Khazanah Keintelektualan Abu Hayyan Dala
Khazanah Keintelektualan Abu Hayyan Dala
(AL-BAH{R AL-MUH{I>T{)
Oleh:
Miatul Qudsia1
miatulqudsia@gmail.com
A. Pendahuluan
Alquran merupakan kitab pedoman umat Islam. Maka seluruh
umat Islam harus benar-benar memahami “isi pesan” dari Tuhan semesta
alam tersebut. Cara untuk memahaminya tidak lain adalah dengan
mentadaburi ayat melalui tafsirannya. Seiring dengan berkembangnya
zaman serta semakin luasnya pensyiaran agama Islam, peradaban dan
kebudayaan Islam pun juga mengalami kemajuan. Termasuk di dalamnya
dunia tafsir. Mufassir tidak lagi merasa cukup dengan hanya mengutip
atau menghafal riwayat dari generasi sahabat, tabi‟in dan tabi‟ al-yabi‟in,
akan tetapi juga mulai berorientasi pada penafsiran Alquran yang
didasarkan pada pendekatan ilmu-ilmu bahasa pada khususnya serta ilmu-
ilmu pengetahuan yang lain.
Dalam artian lain, tafsir Alquran pada periode mutaakhkhirin
ini tidak lagi hanya mengandalkan kekuatan tafsir bi al-ma‟tsur yang
selama ini diwarisi, namun mereka juga telah siap untuk mengembangkan
tafsir bi al-dirayah dengan berbagai macam implikasinya. Dengan
demikian, tafsir Alquran pun kemudian berkembang dengan
menitikberatkan pembahasan dari aspek-aspeknya, tentunya sesuai
dengan kecenderungan kelompok mufassir itu sendiri. 2 Tak terkecuali
tafsir Abu Hayyan ini, yaitu al-Bahr al-Muhith yang penafsirannya
condong pada aspek nahwiyah kebahasaan. Tafsir ini termasuk periode
Muta‟akhkhirin yaitu abad ke 4-12 H/11-19 M.
1
Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya.
2
Muhammad Amin Suma, Ulumul Qur’an (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), 327-328.
1
2
B. Biografi
3
M. Rusydi Khalid, “al-Bahr al-Muhith: Tafsir Bercorak Nahwu Karya Abu Hayyan al-
Andalusiy”, Jurnal Adabiyah, vol. 15, no. 2, 2015, 177.
3
4
Ibid., 177-178.
4
a. Ali bin Abd al Kafi bin Ali bin Tamam bin Yusuf bin Musa bin
Hamis bin Yahya bin Umar bin Usman bin Ali bin Siwar bin Salim al
Subki.
b. Muhammad bin Abd al Bir bin Yahya bin Ali bin Tamam Baha'uddin
c. Ahmad bin Yusuf bin Abd al Daaim bin Muhammad al Halabi Syihab
al Din
d. Abdllah bin Abd Rahman bin Abdullah bin Muhammad bin Akil al
Qarsyi.
5
Muhammad Hadin Has, “Karakteristik Tafsir al-Bahru al-Muhith (Telaah Metodologi Penafsiran
Abu Hayyan al-Andalusy)”, Shautut Tarbiyah, 2015, 47-48.
6
G. Contoh Penafsiran15
a. Corak bahasa
Dalam menafsirkan surat al-Fatihah ayat 2, Abu Hayyan
memilahnya menjadi 3 bagian, yaitu kata انحًددد, هلل,ٍ رب انعددانًي. Abu Hayyan
menafsirkan kata انحًددددdengan pujian atas segala yang indah berupa
nikmat dan selainnya melalui lisan semata. Lawan dari kata انحًدددadalah
اندذوyaitu celaan. Fi‟il dari kata انحًددد, حًدددbukan fi‟il yang terbalik dari يددد.
Menurut Ibn al-Anbari, حًدددdan يدددmempunyai tashrif yang sama. Dalam
penggunaannya, يدددdapat dipakai untuk benda mati, seperti ًَددد انجددىهزج,
kita memuji permata itu, tapi tidak bisa dikatakan َحًددد انجددىهزج. انحًدددsearti
dengan انشددكز, atau انحًدددlebih umum maknanya. انشددكز, pujian kepada Allah
SWT atas perbuatan-perbuatannya, sedangkan انحًدددد, pujian kepada Allah
SWT atas semua sifat-sifat-Nya. Yang lebih benar adalah انحًدددmaknanya
lebih umum. Al-Hamid (si pemuji), ada dua macam, sebagai syakir (yang
mensyukuri), dan sebagai orang yang menyanjung sifat-sifat-Nya.
13
Manna>’ Khali>l al-Qat{t{a>n, Studi Ilmu-Ilmu Quran. Ter. Mudzakir AS, (Bogor: Pustaka Litera
AntarNusa, 2011), 508.
14
Al-Andalusi>, Tafsi>r al-Bahr...62.
15
Teks penafsiran Abu Hayyan bisa dilihat di lampiran.
10
b. Corak Qiraat
c. Corak Fiqih
16
Khalid, ‚al-Bahr al-Muhith...‛, 180-182.
17
Has, “Karakteristik Tafsir...”, 46-47.
12
I. Analisis
Abu Hayyan merupakan seorang ulama yang memiliki
khazanah keintelektualan yang tinggi. Hal ini terbukti dengan catatan
sejarah perjalanan keintelektualannya dari kota ke kota lain, dari negara
18
Khalid, “al-Bahr al-Muhith...”, 144-145.
13
ke negara lain. Bahkan tercatat guru dari Abu Hayyan sekitar 450, belum
yang memberinya ijazah bahkan ribuan guru. Sehingga tidak heran jika ia
menguasai beberapa bidang keilmuan. Kitab al-Bah{r al-Muh{i>t merupakan
salah bukti keluasan ilmu yang dimiliki oleh Abu Hayyan al-Andalusy.
Kentalnya pembahasan Alquran dari segi hukum nahwu menunjukkan
kemahiran Abu Hayyan dalam kaidah kebahasaan Arab. Bahkan ada yang
berpendapat ini bukanlah kitab tafsir, akan tetapi ini adalah kitab perihal
hukum nahwu (tata bahasa). Al-Bah{r al-Muhi>{t{ merupakan salah satu kitab
bi al-ra’yi yang termasyhur.
14
Daftar Pustaka