PT. Agel Langgeng merupakan perusahaan produksi permen dan biskuit yang telah
dikonsumsi lebih dari jutaan orang. PT. Agel Langgeng didirikan di bekasi pada tahun 1991.
Produk pertama yang dikomersialkan adalah Permen Relaxa pada tahun 1993 yang sukses
menjadi permen wangi pertama di pasar Indonesia. Agel juga telah menciptakan dan
mengembangkan kategori permen baru dan berusaha agar terus memimpin pangsa pasar sejak
Relaxa sebagai produk pertama dari Agel. Pada tahun 2011, Agel menjalankan penetrasi untuk
segmentasi produk barunya di pasar biskuit dengan Oatbits (Biskuit yang terbuat dari oat
dengan potongan buah asli). Dewasa ini, Agel juga merilis Delbi’s Kopyor yakni sebuah biskuit
yang berbahan dasar kelapa kopyor. Berkat pertumbuhan dan perkembangan Agel yang pesat,
hal tersebut memberikan dampak signifikan karena Agel sendiri telah menjadi salah satu
produsen permen dan biskuit terbesar di Indonesia. Berikut adalah 4 tipe produk yang
dihasilkan oleh agel: hard boiled candy, soft candy, compressed tablet, dan cookies.
Dengan bantuan teknologi tinggi mesin dari eropa dan jepang dalam memproduksi
produk kualitas tinggi bagi para konsumen, Agel dapat mencapai dan memenuhi Increasing
Demand dari Market. Agel memiliki pabrik di 3 lokasi yakni Bekasi, Dawuan, dan Pasuruan.
PT. Agel Langgeng menerapkan Quality Management System dengan basis ISO 22000:
2006 dan memiliki Halal Certificate. PT. Agel Langgeng sendiri merupakan anak perusahaan
dari PT. Santos Jaya Abadi yang merupakan perusahaan multinasional (Perusahaan ini
merupakan produsen kopi yang memproduksi minuman berupa kopi merk Kapal Api, Excelso,
ABC, dll).
Gambar 2. 2 Agel Langgeng sebagai Business Unit Kapal Api Global
Sumber: (kapalapiglobal.com,2021)
2.2.4 Produk
Berikut adalah produk-produk yang diproduksi oleh PT. Agel Langgeng:
Sumber: (kapalapiglobal.com,2021)
2.3.1 Manajemen
Definisi Manajemen menurut George Robert Terry ialah sebuah proses khas yang
terbentuk atas beberapa tindakan; perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan
pengawasan. Beberapa hal tersebut diimplementasikan untuk pencapaian atau penentuan target
tujuan yang akan dicapai dengan memanfaatkan segala resource, termasuk sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya (Prawiro, 2021).
Definisi Manajemen menurut Mary Parker Follet adalah seni yang digunakan dalam
penyelesaian tugas dengan adanya perantara. Dalam interpretasi ini, manajemen dapat
diumpamakan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan manajer untuk memberikan arahan
kepada bawahannya atau orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan untuk mencapai
sebuah tujuan (Aryanti, 2019)
2.3.3 Entrepreneur
Entrepreneur dari sudut pandang Arif F Hadipranata adalah sosok pengambil
risiko yang diperlukan untuk mengelola dan mengatur bisnis serta menerima profit
secara finansial maupun non-finansial (Sarjana Ekonomi, 2020).
Entrepreneur dari sudut pandang Thomas W Zimmerer adalah penerapan
kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan suatu masalah dan upaya memanfaatkan
setiap peluang yang dihadapi oleh setiap orang secara berkala (Dosen Pendidikan, n.d.).
Entrepreneur dari sudut pandang Kathleen adalah sosok yang bisa untuk
mengatur, menanggung, dan menjalankan usahanya dengan menghadapi dan
mengetahui setiap resiko yang akan dihadapi perusahaannya (Indonesia Student, 2017).
2.3.4 Entrepreneurship
Entrepreneurship menurut Kuratko dan Hodgetts merupakan sebuah proses dari
inovasi dan menciptakan proyeksi baru dengan 4 dimensi utama yakni individual,
organisasi, lingkungan, proses dan dibantu Network kerjasama dari pemerintahan,
pendidikan, institusi. Segala posisi dari sisi mikro maupun makro dan hal-hal yang
berkaitan dengan pemikiran Entrepreneur harus melewati beberapa pertimbangan
lewat pengenalan dan ukuran sebuah peluang yang bisa dikonversi dalam sebuah
gagasan yang dapat masuk kedalam pasar serta kompeten untuk bersaing (Dosen
Pendidikan, n.d.).
Entrepreneurship Menurut Arthur Cole (dalam Tunggal, 2008), dalam konteks
semua masyarakat tidaklah otoriter. Entrepreneurship menghubungkan masyarakat
sebagai suatu kesatuan, khususnya untuk hal non-ekonomi dari masyarakat tersebut dan
institusi yang punya orientasi pada keuntungan didirikan guna mengambil keuntungan
dari sumbangan ekonominya dan untuk memuaskan hasrat ekonomiknya, sebaik yang
mereka bisa (Dosen Pendidikan, n.d.).
2.3.5 Marketing
Menurut Kotler (1997), Marketing diinterpretasikan sebagai proses manajerial
dan proses sosial meliputi individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang
menjadi kebutuhan mereka dan keinginan mereka dengan menciptakan, memberikan
tawaran, dan mempertukarkan produk bernilai kepada pihak lain (Seputar Pengetahuan,
2015).
Menurut Al Ries & Jack Trout, marketing diinterpretasikan sebagai sebuah
pertempuran yang ada dalam persepsi atau benak konsumen sehingga positioning
menjadi konsiderasi primer. Konsumen disini diasumsikan sebagai makhluk yang
rasional (Bitar, 2021).
2.3.6 Product
Definisi suatu produk secara umum merupakan entitas yang dibuat oleh individu atau
secara berkelompok dengan tujuan memperoleh keuntungan melalui proses sales dan purchase
dalam berbagai transaksi.
Menurut Kotler & Armstrong, Semua produk yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
perhatian khusus, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan konsumen. Produk ini terdiri dari barang, layanan, pengalaman, acara, tempat,
orang, properti, organisasi, informasi dan ide (Sindunesia, n.d.).
Menurut Stanton, Definisi produk adalah kumpulan atribut nyata atau tidak nyata, yang
disertakan, termasuk pengemasan, warna, harga, kualitas dan merek. Kemudian ditambah
dengan reputasi penjualan dan jasa (Trifaris, n.d.)
2.3.7 Segmentasi Product
Tujuan utama membuat strategi segmentasi ini adalah untuk membuat proses
pemasaran yang lebih tepat, sehingga sumber daya perusahaan dapat digunakan secara efisien
dan efektif.
Menurut Pride dan Ferrel, Segmentasi Pasar adalah sistem yang membagi pasar
menjadi segmen pelanggan potensial dengan karakteristik serupa yang menunjukkan
keberadaan kesamaan perilaku konsumen (Prasetyo, n.d.).