Anda di halaman 1dari 124

KEBUTUHAN INFORMASI PARA TARUNA DAN KETERSEDIAANNYA

DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN


INDONESIA (STPI) CURUG TANGERANG

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh :
Cici Haryati
1111025100078

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2015 M / 1436 H
KEBUTUHAN INFORMASI PARA TARUNA DAN KETERSEDIAANNYA
DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN
INDONESIA (STPI) CURUG TANGERANG

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh

Cici Haryati
1111025100078

Di bawah bimbingan

Parhan Hidayat, M.Hum


NIP. 19780621 201101 1 004

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2015 M / 1436 H
ABSTRAK

Cici Haryati (NIM : 1111025100078), Kebutuhan Informasi para Taruna dan


Ketersediaannya di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan
Indonesia (STPI) Curug Tangerang. Di bawah bimbingan Parhan
Hidayat, M.HUM, Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Skripsi yang berjudul Kebutuhan Informasi Para Taruna dan Ketersediaannya di


Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang ini
bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran tiga hal, yaitu bagaimana gambaran
ketersediaan koleksi di perpustakaan, sumber-sumber informasi lain yang
dibutuhkan para taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi dan kendala yang
dihadapi para taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan cara
penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling). Populasi penelitian
ini adalah para taruna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia yang diambil rata-
rata per-prodi sebanyak 600 orang, adapun sampel dalam penelitian ini penulis
mengambil 10% dari populasi tersebut yaitu 60 responden. Hasil penelitian
menunjukan bahwa cara taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi untuk
tujuan pembelajaran di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia adalah
menggunakan internet (browsing). Sedangkan koleksi umum dan referens terdapat
41.67% atau hampir setengahnya tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan
informasi. Kendala yang dihadapi para taruna dalam memenuhi kebutuhan
informasi terdapat 56.67% responden menyatakan buku-buku tidak tersedia
dengan lengkap.

Kata kunci : Kebutuhan Informasi dan Ketersediaan Koleksi

i
ABSTRACT

Cici Haryati (NIM : 1111025100078), Needs and Availability Information the


Cadets in the Library at Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI)
Curug Tangerang. Under the guidance of Farhan Hidayat, M. Hum,
Library Science Program Faculty of Adab and Humanities Syarif
Hidayatullah State Islamic University Jakarta in 2015.

The thesis entitled Needs and Availability Information The Cadets in the Library
at Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang. It means that
to describe the three points that is how is the availability of collections in libraries,
other information sources required the cadets to fulfill of information need and
constraints faced by cadets in fulfilling the information needs at Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia library. The researcher used descriptive method with
quantitative approach and simple random sampling. The population of study was
at Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia cadets which taken by 600 people’s
from average only one programme study. The population of study was at Sekolah
Tinggi Penerbangan Indonesia cadets which taken by 60.0 respondents. The
sample in this study the authors take 10% of the population that is 60.0
respondents. The results showed that the way the cadets to fulfill of information
need for the purpose of learning at Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia using
the internet (browsing). While the general collection and the references contained
41.67% or almost half are not adequate to meet the needs of information.
Constraints faced by the cadets in fulfilling information needs contained 56.67%
of respondents said the books are not available complete.

Keywords: Information Needs and Availability of Collections

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hantarkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kasih sayang dan curahan rahmat kepada umatnya. Hanya dengan izin-Nya lah

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang teladan dan mulia.

Serta membawa petunjuk bagi manusia kepada jalan yang benar, bagi para

sahabat dan pengikutnya yang senantiasa hingga akhir zaman.

Banyak hambatan dan rintangan yang penulis hadapi dalam melakukan

penulisan skripsi ini, alhamdulilah skripsi ini dapat diselesaikan dengan segenap

kemampuan dan kekurangan yang masih harus dipelajari penulis. Oleh karena itu,

segala saran dan kritik yang bersifat membangun tentunya dibutuhkan oleh

penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

Tulisan ini merupakan hasil dari ketulusan berbagai pihak yang telah

membantu serta memotivsi kepada penulis untuk menyelesaikannya. Maka untuk

itulah penulis layak menghanturkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag selaku dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

iii
4. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang tidak

mengenal bosan memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk, serta telah

meluangkan waktu, tenaga dan fikiran dalam membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan banyak

ilmu pengetahuan yang sangat berguna kepada penulis.

6. Ibu Atikah, SE selaku kepala Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia yang sudah memberikan izin dan meluangkan waktunya untuk

memberikan informasi dan masukan kepada penulis ketika melakukan

penelitian di perpustakaan tersebut.

7. Bapak dan Ibu kedua orang tua saya, kakak-kakakku Edi Rahmat, Ade

Sanjaya, Nana Lukman, Windi Yastuti, Araz Kahfi Aruchyat, Ira Komala

Sari dan keponakan-keponakanku Nadiyaz Almavira dan Muhammad

Rizky Rubian tercinta yang selalu memberikan keceriaan & kasih sayang

serta dorongan baik berupa materil maupun moril yang tak terhingga

begitu besarnya kepada penulis.

8. Grecy Astari Puji Astuti, Nurfitria Dewi, Diah Safitri, Farhah, Fitria

Khoerunnafis, Ade Amelia, Muhammad Fahmi Rizal. Mereka adalah

sahabat-sahabatku seperjuangan mulai dari awal perkuliahan, Praktek

Kerja Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), maupun dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-temanku semua IPI 2011, terutama IPI C yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu namanya, terimakasih atas bantuan selama ini.

iv
Saling berbagi ilmu, berbagi canda tawa, suka maupun duka yang selalu

memberikan semangat dalam mengerjakan tugas kuliah hingga tugas akhir

(skripsi) ini dalam penyelesaian masa studi di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

10. Taruna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dalam penelitian skripsi

ini.

Penulis tidak dapat membalas kebaikan kalian semuanya. Semoga Allah

SWT membalas kebaikan semuanya dengan pahala serta ridho-Nya dan

akhirnya penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semuanya. Amin.

Jakarta, 16 September 2015

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1


B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ..................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6
D. Definisi Istilah .................................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR


A. Perpustakaan ....................................................................................... 11
1. Definisi Perpustakaan ................................................................... 11
2. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi ...................................... 12
3. Tujuan dan Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi ...................... 13
a. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi .................... 13
b. Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi ...................... 15
4. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ...................... 17
a. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ...................... 17
b. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ..................... 18

vi
B. Pengertian Informasi dan Kebutuhan Informasi ................................. 20
1. Informasi .................................................................................... 20
2. Sumber-Sumber Informasi ............................................................ 22
3. Kebutuhan Informasi ..................................................................... 24
4. Ketersediaan Koleksi .................................................................... 28
a. Pengertian Ketersediaan Koleksi .............................. 28
b. Koleksi Perpustakaan ................................................ 31
c. Jenis Bahan Pustaka .................................................. 32
C. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 36
B. Sumber Data .................................................................................... 37
a. Data Primer .................................................................................. 37
b. Data Sekunder .............................................................................. 37
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 39
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 40
F. Jadwal Penelitian ................................................................................. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Profil Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia .............. 44
1. Sejarah Berdirinya Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ....... 44
2. Visi dan Misi ..... ........................................................................... 46
3. Sumber Daya Manusia .................................................................. 46
4. Anggaran Perpustakaan ................................................................. 47
5. Koleksi Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ... 47
6. Fasilitas Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ... 48

vii
7. Pengguna Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia . 50
8. Pelayanan Pembaca ...................................................................... 50
9. Tata Tertib di Ruang Perpustakaan .............................................. 51
10. Tata Tertib Peminjaman Buku Perpustakaan STPI ....................... 51
B. Hasil Penelitian ................................................................................... 53
1. Identitas Responden ..................................................................... 54
2. Gambaran Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan STPI .............. 56
3. Sumber Informasi yang Dibutuhkan Para Taruna dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi ..................................................................... 67
4. Kendala yang Sering Dihadapi Para Taruna Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi ..................................................................... 72
C. Pembahasan .................................................................................... 80
a. Gambaran Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan STPI ............... 81
b. Sumber-sumber Informasi yang Dibutuhkan Para Taruna Dalam
Memenuhi Kebutuhan Informasi .................................................. 83
c. Kendala yang dihadapi Para Taruna di Perpustakaan STPI ......... 86

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 90
B. Saran .................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 93

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : SDM ........................................................................................... 46

Tabel 2 : Rincian Koleksi Perpustakaan Tahun 2014 .............................. 48

Tabel 3 : Jadwal Pelayanan Perpustakaan ................................................. 50

Tabel 4 : Jenis Kelamin Responden ......................................................... 54

Tabel 5 : Tingkat Pendidikan Responden................................................... 55

Tabel 6 : Jenis Buku yang Sering Dibaca di Perpustakaan STPI ............. 56

Tabel 7 :Bentuk Bahan Bacaan yang Sering Dibaca di Perpustakaan STPI

57

Tabel 8 : Koleksi Buku Umum dan Referens Memadai untuk Memenuhi

Kebutuhan Informasi .................................................................... 58

Tabel 9 : Koleksi Relevan Baik Tercetak Maupun Non Cetak ................. 59

Tabel 10 : Majalah untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi ....................... 60

Tabel 11 : Keberagaman Jenis Koleksi Perpustakaan .................................. 61

Tabel 12 : Keberagaman Koleksi di Perpustakaan STPI ............................ 62

Tabel 13 : Kelengkapan Subjek di Perpustakaan ........................................ 63

Tabel 14 : Koleksi Menunjang Kebutuhan Informasi .................................. 64

Tabel 15 : Kemutakhiran Informasi di Perpustakaan ................................... 66

Tabel 16 : Kebutuhan Informasi yang Akhir-Akhir ini dibutuhkan ............. 67

Tabel 17 : Kebutuhan Informasi untuk Tujuan Belajar di STPI .................. 68

Tabel 18 : Tujuan Utama Berkunjung ke Perpustakaan STPI...................... 69

Tabel 19 : Informasi yang Paling Dibutuhkan untuk Pembelajaran ........... 70

ix
Tabel 20 : Format Informasi yang Dibutuhkan untuk Tujuan Pembelajaran

....................................................................................................... 71

Tabel 21 : Kesulitan dalam Mencari Informasi di Perpustakaan ................. 72

Tabel 22 : Kendala Taruna untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi di

Perpustakaan STPI ..................................................................... 73

Tabel 23 : Kendala untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi ....................... 74

Tabel 24 : Kendala Saat Mengakses Internet di Perpustakaan STPI ........... 75

Tabel 25 : Kendala Menggunakan Jurnal untuk Memenuhi Kebutuhan

Informasi ....................................................................................... 77

Tabel 26 : Kendala Menggunakan Majalah untuk Memenuhi Kebutuhan

Informasi ...................................................................................... 78

x
Daftar Gambar

Gambar 1 : Katalog Kartu

Gambar 2 : Rak Koleksi Perpustakaan

Gambar 3: Koleksi Skripsi

Gambar 4 : Ruangan Baca di Perpustakaan

Gambar 5 : Pengembalian dan Peminjaman Koleksi

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang bergerak di bidang

informasi dan ilmu pengetahuan akan tetapi ada dan semakin berkembang

karena pada dasarnya semua orang membutuhkan informasi dan ilmu

pengetahuan sesuai dengan kebutuhannya karena kebutuhan informasi tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan ilmu

pengetahuan di zaman modern saat ini sangatlah berpengaruh terhadap

perkembangan ilmu perpustakaan dan informasi dalam memenuhi

kebutuhan setiap pemakai dalam mencari informasi yang relevan.

Perpustakaan tidak lagi hanya sebagai lembaga yang mengumpul, pengelola,

penyimpanan dan melestarikan bahan pustaka, tetapi lebih mengutamakan

pada penyebaran informasi (dissemination of information) kebutuhan

informasi pemakai dan layanan informasi yang berorientasi kepada

kebutuhan tersebut sudah mulai menjadi perhatian banyak perpustakaan.

Penilaian terhadap perpustakaan dan pustakawan, tidak lagi pada kuantitas

(jumlah), tetapi pada kualitas (mutu).1

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun

gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan

lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

1Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,
2006), h. xx.

1
digunakan pembaca, dan bukan untuk dijual.2 Jadi dapat disimpulkan dari

pengertian diatas, Perpustakaan yakni kumpulan buku-buku yang

diorganisasikan sedemikian rupa untuk dipergunakan bagi keperluan

membaca, konsultasi, dan studi.3

Fungsi dari perpustakaan sebagai sarana pendidikan, sudah seharusnya

selalu memberikan informasi-informasi yang berhubungan dengan dinamika

pendidikan. Dengan menyediakan buku-buku yang up to date, dan selalu

mengikuti kebutuhan pembaca dan yang penting berbobot ilmiah, dalam

menunjang kebutuhan akdemik serta proses belajar mengajar di perguruan

tinggi.

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat

pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi

dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi

mencapai tujuannya. Tujuan perpustakaan peguruan tinggi di Indonesia

dikenal dengan Tri Dharma perpustakaan tinggi (pendidikan, penelitian, dan

pengabdian masyarakat) maka perpustakaan perguruan tinggi bertujuan

untuk melaksanakan ketiga darma perguruan tinggi.4

Sebagaimana peranan dan status perpustakaan perguruan tinggi ialah

sebagai sarana kelengkapan, pusat suatu perguruan tinggi yang bersifat

akademis. Yakni dalam menunjang kebutuhan akan suatu informasi untuk

memenuhi kebutuhan akademisnya. Perpustakaan perguruan tinggi berperan

2 Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991),
h.3.
3 Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan (Bandung: Alumni, 1987), h. 28.
4
Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 51.

2
dalam mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan

dan penyebarluasan informasi yang sesuai dengan kurikulum yang

memperkaya pengetahuan dosen dan mahasiswa, mempertinggi kualitas

pengajaran dosen dan mempertinggi mutu hasil belajar mahasiswa.

Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi harus mengacu pada

pengertian perpustakaan yaitu sebagai fungsi edukasi, sumber informasi,

penunjang riset, rekreasi, publikasi, deposit, dan interpretasi informasi,

sebagai salah satu sari sarana pelestarian bahan pustaka. Semestinya bahan

pustaka di perpustakaan perguruan tinggi dapat memenuhi kebutuhan

informasi untuk sumber penelitian dan menunjang proses belajar mengajar.

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) merupakan satu-

satunya institusi pendidikan milik pemerintah yang mempunyai tugas

mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya manusia di bidang

penerbangan atau perhubungan udara yang siap pakai, profesional dan

memiliki kompetensi berstandar internasional. Sumber daya manusia

(SDM) yang dipersiapkan atau dididik mencakup semua unsur kompetensi,

mulai dari jurusan Ahli Penerbang, Ahli Lalu Lintas Udara, Ahli Teknik

Penerbangan dan Ahli Manajemen Penerbangan.

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) adalah

sebuah perpustakaan yang berada di lingkungan akademi pendidikan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia yang bernaung di bawah lembaga

pemerintahan yaitu Kementerian Perhubungan. Perpustakaan Sekolah

3
Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) ini berlokasi di daerah Curug

Kabupaten Tangerang.

Hasil observasi sementara menunjukkan bahwa terdapat dua kendala

yang dihadapi, yaitu masih kurangnya jumlah koleksi perpustakaan dan

terjadinya penurunan pengunjung perpustakaan dari tahun ke tahun. Sebagai

taruna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan

informasi akademiknya, mereka kurang memanfaatkan Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).

Berkaitan dengan hal di atas, permasalahan yang akan penulis angkat

di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) dengan

berdasarkan atas beberapa pertanyaan penelitian yaitu bagaimana gambaran

ketersediaan koleksi di perpustakaan, sumber-sumber informasi lain yang

dibutuhakan para taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi, dan kendala

yang dihadapi para taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).

Berdasarkan dari penjelasan latar belakang masalah tersebut dapat kita

simpulkan betapa pentingnya informasi untuk kehidupan sehari-hari. Serta

cara seseorang memperoleh informasi dan bagaimana seseorang

menggunakan pengetahuannya untuk memahami sumber informasi yang

dicari sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.

4
Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian

mengenai: “KEBUTUHAN INFORMASI PARA TARUNA DAN

KETERSEDIAANNYA DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI

PENERBANGAN INDONESIA (STPI) CURUG TANGERANG”.

B. Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan

penelitian ini dibatasi pada :

a. Gambaran ketersediaan koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia

b. Sumber-sumber informasi lain yang dibutuhkan para taruna dalam

memenuhi kebutuhan informasi.

c. Kendala yang dihadapi para taruna dalam memenuhi kebutuhan

informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka peneliti dapat

menyusun rumusan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang akan

dijawab dari penelitian yang akan dilakukan. Rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

a. Bagaimana gambaran ketersediaan koleksi di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia?

5
b. Apa saja sumber-sumber informasi lain yang dibutuhakan para taruna

dalam memenuhi kebutuhan informasi?

c. Kendala apa saja yang dihadapi para taruna dalam memenuhi

kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari hasil penelitian di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia (STPI) diharapkan akan mengetahui sebagai berikut :

a. Untuk mendeskripsikan gambaran ketersediaan koleksi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

b. Untuk mendeskripsikan sumber-sumber informasi lain yang

dibutuhkan para taruna dalam memenuhi kebutuhan

informasinya.

c. Untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi para taruna dalam

memenuhi kebutuhan infromasinya di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memperkaya wawasan

yang luas terutama dalam memberikan gambaran mengenai

6
gambaran ketersediaan koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia, sumber-sumber informasi lain yang

dibutuhkan para taruna dalam memenuhi kebutuhan informasinya,

dan kendala yang dihadapi para taruna dalam memenuhi kebutuhan

informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

b. Manfaat Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

berguna bagi Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

(STPI), sehingga dapat membantu pustakawan dalam memberikan

pelayanan secara maksimal agar dapat memenuhi kebutuhan

informasi khususnya bagi taruna di Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia (STPI) Curug Tangerang. Dan bagi peneliti penelitian ini

bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman dan menambah

khazanah ilmu pengetahuan.

E. Definisi Istilah

Perpustakaan menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43

tahun 2007) disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola

koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional

dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,

pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.5

5
Abdur Rahman Saleh, Percikan Pemikiran: Di Bidang Kepustakawanan (Jakarat: Sagung
Seto, 2011), h. 3.

7
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang melayani

para mahasiswa, dosen, dan karyawan suatu perguruan tinggi tertentu

akademi, universitas, institusi, sekolah tinggi, politeknik.6

Informasi adalah data yang telah diatur sehingga memiliki makna dan

nilai bagi penerimanya.7 Perpustakaan menyediakan informasi yang

diperlukan pemustaka jasa layanan perpustakaan. Pemberian informasi ini

dilakukan baik atas permintaan maupun tidak diminta.8

Kebutuhan Informasi setiap orang membutuhkan informasi sebagai

bagian dari tuntunan kehidupannya, sebagai penunjang kegiatannya, dan

sebagai pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena

seseorang ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya.9

F. Sistematika Skripsi

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang isi dan materi yang

terkandung dalam skripsi, maka berikut ini penulis menguraikan sistematika

penyusunan secara garis besar yang terdiri dari lima bab dan masing-masing

bab memiliki sub-sub bab, secara keseluruhan meliputi sebagai berikut :

6
F. Rahayuningsih, Pengololaan Perpustakaan(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 7.
7
Efrahim Turban., R Kelly Rainer, Jr., Richard E. Potter, Pengantar Teknologi Informasi
(Jakarta: Salemba Infotek, 2006), h. 52.
8
Wiji Suwarno, Pisikologi Perpustakaan (Jakarta. Sagung Seto, 2009), h. 11.
9
Pwit M. Yusuf, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan(Jakarta: Bumi aksara,1995),
h. 336.

8
BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang sesuai dengan

jenis perpustakaan yang diambil, meliputi: pengertian

perpustakaan perguruan tinggi, fungsi dan peran perpustakaan

perguruan tinggi, informasi, kebutuhan informasi, pengertian

koleksi dan ketersediaan koleksi.

BAB III GAMBARAN UMUM

Pada bab ini akan membahas tentang metode penelitian meliputi

jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Data

diperoleh dari Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia (STPI).

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan tentang profil Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), visi dan misi,

fungsi, tujuan, struktur organisasi, sistem layanan informasi,

koleksi perpustakaan dan tenaga atau sumber daya manusia

(SDM) di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Hasil penelitian mengenai gambaran ketersediaan koleksi di

9
Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, sumber-

sumber informasi lain yang dibutuhkan para taruna dalam

memenuhi kebutuhan informasi, dan kendala yang dihadapi para

taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang

berkaitan dengan kebutuhan informasi dan ketersediaannya di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI)

CurugTangerang.

10
BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan

1. Definisi Perpustakaan

Menurut badan Internasional UNESCO “perpustakaan ialah

suatu koleksi buku-buku dan jurnal-jurnal dan bahan bacaan serta

audio-visual lainnya yang terorganisasi, dan jasa-jasa staf

(pustakawan) yang mampu memberikan dan menginterprestasikan

bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan informasi,

penelitian, pendidikan, dan rekreasi para pengunjungnya”.

Sedangkan definisi menurut tuan Hutchings, mengatakan

perpustakaan ialah alat tempat manusia menyimpan dengan aman

hasil-hasil pemikiran dan penemuannya :

a. Perpustakaan, memelihara adat kebiasaan dan menjamin

berlakunya hukum-hukum;

b. Perpustakaan memberikan kelonggaran berkembang terhadap

keyakinan dan agama yang berlaku;

c. Perpustakaan ialah alat utama untuk mengembangkan dan

pendayagunaan ilmu pengetahuan.10

Dari kedua definisi di atas, maka perpustakaan dapat diartikan

sebagai gudang dan pembendaharaan ilmu pengetahuan di dunia, serta

10
Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan (Bandung: Alumni, 1987), h. 71-72

11
mempunyai peranan penting di dalam dunia pendidikan. Karena

perpustakaan mutlak mempunyai peranan yang utama dan tidak dapat

diabaikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

2. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Dalam peraturan pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang

Pendidikan Tinggi dimuat ketentuan mengenai perpustakaan: pasal 27

butir 7 angka 10, pasal 34, ayat (2); pasal 55 ayat (1); pasal 69 ayat

(1); pasal 82 ayat (1); dan pasal 95 ayat (1), yang pada dasarnya

menyatakan bahwa perpustakaan ialah unsur penunjang yang perlu

ada pada semua bentuk perguruan tinggi, mulai dari universitas,

istitusi, sekolah tinggi, politeknik, dan akademis.11Perpustakaan

perguruan tinggi adalah “perpustakaan yang berada dilingkungan

perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan tinggi

lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu

perguruan tinggi”.12

Perpustakaan perguruan tinggi ialah “perpustakaan yang

terdapat pada perguruan tinggi, badan dibawah lembaga yang

berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama untuk

membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya”.13

Sedangkan definisi lain menurut Noerhayati menyatakan bahwa

Perpustakaan perguruan tinggi ialah “suatu unit kerja yang merupakan

11
Tri Septiyantono, Umar Sidiq, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, 2001). h.11
12
Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1995), h. 17
13
Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h.217

12
bagian integral dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama

dengan unit kerja lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas

membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan

program Tri Dharma perguruan tinggi.”14

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

perguruan tinggi merupakan unit pelaksana teknis (UPT) perguruan

tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri

Dharma Perguruan Tinggi. Dengan cara memilih, menghimpun,

mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada

lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada

umumnya.15 Oleh karena itu perpustakaan yang berada di lingkungan

perguruan tinggi seperti di jurusan, fakultas, lembaga-lembaga dan

pusat-pusat di lingkungan perguruan tinggi, maupun perpustakaan di

tingkat pusat perguruan tinggi tersebut termasuk ke dalam jenis

perpustakaan perguruan tinggi.

3. Tujuan dan Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi

a. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah :

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi,

lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup

tenaga administrasi perguruan tinggi.

14
Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan (Bandung: Alumni, 1987), h.1.
15
Tri Septiyantono, Umar Sidiq, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi,(Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, 2001), h.10.

13
2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua

tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama

hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.

3. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai

jenis pemakai.

5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada

lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri

lokal.16

Tujuan lain perpustakaan perguruan tinggi adalah :

a. Memenuhi keperluan informasi pengajar dan mahasiswa,

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat

akademis,

c. Menyediakan ruangan untuk pemakai, dan

d. Menyediakan jasa peminjaman serta menyediakan jasa

informasi aktif bagi pengguna.17

Diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi ini

bertujuan untuk menunjang terlaksananya program pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi

dengan melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek,

yaitu:

16
Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1991),h.52
17
Tri Septiyantono, Umar Sidiq, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi(Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, 2001), h.11.

14
a) Pengumpulan informasi;

b) pengolahan informasi;

c) pemanfaatan informasi;

d) penyebarluasan informasi; dan

e) pemeliharaan atau pelestarian informasi.”18

b. Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi pada hakekatnya adalah suatu

unit kerja yang merupakan bagian integral di suatu lembaga

perguruan tinggi induknya.Unit perpustakaan bersama-sama

dengan unit kerja lainnya bertugas untuk membantu perguruan

tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan Tri Dharma

perguruan tinggi, yakni kegiatan pendidikan, penelitian dan

pengabdian pada masyarakat.

Sejalan dengan Tri Dharma perguruan tinggi, maka peran

perpustakaan perguruan tinggi, yaitu :

1. Perpustakaan sebagai pendukung keberhasilan pendidikan.

Perpustakaan menyediakan fasilitas untuk keperluan belajar

dan mengajar diperguruan tinggi, tersedianya bahan pustaka

untuk keperluan penelitian para dosen, mahasiswa serta

pimpinan perguruan tinggi.

2. Perpustakaan menjadi penghubung antara bahan pustaka

yang berupa informasi dengan para pemakai jasa

18
Abdul rahman saleh,Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1995), h.17.

15
perpustakaan, dan memberitahu para pemakai mengenai

ketersediaan informasi serta kegiatan bagaimana mengunakan

perpustakaan.

3. Perpustakaan sebagai riset atau penelitian.

4. Perpustakaan menyediakan bahan rekreasi bagi pembaca.

5. Perpustakaan menyediakan fasilitas ruang baca yang enak

dan perabot perpustakaan yang nyaman.19

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan institusi yang

berperan penting bagi pertumbuhan dunia pendidikan tinggi. Secara

historis perpustakaan tinggi berperan penting sebagai suatu tempat

yang menyediakan berbagai sumber informasi yang dibutuhkan

oleh para pemustaka potensialnya. Oleh karena itu perpustakaan

perguruan tinggi mempunyai kedudukan yang sangat penting.

Sehingga dengan peranan inilah salah satunya yang membuat

perpustakaan perguruan tinggi selalu dianggap sebagai “jantung

Universitas”. Denyut nadi dinamikanya kehidupan akademis

perguruan tinggi akan ditentukan oleh kontribusi perpustakaan

sebagai sumber informasi dan pusat belajar mahasiswa.20

19
Ahmad Choirul Rofiq, Pembelajaran PIBP dan Signifikansinya dalam meningkatkan Mutu
Akademik Mahasiswa, STAIN PONOROGO, Vol. 1 No. 1 Tahun. 2009. Hal.54.
20
Umar falahul Alam, Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa dalam Proses Belajar
Mengajar di Perguruan Tinggi, STAIN PONOROGO, Vol. 5 No. 1 Tahun. 2013, hal. 98.

16
4. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

a. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun,

menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua

koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya, dan

melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan infromasi dan

bahan bacaan. Masyarakat pengguna tersebut adalah sesuai dengan

jenis perpustakaan, kebijakan penyelenggara, dan kelompok atau

segmen pemakai/pelanggannya.21

Dapat pula dikatakan bahwa tugas perpustakaan perguruan

tinggi ialah :

a. Pemilihan dan pengadaan,

b. Pengolahan pustaka,

c. Pelayanan, dan

d. Tata usaha.22

Adapun tugas-tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah

sebagai berikut :

a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk

memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi,

seperti mahasiswa, staf pengajar, dan mungkin pegawai

perguruan tinggi lainnya.

21
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta: Samitra Media
Utama, 2004), h. 42.
22
Tri Septiyantono, Umar Sidiq, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi(Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakulta Adab, 2001), h.11.

17
b. Memberikan pelayanan dan pendayagunaan bahan pustaka

bagi masyarakat perguruan tinggi.

c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada

semua tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk

sampai kepada mahasiswa pasca sarjana, bahkan kepada staf

pengajar.

d. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai

perpustakaan (anggota).

f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di

lingkungan perguruan tinggi seperti kepada masyarakat

industri dan lain-lain.23

b. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi, yang mencakup universitas,

sekolah tinggi, institut, dan akademi. Pemakainya adalah civitas

akademi perguruan tinggi tersebut, dan tugas dan fungsinya yang

utama adalah menunjang proses pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi).

Fungsi Tridharma itu adalah :

1. Pendidikan dan pengajaran

2. Penelitian atau riset

3. Pengabdian kepada masyarakat (public service).


23
Abdul Rahman Saleh,Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1995), h. 18

18
Di dalam undang-undang perpustakaan perguruan tinggi

didefinisikan sebagaimana disebutkan pada pasal 1 ayat 1 UU 43

tahun 2007 yaitu institusi pengelola koleksi karya tulis, karya

cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku

guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Fungsi perpustakaan perguruan tinggi kemudian dijabarkan

dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan UU

43 tahun 2007.24

Dinyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berfungsi

sebagai :

1) Sumber belajar, sebagai salah satu pusat sumber belajar

perpustakaan perguruan tinggi harus dilengkapi oleh koleksi

bahan perpustakaan.

2) Penelitian, untuk itu perpustakaan menyediakan sumber

informasi.

3) Pusat deposit internal perguruan tinggi, penghasil karya

ilmiah perguruan tinggi harus melakukan penyimpanan dan

pemeliharaan karya-karya ilmiah tersebut.

4) Pusat pelestarian informasi, perpustakaan harus memelihara

informasi ilmiah.

24
Abdul Rahman Saleh,Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi(Jakarta: Universitas
Terbuka, 1995). h. 45.

19
5) Pusat jejaring bagi civitas akademika di lingkungan

perguruan tinggi.

B. Pengertian Informasi dan Kebutuhan Informasi

1. Informasi

Kata informasi berasal dari kata informare (bahasa latin) yang

berarti membentuk melalui pendidikan. Dalam ilmu perpustakaan

diartikan berita, peristiwa, data, maupun literatur. Informasi yang baik

harus memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut:

1. Ketersediaan,

2. Mudah di pahami

3. Mudah di dapat,

4. Relevan,

5. Bermanfaat,

6. Tepat waktu,

7. Keandalan,

8. Akurat, dan

9. Konsisten.

Dalam konteks ilmu perpustakaan International Encyclopedia of

Information and Library Science (2003) mendefinisikan informasi

sebagian sekumpulan data yang telah diproses dalam bentuk yang

mudah dipahami sehingga dapat dikomunikasikan dan digunakan.

20
Sependapat dengan definisi tersebut, Online Directory of Library

and Infromation Science (ODLIS) mendefinisikan informasi sebagai

data yang disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami yang

maknanya telah dikaitkan dalam konteks penggunaannya dan

disampaikan dengan menggunakan media komunikasi atau ekspresi

(ungkapan).25

Informasi adalah “suatu rekaman fenomena yang diamati, atau

bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat”.26 Dimana fenomena

yang menjadi informasi jika seseorang melihat dan menyaksikannya.

Hasil dari kesaksian atau rekaman yang dilihat peristiwa fenomena

inilah merupakan suatu informasi.

Dalam pengertian sempit dapat dikemukakan pendapat Martino

bahwa informasi itu sebenarnya adalah “potongan pengetahuan (a piece

of knowledge) yang mengandung unsurkejutan (surprise) sebab, kalau

tidak mengandung unsur kejutan ini, maka dianggap tidak relevan

ataupun hanya sebagai data biasa (bahan mentah) saja”.27

Sedangkan menurut Sutarman, informasi adalah sekumpulan

fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka

mempunyai arti bagi si penerima”.28

25
M. Hanif Inamullah, Kebutuhan Informasi Pegawai Deputi Pengendalian Kerusakan
Lingkungan dan Perubahan IIklim Kementerian Lingkungan Hidup, Universitas Indonesi. Vol. 10 No. 2
Tahun. 2012, h.27
26
Pawit. M Yusup, Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi: Information
Retreival (Jakarta: Kencana, 2010), h. 1.
27
Suyono Trimo, PengantarIlmu Dokumentasi (Bandung: Remadja Karya, 1987, h. 12
28
Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 11

21
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahawa

informasi merupakan data yang disimpan, diproses serta mempunyai

arti dan mudah dipahami maknanya. Karena seseorang memerlukan

informasi dan masyarakat pada umumnya membutuhkan informasi

untuk membantu seseorang memecahkan masalah yang dihadapinya.

Informasi juga dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan

seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang

akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang

dimilikinya.

2. Sumber-Sumber Informasi

Sumber informasi dapat dikatakan sebagai suatu sarana dimana

informasi tersedia dan disimpan yakni sumber informasi terekam

maupun tidak terekam. Sumber informasi terekam dapat berbentuk

buku, majalah, laporan penelitian, dokumen, dan sebagainya.

Sedangkan sumber informasi yang tidak terekam umumnya berasal dari

manusia, contohnya pustakawan atau peneliti.

Adapun sumber-sumber informasi dapat dibagi menjadi 3 jenis,

yaitu:

a. Informasi primer adalah informasi yang diterbitkan pertama kali

dari penerbit atau dari sumbernya secara lengkap dan asli,

misalnya tulisan dalam majalah, surat kabar, laporan hasil

penelitian, kertas kerja, monografi, laporan hasil seminar, buku

teks, buku pedoman, tesis, dan disertasi. Informasi jenis ini sering

22
digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi serta

penelitian-penelitian ilmiah.

b. Informasi sekunder adalah informasi yang bertujuan untuk

membuka informasi primer. Jenis informasi sekunder ini seperti

bentuk pengolahan lanjut dari sumber informasi primer seperti

kamus dan ensiklopedia.

c. Informasi tersier adalah keterangan atau tulisan dari sumber yang

tertentu digunakan untuk mengetahui atau menelusuri sumber-

sumber informasi sekunder. Contoh jenis informasi tersier ini

antara lain katalog bahan-bahan referensi dan katalog indeks

suatu bidang ilmu tertentu.

Sumber-sumber informasi menurut Pawit M. Yusuf ada

beberapa sumber yaitu:

a. Surat kabar

b. Radio

c. Televisi

d. Jurnal internet

e. E-mail

f. E-book

g. E-journal

h. Faksimile

i. Buku dan sebagainya.29

29
Pawit M. Yusuf, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi
aksara,1995), h. 9-106.

23
3. Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan yang didasarkan pada

dorongan untuk memahami, menguasai lingkungan,memuaskan

keingintahuan/curiosity, dan penjelajahan/exploratory.30

Kemudian informasi yang diperoleh dari sumber informasi dapat

digunakan untuk menambah pengalaman, memperoleh informasi yang

mutakhir, memperoleh pengetahuan sesuai kebutuhan, dan

mengembangkan diri.

Adapun macam-macam kebutuhan informasi, yaitu sebagai berikut :

1. Kebutuhan informasi mendalam,

2. Kebutuhan informasi muktahir,

3. Kebutuhan informasi rutin, dan

4. Kebutuhan informasi sekilas.

Sedangkan menurut Haster W.J. Mayer kebutuhan informasi dapat

dibagi menjadi tiga kategori, antara lain sebagai berikut:

1. Kebutuhan informasi yang diekspresikan adalah kebutuhan

informasi yang diutarakan oleh para pemustaka informasi.

2. Kebutuhan informasi yang tidak diekspresikan adalah kebutuhan

informasi yang disadari namun tidak disampaikan oleh pemustaka

informasi.

3. Kebutuhan informasi yang tidak disadari.

30
Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009), h.
150

24
4. Informasi untuk memecahkan masalahnya. Hal ini terkait dengan

kehidupan dan kegiatannya sehari-hari.31

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang mempunyai kebutuhan

dan keinginan tertentu sesuai dengan harapan-harapannya memperoleh

keuntungan dari pencapaian tujuan-tujuan yang ditetapkannya maka

dalam menghadapi tersebarnya informasi diberbagai media massa,

orang akan bertindak dan berlaku sama, yaitu dalam rangka untuk

memenuhi kebutuhan akan informasi yang disajikan oleh media massa

tersebut.

Dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang, mendorong orang

tersebut untuk mencapainya dengan cara mencari informasi yang ada

diberbagai media massa yang banyak disekitar kita dan juga banyak

disediakan oleh perpustakaan dan pusat-pusat sumber informasi.

Kebutuhan merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan

perasaan kekurangan atau keinginan sesuatu, atau keinginan

perwujudan tindakan tertentu. Seperti yang di kemukakan oleh Maslow

yaitu mulai dari tahap kebutuhan yang paling dasar sampai kepada

tingkat kebutuhan yang paling tinggi, yakni:

1. Kebutuhan Fisiologis, misalnya rasa lapar dan haus.

2. Kebutuhan akan rasa aman, misalnya rasa aman dari gangguan atau

ancaman.

3. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki.

31
Mayer, haster W.J (2005, January). The Nature Of Informatioan And The Effective Use
Of Information In Rural Development. Information Research 10(2), 214.

25
4. Kebutuhan akan rasa harga diri, misalnya rasa prestasi,

keberhasilan, serta respek pribadi.

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri, misalnya hasrat untuk berdiri

sendiri.32

Menurut Andrew Green mengidentifikasikan empat konsep

kebutuhan secara umum antara lain sebagai berikut :

1. Kebutuhan selalu berperan. Kebutuhan untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.

2. Kebutuhan biasanya dipertanyakan. Dalam hal ini kebutuhan

seseorang berbeda dari keinginan.

3. Kebutuhan berhubungan dengan konsep kebutuhan untuk

membawa hidup seseorang lebih bermoral.

4. Kebutuhan yang belum tentu dipikirkan dan mungkin menjadi

kebutuhan seseorang.33

Setiap orang cenderung untuk mempunyai kebutuhan-kebutuhan

atau keinginan-keinginan yang berlaku seperti diatas, namun karena

kondisi setiap orang berbeda-beda satu dengan lainnya karena diantara

lain dipengaruhi oleh kognisinya maka kebutuhan tersebut pun menjadi

beragam.

Timbulnya kebutuhan seseorang tetap dipengaruhi oleh kondisi

fisiologis, situasi, dan kognisinya. Misalnya kebutuhan seseorang tidak

32
Pawit M. Yusuf, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi
aksara,1995), h. 336
33
Donal O. Case, Looking For Information: A Survey Of Research On Information
Seeking, Needs, and Behaviour (Uk: Emerald Grup Publishing Limited. 2012. H. 78.

26
akan timbul atas barang-barang yang tidak terjangkau oleh kemampuan

daya belinya.

Ada banyak kebutuhan yang bisa dikemukakan, antara lain seperti

diusulkan oleh Katz, Gurevitch, dan Haas, sebagai berikut:

1) Kebutuhan Kognitif

Kebutuhan untuk memperkuat informasi pengetahuan, dan

pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini

didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan

menguasai lingkungannya.

2) Kebutuhan Afektif

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat

menyenangkan. Misalnya orang membeli radio dan surat kabar,

televisi, menonton film, dan membaca buku-buku ringan, tidak

lain karena mencari hiburan.

3) Kebutuhan Integrasi Personal (personal Integrative Needs)

Kebutuahan ini dikaitkan dengan hal penguatan kredibilitas,

kepercayaan, stabilitas, dan satatus individu.Kebutuhan-

kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga

diri.

4) Kebutuhan Integrasi Sosial (Social Integrative Needs)

Kebutuhan ini dikaitkan dengan hal penguatan hubungan dengan

keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari

27
oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan

orang lain.

5) Kebutuhan Berkhayal (Escapist Needs)

Kebutuhan berkhayal (escapist needs) dikaitkan dengan

kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan

ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan

(devirsion).

Selanjutnya, Katz, Gurevich, dan Haas juga menemukan dalam

penelitiannya bahwa seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan

tinggi lebih banyak mempunyai kebutuhan dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Jadi, seseorang

yang berpendidikan lebih tinggi relatif lebih banyak berfikir

multipleks.34

4. Ketersediaan Koleksi

a. Pengertian Ketersediaan Koleksi

Menurut Kamus Besar Indonesia pengertian ketersediaan yaitu

kesiapan suatu alat (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat

digunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telahditentukan.35

Dapat disimpulkan dari definisi di atas ketersediaan koleksi adalah

kesiapan terhadap ketersediaannya bahan-bahan pustaka disuatu

34
Pawit M. Yusuf, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi
aksara,1995), h.339.
35
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007), h. 1008.

28
perpustakaan untuk dapat digunakan atau dimanfaatkan pemustaka

yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

Secara umum perpustakaan di perguruan tinggi berkewajiban untuk

menyediakan berbagai sumber informasi yang dapat mendukung semua

aktivitas di perguruan tinggi yang dikenal dengan istilah Tri Dharma

Perguruan Tinggi” yang meliputi pendidikan atau pengajaran,

penelitian, dan pengabdian masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi

dijelaskan dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 pasal 24 ayat 2

menyebutkan: Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya,

yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian,

dan pengabdian masyarakat.36

Ketersediaan koleksi di perpustakaan juga harus menyelaraskan

dengan fungsi-fungsi perpustakaan, seperti fungsi sebagai sumber

belajar, tentunya sebagai salah satu pusat sumber belajar perpustakaan

perguruan tinggi harus dilengkapi oleh koleksi bahan perpustakaan.

Dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) UU 43 tahun 2007,

ditentukan bahwa koleksi perpustakaan perguruan tinggi paling sedikit

berjumlah 2.500 judul. Koleksi ini terdiri dari buku teks wajib untuk

mendukung mata kuliah, buku teks penunjang atau buku anjuran dan

buku teks pengayaan. Selain itu koleksi tersebut ditambahkan buku

referensi umum dan referensi khusus, terbitan berkala, terbitan

36
Muh. Azwar Muin, Information Literacy Skiils: Starategi Penelusuran Informasi
Online. h. 5.

29
perguruan tinggi, terbitan pemerintah, dan koleksi khusus. Salah satu

indikator mutu sebuah perpustakaan perguruan tinggi adalah

perpustakaan yang baik sehingga dapat mendukung proses belajar

mengajar di perguruan tinggi. Fungsi sebagai penelitian, sebagaimana

kita ketahui bahwa salah satu dharma dari tri dharma perguruan tinggi

adalah penelitian. Untuk itu perpustakaan perguruan tinggi harus

mendukung fungsi penelitian ini untuk menyediakan sumber informasi

seperti literatur. Untuk mendukung fungsi penelitian ini maka

perpustakaan perguruan tinggi harus dilengkapi dengan koleksi jurnal

ilmiah yang lengkap serta selalu mutakhir. Fungsi perpustakaan

perguruan tinggi sebagai pusat jejaring bagi civitas akademik di

lingkungan perguruan tinggi. Seseorang tidak dapat melengkapi

kebutuhan informasinya dengan cara memiliki atau membelinya sendiri.

Oleh karena itu, perpustakaan harus menjalin kerjasama dengan

perpustakaan lain, atau bahkan dengan lembaga lain untuk membantu

setiap pemustakanya dalam memenuhi kebutuhan informasinya.37

Dari Undang-undang tersebut mengharuskan perpustakaan

perguruan tinggi menyediakan koleksi yang menunjang peroses belajar

baik mahasiswa maupun dosen. Bahkan keberadaan perpustakaan di

perguruan tinggi sedemikian pentingnya sehingga menjadi indikator

pendidikan yang bermutu tinggi. Semakin baik perpustakaannya maka

semakin baik pula mutu luaran perguruan tinggi tersebut.

37
Saleh, Abdur Rahman, Percikan Pemikiran: Di Bidang Kepustakawanan. (Jakarta: Sagung
Seto, 2011), h. 48-49.

30
b. Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya

tulis, karya cetak, dan karya rekam dalam berbagai media yang

mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.38

Koleksi menurut Tarto (2008), ialah “Bahan perpustakaan yang

disediakan untuk kepentingan belajar mengajar, informasi, rekreasi

kultural, dan penelitian bagi semua lapisan masyarakat mulai dari anak-

anak, remaja maupun dewasa.Yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu

pengetahuan dan teknologi yang bersifat ilmiah dan non-ilmiah

(fiksi)”.39

Koleksi bahan pustaka adalah “Sejumlah bahan pustaka yang

telah ada di perpustakaan dan sudah diolah (diproses) sehingga siap

dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai”.40 Jika standar minimal

koleksi sudah ditentukan, tentu selanjutnya adalah bagaimana

pengembangannya karena perpustakaan lebih dikenal sebagai pusat

informasi, pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu

pengetahuan.

Koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah “mengenai

program atau materi mata kuliah, disiplin ilmu, dan materi pendukung

bagi jurusan, program studi, fakultas, universitas, yang ada”.41

38
Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 176
39
Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta:Ar-Ruzz
Media,2011), h. 60.
40
Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan, h. 16
41
Sutaro NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Sagung
Seto,2006), hal. 85.

31
Koleksi sebagai sumber informasi harus menjadi program utama

untuk dikembangkan, baik mengenai jumlah, jenis, dan kualitasnya,

yang tersusun rapih dengan sistem pengolahan dan kemudahan akses

atau temu kembali informasi, merupakan salah satu bagian dari

keberhasilan perpustakaan. Perpustakaan diharuskan memiliki koleksi

bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai dengan visi dan misi,

perencanaan strategis, kebijakan dan tujuan perpustakaan yang dikelola,

koleksi perpustakaan hendaknya selalu baik, terkini dan mutakhir dapat

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Koleksi

bahan pustaka yang baik adalah dapat memenuhi kebutuhan pembaca,

dan keinginan para pemakai perpustakaan. Untuk dapat mengimpun

koleksi yang selalu mengikuti perkembangan zaman perpustakaan harus

dapat mengikuti perkembangan penerbitan dan memiliki akses serta

dapat berhubungan dengan sumbernya.42

c. Jenis Bahan Pustaka

Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab,

buku. Istilah yang berkaitan erat dengan pustaka adalah bahan

pustaka.43

Beberapa jenis koleksi bahan pustaka, yakni sebagai berikut:

1. Karya cetak berupa buku teks, annual, direktori, manual, handbook,

biografi, sumber geografi, terbitan pemerintah seperti peraturan

42
Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan Masyarakat
Informasi (Jakarta: Panta Rei, 2005), h. 41
43
Yuyu Yulia, Jayanti G. Sujana, Henny Windarti, Buku Materi Pokok Pengadaan Bahan
Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 3.

32
perundang-undangan, laporan penelitian, terbitan berkala seperti

majalah, buletin, jurnal, dan surat kabar.

2. Karya rekam berupa kaset audio. VCD, CD, CD-Rom pengetahuan,

video cassette, televisi, dan sebagainya.

3. Media elektronik yang disebut tidak direkam atau not recorded,

yaitu media penyimpanan informasi berupa pangkalan data yang

ditayangkan melalui monitor computer, misalnya internet.

Sedangkan jenis koleksi menurut Standar Nasional Perpustakaan

(SNP) Perguruan Tinggi, sebagai berikut:

1. Koleksi perpustakaan berbentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau

karya rekam terdiri atas fiksi dan nonfiksi.

2. Koleksi nonfiksi terdiri atas buku wajib mata kuliah, bacaan

umum, referensi, terbitan berkala, laporan penelitian, dan literature

kelabu.44

C. Penelitian Terdahulu

Tinjauan literatur ini dimaksdkan pada karya ilmiah yang memiliki

tema dan judul skripsi yang ada di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Berikut adalah beberapa karya ilmiah berupa skripsi

yang memiliki tema yang serupa:

44
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2011). h. 2

33
1. Perilaku Pencarian Informasi dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi

Mahasiswa UIN di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah”, yang

disusun oleh Nunung Masruriyah, NIM 105025001024, Fakultas Adab dan

Humaniora, Jurusan Ilmu Perpustakaan, tahun 2010. Skripsi tersebut

membahas mengenai perilaku mahasiswa UIN dalam melakukan

pencarian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik

mahasiswa terutama mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas dan

mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, apa saja sumber informasi yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan informasi akademik, bagaimana perilaku

mahasiswa UIN dalam menggunakan sumber-sumber informasi untuk

memenuhi kebutuhan informasi akademik, serta perilaku mahasiswa UIN

dalam mengatasi berbagai hambatan pada saat pencarian

informasi.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berbeda

dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu menggunakan pendekatan

kuantitatif. Perbedaannya terletak pada responden atau sampel dan lokasi

pada penelitian yang dilakukan Nunung Masruriyah adalah mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah, sedangkan responden atau sampel pada

penelitian penulis adalah taruna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

(STPI) Curug Tangerang.

2. “Kebutuhan Informasi Mahasiswa : Studi Terhadap Perpustakaan Fakultas

Pisikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi ini diajukan oleh

Syamsul Maarif, NIM 107025001207. Mahasiswa Jurusan Ilmu

34
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Skripsi tersebut

membahas tentang tujuan dalam memperoleh informasi, informasi apa saja

yang dibutuhkan dan kendala yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan

informasi di perpustakaan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sama dengan

penelitian yang penulis lakukan. Perbedaannya terletak pada responden

atau sampel dan lokasi pada penelitian yang dilakukan Syamsul Maarif

adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan responden

atau sampel pada penelitian penulis adalah para taruna Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang.

3. ”Ketersediaan Koleksi Di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Bisnis Indonesia (STIE BI).” Skripsi ini diajukan oleh Intan Mulia Pertiwi,

NIM 108025000020. Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Skripsi tersebut membahas mengenai

ketersediaan koleksi yang terdapat di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Bisnis Indonesia (STIE BI). Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif, sama dengan penelitian yang penulis lakukan.

Perbedaannya terletak pada responden atau sampel dan lokasi pada

penelitian yang dilakukan Intan Mulia Pertiwi adalah mahasiswa Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia (STIE BI), sedangkan responden

atau sampel pada penelitian penulis adalah para taruna Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang.

35
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau

menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.45 Di dalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-

kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yakni data yang berbentuk angka-angka.

Maka gejala, variabel, atau keadaan yang digambarkan dalam penelitian ini

melalui penghitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk

yang diminta menjawab atau sejumlah pertanyaan dan survey untuk

menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mengenai cara taruna

memenuhi kebutuhan informasinya, ketersediaan sumber informasi di

perpustakaan, dan kendala yang dihadapi taruna dalam memenuhi

kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia.

45
Prasetya Irawan, M.Sc. Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN, 2004), h.60

36
B. Sumber Data

Pengumpulan data diperoleh dari hasil kajian pustaka, kuesioner, dan

observasi. Dengan mengumpulkan data yang telah diperoleh maka peneliti

dapat memilih data yang akan fokus dianalis. Adapun sumber data yang

digunakan peneliti untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan tema yang

dipilih melalui cara :

a. Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber

primer, seperti sumber asli yang memuat informasi atau data

tersebut.46 Dalam penelitian ini data yang akan diperoleh yaitu dari

angket yang disebarkan pada para taruna Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia.

b. Data Skunder

Sumber data skunder adalah data yang diambil secara tidak langsung

dari sumbernya. Dalam penelitian ini data yang akan diperoleh dari

dokumen-dokumen, seperti laporan dan karya ilmiah.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit pengamatan atau tentang informasi

yang diinginkan.47 Populasi dalam penelitian ini adalah taruna Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI).

46
Tatang M. Amirin, Menyususn Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1990), h. 132.
47
Sugiyanto, Analisis Statistika Sosial, (Malang : Bayumedia Publishing, 2004). h. 14.

37
Sampel adalah proses pemilihan sejumlah individu (objek penelitian)

untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu-individu (objek

penelitian) tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada

mana objek itu dipilih.48 Dalam pengambilan sampel penulis mengambilnya

dengan teknik acak sederhana (simple random sampling). Sampel acak

sederhana adalah setiap elemen populasi dapat mempunyai kesempatan

untuk menjadi sampel. Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil

semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika

tingkat populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil

sampel sebanyak 10-15% atau 20-25%.49

Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 10%

dari jumlah populasi dari setiap jurusan, terdapat jurusan pendidikan di

STPI :

1. Teknik Penerbangan, dengan 5 program studi

2. Keselamatan Penerbangan, dengan 4 program studi

3. Manajemen Penerbangan, dengan 3 program studi

Masing-masing program studi memiliki 3 sampai 4 kelas dan setiap1

kelas terdapat 25 taruna, penulis akan mengambil sampel dari 2 kelas

masing-masing program studi dari setiap jurusan di STPI. Sampel diambil

berdasarkan keseluruhan jumlah rata-rata pada setiap kelas program studi,

sedangkan sampel yang akan diambil adalah 10% dari :

48
Sumanto, Statistika Terapan (Yogyakarta: CAPS, 2014), h.200.
49
Suharmi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:Rineka Cipta,
2010), h. 183.

38
Teknik Penerbangan = 250
Keselamatan Penerbangan = 200
Manajemen Penerbangan = 150
+
Jumlah = 600

Jadi, sampel yang diambil adalah 10% dari 600 orang yaitu 60,0

orang. Berdasarkan ketentuan tersebut dengan keterbatasan dana dan

kemampuan penulis, untuk memudahkan perhitungan hasil penelitian maka

penulis mengambil jumlah sampel sebanyak 60respondendari jumlah taruna

STPI yang berjumlah (600 x 10% = 60,0).

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Pustaka Studi Pustaka (Library Research)

Dengan mencari dan mempelajari buku-buku atau dokumen-dokumen

yang berkaitan dengan penelitian dan referensi lainnya di beberapa

tempat baik di kampus, perpustakaan maupun akses internet.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung

kelapangan melalu :

a. Kuesioner/Angket

Dengan menyebarkan angket berupa pertanyaan-pertanyaan

untuk mendapatkan data yang objektif dimana responden tersebut

pengguna perpustakaan yaitu taruna Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia (STPI) Curug Tangerang. Kuesioner ini mengenai

gambaran ketersediaan koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

39
Penerbangan Indonesia, sumber-sumber infomasi lain yang

dibutuhakan para taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi,

dan kendala yang dihadapi para taruna dalam memenuhi kebutuhan

informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

b. Observasi

Di lakukan dengan mendatangi langsung tempat yang akan

diteliti, untuk mendapatkan data secara langsung yang berkaitan

dengan judul penulis yaitu kebutuhan informasi para taruna dan

ketersediaannya di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia (STPI) Curug Tangerang. Observasi ini dilakukan di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug

Tangerang.

E. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian deskriptif kuantitatif hanya dianalisis menurut

isinya, data yang sudah didapat akan diolah dengan beberapa teknik

pengolahan data, yakni :

a. Checking Data

Pada tahap ini, penulis harus mengecek lagi lengkap tidaknya data

hasil penelitian, memilih dan menyeleksi data. Selain itu meneliti lagi

lengkap tidaknya identitas responden yang diperlukan, meneliti

lengkap tidaknya data apakah instrumen pengumpulan data sudah

40
secara lengkap diisi, jumlah lembarannya tidak ada yang lepas atau

sobek.

b. Editing Data

Pada tahap ini pengumpulan kembali data untuk diteliti lengkap

tidaknya, perlu diedit seperti dibaca sekali lagi dan diperbaiki, bila

masih ada yang kurang jelas atau meragukan. Kegiatan seperti

pernyataan, jawaban, catatan yang tidak jelas dijelaskan, untuk

menghilangkan keragu-raguan. Terhadap data.

c. Tabulating

Pada tahap ini menyajikan hasil data penelitian dalam bentuk

tabel-tabel agar dapat mempermudah untuk dianalisi. Model tabulasi,

sangat tergantung pada tujuan analisis dan model analisis yang

digunakan. Untuk memperoleh data angket yang telah ditabulasikan

dan dipresentasekan digunakan rumus parameter penafsiran data,

sebagai berikut:

P =F x 100%

Keterangan :

P = Presentase

F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

N = Banyaknya Individu (Number of Case)50

50
Anas Sudjino, Pengentar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997). h. 40.

41
Selanjutnya hasil presentase yang terdapat dalam tabel-tabel

penelitian ini akan ditafsirkan menjadi :

0% : Tidak ada satupun

1%-25% : Sebagian kecil

26%-49% : Hampir setengahnya

50% : Setengahnya

51%-75% : Lebih dari setengahnya

76%-99% : Hampir seluruhnya

100% : Seluruhnya51

F. Jadwal Penelitian

Tanggal
No. Keterangan
Kegiatan
1. 13 Februari 2015 Proposal penelitian telah disetujui oleh ketua
jurusan FAH, kemudian mengajukan surat
permohonan dosen pembimbing.

2. 20 Februari 2015 Surat permohonan dosen pembimbing telah


disetujui lalu meminta tanda tangan dekan
dalam bidang akademik.

3. 2 Maret 2015 Bertemu dengan dosen pembimbing untuk


menyerahkan surat permohonan dosen
pembimbing dan memberikan proposal
penelitian.

51
Wasito Hermawan, Pengantar Metodologi Statistik: Buku Panduan Mahasiswa (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama,1992), h.85.

42
4. 24 Maret 2015 Penelitian dilakukan Perpustakaan Sekolah
Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI)bertemu
dengan kepala dan staf perpustakaan,
menyerahkan surat peneltian dari UIN yarif
Hidayatullah Jakarta dan meminta data yang
dibutuhkan dalam penulisan skripsi yang akan
diteliti. Dengan sangat ramahnya kepala
perpustakaan memperbolehkan untuk
penelitian, sebelum itu penulis harus meminta
izin kepada bagian Administrasi Umum dan
Humas Sekolah Tinggi Penebangan Indonesia
(STPI).

5. 26 Maret 2015 Surat izin penelitian di terima (acc) oleh pihak


Sekolah Perpustakaan Perguruan Tinggi
(STPI).

6. 06 April 2015 Penelitian hari pertama dilakukan dengan


mewawancarai salah satu staf perpustakaan
yaitu ibu Fajar Milanti. Dengan beberapa
pertanyaan seperti, sejarah dan profil
Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan
Indonesia (STPI).

7. 15 Juni 2015 Menyebarkan angket atau kuesioner kepada


responden di Perpustakaan Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia.

8. 14 September Skripsi yang berjudul “Kebutuhan Informasi


2015 Para Taruna dan Ketersediaannya di
Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan
Indonesia (STPI) Curug Tangerang”, diterima
(Acc) dan lanjut sidang.

43
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

1. Sejarah Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

(STPI)

Pada tanggal 1 Juni 1952 berdirinya Akademik Penerbangan

Indonesia (API). Sebagai sarana pendidikan, API merupakan

perkembangan dari kursus yang telah diadakan sebelumnya. Pada

masa permulaan API masih bertempat di Gompol dengan pelabuhan

udara kemayoran sebagai tempat pendidikan prakteknya. Akan tetapi

berhubung kemayoran sebagai pelabuhan udara telah sedemikian

padat keadaannya oleh kegiatan lainnya, maka API berpindah tempat

dan fasilitas sendiri.

Pada tanggal 20 Agustus 1952, Menteri perhubungan Ir. Juanda

meletakkan batu pertama pendidikan gedung utama Akademik

Penerbangan Indonesia di Curug, gedung itu selesai pada tahun 1954.

Sejak itu berangsur-angsur sampai sekarang diadakan penambahan

bangunan dan perluasan komplek, sehingga terjelmalah sebuah

kampus yang menyerupai kota kecil modern dengan bangunan-

bangunan yang terdiri dari gedung sekolah, laboratorium, bengkel,

kantor, asrama, perumahan pegawai staff dan karyawan dengan sistem

44
perlistrikan, air dan telepon sendiri, juga rumah sakit, fasilitas olah

raga, perpustakaan dan lain-lainnya.

Awal tahun 1969 dalam rangka pembangunan lima tahun

(PELITA) terjadilah berubahan, nama API diganti dengan Lembaga

Pendidikan Perhubungan Udara (LPPU).

Sampai tahun 1972 LPPU masih tetap memusatkan

pendidikannya pada keahlian yang bersifat teknik saja, kemudian

disadari pula bahwa setiap perusahaan, juga perusahaan penerbangan

tidaklah mungkin hidup tanpa ditunjang oleh manajemen dan

administrasi yang baik. Karena itu sejak tahun 1973 LPPU mendidik

pula tenaga ahli di bidang manajemen dan administrasi penerbangan.

Dengan adanya pendidikan di luar LPPU, maka curug dewasa ini

merupakan pusat pendidikan perhubungan udara, disingkat

PUSDIKLAT PERHUB dimana LPPU merupakan bagian dari

padanya.

Perpustakaan dan laboratorium, sebuah gedung perpustakaan di

sediakan dengan jumlah buku 6389 yang menjadi sumber penambah

ilmu para taruna dan peserta kursus. Di samping itu terdapat 20 judul

majalah yang setiap minggu atau bulan ditukar.

Bahasa inggris adalah bahasa yang paling penting dalam

pelayanan perhubungan udara. Untuk memahirkan para taruna

berbicara bahasa yang dibutuhkannya sebuah laboratorium bahasa

inggris yang modern.

45
2. Visi dan Misi

a. Visi

Menghasilkan lulusan yang diakui secara Nasional &

Internasional untuk menuju pusat keunggulan (centere of

Excellent) yang berstandar Internasional

b. Misi

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian

teknologi terapan di bidang penerbangan dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menciptakan Sumber

Daya Manusia penerbangan yang memiliki Iman & Taqwa,

berkualitas Internasional, mampu bersaing, mandiri dan

profesional.

3. Sumber Daya Manusia

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia memiliki

sumber daya yang berjumlah tiga orang. Terdiri dari kepala

perpustakaan dan dua staff perpustakaan. Dapat dilihat dari bagan di

bawah ini:

Tabel. 1
Sumber Daya Manusia Perpustakaan STPI

No. Nama Jabatan Pendidikan


Kepala Unit Dokumentasi
1. Atikah, SE Sarjana (S1)
& Perpustakaan
2. Fajar Milati, Amd Kasub. Unit Perpustakaan Ahli Madya (D.III)
Sekolah Menengah
3. Sarbini Kasub. Unit Dokumentasi
Atas (SMA)

46
4. Anggaran Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) mengalokasikan

dana khusus untuk pembelian bahan pustaka. Bahan pustaka yang ada

di perpustakaan juga didapat dari lembaga pemerintahan yaitu

Kementerian Perhubungan.

5. Koleksi Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

(STPI)

Koleksi Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

(STPI) memiliki anggaran setiap tahunnya untuk membeli bahan

pustaka yang disesuaikan dengan kebutuhan yang dibutuhkan para

taruna dan dosen sebagai penunjang belajar-mengajar di Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia.

Buku-buku, majalah, dan jurnal hadiah/sumbangan dari alumni

dan atau dibeli dengan anggaran Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia, yang datang ke perpustakaan tidak begitu saja diterima,

tetapi diseleksi atau disensor terlebih dahulu agar terhindar dari buku-

buku, majalah, dan jurnal yang kurang bermanfaat.

Jumlah koleksi di perpustakaan ada berdasarkan rekapitulasi

tahun 2014 berjumlah 8297 eksemplar, dengan jumlah judul buku

4066 judul. Koleksi diPerpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia terdiri dari buku-buku yang menunjang kebutuhan

informasi para taruna dan dosen dalam proses belajar-mengajar di

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

47
Tabel. 2
Rincian Koleksi Perpustakaan Tahun 2014

No Kelas Koleksi Judul Eksmplar


1 000 Karya umum 350 557
2 100 Filsafat dan disiplin 104 134
yang berkaitan
3 200 Agama 341 375
4 300 Ilmu social 576 1092
5 400 Bahasa 117 249
6 500 Ilmu murni 611 895
7 600 Ilmu terapan 1754 4229
8 700 Kesenian dan 55 88
Olahraga
9 800 Kesusasteraan 65 82
10 900 Geografi umum dan 40 156
Sejarah
11 Annex/Doc. ICAO 52 440
Jumlah 4066 8297

Koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan disusun

secara berkelas berdasarkan disiplin ilmu. Koleksi buku bidang kajian

umum disusun berdasarkan klasifikasi DDC (Dewey Decimal

Classificatiyion).

6. Fasilitas Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

(STPI)

a. Ruang kerja kepala unit dokumentasi dan perpustakaan

Letak ruang kerja pustakawan dan staf dokumentasi dekat

dengan meja layanan sirkulasi dan dekat ruang koleksi.

48
b. Ruang koleksi

Ruang koleksi terdiri dari ruang koleksi umum serta ruang

koleksi referensi. Ruang koleksi umum dengan ruang koleksi

referensi terletak dalam satu ruangan.

c. Ruang baca

Ruang baca terletak berdekatan dengan ruang koleksi umum

dan koleksi referensi.

d. Fasilitas Wifi

Fasilitas ini terpasang di area Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia yang bertujuan untuk mempermudah

pemustaka mencari infomasi yang dibutuhkan.

e. Ruang layanan sirkulasi

Letak ruang sirkulasi terletak dengan ruang kerja unit

dokumentasi dan perpustakaan.

Selain itu ruang layanan sirkulasi didukung dengan sarana seperti :

a. 1 buah komputer untuk melakukan layanan sirkulasi.

b. Stempel serta alat tulis kantor lainnya yang diperlukan untuk

layanan sirkulasi.

c. Meja yang digunakan untuk menaruh koleksi yang

dikembalikan sebelum di masukkan ke rak (shelving).

49
7. Pengguna Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

(STPI)

Pengguna dari Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia adalah seluruh masyarakat perguruan tinggi yang ada

dilingkungan maupun diluar lingkungan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia.

Anggota perpustakaan terdiri dari :

1. Seluruh Taruna yang sedang mengikuti pendidikan di STPI.

2. Seluruh Instruktur / Dosen dan semua pegawai yang terdaftar pada

STPI, Pusdiklat Hubud, Balai Kalibrasi, Bandara Budiarto dan

Stasiun Meterologi dan Geofisika.

8. Pelayanan Pembaca

Sistem layanan perpustakaan di perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia

Jadwal Pelayanan perpustakaan yaitu :

Tabel. 3
Jadwal Pelayanan Perpustakaan

No Hari Buka Istirahat


1. Senin - Rabu 07.30 - 16.00 12.00 – 13.00
19.00 - 21.00
2. Kamis 07.30 – 16.00 12.00 – 13.00

Tutup
3. Jum’at 07.30 – 16.30 11.00 – 13.30
4. Sabtu, Minggu dan Libur
Libur Nasional

50
9. Tata Tertib di Ruang Perpustakaan

1. Setiap pengunjung perpustakaan harus berpakaian sopan, rapih dan

tidak boleh memakai sandal jepit.

2. Taruna, dosen dan pegawai berpakaian seragam PDH, kecuali hari

jum’at pagi boleh berpakaian olahraga.

3. Setiap pengunjung perpustakaan diwajibkan mengisi buku

pengunjung yang telah tersedia.

4. Tas, buku dan barang bawaan lainnya dilarang di bawa ke dalam

ruangan kecuali buku-buku pelajaran dan barang-barang

berharga.

5. Selama di dalam ruangan dilarang membuat kegaduhan yang dapat

mengganggu ketenangan dan kenyamanan pengunjung lainnya.

6. Dilarang merokok, makan dan minum selama di dalam ruangan.

10. Tata Tertib Peminjaman Buku Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia (STPI)

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia memeiliki

peraturan dan tata tertib bagi pemustaka yang berkunjung, sebagai

berikut:

1. Tata Tertib Pemustaka Perpustakaan STPI

a) Anggota yang akan meminjam buku harus datang sendiri dan

tidak boleh di wakilkan kepada orang lain.

b) Peminjaman buku untuk dibawa pulang hanya berlaku bagi

anggota saja, dengan jumlah buku yang dipinjam maksimal 5

51
(lima) buah buku dan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah

tangankan kepada orang lain.

c) Jangka waktu peminjaman paling lama 2 (dua) minggu dan

dapat diperpanjang kembali sebelum jangka waktu berakhir.

d) Pengembalian buku yang terlambat akan dikenai sanksi.

e) Apabila buku yang telah dipinjam tersebut hilang, maka

peminjam wajib menggantinya dengan buku yang sama atau

buku lain yang sejenis, ataupun buku lain yang telah ditetapkan

oleh Kepala Unit Perpustakaan.

f) Setiap anggota wajib memelihara buku-buku yang telah

dipinjam dengan baik, dan apabila terjadi kerusakan maka yang

bersangkutan wajib memperbaiki atau mengganti kerugian

yang telah diakibatkannya.

g) Bagi anggota yang telah melanggar tata tertib perpustakaan

maka akan dikeluarkan sebagai anggota perpustakaan serta

pada yang bersangkutan akan dikenai sanksi sesuai dengan

peraturan yang berlaku pada Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia.

2. Sanksi

Adapun sanksi yang berlaku di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia antara lain :

1. Sanksi Denda

52
a. Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) per hari untuk koleksi

Skripsi & CD

b. Rp. 500,- (lima ratus rupiah) per hari untuk koleksi buku

teks (Non Skripsi & CD)

2. Sanksi Administrasi (tidak boleh pinjam buku dalam jangka

waktu 1 bulan).

B. Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan menjelaskan hasil penelitian dan

pembahasan mengenai bagaimana gambaran ketersediaan koleksi di

perpustakaan, sumber-sumber informasi lain yang dibutuhakan para taruna

dalam memenuhi kebutuhan informasi, dan kendala yang dihadapi para

taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI). Data yang diperoleh kemudian

diolah yang nantinya akan digunakan untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian.

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa penulis

menentukan sampel sebanyak 60 orang, penentuan sampel ini didapatkan

dari Jurusan Teknik Penerbangan dengan 5 program studi, Jurusan

Keselamatan Penerbangan dengan 4 Program Studi, dan Jurusan

Manajemen Penerbangan dengan 3 program studi. Dengan perhitungan

tersebut penulis membutukan waktu satu hari pada tanggal 15 Juni 2015

untuk menyebarkan kuesioner kepada responden. Penyebaran kuesioner ini

53
dilakukan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia kepada

para taruna yang kebetulan mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian

berlangsung.

Di bawah ini merupakan hasil pengumpulan data-data selama

penelitian yang telah diperoleh dan akan dijelaskan lebih lanjut pada tabel.

1. Identitas Responden

Pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

pengunjung yang menjadi responden sebanyak 60 orang dengan

karakteristik sebagai berikut :

Tabel. 4
Jenis Kelamin Responden

Responden Frekuensi Presentase


Laki-laki 39 65%
Perempuan 21 35%
Jumlah 60 100%

Tabel 4 di atas merupakan hasil olahan data mengenai jenis

kelamin responden. Tabel ini menunjukkan bahwa hampir

setengahnya jumlah responden laki-laki yaitu sebanyak39 orang

(65%) dan responden perempuan sebanyak 21 orang (35%).

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah

pengunjung laki-laki yaitu sebanyak 39 orang (65%) responden lebih

banyak mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung,

dibandingkan dengan pengunjung perempuan yaitu hanya 21 orang

(35%) responden.

Tabel. 5

54
Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat Pendidikan Responden Frekuensi Presentase


D. IV 2 4%
D. III 48 96%
D. II 0 0%
Jumlah 50 100%

Tabel 5 di atas merupakan hasil olahan data mengenai bahwa

responden yang sebagian kecil dari prodi D.IV2 orang (3.33%) yang

mengunjungi perpustakaan pada saat penelitian berlangsung. Tabel ini

menunjukkan bahwa hampir seluruhnya prodi D. III sebanyak 58

orang (96.67%) responden yang mengunjungi perpustakaan pada saat

penelitian. Sedangkan tidak ada satupun responden dari prodi D.II

(0%) pada saat penelitian berlangsung di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulan bahwa hampir seluruhnya

responden 58 orang (96.67%) prodi D.IV lebih banyak mengunjungi

perpustakaan pada saat penelitian berlangsung. Sedangkan sebgian

kecil prodi D.III hanya 2 orang (3.33%) responden yang mengunjungi

perpustakaan pada saat penelitian berlangsung di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

2. Gambaran Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi


Penerbangan Indonesia (STPI)

55
Tabel. 6
Jenis Buku yang sering dibaca di Perpustakaan STPI

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Buku cerita / fiksi 3 5%
Buku ilmu pengetahuan 44 73.33%
Buku hobbi (olahraga, kesenian) 13 21.67%
Jumlah 60 100%

Tabel 6 di atas merupakan hasil olahan data mengenai jenis

buku yang sering dibaca para taruna di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengahnya 44 orang (73.33%) responden menyatakan buku ilmu

pengetahuan yang sering dibaca para taruna di perpustakaan. Sebagian

kecil13 orang (21.67%) responden menyatakan buku hobbi (olahraga,

kesenian, dll.) yang sering dibaca para taruna di perpustakaan.

Sedangkan sebagian kecil lainnya 3 orang (5%) responden

menyatakan buku cerita/fiksi yang sering dibaca para taruna di

perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa jenis buku yang

sering dibaca oleh para taruna di perpustakaan sebanyak 44 orang

(73.33%) responden menyatakan buku ilmu pengetahuan. Sedangkan

sebagian kecil responden 3 orang (5%) menyatakan buku cerita/fiksi

jenis buku yang sering dibaca para taruna di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia.

Tabel. 7
Bentuk Bahan Bacaan yang sering dibaca di Perpustakaan STPI

56
Jawaban Responden Frekuensi Presentase
Buku 37 61.67%
Majalah 13 21.67%
Jurnal 7 11.66%
Koran 3 5%
Jumlah 60 100%

Tabel 7 di atas merupakan hasil olahan data mengenai bentuk

bahan bacaan yang sering dibaca para taruna di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa lebih

dari setengahnya 37 orang (61.67%) responden menyatakan buku

sebagai bentuk bahan bacaan yang sering dibaca para taruna di

perpustakaan. Sebagian kecil 13 orang (21.67%) responden

menyatakan majalah sebagai bentuk bahan bacaan yang sering dibaca

oleh para taruna di perpustakaan. Sebagaian kecil lainnya 7 orang

(11.66%) responden menyatakan jurnal sebagai bentuk bahan bacaan

yang sering dibaca para taruna di perpustakaan. Sedangkan sebagian

kecil 3 orang (5%) responden menyatakan koran sebagai bentuk bahan

bacaan yang sering dibaca oleh para taruna di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk bahan bacaan

yang sering dibaca para taruna di perpustakaan sebanyak 37 orang

(61.67%) responden menyatakan buku. Sedangkan sebagian kecil 3

orang (5%) responden menyatakan koran sebagai bentuk bahan

bacaan yang sering dibaca oleh para taruna di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia.

57
Tabel. 8
Koleksi Buku Umum dan Referens Memadai untuk Memenuhi
Kebutuhan Informasi

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Sangat memadai 12 20%
Memadai 21 35%
Tidak memadai 25 41.67%
Sangat tidak memadai 2 3.33%
Jumlah 60 100%

Tabel 8 di atas merupakan hasil olahan data mengenai koleksi

buku umum dan referens memadai untuk memenuhi kebutuhan

informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia.Tabel ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya 25 orang

(41.67%) responden menyatakan tidak memadai koleksi umum dan

referens untuk memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan.

Selanjutnya hampir setengahnya 21 orang (35%) responden

menyatakan memadai koleksi umum dan referens untuk memenuhi

kebutuhan informasi di perpustakaan. Sebagain kecil responden 12

orang (20%) menyatakan sangat memadai koleksi umum dan referens

untuk memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan. Sedangkan

sebagian kecil lainya 2 orang (3.34%) responden yang menyatakan

koleksi umum dan referens sangat tidak memadai untuk memenuhi

kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulkanbahwa koleksi umum dan

referens tidak memadai di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

58
Indonesia sebanyak 25 orang (41.67%) responden. Sedangkan

responden yang menyatakan koleksi umum dan referens sangat tidak

memadai untuk memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indoneisa hanya 2 orang (3.34%)

responden.

Tabel. 9
Koleksi Relevan Baik Tercetak Maupun Non Cetak

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Sangat relevan 1 1.66%
Relevan 49 81.67%
Tidak relevan 10 16.67%
Sangat tidak relevan 0 0%
jumlah 60 100%

Tabel 9 di atas merupakan hasil olahan data mengenai koleksi

sudah relevan baik tercetak maupun non cetak untuk memenuhi

kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia. Tabel ini menunjukkan koleksi baik tercetak maupun non

cetak di perpustakaan hampir seluruhnya49 orang (81.67%) responden

menyatakan relevan. Sebagian kecil 10 orang (16.67%) responden

menyatakan tidak relevan koleksi tercetak maupun non cetak di

perpustakaan. Sebagian kecil lainnya1 orang (1.66%) responden

menyatakan sangat relevan koleksi tercetak maupun non cetak di

perpustakaan. Sedangkan koleksi tercetak maupun non cetak di

perpustakaan tidak ada satupun (0%) responden yang menyatakan

sangat tidak relevan.

59
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi tercetak

maupun non cetak di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia sebanyak 78% (39 orang) responden menyatakan relevan.

Sedangkan tidak ada satupun 0% (nol) responden yang menyatakan

sangat tidak relevan koleksi tercetak maupun non cetak untuk

memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia.

Tabel. 10
Majalah untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Aviation Week & Space Technology 21 35%
AVIASI : Aviation Is Our Passion 4 6.67%
TRANS Media 1 1.66%
ANGKASA : Terbang & Menjelajah 34 56.67%
Jumlah 60 100%

Tabel 10 di atas merupakan hasil olahan data mengenai majalah

yang sering digunakan para taruna di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengahnya34 orang (56.67%) responden menyatakan majalah

ANGKASA : Terbang & Menjelajah yang sering digunakan para

taruna di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

Hampir setengahnya responden 21orang (35%) menyatakan majalah

Aviation Week & Space Technology yang digunakan para taruna

untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Sebagian kecil responden 4

orang (6.67%) menyatakan majalah AVIASI : Aviation Is Our Passion

yang sering digunakan para taruan untuk memenuhi kebutuhan

60
informasi di perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil lainnya 1 orang

(1.66%) responden yang menyatakan majalah TRANS Media yang

sering digunakan para taruna untuk memenuhi kebutuhan informasi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa majalah yang

sering digunakan para taruna untuk memenuhi kebutuhan informasi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia adalah majalah

ANGKASA : Terbang & Menjelajah yaitu sebanyak 34 orang

(56.67%) responden. Sedangkan sebagian kecil 1 orang (1.66%)

menyatakan majalah AVIASI : Aviation Is Our Passion digunakan

para taruna di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Tabel. 11
Keberagaman Jenis Koleksi Perpustakaan

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Sangat sesuai 1 1.67%
Sesuai 41 68.33%
Tidak sesuai 17 28.33%
Sangat tidak sesuai 1 1.67%
Jumlah 60 100%

Tabel 11 di atas merupakan hasil olahan data mengenai

keberagaman jenis koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengahnya 41 orang (68.33%) responden menyatakan sesuai

keberagaman jenis koleksi di perpustakaan untuk memenuhi

kebutuhan informasi. Hampir setengahnya 17 orang (28.33%)

responden menyatakan tidak sesuai keberagaman jenis koleksi di

61
Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sebagian kecil

responden 1 orang (1.67%) menyatakan sangat sesuai keberagaman

jenis koleksi yang ada di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia. Sedangkan sebagian kecil lainnya 1 orang (1.67%)

responden yang menyatakan sangat tidak sesuai keberagaman jenis

koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa keberagaman jenis

koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

menyatakan sesuai untuk memenuhi kebutuhan informasi para taruna

yaitu sebanyak 41 orang (68.33%). Sedangkan sebagian kecil (1.67%)

yang menyatakan keberagaman jenis koleksi sangat sesuai dan sangat

tidak sesuai di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan untuk

memenuhi kebutuhan informasi para taruna.

Tabel. 12
Keberagaman Koleksi di Perpustakaan STPI

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Sangat beragam 0 0%
Beragam 40 66.67%
Tidak beragam 20 33.33%
Sangat tidak beragam 0 0%
Jumlah 60 100%

Tabel 12 di atas merupakan hasil olahan data mengenai

keberagaman koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia untuk memenuhi kebutuhan informasi. Tabel ini

menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya 40 orang (66.67%)

responden menyatakan beragam koleksi di perpustakaan untuk

62
memenuhi kebutuhan informasi. Hampir setengahnya 20 orang

(33.33%) responden menyatakan tidak beragam koleksi di

perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi. Sedangkan tidak

ada satupun 0% responden yang menyatakan sangat beragam dan

sangat tidak beragam koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan informasi para

taruna.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kebergaman koleksi

di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia beragam

dilihat dari responden yang menyatakan sebanyak 40 orang (66.67%).

Sedangkan tidak ada satupun 0% yang menyatakan keberagaman

koleksi sangat beragam dan sangat tidak beragam di Perpsutakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Tabel. 13
Kelengkapan Subjek di Perpustakaan

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Sangat lengkap 1 1.67%
Lengkap 41 68.33%
Tidak lengkap 17 28.33%
Sangat tidak lengkap 1 1.67%
Jumlah 60 100%

Tabel 13 di atas merupakan hasil olahan data mengenai

kelengkapan subjek koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengahnya 41 orang (68.33%) responden menyatakan lengkap

63
subjek koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia. Hampir setengahnya 17 orang (28.33%) responden

menyatakan tidak lengkap subjek koleksi di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia. Sedangkan sebagian kecil 1 orang

(1.67%) respondenyang menyatakan sangat lengkap dan sangat tidak

lengkap subjek koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelengkapan

subjek koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

sudah lengkap dilihat dari responden yang menyatakan yaitu sebanyak

41 orang (68.33%). Sedangkan sebagian kecil responden menyatakan

kelengkapan subjek koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia sangat lengkap dan sangat tidak lengkap hanya

1 orang (1.67%) responden.

Tabel. 14
Koleksi Menunjang Kebutuhan Informasi

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Sangat menunjang 0 0%
Cukup menunjang 38 63.33%
Kurang menunjang 22 36.67%
Tidak menunjang 0 0%
Jumlah 60 100%

Tabel 14 di atas merupakan hasil olahan data mengenai koleksi

perpustakaan menunjang kebutuhan informasi para taruna di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Tabel ini

64
menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya 38 orang (63.33%)

responden menyatakan cukup menunjang koleksi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan. Hampir setengahnya 22 orang (36.67%)

responden menyatakan kurang menunjang koleksi yang ada di

perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi para taruna.

Sedangkan tidak ada satupun (0%) responden yang menyatakan sangat

menunjang dan tidak menunjang koleksi di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan informasi

para taruna.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia untuk memenuhi

kebutuhan informasi para taruna sebanyak 38 orang (63.33%)

responden menyatakan cukup menunjang. Sedangkan koleksi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia sangat

menunjang dan tidak menunjang untuk memenuhi kebutuhan

informasi para taruna tidak ada satupun yang menyatakan (0%)

responden.

Tabel. 15
Kemutakhiran Informasi di Perpustakaan

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Sangat mutakhir, karena 0 0%
informasinya baru

65
Mutakhri 50 83.33%
Kurang mutakhir 10 16.67%
Tidak mutakhir 0 0%
Jumlah 60 100%

Tabel 15 di atas merupakan hasil olahan data mengenai

kemutakhiran informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa hampir seluruhnya

responden 50 orang (83.33%) menyatakan mutakhir informasi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sebagian kecil

responden 10 orang (16.67%) menyatakan kurang mutakhir informasi

di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sedangkan

tidak ada satupun (0%) responden yang menyatakan sangat mutakhir

dan tidak mutakhir informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan.

Dari data di atas dapat disimpulan bahwa kemutakhiran

informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

sudah mutakhir dilihat dari responden yang menyatakan sebanyak 50

orang (83.33%). Sedangkan kemutakhiran informasi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia sangat mutakhir dan tidak

mutakhir informasinya tidak ada satupun yang menyatakan (0%).

3. Sumber informasi lain yang dibutuhkan para taruna dalam


memenuhi kebutuhan informasi.

Tabel. 16
Kebutuhan Informasi yang Akhir-akhir ini dibutuhkan

Jawaban Responden Frekuensi Presentase

66
Tugas kuliah 15 25%
Penunjang belajar 22 36.67%
Penunjang penelitian 14 23.33%
hiburan 9 15%
Jumlah 60 100%

Tabel 16 di atas merupakan hasil olahan data mengenai

kebutuhan informasi yang akhir-akhir ini dibutuhkan oleh para taruna.

Tabel ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden 22

orang (36.67%) menyatakan penunjang belajar informasi yang akhir-

akhir ini dibutuhkan para taruna. Sebagian kecil responden 15 orang

(25%) menyatakan kebutuhan informasi untuk penunjang tugas

kuliah.Sebagian kecil 14 orang (23.33%) responden menyatakan

informasi untuk penunjang penelitian. Sebagian kecil lainnya 9 orang

(15%) responden yang menyatakan informasi yang akhir-akhir ini

dibutuhkan yaitu hiburan.

Dari data di atas dapat disimpulan bahwa hampir setengahnya

22 orang (36.67%) responden menyatakan informasi untuk penunjang

belajar yang akhir-akhir ini sangat dibutuhkan para taruna di Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia. Dan sebagian kecil 9 orang 15%

responden menyatakan mencari hiburan yang akhir-akhir ini

dibutuhkan para taruna di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Tabel. 17
Kebutuhan Informasi untuk Tujuan Belajar di STPI

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Dengan menggunakan internet
40 66.67%
(browsing)
Mengunjungi perpustakaan lain 12 20%

67
Berdiskusi dengan teman sejurusan 8 13.33%
Mengunjungi toko buku 0 0%
jumlah 60 100%

Tabel 17 di atas merupakan hasil olahan data mengenai cara

taruna mencari informasi untuk tujuan belajar di Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengahnya 40 orang (66.67%) responden menyatakan dengan

menggunakan internet (browsing) cara taruna dalam mencari

informasi untuk tujuan belajar. Sebagian kecil responden12 orang

(20%) menyatakan mengunjungi perpustakaan lain cara taruna dalam

mencari informasi untuk tujuan belajar. Sebagian kecil lainnya 8

orang (13.33%) responden menyatakan berdiskusi dengan teman

sejurusan cara taruna dalam mencari informasi untuk tujuan belajar.

Sedangkan tidak ada satupun (0%) responden yang menyatakan

mengunjungi toko buku.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa setengahnya

responden menyatakan dengan menggunakan internet (browsing) cara

taruna dalam mencari informasi untuk tujuan belajar sebanyak 40

orang (66.67%). Sedangkan tidak ada satupun (0%) responden yang

menyatakan mengunjungi toko buku.

Tabel. 18
Tujuan Utama Berkunjung ke Perpustakaan STPI

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Mencari informasi 45 75%
Mengisi waktu luang 3 5%

68
Mencari bacaan yang saya suka 8 13.33%
Mencari hiburan 4 6.67%
jumlah 60 100%

Tabel 18 di atas merupakan hasil olahan data mengenai tujuan

taruna berkunjung ke Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya 45

orang (75%) responden menyataan tujuan utama taruna berkunjung ke

perpustakaan yaitu mencari informasi. Sebagian kecil 8 orang

(13.33%) tujuan taruna berkunjung ke perpustakaan responden

menyatakan mencari bacaan yang disukai. Sebagian kecil lainnya4

orang (6.67%) responden menyatakan tujuan taruna berkunjung ke

perpustakaan untuk mencari hiburan. Sedangkan 3 orang (5%)

responden menyatakan tujuan berkunjung ke perpustakaan untuk

mengisi waktu luang.

Dari data di atas dapat disimpulan tujuan utama para taruna

berkunjung ke Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia

untuk mencari informasi lebih dari setengahnya sebanyak 45 orang

(75%) responden. Sedangkan tujuan berkunjung ke Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia untuk mengisi waktu luang

hanya 3 orang (5%) responden.

Tabel. 19
Informasi yang paling dibutuhkan untuk Pembelajaran

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Buku wajib berbahasa Indonesia 10 16.67%
Buku wajib berbahasa asing 9 15%

69
Buku penunjang berbahasa
25 41.67%
Indonesia
Buku penunjang berbahasa asing 16 26.67%
jumlah 60 100%

Tabel 19 di atas merupakan hasil olahan data mengenai

informasi yang paling dibutuhkan untuk pembelajaran di Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesai. Tabel ini menunjukkan bahwa hampir

setengahnya 25 orang (41.67%) responden menyatakan buku

penunjang berbahasa Indonesia yang dibutuhkan untuk pembelajaran.

Sebagian kecil 16 orang (26.67%) responden menyatakan buku

penunjang berbahasa asing yang dibutuhkan untuk pembelajaran.

Sebagain kecil lainnya 10 orang (16.67%) responden menyatakan

buku wajib berbahasa Indonesia yang dibutuhkan untuk pembelajaran.

Sedangkan 9 orang (15%) responden menyatakan buku wajib

berbahasa asing yang dibutuhkan para taruna untuk pembelajaran di

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulkan untuk saat ini informasi

yang paling dibutuhkan para taruna Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia adalah buku penunjang berbahasa Indonesia untuk

memenuhi kebutuhan informasi tujuan pembelajaran hampir

setengahnya 25 orang (41.67%) responden. Sedangkan sebagian kecil

9 orang (15%)responden membutuhkan buku wajib berbahasa asing

untuk menunjang pembelajaran di Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia.

70
Tabel. 20
Format Informasi yang dibutuhkan untuk Tujuan Pembelajaran

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Buku tercetak 28 46.67%
Buku elektronik 20 33.33%
Jurnal tercetak 9 15%
Jurnal elektornik 3 5%
Jumlah 60 100%

Tabel 20 di atas merupakan hasil olahan data mengenai format

informasi yang dibutuhkan para taruna untuk tujuan pembelajaran di

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa

hampir setengahnya responden sebanyak 28 orang (46.67%)

menyatakan format informasi yang dibutuhkan untuk

pembelajaranyaitu buku tercetak. Selanjutnya sebagian kecil 20 orang

(33.33%) responden menyatakan buku elektronik format informasi

yang dibutuhkan para taruna untuk pembelajaran. Sebagian kecil

lainnya responden 9 orang (15%) menyatakan jurnal tercetak format

informasi yang dibutuhkan untuk pembelajaran. Sedangkan sebagian

kecil 3 orang 5% responden menyatakan jurnal elektronik format

informasi yang dibutuhkan oleh para taruna untuk tujuan

pembelajaran di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa format informasi

yang paling dibutuhkan para taruna untuk tujuan pembelajaran hampir

setenghnya 28 orang (46.67%) responden menyatakan buku tercetak.

Sedangkan format informasi yang dibutuhkan para taruna untuk

71
pembelajaran di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia sebagian kecil

3 orang (5%) responden menyatakan jurnal elektronik.

4. Kendala yang sering dihadapi para taruna dalam memenuhi

kebutuhan informasi.

Tabel. 21
Kesulitan dalamMencari Informasi di Perpustakaan

Jawaban
Frekuensi Presentase
Responden
Tidak pernah 12 20%
Sering 17 28.33%
Kadang-kadang 31 51.67%
Jumlah 60 100%

Tabel 21 di atas merupakan hasil olahan data mengenai kendala

para taruna dalam mencari informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengahnya 31 orang (51.67%) responden menyatakan kadang-

kadang mengalami kesulitandalam mencari informasi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Hampir setengahnya 17 orang

(28.33%) responden menyatakan sering mengalami kesulitan dalam

mencari informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia. Sedangkan sebagian kecil responden 12 orang (20%)

menyatakan tidak pernah mengalami kesulitan dalam mencari

informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang sering

dialami para taruna dalam mencari informasi di Perpustakaan Sekolah

72
Tinggi Penerbangan Indonesia menyatakan kadang-kadang yaitu

sebanyak 31 orang (51.67%) responden. Sedangkan sebagian kecil

responden 12 orang (20%) yang menyatakan tidak pernah mengalami

kesulitan dalam mencari informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia.

Tabel. 22
Kendala Taruna untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi
di Perpustakaan STPI

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Buku-buku tidak tersedia dengan
34 56.67%
lengkap
Tidak menguasai buku berbahasa asing 5 8.33%
Daftar katalog tidak sesuai dengan
8 13.33%
buku-buku yang ada di rak
Suasana yang kurang kondusif 13 21.67%
Jumlah 60 100%

Tabel 22 di atas merupakan hasil olahan data mengenai kendala

para taruna dalam memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa

lebih dari setengahnya 34 orang (56.67%) responden menyatakan

buku-buku tidak tersedia dengan lengkap kendala para taruna untuk

memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Sebagian kecil responden 13orang (21.67%)

menyatakan suasana yang kurang kondusif kendala para taruna untuk

mencari informasi yang dibutuhkan di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. sebagian kecil responden 8 orang (13.33%)

menyatakan daftar katalog tidak sesuai dengan buku-buku yang ada di

73
rak kendala para taruna untuk mencari informasi yang dibutuhkan di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sedangkan

sebagian kecil lainnya 5 orang (8.33%) responden yang menyatakan

tidak menguasai buku berbahasa asing kendala untuk mencari

informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Dari tabel di atas dapat disimpulakan bahwa kendala para taruna

untuk memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan yaitu buku-buku yang tidak tersedia dengan lengkap di

lihat dari responden yang menyatakan sebanyak 34 orang (56.67%).

Sedangkan kendala para taruna untuk memenuhi kebutuhan informasi

di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia menyatakan

tidak menguasi buku berbahasa asing 5 orang (8.33%).

Tabel. 23
Kendala untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Informasi tidak menjabarkan secara
20 33.33%
menyeluruh
Banyaknya bahasa-bahasa yang tidak
14 23.33%
dimengerti
Sering terjadi perbedaan makna dalam
7 11.67%
buku wajib lainnya
Tidak ada sumber data yang
19 31.67%
diinginkan
Jumlah 60 100%

Tabel 23 di atas merupakan hasil olahan data mengenai kendala

yang sering dijumpai para taruna untuk memenuhi kebutuhan

informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesai.

Tabel ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden 20

74
orang (33.33%) menyatakan informasi tidak menjabarkan secara

menyeluruh kendala yang sering ditemukan para taruna untuk

memenuhi kebutuhan informasinya. Selanjutnya hampir setengahnya

19 orang(31.67%) responden menyatakan tidak ada sumber data yang

diinginkan menyeluruh kendala yang sering ditemukan para taruna

untuk memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Sebagaian kecil 14 (23.33%) responden

menyatakan banyaknya bahasa-bahasa yang tidakdimengerti kendala

yang sering ditemukan para taruna untuk memenuhi kebutuhan

informasinya.Sedangkan sebagian kecil lainnya 7 orang (11.67%)

responden menyatakan sering terjadi perbedaan makna dalam buku

wajib lainnya yang menjadi kendala para taruna untuk memenuhi

kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kendala yang sering

dijumpai para taruna untuk memenuhi kebutuhan informasi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia sebanyak 20

orang (33.33%) responden yang menyatakantidak menjabarkan secara

menyeluruh. Sedangkan kendala yang sering dijumpai para taruna

untuk memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia seperti sering terjadi perbedaan makna dalam

buku wajib lainnya sebanyak 7 orang (11.67%)responden.

Tabel. 24
Kendala saat Mengakses Internet di Perpustakaan STPI

75
JawabanResponden Frekuensi Presentase
Lambatnya proses pencarian 22 36.67%
Jaringan sering terputus 29 48.33%
Waktu mengakses dibatasi 5 8.33%
Banyak yang menyalahgunakan akses
4 6.67%
internet seperti bermain game
Jumlah 60 100%

Tabel 24 di atas merupakan hasil olahan data mengenai kendala

saat mengakses internet di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya 29

orang (48.33%) responden menyatakan jaringan sering terputus

kendala saat mengakses internet di perpustakaan. Sebagian hampir

setengahnya responden 22 orang (36.67%) menyatakan lambatnya

proses pencarian kendala saat mengakses internet di perpustakaan

untuk mencari informasi.Sedangkan sebagian kecil 5 orang (8.33%)

responden menyatakan waktu mengakses dibatasi, dan sebagian kecil

lainnya 4 orang (6.67%) respondenmenyatakan banyak yang

menyalahgunakan akses internet seperti bermain game sebagai

kendala saat mengakses internet di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kendala para taruna

saat mengakses internet di Perpustakaan Sekolah tinggi Penerbangan

Indonesia untuk memenuhi kebutuhan informasinya yaitu jaringan

internet yang sering terputus dilihat dari responden yang menyatakan

sebanyak 29 orang (48.33%). Sedangkan sebagian kecil 4 orang

76
(6.67%) responden yang menyatakan menyalahgunakan internet untuk

bermain game sebagai kendala yang sering ditemukan para taruna

pada saat mengakses internet di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia.

Tabel. 25
Kendala Menggunakan Jurnal untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Banyaknya istilah-istilah yang tidak
10 16.67%
dimengerti
Jurnal kurang banyak 19 31.67%
Jurnal tidak bervariasi 7 11.66%
Jurnal kurang Up to date 24 40%
Jumlah 60 100%

Tabel 25 di atas merupakan hasil olahan data mengenai kendala

menggunakan jurnal tercetak untuk memenuhi kebutuhan informasi

para taruna di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Tabel ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya24 orang (40%)

responden menyatakan kendala jurnal kurang Up to date di

perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Selanjutnyahampir

setengahnya 19 orang (31.67%) responden menyatakan kendala jurnal

kurang banyak yang ada di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia. Sebagian kecil responden 10 orang (16.67%) menyatakan

kendala banyaknya istilah-istilah yang tidak dimengerti dari jurnal

tercetak di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi para

taruna. Sedangkan sebagian kecil lainnya 7 orang (11.66%) responden

77
menyatakan kendala jurnal tidak bervariasi di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia.

Dari data diatas dapat disimpulakan bahwa kendala yang sering

digunakan pada jurnal tercetak di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesi yaitu jurnal yang kurang Up to date dilihat dari

responden yang menyatakan sebanyak 24 orang (40%). Sedangkan

kendala jurnal tercetak yang digunakan para taruna untuk memenuhi

kebutuhan informasinya 7 orang (11.66%) responden menyatakan

jurnal tidak bervariasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia.

Tabel. 26
Kendala Menggunakan Majalah untuk Memenuhi Kebutuhan Informasi

Jawaban Responden Frekuensi Presentase


Banyaknya istilah-istilah yang tidak
4 6.6%
dimengerti
Majalah kurang banyak 17 28.33%
Majalah tidak bervariasi 13 21.67%
Majalah kurang Up to date 26 43.33%
Jumlah 60 100%

Tabel 26 di atas merupakan hasil olahan data mengenai

menjelaskan kendala taruna menggunakan majalah tercetak untuk

memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Tabel ini menunjukkan bahwa hampir

setengahnya 26 orang (43.33%) responden menyatakan kendala

majalah kurang Up to date di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan informasi para

78
taruna. Selanjutnya hampir setengahnya 17 orang (28.33%)responden

menyatakan kendala majalah kurang banyak di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia. Sebagian kecil 13 orang (21.67%)

responden menyatakan kendala majalah tidak bervariasi yang terdapat

di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sedangkan

sebagian kecil lainnya 4 orang (6.67%) responden yang menyatakan

banyaknya istilah-istilah yang tidak dimengerti sebagai kendala

majalah yang sering digunakan di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kendala

menggunakan majalah tercetak di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia yaitu majalah yang kurang Up to date dilihat

dari responden yang menyatakan sebanyak 26 orang (43.33%).

Sedangkan sebagian kecil 4 orang (6.67%) responden yang

menyatakan majalah dalam istilah-istilah yang tidak dimengerti oleh

para taruna untuk memenuhi kebutuhan informasi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

C. Pembahasan

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit pelaksana teknis

(UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut

79
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan cara memilih,

menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi

kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada

umumnya. Diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi ini bertujuan

untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi dengan melalui

pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu Pengumpulan

informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi, penyerbarluasan

informasi, dan pemeliharaan atau pelestarian informasi.

Perpustakaan diharuskan memiliki koleksi bahan pustaka yang relatif

lengkap sesuai dengan visi dan misi, perencanaan strategis, kebijakan dan

tujuan perpustakaan yang dikelola. Koleksi bahan pustaka yang baik yakni

dapat memenuhi kebutuhan pembaca, dan keinginan para pemakai

perpustakaan.

Koleksi buku yang ada di perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia ini berjumlah 4066 judul dan 8297 eksemplar. Terdiri dari buku

literatur berbahasa Indonesia dan berbahasa inggris, majalah, hasil

penelitian dan buku-buku pengetahuan umum disamping dokumen-

dokumen yang diterbitkan oleh International Civil Avation Organization

(ICAO).

Tujuan utama perpustakaan perguruan tinggi untuk membantu

perguruan tinggi mencapai tujuannya yaitu bagaimana mengupayakan agar

semua koleksi bahan pustaka dan layanan perpustakaan dapat berjalan baik

80
untuk dimanfaatkan oleh pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi

baik di bidang akademis maupun non akademis.

a. Gambaran Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia

Ketersediaan koleksi merupakan kesiapan terhadap ketersediaannya

bahan-bahan pustaka di suatu perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan

informasi bagi para pemakai. Koleksi sebagai sumber informasi harus

menjadi program utama untuk dikembangkan, baik mengenai jumlah, jenis,

dan kualitasnya, yang tersusun rapih dengan sistem pengolahan dan

kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu

bagian dari keberhasilan perpustakaan. Ketersediaan koleksi umum dan

referens di perpustakaan sebanyak 25 orang (41.67%) responden

menyatakan tidakmemadai. Sedangkan Ketersediaan koleksi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia sebanyak 40 orang

(66.67%) responden menyatakan beragam. Selanjutnya kelengkapan subjek

koleksi di perpustakaan di perpustakaan sebanyak 41 orang (68.33%)

responden menyatakan lengkap.

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia di bawah unit

Dokumentas dan Perpustakaan yang berfungsi mendukung kegiatan belajar,

mengajar, penelitian dan pengabdian masyarakat bagi taruna dan dosen

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

Ketersediaan koleksi di perpustakaan tidak dilihat dari hasil data

penelitian mengenai koleksi umum dan referens di perpustakaan Sekolah

81
Tinggi Penerbangan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan informasi para

taruna.

Kelengkapan subjek koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia sudah lengkap dilihat dari klasifikasi kelas 000-900

tersedia lengkap di perpustakaan. Sebaiknya pustakawan lebih

meningkatkan jumlah koleksi yang ada di perpustakaan terutama dalam

bidang kejurusandi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Agar informasi

yang didapatkan akurat dan update untuk memenuhi kebutuhan informasi

para taruna.

Secara umum perpustakaan di perguruan tinggi berkewajiban untuk

menyediakan berbagai sumber informasi yang dapat mendukung semua

aktivitas di perguruan tinggi yang dikenal dengan istilah Tri Dharma

Perguruan Tinggi” yang meliputi pendidikan atau pengajaran, penelitian,

dan pengabdian masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi dijelaskan

dalam Undang-undang No. 43 Tahun 2007 pasal 24 ayat 2 menyebutkan:

Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki koleksi, baik

jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk

mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

masyarakat.

Dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) UU 43 tahun 2007,

ditentukan bahwa koleksi perpustakaan perguruan tinggi paling sedikit

berjumlah 2.500 judul. Koleksi ini terdiri dari buku teks wajib untuk

mendukung mata kuliah, buku teks penunjang atau buku anjuran dan buku

82
teks pengayaan. Selain itu koleksi tersebut ditambahkan buku referensi

umum dan referensi khusus, terbitan berkala, terbitan perguruan tinggi,

terbitan pemerintah, dan koleksi khusus. Salah satu indikator mutu sebuah

perguruan tinggi adalah perpustakaan yang baik sehingga dapat mendukung

proses belajar mengajar di perguruan tinggi tersebut. Untuk mencapai

kualitas internasional, koleksi yang harus dimiliki oleh perpustakaan

perguruan tinggi adalah 100 eksemplar koleksi untuk setiap satu orang

mahasiswa, sehingga untuk perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa

10.00 orang harus dilengkapi dengan koleksi sebesar 1 juta eksemplar. Jika

standar minimal koleksi sudah ditentukan, tentu selanjutnya adalah

bagaimana pengembangannya karena perpustakaan lebih dikenal sebagai

pusat informasi, pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu

pengetahuan.

b. Sumber-sumber Informasi lain yang dibutuhkan para Taruna

dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi.

Sumber informasi dapat dikatakan sebagai suatu sarana dimana

informasi tersedia dan disimpan yakni sumber informasi terekam maupun

tidak terekam. Sumber informasi terekam dapat berbentuk buku, majalah,

lapran penelitian, dokumen, dan sebagainya. Kemudian informasi yang

diperoleh dari sumber informasi dapat digunakan untuk menambah

pengalaman, memperoleh informasi yang mutakhir, memperoleh

pengetahuan sesuai kebutuhan, dan mengembangkan diri. Dilihat dari hasil

penelitian mengenai cara para taruna memenuhi kebutuhan informasi untuk

83
tujuan pembelajaran di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia sebanyak 40

orang (66.67%) menyatakan dengan menggunakan internet (browsing).

Sedangkan informasi yang paling dibutuhkan untuk tujuan pembelajara

yaitu buku penunjang berbahasa Indonesia sebanyak 25 (41.67%)

responden.

Para taruna Sekolah Tinggi Penerbangan memenuhi kebutuhan

informasinya dengan menggunakan internet (browsing) dilihat dari hasil

presentase responden dalam penelitian. Dari hasil penelitian penulis melihat

langsung keberadaan koleksi bahan pustaka di perpustakaan sebenarnya

sudah memadai dilihat dari data jumlah koleksi umum dengan 4066 judul

dan 8297 eksemplar yang ada di perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia. Akan tetapi koleksi kurang memenuhi kebutuhan informasi untuk

pembelajaran di Sekolah Tinggi Penerbangan, terutama untuk jurusan teknik

penerbangan. Karena itu para taruna memenuhi kebutuhan informasinya

dengan cara menggunakan internet (browsing) dan dengan menggunakan

Annex/Doc. ICAO sebagai buku penunjang untuk memenuhi kebutuhan

informasi tujuan pembelajaran di Sekolah Tinggi Penerbangan.

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

informasi, diantaranya:

1. Datang ke perpustakaan

2. Mengakses internet (search engine)

3. Datang ke toko buku

4. Membaca surat kabar atau majalah

84
5. Berdiskusi dengan guru/ dosen, dan teman52

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membawa

perubahan mendasar dalam kehidupan manusia. Salah satu dari teknologi

tersebut adalah internet. Perkembangan teknologi internet telah mengubah

paradigma dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak

lagi dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Melalui keberadaan internet

siapapun bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkannya di manapun dan

kapanpun yang diinginkan.

Zaman teknologi dan informasi saat ini memang banyak berdampak

positif pada satu sisi. Permasalahan internet juga menimpa dunia

pendidikan, dibalik kemudahan dan kecepatan dalam mengakses informasi,

internet juga memiliki dampak negatif. Informasi yang melimpah tanpa

batas merupakan kelebihan tersendiri yang menyebabkan kaum akademis

sulit sekali mengabaikan peran penting internet. Masyarakat termasuk

civitas akademika saat ini lebih mengutamakan akses internet untuk

mengetahui beragam informasi atau mencari literatur dalam penelitiannya.

Perpustakaan yang menyediakan beragam koleksi buku mulai terabaikan

fungsinya dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi.

Permasalahan lain yang juga muncul dari internet adalah bahwa

informasi yang tersedia tidak semuanya tepat, akurat, dan dapat

dipertanggungjawabkan keabsahannya.

52
Dikutup dari artikel Rizqi Hasan, Pemanfaatan Saluran Informasi Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Hal. 11.

85
c. Kendala yang dihadapi para Taruna di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan

responden terhadap layanan Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia diantaranya tingkat kesulitan atau kendala responden dalam

mendapatkan bahan pustaka, dilihat dari hasil penelitian mengenai kendala

para taruna dalam memenuhi kebutuhan informasinya di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia yaitu tidak ada sumber data yang

diinginkan di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi 36% (18

orang) responden, dan buku-buku tidak tersedia dengan lengkap menjadi

kendala para taruna dalam mencari informasi di Perpustakaan Sekolah

Tinggi Penerbangan Indonesia yaitu sebanyak 35 orang (56.67%)Faktor

kesulitan tersebut disebabkan oleh faktor ketidaksesuaian antara koleksi

yang tersedia dengan kebutuhan informasi responden.

Dalam ilmu perpustakaan diartikan berita, peristiwa, data, maupun

literatur. Informasi yang baik harus memenuhi syarat, diantaranya yaitu

informasi relevan dan kemutakhiran informasi yang ada di perpustakaan

untuk memenuhi kebutuhan informasi. Koleksi di perpustakaan hal yang

sangat penting untuk menunjang pembelajaran, jadi sudah tugas pustakawan

untuk memperbarui koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan.

Tanggapan responden 24 orang (40%) terhadap jurnal yang kurang up to

date di Perpustakaan Sekolah Tinggi penerbangan Indonesia, dan majalah

yang kurang up to date sebanyak 26 orang (43.33%) untuk memenuhi

86
kebutuhan informasi para taruna di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia.

Kendala para taruna di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan

Indonesia dapat dilihat dari data hasil penelitian bahwa keberadaan sumber

data yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan informasi. Itu disebabkan

karena kurangnyafasilitas pelayanan di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia. Dilihat secara langsung saat penelitian, fasilitas

seperti komputer dan tidak tersedianya online katalog (OPAC) untuk

mempermudah mencari informasi dan temu kembali informasi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sebaiknya pihak

perpustakaan lebih memperhatikan fasilitas dan memperbanyak bahan

pustaka yang dibutuhkan para taruna untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Kendala lain yaitu jurnal dan majalah di perpustakaan yang tidak update

sehingga menyulitkan para taruna dalam mencari informasi yang dibutuhkan

untuk tujuan pembelajaran. Seharusnya jurnal dan majalah diperbaharuin

minimal seminggu sekali.

Menurut Wirsig kendala adalah segala tindakan manusia didasarkan

pada suatu kendala yang dipengaruhi oleh lingkungan pengetahuan,

keadaan, dan tujuan yang ada pada diri manusia.53

Sedangkan menurut Ade Abdul Hak kendala yang dihadapi untuk

melakukan pencarian informasiterutama untuk para mahasiswa yang ada di

perguruan tinggi belum mendapatkan pendidikan mengenai perpustakaan


53
Menurut wirsig dikutip dari skripsi Nunung Masruriyah, Perilaku Pencarian Informasi
Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa UIN Di Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidaytullah Jakarta, 2009. H. 49.

87
hal ini yang menyebabkan kesulitan pada saat pencarian atau referensi yang

mereka butuhkan di perpustakaan.54

Online Katalog (OPAC) Katalog adalah salah satu sarana yang

biasanya dimiliki perpustakaan untuk menemukan kembali informasi

(information retrieval) disamping sarana-sarana lainnya seperti abstrak dan

indeks, dan internet.

Jurnal ilmiah minimal 1 judul (berlangganan atau menerima secara

rutin) per program studi. Majalah ilmiah popular minimal 1 judul

(berlangganan atau menerima secara rutin) per program studi.55

Referensi yang luas dan jelas, up to date, dan deskripsi yang detail,

dan analisis tajam. Suatu karya akan disebut karya yang bermutu dan baik,

jika di dalamnya terdapat rujukan-rujukan dari berbagai pakar atau penulis

sebelumnya, informasi yang disajikan mutakhir, dan penggunaan bahasa

yang mudah dipahami dalam menguraikan pesan-pesan yang dimuat. 56

54
Ade Abdul Hak, Peran Pustakawan Perguruan Tinggi Pada Abad Globalisasi.
Didaktika Islamika, 2001. Vol. 3 (7). H. 45.
55
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2011). h.2.
56
Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan. (Jakarta. Sagung Seto, 2009). H. 95.

88
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil data penelitian di atas dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Pendapat para taruna mengenai ketersediaan koleksi di Perpustakaan

Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia koleksi umum dan referens

sebanyak 41.67% responden menyatakan tidak memadai. Dari segi

89
keberagaman koleksi sebanyak 66.67% responden menyatakan bahwa

koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia beragam.

Sementara itu kelengkapan subjek di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia sebanyak 68.33% responden menyatakan lengkap.

Sedangkan dari segi kemutakhiran koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia sebanyak 83.33% responden menyatakan

mutakhir.

2. Sumber-sumber informasi lain dalam memenuhi kebutuhan informasi di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia dilakukan dengan

berbagai cara. Kebanyakan diantara mereka sebanyak 66.67%

menggunakan internet (browsing) untuk memenuhi kebutuhan informasi

mereka. Sedangkan informasi yang paling dibutuhkan untuk tujuan

pembelajara yaitu buku penunjang berbahasa Indonesia sebanyak 41.67%

responden.

3. Ada beberapa kendala yang dihadapi para taruna saat mengunjungi

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia yaitu tidak ada

sumber data yang diinginkan di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan

informasi 36% (18 orang) responden. Buku-buku tidak tersedia dengan

lengkap sebanyak 35 orang (56.67%). Selanjutnya responden sebanyak

33.33%menyatakan informasi tidak menjabarkan secara menyeluruh.

Sedangkan sebanyak 48.33% responden yang menyatakan jaringan

internet sering terputus. Kemudian sebanyak 40%responden menyatakan

90
jurnal kurang up to date dan begitu juga majalah kurang up to date

menurut 43.33% responden.

B. Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Jumlah koleksi dan keberagaman subjek koleksi harus ditambah dan

disesuaikan dengan kebutuhan informasi pemustaka.

2. Lokasi perpustakaan seharusnya berada di pusat kegiatan

pembelajaran dan mudah dijangkau oleh pemustaka.

3. Jumlah koleksi diperbanyak lagi dalam bidang yang sesuai dengan

kebutuhan informasi taruna di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia.

4. Buku wajib yang digunakan bahasanya atau istilah-istilahnyalebih

mudah untuk dimengerti oleh pemustaka dalam memenuhi kebutuhan

informasi.

5. Jaringan internet diperbaiki untuk mengakses informasi yang

dibutuhkan.

6. Jurnal dan majalah agar selalu Update di perpustakaan Sekolah Tinggi

Penerbangan Indonesia.

91
DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rahman Saleh, Percikan Pemikiran: Di Bidang Kepustakawanan. Jakarat:


Sagung Seto, 2011.

Abdur Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta:


Universitas Terbuka, 1995.

Ade Abdul Hak, Peran Pustakawan Perguruan Tinggi Pada Abad Globalisasi.
Didaktika Islamika, 2001. Vol. 3 (7).

Ahmad Choirul Rofiq, Pembelajaran PIBP dan Signifikansinya dalam


meningkatkan Mutu Akademik Mahasiswa, STAIN PONOROGO, Vol. 1
No. 1 Tahun. 2009.

92
Anas Sudjino, Pengentar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1997.

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007.

Donal O. Case, Looking For Information: A Survey of Research on Information


Seeking, Needs, and behaviour. UK: Emerald Group Publishing Limited,
2012.

Efrahim Turban., R Kelly Rainer, Jr., Richard E. Potter, Pengantar Teknologi


Informasi. Jakarta: Salemba Infotek, 2006.

F. Rahayuningsih, Pengololaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Book


Publisher, 2009.

Haster Mayer W.J (2005, January). The Nature Of Informatioan And The Effective
Use Of Information In Rural Development. Information Research 10(2),
214. Diakses pada 4 Agustus 2015. http://informationR.net/ir/10-
2/paper214.html.

Muh. Azwar Muin, Information Literacy Skiils: Starategi Penelusuran Informasi


Online.Alauddin University Press, 2014.

M. Hanif Inamullah, Kebutuhan Informasi Pegawai Deputi Pengendalian


Kerusakan Lingkungan dan Perubahan IIklim Kementerian Lingkungan
Hidup, Universitas Indonesi. Vol. 10 No. 2 Tahun. 2012.
Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Alumni, 1987.

Nunung Masruriyah, Perilaku Pencarian Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan


Informasi Mahasiswa UIN Di Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidaytullah Jakarta, 2009.

Pawit M. Yusuf, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi


aksara,1995.

Pawit. M Yusup, Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:


Information Retreival. Jakarta: Kencana, 2010.

Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi,


2011.

93
Rizqi Hasan, Pemanfaatan Saluran Informasi Dalam Memenuhi Kebutuhan
Informasi Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Diakses pada tanggal
9 September 2015. http://journal.unair.ac.id.

Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka,


2010.

Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama, 1991.

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Sagung Seto, 2006.

Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan


Masyarakat Informasi. Jakarta: Panta Rei, 2005.

Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Suyono Trimo, PengantarIlmu Dokumentasi. Bandung: Remadja Karya, 1987.

Tri Septiyantono, Umar Sidiq, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.


Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakulta Adab,
2001.

Umar falahul Alam, Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa dalam Proses


Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi, STAIN PONOROGO, Vol. 5
No. 1 Tahun. 2013.

Wasito Hermawan, Pengantar Metodologi Statistik: Buku Panduan Mahasiswa.


Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1992.

Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan. Jakarta. Sagung Seto, 2009.

Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan.


Jogjakarta:Ar-Ruzz Media,2011.

Yuyu Yulia, Jayanti G. Sujana, Henny Windarti, Buku Materi Pokok Pengadaan
Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

94
95
KUESIONER

KEBUTUHAN INFORMASI PARA TARUNA DAN KETERSEDIAANNYA


DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA
(STPI) CURUG TANGERANG

Saya Cici Haryati adalah mahasiswa S1 jurusan Ilmu Perpustakaan UIN


Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian untuk keperluan
penulisan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kebutuhan informasi para taruna dan ketersediaannya di Perpustakaan Sekolah
Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang.

Untuk itu sangat diharapkan kesediaan Bapak/Ibu/ Sdr/.Sdri. Mengisi


kuesioner yang tersedia. Seluruh data yang diperoleh akan dijaga kerahasiaannya
dan digunakan semata-mata demi kepentingan akademik dan tidak dipublikasikan
secara umum. Atas kesediaannya Bapak/ Ibu/ Sdr./Sdri. Saya ucapkan
terimakasih.

Petunjuk pengisian: Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang sesuai dengan
pilihan anda.

Identitas Responden

1. Nama : ……………………………………

2. JenisKelamin : Pria Wanita

3. Strata Pendidikan : D. IV

D. III

D. II
A. Gambaran Ketersediaan Koleksi di Perpustakaan Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia (STPI)
1. Jenis buku apakah yang sering anda baca di perpustakaan Sekolah
Tinggi Penerbangan Indonesia ?
a. Buku cerita / fiksi
b. Buku ilmu pengetahuan
c. Buku hobbi (olahraga, kesenian)
d. Lain-lain, sebutkan …
2. Bentuk bahan bacaan apakah yang sering anda baca di perpustakaan
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ?
a. Buku
b. Majalah
c. Jurnal
d. Koran
3. Apakah koleksi buku umum dan referens sudah memadai untuk
memenuhi kebutuhan informasi anda ?
a. Sangat memadai
b. Memadai
c. Tidak memadai
d. Sangat tidak memadai
4. Apakah koleksi yang berada di perpustakaan sudah cukup relevan baik
tercetak maupun non cetak / digital dengan materi perkuliahan ?
a. Sangat relevan
b. Relevan
c. Tidak relevan
d. Sangat tidak relevan
5. Majalah apa yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan
informasi anda di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ?
a. Aviation Week & Space Technology
b. AVIASI : Aviation Is Our Passion
c. TRANS Media
d. ANGKASA: Terbang & Menjelajah
6. Apakah keberagaman jenis koleksi yang tersedia sesuai dengan
informasi yang anda butuhkan ?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Tidak sesuai
d. Sangat tidak sesuai
7. Bagaimana menurut anda keberagaman koleksi di Perpustakaan
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ?
a. Sangat beragam
b. Beragam
c. Tidak beragam
d. Sangat tidak beragam
8. Bagaimana pendapat anda tentang kelengkapan subjek yang tersedia
dari koleksi perpustakaan ?
a. Sangat lengkap
b. Lengkap
c. Tidak lengkap
d. Sangat tidak lengkap
9. Bagaimana pendapat anda apakah koleksi yang ada di perpustakaan
sudah menunjang kebutuhan ?
a. Sangat menunjang
b. Cukup menunjang
c. Kurang menunjang
d. Tidak menunjang
10. Bagaimana pendapat anda kemutakhiran informasi yang diperoleh dari
koleksi perpustakaan ?
a. Sangat mutakhir, karena informasinya baru
b. Mutakhir
c. Kurang mutakhir
d. Tidak mutakhir
B. Sumber-sumber Informasi lain yang dibutuhkan para Taruna dalam
Memenuhi Kebutuhan Informasi.
11. Kebutuhan informasi apa yang akhir-akhir ini sangat anda butuhkan ?
a. Tugas kuliah
b. Penunjang belajar
c. Penunjang penelitian
d. Hiburan
12. Bagaimana cara anda memenuhi kebutuhan informasi untuk tujuan
belajar di Sekolah Tinggi PenerbanganIndonesia ?
a. Dengan menggunakan internet (browsing)
b. Mengunjungi perpustakaan lain
c. Berdiskusi dengan teman sejurusan
d. Mengunjungi toko buku
13. Apa tujuan utama anda datang ke Perpustakaan Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia ?
a. Mencari informasi
b. Mengisi waktu luang
c. Mencari bacaan yang saya sukai
d. Mencari hiburan
14. Informasi apa yang paling anda butuhkan untuk pembelajaran di
Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ?
a. Buku wajib berbahasa indonesia
b. Buku wajib berbahasa asing
c. Buku penunjang berbahasa indonesia
d. Buku penunjang berbahasa asing
15. Format informasi apa yang paling anda butuhkan untuk tujuan
pembelajaran di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ?
a. Buku tercetak
b. Buku elektronik
c. Jurnal tercetak
d. Jurnal elektronik
C. Kendala Yang Sering Dihadapi Para Taruna Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi.
16. Apakah anda dalam mencari bahan pustaka mendapatkan kesulitan ?
a. Tidak pernah
b. Sering
c. Kadang-kadang
17. Kendala yang anda temukan ketika ingin memenuhi kebutuhan
informasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ?
a. Buku-bukunya tidak tersedia dengan lengkap
b. Tidak menguasai buku berbahasa asing
c. Daftar di katalog tidak sesuai dengan buku-buku yang ada di rak
d. Suasana yang kurang kondusif
18. Kendala apa yang anda jumpai di perpustakaan Sekolah Tinggi
Penerbangan Indonesia terhadap buku wajib untuk memenuhi
kebutuhan informasi ?
a. Informasi tidak menjabarkan secara menyeluruh
b. Banyaknya bahasa-bahasa yang tidak dimengerti
c. Sering terjadi perbedaan makna dalam buku wajib lainnya
d. Tidak ada sumber data yang diinginkan
19. Kendal aapa yang anda temukan saat mengakses internet di
perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia ?
a. Lambatnya proses pencarian
b. Jaringan sering terputus
c. Waktu mengakses dibatasi
d. Banyak yang menyalahgunakan akses internet seperti bermain
game
20. Kendala apa yang anda alami ketika menggunakan jurnal tercetak di
perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan informasi ?
a. Banyak bahasa-bahasa yang tidak dimengerti
b. Jurnal kurang banyak
c. Jurnal tidak bervariasi
d. Jurnal kurang Up to date
21. Kendala apa yang anda alami ketika menggunakan majalah tercetak di
perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan informasi ?
a. Banyak bahasa-bahasa yang tidak dimengerti
b. Majalah kurang banyak
c. Majalah tidak bervariasi
d. Majalah kurang Up to date
Lampiran 1.

Gambar 1. Katalog Kartu

Gambar 2. Rak KoleksiPerpustakaan


Lampiran 2.

Gambar 3. Koleksi Skripsi

Gambar 4. Ruanganbaca di Perpustakaan


Lampiran 3.

Gambar 5. Peminjaman dan Pengembalian Koleksi.


BIODATA PENULIS

Cici Haryati, lahir di Tangerang, 21 Mei 1991. Putri

kelima dari Bapak Nurhasan dan Ibu Nining Sarni.

Penulis bertempat tinggal di Kp. Cadas RT.001/003

Desa. Rancagong Kec. Legok - Tangerang.

Menyelesaikan pendidikan dasar di TK Al-Anshor.

Melanjutkan Sekolah Dasar Negeri (SDN)

Rancagong I. lalu melanjutkan Madrasah Tsanawiyah (MTS) Nurul Yaqin.

Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Legok-

Tangerang. Pada tahun 2011 melanjutkan pendidikan S1 pada program studi llmu

Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Menyelesaikan kuliah dengan menulis skripsi

berjudul “Kebutuhan Informasi para Taruna dan Ketersediaannya di

Perpustakaan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Tangerang”.

Peneliti pernah menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Desa Tegalega-Bogor.

Anda mungkin juga menyukai