Anda di halaman 1dari 6

Agama dan Korupsi : Pelarangan Praktik Korupsi dalam Islam

Fajar Baihaqi Faiz


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati
ffajarbai@gmail.com

Abstrak
Jurnal ini membahas hubungan antara agama, khususnya Islam, dengan praktik korupsi. Dalam
Islam, korupsi dianggap sebagai perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama yang
menuntut kejujuran dan keadilan. Jurnal ini menggali ajaran-ajaran Islam yang melarang praktik
korupsi dan menganjurkan integritas dalam kehidupan beragama. Selain itu, jurnal ini juga
membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah praktik korupsi, seperti
penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari dan penegakan hukum yang tegas
terhadap pelaku korupsi. Dengan menerapkan ajaran-ajaran agama yang mengutamakan
integritas dan kejujuran, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari perbuatan korupsi yang
merugikan diri sendiri, masyarakat, dan negara.
Kata kunci: agama, Islam, korupsi, integritas, kejujuran, penegakan hukum.
Abstract
This journal discusses the relationship between religion, particularly Islam, and corruption. In
Islam, corruption is considered as an act that contradicts the teachings of the religion that
demands honesty and justice. This journal explores the Islamic teachings that prohibit
corruption and encourage integrity in religious life. Additionally, this journal also discusses
efforts to prevent corruption, such as applying religious values in daily life and enforcing strict
laws against corrupt actors. By implementing religious teachings that prioritize integrity and
honesty, it is expected that the society can avoid corrupt practices that harm themselves, the
community, and the state.
Keywords: religion, Islam, corruption, integrity, honesty, law enforcement.

Pendahuluan
Korupsi merupakan masalah yang merusak tatanan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara.
Praktik korupsi dapat merugikan masyarakat dan negara, serta bertentangan dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang menuntut kejujuran, keadilan, dan kebenaran 1. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk memberantas korupsi, seperti penegakan hukum, pengawasan, dan pencegahan.
Namun, meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan, korupsi masih menjadi masalah yang
belum teratasi sepenuhnya.
Dalam konteks agama, khususnya Islam, korupsi dianggap sebagai perbuatan yang bertentangan
dengan ajaran agama yang menuntut kejujuran dan keadilan. Islam memiliki landasan ajaran
yang mengatur tentang etika dan moral yang harus dijunjung tinggi, seperti tata cara berbisnis,
berpolitik, hingga menyelesaikan masalah hukum2. Selain itu, Islam juga mengajarkan tentang
integritas dan kejujuran dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat3.
Dalam jurnal ini, penulis akan membahas tentang hubungan antara agama, khususnya Islam,
dengan korupsi. Penulis akan menggali ajaran-ajaran Islam yang melarang praktik korupsi dan
menganjurkan integritas dalam kehidupan beragama. Selain itu, penulis juga akan membahas
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah praktik korupsi, seperti penerapan nilai-nilai
agama dalam kehidupan sehari-hari dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi.

Hasil & Pembahasan


Agama tentunya memiliki peranan penting dalam membentuk integritas moral dan etika dalam
perilaku manusia. Agama menuntun manusia untuk hidup sesuai dengan ajaran-ajaran moral dan
spiritual yang diyakini sebagai kebenaran mutlak. Oleh karena itu, ketika agama dijalankan
dengan baik, agama dapat menjadi penyeimbang terhadap perilaku korupsi 4. Namun, faktanya
menunjukkan bahwa terdapat banyak kasus korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh agama dan
para pengikutnya. Ini menunjukkan bahwa agama sendiri tidaklah cukup untuk mencegah
korupsi5. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran korupsi di kalangan pemimpin agama
dan para pengikutnya adalah ambisi untuk memperoleh kekuasaan dan materi6, kurangnya

1
Wicipto Setiadi, “KORUPSI DI INDONESIA (Penyebab, Bahaya, Hambatan Dan Upaya Pemberantasan, Serta
Regulasi),” Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial 2, no. 2 (2021).
2
Maswandi et al., “The Role of Islamic Law and Tradition in the Prevention of Corruption by Political Experts in
Indonesia,” Journal of Criminal Justice 17, no. 2 (2023).
3
Muhammad Ahsan, Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI, 2019).
4
Mohammed El-Said, “The Role of Religion in Combating Corruption,” World Development (2014).
5
Sabri Boubaker, “Religion and Corruption: Does Religious Belief Promote or Inhibit Corruption?,” Journal of
Business Ethics (2017).
6
Muhammad Zainudin and Elfi Syafriani, “Korupsi Dalam Tubuh Umat: Analisis Konstruksi Media Terhadap Kasus
Korupsi Melibatkan Tokoh Agama,” Komunikasi 24, no. 4 (2018).
pendidikan moral dan etika, serta kepercayaan yang berlebihan pada kekuasaan mereka sebagai
tokoh agama. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin agama untuk membawa nilai-nilai
moral dan etika ke dalam praktek keagamaan mereka dan mengedukasi pengikut mereka tentang
pentingnya integritas moral.
Terdapat berbagai pandangan tentang hubungan antara agama, khususnya Islam, dengan korupsi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa agama, termasuk Islam, dapat memiliki pengaruh
positif dalam memerangi korupsi karena ajarannya yang mendorong integritas, kejujuran, dan
transparansi. Sebagai contoh, studi oleh Laporan Keberlanjutan Korporasi Global (Global
Corporate Sustainability Report) menunjukkan bahwa negara-negara yang memiliki mayoritas
penduduk muslim cenderung memiliki tingkat korupsi yang lebih rendah dibandingkan dengan
negara-negara lainnya7. Selain itu, penelitian lain yang dilakukan di Indonesia menemukan
bahwa agama Islam dapat menjadi faktor yang mengurangi perilaku korupsi di kalangan pegawai
negeri.
Namun, di sisi lain, ada juga penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang kompleks
antara agama dan korupsi. Beberapa studi menunjukkan bahwa faktor-faktor budaya, seperti
sistem patronase dan budaya nepotisme, juga dapat mempengaruhi tingkat korupsi di negara-
negara dengan mayoritas penduduk muslim8.Dalam konteks ini, diperlukan pendekatan
multidimensional yang melibatkan faktor-faktor ekonomi, sosial, politik, dan budaya dalam
memerangi korupsi9. Selain itu, upaya untuk memerangi korupsi harus melibatkan partisipasi
aktif masyarakat dan pemimpin agama dalam mempromosikan integritas dan nilai-nilai moral
yang mendorong kejujuran dan transparansi.
Pelarangan korupsi oleh agama Islam dapat ditemukan dalam berbagai sumber ajaran Islam
seperti Al-Qur'an, Hadis, dan fatwa para ulama. Berikut adalah beberapa pelarangan korupsi oleh
agama Islam:
1. Al-Qur'an Al-Qur'an menyatakan bahwa kejahatan seperti korupsi merupakan tindakan
yang merusak dan diharamkan dalam Islam. Al-Qur'an juga mengajarkan pentingnya

7
“Global Corporate Sustainability Report:,” https://www.csrhub.com/content/country-corruption-rankings-based-
on-perceptions-from-estimates-by-transparency-international/.
8
M Yusuf, “Islam, Bureaucracy, and Corruption: An Empirical Analysis.,” Journal of Economic Behavior &
Organization (2016).
9
Agung Prasetya, “Menelaah Jurus Strategi German Foreign Office Terhadap Pendekatan Dalam Memerangi
Korupsi,” Kemenkeu.
transparansi dan kejujuran dalam setiap tindakan, termasuk dalam keuangan dan bisnis.
Beberapa ayat yang berkaitan dengan hal ini antara lain:
"Dan janganlah kalian saling menipu dalam jual beli." (QS. Al-An'am: 152) "Dan janganlah
kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang batil, dan janganlah kamu membawa urusan
harta orang lain ke pengadilan dengan sengaja untuk memakan sebagian dari harta itu secara
yang batil, padahal kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 188)
2. Hadis Dalam hadis, Rasulullah SAW juga mengajarkan larangan korupsi dan pentingnya
berlaku adil dan jujur dalam setiap tindakan. Beberapa hadis yang berkaitan dengan hal
ini antara lain:
"Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda: "Barang siapa yang ditugaskan (oleh penguasa)
atas suatu urusan dari urusan kaum muslimin, lalu ia mengkhianati mereka, niscaya Allah akan
mengkhianatinya (pada hari kiamat)." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)10
3. Fatwa para ulama Para ulama Islam juga telah mengeluarkan fatwa-fatwa tentang
larangan korupsi dan pentingnya berlaku adil dan jujur dalam setiap tindakan. Beberapa
fatwa yang berkaitan dengan hal ini antara lain:
 Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan segala
bentuk korupsi, baik yang dilakukan oleh pejabat pemerintah maupun swasta11.
 Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) juga telah mengeluarkan fatwa yang
mengharamkan korupsi dan menyatakan bahwa tindakan korupsi merupakan tindakan
yang merusak moral dan kemanusiaan12.
 Ulama lainnya seperti Syaikh Yusuf al-Qaradhawi dan Syaikh Salman al-Ouda juga telah
menyatakan pentingnya menghindari tindakan korupsi dan berlaku adil dalam setiap
tindakan13.

Kesimpulan
10
Zainuddin Az-Zubaidi, Mukhtashar Shahih Al-Bukhari (Marja, 2018).
11
Ma’ruf Amin and Hijrah Saputra, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975 (Jakarta: Sekretariat
Majelis Ulama Indonesia, 2015).
12
Rudy Satrio Mukantarjo, Ajarotni Nasution, and Suraji, Penelitian Hukum Tentang Aspek Hukum Pemberantasan
Korupsi Di Indonesia (Jakarta: BPHN, 2008).
13
Siswandi, “Konsep Yusuf Al-Qaradhawi Tentang Norma Dan Etika Konsumsi Menurut Pandangan Ekonomi Islam”
(Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, 2011).
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Islam, memiliki peranan untuk memerangi
korupsi melalui ajarannya yang mendorong integritas, kejujuran, dan transparansi. Namun,
faktor-faktor seperti ambisi untuk memperoleh kekuasaan dan materi, kurangnya pendidikan
moral dan etika, serta kepercayaan yang berlebihan pada kekuasaan mereka sebagai tokoh
agama, dapat mempengaruhi penyebaran korupsi di kalangan pemimpin agama dan para
pengikutnya. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin agama untuk membawa nilai-nilai
moral dan etika ke dalam praktek keagamaan mereka dan mengedukasi pengikut mereka tentang
pentingnya integritas moral.
Dalam konteks Islam, pelarangan korupsi dapat ditemukan dalam berbagai sumber ajaran Islam
seperti Al-Qur'an, Hadis, dan fatwa para ulama. Namun, adanya faktor-faktor budaya seperti
sistem patronase dan budaya nepotisme juga dapat mempengaruhi tingkat korupsi di negara-
negara dengan mayoritas penduduk muslim. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan
multidimensional yang melibatkan faktor-faktor ekonomi, sosial, politik, dan budaya dalam
memerangi korupsi. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dan pemimpin agama dalam
mempromosikan integritas dan nilai-nilai moral yang mendorong kejujuran dan transparansi juga
merupakan faktor penting dalam memerangi korupsi.

Referensi
Ahsan, Muhammad. Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2019.
Amin, Ma’ruf, and Hijrah Saputra. Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Sejak 1975.
Jakarta: Sekretariat Majelis Ulama Indonesia, 2015.
Az-Zubaidi, Zainuddin. Mukhtashar Shahih Al-Bukhari. Marja, 2018.
Boubaker, Sabri. “Religion and Corruption: Does Religious Belief Promote or Inhibit
Corruption?” Journal of Business Ethics (2017).
El-Said, Mohammed. “The Role of Religion in Combating Corruption.” World Development
(2014).
Maswandi, Jamillah, Rizkan Zulyadi, Arie Kartika, and Fitri Yanni Dewi Siregar. “The Role of
Islamic Law and Tradition in the Prevention of Corruption by Political Experts in
Indonesia.” Journal of Criminal Justice 17, no. 2 (2023).
Mukantarjo, Rudy Satrio, Ajarotni Nasution, and Suraji. Penelitian Hukum Tentang Aspek
Hukum Pemberantasan Korupsi Di Indonesia. Jakarta: BPHN, 2008.
Prasetya, Agung. “Menelaah Jurus Strategi German Foreign Office Terhadap Pendekatan Dalam
Memerangi Korupsi.” Kemenkeu.
Setiadi, Wicipto. “KORUPSI DI INDONESIA (Penyebab, Bahaya, Hambatan Dan Upaya
Pemberantasan, Serta Regulasi).” Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial 2, no. 2 (2021).
Siswandi. “Konsep Yusuf Al-Qaradhawi Tentang Norma Dan Etika Konsumsi Menurut
Pandangan Ekonomi Islam.” Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, 2011.
Yusuf, M. “Islam, Bureaucracy, and Corruption: An Empirical Analysis.” Journal of Economic
Behavior & Organization (2016).
Zainudin, Muhammad, and Elfi Syafriani. “Korupsi Dalam Tubuh Umat: Analisis Konstruksi
Media Terhadap Kasus Korupsi Melibatkan Tokoh Agama.” Komunikasi 24, no. 4 (2018).
“Global Corporate Sustainability Report:” https://www.csrhub.com/content/country-corruption-
rankings-based-on-perceptions-from-estimates-by-transparency-international/.

Anda mungkin juga menyukai