Anda di halaman 1dari 2

UTS ILMU PERUNDANG-UNDANGAN

Soal Jawab
1. Apa perbedaan norma hukum dengan norma moral, norma
adat, dan norma agama?
Norma hukum berlaku umum bagi seluruh rakyat Indonesia
ataupun bersifat umum sedangkan norma moral, norma adat,
dan norma agama berlaku bagi tiap-tiap daerah atau
kepercayaannya masing-masing yang mana artinya ketiga
norma ini diterapkan sesuai dengan kehidupan masyarakat
masing-masing daerah ataupun kepercayaan.
2. Hans Kelsen pada bukunya “General teori of law and state”
mengemukakan ada 2 sistem norma, sebutkan!
Hans Kelsen mengutarakan adanya dua yaitu sistem norma,
yaitu sistem norma yang static (nomostatik) dan sistem norrma
dinamik (nomodinamik).
3. Jelaskan Dalam dinamikannya norma hukum dibagi menjadi
dua yaitu norma hukumvertikal dan horizontal
Dinamika norma hukumvertikal adalah dinamika yang
berjenjang dari atas kebawah, dalam dinamika norma
hukumvertikal ini suatu norma hukum itu berlaku, bersumber
dan berdasar pada norma hukumyang di atasnya, sampai
seterusnya sampai pada suatu normahukum yang menjadi dasar
dari semua normahukum yang berada di bawahnya.
Demikianjugadalam hal dinamika dari atas ke bawah,
makanorma dasar itu selalu menjadi sumber danmenjadi dasar
dari norma hukumyang adadi bawahnya, norma hukum yang di
bawahnyaselalu menjadi sumber dan dasar dari normahukum
yang ada di bawahnya lagi, danseterusnya ke bawah. Dinamika
norma hukum yang horizontal adalah dinamika yang
bergeraknya tidak ke atas atau ke bawah, tetapi ke samping.
Dinamika norma hukum horizontal ini tidak membentuk suatu
norma hukum yang baru, tetapi norma itu bergerak ke samping
karena adanya suatu analogi yaitu penarikan suatu norma
hukum untuk kejadian-kejadian lainnya yang dianggap serupa.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem norma dinamik
menurut teori Hans Kelsen!
Sistem norma yang dinamik (Nomodynamics) adalah sistem
norma yang pada berlakunnya suatu norma dan cara
pembentukannnya atau penghapusannya
5. Berikan contoh dari teori sistem nomostatik!
(1) Dari norma umum yang menyatakan ‘Hendaknya engkau
menghormati orang tua’dapat di tarik/dirinci menjadi norma-
norma khusus seperti kewajiban membantu orang tua kalau ia
dalam kesusaahan, atau kewajiban merawatnya kalau orang tua
itu sedang sakit, dan sebagainya.
(2) Dari suatu norma umum yang menyatakan ‘Hendaknya
kamu menjalankan perintah agama’ dapat di tarik/dirinci mejadi
norma-norma khusus seperi menjalankan sholat lima waktu,
menjalankan
puasa pada waktunya, membayar zakat, dan lain sebagainya
6. Mengapa menurut Hans Kelsen hukummerupakan sistem
norma yang dinamik(Nomodynamics)?
Menurut Hans Kelsen hukummerupakan sistem norma yang
dinamik (Nomodynamics) dikarenakan hukumitudi bentuk dan
dihapus oleh lembaga-lembaga yang berwenang membentuk
dan menghapusnya, sehinga dalam hal ini hukumtidak dilihat
dari segi isi dari norma tersebut, melainkan dilihat dari segi
pembuatan dan berlakunnya. Hukum itu adalah sah (valid) jika
di bentukolehlembaga-lembaga atau otoritas-otoritas yang
berwenang serta bersumber dan berdasar pada norma yang
lebih tinggi, sehingga dalamhal ini norma yang lebih rendah
(inferior) dapat dibentuk oleh norma yang lebih tinggi(superior)
dan hukum itu berjenjang dan berlapis-lapis membentuk suatu
hierarkhi

Anda mungkin juga menyukai