Disusun oleh:
Maria Olivia Angeline Wijanto (406192098)
Pembimbing:
dr. Atria Abirama, Sp.OT
Diajukan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik dan melengkapi salah satu syarat
menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter di bagian Ilmu Bedah Rumah Sakit Umum
Daerah KRMT Wongsonegoro Semarang periode 12 Juli – 4 September 2021.
Semarang, Juli
2021
SMF BEDAH
NIM : 406192098
I. IDENTITAS PASIEN
Usia : 63 tahun
Suku Bangsa : Jawa
(25/08/1957)
C. Riwayat Pengobatan
Pasien minum obat metformin untuk penyakit kencing manisnya dan amlodipine untuk
penyakit tekanan darah tinggi sejak 2 tahun terakhir. Pasien sebelumnya belum pernah pergi
ke tukang pijit.
H. Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol maupun obat terlarang.
Pasien tidak bekerja. Kebiasaan sehari-hari pasien suka lari pagi.
I. Riwayat Alergi
Disangkal.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS (Tanggal: 12 Juli 2021 Jam: 13.15)
Pemeriksaan Umum
Tanda Vital
Data Antropometri
• Berat badan : 60 kg
• Tinggi badan : 150 cm
• IMT : 26,6 (overweight)
Pemeriksaan Sistem
• Kepala
Ukuran normal, jejas (-), rambut hitam, tidak mudah dicabut, dan benjolan (-).
• Mata
Bentuk simetris, pupil ODS bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-).
• Hidung
Bentuk normal, sekret (-/-), deviasi septum (-/-), nyeri tekan (-), polip (-/-)
• Telinga
Bentuk normal, darah (-/-) sekret (-/-).
• Mulut
Bibir kering, lidah dalam batas normal.
• Leher
Pembesaran KGB (-)
• Thorax
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris (+/+)
Palpasi : Stem fremitus sama kuat kanan dan kiri
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+) , wheezing (-/-), rhonki (+/+)
• Jantung
Tidak diperiksa.
STATUS LOKALIS REGIO HIP SINISTRA ( Tanggal 12 Juli 2021, pukul 13.15)
A. Look : Swelling (+) sewarna kulit, deformitas (+), hematom (-), darah (-), pus (-)
B. Feel : Nyeri tekan (+), krepitasi (+), pulsasi distal (+).
C. Move : Nyeri gerak (+), kekakuan (+), ROM terbatas.
Glukosa Darah
285 mg/dL 70-110
Sewaktu
HbsAg - -
Swab RT-PCR - -
Radiologi
V. RESUME
Seorang pasien perempuan berusia 63 tahun datang ke IGD RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
pada tanggal 12 Juli 2021 dengan keluhan nyeri pinggul kiri.
Dari anamnesis didapatkan:
Nyeri pinggul kiri setelah terjatuh dari kamar mandi sejak 10 jam SMRS, nyeri
bertambah berat jika pasien berpindah posisi dan digerakan. Nyeri berkurang jika
pasien tidak bergerak. Nyeri terasa seperti ditusuk dengan skala nyeri 6. Pasien
mengaku posisi saat jatuh adalah miring ke kiri dan bokong terlebih dahulu terbentur
lantai. Nyeri dirasakan menjalar sampai ke ujung kaki kiri. Setelah jatuh pasien tidak
dapat berjalan, berdiri, dan duduk. Keluhan lain seperti demam, mual, muntah
disangkal. BAB dan BAK normal.
Dari pemeriksaan fisik Regio Hip joint Sinistra didapatkan:
Pada status lokalis, pada look didapatkan swelling (+) sewarna kulit, deformitas (+),
hematom (-), darah (-), pus (-), pada feel terdapat nyeri tekan (+), krepitasi (+), pulsasi
distal (+), dan pada move ditemukan nyeri gerak (+), kekakuan (+), ROM terbatas.
Dari pemeriksaan penunjang didapatkan:
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan adanya hipertensi, anemia, dan hiperglikemi.
Pada pemeriksaan radiologi tampak adanya fraktur collum femoris sinistra.
CLINICAL REASONING
• Infus RL 20 tpm
• Inj ketorolac 2x1 amp
• Inj ranitidine 2x1 amp
• PCT tab 4x500mg
• Metformin tab 2x500 mg
• Amlodipin tab 1 x 10 mg
Terapi Non-Farmakologi
Rencana Evaluasi
Edukasi
- Tirah baring
- Menjelaskan mengenai penyakit yang diderita pasien akibat dari kejadian yang
dialami pasien.
- Menjelaskan mengenai perlunya dilakukan operasi pada patah tulang yang dialami
pasien.
- Mengonsumsi makanan bergizi khususnya makanan yang mengandung banyak
protein seperti ikan dan susu, juga perbanyak buah dan sayur.
Prognosis
- Ad vitam : bonam
- Ad functionam : dubia ad bonam
- Ad sanationam : dubia ad bonam
KESIMPULAN
Seorang pasien perempuan berusia 63 tahun datang ke IGD RSUD K.R.M.T
Wongsonegoro pada tanggal 12 Juli 2021 dengan keluhan nyeri pinggul kiri. Nyeri
pinggul kiri setelah terjatuh dari kamar mandi sejak 10 jam SMRS, nyeri bertambah
berat jika pasien berpindah posisi dan digerakan. Nyeri berkurang jika pasien tidak
bergerak. Nyeri terasa seperti ditusuk dengan skala nyeri 6. Pasien mengaku posisi
saat jatuh adalah miring ke kiri dan bokong terlebih dahulu terbentur lantai. Nyeri
dirasakan menjalar sampai ke ujung kaki kiri. Setelah jatuh pasien tidak dapat
berjalan, berdiri, dan duduk. Keluhan lain seperti demam, mual, muntah disangkal.
BAB dan BAK normal. Pada status lokalis, pada look Swelling (+) sewarna kulit,
deformitas (+), hematom (-), darah (-), pus (-), pada feel terdapat nyeri tekan (+),
krepitasi (+), pulsasi distal (+), dan pada move ditemukan nyeri gerak (+), kekakuan
(+), ROM terbatas. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan, pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan adanya hipertensi, anemia, dan hiperglikemi. Pada
pemeriksaan raetdiologi tampak adanya fraktur collum femoris sinistra. Untuk terapi
farmakologi diberikan inj ketorolac 2x1 amp, inj ranitidine 2x1 amp, paracetamol tab
4 x500 mg, metformin 2x500mg, amlodipin 1x10 mg. Terapi non-farmakologi
berupa hemi-arthroplasty AMP Femur Sinistra.