96-109
ABSTRAK
Motion graphic merupakan perpaduan antara gambar, animasi, grafis, serta media 2D atau 3D lainnya
yang bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi yang dapat menyentuh emosi penonton. Untuk
dapat menyajikan motion graphic yang baik, perlu dipahami prinsip-prinsip apa saja yang dibutuhkan serta
aspek-aspek yang berperan penting dalam pembuatan motion graphic itu sendiri. “The genius of Marie Curie”
(2017) merupakan salah satu video motion graphic pada channel TED-Ed yang ada di platform Youtube. Video
ini menceritakan mengenai biografi Marie Curie serta temuan dan kejeniusannya di bidang sains. Prinsip
motion graphic oleh Gallagher & Paldy digunakan untuk menganalisis video motion graphic “The genius of
Marie Curie” (2017) dengan metode pengumpulan data studi pustaka dan observasi serta analisis deskriptif.
Hasil dari penelitan menunjukkan bahwa motion graphic “The genius of Marie Curie” dapat dikatakan sebagai
motion graphic yang baik karena sejalan dengan prinsip-prinsip motion graphic tersebut.
ABSTRACT
Motion graphic is a combination of images, animations, graphics, and other 2D or 3D media that aim
to convey messages or information that can affecting audiences’ emotions. To be able to present a good
motion graphic, it is necessary to understand what principles are needed and aspects that play an important
role in the making of the motion graphic itself. “The genius of Marie Curie” (2017) is one of the example of
motion graphic video on the Youtube platform, TED-Ed channel. This video tells the story about Marie Curie’s
biography and her discoveries and geniuses in the science field. The authors use the theory of motion graphic
principles by Gallagher & Paldy to analyze the application of these principles to “The genius of Marie Curie”
(2017) motion graphic through descriptive analysis based on literature study and observation data collecting
method. The result shows that "The genius of Marie Curie" motion graphic can be considered as a good motion
graphic because the principles of the motion graphic is in line with the motion graphic itself.
97
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
2. Frame
98
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
ukurannya kecil dan posisinya saling tampak tidak terputus. Ketika cut
berjauhan, desain tersebut diaplikasikan dengan baik, audiens
menimbulkan kesan yang jauh dan tidak akan sadar mengenai pergantian
tidak terkoneksi. yang terjadi pada layar dan
mendapatkan informasi baru.
3. Flow
Transisi dissolve adalah ketika
transparasi berubah pada saat
Ketika audiens melihat
sumber saling bertumpukan. Sumber
pergerakan pada suatu motion
yang satu akan menjadi lebih
graphic dan merasakan desainnya,
transparan, sementara sumber yang
apakah gerakan elemen yang ada di
baru terlihat semakin jelas. Dalam hal
sana terlalu cepat? Atau malah terlalu
ini sumber pertama bertransformasi
lama? Apakah informasi yang
menjadi sumber kedua. Transisi ini
disampaikan terlalu bertele-tele?
digunakan ketika faktor visual sumber
Apakah ada tampilan yang membuat
berkaitan antara yang satu dengan
audiens membutuhkan waktu lebih
yang lain, agar tidak memperlihatkan
lama untuk menyerap informasi?
visual yang bertolak belakang.
Jika demikian, ada hal pada
Transisi push adalah ketika
desain yang membuat pembaca atau
suatu sumber mendorong keluar
audiens harus berhenti dan berpikir
sumber yang lain pada layar.
lebih keras untuk menyerap informasi
Dorongan bisa berasal dari atas,
tersebut. Dalam hal ini, berarti alur
bawah, kanan, dan kiri. Dorongan dari
desain telah terganggu. Seorang
atas memiliki sifat menekan,
desainer harus dapat menyusun
memaksa sumber pertama untuk
desain yang dibuatnya sedemikian
keluar dari layar. Dorongan dari
rupa pada segi frame dan transisi
bawah memberikan kesan yang lebih
sehingga informasi dapat menggugah
ringan, mendorong keluar sumber
emosi dan dimengerti penonton.
pertama untuk memberikan informasi
Komposisi dan frame dapat
baru. Dorongan dari kiri memiliki sifat
digabungkan melalui gaya transisi.
alami, karena pada umumnya
4. Transition manusia membaca dari sebelah kiri.
99
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
7. Emotion
5. Tekstur
100
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
101
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
variabel atau lebih (variabel yang berdiri objek yang berwarna kuning menjadi lebih
sendiri) tanpa membuat perbandingan dan menonjol dibanding yang lain. Seperti pada
mencari hubungan variabel itu dengan contoh Gambar 4, warna kuning digunakan
variabel yang lain (Sugiyono, 2010). pada kelompok kotak nama partikel yang
tersebar di sekitar objek yang ada di tengah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Warna kuning juga digunakan sebagai garis
highlight benda yang ada di tangan Marie dan
Komposisi
memberikan kesan seolah-olah benda
tersebut bercahaya dan menciptakan kontras
dengan background yang berwarna abu-abu.
Warna
cahaya
Warna
rambut,
Gambar 4. The genius of Marie Curie (2017) bayangan,
pakaian
menit 02.30 sampai 02.36.
Warna
(sumber: TED-Ed 2017) background
Salah satu hal yang menonjol dalam Gambar 5. The genius of Marie Curie (2017)
menit 00.37 sampai 00.40.
video “The genius of Marie Curie” adalah
(sumber: TED-Ed 2017)
komposisi warna yang digunakan. Mengacu
pada salah satu prinsip motion graphic yang Pada Gambar 5 ini warna kuning
disampaikan oleh Paldy dan Galagher pada diaplikasikan pada bagian luar wajah Marie,
buku Exploring Motion Graphic (Prakasa, memberikan kesan cahaya yang terpantul di
2021), pengaturan komposisi terdiri atas wajahnya. Sementara itu warna yang paling
susunan elemen tipografi, gambar, dan visual gelap menjadi warna bayangan, rambut, dan
yang nantinya akan menentukan posisi visual pakaian Marie. Pada frame ini dapat dilihat
secara menyeluruh. adanya pengelompokan warna pada desain.
Hal ini terbukti pada video motion Warna yang digunakan pada
graphic “The genius of Marie Curie”. Tone background cenderung konsisten dari awal
yang didapatkan dari video cenderung dingin hingga akhir yaitu abu-abu. Warna ini juga
karena warna yang digunakan kebanyakan menjadi warna yang dominan dari awal
warna kelam seperti abu-abu, cokelat, hitam, hingga akhir video.
dan sejenisnya. Kemudian ketika ada aksen
warna terang seperti kuning, hal itu membuat
102
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
Pallate warna yang konsisten dan lalu narasi berganti menjadi fokus
pengelompokan warna yang seimbang di menjelaskan siapa itu sosok Henri Becquerel.
setiap frame membuat audiens nyaman dan
Permainan flow digunakan untuk
mudah dalam menyerap informasi.
mengungkapkan hal baru dan memberi efek
Pengelompokan warna ini juga dipengaruhi
dramatis pada transisi ke sumber informasi
oleh informasi apa dari desain tersebut yang
yang baru.
ingin dihighlight atau sampaikan.
Flow
cemerlang pada masanya. Di sini ada time menit 01.38 sampai 02.00.
(sumber: TED-Ed 2017)
remapping, ease in dan ease out yang terjadi
pada flow motion graphic. Pada saat narator Ketika menjelaskan proses ilmiah
menceritakan mengenai ketertarikan Marie, yang cukup kompleks, flow animasi pada
shot dari sudut pandang Marie diperlambat, motion graphic cenderung lebih rileks dan
kemudian dipercepat dua kali lipat ketika lambat. Hal ini membuat penonton jadi lebih
kamera zoom in ke tokoh Henri Becquerel, nyaman dalam menyerap informasi. Waktu
103
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
Transisi
kepalan tangan marie
Pada sekuens Gambar 8, narator curie
104
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
Tekstur
Pada Gambar 11 terlihat tekstur yang
transisi fade in dari
pintu warna hitam ada pada warna serta lineart desain. Tekstur
sorbonne
tersebut menyerupai tekstur warna krayon
(gambar 10) dan menimbulkan kesan kasar
atau tidak halus. Jika dicermati, warna
background pun juga diberi noise dengan
kadar cukup kentara saat dilihat di layar.
Gambar 9. The genius of Marie Curie (2017) menit Gambar 10. Crayon Texture
00.57 sampai 01.01. (sumber: TED-Ed 2017) (sumber : Adobe Stock Photos)
105
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
Sound
penonton jadi lebih fokus mendengar kata- Di sini background musik sesuai
kata yang disampaikan narator dan juga dengan alur cerita serta mood yang ingin
memberi efek dramatis dan suspense pada disampaikan pada setiap frame. Background
adegan. musik merupakan salah satu aspek krusial
yang dapat membangun koneksi emosi
dengan penonton. Oleh karena itu butuh
pertimbangan yang matang ketika memilih
background musik untuk sebuah video motion
graphic serta bagaimana mengedit dan
menyesuaikannya dengan scene.
Pada motion graphic “The genius of
Gambar 14. The genius of Marie Curie (2017)
Marie Curie” jarang sekali digunakan sound
menit 03.16 sampai 03.20.
effect yang menonjol. Suara background
(sumber: TED-Ed 2017)
musik benar-benar mendominasi dan terus
Lalu adegan berlanjut pada Gambar mengiringi alur cerita. Denting-denting piano
14, di mana masa-masa bahagia Marie dan pada background musik dimanfaatkan
pasangannya Pierre diceritakan, background menjadi penegas atau aksen pada poin yang
musik yang digunakan masih sama namun ingin disampaikan, baik lewat suara narator
intonasinya menjadi lebih tinggi dibanding maupun gambar atau tulisan yang
sebelumnya sehingga memberikan kesan ditampilkan pada layar. Musik juga terkadang
bahagia dan lebih hangat. meninggi dan merendah, ada instrumen yang
menjadi semakin jelas dan ada yang
memudar, bergantung dengan mood yang
ingin disampaikan dan dibangun pada adegan.
Emotion
SIMPULAN
108
Jurnal Komunikasi Visual Wimba Volume 12, No.2, 2021, Hal. 96-109
109