&
Error Control
1
EE184302
Dasar Sistem dan Jaringan Telekomunikasi
3 sks
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
2 ERROR CONTROL
RTT = Tp+Tix+Tip+Tp+Tax+Tap
Tp = Frame propagation delay (P → S)
Tix = Frame transmission time (P → S)
Tip = Frame processing time in S
Tp = ACK propagation delay (S → P)
Tax = ACK transmission time (S → P)
Tap = ACK processing time in P
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
14
RTT = Tp+Tix+Tip+Tp+Tax+Tap
Tp = Frame propagation delay (P → S) Tp = ACK propagation delay (S → P)
→Waktu (delay) yang diperlukan oleh →Waktu (delay) yang diperlukan oleh
paket data untuk melintasi jarak frame ACK untuk melintasi jarak
(link/path) dari Tx (stasiun P) ke Rx (link/path) dari Rx (stasiun S) ke Tx
(stasiun S) (stasiun P)
Tix = Frame transmission time (P → S) Tax = ACK transmission time (S → P)
→ Waktu yang setara dengan lebar paket → Waktu yang setara dengan lebar frame
(bit serial) setelah dikonversi dlm waktu ACK (bit serial) setelah dikonversi dlm
(delay). waktu (delay).
Tip = Frame processing time in S Tap = ACK processing time in P
→ Waktu yang diperlukan Rx (Stasiun S) → Waktu yang diperlukan Tx (Stasiun P)
untuk memeriksa paket yang datang untuk memeriksa frame ACK/NACK,
(BENAR atau SALAH/RUSAK) sebelum memutuskan menyiapkan paket
berikutnya atau mengulang paket
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
sebelumnya yang RUSAK/SALAH.
15 Delay Propagasi vs Delay Transmisi
Mengitung Delai Propagasi (Tp): Mengitung Delai Transmisi (Tix):
Misal: Misal:
Cepat rambat link/path = 2.10 8 m/s Laju bit link/path = 200 kbp.
Jarak Tx-Rx (jarak P-S) = 1500 km. Lebar frame = 1000 Byte
Delay propagasi (Tix) : waktu yang
Delay propagasi (Tp) : waktu yang diperlukan untuk menggeser sebuah frame
diperlukan untuk menempuh jarak 1500 1000 Byte.
km.
1000 Byte = 1000x 8 = 8000 bit.
Tp = (1,5.106)/(2.108) = 7,5 ms Laju bit (Rb) = 200.000 bit/s
Periode bit (Tb) = 1/ Rb =1/200.000 = 5 μs
Timeout:
T
waktu maksimal yang diperlukan (ditetapkan)
oleh stasiun pengirim (transmistter) untuk
menunggu datangnya ACK/NACK sebagai
respon dari data (paket) yang sudah dikirim,
sebelum TRANMISTTER memutuskan
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
mengirim ulang.
17
Penentuan Waktu “Timeout”
Waktu Timeout sebaiknya ≥ RTT.
Waktu timeout yang terlalu KECIL, akan memungkinkan banyak terjadi
pengulangan data (retransmisi) atas inisiatif Tx. Akibatnya di sisi Rx juga banyak
terjadi paket data yang dobel.
Waktu timeout yang terlalu BESAR, akan memungkinkan waktu tunggu
ACK/NACK akan menjadi lebih lama. Ini seperti mengulur waktu propagasi yang
berdampak pada laju frame per detiknya yang menjadi lebih rendah.
Waktu timeout yang baik (tidak terlalu besar & tidak terlalu kecil), untuk
memberikan waktu bagi protokol routing untuk memilihkan jalur alternatif lain
yang mungkin sedikit lebih panjang.
Ditinjau dari performansi sistem komunikasi data:
- Timeout yang terlalu kecil → Paket LOSS akan tinggi
- Timeout yang terlalu besar → Delay paket (total) rata-rata akan tinggi
- NACK yang terlalu banyak → menunjukkan Paket Error yang tinggi
- Timeout yang sedikit longgar → memberi jitter (variasi delay) yang kecil.
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
Automatic Repeat Request
(ARQ)
Stop and Wait
18
Go Back N
Selective Reject
KENDALI KESALAHAN
→Pengertian-pengertian dasar dalam
kendali kesalahan
IDLE RQ
→Prinsip kerja kendali kontrol IDLE RQ
→Arsitektur Idle RQ
→Spesifikasi Idle RQ
→Penggunaan Idle RQ
Karena PAKET tidak sampai ke Rx (=S), maka tidak akan ada ACK yang dikirim
ke Tx (=P). Setelah TIMEOUT terlampaui, maka Tx (=P) mengirim ulang paket
sebelumnya atas inisiatif Tx sendiri (= permintaan retransmisi scr IMPLISIT).
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
30 Kasus ACK Hilang (Tidak Sampai ke Tx)
PAKET sudah sampai ke Rx (=S), tapi ACK yang dikirim TIDAK SAMPAI ke Tx (=P). Setelah
TIMEOUT terlampaui, maka Tx (=P) mengirim ulang paket sebelumnya atas inisiatif Tx sendiri.
Hal tsb menyebabkan FRAME/PAKET DOBEL.
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
31 Kasus Paket Error/Salah (NACK dikirim ke Tx)
PAKET sudah sampai ke Rx (=S), tapi setelah diperiksa ternyata ERROR. Rx kemudian
mengirim NACK ke Tx (=P). Tx (=P) kemudian mengirim ulang paket sebelumnya yang
SALAH (permintaan retransmisi secara EKSPLISIT).
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
32 Link Utilization → U = Tix/(Tp+Tix+Tip+Tp+Tax+Tap)
Waktu transmisi :
→ Waktu yang diperlukan untuk memancarkan semua bit
ke media (X)
Waktu propagasi:
→ Waktu (delay) yang diperlukan frame untuk melintasi
tautan/medium (P)
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
42 Stop and Wait Flow Control
• Frame i hilang.
• Transmitter mengirimkan frame i+1
• Penerima mendapat frame i +1 dari urutan.
• Receiver mengirim penolakan i.
• Transmitter kembali ke frame i dan mentransmisikan
kembali.