0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
79 tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas tentang pengertian puisi, perbedaan antara puisi dan prosa, serta pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami puisi. Puisi didefinisikan sebagai karya seni yang menggunakan bahasa berirama untuk mengekspresikan emosi dan ide. Tradisi puisi merupakan tradisi kuno dalam masyarakat. Untuk memahami puisi yang sukar, perlu mempertimbangkan faktor di luar puisi seperti latar
Dokumen ini membahas tentang pengertian puisi, perbedaan antara puisi dan prosa, serta pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami puisi. Puisi didefinisikan sebagai karya seni yang menggunakan bahasa berirama untuk mengekspresikan emosi dan ide. Tradisi puisi merupakan tradisi kuno dalam masyarakat. Untuk memahami puisi yang sukar, perlu mempertimbangkan faktor di luar puisi seperti latar
Dokumen ini membahas tentang pengertian puisi, perbedaan antara puisi dan prosa, serta pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami puisi. Puisi didefinisikan sebagai karya seni yang menggunakan bahasa berirama untuk mengekspresikan emosi dan ide. Tradisi puisi merupakan tradisi kuno dalam masyarakat. Untuk memahami puisi yang sukar, perlu mempertimbangkan faktor di luar puisi seperti latar
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA Pengertian puisi • Sampai sekarang orang tidak dapat memberikan definisi setepatnya apakah puisi itu, namun untuk memahaminya perlu diketahui ancar-ancar sekitar pengertian puisi. • Di SMA, puisi biasa didefinisikan sebagai karangan yang terikat, sedangkan prosa ialah bentuk karangan bebas (Wirjosoedarmo, 1984: 51). • Alternbernd (1970: 2) mengatakan puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran (menafsirkan) dalam bahasa berirama (bermetrum) (as the interpretative dramatization of experience in metrical language). Lanjutan pengertian puisi
• Puisi adalah kata-kata yang terindah dalam susunan
terindah (Samuel Taylor Coleridge dalam Ahmad, 1978: 3). Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat hubungannya, dsb. • Carlyle mengatakan puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam menciptakan puisi itu memikirkan bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestrasi musik. lanjutan
• Auden mengatakan bahwa puisi itu lebih
merupakan pernyataan yang bercampur-baur, sedangkan Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. • Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah di dalam hidup kita. lanjutan • Jadi, dari definisi-definisi tersebut kelihatan adanya perbedaan-perbedaan pikiran mengenai pengertian puisi. Namun, seperti dikemukakan Shahnon Ahmad (1978: 3—4) bahwa bila unsur- unsur dari pendapat-pendapat itu dipadukan, maka akan didapat garis-garis besar tentang pengertian puisi yang sebenarnya. Unsur-unsur tersebut berupa: emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan, dan perasaan yang bercampur-baur. lanjutan • Perbedaan okok antara prosa dan puisi: 1. Kesatuan-esatuan korespondensi prosa yang pokok ialah kesatuan sintaktis; kesatuan korespondensi puisi resminya—bukan kesatuan sintaktis—kesatuan akustis. 2. Di dalam puisi korespondensi dari corak tertentu, yang terdiri kesatuan-kesatuan tertentu pula, meliputi seluruh puisi dari semula sampai akhir. Kesatuan itu disebut baris sajak. 3. Di dalam baris sajak ada periodisitas dari mula sampai akhir. lanjutan • Segala ulangan susunan baris sajak yang nampak di baris lain dengan tujuan menambah kebagusan sajak, itulah yang dimaksud dengan korespondensi (Slametmuljana, 1956: 113). Kebanyakan tiap baris sajak terdiri dari bagian- bagian yang susunannya serupa. Bgian itu disebut periodisitas. Puisi itu karya seni • Puisi sebagai karya seni itu puistis. Kata puistis itu sudah mengandung keindahan yang khusus untuk puisi. • Kepuitisan itu dapat dicapai dengan bermacam- macam cara, misalnya dengan bentuk visual: tiografi, susunan bait; dengan bunyi: persajakan, asonansi, aliterasi, kiasan bunyi, lambang rasa, dan orkestrasi; dengan pemilihan kata (diksi), bahasa kiasan, sarana retorika, unsur-unsur ketatabahasaan, gaya bahasa, dan sebagainya. Puisi adalah bentuk kesusastraan yang paling tua • Karya-karya besar dunia yang bersifat monumental ditulis dalam bentuk puisi. Karya- karya pujangga besar seperti: Oedipus, Antigone, Hamlet, Machbeth, Mahabarata, Ramayana, Barata Yudha, dsb. Ditulis dalam bentuk puisi. • Puisi juga sangat erat dengan kehidupan sehari- hari. Dunia telah diperindah dengan adanya puisi. Tradisi puisi sudah merupakan tradisi kuno di dalam masyarakat.
• Puisi yang paling tua adalah mantra.
• Ada suasana tertentu di saat seseorang dituntut untuk berpuisi dan saat lain seseorang dituntut untuk berprosa. • Nyanyian atau syair-syair lagu yang banyak dilagukan adalah contoh puisi yang populer. • Dalam hal usaha memahami puisi, banyak pisi yang mampu bicara sendiri. Dalam keadaan demikian, usaha pemahaman puisi tidak memerlukan acuan faktor di luar puisi tersebut. Dalam hal demikian, pendekatan objektif dapat digunakan dengan baik. • Akan tetapi, dalam puisi-puisi yang gelap atau puisi-puisi yang bersifat khas, usaha pemahaman puisi tidak dapat memencilkan karya puisi itu sendiri. Dengan kata lain, kita tidak dapat memandang puisi sebagai suatu karya yang otonom. Karenanya, faktor di luar puisi harus turut dijadikan acuan pemahaman. • Menghadapi puisi yang sukar dan belum termashur, Waluyo (1987: 2) menganjurkan untuk mengikutsertakan faktor genetik puisi sebagai sumber acuan untuk menelaah makna puisi. Faktor gnetik itu meliputi penyair dan kenyataan sejarah yang melatarbelakngi proses penulisan puisi tersebut. Puisi yang sukar dan gelap dapat ditafsirkan maknanya dengan lebih mudah jika kita mampu memahami faktor genetiknya.