Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fitriani Tauraja

Nim : 041892545

Kelas : CSR Manajemen V-A Wonomulyo

Mata Kuliah : Pengembangan SDM

Tutor : Mustafa Dr., Drs., MM.

Tugas 2
1. Jelaskan sejarah pengembangan SDM.
2. Jelaskan pengembangan SDM berbasis kompetensi.
3. Kemukakan manfaat pelatihan dan pengembangan SDM
4. Sebuah usaha Tempe yang mempekerjakan 5 orang tenaga kerja. Dengan
kenaikan harga BBM, pabrik tempe mengalami kendala dengan bertambahnya
biaya produksi. Untuk kelanjutan usaha tempe agar dapat tetap beroperasi
bersaing dengan usaha tempe lainnya. menurut anda langkah apa yang dapat
ditempuh oleh pimpinan baik terhadap tenaga kerja maupun yang lain-lainnya.

Jawaban

1. Swomson dan Holton (2001) menyatakan bahwa pengembangan SDM (HRD) dan
subbagiannya yaitu pelatihan dan pengembangan (T&D) dan pengembangan
organisasi (OD) dapat dilihat sebagai lima tahapan proses. Nedler (1970)
menyatakan pengembangan SDM merupakan rangkaian dari pelaksanaan
aktivitas organisasi yang spesifik untuk menghasilkan perubahan tingkah laku.
D. Smith (1990) pengembangan SDM adalah Proses untuk mrnrntukan metode
yang optimal untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia
dalam organisasi. Swanson (1995) pengembangan SDM adalah proses
pengembangan keahlian seseorang melalui pengembangan personal dengan
pelatihan personal yang bertujuan peningkatan kinerja. Pelatihan dan
pengembangan merupakan proses yang sistematik untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilan karyawan dalam bekerja yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan dan keahlian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
kinerja. Dalam pelatihan dan pengembangan karyawan lebih difokuskan kepada
pelatihan dari pada pengembangan, dan juga pelatihan lebih difokuskan kepada
pegawai baru. Pelatihan adalah proses yang dilakukan guna mengembangkan
keahlian sesorang untuk membantu kinerja organisasi, serta untuk memenuhi
persyaratan pekerjaan dan melakukan pekerjaan dengan baik, sehingga seorang
karyawan dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan produktif. Pelatihan
membantu suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
mengkontribusikan keseluruhan potensi yang dimiliki dalam bekerja.
Contohnya: pada tahun 1990-an pelatihan untuk pengembangan SDM dilakukan
secara langsung, namun untuk masa kini kita dapat melakukan pelatihan dalm
jarak jauh, seperti yang baru-baru ini saya lakukan untuk menambah ilmu saya di
bidang akuntansi, saya mengikuti webinar pelatihan laporan keuangan dengan
menggunakan Ms Excel yang di isi langusng oleh seorang akuntan dari
perusahaan besar.
2. Konsep manajemen SDM berbasis Kompetensi pertama kali diperkenalkan oleh
David McClelland pada tahun 1973 yang menyatakan bahwa manajemen SDM
berbasis kompetensi meruakan sekumpulan atau serangkaian pengetahuan,
keterampilan dan sikap serta perilaku yang dimiliki individu karyawan untuk
melaksanakan tugas dan pekerjaan secara profesional. Manajemen SDM berbasis
kompetensi diartikan sebagai suatu proses pernecanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian seluruh aktivitas SDM dalam organisasi. Proses
pengambilan keputusan diambil berdasarkan pada kebuthan kompetensi yang
telah ditetapkan. Dalam sistem manajemen SDM berbasis kompetensi, maka
kompetensi dijadikan fondasi yang memadukan fungsi-fungsi manajemen SDM
yang meliputi perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan
pengembangan, penialain kinerja, budaya kerja, kompensasi dan penghargaan
sampai pada pengembangan karier dan pensiun.
Contohnya: alfamart yang membutuhkan kasir akan membuka lowongan kerja
dengan posisi kasir, setelah itu pelamar memasukkan berkas maka ada diseleksi
berkas, lalu di lakukan beberapa tes untuk lebih lanjut, setelah pelamar lolos
berkas dan tes maka dia akan diberikan pelatihan untuk posisi kasir dan
dikembangan kemampuannya tentang cara mengimput data setelah itu
karyawan akan bekerja dengan baik dan hasil kinerjanya akan dinilai dan jika
karyawan bekerja dengan baik makan dia bisa melanjutkan ke jenjang karier yang
lebih tinggi.
3. Robinson dalam Marjuki (1992:28) mengemukakan bahwa bagi sebuah organisasi
pelatihan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan/kemampuan individu
atau kelompok dengan harapan memperbiaki performance organiasasi.
Perbaikan-perbaikan itu dapat dilaksanakan dengan berbagai cara. Pelatihan
yang efektif dapat menghasilkan pengtahuan dalam pekerjaan/tugas,
pengetahuan tentang struktur dan tujuan organisasi, tujuan tugas masing-
masing karyawan dan sasarannya, sistem dan prosedur dan lain-lain.
b. Keterampilan tertentu diajarkan agar para karyawan dapat melaksanakan
tugas sesuai dengan standar yang diinginkan.
c. Pelatihan juga dapat memperbaiki sikap terhadap pekerjaan, pimpinan atau
karyawan. Karena sering kali sikap yang tidak produktif timbul dari salah
pengertian yang disebabkan oleh informasi yang membingungkan.
d. Pelatihan dapat memperbaiki standar keselematan kerja.

Contohnya: saat saya masih bekerja di Olam Food Inggredients (OFI) cabang
Polman salah satu seorang staff gudang dilatih untuk membuat loporan keuangan
dan transaksi yang dilakukan setiap hari untuk memenpati posisi Administrasi hal
itu dilakukan agar di saat sudah menjadi Admin dia tidak kebingungan dengan
apa yang harus dilakukan dan dapat bekerja dengan produktif .

4. Agar pimpinannya dapat tetap memproduksi dan mempekerjakan 5 tenaga


kerjatersebut. Usaha yang perlu dilakukan adalah dengan merubah ukuran
produksi Tempe atau menaikkan harga Tempe yang sesuai dengan harga pasar
saat itu supaya tetap bisa bersaing dengan dengan kompetitor. Dan untuk 5
tenaga kerja tersebut bisa di sesuaikan dengan dimasukkan secara begantian
dengan dalam 5 hari kerja setiap tenaga kerja masuk selam 3 hari, dengan itu
meskipun pendapatan setiap tenaga kerja kurang tapi tetap saja mereka masih
bekerja.

Anda mungkin juga menyukai