dalam hal pengajuan hak akses Turnitin
sendiri bagi pustakwan maupun civitas akademik?
Lampiran 2: Transkrip Wawancara

TRANSKRIP WAWANCARA
A. Biodata Narasumber
Nama : Amrullah Hasbana S.Ag., SS. MA (AH)
Jabatan : Kepala Perpustakaan Pusat UINSyarif Hidayatullah
Jakartaeran Pustakawan Terhadap Implementasi
Turnitin
Penulis Bagaimana peran pustakawan
sejauh ini terhadap implementasi
aplikasi Turnitin?

AH Perpustakaan sudah berperan


sebagai inisator dalam hal
mengadakan Turnitin sebagai
bagian dari mengawal mutu karya
tulis akademik di kampus dan juga
memberikan fasilitas kepada dosen
yang ingin menggunakan aplikasi
turnitin umtuk kebutuhan dosen
dalam mengecek karya mahasiswa
maupun karya dosen sendiri. Untuk
mengawal karya ilmiah, pustakawan
dalam hal ini harus paham dan
mengetahui etika penulisan karya
ilmiah yang baik dan benar salah
satunya adalah pustakawan harus
memahami teknik parafase yang
berguna untuk menghindari
kesamaan similarity teks dengan
karya lainnya dan tidak dianggap
sebagai hasil plagiat karena
kesamaan similarity nya Dalam
pendidikan pengguna pustakawan
juga berperan sentral melakukan
sosialisasi menggunakan Turnitin
pustakawan juga intens melakukan
pelatihan dari permintaan fakultas
diantaranya FEB, FST, FISIP dan
juga mengundang perwakilan dari
semua jurusan terutama pustakawan
untuk menghadiri sosialiasi
perpustakaan pusat tentang aplikasi
Turnitin.. pustakawan juga berperan
aktif dalam mengawal akun Turnitin
sebagai admin yang bertindak
sebagai yang mengawalinya adalah
super admin yang dipegang kendali
oleh ibu Ulpah.

Penulis Jenis kegiatan apa saja yang telah


dilakukan pustakawan maupun
perpustakaan untuk menerapkan
aplikasi Turnitin?

AH kegiatan yang telah dilakukan oleh


pustakawan dalam menerapkan
aplikasi Turnitin adalah melakukan
kegiatan sosialisasi dalam bentuk
workshop maupun focus grup
discussion kepada beberapa fakultas
maupun perwakilan dari
pustakawan perorangan.

Penulis Bagaimanakah langkah strategis


pustakawan dalam memperkenalkan
aplikasiTurnitin kepada mahasiswa
maupun dosen?

AH kita melakukan sosialisasi terus


secara komunikasi formal maupun
informal melalui formal misalnya
kita meberitahui informasi lewat
akun dan website kita tentang apa
yang kita langgan termasuk Turnitin
seperti jurnal dan menerbitkan
pedoman buku tentang penggunaan
aplikasi Turnitin dan melalui
informal kita memberitahukan
kepada dosen maupun civitas
akademika melalui wa grup, melalui
perpustakaan , dan sangat disambut
fakultas untuk dimintai tolong untuk
sosialiasi tentang Turnitin. dan
sekarang ini kita sudah seperti klinik
bagi pemustaka untuk melakukan
konsultasi dan melakukan cek
plagiasi.
Penulis Setelah kegiatan tersebut sudah
dilakukan, sudah sejauh mana
pengaruh nya ? apakah dengan
adanya sosialisasi tersebut
pemustaka baik dosen atau
mahasiswa sudah sadar akan
pentingnya menghindari tindak
plagiarisme?

AH Dengan adanya Turnitin ini maka


semakin mahasiswa, dosen semakin
sadar dan ulet betapa pentingnya
menghindari similarity tidak bisa
lagi mengklaim tulisan orang lain
dengan mempublikasikan tulisan
yang telah dilklaim dan mahasiswa
tidak bisa mengambil kata-kata
orang lain dan selama itu sudah
dipublish di repository dan sudah di
cek plagiasi maka akan terlacak
karya tersebut sama dengan yang
ada di repository semakin orang
akan menyadari itu, maka orang
akan lebih berhati-hati membuat
karya ilmiah. Dan jangan sampai
karna hal tersebut, karya tersebut
akan ditarik karena bermasalah
plagiat.

Penulis Apakah pustakawan sendiri tau


sebelumnya perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ingin
mengadakan alat plagiarism
Turnitin? Menurut bapak/ ibu, apa
pertimbangan dari perpustakaan
pusat UIN syarif Hidayatullah
memilih untuk mengadakan alat
plagiat Turnitin ?

AH Kita sudah memiliki kesepakan


bersama dan merupakan amanah
rector yang merekomendasikan
aplikasi Turnitin karena
berorientasinya kepada karya
mahasiswa dibanding dengan
aplikasi yang lainnya lebih
berorientasi kepada karya peneliti.
Selain itu harga terjangkau
walaupun terbatas.

Penulis Berdasarkan pengalaman bapak/ ibu


dalam hal pengecekan plagiat
dengan menggunakan aplikasi
Turnitin, temuan jenis plagiat apa
yang sering ditemukan di lapangan?
AH Turnitin sendiri membandingkan
karya yang lain, dan dapat dilihat
plagiat jika kata-katanya dinilai
sama dalam satu kalimat maupun
paragraf sama dengan karya yang
dibandingkan dan kalimat yang
dinilai plagiat dapat ditandai
berdasarkan warna dan dilacak asal
informasi yang sama oleh turnitin.
Penulis Apa saja kelemahan dari aplikasi
Turnitin sendiri?

AH Pengalaman saya sudah


menggunakan Turnitin dengan
masalah yang saya rasakan adalah
seperti masalah frase ( kalimat)
yang dikeluakan berturut turut tapi
tidak dianggap similar yang sudah
di exclude masih sering menjadi
temuan indikasi plagiat.

Penulis Apakah proses melakukan cek


plagiarisme Turnitin membutuhkan
waktu yang singkat atau sebaliknya?

AH Dalam waktu pengecekanTurnitin


sangat singkat dan tidak ada
masalah

Penulis Dalam melakukan akses langsung


ke Turnitinnya, apakah ada
kesulitan atau masalah dalam hal
akses login dalam Turnitin?

AH Tidak ada masalah selama masih


ada kebagian akunnya karena untuk
saat ini akun sangat terbatas hanya
50 akun

Penulis Bagaimanakah prosedur pembagian


kerja dari masing-masing
pustakawan dalam mengerjakan cek
plagiarisme menggunakan Turnitin?

AH Dalam satu akun pustakawan dapat


digunakan bersama-sama dan akun
yang sedang offline dapat diberikan
kepada orang lain dengan tujuan
untuk melakukan pelatihan di
beberapa fakultas yang
membutuhkan akun tersebut untuk
melakukan pelatihan langsung. Dan
untuk menonaktifkan akun tersebut,
harus konfirmasi dengan akun yang
sebelummnya
Penulis Pernahkan pustakawan membuat
sebuah kesalahan dalam
menggunakan aplikasi Turnitin?

AH Sangat kecil pustakawan


melakukan kesalahan dalam
mengecek aplikasi Turnitin dan
pustakawan sendiri hanya
menyarankan dengan siasati dengan
mengetik ulang agar terhindar dari
plagiat

Penulis Apakah ada kendala dalam hal


pengajuan hak akses Turnitin
sendiri bagi pustakwan maupun
civitas akademik?

AH Kendala yang terjadi dalam masalah


pengajuan hak akses terjadi seperti
yang sebelumnya terkait masalah
penonaktifan akun yang ingin
digunakan.
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Biodata Narasumber
Nama : Septian Nurhakim S.IP (SN)
Jabatan : Pustakawan Staff Layanan Referensi

Penulis Bagaimana peran pustakawan


sejauh ini terhadap implementasi
aplikasi Turnitin?

SN peran pustakawan dalam pelayanan


selalu melayani pemustaka yang
ingin melakukan cek plagiasi dan
sebelum itu, pemustaka lebih
dianjurkan untuk melakukan cek
plagiasi di fakultas masing-masing
karena difakultas sudah memiliki
akun Turnitin sehingga dari sana
sudah melakukan input repository
jika memang difakultas tidak ada
yang bisa menggunakan Turnitin
atau akun nya sudah kadaluarsa,
maka bisa melalui perpustaakan
pusat dengan izin piminan fakultas.
Untuk pendidikan pemakai,
perpustakaan sudah
melaksanakannya pada awal
mahasiswa baru dengan
mempromosikan aplikasi Turnitin.
sedangakn peran pustakawan
sebagai administrator Turnitin
sudah dimanage oleh bu ulpah yang
telah didistribusikan ke fakultas
masing-masing.

Penulis Jenis kegiatan apa saja yang telah


dilakukan pustakawan maupun
perpustakaan untuk menerapkan
aplikasi Turnitin?
SN saat awal-awal kita sudah
mengadakan sosialasi penggunaan
Turnitin secara umum dan sering
juga perpustakaan pusat diundang
oleh fakultas-fakultas untuk
menjadi narasumber pelatihan
Turnitin sebagaian pustakawan ada
yang sebagai narasumber seperti
pak amru dan bu ulpah dan
selebihnya saya sebagai tim untuk
penggunaan komputer

Penulis Bagaimanakah langkah strategis


pustakawan dalam memperkenalkan
aplikasiTurnitin kepada mahasiswa
maupun dosen?

SN langkah-langkah nya kita


melakukan promosi kepada
mahasiswa dan dosen dalam
menggunakan Turnitin dalam
melakukan cek plagiarisme.
Promosi ditujukan juga kepada
mahasiswa baru untuk
memperkenalkan bahwa
perpustakaan telah berlangganan
aplikasi turnitin untuk mengecek
plagiasi.
Penulis Setelah kegiatan tersebut sudah
dilakukan, sudah sejauh mana
pengaruh nya ? apakah dengan
adanya sosialisasi tersebut
pemustaka baik dosen atau
mahasiswa sudah sadar akan
pentingnya menghindari tindak
plagiarisme?

SN sangat berpengaruh mereka menjadi


lebih takut untuk menulis tulisannya
yang dianggap plagiat. Setelah
perpustakaan sudah mealnggan
Turnitin, mereka menjadi lebih
berhati-hati dalam menulis karya
ilmiah. Jika memang pemustaka
butuh bimbingan, saya siap untuk
melayaninya dengan atas izin
pimpinan kepala perpustakaaan.

Penulis Apakah pustakawan sendiri tau


sebelumnya perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ingin
mengadakan alat plagiarism
Turnitin? Menurut bapak/ ibu, apa
pertimbangan dari perpustakaan
pusat UIN syarif Hidayatullah
memilih untuk mengadakan alat
plagiat Turnitin ?

SN Setau saya mengapa harus Turnitin


karena Turnitin ini merupakan
aplikasi yang menyediakan fasilitas
yang pas untuk UIN sendiri yang
membutuhkan alat dalam hal
menyediakan alat cek plagiasi.

Penulis Berdasarkan pengalaman bapak/ ibu


dalam hal pengecekan plagiat
dengan menggunakan aplikasi
Turnitin, temuan jenis plagiat apa
yang sering ditemukan di lapangan?
SN Jenis plagiat seperti mengutip
sebuah kalimat dan paragraf yang
sekedar copy paste saja yang sering
saya temukan. Yang sering juga
ditemukan seperti footnote yang
tidak dibuat dengan aplikasi
manajemen sitasi (mendeley dan
zotero)
Penulis Apa saja kelemahan dari aplikasi
Turnitin sendiri?

SN Kelemahan dari Turnitin ini hanya


bisa satu kali upload karya tulis kita
lalu disimpan oleh Turnitin
kemudian kalau kita melakukan cek
karya tulis yang sama akan dianggap
plagiat dengan karya tulis
sebelumnnya.

Penulis Apakah proses melakukan cek


plagiarisme Turnitin membutuhkan
waktu yang singkat atau sebaliknya?

SN Cukup singkat, dan tinggal upload


dan hanya menunggu 2 menit saja
tergantung dengan koneksi internet.

Penulis Dalam melakukan akses langsung


ke Turnitinnya, apakah ada
kesulitan atau masalah dalam hal
akses login dalam Turnitin?

SN Masalah yang terjadi saat login


ketika ia baru mendaftar (sign up)
harus menggunakan email aktif.
Kebanyakan orang mengasihnya
email yang tidak aktif ataupun lupa
password

Penulis Bagaimanakah prosedur pembagian


kerja dari masing-masing
pustakawan dalam mengerjakan cek
plagiarisme menggunakan Turnitin?

SN Jadi untuk Turnitin ini ada akun


administrator kemudian membagi
akun instructor membuat akun untuk
student. Dan administrator juga dapat
menonaktifkan akun ketika akun
tersebut kurang aktif dalam
menggunakan aplikasi Turnitin
secara bergantian.

Penulis Pernahkan pustakawan membuat


sebuah kesalahan dalam
menggunakan aplikasi Turnitin?

SN Hanya masalah miskomunikasi


dengan administrator. jadi masing2
mengupload karya tulis yang sudah
di tetapkan oleh tiap tim pengecek
karya tulis namun, saya malah
mengecek semuanya dengan
bersamaan dengan yang mengecek
bagian tugas saya. Sehingga
mengakibatkan karya tersebut di cek
plagiat nya kedua kalinya dan sistem
pada dasarnya hanya mampu
mengecek plagiasi hanya sekali
bukan berulang ulang.

Penulis Apakah ada kendala dalam hal


pengajuan hak akses Turnitin
sendiri bagi pustakwan maupun
civitas akademik?

SN Kalau untuk pengajuan sudah


dibagikan kesemua fakultas lalu
akun tersebut akan dipantau oleh
administrator sedangkan untuk
dosen pribadi dapat mengajukan diri
untuk menjadi instructor dengan
melihat akun sebelumnya apakah
akun tersebut aktif dalam
menggunakan aplikasi turnitin dan
sistemnya bergantian.
TRANSKRIP WAWANCARA
A. Biodata Narasumber
Nama : Ulpah Andayani, S. Ag, SS, M.Hum (UH)

Jabatan :Sub Koordinator Staff Layanan Teknis dan Kerjasama

Penulis Apakah pustakawan sendiri tau


sebelumnya perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta ingin
mengadakan alat plagiarism
Turnitin? Menurut bapak/ ibu, apa
pertimbangan dari perpustakaan
pusat UIN syarif Hidayatullah
memilih untuk mengadakan alat
plagiat Turnitin ?

UH sebelum mengadakan aplikasi


tersebut kita melakukan kajian
terlebih dahulu dari pihak vendor
juga menawarkan keunggulan-
keunggulan dari Turnitin lalu
kemudian kita pelajari penjelasan
dari pihak vendor dari segi prosedur
cara kerja dari Turnitin
Penulis Berdasarkan pengalaman bapak/
ibu dalam hal pengecekan plagiat
dengan menggunakan aplikasi
Turnitin, temuan jenis plagiat apa
yang sering ditemukan di
lapangan?
UH Yang ditemukan oleh sistem adalah
similarity yang terdapat beberapa
sumber, yang selama ini saya
temukan macam-macam seperti
kesamaan pada referensi dan
pengungkapan- pengungkapan
seperti small sources dan juga sering
menemukan tulisan hanya sekedar
copy paste total dan tidak
mencantumkan sebagai ide yang
dikutip oleh orang lain. Contohnya
seperti plagiasi mayor: secara
langsung mengambil kutipan tanpa
proses pengetikan ulang tanpa
mencantumkan sumber.

Penulis Apa saja kelemahan dari aplikasi


Turnitin sendiri?

UH Jaringan, karena ketika submit


upload file2 yang di cek tidak bisa
langsung ditampilkan jika file
tersebut banyak
Penulis Apakah proses melakukan cek
plagiarisme Turnitin membutuhkan
waktu yang singkat atau sebaliknya?

UH Bisa langsung pada saat itu hasilnya


tetapi jika file nya tidak besar dan
jumlah halaman nya sedikit jadi
tergantung ukuran file yang
membuat proses waktu
membutuhkan waktu yang sangat
lama. Maka harusnya file yang besar
itu harus dipecah atau diperkecil
ukurannya

Penulis Dalam melakukan akses langsung


ke Turnitinnya, apakah ada
kesulitan atau masalah dalam hal
akses login dalam Turnitin?

UH Tidak ada masalah yang penting


harus apal akun dan email yang
digunakan.
Penulis Bagaimanakah prosedur pembagian
kerja dari masing-masing
pustakawan dalam mengerjakan cek
plagiarisme menggunakan Turnitin?
UH Semua sudah didistribusikan ke
fakultas masing2 diberikan akses
dan semua prodi dapat tetapi untuk
prodi yang banyak seperti tarbiyah
digabung seperti prodi PGMI dan
PGTK. Dan penggunaan akun bisa
dikontrol dan dapat dilihat dari
sistem. Jadi untuk yang tidak aktif
kita bisa menonaktifkan dan ada
juga yang lebih aktif lebih
mendominasi juga dinonaktifkan
karena tidak kebagian dengan yang
lainnya.

Penulis Pernahkan pustakawan membuat


sebuah kesalahan dalam
menggunakan aplikasi Turnitin?

UH Kesalahan yang pernah terjadi


contohnya dalam melakukan
pembagian kerja melakukan cek
plagiasi bersama yang harusnya
dibagi tiap artikel tetapi pustakawan
lainnya mengambil semuanya untuk
dilacak plagiasinya. Maka dari itu
kinerja sistem melacak plagiasinya
tinggi karena sudah mengerjakan
keduakalinya.

Penulis Apakah ada kendala dalam hal


pengajuan hak akses Turnitin
sendiri bagi pustakwan maupun
civitas akademik?

UH Pengajuan hak akses tidak sama


sekali memiliki kendala siapapun
dosen yang ingin mengakses akun
Turnitin dapat mendatangi saya dan
kemudian akan saya lihat lagi
terlebih dahulu akun mana yang
kurang aktif digunakan. Dan jika
akun tersebut kurang aktif, maka
saya akan menyerahkan kepada
pihak dosen yang ingin mengakses
tetapi sebelum itu, perlu kembali
dikonfirmasi ulang kepada
pengguna akun sebelumnya untuk
dinonaktifkan sementara.

Anda mungkin juga menyukai