Anda di halaman 1dari 2

Judul : SEMIOTIK DAN PENERAPANNYA DALAM KARYA SASTRA

Penulis : Okke K. S. Zaimar

Penerbit : Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional., 2008

Halaman : 138

BAB I PENDAHULUAN
Buku ini menampilkan penelitian karya sastra dengan pendekatan semiotik. Yang disebut semiotik
adalah ilmu tentang tanda. Tidak hanya karya sastra yang dapat diteliti dengan semiotik, tetapi hampir
semua bidang ilmu lainnya dapat diteliti juga. Yang dibicarakan di sini hanyalah semiotik modem yang
mempunyai dua orang pelopor, yaitu Charles Sanders Peirce (1839-1914) dan Ferdinand de Saussure
(1857-1913).

BAB II TIGA ASPEK SEMIOTIK DAN TEORI-TEORI PENDUKUNGNYA.


Aspek Sintaktika: Pengaluran dan Alur Aspek ini mengemukakan hubungan antara unsur-unsur yang ada
daiam teks.

Analisis Semantika: Tokoh, Latar, Gagasan Aspek ini mengemukakan hubungan antara unsur- unsur yang
hadir dalam teks dan acuannya yang berada di luar dunia kebahasaan.

Aspek Pragmatika adalah studi tentang hubungan antara tanda dan pemakainya.

BAB III PERLUASAN TEKS DAN PERLUASAN MAKNA.


Menggunakan berbagai teori perluasan makna yakni hubungan antarteks, Perluasan Teks dalam Cara
Pengungkapannya: Teori Mitos (Roland Barthes), Perluasan Makna: Teori Signifikasi dan Perluasan
Makna dalam Mitos

BAB IV PENERAPAN
Penulis menerapkan analisis terhadap Cerita pendek, Drama, Sajak dan puisi

KESIMPULAN
Buku ini memuat panduan penelitian sastra dengan pendekatan semiotik. Sebagai pusat informasi
tentang bahasa dan sastra di Indonesia, penerbitan buku ini memiliki manfaat besar bagi upaya
pengayaan sumber rujukan tentang semiotika di Indonesia. Di samping itu, buku ini dapat memperkaya
khazanah kepustakaan Indonesia dalam memajukan sastra di Indonesia dan meningkatkan apresiasi
masyarakat terhadap sastra di Indonesia.

STUDI KASUS
ANALISIS SEMIOTIK PUISI CHAIRIL ANWAR

Beberapa puisi Chairil Anwar sarat dengan bahasa kiasan yang berupa ungkapan khas milik Chairil yang
selalu didengung - dengungkan oleh generasi muda. Selain itu, puisi-puisi Chairil juga memiliki unsur-
unsur kepuitisan yang menimbulkan bunyi yang indah apabila dibacakan. Bagian - bagian atau unsur-
unsur dalam puisi mempunyai makna dalam hubungannya dengan yang lain dan keseluruhannya. Oleh
karena itu, strukturnya harus dianalisis dan unsur-unsurnya yang merupakan tanda-tanda yang
bermakna yang terdapat di dalamnya harus dijelaskan. Dengan demikian, jelaslah bahwa untuk
menganalisis puisi, analisis semiotik tidak dapat dipisahkan dengan analisis struktural

Derai-Derai Cemara

Cemara menderai sampai jauh


terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan


sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan


tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

Pengutaraan puisi ini ditulis dengan baik, masing-masing bait terdiri atas empat larik yang sepenuhnya
menggunakan rima a-b-a-b. Citraan alam yang dipergunakan Chairil Anwar juga menampilkan
ketenangan, suara deraian cemara sampai di kejauhan yang menyebabkan hari terasa akan menjadi
malam,. Si aku lirik menyadari sepenuhnya bahwa hari belum malam, tetapi terasa jadi akan malam.
Dari kutipan puisi ”Derai-Derai Cemara” tertulis dalam bait ketiga, hidup hanya menunda kekalahan
merupakan ungkapan yang sering kita dengar, hidup yang harus dijalankan adalah perjalanan yang
panjang yang suka atau tidak suka harus dijalani. Meskipun pada akhirnya, semuanya menjadi mudah
terlupakan, yang akhirnya sebelum semuanya selesai dengan baik si aku lirik mengatakan tidak sanggup
lagi melakukan semuanya

Anda mungkin juga menyukai