Anda di halaman 1dari 5

DEMOKRASI DAN KORUPSI DALAM

PANDANGAN ISLAM

DOSENPENGAMPU:

OLEH:
YUSRAN HARYANTO:152001023

FARIANTO : 152001028

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
BUTONFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
POLITIKPROGRAM STUDI S1 ILMU
KOMUNIKASIBAUBAU
2020/2021

i
DEMOKRASI DAN KORUPSI DALAM PANDANGAN ISLAM

Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana rakyat memiliki hak pilih dan
memilih pemimpin mereka. Dalam pandangan Islam, demokrasi dianggap sebagai
salah satu bentuk sistem pemerintahan yang dapat diterima jika sesuai dengan
prinsip-prinsip dasar Islam, seperti kedaulatan hukum, adil, dan menghargai hak
asasi manusia.

Prinsip demokrasi dalam Islam telah disebutkan di berbagai ayat Al Quran. Prinsip
ini bahkan telah dilaksanakan selama masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
"Realitas dan prinsip demokrasi dalam Islam sudah dipraktikkan sejak zaman Nabi
Muhammad SAW

perilaku yang mencerminkan demokrasi sesuai ajaran islam yaitu kita mampu
bersikap ramah, sopan dalam menyanggah ataupun berkomentar sehingga dapat
menghindari perkataan - perkataan yang kurang mengenakan di hati orang lain.

Pentingnya demokrasi dalam islam adalah untuk menentukan perkara sesuai dengan
syariat yang paling menguntungkan bagi Rakyat. Dengan penerapan syariat maka
hukumhukum batil warisan negara barat akan hilang dengan sendirinya. demokrasi
di indonesia sebagian sudah sesuai dengan demokrasi islam

Sistem demokrasi sesuai dengan ajaran islam akan membuat hak dasar semua orang
terpenuhi. Sistem demokrasi sesuai dengan ajaran islam akan membuat kebenaran
selalu ditegakkan. Sistem demokrasi sesuai dengan ajaran islam akan membuat
kebebasan dalam keberagaman terjalan dengan baik

Sementara itu, korupsi adalah suatu tindakan yang merugikan kepentingan umum
dan mengakibatkan kerugian keuangan bagi negara atau organisasi. Dalam
pandangan Islam, korupsi dianggap sebagai suatu dosa yang besar dan tidak boleh d
toleransi. Islam menekankan pentingnya integritas dan kejujuran dalam setiap
tindakan, termasuk dalam urusan pemerintahan.

Secara khusus, Islam menekankan pentingnya memelihara hak-hak rakyat dan tidak
boleh ada tindakan yang merugikan kepentingan mereka. Korupsi merupakan
tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut, karena korupsi seringkali
2
merugikan rakyat dan mengakibatkan kerugian keuangan bagi negara atau
organisasi.adapun hadist yang bersangkutan dengan demokrasi yaitu :

ِ ‫تَ َشا َو َر قَوْ ٌم يَ ْبتَ ُغونَ بِ ِه َوجْ هَ هللاِ اِاَّل هُدُوااِلَى اَرْ َش ِد اُ ُم‬
‫ور ِه ْم‬

Hadis ini menunjukkan ketika memilih seorang pemimpin itu dengan melakukan
musyawarah karena sistem demokrasi selain kebebasan berpendapat yaitu
musyawarah yang di dalamnya melibatkan rakyat untuk mencapai mufakat.

Secara keseluruhan, demokrasi dan korupsi merupakan dua isu yang berbeda namun
saling terkait. Demokrasi yang sehat dapat membantu mencegah terjadinya korupsi,
sebaliknya korupsi dapat merusak demokrasi dan menyebabkan kepercayaan rakyat
terhadap pemerintah menurun. Oleh karena itu, penting bagi negara atau organisasi
untuk terus berupaya menjaga integritas dan kejujuran dalam setiap tindakan,
terutama dalam urusan pemerintahan, agar demokrasi dapat berjalan dengan baik dan
rakyat dapat merasakan manfaatnya.

Islam juga menekankan pentingnya keterbukaan dan transparansi dalam setiap


tindakan pemerintah, terutama dalam urusan keuangan. Islam menghargai hak asasi
manusia, termasuk hak untuk tahu dan memperoleh informasi. Oleh karena itu,
pemerintah harus bertanggung jawab terhadap rakyat dan memberikan informasi
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Islam juga menekankan pentingnya adil dalam setiap tindakan, termasuk dalam hal
pembagian kekuasaan dan kekayaan. Korupsi seringkali terjadi karena adanya
ketidakadilan dalam pembagian kekuasaan dan kekayaan, sehingga penting bagi
pemerintah untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang dilakukan adalah adil dan
tidak merugikan kepentingan rakyat.

Dalam Islam, pemerintah juga diharapkan untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip
keadilan dan kebenaran, serta tidak boleh bertindak semena-mena atau memihak kepada
sekelompok orang saja. Pemerintah harus mempertimbangkan kepentingan rakyat secara
keseluruhan dan bertindak sesuai dengan keadilan sosial.

Jika demokrasi dijalankan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
Islam, maka sistem pemerintahan tersebut dapat membantu mencegah terjadinya
3
korupsi dan memastikan bahwa kepentingan rakyat terlindungi. Namun, jika
demokrasi dijalankan dengan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Islam, maka
sistem pemerintahan tersebut dapat menjadi ladang korupsi dan merugikan
kepentingan rakyat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk selalu
mempertahankan integritas dan kejujuran dalam setiap tindakan, serta terus berupaya
untuk memenuhi hak asasi manusia dan kebutuhan rakyat.

dalam pandangan Islam, pemerintah juga harus bertanggung jawab terhadap


pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap
kebijakan yang diambil tidak hanya menguntungkan segelintir orang saja, tapi juga
memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi rakyat.

Untuk mencegah terjadinya korupsi, Islam juga menganjurkan pemerintah untuk


mengadopsi sistem pengawasan dan pengendalian yang ketat, serta memberikan
sanksi yang tegas bagi pelaku korupsi. Hal ini bertujuan agar pelaku korupsi tidak
merasa bebas untuk melakukan tindakan yang merugikan kepentingan umum.

Islam juga menganjurkan agar setiap individu memiliki tanggung jawab moral
terhadap sesama dan tidak boleh merugikan orang lain demi keuntungan pribadi.
Dengan demikian, setiap individu harus bertanggung jawab terhadap tindakannya
dan tidak boleh melakukan tindakan yang merugikan kepentingan umum atau
sesama.

Berdasarkan keterangan Al Qur'an, Al Hadits, menunjukkan bahwa Islam sangat


memberikan perhatian tentang harta dan melarang terjadinya kecurangan. Para ulama
juga sepakat bahwa korupsi adalah perbuatan yang diharamkan oleh Islam dan
dilaknat oleh Allah.

Adapun Hadist yang menyangkut tentang pelaku korupsi yaitu

Bersumber dari Samurah bin Jundab, ia berkata: Dan Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang menutupi (kesalahan) para koruptor, maka ia sama dengannya
(koruptor).” (HR. Abu Daud).

Secara keseluruhan, demokrasi dan korupsi merupakan dua isu yang saling terkait
dan tidak dapat dipisahkan. Demokrasi yang sehat dapat membantu mencegah
4
terjadinya korupsi, sementara korupsi dapat merusak demokrasi dan merugikan
kepentingan rakyat. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan setiap individu
untuk selalu memperhatikan prinsip-prinsip dasar Islam dalam setiap tindakan, agar
demokrasi dapat berjalan dengan baik dan rakyat dapat merasakan manfaatnya.

Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi yaitu (1) lemahnya ,
seseorang keyakinan agama; (2) pemahaman agama yang keliru; (3) adanya
kesempatan dan sistem yang rapuh; (4) mentalitas yang rapuh; (5) faktor ekonomi
atau pendapatan yang kecil; (6) penegakkan hukum yang lemah; (7) faktor budaya;
(8)

Firman Allah SWT : "Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang
lain diantara kamu dengan jalan yang haul dan janganlah kamu membawah urusan
harta itu kepada hakim supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda
orang lain itu dengan jalan berbuat dosa padahal kamu mengetahui " QS. Al-Baqarah
(2)

Hukum Islam memandang pidana mati dapat dibenarkan. Hal ini telah diatur dalam
hukum Qisas, Hudud dan Takzir. Terhadap Kejahatan Korupsi, dalam hukum Islam
korupsi bisa dianalogikan sebagai Ghulul dan Sarqoh

Anda mungkin juga menyukai