Kontinjensi, dan
aset Kontinjensi
PSAK 57
Kelompok 1
Hariri Apriyanti
Ririn Hanfirs Chichi Nurul Maryam
Hurasan
Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
diperkirakan dan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas.
Aset Kontinjensi adalah aset potensi yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaanya menjadi pasti
dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya
berada dalam kendali entitas.
Lanjutan…
Provisi dan Liabilitas Lainnya
Provisi dapat dibedakan dari liabilitas lain seperti utang usaha dan akrual, karena pada provisi terdapat
kewajiban mengenai waktu atau jumlah yang harus dikeluarkan pada masa depan untuk menyelesaikan
provisi tersebut. Sebaliknya
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar utang atau jasa yang telah diterima atau dipasok
dan telah ditagih melalui faktur atau secara formal sudah disepakati dengan pemasok
Akrual adalah kewajiban membayar barang atau jasa yang telah diterima atau dipasok, tetapi belum
dibayar, ditagih atau secara formal disepakati dengan pemasok, termasuk jumlah yang masih harus
dibayar kepada para pegawai (misalnya jumlah tunjanga cuti)
Aset Kontinjensi
Rencana Pelepasan
Estimasi Terbaik 1 5 Aset
Peristiwa Masa
8 Penggunaan Provisi
Datang 4
Pengungkapan
Perusahaan harus mengungkapkan, untuk setiap jenis kewajiban kontinjensi pada tanggal neraca, uraian ringkas
mengenai karakteristk kewajiban kontinjensi, dan apabila praktis:
Estimasi dari dampak finansialnya yang diukur sesuai dengan ketentuan paragraf 37-52
Indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu arus keluar sumber daya, dan
Kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga
Pengungkapan diatas tidak perlu dilakukan apabila kecil kemungkinan terjadi arus keluar sumber daya dalam
penyelesaian kewajiban.
Apabila besar kemungkinan terjadinya arus masuk manfaat ekonomis, perusahaan harus mengungkapkan uraian singkat
mengenai karakteristik aktiva kontinjensi pada tanggal neraca dan apabila praktis, estimasi dampak finansialnya diukur
sesuai dengan prinsip yang berlaku bagi kewajiban diestimasi sebagaimana diatur dalam paragraf 37-52
Apabila informasi yang diatur dalam paragraf 85 dan 87 tidak diungkapkan karena tidak praktis dilakukan, kenyataan
tersebut harus diungkapkan
Pada kasus yang sangat jarang terjadi, pengungkapan sebagian atau seluruh informasi yang diatur dalam paragraf 85-90
diperkirakan dapat menyulitkan perusahaan dalam perselisihan dengan pihak lain mengenai hal yang menjadi subjek
kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi atau aset kontinjensi. Dalam hal demikian, perusahaan tidak perlu
mengungkapkan informasi tersebut, tetapi harus mengungkapkan uraian umum perselisihan, berikut kenyataan dan
alasan bahwa informasi tersebut tidak diungkapkan.
Arigato
guzaimasu
Ada Pertanyaan ?