Disusun oleh:
Felix Setiawan
406171041
Pembimbing:
dr. Radian Tunjung Baroto, M.Si, Med, Sp.B
NPM : 406171041
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 51 tahun Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah Pendidikan : D2 Teologi
Pekerjaan : Karyawan Swasta No. CM :-
Alamat : Sambiroto 11 RT6
Tgl Kontrol RS : 9 Agustus 2018
RW7, Semarang
Dilakukan autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 8 Agustus 2018 pukul 09.30 WIB
di Poli Bedah Umum RSUD K.R.M.T Wongsonegoro.
A. Keluhan Utama
Kontrol luka setelah operasi pembersihan luka tumit kaki kiri
Pasien datang ke poli bedah umum RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang pada
tanggal 8 Agustus 2018 pukul 09.30 WIB dengan tujuan ingin kontrol luka setelah
operasi pembersihan luka tumit kaki kiri sekitar 1 bulan yang lalu. Saat kontrol pasien
tidak ada keluhan. Riwayat luka pada tumit kaki kiri sekitar 1 minggu sebelum operasi
terjadi karena terkena mesin kendaraan yang panas. Saat terkena tumit kaki kiri pasien
melepuh. Saat itu pasien hanya merawat lukanya sendiri dengan mengoleskan luka
dengan salep dan menutup lukanya dengan perban kasa. Setelah beberapa hari luka tidak
membaik dan mengeluarkan nanah. Setelah 1 minggu akhirnya pasien datang ke RSUD
Wongsonegoro dan dilakukan tindakan operasi pembersihan luka pada tumit kaki kiri.
Pasien mengaku memiliki riwayat kencing manis sejak 13 tahun yang lalu. Pasien juga
memiliki riwayat sering haus, sering lapar dan sering kencing.
Pasien memiliki riwayat kencing manis sejak 13 tahun lalu dengan pemakaian obat oral
di 7 tahun pertama dan pemakaian insulin 6 tahun berikutnya. Riwayat operasi amputasi
jari 3 dan 4 kaki kiri tahun 2016. Riwayat tekanan darah tinggi, penyakit jantung,
kolestrol, obesitas dan alergi disangkal oleh pasien.
Terdapat riwayat kencing manis dalam keluarga yaitu adik dan nenek pasien. Riwayat
keluarga dengan keluhan serupa disangkal. Riwayat tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, kolestrol, obesitas dan alergi di keluarga disangkal.
Pasien sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta. Pasien tinggal bersama keluarganya.
Biaya pengobatan pasien ditanggung oleh BPJS.
Pasien makan 3 kali sehari dengan menu yang bervariasi seperti daging dan sayur. Pasien
juga sering mengkonsumsi buah-buahan yang bervariasi. Nafsu makan pasien masih
baik. Pasien mengaku sebelum menderita kencing manis sering mengkonsumsi kopi
saset dan es teh manis.
G. Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol. Sebelum menderita kencing
manis pasien mengaku jarang berolahraga dan setelah menderita kencing manis pasien
melakukan aktivitas fisik seperti jogging setiap 2-3x dalam 1 minggu.
III. PEMERIKSAAN FISIK
B. STATUS LOKALIS
Regio Pedis Sinistra
Look: Tampak luka ulkus diabetikum pasca operasi debridement di tumit kiri
dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 4 cm dan kedalaman 1 cm, warna kekuningan,
pus (+), jaringan nekrosis sudah tidak tampak, ulserasi (+), bengkak (-), eritema (-),
batas luka tegas, tepi tidak rata, bentuk tidak beraturan, bau (+), darah (-),
venektasi (-), jumlah soliter, berdasarkan klasifikasi Wagner ulkus pedis
diabetikum derajat 3, tampak jelas tulang calcaneus di tengah luka.
Feel: Nyeri tekan minimal, Pulsasi A. Dorsalis Pedis (+), Pulsasi A. Tibialis
Posterior (+), Pulsasi A. Femoralis (+), pulsasi A. Poplitea (+), sensasi sentuh di
area sekitar luka berkurang, suhu di daerah luka sama dengan daerah sekitar luka,
indurasi disekitar jaringan luka (+).
Move: nyeri gerak (-), ROM baik
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Glukosa darah sewaktu tanggal 7 Agustus 2018 adalah 228 mg/dL
V. RESUME
Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, luka operasi tumit kaki
kiri dan pada pemeriksaan ABI ditemukan hasil 0,77 di kiri dan 0,83 di kanan
(penyakit arteri perifer ringan). Hasil pemeriksaan penunjang glukosa darah sewaktu
terakhir tanggal 7 Agustus 2018 adalah 228 mg/dL.
Pada pemeriksaan status lokalis di regio pedis sinistra didapatkan:
Look: Tampak luka ulkus diabetikum pasca operasi debridement di tumit kiri
dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 4 cm dan kedalaman 1 cm, warna kekuningan,
pus (+), jaringan nekrosis tidak tampak, ulserasi (+), bengkak (-), eritema (-),
batas luka tegas, tepi tidak rata, bentuk tidak beraturan, bau (+), darah (-),
venektasi (-), jumlah soliter, berdasarkan klasifikasi Wagner ulkus pedis
diabetikum derajat 3, tampak jelas tulang calcaneus di tengah luka.
Feel: Nyeri tekan minimal, Pulsasi A. Dorsalis Pedis (+), Pulsasi A. Tibialis
Posterior (+), Pulsasi A. Femoralis (+), pulsasi A. Poplitea (+), sensasi sentuh di
area sekitar luka berkurang, suhu di daerah luka sama dengan daerah sekitar luka,
indurasi disekitar jaringan luka (+).
Move: nyeri gerak (-), ROM baik
VII. PENGKAJIAN
Clinical Reasoning
Berdasarkan hasil anamnesis pasien datang ke poli bedah umum dengan tujuan
ingin kontrol luka setelah operasi pembersihan luka tumit kaki kiri sekitar 1 bulan
yang lalu. Pasien memiliki riwayat sering haus, sering lapar dan sering kencing.
Pasien memiliki riwayat kencing manis sejak 13 tahun lalu dengan pemakaian obat
oral di 7 tahun pertama dan pemakaian insulin 6 tahun berikutnya. Riwayat operasi
amputasi jari 3 dan 4 kaki kiri tahun 2016. Terdapat riwayat kencing manis dalam
keluarga yaitu adik dan nenek pasien. Pasien mengaku sebelum menderita kencing
manis sering mengkonsumsi kopi saset dan es teh manis serta jarang berolahraga.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, luka operasi tumit kaki
kiri dan pada pemeriksaan ABI ditemukan hasil 0,77 di kiri dan 0,83 di kanan
(penyakit arteri perifer ringan). Pada pemeriksaan status lokalis di regio pedis sinistra
tampak luka ulkus diabetikum pasca operasi debridement di tumit kiri dengan ukuran
panjang 8 cm, lebar 4 cm dan kedalaman 1 cm, warna kekuningan, pus (+), ulserasi
(+), batas luka tegas, tepi tidak rata, bentuk tidak beraturan, bau (+), jumlah soliter,
berdasarkan klasifikasi Wagner ulkus pedis diabetikum derajat 3, tampak jelas tulang
calcaneus di tengah luka. Pada perabaan didapatkan nyeri tekan minimal, sensasi
sentuh di area sekitar luka berkurang, indurasi disekitar jaringan luka (+). Hasil
pemeriksaan penunjang glukosa darah sewaktu terakhir tanggal 7 Agustus 2018
adalah 228 mg/dL.
Terapi Non-Farmakologi
- Ganti perban tiap 2 hari sekali
- Konsultasi Sp.PD untuk penyakit kencing manis
Rencana Evaluasi
- Memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien
- Memantau status gizi pasien
- Kontrol ke dokter setiap 1 minggu untuk melihat penyembuhan luka
Edukasi
- Rutin merawat luka dan mengganti perban setiap hari
- Rajin kontrol gula darah setiap hari dan teratur suntik obat penurun kadar gula darah
- Menjaga pola hidup sehat olahraga 3-5x dalam 1 minggu selama sekitar 30 – 45 menit
- Makan teratur dengan makan-makanan 4 sehat 5 sempurna dengan pola makan
3x/hari disertai makanan selingan
- Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan di air
- Periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya
- Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
KESIMPULAN
Dari hasil anamnesis pasien datang ke poli bedah umum dengan tujuan ingin
kontrol luka setelah operasi pembersihan luka tumit kaki kiri sekitar 1 bulan yang
lalu. Pasien memiliki riwayat sering haus, sering lapar dan sering kencing. Pasien
memiliki riwayat kencing manis sejak 13 tahun lalu dengan pemakaian obat oral di 7
tahun pertama dan pemakaian insulin 6 tahun berikutnya. Riwayat operasi amputasi
jari 3 dan 4 kaki kiri tahun 2016. Terdapat riwayat kencing manis dalam keluarga
yaitu adik dan nenek pasien. Pasien mengaku sebelum menderita kencing manis
sering mengkonsumsi kopi saset dan es teh manis serta jarang berolahraga.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis, luka operasi tumit kaki
kiri dan pada pemeriksaan ABI ditemukan hasil 0,77 di kiri dan 0,83 di kanan
(penyakit arteri perifer ringan). Pada pemeriksaan status lokalis di regio pedis sinistra
tampak luka ulkus diabetikum pasca operasi debridement di tumit kiri dengan ukuran
panjang 8 cm, lebar 4 cm dan kedalaman 1 cm, warna kekuningan, pus (+), ulserasi
(+), batas luka tegas, tepi tidak rata, bentuk tidak beraturan, bau (+), jumlah soliter,
berdasarkan klasifikasi Wagner ulkus pedis diabetikum derajat 3, tampak jelas tulang
calcaneus di tengah luka. Pada perabaan didapatkan nyeri tekan minimal, sensasi
sentuh di area sekitar luka berkurang, indurasi disekitar jaringan luka (+). Hasil
pemeriksaan penunjang glukosa darah sewaktu terakhir tanggal 7 Agustus 2018
adalah 228 mg/dL.
Pasien harus rutin merawat luka dan mengganti perban setiap hari, rajin
kontrol gula darah setiap hari, teratur suntik obat penurun kadar gula darah, menjaga
pola hidup sehat olahraga 3-5x dalam 1 minggu selama sekitar 30 – 45 menit, makan
teratur dengan makan-makanan 4 sehat 5 sempurna dengan pola makan 3x/hari
disertai makanan selingan, tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan
di air, periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya dan sepatu tidak boleh
terlalu sempit atau longgar.