demokrasi di Indonesia
Oleh
Drs.Jamuddin M.Si
Menilai pelaksanaan demokrasi di indonesia :
1. Islam dan demokrasi
2. Dinamika dan tantangan Demokrasi di Indonesia
1. Islam dan demokrasi
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang berusaha menerapkan prinsip-prinsip Islam
ke dalam kebijakan publik dalam kerangka demokrasi.
Teori politik Islam menyebutkan tiga ciri dasar demokrasi Islam: pemimpin harus dipilih
oleh rakyat, tunduk pada syariah, dan berkomitmen untuk mempraktekkan "syura", sebuah
bentuk konsultasi khusus yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang dapat
ditemukan dalam berbagai hadits dengan komunitas mereka.
Negara-negara yang memenuhi tiga ciri dasar tersebut antara lain Afghanistan, Iran, dan
Malaysia. Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab adalah contoh negara yang tidak
menganut prinsip demokrasi Islam meski negara-negara Islam, karena negara-negara ini
tidak mengadakan pemilihan.
Pelaksanaan demokrasi Islam berbeda di negara-negara mayoritas muslim, karena
interpretasi syariah berbeda-beda dari satu negara ke negara lain, dan penggunaan syariah
lebih komprehensif di negara-negara di mana syariah menjadi dasar bagi undang-undang
negara.
Konsep liberalisme dan partisipasi demokratis sudah ada di dunia Islam abad pertengahan.
Kekhalifahan Rasyidin dianggap oleh para pendukungnya sebagai contoh awal sebuah
negara demokratis dan diklaim bahwa perkembangan demokrasi di dunia Islam akhirnya
terhenti setelah perpecahan Sunni–Syiah.[5]
next
Kita masih menjadikan agama Islam sebagai second life style dalam
berdemokrasi. Jangan heran bila sakralitas simbol keagamaan pun kerap
dijadikan media ampuh untuk memuluskan jalan menuju kursi kekuasaan.
Kesadaran pentingnya nilai etika yang diambil dari semangat Islam dalam konteks kebangsaan ini,
memegang peran penting guna menciptakan kualitas imani, akhlaqi, dan aqli warga-bangsa.
Dengan demikian, kesadaran ini dapat menuntun seorang warga negara, baik pejabat maupun
birokrat mengejawantahkan prinsip keadilan dalam kehidupan praksis.
Nurcholis Madjid, dalam buku berjudul “Islam Agama Kemanusiaan” (2010:183) mengatakan,
salah satu segi kelebihan Islam ialah terletak pada universalitas nilai yang dikandungnya dalam
kehidupan manusia di jagat raya. Sebab menegakkan keadilan ialah bagian dari sunnatullah,
hukum objektif, immutable (tidak pernah berubah), bagian dari hukum kosmis, yakni hukum
keseimbangan di alam raya.
Allah SWT berfirman, “Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca
(keseimbangan) supaya kamu tidak melampaui batas terhadap neraca itu. Dan tegakkanlah neraca
keadilan itu dengan saksama, dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” (QS Al-Rahman [55]:
7-9).
next
Pesan Ilahi di atas mengindikasikan religiositas (Islam) harus menjawab semua
pertanyaan tentang bagaimana seharusnya yang dilakukan (dalam berbangsa dan
menjalankan demokrasi), sehingga menempatkan akal-pikiran pada koridor
keadilan untuk umat manusia.