Disusun Oleh :
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Diajukan untuk memenuhi tugas kepanitraan klinik dan melengkapi salah satu syarat
menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter di Bagian Ilmu Bedah Rumah Sakit Daerah
K.R.M.T Wongsonegoro Semarang Periode 03 Juni 2023 – 12 Agustus 2023.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 56 Th Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah No. CM : 33****
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Semarang
A. Keluhan Utama
Benjolan di leher
E. Riwayat Pengobatan
Pasien sudah berobat ke puskesmas dan disarankan untuk dilakukan pembedahan,
tetapi pasien menolak. Obat rutin yang dikonsumsi yaitu captopril, amlodipine, metformin,
dan glimepiride.
F. Riwayat Kebiasaan
Pasien sehari-hari berjualan di rumahnya, pasien tidak merokok ataupun konsumsi
minuman beralkohol.
Pemeriksaan Umum
● Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
● Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E4 V6 M5)
Antropometri
● Berat Badan : 65 Kg
● Tinggi Badan : 151 cm
● IMT : 28,5 (Obesitas tingkat 1)
Tanda Vital
● Tekanan darah : 120/90 mmHg
● Nadi : 90 kali/menit, regular, kuat angkat.
● Suhu : 36,2 oC
● Pernapasan : 20 kali/menit, reguler
● SpO2 : 98%
Pemeriksaan Sistem
● Kepala : Normosefali, rambut hitam, benjolan (-).
● Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera ikterik (-/-), bentuk simetris (+/+),
pupil bulat isokor (+/+) 3mm/3mm, reflek cahaya langsung (+/+), reflek cahaya tidak
langsung (+/+)
● Hidung : Bentuk normal, sekret (-/-), deviasi septum (-/-), nyeri tekan (-), polip
(-/-), mukosa hiperemis (-/-)
● Telinga : Bentuk normal, liang telinga dextra et sinistra lapang, darah (-/-),
serumen (-/-), sekret (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri tekan
aurikula (-/)
● Mulut : Lidah kotor (-), lidah kering (-) dinding faring posterior hiperemis (-),
tonsil T1-T1 tidak hiperemis.
● Leher : Tampak benjolak (+), massa (+), pembesaran tiroid (+), tiroid ikut
gerakan menelan (+), pembesaran KGB (-)
● Paru- Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris (+/+)
Palpasi : Stem fremitus kanan-kiri sama kuat, tidak teraba benjolan
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
● Jantung
Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS IV linea midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Batas jantung kanan Sternal line dextra
- Batas jantung kiri ICS V, 1 cm kearah medial MCL Sinistra
- Batas atas jantung ICS III parasternal line sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
● Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, jaringan parut (-)
Palpasi :Teraba supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegaly (-)
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen
Auskultasi : Bisung usus (+)
● Ekstremitas dan Kulit: Akral hangat, deformitas (-), nyeri tekan (-), turgor kulit
normal, CRT <2/2 detik, edema (-/-)
● Kelenjar Getah Bening:
a. Kelenjar getah bening axilla : tidak teraba membesar dan nyeri tekan (-).
b. Kelenjar getah bening mandibula : tidak teraba membesar dan nyeri tekan (-).
c. Kelenjar getah bening inguinal : tidak teraba membesar dan nyeri tekan (-).
● Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan.
B. STATUS LOKALIS
Regio Colli
• Inspeksi : Tampak benjolan di leher bagian depan melebar ke sisi kanan dan kiri,
kemerahan (-), jejas (-)
• Palpasi : Teraba benjolan dengan ukuran 17cm, berbatas tegas, mobile (+), konsistensi
padat (+), permukaan rata (+), nyeri tekan (-), teraba hangat (-)
• Bentuk : Difusa
Regio Colli Bagian Depan
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit ringan, status
generalis dalam batas normal, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan pada
antropometri didapatkan kesan obesitas I
• Dari pemeriksaan sistem pada leher didapatkan Tampak benjolak (+), massa (+),
pembesaran tiroid (+), tiroid ikut gerakan menelan (+), pembesaran KGB (-)
• Pemeriksaan Status Lokalis regio Colli didapatkan:
Inspeksi : Tampak benjolan di leher bagian depan melebar ke sisi kanan dan kiri,
kemerahan (-), jejas (-). Palpasi : Teraba benjolan dengan ukuran 17cm, berbatas
tegas, mobile (+), konsistensi padat (+), permukaan rata (+), nyeri tekan (-), teraba
hangat (-) Bentuk : Difusa
• Dari pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan
• Diagnosa Utama
Struma Difusa Non Toksik
• Diagnosis Tambahan
Diabetes Melitus dan Hipertensi
VII. PENGKAJIAN
Terapi Farmakologi
Obat rutin hipertensi dan DM dilanjutkan
Terapi bedah
Thyoidectomi
Terapi non farmakologis
- Perubahan gaya hidup, perbanyak olahraga
- Penuhi kebutuhan nutrisi
Rencana Evaluasi
- Pemantauan keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien
- Pemantauan kondisi luka
- Pemantauan kondisi jahitan
- Pemantauan pencegahan komplikasi
Edukasi
- Edukasi pasien dan keluarga agar pasien berbaring dan beristirahat, membatasi
gerak atau aktivitas fisik sebelum jahitan kering
- Edukasi pasien dan keluarga setelah operasi untuk menjaga kebersihan, hindari
lembab dan basah serta tidak memegang jahitan.
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai perawatan luka
VIII. PROGNOSIS
• Ad vitam : Dubia ad bonam
• Ad Functionam : Dubia ad bonam
• Ad Sanationam : Dubia ad bonam