Anda di halaman 1dari 18

Universitas Pamulang Manajemen S-1

Indeks.

Malhotra, Naresh K., and David F. Birks. 2012. Marketing Research: An Applied
Approach 3rd European Edition. Harlow, England: Prentice-Hall.

Simamora, B. (2014). Pemasaran Strategik. Tanggerang: Penerbit Universitas


Terbuka.

Sedjati, R. S. (2018). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Deepublish.

(2015). Konsep Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono (2017), Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R & D,


Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta,


Bandung.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan


Kualitatif. Buku Ajar Perkuliahan UPI.

Sofjan Assauri. 2013. Manajemen Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Rajawali,


Jakarta

Solomon, Michael. R. 2015. Consumer Behavior: Buying, Having and Being, 11th
Edition, New Jersey: Prentice-Hall.

Tjiptono,Fandi. (2017). Strategi Pemasaran: Prinsip Dan Penerapan.


Yogyakarta: Andi

Uyung Sulaksana. 2007. Integrated Marketing Communications, Pustaka Pelajar,


Jakarta.

V. Wiratna Surjarweni. 2015. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Pustaka


Baru Press, Yogyakarta.

Yazid (2016) Pemasaran Jasa, Konsep dan Implementasi, Edisi Kedua, Yogyakarta:
PT. Ekonisia.

(Kris Dipayanti, 2018) Pengaruh Promosi Penjualan dan Personal Selling Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT. Giant Extra Pamulang

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN 13:
PENENTUAN PARAMETER DAN VARIABEL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pempelajari materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu
menentukan parameter dan variabel yang digunakan dalam riset pemasaran

B. URAIAN MATERI
1. Mengetahui Parameter Pemasaran

Secara pemaknaan, parameter dapat dimaksudkan sebagai kondisi atau


suatu nilai yang dijadikan sebagai acuan terhadap kondisi atau nilai bagi yang
lainnya. Suatu parameter adalah berbicara kuantitas secara terukur yang
melekat dalam suatu masalah.

Secara umum, setidaknya terdapat 4 macam bentuk produk dari kegiatan


konsep pemasaran yang dapat dijadikan model parameter dalam
memperkirakan kinerja konsep pemasaran, yaitu :

a. Sasaran Pemasaran, ialah menentukan di dalam penentuan suatu bentuk


ukuran tertentu sebagai sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu di
masa mendatang. Sasaran pemasaran dapat berupa jumlah pemasaran
dalam dasar ukuran atau nilai uang, bagian atau laba.

b. Rancangan Pemasaran. Ialah maksud atau rumusan tentang apa yang ingin
diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya, terdiri dari kegiatan yang
akan dilakukan untuk memperoleh maksud di bidang pemasaran.

c. Program Pemasaran. Yaitu rincian tentang langkah yang akan di jalankan


dalam kegiatan yang telah ditetapkan dalam rancangan pemasaran, dengan
menemukan pada tahap-tahap pelaksanaan yang dikaitkan atas waktu,
tempat/daerah, dan oleh siapa program tersebut dilakukan.

d. Perhitungan Pemasaran, ialah perkiraan langkah-langkah kegiatan yang akan


dilakukan dalam bidang pemasaran dan menyatakan tujuan seperti apa yang
ingin dicapai yang disimbolkan dalam dana (Rp) atau taksiran.

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Jadi Parameter, umumnya, adalah karakteristik yang dapat membantu


dalam mendefinisikan atau mengklasifikasikan sistem tertentu. Artinya,
parameter adalah elemen sistem yang berguna, atau kritis, saat mengidentifikasi
sistem, atau saat mengevaluasi kinerjanya, status, kondisi, dll. Parameter ini
sebenarnya hampir sama dengan statistik, hanya saja yang membedakan
terletak pada asal data yang digunakan. Seperti statistik, yang menggunakan
asal data yang berasal dari sampel, sedangkan parameter itu sendiri
menggunakan asal data yang berasal dari populasi. Statistik digunakan untuk
mempertimbangkan nilai dari parameter populasi yang ada.

a. Cara kerja parameter

Parameter merupakan pasangan nilai kunci yang dapat Anda terapkan


di tag pemasaran ulang untuk menyusun kategori pengunjung situs dengan
cara yang lebih canggih untuk lebih menyesuaikan bid dan iklan Anda.
Parameter dan nilai yang Anda terapkan di parameter kustom dikirim melalui
tag ke akun Google Ads dan tersedia saat Anda membuat daftar pemasaran
ulang.Toko online, misalnya, dapat mengumpulkan harga produk dan jenis
halaman (yang mengindikasikan seberapa dekat pelanggan dalam melakukan
pembelian) pada tag untuk membuat daftar bagi orang-orang yang membeli
produk di atas harga tertentu. Dalam hal ini, parameter kustom yang akan
disertakan oleh toko online di tag pemasaran ulang adalah value (harga
produk) dan pagetype (dalam hal ini, halaman pembelian).

Berikut adalah cara membandingkan penerapan standar dan penerapan


khusus pemasaran ulang:

Penerapan standar: Membuat daftar berdasarkan URL halaman

1) Lebih mudah dan lebih cepat diterapkan

2) Membuat daftar sebanyak yang Anda inginkan berdasarkan URL yang


dikunjungi

3) Definisi daftar dibatasi oleh struktur URL situs Anda. Anda hanya dapat
menetapkan daftar berdasarkan URL Anda.

Penerapan khusus: Membuat daftar berdasarkan parameter

1) Kategorisasi pengunjung yang lebih canggih dengan menggunakan


parameter kustom

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

2) Membuat daftar sebanyak yang Anda inginkan berdasarkan URL yang


dikunjungi

3) Memerlukan lebih banyak keahlian teknis dan sumber daya IT

b. Cara menggunakan parameter

Parameter kustom sangat membantu untuk menjangkau audiens yang


lebih ditargetkan. Secara umum, Anda sebaiknya menargetkan semua
pengunjung situs dan menggunakan strategi smart bidding Target CPA dan
Target ROAS, yang menggunakan “sinyal” atau parameter kustom yang Anda
kirim melalui tag pemasaran ulang guna mengoptimalkan konversi atau nilai
konversi. Namun, jika informasi yang ingin Anda kumpulkan tentang
pengunjung situs tidak cocok dengan sinyal bidding otomatis kami, Anda
dapat membuat parameter kustom untuk mendapatkan informasi tersebut.
Anda kemudian dapat membuat daftar berdasarkan parameter tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana Anda dapat menggunakan


parameter kustom untuk membuat daftar yang lebih canggih:

1) Jika Anda retailer online, Anda sebaiknya meninjau panduan penerapan


pemasaran .

2) Jika situs Anda adalah situs perjalanan online, Anda dapat


mempertimbangkan untuk membuat daftar tentang asal dan destinasi
perjalanan, tanggal check-in dan check-out, atau berbagai paket
perjalanan.

Anda yang menentukan informasi yang bukan merupakan informasi identitas


pribadi tentang pengunjung situs Anda yang akan bermanfaat dalam
menargetkan iklan Anda. Berikut adalah beberapa contoh parameter khusus,
definisi, dan contoh:

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Parameter Definisi Contoh

Section Kategori konten situs Seni, Hiburan,Gaya Hidup, Berita

Subsection Subkategori konten Film, Musik, Game, Teater


situs

Membertype Jenis anggota Bukan Anggota, Anggota Gratis, Anggota


Premium

Pagetype Jenis laman Beranda, Produk, Keranjang, Pembelian

ConversiontypeJenis konversi Login, Daftar, Pencari Toko, Hubungi Kami

Selain itu, Anda dapat menyertakan parameter lain yang Anda inginkan,
seperti usia atau gender, menggunakan "a=" atau "g=", namun Anda tidak
dapat menyertakan informasi, seperti nama atau email, yang dapat
mengidentifikasi pengunjung. Selain itu, Anda tidak dapat menyertakan
informasi sensitif. Untuk informasi lebih lanjut, lihat kebijakan untuk iklan
berdasarkan minat dan lokasi.

2. Mengetahui Cara Menentukan Variabel


Setelah mengajukan beberapa hipotesis berdasarkan rancangan dan teori
tertentu, selanjutnya variabel penelitian perlu peneliti temukan dan selanjutnya
menjelaskan hipotesis berdasarkan hubungan antar variabel. Selain berfungsi
sebagai pembeda, variabel ini juga berkaitan, berhubungan dan saling
memengaruhi. Variabel yang dimaksud, antara lain :

a. Variabel diskret : dinyatakan dalam angka lengkap (hasil dari perhitungan)


b. Variabel bersambungan : dapat dinyatakan dalam angka bagian (hasil dari
pengukuran)

Agar dapat dikelompokkan menjadi satu, dua, atau lebih variabel, maka
variabel tidaklah boleh ‘tumpang tindih’ (mutually exclusive). Karakter di dalam
suatu variabel haruslah mencakup segala hal akan kemungkinan yang dapat
terjadi dalam suatu variabel (exhaustive). Didalam menyusun kuesioner, karakter
suatu variabel perlu diketahui secara utuh dan lengkap. Misalkan, merah dan
putih adalah dua karakter dalam variabel warna.

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

a. Jenis Hubungan Antar Variabel


1) Hubungan Selaras(Simetris)
Dimana variabel yang satu tidak disebabkan/diakibatkan oleh variabel
yang lainnya. Empat kelompok hubungan selaras(Simetris) :
a) Kedua variabel tersebut merupakan indikator dari draf yang sama.
b) Kedua variabel tersebut merupakan hasil dari bagian faktor yang
sama.
c) Kedua variabel saling terikat secara fungsional, dimana satu variabel
berada, maka yang lain pasti ada.
d) Hubungan yang semata-mata sesuai.
2) Hubungan Sebab Akibat
Hubungan dimana suatu variabel sebab dapat menjadikan variabel
lainnya menjadi akibat. Atau, variabel yang terpengaruh dapat saja
menjadi variabel pengaruh pada lain waktu. Kita umpamakan, dimana
variabel X menjadi penentu untuk mempengaruhi variabel Y, namun, di
lain waktu bisa saja varaibel Y menjadi penentu untuk mempengaruh
variabel X.
3) Hubungan Tidak Selaras (Asimetris)
Satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya, setidaknya terdapat
lima model hubungan tidak selaras/asimetris. Hubungan antara dorongan
dan tanggapan(kausalitas). Hubungan kausal yang pada umumnya dapat
diamati dalam ilmu eksakta, psikologi dan pendidikan. Pada prinsipnya,
dengan melakukan seleksi/penyaringan data dasar yang diamati,
bahwasanya kedua kelompok tersebut sebenarnya sama dalam
keterbukaan terhadap pengaruh luar sebelum mendapat dorongan.
a) Hubungan antara disposisi dan respons. Disposisi ialah kecendrungan
untuk menunjukkan reaksi tertentu dalam situasi tertentu yang berada
dalam diri. Misal, kecendrungan untuk menerima suatu penyakit
dengan cara memakan obat tradisional.
b) Hubungan antara ciri-ciri individu dan disposisi/perilaku. Cirinya yaitu
sifat individu yang relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luar(external environment).
c) Hubungan antara prasyarat yang perlukan dengan pengaruh tertentu.
Misalnya, agar pedagang kecil dapat memperluas uasahanya, maka
perlu persyaratan melakukan pinjaman lunak ke bank.

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

d) Hubungan yang permanen antara dua variabel. Jika variabel satu


berubah maka variabel yang lainnya akan ikut berubah.
e) Hubungan antara cara dan tujuan. Misal, kerja keras dan keberhasilan.
b. Berbagai Hubungan Asimetris
1) Hubungan Asimetris Dua Variabel
Hubungan antara “variabel pengaruh” dan “varaibel terpengaruh” akan
disebut variabel pokok. Hubungan keduanya merupakan titik pangkal
analisa dalam ilmu sosial. Dalam ilmu sosial hubungan tunggal antar satu
variabel dengan variabel lainnya tidak pernah ada dalam realita.
2) Hubungan Asimetris Tiga Variabel
Hubungan variabel ketiga/keempat dapat “dikontrol” melalui sistem
analisa maupun dengan cara dalam menentukan sampel. Menetralisasi
akan pengaruh variabel dari luar dengan memasukkannya sebagai
variabel pengendali/variabel penguji dalam menganalisa. Akal sehat, teori
dan hasil empiris dari penelitian sebelumnya merupakan pedoman untuk
menentukan variabel kendali dalam penelitian yang akan dilakukan.
Selain dengan memasukkan variabel ketiga kedalam analisa, dapat juga
mengendalikan pengaruh variabel luar melalui penentuan sampel yang
dilakukan.
Variabel penekanan dan variabel pengganggu
Hasil analisa awal disimpulkan bahwa tidak ada sebab-akibat antar dua
variable, akan tetapi ketika variabel pengendali dimasukkan, sebab-
akibat menjadi terlihat. Variabel pengendali dalam kasus ini disebut
variabel penekan/alat penekan (suppressor variable).
Dimasukkannya variabel ketiga dalam analisa dua variabel akan dapat
mempengaruhi hasil yang berbeda dengan hasil analisa sebelumya(dua
variabel). Variabel ketiga dalam kasus ini disebut variabel pengganggu
(distorter variable).
Variabel-antara/penengah. Tentu saja segala sesuatu tentu ada
penyebabnya, dan tidak mungkin terjadi begitu saja. Variabel
antara/penengah, jika masuknya variabel ini hubungannya dengan
statistik yang semula terlihat antara dua variabel menjadi lemah/tidak
terlihat lagi.
Karena hubungan yang awalnya terlihat antar kedua variabel utama,
bukanlah hubungan yang bersifat langsung akan tetapi terlebih dulu

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

melalui variabel yang lain. Untuk dapat menetapkan diantara 3


(kelompok) variable, terdapat variabel-antara/penengah, dan setidaknya
diperlukan 3 hubungan asimetris. A dan B, B dan C, A dan C (lihat gambar
di atas).
a) Variabel sosial budaya
Variabel ini tidak dapat mempengaruhi pertumbuhan(fertilitas) secara
langsung, akan tetapi melalui variabel-antara/penengah yang disebut
variabel Davis-Blake. Variabel pengaruh dapat melalui variable-
antara akan mempengaruhi variable-variabel antara, dan dapat
secara langsung mempengaruhi variabel terpengaruh.
b) Variabel anteseden
Hasil yang lebih mendalam dari penelusuran hubungan sebab-akibat
antar variable, dan mendahului variabel pengaruh.

Dalam kenyataannya, hubungan antar dua variabel merupakan


penggalan dari sebuah proses jalinan sebab-akibat yang panjang. Setiap
upaya untuk mencari hubungan yang lebih jauh seperti variabel
anteseden, yang akan memahami tentang fenomena yang sedang
dipelajari.

Kerangka teori serta kewajaran yang menentukan suatu variabel


dapat dianggap sebagai variabel anteseden. Untuk itu dibutuhkan 3
syarat antara lain :

a) Ketiga variabel saling berhubungan/terakit, variabel anteseden dan


variabel pengaruh, variabel anteseden dan variabel terpengaruh,
variabel pengaruh dan variabel terpengaruh.
b) Variabel anteseden dikendalikan, hubungan antar variabel pengaruh
dan variabel terpengaruh tidak lemah/tidak terlihat lagi. Variabel
anteseden tidak mempengaruhi hubungan antar kedua variabel
utama.
c) Variabel pengaruh dikendalikan, hubungan antar variabel anteseden
dan variabel terpengaruh harus hilang/ tidak terlihat lagi.

3. Mengetahui Operasional Variabel


Menurut Sugiyono (2017:63) berpendapat bahwa operasional variabel
merupakan suatu penjelasan/sifat/nilai dari orang objek/kegiatan yang

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

mempunyai bentuk tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk


dipelajari/dipahami dan kemudian ditarik kesimpulannya. Operasionalisasi
variabel diperlukan dalam menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-
variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis
dengan alat bantu statistik dapat diterapkan secara benar. Dalam penelitian yang
dilakukan penulis terdiri dari variabel bebas(independen) dan variabel
terikat(dependen). Adapun contoh untuk penjelasan dari masing-masing variabel
itu adalah sebagai berikut:
a. Variabel Independen atau Bebas (X1 dan X2)
Sugiyono (2017:33) berpendapat bahwa “variabel bebas(independen) adalah
variabel yang mempengaruhi variabel terikat(dependen). Variabel
bebas(independen) merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel
lainnya. Variabel bebas(independen) merupakan variabel yang bisa diukur
atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan/pengaruhnya dengan
suatu gejala yang sedang diteliti. Variabel bebas(independen) yang diteliti
dalam penelitian meliputi:
1) Kualitas Produk (X1)
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:299) berpendapat bahwa “kualitas
produk adalah kemampuan produk untuk menampilkan fungsinya, hal ini
termasuk waktu kegunaan dari produk, kehandalan, kemudahan dalam
penggunaan dan perbaikan, serta nilai-nilai lainnya”. Adapun indikator
yang digunakan meliputi:
a) Kinerja
b) Daya Tahan
c) Kesesuaian
d) Fitur
e) Realibilitas
f) Estetik
b. Harga (X 2)
Harga akan memainkan peran strategi dalam pemasaran. Bila harga terlalu
mahal, maka yang terjadi ialah produk tersebut sulit terjangkau oleh pangsa
pasar sasaran yang dituju(tertentu) atau bahkan customer value akan menjadi
turun. Dan sebaliknya, jika harga terlampau murah, perusahaan akan
kesulitan untuk mendapatkan laba/keuntungan atau sebagian konsumen
mempersepsikan bahwa kualitas produk tersebut kurang layak/murahan.

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Bagian-bagian dalam bauran pemasaran lainya, bila dipergunakan secara


tepat, maka harga dapat menjadi alat strategis dalam bersaing secara efektif.
Harga dapat disesuaikan atau diubah secara dramatis, tergantung sasaran
yang ingin dicapai/dituju. Walaupun demikian, penetapan harga secara tepat
merupakan faktor penting dalam menentukan kesuksesan perusahaan dalam
jangka panjang. Ada empat indikator yang mempengaruhi harga yaitu:
1) Keterjangkauan harga
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3) Daya saing harga
4) Kesesuaian harga dengan manfaat.
c. Variabel Dependen atau Terikat (Y)
Menurut Sugiyono (2017:39) berpendapat “variabel dependen sering disebut
sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.
Menurut Kotler dan Keller (2012:235) “Keputusan Pembelian adalah
keputusan konsumen mengenai prefensi atas merek-merek yang ada didalam
kumpulan pilihan”. Terdapat indikator keputusan pembelian konsumen adalah
sebagai berikut:
1) Pemilihan Produk
2) Pemilihan Brand
3) Pemilihan Penyalur
4) Jumlah Pembelian
5) Penentuan Waktu Kunjungan
6) Metode Pembayaran.

Contoh pada tabelnya

Butir
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pertanyaan

Kualitas Produk (X1) Pemilihan bahan yang


Sumber: Kotler & digunakan halus dan
1. Kinerja Kinerja Produk 1
Amstrong mudah menyerap
(2012:349) keringat

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Butir
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pertanyaan

Bahan jahitan yang


Produk aman digunakan pada
2
digunakan produk aman
digunakan

Pemilihan tekstur
bahan yang baik
Ketahanan Produk sehingga tidak mudah 3
mengalami perubahan
2. Daya Tahan tekstur

Produk memiliki
Produk tahan lama ketahanan selama 4
lebih dari 4 tahun

Produk yang telah


Kemampuan dibeli sesuai dengan
5
produk sesuai janji ekpetasi yang
diharapkan konsumen

3. Kesesuaian
Setiap pembelian
produk secara online
Kualitas sesuai
sesuai dengan katalog 6
dengan produknya
yang diupload pada
WEB

Model - model produk


Produk sesuai
yang di jual sesuai
dengan selera 7
dengan trend pasar
konsumen
4. Fitur saat ini

Produk yang dijual


Banyak varian
memiliki beragam 8
produk
varian mulai dari

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Butir
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pertanyaan

pakaian, dompet, ikat


pinggang, dll.

Kualitas bahan produk


Memberikan
yang nyaman
kepuasan kepada 9
digunakan untuk
pengguna
beraktifitas
5. Reliabilitas

Kualitas jahitan pada


Minim cepat rusak produk tidak cepat 10
rusak

Design pada produk


Menggunakan memberikan value
produk ini lebih lebih kepada pembeli 11
percaya diri ketika
6. Estetika menggunakannya

Jaket menjadi produk


Produk unggulan unggulan pada brand 12
Monochrome

Harga (X2) Sumber: Harga produk yang


Kotler & Amstrong dijual variatif serta
Harga terjangkau 1
(2012:349) sesuai dengan harga
pasar

1.
Harga sesuai Harga produk yang
Keterjangkauan
dengan semua dijual masuk kesemua 2
Harga
kalangan segmen pasar

Harga sesuai
Produk yang dijual
dengan 3
sesuai dengan
pendapatan sekitar

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Butir
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pertanyaan

kantong konsumen di
Tangerang

Harga produk yang di


Harga sesuai banrol sudah sesuai
4
dengan kualitas dengan kualitas
produknya

Harga produk yang


2. Kesesuaian
Harga sesuai ditawarkan sesuai
Harga dengan 5
dengan daya tahan dengan tingkat
Kualitas Produk
ketahanan produk

Harga produk yang


Harga dengan dijual sesuai dengan
6
bahan baku pemilihan tekstur
bahan yang bagus

Harga produk
Harga bersaing bersaing dengan 7
kompetitor lainnya

Harga pada produk


yang dijual sesuai
Penetapan harga 8
3. Daya Saing dengan varian produk
Harga yang di tawarkan

Inovasi produk yang


ditawarkan sesuai
Harga dengan
dengan pendapatan 9
inovasi
konsumen di
Tangerang

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Butir
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pertanyaan

Harga produk sesuai


Harga sesuai
dengan manfaat yang
dengan 10
didapat oleh
manfaatnya
konsumen

Harga produk yang


Harga
terjangkau sehingga
4. Kesesuaian mempengaruhi
konsumen Tangerang 11
Harga dengan Loyalitas
banyak yang
manfaat konsumen
menggunakannya

Harga produk relatif


Harga terjangkau sehingga
mempengaruhi banyak konsumen 12
pembelian ulang yang membeli secara
berulang

Keputusan Produk yang dijual


Testimonial produk 1
Pembelian (Y) sangat bagus
Sumber: Kotler &
1. Pemilihan Monochrome salah
Keller (2012:235)
produk satu brand yang
Brand image
produknya cukup 2
produk baik
dikenal di Tangerang
dan sekitarnya

Produk yang dijual


Produk up to date sesuai dengan selera 3
konsumen
2. Pemilihan
brand
Produk yang dijual
Produk pria semua
memiliki design untuk 4
usia
pria di semua usia

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Butir
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pertanyaan

Mampu memberikan
pelayanan penjualan
Dropship 5
produk dengan sistem
3. Pemilihan dropship
penyalur
Memiliki pelayanan
Reseller penjualan yang baik 6
untuk reseller

Mampu menyediakan
Menyediakan
pembelian produk 7
pembelian besar
dalam jumlah besar

4. Jumlah
Ketepatan dan
pembelian
kesesuaian waktu
Pre Order pengiriman yang 8
sesuai dengan yang
ditawarkan

Waktu operasional
Toko buka setiap toko sesuai dengan
9
hari yang diharapkan
5. Penentuan
konsumen
waku
kunjungan
Memiliki waktu
Ada jam
operasional pelayanan 10
operasional
yang fleksibel

Memudahkan
konsumen untuk
6. Metode Pembayaran non
melakukan 11
pembayaran tunai
pembayaran non tunai
ketika berada di Toko

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Butir
Variabel Dimensi Indikator Instrumen
Pertanyaan

Memudahkan
konsumen untuk
Pembayaran COD
melakukan 12
(Cash On Delivery)
pembayaran ketika
berada di Rumah

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Sebutkan apa yang dimaksud dengan parameter !
2. Sebutkan serta jelaskan empat parameter dalam pemasaran !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variabel ?
4. Sebutkan serta jelaskan dua jenis variabel yang anda ketahui !
5. Sebutkan dan jelaskan hubungan antar variabel !
6. Jelaskan apa perbedaan antara hubungan variabel simetris dan asimetris

D. REFERENSI
Ali, Hasan. (2017). Marketing Edisi Baru. Yogyakarta. Media Pressindo. Algifari
(2014). Analisis Regresi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Alma, Buchori. (2016) Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa, Bandung: CV.
Alfabetha.

Azwar, Saifuddin. 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ghozali. (2014). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:


Badan Penerbit UNDIP.

Ghozali, I. (2017). Analisis Multivariate dan Ekonometrika dengan Eviews.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

J. Supranto (2016) Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ketujuh Jilid 2: Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2012. Principles of Marketing, 15th Edition,

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Pearson Education Limited.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong terjemahan Bob Sabran. 2014. Principles of
Marketing, 12th Edition Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip and Gary Amstrong diahli bahasakan oleh Benjamin Molan. 2012.

Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller. 2016. Marketing Management, 14th Edition, Pearson
Education Limited.

Kotler, Philip dan Keller, terjemahan Bob Sabran. 2016. Manajemen Pemasaran,
Edisi 14 Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta.

Malhotra. (2009). Riset Pemasaran:Pendekatan Terapan Jilid 1. Jakarta: PT.


Indeks.

Malhotra, Naresh K., and David F. Birks. 2012. Marketing Research: An Applied
Approach 3rd European Edition. Harlow, England: Prentice-Hall.

Simamora, B. (2014). Pemasaran Strategik. Tanggerang: Penerbit Universitas


Terbuka.

Sedjati, R. S. (2018). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Deepublish.

(2015). Konsep Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono (2017), Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R & D,


Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta,


Bandung.

Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan


Kualitatif. Buku Ajar Perkuliahan UPI.

Sofjan Assauri. 2013. Manajemen Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Rajawali,


Jakarta

Solomon, Michael. R. 2015. Consumer Behavior: Buying, Having and Being, 11th
Edition, New Jersey: Prentice-Hall.

Tjiptono,Fandi. (2017). Strategi Pemasaran: Prinsip Dan Penerapan.


Yogyakarta: Andi

Uyung Sulaksana. 2007. Integrated Marketing Communications, Pustaka Pelajar,

Riset Pemasaran
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Jakarta.

V. Wiratna Surjarweni. 2015. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Pustaka


Baru Press, Yogyakarta.

Yazid (2016) Pemasaran Jasa, Konsep dan Implementasi, Edisi Kedua, Yogyakarta:
PT. Ekonisia.

(Kris Dipayanti, 2018) Pengaruh Promosi Penjualan dan Personal Selling Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada PT. Giant Extra Pamulang

Riset Pemasaran

Anda mungkin juga menyukai