Anda di halaman 1dari 9

NORMA HUKUM

OLEH

SAIFUL ANAM
PENGERTIAN NORMA

• Norma adalah suatu ukuran yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam hubungannya dengan sesama ataupun
dengan lingkungannya ;
• Itilah norma berasal dari bahasa Latin, atau kaidah dalam bahasa Arab;
• Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai pedoman, patokan atau aturan;
• Dalam perkembangannya norma diartikan sebagai sebagai suatu ukuran atau patokan bagi seseorang dalam
bertindak atau bertingkah laku dalam masyarakat, jadi inti dari norma adalah aturan yang harus dipatuhi;
• Norma atau sering disebut sebagai kaidah adalah patokan atau ukuran ataupun pedoman untuk berperilaku
ataupun bersikap tindak dalam hidup;
• Suatu norma baru ada apabila terdapat lebih dari satu orang, oleh karena itu norma pada dasarnya mengatur tata
cara bertingkah laku seseorang terhadap orang lain atau terhadap lingkungannya atau dengan kata lain suatu
norma baru dijumpai dalam suatu pergaulan hidup manusia;
BERBAGAI NORMA DALAM MASYARAKAT

• Dalam kehidupan masyarakat selalu teradapat berbagai macam norma yang secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi tata cara seseorang berperilaku atau bertindak;
• Di Indonesia norma yang masih sangat dirasakan adalah norma adat, norma agama, norma moral dan norma
hukum negara;
• Dalam norma hukum adat selalu berlaku sesuai dengan masyarakat adat yang bersangkutan, misalnya dalam
masyarakat tapanuli dianut sistem garis keturunan bapak (patrilineal), di Minangkabau dianut sistem garis
keturunan Ibu (Matrilineal) dan Jawa dianut sistem garis keturunan Ibu dan bapak (parental);
• Berbeda dengan berlakunya norma hukum negara tidak akan berbeda-beda, misalnya setiap warga negara
wajib membayar pajak yang berlaku bagi seluruh warga negara;
STATIKA DAN DINAMIKA SISTEM NORMA

• Sistem norma Statik (nomostatics) dalah sistem yang melihat pada isi norma. Menurut sistem norma ini
norma umum dapat ditarik menjadi norma khusus atau sebaliknya norma umum dapat ditarik ke norma
khusus;
• Contoh : Dari norma umum “hendaknya engkau menghormati orang tua” dapat ditarik ke menjadi norma
khusus “kewajiban membantu orang tua kalau ia dalam kesusahan, atau kewajiban merawatnya kalau orang itu
sedang sakit”
• Sistem norma yang dinamik (nomodynamics) adalahsystem norma yang melihatnya pada berlakunua
suatu norma atau dari cara ‘pembentukannya’ atau ‘penghapusnya'
HUKUM SEBAGAI SISTEM NORMA YANG DINAMIK

• Menurut Hans Kelsen hukum adalah termasuk dalam system norma yang dinamik
(nomodynamics) oleh karena hukum itu selalu dibentuk dan dihapus oleh lembaga-
lembaga atau otoritas-otoritas yang berwenang membentuk atau menghapusnya, sehingga
dalam hal ini tidak dilihat dari segi berlakunya atau pembentukannya.
• Hukum itu adalah sah (valid) apabila dibuat oleh lembaga atau otoritas yang berwenang
membentuknya serta bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi, sehingga
dalam hal ini norma yang lebih rendah (inferior) dapat dibentuk oleh norma yang lebih
tinggi (superior), dan hukum itu berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis membentuk suatu
hierarki.
NORMA HUKUM VERTIKAL DAN HORIZONTAL

Norma hukum yang vertical adalah dinamika yang berjenjang dari atas ke bawah, atau dari
bawah ke atas. Dalam dinamika yang vertikal ini suatu norma hukum itu berlaku, bersumber dan
berdasar pada norma hukum diatasnya, norma hukum yang berada di atasnya berlaku, bersumber
dan berdasar pada norma hukum yang diatasnya, demikian seterusnya sampai pada suatu norma
hukum yang menjadi dasar dari semua norma hukum yang di bawahnya;
Norma hukum yang horizontal adalah dinamika yang bergeraknya tidak ke atas atau ke
bawah, tetapi ke samping. Contoh misalnya dalam kasus tentang perkosaan, seorang hakim tela
mengadakan suatu penarikan secara analogi dari ketentuan tentang perusakan barang sehingga
terhadap suatu perkosaan, selain dikenakan sanksi pidana dapat juga diberikan sanksi pembayaran
ganti rugi;
PERBEDAAN NORMA HUKUM DAN NORMA
LAINNYA
Perbedaan antara norma hukum dan norma-norma lainnya adalah sebagai berikut:
1. Suatu norma itu bersifat heteronom, dalam arti bahwa norma hukum itu datangnya dari
luar diri seseorang. Contohnya dalam hal membayar pajak, maka kewajiban itu datangnya
bukan dari diri seseorang, tetapi paksaan itu datang dari Negara, sehingga seseorang
harus memenuhi kewajiban tersebut senang atau tidak senang
2. Norma lainnya bersifat otonom, dalam arti norma itu datangnya dari dalam diri
seseorang, contohnya apabila seseorang akan menghormati orang tua atau seseorang,
maka hal itui dilakukan karena kehendak dan keyakinan seseorang tersebut.
Suatu norma hukum itu dapat dilekati dengan sanksi pidana Maupun sanksi
pemaksa secara fisik, sedangkan norma lainnya tidak dapat dilekati oleh sanksi
pidana maupun sanksi pemaksa secara fisik.
Contohnya apabila seseorang melanggar norma hukum, misalnya menghilangkan
nyawa orang lain maka ia akan dapat dituntut dan dipidana.
Dalam norma hukum sanksi pidana atau sanksi pemaksa itu dilaksanakan oleh
aparat negara (misalnya. Polisi, jaksa, hakim) sedangkan terhadap pelanggaran
norma-norma lainna sanksi itu datangnya dari diri sendiri, misalnya adanya
perasaan bersalah, perasaan berdosa, atau maka para pelanggarannya akan
dikucilkan dari masyarakatnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai