“ERROR”
DETECTION & CORRECTION
1
• Blok data yang dikirimkan TANPA bit start atau bit stop.
• Pewaktu (clock) harus disinkronkan.
• Dapat menggunakan jalur clock terpisah.
→ Bagus untuk jarak pendek.
→ Dapat mengalami penurunan nilai (redaman tegangan).
• (Contoh) sinyal clock yang menjadi satu dengan data:
→ Pengkodean Manchester.
→ Frekuensi pembawa (analog).
Noise impulse, yaitu noise yang datangnya seperti waktu impulse (waktunya
SEMPIT).
• Jika diketahui, terjadi noise impulse selama 1μs pada jalur 10 Mbps dan
100 Mbps.
• Potensi bit SALAH pada jalur 10 Mbps = 1.10-6 x 10x106 = 10 bit.
• Potensi bit SALAH pada jalur 100 Mbps = 1.10-6 x 100x106 = 100 bit.
BIT PARITAS:
Data yang dikirim : 1110001
Menggunakan bit paritas GANJIL (ODD) yang diletakkan di awal data.
→ Karena jumlah angka “1” pada data yang akan dikirim ada 4 buah,
(GENAP) maka bit paritasnya harus “1” (Data yang dikirim menjadi
11110001).
→ Jika penerima mendapati data 11110001, berarti tidak ada data SALAH.
→ Tapi jika penerima mendapati data 11100001, maka terjadi DATA SALAH.
SRI RAHAYU - TEKNIK ELEKTRO (ITS)
28
Pemakaian Bit Paritas Genap
(pada 4-bit data)
• Kinerja Checksum
mendeteksi semua
kesalahan yang
melibatkan jumlah
bit ganjil.
• Ini juga mendeteksi
sebagian besar
kesalahan yang
melibatkan jumlah
bit genap.
Ethernet
FDDI
Ring
Host A Router Host B
MTUs: FDDI: 4352 Ethernet: 1500
• Fragmentasi:
• Router IP men-split datagram menjadi beberapa datagram (fragmen)
• Fragmen-fragmen akan disusun kembali di sisi penerima (receiver)
Layer ATM
Sel ATM
VPI : Virtual Path Identifier
VCI : Virtual channel identifier
Hanya sel terakhir yg membawa trailer (yg ditambahkan pd IP datagram). Padding dpt
ditambahkan hanya pd sel terakhir atau dua sel terakhir.
Semua nilai Payload Type (PT) adalah 000 untuk semua sel yg membawa IP datagram,
kecuali sel terakhir 001.
Selanjutnya masing-masing potongan (chunk), akan ditambahkan 5 Byte (HEADER),
sehingga menjadi SEL ATM (53 Byte).