Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 19

Politik Strategi
Nasional atau
Pembangunan Nasional
Sebagai Pengalaman
Nasional
Anggota kelompok
Andini Wulan S _ 22128013
Devi Nurafifah _ 22116022
Mithalina Tri M _ 22128011
PENGERTIAN POLITIK DAN STRATEGI
Politik adalah berbagai kegiatan dalam suatu negara yang
berkaitan dengan proses menentukan tujuan dan upaya
upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut, pengambilan
keputusan (decision making) mengenai seleksi dari
beberapa alternatif dan penyusunan skala perioritasnya.

Strategi adalah Cara untuk mendapatkan kemenangan


atau cara untuk mencapai suatu tujuan yang telah di
tetapkan.
POLITIK NASIONAL DAN STRATEGI
NASIONAL
Politik Nasional sebagai asas, haluan usaha serta kebijakan tindakan
dari negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pengendalian serta penggunaan potensi nasional
untuk mencapai tujuan nasional).
Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional,
yakni merupakan pelaksanaan dari kebijaksanaan nasional. Dengan
melaksanakan politik nasional, disusunlah strategi nasional, seperti
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
PENYUSUNAN POLITIK STRATEGI NASIONAL
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik.
Penyusunan Politik dan Strategi Negara di tingkat Suprastruktur
dilakukan oleh presiden sebagai mandataris MPR setelah
memahami garis garis besar haluan negara yang ditetapkan oleh
mpr dengan langkah awal menyusun program kabinet yang diikuti
dengan menunjukan para menteri kabinet sebagai pembantu
presiden.
Di tingkat Infrastruktur, politik dan strategi nasional merupakan
sasaran yang hendak dicapai yang meliputi bidang hukum, politik,
ekonomi, sosial budaya dan hankam. Masyarakat melalui pranata
politik yang ada di era reformasi memiliki peranan yang penting,
yaitu berupaya mengontrol jalannya politik dan strategi nasional
yang telah ditetapkan oleh MPR oleh GBHN maupun yang
dilaksanakan oleh presiden beserta penyelenggara negara lainnya.
PENENTU KEBIJAKAN
1. Kebijakan Puncak : MPR
2. Kebijakan Umum : Presiden sebagai kepala
pemerintahan dan DPR
3. Kebijakan Khusus : Menteri
4. Kebijakan Teknis : Pimpinan eselon I departemen
pemerintahan dan nondepartemen
5. Kebijakan di daerah : Kepala daerah dengan
persetujuan DPRD
DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK
STRATEGI NASIONAL (POLSTRANAS)

Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini


disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945.
Salah satu wujud pengaplikasian politik dan strategi nasional
dalam pemerintahan adalah dengan adanya otonomi daerah
dan kewenangan daerah
OTONOMI DAERAH
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah
yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi
nasional secara teoretis telah memberikan dua bentuk
otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas
bagi daerah provinsi dan otonomi luas bagi daerah
kabupaten/kota.
Perbedaan undang-undang yang lama dan yang baru
ialah :
a Undang-undang yang lama, titik pandang
kewenangannya dimulai dari pusat (central goveriment
looking).
b. Undang-undang yang baru, titik pandang
kewenangannya dimulai dari daerah (local government
looking).
KEWENANGAN DAERAH

Dengan berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 tentang


Otonomi Daerah, kewenangan daerah mencakup seluruh
kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan
dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan,
peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan
bidang lain. Kewenangan bidang lain, meliputi kebijakan
tentang perencanaan nasional dan pengendalian
pembangunan secara makro.
IMPLEMENTASI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
1. Politik nasional adalah politik pembangunan.
2. Implementasi politik dan strategi nasional dalam bidang bidang pembangunan
nasional.
Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai arah penyelenggaraan negara dan
segenap rakyat Indonesia, kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. Presiden menjalankan tugas penyelenggaraan negara,berkewajiban untuk
mengerahkan semua potensi dan kekuatan merintahan dalam melaksanakan
dan mengendalikan pembangunan nasional
2. DPR, MA, BPK, dan DPA berkewajiban melaksanakan GBHN sesuai dengan
fungsi, tugas, dan wewenangnya berdasarkan UUD 1945.
3. Semua lembaga tinggi negara berkewajiban menyampaikan laporan
pelaksanaan GBHN dalam sidang tahunan MPR, sesuai dengan fungsi, tugas,
dan wewenangnya berdasarkan UUD 1945.
4. GBHN dalam pelaksanaan dituangkan dalam Program pembangunan negara
lima tahun yang memuat uraian kebijakan secara perinci dan terstruktur yang
secara yuridis ditetapkan oleh presiden bersama DPR.
5. PROPENAS diperinci dalam rencana pembangunan tahunan yang memuat
APBN dan ditetapkan presiden bersama DPR.
PEMBANGUNAN NASIONAL SEBAGAI
PENGAMALAN PANCASILA

Tujuan pembangunan nasional adalah sebagai usaha untuk


meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa indonesia, dan
pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah saja tetapi menjadi tanggung jawab seluruh
rakyat indonesia.
Contoh keikut sertaan setiap warga negara
dalam pembangunan nasional dapat dilakukan
dengan cara:

1. Mengikuti program wajib belajar


2. Membayar pajak
3. Melestarikan lingkungan hidup
4. Menaati segala peraturan dan per undang
undangan yang berlaku
5. Menjaga ketertiban dan keamanan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai